Kamilowati, S., “Carin The Health Through Hand and Figer Physical Exercise ....”
165
MENJAGA KESEHATAN MELALUI OLAHRAGA TANGAN DAN JARI OLEH PARA LANJUT USIA ANGGOTA SATYO KAWURI YOGYAKARTA Suti Kamilowati*
ABSTRACT This research aims to know what the physical exercise of the hand and finger was very useful for advanced age in caring the health. The population in this research were advanced age of the member of Setyo Kawuri Yogyakarta. The data collecting was done by survey, observation, interview, and documentation study. The research result concluded that the advanced age of the member of Setyo Kawuri apparently fresh and there were still doing an embroider skill, knitting was done by their hand and their works could produce results. Key Words : Caring the health through hand physical exercise.
I. PENDAHULUAN Kesehatan adalah harta yang paling utama, bagi orang yang terganggu kesehatannya, hidup tidak menjadi nyaman, karena itu kesehatan harus dijaga. Kesehatan lahir dan batin adalah harta yang paling berharga. Di dalam badan yang sehat akan ada jiwa yang sehat atau apabila jasmani sehat terkandung rokhani yang sehat pula. Para lansia yang tubuhnya sudah menurun kekuatannya, tenaga sudah merosot olah raga tangan dan jari sangat tepat dan cocok. Ketahanan tubuh sudah berkurang sehingga mudah terkena penyakit. Otot dan sendi sudah rapuh sehingga mudah lelah, maka perlu selalu menjaga kesehatan. Pola makan dan pola pikir harus diatur. Salah satu usaha menjaga kesehatan adalah berolahraga. Olah raga yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi tubuhnya. Olah raga adalah menggerakkan badan,
*)
maka kata lain adalah gerak badan. Olah raga jelas mengeluarkan tenaga dengan menggerakkan badan, maka gerakan yang dilakukan oleh para lansia harus gerakan yang ringan-ringan saja, diantaranya adalah olah raga tangan dan jari yang dapat membuat otot dan sendi yang ada pada tangan dan jari tidak kaku. Apabila otot dan sendi tidak dapat digerakkan karena kaku maka penyakit strook mudah dialami. Orang yang terkena strook terasa lemas tidak mampu bergerak tubuh seakan-akan tidak bertenaga, bahkan ada yang otot dan sendi terasa kaku, itupun menjadi tidak mampu bergerak. Otot-otot yang kaku dapat menimbulkan kram. Sendi-sendi yang lemas dapat menjadi sulit bergerak sehingga menjadi lumpuh. Bila jarang bergerak peredaran darah tidak lancar akan mudah merasa kesemutan (ngringgingen dalam bahasa jawa). Maka
Dosen Proram Studi Tata Busana AKS “AKK” Yogyakarta
165
166
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015
dianjurkan agar para lansia jangan malas menggerakkan anggota badannya, sehingga badan sehat dan panjang umur dapat menikmati anugerah Allah. Melakukan olah raga tangan dan jari tidak hanya menjaga kesehatan badan tetapi membuat semangat hidup tetap menyala. Olah raga tangan dan jari tidak harus dilakukan dengan berdiri, tetapi dengan duduk sambil melihat televisi jari dapat melakukan olah raga. Bangun tidur atau berjalan di dalam rumah dapat melakukan olah raga dengan menganyunkan tangan, sehingga tepat dan cocok untuk para lansia.
