Mencipta Siswa Menjadi Pencipta Kerja PP. Ismul Haq Mojokerto
Membekali Santri dengan Ilmu Terapi dan Terapan
ISSN: 0215-3289
NO. 329 / RABIUL AKHIR / TH. 1435 H / FEBRUARI 2014 / TH. XXXXI
MAN 1 Jember
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 1
1/28/2014, 11:41 AM
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 2
1/28/2014, 11:41 AM
MPA 329 / PEBRUARI 2014
Media informasi, komunikasi, dan edukasi, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Pemimpin Umum: H. M. Sudjak Wakil Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: H. Musta'in Wakil Pemimpin Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid Staf Ahli: H. Mahfudh Shodar, H. Moh. Hasin, H. Supandi, H. Asyhuri, H. Nur Cholis H. M. Fachur Rozi Dewan Redaksi: H. Ramin Abd. Wahid, H. Abd. Hadi AR H. Athor Subroto, H. Hartoyo H. Ahmad Husein AR Sekretaris Redaksi: H. Fatchul Arief, H. Samsul Anam Bendahara: H. Sugianto Staf: Khusnul Khotimah Distribusi/Tata Usaha: Husnul Khotimah Staf: Sukardjito Hukum dan Litbang: Hj. Hikmah Rahmah Staf Redaksi Editor: Choirul Mustofa Reporter: M. Hisyam, Suprianto, Dedy Kurniawan, Anni Athi'ah, dan Fery Ariya Santi Design-Layout: Mey Sutrisno, Muhammad Munif Korektor: Rasmanna Rahim Khoththot: M. Midzhar Koresponden: Berkedudukan di setiap Kankemenag Kab/Ko se-Jawa Timur. Alamat Redaksi: Jl. Raya Juanda No. 26 Sidoarjo, Telp. 031 - 8680490, Fax. 031 - 8680490 e-mail:
[email protected] Diterbitkan Oleh: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Dicetak oleh: PT. Antar Surya Jaya, Jl. Rungkut Industri III/68 & 70 SIER Surabaya, Telp. (031) 8475000 (2200-2203) Fax. : 031-8470600 Isi di luar tanggung jawab percetakan
Ada kado prestasi di penghujung tahun 2013. Kado itu datang dari Bidang PAIS. Ini menambah daftar panjang raihan prestasi jajaran Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Prestasi-prestasi tersebut terurai secara detil di rubrik Lensa Khusus. Di rubrik yang sama pula dilansir berita pelantikan pejabat struktural eselon III dan IV. Tepatnya, ada 20 pejabat dilantik yang terdiri dari 15 pejabat eselon III dan 5 pejabat eselon IV. Oh ya.. ada kabar menyenangkan buat para guru yang telah lulus sertifikasi. Tunggakan tunjangan profesi pendidikan (TPP) – yang sejak tahun 2008 hingga 2012 mencapai Rp. 3,1 triliun – di tahun ini akan dicairkan semuanya. Janji itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal Kemenag RI, H. Bahrul Hayat, Ph.D, saat dirinya memberikan pembinaan di kabupaten Lamongan. Bagi yang masih bingung bagaimana memilih produk halal, Anda bisa membaca rubrik Liputan Khusus. Kami sengaja mewawancarai MUI Jawa Timur untuk memberikan semacam tips, agar umat tak kebingungan dalam menentukan pilihannya. Dan MUI pun menyepakatinya dan sengaja kami sajikan dengan judul: Tips Aman Memilih Produk Halal! Dari rubrik yang sama Anda juga bisa membaca berita seputar duni pendidikan kita. Pada tahun ini, Ujian Nasional (UN) untuk siswa-siswi SD/MI telah secara resmi dihapuskan. Sebagai pengRibuan guru honorer berdemo di depan gedung gantinya, kini Dinistana negara dik Jatim sudah menyiapkan 20 paket soal ujian sekolah pengganti UN SD/MI. Tak hanya itu saja, Kemendikbud juga menerapkan kebijakan penghapusan tinggal kelas bagi siswa SD/MI. Artinya, tahun ini tidak ada lagi siswa yang tidak naik kelas. Sedangkan bagi Anda yang masih bingung mendengar berita seputar Program Jaminan Kesehtan Nasional (JKN), sejak tanggal 1 Januari lalu program tersebut sudah resmi digulirkan. Pemerintah ingin memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga negara Indonesia. Tentu saja ini bagi mereka yang telah membayar iuran, atau iurannya dibayar oleh Pemerintah atau Penerima Biaya Iuran (PBI). Masih bingung? Baca uraiannya di rubrik Liputan Khusus. Tak kalah menariknya, adalah sajian kami di rubrik Ta’aruf. Kali ini sengaja kami hadirkan Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA. Sebab sosok Dirjen Bimas Islam ini memiliki segudang talenta. Disamping tampilannya yang sederhana, murah senyum, humoris dan lembut dalam bertutur kata, pribadi yang menawan ini juga dikenal sebagai orang yang memiliki ingatan tajam terhadap tugas-tugas bawahannya. Banyak sekali ide-ide terobosan yang telah dibuatnya, terutama yang berkenaan dengan teknologi komunikasi-informasi. Selamat Membaca! Kontak dan Pendapat ---------------- 4 Teropong ------------------------------ 5 Lensa Utama -------------------------- 6 Liputan Khusus ---------------------- 14 Inspirasi -------------------------------- 18 Cahaya Hati --------------------------- 19 Lensa Khusus ------------------------ 20 Tafsir Maudlu’i ----------------------- 24 Figur ------------------------------------ 26
Bilik Santri ----------------------------- 27 Uswah ---------------------------------- 34 Edukasi --------------------------------- 36 Serambi Madrasah ------------------- 42 Lintas Peristiwa ----------------------- 51 Pesona --------------------------------- 58 LAA Remaja --------------------------- 59 Cermat ---------------------------------- 62 Dunia Islam ---------------------------- 66 MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 3
1/28/2014, 11:41 AM
3
4
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 4
1/28/2014, 11:41 AM
Nabi Muhammad Saw adalah insan pilihan. Dalam dirinya terhimpun semua sifat terpuji. Sesuai dengan namanya, Muhammad atau Ahmad. Sebuah nama yang indah dan diberikan sendiri oleh Tuhannya, Allah Swt. Bagi orang muslim khususnya, sudah sepatutnya menjadikan Nabi dan Rasul Allah terakhir itu sebagai idola. Alih-alih menjadikannya sebagai idola, masih banyak orang muslim yang secara individual memilih tokoh lain yang dikagumi dan lupa kepada pemimpinnya sendiri. Pada hal pihak lain saja mengakui akan keunggulannya. Seperti Michael Hart yang menempatkan Nabi Muhammad Saw pada posisi puncak diantara 100 tokoh sejarah yang paling besar pengaruhnya di dunia. Figur-figur yang dijadikan idola oleh sebagian orang muslim itu terdapat tokoh-tokoh politik, artis atau ada juga seorang yang dianggap keramat dan memiliki kesaktian. Dalam bulan Pebruari terdapat satu hari yang banyak digunakan oleh kaum muda untuk bergembira ria. Hari itu, tepatnya tanggal 14 Pebruari, mereka sebut dengan hari kasih sayang. Di antara yang berhura-hura semalam suntuk itu terdapat banyak pemuda muslim. Mereka lupa akan idolanya sendiri yaitu sosok Muhammad Saw penebar rahmat dan kasih sayang. Dari segi akidah perhelatan anak muda ini dapat merusak iman dan agamanya. Sebab sumber ritual V-Day (Valentine’s Day) yang mulai marak di Indonesia sejak tahun delapan puluhan ini adalah dari ritual Paganisme. Orangorang Romawi kuno menyebutnya dengan Lupercalian Fest dalam rangka memperingati Dewa Cinta mereka. Perayaan ini kemudian diadopsi dan dimodifikasi oleh orang-orang yang mengagumi kisah mitos Santo Valentinus. Pemuda dan remaja muslim yang terbawa arus dalam gelombang hurahura yang nyaris mendekati kemaksiatan tersebut berarti meninggalkan idolanya yang sejati dan menggantikannya dengan sosok lainnya. Salah satu benteng agar kaum beriman selamat dari pengaruh satanisme ini adalah dengan secara konsisten memperkuat akidahnya, menegakkan syari’at agamanya serta menjadikan junjungan kita Nabiyullah dan Rasulullah Muhammad Saw sebagai idola
SANG IDOLA yang senantiasa diteladani. Nabi Muhammad Saw adalah satu-satunya figur yang patut dicontoh. Dikalangan para pemuda di jamannya, Nabi Muhammad Saw bagaikan bintang yang paling cemerlang diantara bintang-bintang lainnya. Tidak ada yang memiliki derajat lebih tinggi dari padanya. Bersifat fathonah, cerdas memiliki kemampuan berpikir dan kefasihan berbicara yang lebih baik. Bersih dan suci lahir batin. Jujur dan pandai menjaga amanah. Ma’shum, terpelihara dari dosa dan kesalahan. Sebagai utusan Allah, bersifat tabligh, mengajarkan ilmunya kepada para ulama’, memberikan pemahaman kepada para fuqoha dan memberikan pengarahan kepada para khuthaba’ serta petunjuk kepada para hukama’. Demikian penjelasan Aidh Al-Qarni dalam memberikan ulasan ayat 52 surat AsySyura, “Dan sesuangguhnya kamu (Muhammad) benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Sebagaimana penegasan Allah dengan firman-Nya dalam surat Al-Anbiya’ ayat 107 bahwa “Tidaklah Kami (Allah)
mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam”. Nabi Muhammad Saw adalah sebaik-baik teladan bagi semua insan. Akhlaknya yang mulia menjadi pondasi dan penopang peradaban yang dibangunnya. Begitu agung dan tinginya akhlak beliau sehingga mendapat sanjungan langsung dari Allah, “Dan sesungguhnya kamu (Muhammad) benarbenar berbudi pekerti yang agung” (QS Al-Qalam : 4). Kemuliaan moral dan budi pekerti Nabi Muhammad Saw banyak diakui oleh berbagai pihak, termasuk oleh para penulis Barat. Diantaranya William Muir, seorang orientalis Inggris, Direktur Universitas Edinburgh, bahwa “Dengan sifat Nabi Muhammad Saw yang lembut, mampu berinteraksi dengan siapapun, bahkan dengan musuhnya sekalipun ia tetap rendah hati, penyayang dan toleran”. Dengan demikian sungguh tepatlah bila semua Bani Adam baik yang muslim maupun yang bukan menjadikannya sebagai cermin dan teladan dalam kehidupannya. RAW MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 5
1/28/2014, 11:41 AM
5
Meneladani Rasul SAW Sikap Zuhud dan Khalwat di Era Kekinian Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, hampir seluruh umat Islam di seluruh dunia – khususnya di Indonesia – memperingati hari lahir Nabi Muhammad SAW. Peringatan itu tak lain bertujuan untuk mengingat kembali jejak kehidupan dan perjuangan Rasulullah SAW. Sebab beliau adalah teladan umat manusia sepanjang zaman.
Hampir tidak ada tokoh dalam sejarah yang ditulis, dipelajari, dibahas dan dijadikan panutan dalam setiap ucapan, persetujuan, larangan dan perilakunya, selengkap, sedetil dan sebanyak Nabi Muhammad SAW. Jumlah halaman dan buku yang dituilis mengenai dirinya tidak terhitung jumlahnya. Seolah pena telah kehabisan tinta untuk melukiskan betapa luas hidayah, rahmat dan risalah Allah yang diembannya. Bahkan dari seluruh sisi kehidupan, perilaku dan ucapan Rasulullah, kata Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si, sesungguhnya merupakan teladan kesempurnaan akhlak dan kemuliaan amalan. “Ketinggian akhlak itu tecermin dalam Hadits dari Aisyah, bahwa Akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an,” terangnya. “Allahpun memuji akhlak beliau dengan firmanNya dalam surat al-Qalam ayat 4: wa innaka la’alaa khuluqin adhiim.. dan sungguh kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung,” tambahnya. Membicarakan akhlak Rasul, sambung Direktur Utama Masjid AlAkbar Surabaya ini, ibarat seseorang yang menyeberangi lautan luas yang bagai tak bertepi. Meskipun tak mampu meneladani keseluruhan akhlak beliau, tetapi kita harus berusaha semampu kita untuk menjadikan Rasulullah sebagai 6
teladan dalam setiap sisi kehidupan. Apakah kapasitasnya sebagai pemimpin keluarga, pemimpin ormas, maupun pemimpin negara. Rasulullah adalah figur yang dapat diteladani dari berbagai aspek kehidupan. Yang utama bagi kita semua, lanjut pria kelahiran Lamongan 4 April 1947 ini, adalah meneladani empat sifat Rasulullah; yakni shidiq, amanah, tabligh dan fathanah. Sebab empat sifat inilah yang telah melekat pada diri Nabi sebagai pembawa risalah Allah. “Dengan bekal empat sifat inilah, Rasulullah berhasil menyampaikan ajaran Islam dan memperoleh kemenangan atas orangorang musyrik dan kafir Quraisy,” tukasnya. Sifat shidiq atau jujur, ulas suami Hj. Artini ini, adalah sifat dimana seseorang akan selalu berkata dan berprilaku jujur dalam hidupnya. Sifat kejujuran ini sangat ditekankan Rasul baik kepada
Drs. H. Endro Siswantoro, M.Si dirinya maupun pada para sahabatnya. “Adalah ciri seorang Muslim untuk jujur. Sehingga Islam bukan saja menjadi sebuah agama namun juga peradaban besar,” urainya. Sedangkan sifat amanah atau terpercaya, tutur ayah lima anak ini, adalah sifat dimana seseorang akan selalu bertanggung jawab melaksanakan tugas,
amanat atas beban yang diembankan kepadanya, sehingga dia mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Sifat ini ditanamkan khususnya kepada para sahabat yang ditugaskan di semua lini untuk bisa berbuat amanah, tidak curang dalam hal apa saja. “Tentu ini sangat langkah di zaman sekarang.. bahkan di negeri Muslim sekalipun,” tandasnya. Kita juga wajib meneladani sifat tabligh atau menyampaikan. Inilah sifat yang mengharuskan seseorang untuk menyampaikan apa yang wajib disampaikan. Tidak ada yang disembunyikan. Ini adalah sebuah sifat Rasul untuk tidak menyembunyikan informasi yang benar, apalagi untuk kepentingan umat dan agama. “Inilah yang kita kenal dengan transparansi informasi,” jelasnya. Pria yang kini sedang menempuh S3 Program Studi Ilmu Administrasi di Untag Surabaya ini, juga menekankan pentingnya sifat fathanah atau kecerdasan. Sifat tersebut wajib dimiliki oleh setiap orang yang hendak jadi pemimpin. Sebab tidak mungkin seorang pemimpin mampu melaksanakan kepemimpinannya, tanpa mengetahui ilmu kepemimpinan. “Sifat Pemimpin itu harus cerdas dan mengetahui dengan jelas akar permasalahan yang dihadapi, serta tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi permasalahan itu,” terangnya. Keempat sifat tersebut, tegas mantan Asisten Sekdaprov Jatim Bidang Kesejahteraan Masyarakat ini, harus dimiliki seorang pemimpin jika menginginkan kesuksesan dalam kepemimpinannya. Jika salah satu dari empat sifat tersebut hilang, maka kepemimpinannya akan mengalami kecacatan. Dengan mengenal beberapa sifat tadi, kita mungkin bisa sedikit mengerti mengapa seorang yang ummi (tidak bisa membaca) mampu menjadi seorang
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 6
1/28/2014, 11:41 AM
Nabi, Rasul, kepala keluarga, ayah, suami, imam shalat, pemimpin umat, pimpinan perang, menjadi sangat sukses dalam setiap hal yang beliau geluti. Kalau banyak orang mengatakan bahwa tahun 2014 adalah tahun politik, sambung Wakil Ketua Dewan Musytasar DMI Jatim ini, maka inilah tahun bangsa Indonesia memilih dan menentukan pemimpin. “Rasanya tepat sekali apabila momen peringatan Maulidur Rasul tahun ini kita bercermin atas empat sifat tersebut dalam menentukan figur seorang pemimpin,” tandasnya. Mengenai pribadi Nabi Muhammad SAW, tutur Prof. Dr. Muchlas Samani, semuanya sudah clear. Berbagai sifat Rasul yang tergambar dalam sejarah, merupakan uswah hasanah. Yang terpenting bagi kita, adalah bagaimana kita bisa meneladani. Kalau beliau itu sebagai orang terpercaya, maka kemudian bagaimana kita bisa meneladaninya dengan tidak sampai berkhianat. “Itu berlaku juga pada sifat-sifat lainnya, dan kitapun harus meneladani sifat-sifat tersebut,” ujarnya. Untuk meneladaninya, sambung Rektor Universitas Negeri Surabaya ini, sebaiknya kita membaca sirah (sejarah) Nabi. Sebab ketika kita belajar sirah Nabi, yang tidak sekedar belajar kapan Rasul itu lahir, kapan mauludnya, tapi yang penting adalah bagaimana perilaku Nabi mulai awal – sebelum masa kerasulan – hingga setelahnya menjadi teladan bagi kita. “Rasul itu khas sekali. Beliau lahir sebagai anak yatim, kemudian piatu. Masa kecilnya sebagai penggembala kambing yang sangat amanah. Ketika remaja berdagang terkenal sebagai seorang yang jujur tapi cerdas,” katanya memaparkan. Dalam sebuah cerita juga dilukiskan bagaimana kesabaran Rasul memperlakukan orang Yahudi buta yang memusuhinya. Beliau juga tegar ketika hijrah saat Abu Bakar risau. Beliau juga pantang menyerah. Jadi, pendidikan karakter itu bisa mencontoh sifat-sifat Rasul. “Nah, momen Maulid Nabi ini bagus sekali untuk mengkaji berbagai sifat Rasul untuk lebih diposisikan sebagai sumber pendidikan akhlak,” terangnya.
Melihat kondisi peringatan Maulid sekarang, kritik ayah tiga anak ini, memang agak merisaukan. Pada momen peringatan Maulid Nabi banyak ritual yang sifatnya rutinitas seremonial tanpa pemaknaan. Padahal saat kita peringati Maulid Nabi, artinya kita mengenang sifat-sifat Rasul untuk kita teladani. Uswatun hasanah adalah sebaik-baik teladan. Sekarang kita harus introspeksi. Tampaknya kita belum pandai meneladani. Pintu pertamanya adalah belajar sirah Nabi, kemudian menginternalisasi, dan baru melaksanakan. “Nah, yang menjadi persoalan, kita pada tahap pertamanya belum tuntas,” tegasnya. Sebenarnya, jika kita sudah belajar sirah Nabi, langkah selanjutnya yang dapat kita tempuh adalah bagaimana kita menginternalisasi. Untuk anak kecil misalnya, bisa melalui bermain peran. Kita bayangkan perang Badar atau Uhud. Tapi jangan perang saja. Ketika Nabi ke Thaif dilempari batu hingga berdarah, juga harus diperankan. Dengan bermain peran semacam itu, tentu anak-anak akan merasakan betapa lapang dadanya Rasul. Untuk anak-anak setingkat SMA, tentu lain lagi pendekatannya. Mereka
Prof. Dr. Muchlas Samani bisa kita ajak berdiskusi dan membedah isi, mengapa peristiwa sejarah Nabi itu terjadi. Seperti peristiwa saat Jibril menawari agar yang memusuhi Rasul ditimpa gunung, tapi kemudian Rasul menolaknya. “Ini bisa didiskusikan, mengapa Rasul menolaknya. Sehingga kita mengetahui betapa lapang dadanya
Rasul. Karena setiap peristiwa ada sifatsifat yang bisa kita teladani,” ulasnya. Memperingati Maulid Nabi SAW dengan mengadakan ‘selamatan’ dengan taushiyah seorang Kiai, memang sangat menyenangkan. Tapi itu tidaklah cukup. Sebab kerapkali itu masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Yang terpenting, adalah bagaimana cara agar taushiyah Kiai itu bisa menjadi terpahami. Itulah yang paling pokok. “Di sinilah lantas memerlukan perannya ustadz atau guru di sekolah atau madrasah untuk menjadi contoh,” ujarnya. Kata orang, lanjut pria kelahiran Ponorogo 15 Desember 1951 ini, akhlak itu lebih banyak mencontoh daripada mendengar. Rasul tidak pernah menyuruh melaksanakan sesuatu sebelum beliau melaksanakannya. Sekarang ini akhlak agak susah dibangun, karena taushiyah tidak memberikan makna kokoh lantaran seringkali tidak konsisten. Sebab seringkali yang memberikan taushiyah itu tidak sesuai yang ditaushiyahkannya. “Jika berkaca pada sirah Nabi SAW, Nabi itu lebih banyak memberi contoh dan tidak pernah ceramah lama. Hadits itu kebanyakan bentuknya adalah perilaku dan kita harus mencontohnya,” simpulnya. Oleh karenanya, untuk level kecil seperti di rumah tangga, orangtua harus menjadi role model (uswah hasanah) bagi anak-anaknya. Pimpinan atau tokoh masyarakat harus menjadi role model bagi yang dipimpinnya. Dan puncaknya, adalah merekamereka yang ada di puncak pimpinan harus menjadi role model bagi masyarakatnya. “Tentu, kita tidak mungkin menyamai Rasulullah. Tapi kita ini on be coming, kita ini bagaimana meniru sang uswatun hasanah,” ujarnya. Rasul diciptakan Allah, tutur Samani, memang untuk diteladani. Jadi kalau ingin seperti apa, ya seperti Rasul itu. Kalau kita bisa meneladani Rasul, berarti kita sudah menerapkan prinsipprinsip kehidupan yang ada di alQur’an. Kejujurannya, kelembutannya, tegaknya dalam hukum, keberaniannya, juga pantang menyerahnya. Seberapa sampai nantinya, itu sebanding dengan seberapa kita berusaha. MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 7
1/28/2014, 11:41 AM
7
Kajian tentang pribadi Rasulullah acapkali diulas lewat televisi, radio, maupun pengajian umum dalam rangka memperingati Maulid Nabi SAW. Tapi ironinya, kata Prof. Dr. Abdul A’la, M.Ag, apa yang telah mereka dengarkan dari taushiyah para da’i yang membacakan sirah Nabi seperti tak membekas dalam perilaku kesehariannya. Menurut Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya ini, hal itu dikarenakan adanya pola dakwah yang tidak maksimal – terutama ranah dakwah bil hal. Dalam pandangannya, ada beberapa da’i yang hanya bisa bertutur tapi tidak bisa melaksanakan. Apa yang dilakukan tidak sejalan dengan apa yang diucapkan. Dakwah kita saat ini, telaahnya, masih mengedepankan pendekatan kognitif dan aspek intelektual semata. Padahal para da’i seharusnya menyampaikan risalah Muhammad SAW dengan menggunakan pendekatan holistik. Baik secara kognitif, afektif, psikomotorik dan yang paling penting adalah keteladanan. “Dakwah itu harus bil hal, bil aqwal dan bil qalb,” tandas pria kelahiran Sumenep 5 September 1957 ini menyimpulkan. Bagi Pengasuh PP. Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep ini, hal terpenting adalah bagaimana menyentuh hati audien melalui pendekatan nurani. Dengan begitu umat akan mampu melakukan empati terhadap segala sikap dan perilaku yang dilakukan Rasulullah. Misalnya, tentang kejujuran. Bagaimana para da’i itu tidak hanya berbicara bahwa kejujuran itu baik. Tapi bagaimana orang mampu menyadari betapa pentingnya bersikap jujur. “Para da’i harus berada pada garda paling depan. Bukan hanya sekadar wacana, tapi praktek,” terang putra pasangan H. Ahmad Basyir AS dan Hj. Umamah Makkiyah ini. Suami Dra. Psi. Nihayatus Sa’adah ini mengungkapkan, para da’i sekarang seakan membikin sekat pembatas yang kuat dengan umatnya. Padahal Rasulullah adalah sosok yang egaliter dan sangat menyatu dengan masyarakat. Rasulullah mampu bersikap empati dan simpati terhadap masyarakat penduduk Mekkah-Madinah, atau umat Islam se8
cara keseluruhan. “Itu yang seharusnya kita perkuat sekarang,” tegas pria yang menyelesaikan S2 dan S3 di Pascasarjana IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. Oleh karena itu, salah satu pribadi Rasul yang perlu diteladani adalah sikap zuhud, dalam artian kita tidak diperbudak oleh dunia. Jangan sampai kita hidup di dunia seakan-akan hanya untuk senang-senang. “Meski demikian, zuhud bukan berarti meninggalkan dunia. Tapi fasilitas dunia itu untuk mengembangkan dakwah Islam,” jelasnya. Bentuk zuhud dalam kemajemukan
Prof. Dr. Abdul A’la, M.Ag masyarakat saat ini, adalah bagaimana kita menyadari mana nilai-nilai yang sudah melampaui ukuran normal atau melampaui kemampuan kita. Zuhud, paparnya, mengembangkan kesalehan vertikal sebanding dengan kesalehan horizontal. Kesalehan individu harus berbanding lurus dengan kesalehan sosial. Kita hendaknya meniru pula perilaku Nabi yang suka berkhalwat. Khalwat di sini dalam artian kita harus senantiasa melakukan muhasabatun nafs, refleksi diri pada setiap saat. Waktu terbaik melakukan khalwat ketika suasana sudah di keheningan. “Muhasabah
adalah sebuah proses menjadikan alQur’an sebagai akhlak,” tukasnya. “Kalau Rasulullah kan Khuluquhul Qur’an, maka tentunya kita harus menjadikan al-Qur’an sebagai dasar moralitas kita,” tandasnya. Ini merupakan perjuangan berat, bagaimana membangun kejujuran dan moralitas sebagai sebuah sistem kehidupan. Baik di bidang politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya. “Saat ini banyak orang jujur yang terjebak dalam sistem lingkungan yang tidak mendukung moralitas,” terangnya. Ke depan, para da’i tidak hanya berbicara tentang kejujuran, tapi bagaimana membangun sistem kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai moralitas dan kejujuran. Dan itu harus dimulai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Ormas dan lembaga Islam juga harus sanggup sebagai penjaga gawang moral, serta mengelola lembaga dengan manajemen yang bersandar pada moralitas. Ujung-ujungnya, sistem itu harus dikembangkan di lembaga eksekutif, legislatif, maupun yudikatif. Para kiai dulu membentuk kampung santri dalam rangka membentuk lingkungan yang agamis. Sementara saat ini masyarakat sudah lebur. Tentu pola dakwah juga harus berbeda. Menurutnya, santri sekarang tidak harus sarungan, tapi lebih pada nilai. Kiai-kiai dan para Walisongo dulu berhasil menjadikan moralitas sebagai landasan, agama sebagai pencerah melalui proses dialog dan bukan salah-benar. “Kiai-kiai dulu mendahulukan praktek,” tukasnya. Prof. A’la pun memberikan kiat bagaimana memilih pemimpin yang dibutuhkan umat. Menurutnya, hal yang tidak bisa ditawar-tawar adalah integritas. Pemimpin harus mempunyai jati diri, kepribadian, integritas pribadi yang bisa dipertanggungjawabkan. “Yang terpenting dirinya mau belajar. Lebih baik memilih orang yang belum memiliki keterampilan manajemen tapi memiliki integritas dan mau belajar, ketimbang orang yang pandai manajemen tapi tak punya integritas,” simpulnya. Laporan: Muhammad Hisyam, Dedy Kurniawan (Surabaya).
