PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HONDA BEAT PADA PRATAMA METROPOLIS WEDORO Ayu Wulansari Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang, Surabaya Sepeda motor matic saat ini lebih mendominasi penjualan dari pada sepeda motor jenis lain. Persaingan usaha membuat para pemasar harus mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik. Namun begitu Honda Beat tidak melupakan unsur ekonomis (hemat bbm dan perawatan) yang sudah diposisikan sepeda motor Honda. Data menggunakan instrument berupa angket dan sampel sebanyak 100 responden. Maka disimpulkan adanya pengaruh secara simultan dan parsial antara Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian sepeda motor Honda Beat pada dealer Pratama Metropolis Wedoro. The motorcycle matic currently dominate sales on other types of motorcycles. Competition makes the marketers must be able to wheeze evant customers' needs well. But Honda Beat not forgotten element of economical (saving fuel and maintenance) are already positioned Honda motorcycles. This study uses instruments such as questionnaires and a sample of 100 respondents. So, we conclude the influence simultaneously and partially between price and Quality Products for Purchase Decision Honda Beat on Pratama Metropolis Wedoro. Kata kunci : Harga, Kualitas Produk, Keputusan Pembelian
Dalam dunia persaingan usaha di kota besar salah satunya di Sidoarjo, memacu para pengusaha
sepeda
motor
untuk
memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Setiap perusahaan harus dapat menentukan strategi pemasaran
yang
sesuai
dengan
tujuan
perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat bertahan lebih lama. Pada dasarnya semakin
banyak
pesaing
maka
semakin
banyak pula pilihan bagi pelanggan untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Hal tersebut akan membuat pelanggan menjadi lebih cermat dan pintar menghadapi setiap produk yang diluncurkan. Kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur pada setiap perusahaan, seperti
proses penyampaian produk kepada pelanggan dan hal dalam penyampaian tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Hal tak kalah penting untuk diperhatikaan oleh perusahaan dalam bersaing adalah kebijakan penetapan harga. Harga menjadi faktor yang berpengaruh secara
nyata
konsumen
dan
untuk
kuat
pada
melakukan
keputusan pembelian.
Kebijakan penetapan harga selalu dikaitkan dengan kesesuaian dari apa yang diterima oleh konsumen. Dalam persaingan usaha seperti sekarang,
perusahaan
harus
memberikan
penawaran yang lebih menarik dan berbeda dari perusahaan sepeda motor yang lain. Dalam melakukan pembelian konsumen selalu mempertimbangkan hal yang berhubungan dengan kualitas dari produk yang akan dibeli.
Kualitas
ditentukan
kegunaan
dan
oleh
konsumen
untuk membeli
produk atau jasa yang ditawarkan perusahaan.
dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan
bauran pemasaran merupakan seperangkat alat
pada
lain,
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
eksklusifitas, kenyamanan, wujud luar (warna,
mempengaruhi pelanggan terhadap keputusan
bentuk, pembungkusan, dan sebagainya).
pembelian di pasar. Juga dapat mempengaruhi
lain
atau
termasuk
mempengaruhi
di
produk
fungsinya,
sekumpulan
komponen
permintaan terhadap produknya dan perangkat Dengan
kualitas
yang
bagus
dan
terpercaya, maka keunggulan tersebut selalu tertanam dibenak konsumen. Dealer Pratama Metropolis menjual produk yang berkualitas
tersebut akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran bagi perusahaan, dan ditujukan untuk dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan.
dan mempunyai nilai lebih dibandingkan dengan produk pesaing.Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin penting, karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan
akan
mengakibatkan
tingkat
permintaan terhadap produk berbeda. Dalam sebagian besar kasus, biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga, semakin rendah permintaan terhadap
produk.
semakin
rendah
permintaan
Demikian harga,
terhadap
sebaliknya,
semakin
produk.
tinggi
Sehingga,
penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari perusahaan.
Dalam hal ini harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawaranya dari para pesaing. Sehingga penetapan
harga
maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh harga dan kualitas produk secara simultan terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda Beat pada dealer Honda Pratama Metropolis Wedoro serta adakah juga pengaruh parsial.
sebagai bagian dari fungsi deferensiasi barang dalam pemasaran. Menurut Kotler Keller (2007), banyak konsumen menggunakan harga sebagai indikator mutu. Konsumen sering pula menggunakan harga sebagai kriteria utama dalam
menentukan
nilainya.
Pada
kenyataannya bahwa harga yang sesuai dengan keinginan konsumen lebih menonjolkan kesan daripada harga itu sendiri. Barang sejenis yang
konsumen. Perangkat
dari
bauran
pemasaran
(Kotler 2005) diklasifikasikan menjadi 4P (Product, Price, Place, Promotion). Adapun pengertian
dari
masing-masing
bauran
pemasaran adalah sebagi berikut : 1) Produk (Product). Penawaran
KAJIAN PUSTAKA
dari aktivitas pemasaran yang mempunyai cukup
yang
berwujud
dari
perusahaan kepada pasar yang mencakup
Bauran pemasaran merupakan bagian
yang
dipertimbangkan
berharga murah justru dapat tidak dibeli oleh
Mengacu pada penjelasan sebelumnya,
peranan
dapat
penting
dalam
keragaman produk, kualitas produk, design, warna merk, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan.
