1
PUTUSAN Nomor : XX/Pdt.G/2012/PA.Ktb BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara antara :
Pemohon, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan Wiraswasta, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Pemohon;
MELAWAN
Termohon, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir DIII, pekerjaan Ibu Rumah Tanga, bertempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, selanjutnya disebut sebagai Termohon; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca berkas perkara yang bersangkutan; Setelah mendengar pihak Pemohon dan memeriksa bukti surat serta saksi-saksi di persidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat Permohonannya tertanggal 16 Januari 2012 yang telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi Nomor : xx/Pdt.G/2012/PA.Ktb mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
2 1. Bahwa, pada tanggal 06 Juli 2007 Pemohon dengan Termohon telah melangsungkan pernikahan, yang dilaksanakan dan dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara, dengan Kutipan Akta Nikah Nomor : 147/15/VII/2007 tanggal 16 Juli 2007; 2. Bahwa, setelah menikah Pemohon dan Termohon bertempat tinggal di rumah kontrakan di Kota Bandar Lampung selama 7 bulan, kemudian pindah kerumah kontrakan di Kabupaten Pringsewu selama 2 tahun, pindah lagi ke rumah orang tua Termohon di Kabupaten Lampung Utara selama 1,5 tahun; 3. Bahwa, selama pernikahan tersebut Pemohon dan Termohon telah hidup bersama sebagaimana layaknya suami istri dan sudah dikaruniai 1 orang anak ber umur 9 bulan; 4. Bahwa, kehidupan rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun-rukun saja selama lebih kurang 4 tahun, namun setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan antara lain : a. Termohon tidak dapat menghargai keluarga besar Pemohon; b. Termohon sering membantah apa yang dikatakan oleh Pemohon; 5. Bahwa, puncak perselisihan dan pertengkaran tersebut terjadi pada bulan Agustus 2011 disebabkan Pemohon dan Termohon bertengkar saat berada di rumah orang tua Pemohon, dimana pada saat itu Pemohon dan Termohon sedang berkunjung ke rumah orang tua Pemohon yang sedang dalam pemulihan sakit, tiba-tiba Termohon minta pulang kemudian Pemohon menasehati agar Termohon jangan bersikap tidak baik, kemudian Termohon tidak terima lalu marah-marah, bahkan sampai mengatakan ingin bercerai dari Pemohon, kemudian Pemohon mengantarkan Termohon pulang ke rumah orang tuanya, yang akhirnya antara Pemohon dan Termohon pisah tempat tinggal, Pemohon pergi meninggalkan Termohon dan pulang ke rumah orang tua yang sampai sekarang sudah berjalan selama 6 bulan dan selama
3 itu juga antara Pemohon dan Termohon sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin; 6. Bahwa,Pemohon telah berupaya mengatasi masalah tersebut dengan jalan musyawarah, namun tidak berhasil; 7. Bahwa, dengan sikap dan perbuatan Termohon tersebut, Pemohon merasa tersiksa baik lahir maupun batin sehingga Pemohon tidak sanggup lagi berumah tangga dengan Termohon, oleh karenanya Pemohon bermaksud bercerai dengan Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 8. Bahwa, Pemohon bersedia membayar seluruh biaya yang timbul dalam perkara ini; Bahwa berdasarkan dalil-dalil tersebut di atas, maka Pemohon mohon kepada Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Agama Kotabumi Cq. Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini, dan selanjutnya dapat memutuskan sebagai berikut : A. PRIMAIR 1. Mengabulkan Permohonan Pemohon; 2. Memberi izin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Ktabumi; 3. Membebankan biaya perkara menurut hukum; B. SUBSIDAIR -
Mohon Putusan yang seadil-adilnya; Menimbang, bahwa Pemohon hadir di persidangan, sedangkan Termohon tidak
hadir dan tidak pula menyuruh orang lain untuk hadir sebagai wakil atau kuasanya yang sah walaupun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai surat panggilan yang telah dibacakan di muka persidangan dan ketidak hadiranya di muka sidang Pengadilan tanpa alasan yang sah; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar bersabar agar dapat hidup rukun lagi dengan Termohon akan tetapi tidak berhasil, kemudian dibacakan surat permohonan Pemohon yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon;
4 Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonannya Pemohon telah mengajukan bukti-bukti tertulis berupa :