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 8
1/28/2014, 11:41 AM
DR. Reza Ahmad Zahid, LC, MA Ketua RMI (Rabithah Ma’ahid Islamiyah) Prov. Jatim
Masyarakat yang Memiliki Orientasi ke Depan Tradisi peringatan Maulid Nabi SAW, semula dipopulerkan pada tahun 1150 M. Tujuannya adalah untuk memotivasi para tentara Islam, yang waktu itu tengah mengalami titik nadir semangat juang. Reporter MIMBAR Pembangunan Agama Kab. Kediri, Alfiatu Solikah, sengaja menemui DR. Reza Ahmad Zahid, LC, MA untuk menggalinya lebih dalam. Termasuk hubungan tradisi tersebut dengan hijrah Rasulullah. Berikut petikan wawancaranya: Apa motivasi utama dari tumbuhnya sejarah peringatan Maulid Nabi SAW? Sebelumnya, kita mesti bersyukur bahwa tradisi memperingati Maulid masih eksis. Sebab bagaimanapun juga, memperingati Maulid Nabi Muhammad itu memiliki banyak faedah. Diantaranya, Gus.. Bangkitnya semangat juang umat Islam. Yang pertama kali melaksanakannya kan Shalahuddin al-Ayyubi. Waktu itu terjadi peperangan antara orang-orang Eropa dengan Mesir dalam perang Salib yang terjadi berkali-kali. Setelah Shalahuddin al-Ayyubi melihat tentaratentara Muslim loyo, capek, kehilangan semangat untuk berjuang, maka dia mengumpulkan para tentara dan pujangga-pujangga Muslim. Itu terjadi di tahun 1150-an. Syi’ir-syi’ir dikumpulkan dan didendangkan secara bersamasama. Semua kisah hidup Rasulullah dari lahir hingga wafatnya didendangkan dan didengarkan mereka. Maka bangkitlah kembali semangat juang tentara Muslim demi menjunjung li i’lai kalimatillah. Lalu bagaimana cara untuk menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah tersebut? Tanda orang yang mencintai Rasulullah itu, pertama adalah katsratu dzikrihi (sering menyebutnya). Maka dia gemar melantunkan shalawat. Pepatah Arab mengatakan: min ‘alamatil mahabbah katsratu dzikrihi, bahwa pertanda cinta adalah sering menyebut namanya. Kalau kita sudah sering menyebut
Shiddiq. Dalam perjalanan hijrah tersebut, banyak sekali hal-hal yang hampir saja merenggut nyawa beliau. Akan tetapi Rasulullah memiliki sahabatsahabat yang sangat militan. Salah satu diantaranya yang dilakukan Ali bin Abi Thalib, yang menempati tempat tidur beliau. Ketika kafir Makkah masuk ke kamar akan membunuh Rasul, setelah dibuka ternyata Ali bin Abi Thalib.
nama Rasulullah dengan bershalawat, Rasulullah di dalam Haditsnya bersabda: “Bagi siapa yang menyebutkan shalawat sekali saja dengan ikhlas, maka Allah akan mengangkatnya sepuluh derajat dan menghapus sepuluh dosa darinya.” Tanda-tanda lainnya, Gus? Tentu dengan melakukan apa saja yang disenangi Rasulullah, serta menghindari hal-hal yang tidak disenangi beliau. Dengan demikian, maka kita akan melaksanakan syari’at agama Islam. Bukti lainnya lagi… Mau menghayati jejak sejarah Rasul. Jejak sejarah hidup yang tak bisa dilupakan sampai sekarang, yaitu hijrahnya Rasulullah dari Makkah menuju Madinah. Peristiwa hijrah itu benarbenar mengandung nilai filosofis yang sangat tinggi sekali. Hijrah memiliki banyak arti. Yang pertama, adalah hijrah dalam arti berpindah dari yang jelek menuju ke yang baik. Dari yang suram menuju ke yang lebih terang. Dari yang terbelakang menuju ke yang terdepan. Tapi secara faktual.. bukankah hijrah Nabi merupakan sebuah perjalanan panjang yang cukup menegangkan? Betul. Dalam perjalanan hijrah, Rasulullah memerlukan perjalanan kurang lebih satu minggu dengan ditemani sahabatnya Abu Bakar ash-
Kemudian apa yang dilakukan beliau setelah sampai di Madinah? Ketika Rasul datang, disambut dengan begitu meriahnya. Kemudian beliau mengubah kota Yastrib menjadi bernama Madinah. Ini berasal dari kata tamaddun yang artinya memiliki orientasi ke depan. Diharapkan masyarakat Madinah memiliki orientasi ke depan. Masyarakat Yastrib pada waktu itu sangat hiterogen. Segala suku ada di dalamnya. Segala kabilah ada di dalamnya. Kalau kita samakan dengan Indonesia, tidak jauh bedalaah.. Lantas.. Yang perlu kita cermati ketika Rasul masuk di kota Madinah. Tebarkan salam. Salam berarti keselamatan, kedamaian, keharmonisasian, guyub, rukun, makmur, sejahtera. Rasul mengharapkan kota Madinah memiliki keselamatan, kedamaian, keharmonisan dan kemakmuran. Kemudian.. beri makan. Maksudnya stabilkan ekonomi masyarakat. Berikanlah kesejahteraan kepada masyarakat Madinah. Berikanlah pemberdayaan ekonomi kepada masyarakat Madinah. Sebuah masyarakat yang kompleks, majemuk. Rasulullah membimbing kerjasama antara kaum Anshor yang memiliki harta dan Muhajirin yang memiliki skill, keterampilan. Jalinlah persaudaraan. Persatuan. Beliau membangun masjid Kuba sebagai pusat penyebaran Islam, juga membuat Piagam Madinah (UU pertama di dunia yang mengatur negara dan kenegaraan). Sehingga dalam hitungan yang tidak terlalu lama, agama Islam sudah menyebar, merata dan memakmurkan masyarakat seperti ke Eropa, ke Asia Selatan, Spanyol, Turki dan seterusnya. MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 9
1/28/2014, 11:41 AM
9
Kampanye Kejujuran Kita Membutuhkan Pemimpin Otentik Rasulullah SAW adalah teladan sepanjang abad. Baik teladan dalam keluarga sebagai sosok suami dan ayah, tokoh berwibawa di bidang sosial-kemasyarakatan, panglima kharismatik di ranah politik dan ahli strategi di medan peperangan, figur suci pembawa risalah agama, ataupun manusia sederhana dalam perilaku hidup sehari-hari, dengan kesantunan akhlaq dan lantunan komunikasi yang sangat memikat. Allah SWT menyanjung keluhuran akhlak beliau dalam surah Ali Imran: 159; “Maka disebabkan oleh rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” Juga dalam al-Qur’an surah alAhzab ayat 21, Allah berfirman tentang pribadi Rasulullah SAW: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu; (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” Namun demikian, kelembutan akhlaq Rasulullah tak membuatnya lentur ketika berhubungan dengan sisi aqidah. Beliau sangat tegas dalam memegang prinsip aqidah tersebut. Itulah pasalnya, ketika memperoleh tawaran hadiah tak terhingga dari kaum kafir Quraisy untuk bargaining dalam soal aqidah, beliaupun sangat keras menolaknya. Sebab soal aqidah adalah satu prinsip keyakinan yang tak dapat ditawartawar lagi. Menurut Drs. H. Abdussalam Nawawi, persoalan aqidah adalah hal yang paling urgen dari sosok kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Sebab beliau mengajak kaumnya untuk meninggalkan kepercayaan nenek moyang dan beralih kepada agama yang benar. Meminjam bahasa kekinian, konsistensi dirinya dalam memegang teguh ideologi tidak mudah dipengaruhi oleh pihak manapun. Keteguhan prinsip itu juga demikian mengakar saat beliau memegang sebuah amanah. Dan inilah hal terpenting yang telah menunjang keberhasilan
10
sebuah dakwah. Selain itu, adalah sikap kejujurannya yang tak tertandingi oleh manusia dari abad manapun. Apalagi jujur adalah merupakan sifat beliau yang telah melekat pada dirinya sejak kecil. Kejujuran inilah yang menjadi satu kekuatan ketika melakukan tugas dakwah di tengah-tengah kaum musyrikin. Kalau orang tidak jujur, tutur Pengurus Wilayah NU Jawa Timur ini, jangankan terhadap orang yang berebda agama, sesama agama pun tidak akan mendapat simpati. Kejujuran itulah yang ditampakkan Rasulullah di segala aspek kehidupan. “Kalau ingin dipercaya di dalam memimpin, jangan pernah dusta pada orang. Baik di bidang usaha atau bisnis, dalam pemerintahan, ataupun bidang-bidang yang lain,” tandasnya. Ketika memenej roda pemerintahan, sambungnya, yang pertama beliau lakukan, adalah membuat semacam rumusan kesepakatan bersama antar komunitas yang ada di Madinah. Hal tersebut kemudian terkenal dengan sebutan Piagam Madinah. Tujuannya adalah sebagai acuan dan pegangan berbagai masalah pemerintahan. Di Madinah, beragam suku, agama dan kabilah-kabilah yang masih musyrik berada di sana waktu itu. “Dari Piagam Madinah itulah, lahir berbagai peraturan dan perundangundangan. Jadi, bisa dibilang Piagam Madinah adalah merupakan cikal bakal undang-undang modern seperti sekarang ini,” ungkapnya. Jikapun ada pelanggaran-pelanggaran atau penyimpangan-penyimpangan, katanya, itu pun wajar. Namanya manusia pasti ada kesalahan. Jadi bukan di era saat ini saja, di zaman Nabi pun sudah terjadi penyimpangan. Oleh karenanya, penataan pemerintahan dengan manajemen yang baik sangatlah diperlukan. Sebab dengan begitu tidak timbul konflik yang berkepanjangan, sehingga persatuan dapat dibangun tanpa permusuhan. Kita semua, terutama para umara’ dan ulama’, haruslah sama-sama punya komitmen untuk melaksanakan tugas sesuai dengan contoh Nabi Muhammad SAW. Sebab pada dasarnya, seorang pemimpin dituntut untuk menciptakan kebaikan, kemaslahatan dan kenyamanan. Kendatipun Nabi SAW adalah utusan Allah, pada saat yang sama beliau
diamanahi menjadi seorang pemimpin umat. Keduanya harus berjalan seiring menuju keridlaan Ilahi. Keberhasilan Nabi Muhammad SAW di dalam memimpin umat, karena beliau tidak hanya omong saja namun sekaligus apa yang beliau ucapkan langsung beliau kerjakan. Jadi tidak hanya memerintah dan menyuruh saja, melainkan beliau mengerjakan pula. Sebab asal memerintah akan membentuk kepura-puraan. Kalau ada atasan bekerja, tetapi kalau tidak ada mereka bekerja santai atau malas-malasan. “Semua ini jauh dari pembentukan akhlak bagi generasi yang berkarakter mulia,” im-
Drs. H. Abdussalam Nawawi buhnya. Untuk itulah, Abdussalam berpesan, hendaknya momentum peringatan Maulid Nabi tahun 2014 ini bisa kita jadikan sebagai teladan zaman. Para generasi muda juga harus lebih hati-hati dalam menyerap budaya asing. Kita memang tidak mungkin menutup diri dari arus dunia luar. Namun kita sendiri harus dapat membentuk daya tahan agar tidak terpengaruh arus tersebut. Maka perbanyak menimba pendidikan, baik formal maupun informal. Pesan Nabi SAW, orang yang bertambah ilmunya, akan bertambah hidayahnya. Orang yang tidak bertambah ilmunya, akan semakin jauh dari Allah. Pola kepemimpinan para Rasul, menurut Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM, adalah mengedepankan kejujuran
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 10
1/28/2014, 11:41 AM
atau sifat shidiq. Sebab dari kejujuranlah segalanya bermula. Maka tak heran jika atas dasar kejujuran itu pula Mumammad SAW mendapat gelar al-Amin atau sosok yang terpercaya. Hal itu jauh sebelum dia mengemban misi kerasulan. “Bahkan ada semacam garansi dari masyarakat Arab ketika itu, bahwa apa yang keluar dari bibir Muhammad pasti jauh dari kebohongan,” tuturnya. Dia pun lantas menyitir sebuah redaksi Hadits yang menerangkan jawaban Rasulullah terhadap pertanyaan tentang Islam dari seorang Yahudi. Di sana Nabi menegaskan, bahwa Islam adalah tidak melakukan kebohongan. “Nah, alangkah luar biasanya nilai sebuah kejujuran yang menjadi kakikat dari Islam itu sendiri,” urainya menjelaskan. Jadi modal dasar sebuah kepemimpinan itu adalah jujur. Sebab menurut
untuk mensejahterakan umat, teryata disalahgunakan hanya untuk kepentingan sang pejabat. Tak heran jika rasanya susah sekali menemukan wujud nyata slogan kesejahteraan. “Tanpa sikap hidup shidiq, jangan pernah lagi mengangankan lahirnya keadilan,” ucap ayah empat anak ini menegaskan. Namun menurut lelaki kelahiran Banyuwangi 30 Nopember 1948 ini, langkah konkret yang mendesak untuk segera dilakukan, adalah mengkampanyekan sikap hidup jujur. Diapun menyadari, seruan ini pun pasti akan mengalami jalan terjal. Apalagi di tengah sistem sosial yang kurang mendukung. Padahal gerakan jujur itu sangatlah setrategis, jika seandainya bisa dicontohkan oleh pemegang tampuk pimpinnan. Sebab pola kepemimpinan saat ini masih sangat paternalistik. “Namun
Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM Ketua Umum PW Persis Jawa Timur ini, jika merujuk pada sifat dasar para Rasul yakni shidiq, amanah, fathanah dan tabligh, maka tanpa kejujuran tak akan muncul sikap amanah. Dan tiadanya amanah akan mendorong potensi fathanah atau kecerdasan tak akan berdampak bagi kemaslahatan umat. Ketiadaan sifat jujur dalam memimpin pun akan menjadikan seruan atau proses tabligh pun menjadi tak bermakna. “Tanpa kejujuran tak akan muncul teladan yang baik,” tandasnya. Dosen STID Muhammad Natsir Surabaya ini pun mengungkapkan, bahwa dampak nyata dari hilangnya kejujuran pada para pemimpin sungguh nyata di depan kita. Hal itu bisa dilihat dari makin maraknya aksi pencurian dana masyarakat. Dana yang seharusnya ditasharufkan
butuh teladan. Dan itu bisa bercermin pada Rasulullah SAW,” ujarnya. Seorang pemimpin otentik, lanjut lelaki kelahiran Flores tahun 1954 ini, harus memiliki pikiran bersih, berjiwa leadership, serta negarawan sejati. Jika dia wakil dari partai tertentu, ketika tampil sebagai pemimpin harus bersih dari sikap keberpihakan terhadap golongan tertentu atau partai yang membesarkannya. Jadi, secara filosofis, figur pemimpin harus bersih, jujur, berani dan bertanggung jawab. Sebab ketika dia bersih, tidak akan punya beban apa-apa untuk melakukan kebijakan-kebijakan politik dan kenegaraan. Kalau sekarang ini, pada kenyataannya, pemimpin kita itu tersandera oleh kepentingannya pada partai dan kelompok. Padahal seharusya ketika dipercaya menjadi pemim-
Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA
masing-masing kita tetap harus mendakwahkan kejujuran. Sebab kita juga memiliki tugas dakwah yang sama,” tutur dosen Unmuh Surabaya ini. Prof. Dr. H. Thohir Luth, MA justru melangkah lebih konkret lagi. Katanya, kini kita membutuhkan pemimpin otentik. Pemimpin yang antara perkataan dan perbuatan itu satu. Jadi bukan yang suka bicara dan membuat statemen di mana-mana hanya untuk membuat pencitraan. Yang paling penting, tandas Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim ini, ketika melihat rakyatnya kesusahan dia harus berupaya membantu membiayai dan mengangkat derajat kehidupan mereka. “Jangan berbuat sebaliknya, malah menimbun harta kekayaan dan bergaya hidup glamor. Sebab kita
pin, dia harus rela melepas kepentingannya terhadap partai, kelompok atau golongannya. “Dirinya harus benarbenar berpihak dan membela rakyat,” tegasnya singkat. Dalam berdemokrasi, kata Guru besar Universitas Brawijaya Malang ini, semua kelompok, komunitas, ormas dan sebagainya, punya hak menentukan calon pemimpinnya. Jadi tidak sematamata harus didominasi oleh golongan atau partai tertentu saja. “Tapi faktanya, yang bejalan selama ini adalah sistem perundangan justru banyak bertentangan dengan asas demokrasi itu sendiri,” ungkap Ketua Program Pengembangan Agama (PPA) Universitas Brawijaya Malang ini menyesalkan. Laporan: Mey.S, Rasmana Rahim, Suprianto (Surabaya).
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 11
1/28/2014, 11:42 AM
11
Tips Aman Memilih Pr oduk Halal Produk Dalam teks agama, antara halal dan haram sudah sangat jelas. Apalagi dalam kaidah ushul fiqih disebutkan bahwa al-ashlu fi al-asyya’ al-ibahah hatta yadullu al-dalil ‘ala tahrimihi. Artinya hukum asal segala sesuatu itu mubah atau halal sebelum ditemukan dalil pengharamannya. Dari sini bisa diartikan, bahwa persoalan penentunan halal dan haram itu sangat simpel sekali. “Namun realitasnya saat ini, ternyata untuk menyimpulkan haram dan halal produk makanan itu tak sederhana, “ ujar Ainul Yaqin. Kerumitan tersebut, menurut Sekretaris MUI Jawa Timur ini, ditengarai karena adanya perkembangan teknologi pangan yang menggiring adanya globalisasi dan liberalisasi perdagangan. Kenyataan ini mau tidak mau memunculkan fenomena baru dengan beredarnya produk bahan baku pangan, produk pangan olahan, produk kosmetika dan obat-obatan dari berbagai penjuru dunia. Sebagai contoh, dulu produk minuman dibuat secara alami dari sari buah. Dengan teknologi ternyata bahan tersebut bisa diganti dengan zat pemberi aroma atau perisa (flavor). Tidak hanya produk minuman, produk lain seperti jelly, agar-agar, juga menggunakan flavor buah. Dan ternyata perisa ini umumnya bersal dari senyawa ester yang berasal dari unsur hewani seperti sapi atau babi. “Jika babi tentu jelas haramnya. Tapi jika sapi tentu harus diteliti cara penyembelihannya sudah sesuai syariat apa tidak,” ujar pria kelahiran Jombang 14Januari 1969 ini bernada serius. Ada pula produk permen yang menggunakan gelatin sebagai zak pelunak. Gelatin juga biasa digunakan sebagai salah satu bahan baku produk jeli, es krim dan roti. Selain itu, gelatin juga digunakan secara luas di produk farmasi sebagai bahan cangkang kapsul. Padahal gelatin merupakan bahan hidrolis kolagen yang berasal dari tulang atau kulit binatang terutama babi dan sapi. 12
Gelatin ini banyak dipasok dari Eropa. “Inilah yang memunculkan kekhawatiran terjadinya ikhtilath atau percampuran antara bahan halal dan haram. Terlebih lagi jika produk yang berasal dari negara yang mayoritas penduduknya non Muslim,” ujarnnya mengkritisi. Di luar itu, ternyata beredar di pasaran produk daging sapi yang sengaja dicampur dengan daging babi hutan. Ada banyak kasus yang mengandung
unsur khtilath; seperti penggunaan satu peralatan yang digunakan untuk mengolah produk yang berbahan halal dan haram. Hal ini seperti adanya restoran atau rumah makan yang selain menyediakan steak sapi (beef steak), juga menjual steak babi (bacon steak). Selain itu ada pula kasus produsen bakso babi yang sekaligus memproduksi bakso sapi dan juga penyedia jasa penggilingan daging yang menerima jenis daging termasuk daging yang berasal dari hewan haram. Menurut Pengurus dan Auditor LPPOM MUI Jatim ini, itulah yang akhirnya menyebabkan kesamaran terhadap produk-produk olahan yang ada. Sebab dimungkinkan tercampur dengan bahan haram. Maka dibutuhkan penelitian demi memastikan kehalalan suatu produk. Apalagi penelitian laboratorium saja ternyata tidak cukup ampuh membuktikannya. Dengan sertifikasi halal, maka ditelusurilah mulai tahap penyiapan bahan baku, tahap produksi hingga tahap penyimpanan. Termasuk di dalam proses klarifikasi ini, adalah pengenda-
lian produk agar tetap terjaga kehalalannya. “Konsep sertifikasi halal selama ini menggunakan konsep pembuktian terbalik. Jadi jika ada produsen yang mengklaim produknya halal, maka harus diklarifikasi melalui sertifikasi halal ini,” tutur Wakil Ketua Ikatan Da’i Area Lokalisasi (IDIAL) MUI ini. Dengan adanya sertifikasi halal tersebut, diharapkan masyarakat bisa dengan aman memilih produk halal. Sebab agama sendiri mewajibkan bagi tiap Muslim untuk mencari yang halal. Dalam Hadits alThabroni disebutkan, bahwa thalab al-halal wajib ‘ala kulli Muslim. Tapi operasioanl Hadits ini akan mengalami kendala tersendiri. Sebab jika membandingkan antara produk yang telah tersertifikasi halal dan belum tersertifikasi, ternyata masih sangat jomplang. Alias masih banyak yang belum tersertifikasi. “Tentu saja masyarakat dituntut kehatihatian dalam memilih produk. akan tetapi kehati-hatian itu tentu sebatas kemampuan,” tandas suami Enik Jam’iyani ini mengingatkan. Maka penulis buku Bunga Rampai ‘Petunjuk Produk Halal dan Menolak Liberalisme Islam’ ini memberikan tips aman memili produk halal. Pertama, jika belanja produk olahan maka harus mencari produk yang berlabel halal. Kedua, jika belanja produk daging, maka berusahalah mengenali pedagangnya supaya tidak ada unsur penipuan. “Jika belanja daging ayam misalnya, maka sesekali berusaha mencari tahu cara menyembelihnya,” usulnya. Sedangkan yang ketiga, jika ingin makan di restoran atau rumah makan, maka terlebih dulu memeriksa sertifikat halalnya. Jika tidak ada, maka cek daftar menunya. Apakah restoran atau rumah makan ini menjual menu haram apa tidak? “Insya Allah dengan sikap-sikap seperti itu akan mendorong para produsen atau pelaku usaha untuk memberikan jaminan halal kepada para konsumen,” pungkasnya. Pri
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 12
1/28/2014, 11:42 AM
Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag Kabid Urais dan Binsyar
Pionir yang Konsen Mengangkat Produk Halal RUU Jaminan Produk Halal, nyatanya tak menemui jalan mulus. Padahal RUU tersebut bertujuan melindungi konsumen dari produk-produk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kehalalannya secara kaffah. Anehnya, tantangan tiba-tiba menyeruak kepermukaan. Seperti protes yang dilakukan Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI). Untuk menelusuri hal itu, Anni Athi’ah dari MIMBAR Pembangunan Agama menemui Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag, Kabid Urais dan Binsyar pada Kanwil Kementerian Agama Prov. Jatim. Berikut petikan wawancaranya: Pada tanggal 29 Desember 2013 lalu telah dilakukan kampanye produk halal. Apakah memang ada program dari Kementerian Agama tentang hal itu? Di dalam regulasi kita sebenarnya ada Instruksi Presiden No.2 Tahun 1991 tentang peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Produksi dan Peredaran Makan Olahan. Disebutkan, bahwa Menteri Agama memberikan penyuluhan yang seluas-luasnya kepada umat beragama, sehingga dapat menetapkan pilihan yang benar terhadap produk makanan olahan yang sesuai dengan keyakinan agama masing-masing. Implementasi dari itu diaplikasikan dalam bentuk pembinaan kepada produsen dan konsumen di daerah dan peningkatan kualitas tenaga produk halal melalui workshop produk halal bagi tokoh masyarakat, serta kampanye peningkatan produk halal (KP2H) dan pameran produk halal yang dilaksanakan pada akhir Desember 2013 itu. Prasyarat apa saja sih yang harus terpenuhi sehingga suatu produk bisa dikatakan halal? Menurut ajaran Islam, mengkonsumsi yang halal dan baik (thayyib) merupakan perintah agama. Suatu produk dikatakan halal apabila produk tersebut telah memenuhi kehalalan sesuai syariat Islam; seperti tidak mengandung minyak babi dan bahan yang berasal dari babi. Tidak mengan-
atau terkena najis yang tidak disucikan. Ketika kasus obat tersebut dalam prosesnya mengandung unsur yang haram, maka produk tersebut adalah produk yang haram.
dung bahan-bahan yang diharamkan, seperti bagan-bahan yang berasal dari organ manusia, darah, kotoran dan sebagainya. Dengan kata lain, suatu produk dikatakan halal apabila semua unsur, baik bahan baku, bahan tambahan, maupun bahan penolong, berasal dari unsur yang halal. Dan proses produksinya pun tidak menggunakan media yang haram, najis, atau terkena najis yang tidak disucikan. Adakah sebenarnya integrasi antara BPOM, LPPOM MUI dan Kementerian Agama? Ada. Ini mengacu pada KMA 519 Tahun 2001 tentang Lembaga Pelaksanaan Pemeriksa Pangan Halal dan Piagam Kerjasama Departemen Kesehatan (Badan POM), Departemen Agama dan MUI tentang Pelaksanaan Pencantuman Label Halal pada makanan. Lalu mengenai prosedur dan mekanismenya.. Prosedur dan mekanisme penerbitan sertifikasi halal di Indonesia dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki otoritas untuk itu, yakni Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai khodim al-ummah, sebagai pelayan umat Islam, yang salah satu bentuk pelayanannya adalah fatwa. Terkait dengan kasus obat dalam bentuk kapsul yang mengandung minyak babi sebagai katalisatornya, bahwa kehalalan suatu produk tidak hanya tergantung pada bahan/unsur yang halal secara zatnya saja. Tapi juga bagaiman proses produksinya yang tidak menggunakan media yang haram, najis
Apa komentar Anda tentang RUU Jaminan Produk Halal yang mendapat penentangan GAPMMI? RUU Jaminan Produk Halal bertujuan melindungi konsumen atau masyarakat dari produk-produk yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kehalalannya secara kaffah. Semua produk yang digunakan manusia baik berupa makanan, minuman, obat-obatan, kosmetik, produk kimia, produk biologi, serta produk rekayasa genetika harus memenuhi standarisasi halal. Dengan begitu masyarakat akan lebih terjamin dari penggunaan produk yang tidak halal. Sedangkan di dalam UU No.8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen hanya terbatas menekankan kepada pentingnya sertifikasi produk halal dan sanksi bagi pengusaha yang melanggar labelisasi halal. Adakah himbuan untuk restoran dan hotel tentang produk halal bagi makanannya? Dulu pernah ada. Tapi saat ini kami masih dalam proses mengarah ke sana. Kami sedang melakukan pendekatan kepada Pemerintah Provinsi, agar mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait himbauan pencantuman halal bagi restoran dan hotel di Jawa Timur. Termasuk juga menciptakan supermarket ataupun pasar tradisional sebagai pionir yang konsen untuk mengangkat produk halal. Sekarang sudah ada beberapa negara Eropa yang mengeluarkan regulasi produk halal dan nyatanya tidak ada tantangan. Komentar Anda? Bagus! Artinya, patut kita syukuri akan hal itu. Dengan demikian masyarakat Muslim di negara tersebut lebih terjamin kebutuhannya. Mudahmudahan di negara kita yang mayoritas jumlah penduduknya Muslim dapat mengikuti juga dalam bersikap.