II. KAJIAN TEORI Orang yang sudah berumur lebih dari 55 tahun umumnya disebut orang lanjut usia dan lanjut usia dianggap sudah tidak produktif, bila sakit-sakitan dianggap merepotkan dan tidak berguna. Sebenarnya bagi lansia yang masih sehat dan kreatif masih dapat menjadi orang yang produktif, dapat mengerjakan pekerjaanpekerjaan yang ringan dan menghasilkan tidak membutuhkan tenaga besar terutama bagi wanita. Pria dapat mengerjakan pekerjaan yang menyenangkan sesuai dengan hobinya. Wanita lebih banyak yang dapat dikerjakan yaitu ketrampilan-ketrampilan khususnya ketrampilan tangan antara lain, membatik, merajut atau merenda, menyulam dan sejenisnya. Pekerjaan tangan yang disebut ketrampilan memerlukan gerak tangan dan jari yang luwes dan cekatan, maka memerlukan semangat dan olah raga tangan dan jari secara rutin. Olah raga sangat bermanfaat untuk kesehatan, maka lansia tetap perlu olah raga yang ringan untuk menstabilkan kebugaran dan kesehatan badan. Olah raga tangan dan jari sangat mudah untuk dilaksanakan, karena tidak perlu dilakukan dengan berdiri, dapat dilakukan dengan duduk dan setiap saat dan setiap waktu. Olah raga tangan dapat dikerjakan sehari lebih 2x, tidak hanya pagi dan sore saja, melainkan sehari dapat dilakukan 4x sambil duduk. Tidak harus menyiapkan obat, tidak harus sehari 2x saja melainkan sewaktu-waktu yang dikehendaki.
Sepuluh kiat kesehatan olah raga tangan dan jari: 1. Kedua t a n g a n diulurkan ke depan, ibu jari disembunyikan ke dalam genggaman, k e p a l a n tangan agak menekuk ke bawah, kedua sisi kepalan disejajarkan lalu saling dibenturkan 10 kali (sampai 36 kali) Dengan benturan demikian getarannya mengenai meridian usus besar serta dapat mengobati atau mencegah penyakit dibagian muka, seperti penglihatan kabur, infeksi hidung, sakit mulut/gigi dan kepala serta mencegah influensa. 2. Kedua tangan diulurkan k e depan, telapak tangan menghadap ke atas dan ditekuk kedua sisinya disejajarkan dan saling dibenturkan 10 kali (36 kali) Getarannya mengenai meridian usus besar dan kecil mengobati leher kaku dan kepala yang sakit, merilekkan otot leher dan mencegah kerapuhan tulang. 3. K e d u a telapak tangan terbuka menghadap ke atas s a l i n g berhadapan
Kamilowati, S., “Carin The Health Through Hand and Figer Physical Exercise ....”
167
dan dibenturkan dibagian pergelangan tangan 10 kali (36 kali).
Nomor 6 dan 7 untuk menghilangkan lelah dan menambah semangat.
Getarannya mengenai meridian jantung, mencegah dan mengobati sakit jantung, dada, melegakan ketegangan (meredakan emosi)
8. Telapak tangan kanan menghadap ke atas, telapak tangan kiri menghadap ke bawah, saling dibenturkan pada punggung telapak tangan 10 kali (à 36 kali).
4. K e d u a telapak t a n g a n terbuka menghadap ke bawah, jari telunjuk jempol (ibu jari) dibuka 90 derajat. Kedua pasang bukaan telunjuk dan jempol saling dibenturkan 10 kali (36 kali)
Mencegah dan mengobati kencing manis dan mengobati usus. 9. Kedua jempol (ibu jari) dan jari telunjuk menariknarik telinga 10 kali (à 36 kali).
Gerakan ini untuk syaraf.
Memperlancar metabolisme, mata, muka dan otak.
5. K e d u a telapak tangan dan jari-jari dibuka lebarlebar saling dibenturkan secara silang 10 kali (36 kali).
10. K e d u a telapak tangan saling digosokgosokkan kuat sehingga hangat dan lalu ditutupkan ke mata, bola mata diputar ke kiri kanan 6
Nomor 4 dan 5 untuk mencegah dan megobati kekaku-kakuan tangan. 6. Tangan kiri digenggam erat, telapak tangan kanan membentur genggaman tangan kiri 10 kali (36 kali) 7. Tangan kanan digenggam erat, telapak tangan kiri membentur genggaman tangan kanan 10 kali (36 kali).
