PEMANFAATAN WINDOWS MANAGEMENT INSTRUMENTATION (WMI) DAN VISUAL BASIC 6 DALAM INVENTARISASI JARINGAN Ganda Prasetiya1, Adian Facturrochim2, R. Rizal Isnanto2 ABSTRACT At this time, it has been known that information technology is developing rapidly, one of the technology is the use of network to give information o the server on the hardware and software data used by client which is connected to the server in a local computer network. Therefore, a research in terms of the use of Windows Management Instrumentation (WMI) and Visual Basic 6 in the network inventory is needed, so that the network operator will be easier in monitoring hardware and software. In this research, the data of monitoring the hardware and the software used I client computer will be sent to server in the form of data package by the server, if required. Next, data of a client or al clients simultaneously sent to the server computer sing components of Windows, called WMI (Windows Management Instrumentation) which is supported by Visual Basic 6 based programming as an interface. After that, using Visual Basic language, the data file retrieved from the client computer WMI will be transferred to the server. Research results show that the network inventory in a local computer network utilizing WMI and Visual Basic programming is success as expected. Server computer can monitor the data file of the hardware and software from he client computers, and also can monitor updating when the client computer data when the data changes occur in the client komputer. Keywords : Visual Basic, WMI, server, client I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Inventarisasi jaringan adalah salah satu tanggung jawab penting seorang manajer IT di dalam sebuah perusahaan, ketika seorang operator server sebuah jaringan komputer ketika ingin meminta sebuah berkas data spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang ada pada klien dalam jaringan komputernya, mengharapkan komputer server dapat menerima berkas data tersebut maka berkas data harus ditransfer dari komputer klien ke komputer server. Maksudnya adalah semua berkas data informasi perangkat keras dan perangkat lunak yang ada di semua klien dikirimkan ke server. Atau dengan melakukan transfer berkas data perangkat keras dan perangkat lunak dari salah satu klien yang diminta oleh server.
2. Penggunaan sistem operasi Windows yaitu Windows Server 2003 Standard Edition. 3. Tugas akhir tidak menguraikan mengenai teknik konfigurasi jaringan. 4. Implementasi program adalah pada jaringan komputer lokal. II. LANDASAN TEORI 2.1 Mengenal WMI WMI adalah bagian dari sistem operasi Microsoft Windows. WMI bukan hanya sebuah komponen tapi merupakan teknologi inti dan standar untuk pengelolaan Windows. WMI menjadi dasar dalam pemantauan dan pengontrolan yang konsisten dan seragam dalam pengelolaan sistem secara keseluruhan di dalam lingkungan Windows. WMI memungkinkan administrator sistem untuk menarik data, mengubah dan memantau konfigurasi pada desktop dan server, aplikasi-aplikasi, jaringan dan komponen-komponen lainnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk membuat aplikasi inventarisasi Personal Computer (PC) melalui jaringan komputer Lokal atau yang dikenal dengan Local Area Network (LAN). 1.3 Batasan Masalah Pembatasan masalah pada penulisan Tugas Akhir ini sebagai berikut :
2
Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Diponegoro Dosen Teknik Elektro Universitas Diponegoro
PERANCANGAN APLIKASI
3.1
Analisis Kebutuhan
Inventarisasi aset jaringan adalah salah satu tanggung jawab penting seorang manajer IT di dalam sebuah perusahaan, di samping tugas lainnya dalam mengelola sumber daya departemennya dan mengurusi masalah teknologi. Keberhasilannya dalam menyajikan laporan aset jaringan ditentukan oleh
1. server basisdata yang digunakan adalah MySQL server versi 5. 1
III.
