PUTUSAN Nomor : 0579/Pdt.G/2007/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasuruan yang memeriksa dan mengadili perkara perdata dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan dalam perkara cerai talak antara : PEMOHON umur 31 tahun, agama Islam, pekerjaan anggota POLRI, tempat tinggal di Kabupaten Pasuruan, sebagai "Pemohon",-------------------------------------------MELAWAN TERMOHON umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan --, tempat tinggal di Kota Pasuruan, sebagai "Termohon"; Pengadilan Agama tersebut ; Setelah membaca dan mempelajari surat-surat perkara; Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara dan saksi-saksinya; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dalam surat Permohonannya tertanggal 19 Juli 2007 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pasuruan, Nomor: 0579/Pdt.G/2007/PA.Pas, telah mengajukan permohonan untuk melakukan cerai talak terhadap Termohon dengan uraian/alasan sebagai berikut : 1. Bahwa Pemohon telah melangsungkan perkawinan dengan Termohon pada tanggal 06 Maret 2002 sebagaimana ternyata dari bukti Kutipan Akta Nikah Nomor : Kk.13.33.01/Pw.01/71/2007 tanggal 17 Juli 2007 sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 105/21/III/2002 tertanggal 06 Maret 2002 yang telah dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan;--------------------------------------2. Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon hidup rukun sebagaimana suami istri dan bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 3 bulan dinas Polres Karangasem Bali selama 4 tahun, dan terakhir di Asrama Polisi Kebonagung Pasuruan selama 1 tahun, telah berhubungan sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1
orang anak bernama :------------------------------------------------------------------------------a. ANAK 1, umur 4 tahun 7 bulan;------------------------------------------------------------3. Bahwa semula kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis dan bahagia, namun sejak bulan Juni 2002 keadaannya mulai tidak harmonis lagi dan sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;---------------------------------------------------4. Bahwa awal mula terjadinya perselisihan dan pertengkaran tersebut disebabkan Termohon kurang menyukai ibu Pemohon dan keluarga Pemohon, setiap Pemohon mengajak Termohon untuk bersilaturahmi pada orang tua Pemohon, Termohon menolaknya dengan tegas, bahkan saat Pemohon menyebut nama Desa dan orang tua serta keluarga Pemohon, Termohon selalu marah, selain itu Termohon juga merasa berkuasa atas diri Pemohon karena saat masuk Perwira Polri Sumber Sarjana Termohon dan orang tua Termohonlah yang banyak mengeluarkan biaya;;---------------5. Bahwa melihat kondisi rumah tangga yang demikian itu Pemohon masih tetap berusaha untuk bersabar mempertahankan, namun sikap dan perilaku Termohon tetap tidak berubah, bahkan setiap Pemohon berusaha menasehati Termohon agar bersikap baik dan mau menerima apa adanya orang tua Pemohon, namun Termohon malah marah dan bersumpah Demi Allah sampai matipun tidak akan mencintai orang tua Pemohon, selain itu setiap terjadi pertengkaran Termohon sering memukul dan mencakar Pemohon, bahkan Termohon setelah bertengkar sering meninggalkan rumah tanpa pamit Pemohon;------------------------------------------------------------------------------------6. Bahwa meskipun demikian Pemohon masih tetap berusaha bersabar dengan sikap Termohon tersebut, namun pada tanggal 15 Juni 2007 sekitar pukul 02.00 dinihari setelah Pemohon pulang dari menjenguk ibu Pemohon yang sedang sakit, Termohon marah yang akibatnya terjadi pertengkaran antara Pemohon dan Termohon, dan saat subuh Pemohon bicara pada Termohon tentang keinginan Pemohon yang suatu saat ingin mengajakTermohon tidur di rumah orang tua Pemohon, mendengar hal tersebut Termohon sangat marah, kemudian setelah keberangkatan Pemohon dinas ke kantor, Termohon meninggalkan rumah, dan lewat hubungan HP akhirnya Pemohon mengetahui keberadaan Termohon di Hotel Niagara kamar No.203, dan saat Pemohon mengajak pulang Termohon, Termohon tidak bersedia yang akibatnya terjadi percekcokan yang puncaknya Termohon meminta cerai pada Pemohon, karena tidak mau diajak pulang akhirnya Pemohon menghubungi orang tua Termohon untuk menjemput Termohon, dan setelah sampai di rumah Pemohon tetap berusaha bersabar