kali. Menstabilkan meridian mata, mengobati dan mencegah penyakit mata, misalnya mata kabur sejenisnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelenturan adalah umur, panas dan latihan olah raga. 1. Umur Pada usia tua sering terjadi kekakuankekakuan. Otot-otot masih dapat berkontraksi, tetapi elastisitasnya menurun yang mengakibatkan otot-otot menjadi kencang, kaku. Berkurangnya aktivitas fisik juga
168
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015
menurunkan kelenturan, karena itu menambah aktivitas dan latihan peregangan dapat mempertahankan agar penurunan kelenturan menjadi seminimal mungkin. 2. Panas Kenaikan temperatur baik secara langsung atau dari panasnya udara dapat menaikkan luasnya gerak dan elastisitas dari otot. Sebaliknya penurunan temperatur dapat menyebabkan penurunan dari kelenturan sebanyak 20%. 3. Latihan olah raga Orang-orang yang aktif melakukan latihanlatihan olah raga cenderung lebih baik kelenturannya (Sadoto Sumosardjuno, hal: 33). Demi untuk kesehatan lansia perlu melakukan senam tangan dan jari setiap hari, setiap ada kesempatan.
III. PEMBAHASAN Olah raga tangan dan jari paling tepat dan mudah dilakukan oleh para lansia, karena dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Setyo Kawuri adalah sebuah paguyuban janda-janda dari Perguruan Taman Siswa, baik ibu-ibu isteri dari guru, karyawan, pengurus Majelis Luhur Taman Siswa, maupun ibu-ibu sendiri sebagai guru, karyawan, pengurus atau anggota keluarga besar paguyuban Taman Siswa yang telah menjadi janda. Paguyuban Setyo Kawuri mengadakan pertemuan setiap bulan pada Minggu ke 2, tempatnya di Balai Perpustakaan Taman Siswa yang ada di sebelah gedung Taman Siswa juga dijalan Taman Siswa Yogyakarta. Anggota Setyo Kawuri yang rajin menghadiri setiap bulan + 40 orang itupun sudah banyak yang sudah wafat dan yang rajin hadir + 25 orang dengan berbagai alasan. Ada yang sedang di rumah anak di luar kota, ada yang sedang tak enak badan dan ada yang karena tidak ada yang mengantar. Sebenarnya pertemuan itu merupakan pertemuan silaturahmi, agar anggota masih sering bertemu, sehingga rasa kekeluargaan masih terjalin. Setiap pertemuan tentu
akan ada pengisian dan saling tukar pengalaman. Niatnya yaitu silaturahmi dan bergembira bersama, karena setiap bulan tentu ada yang berulang tahun, sehingga ada acara menyanyi, dengan lagu lansia dan selamat ulang tahun. Tidak ketinggalan senam tangan dan jari sekedar untuk mengingat-ingat lagi yang sudah lupa melakukannya, agar nanti apabila di rumah dapat atau masih melakukannya, lebih-lebih bagi yang masih produktif, mereka tidak lupa melakukan senam tangan dan jari, sebab setiap hari masih mengerjakan sesuatu. Ada yang membuat makanan, ada yang mengerjakan ketrampilan membuat tas, membuat sarung bantal kursi, sehingga kesehatan jasmani perlu dijaga melalui olah raga tangan dan jari, karena masih menggunakan kekuatan tangan untuk mengerjakan sesuatu kecuali yang sudah berusia sangat lanjut. Ada ibu yang usianya 80 tahun masih membuat pekerjaan tangan, ibu yang termuda berusia 46 tahun masih mengajar tetapi tentu saja sudah janda. Anggota Setyo Kawuri yang paling tua berusia 97 tahun. Olah raga dapat dilakukan pada pagi saat bangun tidur. Lansia apabila bangun tidur tidak baik tergesa-gesa untuk turun dari tempat tidur, sebaiknya membuka mata + 3 menit, lalu bangun dan duduk 3 menit, baru berdiri 3 menit terus berjalan apabila mau ke kamar mandi. Berjalan ke kamar mandi sambil mengayunayunkan tangan ke belakang dan ke depan semampunya. Setelah istirahat duduk dengan melihat televisi, saat itulah senam tangan dan jari dilakukan, baik itu sebelum mandi atau sesudah mandi. Karena lansia itu kekuatan tubuhnya sudah berkurang maka perlu usaha memperkuat daya tahan tubuh, sebab apabila kesehatan tubuh terganggu aktivitas juga terganggu. Agar aktivitas tidak terganggu, ada caranya yang mudah, yaitu minum jus apel dengan mencampurkan beberapa sendok madu setiap hari (Buku Saku Sehat dan Cantik, hal: 15). Karena para lanjut usia juga perlu olah raga maka sangat perlu menjaga kesehatan tulang. Tulang amat penting bagi tubuh manusia, jadi kesehatan tulang harus
Kamilowati, S., “Carin The Health Through Hand and Figer Physical Exercise ....” diperhatikan dan dipelihara, caranya: -
Memilih makanan yang mengandung kalsium.
