PENGARUH EXPERIENTIAL MARKETING TERHADAP LOYALITAS PENGUNJUNGMELALUI KEPUASAN PENGUNJUNG PADA WISATA BAHARI LAMONGAN Oleh : Syifaul Jannah *) Jeni Susyanti **) Afi Rachmat Slamet ***) Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Malang ABSTRACT Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh experiential marketing terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung pada Wisata Bahari Lamongan. Sampel yang digunakan adalah pengunjung wisata bahari lamongan (WBL). Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berjumlah 98 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi dua langkah, yaitu regresi berganda dan regresi sederhana. Hasil menunjukkan bahwa adanya pengaruh dari experiential marketing terhadap loyalitas pengunjung sebesar 62.2%, adanya pengaruh experiential marketing terhadap kepuasan pengunjung sebesar 63.7%, adanya pengaruh kepuasan pengunjung terhadap loyalitas pengunjung sebesar 92.6%, dan adanya pengaruh yang signifikan dari experiential marketing terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. Kata kunci : Experintial marketing, loyalitas pengunjung, kepuasan pengunjung 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Experiential marketing menghadirkan pengalaman yang unik, positif dan mengesankan kepada konsumen. Sebab konsep ini berperan sangat strategis dalam mempertahankan loyalitas konsumen dan meningkatkan jumlah konsumen. Pernyataan ini juga di ungkapkan oleh Alma (2011), konsumen yang memperoleh pengalaman yang mengesankan selama menikmati produk atau jasa suatu perusahaan tidak hanya akan menjadi konsumen yang loyal tapi juga bersedia menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth. Konsep experiential marketing dapat membangun hubungan yang langgeng dengan pelanggan, yaitu pemasar melihat keadaan emosi dari pelanggannya. Hal ini juga diperkuat pendapat Schmitt dalam Kartajaya (2006:228), yang menyatakan experiential marketing dapat dihadirkan melalui lima unsur yaituthink (pola pikir), fell (perasaan), sense (panca indera), act (perilaku) dan relate (pertalian). Experiential Marketing juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Menurut Kotler (dalam Arief 2007:167) Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan antara kinerja yang ia rasakan/alami terhadap harapannya.Penerapan Experiential Marketing ini bertujuan memberikan nilai kepada pelanggan melalui pemberian pengalaman yang berkesan, tidak hanya dengan menjual produk. Dengan tujuan akan timbul hubungan baik jangka panjang yang berpengaruh pada kepuasan. Konsumen yang merasa puas akan menjadi konsumen yang loyal terhadap produk atau jasa tersebut, Loyalitas pelanggan merupakan tujuan utama bagi perusahaan karena perkembangan suatu perusahaan tergantung kepada seberapa banyak loyalitas JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 231
pelanggan tersebut. Loyalitas sebagai akumulasi lamanya konsumen berbisnis dan melakukan pembelian yang berulang dengan perusahaan. Komponen utama loyalitas terdiri dari waktu, kontinuitas, dan lamanya hubungan antara konsumen dan perusahaan. Loyalitas dibentuk terlebih dahulu dengan menciptakan nilai pelanggan. Dengan menawarkan nilai yang semakin meningkat kepada konsumen, yaitu nilai yang lebih baik dari apa yang mereka peroleh ditempat lain, berarti perusahaan memberikan kontribusi pada keputusan konsumen untuk tetap loyal kepada perusahaan, dan karena itu mengubah mereka menjadi konsumen yang lebih berharga (Barnes, 2003). 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah ExperientialMarketing yang terdiri dari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung? 2. Apakah ExperientialMarketing yang terdiri dari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung ? 3. Apakah Kepuasan pengunjung berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung? 4. Apakah pengaruh Experiential Marketing yang terdiri dari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengaruh Experiential Marketing yang terdiridari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung. 2. Untuk mengetahui pengaruh Experiential Marketing yang terdiri dari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. 3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pengunjung terhadap loyalitas pengunjung. 4. Untuk mengetahui pengaruh Experiential Marketing yang terdiri dari Think (pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. 1.4 Kontribusi Penelitian a. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan dan pengetahuan untuk penelitianpenelitian dibidang pemasaran terutama yang berkenaan dengan tingkat Experiential MarketingPengunjung. b. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang tertarik untuk mengembangkan tema serupa yang akan datang. Sehingga dapat menyempurnakan hasil temuan sekarang dan semakin mendekati kebenaran secara teoritis. 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Ferdiansyah (2005) meneliti tentang “Hubungan antara kepuasan konsumen dan loyalitas konsumen”. Dari hasil analisa korelasi diperoleh nilai sebesar 0,735 yang berarti kepuasan konsumen mempunyai hubungan erat dan positif dengan loyalitas konsumen kepada Hotel Penataran Kediri. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat
232 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