-3dan mau menerima kembali Termohon, namun Termohon tetap saja tidak dapat merubah sikapnya dan tetap selalu mengungkit-ungkit masalah Pemohon bisa menjadi Polisi karena Termohon dan keluarganyalah yang membiayai, bahkan Termohon saat terakhir mengatakan sumpah Demi Allah Termohon sampai matipun tidak akan pernah mencintai orang tua Pemohon, mendengar hal tersebut Pemohon merasa sangat sakit hati sekali, yang akhirnya terjadi pertengkaran, dan karena sudah tidak kuat lagi Pemohon akhirnya pulang ke rumah orang tua Termohon;----------------------------------7. Bahwa akibat perselisihan dan pettengkaran tersebut kini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal selama kuang lebih 1 bulan, dimana Pemohon tinggal di rumah orang tua Pemohon, dan Termohon tinggal di rumah orang tua Termohon;-------------------------------------------------------------------------------------------8. Bahwa selama berpisah Pemohon dan Termohon sudah tidak ada hubungan lagi sebagaimana----------------------------------------------------------------------------------------9. Bahwa melihat keadaan rumah tangga Pemohon yang demikian ini, Pemohon sudah tidak sanggup lagi untuk mempertahankannya dan jalan yang terbaik adalah bercerai dengan Termohon;---------------------------------------------------------------------------------10. Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini;--------------11. Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Pemohon mohon agar Ketua Pengadilan Agama Pasuruan cq Majelis Hakim Pengadilan Agama Pasuruan berkenan untuk memanggil para pihak, memeriksa, mengadili dan memutus perkara ini yang amarnya adalah sebagai berikut :----------------------------------------------------------------Primer : 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon;------------------------------------------------------2. Menetapkan memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu roj'i Kepada Termohon;----------------------------------------------------------------------------3. Menghukum Pemohon untuk membayar biaya perkara menurut hukum;--------------Subsider : Mohon putusan yang seadil-adilnya;------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan, Pemohon dan Termohon telah hadir sendiri, dan oleh Ketua Majelis telah diusahakan perdamaian namun tidak berhasil, lalu pemeriksaan dilanjutkan dengan membacakan surat Permohonan tersebut yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;-----------------------------------------Menimbang, bahwa sebagai anggota Polri Pemohon untuk melakukan perceraian
terikat dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk itu Pemohon harus mendapatkan surat ijin dari pejabat atasannya, oleh karena untuk memperoleh ijin tersebut Pengadilan Agama menunda persidangan ini paling lama 6 bulan ;-----------------------------Menimbang, bahwa ternyata setelah 6 bulan Pemohon belum memperoleh ijin tersebut, namun Pemohon minta kepada Majelis Hakim untuk melanjutkan perkaranya sekalipun surat ijin dari atasannya belum turun dengan konsekwensi bahwa Pemohon bersedia menanggung segala resiko atas sanksi hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku sebagaimana surat pernyataan Pemohon tertanggal 20 Pebruari 2008, sehingga pemeriksaan
perkara
ini
dapat
dilanjutkan
;---------------------------------------------------------Menimbang, bahwa atas Permohonan Pemohon tersebut, Termohon telah memberikan jawaban secara tertulis tanggal 26 Juli 2007 sebagai berikut :--------------------Bahwa Termohon telah melangsungkan perkawinan dengan Pemohon pada tanggal 06 Maret 2002 sebagaimana sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 105/21/III/2002 tertanggal 03 Maret 2002 yang telah dikeluarkan oleh Kantor urusan Agama Kecamatan Purworejo Kota Pasuruan. bahwa setelah menikah Termohon dan Pemohon tidak pernah tinggal di rumah orang tua Pemohon maupun Termohon selama 3 (tiga) bulan, seperti yang tertulis dalam permohonan talak Pemohon pada butir 2 (dua). Yang sebenarnya adalah : - Pada tanggal 06 Maret 2002
: melangsungkan akad nikah
- Pada tanggal 11 Maret 2002
: resepsi pernikahan
