P U T U S A N
.
Nomor; XXX/Pdt.G/2012/MS-Aceh
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Mahkamah Syar'iyah Aceh yang mengadili perkara perdata (cerai gugat) pada tingkat
banding dalam
persidangan
Hakim Majelis telah
menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur 32 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh Utara, dahulu Tergugat sekarang Pembanding; MELAWAN TERBANDING, umur 26 tahun, agama Islam, pekerjaan Ikut orang tua, bertempat tinggal di Kabupaten Aceh Timur, dalam hal ini diwakili kuasanya nama AGUSMANIDAR, S.H., umur 52 tahun, Advokat/Kuasa Hukum dengan surat kuasa khusus yang terdaftar di Kepaniteraan Mahkamah Syar'iyah Idi Nomor : 14/SK/2011/MS-IDI tanggal 19 Juli 2011, dahulu Penggugat sekarang Pembanding; Mahkamah Syar'iyah Aceh tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUKPERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Mahkamah Syar'iyah Idi Nomor : 214/Pdt.G/2011/MS-Idi, tanggal Hal 1 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
28 Maret 2012 M., bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1433 H yang amarnya berbunyi sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : Menolak Eksepsi Tergugat; DALAM KONVENSI : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba’in sughra Tergugat (PEMBANDING) terhadap Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan Panitera Mahkamah Syar'iyah Idi untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap, kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, dan kepada Pegawai Pencatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; DALAM REKONVENSI : Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi; DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI : Membebankan kepada Penggugat/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Mahkamah Syar'iyah Idi bahwa Tergugat/Pembanding pada tanggl 11 April 2012 M telah mengajukan banding atas putusan Mahkamah Syar'iyah Idi, Nomor : 214/Pdt.G/2011/MS-Idi, tanggal 28 Maret 2012 M, bertepatan dengan Hal 2 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
tanggal 5 Rajab 1433 H. permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya; Memperhatikan
memori
banding
yang
diajukan
oleh
Tergugat/Pembanding dan kontra memori banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima; Dalam Eksepsi dan Konpensi: Menimbang
bahwa
memperhatikan
segala
uraian
dalam
pertimbangan hakim tingkat pertama, baik dalam Eksepsi maupun konpensi, hakim Mahkamah Syar'iyah Aceh berpendapat apa yang telah dipertimbangkan dan diputuskan oleh hakim tingkat pertama tersebut dalam perkara a quo sudah tepat dan benar, oleh sebab itu akan diambil alih menjadi pertimbangan hukum
hakim
Mahkamah
Syar'iyah
Aceh
sendiri
dengan
menambah
pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa memperhatikan jawab menjawab Penggugat dengan Tergugat serta keterangan saksi-saksi baik yang dihadapkan oleh Penggugat maupun Tergugat ditemukan fakta sebagai berikut : -
Bahwa setelah menikah tanggal 30 Mei 2009 Penggugat dengan Tergugat tidak pernah campur karena ada perselisihan tentang tuduhan Tergugat menyatakan cerai secara dibawah tangan terhadap Penggugat;
Hal 3 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
-
Bahwa Penggugat dengan Tergugat setelah perselisihan tersebut lalu berpisah sampai sekarang berjalan 2 tahun dan Tergugat menikah lagi dengan orang lain dan sudah mempunyai anak;
-
Bahwa Usaha damai telah diusahakan baik oleh keluarga maupun melalui mediasi akan tetapi tidak berhasil; Menimbang bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, rumah