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 13
1/28/2014, 11:42 AM
13
Jaminan Kesehatan Nasional Babak Baru Sejarah Kesehatan Indonesia Sejak tanggal 1 Januari lalu, Program Jaminan Kesehtan Nasional (JKN) telah resmi digulirkan. Inilah program yang bercita-cita luhur memberikan jaminan kesehatan bagi seluruh warga negara Indonesia. Yang mendapat mandat mengelola, menurut Dr. Indrina Darmayanti, adalah PT. Askes yang kini berubah menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Tujuan program tersebut, adalah untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak bagi setiap orang – yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh Pemerintah atau Penerima Biaya Iuran (PBI). “Jadi dengan adanya program tersebut, maka orang miskin pun dilarang sakit. Sebab premi ansuransinya telah dibayarkan pemerintah,” terang Kepala Departemen Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan Regional VII Jawa Timur ini. Pada tahap awal, masyarakat yang terkaver BPJS Kesehatan sebanyak 115.777.640 jiwa. Mereka terdiri dari peserta Asuransi Kesehatan ASKES (PNS, pensiunan TNI, Polri, Perintis Kemerdekaan, Veteran dan pejabat negara) sebanyak 16.050.000 orang. Sementara dari eks peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) – yang kini disebut Penerima Bantuan Iuran (PBI) – sebanyak 86.400.000 orang, anggota TNI 859.216 orang dan Polri 743.454 orang. Selain itu, ada pula eks peserta Jaminan Pemeliharana Kesehatan Jamsostek sejumlah 8.197.768 orang, pemegang Kartu Jaminan Sosial (KJS) 2.106.400 7 orang, peserta Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA) 1.260.857, dan pegawai BPJS Kesehatan 11.025 orang, serta pekerja Bukan Penerima Upah 148.920. Ditargetkan pada tahun 2019 seluruh warga negara sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sementara itu, di Jawa Timur ada sekitar 40 persen atau 17,1 juta jiwa dari total penduduk Jatim sebesar 38.318.791 otomatis menjadi peserta BPJS Kese14
hatan. Rinciannya adalah peserta Jamkesmas 14 ribu jiwa, PNS 2.163.139 jiwa, anggota TNI 171.846 jiwa, Polri 71 ribu jiwa, dan Jamsostek 922,3 ribu jiwa. “Juga terdapat peserta mandiri yang baru mendaftar sudah mencapai sekitar 12.000 jiwa,” ungkap Indrina – panggilan karib dr. Indrina Darmayanti. Bagi masyarakat umum bukan peserta askes dan Jamsostek TNI/POLRS, PNS maupun peserta eks Jamkesmas, syarat mengikuti BPJS memag cukup mudah. Sebab dengan hanya membawa KTP dan KK lalu mengisi registrasi sudah bisa terdaftar. Tentunya setelah membayar biaya premi di bank yang ditunjuk. Adapun besaran premi yang bisa dipilih ada tiga kelompok yaitu Kelas I preminya sebesar Rp. 59.500,- per-
Dr. Indrina Darmayanti bulan perjiwa, Kelas II Rp. 42.500,- dan kelas Kelas III Rp. 25.500,-. “Perbedaan ini hanya perbedaan ruang rawat inap saja. Adapun kualitas layanan tentu sama. Inilah yang menjadikan masyarakat begitu tertarik,” tutur wanita kelahiran Surabaya 1 Juni 1965 ini setengah berpromosi. Antusiasme masyarakat tersebut, bisa jadi lantaran beragam fasilitas yang ditawarkan oleh asuransi kesehat sosial tersebut. Sebab dengan pembayaran premi yang sangat murah bisa mengkaver pengobatan segala penyakit, ter-
masuk penyakit kronis. Apalagi dalam sistem kepesertaan BPJS Kesehatan ini kan tidak dilakukan screening penyakit. Hal ini sangat berbeda dengan asuransi pada umumnya. Dimana besar tidaknya pembayaran premi ini tentu berdasarkan hasil screening. “Yang perlu dipahami masyarakat, sistem pendaftaran peserta BPJS dibuka sepanjang waktu. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran tidak mendapatkan kesempatan mendaftar,” ucap wanita berjilbab ini menegaskan. Program BPJS Kesehatan di Jawa Timur didukung 960 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), yang tersebar di seluruh kabupaten atau kota di Jatim. Selain itu juga didukung oleh Klinik dan dokter keluarga eks-ASKES yang berjumlah 400 lebih dan juga klinik Jamsostek sejumlah 200 lebih. “Juga ada fasilitas kesehatan yang dimiliki TNI/Polri, yang jumlahnya banyak sekali. Selain itu juga disuport oleh 181 RS sekunder maupun tersier milik pemerintah dan swasta. Meski secara otomatis warga miskin yang terdaftar di program Jaminan Kesehatan Nasional (Jamkesmas) secara otomatis menjadi peserta BPJS kesehatan, ternyata terdapat jutaan warga di Jawa Timur yang belum tersentuh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Inilah yang yang sedang menjadi konsen pemprov saat ini,” ujar Dra. Restu Novi Widiani, MM. Memang dari total penduduk Jatim yang berjumlah 38,3 juta, yang telah menjadi peserta BPJS Kesehatan hanya 17,1 juta jiwa. Artinya masih 21,2 juta orang yang belum terkaver oleh program JKN. “Diantara mereka adalah para penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS, yang jumlahnya mencapai 1.214.825 orang. Mereka merupakan warga miskin non peserta Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat),” tutur Kasi PSDS dan Jaminan Sosial Dinsos Jatim ini. Selain itu, warga miskin yang juga belum terkaver oleh pembiayaan asuran-
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 14
1/28/2014, 11:42 AM
si kesehatan BPJS adalah penghuni panti di UPT Dinas Sosial Jawa Timur – yang saat ini berjumlah 4.675 jiwa. Jumlah tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan penghuni panti swasta yang mencapai angka 88.167 jiwa, yang juga belum terjangkau JKN. Jumlah ini masih ditambah lagi dengan131.600 KSM (keluarga sangat miskin) dari total 525.298 KSM peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Jawa Timur yang masih belum mendapatkan Jamkesmas. Namun secara prinsip, Dinas Sosial Jawa Timur sangat merespon baik program JKN tersebut. Sebab program ini merupakan jaminan sosial yang sangat relevan bagi masyarakat rentan dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial. Bagi para warga miskin non Jamkesmas atau non PBI di Jawa Timur pada masa transisi peralihan ke BPJS Kesehatan yang ditargetkan hingga 2015 nanti – sesuai Surat Edaran Gubernur Nomor 424/ 13217/101.5/2013, mereka akan dilayani dalam program Jamkesda atau Jaminan Kesehatan Daerah dengan skema pembiayaan antara pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Bagi pemegang kartu Jamkesda, maka pembiayaannya sharing 50:50 antara pemprov dan pemda. Dan bagi penghuni panti milik pemerintah provinsi Jatim, penderita gangguan jiwa, gelandangan dan anak terlantar seluruh pembiayaan kesehatannya ditanggung sepenuhnya oleh APBD Jatim. Termasuk yang dikaver 100 persen pembiayaan kesehatan oleh pemprov Jatim, adalah penderita hemophilia, thalassemia, kelainan kongenital dan penderita gagal ginjal. Sesuai dengan surat edaran, disana disebutkan bahwa pemerintah kabupaten/kota berkewajiban menanggung biaya kesehatan bagi para peserta Jamkesmas yang tidak masuk PBI, dan anak PBI/Jamkesmas. Selain itu, peserta PKH non Jamkesmas dan masyarakat yang selama ini menggunakan SKTM (Surat Keterangan Tanda Miskin), SKM (Surat Keterangan Miskin) atau SPM (Surat Pernyataan Miskin) juga menjadi tanggung jawab pemkab/pemkot di Jatim. “Dengan ini kita berharap tidak ada lagi warga miskin yang ditolak berobat
oleh rumah sakit,” terang Novi – panggilan karib Dra. Restu Novi Widiani, MM. Sebagai program baru, tentu banyak problem yang bermunculan terkait layanan program JKN tersebut. Sengkarut itu muncul mulai masalah kepindahan peserta Jamkesmas, Askes dan lainnya, hingga bentuk layanan yang diberikan provider kesehatan seperti rumah sakit. Banyak pula pemerintah daerah yang masih enggan memindahkan program Jamkesdanya ke BPJS Kesehatan. Terlepas plus minus program tersebut, program jaminan kesehatan yang menjadi bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional haruslah diapresiasi. “Diakui atau tidak, JKN merupakan sebuah kemajuan dalam sejarah dunia kesehatan Indonesia,” tutur Prof. DR. H. Fasichul Lisan, Apt. Menurut Rektor Unair Surabaya
Prof. DR. H. Fasichul Lisan, Apt ini, masalah teknis yang terjadi di lapangan tentu merupakan hal yang wajar terjadi. Apalagi program yang menjamin kesehatan bagi seluruh warga negara Indonesia ini masih merupakan kebijakan baru. Karena baru, tak heran terjadi pro dan kontra di masyarakat. “Kita jangan terlalu ribut dululah. Yang seharusnya menjadi perhatian kita semua, bagaimana rakyat ini bisa mendapatkan layanan kesehatan yang seluas-luasnya dengan cara yang lebih mudah,” ujar Ketua Kelompok Pakar Farmasi Indonesia ini serius.
Mengingat semangat yang luhur tersebut, kata Ketua PW Muhammadiyah Jatim ini, sudah seharusnya semua pihak duduk bersama untuk mencari beragam solusi guna mengatasi permasalahan teknis di lapangan. Tapi jika sedari awal program yang baik ini tidak didukung berbagai pihak, tentu tak akan ada solusi untuk mengatasi masalah yang ada. “Munculnya permasalah teknis, masih kurangnya instrument pendukung, serta masih kurang maksimalnya layanan, saya rasa ini bisa diperbaiki sambil jalan,” paparnya. “Sebab kebijakan itu kan bersifat continuos improvement. Artinya tidak ada program yang sempurna. Jadi perlu perbaikan terus-menerus,” tambahnya mengingatkan. Indonesia seharunya sudah lama memberlakukan sistem jaminan kesehatan bagi penduduknya. Pada era Presiden Soeharto, sebenarnya sudah digagas sistem jaminan kesehatan tersebut. Bukti konkretnya, adalah kebijakan pendirian pusat-pusat kesehatan masyarakat atau puskesmas secara massal dan posyandu. Biar lambat asal selamat. Mungkin itu yang saat ini dilakukan pemerintah. Sebab salah satu penyebab keterlambatan pemberlakukan JKN, karena fokus pemerintah belakangan ini masih pada pemenuhan kebutuhan dasar lain – seperti pendidikan. “Tapi sebaik apapun kebijakan dalam pendidikan, jika tidak didukung dengan perhatian terhadap bidang kesehatan, tentu pendidkkan itu menjadi timpang,” tutur mantan Rektor Universitas Bangkalan ini menandaskan. Agar JKN bisa berjalan sukses, semua pihak harus memahami dengan seksama program ini. Adanya target pemerintah yang memprogramkan seluruh penduduk Indonesia menjadi peserta JKN pada tahun 2019, bagi lelaki kelahiran Jember 31 Desember 1946 ini, bukanlah sesuatu yang mulukmuluk. “Bagi saya malah sebuah keharusan agar segera direalisasikan. Sebab kesehatan itu merupakan kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi negara,” ucapnya menegaskan. Laporan: Mey, S., Suprianto (Surabaya). MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 15
1/28/2014, 11:42 AM
15
Mengawasi Evaluasi Kurikulum 2013 UN pun Dihapus Bagi Siswa SD/MI Siswa-siswi SD/MI bisa menghirup nafas dengan lega. Sebab di tahun 2014 ini, Ujian Nasioal (UN) telah dihapuskan buat mereka. Tak hanya itu saja, Kemendikbud juga menerapkan kebijakan penghapusan tinggal kelas bagi siswa SD/MI. Artinya, tahun ini tidak ada lagi siswa yang tidak naik kelas. “Kebijakan ini saya rasa sangat bagus. Dan seyogjanya seperti itu,” ujar Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si. “Memang seharusnya tidak boleh ada lagi peserta didik yang tidak lulus di setiap jenjang,” tukasnya. Ketua Dewan Pendidikan Prov. Jatim ini bahkan menandaskan, bahwa sudah waktunya istilah lulus dan tidak lulus itu tak diberlakukan lagi bagi siswa. Menurutnya, kelulusan itu sangat
fikat ini yang menentukan apakah seseorang itu diterima masuk perguruan tinggi pada tahun pertama atau tahun kedua. “Sebenarnya, dunia pendidikan kita dulu juga pernah menerapkan sekolah persiapan sebelum memasuki perguruan tinggi,” ungkap mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini. Jadi, sambungnya, pembelajaran di jenjang pendidikan mulai SD/MI hingga SMA/MA/SMK nantinya cukup tamat belajar. Dan pasti tidak akan ada lagi histeria bagi siswa maupun orangtua mengejar skor UN. Guru dan sekolah atau madrasah juga bisa berkonsentrasi untuk membentuk soft skill, hard skill dan life skill peserta didik. “Tidak se-
Prof. Dr. Zainuddin Maliki, M.Si tidak relevan dipergunakan dalam dunia pendidikan. “Jadi nantinya peserta didik bisa menyelesaikan pendidikannya tanpa dihantui tidak bisa lulus,” ucapnya beralasan. Lanjutnya, di negara maju seperti Inggris semua siswa hingga jenjang menengah pasti lulus. Ketika mereka hendak melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi baru ada aturan yang ketat. Mereka diharuskan mendapatkan sertifikat Advance Level atau A level. Serti16
merintah melanggengkan UN adalah untuk memetakan kualitas pendidikan di setiap daerah. “Saya rasa itu logika yang kurang pas. Sebab jika hanya untuk memetakan kualitas pendidikan, kan cukup memakai ilmu statistik dengan metode random,” sindir mantan Direktur Madrasah Development Centre (MDC) Jawa Timur ini. “Apalagi pemetaan kan tidak harus secara massal dan nasional seperti sekarang,” imbuhnya. Lelaki kelahiran Tulungagung 7 Juli 1954 ini juga mengingatkan, seharusnya evaluasi pendidikan jangan sekedar bertumpuh pada sisi kognitif semata. Apalagi dalam kurikulum 2013, pembelajaran itu selain aspek kognitif (knowledge atau hard skill) juga mene-
DR. Harun, M.Si, MM
perti sekarang, sekolah ibarat lembaga bimbingan belajar raksasa yang hanya fokus ngedrill siswanya mempersiapkan UN,” sesal Guru Besar FISIP Universitas Muhammadiyah Sidoarjo dengan senyum getir. Yang disayangkan, UN masih dipertahankan hingga kini bagi jenjang pendidkan SMP/MTs dan SMA/MA/ SMK. Meski komposisi syarat kelulusan terbagi 60 persen skor UN dan 40 persen jumlah nilai Ujian Sekolah. Alasan pe-
kankan aspek afektif (attitude atau soft skill) dan psikomotorik (life skill). “Tapi sayang, dalam implementasinya sering kali menyimpang,” ucapnya serius. Ditambahkannya, dasar filosofi kurikulum baru ini sangat agung yakni mempersiapkan anak didik agar bisa mengantisipasi perubahan demi perubahan. Sebab perubahan itu berkembang secara progresif. Maka, peserta didik diharapkan selalu siap berada di dalam proses perubahan itu sebagai
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 16
1/28/2014, 11:42 AM
subjek bukan malah menjadi objek perubahan itu sendiri. Dengan basic philosophy ini, maka seharusnya model evaluasi yang dilakukan adalah authentic asessement atau penilaian otentik, baik evaluasi knowledge, attitude maupun skillnya. Kalau pun masih ada test objektif sifatnya tentu seharusnya hanya menopang penilaian otentik tadi. “Namun dalam kurikulum 2013 ini, guru belum banyak dibekali pengetahuan tentang penilaian otentik dengan model narasi tersebut,” tukas suami Esti Purwati ini. Memang saat ini mulai diterapkan sistem penilaian otentik, tapi menurutnya penilaain yang ada masih belum bisa menggambarkan tentang realitas siswa sesungguhnya. Apalagi, kreteria yang dipakai hanya tiga yakni kualifikasi tinggi, sedang dan rendah. Parahnya lagi, penilain ini meggunakan aplikasi atau softwear otomatis. “Bisa jadi ada beberapa siswa yang narasinya sama,” telisknya. “Saya berharap model evaluasi seperti ini ke depan terus diperbaiki sehingga sesuai dengan tuntutan basic philosopy kurikulum 2013,” imbuhnya bernada harap. Melihat beragam persoalan yang muncul dengan diterapkannya kurikulum 2013 itu, tentu saja, Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur tak hanya berpangku tangan. Pihaknya telah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan implementasi kurikulum 2013 yang meliputi tiga hal; yaitu buku, proses pembelajaran dan kemampuan guru. Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur DR. Harun, M.Si, MM menuturkan, bahwa pengawasan dan evaluasi itu sangat diperlukan. Sebab buku yang digunakan masih bersifat model. “Dengan adanya monitoring dan evaluasi, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk semester berikutnya atau tahun mendatang,” tukasnya. Sementara untuk konsep pelatihan para guru dalam menghadapi kurikulum 2013, dilakukan dengan menggunakan metode master teacher. Guru-guru berprestasi dan memiliki kemampuan mengajar yang baik, akan dilatih terlebih dahulu untuk kemudian menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang
lain. Tiga hal yang penting dalam pelatihan guru ini adalah materi pelatihan, target guru yang dilatih, dan metode pelatihan yang digunakan. Pada setiap pelatihan, akan selalu ada pre-test dan post test. Dari proses itulah dapat diketahui master teacher terbaik. Salah satu tujuan konsep master teacher ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri guru, serta memotivasi guru untuk berprestasi. “Kita ingin membangun atmosfer supaya guru berlomba untuk berprestasi. Karirnya tidak hanya berupa tunjangan profesi, pangkat, tapi ada status yang lain yaitu master teacher,” tutur mantan Kepala Badan Diklat Prov. Jatim ini. Guru-guru yang dipilih untuk mengikuti pelatihan tak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat kabupaten. Menurutnya, Dinas Pendidikan Provinsi memang dibantu oleh Dinas Pendidikan Kab./Kota dalam
melaksanakan pelatihan tersebut. “Program ini memang butuh keterpaduan. Kami harapkan, guru yang sudah dipanggil tidak dipanggil lagi agar merata secepatnya,” ulasnya. “Kami menargetkan, tahun 2015 semua guru pada jenjang SD, SMP hingga SMA sudah selesai mengikuti pelatihan kurikulum 2013,” tandas mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jatim itu. Mengenai keluhan beberapa praktisi pendidikan tentang rumitnya sistem penilaian pada kurikulum 2013 yang menggunakan model narasi, suami Dr. Erna Mustika itu pun menanggapinya dengan santai. “Kebijakan ini kan masih baru. Jadi wajar kalau mereka belum terbiasa. Nanti kan juga akan terbiasa,” ujarnya. “Intinya, apa pun yang terjadi
kita harus fokus,” tandasnya. Mengenai persiapan UN ke depan, Harun menyatakan, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim telah ditunjuk menjadi Koordinitor untuk Region 6 yang membawahi daerah Jawa Timur dan Kalimantan. Harun mengungkapkan, tugasnya ini sangat berat karena harus memastikan seluruh wilayah Jatim dan Kalimantan bisa terdistribusi naskah UN. “Apalagi untuk mencapai suatu daerah di Kalimantan itu sulit, mengingat banyak gunung dan sungai besar-besar yang harus dilewati,” paparnya. “Jarak tempuhnya juga jauh, yang bisa membutuhkan waktu 12 jam bahkan sehari semalam,” terangnya. Harun pun menegaskan, bahwa Dinas Pendidikan Jatim siap menjalankan keputusan Kemendikbud untuk menghapus Ujian Nasional (UN) tingkat SD/MI yang akan diterapkan pada tahun 2014. Bahkan, Dindik Jatim sudah menyiapkan 20 paket soal ujian sekolah, pengganti UN SD/MI. Penyusunan paket soal ujian itu akan dirancang oleh tim penyusun yang terdiri dari perwakilan unsur provinsi, daerah dan satuan pendidikan sekolah. Sesuai dengan perintah Kemendikbud, persentase soal ujian adalah sebesar 25 persen dari pusat, sisanya 75 persen oleh provinsi dengan bantuan kabupaten/kota. Harun pun mengharapkan, pro kontra mengenai nilai UNAS sebagai salah satu penentu kelulusan tidak lagi dipersoalkan. Sebab menurutnya, kebijakan itu sudah melalui beragam pertimbangan yang matang. “Kan sudah dibagi dalam porsinya. Berapa persen nilai UNAS dan berapa persen nilai sekolah,” katanya. “Salah satu tujuan UNAS itu adalah untuk mengukur standar pendidikan nasional,” tambahnya. Dirinya menghimbau, agar para pengelola pendidikan bisa lebih fokus mempersiapkan sebaik mungkin pada penanganan pendidikan. “Negara maju itu, kuncinya diukur dari pendidikan. Maka, saya harap, jangan lagi berpolemik tentang UNAS jadi penentu kelulusan atau tidak. Sebab yang jadi korban adalah siswa,” tandasnya. Laporan: Dedy Kurniawan, Suprianto (Surabaya). MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 17
1/28/2014, 11:42 AM
17
FKG PAI PAUD-TK Kabupaten Probolinggo
Mengukir Prestasi Nasional Saat Baru Belajar Berjalan progam yang telah dicanangkan. Niat baik tak selamanya diresTahap awal, mereka mendata guru pon baik. Itu dibuktikan para pegiat PAI yang memenuhi syarat sertifikasi. Forum Komunikasi Guru Pendidikan Akhirnya terseleksi 23 guru PAI yang Agama Islam (FKG PAI) Kabupaten memenuhi persayaratan. Tapi jumlah Probolinggo. Meski sebagai organiguru PAI yang lolos kualifikasi sesasi yang direstui pemerintah, ternyabanyak 9 orang dan hanya 7 orang ta tak gampang mengambil hati para yang mendapatkan panggilan PLPG guru PAI di TK maupun PAUD pada (Pendidikan dan Latihan Profesi awal kemunculannya. Tak hanya para Guru). “Tapi sayang, yang bersedia guru yang bergeming, tapi juga bebemengikuti PLPG hanya 3 orang,” ujarrapa pengambil kebijakan di daerah. nya menyayangkan. Salah satu contohnya, adalah Keberhasilan ini mengantarkan pejabat UPTD di sebuah kecamatan FKG Probolingo semakin berkibar. yang dengan serta merta menolak Eksistensinya semakin nyata kala kedatangan FKG PAI PAUD-TK Kepala Kantor Kementerian Agama Probolinggo saat meminta data guru Kabupaten Probolinggo memfasliPAI. “Mereka dengan nada agak tingtiasi kantor sekretariat FKG di salah gi menolak kami. Mereka katakana Hj. Mistria Harmonis, S.PdI satu ruang dekat Aula Kankemenag. pula, organisasi ini ilegal karena tidak Dari blusukan dan kampanye pro- Dengan kantor baru tersebut, FKG pun ada di data dinas,” kenang Hj. Mistria gram yang dilakukan, akhirnya FKG semakin leluasa bekerja mulai dari Harmonis, S.PdI. Sikap penolakan ini ternyata tak Probolinggo ini berhasil mengumpulkan koordinasi, menyusun progam, hingga lantas menggoyahkan para punggawa keanggotaan 80 guru PAI TK yang membuat pelatihan bagi para guru. Kini kumpulan guru PAI PAUD-TK forum komunikasi guru PAI ini. Kejadian mendedikaskan diri di 456 TK yang meini justru menjadi cambuk semangat yang neyebar di wilayah Probolinggo. Meski yang rutin berkumpul dua bulan sekali berharga. Akhirnya, mereka pun demikian, ada tantangan yang harus di- ini, serius menyusun buku silabi kurimengubah setrategi. Secara perlahan ta- hadapi tim forum komunikasi ini untuk kulum PAI di TK dan PAUD. Buku itu pi pasti, TIM FKG PAI yang didirikan mendekati para guru PAI yang tersebar nantinya sebagai pedoman pembelajaran. Sebab memang selama ini belum sejak 20 Desember 2012 silam itu pun di 601 PAUD. Akhirnya, FKG pun berkoordinasi ada buku khusus panduan kurikulum bergerak dari bawah, yakni mendekati organisasi-organisasi guru yang telah dengan Dinas Pendidikan. Sebab untuk PAI di TK dan PAUD. “Saat ini sudah ada seperti HIMPAUDI (Himpunan Pen- mendekati PAUD yang notabene lem- pada tahap finishing dan siap cetak,” didik dan Tenaga Kependidikan Anak baga non formal itu tak mudah. Ke- ungkap Pengelola PAUD Anak Sholeh Usia Dini Indonesia) dan IGTKI (Ikatan inginan itu disambut baik oleh Dinas Nurul Jadid Paiton ini bangga. Atas jerih payahnya dalam membiGuru Taman Kanak-kanak Indonesia) di Pendidkan – tak seperti awal kemunculProbolinggo. “Di selah waktu istirahat an FKG. Tik itu saja, mereka pun mem- na dan mengkoordinasi para guru PAI dalam pertemuan rutin yang mereka gelar, fasilitasi FKG hingga berhasil mendata PAUD-TK, FKG Probolinggo dipercaya Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. kami mensosialisasikan keberadaan FKG 35 guru PAI. Dengan keberhasilan ini, akhirnya Jatim untuk mempresentasikan kinerPAI ini,” tutur Ketua FKG PAI PAUDTK Probolinggo ini. “Alhamdulillah res- forum mulai menguatkan realisasi janya dalam Lomba Apresiasi FKG, KKG, MGMP dan Pokjawas PAI pon mereka bagus,” tambahtingkat Nasional akhir nya dengan rona wajah bahaDesember lalu. gia. FKG Probolinggo nyaRespon positif itu tertanya mampu mengukir presnyata tak lepas dari progam tasi dalam even nasional teryang ditawarkan oleh FKG sebut dan keluar sebagai JaPAI PAUD-TK Probolinggo. wara. “Kami seperti bermimpi Diantara progam unggulansaja. Sebab ibarat bayi, kami nya, adalah pendataan dan baru belajar berjalan,” ujar pendampingan sertifkasi guru pengelola Taman Pengasuan dan tawaran beasiswa. “Tapi Anak (TPA) ar-Rahmah ini kita tidak menjanjikan lho.. merendah. “Semoga prestasi Cuma sekedar membantu penini semakin melecut kami agar dataan saja,” ucap wanita kesenantiasa memaksimalkan kilahiran Lamongan 13 SeptemPenyusunan silabus oleh Tim FKG PAI PAUD TK nerja,” imbuhnya.Pri, Yazid ber 1979 ini menyelah. 18
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 18
1/28/2014, 11:42 AM
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif beberapa hari lalu menyatakan, bahwa diawal tahun 2014 ini saja, telah terjadi sedikitnya 106 kali bencana, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan gunung meletus.Terjadi hampir diseluruh pelosok wilayah Indonesia dan mengakibatkan sekitar 617734 jiwa terpaksa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.(JP 220114). Dari segi lamanya waktu berlangsungnya peristiwa, cakupan wilayah dan dampak yang diakibatkannya, maka tercatat bencana yang sangat parah antara lain adalah meletusnya gunung Sinabung di Karo Sumatera Utara, banjir yang melanda wilayah Jakarta, sebagian wilayah Jawa Barat, Semarang dan sebagian wilayah Jawa Tengah, juga banjir bandang di Manado, serta tanah longsor, kebakaran, di sejumlah daerah, dan gempa bumi di Kebumen. Tentu saja kita patut bersedih, prihatin, bahkan menangis. Mengapa rangkaian bencana ini datang silih berganti. Rasanya seperti tak mau berhenti. Membuat beban penderitaan bertambah lagi. Ada musibah yang berupa bencana alam, tetapi juda ada yang bukan berupa bencana alam. Dari dimensi scientific, Daryono pakar BMKG menyatakan bahwa “bencana alam” itu bisa terjadi antara lain, sebagai fenomena alam karena posisi Indonesia yang berada diantara dua samudera dan dua benua besar. Sehingga bisa berakibat timbulnya cuaca dan iklim kontinen maritim yang khas, dan memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana alam. Juga karena posisi Indonesia yang berada diantara lempeng-lempeng besar Asia-Pasifik dan Australia-Indonesia. Sehingga memiliki frekwensi tinggi terhadap timbulnya, banjir, tanah longsor, rob (air pasang laut yang meluber ke daratan), puting beliung, bahkan tsunami. Juga sebagai negeri yang terletak pada rangkaian cincin api (ring of fire) dan memiliki gunung api terbanyak di dunia. Ada sekitar 300 gunuing berapi yang aktif, dan 19 diantaranya berada pada tingkatan waspada (termasuk gunung Raung di Banyuwangi dan Sinabung di Karo Sumut). Juga, negeri yang memiliki titik gempa terbanyak di dunia, Ada sekitar 129 titik gempa di wilayah Indonesia. (JP 020610). Sedangkan musibah yang “bukan bencana alam”, adalah semacam tawuran massal, amuk massa, dan macam-macam konflik horizontal yang sering terjadi dilingkungan masyarakat kita. Sebagian psikolog menyatakan bahwa terjadinya konflik-konflik horizontal itu sebagai ekspressi dari sebagian masyarakat kita yang sedang menderita sakit,