2) Harga (Price).
mengenai faktor-faktor produk, seperti
Sejumlah
uang
yang
pelanggan
untuk
Perusahaan
menentukan
di
produk
bayar
kualitas. Hal ini terutama bermanfaat
tertentu.
dalam situasi dimana pembeli mengalami
seperti
kesulitan untuk menilai faktor produksi
harga
memberikan daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode, pembayaran, syarat kredit.
atau manfaatnya secara objektif. Tujuan penetapan harga menurut Swasta (1997) :
3) Distribusi (Place).
1. Meningkatkan penjualan.
Suatu tempat yang digunakan untuk
2. Mempertahankan
dan
memperbaiki
melakukan berbagai kegiatan perusahaan
market share.
untuk membuat produk dan produk tersebut
3. Stabilitas harga.
dapat
4. Mencapai target pengembalian investasi
di
peroleh
pelanggan
dan
sasaran,
tersedia yaitu
bagi
dengan
menyediakan saluran pemasaran, cakupan
5. Mencapai aba maksimum. Dengan
mempertimbangkan
struktur
pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan,
pasar, pesaing, permintaan konsumen, maka
transportasi.
pemasar dapat memilih taktik harga sebagai
4) Promosi (Promotion).
berikut :
Meliputi semua kegiatan yang di lakukan
perusahaan
untuk
mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Promosi penjualan,
periklanan,
tenaga
penjual,
Swasta
(2001),
cukup mahal agar citra produk dapat lebih terangkat. b. Penetration pricing, yaitu menetapkan harga murah dengan tujuan produk dapat diterima terlebih dahulu oleh konsumen.
public relation, pemasaran langsung. Menurut
a. Skim pricing, yaitu menetapkan harga yang
harga
c. Psycological
pricing,
yaitu
harga
yang
merupakan sejumlah uang yang harus dibayar
dianggap oleh konsumen lebih murah secara
untuk mendapatkan sejumlah sesuatu yang
psikologis, misalkan Rp 9.999,- dianggap lebih
diinginkan
murah dibandingkan Rp 10.000,-.
baik
berupa
barang
maupun
pelayanan. Menurut Tjiptono (2004), harga
d. Value pricing, yaitu harga yang menurut
memiliki dua peranan utama dalam proses
persepsi konsumen sesuai dengan manfaat
pengambilan keputusan para pembeli, yaitu :
yang diperoleh dari produk yang dibeli.
a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi
Menurut Mohammed Rafiq dan Pervaiz
harga dalam membantu para pembeli
K. Ahmed (1992), harga adalah jumlah uang
untuk memutuskan cara memperoleh
yang digunakan untuk mendapatkan suatu
manfaat
barang/jasa dengan indikator :
tertinggi
yang
diharapkan
1. Tingkat harga
berdasarkan daya belinya. b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga
dalam
“mendidik”
konsumen
2. Potongan harga 3. Syarat pembayaran
4. Kualitas interaksi
dan
5. Pembedaan harga
Amstrong
6. Nilai yang didapatkan konsumen
konsumen adalah hal berbeda dengan kualitas pada
tidak
terlihat
menurut
(2001).
Jadi
pemikiran
Kotler
kualiatas
para
produsen
dan bagi
saat
Irawan (2001) menyebutkan langkah-
mengeluarkan suatu produk yang biasa dikenal
langkah menentukan penetapaan harga, yang
kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk
intinya:
oleh beberapa indikator antara lain kemudahan
a)
Memilih sasaran penetapan harga
penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi,
Dalam hal ini perusahaan pertama-tama
keragaman ukuran produk, dan lain-lain.
harus memutuskan apa yang akan dicapai
b)
d)
f)
(dalam
Tjiptono
(2002)), ada lima macam perspektif kualitas
Menentukan permintaan
yang berkembang. Kelima macam perspektif
Penjual mmembuat estimasi permintaan
kualitas tersebut meliputi : 1. Transcendental approach
Mengestimasi biaya
Dalam pendekatan ini, kualitas dapat
Permintaan yang besar memungkinkan
dirasakan atau diketahui, tetapi sulit untuk
perusahaan-perusahaan menetapkan harga
didefinisikan dan dioperasikan. Biasanya
tertinggi untuk produknya.
disampaikan
Menganalisis biaya, harga dan tawaran
komunikasi.
pesaing
e)
Gravin
dengan produknya.
barang secara total. c)
Menurut
barupa
2. Product-based approach
pesan-pesan
(pendekatan
perusahaan perlu mengetahui harga dan
berdasarkan produk)
kualitas produk yang ditawarkan oleh
Kualitas merupakan karakteristik atau
setiap pesaing.
atribut yang dapat dikuantitatifkan dan
Memilih metode penetapan harga
dapay diukur. Perbedaan dalam kualitas
Berdasarkan taksiran permintaan dana
mencerminkan perbedaan dalam jumlah
fungsi biaya dari pesaing, perusahaan
beberapa unsur atau atribut yang dimiliki
dapat menetapkan harga. Harga tersebut
produk.
berada diantara titik tertinggi untuk
3. User-based
approach
menghasilkan laba dan titik terendah
(pendekatanberdasarkan pemakaian)
untuk menarik permintaan.