tangga Penggugat dengan Tergugat benar-benar sudah pecah yang tidak ada harapan untuk dibina kembali sehingga menjadi rumah tangga yang penuh sakinah mawaddah dan rahmah sebagaimana di tegaskan dalam pasal 3 Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa dengan demikian hakim pertama telah tepat mengabulkan gugatan Penggugat dengan merujuk kepada pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas maka putusan Mahkamah Syar'iyah Idi Nomor : 214/Pdt.G/ 2011/MS-Idi. tanggal 28 Maret 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1433 H dapat dikuatkan; Dalam Rekonpensi: Menimbang, bahwa Mahkamah Syar’iyah Aceh tidak sependapat dengan pertimbangan hakim tingkat pertama yang menyatakan bahwa alasan gugatan tersebut tidak dikuatkan dengan bukti-bukti di persidangan maka oleh karenanya gugatan Penggugat Rekonpensi harus ditolak, untuk itu Mahkamah Syar’iyah Aceh akan memberikan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa Tergugat dalam rekonpnsi tidak membantah dan mengakui adanya mahar sejumlah 12 mayam emas dan barang hantaran yang Hal 4 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
ditaksir harga Rp. 7.000.000,- (Tujuh juta rupiah) serta biaya resepsi pernikahan dari Penggugat dalam Rekonpensi sebesar Rp. 20.000.000,- (Dua puluh juta rupiah), pengakuan
tersebut
merupakan
bukti yang
tidak
memerlukan bukti lain, sebagaimana diutarakan Dr. H. Abdul Manan, SH., S.IP, M. Hum halaman 236 dan halaman 237 dalam bukunya Penerapan Hkum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa hal-hal yang tidak perlu dibuktikan yaitu antara lain : a. Dalam hal putusan verstek dengan tidak hadirnya Tergugat setelah dipanggil secara patut, maka segala peristiwa yang didalilkan oleh Penggugat harus dianggap benar; b. Dalam hal mengakui gugatan Penggugat. Jika Tergugat mengakui dalil gugat dari Penggugat, maka gugatan Penggugat itu tidak perlu dibuktikan lagi; Menimbang,
bahwa
yang
menjadi
persoalan
adalah
apakah
Penggugat Rekonpensi punya hak untuk menarik kembali mahar, barang hantaran dan biaya resepsi pernikahan disebabkan adanya gugatan cerai dari Penggugat dalam Konpensi/Tergugat dalam Rekonpensi terhadap Tergugat dalam Konpensi/Penggugat dalam Rekonpensi yang selama kehidupan suami isteri belum pernah dukhul; Menimbang, bahwa tentang perceraian suami-isteri yang qabla dukhul, maka si suami hanya berkewajiban membayar setengah mahar yang telah ditentukan sebagaimana ditegaskan dalam pasal 149 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Majelis
Hakim Mahkamah
Syar’iyah
Aceh
berpendapat perceraian qabla dukhul yang terjadi antara suami isteri apakah berdasarkan cerai talak maupun cerai gugat si suami hanya berkewajiban Hal 5 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
memenuhi setengah mahar. Dan jika mahar telah dibayar, maka si suami menuntut maka si isteri berkewajiban mengembalikan setengah mahar; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka tergugat dalam Rekonpensi yang telah menerima mahar dari Penggugat dalam Rekonpensi sebanyak 12 (dua belas) mayam mas wajib mengembalikan setengahnya kepada Penggugat dalam Rekonpensi; Menimbang,
bahwa
tentang
barang
hantaran
yang
senilai
Rp. 7.000.000,- (Tujuh juta rupiah), menurut adat kebiasaan Aceh adalah menjadi hak isteri tidak dapat ditarik kembali. Dengan demikian maka Penggugat dalam Rekonpensi tidak dapat menuntut kepada Tergugat dalam Rekonpensi pengembalian barang hantaran yang telah diberikan kepada Tergugat dalam Rekonpensi. Menimbang, bahwa tentang biaya resepsi yang telah dikeluarkan Penggugat dalam Rekonpensi sewaktu acara walimah nikah adalah merupakan biaya syukuran yang diperuntukkan untuk para tamu undangan yang menikmati hidangan yang disediakan. Majelis Hakim berpendapat bahwa biaya syukuran walimah yang telah dinikmati para tamu tidak bias ditarik kembali karena sudah habis dinikmati para tamu. Dengan demikian maka Penggugat dalam Rekonpensi tidak dapat menuntut kepada Tergugat dalam Rekonpensi pengembalian biaya resepsi walimah; Menimbang, bahwa memperhatikan hal-hal tersebut di atas, maka gugatan Penggugat dalam Rekonpensi dapat dikabulkan sebagian dan ditolak sebagian; Menimbang, bahwa hakim tingkat pertama menyebutkan pembacaan putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 214/Pdt.G/201/MS-Idi, tanggal 28 Maret 2012 Miladiyah bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1433 H tidak benar, Hal 6 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
