PUTUSAN Nomor XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa, mengadili dan memutus perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh: PENGGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1 Hukum, pekerjaan karyawan swasta, tempat tinggal di Desa CNDMS Kecamatan AS Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Penggugat; melawan TERGUGAT, umur 26
tahun, agama Islam, pendidikan terakhir, D3
Keperawatan, pekerjaan perawat, bertempat tinggal di Kelurahan KT Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara; Telah mendengar keterangan Penggugat, dan memeriksa alat-alat bukti di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatan tanggal 12 Nopember 2014 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor: XXXX/Pdt.G/2014/PA.Ktbm tanggal 12 Nopember 2014, telah mengajukan gugatan cerai dengan dalil/alasan-alasan sebagai berikut: 1. Bahwa pada tanggal 03 April 2011 Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AS dengan Kutipan Akta Nikah Nomor: XXX/40/III/2011 tanggal 04 Maret 2011;
Hal. 1 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
2. Bahwa setelah pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal semula di rumah orangtua Pengugat di Desa CNDMS Kecamatan AS Kabupaten Lampung Utara selama 1 minggu dan terakhir di rumah orangtua Tergugat di Kelurahan KT Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara selama lebih kurang 2 tahun, lalu berpisah tempat tinggal; 3. Bahwa selama terikat pernikahan tersebut Penggugat dan Tergugat telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai 1 anak yang diberi nama KZX bin TERGUGAT, umur 2,5 tahun; 4. Bahwa kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun dan harmonis selama 3 bulan, namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan: a. Tergugat sering ringan tangan; b. Tergugat sering mengkonsumsi minum-minuman beralkohol; c. Tergugat setiap bertengkar selalu berbicara kasar; 5. Bahwa puncak perselisihan tersebut terjadi pada bulan Nopember tahun 2014 Tergugat tidak memperbolehkan Penggugat untuk memegang handphone bila sedang di rumah namun Penggugat menjawab perkataan Tergugat sehingga terjadilah pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, Tergugat marah-marah lalu menendang wajah dan Tergugat juga mengucapkan kata cerai sampai 3 kali, dan akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pergi meninggalkan Tergugat dan pulang ke rumah orangtua Penggugat dan selama itu juga antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa Penggugat telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah namun tidak berhasil; 7. Bahwa dengan sikap dan perbuatan Tergugat tersebut di atas, Penggugat tidak ridho karena Penggugat merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Penggugat bermaksud bercerai dengan Tergugat di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
Hal. 2 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
8. Bahwa Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa, mengadili, dan selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut: PRIMER: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menceraikan perkawinan Penggugat dan Tergugat; 3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat; SUBSIDER: -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa pada jadwal sidang yang ditetapkan Penggugat hadir secara in
person, sedangkan Tergugat hanya hadir pada sidang pertama, selanjutnya tidak hadir lagi dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya, meskipun di muka sidang telah diberitahu untuk hadir dan telah dipanggil secara resmi dan patut, serta ketidakhadirannya tidak disebabkan oleh halangan yang sah, oleh karenanya persidangan perkara ini dilanjutkan di luar hadirnya Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh mediasi dengan Hakim Mediator, ANTONI SAID, S.Ag, akan tetapi gagal, dan secara litigasi Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, tetapi tidak berhasil; Bahwa Ketua Majelis telah membacakan surat gugatan Penggugat dalam sidang tertutup untuk umum yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat, tidak perubahan atau tambahan apapun; Bahwa terhadap gugatan Penggugat, Tergugat tidak dapat didengar jawabannya karena tidak hadir pada sidang tahap jawab-menjawab; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatan, Penggugat mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut: a. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) an. PENGGUGAT, NIK: 1803105111880XXX tanggal 3 Desember 2012, yang telah