- Pada tanggal 17 Maret 2002
: Termohon dan Pemohon berangkat ke Bali
menempati rumah dinas di Polsek Manggis Polres Karangasem Polda Bali karena Pemohon berdinas di Polsek Manggis Polres Karangasem Polda Bali. Dan selanjutnya Termohon dan Pemohon menetap di Bali selama 3 (tiga) tahun 3 (tiga) bulan dan setelah itu Pemohon di pindah tugaskan di Polda Jawa Timur, Wilayah Malang, Resor Pasuruan dan tinggal di Asrama Polisi Kebonagung Pasuruan bersama orang tua Termohon selama 06 (enam) bulan dan setelah itu pindah ke Asrma Polisi Kebonagung Kota Pasuruan tepatnya di Blok C -4 selama 1 (satu) tahun 07 (tujuh) bulan. – Kehidupan rumah tangga Termohon dan Pemohon pada awalnya memang sering terjadi perselisihan dan kesalah pahamam karena saat resepsi di rumah Pemohon, pihak Termohon mendapat pesan dari keluarga Termohon bahwa Termohon dan Pemohon harus kembali ke rumah Termohon sebelum matahari terbit dengan
-5diantar oleh pihak keluarga Pemohon akan tetapi pihak Pemohon tidak merespon pesan dari keluarga Termohon. Sampai siang hari keluarga pihak Pemohon tidak ada yang datang kerumah pihak Termohon bahkan keluarga pihak Pemohon hanya menyuruh seorang kurir untuk mengembalikan baju-baju dan perlengkapan pengantin milik Termohon ke rumah Termohon. Sementar itu di rumah Termohon, pihak keluarga Termohon sudah mempersiapkan acara penyambutan untuk pengantin dan keluarga Pemohon. Pada saat itulah Termohon merasa diusir dan tidak dihargai oleh keluarga Pemohon. Dan pada saat itulah Termohon bersumpah tidak akan pernah tidur dirumah ibu Pemohon. Sekitar 1 (satu) tahun 06 (enam) bulan awal pernikahan Termohon dan Pemohon sering diwarnai perselisihan, dan di waktu itu juga pihak Termohon mengalami depresi yang cukup berat. Sekitar 3 (tiga) tahun 09 (sembilan) bulan terakhir kehidupan rumah tangga Termohon dan Pemohon harmonis dan bahagia tidak ada masalah apa-apa, namun sejak tanggal 14 Juni 2007 perselisihan terjadi lagi, jadi bukan sejak bulan Juni 2002 kehidupan rumah tangga Termohon dan Pemohon tidak harmonis lagi, seperti yang tertulis dalam surat permohonan talak Pemohon butir 3 (tiga). Awal mula terjadinya perselisihan bukan karena Termohon kurang menyukai ibu Pemohon dan keluarga Pemohon akan tetapi Termohon merasa tertekan dan merasa dibohongi. Ajakan Pemohon kepada Termohon untuk bersilaturahmi kepada ibu Pemohon dan keluarganya selalu diterima oleh pihak Termohon dan bukan ditolak sebagaimana tertulis dalam permohonan talak Pemohon butir 4 (empat). Termohon tidak pernah berkuasa atas diri Pemohon karena Termohon selalu memberi kebebasan kepada Pemohon untuk mempergunakan haknya sebagai seorang anggota polisi dan Termohon hanya memperingatkan Pemohon untuk berhati-hati dalam bekerja. Termohon merasa berkuasa atas diri Pemohon karena pihak keluarga Termohon yang sebagian besar telah membantu dan membiayai Pemohon untuk masuk Polisi sebagai Perwira Polisi Sumber Sarjana (PPSS) hal ini terjadi pada awal pernikahan dan dengan alasan sebagaimana telah disebutkan disurat sanggahan ini pada butir 3 (tiga). Termohon kembali menyinggung masalah biaya yang dikeluarkan masuk PPSS dan menuntut melepas baju (baju dinas polisi) kepada Pemohon sesaat setelah
Pemohon marah dan mentalak Termohon dan mengembalikan Termohon kepada orang tua Termohon. Sikap dan perilaku Termohon sudah berubah dan bahkan Termohon sudah menunjukkan itikad baik dengan datang dan bersilaturahmi dengan ibu Pemohon kapanpun Pemohon mengajak kecuali Termohon berhalangan atau sakit, Termohon sudah berusaha memberikan perhatian dalam bentuk apapun kepada ibu ibu Pemohon apalagi dalam keadaan perekonomian Pemohon dan Termohon yang saat ini sudah
bisa
dikatakan
cukup
maka pihak
Termohon
tidak
pernah
