PUTUSAN Nomor XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara antara : Pemohon, umur 48 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SD, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kelurahan Sbsk Kecamatan Ktbm Kt Kabupaten Lampung Utara; Melawan Termohon, umur 36 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di Kelurahan Sbsk Kecamatan Ktbm Kt Kabupaten Lampung Utara; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar pihak Pemohon dan bukti surat serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 18 Juni 2013 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi Nomor: XXX/Pdt.G/2013/PA.Ktbm mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, Pada tanggal 03 Oktober 1996 Pemohon dan Termohon telah melangsungkan pernikahan
yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Hal 1 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Kantor Urusan Agama Kecamatan dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/24/X/1996 tanggal 07 Oktober 1996; 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Termohon bertempat tinggal di rumah Kakak Kandung Termohon di Kelurahan TA Kecamatan Ktbm Kt selama 6 bulan, kemudian Pemohon dan Termohon pindah kerumah kontrakan di Kelurahan Sbsk Kecamatan Ktbm Kt selama 1 tahun dan terakhir Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kediaman bersama di Kelurahan Sbsk Kecamatan Ktbm Kt selama 16 tahun; 3. Bahwa, selama terikat pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan telah dikaruniai anak 2 orang yang diberi nama : 1. NAN bin Pemohon umur 17 tahun; 2. SAK bin Pemohon umur 5 tahun; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun dan harmonis selama 16 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun dan harmonis lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang antara lain disebabkan : a. Termohon tidak jujur kepada Pemohon; b. Termohon telah berhubungan dengan laki-laki lain; 5. Bahwa, puncak perselisihan tersebut terjadi pada tanggal 16 Juni tahun 2013 Pemohon menyaksikan langsung Termohon telah berbuat zina dengan seorang laki-laki yang bernama PIL yang dilakukan dikamar pribadi Pemohon dan Termohon, setelah kejadian tersebut Pemohon dan Termohon telah membuat kesepakatan akan berpisah melalui jalur hukum; yang akhirnya antara Pemohon dan Termohon pisah ranjang, sampai
Hal 2 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
dengan sekarang sudah berjalan selama 3 hari dan selama itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut di atas, Pemohon merasa tersiksa lahir maupun batin, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 7. Bahwa, 2 orang anak hasil perkawinan Pemohon dengan Termohon bernama 1. NAN bin Pemohon umur 17 tahun; 2. SAK bin Pemohon umur 5 tahun; masih membutuhkan kasih saksing dari Pemohon sebagai Bapak kandungnya, karena Termohon tidak dapat mendidik anak-anak tersebut dengan bai, maka Pemohon mohon ditunjuk sebagai pengasuh dan pemelihara atas anak-anak tersebut ; 8. Bahwa Pemohon sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk menerima, memeriksa dan mengadili, selanjutnya memutuskan perkara ini sebagai berikut : A. PRIMER : 1. Mengabulkan permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon dimuka sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 3. Menetapkan anak yang bernama 1. NAN bin Pemohon umur 17 tahun; 2. SAK bin Pemohon umur 5 tahun; dibawah asuhan dan pemeliharaan Pemohon;
Hal 3 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
4. Membebankan biaya perkara kepada Pemohon; B. SUBSIDER : -
Mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa Pemohon hadir di persidangan sedangkan Termohon tidak hadir
dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah walaupun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai surat panggilan yang telah dibacakan di muka persidangan dan ketidak hadiranya di muka sidang Pengadilan tanpa alasan yang sah; Bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Pemohon agar bersabar dan dapat hidup rukun lagi dengan Termohon akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dan memberikan keterangan tambahan sebagai berikut : -
Bahwa Pemohon menyatakan mencabut posita poin 7 dan petitum poin 3;
-
Bahwa Termohon pernah keluar rumah tanpa sepengetahuan Pemohon;
-
Bahwa Termohon berselingkuh dengan PIL yang saat itu berada di kamar bersama Termohon, setelah kejadian itu, Pemohon melaporkan ke Polisi tetapi hanya ditahan 1 hari karena mereka minta damai; Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon
telah
mengajukan bukti-bukti tertulis berupa : a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk an. Pemohon Nomor: 180302111XXX0004 tanggal 29 Maret 2013 yang dikeluarkan oleh Kepala Disduk Capil Kabupaten Lampung Utara (Bukti P.1);
Hal 4 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
b. Fotokopi Kutipan Akta Nikah dari Kantor Urusan Agama Kecamatan Ktbm Nomor : Kutipan Akta Nikah Nomor : XXX/24/X/1996 Tanggal 07 Oktober 1996 (Bukti P.2); Bahwa disamping bukti-bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan dua orang saksi keluarga yaitu : 1. SAKSI I, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh, tempat tinggal di Kelurahan Sbsk Kecamatan Ktbm Kt Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah;
Bahwa saksi sebagai keponakan Pemohon;
Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal di rumah sendiri di Sbsk.