kepuasan konsumen akan menjadikan konsumen semakin loyal terhadap Hotel Penataran Kediri. Wisnawa (2011) meneliti tentang “Pengaruh Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan”.Dari hasil penelitian diketahui bahwa reliability, response toand remedy of problems. Sales experience, dan convenience of acquisitionsecara simultan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan Reliability, dan convenience of acquisition secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan, sedangkan response to and remedy of problems dan sales experience secara parsial berpengaru signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Respon terhadap dan cara pemecahan masalah (responsiveness to and remedy of problems) yang berkontribusi paling besar terhadap loyalitas pelanggan setelah pengalaman penjualan (salesexperience). Andharini (2012) meneliti tentang “Analisis Experiential Marketing Dan Loyalitas Pelanggan Jasa Wisata Pada Taman Rekreasi Sengkaling Malang”.Hasil analisis membuktikan bahwa: pertama, Experiential Marketing pada Taman Rekreasi sengkaling Malang memiliki basis yang lemah dan pengaruhnya terhadap loyalitas responden sangat rendah. Kedua, Experiential Marketing berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas responden. Ketiga, Dimensi Feel, dan sense berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas responden, sementara dimensi think, act, dan relate berpengaruh positif tidak signifikan terhadap loyalitas responden Taman Rekreasi Sengkaling Malang. 2.2 Tinjauan Teori 2.2.1 Pengertian Experiential Marketing Kertajaya (2010:23), mendefinisikan bahwa: “Experiential marketingkonsep pemasaran yang bertujuan membentuk pelanggan yang loyal dengan cara menyentuh emosi pelanggan dengan menciptakan pengalaman-pengalaman positif dan memberikan suatu feeling yang positif terhadap jasa dan produk mereka”. Menurut Schmitt (2002:30), Menyatakan bahwa sasaran dari Experiential Marketing adalah untuk memberi pengalaman kepada konsumen ialah melalui lima tipe pengalaman, yaitu sebagai berikut: 1. Think (Pola pikir) Esensi dari think marketing adalah menuntut pemikiran kreatif konsumen tentang perusahaan dan merek. Dengan berfikir(think) dapat merangsang kemampuan intelektual dan kreatifitas seseorang. 2. Feel (Perasaan) Feel dapat menyentuh inner feelings dan emosi, dengan sasaran membangkitkan pengalaman afektif, sehingga ada rasa gembira dan bangga. Dalam menyentuh innerfeelings, perusahaan perlu mempertimbangkan kondisi mood dan emosi konsumen atau pelanggan. 3. Sense (Panca indera) Dapat menciptakan sensory experiences melalui indera penglihatan, suara, sentuhan, perasaan, dan penciuman, yang memberikan kesan keindahan, kesenangan, melalui adanya stimuli (ransangan), proses, dan quences (akibat). 4. Act (Perilaku) Act marketing didesain untuk menciptakan pengalaman konsumen dalam hubungannya dengan physical body, lifestyle, dan interaksi dengan orang lain. JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 233
5. Relate (Pertalian) Relate marketingmerupakan kombinasi think, feel, sense, dan act marketing yang bertujuan untuk mengkaitkan individu dengan sesuatu yang berada diluar dirinya dengan orang lain, kelompok-kelompok sosial lainnya dalam pekerjaan, etnis, atau gaya hidup, dan bahkan dengan ruang lingkup sosial yang lebih luas, seperti negara, masyarakat, dan budaya. 2.2.2 Pengertian Loyalitas Pelanggan Sumarwan, dkk (2012:230), mendefinisikan bahwa: “loyalitas pelanggan sebagai pelanggan yang merasa puas terhadap barang atau jasa yang dipakai, dan akan membeli ulang suatu barang atau jasa tersebut. Pembelian berulang yang terus menerus dari barang atau jasa yang sama akan menunjukkan loyalitas pelanggan terhadap barang ataujasa tersebut”. 2.2.3 Pengertian Kepuasan Pelanggan Nasution (2004:104), “Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evaluasi ketidaksesuaian atau diskonfirmasi yang dirasakan setelah pemakaian. Artinya bahwa pelanggan akan merasa puas bila hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan sebaliknya pelanggan akan merasa tidak puas bila hasilnya tidak sesuai dengan harapan”. 2.2.4 Pengertian Jasa Menurut Sumarwan, dkk (2013:7), mendefinisikan bahwa “jasa merupakan semua aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang umumnya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu dihasilkan dan memberikan nilai tambah (misalnya, kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan)”. 2.3 Hipotesis Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan tinjauan teori diatas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan: H1 : Experiential Marketing yang terdiri dari Think(pola pikir), Fell(perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung. H2 : Experiential Marketing yang terdiri dari Think(pola pikir), Fell(perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap kepuasan pengunjung. H3 : Kepuasan pengunjung berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung H4 : Experiential Marketing yang terdiri dari Think(pola pikir), Fell (perasaan), Sense (panca indera), Act (perilaku), dan Relate (pertalian) berpengaruh terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. 3 Metodologi Penelitian 3.1 Jenis, Lokasi, Dan Waktu Penelitian Jenis penelititan dalam penelitian ini adalah penelitian eksplanatori (explanatory research). Menurut Singarimbun dan Effendi (2006:5), “penelitian eksplanatori (explanatory research) adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis”.