memperhitungkan apa yang diminta ibu Pemohon. Termohon memukul dan mencakar Pemohon bukan pada setiap pertengkaran akan tetapi hanya saat Termohon sedang dalam keadaan mengandung. Termohon tidak sering meninggalkan rumah tanpa pamit kepada Pemohon. Pergi meninggalkan rumah tanpa pamit ini Termohon lakukan hanya pada saat anak berusia 09 (sembilan) bulan dan Termohon mebawa anak. Pada tanggal 14 Juni 2007 sekitar jam 08.30 wib Pemohon mengajak Termohon menengok anak asuh Termohon dan Pemohon ke Desa Ranggeh, karena kondisi Termohon saat itu kurang enak badan / sakit maka Termohon menolak ikut dan menitip 1 (satu) stel kaos dan tas sekolah untuk anak asuh Termohon dan Pemohon tersebut. Pemohon pulang dari Desa Ranggeh sekitar pukul 11.45 Wib dan Termohon membukakan pintu kemudian tidur kembali dan Termohon tidak pernah mengatakan bahwa ibu Pemohon sedang sakit sebagaimana tertulis dalam surat permohonan talak Pemohon butir 6 (enam). Dan pada tanggal 15 Juni 2007 sekitar jam 06.15 Wib Pemohon mengajak Termohon tidur di rumah ibu Pemohon. Termohon merasa tersinggung karena kurang lebih 2,5 bulan sikap Pemohon dalam rumah mulai acuh dan tidak memperhatikan kehidupan rumah tangga Termohon dan Pemohon, semenjak tergabung dalam band polres Pasurua, dan ditemukan banyak kejanggalan dari tas anak sekolah yang tertinggal di mobil, ada bekas kecupan di dada Pemohon alat kelamin Pemohon yang gatal dan terkelupas lecet dan Termohon hanya bisa mengobati dan mengucap kalaupun Pemohon mcammacam diluar, kelamin Pemohon harap untuk dicuci, setiap hari kalau di telp susah dihubungi dan pulang selalu tengah malam dan setelah sampai rumah selalu ada alasan dan alasan tersebut selalu menyangkut masalah kedinasan. Dan Termohon
-7hanya bisa pasrah kalau memang Pemohon sedang menjalankan tugas, dan pagi itu Termohon sudah kehilangan kesabaran dan menagis setelah itu Pemohon meninggalkan Termohon untuk berangkat dinas dan sejak saat itu Termohon merasa tidak diperhatikan lagi oleh Pemohon akhirnya Termohon marah dan mengirimkan pesan singkat lewat SMS dan pamit akan meninggalkan rumah dan saat itu pihak Termohon pergi meninggalkan rumah pukul 10.15 Wib menuju ke Hotel Niagara kamar No.203 dengan berbekal Alquran dan Mukena. Pada saat itu Termohon hanya bisa menangis dan bersujud di dalam kamar hotel. Kemudian Pemohon dan Termohon masih beradu pendapat lewat pesan singkat (sms) kemudian pada pukul 04.45 Wib pihak Termohon mengakui keberadaannya kepada pihak Pemohon. Kemudian pihak Pemohon mengajaknya pulang akan tetapi pihak Termohon tidak bersedia diajak pulang dan saat itu Pemohon mengucapkan katakata TALAK. Dan sesaat setelah itu Termohon bersumpah mendingan mati ditabrak mobil daripada harus pulang ke rumah ibu Pemohon. Dan saat itu Termohon diajak pulang tidak mau karena Pemohon saat menjemput Termohon mengajak seorang teman di mobil. Pada tanggal 16 dan 17 Juni 2007 semua berjalan seperti biasanya dan tidak ada pertengkaran lagi yang ada hanya tangisan Termohon karena jengkel kepada Pemohon. Pada hari Senin tanggal 18 Juni 2007 Pemohon pamit berangkat ke Bali sekitar pukul 14.00 Wib dengan alasan mengambil SK saat itu Termohon meminta ikut ke Bali akan tetapi ditolak oleh Pemohon dengan alasan sebentar dan tidak mempunyai uang, tetapi yang Termohon tahu saat itu Pemohon mmbawa uang sekitar 12,5 Juta sisa hasil penjualan Mobil Blazer. Saat berangkat hingga saat sampai pagi hari Selasa tanggal 19 Juni 2007 Pemohon tidak bisa dihubungi dan saat itu Termohon cemas dan panik tetapi pada jam 10.00 Wib Pemohon bisa dihubungi lewat telp rumah orang tua Termohon kemudian Pemohon bermalam 1 (satu) malam lagi tanpa memberi kabar akhirnya Termohon telp lagi pada tanggal 20 Juni 2007 sekitar jam 09.30 Wib dengan meluapkan segala amarahnya akan tetapi Pemohon malah cuek dan tidak menghubungi lagi sampai Pemohon pada hari Kamis tanggal 21 Juni 2007 sekitar jam 07.00 Wib tiba di rumah. Setengah jam sejak kedatangan Pemohon di rumah, Termohon tidak merespon kedatangan Pemohon karena Termohon masih jengkel dan sekaligus sibuk mengerjakan laporan umum Bhayangkari. Saat itu Pemohon langsung ke rumah