1
2
Sistem monitoring menggunakan komputer Server sebagai subjek yang digunakan untuk mengawasi inventarisasi data perangkat keras maupun lunak yang ada pada klien, yang berada dalam area jangkauan kendali jaringan dari server tersebut. Sistem tersebut terdiri atas komponen yaitu komputer klien dan komputer Server, yang tentunya telah dilengkapi dengan perangkat lunak pendukung yang telah dirancang untuk memonitor klien yang termasuk
e s on sp re
response
se on sp re
t es
Gambar 3.1 Konfigurasi Sistem Monitoring
qu
CLIENT 3
re
CLIENT 2 CLIENT 1
request
HUB
t
SERVER
a d m in
s e rv e r
es
Konfigurasi Sistem
1. Arsitektur sistem Dari penjabaran di atas dapat kita pahami bahwa ketika sistem bekerja maka proses yang terjadi antara Server dan klien dalam hubungannya saat aplikasinya di jalankan, dalam kaitannya untuk mempermudah dalam proses perancangan sistem yang dibuat. Sehingga dapat dilihat pada Gambar 3.2 sebagai berikut,
qu
3.2
dalam jaringan Server tersebut. Server sebagai media penyimpanan data inventarisasi dari klien yang ada dalam jaringannya menyimpan data dari klien. Monitoring dilakukan dengan aplikasi Microsoft Visual Basic dengan memanfaatkan komponen WMI (Windows management instrumentation), pada sistem operasi Windows. Caranya yaitu program mengambil data-data perangkat keras dan perangkat lunak komputer klien yang online, kemudian menyamakan dengan data-data perangkat keras dan perangkat lunak yang seharusnya terpasang. Konfigurasi dari komponen yang ada pada sistem monitoring melalui Server yang dibangun diperlihatkan pada Gambar 3.1.
re
akurasi dan kecepatannya mendapatkan informasiinformasi yang diperlukan mengingat perubahannya yang dinamis. Untuk mendukung hal tersebut maka sistem inventarisasi jaringan ini memisahkan sistem utama menjadi dua bagian yaitu proses pada sisi Server (admin) dan proses pada sisi klien (pengguna). Masing-masing proses tersebut berfungsi untuk memudahkan dalam perancangan sistem yang dibuat. Proses yang terjadi pada sisi Server antara lain: a. Admin dapat mencari daftar klien yang akan dimasukkan dalam daftar inventarisasi jaringannya dan membuang daftar klien yang tidak ingin dimasukkan ke dalam daftar klien yang diawasi sesuai dengan keinginannya. b. Admin dapat memasukkan data komputer klien ke dalam basisdata sesuai dengan klien yang dipilih. c. Admin dapat memeriksa data klien yang online untuk dicocokkan dengan data klien yang ada dalam basisdata, baik secara terpisah yaitu salah satu klien yang dikehendaki maupun pemeriksaan seluruh komputer klien secara bersamaan. d. Ketika ada perubahan data pada komputer klien maka admin dapat menghapus basisdata salah satu komputer klien atau semua komputer klien tersebut, untuk kemudian dimasukkan basisdata baru yang telah diperbaharui dari komputer klien yang mengalami perubahan data perangkat keras maupun perangkat lunaknya. e. Admin dapat melakukan aktivitas kendali jarak jauh pada semua komputer klien baik secara bersamaan maupun hanya salah satu komputer klien yang dikehendaki. f.
U ser
U ser
U se r
C l ie n t
C l ie n t
C li e n t
Gambar 3.2 Arsitektur client-server.
Dari gambar diatas dapat kita jelaskan bahwa ketika server ingin membuat daftar informasi data perangkat keras dan perangkat lunak yang ada pada klien untuk dimasukkan dalam basisdatanya, maka server meminta klien yang kemudian klien membuka akses WMI-nya untuk di kirim ke server sebagai data acuan untuk basisdata maupun data online, untuk kemudian data akan disamakan dengan basisdata yang telah di masukan ke server. Sejumlah teknik UML digunakan untuk membantu dalam membangun aplikasi ini antara lain: a. Diagram use case yang menggambarkan bagaimana pengguna berinteraksi dengan sistem tersebut dan memberikan sebuah narasi tentang bagaimana sistem tersebut digunakan. b. Diagram aktivitas yang berfungsi untuk menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. Diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir.
3 2. Bahasa pemrograman Salah satu bahasa pemrograman yang digunakan bahasa pemrograman Visual Basic memiliki versi yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi dalam sistem windows. 3. Sistem basisdata Sebuah basisdata juga diperlukan dalam membangun aplikasi ini untuk menyimpan data-data pada saat server melakukan inventarisasi data perangkat keras dan perangkat lunak dari klien-klien yang ada.