234 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Penelitian ini dilakukan pada pengunjung di Wisata Bahari Lamongan yang berlokasi di Jln. Raya Dandels, Desa Paciran, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai Januari 2015. 3.2 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan sebagai obyek penelitian ini adalah pengunjung Wisata Bahari Lamongan (WBL). Populasi bulan September 2014 yaitu berjumlah 5000 pengunjung. Dengan ini dapat diketahui jumlah populasi pada penelitian ini sebanyak 5000 orang. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung wahana wisata bahari lamongan (WBL) sebanyak 5000. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling. Menurut Arikunto (2010:33) “purposive samplingadalah menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal”. Adapun kriterianya adalah: 1. Pengunjung kelompok usia remaja pelajar tingkat SLTP, SLTA, dan mahasiswa. 2. Berkunjung ke wisata bahari lamongan atas inisiatif sendiri, tidak ikut dalam rombongan wisatawan tertentu, tidak bersama keluarga. 3. Berkunjung didalam wisata bahari lamongan pada hari sabtu dan minggu. Besarnya jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2005:141) yaitu sebagai berikut:
Dimana: n : Jumlah sampel N : Jumlah populasi e : Prosentase yang digunakan sebesar 10% Dengan demikian dapat diketahui jumlah sampel minimal yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
n = 98,03 = 98 orang. 3.3 Definisi Operasional Variabel 1. Experiential Marketing a. Think (pola pikir) Think merujuk pada pengalaman dirasakan atas bagaimana pengunjung memperoleh informasi kelengkapan fasilitas dan wahana yang disediakan, dan letak strategis WBL. Indikatornya adalah: 1) Kemudahan dalam memperoleh informasi menuju lokasi WBL 2) Kemudahan dalam memperoleh informasi tentang WBL 3) Wahana yang disediakan sudah sesuai dengan informasi yang di dapat melalui iklan dan promosi b. Fell (perasaan) Fell merujuk pada pengalaman rasa aman, pelayanan yang baik, dan ketepatan waktu pelayanan. Indikatornya adalah:
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 235
1) Pelayanan yang diberikan sudah sesuai dari sisi durasi dan ketepatan waktunya 2) Pengunjung dilayani dengan baik oleh para petugas (mulai saat kendaraan masuk, antrian tiket, sampai dengan menikmati wahana WBL) 3) Adanya tempat parkir kendaraan yang aman (aman dari tindakan kriminal) c. Sense (panca indera) Sense merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung WBL berkaitan dengan indera penglihatan, indera perasa, indera penciuman, dan indera pendengaran. Indikatornya adalah: 1) Layout wahana WBL yang tertata dengan baik 2) Adanya alunan musik yang diputar di area WBL 3) Kondisi dan kebersihan WBL yang selalu terjaga, sehingga pengunjung tidak terganggu oleh bebauan yang tidak sedap d. Act (perilaku) Act merujuk pada pengalaman yang ditawarkan kepada pengunjung WBL berkaitan dengan terpenuhinya keinginan yang bersifat pribadi seperti gaya hidup, daya tanggap karyawan, dan interaksi yang baik antara karyawan dan pengunjung WBL. 1) Kesigapan karyawan dalam menangani kesulitan dan keluhan pengunjung 2) Keramahan karyawan dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung 3) WBL tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu liburan bersama keluarga/teman dekat e. Relate (pertalian) Relate merujuk pada pada pengalaman yang diberikan pengelola/petugas WBL kepada pengunjung WBL berkaitan dengan terciptanya komunikasi langsung yang baik, pelayanan yang istimewa dari WBL. Indikatornya adalah: 1) Kesopanan petugas dalam berkomunikasi dengan pengunjung 2) Petugas memberikan pelayanan yang maksimal kepada pengunjung 3) Petugas memberikan perhatian dengan sapaan yang baik terhadap pengunjung 2. Kepuasan Pelanggan Yaitu tingkat perbedaan antara harapan dan persepsi pelanggan terhadap apa yang diberikan pengelola/petugas WBL. Indikatornya adalah: 1) Kesesuaian antara harapan dengan performance WBL 2) Kesesuaian antara harapan dengan fasilitas yan dimiliki WBL 3) Daya tanggap petugas WBL sudah sesuai dengan yang diharapkan pengunjung 4) Rasa aman yang dirasakan saat menaiki wahana sudah sesuai dengan yang diharapkan (adanya jaminan asuransi yang diberikan oleh WBL kepada pengunjung) 5) Empati yang diberikan petugas WBL berupa komunikasi yang baik yang dilakukan oleh petugasWBL 3. Loyalitas Pelanggan Loyalitas pelanggan merupakan sikap dan tindakan yang mengarah pada kesetiaan dan pembelian ulang dari konsumen/pelanggan WBL. Indikator dari loyalitas yang digunakan adalah: 1) Say positive things, adalah mengatakan hal hal yang positif seperti tentang pelayanan yang diterima oleh pelanggan. Seperti “Saya akan memberikan komentar baik jika ada yang menanyakan tentang WBL”.
