PERUBAHAN PERILAKU MEMBAKAR PROGRAM PENCEGAHAN KEBAKARAN BERBASIS DESA DI PT BHUMIREKSA NUSA NUSASEJATI – INDRAGIRI INDRAGIRI HIL HILIR IR
Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau Banjarmasin, 18 April 2016
OVERVIEW PROGRAM PENCEGAHAN KEBAKARAN LAHAN GAMBUT DI SEKITAR PT BHUMIREKSA NUSA NUSASEJATI (PT BNS)
1
LATAR BELAKANG
Data Kebakaran di Sekitar PT BNS TAHUN 2011 - 2015 40
35
30
25
20
15
10
5
0 Januari 2011 Januari 2012
Januari 2012 Januari 2013
Januari 2013 Januari 2014
Januari 2014 Januari 2015
Menurut data satelit NOAA tahun 2013 – 2014 banyak lahan-lahan okupasi PT BNS yang diduduki masyarakat dan merupakan area yang sangat rawan kebakaran. Hasil pengamatan lapangan yang diukur dari data kejadian setiap tahun dari tahun 2011 – 2015 bahwa wilayah diluar areal kebun PT BNS lebih banyak kejadian kebakaran.
DESA SASARAN PROGRAM Desa Teluk Bunian, Kec.Pelangiran
Desa Pelangirang, Kec.Pelangirang
Desa Penjuru, Kec.Kateman
Desa Makmur Jaya,Kec.Kateman
2
METODOLOGI
Desa Mandiri Cegah Api
EVALUASI PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN KEBAKARAN Jumlah Responden 280 Orang di 4 desa
Tingkat Pendidikan Masyarakat Tidak sekolah
[VALUE]2%
Tamat SD
30%
Tamat SMP
Pekerjaan Masyarakat Sekitar Perusahaan
25%
Petani Kelapa Tani Kelapa dan Buruh Tani Tamat SMA
[VALUE]%
Kelapa & Karyawan… Kelapa & Hortikultura
Tamat PT
[VALUE]%
0
5
Kelapa & Nelayan 10
15
20
25
30
35
Karyawan Perusahaan Toke Pinang Toke kelapa Tani sayur 0%
20%
40%
60%
80% 100%
3
EVALUASI PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN KEBAKARAN Jumlah Responden 280 Orang di 4 desa
Pola Membakar Masyarakat sebelum dan setelah program 90 77
80
Perubahan perilaku masyarakat juga dapat dilihat dari segi cara menjalankan praktek pertanian dimana dapat dilihat sebelum pendampingan dan setelah pendampingan.
70 60
54
50 40 30
23
20
16
23
7
10
1 0
0 Tebas Saja
Tebas bakar
Bakar saja
Lain-lain
Pengelolaan lahan sebelum pendampingan Pengelolaan lahan setelah pendampingan
EVALUASI PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN KEBAKARAN Jumlah Responden 280 Orang di 4 desa
Perubahan Perilaku Hasil Pendampingan 90
84
83
77
80 71 70 60 50 40 30
28
20
18
16
15
1 0
1 0
4 0
Pendapat membakar bagi lingkungan
Pendapat larangan membakar
10 1 0 0 Pendapat adanya Pendapat pendampingan membakar bagi kesehatan SS
S
N
KS
Dengan proram ini terdapat perubahan perilaku dan budaya dimasyarakat disekitar PT BNS khususnya di 4 desa, sebelum adanya pendampingan dan setelah adanya pendampingan. Perubahan perilaku dan perubahan budaya terhadap masalah kebakaran tersebut dapat dilihat dari pendapat masyarakat tentang, keberhasilan program pendampingan mengurangi dampak kebakaran, pendapat masyarakat bahwa membakar merugikan lingkungan, pendapat masyarakat terhadap dampak kesehatan serta pendapat masyarakat terhadap komitment larangan membakar.
4
PETA TATA KELOLA LAHAN
Lokasi Rawan Kebakaran Desa Makmur Jaya
Desa Teluk Bunian
Desa Pelangiran
Desa Penjuru
PENGEMBANGAN PRILAKU DENGAN KONSEP NON LAHAN 1. Pemanfaatan Limbah Sabut Kelapa, Limbah sabut kelapa menjadi salah satu penyebab kebakaran lahan di desa-desa sekitar PT BNS. Melalui metode pirolisis, limbah sabut dapat digunakan sebagai salah satu asap cair. 2. Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Pupuk Kompos, Pemanfaatan limbah jagung, kelapa dan limbah pertanian yang selama ini menjadi penyebab pembakaran. Manfaat pupuk kompos-tricho adalah berperan sebagai pengganti pupuk kimia.
3. Pembuatan Kerajinan Lidi Sawit, memberikan ketrampilan pemanfaatan lidi kelapa menjadi bahan kerajinan tangan yang bernilai tinggi
4. Pembuatan Krajinan dari Sabut Kelapa, melalui pelatihan pengembangan kerajinan sabut kelapa masyarakat dapat membuat berbagai kerajinan seperti sapu sabut, keset kaki dll.