Berdasarkan pemikiran bahwa kualitas
Memilih harga akhir
tergantung pada orang yang melihatnya,
Perusahaan
yang
sehingga produk yang paling memuaskan
sesuai serta terjangkau oleh konsumen
preferensi seseorang merupakan produk
dan tidak merugikan perusahaan.
yang berkualitas paling tinggi. Perspektif
Kualitas
menentukan
adalah
harga
karakteristik
dari
ini juga menyatakan bahwa pelanggan
produk dalam kemampuan untuk memenuhi
yang berbeda memiliki kebutuhan dan
kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan
keinginan berbeda pula, sehingga kuliatas
bagi seseorang adalah sama dengan
yang
kepuasan maksimum yang dirasakan.
sasaran yang dijanjikan.
4. Manufacturing-based
approach
diproduksi
terhadap spesifikasi
d. Tahan Lama (Durability)
(pendekatan berdasarkan pembuatan)
Daya tahan merupakan ukuran waktu
Pendekatan ini berfokus pada penyesuain
operasi
spesifikasi yang dikembangkan secara
produk tertentu.
internal. Yang seringkali didorong oleh
yang
diharapkan
dari
suatu
e. Tahan Uji (Reliabilitas)
tujuan peningkatan produktivitas dan
Reliabilitas adalah ukuran kemungkinan
penekanan biaya. Jadi yang menentukan
bahwa
kualitas
berfungsi salah atau rusak dalam suatu
adalah
standar-standar
perusahaan yang ditetapkan perusahaan, bukan konsumen yang menggunakanya. 5. Value-based
approach
(pendekatan
suatu
produk
tidak
periode waktu tertentu. f.
Kemudahan Perbaikan (Repairability) Kemudahan
perbaikan
adalah
suatu
perbaikan
suatu
berdasarkan harga)
ukuran
kemudahan
Pendekatan ini memandang kualitas dari
produk
yang
segi
fungsi atau kerusakan–kerusakan.
nilai
dan
harga.
Dengaan
mempertimbangkan antara kinerja dan
akan
mengalami
kegagalan
g. Model (Style)
harg. Kualiatas dalam perspektif ini
Model menggambarkan seberapa jauh
bersifat relatif, sehingga produk yang
suatu produk tampak dan berkenan bagi
memiliki kualitas paling tinggi belum
konsumen.
tentu produk yang paling bernilai. Akan
Menurut Kotler dan Keller (2007)
tetapi yangpaling bernilai adalah barang
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
atau jasa yang paling tepat dibeli.
pembelian :
Kotler (2005) terdapat 7
parameter
desain produk yang disarikan, yaitu:
a. Faktor Kebudayaan Kebudayaan merupakan faktor penentu
a. Ciri-ciri
yang paling dasar dari keinginan dan
Ciri-ciri
adalah
mendukung
karakteristik
fungsi
dasar
yang
perilaku
seseorang.
Setiap
orang
produk.
mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,
Sebagian besar produk dapat ditawarkan
preferensi dan perilaku melalui suatu
dengan beberapa ciri-ciri.
proses
b. Kinerja
yang
melibatkan
keluarga dan lembaga-lembaga sosial
Kinerja
mengacu
kepada
tingkat
karakteristik utama produk pada saat beroperasi.
kesesuaian
penting lainnya. b. Faktor Sosial 1) Kelompok
c. Mutu Kesesuaian Mutu
sosialisasi
memiliki adalah
tingkat
kesesuaian dan pemenuhan semua unit
primer tingkat
berkesinambungan.
yaitu
yang
interaksi
yang
2) Kelompok sekunder yang memiliki tingkat
interaksi
bersinambungan
kurang
dan
cenderung
resmi.
Keyakinan dan sikap, keyakinan adalah pemikiran
yang
seseorang
ingin
menjadi
anggotanya.
yang
dianut
seseorang tentang suatu hal, sikap adalah evaluasi,
3) Kelompok aspirasi yaitu kelompok
deskriptif
perasaan
kecenderungan
emosional, tindakan
dan yang
menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang terhadap beberapa obyek atau
4) Kelompok diasosiatif yaitu kelompok yang nilai atau perilakunya tidak c. Faktor Pribadi
gagasan. Dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen
Umur dan tahapan dalam siklus hidup, orang-orang dewasa biasanya mengalami
sering
kali
melompati
atau
membalik beberapa tahap ini. 1. Pengenalan masalah
perubahan atau transformasi tertentu pada
Proses
saat
pengenalan masalah atau kebutuhan yang
mereka
Pekerjaan,
menjalani
Para
hidupnya.