236 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
2) Recommend friend, adalah merekomendasikan pelayanan yang telah diterima kepada teman. Seperti “Saya akan merekomendasikan keluarga/teman/pacar untuk berkunjung ke WBL”. 3) Continue purchasing, adalah penggunaan yang dilakukan secara terus menerus terhadap pelayanan yang telah diterima. Seperti “Saya akan terus berkunjung ke WBL”. 3.4 Model Penelitian Experiential Marketing Loyalitas Pengunjung
- Think(pola pikir)
- Fell (perasaan) - Sense (panca indera) - Act(perilaku) - Relate (pertalian)
Kepuasan Pengunjung
Gambar 1 Model Penelitian 3.5 Sumber Dan Metode Pengumpulan Data Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer. Menurut (Simamora, 2004:30), “Data primer adalah data yang belum tersedia dan harus diperoleh dari sumber aslinya. Data ini disebut juga data segar”. Sedang pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan Kuesioner (Angket). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk di jawabnya. 3.6 Metode Analisis 3.6.1 Uji Instrumen 1. Uji Validitas Penelitian dikatakan valid atau sah jika mampu mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Widayat dan Amirullah (2002:48) bahwa: “Validitas atau kesahihan suatu pengukuran mengacu pada proses dimana pengukuran benar-benar bebas dari kesalahan sistematis dan kesalahan random, berarti Xo = XT. Pengukuran yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 237
2.
Uji Reliabilitas Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:180), “Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian berdasarkan perspektif dan teknik yang berbeda”.
3.6.2 Uji Normalitas Menurut kuncoro (2003:153), “tujuan uji normalitas dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Kolmogorof-Smirnov untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak normal, yaitu dengan persyaratan jika nilai signifikan lebih besar dari α= 0,05 maka data tersebut normal”. 3.6.3 Model Analisis Regresi Linier Analisis linier berganda ini digunakan untuk tujuan prediksi variabel terikat (dependent) dengan menggunakan lebih dari satu variabel bebas (independent). Variabel bebas ini berhubungan dengan secara linier terhadap variabel terikat dengan ditunjukkan melalui persamaan matematis model persamaan regresi linier. Dalam penelitian ini, akan dilakukakan analisis regresi dengan 4 bentuk model sebagai berikut: 1. Y2 = a + b X1 + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 + e Y2 = Loyalitas pelanggan a = konstanta b = koefisien variabel independen x X1 = Think X2=Feel X3=Sense X4=Act X5 =Relate e = erorr 2. Y1 = a + bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + bX5 + e Y1 = kepuasan pelanggan a = konstanta b = koefisien variabel independen x X1 = Think X2=Feel X3=Sense X4=Act X5 =Relate e = erorr 3. Y2 = a + βy1 Y2 = Loyalitas pelanggan a = konstanta β = koefisien variabel independent y1 Y1 = Kepuasan pelanggan 4. Y2= ( β.b1 X1) + (β.b2 X2) + (β.b3 X3) + (β.b4 X4) + ( β.b5 X5) + e Y2= Loyalitas pelanggan β = koefisien variabel independent y1 b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi 238 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
X1 = Think X2=Feel X3=Sense X4=Act X5=Relate e = erorr 3.6.4 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas Menurut Santosa (2002:29), “ Uji Multikolonieritas adalah asumsi model regresi linier dimana tidak adanya korelasi yang sempurna atau korelasi tidak sempurna tetapi relative sangat tinggi antara variabel-variabel bebas. 2. Uji Heteroskedastisitas Ghozali (2007:108-109), “Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Uji heteroskedastisitas menggunakan Glejser Test, yaitu pengujian dengan cara meregresikan nilai absolut residual terhadap variabel independen jika varian independen signifikan secara statistik (dibawah 0,05) maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. 3.6.5 Pengujian Hipotesis 1. Uji F (Simultan) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersamasama berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap variabel terikat dengan rumus hipotesis: H0 : βi = 0, artinya variabel bebas tidak menjelaskan variabel terikat. Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas menjelaskan variabel terikat. Fhitung dibandingkan dengan Ftabel pada signifikan 5% (0,05). Bila Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak da Ha diterima. Bila Fhitung ≤ Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dengan melihat koefisien diterminasi berganda (R). Bila R mendekati 1, maka sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar. Bila R mendekati 0 (nol), berarti sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat semakin lemah. 2. Uji t (Parsial) Analisis uji yang digunakan untuk mengetahui signifikan atau tidak signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara individual. Formulasi analisis uji t menurut Supranto (2001:224) adalah : b t= 1 Sb keterangan : b1 = Bobot Regresi Sb1 = standar error Kriteria Pengujian : a. Bila nilai Sig. t maka terdapat pengaruh secara parsial antara variabel independent terhadap variabel dependent. b. Bila Sig. t > maka terdapat pengaruh yang tidak secara parsial antara variabel independent terhadap variabel dependent. JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 239