1. Fotokopi KTP An. Pemohon NIK : 1803060205830002 dikeluarkan oleh Kepala DISDUKCAPIL Kabupaten Lampung Utara tanggal 30-01-2012 (Bukti P1); 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor : 147/15/VII/2007, dikeluarkan oleh KUA Kecamatan Abung Barat ( Bukti P2 ); Menimbang, bahwa disamping bukti-bukti tertulis tersebut, Pemohon juga telah menghadirkan dua orang saksi keluarga yaitu : 1. SAKSI 1, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon; Bahwa saksi adalah ayah kandung Pemohon; Bahwa Pemohon menikah dengan Termohon pada tahun 2007 dan sekarang telah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon pernah tinggal di Tanjung Karang selama 1 tahun, tinggal bersama di Pringsewu selama 2 tahun dan terakhir tinggal bersama dengan orang tua Termohon di Merambung ; Bahwa sudah sekitar 7 bulan Pemohon dan Termohon pisah rumah, Termohon tetap tinggal dengan orang tuanya dan Pemohon tinggal dengan saksi; Bahwa yang menyebabkan mereka pisah karena tidak harmonis lantaran Pemohon merasa tertekan karena hanya disuruh bekerja saja tetapi tidak dapat menikmati hasilnya dan Termohon tidak mau diajak mandiri keluar dari rumah untuk usaha; Bahwa selama 7 bulan ini Pemohon dan Termohon tidak pernah rukun kembali membina rumah tangga dan pertengkaran terakhir terjadi sekitar bulan Agustus
5 2011 disebabkan Termohon diajak pergi oleh Pemohon untuk mandiri pergi dari rumah orang, namun menolak dan marah-marah sampai mengatakan minta diceraikan; Bahwa saksi sudah tiga kali menjemput Termohon dan cucunya agar kumpul kembali dengan Pemohon namun selalu di tolak oleh Termohon;
2. SAKSI 2, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat kediaman di Kabupaten Lampung Utara, dibawah sumpah pada pokoknya menerangkan sebagai berikut : Bahwa saksi kenal dengan Pemohon dan Termohon; Bahwa saksi bertetangga dengan jarak sekitar 15 meter; Bahwa Pemohon menikah dengan Termohon sekitar 5 tahun yang lalu dan sekarang telah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa Pemohon dan Termohon terakhir tinggal bersama di rumah orang tua Termohon di Desa Merambung; Bahwa sudah sekitar 7 (tujuh) bulan terakhir ini Pemohon pisah dengan Termohon dan tinggal dengan orang tuanya di Desa Tanjung Harta; Bahwa yang menyebabkan mereka pisah karena sudah tidak ada kecocokan; Bahwa ketidakcocokan Pemohon dan Termohon disebabkan Termohon tidak mau pergi dari rumah orang tuanya untuk mandiri dengan Pemohon; Bahwa selama 7 bulan ini saksi tidak pernah melihat Pemohon dan Termohon rukun kembali membina rumah tangga; Bahwa ayah Pemohon sudah 3 kali menjemput Termohon agar rukun dan tinggal mandiri dengan Pemohon, namun selalu ditolak oleh Termohon; Menimbang bahwa pada kesimpulannya secara lisan Pemohon mohon kepada Majelis Hakim agar perkaranya memperoleh putusan yang seadil-adilnya;
6 Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini ditunjuk hal ikhwal sebagaimana termuat dalam berita acara sidang perkara ini yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari putusan;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; Menimbang, bahwa Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut, tidak pernah hadir di persidangan atau menyuruh orang lain sebagai wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir dan ketidak hadirannya tanpa alasan yang sah, maka Termohon harus dinyatakan tidak hadir dan sesuai ketentuan pasal 149 ayat (1) Rbg. Jo Pasal 27 ayat (4) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 Tahun 1975 permohonan Pemohon diperiksa dan diputus dengan tanpa hadirnya Termohon; Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P2, yaitu Fotokopi Kutipan Akta Nikah No. 147/15/VII/2007 yang dicatat dan dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara, terbukti bahwa antara Pemohon dan Termohon terikat dalam perkawinan yang sah; Menimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 82 ayat (1) dan (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama, maka setiap kali persidangan Majelis Hakim telah berusaha menasehati Pemohon agar rukun kembali, tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa pada pokoknya Pemohon mendalilkan bahwa antara Pemohon dan Termohon sejak satu tahun belakangan ini mulai tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran atau cekcok disebabkan oleh hal-hal yang telah dikemukakan oleh Pemohon dalam surat Permohonan Pemohon sebagaimana yang telah diuraikan dalam duduk perkara tersebut di atas; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini adalah perkara perceraian, maka sesuai ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo Pasal 76
