JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │110
PENANAMAN NILAI SOSIAL ANAK USIA DINI MELALUI GERAK DAN LAGU
Oleh: Waluyo Satrio Adji (Dosen PGMI FTK IAIN Antasari Banjarmasin)
Abstrak Masa Anak Usia Dini merupakan investasi masa depan yang perlu distimulasi perkembangannya sejak usia dini. Sel-sel otak yang dimiliki anak sejak bayi tidak akan mampu tumbuh dan berkembang secara optimal jika stimulus yang diberikan tidak tepat. Salah satu kawasan yang perlu dikembangkan oleh guru TK/RA dalam merangsang anak adalah dengan penanaman nilai sosial Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media gerak dan lagu untuk menanamkan nilai sosial pada anak usia dini. Media gerak dan lagu akan mampu menjadi media yang efektif digunakan untuk menanamkan nilai sosial anak jika deterapkan secara tepat. Dalam menggunakan media gerak dan lagu untuk menanamkan nilai sosial pada anak uasia dini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah: (1) membuat tujuan, dengan pertimbangan disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak adan tidak monoton, olah vocal. (2) action, pembuatan bait lagu serta gerakan yang sesuai. Sehingga nilai disampaikan kepada anak bisa dicerna sesuai kebutuhan, Kata Kunci: Anak Usia Dini, Nilai Sosial, Gerak dan Lagu
A. Pendahuluan
bahwa pendidikan anak usia dini adalah salah
Masa emas (golden age) disinonimkan
satu usaha pembinaan yang ditujukan untuk
dengan usia dini, pada usia ini sebagian besar
anak sejak lahir sampai dengan 6 tahun, yang
aktivitas dan kualitas manusia dibentuk
diupayakan melalui pemberian stimulus untuk
melalui sel-sel otak. Sejak lahir seorang anak
membantu pertumbuhan dan perkembangan
manuisia mempunyai kurang lebih 100
jasmani dan rohani agar anak memiliki
miliyar
kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan
sel
otak.
Sel-sel
otak
saling
berhubungan dengan sel-sel syaraf. Sel-sel
lebih lanjut. (Pasal 1 butir 14).
otak ini tidak akan tumbuh dan berkembang
Manusia sebagai makhluk sosial, yang tidak
dengan pesat tanpa adanya stimulasi dan
hidup sendiri, dalam perkembangannya sejak
didayagunakan
3).
usia dini salah satu kawasan yang harus
Waktu tersebut merupakan peluang terbaik
dikembangkan adalah nilai sosial, karena
untuk
nilai-nilai sosial memberikan pedoman hidup
(Gutama,dkk.,
membentuk
dan
2005:
mengembangkan
berbagai potensi yang dimiliki manusia.
berkasih sayang, harmonis, dispilin dalam
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
berinteraksi dengan sesama manusia sehingga
Pendidikan
eksistensinya dapat diakui di masyarakat,
Nasional,
yang
menyatakan
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │111
sebaliknya tanpa adanya nilai-nilai sosial
(kemampuan
suatu masyarakat tidak akan memperoleh
perintah). Kecerdasan gerak tidak sekedar
kehidupan yang harmonis dan demokratis.
melibatkan gerakan tapi juga kemampuan
Zubaedi (2006:13)
berpikir. Menyediakan ruang yang cukup
Penaaman nilai-nilai sosial sejak usia dini,
untuk anak melakukan gerakan adalah upaya
diharapkan
yang dapat dilakukan guru dan orang tua
pada
tahap
perkembangan
indera
gerak
selanjutnya anak akan mampu membedakan
dalam
benar salah, baik buruk dalam kehidupan
kemampuan gerak anak. Bermain dan lagu
sehari-harinya.
akan
merupakan media penting untuk membantu
berpengaruh pada mudah tidaknya anak
anak-anak pengetahuan tentang dunia mereka.
diterima oleh masyarakat sekitarnya dalam
Pemilihan media yang tepat menjadikan
hal
tercapainya
Sehingga
bersosialisasi.