4 Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil jawaban pengunjung maka dapat diketahui karateristik responden sebagai berikut: 1. Jenis Kelamin Responden Data karateristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 karateristik responden berdasarkan jenis kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Responden Persent (%) 1 Laki-laki 44 44.9 2 Perempuan 54 55.1 Jumlah 98 100 Sumber Data: Data diolah, 2015. Berdasarkan tabel 1 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki jenis kelamin laki-laki sebanyak 44 responden atau 44.9 %, sedangkan perempuan sebanyak 54 responden atau 55.1%. 2. Usia Responden Data Karateristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia No. Usia Jumlah Responden Persent (%) 1 12 tahun – 16 tahun 27 27 2 17 tahun – 21tahun 33 34 3 22 tahun – 24 tahun 38 39 Jumlah 98 100 Sumber Data : Data diolah, 2015. Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa responden yang berusia 12 tahun sampai 16 tahun sebanyak 27 responden atau 27%, berusia 17 tahun sampai 21 tahun sebanyak 33 responden atau 34%, berusia 22 tahun sampai 24 tahun sebanyak 38 responden atau 39 %. 3. Frekuensi Kunjungan Data karateristik responden berdasarkan frekuensi kunjungan dapat dilihat pada tabel 3 berikut: Tabel 3 Karateristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan No. Frekuensi Kunjungan Jumlah Responden Persent (%) 1 2-5 kali 52 53.1 2 > 5 kali 46 46.9 Jumlah 98 100 Sumber Data: Data diolah, 2015. Berdasarkan tabel 3 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang memiliki frekuensi kunjungan 2-5 kali sebanyak 52 responden atau 53.1%, sedangkan frekuensi kunjungan > 5 kali sebanyak 46 responden atau 46.9%. 4. Pendidikan Responden Data karateristik responden berdasarkan pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4 berikut:
240 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Tabel 4 Karateristik responden berdasarkan pendidikan responden No. Pendidikan Responden Jumlah Responden Persent (%) 1 SLTP 18 18 2 SLTA 32 33 3 MAHASISWA 48 49 Jumlah 98 100 Sumber Data: Data diolah, 2015. Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa responden yang pendidikan SLTP sebanyak 18 responden atau 18%, pendidikan SLTA sebanyak 32 responden atau 33% . dan yang pendidikan Mahasiswa sebanyak 48 responden atau 49 %. 4.2 Pembahasan 4.2.1 Uji Instrumen Kuisioner dalam penelitian ini digunakan sebagai alat analisa. Oleh karena itu dalam analisa yang dilakukan lebih bertumpu pada skor responden pada tiap-tiap amtan. Sedangkan benar tidaknya skor responsi tersebut tergantung pada pengumpulan data instrumen pengumpulan data yang baik harus memenuhi 2 persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. 1. Uji Validitas Tabel 5 Hasil Uji Validitas Item Koef. Korelasi Sig. R Tabel Keterangan X1.1 0.842 0.000 0.195 Valid X1.2 0.734 0.000 0.195 Valid X1.3 0.755 0.000 0.195 Valid X2.1 0.775 0.000 0.195 Valid X2.2 0.772 0.000 0.195 Valid X2.3 0.753 0.000 0.195 Valid X3.1 0.699 0.000 0.195 Valid X3.2 0.847 0.000 0.195 Valid X3.3 0.864 0.000 0.195 Valid X4.1 0.723 0.000 0.195 Valid X4.2 0.732 0.000 0.195 Valid X4.3 0.782 0.000 0.195 Valid X5.1 0.803 0.000 0.195 Valid X5.2 0.775 0.000 0.195 Valid X5.3 0.842 0.000 0.195 Valid Y1.1 0.793 0.000 0.195 Valid Y1.2 0.845 0.000 0.195 Valid Y1.3 0.827 0.000 0.195 Valid Y1.4 0.783 0.000 0.195 Valid Y1.5 0.742 0.000 0.195 Valid Y2.1 0.812 0.000 0.195 Valid Y2.2 0.785 0.000 0.195 Valid Y2.3 0.809 0.000 0.195 Valid Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji validitas seperti yang tercantum pada tabel di atas diketahui jika nilai Sig tiap-tiap indikator lebih kecil dari 0,05 (5%) yang berarti JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 241
bahwa tiap-tiap indikator pada variabel yang diteliti adalah valid, sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel penelitian. 2. Uji Realibilitas Tabel 6 Hasil Uji Reliabilitas No. Variabel Alpha Cronbach Keterangan 1. X1 0.670 Reliabel 2. X2 0.647 Reliabel 3. X3 0.731 Reliabel 4. X4 0.600 Reliabel 5. X5 0.726 Reliabel 6. Y1 0.855 Reliabel 7. Y2 0.723 Reliabel Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil uji reliabilitas seperti yang tercantum pada tabel di atas maka nilai alpha cronbach seluruh instrument dalam penelitian ini lebih besar dari 0,6. Sehingga dapat dikatakan jika instrument penelitian bersifat reliable. 4.2.2 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrof Smirnof. Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Variabel Asymp sig Standar Keterangan Think 0.169 > 0,05 Fell 0.102 > 0,05 Sense 0.196 > 0,05 Berdistribusi Act 0.113 > 0,05 Normal Relate 0.361 > 0,05 Kepuasan 0.068 > 0,05 Loyalitas 0.176 > 0,05 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil uji normalitas dengan Kolmogorof Smirnof, seluruh variabel dalam penelitian ini diperolehAsymp signifikansi sebesar 0.169 sampai dengan 0.176. Mengingat Asymp signifikansi > 0,05 sehingga dapat dikemukakan jika semua data pada variabel yang diteliti berdistribusi normal. 4.2.3 Analisa Regresi Linier 1. Model I. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pengunjung a. Hasil analisis regresi berganda Hasil analisis pengaruh Dimensi Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pengunjung dapat dilihat pada Tabel 8 Tabel 8 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model I No Variabel Koef. Regresi t-hitung Sig 1. X1 0.208 2.549 0.012 2. X2 0.267 3.638 0.000 3. X3 0.237 3.696 0.000 4. X4 0.333 3.899 0.000 5. X5 0.223 2.428 0.017 Konstanta = -2.530 R = 0.789 242 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
R Square = 0.622 Fhitung = 30.284 Sig = 0.000 Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil analisis regresi diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: Y2 = -2.530 + 0.208X1 + 0.267X2 + 0.237X3 + 0.333X4 + 0.223X5 + e b.
Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel.9 Hasil Uji Multikolinieritas Model I Coefficients
a
Collinearity Statistics Tolerance VIF ,718 Think 1,392 Fell ,817 1,224 Sense ,815 1,228 Act ,843 1,186 Relate ,620 1,614 a. Dependent Variable: Loyalitas
Model 1
2.
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas tersebut dapat diketahui jika keseluruhan nilai Tollerance > 0.1 dan juga diperoleh nilai VIF dari semua variabel bebas < 10 sehingga dapat disimpulkan jika tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas. Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 10 Hasil uji Heteroskedastisitas Model I Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Think Fell Sense Act Relat e
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 1,466 ,643 ,030 ,044 -,104 ,040 ,013 ,035 ,056 ,047 -,034 ,050
St andardized Coef f icients Beta ,079 -,286 ,041 ,131 -,084
t 2,281 ,678 -2,615 ,375 1,211 -,671
Sig. ,025 ,500 ,104 ,709 ,229 ,504
a. Dependent Variable: absres2
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan metode Glejser diketahui jika nilai Sig yang dihasilkan masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikemukakan jika model regresi bebas dari masalah heterokedastisitas.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 243
c.
d.
Uji F Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 30.284 dengan tingkat signifikan 0.000. Karena nilai F hitung (30.284) lebih besar dari nilai F tabel yang ditentukan pada df = 92 dan n= 5 sebesar 2.30 dan nilai Sig F (0.000) di bawah nilai signifikan 0.05 (5%) maka dapat disimpulkan jika variabelvariabel bebas dalam experiental marketing berupa think/pola pikir, fell/perasaan, sense/panca indra, act/perilaku dan relate/pertalian secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat berupa loyalitas pengunjung. Uji t Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel bebas sebagai berikut: a. Think/pola pikir (X1) memiliki nilai sig. 0.012 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Think/pola pikirterhadap Loyalitas pengunjung. b. Feel/perasaan (X2) memiliki nilai sig. 0.000 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Feel/perasaan terhadap Loyalitas pengunjung. c. Sense/panca indera (X3) memiliki nilai sig. 0.000 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Sense/panca inderaterhadap Loyalitas pengunjung. d. Act/perilaku (X4) memiliki nilai sig. 0.000 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Act/perilaku terhadap Loyalitas pengunjung. e. Relate/pertalian (X5) ) memiliki nilai sig. 0.017 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Relate/pertalian terhadap Loyalitas pengunjung.
2. Model II. Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pengunjung a. Hasil analisa regresi berganda Hasil analisa regresi Pengaruh Dimensi Experiential Marketing Terhadap Kepuasan Pengunjung dapat dilihat pada tabel 18 berikut: Tabel 11 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model I I No Variabel Koef. Regresi t-hitung Sig 1. X1 0.349 2.653 0.009 2. X2 0.420 3.558 0.001 3. X3 0.362 3.508 0.001 4. X4 0.491 3.573 0.001 5. X5 0.469 3.176 0.002 Konstanta = -3.826 R = 0.798 R Square = 0.637 Fhitung = 32.229 Sig = 0.000 Sumber: Data primer diolah, 2015 Dari hasil regresi diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut Y1 = -3.826 + 0.349X1 + 0.420X2 + 0.362X3 + 0.491X4 + 0.469X5 + e
244 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
b. Uji Asumsi Klasik 1. Hasil Uji Multikolinieritas Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 12 Hasil Uji Multikolinieritas Model II a
Coefficients Collinearity Statistics Tolerance VIF ,718 Think 1,392 Fell ,817 1,224 Sense ,815 1,228 Act ,843 1,186 Relate ,620 1,614 a. Dependent Variable:
Modell 1
2.