7 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Majelis Hakim perlu mendengar keterangan saksi-saksi yang berasal dari orang-orang dekat dengan kedua belah pihak yaitu SAKSI 1, dan SAKSI 2, keduanya telah memberikan keterangan di bawah sumpah yang jika dihubungkan satu dengan lainnya pada pokoknya dapat disimpulkan bahwa sejak satu tahun belakangan ini rumah tangga Pemohon dan Termohon sudah tidak harmonis, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Termohon tidak patuh dan tidak mau diajak hidup mandiri yang akhirnya sejak 7 bulan yang lalu antara Pemohon dan Termohon telah pisah rumah dan sudah sulit untuk dirukunkan lagi; Menimbang, bahwa dengan tidak hadirnya Termohon di persidangan tanpa alasan yang sah, maka dianggap bahwa Termohon tidak membantah dalil-dalil yang diajukan oleh Pemohon; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta tersebut di atas, dan pada akhirnya tanpa mempersoalkan siapa yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran atau cekcok, Majelis Hakim berkesimpulan bahwa perkawinan Pemohon dan Termohon telah pecah dan sudah tidak sesuai dengan tujuan perkawinan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, yaitu membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa atau pasal 3 Kompilasi Hukum Islam yaitu mewujudkan rumah tangga / keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah; Menimbang, bahwa Majelis Hakim perlu mengetengahkan petunjuk Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqoroh ayat 227 yang berbunyi :
وإن ﻋﺰﻣﻮا اﻟﻄﻼق ﻓﺈن ا ﺳﻤﯿﻊ ﻋﻠﯿﻢ
Artinya : “barang siapa yang berazam untuk talak, sesungguhnya Allah SWT Maha mendengar Dan Maha mengetahui”
Menimbang, bahwa meskipun perceraian adalah suatu perbuatan yang sedapat mungkin dihindari karena perbuatan tersebut meskipun halal tetapi dibenci Allah SWT,
8 namum apabila tujuan perkawinan tidak dapat terwujud, maka mempertahankan perkawinan dalam kondisi sebagaimana tersebut di atas, dikhawatirkan justru akan menimbulkan kemudharatan bagi kedua belah pihak ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, maka alasan perceraian Pemohon tidak melawan hak dan telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam. Oleh karenanya permohonan Pemohon agar diberi izin untuk menjatuhkan talak dapat dikabulkan dengan verstek; Menimbang, bahwa perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan, maka sesuai ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana yang telah diubah kedua dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara dibebankan kepada Pemohon ; Mengingat pasal-pasal peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini ; MENGADILI 1. Menyatakan Termohon yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk menghadap ke persidangan, tidak hadir; 2. Mengabulkan permohonan Pemohon dengan verstek; 3. Memberi izin kepada Pemohon untuk berikrar menjatuhkan Talak satu raj’i terhadapTermohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi; 4. Membebankan kepada Pemohon untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp. 516.000 ,- ( Lima ratus enam belas ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Kotabumi dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi pada pada hari Selasa tanggal 14 Pebruari 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 21 Rabiul Awal 1433 Hijriyah, oleh kami AKHMAD JUNAEDI, S.H. Sebagai Ketua Majelis, ISEP RIZAL MUHAROM, S. Ag. M.H. dan ASEP IRPAN HELMI, S.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota Majelis,
9 dan pada hari itu juga diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota dan SAIDINA, S.H. sebagai Panitera Sidang dengan dihadiri oleh Pemohon tanpa hadirnya Termohon; Ketua Majelis
AKHMAD JUNAEDI, SH. Hakim Anggota
Hakim Anggota
ISEP RIZAL MUHAROM, S.Ag., M.H.
ASEP IRPAN HELMI, S.H.
Panitera Sidang
SAIDINA, SH.
Perincian biaya : 1. Pendaftaran
Rp. 30.000,-
2. ATK Perkara
Rp. 50.000,-
2.
Panggilan
Rp. 425.000,-
3.
Redaksi
Rp.
4. Meterai Jumlah
Rp.
5.000,6.000,-
Rp. 516.000,- (Lima ratus enam belas ribu rupiah)