Ini
Perkembangan
sosial
menfasilitasi
mengikuti
tujuan
pengembangan
pembelajaran,
salah
merupakan proses yang berkelanjutan dalam
satunya melalui gerak dan lagu, sehingga
kehidupan manusia. Proses ini dimulai sejak
dalam menanamkan nilai sosial kepada anak,
anak berusia enam minggu, yakni pada saat
nilai sosial yang ingin disampaikan guru
anak dapat melihat ibu dengan matanya
tersampaikan dan dipahami oleh siswa
kemudian
kepadanya.(Khabib
sebagai pedoman dalam hidup di masyarakat.
nilai-nilai
B. Nilai
tersenyum
Ahmad Sathut, 1998:27). Upaya
penanaman
sosial
diperlukan beberapa pertimbangan, pada usia
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
ini sedang dalam tahap perkembangan pra
karangan Purwodarminto dinyatakan bahwa
operasional
yang
nilai adalah harga, hal-hal yang berguna bagi
dikemukakan oleh Piaget, sedangkan nilai-
manusia. Menurut I Wayan Koyan (2000:12),
nilai sosial merupakan hal abstrak, sehingga
nilai adalah segala sesuatu yang berharga.
dalam hal ini anak belum bisa menerima apa
Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan
yang diajarkan guru/orang tua, salah satu
nilai aktual. Nilai ideal adalah nilai-nilai yang
media dalam menananmkan nilai sosial
menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai
adalah melalui gerak dan lagu. Asfandiyar
aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam
(2008)
kehidupan
kongkrit
mengemukakan
seperti
tiga
komponen
sehari-hari.
Kohlberg
penting dari gerak tubuh, yaitu logika motoric
mengklasifikasikan nilai menjadi dua, yaitu
(kemampuan saraf otot untuk bergerak),
nilai obyektif dan nilai subyektif. Nilai
memori kinestetik (kemampuan mengatur
obyektif atau nilai universal yaitu nilai yang
batas dari gerakan), kesadaran kinestetik
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │112
bersifat instrinsik, yakni nilai hakiki yang
Nilai adalah kesadaran yang secara relatif
berlaku sepanjang masa secara universal.
berlangsung disertai emosi terhadap
Termasuk dalam nilai universal ini antara lain
objek.
hakikat kebenaran, keindahan dan keadilan.
3.
Woods
Adapaun nilai subyektif yaitu nilai yang sudah
Mengemukakan bahwa nilai merupakan
memiliki warna, isi dan corak tertentu sesuai
petunjuk umum yang telah berlangsung
dengan waktu, tempat dan budaya kelompok
lama serta mengarahkan tingkah laku dan
masyarakat tertentu. Menurut Richard Merill
kepuasan dalam kehidupan sehari-hari
dalam I Wayan Koyan (2000:13) menyatakan
4.
M.Z.Lawang
bahwa nilai adalah patokan atau standar yang
Menyatakan
dapat membimbing seseorang atau kelompok
mengenai apa yang diinginkan,yang
ke
”satisfication,
arah
fulfillment,
and
nilai
adalah
gambaran
pantas,berharga,dan dapat memengaruhi
meaning”.
perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut. 5.
C. Nilai Sosial
Hendropuspito
Nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh
Menyatakan nilai adalah segala sesuatu
suatu
yang
masyarakat,
mengenai
apa
yang
dihargai
masyarakat
karena
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
mempunyai daya guna fungsional bagi
oleh masyarakat.
perkembangan kehidupan manusia.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial)
6.
Karel J. Veeger
Beberapa ahli
Menyatakan sosiologi memandang nilai-
(https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial)
nilai
mendefinisikan tentang nilai sosial, sebagai
(sesuatu di dalam kepala orang) tentang
berikut:
baik
1.
Kimball Young
Dengan kata lain, nilai adalah hasil
Mengemukakan nilai adalah asumsi yang
penilaian atau pertimbangan moral. Menurut
apa
Sosial, terdiri atas:
yang
A.W.Green
dianggap
penting
dalam
pengertian-pengertian
tidaknya
abstrak dan sering tidak disadari tentang
masyarakat.
2.
sebagai
Zubaedi
perbuatan-perbuatan.
(2006:13),
1.
Kasih Sayang, terdiri atas:
a.
Pengabdian
b.
Tolong Menolong
c.
Kekeluargaan
d.
Kesetiaan
Nilai-nilai
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │113
e.
Kepedulian
Menurut Isjoni, 2009: 19-24, Anak usia dini
2.
Tanggung Jawab, teridiri atas:
adalah individu yang sedang mengalami
a.
Nilai rasa saling memiliki
proses pertumbuhan dan perkembangan yang
b.
Disiplin
sangat pesat. Anak usia dini merupakan anak
c.
Empati
yang berusia 0-6 tahun. Anak usia dini adalah
3.
Keserasian Hidup, terdiri atas:
individu yang sedang mengalami 5 proses
a.
Keadilan
pertumbuhan dan perkembangan yang sangat
b.
Toleransi
pesat. Bahkan dikatakan sebagai lompatan
c.