BENCANA bisa stres atau bahkan depressi. Sebagian sosiolog menyatakan bahwa fenomena tawuran, amuk massa, tersebut sebagai suatu penyakit “negativisme sosial”, yaitu munculnya sikap dan perilaku negatif dari suatu golongan masyarakat tertentu terhadap golongan / komunitas lain yang berbeda keyakinan, idiologi, agama, serta perbedaan predikat sosial budaya lainnya. Antara lain disebabkan oleh, adanya proses konstruksi sosial yang salah, kontrol sosial yang lemah, dan produk sistem kelembagaan yang tidak sehat (Wahyudi, pengurus ISI Pusat dan Dekan Fisip UMM, JP, 011112).. Tanpa bermaksud mengenyampingkan tinjauan scientific dari para ahlinya diatas. Barangkali tidak ada salahnya, bahkan justru akan lebih sempurna bila kita melengkapinya dengan tinjauan teologis / ajaran agama, yaitu dari aspek hubungan kita dengan Tuhan, dengan manusia lain dan lingkungan sekitar kita (hablun min Allah wa hablun min anNaas). Allah Swt mengingatkan kita, “Katakanlah : Dia-lah yang berkuasa untuk mengirimkan adzab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu, atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada (sebagian) kamu keganasan sebagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti, agar mereka memahaminya”(QS,6:65). Berkaitan dengan QS. 6 : 65 ini, Fakhrur Razy (dalam Rakhmat, 2008) dalam tafsirnya menggambarkan adanya 3 macam ancaman adzab Allah Swt yang dikirimkan kepada manusia (karena ulah manusia itu sendiri). Pertama, “’Adzaaban min fauqikum”, yaitu ancaman adzab yang datang dari atas kita. Contoh dalam konteks kekinian, bisa berupa : badai yang turun bersama hujan yang mengakibatkan gelombang tinggi, virus yang disebarkan lewat udara yang mengancam lingkungan kita, hancurnya lapisan ozon yang diakibatkan rumah kaca, global warming yang berpengaruh terhadap climate-change (al,dengan mencairnya gunung es di kutub utara, banjir/ banjir bandang/rob, dan musim yang tidak menentu),hujan meteroid yang menghancurkan/membakar hutan, bangunan/kawasan berlubang . Kedua, “Au min tahti arjulikum”, yaitu ancaman yang datang dari bawah kita. Contoh dalam konteks kekinian, dapat dicatat contohnya al.: banjir bandang seperti di Manado, gempa bumi dengan skala lichter yang cukup tinggi (Kebumen), tanah longsor sebagaimana
terjadi di beberapa daerah, letusan gunung berapi (Sinabung), tanah retak menganga, lapindo, dan tenggelamnya ribuan pulau-pulau kecil. Ketiga, adalah bencana yang datang dari lini tengah antara sesama kita. Dalam Al-Quran dilukiskan dengan”au yalbisakum siyaa’aan wa yudziiku ba’dhakum baksa ba’dhiin”,yaitu memecah belah kamu kedalam golongan-golongan yang saling bertent angan. Contohnya al: bentrokkan antar warga didesa maupun dikota,tawuran massal antar pelajar/mahasiswa/pemuda/ormas, konflik antar suku/golongan/agama/partai/dst. Dan kalu kita mau jujur, ketiga macam ancaman bencana itu sebenarnya sudah dan sedang terjadi dilingkungan kita ini. Mengapa bencana itu bisa terjadi? Jawabannya ada pada 2 ayat sebelumnya (QS,6 : 63-64). Allah Swt menyindir manusia/orang-orang yang suka berubah sikap/pendirian/perilakunya, agar mereka tersadar dan mau kembali ke jalan yang benar (mensyukuri nikmat dan rakhmat Allah Swt yang telah menyelamatkan dari bencana dan dari segala kerusakan, dan tidak mempesekutukan-Nya). Dalam suatu riwayat yang berkaitan dengan asbaabun nuzul QS, 6:65 diatas, Rasulullah Saw menyatakan: ”Sesudah aku tiada nanti, janganlah kamu kembali menjadi kafir,dengan menimbulkan pertumpahan darah diantara kalian. Mereka (para sahabat) menjawab,’bagaimana mungkin bisa terjadi ya Rasulullah padahal kami (telah) bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan sesungguhnya engkau adalah urtusan-Nya’, (Kemudian) berkatalah yang lain, ’Tidaklah mungkin hal akan terjadi ya Rasulullah selama-lamanya karena kami tetap (berada sebagai) Muslim’. Maka turunlah ayat selanjutnya (ayat 65-67) yang mengisyaratkan bahwa bentrokkan itu akan terjadi bila ada segolongan orang yang mengaku Mukmin akan tetapi tidak melaksanakan (apa) yang hak”.(HR.Ibnu Abu Hatim dari Zaid bin Aslam). Dari ayat dan riwayat diatas setidaknya ada 3 perkara yang menyebabkan Allah Swt mengirimkan 3 macam bencana karena ulah mereka sendiri, yaitu: tidak mau mensyukuri nikmat Allah malahan beralih jadi kufur nikmah; bahkan lebih dari itu setelah terpenuhi keinginan dan harapannya berubah jadi musyrik; dan disamping itu sebagai muslim dan mukmin tidak konsisten terhadap komitmen kemuslimannya/kemukminannya,seperti tidak menegakkan kebenaran, tidak mau berbuat adil, dan tidak hendak berbuat jujur sebagaimana yang telah disyariatkan ajaran Islam. AHAR
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 19
1/28/2014, 11:42 AM
19
Pembinaan Sekjen Kemenag di Lamongan Pemerintah Berkomitmen Mencairkan Tunggakan TPP Tahun ini acuan pengucuran dana segera dapat dilakukan. Data inilah yang menghambat pencairan dana sertifikasi guru selama ini. Dalam kesempatan itu pula, Bahrul Hayat pun turut berbangga atas capaian prestasi jajaran Kemenag mulai dari Kankemeng, madrasah, hingga perguruan tinggi kususnya yang ada di Jawa Timur. Menurutnya, semua prestasi itu merupakan capaian bersama. “Kita tidak membutuhkan orang luar biasa untuk menghasilkan prestasi. Yang kita butuhkan adalah orang biasa tapi memiliki tekad, komitmen luar biasa dan mau bekerja keras. Inilah yang nantinya mendorong lahirnya prestasi luar biasa,” Sekjen Kemenag RI, Bahrul Hayat, Ph.D saat memberikan pembinaan pada ujarnya berapi-api. Menurut hematnya, prestasi madraguru dan karyawan di lingkungan kankemenag Lamongan sah saat ini sudah jauh lebih baik. Maka sudah seharusnya madrasah tidak lagi Sejak tahun 2008 hingga 2012, terDitargetkan, sebelum pergantian menjadi lembaga pendidikan alternatif, nyata tunggakan pembayaran Tunjang- pemerintah tahun ini, tunggakan TPP tapi harus menjadi lembaga pendidikan an Profesi Pendidikan (TPP) bagi guru ini segera dituntaskan. “Jadi jangan me- pilihan utama. Maka, semua pihak harus yang lulus sertifikasi di lingkungan Ke- ragukan komitmen ini dengan membu- bekerja keras untuk menyakinkan kepada menag mencapai Rp. 3,1 triliun. Tak ang tenaga dan pikiran untuk berdemo. khalayak bahwa madrasah kini jauh lebih heran jika muncul beragam protes dan Jika ada masalah langsung saja berkirim baik dari sekolah umum. “Mari kita kamunjuk rasa dari para guru seperti yang surat ke Kakankemenag, Kakanwil Ke- panyekan, sekolah itu baik. Tapi madraterjadi di beberapa daerah beberapa menag, Sekjen atau bisa langsung ke sah itu jauh lebih baik,” ucapnya yang waktu lalu. “Saya berharap kepada para Menag. Itu jauh lebih efektif,” tegasnya. disambut tepuk tangan oleh para guru guru untuk bersabar. Kebetulan ada Pak Demi kelancaran pencairan TPP dan karyawan yang hadir. Di akhir acara pembinaan, Bahrul Sekjen saat ini, semoga nanti kita men- tersebut, Sekjen Kemenag RI ini pun dapatkan solusi,” ujar Drs. H. Sudjak meminta para guru secepatnya menyam- Hayat menandatangani prasasti Gesaat memberikan ucapan selamat datang paikan data dengan penuh kejujuran, dung Serba Guna serta peletakan batu kepada Sekretaris Jenderal Kemenag RI, sehingga proses pendataan sebagai pertama masjid di komplek MAN Babat, yang disaksikan oleh KaH. Bahrul Hayat, Ph.D dakanwil Kemenag Prov. Jatim lam acara Seminar dan PemDrs. H. Sudjak, M.Ag, dan binaan Karyawan di lingkuKakankemenag Lamongan ngan Kankemenag LamoDrs. H. Husnul Maram, MHI. ngan pada 9 Januari lalu. Tampak pula di acara pemDi hadapan 4.800 guru binaan yang sebelunya diForum Komunikasi Guru awali dengan seminar penProfesi (FKGP) Lamongan, didikan ini Wakil Ketua guru PNS dan karyawan Komisi VIII DPR RI KH, yang memadati Gedung Mahrus Munir dan Asisten Serba Guna MAN Babat itu, I Bupati Lamongan. Selain Bahrul Hayat menjelaskan itu tampak hadir Kakankebahwa pemerintah berkomenag Bojonegoro Drs. H. mitmen membayar tunjangAbdul Wahib, MPdI dan an profesi sejumlah guru Kakankemenag Tuban Drs. Kakanwil Kemenag Prov. Jatim saat mendampingi Sekjen bersertifikasi yang sehaKemenag menandatangani Prasasti Gedung Serba Guna H. Leksono, MPdI. rusnya sudah dapat diteriMAN Babat seusai melakukan pembinaan Pri, Nasir ma pada 2013. 20
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 20
1/28/2014, 11:42 AM
PELANTIKAN PEJ AB AT STR UKTURAL ESEL ON III D AN IV PEJAB ABA STRUKTURAL ESELON DAN PAD A KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PR OVINSI J AWA TIMUR PRO JA ADA Pergantian jabatan, baik mutasi mau- M.PdI, yang semula sebagai Kepala Kantor menterian Agama kota Malang. Pada eselon IV, bidang Pendidikan Dipun promosi, adalah hal yang mesti terjadi Kementerian Agama kab. Kediri kini menjadi dalam birokrasi pemerintahan. Itulah yang Kepala Kantor Kementerian Agama kab. Po- niyah dan Pondok Pesantren pada Kanwil terjadi pada Kanwil Kementerian Agama norogo. Juga Nur Cholis, SH, MAg yang Kementrian Agama prov. Jawa Timur gerProvinsi Jawa Timur pada tanggal 13 Januari semula sebagai Kepala bidang Urusan Agama bong mutasi meliputi; Maimon, M.Ag yang 2014. Bertempat di aula al Ikhlas II, seba- Islam dan Pembinaan Syariah pada Kantor sebelumnya sebagai pelaksana pada bidang nyak 20 pejabat baru dilantik terdiri dari 15 Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Ti- Pendma Kanwil Kementerian Agama prov. mur, jabatan barunya sebagai Kepala Kantor Jawa Timur menjabat sebagai Kasi Pendipejabat eselon III dan 5 pejabat eselon IV. dikan Diniyah Takmiliyah. SePejabat eselon III yang mentara Zuher Efendi, SH. mendapat promosi diantaraMM semula pelaksana subbag nya Zuhri, S.Ag. M.PdI yang Perencana dan Keuangan pada semula menjabat sebagai KeTata Usaha Kanwil Kementeripala Subbagian Tata Usaha paan Agama Prov. Jawa Timur da Kantor Kementerian Agamenjadi Kepala Seksi Sistem ma kota Kediri menjadi KepaInformasi Pendidikan Dinila Kantor Kementerian Agama yah. Sedangkan Drs. Suhaji kab. Pacitan. Sedangkan Dr. M.Si, yang semula sebagai Kasi Mohammad Zaini, MM yang Pendidikan Diniyah Takmilisemula sebagai Kepala Seksi yah, jabatannya baru sebagai Pendaftaran dan Dokumen Kepala Seksi Pondok PeasanHaji pada Bidang Penyelengtren pada bidang Pendidikan garaan Haji dan Umroh KanDiniyah dan Pondok Pesanwil Kementerian Agama prov. tren Kanwil Kementerian AgaJawa Timur, menduduki jabatma Prov. Jawa Timur. an baru sebagai Kepala Kantor Drs. Akhmad Sururi, Kementerian Agama kota M.Pd yang semula Kasi PendKediri. ma pada Kantor Kementerian Demikian pula dengan Agama kab. Bamgkalan menDrs. Jamal, M.PdI dan Drs. jadi Kepala Seksi Kelembagaan Ec. Moh. Shodiq, M.PdI, dan Sistem Informasi Madrayang semula menjabat Kepala sah pada bidang Pendma KanSubbagian Tata Usaha pada wil Kementerian Agama Prov. kota Surabaya dan Kepala SubJawa Timur. Sedangkan Rita bagian Tata Usaha kab. SuPuspitasari, M.PdI yang semumenep masing-masing menla pelaksana pada subbagian jabat sebagai Kepala Kantor Ortala dan Kepegawaian, kini Kementerian Agama kota Batu mendapat jabatan sebagai Kepadan Kepala Kantor KementeH. Sudjak memberikan ucapan selamat kepada para pejabat yang la Seksi Kemitraan Umat, Publirian Agama kab. Sumenep. baru saja dilantik disaksikan H. Mustain dan pejabat lainnya kasi Dakwah dan Hari Besar Di Pembimas, Ida Made Agama Islam pada bidang PeneWindya, S.Ag. mendapat kepercayaan sebagai Pembimas Agama Hindu Kemnterian Agama kab. Trenggalek. Dan rangan Agama Islam, Zakat dan Wakaf Kanwil pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kantor Kementerian Agama kab. Kediri Kementerian Agama Prov. Jawa Timur. Dalam arahannya, Kepala Kantor WiJawa Timur. Semula dirinya sebagai Kepala dijabat oleh Suryat, S.Ag. M.PdI, dari yang Seksi Kelembagaan dan Sistem Informasi semula sebagai Kepala Kantor Kementerian layah Kementerian Agama Prov. Jawa Timur Drs. Sudjak, M.Ag., selalu mengingatkan pada bidang Bimas Hindu Kanwil Kemen- Agama kota Kediri. Di wilayah barat provinsi Jawa Timur, agar komitmen dalam melaksanakan tugas terian Agama Prov. Nusa Tenggara Barat. Drs. Husnul Maram, MHI (Kepala Drs. Leksono, M.PdI dan Drs. Abd. Wahib, sesuai tupoksi dan profesional. Yang dimakKantor Kementerian Agama kab. Lamong- M.PdI, yang semula sebagai Kepala Kantor sud profesional yakni meliputi Self Regulaan), Drs. M. Sakur, M.Si (Kepala Kantor Kementerian Agama kab. Tuban dan Kepala tion (mampu mengatur diri sendiri), Self SuKementerian Agama kab. Ponorogo) dan Kementerian Agama kab. Bojoneogo, men- pervition (mampu mengawasi diri sendiri), Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag (Kepala Kan- duduki jabatan barunya masing-masing se- Self Meaning (mampu menilai diri sendiri), tor Kementerian Agama kab. Trenggalek), bagai Kepala Kantor Kementerian Agama Self Competition (mampu bersaing), Self masing-masing mendapat jabatan baru se- kab. Lamongan dan Kepala Kantor Kemente- Integrited (mampu mengatur pikiran, hati dan bicara), serta Self and Totality Interacbagai Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan rian Agama kab. Tuban. Kantor Kementerian Agama kab. Bo- ted (total mengabdi). Pondok Pesantren, Kepala Bidang PenyeSelain ucapan selamat, beliau juga berlenggaraan Haji dan Umroh, dan Kepala Bi- jonegoro dijabat oleh Drs. Munir, M.Hum, dang Urusan Agama Islam dan Pembinaan yang sebelumnya sebagai Kepala Kantor pesan agar dalam menjalankan tugasnya nanSyariah pada Kanwil Kementerian Agama Kementerian Agama kab. Pacitan. Dan Drs. ti, jangan suka mengadu domba, jangan menImron, M.Ag. jabatan lama sebagai Kepala cari kesalahan orang lain, jangan mencari keProv. Jawa Timur. Sementara itu pejabat yang mengalami Kantor Kementerian Agama kota Batu, ja- bijakan sendiri tanpa konsultasi pimpinan mutasi antara lain; Drs. Hadi Mukarom, batan barunya sebagai Kepala Kantor Ke- dan jangan menyebarkan fitnah. Anni
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 21
1/28/2014, 11:42 AM
21
Kado Pr estasi di P enghujung Tahun Prestasi Penghujung Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kanwil Kemenag Prov. Jatim menambah daftar panjang raihan prestasi jajaran Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur. Salah satu yang disuguhkan bidang yang belum genap berusia setahun ini, adalah meraih predikat Juara Umum Nasional dengan mengggondol piala bergilir Wakil Presiden RI dalam Gebyar Pekan Ketrampilan dan Seni Pendidikan Agamam Islam (Pentas PAI) tingkat nasional di penghujung tahun 2013 lalu. Titel Juara Umum didapat berkat torehan prestasi di berbagai cabang lomba seperti juara I pidato jenjang SMP atas nama Mirza Fissabila (Sidoarjo), juara I kaligrafi SMP atas nama Ihwanul Kirom Masharu (Trenggalek), dan juara III Musabaqah Hifdzil Qur’an SD atas nama Natasya E.H (Kota Mojokerto), serta juara harapan 1 MTQ SMA/SMK atas nama Al-Fina Rahma M (Sidoarjo). Selain itu, kontingen Jatim juga meraih juara harapan 1 Cerdas Cermat SMP atas nama Wildan Fatoni Yusuf, Umi Afifah dan Iffah Dewi Istiqomah (Kab. Ngawi), juara harapan
Kabupaten Kediri yang berhasil merebut juara harapan 1 (Syamsul Hadi, MPdI). Tak hanya itu saja. Ukiran prestasi pun masih ditorehkan oleh Pokjawas PAI Kankemenag Surabaya dengan menjadi juara harapan II (Wahyu, SAg, MPdI) dan Pokjawas PAI Kankemenag Kabupaten Pasuruan merebut juara harapan III (Kamiluddin, SPdI, MM). Sementara pada lomba apresiasi kelompok kerja guru yang meliputi FKG (Forum Komunikasi Guru) PAI TK, KKG PAI SD, MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) PAI SMP dan MGMP PAI SMA, Jawa Timur kembali mendapatkan gelar juara umum nasional. Prestasi ini disuguhkan oleh FKG PAI TK Kab. Probolingo (juara I), FKG PAI Kota Malang (juara II), KKG SD Situbondo (juara III), dan KKG PAI SD Sampang (juara harapan II). Disusul pula prestasi membanggakan yang disumbangkan oleh MGMP PAI SMP Tulungagung (juara I), MGMP PAI SMP Kota Malang (juara II), MGMP PAI Kab. Malang (juara III), MGMP PAI SMA Kota Surabaya (juara I), MGMP PAI SMA
Guru-Guru PAI wakil Jawa Timur diajang Lomba Apresisasi Guru PAI Berprestasi menerma Tropy dan hadiah dari Direktur PAIS 1 MTQ SD atas nama Abdul Kholik (Lumajang) dan kategori juara berbakat atas nama M. Dwi Prasetyo Putro, Erwin Mangggala Y, M. Ma’ruf Zubaidi, & Galang Setyawan. Dalam waktu yang hampir bersamaan, titel juara umum nasional juga ditorehkan oleh lima utusan kelompok kerja pengawas PAI Prov. Jatim dalam lomba apresiasi kelompok kerja pengawas PAI tingkat nasional. Mereka adalah Pokjawas PAI Kankemenag Ponorogo yang mampu merebut juara 1 (Ruslan Thohirin, MSi), Pokjawas PAI Kankemenag Kota Malang sebagai juara 3 (Drs. Mohammad Taufik, MPd), dan Pokjawas PAI Kankemenag
22
MPdI (guru PAI SMA Kota Madiun) meraih juara II, M. Syaiful Bahri, S.Ag., M.Pd. (Kab. Malang) meraih juara harapan II, dan Drs. Abd. Wahid Imam, M.Pd.I (Kab. Bondowoso), dan Mohamad Samsu, M.Pd.I (Bojonegoro), meraih juara berbakat. Ditambah pula prestasi Ruhayah, MPdI (guru PAI SMK Magetan) dengan meraih Juara III, Drs. Tondo Wasito, M.Pd. (Bojonegoro), dan Drs. Musthofa (Sidoarjo) berhasil meraih juara berbakat. Para pengawas PAI tak mau tertinggal dalam berprestasi. Ini dibuktikan dengan dominasi mereka dalam lomba apresiasi pengawas PAI Berprestasi Tingkat Nasional. Mereka adalah Drs. Musyafik, SH, MPdI, MH sebagai juara II (Kab. Probolinggo), Drs. Nuryono, MPdI juara III (Kab. Blitar), Dimyati, SAg, MPdI juara harapan I (Kab. Banyuwangi), dan Drs. Ahmad Dardiri, MPdI (Kab. Ponorogo), serta Drs. Himdana Ruhayanani, MPdI (Kab. Trenggalek) yang berhasil meraih juara berbakat. Melihat prestasi ini, Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs.
Wakil-wakil Jawa Timur mendominasi pada Lomba Apresisasi Pokjawas PAI Berprestasi Tingkat Nasional
Bojonegoro (juara II), dan MGMP PAI SMA Kab. Kediri (juara III). Prestasi yang sama diraih para guru PAI apresiasi guru PAI berprestasi tingkat nasional. Suguhan prestasi ini disumbangkan oleh Sulistyorini, SPd (Guru PAI TK Kab. Pasuruan) sebagai juara harapan 1, Mudzakkir, SAg, MPd (guru PAI SD Kota Surabaya) sebagai juara 2 dan Jamaluddin, S.Pd (Kab. Situbondo) juara harapan 3. Ada pula Jemadi, MPdI (guru PAI SMP Kota Surabaya) yang meraih juara II, dan Dedy Novianto, SPdI, MPdI (guru PAI SMP Kota Malang) berhasil menyabet juara harapan II. Sementara itu, Nanik Nurhayati, SAg,
Supandi, SPd, MPd merasa bangga. Menurutnya, ini merupakan cerminan dari keberhasilan pembinanan dan dukungan dari semua pihak. “Namun keberhasilan ini jangan hanya berhenti menjadi juara di tiap even saja. Tapi juga harus mempu menginternalisasikan nilai-nilai spiritual Islam kepada anak didik,” ucap pria asa Lamongan ini mengingatkan. “Sebab itulah hakikat tujuan kita dalam pendidikan agama Islam,” tambahnya menandaskan. Dengan tetap memegang teguh tujuan pendidikan, dia pun berharap torehan prestasi ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan pada masa mendatang. pri
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 22
1/28/2014, 11:42 AM
Launching NR Gratis dan Bantuan Motor epala KU A se-K ota Blitar Untuk K Ke KUA se-Kota Tepat pada tanggal 1 Januari 2014, Pemerintah Kota Blitar secara resmi melaunching Program Nikah dan Rujuk (NR) Gratis bagi warga Kota Blitar yang melakukan pernikahan di Kota Blitar. Program Kepala Daerah yang diklaim oleh Walikota Blitar H. Samanhudi Anwar, SH sebagai satu-satunya di Indonesia ini, tentu disambut gembira banyak pihak. Terutama tentu saja bagi Kantor Kementerian Agama Kota Blitar. Pada kesempatan yang sama Pemerintah Kota Blitar juga menyerahkan bantuan sepeda motor untuk operasional kepada masing-masing Kepala KUA yang ada di Kota Blitar. Ini sebagai salah satu upaya untuk menunjang kelancaran dan mensukseskan Program NR Gratis tersebut. Selain diikuti oleh hampir semua pe-
sung pernikahan gratis yang dimulai dari rumah salah satu warga di Kec. Kepanjenkidul. Lantas dilanjutkan di rumah salah satu warga Kec. Sukorejo dan terakhir rombongan menyaksikan pernikahan gratis yang dilangsungkan di Kantor KUA Kec. Sananwetan. Mengutip sambutan dari Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim melalui Kepala Bidang Bimas Islam dalam acara launching yang diselenggarakan di rumah dinas Walikota Blitar di Jl. Sodanco Soeprijadi itu, Kanwil Kemenag Prov Jatim mendukung sepenuhnya program dari Pemerintah Kota Blitar. Ditengah biaya nikah yang saat ini sedang dipersoalkan, kata Kabid Bimas Islam, Pemerintah Kota Blitar telah mengambil langkah luar biasa dengan tidak melakukan pungutan apapun bagi warga Kota Blitar
Kabid Bimas Islam menjadi saksi program Nikah Gratis di Kota Blitar jabat penting di Pemkot Blitar, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Prov. Jatim yang diwakili H. Nurcholis, SH., M.Ag selaku Kepala Bidang Bimas Islam dan rombongan, serta Kepala Kemenag Kota Blitar Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd beserta jajarannya dan tamu undangan lain. Acara tersebut berlangsung sejak pukul 07.00 WIB. Setelah acara ramah-tamah, kemudian dilakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman penyerahan bantuan sepeda motor untuk seluruh Kepala KUA se-Kota Blitar antara Pemerintah dan Kementerian Agama Kota Blitar. Penandatanganan MoU dimulai oleh Sekretaris Daerah, kemudian Kepala Kemenag dan terakhir oleh Walikota Blitar. Acara berikutnya yaitu penyerahan bantuan sepeda motor yang langsung diterima oleh tiga Kepala KUA yang ada di Kota Blitar. Sedangkan acara terakhir, adalah safari ke tiga lokasi di tiga wilayah kecamatan berbeda. Ini untuk menyaksikan secara lang-
ngan ketentuan yang berlaku; yakni Perwali Nikah Gratis sembari menunggu regulasi dari pusat. Kami siap melaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya. Terkait pemberian kendaraan operasional, H. Imam Muchlis juga menyampaikan terima kasih atas kerjasama yang sudah ada. Menurut Kepala Kemenag Kota Blitar ini, hal tersebut menjadi pendorong dan motivasi bagi KUA. “Sebagai pendorong kelancaran pelaksanaan tugas. Semoga terus bermanfaat,” ungkapnya. Sementara itu, Kasi Bimas Islam Drs. H. Solekan, M. Ag juga memberikan tanggapan senada terkait launching program dimaksud. Sebab dengan adanya Program Nikah dan Rujuk Gratis bagi warga Kota Blitar ini, bisa menghilangkan perzinaan dan perselingkuhan. Utamanya bagi kaum muda di Kota Blitar yang memang sudah siap menikah, difasilitasi penuh dengan nikah gratis. “Mulai dari biaya pencatatan, biaya modin,
Siap memberikan pelayanan yang lebih baik dengan motor baru
yang melakukan pernikahan di Kota Blitar. “Seandainya saja langkah ini diikuti oleh semua Kepala Daerah yang ada di Indonesia, tentu biaya nikah tidak akan menjadi persoalan lagi bagi Kementerian Agama,” tuturnya. Dengan adanya bantuan sepeda motor untuk masing-masing Kepala KUA seKota Blitar, lanjutnya, sebagian dari pelaksanaan tugas di Kementerian Agama akan menjadi lebih mudah. “Maka tidak ada alasan lagi bagi Kementerian Agama, dalam hal ini KUA, untuk tidak memberikan pelayanan yang terbaik kepada warga Kota Blitar,” tandasnya. Apresiasi terhadap Program NR Gratis, juga diungkap oleh Kepala Kemenag Kota Blitar. Program ini, kata Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd, merupakan wujud nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menyentuh langsung bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya siap mensukseskan dan mendukung penuh program tersebut. “Ya.. sesuai de-
sampai ongkos untuk membuat kembar mayang (sepasang hiasan dekoratif simbolik yang digunakan dalam upacara perkawinan adat Jawa) akan diakomodir dari dana APBD,” tukasnya. Tentu program ini sangat bermanfaat bagi seluruh warga Kota Blitar yang menikah di Kota Blitar. Riilnya, lanjut H. Solekan, mulai bulan Januari Tahun 2014 bagi warga Kota Blitar yang melakukan pernikahan di Kota Blitar memperoleh bantuan dari Pemerintah Kota Blitar sebesar tiga ratus delapan puluh ribu rupiah. “Semua dana bantuan itu diberikan kepada warga Kota Blitar yang melakukan pernikahan di Kota Blitar,” tegasnya. Rinciannya, sebesar tiga puluh ribu rupiah dikembalikan ke kas negara sebagai biaya Pencatatan Nikah. Kemudian seratus lima puluh ribu rupiah diberikan kepada Modin untuk mencukupi biaya administrasi. Sedangkan pengantinnya memperoleh bantuan dua ratus ribu rupiah untuk ongkos membuat kembar mayang. Moza
MPA 329 / Februari 2014
01 LAYOUT A - HAL 1 - 19 - PEBR 2014.pmd 23
1/28/2014, 11:42 AM
23
Menebar Cinta Kasih Sepanjang Tahun Oleh : Imam Chanafi Penyuluh Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gresik Kaum Muslimin Rahimakumullah
Ma’asyiral Muslimin sidang jamaah jumah yang berbahagia,
Marilah kita tidak bosan-bosan untuk bersyukur dan bersyukur keha dirat Allah SWT, atas segala rahmat, nikmat dan kerunia-Nya kepada kita. Sesungguhnya Allah SWT sedikitpun tidak pernah bosan untuk mencurahkan nikmat dan kasih sayang-Nya kepada kita. Rasa syukur di samping kita ungkapkan dengan lisan, yang lebih utama adalah dengan meningkatkan amal kebajikan. Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Dalam kesempatan yang baik ini saya berwasiat, wasiat ini saya tujukan kepada diri sendiri, dan kepada seluruh jamaah jum’at yang berbahagia, yaitu marilah kita bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-pe rintah-Nya, dan meninggalkan laranganlarangan-Nya. Dengan begitu, kita akan menjadi manusia yang berbahagia, fid diini wad dunya wal akhirah. Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran 102 :
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam“ Kaum Muslimin Rahimakumullah
Alhamdulillah, kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT menjum pai pergantian tahun, itu juga berarti
24
MPA 329 / Februari 2014
sebagai nikmat panjang umur. Banyak teman, tetangga atau bahkan keluarga yang tahun ini tidak lagi bisa bersamasama kita karena sudah ditaqdirkan telah meninggal dunia sebelum men jumpai tahun baru. Kita tidak tahu, apakah kita masih diberi kesempatan bisa menemui tahun 2015? Wallahu a’lam. Yang bisa kita lakukan adalah optimis dan berbaik sangka kepada Allah SWT, seraya berdo’a semoga kita semua diberi umur yang barokah, sehingga bisa menata dan mengisi kehidupan ini dengan berbagai macam karya bakti yang lebih lebih bermanfaat lagi. Rasulullah SAW pernah bersabda :
“Dari Abu Sofwan Abdillah bin Basyar al-Aslami ra, berkata: Rasulullah bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang umurnya dan baik pula prilakunya, dan sejelek-jelek manusia adalah orang yang panjang umurnya tetapi jelek kelakuannya” (HR. Turmudzi). Karena itu mari kita syukuri nikmat panjang umur ini dengan berperilaku yang kiranya disenangi Allah, yang diridlo oleh Allah, dan sedapat mung kin kita jauhi, kita hindari perilakuperilaku yang berpotensi menjauhkan kita dari Allah SWT. Itulah salah satu hakikat upaya peningkatan taqwa.