Hal. 3 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.1); b. Fotocopy Register Akta Nikah Nomor: XXX/40/III/2011 tanggal 22 Maret 2011 yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan AS Kabupaten
Lampung
Utara,
yang
telah
bermeterai
cukup
dan
dinazagelen di Kantor Pos, telah dicocokkan dan ternyata sesuai dengan aslinya (bukti P.2); Bahwa di samping bukti surat-surat tersebut, Penggugat mengajukan saksi-saksi sebagai berikut: 1. SAKSI I, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kelurahan KT Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena merupakan teman dekat Penggugat sejak kecil; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, saksi hadir pada waktu mereka menikah, dan setelah menikah mereka tinggal di rumah orangtua Tergugat, lalu pindah ke ruko milik mereka; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak 2 bulan setelah menikah, mereka sering bertengkar disebabkan Tergugat suka berlaku kasar (ringan tangan) terhadap Penggugat, sering mabuk-mabukan dan terlalu mengekang Penggugat dalam menggunakan handphone; Bahwa
saksi
tidak pernah
melihat
Penggugat
dan
Tergugat
bertengkar, namun tahu mereka sering bertengkar dari cerita mereka sendiri, dan terakhir sebelum pisah Tergugat datang ke tempat saksi lalu menceritakan bahwa ia baru saja bertengkar dengan Penggugat, Tergugat menendang kepala Penggugat dan membanting handphone Penggugat; Bahwa saksi tidak pernah melihat Tergugat dalam keadaan mabuk atau ketika memukul Penggugat; Hal. 4 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak awal bulan Nopember 2014 yang lalu; Bahwa sebelum pisah pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah bermusyawarah untuk merukunkan keduanya, namun tidak berhasil; Bahwa saksi sudah sering menasihati Penggugat dan Tergugat, tetapi juga tidak berhasil; Bahwa saksi tidak tahu tentang upaya damai setelah mereka pisah; 2. SAKSI II, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMK, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kelurahan TA Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara, yang dalam persidangan memberikan keterangan di bawah sumpah pada intinya sebagai berikut: Bahwa saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena merupakan teman dekat Penggugat sejak kecil; Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, setelah menikah mereka tinggal di rumah orangtua Tergugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis lagi sejak 1 tahun terakhir, mereka sering bertengkar disebabkan Tergugat terlalu pencemburu, suka berlaku kasar (ringan tangan), sering mabuk-mabukan
dan
terlalu
mengekang
Penggugat
dalam
menggunakan handphone, seperti kalau pulang kerja sesudah sampai di rumah handphone harus dimatikan; Bahwa
saksi
tidak pernah
melihat
Penggugat
dan
Tergugat
bertengkar, namun tahu hal tersebut dari cerita Penggugat; Bahwa saksi pernah melihat jahitan di kepala Penggugat karena sobek akibat dilempar gelas oleh Tergugat; Bahwa saksi tidak pernah melihat Tergugat dalam keadaan mabuk atau pada saat memukul Penggugat; Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah pisah tempat tinggal sejak bulan Nopember 2014 yang lalu, Penggugat yang pergi dari rumah kediaman bersama;
Hal. 5 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa sebelum pisah pihak keluarga Penggugat dan Tergugat sudah 3 kali berupaya merukunkan keduanya, namun tidak berhasil; Bahwa saksi sudah sering menasihati Penggugat dan Tergugat, tetapi juga tidak berhasil; Bahwa saksi tidak tahu tentang upaya damai setelah mereka pisah; Bahwa Penggugat menyatakan tidak mengajukan sesuatu apapun lagi dan menyampaikan kesimpulan yang pada pokoknya tetap pada gugatannya selanjutnya mohon putusan; Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara sidang perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah menempuh mediasi di pengadilan dengan hakim mediator ANTONI SAID, S.Ag., tetapi gagal, dan di persidangan Majelis Hakim juga telah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat agar rukun kembali, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat hanya hadir pada sidang pertama, meskipun telah diberitahu di muka sidang dan telah dipanggil secara resmi dan patut untuk hadir, dan Tergugat tidak menyuruh orang lain sebagai kuasanya, serta ketidakhadirannya tidak didasarkan atas alasan yang sah, maka pemeriksaan atas perkara ini dilakukan tanpa jawaban dari Tergugat; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat didasarkan pada dalil-dalil yang pada pokoknya adalah bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak 3 bulan setelah menikah, antara keduanya sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat sering ringan tangan, sering minum-minuman keras dan setiap bertengkar selalu berbicara kasar, yang puncaknya terjadi pada bulan Nopember 2014 keduanya bertengkar disebabkan Tergugat melarang Penggugat memegang handphone bila sedang di rumah, Tergugat marah-marah lalu menendang wajah Penggugat Hal. 6 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