Kerjasama
perkembangan. Karena itulah, maka usia dini
d.
Demokrasi
dikatakan sebagai usia emas, yaitu usia yang
Menurut Idianto M (2004: 108) ciri-ciri nilai
sangat
sosial adalah sebagai berikut:
selanjutnya. Anak usia dini dikenal sebagai
1.
Tercipta dari proses interaksi antar
manusia yang unik, kadang-kadang melebihi
manusia, bukan perilaku yang dibawa
dari orang-orang dewasa yang sulit diterka,
sejak lahir.
diduga, bila dilihat dari bicara, tingkah laku
2.
Ditransformasikan melalui proses belajar.
maupun pikirannya. Anak usia dini memiliki
3.
Berupa ukuran atau peraturan sosial yang
karakteristik tersendiri (Isjoni, 2009:24-26),
turut memenuhi kebutuhan sosial.
diantaranya:
Berbeda-beda
1.
4.
5.
pada
tiap
kelompok
7.
9.
tahun
Pada
usia-usia
masa
Masing-masing nilai mempunyai efek
kecepatan
yang
dibanding usia selanjutnya. Berbagai
berbeda-beda
bagi
tindakan
Dapat
fisik
bayi
perkembangan luar
biasa,
mengalami paling
cepat
karakteristik usia bayi diantaranya: mempengaruhi
kepribadian
a.
Mempelajari keterampilan motorik mulai
individu sebagai anggota masyarakat.
dari
Merupakan
berdiri, dan berjalan
sebagai
8.
0-1
disbanding
manusia.
manusia. 6.
Usia
berharga
konstruksi
hasil
interaksi
masyarakat antarwarga
berguling,
merangkak,
duduk,
b.
Mempelajari menggunakan panca indera.
masyarakat.
c.
Mempelajari komunikasi sosial.
Bervariasi antara kebudayaan yang satu
2.
Usia 2-3 tahun Pada usia ini memiliki
dengan kebudayaan yang lain.
karakteristik
yang sama
pada
Cenderung berkaitan satu sama lain.
selanjutnya,
secara
mengalami
pertumbuhan D. Anak Usia Dini
yang
fisik
sangat
usia
pesat.
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │114
a.
b.
Karakteristik khusus pada usia ini antara
Esensi dari irama adalah suara. Suara atau
lain;
bunyi dapat dibuat menggunakan bunyi dari
Anak sangat aktif mengeksplorasi benda-
mulut, tepukan tangan, hentakan kaki, denting
benda yang ada disekitarnya.
botol yang dipukul sendok, atau dari alat-alat
Mulai
mengembangkan
kemampuan
musik tertentu. Kepekaan dan oenguasaan
berbahasa.
terhadap nada, irama, pola, ritme, te,po,
c.
Mulai mengembangkan emosi.
instrument, dan ekspresi musik perlu dilatih
3.
Usia 4-6 tahun Karakteristik usia ini
sehingga seseorang mampu menyanyikan
antara lain:
lagu, memainkan, dan menikmati musik.
Berkaitan dengan perkembangan fisik,
Imitasi dan eksplorasi terhadap berbagai
anak sangat aktif melakukan kegiatan.
bunyi, gambar, dan gerakan, seyogyanya
b.
Perkembangan bahasa semakin baik.
menjadi bagian daripengalaman anak sehari-
c.
Perkembangan kognitif sangat pesat.
hari, termasuk dalam kegiatan pembelajaran
d.
Bentuk permainan anak masih bersifat
di kelas. (Mubiar, 2015:6)
individu.
Musik berkaitan erat dengan perkembangan
a.
kognitif serta dapat menjadi sarana yang baik untuk mengembangkan kecakapan sikap,
E. Gerak dan Lagu Gerak
atau
kinestetikal
sendiri
sangat
tingkah
laku,
dan
disiplin.