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas tersebut dapat diketahui jika keseluruhan nilai Tollerance > 0.1 dan juga diperoleh nilai VIF dari semua variabel bebas < 10 sehingga dapat disimpulkan jika tidak terjadi multikolinieritas di antara variabel bebas. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji multikolinieritas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 13 Hasil uji Heteroskedastisitas Model II Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Think Fell Sense Act Relat e
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 2,114 1,095 ,082 ,076 -,157 ,068 ,027 ,060 ,100 ,079 -,099 ,085
St andardized Coef f icients Beta ,126 -,252 ,049 ,136 -,147
t 1,930 1,077 -2,301 ,445 1,259 -1,168
Sig. ,057 ,284 ,236 ,657 ,211 ,246
a. Dependent Variable: absres1
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan metode Glejser diketahui jika nilai Sig yang dihasilkan masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikemukakan jika model regresi bebas dari masalah heterokedastisitas. c. Uji F Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 32.229 dengan tingkat signifikan 0.000. Karena nilai F hitung (32.229) lebih besar dari nilai F tabel yang ditentukan pada df = 92 dan n= 5 sebesar 2.30 dan nilai Sig F (0.000) di bawah nilai signifikan 0.05 (5%) maka dapat disimpulkan jika variabel-variabel bebas dalam experiental marketing berupa think/pola pikir, fell/perasaan, sense/panca indra, act/perilaku dan relate/pertalian secara bersamasama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat berupa kepuasan pengunjung.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 245
d. Uji t Berdasarkan hasil analisis pada tabel di atas diperoleh nilai t hitung untuk masing-masing variabel bebas sebagai berikut: 1) Think/pola pikir (X1) memiliki nilai sig. 0.009 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Think/pola pikirterhadap Kepuasan pengunjung. 2) Feel/perasaan (X2) memiliki nilai sig. 0.001 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Feel/perasaan terhadap Kepuasan pengunjung. 3) Sense/panca indera (X3) memiliki nilai sig. 0.001 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Sense/panca inderaterhadap Kepuasan pengunjung. 4) Act/perilaku (X4) memiliki nilai sig. 0.001 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Act/perilaku terhadap Kepuasan pengunjung. 5) Relate/pertalian (X5) ) memiliki nilai sig. 0.002 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial variabel Relate/pertalian terhadap Kepuasan pengunjung. 3. Model III : Pengaruh Kepuasan Pengunjung Terhadap Loyalitas Pengunjung a. Hasil analisis regresi sederhana Hasil analisis regresi pengaruh kepuasan pengunjung terhadap loyalitas Pengunjung dapat dilihat pada Tabel 14 Tabel. 14 Hasil Analisis Regresi Sederhana Variabel Koef. Regresi T hitung Sig Y1 0.586 34.659 0.000 Konstanta = 0.217 R = 0.962 R Square = 0.926 F hitung = 1201.266 Sig = 0.000 Sumber: Data primer diolah, 2015 Berdasarkan hasil analisis regresi di atas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut : Y2 = 0,217 + 0.586 Y1 b. Uji Asumsi Klasik 1) Heterokedastisitas Uji Heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser. Hasil uji Heteroskedastisitas yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel. 15 Hasil uji Heteroskedastisitas Model III Coeffi ci entsa
Model 1
(Constant) Kepuasan
Unstandardized Coef f icients B St d. Error ,498 ,251 -,006 ,013
St andardized Coef f icients Beta -,049
t 1,989 -,479
Sig. ,050 ,633
a. Dependent Variable: absres3
246 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Berdasarkan hasil uji heterokedastisitas dengan metode Glejser diketahui jika nilai Sig yang dihasilkan masing-masing variabel bebas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikemukakan jika model regresi bebas dari masalah heterokedastisitas. c. Uji F Berdasarkan hasil analisis yang tercantum pada tabel di atas diperoleh nilai F hitung sebesar 1201.266 dengan nilai signifikan sebesar 0.000. karena nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (3.94) dan nilai signifikan yang dihasilkan di bawah nilai signifikan 0.05 (5%) maka dapat disimpulkan jika secara simultan variabel kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pengunjung. d. Uji t Kepuasan pengunjung (Y1) memiliki nilai sig. 0.000 yang berarti <0,05 , dengan demikian Kesimpulannya, maka terdapat pengaruh secara parsial Kepuasan Pengunjungterhadap Loyalitas Pengunjung. 4. Model IV: Pengaruh Experiental Marketing Terhadap Loyalitas PengunjungMelalui Kepuasan Pengunjung Berdasarkan hasil analisis regresi pada model I, II dan III maka dapat diketahui pengaruh langsung maupun tidak langsung variabel experientalmarketing terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan penunjung sebagai berikut: Persamaan I (pengaruh langsung) Y2 = 0.208X1 + 0.267X2 + 0.237X3 + 0.333X4 + 0.223X5 + e (0.012) (0.000) (0.000) (0.000) (0.017) Persamaan II (pengaruh langsung) Y1 = 0.349X1 + 0.420X2 + 0.362X3 + 0.491X4 + 0.469X5 + e (0.009) (0.001) (0.001) (0.001) (0.002) Persamaan III (pengaruh langsung) Y2 = 0.217 + 0.586 Y1 (0.000) Persamaan IV (Pengaruh tidak langsung) Y2 = 0.204 X1 + 0.246 X2 + 0.212 X3 + 0.288 X4 + 0.275 X5 + e (0.000) (0.000) (0.000) (0.000) (0.000) Keterangan : 0.349 x 0.586 = 0.204 0.420 x 0.586 = 0.246 0.362 x 0.586 = 0.212 0.491 x 0.586 = 0.288 0.469 x 0.586 = 0.275 5 Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas Pengunjung Melalui Kepuasan Pengunjung Pada Wisata Bahari
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 247