dan mengucapkan kata cerai sampai 3 kali, dan akhirnya Penggugat dan Tergugat pisah tempat tinggal karena Penggugat pulang ke rumah orangtua Penggugat. Sejak itu antara Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; Menimbang, bahwa tanpa jawaban dari Tergugat di persidangan, berarti dalil-dalil gugatan Penggugat tidak dibantah oleh Tergugat dan setiap yang tidak disanggah sama dengan diakui, dengan demikian dalil-dalil Penggugat tersebut benar dan menjadi tetap; Menimbang, bahwa meskipun pemeriksaan perkara ini tanpa jawaban dari Tergugat, Majelis Hakim akan mempertimbangkan dalil-dalil gugatan Penggugat terlebih dahulu, karena terkait dengan perkara perceraian dan untuk menilai apakah gugatan Penggugat berdasarkan hukum dan beralasan, maka kepada Penggugat tetap diwajibkan untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan alat-alat bukti surat yaitu P.1 dan P.2, serta 2 (dua) orang saksi untuk mendukung dalil-dalil gugatannya; Menimbang, bahwa alat bukti P.1 dan P.2 berupa fotocopy yang telah bermeterai cukup dan dinazagelen di Kantor Pos, di persidangan setelah dicocokkan dengan aslinya ternyata sesuai, maka berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) (huruf) a, ayat (2) dan ayat (3), Pasal 10 dan Pasal 11 ayat (1) (huruf) a Undang-Undang No. 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai jo. Pasal 1 (huruf) a dan f, dan Pasal 2 ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Bea Meterai, surat-surat bukti tersebut secara formil telah memenuhi syarat sebagai alat bukti dan selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa Penggugat berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, oleh karena itu menjadi kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili gugatan Penggugat, sesuai dengan Pasal 73 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama
Hal. 7 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah, oleh karena itu Penggugat dan Tergugat adalah pihak yang memiliki hubungan hukum sehingga berkepentingan dan berkualitas sebagai pihak (legitima persona standi in judicio) dalam perkara ini; Menimbang, bahwa 2 (dua) orang saksi yang dihadapkan Penggugat ke persidangan merupakan orang yang cakap menjadi saksi, tidak termasuk orang yang tidak boleh didengar sebagai saksi, keduanya telah memberikan keterangan yang disampaikan secara sendiri-sendiri di depan persidangan, dan keterangannya tersebut disampaikan di bawah sumpah di dalam persidangan, maka Majelis menilai bukti saksi tersebut telah memenuhi syarat formil sebagai alat bukti dan selanjutnya akan dipertimbangkan materiilnya; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi tersebut sebagaimana
terurai
dalam duduk
perkara,
Majelis
Hakim
menilai
keterangan tersebut secara substansial saling bersesuaian antara satu dengan yang lainnya dan mendukung dalil-dalil gugatan Penggugat, sehingga telah memenuhi syarat materiil sebagai saksi, oleh karena itu Majelis Hakim menilai kesaksian tersebut dapat diterima dan dapat dijadikan alat bukti yang sah; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan saksisaksi telah ditemukan fakta sebagai berikut: Bahwa Penggugat dan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah dan belum pernah bercerai; Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis sejak sekitar 3 bulan setelah menikah, sering terjadi pertengkaran antara keduanya disebabkan Tergugat terlalu pencemburu, kalau bertengkar suka berlaku kasar (ringan tangan) terhadap Penggugat, sering mabukmabukan dan terlalu mengekang Penggugat dalam menggunakan handphone;
