IV.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Survey. Yang dimaksud dengan metode penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampei dari suatu populasi dengan menggunakan kuesioner
sebagai
alat
pengumpul
data
yang
pokok
(Masri
SinganmbunJ990). Ruang lingkup penelitian ini adalah analisis efisiensi pemasaran ikan patin yang dipelihara dalam keramba di Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar
4.1. Operasionalisas! Variabel Vanabel yang digunakan dalam penelitian ini diberi batasan sebagai berikut; 1. Marjin pemasaran adalah selisih antara harga ang dibayar konsumen akhu- dengan harga yang ditenma oleh peiani ikan patm keramba. diukuf dalam Rp/kg. 2. Biaya tataniaga adalah biaya yang dikeluarkan secara langsung oleh masing-masing lembaga dalam pemasaran ikan patrin keramba yang diukur dengan Rp/kg. Biaya-biaya pemasran ini terdiri dari; •
Biaya angkutan vaiiu besamya biaya yang diperiukan oleh setiap pedagang untuk mengalirkan ikan patm kwamba haik pada waktu pembeiian dilaki±2n maupim pada saat penjualan.
17
•
Biaya penyusutan yaitu besamya nilai kerusakan ataupun susut busuk sebagai akibat proses pemasaran yang memerlukan waktu dan sifat ikan patin yang mudah busuk dan msak, diukur dalam satuan Rp/kg.
•
Biaya lain yang digunakan yaitu besamya biaya Iain yang dikeluarkan oleh pedagang selama melakukan pemasaran seperti pajak penjualan, iuran pasar diukur dalam satuan Rp/kg.
3. Tingkat harga ikan patin yang dibeli adalah besamya harga beli ikan patin yang diusahakan, diukur dalam satuan Rp/kg. 4. Keuntungan pemasaran adalah besamya pcnerimaan dikurangi biaya total pemasaran dan harga pembeiian atau besamya marjin tataniaga pada masmg-masmg lembaga pemasaran dikurangi biaya pemasaran, diukur dalam satuan RP/kg 5. Fanner Share adalah bagian harga yang diterima petani dan harga yang d'.bayarkan oleh konsumen akhir, satuan pengukurannya dmyaiakan dalam % (persen). 6 harga beli adalah pengeluaran lembaga pemasaran untuk memperoleh barang yang dikehendaki, diukur dalan satuan RP/kg 7. Saluran pemasaran ikan patin adalah bentuk pemasaran yang dipilih oleh petani ikan patin keramba dalam memasarkan ikan paiinnya sampai ke tangan konsumen akhir.
18
8. Petani ikan patin keramba yaitu petani ikan yang melakukan usaha pemeliharaan
ikan
patin dalam
keramba
untuk dikonsumsi dan
memasarakan hasil produksinya. 9. Pedagang pengumpul adalah pedagang yang membeli ikan patin kepada petani ikan patin keramba kemudian menjualnya kepada pedagang pengecer. 10. Pedagajig pengecer adalah pedagang >'ang menjual ikan patin keramba kepada konsumen. 11. Hasil produksi adalah jumlah satuan fisik yang dihasilkan petani produsen dari hasil usaha kerambanya. diukur dengan satuan Rp-lcg
4.2. Teknik Penarikan Sampei Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Siak Hulu. Desa yang menjadi sampei penelitian diambil secara purposne
y-zixu desa yang
melakukan usaha pemeliharaan ikan parin dalam keramba dan mempunyai jumlah keramba yang terbanyak sena produksi ikan patin keramba yang terbesar dari desa lainnya. Adapun desa yang menjadi sampei adalah desa Buluh Cina. Penarikan
sampei
dilakukan secara sensus, yaitu pengambilan
rcsponden petani ikan paim secara kescluruhan yang ada di desa Buluh Cma Adapun jumlah petani ikan yang mcmdihara ikan patin dalam keramba sebanyak 38 orang daigan jwniah keranKs sebanyak 71 unit
19
Sedangkan populasi untuk pedagang adalah pedagang pengumpul, dan pedagang pengecer yang melakukan pemasaran ikan patin yang dipelihara dalam keramba dan petani ikan yang melakukan penjualan langsung ikan patin kerambanya kepada konsumen. Untuk responden pedagang pengumpul ikan patin keramba yang berhubungan dengan responden petani ikan keramba di desa Buluh Cina ada 3 orang dan pedagang pengecer ada 2 orang. 4.3. Prosedur Pengumpulan Data Data yang akan digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dua cara, yauu ; 1
Data primer, diperoleh dan wawancara dengan petani ikan patin yang menjadi sampei dan pedagang ikan patin keramba yang dipandu dengan kuesioner dan pengamatan langsung. Data yang dikumpulkan mengenai pemasaran ikan patin keramba. biaya pemasaran ikan keramba dan data la-n yang m.enyangkut aspek sosial ekonomi masyarakat petani dan peG;igang ikan patm dalam keramba.