-
Minum susu berkalsium tinggi sebelum dan setelah tidur.
-
Mengkonsumsi vitamin D Olah raga secara teratur.
Lansia dengan tubuh yang sudah rapuh jangan sampai kepleset apalagi jatuh, tulang yang sudah rapuh bila jatuh akan mudah retak dan mungkin patah. Untuk pemulihan tulang yang retak apalagi patah memerlukan waktu yang cukup lama bagi lansia. Kiat-kiat untuk sehat jasmani dan rokhani bagi para lanjut usia adalah sebagai berikut: 1. Dapat mengendalikan emosi 2. Pola makan teratur 3. Olah raga ringan teratur. Semua orang akan menjadi tua, setiap hari umur akan terus bertambah. Meskipun demikian kita dapat berbuat sesuatu agar masa tua selalu sehat dan segar bugar, sehingga dapat melanjutkan menikmati hidup ini semaksimal mungkin setiap hari. Banyak perubahan yang terjadi bila kita menjadi tua, yang paling umum terjadi adalah menjadi lemah, berkurangnya tenaga dan kekuatan. Selain itu berat badan bertambah bila kurang bergerak tetapi banyak makan. Kelenturan pada sendi ikut berkurang dan terjadi perubahan kebiasaan buang air besar dan kecil, tetapi ada pula penurunan kemauan dan kemampun seksual, pendengaran dan penglihatan, serta kelincahan mental dan daya tahan. Proses menua ini akan berbeda pada setiap orang. Tidak mungkin untuk mengetahui waktu yang tepat mulainya terjadi proses menua itu. Biasanya seseorang dikatakan tua setelah tanda-tanya menua mulai nampak pada umur 30-35 tahun. Bahkan ada orang yang sudah betul-betul tampak tua pada umur 40 tahun, sebaliknya ada yang nampak masih muda, gagah dan kuat pada umur 60-70 tahun. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan ternyata perubahan-perubahan menua tadi adalah hasil pola hidup yang pasif.
169
Dr. Bengt Saltin dan teman-teman di Swedia mengatakan percobaan sebagai berikut: Lima orang pria muda yang sehat disuruh tiduran selama 20 hari. Setelah itu ternyata curah jantungnya menurun sebanyak 26%, kemampuannya menyumbat oksigen secara maksimal turun 27% dan kapasitas pernafasannya turun 30% sedang jaringan ototototnya juga menurun. Keadaan seperti tersebut di atas, menunjukkan bahwa gerak tubuh keaktifan lahir dan batin harus dibina agar organ-organ tubuh tidak menurun secara drastis. Usaha-usaha untuk menanggulangi proses menua yang terlalu cepat, sebaiknya dilakukan sedini mungkin dengan olah raga yang teratur, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan orang tersebut. Bila seseorang menjadi tua maka tulangtulangnya mulai mengalami demineralisasi dan akan lebih mudah patah. Latihan olah raga seperti jalan akan memperlambat proses demineralisasi tadi terutama di kaki. Bagi yang kakinya sudah menurun kekuatannya, sangat tepat melakukan olah raga tangan dan kaki, sehingga aktivitas yang menggunakan kekuatan tangan dan jari masih dapat dilakukan. Olah raga dapat juga disebut gerak badan dan memiliki berbagai macam cabang olah raga diantaranya ialah: 1. Cabang lari / marathon 2. Cabang bulu tangkis 3. Cabang badminton / tenis 4. Cabang sepak bola 5. Cabang lempar lembing 6. Cabang basket 7. Cabang volly 8. Cabang tinju 9. Cabang bela diri 10. Cabang renang 11. Cabang senam, yang dapat dibagi atau ada rantingnya diantaranya senam aerobik, senam kecantikan dan ada senan tangan termasuk jari.
