P U T U S A N Nomor : xxx/Pdt.G/2011/MS-Aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Gugat pada tingkat banding dalam persidangan Majelis Hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 50 tahun, Agama Islam, pendidikan S1, pekerjaan Karyawan BTPN, dahulu Tergugat sekarang Pembanding, Melawan TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SMU, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, dahulu Penggugat sekarang Terbanding ; Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut ; Telah
mempelajari
berkas
perkara
dan
semua
surat
yang
berhubungan dengan perkara ini ; TENTANG DUDUKPERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh Nomor : 142/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 26 September 2011 M. bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1432 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : 1 . Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ; 2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat;
Hal 1 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
3. Menghukum Tergugat untuk membayar nafkah lalu Penggugat sejak tahun 1995 sampai dengan putusan ini mempunyai kekuatan hukum tetap sejumlah Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) ; 4. Menetapkan B binti A, anak perempuan umur 14 tahun berada dalam hadhanah/asuhan Penggugat selaku ibu kandungnya dan C bin A, anak laki-laki, umur 16 tahun, berada dalam hadhanah/asuhan ayah/orang tua Penggugat ; 5. Menghukum Tergugat untuk menanggung biaya hidup dan pendidikan 2 (dua) orang anak tersebut, sejumlah Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk masing-masing setiap bulannya sampai mereka dewasa ; 6. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat : a. Nafkah Iddah sejumlah Rp.1.500.000,-(satu juta lima ratus ribu rupiah); b. Mut’ah sejumlah Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) ; c. Kiswah sejumlah Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) ; 7. Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya ; 8. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh untuk mengirim satu eks. salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Meuraxa dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Banda Raya sebagai wilayah tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu ; 9. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ; Membaca akta pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh bahwa Tergugat/Pembanding pada tanggal
Hal 2 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
14 Oktober 2011 telah mengajukan banding terhadap Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor: 142/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 26 September 2011 M bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1432 H, permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Penggugat/Terbanding pada tanggal 20 Oktober 2011 ; Memperhatikan memori banding Pembanding tanggal 28 Oktober 2011 dan Kontra memori banding Terbanding tanggal 21 Nopember 2011; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding diajukan oleh Pembanding dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima ; Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas banding perkara a quo serta putusan Hakim tingkat pertama, Majelis hakim Mahkamah
Syar’iyah
Aceh
berpendapat
bahwa
apa
yang
telah
dipertimbangkan dan diputuskan dalam amar putusannya sudah tepat dan benar, namun ada yang kurang tepat dan belum lengkap sebagaimana akan diuraikan dalam pertimbangan hukum berikut ini : Menimbang, bahwa dari jawab menjawab Penggugat dengan Tergugat serta bukti-bukti surat maupun saksi, baik yang disampaikan oleh Penggugat maupun Tergugat, telah ditemukan fakta sebagai berikut : 1. Keadaan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat penuh penderitaan, sebab sejak Penggugat mengalami musibah yang mengakibatkan lumpuh kurang lebih sudah berjalan 2 (dua) tahun, Penggugat mengalami kegoncangan batin sebab tidak dapat melaksanakan kewajibannya sebagai isteri, demikian juga Tergugat sebagai suami mengalami tekanan
Hal 3 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
batin
sebab
Penggugat,
tidak
dapat
sementara
itu
menyalurkan
hasrat
keinginan
Tergugat
biologisnya untuk
kepada
berpoligami