Dalam QS. Asy-Syam[91] Ayat 7-10 Allah SWT. menegaskan bahwa Dia, telah memberi modal kepada kita, berupa pilihan ilham atau ide, : (7) dan demi jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), (8).Maka Allah mengil hamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya (setiap detik kita selalu dikirim ide negatif dan ide positif, selanjutnya terserah kita) (9).(yang jelas Allah memberikan penegasan) Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (dengan memilih ide dan mengisi hidup yang positif) (10). dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya (dengan memilih ide yang negatif sebagai dasar dalam menjalani perilakunya). Karena itu upaya yang cukup bijak agar kita mendapatkan Bimbingan dari Allah agar selamat dari ide-ide yang negatif adalah dengan terus berusaha menambah pemahaman tentang ajaran agama kita, sekaligus langsung kita terapkan sedikit demi sedikit dalam kehidupan nyata. Hal ini penting, karena Muslim di negeri kita ini jumlahnya mayoritas, tetapi secara faktual ibadahnya semarak di tingkat ritual, sementara di tingkat spiritualnya sepi. Dalam melakukan peribadatan kerap dilakukan asal jadi guna membatalkan kewajiban, belum mengaplikasikan spirit dari ritual yang sudah dilakukan. Akibatnya, kerap kita jumpai dalam menyikapi hidup ini, antara orang yang bisa ngaji dengan yang tidak, nyaris sama, dan tidak ada bedanya. Naudzubillahi Min Dzalik. Kaum Muslimin Rahimakumullah
Mumpung masih di awal tahun, mari kita tata niat kita kembali, agar kita layak diselamatkan oleh Allah SWT. Kita ingat peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Suatu perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad yang berpredikat manusia suci, namun begitu Allah masih memerintahkan para Malaikat untuk membersihkan hati Nabi Muhammad SAW. sesaat sebelum diberangkatkan menuju Masjidil Aqsha dan melesat ke Shidratil Muntaha dalam
rangka menerima Wejangan-wejangan Mulia dari Allah SWT. Beda jauh dengan yang terjadi pada diri kita. Kita bukanlah manusia suci seperti Nabi dan perjalanan kita juga banyak yang belum jelas kemuliaannya. Jika Nabi yang nyatanyata mulia dan melakukan perjalanan suci saja sebelumnya masih harus menjalani proses pembersihan niat dan tatatan-tatanan hati, apalagi kita yang kerap terseret berbuat dosa, tentu banyak niat dan langkah-langkah yang perlu kita tata ulang. Visi misi kita perlu kita review barangkali masih banyak yang belum sesuai dengan Azaz Ketuhanan Yang Maha Esa. Asaz-azas yang barometernya bisa kita selaraskan melalui Sifat dan Asma Allah SWT. Kaum Muslimin Rahimakumullah
Karena ini di awal tahun, maka mari kita telaah bagian dari Asma’ul Husna yang hampir selalu diletakkan di bagian awal dari kalam-kalam ritual yang kerap kita baca, semoga dengan telaah ini, kita diberi kemantapan dalam memahami dan mengamalkan muatan spiritualnya : PERTAMA : Arrahman - Arrahim (Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang) dilekatkan dalam rangkaian Bismillah. Sebagaimana ditegaskan dalam QS. An-Naml [27] ayat 30 ; Allah berfirman :
“Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan Sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (An-Naml: 30) Sementara Bismillah disarankan dengan sangat oleh Nabi untuk kita pasang sebagai bacaan awal langkah, sebagaimana sabdanya :
RALAT RUBRIK KHUTBAH EDISI DESEMBER 2013 TERTULIS
“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Rasulullah bersabda “Upaya baik apa saja yang kita lakukan, jika tidak kita awali dengan Bismillah, maka terputus (dari pahala dan keridloan Allah SWT)” (HR. Muslim) KEDUA : Dalam susunan surat Alfatihah, Arrahman – Arrahim diletakkan setelah kalimat Rabbil ‘Alamin (Allah Yang Memelihara Seluruh Alam), dan Alfatihah juga disarankan dengan tegas agar kita jadikan sebagai pembuka dari segala upaya baik. KETIGA : Dalam susunan Asma’ul Husna yang berjumlah 99 itu Arrahman – Arrahim tercantum di bagian pertama dan kedua KEEMPAT : Dalam susnan Ayat Kursi Arrahman – Arrahim juga diletakkan di bagian awal sebagai penyempurna. Kalau ada orang membaca Ayat Kursi langsung QS. Albaqarah [2] Ayat 255 :Itu belum sempurna jika belum diawali dengan QS. Albaqarah [2] Ayat 163 :
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” (Al-Baqarah: 163) Arrahmanur Rahiim dalam Bismillah, Alfatihah, Asma’ul Husna dan Ayat Kursi semua diletakkan di awal, maka siratan maknanya menjadi sangat jelas bahwa Arrahman – Arrahim hendaknya kita jadikan sebagai dasar dari semua sikap dan perilaku yang kita terapkan dalam kehidupan ini : 1. Bismillahirrahmaanirrahim sebagai bacaan pembuka memberikan pesan, bahwa sebagai orang Islam ; hendaknya kita punya semangat men dasari semua prilaku yang akan kita lakukan kedepan, dengan dasar Arrahman – Arrahim, dengan semangat penuh cinta kasih kepada semua hamba Allah, apa dan siapapun dia. 2. Dalam Alfatihah ArrahmaaniRahiim diletakkan setelah ayat Alham dulillahi Rabbil-’Alamiin, ini mengingatkan kita : Bahwa sebagai orang Islam, Kita dijadikan sebagai kepanjangan Tangan Allah Yang Robbul ‘Alamin (Allah Yang Maha Memelihara Seluruh Alam) kita tidak mungkin bisa memilki karakter sebagai pemelihara yang bisa ngemong
kiri kanan jika di benak kita tidak tertanam semangat menebar Arrahman - Arrahim, menebar kasih sayang di antara sesama makhluk Allah. 3. Asmaul Husna berjumlah 99 akan sangat berat aplikasinya jika dua nama yang tertuang paling awal ; Arrahman – Arrahim tidak kita jadikan sebagai pijakan dalam menggapai makna di balik nama-nama setelahnya (Allahul Malikul Quddusus Salamul Mu’min Muhaimin dan seterusnya) Contoh : Misalkan Asma Allah Assabur (Allah Yang Maha Penyabar) berada di urutan ke 99 seakan menggambarkan bahwa Sabar itu Tingkat Sifat Mulia Tertinggi yang sulit kita raih jika niat dan langkah-langkah kita tidak kita dasari dengan semangat Arrahman - Arrahim. 4. Ayat Kursi menuangkan pesan bahwa setiap diri orang Islam disa rankan Nabi mampu duduk di Kursi Kepemimpinan, minimal sebagai pe mimpin bagi dirinya sendiri. Maka syarat supaya bisa menjadi pemimpin yang bijaksana hendaknya mendasarkan perilakunya dengan semangat menebar Arrahman - Arrahim. Kaum Muslimin Rahimakumullah.
Akhirnya, marilah di Awal tahun 2014 ini kita tata kembali tekad untuk menyelamatkan Indonesia. Mari kita aplikasikan pesan-pesan agama dalam kehidupan kita. Bismillah, Alfatihah, Asmaul Husna dan Ayat Kursi setidaknya telah cukup menjadi dasar bagi semangat kita untuk mewujudkan Indonesia sebagai negeri yang penuh Kasih dan sayang di antara sesama hamba Allah, apa dan siapapun dia. Beda Partai, Beda Calon, Beda Agama, Beda apa saja mari kita junjung Hak-hak Azasi yang ada dengan penuh kasih, mari kita jauhkan hati kita dari seluruh niat dan agenda-agenda yang kurang terpuji agar sesuai dengan Misi-misi Suci Allah. Amin Ya Rabbal Alamiin Semoga kita diberi umur panjang, sehat lahir batin dan dipenuhi keberkahan dari Allah SWT. Semoga dari waktu ke waktu, kita semakin kuat, semakin taqwa, semakin mampu menghindari perikalu negatif dengan penuh kesadaran, kesabaran dan keikhlasan. Semoga kita semua disejahterakan Allah bukan saja di dunia ini tapi juga sejahtera dan selamat hingga di akhirat kelak. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.
SEHARUSNYA
MPA 329 / Februari 2014
25
Dr. H. Mohammad Zaini, MM
Membangun Kepemimpinan Kolektif Kolegial Setelah masa karirnya genap 25 tahun, Dr. H. Mohammad Zaini, MM resmi dilantik sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kediri. Catatan kinerja suami Hj. Lilik Artinah ini tergolong lintas bidang. Tahun 1989 merupakan tahun pertama bagi lelaki kelahiran Bangkalan 24 Nopember 1961 ini mengawali karirnya sebagai PNS. Enam tahun kemudian, ayah tiga anak ini dipindahtugaskan sebagai staf di Sub Bagian Umum hingga tahun 2000. Setelah 11 tahun meniti karir dengan tekun, pada tahun 2001 sosok humoris ini dipromosikan sebagai Kepala Seksi Dokumentasi dan Statistik Bidang Urusan Agama Islam. Dua tahun kemudian mendapatkan amanah sebagai Kepala Seksi Ketatalaksanaan dan Kelembagaan Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama pada Sekolah atau Mapenda (kini Bidang Pendidikan Madrasah). Berselang lima tahun, pada tahun 2008 dirinya dipindahtugaskan sebagai Kepala Seksi Pemberdayaan Masjid pada bidang Pendidikan Agama pada Masyarakat dan Kemasjidan atau Penamas (kini Penais Zawa). Sejak tahun 2011 lalu, dirinya pun dipercaya sebagai Kepala Seksi Peberdayaan Zakat dan Wakaf pada Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf. PengabdianDrs. H. Jamal, M.Pd.I kini berkantor di Kankemenag Kota Batu. Sebab dirinya telah resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Batu, menggantikan pejabat lama Drs. H. Imron, M.Ag yang dimutasi ke Kankemenag Kota Malang. Mantan Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kankemenag Kota Surabaya ini, semula tak menyangka kalau dirinya bakal dipromosikan sebagai pejabat kepala Kankemenag Kota Batu. “Itulah yang membuat saya agak terlambat menghadiri acara pelantikan tersebut,” tukasnya singkat. Namun demikian, sambung pria berpenampilan rapi dan murah senyum ini, itu tak membuatnya patah semangat. Sebab baginya, jabatan adalah amanah yang sewaktuwaktu bisa diberikan atau diambil kembali oleh Allah SWT. “Oleh karenanya, setiap Muslim harus siap. Apalagi amanah ini menyangkut kehidupan keberagamaan umat,” ujarnya. Pria kelahiran Lamongan 16 Maret 1963 ini, semula sebagai Kepala Seksi Penamas di Kankemenag Kota Surabaya. Lalu di tempat yang sama dirinya dipercaya menjabat Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU). Kemudian dipromosikan sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Setelah enam tahun dilakoni, kini dirinya menerima amanah sebagai Kepala Kankemenag Kota Batu.
26
nya pun berlanjut dengan menjadi Kasi Perjalanan dan Sarana Haji di bidang yang sama pada tahun 2013. Disela-sela kesibukannya sebagai seorang PNS, Zaini kebilang seorang pembelajar sejati. Terbukti, meski sudah mengantongi S1 Ekonomi Jurusan Menajemen Keuangan Universitas Widya Gama (Uwiga)
Malang, dirinya mengikuti program MBA pada Institut Manajemen Bisnis Indosesia Surabaya dan lulus tahun 1998. Tak puas hanya dengan menggondol titel MBA, kembali dia menempuh progam Studi Magister Manajemen di Universitas Muhammadiyah Malang. Tepat pada tahun 2000 disandangnya pula titel MM. Itupun masih dekengkapinya lagi dengan gelar doktor bidang manajemen pendidikan yang diraihnya dari Universitas Negeri Malang (UM). Pengalaman birokrasi dan modal intelektual ini, tentulah cukup buat sulung dari tiga bersaudara ini untuk menjalankan roda kepemimpinannya di Kankemenag Kota Kediri. Nyatanya, dirinya memang memimpikan lahirnya lembaga pendidikan unggulan di kota santri tersebut yang bisa menjadi kiblat dunia pendidikan. “Memang secara kuantitas banyak. Tapi yang perlu digenjot adalah segi kualitasnya,” tutur putra pasangan H. Abdul Jabbar dan Hj. Siti Zaenab ini serius. Untuk mewujudkannya, Zaini akan melakukan koordinasi dengan seluruh staf agar memiliki cita-cita dan visi yang sama. Sebab tanpa kebersamaan, sebagus apapun rancangan program yang disusun tak akan menuai hasil maksimal. “Oleh karenanya, model kepemimpinan yang akan saya bangun adalah kolektif kolegial,” tegasya. “Dengan modal ini.. insya Allah kinerja kita akan menjadi lebih baik,” imbuhnya. Pri
Drs. H. Jamal, M.Pd.I
Menjaga Suasana Kenyamanan Bersama Dengan bekal seperti itu, tentu pria berkaca mata ini akan sanggup membawa Kementerian Agama Kota Batu ke arah tertib administrasi. Sebab itu merupakan prasya-
rat utama profesionalitas lembaga publik atau pemerintahan. Untuk itulah, suami Hj. Al-Mumtahinah, SE ini menekankan pentingnya Sistem Pengendalian Internal Pemerintahan atau SPIP. Sehingga di era keterbukaan ini, pejabat publik tidak salah langkah dalam mengambil
sebuah kebijakan. Ini agar langkah-langkah yang diambilnya tak “menimbulkan masalah” di kemudian hari. Itulah pasalnya, ayah Falih Hilmi Azhar dan M. Firdaus Al-Fais ini akan mengawali langkah kepemimpinannya dengan bersilaturahmi ke pejabat daerah, tokoh masyarakat dan ormas keagamaan, lembaga pendidikan keagamaan, serta yang lainnya. “Dengan bersilaturrahmi, kita bisa berkomunikasi dan merajut sinergi. Yang terpenting lagi, ini akan mengurai sekat-sekat primordial sebagai potensi konflik. Dengan begitu akan terbangun sebuah kebersamaan,” urainya. Penggemar sepak bola di masa mudanya ini juga berjanji akan meneruskan program-program yang telah dirintis para pendahulunya. Seperti kerja sama dengan Pemerintah Kota Batu untuk melaksanakan sertifikasi guru-guru TPQ. Lebih utama lagi, penikmat seafood ini berharap adanya program strategis yang dapat membina kerukunan intern dan antar umat beragama paada masyarakat Kota Batu yang pluralis. “Sebagai kota wisata, saya ingin semua elemen masyarakat bisa menjaga suasana kenyamanan bersama,” pungkasnya. Syarif
MPA 329 / Pebruari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 26
1/28/2014, 12:56 PM
PP. Ismul Haq Mojokerto
Membekali Santri dengan Ilmu Terapi dan Terapan
2001 itu, kini berdiri lantaran banyak disokong oleh pengobatan model kitab Syamsul Ma’arif tersebut. Setidaknya lahan dua hektar telah tersedia dan terwakafkan di sekitaran pondok. Bahkan mantan Bupati Mojokerto juga telah mewakafkan lahannya di daerah Pacet Mojokerto, karena telah merasakan keampuhan pengobatan di pondok ini. “Padahal saat pertama kali merintis, tanahnya masih pinjam dan bangunannya terbuat dari bambu beratapkan daun tebu,” kenang Kiai Bahrul. Memang keadaan KH. Bahrul Ulum, S.Ag., M.IH ponpes berangsur meningkat mulai dirasakan akhir “Bekal dari pesantren yang dulunya tahun 2007. Saat itu pengasuh pesantren dianggap hanya sebagai ‘ban serep’, sekarang didatangi oleh seorang teman yang merasa malah menjadi ‘ban utama’,” ungkap KH. iba dan menangis saat melihat keadaan M. Bahrul Ulum S.Ag, M.HI, pengasuh ponpes yang lahannya masih pinjam. TePondok Pesantren Ismul Haq Dsn. Kowan man tersebut memberi tahu, bahwa di MaDesa Gebangsari Kecamatan Jatirejo Ka- laysia ada pekerjaan. Tapi bukan mengajar bupaten Mojokerto ini mengkiaskan. kitab kuning. Sebab yang dibutuhkan adalah Bekal itu berupa amalan-amalan asma’ huffadh atau bisa juga pengobatan. yang diperolehnya dari kiai-kiai saat dirinya Mengingat pengasuh ponpes yang menimba ilmu di pondok pesantren. Pada dulu skripsinya mengangkat tentang pengsaat itu, banyak sekali teman-teman sepon- obatan Syamsul Ma’arif ini, teman yang padok yang meremehkan amalan-amalan dari da waktu itu juga anggota DPRD Jawa Timur kitab Syamsul Ma’arif. Sebuah kitab yang memberi tantangan. “Jika apa yang ada di merangkum metode penyembuhan melalui skripsi itu dapat dibuktikan, dia akan memedia asma’. “Apa kamu mau jadi dukun?” nanggung perjalanan ke Malaysia. Dan jika katanya mengingat ungkapan teman-te- tidak, berarti tidak jadi berangkat,” tuturnya. mannya – yang malah sekarang mengikuti Akhirnya, pengasuh ponpes yang sekursus ketabibannya – seraya tersenyum. nang bergurau ini pun menemui kiainya yang Siapa sangka jika kemudian hari pon- berasal dari Jombang. Selama seharian penuh, dok pesantren yang mulai dirintis tahun dengan mengerahkan segala daya, tantangan
Gerbang ponpes Ismul Haq putri
yang diberikan temannya tersebut dapat dilaksanakan. Dirinya ingin memastikan bahwa amalan-amalan yang diuraikan di skripsinya tersebut dapat diterapkan. Maka seluruh perjalanan ke Malaysia ditanggung temannya. “Mulai saat itu, saya menjalani profesi tabib di Malaysia,” ujar pria kelahiran Tuban ini sambil melempar tawanya yang renyah. Salah satu persoalan kesehatan yang dihadapi di Malaysia, banyak yang berhubungan dengan narkoba. Dengan ilmu yang dimilikinya, banyak sekali pasien yang sembuh. Berita itupun sampai pula ke Menteri Agama dan Menteri Kesehatan Malaysia. Akhirnya, Menteri Agama dan Menteri Kesehatan Malaysia mengumpulkan pecandu narkoba untuk diobati. Bahkan kedua menteri Malaysia tersebut menyempatkan diri untuk hadir langsung ke ponpes Ismul Haq beserta pecandu narkoba. “Alhamdulillah.. mereka yang sudah sembuh, sempat juga berkuliah di Indonesia,” tukas alumnus Ponpes Tebuireng yang juga pernah mengajar di UNISEL (University Industri Selangor) Malaysia ini. Di sela-sela menjalankan pengobatan di Malaysia, dirinya melihat banyak sekali alumni dari pondok pesantren yang bekerja menjadi tukang batu atau pekerja kasar di sana. Padahal mereka hafal kitab Alfiyah. Ataupun juga mereka yang telah mengenyam bangku perkuliahan. Ilmu pertabibannya pun lantas ditularkan kepada para tenaga kerja Indonesia. “Sehingga TKI alumni pondok pesantren yang dulunya tukang batu, sekarang sudah menjadi tabib dan lebih sejahtera,” kata suami Hj. Zulia Istifadah ini. Setelah melihat dan merasakan apa yang ada di Malaysia tersebut, maka pondok inipun membekali para santrinya dengan berbagai macam keahlian/skill. Jangan sampai
Para Wisudawan Tabib bersama ketua yayasan
MPA 329 / Pebruari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 27
1/28/2014, 12:56 PM
27
Selain ketabiban, santri juga dikenalkan dengan usaha
Santri sedang mengobati pasien asal Malaysia
ketika santri sudah keluar dari ponpes, malah obat herbal yang dipasok oleh koperasi. ponpes juga tersedia kandang-kandang yang akan menjadi cemoohan masyarakat. Atau Obat-obat herbal ketabiban di ponpes berisi berbagai macam kambing. Ada kambing memberi kesan bahwa alumni ponpes tidak ini memang diproduksi sendiri. Dua kali Jawa, gibas, ataupun kambing Taiwan yang bisa apa-apa atau malah menganggur. dalam satu minggu, para santri biasanya berbulu lebat. Di setiap petaknya, ada bebeDi samping ketabiban, di ponpes ini ro’an atau kerja bersama membuat obat her- rapa santri yang diserahi untuk mengurusi juga disediakan antara lain keahliah peter- bal. Obat herbal ini memang bukan obat kambing-kambing tersebut. Mulai dari banakan, pertanian, jasa laundry, serta pengo- herbal biasa. Ada tim tersendiri – ada tiga gaimana mencari rumput, menyiapkan, lahan air minum yang masih dalam proses. orang – yang memang khusus memberi doa- meracik, ataupun juga merawat kandangnya. Skill ini memang tidak dipaksakan kepada doa pada obat herbal tersebut. Yang istimewa, kandang kambing di ponpes seluruh santri, tetapi santri harus memilih Seluruh produk obat herbal ini tidak ini tidak berbau menyengat seperti biasanya. skill mana yang mereka sukai. hanya digunakan untuk proses pengobatan Di belakang kandang kambing, terdapat Khusus untuk ketabiban, para santri di ponpes saja, tapi juga dipasok untuk lahan pertanian tebu dan juga peternakan yang diperbolehkan untuk mendalami ilmu memenuhi kebutuhan tabib-tabib ponpes ayam potong. Setidaknya dalam waktu 40 ini adalah mereka yang sudah lulus dari se- Ismul Haq yang diwisuda pada bulan Mu- hari, ayam potong tersebut sudah dapat dikolah menengah atas. Karena jika dilakukan harrom tiap tahunnya. Tabib-tabib itu telah panen. Peternakan ayam ini pun, pengelosaat masih sekolah, dikhawatirkan akan tersebar di dalam maupun di luar negeri se- laannya diserahkan kepada santri yang menmengganggu kewajiban mereka di sekolah. perti Malaysia, Brunei, Philipina, Singapore jaganya. Selain doa-doa, para santri juga diberi bekal dan lain-lain. Hasil dari penjualan obat-obat Mengenai kebutuhan akan jasa penseperti metode pengobatan bekam, akupun- herbal inilah, yang menjadi salah satu pe- cucian di sekitaran ponpes yang semakin tur, pijat dan juga pengobatan lainnya. Di- nyokong berdirinya ponpes yang juga me- banyak, hal itu dimanfaatkan untuk sediakan pula tempat praktek tersendiri ngasuh 50 yatim piatu ini. “Omzet perbulan membuka tempat laundry. Setidaknya ada untuk melayani pasien yang datang baik dari kami kurang lebih mencapai 90 juta,” ujar tiga buah mesin cuci yang siap untuk memdalam negeri maupun dari luar negeri. kiai alumnus IAIN (UIN) Sunan Ampel Su- bersihkan tumpukan cucian. Santri pun Saat ini, setidaknya ada puluhan tabib rabaya ini. diberikan kesempatan untuk mengelolanya. santri siap sedia melakukan pengobatan jika Sementara itu, bagi santri yang menyu- Dalam satu hari, laba bersih tak kurang dari sewaktu-waktu ada pasien yang datang ingin kai peternakan, disediakan lahan untuk be- 200 ribu. “Selain untuk kebutuhan santri, berobat. Mereka melaksanakan pengobatan lajar tentang penggemukan kambing. Di lahan juga pembelajaran bagaimana mengatur secara terjadwal. Selain perusahaan,” ungkap ayah tiga sebagai wahana belajar, anak ini. santri juga mendapatPonpes yang bagi pengakan masukan berupa suhnya merupakan pesantren uang dari pengobatan sopo nyono (tak ada rancangan setersebut. Rata-rata dabelumnya, red), saat ini tak hanya lam sehari ada puluhan dirasakan oleh 160 santrinya pasien yang datang. yang mukim. Setidaknya sudah Jika hal itu ditaratusan alumnus yang menjadi ngani oleh santri, otomatabib juga menyebarkan manfatis santri tersebut akan atnya. Bahkan beberapa pejabat mendapatkan imbalan. juga telah merasakannya. Salah Meskipun besarannya satunya, Direktur Pendidikan tak dipatok, uang Diniyah dan Pondok Pesantren pengobatan itu akan Kemenag RI, Drs. H. A. Saifuddterasa besar karena in, MA yang berkenan hadir mesemua uang tersebut wisuda para tabib lulusan pondok diberikan kepada santri. Puluhan kambing di lahan belakang ponpes, ajang latihan santri pesantren Ismul Haq pada bulan Kecuali uang untuk obatMuharram lalu. Hisyam, Ans
28
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 28
1/28/2014, 12:56 PM
Atmosfer Bumi: Atap yang Terpelihara Oleh Yeti Widyawati, S.Pd*) Tanpa kita sadari baik pada waktu malam maupun siang hari, beribu-ribu atau bahkan berjuta-juta benda-benda langit berjatuhan menuju bumi akibat gaya gravitasinya. Benda-benda itu yang dikenal dengan istilah meteoroit, atau jika sudah sampai atmosfer bumi disebut dengan meteor. Hampir semuanya tidak sampai kepermukaan bumi apalagi merusaknya. Ini karena bumi memiliki atmosfer yang menghasilkan gesekan kuat pada setiap meteor yang jatuh. Meteor tidak dapat bertahan melawan gesekan ini terlalu lama dan kehilangan sejumlah besar massanya akibat terbakar. Keberadaan atmosfer mencegah kerusakan bumi yang bisa disebabkan oleh meteor. Di dalamalQur’an, sifat penciptaan atmosfer ini dijelaskan dalam Surat alAnbiya: 32; “Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” Salah satu petunjuk terpenting bahwa langit adalah “atap yang terpelihara” merupakan medan magnet yang melingkupi bumi. Lapisan teratas atmosfer ini merupakan daerah medan magnet yang disebut “Sabuk Van Allen”. Daerah ini dibentuk oleh sifat-sifat inti bumi. Inti bumi mengandung unsur-unsur magnetik yang kuat seperti besi dan nikel. Yang lebih penting, inti bumi terdiri atas dua struktur yang berbeda. Inti dalam berbentuk padat sedang inti luar berbentuk cair. Lapisan luar mengapung di atas lapisan dalam, menciptakan efek magnetik pada logam-logam berat yang membentuk medan magnet. Sabuk Van Allen adalah perpanjangan medan magnet, yang mencapai lapisan luar atmosfer. Medan magnet ini melindungi bumi dari kemungkinan bahaya dari angkasa. Salah satu bahaya terbesar adalah “angin matahari”. Selain panas, cahaya dan radiasi, matahari mengirimi bumi angin yang tersusun dari proton dan elektron yang bergerak dengan kecepatan 1,5 miliar kilometer per jam. Angin matahari tidak dapat menembus Sabuk Van Allen, yang menciptakan medan magnet pada jarak 64.000 km dari bumi. Ketika angin matahari, dalam bentuk hujan partikel, bertemu dengan medan magnet bumi, partikel-partikel tersebut
akan terurai dan mengalir mengitari medan magnet bumi. Atmosfer menyerap sebagian besar sinar X dan sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Tanpa penyerapan ini, di muka bumi tidak mungkin ada kehidupan. Atmosfer yang menyelimuti bumi hanya dapat dilalui oleh sinar-sinar yang tidak berbahaya, gelombang radio, dan cahaya tampak. Andai saja atmosfer tidak memiliki sifat impermeabilitas, kita tentu tidak dapat menggunakan gelombang radio untuk berkomunikasi, tidak juga cahaya yang sangat penting bagi kehidupan. Lapisan ozon yang menyelimuti
bumi mencegah sinar ultraviolet matahari, yang sangat berbahaya, mencapai bumi. Sinar ultraviolet matahari begitu tinggi kandungan energinya, sehingga dapat membunuh semua kehidupan yang ada di bumi. Untuk alasan ini, untuk memungkinkan terjadinya kehidupan di bumi, lapisan ozon adalah bagian dari langit sebagai sebagai “atap yang terpelihara” yang diciptakan secara khusus. Ozon dihasilkan dari oksigen. Oksigen (O2) dibentuk dari dua atom oksigen, sedangkan ozon (O3) dibentuk oleh tiga atom oksigen. Sinar ultraviolet yang berasal dari matahari menambah satu atom kepada molekul oksigen untuk membentuk molekul ozon. Lapisan ozon, yang terbentuk dengan bantuan sinar ultraviolet, menahan sinar ultraviolet yang berbahaya dan merupakan salah satu kondisi dasar yang paling penting. Singkatnya, andai saja inti bumi tidak memiliki kemampuan untuk membentuk medan magnet, dan atmosfer bumi tidak memiliki struktur dan kepadatan untuk menyaring sinar-sinar yang berbahaya, di bumi tidak mungkin ada kehidupan. Sangat jelas bahwa manusia
maupun makhluk hidup yang lain tidak mungkin dapat mengatur hal-hal tersebut. Ini adalah bukti, bahwa Allah telah menciptakan suatu pelindung yang sangat penting bagi kehidupan manusia, dan Dia telah menciptakan langit sebagai “atap yang terpelihara”. Tidak terdapatnya “atap yang terpelihara” pada planet lain merupakan petunjuk bahwa bumi secara khusus diciptakan untuk manusia. Misalnya, seluruh inti planet Mars adalah padat dan karenanya Mars tidak memiliki medan magnet di sekelilingnya. Mars tidak memiliki tekanan yang cukup untuk membentuk inti yang cair karena planetnya tidak sebesar bumi. Selain itu, berukuran tepat tidaklah cukup untuk membentuk medan magnet di sekeliling sebuah planet. Contohnya, Venus memiliki diameter yang hampir sama dengan bumi. Massa planet Venus hanya 2 % lebih kecil dari massa bumi, dan beratnya hampir sama dengan berat bumi. Oleh karena itu, baik dalam hal tekanan maupun alasan lainnya, sudah sewajarnya inti Venus pun memiliki bagian logam cair. Namun Venus tidak diselimuti oleh medan magnet, karena Venus memiliki kecepatan rotasi yang lebih rendah dibandingkan dengan rotasi bumi. Bumi melakukan satu rotasi penuh dalam satu hari, sedangkan Venus melakukannya dalam 243 hari. Ukuran bulan, planet-planet lain yang berdekatan dengan bumi, serta jarak mereka dari bumi merupakan hal yang penting bagi keberadaan medan magnet bumi yang merupakan “atap yang terpelihara”. Andaikan salah satu dari planet ini berukuran lebih besar, planet tersebut memiliki kekuatan gravitasi yang lebih besar pula. Planet yang berdekatan dengan bumi yang memiliki kekuatan gravitasi besar akan mengubah kecepatan cairan dan bagian padat inti bumi serta mencegah terbentuknya medan magnet seperti yang ada sekarang. Singkatnya, langit yang memiliki fungsi sebagai “atap” membutuhkan beberapa variabel seperti struktur inti bumi, kecepatan rotasi, jarak antar planet, dan kumpulan massa planet tersebut menghasilkan resultan yang tepat. *) Staf pengajar bidang studi fisika MAN Bondowoso.