Hal. 8 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Bahwa antara Penggugat dan Tergugat sudah pisah rumah sejak bulan Nopember 2014. Selama pisah tersebut antara keduanya sudah tidak terjalin lagi hubungan sebagaimana layaknya suami istri, sudah tidak lagi saling mempedulikan hak dan kewajiban masing-masing; Bahwa pihak keluarga Penggugat dan Tergugat dan saksi sudah sering mendamaikan keduanya, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan Jo. Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa untuk mewujudkan tujuan perkawinan tersebut di atas, salah satu unsur perekatnya adalah dengan memupuk rasa saling percaya kepada pasangan hidup dan saling terbuka dalam segala hal di antara suami istri serta yang tidak kalah pentingnya adalah seorang suami memberikan perlindungan, memberikan rasa aman dan memperlakukan isteri dengan baik sehingga isteri merasa aman, nyaman dan damai hidup berumah tangga mendampingi suaminya. Dalam hal ini, kondisi seperti demikian sudah tidak terdapat lagi dalam kehidupan rumah tangga Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas dihubungkan dengan tujuan perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah pecah (marriage breakdown) dan sulit diharapkan untuk dapat hidup rukun dalam sebuah rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud; Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari, namun apabila tujuan perkawinan sudah tidak dapat terwujud, maka mempertahankan kondisi rumah tangga yang demikian justru akan menimbulkan tekanan psikis bagi kedua belah pihak, terutama terhadap diri Penggugat sendiri, oleh karena itu perceraian dalam hal ini merupakan jalan terbaik bagi Penggugat sesuai kaidah fikih: Hal. 9 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
ﺩﺭﺀﺍﻟﻣﻔﺎ ﺴﺩ ﻤﻘﺪﻢﻋﻟﻰ ﺠﻟﺐ ﺍﻠﻤﺻﺎ ﻟﺢ Artinya: “Menghindari kerusakan/mafsadat lebih diutamakan dari pada mengambil kemaslahatan”; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan gugatan Penggugat telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 (huruf) f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 (huruf) f Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu gugatan Penggugat patut dikabulkan; Menimbang, bahwa Tergugat tidak hadir di persidangan sedangkan dalil-dalil gugatan Penggugat telah terbukti cukup beralasan dan tidak melawan hukum serta telah memenuhi ketentuan Pasal 149 ayat (1) Rechtsreglement
Voor
De
Buitengewesten
(R.Bg.),
maka
gugatan
Penggugat dikabulkan secara verstek; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 119 ayat (2) huruf c Kompilasi Hukum Islam, Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat dengan menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat terhadap Penggugat; Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 ayat (1) dan (2) UndangUndang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah dirubah dan ditambah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo. Pasal 35 Peraturan Pemerintah 9 Tahun 1975, Majelis Hakim memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan salinan putusan ini yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan yang mewilayahi tempat domisili Penggugat dan Tergugat dan tempat perkawinan Penggugat dan Tergugat dilangsungkan untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Penggugat;
Hal. 10 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Mengingat segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba'in sughra Tergugat terhadap Penggugat; 3. Memerintahkan
Panitera
Pengadilan
Agama
Kotabumi
untuk
mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan AS dan Kantor Urusan Agama Kecamatan KS Kabupaten Lampung Utara untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sejumlah Rp. 391.000,(tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada hari Rabu, tanggal 17 Desember 2014 M. bertepatan dengan tanggal 24 Shafar 1436 H., oleh kami NANA, S.Ag. sebagai Ketua Majelis, H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., MH. dan SHOBIRIN, S.H.I, M.E.Sy., masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, putusan mana pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka untuk umum dengan dihadiri pula oleh Hakim-hakim Anggota tersebut dan AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti serta dihadiri oleh Penggugat di luar hadir Tergugat;
Ketua Majelis,
N A N A, S.Ag. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
H. MOHAMAD MU’MIN, S.HI., MH.
SHOBIRIN, S.HI, M.E.Sy. Hal. 11 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm
Panitera Pengganti,
AGUSTINA SUSILAWATI, S.Ag. Perincian Biaya Perkara: 1.
Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2.
Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3.
Biaya Panggilan
Rp.
300.000,-
4.
Redaksi
Rp.
5.000,-
5.
Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp.
391.000,-
(Tiga ratus sembilan puluh satu ribu rupiah)
Hal. 12 dari 12, Put. No. 0421/Pdt.G/2014/PA.Ktbm