Lamongan. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil analisis diketahui pengaruh langsung dari variabel-variabel bebas yaitu Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) terhadap Loyalitas Pengunjung (Y2). Hasil analisis menunjukkan jika masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) mempunyai nilai Sig di bawah 0,05 (5%) dan mempunyai koefisien regresi yang bernilai positif. Hal ini menunjukkan jika variabel-variabel bebas Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap Loyalitas Pengunjung (Y2). 2. Berdasarkan hasil analisis diketahui pengaruh langsung dari variabel-variabel bebas yaitu Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) terhadap Kepuasan Pengunjung (Y1). Hasil analisis menunjukkan jika masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) mempunyai nilai Sig di bawah 0,05 (5%) dan mempunyai koefisien regresi yang bernilai positif. Hal ini menunjukkan jika variabel-variabel bebas Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pengunjung (Y1) 3. Berdasarkan hasil analisis diketahui jika kepuasan pengunjung (Y1) mempunyai nilai signifikan di bawaah 0,05 dan mempunyai koefisien regresi yang bernilai postif. Hasil ini menunjukkan jika kepuasan pengunjung (Y1) mempunyai pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap loyalitas pengunjung (Y2). 4. Berdasarkan hasil analisis yang menunjukkan pengaruh tidak langsung dari variabel-variabel Think/Pola Pikir (X1), Fell/Perasaan (X2), Sense/Panca Indera (X3), Act/Perilaku (X4) dan Relate/Pertalian (X5) terhadap Loyalitas Pengunjung (Y2), yang dapat dijelaskan sebagai berikut: Variabel Think/Pola Pikir (X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,204 dan nilai sig sebesar 0,000 menunjukkan jika variabel Think/Pola Pikir (X1) mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. Variabel Fell/Perasaan (X2) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,246 dan nilai sig sebesar 0,000 menunjukkan jika variabel Fell/Perasaan (X2) mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. Variabel Sense/Panca Indera (X3) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,212 dan nilai sig sebesar 0,000 menunjukkan jika variabel Sense/Panca Indera (X3) mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pengunjung melalui kepuasan pengunjung. Variabel Act/Perilaku (X4) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,288 dan nilai sig sebesar 0,000 menunjukkan jika variabel Act/Perilaku (X4) mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pengunjung. 248 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
Variabel Relate/Pertalian (X5) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,275 dan nilai sig sebesar 0,000 menunjukkan jika variabel Relate/Pertalian (X5) mempunyai pengaruh tidak langsung yang signifikan terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pengunjung. 5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan maupun bagi pihak-pihak lain. Adapun saran yang diberikan, antara lain: 1. Hasil pengujian menyatakan bahwa ExperientalMarketing yang terdiri dari Think/pola pikir, Fell/perasaan, Sense/panca indra, Act/perilaku dan Relate/pertalian berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan melalui kepuasan pelanggan dapat diterima. Oleh karena itu Wisata Bahari Lamongan (WBL) sebaiknya tetap menjaga strateginya untuk mempertahankan pelanggannya, serta mengembangkan kebijakan yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan sehingga dapat meningkatkan jumlah pengunjung. 2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi loyalitas pengunjung, diharapkan hasil penelitian selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang merupakan variabel lain diluar variabel yang sudah masuk dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Penerbit Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Edisi Revisi. Rineka Cipta. Jakarta. Barnes, J. 2003. Secrets of Customer Relationship Management. Yogyakarta: Penerbit Andi. Griffin, Jill. 2002, Customer Loyalty: How To Earn It, How To Keep It. Lexington Books. New york: Avenue of Americas. http://kunaruh.blogspot.com/2013/02/pengertianasastujuan-dari-wisata.html http://anakulibali.blogspot.com/2014/01/pengertian-pariwisata.html http://www.wisatakandi.com/2011/11/undang-undang-ri-no-10-tahun-2009.html Irawan, Handi, 2004, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT. Elexmedia Komputindo. Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2008, Manajemen Pemasaran. Jilid Satu, Edisi Kedua belas, Cetakan Ketiga. Penerbit Indeks. Kertajaya, Hermawan. 2010. Connect! Surfing new Wave Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Kertajaya, H. & Sula, M.S. 2006. Syariah Marketing. Bandung: PT. Mizan Pustaka. Lupiyoadi, Rambat.2013.Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 3.Jakarta:Salemba empat. Mardalis, Ahmad. 2005, Meraih Loyalitas Pelanggan. Jakarta: Balai Pustaka. Nasution, M. Nur. 2004, Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia. Putri, Yuwandha A., & Astuti, Sri Rahayu T. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing terhadap Loyalitas Pelanggan Hotel X Semarang. Aset, 12(2): 191 199. Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson.2000, Consumer Behavior, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Edisi Keempat, jilid Kedua. Jakarta:Erlangga.
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015
| 249
Santosa, Singgih. 2002, buku Latihan SPSS Statistik Parameti (Cetakan Ketiga). Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Gramedia Pustaka Utara: Jakarta. Singarimbun, M. Dan Effendi, S.. 2006, Metode penelitian survei. Cetakan Kedelapanbelas. Jakarta:Pustaka LP3ES. Sumarwan, Ujang dkk.2012. RisetPemasaran dan Konsumen.Edisi pertama. Bogor: PT Penerbit IPB Press. Tjiptono, Fandy 2000, manajemen jasa. Cetakan Ketiga, Edisi Kedua. Yogyakarta: ANDI Ofset. Tjiptono, Fandi. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi pertama. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Tjiptono, Fandi. 2004. Manajemen Jasa, Penerbit Andi offiset, Yogyakarta. Tjiptono, Fandi. 2005. Pemasaran Jasa. Edisi pertama. Malang: Bayumedia Publishing. Widayat dan Amirullah, 2002, Riset Bisnis, Edisi 1, Malang: CV. Cahaya Press. *) Syifaul Jannah adalah adalah alumni Prodi Manajemen FE Unisma **) Jeni Susyanti adalah dosen tetap Prodi Manajemen FE Unisma ***) Afi Rachmat Slamet adalah dosen tetap Prodi Manajemen FE Unisma
250 |
JEMA Vol. 13 No. 2 Juni 2015