Permainan-
berhubungan dengan kemampuan anak untuk
permainan yang dapat membantu anak
mengetahui di mana bagian-bagian tubuhnya
mempelajari irama, lemah-kuatnya nada, dan
dan
tinggi-rendahnya
sebagaimana
bagian-bagian
tubuh
bunyi,
dapat
menjadi
bergerak. Sedangkan lagu adalah ragam suara
alternative. Bernyanyi merupakan kegiatan
yang berirama (KBBI, 2015). Istilah lagu
yang sudah sangat erat dengan praktik
sering dikaitka dengan melodi, ritme, atau
pembelajaran ana usia dini. Hampir semua
tempo. Menurut Haga (2008) persepsi musical
kegiatan pembelajaran selalu diselangi lagu
terjadi dalam keseharian. Salah satunya dapat
seperti Sebelum dan sesudah makan, berdoa,
diekspresikan melalui gerak –semua macam
dsb. (Mubiar, 2015:7)
gerak, baik yang dilakukan para penari
Asfandiyar
professional. Anak-anak pada umumnya
komponen penting dari gerak tubuh, yaitu
senang mengapresiasi irama yang mereka
logika motoric (kemampuan saraf otot untuk
dengan, sehingga, memadukan gerak dan lagu
bergerak), memori kinestetik (kemampuan
dapat menjadi pilihan yang baik bagi
mengatur batas dari gerakan), kesadaran
pembelajaran usia dini. (Mubiar, 2015:6)
kinestetik
(2008)
mengemukakan
(kemampuan
indera
tiga
gerak
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │115
mengikuti perintah). Kecerdasan gerak tidak
Jangan takut berkreasi, semua ide layak
sekedar
juga
dihargai, semua kreasi layak diapresiasi.
kemampuan berpikir. Menyediakan ruang
Semua fenomena keseharian dapat menjadi
yang cukup untuk anak melakukan gerakan
inspirasi
adalah upaya yang dapat dilakukan guru dan
Berikut contoh lagu yang terdapat penanaman
orang tua dalam menfasilitasi pengembangan
nilai-nilai sosial (menyayangi),
melibatkan
gerakan
tapi
kemampuan gerak anak. Bermain dan lagu merupakan media penting untuk membantu
Bergerak Tuk Menyayangi
anak-anak pengetahuan tentang dunia mereka. Tangan digoyang-goyang Pinggul digoyang-goyang
F. Penanaman nilai sosial melalui gerak
Kaki digoyang-goyang
dan lagu Menanamkan nilai-nilai sosial pada anak,
Semua jadi Bergerak
tidak cukup dengan menyampaikan kata-kata
Di bepan ada teman
dan nasihat serta teguran-teguran apabila anak
Di belakang ada teman
melakukan kesalahan. Pada usia anak 0-6
Di kiri ada teman
tahun daya tangkap dan daya ingatan anak
Di kananpun ada teman
terhadap perkataan masih sangat lemah,
Kita harus sayang teman
sehingga salah satu solusi penyampaiannya
Kita harus sayang guru
melalui lagu atau nyanyian.
Kita harus sayang orang tua
Langkah menanamka
nilai
sosial
yang
Supaya Tuhan cintai kita
pertama adalah:
Ayo kawan-kawan berpegang tangan
1.
Kita Cintai semua orang
Menentukan tujuan
Pastika gerak dan lagu yang kita buat dan kita
Ayo kawan-kawan saling menyayangi
sajikan pada anak, memiliki tujuan yang jelas:
Supaya kita tetap bersahabat
gerakan yang dilakukan memiliki tujuan, lagu yang dinyanyikan juga memiliki tujuan.
Sinopsis:
Semua gerak dan lagu dibuat dan dilakukan
Pada bait lagu ini akan membantu anak
dengan bermakna sehuingga mampu memberi
mengembangkan cinta dan sayang sesame,
pembelajaran, bukan sekedar membuat anak
terutama teman guru dan orang tua. Secara
senang.
normative lagu ini pun memuat nilai religious
2.
berniat
Lakukan saja (Action)
menyayangi
semata/ibadah.
atas
nama
Tuhan
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │116
JEA Vol.2 Issue 2 Juli-Desember 2016 │117
Daftar Pustaka
Agustin, dkk. 2015. Gerak dan Lagu Serta Bercerita Untuk Mengembangkan Poteni Anak. Bandung: Rizqi Press Asfandiyar, Andi Yudha. 2008. Kenapa Guru Harus Kreatif. Bandung: Mizan Gutama,dkk. 2005. Mewujudkan Pendidikan Anak Usia Dini yang Holistik. Seminar dan Lokakarya Nasional 2005 Pendidikan Anak Usia Dini, kampus UGM 14-16 Nopember 2005 https://id.wikipedia.org/wiki/Nilai_sosial, diakses pada 19 Mei 2016 I Wayan Koyan. 2000. Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Jakarta: Depdiknas. Isjoni. 2009. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Bandung: ALFABETA Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2015. Tersedia: http://www.kbbi.wen.id diakses pada 19 Mei 2016 Sathut, Khabib Ahmad. 1998. Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral, Spiritual Anak Dalam Keluarga Muslim, penerjemah, Ibnu Burdah. Yogyakarta: Mitra Pustaka Zubaedi. 2006. Pendidikan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Belajar