5
HASIL PENDAMPINGAN & PROGRAM Hasil Pendampingan Terhadap Kebakaran Maret 2015 - January 2016
Hasil pendampingan program pencegahan kebakaran yang dilaksanakan oleh Universitas Riau selama 10 bulan yang dilakukan mulai bulan Maret 2015 sampai dengan Januari 2016. Perubahan kejadian kebakaran hampir mencapai titik nol (zero hotspot)
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Januari 2011 Januari 2012
Januari 2012 Januari 2013
Januari 2013 Januari 2014
Januari 2014 Januari 2015
Maret 2015 - September 2015
September 2015 January 2016
MANAJEMEN KEBAKARAN LAHAN PT BHUMIREKSA NUSASEJATI SOP Penanganan & Penanggulangan Kebakaran
1 2
Ketika api kebakaran terdeteksi, tindakan pertama yang dilakukan adalah mengirim tim pemadam kebakaran untuk memadamkan api
Laporan dibuat untuk GM, SGM – Instansi Pemerintah : Kades, Polisi Daerah dan pemerintah Daerah, Camat
3 Staf/Personnel kami mendapatkan pelatihan dasar untuk pemadam kebakaran dan menjalankan latihan berupa simulasi secara berkala
6
MANAJEMEN KEBAKARAN LAHAN PT BHUMIREKSA NUSASEJATI Masyarakat Peduli Api (MPA)
Pembentukan MPA oleh Pemerintah Daerah atau oleh Perusahaan: 1. Memberdayakan penduduk lokal sebagai grup pendukung/tambahan untuk mencegah dan memadamkan api
2. Memberikan pelatihan yang meliputi: Pendeteksian kebakaran dini Penggunaan peralatan pencegahan kebakaran yang disediakan oleh Pemda atau Perusahaan
4. Melakukan Sosialisasi Kepada Masyarakat terkait dengan praktik Open Burning 3. Pemda dan/atau Perusahaan memberikan bantuan dana operasional dan insentif untuk mendukung MPA
Pendekatan:
MASYARAKAT PEDULI API (MPA) Sistem: Tim Patroli Api 1. Mencatat kehadiran dan absensi patroli 2. Berpatroli dan bertemu dengan penduduk lokal di warung kopi 3. Berpatroli dan bertemu dengan penduduk lokal di rumah-rumah penduduk 4. Berpatroli dan bertemu dengan petani 5. Mengisi log-book/buku aktivitas secara teratur
Tim Pemadam Kebakaran 1. Segera menemukan titik api dan arah penyebaran api 2. Langsung menghubungi aparat atau perusahaan 3. Segera mengaktivasi atau menyusun anggota Tim Pemadam Kebakaran 4. Memobilisasi peralatan pemadam kebakaran ke lokasi kejadian 5. Bekerja sama dengan aparat setempat/perusahaan dalam operasi pemadaman api
7
RENCANA PROGRAM PENCEGAHAN KEBAKARAN DI SEKITAR PT ANEKA INTI PERSADA (PT AIP) & PT TUNGGAL MITRA PLANTATIONS (PT TMP) KABUPATEN SIAK DAN ROHIL - RIAU
LATAR BELAKANG Hasil pantauan NOAA tahun 2013-2014 menunjukkan titik panas (hotspot) di dalam wilayah kebun PT AIP dan PT TMP merupakan wilayah HGU yang dioperasikan oleh masyarakat (okupasi). Luas areal yang dikelola PT AIP : HGU adalah 11.134 hektar Luas ditanami adalah 9.476,93 hektar, Sisa area diperuntukan, areal Pabrik Kelapa Sawit Teluk Siak, Minamas Research Center (MRC), pembibitan, infrastruktur dan areal okupasi. Luas area yang dikelola PT TMP : HGU adalah 13.836 hektar Luas ditanami adalah 10.825 hektar Sisa area 537 hektar merupakan areal pembibitan,infrastruktur, dan 2.474 hektar sisanya ditempati oleh masyarakat.
8
TUJUAN KEGIATAN Meningkatkan
kapasitas
swadaya
masyarakat
desa
di
sekitar perkebunan kelapa sawit PT AIP dan PT TMP dalam upaya pencegahan kebakaran lahan melalui tata kelola lahan sehingga titik api (hot fire) tidak ada. Mengaktifkan kelompok desa yang berfungsi sebagai MPA melalui penganekaragaman aktifitas ekonomi di sekitar perkebunan kelapa sawit PT AIP dan PT TMP sehingga terwujud desa-desa mandiri ramah lingkungan.
SASARAN KEGIATAN Sasaran implementasi pencegahan kebakaran adalah desadesa yang tergolong rawan pembakaran di sekitar perkebunan kelapa sawit PT AIP dan PT TMP: 1. Desa Kuala Gasib, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak 2. Desa Tualang Timur, Kecamatan Teluk Siak, Kabupaten Siak 3. Desa Pematang Damar, Kecamatan Pematang Damar, Kabupaten Rokan Hilir 4. Desa Mandala Teladan, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir
9
Jadwal Pelaksanaan Program
Pembekal an dan pendampi ng desa Sosialisasi dan program CSR dan
Juni
Juli
Agus
Sep
Okt
Penyusunan Renstra, Pelatihan,lokakary, monitoring dan evaluasi
Monev internal Tenaga Ahli Di akhir bulan hingga awal Sep.
September (awal)
Mei
Laporan Pendahuluan, Antara, dan Akhir
Terima Kasih
10