orang tua Pemohon karena pada saat itu Termohon dan anak berada di rumah orang tua Termohon. Selama ditinggal Pemohon ke Bali, Termohon selalu menunggu sendirian di rumah Pemohon dan Termohon sendiri, sampai akhirnya pada tanggal 21 Juni 2007 jam 05.30 Wib Termohon pergi ke rumah orang tua Termohon untuk mengerjakan laporan Bhayangkari. Pukul 07.00 Wib Pemohon berangkat jalan-jalan bersama anak Pemohon dan Termohon. Setelah menyelesaikan laporan umum maka Termohon pulang menuju rumah Pemohon dan Termohon untuk mencuci pakaian. Sekitar pukul 10.00 Wib Termohon selesai mencuci dan Pemohon pulang menuju rumah Termohon dan Pemohon dengan membawa oleh-oleh yang dibawanya dari Bali. Percakapan ringan antara Pemohon dan Termohon masih terjalin dengan baik, Pemohon kemudian bertanya kepada Termohon bagaimana sakitnya hati kita jika ditinggal pergi tanpa pamit, dan Termohon hanya menjawab tidak apa-apa. Setelah itu Pemohon menyuruh Termohon untuk mencoba semua pakaian yang dibelikan Pemohon dari Bali, Termohon menuruti semua yang diucapkan Pemohon. Tidak ada pertengkaran maupun perselisihan pada siang itu, yang ada hanyalah obrolan santai yang isinya adalah saling koreksi. Obrolon terhenti karena kedatangan anak kami dan disusul anggota lantas yang datang untuk mengambil obat tifus/obat cacing untuk anak anggota tersebut. Setelah anggota lantas tersebut pulang, Pemohon berpamitan kepada Termohon untuk pergi ke bengkel. Setelah kepergian Pemohon, Termohon membersihkan rumah. Sekitar pukul 17.30 Wib Pemohon datang, semua berjalan apa adanya, Pemohon dan Termohon menonton televisi, tetapi tidak banyak berkomunikasi. Melihat kondisi yang seperti itu, kemudian Termohon berusaha untuk mencairkan suasana dengan menanyakan kepada Pemohon tentang kepergiannya ke Bali, yaitu mengapa pergi ke Bali lama, katanya hanya sebentar ? kemudian Pemohon menjawab dengan jawaban “ingin refreshing”. Kemudian Termohon menanyakan tentang oeh-oleh yang dibawa dari Bali, yaitu “beli oleh-oleh dimana? Tahu tempat kaos jogger dari mana?” kemudian Pemohon menjawab “di denpasar” , “belinya berangkat sendiri naik bis dari Padang bai ke Denpasar, kemudian balik lagi ke Padang bai”. Kemudian Termohon menanggapi jawaban Pemohon, “mengapa harus bolak-balik? Sudah berada di denpasar, bukankan lebih enak naik bis ke jawa dari terminal Ubung?” kemudian Pemohon menjawab “pengen aja”. Kemudian tanpa sepengetahuan Pemohon, Termohon menghubungi angg di Bali via telephon, dari
-9situlah Termohon mengetahui bahwa selama berada di Bali Pemohon menggunakan jasa rent car. Percakapan terus terjadi, sampai pada akhirnya Pemohon memojokkan pada masalah Termohon meninggalkan rumah. Termohon menjelaskan bahwa Termohon merasa jenuh, bosan dan merasa tidak pernah diperhatikan oleh Pemohon. Pemohon selalu sibuk dan selalu menggunakan alas an kedinasan yang tidak kenal waktu, karena itulah Termohon merasa jenuh hanya menunggu kedatangan Pemohon tanpa adanya komunikasi, canda dan gurau. Kemudian Termohon meminta ijin kepada Pemohon agar mengantarkan Termohon ke pesantren dan menunggu Pemohon di pesantren dan menunggu Pemohon di pesantren sampai Pemohon tidak sibuklagi dan ada waktu untuk keluarga, tetapi Pemohon mengalihkan pembicaraan kepada masalah orang tua. Termohon terpancing emosi, mengapa selalu orang tua yang dijadikan alas an, dan akhirnya Termohon membantah Pemohon dan mengucapkan “kasihkan semua yang kita punya untuk ibumu, aku sudah tidak peduli”. Setelah mengucapkan kata itu Termohon dan Pemohon keluar rumah bersama dengan tujuan Termohon meminta diantar ke pesantren, tetapi Pemohon tidak tahu harus kemana. Kemudian emosi Pemohon dan Termohon sama-sama mereda, Termohon masuk ke dalam rumah terlebih dahuludan diikuti Pemohon. Pada hari Jum’at tanggal 22 Juni 2007, pukul 06.000 Wib Termohon meminta maaf kepada Pemohon atas semua kejadian yang telah terjadi. Termohon meminta maaf sampai dengan cara mencium kaki Pemohon, tetapi Pemohon tidak mau menerima dengan alasan perlu adanya pembuktian. Pada hari sabtu tanggal 23 Juni 2007, seperti biasa Termohon selalu menyiapkan kopi untuk Pemohon, namun kopi tersebut tidak disentuh oleh Pemohon, kemudian tiba-tiba Pemohon menangis dan mengatakan kepada Termohon bahwa ibu Pemohon sakit dan dalam keadaan kritis. Pemohon juga mengatakan bahwa sebenarnya selama ini ibu Pemohon tidak pernah mau menerima Termohon, selama ini ibu Pemohon tersenyum dan mau menegur Termohon hanya karena melihat Pemohon. Mendengar hal tersebut, Termohon langsung menelphone ibu Pemohon, tetapi ibu Pemohon sedang tidak berada di rumah melainkan di rumah kakak Pemohon. Kemudian Termohon menelphone kakak Pemohon dan kemudian Termohon mendatangi ibu Pemohon di rumah kakak Pemohon. Termohon menemukan ibu Pemohon dalam keadaan sehat di rumah kakak Pemohon dan bukan dalam keadaan sakit dan kritis seperti kata Pemohon.
