PUTUSAN Nomor: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst
BISMILLAHIRRAHMANIRROHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
Pengadilan Agama Gunungsitoli yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu dalam tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara cerai gugat yang diajukan oleh: Penggugat, umur 37 tahun, Agama Islam, Pendidikan Aliyah, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, tempat tinggal di Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara, sebagai PENGGUGAT; MELAWAN Tergugat, umur 39 tahun, Agama Islam, Pendidikan SMEA, pekerjaan Sopir Angkutan Kota, tempat tinggal di Kecamatan Muara Nibung, Kabupaten Tapanuli Tengah, sebagai TERGUGAT; Pengadilan Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara ; Telah mendengar keterangan Penggugat dan seorang saksi; TENTANG DUDUK PERKARANYA Memperhatikan dan menerima keadaan-keadaan mengenai duduknya perkara ini sebagaimana
tertera
dalam
putusan
sela
tertanggal
13
Oktober
2011
No:
28/Pdt.G/2011/PA.Gst yang amarnya berbunyi: Sebelum memutus pokok perkara ; 1. Menetapkan, memerintahkan pada Penggugat untuk mengucapkan sumpah suppletoir (pelengkap) dengan rumusan sumpah seperti tersebut di atas; 2. Menangguhkan putusan tentang biaya perkara hingga putusan akhir. Menimbang,
bahwa
Penggugat
setelah
menyatakan
kesediaannya
untuk
mengucapkan sumpah yang dibebankan kepadanya itu telah mengucapkan sumpah tersebut di depan sidang dengan tanpa dihadiri oleh Tergugat; Halaman 1 dari 5 Putusan No: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst
Menimbang, bahwa selanjutnya Penggugat menyampaikan kesimpulan tetap pada pada pendiriannya untuk bercerai dengan Penggugat dan mohon putusan; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa Pengadilan Agama perihal tersebut bersandar pada apa yang telah dipertimbangkan dalam putusan sela tersebut di atas; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya mengajukan gugatan kumulasi obyektif antara isbat nikah dan cerai gugat; Menimbang, bahwa kumulasi gugatan atau samenvoeging van vordering pada hakikatnya tidak diatur dalam hukum positif, namun hukum positif juga tidak memuat pelarangan atas penggabungan suatu gugatan, oleh karenanya apabila penggabungan gugatan dianggap dapat membantu kelancaran pemeriksaan perkara yang digabungkan, maka untuk kepentingan beracara berdasarkan asas process doelmatigheid penggabungan dapat saja dilakukan asal terdapat innerlijke samenhangen atau koneksitas erat diantara subyek maupun obyek dalam gugatan-gugatan tersebut. Menimbang, bahwa sekilas penggabungan gugatan-gugatan tersebut sudah tepat oleh karena keempatnya memiliki koneksitas hubungan hukum yang sangat erat sehinga pemeriksaan perkara akan berjalan secara efektif dan efisien sebagaimana ruh dari asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan; Menimbang, bahwa terhadap perkawinan yang terjadi dan tidak dapat dibuktikan dengan Akta Nikah yang dibuat oleh Pegawai Pencatat Nikah dapat dimohonkan itsbat nikahnya ke Pengadilan Agama, berdasarkan ketentuan Kompilasi Hukum Islam Pasal 7 ayat (1) dan (2). Menimbang, bahwa di persidangan Penggugat mengaku telah melangsungkan perkawinan Menimbang, bahwa mengenai isbat nikah, Penggugat mengajukan dalil bahwa pada tanggal 23 Januari 1994, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dilaksanakan diwilayah KUA Kecamatan Afulu, dengan wali nikah kakek kandung Penggugat dan dengan mas kawin berupa cincin emas; Menimbang bahwa berdasarkan keterangan seorang saksi sebagaimana dalam putusan sela di atas ternyata telah memenuhi syarat formil dan materil yaitu saksi
Halaman 2 dari 5 Putusan No: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst
mengetahui secara pasti peristiwa pernikahan yaitu saksi hadir dalam majelis aqad nikah Penggugat dan Tergugat, sehingga patut dinyatakan terbukti dengan meyakinkan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang pernikahannya dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 1994 dengan wali nikah kakek kandung Penggugat dan dengan maskawin cincin emas dibayar tunai. Menimbang, bahwa dari keterangan saksi tersebut juga dapat dibuktikan bahwa Penggugat dan Tergugat tidak ada halangan nikah, keduanya sama-sama orang orang lain, selama dalam perkawinan mereka belum pernah bercerai dan keduanya tetap beragama Islam. Menimbang, bahwa karena pernikahan tersebut dilaksanakan berdasarkan hokum Islam dan Isbat Nikah ini diperlukan untuk mengurus perceraian maka sesuai dengan ketentuan pasal 7 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam, permohonan Isbat Nikah Penggugat dalam petitumnya angka 2 dapat dikabulkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini. Menimbang, bahwa mengenai petitum Penggugat angka 3 tentang gugatan cerai Majelis Hakim telah mendengar keterangan seorang saksi keluarga yang telah ditambah dengan sumpah suppletoir dan ternyata Penggugat di persidangan telah mengucapkan sumpah yang dibebankan kepadanya itu maka Majelis Hakim berpendapat bahwa gugatan Penggugat patut dinyatakan terbukti dengan meyakinkan. Menimbang, bahwa karena rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terbukti tidak ada keharmonisan, Tergugat jarang pulang ke rumah Penggugat dan ternyata Tergugat telah menikah dengan perempuan lain yang mengakibatkan ikatan perkawinan pecah keduanya telah berpisah rumah lebih dari 2 (dua) tahun lamanya dan Penggugat pun telah enggan untuk meneruskan rumah tangganya dengan Tergugat meskipun Majelis Hakim telah berupaya memberi kesempatan untuk rukun sebagai suami isteri namun tidak berhasil, maka sesuai dengan ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang No.1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 gugatan Penggugat dalam petitumnya angka 3 dapat dikabulkan sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Menimbang, bahwa karena perkara ini termasuk dalam bidang perkawinan maka sesuai dengan ketentuan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang No.7 Tahun 1989 yang telah
Halaman 3 dari 5 Putusan No: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst
diubah dengan Undang-Undang No.3 Tahun 2006 dan diubah pula dengan UndangUndang No.50 tahun 2009 Tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang No.7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama Penggugat dibebankan untuk membayar biaya perkara sebagaimana tersebut dalam amar putusan ini; Mengingat segala peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil Syar'I yang berkaitan dengan perkara ini;
MENGADILI 1. Menyatakan
bahwa
Tergugat
telah
dipanggil secara
resmi dan patut untuk
datang menghadap di muka persidangan tidak hadir; 2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek; 3. Menentapkan sah pernikahan antara Penggugat (Penggugat) dengan Tergugat (Tergugat) yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 1994 di Desa Faukhuna’a Kecamatan Afulu; 4. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (Tergugat) terhadap
Penggugat
(Penggugat); 5. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Gunungsitoli untuk menyampaikan salinan putusan ini setelah mempunyai kekuatan hukum tetap ke PPN/KUA Kecamatan Afulu, Kabupaten Nias Utara dan PPN/KUA Kecamatan Muara Nibung, Kabupaten Tapanuli Tengah untuk dicatat; 6. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp 341.000,-(tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikianlah putusan ini dijatuhkan pada hari Kamis tanggal 13 Oktober 2011 bertepatan dengan tanggal 15 Dzulqo‘dah 1432 H oleh kami Drs. Indrawisol
yang
ditunjuk oleh Ketua Pengadilan agama Gunungsitoli sebagai Ketua Majelis, Pahruddin Ritonga, S.HI dan M. Andri Irawan, S.HI masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan didampingi oleh
Halaman 4 dari 5 Putusan No: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst
Rosman Zega, S.Ag sebagai Panitera dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;
Hakim Anggota,
Ketua Majelis Hakim,
Pahruddin Ritonga, S.HI
Drs. Indrawisol
M. Andri Irawan, S.HI Panitera
Rosman Zega, S.Ag
Perincian Biaya Perkara: 1. Biaya Pendaftaran 2. Biaya Proses 3. Biaya Panggilan Penggugat 4. Biaya Pemanggilan Tergugat 5. Biaya Redaksi 6. Biaya Materai Jumlah Biaya
= = = = = = =
Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp.
30.000; 50.000; 150.000; 150.000; 5.000; 6.000; 341.000-
Terbilang (tiga ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Halaman 5 dari 5 Putusan No: 28/Pdt.G/2011/PA.Gst