3.3 Perancangan Aplikasi 3.3.1 Perancangan Proses Pada Sisi Server 1. Diagram Use Case Pada Sisi Server Dari analisis kebutuhan didapat bahwa admin akan melakukan beberapa proses ketika menjalankan aplikasi sistem monitoring ini di server. Kemudian didapatkan sebuah perencanaan Diagram use case bagi admin dalam konteks kendali yang dapat dilakukan pada aplikasi yang dibuat. digambarkan pada Gambar 3.3.
akan dimasukkan datanya ke dalam basisdata Gambar 3.4 menunjukkan diagram aktivitas dari seorang admin ketika melihat dan mendaftarkan klien.
Gambar 3.4 Diagram aktivitas mendaftarkan klien
b. Diagram Aktivitas Memasukan Data Klien Ke Database Server Ketika daftar klien telah didapat maka admin akan melakukan pengisian basisdatanya secara terpadu baik secara keseluruhan, ataupun salah satu klien yang dikehendaki. Aktivitas ini dilakukan oleh admin sampai semua data klien dapat dimasukkan dalam basisdata di komputer server seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5 dibawah ini.
Gambar 3.5 Diagram aktivitas memasukan data klien ke basisdata server.
Gambar 3.3 Diagram use case bagi amin
2. Diagram Aktivitas Pada Sisi Server Diagram aktivitas menunjukkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. Masingmasing aksi yang dilakukan oleh admin yang digambarkan pada diagram use case pada Gambar 3.3 dapat menunjukkan aktivitas yang dilakukan oleh admin. a. Diagram Aktivitas Mendaftarkan klien Seorang admin dapat mendaftarkan klien yang akan di monitor, pertama dengan menentukan domain atau lokasi dari klien yang ada, kemudian setelah daftar klien terbaca dari salah datu domain yang dikehendaki, maka tinggal admin memilih salah satu klien ataupun semua klien yang diperoleh, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam daftar klien yang
c. Diagram Aktivitas Periksa Data Klien Data klien yang telah disimpan dalam basisdata akan dicek oleh admin, untuk kemudian dibandingkan dengan data klien yang online, apakah sudah sesuai dengan yang ada dalam basisdata, cara tersebut dapat dilakukan automatis untuk semua klien yang ada ataupun hanya salah satu klien saja. Gambar 3.6 menunjukkan diagram aktivitas yang terjadi saat proses pemeriksaan data klien.
Gambar 3.6 Diagram aktivitas periksa data klien
d. Diagram Aktivitas Menghapus Basisdata Klien Aktivitas menghapus basisdata klien terjadi jika ada perubahan yang ingin dilakukan oleh admin.
4 Pada Gambar 3.7 menunjukkan proses aktivitas menghapus basisdata klien.
Gambar 4.1 Pemilihan menu select computers
Gambar 3.7 Diagram aktivitas menghapus basisdata klien
3.3.2 Perencanaan Proses Pada Sisi klien a. Diagram Use Case Pada Sisi Klien Dapat dijelaskan bahwa aplikasi pada klien berfungsi memberikan informasi ketika server meminta data perangkat keras maupun perangkat lunak pada komputer klien, selain itu aplikasi pada klien di rancang untuk selalu memperbaharui datanya selang waktu yang di tentukan untuk menghindari kesalahan pembacaan dari komputer server dengan adanya perubahan data yang ada. Pada Gambar 3.8 berikut dapat dilihat sedikit gambaran tentang rancangan aplikasi untuk klien.
Kemudian baru setelah itu menentukan workgroup mana yang akan dipilih guna mendapatkan data klien untuk di masukan dalam daftar komputer klien yang ingin di masukan dalam daftar inventarisasi jaringan tersebut. Gambar 4.2 menunjukkan gambar menu untuk memilih komputer klien dalam suatu workgroup.
Gambar 4.2 Penentuan komputer klien dalam suatu domain
Setelah diperoleh daftar komputer klien yang di maksudkan, maka dalam kotak domain akan terlihat beberapa workgroup yang termasuk dalam jaringan kendali server-nya, jadi tinggal menentukan salah satu yang akan diambil data kliennya. Kemudian Gambar 4.3 menunjukkan daftar klien yang terdapat dalam salah satu workgroup yang dipilih.