seseorang,
dengan
berusaha
kelompok
kelompok
tersebut dapat disebabkan rangsangan
pekerja yang memiliki minat di atas rata-
internal maupun eksternal. Jika suatu
rata terhadap produk dan jasa tertentu.
kebutuhan diketahui, maka konsumen
Keadaan ekonomi, terdiri dari pendapatan
akan memahami adanya kebutuhan yang
yang dapat dibelanjakan , tabungan dan
segera dipenuhi atau masih ditunda
hartanya, kemampuan untuk meminjam
pemenuhannya. Tahap ini adalah proses
dan sikap terhadap mengeluarkan lawan
pembelian mulai dilakukan.
menabung. Gaya hidup, adalah pola hidup
oleh
dimulai
pemasar
mengidentifikasi
dihadapi
Pembelian
kebutuhan
2. Pencarian Informasi
di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan
Konsumen akan mencari informasi yang
dan minat dan pendapat seseorang.
relevan
Kepribadian
memecahkan masalah, atau mengaktifkan
adalah
karakteristik
dari
lingkungan
pengetahuan
yang memandang responnya terhadap
informasi secara aktif. Sumber informasi
lingkungan yang relatif konstan.
ini berasal dari pribadi, komersial, publik,
Pengetahuan,
Teori
ingatan.
untuk
psikologi yang berbeda dari setiap orang
d. Faktor-faktor Psikologis
dari
luar
Pencarian
dan pengalaman. pembelajaran
3. Evaluasi alternatif
mengajarkan pemasar bahwa mereka
Konsep pertama dari evaluasi alternatif
dapat membangun permintaan atas sebuah
adalah konsumen berusaha memenuhi
prodak dengan mengaitkannya dengan
kebutuhan, kedua konsumen mencari
dorongan
menggunakan
manfaat tertentu dari suatu produk, ketiga
petunjuk yang memberikan motivasi dan
konsumen memandang masing-masing
memberikan
produk
yang
kuat,
penguatan
positif.
sebagai
sekumpulan
atribut
dengan kemampuan berbeda- beda dalam
menghadapi
komplain
atau
turunnya
memberikan manfaat yang digunakan
kredibilitas merek tersebut dipasaran.
untuk memenuhi kebutuhan itu. Para
Dilihat dari segi harga, mengapa
konsumen memiliki sikap-sikap yang
harga merupakan salah satu faktor penting
berbeda
dalam
atribut
dalam yang
penting.
memandang dianggap
Pada
tahap
berbagai
relevan ini
dan
konsumen
membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di kumpulan pilihan.
meningkatkan
minat
membeli.
Walaupun peranan faktor-faktor non harga semakin besar dalam proses pemasaran modern, harga masih tetap merupakan salah satu unsur penting dan merupakan
4. Keputusan Pembelian Sebelum terjadinya keputusan pembelian
tantangan berat khususnya pada struktur
terdapat niat pembelian yang muncul
pasar
diantara
oligopoli (Kotler dan Keller (2007) ).
keputusan
pembelian
dan
persaingan
monopolistik
atau
evaluasi alternatif. Dalam melaksanakan
Bagi perusahaan, harga produk yang
niat pembelian, konsumen membuat lima
telah ditetapkan merupakan penentuan
sub keputusan pembelian : Keputusan
terciptanya permintaan pasar yang dapat
Merek, keputusan pemasok, keputusan
dipengaruhi strategi pemasaran yang akan
kuantitas, keputusan
keputusan metode
waktu,
pembayaran.
dan Niat
pembelian tidak selalu mempengaruhi keputusan pembelian karena adanya sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak
digunakan. Oleh sebab itu perusahaan diharapkan dapat menentukan harga paling sesuai
dengan
kualitas
produk
yang
ditawarkan kepada konsumen (Kurniawan
terantisipasi. Sikap orang lain dapat
(2012)). Apabila konsumen menerima
berupa pengaruh dari keluarga, teman,
harga yang paling sesuai dengan produk
ulasan produk di internet, dan lain-lain.
yang ditawarakan maka konsumen akan
Sedangkan situasi tidak terantisipasi dapat
tertarik untuk membeli produk tersebut
berasal dari faktor-faktor eksternal.
begitu juga sebaliknya. Oleh karena itu
5. Perilaku Pasca Pembelian Perilaku
pasca
setiap perusahaan perlu mengukur berapa
pembelian
sangat
dipengaruhi oleh kepuasan/ketidakpuasan yang
dialami
pelanggan.
Setiap
biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mengetahui apakah biaya yang dikeluarkan lebih tinggi dari yang diperoleh.
perusahaan ingin memiliki pelanggan yang puas karena pelanggan yang puas memiliki probabilitas lebih tinggi untuk membeli
produk
lagi.
pelanggan
yang
tidak
merugikan
perusahaan
Sedangkan puas
akan
karena
harus
Dari segi kualitas produk dijelaskan mengapa kualitas merupakan fokus utama saat ini
dalam
suatu
perusahaan.