2. Data sekunder, diperoleh dari berbagai instansi yang berkaitan langsung dan tidak langsung dengan kegiatan usaha perikanan di daerah penelitian, seperti kantor Dinas Perikanan, dan lembaga tericait lainnya. 4.4. Mrtodf Analisis Data Menunit Calkins dan Hu-mei Wang (1978X bahwa salurm tataniaga atau paaasaran yang efisien adalah saluran p»nasaran yan% monpunyai
20
indeks efisiensi teknis (T) dan nilai efisiensi ekonomis (E) lebih kecil dibandingkan dengan
saluran pemasaran lainnya. Untuk menganalisis
efisiensi dari ketiga saluran pemasaran ikan Patin yang ada, maka digunakan rumus yang dikemukakan oleh Calkins dan Hu-mei Wang (1978), berikut ini: !. Efisiensi Teknis:
2. Efisiensi Ekonomis
Keterangan: Tjj = Indeks efisiensi teknis Eij = Indeks efisiensi eknomis V'ij - Vanabel biaya pemasaran (Rp/kg) Wij= Berat akhu-produk (kg) Dij = Total jarak tempuh (km) k = Jenis pedagang yang teriibat i = Jems komoditi J = Jems saiuran tataniaga. T: = Keuntungan agen pemasaran. Untuk mengetahui tingkat efisiensi saluran tataniaga maka. kedua nilai indeks (T) dan (E) dikombinasikan dengan kemungkinan empat keputusan yaitu: I
Apabila T l < Tn dan El > En
berarti saiuran pemasaran ! lebih
efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran n 2 Apabila T l > Tn dan E l > & i —»>
baarri saliffan pemasa^ n lebih
efisien dibandmgkan dengan saluran pemasaran I
21
3. Apabila T l > Tn dan E l < En —»> berarti saluran pemasaran 1 secara ekonomis lebih efisien, tetapi secara teknis tidak efisien dibandingkan dengan saluran pemasaran n. 4. Apabila T l < Tn dan El > En — • pemasaran
1 lebih
efisien,tetapi
berarti secara teknis saluran
secara
ekonomis
tidak efisien
dibandingkan dengan saluran pemasaran n. Untuk mengetahui marjin pemasaran dari masing-masing saluran tataniaga digunakan analisis marjin pemasaran. Analisis marjin pemasaran berguna untuk mengetahui kewajaran komponen biaya dan keuntungan yang diterima lembaga pemasaran sehingga
dapat
ditemukan jalan untuk
memperbaiki pemasaran dan segi operasional. Secara matematis, besamya marjin pemasaran dituliskan sebagai benkut; Mji = Hei -
Hp
Biaya dan keuntungan masuig-masing mempakan pengorbanan dan balas jasa yang ditemui setiap pedagang peraniara v'ang teriibat, maka rumus di atas dapat dituiis: Mji = B i + t i Keterangan : Mji = Hei Hpi = Bi ' ti =
Marjin pemasaran pada lembaga pemasaran Harga di tingkat konsumen Harga di petani ikan Biaya pemawan vang dikeluarkan pedagang Keuntungan pemasaran ysng diterima pedagang
22
Untuk menentukan besamya bagian petani (BP), dapat dihitung dengan mmus sebagai berikut:
Hpi BP = —
Hei - Mij atau B P =
Hei
Hei
Mij = 1- - — He
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat efisiensi tataniaga yang dipihh digunakan pcrbandingan antara total penjualan dengan biaya tataniaga. Apabila nilai hasil pengukuran itu tinggi berarti kegiatan tataniaga itu efisien. Sebaliknya jika hasil pengukurannya
rendah, maka kegiatan
tataniaga dikatakan belum atau kurang efisien.
^ _ . T