menimbulkan pertentangan antara Penggugat dengan Tergugat ; 2. Perasaan Pengugat yang menuduh Tergugat sebagai suami tidak memperhatikan Penggugat sekalipun dibantah oleh Tergugat menambah penderitaan Penggugat yang mengakibatkan Penggugat tetap pada pendiriannya ingin diceraikan dari Tergugat ; 3. Masing-masing keluarga Penggugat dan Tergugat sudah berupaya merukunkan tapi tidak berhasil demikian pula usaha mediator untuk merukunkan mereka sia-sia belaka ; Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta tersebut diatas, Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat rumah tangga Penggugat dengan Tergugat sudah pecah maka perceraian lebih baik dari pada dipaksakan meneruskan kehidupan rumah tangga, dengan demikian Hakim tingkat pertama yang mengabulkan gugatan cerai Penggugat sudah tepat dan sesuai dengan ketentuan hukum ; Menimbang, bahwa tentang tuntutan hadhanah Mahkamah Syar’iyah Banda
Aceh
telah
mempertimbangkannya
dan
telah
menetapkan
sebagaimana dalam amar putusan, pertimbangan dan amar putusan tersebut telah sesuai fakta hukum sebab baik penggugat maupun tergugat bahkan anak-anak sudah menyetujui tentang hal tersebut ; Menimbang, bahwa tentang besarnya nafkah 2 orang anak yaitu B binti A yang ada dalam asuhan Penggugat sebagai ibunya dan C yang ada dalam
asuhan
orang tua
Penggugat,
Hakim tingkat
pertama telah
menetapkan masing-masing sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulannya, Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat penentuan besarnya
Hal 4 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
nafkah anak sebagaimana telah ditetapkan Hakim tingkat pertama
telah
sesuai dengan kebutuhan dan kepatutan, maka pertimbangan Hakim tingkat pertama tersebut telah tepat dan akan diambil alih menjadi pertimbangan Mahkamah Syar’iyah Aceh sendiri ; Menimbang, bahwa tentang tuntutan nafkah yang lalu sejak 1995 sampai diajukan gugatan penggugat tanggal 5 Mei 2011 kurang lebih 16 (enam belas) tahun, Hakim tingkat pertama telah mempertimbangkan dan menetapkan dengan menghukum Tergugat untuk membayar nafkah yang lalu sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh tidak sependapat dengan pertimbangan dan amar putusan tersebut, mengingat tuntutan tersebut kabur sebab Penggugat tidak menjelaskan berapa nafkah yang diperlukan setiap bulan dan berapa kekurangannya. Disamping itu diantara saksi-saksi yang diajukan Penggugat yaitu saksi D binti E menyatakan selama 4 bulan berpisah hanya dua bulan ada nafkah dari Tergugat selebihnya tidak ada hingga saat ini. Pernyataan ini suatu fakta bahwa nafkah itu ada sesuai kemampuan Tergugat sebagai suami Menimbang,
bahwa
Penggugat
juga
menyatakan
orang
tua
Penggugat banyak membantu keperluan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat. Dengan demikian dalam rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak ada masalah tentang kebutuhan sehari-hari, sebab bantuan dari orang tua Penggugat bukan utang yang harus dibayar oleh Penggugat maupun oleh Tergugat, melainkan merupakan kasih sayang orang tua terhadap penggugat ; Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, maka tuntutan Penggugat tentang nafkah yang lalu sejak tahun 1995 tidak dapat diterima ;
Hal 5 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Menimbang, bahwa atas tuntutan Penggugat tentang mut’ah, nafkah iddah dan kiswah, dikarenakan Tergugat sendiri menghendaki perceraian sementara Penggugat mangajukan perceraian karena terpaksa mengingat kondisi fisiknya yang tidak mungkin lagi melaksanakan kewajiban sebagai isteri, maka ketentuan pasal 41 huruf (c) Undang-Undang Nomor : 1 tahun 1974 jo. Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam, dapat diterapkan sehingga Tergugat dapat dibebani untuk memenuhi kewajiban berupa nafkah iddah, mut’ah dan kiswah ; Menimbang bahwa Hakim Tingkat pertama telah mempertimbangkan dan menetapkan 3 komponen kewajiban tersebut yang harus dipenuhi pihak Tergugat dan Mahkamah Syar’iyah Aceh sependapat dengan pertimbangan Hakim tingkat pertama kecuali tentang nominalnya yang harus dipenuhi oleh Tergugat ; Menimbang,
bahwa
tentang
besarnya
Penggugat menjalani masa iddah, menurut
nafkah
iddah
selama
pasal 153 Kompilasi Hukum
Islam waktu tunggu bagi seorang janda selama 3 kali suci dengan sekurangkurangnya 90 (sembilan puluh) hari. Oleh karena itu Majelis Hakim Mahkamah syar’iyah Aceh menetapkan untuk nafkah iddah setiap harinya sebesar Rp.50.000,- (lima puluh ribu rupiah) selama 90 (sembilan puluh) hari sama dengan Rp.4.500.000,- (empat juta lima ratus ribu) ditambah maskan selama masa iddah sebesar Rp.1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) maka untuk nafkah iddah ditetapkan sebesar Rp.6.000.000,- (enam juta rupiah) ; Menimbang,
bahwa tentang besarnya mut’ah dan kiswah Majelis
Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh akan menetapkan untuk uang mut’ah
Hal 6 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
sebagaimana tuntutan penggugat.