Gambar 3.8 Diagram use case untuk klien.
3.3.3
Perencanaan Sistem Basisdata Disini metode penyimpanan ke basisdata dilakukan dengan bantuan Windows Management Instrumentation. Untuk pengaksesan basisdata yaitu dengan menggunakan SQL (Structure Language Query) yang merupakan bahasa standar query. IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Aplikasi Pada Komputer Server Pada saat kita ingin menentukan klien untuk di masukan datanya ke dalam basisdata maka kita pilih menu settings untuk memilih klien-klien dalam jaringan yang dikehendaki untuk mengambil data klien yang ada. Gambar 4.1 menunjukkan aktivitas pemilihan menu select computers.
Gambar 4.3 Daftar komputer klien dari sebuah workgroup
komputer klien di masukan datanya ke basisdata di komputer server sebagai data pembanding atau data acuan antara data default ( data yang diketahui pertama kali ) dengan data saat komputer klien sedang online. Pada Gambar 4.4 diperlihatkan langkah yang diakukan saat akan memasukan data klien ke basisdata di server.
Gambar 4.4 Memasukan daftar klien untuk di data
setelah semua daftar komputer klien yang dikehendaki sudah masuk dalam daftar klien yang akan di catat datanya di basisdata komputer server,
5 Pada Gambar 4.5 diperlihatkan Data telah masuk dalam basisdata di server.
satu kliennya ternyata ada data yang tidak cocok. Untuk lebih lanjut admin juga bisa mengetahui bila salah satu komputer klien yang ada ternyata dalam kondisi mati. Pada Gambar 4.8 menunjukkan Tampilan pada kotak peringatan bila komputer klien mati
Gambar 4.5 Data telah masuk dalam basisdata
Kemudian langkah selanjutnya adalah pembandingan data komputer klien antara data tetap yang pertama kali di peroleh yang digunakan sebagai data acuan, dengan data klien saat online. Setelah itu klik kotak dialog chek computer, setelah beberapa detik maka data yang telah diambil dari komputer klien maupun yang ada dalam basisdata akan ditampilkan, data klien saat online di tunjukkan dalam kelompok current information found, sedangkan basisdata komputer klien terdapat pada kelompok stored information. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.6 di bawah.
Gambar 4.8 Tampilan pada kotak peringatan bila komputer klien mati
Ketika seorang admin ingin memperbaharui basisdata pada komputer klien maka terlebih dahulu dia memilih komputer klien yang mana yang akan di perbaharui basisdata-nya. Langkah selanjutnya yaitu menghapus basisdata yang lama untuk diganti dengan yang baru. Di bawah ini adalah Gambar 4.9 tentang tampilan menu dan langkah ketika ingin menghapus basisdata dari salah satu komputer klien.
Gambar 4.6 Saat setelah dilakukan pengecekan pada klien
Penjelasan dari gambar di atas bahwa ketika daftar komputer klien telah didapat maka seorang admin tinggal memilih klien mana yang akan di bandingkan antara data online dengan data dalam basisdata kemudian dengan mouse arahkan pointer ke area kotak Chek Computer untuk eksekusi pembandingan data komputer klien yang dipilih. Di bawah ini adalah Gambar 4.7 tentang tampilan pada kotak peringatan bila terjadi perubahan data yang dimaksudkan.
Gambar 4.9 Tampilan menu hapus basisdata
Setelah menentukan klien yang akan dihapus basisdata-nya maka akan tampil menu yang isinya adalah daftar klien yang tadi telah dipilih untuk dihapus datanya. Kemudian tinggal klik kotak remove computer from database yang ditunjukkan oleh Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Tampilan memilih komputer klien yang akan dihapus Gambar 4.7 Tampilan pada kotak peringatan bila terjadi perubahan data
Pada gambar di atas dapat dilihat pada tampilan peringatan yang di tunjukan dengan tulisan dengan warna merah adalah pernyataan bahwa pada salah
4.2 Pengujian Aplikasi Pada Komputer klien Pengujian pada komputer klien meliputi proses pertama berjalannya aplikasi ini dilanjutkan proses loading data komputer klien kemudian komunikasi antara aplikasi pada komputer klien dengan yang ada pada komputer server.
