MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 6105 K/12/MEM/2016 TENTANG
PENUGASAN KEPADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PIPA GAS BUMI DARI PIPA
WESTNATUNA TRANSPORTATION SYSTEM KE PULAU PEMPING, PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
; a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dari lapangan gas Natuna untuk kebutuhan dalam negeri, perlu mempercepat pembangunan infrastruktur gas bumi berupa pipa gas bumi dari pipa West Natuna
Transportation
System
ke
Pulau
Pemping, Provinsi
Kepulauan Riau; b. bahwa PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk layak untuk ditunjuk sebagai Badan Usaha Milik Negara
pelaksana penugasan pembangunan dan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation
System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau; c. bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Penugasan Kepada PT Perusahaan Gas Negara
(Persero) Tbk Dalam Pembangunan dan Pengoperasian
-2-
Pipa Gas Bumi dari Pipa West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 67 Tahun 2002 tentang
Badan Pengatur Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Minyak dan Kegiatan Usaha Pengangkutan Gas Bumi Melalui Pipa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 141, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4253) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 95, Tambahan
Lembaran
Negara Republik
Indonesia Nomor 5308); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang
Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4436) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2009 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4996); 4. Peraturan Presiden
Nonior 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 132); 5. Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tanggal 27 Oktober 2014;
6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0007 Tahun 2005 tanggal 21 April 2005 tentang Persyaratan dan Pedoman Pelaksanaan Izin Usaha dalam Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi;
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 19 Tahun 2009 tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi
- 3-
Melalui Pipa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 274);
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 782); MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KEPUTUSAN
MENTERI
ENERGI
DAN
SUMBER
DAYA
MINERAL TENTANG PENUGASAN KEPADA PT PERUSAHAAN
GAS NEGARA (PERSERO) TBK DALAM PEMBANGUNAN DAN PENGOPERASIAN PIPA GAS BUMl DARl PIPA WEST NATUNA TRANSPORTATION SYSTEM KE PULAU PEMPING, PROVINSI KEPULAUAN RIAU.
KESATU
Menugaskan kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk untuk melaksanakan pembangunan dan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau beserta infrastruktur pendukungnya.
KEDUA
Penugasan kepada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu menggunakan
Anggaran Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
KETIGA
Dalam melaksanakan penugasan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk wajib:
a. berkoordinasi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dalam Design
dan
penyusunan Front End Engineering dalam
pelaksanaan
pembangunan
berkoordinasi dengan West Natuna Transportation System operator difasilitasi oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minj/ak dan Gas Bumi;
b. menyelesaikan pembangunan pipa gas bumi dari pipa
West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping,
-4
Provinsi
Kepulauan
Riau
beserta
infrastruktur
pendukungnya;
c. melaksanakan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau beserta infrastruktur pendukungnya secara berkesinambungan;
d. mengajukan permohonan penyesuaian izin usaha pengangkutan gas bumi melalui pipa kepada Menteri; e. menyiapkan segala perizinan yang timbul akibat penugasan pembangunan" dan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau beserta infrastruktur pendukungnya;
f. menyampaikan laporan secara tertulis kepada Menteri melalui Direktur Jenderal Minyak dan
Gas Bumi
mengenai pelaksanaan pembangunan dan pengoperasian pipa gas bumi dari pipa West Natuna Transportation System ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau beserta infrastruktur pendukungnya secara berkala. KEEMPAT
Badan Pengatur memberikan hak khusus dan menetapkan tarif pengangkutan gas bumi melalui pipa [tollfee).
KELIMA
Dalam hal terjadi keadaan kahar yang meliputi kekacauan umum, hum
hara, sabotase, kemsuhan, demonstrasi
dengan kekerasan, pemogokan, kebakaran, banjir, tanah longsor, gempa bumi, akibat kecelakaan, bencana alam lainnya:
a. PT
Pemsahaan
Gas
Negara
(Persero)
Tbk
wajib
melakukan langkah-langkah damrat serta melaporkan
dan mempertanggungjawabkan kepada Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi; dan
b. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi berdasarkan laporan sebagaimana dimaksud pada humf a mengatur
langkah-langkah yang diperlukan.
-5-
KEENAM
■ : PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk wajib melaksanakan penugasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KETUJUH
: Keputusan
Menteri
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 19 Juli 2016
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
SUDIRMAN SAID
Tembusan:
1. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian 2. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman 3. Menteri Badan Usaha Milik Negara
4. Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Inspektur Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral 5. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi 7. Kepala Badan Pengatur
8. Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi
9. Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
^esuai dengan aslinya SUMBER DAYA MINERAL
D
iiro Hukum,