Pentingnya
kualitas produk dapat dijelaskan dari dua sudut, yaitu dari sudut manajeman operasinal
kualitas
produk
merupakan
salah
satu
pengambilan sampel yang digunakan oleh
kebijakan penting dalam meningkatkan daya
penulis
saing barang yang harus memberi kepuasan
sampling, alasannya dipergunakan metode
kepada konsumen yang melebihi atau paling
tersebut karena tidak diketahui banyaknya
tidak sama dengan kualitas barang dari
sampel (anggota populasi) yang akan terpilih.
persaing.
Sedangkan jenis metode non probability
Dilihat
dari
sudut
manajemen
adalah
metode
non
probability
sampling yang digunakan adalah metode
permasaran, kualitas produk merupakan salah
Accidental
satu unsur utama dalam bauran pemasaran
pengambilan sampel berdasarkan kebetulan,
(marketing mix), yaitu produk, harga, saluran
yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu
distribusi
dapat
dengan peneliti dapat digunakan sebagai
dan
sampel bila dipandang orang yang di temui itu
memperluas pangsa pasar perusahaan (Kotler,
cocok sebagai sumber data. (Sugiyono, 2009)
2005). Kualitas dapat dinyatakan sebagai
teknik pengambilan sampel yang digunakan
harapan dan persepsi para konsumen yang
dalam
sama
yang
Sampling” yaitu teknik penentuan sampel
sesungguhnya. Kualitas barang harus sesuai
apabila berdasarkan kebetulan bertemu dengan
dengan yang dijanjikan oleh semua kegiatan
responden yang sesuai untuk dijadikan sampel.
dalam bauran pemasaran (Kurniawan (2012)).
Sampel yang diambil peneliti yaitu sampel
Bagi calon pemakai kualitas produk ini
maksimal yakni sebanyak 100 sampel.
dan
meningkatkan
baiknya
promosi volume
yang penjualan
dengan
kinerja
memang harus dikonsumsikan dengan baik
Sampling,
penelitian
ini
yaitu
adalah
teknik
“Accidental
1. Observasi yaitu teknik pengumpulan data
karena dapat membangun minat pelanggan
yang
digunakan
dengan
jalan
untuk membeli produk yang dimaksud.
mengadakan mengamati secara langsung
METODE PENELITIAN
di lapangan dan berlangsung dengan
Populasi adalah keseluruhan subyek
pengamatn untuk mengetahui situasi,
penelitian (Arikunto, 2006). Dalam penelitian
kondisi, dan lokasi penelitian. Menurut
ini populasinya adalah semua orang yang telah
Sukandarrumidi (2006), observasi adalah
membeli sepeda motor Honda Beat di dealer
pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek
Pratama
dengan
Metropolis
Wedoro.
Menurut
sistematika
fenomena
yang
Ferdinand (2005), pedoman ukuran sampel
diselidiki. M. Burhan Bungin (2008)
yang baik yaitu tergantung pada jumlah
mengemukakan,
indikator yang digunakan dalam seluruh
kemampuan
variabel penelitian. Jumlah sampel adalah
menggunakan
jumlah indikator dikali 5 sampai 10.Sampel
hasil kerja panca indra mata serta dibantu
yang diteliti adalah konsumen yang telah
dengan panca indra lainnya.
membeli sepeda motor Honda Beat pada Pratama
Metropolis
Wedoro.
Teknik
Observasi seseorang pengamatannya
2. Kuesioner (daftar pertanyaan)
adalah untuk melalui
Menurut
Sugiyono
(2006),
kuisioner
yang dapat dipakai dalam uji validitas ini
adalah sebuah teknik pengumpulan data
adalah sebesar 5% (0,05), dengan tingkat
yang dilakukan dengan cara memberi
kepercayaan 95% kemudian hasil korelasinya
seperangkat pertanyaan atau pernyataan
dibandingkan dengan angka kritik.
tertulis kepada responden untuk dijawab.
Uji
reabilitas
Apabila
suatu
alat
Skala pengukuran yang digunakan dalam
pengukur telah dinyatakan valid, maka tahap
penentuan interval adalah skala Likert.
selanjutnya adalah mengukur reabilitas dari
Skala Likert adalah skala pengukuran
alat.
yang digunakan untuk mengukur yang
menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam
digunakan
mengukur
untuk
mengukur
sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial yang ada (Sugiyono, 2008)
Reabilitas
adalah
gejalan
yang
ukuran
sama
yang
di
lain
kesempatan (Ashari dan Santosa, 2005). Uji relabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama
terhadap
seluruh
butir
Metode pengumpulan data ini adalah
pertanyaan untuk lebih dari satu variabel,
dengan menggunakan metode survei dengan
namun sebaiknya uji reliabilitas dilakukan
menggunakan
yang
pada masing-masing variabel pada lembar
dirancang dalam bentuk tertutup dengan cara
kerja yang berbeda sehingga dapat diketahui
membagiikan pertanyaan kepada responden,
konstruk variabel mana yang tidak reliabel.
dengan menggunakan skala pengukuran skala
Reliabitas suatu konstruk variabel dikatakan
Likert yakni sangat setuju, setuju, netral,
baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
kurang setuju, dan tidak setuju dengan diberi
dari 0,60 (Nugroho, 2005).
instrumen
kuesioner
skor nilai paling tinggi adalah 5 dan paling rendah adalah 1.