yang benar berdasarkan kalender yang diterbitkan IKAHI Pusat adalah bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah, dengan demikian maka Mahkamah Syar'iyah Aceh akan menggunakan tanggal hijriyanya 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka putusan Mahkamah Syar'iyah Idi Nomor : 214/Pdt.G/2011/MS-Idi tanggal 28 bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan dan Mahkamah Syar'iyah Aceh akan mengadili sendiri yang amarnya sebagaimana disebutkan dalam amar putusan; Dalam Konpensi dan Rekonpensi : Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa dibidang perkawinan, sesuai ketentuan
Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1989 sebagaimana telah dirubah dengan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 dan perubahan yang kedua Undang-Undang No. 50 Tahun 2009 maka biaya perkara dalam tingkat pertama dibebankan kepada Pemohon dan pada tingkat banding dibebankan kepada pembanding; Mengingat pada pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan serta ketentuan hukum Islam yang berkaitan dengan perkara ini; MENGADILI
Menerima permohonan banding dari pembanding
Dalam Eksepsi :
Menguatkan putusan Mahkamah Syar'iyah Nomor : 214/Pdt.G/201/MS-Idi, tanggal 28 Maret 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah.
Hal 7 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Dalam Konpensi :
Menguatkan putusan Mahkamah Syar'iyah Nomor : 214/Pdt.G/201/MS-Idi, tanggal 28 Maret 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Jumadil Awal 1433 Hijriyah.
Dalam Rekonpensi :
Membatalkan putusan Mahkamah Syar’iyah Idi Nomor : 214/Pdt.G/201/MSIdi. tanggal 28 Maret 2012 M. bertepatan dengan tanggal 5 Rajab 1433 H.
Mengadili sendiri :
Mengabulkan gugatan Penggugat dalam Rekonpensi untuk sebagian;
Menghukum Tergugat dalam Rekonpensi untuk mengembalihan setengah mahar yaitu 6 mayam emas kepada Penggugat dalam Rekonpensi;
Menolak selain dan selebihnya.
Dalam Konpensi dan Rekonpensi :
Membebankan kepada Penggugat/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 441.000,- (empat ratus empat puluh satu ribu rupiah);
Membebankan biaya perkara dalam tingkat banding kepada Pembanding sebesar Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikianlah diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim
Mahkamah Syar'iyah Aceh pada hari Selasa, tanggal 19 Juni 2012 Miladiyah, bertepatan dengan tanggal 29 Rajab 1433 H. oleh kami Drs H. Abdul Mu’in, yang ditunjuk sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Syamsir Suleman dan Drs.Asri Damsy, S.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, dan putusan tersebut dibacakan pada hari itu juga dalam sidang terbuka untuk umum oleh
Hal 8 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh
Ketua
Majelis
yang
didampingi
para
Hakim
Anggota,
dibantu
oleh
Drs. Muhammad sebagai Panitera Pengganti, tanpa dihadiri pihak-pihak berperkara; Hakim Ketua,
Drs..H. ABDUL MU’IN. Hakim Anggota
Drs.H. SYAMSIR SULEMAN
. Drs.ASRI DAMSY, SH.
Panitera Pengganti,
Drs. MUHAMMAD
Perincian Biaya Banding : 1. Biaya Materai
Rp.
6,000.
2. Biaya redaksi
Rp.
5,000.
3. Biaya leges
Rp.
5,000.
4. Biaya Proses
Rp. 134,000.
Jumlah
Rp. 150,000.
------------------------------(Seratus lima puluh ribu rupiah)----------------------------
Hal 9 dari 10 hal Put. No..50/Pdt.G/2012/MS-Aceh