Bahwa selama Pemohon dan Termohon berumah tangga sudah dikaruniai anak 2 orang;
Bahwa secara umum rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, tetapi didalamnya tidak harmonis karena Termohon ketahuan selingkuh dengan laki-laki lain;
Bahwa saksi menangkap sendiri Termohon sedang selingkuh di rumah Pemohon dan Termohon yang baru dibangun 90 % di KE, saat itu Termohon dan laki-laki selingkuhannya sedang didalam kamar dalam keadaan gelap dan kejadiannya pada tanggal 16 Juni 2013 pukul 18.30 wib setelah magrib;
Bahwa saksi yang mendobrak pintu rumah dan pintu kamar sewaktu Termohon dan laki-laki selingkuhannya sedang didalam kamar, sebelum Hal 5 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
itu saksi mengontrol rumah baru milik Pemohon dan Termohon yang di KE tersebut, karena saksi curiga ada motor lain, setelah saksi dobrak pintu kamarnya, lalu menyalakan lampu, pada saat itu saksi melihat Termohon memakai baju mini dan celana dalam saja, sedangkan lakilaki tersebut masih memakai pakaian akan tetapi celananya sudah terbuka resleting dan ikat pinggangnya, lalu laki-laki tersebut saksi ikat dengan kabel dan saksi langsung menelpon Pemohon kemudian mereka dilaporkan ke polisi, kemudian laki-laki tersebut dibawa ke kantor polisi untuk diamankan selanjutnya Termohon juga dijemput polisi;
Bahwa sebelumnya saksi disuruh Pemohon mengintai Termohon dari pukul 10.00 WIB pagi, karena Pemohon sudah curiga dengan Termohon;
Bahwa yang menangkap basah Termohon dan laki-laki selingkuhannya adalah saksi sendiri dan HR;
Bahwa Pemohon dan Termohon sekarang sudah pisah rumah sejak tanggal 17 Juni 2013, namun sejak tanggal 16 Juni 2013 sudah pisah tempat tinggal karena Termohon ditahan di kantor polisi sedang Pemohon tetap tinggal di rumah di Sbsk, lalu keesokan harinya setelah Termohon pulang dari kantor polisi Pemohon pergi ke rumah yang di KE;
Bahwa sekarang Pemohon tinggal dirumah yang baru dibuat di KE sedangkan Termohon tinggal di rumah di Sbsk;
Bahwa saksi hanya mengetahui kejadian tersebut saja, sedangkan kondisi rumah tangga Pemohon dan Termohon yang lainnya saksi tidak tahu;
Hal 6 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
2. SAKSI II, umur 22 tahun, agama Islam, pekerjaan Pedagang, tempat tinggal di Kelurahan TA Kecamatan Ktbm Kt Selatan Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon sebagai suami istri sah;
Bahwa saksi sebagai keponakan Pemohon;
Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal di rumah sendiri di Sbsk;
Bahwa selama Pemohon dan Termohon berumah tangga sudah dikaruniai anak 2 orang;
Bahwa mulanya rumah tangga Pemohon dan Termohon harmonis, kemudian pada pertengahan bulan Juni 2013 yang lalu tidak harmonis karena Termohon ketahuan selingkuh dengan laki-laki lain;
Bahwa kejadiannya adalah pada waktu itu (pertengahan bulan Juni 2013) habis magrib saksi disuruh orang tua ke KE kerumah Pemohon, dan setelah sampai, saksi melihat laki-laki selingkuhan Termohon sudah diikat dengan kabel dan Termohon sedang di kamar mandi;
Bahwa saat saksi datang disana ada Pemohon, ayah saksi, kakak sepupu dan orang yang menangkap Termohon dan selingkuhanya, dan tidak lama kemudian datang anggota polisi lalu mengamankan laki-laki selingkuhan Termohon dan mebawanya ke kantor polisi, lalu kemudian Termohon juga dijemput polisi dan dibawa ke kantor polisi;
Bahwa pada waktu itu saksi pergi dengan mengendarai mobil bersama keluarga Pemohon dan Termohon berjumlah 11 orang;
Hal 7 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Bahwa Pemohon dan Termohon sekarang sudah pisah rumah sejak kejadian tersebut yaitu pertengahan bulan Juni 2013;
Bahwa Termohon hanya 1 hari di tahan dikantor polisi karena laporan Pemohon dicabut;
Bahwa selama pisah Pemohon dan Termohon tidak pernah rukun lagi;
Bahwa Pemohon pergi meninggalkan Termohon, sekarang Pemohon tinggal dirumah mereka di KE, sedangkan Termohon tinggal dirumah mereka di Sbsk; Bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulannya secara lisan yang pada
pokoknya tetap pada permohonan semula dan mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya memperoleh putusan yang seadil-adilnya; Bahwa
untuk
mempersingkat
putusan
ini
ditunjuk
hal
ikhwal
sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis perlu mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai kewenangan Pengadilan Agama dan kedudukan hukum (legal standing) Pemohon; Kewenangan Pengadilan Agama Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 49 huruf (a) Undangundang Nomor 3 Tahun 2006 yang diubah dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
Hal 8 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
1989 tentang Peradilan Agama (selanjutnya disebut UUPA), yang menjelaskan bahwa “Pengadilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang : a. perkawinan; b. waris; c. wasiat; d. hibah; e. wakaf; f. zakat; g. infaq; h. shadaqah; dan i. ekonomi syari'ah”. Menimbang, bahwa permohonan Pemohon adalah mengenai perceraian yang merupakan bagian dari bidang perkawinan, maka Pengadilan Agama berwenang mengadili dan memeriksa perkara a quo; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 66 ayat (2) UUPA yang menjelaskan bahwa “Pemohon yang akan menceraikan istrinya mengajukan permohonan kepada Pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat
kediaman
Termohon…dst”.
Dan
sesuai
relaas
panggilan
No.
174/Pdt.G/2013/PA.Ktbm, ternyata Termohon telah berdomisili di wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Kotabumi, maka terhadap perkara ini merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi; Kedudukan Hukum (Legal Standing) Menimbang,
bahwa
berdasarkan
ketentuan
Pasal
66
ayat
(1)
menjelaskan bahwa “seorang suami yang beragama Islam yang akan menceraikan istrinya mengajukan permohonan kepada Pengadilan…dst. Maka sesuai bukti P.2, Pemohon merupakan suami dari Termohon yang mempunyai hubungan perkawinan sebagai suami istri yang sah berdasarkan ketentuan Pasal 2 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 7 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu, menurut Majelis Hakim Pemohon berkualitas legitima persona standi in judicio
Hal 9 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
(pihak yang sah mempunyai wewenang
bertindak di Pengadilan) dalam
perkara a quo; Pokok Perkara Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) UUPA, Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Pemohon agar bersabar dan mempertahankan keutuhan rumah tangganya tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Pemohon mendalilkan bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama 16 tahun namun setelah itu sudah tidak rukun lagi, telah terjadi perselisihan dan pertengkaran
yang
disebabkan
Termohon
tertangkap
tangan
sedang
berselingkuh dengan laki-laki lain. Akibatnya, sejak tanggal 16 Juni 2013, Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan tidak ada hubungan lagi baik lahir maupun bathin; Menimbang, bahwa terhadap dalil permohonan Pemohon tersebut, Termohon tidak menjawab karena Termohon tidak hadir di persidangan tanpa alasan yang sah dan tidak pula menyuruh orang lain untuk menghadap sebagai wakil atau kuasanya meskipun Jurusita Pengganti Pangadilan Agama Kotabumi telah memanggilnya secara resmi dan patut, oleh karena itu Majelis Hakim berpendapat Termohon harus dinyatakan tidak hadir dan perkara ini dapat di putus dengan Verstek sesuai ketentuan Pasal 149 ayat (1) R.Bg. Menimbang, bahwa walaupun Termohon tidak hadir, karena perkara ini menerapkan hukum acara perdata bersifat khusus, maka kepada Pemohon tetap dibebankan pembuktian;
Hal 10 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil permohonannya, Pemohon telah mengajukan alat bukti tertulis berupa P.1 dan P.2 yang menurut majelis telah memenuhi persyaratan materil dan formil, oleh karena itu dapat dipertimbangkan sebagaimana di atas; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
9
Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 76 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 UUPA, Majelis Hakim perlu mendengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga atau orang-orang dekat Pemohon yaitu SAKSI I dan SAKSI II, keduanya telah memberikan keterangan dibawah sumpah yang saling bersesuaian sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1, P.2, keterangan Pemohon, dan jika dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi sebagaimana terurai di atas, maka terbukti adanya fakta hukum bahwa Pemohon dan Termohon merupakan suami istri sah dan belum pernah bercerai. Sejak 16 tahun setelah menikah rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis, telah terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon tertangkap tangan berselingkuh dengan laki-laki lain bernama MUHAMMAD ACID, akhirnya sejak 16 Juni 2013 yang lalu antara Pemohon dan Termohon pisah dimana Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan pisah tempat tinggal dan sudah sulit untuk dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Termohon dipersidangan tanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Termohon tidak membantah dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon;