Apabila hasil dari uji tersebut thitung lebih besar dari ttabel maka instrumen tersebut realibel, sedangkan bila thitung lebih kecil dari ttabel maka instrumen tersebut tidak reliabel.
Uji Validitas dan Uji Reliabilitas kuesioner
Setelah dilakukan uji validitas lebih dari 0,05
terkumpul adalah dengan melakukan uji
dan uji reliabilitas untuk variabel kualitas
validitas dan realibilitas dilakukan untuk
produk memiliki nilai cronbach alpha 0,7700.
validitas dan realibilitas dilakukan untuk
Dengan demikian nilai alpha dalam penelitian
mengetahui bahwa data didapat secara tepat.
ini > 0,6. Maka dapat disimpulkan bahwa
Uji
instrumen
Tahap
validitas
pertama
item
setelah
diperlukan
untuk
untuk
masing-masing
variabel
mengetahui apakah setiap item pertanyaan
dinyatakan reliabel untuk digunakan dalam
benar-benar mengungkapkan variabel yang
penelitian ini.
akan diteliti. Menilai kevalidan masing-masing butir pertanyaan dapat dilihat dari nilai
Uji Normalitas
Corrected Item-Total Correlation masing-
Uji normalitas dengan bantuan SPSS
masing butir pernyataan. Taraf signifikansi
for windows versi 11,5. Berdasarkan data
menunjukkan bahwa nilai asymp signifikansi
Kualitas Produk dengan Unstandardized
lebih besar dari 5% (0,05) maka data tersebut
Residual menghasilkan signifikansi 0,394.
berdistribusi
Karena nilai signifikansi korelasi lebih dari
normal,
sehingga
dapat
digunakan dalam penelitian.
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi tidak ditemukan adanya masalah heteroskedastisitas.
Uji Multikolinieritas Analisis Data dan Penguji Hipotesis
Uji
multikolonieritas
digunakan
Analisis
regresi
ergandda,
dalam
untuk mengetahui ada atau tidaknya
penelitian model persamaan regresi linier
hubungan linier antara variabel independen
berganda didapat dengan persamaan Y = 3,209
dalam
+ 0,311X1 + 0,360X2
model
regresi.
Hasil
uji
koefisien
Variabel Koefisien Regresi Konstanta 3.209 Harga(X1) 0.311 Kualitas Produk (X2) 0.360 Fhitung = 80.239 sig. = 0.000 Korelasi (R) = 0.789 Determinasi (R2) = 0.623 multikolinieritas diatas diketahui besarnya
determinasi
.
Dan besarnya nilai berganda
dalam
penelitian ini adalah sebesar 62,3% dan sisanya 37,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dan dibahas dalam penelitian ini. Tabel yang dapat dilihat sebagai berikut : Analisis Regresi Linier Berganda
VIF masing-masing variabel < 5 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat adanya masalah multikolinieritas. Untuk variabel Harga dan Kualitas Produk didapatkan
Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diatas diperoleh korelasi ganda (R) sebesar 0,789. Karena niali korelasi ganda berada antara 0,60-0,799, maka
nilai VIF 1,732.
dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang kuat antara variabel independen
Uji Heteroskedastisitas
(Harga dan Kualitas Produk) terhadap Uji heteroskedastisitas digunakan
variabel dependen (Keputusan Pembelian).
untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dan residual pada model
regresi.
output
Uji F, dari tabel ANOVA diperoleh
dapat
diketahui
nilai sebesar 80,239. Hal ini menunjukkan
Harga
dengan
bahwa nilai > 3,089. Dengan begitu dapat
Unstandardized Residual menghasilkan
disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini
nilai signifikansi 0,604 dan korelasi antara
berarti Harga (X1) dan Kualitas Produk (X2)
Correelations korelasi
Berdasarkan
Uji F (Simultan)
diatas,
antara
secara bersama-sama berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) sepeda motor honda
PEMBAHASAN
Beat di dealer Pratama Metropolis Wedoro.
Berdasarkan hasil dicari pengaruh secara simultan dan parsial dari harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawaranya dari para pesaing. Sehingga penetapan harga dapat
ANOVA
dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi Sum of Squar es 161,7 76 97,78 4 259,5 60
Uji t (Parsial) Uji t berdasarkan hasil diketahui bahwa thitung dari variabel Harga (X1) sebesar
Model 1
3,836. Sedangkan ttabel dengan =0,05 maka didapatkan nilai 1,658. Dengan demikian thitung
Regre ssion Resid ual Total
Mean Square
df 2
80,888
97
1,008
F 80,23 9
99
> ttabel (3,836 > 1,980). Dan diperoleh thitung dari
deferensiasi
hasil analisis regresi linier berganda untuk
Menurut
thitung dari variabel Kualitas Produk (X2)
konsumen
sebesar 6,680 Sedangkan ttabel dengan =0,05
indikator
maka
menggunakan harga sebagai kriteria utama
didapatkan
nilai
1,658.