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 29
1/28/2014, 12:56 PM
29
Kepemimpinan
Rasulullah Saw
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At-Taubah [9]: 128)
A
hmad Mustafa Al Maragi menyatakan dalam Tafsirnya, Allah menerangkan dalam ayat ini, bahwa Rasul (Muhammad Saw) berasal dari kalangan mereka (masyarakat itu) sendiri. Maka, kejayaan dan kemulyaan apapun yang dia (Rasul) peroleh, mereka (masyarakat) juga yang akan beruntung. Di samping itu, beliau merasa sedih bila mereka mendapat bahaya. Dan besar pula keinginan beliau untuk menyampaikan kebaikan (kesejah teraan) dunia maupun akhirat (bagi mereka). Jadi, persislah Rasul itu sebagai seorang dokter yang baik hati, dan ayah yang belas kasihan terhadap (anak-anak) mereka. Memang, Nabi Muhammad Saw lain dari pada yang lain. Beliau juga manusia, tetapi tidak seperti manusia biasa. Beliau bagai bintang kejora di antara bintang-bintang lainnya. Bagaimana tidak ? Rasulullah Saw adalah figure pemimpin yang ditunggu dan dirindukan umat, karena perannya yang sangat hebat. Beliau tidak memihak, kecuali kepada kepentingan khalayak. Tidak membuat kerdil masyarakat yang mencari rasa keadilan. Utusan Allah ini, selalu menebar salam,
30
MPA 329 / Februari 2014
kedamaian, ketentraman, kesejah teraan, dan kebahagiaan ke seluruh penjuru alam. AlSyaikh Shafiyyur-Rahman Mubarrakfury dalam Sirah Nabawiyah mengatakan, Rasulullah Saw lain daripada yang lain karena kafasihan bicaranya. Selalu menyampaikan (pem bicaraanya) itu, pada kesempatan yang paling tepat. Jernih kata-katanya. Jelas pengucapan dan maknanya. Beliau adalah orang yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri. Suka memaafkan saat memegang kekuasaan, dan sabar saat ditekan. Ini semua merupakan sifat-sifat yang diajarkan Allah Swt. Orang yang murah hati bisa tergelincir dan terperosok. Tetapi, sekian banyak gangguan yang tertuju kepada beliau, justru menambah kesabarannya. Tingkah polah orang-orang bodoh yang berlebih-lebihan, justru menambah kemurahan hatinya. Aisyah berkata, “Jika Rasulullah Saw harus memilih di antara dua perkara, tentu beliau memilih yang paling mudah di antara keduanya -selagi itu bukan suatu dosa. Jika suatu dosa, maka beliau adalah orang yang paling menjauhi suatu dosa. Beliau tidak membalas untuk dirinya sendiri, kecuali ada pelanggaran terhadap kehormatan
Allah. Lalu beliau membalas karena Allah. Beliau adalah orang yang paling tidak mudah marah, dan (jika terlanjur marah), paling cepat ridha.” Di antara sifat kemurahakan hati dan kedermawanan beliau yang sulit digambarkan, bahwa beliau berikan apa pun (kepada yang mem memerlukan) dan tidak takut menjadi miskin. Ibnu Abbas berkata, “Nabi Saw adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau yang paling menonjol ialah pada bulan Ramadhan saat dihampiri Jibril. Beliau benar-benar orang yang lebih murah hati untuk hal-hal yang baik daripada angin yang berhembus. Jabir berkata, “Tidak pernah beliau dimintai sesuatu, lalu menjawab ‘tidak’.” (Shahih AlBukhary, I/502-503). Nabi Saw adalah orang yang paling malu dan suka menunddukkan mata. Abu Sa’id Al-Khudry berkata, “Beliau adalah orang yang lebih pemalu daripada gadis pingitannya. Jika tidak menyukai sesuatu, maka bisa diketahui dari raut mukanya.” (Shahih AlBukhary, I/504). Nabi Saw adalah orang yang paling adil. Paling mampu menahan diri, paling jujur perkataannya dan paling
besar amanatnya. Musuh beliaupun mengakui hal ini. Sebelum nubuwwah, beliau sudah dijuluki AlAmin (orang yang terpercaya). Sebelum Islam dan pada masa Jahiliyah, beliau juga ditunjuk sebagai pengadil (juru adil). At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ali, bahwa Abu Jahal pernah berkata kepada beliau, “Kami tidak mendustakan diri (Muhammad), tetapi kami mendustakan apa yang engkau bawa.” Karena itu, kemudian Allah Swt menurunkan ayat tentang orangorang yang mendustakan itu, “Mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu (Muhammad), tetapi orang-orang yang zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 33). Nabi Saw adalah orang yang paling tawadhu’ (merendahkan diri), dan paling jauh dari sifat sombong. Beliau tidak gila hormat. Tidak mengingikan orang-orang berdiri saat menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja. Beliau biasa menjenguk orang sakit, duduk-duduk bersama orang-orang miskin. Memenuhi undangan hamba sahaya. Duduk di tengah para sahabat, sama seperti keadaan mereka. Aisyah berkata, “Beliau biasa menambal terompahnya (sendiri), menjahit bajunya. Melaksanakan pekerjaannya dengan tangannya sendiri, seperti yang dilakukan salah seorang di antara kalian di dalam rumahnya. Beliau sama dengan orang lain, mencuci pakaiannya sendiri. Memerah air susu dombanya dan membereskan urusannya sendiri.” (Miskatul-Mashabih, 2/520). Beliau adalah orang yang paling aktif memenuhi janji. Menyambung tali persaudaraan. Paling menyayangi dan bersikap lemah lembut terhadap orang lain. Paling bagus pergaulannya. Paling lurus akhlaqnya, paling jauh dari akhlaq yang buruk. Tidak pernah berbuat kekejian, dan tidak menganjurkan kepada kekejian. Bukan termasuk orang yang suka mengumpat dan mengutuk. Bukan orang yang suka membuat hiruk pikuk di pasar (di tengah masyarakat). Tidak membalas keburukan dengan keburukan serupa, melainkan (suka) memaafkan dan lapang dada. Belau tidak membiarkan orang berjalan di belakabangnya. Tidak mengungguli hamba sahayanya dan pem bantuanya dalam masalah makan dan pakaian. Membantu orang yang justru seharusnya membantu beliau. Tidak pernah membentak pembantunya. Tidak pernah menegurnya karena perbuatan pembantunya yang tidak beres atau tidak mau melaksanakan perintahnya. Apalagi memenjarakannya. Menghadiri jenazah mereka. Tidak mencela orang
Nabi Saw adalah orang yang paling adil. Paling mampu menahan diri, paling jujur perkataannya dan paling besar amanatnya. Musuh beliau-pun mengakui hal ini. Sebelum nubuwwah, beliau sudah dijuluki AlAmin (orang yang terpercaya).
miskin karena kemiskinannya. Dalam suatu perjalanan, beliau memerintahkan untuk menyembelih seekor domba. Seseorang berkata, “Akulah yang akan menyembelihnya.” Yang lain lagi berkata, “Akulah yang akan mengulitinya.” Yang lain lagi berkata, “Akulah yang akan mema saknya.” Lalu beliau bersabda, “Akulah yang akan mengumpulkan kayu bakarnya.” Mereka berkata, “Kami akan mencukupkan bagi engkau.” Beliau berkata, “Aku sudah tahu kalian akan mencukupkan bagiku. Tapi, aku tidak suka berbeda dengan kalian. Sesungguhnya Allah tidak menyukai hamba-Nya yang berbeda di tengahtengah rekan-rekannya.” Setelah itu beliau bangkit lalu mengumpulkan kayu bakar.” (Khulashah-Sair, hal, 22) Hindun bin Abu Halah berkata, “Be liau selalu menahan lidahnya kecuali untuk hal-hal yang dibutuhkan. Mem
persatukan para sahabat dan tidak me mecah belah mereka. Menghormati orang yang memang dihormati setiap kaum. Beliau mengawasi para sahabat, menanyakan apa yang terjadi di antara manusia. Membaguskan yang bagus dan membenarkannya. Memburukkan yang buruk dan melemah- kannya. Sederhana, dan tidak macam-macam. Tidak lalai karena takut jika mereka lalai atau bosan. Berbuat lemah lembut kepada orang yang paling baik. Orang yang paling baik di mata beliau adalah orang yang paling banyak nasihatnya. Dan orang yang paling besar kedudukannya di mata beliau adalah orang yang paling baik perhatian dan pertolongannya. Beliau tersenyum jika ada sesuatu yang membuat mereka tersenyum. Mengagumi sesuatu yang membuat hadapi mereka kagum. Sabar meng kekasaran perkataan orang yang asing. Beliau bersabda, “Jika kalian melihat orang yang ingin mencari keperluannya, maka bantulah ia.” Beliau tidak mencari pujian, kecuali dari orang yang memang pantas.” (Asy-Syifa’, Al-Qadhy Iyadh, I/121-126. Lihat pula pada AsySyama’il. At-Tirmidzy). Secara umum, Rasulullah Saw adalah gudangnya sifat-sifat kesempurnaan yang sulit dicari bandingannya. Allah membimbing dan membaguskan bim bingan-Nya. Sampai-sampai Allah ber firman terhadap beliau seraya memuji beliau. “Dan sesungguhnya kamu benarbenar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4). Sifat-sifat yang sempurna inilah yang membuat jiwa manusia merasa dekat dengan beliau. Membuat hati mereka mencintai beliau. Menempatkan beliau sebagai pemimpin yang menjadi tumpuan harapan hati. Bahkan orangorang yang dulunya bersikap keras terhadap beliau, berubah menjadi lemah lembut, hingga akhirnya manusia masuk ke dalam agama Allah secara berbondongbondong. Beliau bersabda: “Orang yang berkasihsayang, dikasihsayangi (Tuhan) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kasihsayangilah siapa saja di muka bumi. Tentu yang di langit mengasih-sayangimu”. (HR. Abu Dawud dan Baihaqi) Sifat-sifat yang sudah disebutkan di tulisan ini hanya sebagian kecil dari gambaran kesempurnaan dan keagungan sifat-sifat beliau. Hakekat sebenarnya yang menggambarkan sifat dan ciri-ciri beliau adalah sesuatu yang tidak bisa diketahui secara persis hingga sedetail-detailnya. Semoga kita bisa mengikuti jejak Rasulullah Saw yang sangat terpuji itu. (AS)
MPA 329 / Februari 2014
31
Resep Bahagia Oleh: Abu MA Syamsuz Zaman*)
T
ujuan hidup manusia –ingin bahagia. Badan sehat, tenaga kuat, hidup manfaat, selamat dunia dan akhirat. Ada lagi yang bilang, hidup bahagia itu -kalau tercukupi segala kebutuhannya, tak kurang suatu apapun. Dan masih banyak lagi deretan syarat hidup bahagia, sesuai hajat masing-masing orang. Ini banyak dipengaruhi oleh ruang dan waktu di mana seseorang itu berada. Kebiasaan orang kota, suka berlibur di alam pedesan nan asri dan nyaman. Sedang masyarakat pedesaan, punya keinginan pergi kekota –melihat ge dung-gedung bertingkat dan kepa datan lalu lintas di jalan-jalan protocol. Masyarakat penghuni daratan, ingin menikmati pesisir yang dihiasi deburan ombak laut yang dinamis. Bahkan orang kota, suka melirik dan ingin membangun vila-vila di pegungungan yang indah dan asri. Begitu seterusnya, di sana ada rasa kebahagiaan tersendiri. Apakah ini yang dimaksud peribahasa “rumput tetangga lebih hijau”. Namun, tidak semua orang bisa me raih kebahagiaan sesuai keingi nannya. Ada baiknya kita mencermati 9 tips hidup lebih berbahagia di hari depan.
1. Jangan Takut dan Khawatir
Perasaan takut dan khawatir, meru pakan fikiran yang paling tidak pro duktif. Sebagian besar hal-hal yang
32
MPA 329 / Februari 2014
dikhawatirkan atau ditakutkan (sebe narnya) tidak pernah terjadi. Siapa takut? Allah Swt beriman, artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menga takan: “Tuhan kami ialah Allah” Kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan menga takan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat [41]: 30) Takut dan kuwatir, identik dengan sikap lemah dan bersedih. Ujungujungnya, tidak kreatif. Artinya, lemah berinisiatif dan takut bertindak. Bersedih hati, adalah sebuah dampak dari khawatir terhadap sesuatu –akibat perbuatannya. Selama manusia masih dihinggapi dua hal ini, kebahagiaan sulit diwu
judkan dalam hidupnya. Dua sifat tidak terpuji itu, hendaknya dijauhi sedapat mungkin.
2. Jangan Pernah Menyimpan Dendam
Dendam adalah hal terbesar dan akan menjadi beban terberat jika seseorang menyimpannya di dalam hati. Maukah Anda membawanya sepanjang hidup ? Tentu, tidak. Jangan sia-siakan energi dengan menyimpan dendam. Sudah pasti tidak ada gunanya. Merugikan diri. Gunakanlah energi untuk hal-hal yang positif, agar hidup lebih produktif. Dendam, dilahirkan karena adanya buruk sangka. Mencari-cari keburukan orang, dan menggunjing satu sama lain. Sedapat mungkin sifat-sifat tidak terpuji itu harus dijauhi. Allah Swt menegaskan, artinya,“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang, dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hujurat [49]: 12) Purbasangka, mencari-cari kesa lahan orang dan menggunjing –adalah
tiga serangkai larangan Allah Swt. Bahkan, perbuatan tersebut dinis batkan bagai memakan daging sau daranya yang telah meninggal dunia. Menjijikkan, mengerikan, dan sesuatu yang sebenarnya tidak mung kin. Artinya, harus dihindari.
3. Fokus Pada Satu Masalah
Jika seseorang memiliki beberapa masalah, selesaikan masalah itu satu demi satu. Jangan terpikirkan untuk menyelesaikan masalah secara ber sama sekaligus. Karena, justru akan membuat hidup banyak beban, dan akhirnya stress. Manusia itu, bukan tuhan. Manusia adalah makhuk yang lemah. Tidak mampu melangkahi dan menggulung gunung. Dari sedikit demi sedikit, seseorang bisa menyelesaikan berbagai masalah yang terkembang di hadapannya. Fokuskan dulu pada satu masalah. Apabila sudah rampung masalah pertama, baru berpindah kepada lainnya. “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kanlah dengan sungguh-sungguh kerja (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Alam Nasyrah [94]: 7-8)
4. Jangan Membawa Tidur Masalah Anda
Masalah, adalah hal yang sangat buruk untuk dibawa tidur. Fikiran bawah sadar, adalah hal yang luar biasa. Dapat membuat seseorang gelisah. Tidur menjadi tidak nyenyak. Bahkan, menyebabkan orang mudah menderita sakit. Lebih baik masalah itu diselesaikan sebelum tidur. Kalau tidak (mungkin), lepaskan dulu fikiran dari masalah itu. Tunda untuk hari esok atau lusa. Sehingga, badan dan fikiran tak ada beban saat mulai tidur. Bangun, kondisi lahir batin menjadi fress dan energik.
5. Jangan Mengambil Masalah Orang Lain Untuk Anda Selesaikan
Membantu orang lain yang sedang dalam masalah adalah hal yang mulia. Tetapi, jika kita mengambil porsi terbesar untuk menyelesaikan masalah orang lain tersebut, justru itulah kesalahan terbesar. Biarkanlah orang tersebut yang menyelesaikan masalahnya sendiri dengan porsi terbesar. Kita, membantu sesuai dengan kemampuan dan kepan tasan yang kita miliki. Memang, agama mengajarkan ta’awun, saling tolong menolong. Namun, tetap ada batas-batasnya. Kadang memang, seseorang tidak terasa bahwa dirinya telah mengambil sebagian besar porsi dari masalah sahabatnya untuk diselesaikan. Sampai
seseorang itu kecapekan dan jatuh sakit. Disini, perlu adanya ukuran standar kepatutan dalam menolong sahatanya –sesuai kemampuan yang dimiliki. Dengan demikian, akan melahrkan rasa kepuasan dan kebahagiaan tersendiri.
6. Jangan Hidup di Masa Lalu
Mungkin terasa nyaman bagi kita mengingat hal-hal yang menyenangkan di masa lalu. Tetapi jangan Anda terlena didalamnya. Konsentrasilah dengan apa yang terjadi saat ini. Karena, kita pun akan bisa merasakan banyak kebahagiaan di saat ini. Saya yakin kita akan mempunyai perasaan yang jauh lebih berbahagia jika kita merasakan apa yang terjadi saat ini dibanding dengan mengingat-ingat kebahagiaan di masa lalu. Kita boleh saja bernostalgia. Namun, secara fisik, kita tidak mungkin hidup seperti zaman itu. Waktu dan tempat hidup kita sekarang, sudah bukan zaman dulu lagi. Kita hidup di zaman sekarang. Kita hadapi segala permasalahan yang timbul saat ini. Memang, berbeda sekali masalah yang muncul dibanding dengan masalah zaman itu. Volume dan ragamnya berbeda pula. Ada perasaan yang muncul dari dalam fikiran, masih enak zaman dahulu. Lalu, ada yang berseloroh “ijek enak zamanku biyen”, masih enak zaman saya dahulu. Mungkin ada benarnya. Namun, siapa yang bisa hidup kembali di zaman “biyen”. Seseorang yang saat ini berusia 62 tahun, mana bisa kembali hidup di zaman 20 tahun yang lalu dengan usia 42 tahun. Tentu tidak. Kalau dipaksakan, mungkin yang bisa kembali hanya perasaan secara psychis. Fisiknya, tidak mungkin sama sekali. Bolehlah berangan-angan seperti suasana 20 tahun lalu. Namun, itu bukan dijadikan alasan untuk bermalas-malas menghadapi kenyataan saat ini. Justeru keindahan dan keberhasilan masa lalu –dijadikan dorongan untuk menghadapi problema hidup di zaman sekarang.
7. Jadilah Pendengar yang Baik
Mungkin sebagian besar orang, susah untuk menjadi pendengar yang baik. Justru sebaliknya, mengharapkan orang lain yang mendengarkan omongan kita. Tetapi, sesungguhnya dengan belajar mendengarkan orang lain, kita akan mendapatkan banyak hal baru yang sangat berguna bagi kebahagiaan hidup. Kalau kita hanya suka bicara, sedang orang lain dipaksa menjadi pendengar setia. Maka bisa jadi orang lain yang dapat menikamati pesan-pesan kita. Se dang kita, belum tentu. Merasa capek
dan lelah, bahkan sakit, bisa jadi, ka rena banyak bicara. Suatu saat, kita suka menjadi pendengar setia, agar bisa menikmati kebahagiaan dalam hidup ini. Sebenarnya, bisa menjadi sumber kebahagiaan bagi sang suami –kalau suka mendengarkan carita unik dari sang isteri yang berhasil menyuapi anak tetangga yang bandel pada orang tuanya. Anak itu, susah makan bila disuapi ibunya sendiri. Bahkan, rewel, ngambek, menangis tak henti-hentinya. Begitu didatangi sang isteri (saya), lalu diambil alih menyuapinya, maka habis dua porsi si anak tetangga itu. Cerita semacam ini kalau kita mau mendengarkan dan merenung, bisa menjadi sumber kebahagiaan tersendiri.
8. Jangan Biarkan Frustasi Mengacaukan Hidup Anda
Kasihanilah diri kita lebih dari apa pun yang membelenggunya. Maksudnya adalah, janganlah kita menyerah pada frustasi. Maju terus. Ambillah tindakantindakan positif, dan lakukanlah dengan konsisten. Adam Malik, mantan wakil presiden RI pernah mengatakan, tak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Bahkan, di era sekarang ini, kan ada jalan tengah. Allah Swt telah menunjukkan solusi dalam setiap pemecahan masalah dengan firman-Nya, artinya: “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Alam Nasyrah [94]: 5-6). Petunjuk Allah Swt ini diulang dua kali dalam surat ini. Menunjukkan, bahwa setiap masalah yang sulitnya kayak apapun–dapat diselesaikan dengan cara yang baik.
9. Bersyukurlah Selalu
Bersyukur dan berterimakasih atas semua yang didapatkan. Bukan hanya hal yang positif saja, tetapi juga hal yang negative. Karena, dibalik setiap hal yang negatif, ada hal baik yang bisa dipetik hikmahnya. Sayang, tidak semua orang mempunyai kemampuan untuk mengambil hikmah -setiap musibah yang menimpa pada dirinya. Menjadi orang yang pandai menyelami setiap hal yang tidak diharapkan –adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Dia menjadi orang selalu legawa dalam setiap situasi dan kondisi yang dihadapi. Ada baiknya, di penghujung tahun 2014 ini, kita mencoba meniti hidup bahagia dengan menjadikan sembilan cara tersebut di atas –sebagai resepnya. Semoga. Diolah dari http:// www.akuinginsukses.com/dan dari sumber lain. *) Penulis: Aktifis Da’i di Jawa Timur.