6 Pada Gambar 4.11 adalah proses loading data dan inisialisasi jaringan saat startup program dilaksanakan bersama windows.
Gambar 4.11 Tampilan menunggu identifikasi informasi data komputer
Gambar 4.12 Tampilan informasi update data klien Bila proses loading telah selesai maka akan terlihat tampilan seperti Gambar 4.12 di atas. Dalam keadaan ini maka komputer klien sudah siap melakukan tugas-tugasnya yang bersangkutan dengan permintaan aplikasi pada server.
2. Aplikasi yang telah dibuat pada komputer klien mampu memberikan informasi data perangkat lunak dan perangkat keras yang ada, kemudian di berikan ke server jika diminta. 5.2 Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai mekanisme pengaturan lalu lintas data dengan tujuan untuk kelancaran proses pengiriman data secara bersamaan dari berbagai komputer klien ke komputer server agar data yang dikirim secara bersamaan dari berbagai komputer klien tidak mengganggu kelancaran lalu lintas data dalam jaringan klien server tersebut. 2. Mengingat kemajuan teknologi informatika yang perkembangannya sangat pesat maka diharapkan adanya penelitian lanjutan mengenai aplikasi inventarisasi jaringan ini agar dapat dikembangkan lebih lanjut mengikuti perkembangan jaman sekarang yang sudah cenderung menggunakan teknologi wireless conection (koneksi tanpa kabel), sehingga aplikasi ini dapat membantu pekerjaan admin suatu jaringan komputer secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA Gambar 4.13 Tampilan membuka koneksi dan memberi informasi data ke server
Sedang pada Gambar 4.13 adalah proses yang terjadi jika ada permintaan dari server untuk membuka akses WMI dan melakukan pengiriman data ke komputer server, untuk kemudian dilanjutkan oleh server agar data tersebut dapat di bandingkan dengan basisdata yang ada. V. PENUTUP Dari penjelasan yang telah disampaikan pada bab-bab sebelumnya, dari proses awal perancangan sistem yang dibuat sampai dengan laporan pengujian sistem, maka dapat diambil beberapa kesimpulan dan saran yang membangun. Berikut adalah kesimpulan dan saran atas penelitian yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan 1. Aplikasi perangkat lunak sistem inventarisasi jaringan ini sudah berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perancang untuk memudahkan admin dalam mengawasi inventaris jaringan yang dikelolanya.
[1] [2]
[3]
[4]
[5] [6] [7]
[8]
Andi, “Membangun Aplikasi Database Dengan Microsoft Visual Basic”, Wahana Komputer. Bunafit, K., “25 Aplikasi Windows Populer Dengan Visual Basic 6.0”, PT Elek Media Komputindo, Jakarta, 2008. Djuandi, F., “Jurus Baru Pemrograman Sql server 2005”, PT Elek Media Komputindo, Jakarta. Djuandi, F., “Membangun IT Asset Management System Dengan WMI”, www.houseoflife.net, Maret 2006. Irawan, B., “Jaringan Komputer”, Graha Ilmu, Yogjakarta, 2005. Kadir, A., “Belajar Database Menggunakan MySql Server”, CV Andi, Yogyakarta, 2008. Pramono, D., “Mudah Menguasai Visual Basic 6”, PT Elek Media Komputindo, Jakarta, April 2001. Team, “Panduan Praktis Pemrograman Visual Basic 6.0 Tingkat Lanjut”, Wahana Komputer, Semarang, 2002.
7
BIODATA Ganda Prasetiya (L2F304236) Pekalongan, 07 Desember 1981. Mahasiswa Teknik Elektro 2004, Konsentrasi Informatika Komputer, Universitas Diponegoro. Email:
[email protected] Menyetujui dan Mengesahkan Pembimbing I
Adian Facturrochim, S.T., M.T. NIP. 132 205 680 Tanggal
Pembimbing II
R. Rizal Isnanto, S.T., M.M., M.T. NIP. 132 288 515 Tanggal