Dengan
barang
Kotler
dalam
Keller
menggunakan mutu.
pemasaran.
(2007),
banyak
harga
sebagai
Konsumen
sering
pula
demikian thitung > ttabel (6,680 > 1,980). Dengan
dalam
demikian
secara
kenyataannya bahwa harga yang sesuai dengan
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
keinginan konsumen lebih menonjolkan kesan
terhadap variabel keputusan pembelian.
daripada harga itu sendiri. Barang sejenis yang
masing-masing
variabel
Coefficients(a)
Mod el 1
Unstandardiz ed Coefficients Std. B Error (Con stant 3,209 ) X1. ,311 TOT X2. ,360 TOT
,684
menentukan
nilainya.
Pada
berharga murah justru dapat tidak dibeli oleh konsumen. Kualitas adalah karakteristik dari
Standar dized Coeffici ents
produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan yang telah ditentukan dan
Beta
t 4,693
tidak
terlihat
menurut
Kotler
dan
Sig. Amstrong (2001). ,000 Dari hasil uji F juga diketahui bahwa
,081
,315 3,836
,000 variabel bebas yaitu harga dan kualitas produk
,054
,548 6,680
,000 memiliki pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap keputusan pembelian Sepeda Motor Honda Beat. Hal ini
Sig. ,000(a )
berarti harga dan kualitas produk dari Sepeda
pengaruh yang signifikan terhadap Keputusan
Motor Honda Beat memiliki kemampuan
Pembelian Sepeda Motor Honda Beat di
untuk menarik perhatian konsumen untuk
dealer Pratama Metropolis Wedoro secara
melakukan pembelian Sepeda Motor Honda
simultan (serentak).
Beat.
Dengan begitu responden melakukan
Dari hasil penelitian ini, diketahui
keputusan
pembelian
dikarenakan
sepeda
bahwa sebanyak 76 responden setuju
motor Honda Beat memiliki harga dan kualitas
bahwa sepeda motor Honda Beat konsumsi
produk yang sesuai dengan harapan. Maka
bahan
bakar
lebih
irit
dibandingkan
dengan produk sejenis, karena sepeda motor honda Beat telah menggunakan sistem
pengolahan
bahan
keputusan pembelian mereka jatuh pada sepeda motor Honda Beat yang memiliki harga dan kualitas produk yang sesuai dengan harapan.
bakar
menggunakan sistem injeksi. Sebanyak 68
Menurut Kotler dan Amstrong (2001)
responden memilih sepeda motor Honda
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
Beat karena memiliki daya tahan mesin yang
tangguh,
sehingga
mampu
menempuh perjalanan jauh dan dapat dipakai disegala kondisi, dan sebanyak 68
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar
konsumen
atas
manfaat-manfaat
karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Dalam hal ini harga memiliki
pengaruh
ketika
konsumen
responden menjawab bahwa penampilan
melakukan keputusan pembelian. Disamping
sepeda motor Honda Beat simpel dan
itu konsumen pun sangat sensitif terhadap
memberikan
harga. Penetapan harga oleh penjual akan
kenyamanan
konsumen
dalam berkendara.
berpengaruh
terhadap
perilaku
pembelian
Sebanyak 65 reponden memilih
konsumen, sebab harga yang dapat dijangkau
setuju jika harga yang ditetapkan untuk
oleh konsumen akan cenderung membuat
sepeda
konsumen melakukan pembelian terhadap
motor
Honda
Beat
masih
terjangkau oleh daya beli konsumen mulai dari harga yang murah hingga yang lebih mahal. Serta sebanyak 59 responden setuju jika harga sepeda motor Honda Beat sesuai dengan
nilai
yang
diharapkan
oleh
konsumen.
produk tersebut. Dapat disimpulkan bahwa harga
berpengaruh
terhadap
keputusan
pembelian sepeda motor Honda Beat. Artinya konsumen melakukan pembelian sepeda motor Honda Beat karena harga yang sesuai dengan keinginan konsumen. Hal ini sesuai dengan Kotler bahwa dalam membeli suatu produk
Sehingga
dapat
para konsumen memiliki sikap yang berbeda-
diambil berdasarkan dari hasil uji F adalah
beda. Konsumen akan memberikan perhatian
Harga
perhatian yang lebih besar terhadap harga yang
dan
kesimpulan
Kualitas
Produk
yang
mempunyai
memberikan manfaat yang dicarinya. Maka
dalam proses pengambilan keputusan
harga akan berperan dalam evaluasi keputusan
dan untuk kualitas produk sebesar
pembelian.sesuai dengan teori bahwa “harga
6,680 dengan besarnya pengaruh
sangat berkaitan erat dan berhubungan dengan
36%. Dengan hasil tersebut maka
nilai
konsumen
kualitas produk lebih mempengaruhi
berdasarkan dari keseluruhan unsur bauran
dalam keputusan pembelian sepeda
pemasaran. Harga adalah atribut produk atau
motor
jasa yang paling sering digunakan oleh
Pratama Metropolis Wedoro.