MPA 329 / Februari 2014
33
Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA
Pelayanan Publik yang Cepat, Tepat dan Memuaskan Prof. Dr. Abdul Djamil, MA adalah pribadi yang menawan. Tampilannya sederhana, murah senyum, humoris dan lembut dalam bertutur kata. Dalam berbagai momen tak jarang melontarkan “candaan ilmiah” untuk menyegarkan suasana. Tapi jangan salah sangka. Meski tampilannya low profile, dirinya memiliki kepiawaian yang tersimpan. Disamping intelektualitasnya yang brilian, juga memiliki skill manajerial yang memikat, serta integritas moral yang teramat mempesona. Soal intelektualitas, tak perlu diragukan lagi. Sebab Guru Besar IAIN Walisongo ini pernah dua periode dipercaya sebagai Rektor IAIN Walisongo Semarang. Paduan potensi itulah, yang menjadikannya begitu dekat dengan para staf di lingkungan kerjanya. Meski demikian, Direktur Jenderal Bimbinga Masyarakat Islam ini memiliki ingatan tajam terhadap tugas-tugas bawahannya. Itulah yang membuat para pegawai yang bekerja di lingkungannya, tak ada yang berani melalaikan tugas. Sebab dia selalu melakukan kontrol penuh terkait pekerjaan yang diemban jajarannya. Jika ada bawahan yang kurang disiplin misalnya, dirinya tak segan-segan menegurnya secara langsung melalui strategi “sindiran-guyon”nya yang khas. Sebelum menjabat Dirjen Bimas Islam, Profesor Djamil – demikian dirinya kerap disapa – pernah diserahi amanah untuk memimpin Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama sejak pertengahan tahun 2010 silam. Baginya, antara dunia kampus, Litbang dan Bimas Islam, adalah merupakan dunia yang berbeda. Namun semuanya memiliki kaitan secara tak langsung. Ketika harus berhadapan dengan realitas kehidupan umat Islam secara riil di Bimas Islam, pengalamannya hidup di kampus dan mengenyam pendidikan di dunia pesantren dirasakan sangat membantunya. Sejarah masa lalunya yang banyak bergumul dengan
para tokoh dan ulama’, kini sangat berperan ketika dirinya menghadapi persoalan keagamaan, konflik sosial dan pelayanan keumatan. Begitupun dengan dunia kampus yang bersinggungan dengan tradisi keilmuan yang kritis dan visioner, sangatlah berfungsi ketika harus mengambil keputusan secara cepat, tepat dan efektif. Sejak muda dia memang dikenal sebagai pria yang aktif dan cekatan. Bahkan ketika menjadi mahasiswa di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang, dirinya sudah mengikuti berbagai aktivitas. Disamping pernah tercatat sebagai pemimpin redaksi di beberapa media pers kampus, dirinya sangat menguasai perangkat teknologi informasi. Kegemaran “berteknologi” itupun diteruskan hingga melanjutkan studinya di S2 dan S3 di almamater yang sama. Maka tak heran, ketika menahkodai Ditjen Bimas Islam, berbagai program yang terkait dengan sistem informasi memperoleh “perhatian” yang amat sangat serius. Diantaranya adalah dengan mengembangkan sistem informasi manajemen penikahan, serta infrastruktur jaringan yang terintegrasi antara KUA ditingkat daerah sampai Kantor Pusat. Sistem Informasi Manajemen Bimas Islam (SIMBI) yang digulirkan sejak 2007 pun, saat ini telah mengalami pengembangan yang sangat luar biasa. Sehingga seluruh sistem pelayanan publik, kini makin cepat, tepat sasaran dan memuaskan masyarakat. Melalui SIMBI inilah, seluruh pendataan di lingkungan Bimas Islam, sudah tertata secara integral, efektif, efisien dan mudah diakses masyarakat. Profesor Djamil merasa perlu untuk terus meningkatkan SIMBI. Sebab SIMBI dibangun berdasarkan pada kebutuhan lapangan guna meningkatkan layanan di berbagai bidang. Untuk pernikahan melalui aplikasi SIMKAH (Sistem Informasi Manajemen Nikah), dengan konsep utama guna meningkat-
Dirjen Bimas Islam Prof. Abdul Djamil dalam dialog Kerukunan Umat Beragama
34
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 34
1/28/2014, 12:56 PM
kan layanan administrasi pencatatan pernikahan dan datadata terkait. Juga direktori KUA, dengan konsep penyajian alamat dan lokasi gedung KUA seluruh Indonesia. Sementara bidang kemasjidan dengan aplikasi SIMAS (Sistem Informasi Masjid), untuk menyajikan data-data yang berhubungan dengan lokasi masjid dan mushalla, foto, profil dan hal-hal terkait. Juga terdapat Sistem Informasi Wakaf (SIWAK), Sistem Informasi Zakat Terpadu (SIMZAT), Direktori Penghulu, Direktori Penyuluh Agama Islam (PAI), Direktori Majelis Taklim, Peta Konflik Sosial Keagamaan di Indonesia, dan sebagainya. Bagi Prof. Djamil, pengembangan teknologi informasi semacam itu, sangatlah penting sekali. Sebab teknologi informasi merupakan salah satu media modern yang dapat mendekatkan sesuatu yang jauh, memudahkan sesuatu yang sulit, dan mengefektifkan sesuatu yang kompleks dalam mendukung semua lini layanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Terkait dengan KUA, bahwa Ditjen Bimas Islam akan memberikan dukungan penuh agar SIMKAH dapat disosialisasikan kepada semua KUA. Oleh karenanya, dirinya berharap agar SIMKAH dapat mengkaver seluruh informasi tentang KUA; seperti kondisi gedung, jumlah SDM, sarana pra-
nikah. Ada yang harus berjalan kaki sambil menenteng tasnya lantaran jalanan licin sehingga tak bisa dilewati kendaraan. Ada lagi yang harus naik-turun gunung menunggang kuda demi menjalankan tugasnya. “Jadi.. ya jangan jadi Dirjen kalau tak mau mendengar desah nafas KUA,” katanya datar. Itulah pasalnya, dirinya sudah lama sekali memotivasi petugas-petugas KUA agar melakukan pencatatan nikah di KUA setempat. Meski dirinya menyadari, bahwa kultur masyarakat memang teramat beragam sekali. Ada yang tak mau melakukan pencatatan nikah di KUA, karena ada kesan kalau nikah di KUA itu sang mempelai sedang mengalami “masalah”. Ada pula adat yang mengharuskan melangsungkan pernikahan di waktu malam, sehingga tak mungkin dilakukan di KUA. Adat-istiadat semacam itu rupanya sangat bermacam-macam. “Mindset publik yang semacam itu, haruslah kita ubah. Perlahan tapi pasti,” ujarnya bersemangat. Tentu tak hanya KUA saja yang menjadi prioritasnya. Dirjen Bimas Islam ini juga sangat memperhatikan masalahmasalah lainnya. Tentang persoalan tahunan seputar hisabrukyat, misalnya. Pihaknya tak pernah berhenti untuk selalu mencari jalan titik-temu. Sebab menurutnya, persoalan ini masih menjadi masalah yang rentan sekali di Indonesia. “Namun demikian, jangan sampai masalah ini menjadi bibit
Saat penandatanganan Rehabilitasi Masjid Besar As Salam Kec. Sungai Raya Kab. Hulu Sungai Selatan
Dirjen Bimas Islam Prof. menerima cinderam mata seusai Lokakarya Nasional Ilmu Falak 2013 di markas CASA
sarana, maupun buku nikah yang telah digunakan. “Dengan sistem ini akan sangat membantu bagi kita dalam memantau kinerja secara nasional,” tukasnya. “Kalau dulu ada laporan mengenai kekurangan stok buku nikah misalnya, kan persoalan semacam itu tak perlu sampai mencuat di media massa,” ungkapnya. Ke depan, kataya, pengelolaan data pernikahan akan terus dikembangkan melalui aplikasi pencatatan data yang akan diintegrasikan dengan penggunaan e-nikah pada KUA. Targetnya, pada tahun ini seluruh KUA harus sudah dapat merealisasikannya. Dan seluruh Kanwil Kemenag wajib mendukung penerapan aplikasi SIMKAH pada seluruh KUA. Menurutnya, di seluruh Indonesia terdapat 5.383 KUA. Oleh karenanya, wajar jika memiliki dinamika dan cerita yang sangat beragam. Posisinya membentang mulai dari Papua sampai Sabang, dari Miangas sampai Rote. Dari perkotaan sampai ujung paling jauh, Kepulauan Natuna atau di Sulawesi Utara yang berbatasan dengan negara lain. “Sering saya berfikir saat larut malam tentang wilayah kerja saya. Yang tampak itu dua: satu di Jakarta karena tiap hari bertemu terus. Sedang yang satunya membentang di seluruh kepulauan Indonesia,” tuturnya. Dengan luas wilayah semacam itu, paparnya, maka banyak sekali muncul cerita yang macam-macam. Ada yang harus naik kapal berjam-jam untuk melakukan pencatatan
perpecahan di kalangan umat Islam,” pintanya penuh harap. Hingga kini, tuturnya, langkah-langkah pencarian titiktemu tersebut masih terus dilakukan. Apalagi teknologi rukyat sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kita cukup memasukkan data koordinat tempat pelaksanaan rukyat ke sebuah teleskop yang canggih. Maka teleskop itupun akan bergerak sendiri menuju benda langit yang dituju. Selain teleskop, software-software komputer atau sejenisnya, juga cukup akurat dalam menyumbang kemajuan rukyatul hilal. Untuk itulah, pihaknya memberikan apresiasi kepada para ahli falak dari berbagai daerah atas upaya penyerasian hisab atau data astronomis dalam penyusunan kalender Islam. Langkah ini diperlukan untuk meminimalisir perbedaan dalam penetapan awal bulan Ramadhan dan hari raya. “Berbagai upaya tetap kita lakukan, meskipun hingga kini belum ada titik temu. Tapi kita tidak akan berputus asa,” ucapnya serius. “Saat ini para ahli falak sudah berbesar hati untuk mencari titik persamaan dengan memunculkan kriteria imkanur-rukyat atau visibilitas pengamatan,” tambahnya. Sebagai bentuk komitmen, kini Kemenag telah merintis program studi ilmu falak di perguruan tinggi Islam baik di tingkat S1, S2 dan S3 seperti di IAIN Walisongo Semarang. “Upaya pengembangan bidang studi ini harus dilakukan. Jika tidak, maka ahli falak akan semakin sedikit. Sebab memang bidang ini tidak banyak diminati,” ungkapnya. Il/ berbagai sumber
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 35
1/28/2014, 12:56 PM
35
Mempertimbangkan Kecerdasan Paripurna dalam Dunia Pendidikan Oleh Drs. Trianto, M.Pd
Dunia pendidikan hingga saat ini masih percaya, bahwa kecerdasan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan sukses gagalnya peserta didik belajar di sekolah. Peserta didik yang mempunyai taraf kecerdasan rendah atau di bawah normal sukar diharapkan berprestasi tinggi. Tetapi tidak ada jaminan bahwa dengan taraf kecerdasan tinggi seseorang secara otomatis akan sukses belajar di sekolah bahkan ketika hidup dalam masyarakat. Suatu kenyataan, bahwa tidak jarang dalam dunia nyata ada sekelompok orang yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi kalah bersaing oleh orang lain yang ber-IQ relatif lebih rendah namun lebih berani menghadapi masalah dan bertindak. Memang revolusi dunia pendidikan benar-benar berbalik seratus delapan puluh derajat setelah Howard Gardner menemukan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, bahwa ada banyak kecerdasan yang dimiliki setiap orang. Teori ini juga menekankan pentingnya “model” atau teladan yang sudah berhasil mengembangkan salah satu kecerdasan hingga puncak. Dalam memaknai pembelajaran Gardner memaparkan 8 (delapan) kecerdasan yang dimiliki manusia; yaitu kecerdasan verbal/bahasa, kecerdasan logika/matematika, kecerdasan spasial/visual, kecerdasan tubuh/kinestetik, kecerdasan musical/ritmik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan spiritual. Teori Gardner tentang kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences, ‘dipatahkan’ atau ‘disempurnakan’ oleh 36
hasil kajian Paul G. Stoltz. Stoltz memperkenalkan bentuk kecerdasan keempat setelah IQ, EQ dan SQ yaitu apa yang ia namakan Adversity Quotient (AQ), yaitu bentuk kecerdasan tentang kegigihan manusia dalam menghadapi setiap tantangan sehari-harinya. Tetapi yang harus disadari bahwa kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences (MI), yang diusung Howard Gardner menemui jalan buntu ketika melihat kenyataan bahwa tidak sedikit orang-orang yang memiliki IQ, EQ, SQ dan plus AQ tinggi yang diperkenalkan Paul Stoltz tidak cukup mampu menjadi panutan (figure), contoh, teladan, dan utswah yang baik bagi orang lain. Mengapa sampai seperti itu? Kemungguhan Kecerdasan Intelektual (IQ) Kecerdasan Intelektual (IQ) hakekatnya merupakan kecerdasan yang mengacu pada kemampuan umum yaitu belajar dari pengalaman dan mengacu pada kemampuan untuk mengkritik dan berfikir abstrak. Menurut Elhamidi (2009) kecerdasan intelektual merupakan kecerdasan yang menuntut pemberdayaan otak, hati, jasmani, dan pengaktifan manusia untuk berinteraksi secara fungsional dengan yang lain. Kecerdasan ini dianggap sebagai bentuk kecerdasan pertama yang ditemukan manusia. Bahkan dalam catatan sejarah manusia, penelitian tentang kecerdasan intelektual telah berumur ratusan tahun dan dilakukan terhadap ratusan ribu orang. Pertama kali kecerdasan ini ditemukan oleh William Stern pada sekitar tahun 1912.
Sebagai bentuk kecerdasan pertama, IQ digunakan sebagai pengukur kualitas seseorang pada masanya, dan ternyata masih juga di Indonesia saat ini. Bahkan untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggipun pada saat itu, IQ-lah yang menentukan tingkat keberhasilan dalam penerimaan masuk ke jenjang pendidikan tersebut. Kecerdasan ini terletak di otak bagian Cortex (kulit otak). Kecerdasan ini adalah sebuah kecerdasan yang memberikan kita kemampuan untuk berhitung, beranalogi, berimajinasi, dan memiliki daya kreasi serta inovasi. Atau lebih tepatnya diungkapkan oleh para pakar psikologis dengan “What I Think”. Untuk selanjutnya kecerdasan intelektual ini tetap dianggap sebagai barometer dalam menentukan tingkat keberhasilan, sehingga dijadikan standar dalam mengukur tingkat kemampuan seseorang – bahkan dalam mengklasifikasi tingkat kecerdasan melalui suatu uji kecerdasan yang biasa disebut dengan tes-IQ. Dari kecerdasan Intelektual (IQ) ke Multiple Intelligences (MI) Selama ini para pendidik telah melakukan kekeliruan karena menganggap tes kecerdasan atau tes-IQ adalah satusatunya ukuran yang paling dapat dijadikan patokan untuk mengukur kecerdasan seseorang. Menurut Howard Gadner, kecerdasan manusia juga harus dinilai berdasarkan: (1) kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang terjadi pada kehidupan; (2) kemampuan menemukan persoalan-persoalan baru untuk diselesaikan atau dicari solusi-
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 36
1/28/2014, 12:56 PM
nya; dan (3) kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan memberikan penghargaan dalam budaya seseorang. Bahkan Goleman (2006) menyatakan, bahwa setinggi-tingginya kecerdasan intelektual hanya menyumbang kira-kira 20% bagi faktor-faktor yang menentukan sukses individu dalam hidup. Sedangkan 80% diisi oleh kekuatankekuatan lain termasuk diantaranya kecerdasan emosional dan lainnya. Hal ini cukup dipahami karena sifat dan karakter dari kecerdasan intelektual tidak dapat banyak diubah oleh pengalaman dan pendidikan, sedangkan kecerdasan seperti kecerdasan emosional meng-
kecerdasan gerak tubuh, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Dan belakangan Gardner menambahkan satu kecerdasan tambahan, yaitu kecerdasan spiritual. Kecerdasan spiritual selanjutnya diteliti secara mendalam oleh Danar Zohar dan Ian Marshall, masing-masing dari Harvard University dan Oxford University. Kecerdasan spiritual pada dasarnya sebagai kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya. Kecerdasan ini terletak dalam
Untuk apa saya diciptakan?
isyaratkan dapat sama ampuhnya bahkan terkadang lebih ampuh dari kecerdasan intelektual. Berdasarkan kenyataan demikian Howard Gardner memperkenalkan teori kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences. Menurut konsep Multiple Intelligences, manusia memiliki kecerdasan yang tak berbatas, yang diantaranya dapat dikelompokkan menjadi 8 (delapan) kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik (bahasa), kecerdasan logikamatematika, kecerdasan visual-spasial,
suatu titik yang disebut dengan God Spot. Mulai populer pada awal abad 21. Melalui kepopulerannya yang diangkat oleh Danar Zohar dalam bukunya Spiritual Capital dan berbagai tulisan seperti The Binding Problem karya Wolf Singer. Kecerdasan inilah yang menurut para pakar sebagai penentu kesuksesan seseorang. Kecerdasan ini menjawab berbagai macam pertanyaan dasar dalam diri manusia. Kecerdasan ini menjawab dan mengungkapkan tentang jati diri seseorang, “Who I am”. Siapa saya?
Menurutnya, AQ adalah bentuk kecerdasan selain IQ, SQ, dan EQ yang ditujukan untuk mengatasi kesulitan. AQ dapat digunakan untuk menilai sejauh mana seseorang ketika menghadapi masalah rumit. Dengan kata lain AQ dapat digunakan sebagai indikator bagaimana seseorang dapat keluar dari kondisi yang penuh tantangan. Ada tiga kemungkinan yang terjadi; yakni ada orang-orang yang menjadi kampiun, mundur di tengah jalan, dan ada yang tidak mau menerima tantangan da-
Memperkenalkan Kecerdasan Keempat (Adversity Quotient) Tidak jarang dalam dunia nyata ada sekelompok orang yang memiliki kecerdasan intelektual (IQ) tinggi kalah bersaing oleh orang-orang lain yang berIQ relatif lebih rendah namun lebih berani menghadapi masalah dan bertindak. Mengapa sampai seperti itu? Paul G. Stoltz dalam bukunya berjudul Adversity Quotient: Turning Obstacles into Opportunities, memperkenalkan bentuk kecerdasan yang disebut adversity quotient (AQ).
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 37
1/28/2014, 12:56 PM
37
lam menghadapi masalah rumit (tantangan) tersebut. Katakanlah dengan AQ dapat dianalisis seberapa jauh orang-orang mampu mengubah tantangan menjadi peluang. Dalam dunia nyata, orang yang ber-AQ semakin tinggi dicirikan oleh semakin meningkatnya kapasitas, produktivitas, dan inovasinya dengan moral yang lebih tinggi. Sebagai ilmu maka AQ dapat ditelaah dari 3 (tiga) sisi yakni dari teori, keterukuran dan metode. Secara teori, AQ menjelaskan mengapa beberapa orang lebih ulet ketimbang yang lain. Dengan kata lain apa, mengapa dan bagaimana mereka berkembang dengan baik walaupun dalam keadaan yang serba sulit. Dalam konteks pengukuran, AQ bisa digunakan untuk menentukan atau menseleksi para pelamar dan juga untuk mengembangkan daya kegigihan kinerja seseorang. Sebagai metode, AQ dapat dikembangkan untuk meningkatkan kinerja, kesehatan, inovasi, akuntabilitas, focus, dan keefektifitasan kinerja seseorang.