Pada hari minggu tanggal 24 Juni 2007 pagi hari, terjalin komunikasi/percakapan antara Pemohon dan Termohon. Percakapan tersebut berisi tentang keinginan dan tuntutan Pemohon untuk meramaikan kampung/desa Pemohon seperti sewaktu Pemohon belum menikah. Keinginan Pemohon tersebut hanya ditanggapi dengan senyuman oleh Termohon. Sekitar pukul 10.00 Wib Pemohon berangkat ke kantor tanpa menyentuh minuman yang dibuat oleh Termohon. Sekitar pukul 12.00 Wib Pemohon datang dan mengajak anak dan Termohon untuk menghadiri undangan pernikahan saudara kakak Pemohon. Sejak saat itu Pemohon diam dan apabila dihubungi lewat hp Pemohon menjawab “jangan mengurusi aku karena aku tidak akan mengurus kamu lagi”. Pada hari Senin tanggal 25 Juni 2007 pukul 01.00 Wib dinihari pulang, dan Pemohon tetap tidak mau berbicara pada Termohon. Dan pada pagi harinya Pemohon pergi lagi dan mulai tidak pulang. Pada hari selasa tanggal 26 Juni 2007 Termohon menelphone ibu Pemohon dan mengajak ibu Pemohon untuk datang ke rumah Pemohon dan Termohon, tetapi ibu Pemohon tidak bisa karena ada acara manakib dan ibu Pemohon menyarankan agar termohonlah yang datang ke rumah ibu Pemohon. Sekitar pukul 17.00 Wib Termohon dan anak datang ke rumah ibu Pemohon dengan naik becak. Setelah adzan maghrib Pemohon datang ke rumah ibu Pemohon bersama temannya. Sekitar pukul 18.30 Wib Pemohon pergi lagi bersama temannya dan datang pukul 23.30 Wib, sedangkan Termohon dan anak tidur di rumah ibu Pemohon. Sekitar pukul 04.00 Wib pagi Termohon membangunkan Pemohon yang pada saat itu tidur didalam mobil, tetapi Pemohon marah. Pada hari sabtu tanggal 27 Juni 2007 Termohon mengajak anak jalan-jalan ke Surabaya dan menukar mobil dengan milik Pemohon. Pada pukul 15.00 Wib Pemohon memerintahkan angg laka untuk mengantarkan mobil ke rumah orang tua Termohon. Sektiar pukul 20.30 Wib Pemohon datang kerumah orag Termohon bersama ibu Pemohon untuk menyerahkan kembali Termohon kepda orang tua Termohon. Mulai saat itulah Termohon tinggal dirumah orang tua Termohon. Bahwa selama berpisah rumah tersebut, Termohon selalu berusaha untuk menghubungi Pemohon, tetapi Pemohon tidak merespon, bahkan sejak menyerahkan Termohon, Pemohon dihubungi anakpun tidak merespon dan tidak memberikan perhatian kepada anak, hingga pada tanggal 3 Juli 2007 Pemohon datang dan menyerahkan uang gaji dan gaji 13 kepada anak. Selama berpisah rumah, ada beberapa yang
- 11 melihat Pemohon bersama wanita lain. Bahwa melihat keadaan rumah tangga yang demikian, Termohon berusaha ntuk mempertahankan dan memperbaiki keadaan rumah tangga Pemohon mengalami perubahan sikap dan perilaku pada anak dan Termohon. Termohon tetap ingin mempertahankan rumah tangga dan tidak mau bercerai. Bahwa berdasarkan sanggahan-sanggahan dan alasan yang diberikan Termohon di atas, Termohon memohon agar Ketua Pengadilan Agama Kota Pasuruan cq Majelis Hakim Pengadilan Agama Kota Pasuruan berkenan untuk mempertimbangkan perkara ini. Menimbang, bahwa atas jawaban Termohon secara tertulis tersebut, pemohon mengajuka replik secara tertulis tanggal 20 Pebruari 2008;--------------------------------------Menimbang, bahwa atas replik Pemohon secara tertulis tersebut Termohon mengajukan duplik secara tertulis tanggal 09 Maret 2008 dengan menambahkan jika Pemohon tetap menceraikan Termohon, Termohon menuntut Pemohon untuk keluar dari anggota Polisi;-------------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa atas duplik Termohon tersebut, Pemohon mengajukan rereplik secara lisan sebagai berikut :----------------------------------------------------------------Bahwa masalah kedinasan Pemohon, Pemohon menyerahkan kepada pimpinan dinas Pemohon, dan bukan wewenang Pengadilan Agama, sedangkan Pengadilan Agama berwenang menangani perceraian Pemohon dengan Termohon, untuk itu Pemohon tetap melanjutkan persidangan ini dan Pemohon sanggup untuk menanggung segala resiko kedinasan Pemohon;-----------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa atas rereplik Pemohon tersebut, Termohon mengajukan reduplik secara lisan yang pada pokoknya tetap pada tuntutan semula;:------------------------Menimbang, bahwa untuk meneguhkan dalil Permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti surat berupa : a. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Purworejo, Kota Pasuruan Nomor : Kk.13.33.01/Pw.01/71/2007 tanggal 17 Juli 2007 sesuai dengan Kutipan Akta Nikah Nomor 105/21/III/2002 tanggal 06/03/2002, bermeterai cukupi (P1);-----------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa disamping bukti surat, kedua belah pihak telah mengajukan keluarganya masing masing sebagai berikut : SAKSI 1, umur 73 tahun, agama Islam, pekerjaan tdak bekerai, tempat kediaman di