dasar
dari
persepsi
sebagian besar konsumen dalam mengevaluasi produk” (Sumarwan,2004).
honda
menunjukan kualitas produk memiliki respon yang baik.
pada
dealer
Saran Berdasarkan
Berdasarkan hasil jawaban responden
Beat
hasil
pembahasan
dan
analisis di atas, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 1. Mengingat kualitas produk merupakan variable yang lebih besar yaitu 36% pengaruhnya
Simpulan Berdasarkan
hasil
penelitian
dalam
keputusan
dan
pembelian sepeda motor Honda Beat,
pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
maka PT. AHM selaku produsen
sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai
sepeda motor Honda Beat perlu
berikut :
mempertahankan dan meningkatkan
1. Harga (X1) dan kualitas produk (X2)
keberhasilan dalam produksi sepeda
secara simultan memiliki pengaruh yang
motor
signifikan terhadap keputusan pembelian
perusahaan dapat meningkatkan hasil
(Y) sepeda motor Honda Beat Honda
penjualan dengan lebih maksimal.
Beat
di
dealer
Beat.
Sehingga
Metropolis
2. Mengingat dalam penelitian ini harga
Wedoro. Dengan hasil regresi berganda
mempengaruhi keputusan pembelian
Fhitung
nilai
sebesar 31,1%, akan tetapi masih ada
signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil
yang perlu dipertimbangkan kembali
analisis diperoleh koefisien determinasi
dan
sebesar 0,623, maka 62,3% dan sisanya
tingkatan harganya. Karena masih
37,7% dipengaruhi oleh variabel lain
banyak
yang tidak dijelaskan dan dibahas dalam
mengerti tentang tingkat harga yang
penelitian ini.
berbeda dari sepeda motor Honda
2. Dari uji t untuk mengetahui pengaruh
Beat. Maka diperlukan penyampaian
parsial diperoleh thitung untuk masing-
informasi misalnya dari penyebaran
masing variabel diketahui bahwa hasil
brosur. Meskipun Honda Beat sudah
dari harga sebesar 3,836 dengan
sangat
besarnya pengaruh sebesar 31,1%
namun harga tetap menjadi salah satu
sebesar
Pratama
Honda
80.239
dengan
dijadikan
perhatian,
responden
dikenal
oleh
yang
yaitu
belum
masyarakat,
tolak ukur untuk keputusan pembelian
Konsumen, Edisi 3, Liberty,
sepeda motor Honda Beat.
Yogyakarta
David W, Cravens. 1996. Pemasaran Strategis. Edisi II. Erlangga. Jakarta DAFTAR PUSTAKA Agusty Tae Ferdinand, 2006, Metode Penelitian Manajemen, Edisi II, Badan
Engel, James. 1994. Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang
Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andy
Ashari dan Purbayu Budi Santosa. 2005.
Offset
Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: ANDI
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andy
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur
Offset
Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi VI). Jakarta : PT. Rineka Cipta
Handoyo, Bambang Tri. 2010. Pengaruh Atribut Produk dan Promosi Penjualan Terhadap Minat Beli
Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-Dasar
Sepeda Motor Honda Vario Techno .
Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT.
Surabaya : FE Universitas Negeri
Bumi Aksara
Surabaya.
Bambang Pranoto. 2006. “Pengeruh Harga
Hendri Sukotjo dan Sumanto Radix A. 2010.
dan Kualtas Produk Terhadap
“Analisa Marketing Mix-7P (Produk,
Keputusan Konsumen Membeli
Price, Promotion, Place, Partisipant,
Kendaraan Bermotor”. Vol.1, No.2,
Process, dan Physical Evidence)
September 2008. Jakarta : STIE-ISM
terhadap Keputusan Pembelian Produk Klinik Kecantikan Teta di
Basu Swastha dan Irawan, 2001, Manajemen
Surabaya”. Vol.1, No. 2, Oktober
Pemasaran Modern, Liberty,
2010, 216-228. Surabaya : Program
Yogyakarta
Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945
Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1997, Manajemen Pemasaran Perilaku
Hotniar Siringoringo. 2004. “Peran Bauran Pemasaran Terhadap Perilaku
Pembelian Konsumen”. NO. 3, Jilid 9, Tahun 2004. Jakarta : FE Universitas Gunadarma Heinzer dan Render. 2004. “ Operation Management. Edisi Ketujuh. Jakarta. Penerbitan Salemba Empat. Kotler dan Armstrong, 2001. Prisip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga
Kotler dan Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Jilid 1. Jakarta : Indeks
Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT Indeks
Adiputra, Septian Widya. 2009. Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Pembelian Honda Beat di Surabaya. Surabaya : FE Universitas Negeri Surabaya.
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Tim Penyusun. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unesa Press.