170
Jurnal Kesehatan “Samodra Ilmu” Vol. 06 No. 02, Juli 2015
Kebaikan-kebaikan Gerak Badan 1. Otot-otot jadi lebih kuat dan sel-sel otot baru akan terbentuk 2. Darah mengalir ke tubuh secara lebih baik dan otot jantung makin kuat. 3. Paru-paru berkembang dan pernafasan makin baik. 4. Seluruh pertukaran zat (metabolisme) makin baik, nafsu makan bertambah, pencernaan dan buang air besar makin teratur. 5. Daya tahan terhadap pengaruh pengaruh buruk makin tinggi 6. Sikap tubuh jadi lebih cergas, dan otot-otot, telinga serta mata makin terlatih baik. 7. Kemauan makin membaja, rasa kemurungan berubah menjadi kegembiraan dan cerah. Dengan kata lain kita hidup harus penuh semangat. Melakukan olah raga dengan baik juga ada aturan-aturannya. Dengan mengikuti aturan-aturan kesehatan jasmani dan rokhani akan tercapai. Diantara aturan-aturan itu sebagai berikut: 1. Lakukan gerak badan senam, olah raga apapun bila mungkin diudara terbuka yang segar. 2. Pakaian harus enak dipakai, bahan tekstilnya jangan yang menekan keras atau ketat. 3. Melakukan olah raga secukupnya jangan terlalu letih atau kelewat batas. 4. Hati-hati terhadap penyejukan (jangan terus minum dingin, jangan segera mandi) 5. Jangan melakukan senam dan olah raga dengan perut kosong.
Tetaplah aktif berolah raga sampai lanjut usia Melakukan latihan-latihan yang teratur dengan takaran yang sesuai menurut usianya, maka para lanjut usia dapat mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan-keuntungan mengenai kebugarannya.
Denyut jantung yang maksimal berhubungan dengan usia benar-benar harus diperhatikan. Bagi lansia penyebab utama dari penurunan ini adalah berkurangnya elastisitas dari dinding jantung dan penurunan dari waktu yang diperlukan untuk mengisi jantung dengan darah. Pada lanjut usia yang melakukan latihanlatihan olah raga sesuai kemampuannya dapat menikmati keuntungan yang berupa kenaikan kondisi jantung dan peredaran darahnya. Denyut jantung sub maksimal menurun pada pembebanan latihan tertentu dan pemulihan lebih cepat. Tekanan darah setidaknya pada waktu istirahat dan pada waktu latihan juga menurun (Sadoso Sumosardjono, hal: 14). Para lanjut usia jaringan ikat menjadi lebih kaku dan persendian menjadi lebih kecil daerah geraknya dengan bertambahnya umur. Berkurangnya kelenturan karena usia dapat disebabkan oleh suatu proses dari penyakit, misalnya penyakit-penyakit radang persendian. Latihanlatihan sebaiknya meliputi latihan yang menggerakkan persendian pada daerah gerak yang maksimal dan latihan-latihan untuk kelenturan tidak tergantung usia. Penurunan dari kelenturan dapat dikurangi dengan jalan latihanlatihan yang teratur dan pola hidup yang aktif. Jadi para lanjut usia jangan hanya duduk dan tidur-tiduran saja, tetapi harus tetap bergerak dengan menyapu, berjalan jalan di dalam rumah dan menganyun-ayunkan tangan serta menggerakkan jari-jari dengan melakukan olah raga tangan. Beberapa anjuran yang perlu diperhatikan bagi para lanjut usia. 1. Dianjurkan mulai latihan olah raga secara teratur dan disesuaikan dengan kondisi, olah raga tangan dilakukan secara teratur, jangan memberikan beban secara mendadak pada otot. 2. Harus ada keterangan dokter bagi mereka yang ada masalah kesehatan. 3. Lakukan gerak latihan sesuai dengan kondisi badan.