Kabupaten Pasuruan, memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena saksi adalah ibu kandung Pemohon;------------------------------------------------------------------------b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Termohon selama 3 bulan kemudian dirumah dinas Polres Karangasem Bali selama 4 tahun, dan terakhir di Asrama Polisi Kebonagung Pasuruan selama 1 tahun dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak;------------------------------------------------------------------c. Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran antara Pemohon dan Termohon adalah karena Termohon tidak suka/benci kepada saksi, semula saksi tidak percaya namun setelah saksi diebritahu oleh Kapolres Pasuruan, baru saksi percaya, hal ini saksi sudah merasa sejak acara pesta pernikahan di Gedung, keesokan harinya diteruskan di rumah saksi, namun Termohon malam itu tidak mau tidur di rumah saksi, akhirnya jam 3 malam Termohon pulang, kemudian pada saat saksi sakit, Pemohon mengajak Termohon untuk menjenguk saksi, namun Termohon tidak mau malah berkata lebih baik Termohon tertabrak mobil daripada menjenguk ibu Pemohon, mendengar itu hati Pemohon sedih dan sakit, Pemohon tidak rela ibunya diperlakukan seperti itu walaupun saksi sudah meminta pada Pemohon untuk meninggalkan saksi dan hidup rukun dengan Termohon, namun Pemohon tidak mau dan mengatakan sudah tidak kuat dengan perlakuan Termohon;------------------------------------------------------d. Bahwa kini antara Pemohon dan Termohon telah berpisah tempat tinggal sekitar 9 bulan;----------------------------------------------------------------------------e. Bahwa saksi telah menasehati kedua belah pihak agar rukun kembali dalam rumah
tangganya
akan
tetapi
tidak
berhasil;-------------------------------------------SAKSI 2, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan PHL, tempat kediaman di Kabupaten Pasuruan, ; memberikan keterangan yang pada pokonya sebagai berikut : a. Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon karena sebagai adik Termohon;----------------------------------------------------------------------------------b. Bahwa semula Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 3 bulan dinas Polres Karangasem Bali selama 4 tahun, dan
- 13 terakhir di Asrama Polisi Kebonagung Pasuruan selama 1 tahun dan telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama : ANAK 1, umur 4 tahun 7 bulan;-------------------------------------------c. Bahwa antara Pemohon dan Termohon sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan karena masalah antara Pemohon dan Termohon tidak ada kecocokan, Pemohon tidak bisa menjadi penengah antara Termohon dengan ibu Pemohon karena antara Termohon dengan ibu Pemohon ada sedikit ketidakcocokan atau kesalahpahaman sehingga sebenarnya peran Pemohon sangat utama, karena selama ini Pemohon sering menyampaikan mentahmentah tanpa filter pada ibu Pemohon segala keluhan Termohon tentang ibu Pemohon;-----------------------------------------------------------------------------------d. Bahwa saksi telah berusaha merukunkan Pemohon dan Termohon namun tidak berhasil dan saksi sudah tidak sanggup lagi merukunkan mereka;-----------------Menimbang, bahwa bukti-bukti tersebut telah dibenarkan oleh Pemohon dan Termohon ; Menimbang, bahwa Pemohon dan Termohon menyatakan telah mencukupkan alat buktinya dengan kesimpulan secara lisan bahwa Pemohon tetap pada permohonannya, sedang Termohon tidak keberatan bercerai dengan mencabut tuntutannya tentang pemberhentian Pemohon dari kepolisian, karena bukan wewenang Pengadilan Agama serta keduanya mohon putusan;-----------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa selanjutnya untuk mempersingkat uraian putusan ini ditunjuk kepada hal-hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Permohonan Pemohon adalah seperti diuraikan tersebut di atas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah memberi kesempatan yang cukup kepada Pemohon untuk mengurus surat izin cerai dari pejabat atasannya, akan tetapi tidak berhasil dan tetap melanjutkan dan menyatakan sanggup menanggung segala resiko atas sanksi hukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, sebagaimana surat pernyataan Pemohon tertanggal 20 Pebruari 2008;--------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa pertama-tama berdasarkan pengakuan Termohon dan juga sebagaimana ternyata dalam surat bukti (P.1) yang ternyata telah memenuhi syarat sebagai alat bukti yang sah, maka harus dinyatakan terbukti, bahwa Pemohon dan Termohon telah