Dan untuk kiswah ditentukan sebesar Rp.4.000.000,- ( empat juta rupiah) ; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbanagan
tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan untuk sebagian dan tidak dapat diterima yang selain dan selebihnya ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh berpendapat bahwa putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh
Nomor: 142/Pdt.G/2011 tanggal 26
September 2011 bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1432 H tidak dapat dipertahankan, oleh karenanya harus dibatalkan dan Mahkamah Syar’iyah Aceh akan mengadili sendiri yang amarnya seperti tersebut dibawah ini ; Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini termasuk dibidang perkawinan, sesuai dengan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor : 07 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor : 03 Tahun 2006, dan terakhir dengan Undang-undang Nomor : 50 Tahun 2009, maka biaya perkara untuk tingkat pertama dibebankan kepada Penggugat dan pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding ; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan Hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini ;MENGADILI
Menerima permohonan banding Pembanding ;
Membatalkankan Putusan Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh Nomor : 142/Pdt.G/2011/MS-Bna tanggal 26 September 2011 bertepatan dengan tanggal 27 Syawal 1432 H ; Dengan mengadili sendiri : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat sebagian ;
Hal 7 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat terhadap Penggugat ; 3. Menetapkan B binti A, anak perempuan umur 14 tahun berada dalam hadhanah/asuhan Penggugat selaku ibu kandungnya dan C bin anak laki-laki, umur 16 tahun,
A
berada dalam hadhanah/asuhan
ayah/orang tua Penggugat ; 4. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat biaya hidup dan pendidikan 2 (dua) orang anak tersebut, masing-masing sejumlah Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap bulannya sampai mereka dewasa ; 5. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat : a. Nafkah Iddah sejumlah Rp. 6.000.000,-(enam juta rupiah); b. Mut’ah sejumlah Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) ; c. Kiswah sejumlah Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) ; 6. Menyatakan
tidak
menerima
gugatan
Penggugat
selain
dan
selebihnya ; 7. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh untuk mengirim satu eks. salinan putusan ini yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Meuraxa dan kepada Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Banda Raya sebagai wilayah tempat tinggal Penggugat dan Tergugat untuk dicatat dalam daftar
yang
disediakan untuk itu ; 8. Membebankan Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 291.000,- (dua ratus sembilan puluh satu ribu rupiah) ;
Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Hal 8 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim Mahkamah Syar’iyah Aceh pada hari Kamis tanggal 2 Pebruari
2012 M.
bertepatan dengan tanggal 9 Rabiul Awal 1433 H. oleh kami
Drs.
Nuzirwan, M. HI Hakim Tinggi yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abdul. Muin,
dan Drs. H. Turiman, S.H. masing-masing sebagai
Hakim Anggota, dan diucapkan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis tersebut didampingi para Hakim dibantu
oleh
Nyak Widin, S.H. sebagai
Anggota,
Panitera Pengganti tanpa
dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.HAKIM ANGGOTA
KETUA MAJELIS
dto
dto
DRS. H. ABDUL MUIN
DRS. NUZIRWAN, M. HI
dto DRS. H. TURIMAN, S.H. PANITERA PENGGANTI dto NYAK WIDIN, S.H. Perincian biaya banding : 1. Biaya Materai
Rp
6.000,-
2. Biaya Redaksi
Rp
5.000,-
3. Biaya Leges
Rp
5.000.-
4. Biaya peroses
Rp.134.000,-
Jumlah :
Rp.150.000,-
----------------------( seratus lima puluh ribu rupiah )---------------
Untuk salinan yang sama bunyinya; Banda Aceh, 10 Pebruari 2012 WAKIL PANITERA MAHKAMAH SYAR’IYAH ACEH Hal 9 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh
DRS. MUHAMMAD YUSUF, SH
Hal 10 dari 10 hal Put No. 133/Pdt.G/2011/MS-Aceh