Kamilowati, S., “Carin The Health Through Hand and Figer Physical Exercise ....” 4. Usahakan minum yang banyak, latihan bisa diseling dengan istirahat. Para lanjut usia yang cocok adalah olah raga tangan dan jari tidak banyak mengeluarkan tenaga. Berlatih lebih sering akan memperbaiki kelenturan dan kebugaran jantung dan pernafasan dan juga mempermudah pelaksanaan latihan. Bagi para lanjut usia dianjurkan untuk memperhatikan dirinya masing-masing, makan yang benar, berlatih olah raga yang teratur dan selalu hidup yang aktif. Dengan demikian para lanjut usia akan tetap segar bugar dan tegar pada usianya.
IV. PENUTUP Kesehatan adalah harta yang paling berharga dalam kehidupan manusia. Harta benda kurang berarti dibandingkan kesehatan, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan rokhani. Umur dapat makin bertambah dan orang disebut tua tetapi kesehatan harus dijaga. Menjaga kesehatan dapat dengan berbagai tindakan diantaranya yaitu menjaga kebersihan lingkungan, mengatur pola makan, pengendalian emosi dan setelah lanjut usia makin banyak yang harus diperhatikan terutama kesehatan jasmani disebabkan penurunan daya tahan tubuh dan kerapuhan organ-organ tubuh. Salah satu usaha untuk menjaga kesehatan badan adalah dengan melakukan olah raga yang ringan yaitu senam tangan dan jari. Lansia sudah sering merasa pegel linu khususnya pada tangan dan jari. Meskipun kaki dan tubuh juga terasa pegal, tetapi yang paling mudah dikerjakan ialah menggerakkan tangan saja yang dapat dilakukan dengan duduk. Tenaga tidak banyak keluar, badan dapat merasa segar dan tubuh tampak bugar, hati merasa riang. Melak-
171
sanakan 10 kiat kesehatan tangan pada setiap kesempatan untuk menggerakkan jari-jari yang sering terasa pegel setelah melakukan ketrampilan atau pekerjaan tangan, menyulam, merajut atau apa saja yang dikerjakan dengan tangan dan jari. Berjalan di dalam rumah dengan mengayun-ayunkan tangan ke depan dan ke belakang sangat berguna untuk memperlancar peredaran darah, sehingga jantung dapat bekerja secara normal. Sendi dan otot pada tangan dan kaki dapat terhindar dari rasa kaku. Umur yang makin bertambah memang mempengaruhi kestabilan kesehatan jasmani dan rokhani, maka dukungan dari keluarga sangat diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA Husaini Usman, M.Pd., 2004, Purnama Setyadi Akbar, M.Pd, Metode Penelitian Sosial, Penerbit: Bumi Aksara, Yogyakarta. I. Dewa Putu Pramantara S., 2004, Dampak Gangguan Otot dan Sendi pada Kwalitas Tubuh Usia Lanjut, Seminar di Klinik Lansia FK UGM/ SMF Gereatri RS Sarjito Yogyakarta. Icha Putri Editor, 2009, Buku Saku Sehat dan Cantik, Penerbit: Shira Media, Yogyakarta. Suharsini Arikunto, 2010, Prosedur Penelitian, Penerbit: PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sadoso Sumosardjuno, 1995, Sehat dan Bugar, Petunjuk Praktis Berolah Raga yang benar, Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.