Hal 11 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 menyatakan “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa” Jo. Pasal 3 KHI yang menjelaskan bahwa tujuan perkawinan adalah mewujudkan rumah tangga / keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sebagaimana dikehendaki dalam QS. ar-Ruum ayat 21; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah (broken marriage) dan sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal dan ayat tersebut di atas; Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan dalam persidangan, ternyata Pemohon berketetapan untuk menceraikan Termohon dan tidak mempunyai itikad baik untuk kembali lagi dengan Termohon, dimana hal tersebut merupakan tanda kebenciannya yang tidak bisa dielakkan lagi, maka Majelis Hakim perlu mengemukakan petunjuk Allah SWT dalam QS. al-Baqarah ayat 227 yang berbunyi : Artinya : “Barang siapa yang berazam untuk talak, sesungguhnya Allah SWT Maha mendengar dan Maha mengetahui” Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari karena perbuatan tersebut meskipun halal tetapi dibenci Allah SWT, namum apabila tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas, dikhawatirkan justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak;
Hal 12 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Pemohon tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Oleh karenanya permohonan Pemohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa untuk memenuhi maksud ketentuan Pasal 84 UUPA dengan segala perubahannya Jo. Pasal 35 PP No. 7 Tahun 1975, Pengadilan Agama Kotabumi melalui Majelis Hakim perlu menambahkan amar putusan yang isinya memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan satu helai salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan di tempat kediaman Pemohon dan Termohon atau tempat dimana pernikahan Pemohon dan Terugat dilangsungkan sebagaimana maksud pasal tersebut; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI 1. Menyatakan Termohon telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek;
Hal 13 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
3. Memberi izin kepada Pemohon untuk menjatuhkan talak satu raj'i terhadapTermohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi ; 4. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Kotabumi untuk mengirimkan sehelai salinan penetapan ikrar talak kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan di mana Pemohon dan Termohon menikah dan di mana Pemohon dan Termohon berdomisili saat ini untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 5. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp. 241.000 ,- (dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian
putusan
ini
dijatuhkan
di
Kotabumi
dalam
rapat
permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada pada hari Kamis tanggal 11 Juli 2013 M. bertepatan dengan tanggal 2 Ramadan 1434 H. oleh kami
SHOLIHIN, S.Ag., M.H.
Sebagai Ketua Majelis, ASEP IRPAN
HELMI, S.H., M.H. dan SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis, dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan ROSITA, S.Ag. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon.
Ketua Majelis
SHOLIHIN, S.Ag., M.H.
Hal 14 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Anggota Majelis
Anggota Majelis
ASEP IRPAN HELMI, S.H., M.H.
SHOBIRIN, S.HI., M.E.Sy.
Panitera Pengganti
ROSITA, S.Ag.
Hal 15 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm
Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran
Rp.
30.000,-
2. Biaya Proses
Rp.
50.000,-
3. Biaya Panggilan
Rp. 150.000,-
4. Biaya Redaksi
Rp.
5.000,-
5. Meterai
Rp.
6.000,-
Jumlah
Rp. 241.000,- (dua ratus empat puluh satu
ribu rupiah).
Hal 16 dari 16 hal. Put. No. 239/Pdt.G/2013/PA.Ktbm