terikat dalam perkawinan sah;------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pengakuan Termohon yang dihubungkan dengan kesaksian para saksi tersebut di atas dapat dikemukakan adanya fakta-fakta persidangan sebagai berikut;--------------------------------------------------------------------------−
Bahwa keadaan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis lagi bahkan telah terjadi perpisahan sekitar sejak Juni 2007 atau sekitar 9 bulan;---------
−
Bahwa hal tersebut terjadi disebabkan antara Pemohon dan Termohon sering terjadi pertengkaran masalah Termohon tidak suka pada ibu Pemohon dan keluarga Pemohon, setiap Pemohon mengajak Termohon untuk bersilaturahmi pada orang tua Pemohon, Termohon menolaknya dengan tegas, bahkan Termohon pernah mengatakan lebih baik mati tertabrak mobil daripada harus bertemu dengan ibu Pemohon;------------------------
−
Bahwa dari pihak keluarga serta orang dekat dengan para pihak berperkara tersebut ternyata sudah tidak dapat mendamaikan mereka lagi;---------------------------------------Menimbang, bahwa Majelis secara langsung telah berupaya mendamaikan
namun tidak berhasil, hal itu menujukkan bahwa Pemohon sudah sangat tidak senang kepada Termohon;--------------------------------------------------------------------------------------Menimbang, bahwa berdasarkan fakta dan peristiwa yang telah diuraikan di atas, membuktikan bahwa keserasian dan perdamaian dalam rumah tangga Pemohon dan Termohon tidak terwujud sebagaimana yang dikehendaki oleh jiwa pasal 1 UndangUndang nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan dan nampaknya tidak ada pula harapan akan hidup rukun kembali dalam rumah tangga mereka, sehingga perceraian adalah merupakan jalan keluar yang dipandang lebih baik;-----------------------------------------------Menimbang, bahwa dengan demikian maka permohonan Pemohon telah terbukti beralasan sesuai dengan maksud pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemereintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta dengan memperhatikan pula Firman Allah SWT surat Al-Baqoroh ayat 229 sebagai berikut ;---------------------------------
Artinya : Talak (yang dapat dirujuki) dua kali, maka peganglah isterimu dengan cara yang baik atau (kalau tidak bisa) ceraikanlah dengan cara baik pula;---------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka permohonan Pemohon dapat dikabulkan;----------------------------------------------------Menimbang, bahwa atas tuntutan Termohon kepada Pemohon agar Pemohon
- 15 keluar dari anggota Polisi jika terjadi perceraian antara Pemohon dan Termohon, oleh karena hal tersebut bukan wewenang Pengadilan Agama dan telah dicabut oleh Termohon, maka tuntutan tersebut tidak perlu dipertimbangkan dan dikesampingkan;--------------------Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 (1) Undang-Undang No.7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, maka biaya perkara ini dibebankan kepada Pemohon ;-------Mengingat pasal-pasal dalam perundang-undangan No, 4 Tahun 2004 UndangUndang No.1 Tahun 1974 dan Undang-Undang No.7 Tahun 1989 Undang-Undang No.3 Tahun 2006 serta Kompilasi Hukum Islam yang bersangkutan dengan perkara ini;-----------
MENGADILI 1. Mengabulkan permohonan Pemohon;-----------------------------------------------------------2. Mengijinkan Pemohon (PEMOHON) untuk menjatuhkan talak satu roj'i terhadap Termohon (TERMOHON) di depan sidang Pengadilan Agama Pasuruan;----------------3. Menghukum Pemohon untuk membayar semua biaya perkara ini yang hingga kini dihitung sejumlah Rp. 186.000,- (seratus delapan puluh enam ribu rupiah).--------------Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 31 Maret 2008 Masehi bertepatan dengan tanggal 23 Rabiul Awal 1429 H., oleh Hakim Pengadilan Agama Pasuruan yang terdiri dari Drs. ASMUIN sebagai Ketua Majelis dan Drs. AKHMAD KHOIRON serta Dra. MUSLIMATUL UMROH sebagai hakim-hakim Anggota, putusan mana oleh Hakim tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan didampingi oleh Hj. IRDARIYAH, SH sebagai panitera Pengganti Pengadilan Agama tersebut dan dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
-
Hakim Anggota
Ketua Majelis
ttd
ttd
Drs. AKHMAD KHOIRON
Drs. ASMUIN
Hakim Anggota
Dra. MUSLIMATUL UMROH
Panitera Pengganti
ttd
Hj. IRDARIYAH, SH
Perincian Biaya Perkara : 1.
Biaya Panggilan
Rp.
180.000,-
2.
Biaya Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
186.000,-