hubungkan ke pusat atmosfir energi ruh. Sebab, untuk dapat memfungsikan Laduni Quotien (LQ) dibutuhkan energi yang sangat besar. Sedangkan energi yang berkumpar di dalam hati, masih kurang mencukupi. Apalagi sekadar energi yang terkandung di dalam otak manusia. Di ruang pusat atmosfir energi ruh terkandung segala bentuk energi yang dibutuhkan bagi keberlangsungan hidup manusia dan guna mempercepat proses kecerdasan. Tak hanya energi kecerdasan yang tersimpan di sana, melainkan juga energi kesadaran, energi kekuatan, energi kecermatan, energi percepatan, energi kesabaran, energi keikhlasan, energi gerak yang tiada kenal putus asa, energi niat dan kesungguhan, energi inovasi, energi hening dan kebeningan, serta sederet energienergi lain yang bisa diurai sendiri. Untuk bisa memperoleh kecerdasan laduni, seseorang harus sanggup masuk ke pusat gravitasi energi ruh tersebut. Sebab dari kecerdasan ruhaniah, dan bukan kecerdasan spiritual, LQ daM E M P E RT I M B A N G K A N pat diraih. Seseorang akan dapat meKECERDASAN PARIPURNA masuki wilayah tersebut jika mampu Dunia pendidikan kembali harus mengelola jiwa (nafs), membersihkan tersadarkan, bahwa kecerdasan majemuk hati (qalb) – dari nafsu internal (hawa) atau Multiple Intelligences (MI), yang dan nafsu eksternal (syahwat), mengediusung Howard Gardner menemui jalan lola kesadaran akal (aql), mengoptimalbuntu ketika melihat kenyataan bahwa kan pikiran (fikr) dan hati rasional tidak sedikit orang-orang yang memiliki (fu’âd), memperindah intuisi (dzauq) IQ, EQ, SQ dan plus AQ tinggi yang dan kreativitas kesadaran (shadr), memdiperkenalkan Paul Stoltz tidak cukup pertajam kecermatan mata hati (bashmampu menjadi panutan (figure), îrah), dan memperhalus inti tercontoh, teladan, dan utswah Putaran arus pemunculan kecerdasan sejati dalam nurani hati (lubb). Tanpa yang baik bagi orang lain. Bahkan itu semua, menggapai kecerdasmereka cenderung menjadi maan laduni (LQ) hanya lebih nusia yang ujub, sombong dan bersifat khayalan daripada sememandang rendah orang lain, mangat penggalian yang sungsuka meremehkan orang lain – guh-sungguh dan tak pernah Bashîrah Lubb bahkan memandang orang lain merasa berputus-asa. sebagai komunitas nomor dua Dengan totalitas kecerdas(2) (1) (underdog). Sehingga dengan an itulah, seseorang akan dapat dogma ini ada “penghalalan’ menyongsong seruanNya: “Dan untuk memusnahkan ras manubertakwalah, niscaya Allah sia lainnya. yang mengajarimu.” (QS. alContoh telah menunjukkan Baqarah: 282). Dan hanya debagaimana sang Hittler yang ngan mencapai kesadaran kecerjenius menjadi ‘monster’ pemusdasan laduni (ilahiyah) ini pula, nah, Yakuza yang memiliki IQ tujuan pendidikan nasional yaitu fu’âd & dan EQ super menjadi ‘boneka’ membentuk Insan Paripurna Qalb shadr komunitasnya, para teroris yang dapat tercapai. Insya Allah. (4) lengkap dengan SQ tinggi men*) Kasi Pendidikan Agama (3) jadi komunitas yang menimbulan Islam SMA/SMALB dan SMK resah dan rasa ketakutan orang bidang PAIS Kanwil Kemenag lain, bahkan negara-negara AdiProvinsi Jawa Timur. 38
daya (Superpower) sekarang yang terbentuk dari sekumpulan komunitas yang lengkap dengan Multiple Intelligences plus AQ ultra malah menjadi pemusnah semesta. Pertanyaannya adalah apa yang salah dalam memformulasikan makna kecerdasan majemuk atau Multiple Intelligences tersebut? Atas dasar kenyataan tersebut Ilung S. Enha, dalam buku yang berjudul, “Laduni Quotient, Model Kecerdasan Masa Depan”, yang dilanjutkan dengan buku keduanya yang berjudul, “LQ, Eleven Pillars of Intelligence”, menawarkan bentuk kecerdasan kelima, yang olehnya disebut dengan Kecerdasan Laduni (Laduni Quotient). Dalam perspektif Ilung, LQ adalah kecerdasan yang bersarang dalam ruhiyah hati manusia yang bersumber langsung dari pancaran Ilahiyah sehingga disebut dengan Kecerdasan Ilahiyah, dan bukan dalam otak sebagaimana bentuk kecerdasan yang biasa kita kenal dewasa ini. Laksana kumparan trafo LQ mampu membangkitkan energi maha dahsyat sehingga mencerahkan semua elemen kecerdasan baik otak (IQ), emosi (EQ), spirit (SQ) maupun ketangguhan (AQ) serta mampu mengendalikannya. Inilah satu-satunya bentuk kecerdasan yang tidak dimiliki oleh kecerdasan sebelumnya, sehingga disebut dengan Kecerdasan Paripurna. LQ mengusung misi memadukan perangkat kecerdasan otak dan perangkat kecerdasan hati, untuk kemudian di-
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 38
1/28/2014, 12:56 PM
INTERNALISASI NILAI DALAM PERSPEKTIF ISLAM: Pembentukan Akhlak dengan Mengasah Jiwa dalam Dunia Pendidikan Oleh DR. Hanun Asrohah, M.Ag*)
Pengertian Akhlak Karakter, moral, atau akhlak adalah istilah yang berhubungan dengan manusia yang selama ini banyak dibicarakan, terutama dalam bidang pendidikan. Istilah tingkah laku, emosi, kepribadian, dan kecerdasan dalam belajar adalah pembahasan penting dalam memahami sisi-sisi tingkah laku manusia. Pembahasan tentang manusia yang mendapat perhatian tinggi dalam Islam adalah tentang jiwa atau nafs. AlQur’an telah membahas al-nafs dengan berbagai maknanya yang kesemuanya merupakan informasi berharga untuk memperoleh kejelasan tentang bagaimana pembentukan tingkah laku manusia yang akhirnya menjadi wujud akhlak atau karakter manusia. Dalam al-Qur’an dijelaskan, bahwa al-nafs dipersiapkan untuk dapat menampung dan mendorong menusia melakukan perbuatan baik dan buruk. Dalam Surat al-Syams ayat 7-8 dijelaskan: “Demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaannya). Maka Dia mengilhamkan kepadanya (jalan) kejahatan dan ketakwaan.” Akhlak dan Jiwa atau nafs adalah dua sisi dalam manusia yang menyatu dan tidak terpisahkan. Oleh karena itu, ketika mendefinisikan akhlak Ibnu Maskawaih memandang bahwa akhlak
adalah kondisi jiwa atau al-nafs yaitu “keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan perkiraan (lebih dahulu).” Seperti halnya Ibn Maskawaih, Imam al-Ghazali juga mengungkapkan bahwa akhlak adalah bagian dari jiwa manusia yang mendorong perbuatan. Imam al-Ghazali menjelaskan akhlak sebagai kondisi jiwa sebagai berikut :
Artinya: “akhlak ialah sesuatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran lebih dahulu (A. Mustofa, 2008). Jiwa manusia dapat menampung gagasan, pikiran, kemauan (iradah), dan tekad (azm). Dalam firman Allah Surat al-Ra’d:13 dijelaskan; bahwa suatu kaum tidak akan berubah keadaannya sebelum mereka mengubah terlebih dahulu apa yang ada di dalam nafs mereka. Berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk, nafs memiliki keanekaragaman dan tingkatan. Tingkatan tersebut adalah al-nafs al-muthmainnah yaitu
jiwa yang senantiasa terhindar dari keraguan dan perbuatan jahat, al-nafs alammarah yang cenderung agresif, dan al-nafs al-lawwamah yang berarti nafsu tercelah. Akhlak adalah cermin hati yang paling dalam. Dari hati tersebut lahir perbuatan-perbuatan yang sangat mudah, tanpa membutuhkan pemikiran dan pandangan. Jika hati melahirkan perbuatan indah dan terpuji – baik menurut akal atau agama – disebut dengan akhlak baik. Dan jika hati melahirkan perbuatan buruk disebut dengan akhlak buruk (Adnan Tharsyah, 2008). Jiwa Sebagai Sumber Pembentukan Akhlak Jiwa adalah sisi psikis manusia yang memiliki nilai dan kadar kemanusiaan yang mempengaruhi tingkah laku manusia. Kadar dan nilai kemanusiaan pada sistem “organisasi” psikis manusia itu bersumber pada: 1. Aql Aql memiliki aneka makna, di antaranya bermakna al-hijr atau alnuha yang berarti kecerdasan. Sedangkan kata kerja (fi’il) ‘aqala bermakna habasa yang berarti mengikat atau menawan. Menurut Baharuddin (2004), orang yang menggunakan akalnya pada dasarnya adalah orang yang mampu MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 39
1/28/2014, 12:56 PM
39
mengikat hawa nafsunya, sehingga hawa nafsunya tidak dapat menguasai dirinya. Ia mampu mengendalikan dirinya terhadap dorongan nafsu dan juga dapat memahami kebenaran agama. Aql dalam hal ini bukanlah otak sebagai salah satu organ tubuh tetapi daya pikir yang terdapat dalam jiwa manusia. Akal dalam hubungannya dengan dimensi jiwa memiliki beraneka makna dan fungsi, yaitu (1) instrumen jiwa yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya, (2) dengan akalnya manusia dapat menemukan, mengembangkan, dan mengkonstruksi bahkan menciptakan ilmu pengetahuan, dan (3) bahwa dengan akalnya manusia dapat mengendalikan hawa nafsunya. Dalam al-Qur’an aql dipakai untuk memahami berbagai objek yang riil maupun abstrak, bahkan yang transendental. Oleh karena itu, aktivitas aql dapat dipahami dari istilah lain, seperti tafakkur, tadabbur dan nazhar. Tafakkur adalah proses menggunakan daya akal untuk menemukan ilmu pengetahuan. Sedangkan tadabbur adalah memikirkan yang tersirat di balik yang tersurat atau mencari makna dibalik makna yang tersurat. 2. Qalb Qalb adalah masdar dari kata qalaba yang berarti berubah, berpindah, dan berbalik. Imam al-Ghazali membedakan qalb sebagai organ fisik yang berarti jantung dan sebagai dimensi jiwa yang bersifat ruhaniyah yang memiliki kemampuan menangkap pengetahuan yang berhubungan dengan mengingat dan berpikir tentang Allah. Al-Qur’an mengisyaratkan bahwa qalb memiliki kemampuan penghayatan dan perasaan takut, gelisah, harapan, rindu, cinta, dan ketenangan. Qalb memiliki fungsi rasional dan emosional. Fungsi rasional dalam alQur’an bisa dipahami dengan istilah tafaquh, hilm, dan zihn. Fungsi ini berhubungan dengan fungsi aql. Sedangkan fungsi emosional diistilahkan dengan zawq yang merupakan kondisi jiwa yang dapat merasakan apa yang dapat dipahami dan dilakukan. Agar zawq terus menerus aktif dan merefleksikan perilaku secara kreatif, kunci utamanya adalah dengan meluaskan ruang horizontal zawq dengan berempati terhadap sesama. Dengan merasakan apa yang tengah 40
dirasakan orang lain, akan terjadi proses pengkayaan intuitif. Sedangkan secara vertikal agar zawq terus terasa, hendaknya menghidupkan “rasa bersamaNya”. Dengan demikian, akan menghindarkan dirinya dari sikap sombong, angkuh, perasaan sok kuat, sok kuasa, sok pintar, dan sok benar sendiri (Ilung S. Enha, 2013). Qalb dalam al-Qur’an terkadang disebut dengan shadr, fu’ad, dan lubb. Kata shadr merujuk kepada bagian dada manusia. Dalam al-Qur’an kata shadr merujuk pada arti sebagai qalb yang merupakan tempat terjadinya cahaya iman dan Islam. Sedangkan fu’ad berasal dari kata f a d yang berarti gerak. Secara leksikal fu’ad sinonim dengan jantung. Fu’ad memiliki tugas memberikan informasiinformasi penting bagi jiwa. Informasiinformasi pentng itu bisa bersumber dari sisi luar jiwa, seperti yang disampaikan oleh penglihatan dan pendengaran. Sebagian informasi mengendap di ruang zawq dan membekas di ruang shadr. Tugas fu’ad senantiasa bergerak untuk mendapatkan informasi dari kedua ruang tersebut. Dalam al-Qur’an fu’ad sering dihubungkan dengan inderawi yang bersifat fisik, seperti Surat alAhqaf ayat 26, yang artinya :
“Dan Sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya.” Manusia bisa memandang dan melihat kebenaran, tetapi jika fu’ad tidak difungsikan malah dibutakan, maka fu’ad tidak akan mampu menjadi sumber kebenaran bagi jiwa. Untuk meraih kecerdasan fu’ad kita harus membiasakan jujur dan berperilaku sahaja, berbuat apa adanya, dan berani mengambil resiko sehingga tertanam keyakinan diri
dan berani mempertahankan kebenaran. Lubb adalah kemampuan jiwa tingkat tinggi dan paling sempurna yang berada dalam qalb yang paling dalam. Untuk meraih kecerdasan lubb dibutuhkan kerja keras tidak cukup dengan perangkat ilmu pengetahuan yang luas atau perenungan yang mendalam, tetapi juga melalui ibadah ritual, ketahanan mentalitas, kedewasaan sikap, kesempurnaan budi serta kelembutan moral. Internalisasi Nilai untuk Mengasah Jiwa dalam Meraih Kecerdasan Emosi Secara epistemologi internalisasi berasal dari kata intern atau kata internal yang berarti bagian dalam atau di dalam. Internalisasi adalah penghayatan terhadap suatu ajaran, doktrin atau nilai sehingga merupakan keyakinan dan kesadaran akan kebenaran doktrin atau nilai yang diwujudkan dalam sikap dan perilaku. Akhlak terpuji maupun tercela tidak terbentuk secara instan dan tibatiba seperti benda yang muncul dari langit atau keluar dari bumi. Namun akhlak dan tingkah laku manusia terbentuk melalui proses konstruksi sosial dengan melibatkan proses internalisasi, objektifikasi, dan eksternalisasi. Akhlak terpuji merupakan hasil objektifikasi dari berbagai interaksi sosial yang ditindaklanjuti dengan internalisasi kegiatan interpersonal yang dipandang baik, benar, efektif, dan efisien. Objektifikasi adalah proses menangkap makna dari objek melalui indera sensorik yang dalam psikologi dikenal dengan proses. Makna-makna dari objek kemudian diolah melalui daya aql yang bisa disebut dengan persepsi. Persepsi adalah interpretasi terhadap halhal yang ditangkap indera sensorik. Proses perseptual kemudian dilanjutkan dengan proses internalisasi. Internalisasi akan menghasilkan penghayatan dalam diri individu dengan menjadikan sesuatu yang dikenal dan dipahami sebagai bagian dari diri sendiri. Kesadaran ini karena individu telah memahami realitas objektif menjadi realitas subjektif. Proses internalisasi terjadi melalui aktivitas qalb, karena qalb memiliki fungsi emosi melalui kerja zawq seperti merasakan kesedihan, kebahagiaan, cinta, dan sebagainya. Proses emosi
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 40
1/28/2014, 12:56 PM
zawq merupakan upaya memberikan feedback terhadap sensasi melalui persepsi. Proses zawq mampu melahirkan ekspresi yang disertai gerak sensoris seperti mengeluarkan air mata jika sedih atau tersenyum jika bahagia, dan wajah muram jika berduka. Selain zawq proses emosi juga terjadi dalam sadr. Hasil kerja zawq dan shadr akan menghasilkan kesadaran moral atau disebut conscensience, conscientia, gewissen, geweten. Kesadaran moral akan ditransformasikan dalam wujud perilaku dan tindakan yang disebut dengan eksternalisasi. Namun demikian, tindakan tidak muncul secara spontan terkadang melalui proses dilematis karena qalb harus
bantuan fu’ad dan lubb. Fu’ad adalah hati nurani yang membantu memberikan informasi dalam bentuk pengalamanpengalaman emosi yang tersimpan dalam zawq dan shadr. Berikut ini, sekema fungsi emosi dari kalbu yang menghasilkan tingkah laku (lihat gambar). Akhlak adalah sifat manusia ketika berinteraksi dengan orang lain. Akhlak bisa berupa akhlak baik atau akhlak buruk. Secara garis besar, akhlak yang baik adalah Anda bersama orang lain kemudian berbuat adil kepadanya dan tidak menzaliminya. Secara terperinci, akhlak yang baik adalah memaafkan, toleran, murah hati, sabar, menahan kejelekan, kasih sayang, cinta, memenuhi kebutuhan, bersahabat, lemah lembut, dan lain-lain. Sedangkan akhlak yang
jiwa yang suci dan bersih tazkiyah alnafs (Syekh Khalid bin Abdurrahman Al-‘Akk, 2006). Oleh karena itu, pendidikan memiliki fungsi pengembangan kecerdasan, keterampilan, kepribadian dan spiritualitas peserta didik. Spiritualitas sangat penting dalam membekali peserta didik memiliki jiwa yang Islami, bersih dan suci. Emosi yang ada dalam hati ibaratnya seperti cermin. Cermin akan bersih dan bercahaya bila dibersihkan sehingga mampu menangkap gambar yang ada didepannya. Sebaliknya, jika cermin kotor gambarnya tidak jelas karena tidak mampu menangkap gambar di depannya. Jalan yang dapat mensucikan hati adalah dengan
Skema fungsi emosi dari kalbu yang menghasilkan tingkah laku N afs
Motif/Tujuan/ Harapan
qalb Emos i
lub Problem Based Action
Konteks Sensasi
Persepsi Aql
s }adr
z}awq feeling
fu’ad
Transformasi Tindakan
Konteks
Emotion Based Action Gerak Tubu h
dihadapkan pada pilihan-pilihan yang pelik sehingga terjadi konflik batin. Tindakan bisa dibedakan pada tindakan berbasis emosi (emotion based action) dan tindakan berbasis pemecahan masalah (problem based action). Tindakan berbasis emosi muncul karena emosi yang tersentuh, seperti karena belas kasihan, karena rasa sayang dan cinta, atau karena benci. Tindakan berbasis pemecahan masalah adalah tindakan yang melalui proses emosi, rasionalisasi, dan zikr. Problem based Action membutuhkan
Ekspresi
buruk adalah kebalikan dari semua hal tersebut (Adnan Tharsyah, 2008). Dalam dunia pendidikan dan pengajaran, pilihan kita adalah mendidik manusia agar pandai dan berakhlak, atau kita tidak mendidik dan tidak mengajar sama sekali. Pendidik memiliki tugas mencetak peserta didik yang cerdas dan berakhlak mulia atau smart and good. Mencetak siswa yang berakhlak baik tidak cukup hanya dengan mengajarkan ilmu tentang baik dan buruk tetapi juga membiasakan dan mengasah kalbu mereka agar memiliki
mendekatkan diri kepada Allah sedekatdekatnya melalui jalan spiritualitas. Seperti halnya cermin secara perlahan-lahan dari individu terefleksi sesuatu yang bersifat eksternal. Eksternalisasi terhadap berbagai kegiatan interpersonal ini mengkristal secara perlahan sehingga terbentuk sebagai sesuatu yang bersifat eksternal, umum, dan memaksa sebagai fakta sosial (Damsar, 2011). *) Direktur Madrasah Development Centre (MDC) Jawa Timur. MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 41
1/28/2014, 12:56 PM
41
MAN 1 Jember
Mencipta Siswa Menjadi Pencipta Kerja
Meski bukan Madrasah Aliyah Kejuruan, tapi MAN 1 Jember lebih dikenal masyarakat sebagai Madrasah Keterampilan. Penghargaan sebagai Juara 1 Madrasah Awards 2013 Kategori Madrasah Vokasional oleh Direktorat Pendidikan Madrasah Ditjen Pendis Kemenag RI, seakan menabalkan imej yang telah disematkan oleh masyarakat tersebut. Program keterampilan di MAN 1 Jember telah dimulai sejak tahun 1988. Saat itu, MAN 1 Jember ditunjuk sebagai Proyek Percontohan (Pilot Project) lembaga pendidikan penyelenggara keterampilan bersama MAN Kendal Jawa Tengah dan MAN Garut Jawa Barat. “Program ini merupakan kerjasama antara Departemen Agama dengan United Nation Development Program (UNDP),” terang Drs. H. M. Anwari Sy, MA. MAN 1 Jember pun mendapat suntikan dana untuk mendirikan gedung, sarana prasarana, alat-alat bengkel, SDM guru, dan lain-lain. “Untuk guru, pada tahap awal kami dipandu dan dibina oleh tenaga ahli dari luar negeri seperti Swedia maupun Belanda, sampai melahirkan instruktur yang mumpuni,” papar Kepala MAN 1 Jember ini penuh syukur. Disamping membekali siswa agar siap bekerja, proyek keterampilan itu juga untuk menciptakan usaha mandiri
(wirausaha). MAN 1 Jember ingin mendorong para siswanya agar tidak lagi bersikap sebagai pencari kerja, tapi menjadi pencipta kerja. Maka diberikan pula mata pelajaran wirausaha dalam kurikulum pelatihan keterampilan. “Termasuk di dalamnya, caracara pengelolaan perusahaan kecil, pembukuan, pemasaran, pembelian dan cara-cara melaksanaDrs. H. M. Anwari Sy, MA kan feasibility study (studi kelayakan),” terang mantan Kepala pertanian. “Sayang lokasinya terlalu jaMTsN Umbulsari ini. uh sehingga kami kesulitan untuk memanProgram keterampilan yang diuji- faatkannya. Lahan tersebut kini diambil cobakan adalah otomotif, elektronika alih kembali oleh Pemkab,” tutur lelaki dan tata busana. Program unggulan ini kelahiran Jember 8 Agustus 1955 ini. pun mendapat respon positif dari maSelain itu, dikembangkan pula prosyarakat. Peminatnya pun membludak. gram keterampilan komputer, bahasa IngSekolah pun melakukan seleksi sesuai gris, fotografi-videografi dan kewirapagu yang ditentukan, yaitu 20 siswa usahaan – seperti tata boga. Semua prountuk setiap program. gram keterampilan di MAN 1 Jember MAN 1 Jember lantas mengembang- diberikan pada saat kelas XI selama satu kan program keterampilan swadaya, yaitu tahun atau dua semester. Seleksi peneketerampilan Pertanian. Hal itu didasarkan rimaan siswa biasanya baru dilakukan papada kondisi sosial ekonomi masyarakat da bulan Mei semester 2 kelas X. “Setiap Kab. Jember yang mayoritas pertanian siswa yang berminat, baik laki maupun dan berprofesi sebagai petani. Program perempuan mempunyai kesempatan yang ini pun didukung oleh Pemkab Kab. sama. Tidak ada standart khusus untuk Jember dengan menyediakan lahan seleksi siswa, karena bidang yang satu berbeda dengan bidang lain,” tandas mantan Kepala MAN 3 Jember ini. Seleksi penerimaan siswa program keterampilan, jelas suami St. Julaikha, M.Pd ini, meliputi tes tulis, tes wawancara, pengenalan alat-alat dan pengenalan komponen. MAN 1 Jember juga memberikan prioritas kepada siswa yang berasal dari keluarga yang kurang mampu. “Harapan kami, hasil dari program keterampilan ini dapat dijadikan bekal bekerja bagi mereka yang belum punya kesempatan dan kemampuan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi,” terang ayah tiga anak ini. Karena minat sangat besar sementara pagunya sedikit, maka MAN 1 Jember mengembangkan pagu dari 20 menjadi 40 siswa. “Tapi tetap dua kelas. Yang dapat subsidi pun tetap 20 siswa. Sementara yang 20 selebihnya sifatnya mandiri,” papar Wakil Ketua MusyawaGedung MAN 1 Jember rah Kelompok Kerja MAN se-Jatim itu. Belajar Mengajar program keteram-
42
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 42
1/28/2014, 12:56 PM
Program Keterampilan Otomotif pilan diberikan di luar jam reguler. Para siswa secara intensif belajar mulai pukul 13.30 hingga pukul 16.30. Selain dibekali teori dan praktek kegiatan intrakurikuler di kelas, mereka juga harus mengikuti kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terstruktur yang diatur oleh madrasah baik waktu maupun tempat dan PKL mandiri. “Kegiatan ini dilakukan selama 15 hari pada setiap libur semester genap” katanya. “Dengan dua kegiatan praktek tersebut, diharapkan keterampilan siswa teruji dan terasah sehingga para siswa tidak canggung ketika harus terjun pada dunia nyata atau dunia kerja,” tandas Ketua Forum Komunikasi Kepala MAN se-Besuki ini. Pada akhir kegiatan, setiap siswa harus menyusun laporan yang digunakan sebagai prasyarat untuk mengikuti ujian akhir. Lalu pada akhir program, dilakukan ujian atau sertifikasi terhadap semua siswa peserta program keterampilan. Ada dua materi yang diujikan, yaitu teori dan praktek. Ujian ini dilakukan bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kab. Jember, juga Balai Latihan Kerja Provinsi Jawa Timur. “Setiap siswa yang dinyatakan lulus mendapat sertifikat yang ditandatangani dua instansi yaitu pihak Kementerian Agama dan dari Disnakertrans Kab. Jember,” ujarnya bangga. Beragam prestasi telah ditorehkan program keterampilan MAN 1 Jember. Diantaranya Juara 2 Lomba Robotika Tingkat SLTA (SMU, SMK dan MA) di ITS Surabaya se-Jawa Timur. Yang lebih
Moh. Tarom, S.Pd membanggakan, Tim Robotika MAN 1 Jember juga meraih Juara 1 pada Katagori The Best Time Score, Kategori The Best Mechanic Design dan Katagori The Best Perforce. Pada Lomba Water Roket Tingkat SLTA se-Jatim di Universitas Jember, MAN 1 Jember juga meraih juara pertama. “Kami juga meraih Juara 2 Mechanic Skill Contest Tingkat SMK dan SMU di ITS Surabaya dan Mechanic Skill Competition Tingkat SMK di MPM Honda Surabaya,” ujar Muh. Tarom, S.Pd. “Para siswa juga pernah mendapat order untuk membuat alarm pada palang pintu perlintasan kereta api,” tandas Ketua Program Keterampilan MAN 1 Jember ini. Program keterampilan MAN 1 Jember pun mendapat perhatian baik dari Kemenag maupun di luar kemenag. MAN 1 Jember lantas menjadi banyak rujukan studi banding, baik dari domestik maupun luar negeri. “Saat itu kami pernah dikunjungi orang-orang dari Thailand, Burma, juga Jepang. Baik dari lembaga maupun sekolah, serta lembaga dunia yang memiliki kepedulian di bidang pendidikan,” terang suami Sri Wahyuni itu sambil menyunggingkan seutas senyuman. Namun sayang, senyum itu tibatiba perlahan surut seiring dihentikannya sumber dana dari pusat pada tahun 2006. Tak ingin apa yang sudah berjalan baik selama 18 tahun itu berhenti, MAN 1 Jember menyikapi dengan dana swadaya yang turut dibebankan
pada SPP siswa. Meski tak sampai berhenti dan mati, tapi jalannya program keterampilan itu mulai terseok-seok. Selain kondisi peralatan yang sudah tua dan butuh peremajaan, harga spare part makin mahal. Namun semua instruktur ketrampilan masih bisa bersyukur, karena mesin yang tiap tahunnya dibongkar pasang lebih dari 50 kali masih tetap hidup meski suaranya sangat memekakkan telinga. “Tak disangka, kondisi ini justru membuat para siswa merasa lebih bangga karena mampu menghidupkan mesin yang sudah tua,” tambah pria kelahiran Wonogiri Jateng, 20 November 1969 itu sambil matanya berkaca-kaca menahan haru. Para instruktur keterampilan pun menjadi lebih bersemangat dan menjalin kerjasama antar jurusan keterampilan untuk menjalankan keterampilan dengan kondisi apa adanya. Memperbaiki, mengakali, atau mencari spare part di tempat loakan besi tua. “Hanya semangat anak-anaklah yang membuat keterampilan MAN 1 Jember tetap eksis sampai sekarang,” tukas alumni S1 Pendidikan Teknik Mesin IKIP Semarang ini. Bersyukur, pada tahun itu pula untuk pembelian peralatan dapat diatasi dari hasil Unit Produksi dan Jasa (UPJ) yang dimiliki MAN 1 Jember. Saat itu, UPJ otomotif bengkel sepeda motor dan las listrik/oksigen mendapatkan proyek pembuatan kursi kelas sebanyak 750 buah. UPJ elektronika mendapat order pemasangan TV di kelas-kelas dan penyewaan sound system. UPJ Tata Busana membuat seragam siswa putri kelas satu dan pembuatan dasi. Sedangkan UPJ pertanian berhasil memproduksi dan menjual tempe dan makanan khas Jember “suwar-suwir”, jamur tiram dan susu kedelai. Tahun 2010, Komite Madrasah MAN 1 Jember juga menyetujui anggaran dana untuk peremajaan peralatan, yang dananya diberikan secara bergulir bergantian untuk tiap tahun dua jurusan. Perlahan tapi pasti program keterampilan kembali menggeliat dan bangkit, serta sudah dapat berjalan dengan normal. “Peremajaan alat praktek semakin berkembang dengan didukung ketersediaan bahan untuk praktek,” ujarnya bersyukur. “Revisi kurikulum juga dilakukan demi untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Tapi jumlah jam tetap mengacu pada aturan Disnakertrans yang diharapkan,” tandas Ketua Komisi Teknik ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) ini. Dedy, Sri Ratna
MPA 329 / Februari 2014
02 LAYOUT B - HAL 26 - 43 - PEBR 2014.pmd 43
1/28/2014, 1:58 PM
43
Nabi Dawud Kepala Negara
(04)
(Antara Teokrasi & Sekularisme) BAB DUA Amar ma’ruf Nahi Munkar
Masalah le-2: Bagaimana teori Islam mengenai kepala negara atau politikus? Jawaban hipotetis: Islam tidak menegaskan nama negara itu negara Islam, dengan gerakan politik tetapi Arah Tujuan Syari’at Islam ialah mengejar kebahagiaan dunia akhirat, lahir batin untuk umat manusia. Tugas Wajib Umat Islam
Sebagaimana analisa Abu Zahrah dalam kitabnya Ushulul Fiqh (1958:289) diatas maka ada 3 target tujuan utama dari Syari’at Islam, yang berdasarkan AlQuran dan nash yang lain, yaitu:
21:107. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainka untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (S.21 Al-Anbiya` 107) Orang Islam sebagai penganut ajaran Rasulullah Muhammad Saw wajib mewujudkan realisasi ajaran beliau yang membawa rahmat atas seluruh alam itu, yaitu membuat dan membina setiap insan itu menjadi sumber amal soleh, menegakkan kea dilan secara integral bagi seluruh umat dan mengejar maslahah yang hakiki untuk semua anak Adam. Dari nash Al-Quran S.21 Al-Anbiya‘ 107 dan berbagai macam nash, maka Abu Zahrah dalam kitabnya Ushulul Fiqh (1958:289) menyebutkan ada 3 target tujuan utama dari Syari’at Islam seperti terurai di atas. Masalah Teokrasi dan Sekularisme A. TEOKRASI
Menurut filosuf Yunani Yosefus (100SM) istilah Teokrasi ialah “peme rin tahan TUHAN” Berbeda dengan monarki, aristokrasi dan anarki. 1) Monarki artinya sistem kerajaan’ 2) Aristokrasi adalah sistem pemerintahan kelompok orang baik-baik; 3)Anarki itu ialah tidak ada pemerintahan. Istilah secular menurut Syed Na quib Al-Attas artinya serba duniawi. Lalu sekularisasi ialah usaha mem bebaskan manusia dari agama, lepas
44
MPA 329 / Februari 2014
dalam semua aspek-aspeknya, dengan mengung gul kan politik mutlak dan final. ~ Negara Teokrasi Katolik
Negara Romawi yang asalnya menganut agama Paganisme Penyem bah Berhala, dirubah menjadi Negara Teokrasi Katolik dengan sistem Keusku pannya dan semua raja harus tunduk taat kepada kekuasaan Gereja. Kemudian beberapa negara memi sahkan diri tidak mau tunduk kepada Gereja, sehingga satu persatu negara Eropa berubah dari Negara Teokrasi Katolik-Roma menjadi negara Sekuler. Sekarang ini, cuma ada satu Negara Teokrasi Katolik, yakni Negara Vatikan (Lih.Maurice Bucaille, La Bible Le Coran Et La Science). ~ Negara Teokrasi Yahudi
Negara Israel itu dirancang oleh Theodore Herzl pada tahun 1891 adalah sebuah negara yang didasarkan atas kitab Fiqh Yahudi Talmud tentang “Tanah Israel”. Konsep tentang wi1ayah dan batas negara Israel didasarkan atas Kitab Taurat yaitu dari sungai Nil sampai ke sungai Eufrat dan Tigris” (Bibel:Genesis Revisi ke-15, ayat 18), yaitu “Tanah yang Dijanjikan oleh Tuhan kepada Ibrahim” (Kitab Tatsniah II : 12). Negara Israel yang sekarang ini didirikan dan diprokalmirkan oleh David Ben-Gurion tanggal 14 Mei 1948 jam 16:00. Teokrasi adalah sistim pemerin tahan bahwa kekuasaan TUHAN berada di atas segala-galanya. Tetapi dalam praktek pelaksanaannya, sistim teokrasi ini berkembang menjadi pemerintahan individual pejabat agama yang mengaku diri mewakili TUHAN. Sehingga Teokrasi sering dikendalikan oleh manusia yang mengaku diri sebagai keturunan dewa atau anak keturunan roh yang dikeramatkan. Maka dapat diduga bahwa teokrasi adalah sistim pemerintahan yang mengunggulkan sang penguasa, raja atau diktator. Padahal yang benar ialah bahwa sistim teokrasi merupakan sistim bagaimana menjalankan amanat TUHAN untuk kesejahteraan hidup umat manusia
Beberapa penulis memandang bahwa Nabi Musa telah berperan sebagai kepala pemerintahan teokrasi. Pandangan ini harus dikritisi sebab Nabi Musa tidak memenuhi sistem tatanegara yaitu harus memiliki wilayah kekuasaan, karena wilayah kekuasaan Nabi Musa berpindah-pindah dari jaman pelarian dari perbudakan Fir’aun di Mesir (eksodos) ke Kan’an, jaman pengembaraan di Padang Belantara dan jaman penaklukan negeri Kan’an (Palestina) dari penguasa setempat sedang Nabi Musa wafat sebelum masuk ke sana. Nabi Musa dibantu oleh Nabi Harun, kakaknya sendiri (Bibel-Keluaran 4:14). Harun menjadi juru bicara Nabi Musa (Bibel Keluaran 7:1) menghadapi Fir’aun Mesir (Bibel:Keluaran 5:1). Menurut Bibel bahwa keputusan pemerintah Nabi Musa bersifat mutlak dan tidak boleh disanggah (Bibel:Ulangan 17:12). Karena itu, mereka pun dituntut untuk menegakkan keadilan (Bibel:Keluaran 16:19, 20) (http://www.perisai.net)B. SEKULARISME
Secara harfiah, “sekular” atau “seku larisasi” berasal dari bahasa Latin yaitu saeculum yang berarti masa (waktu) atau generasi. Kata saeculum sebenarnya adalah salah satu dari dua kata latin yang berarti “dunia” kata-istilah lainnya adalah mundus. Saeculum, menunjukkan waktu dan mundus menunjukkan ruang. Saeculum sendiri adalah lawan dari kata eternum (abadi). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sekular diartikan sebagai bersifat duniawi atau serba benda materialistis=lawan dari akhirat alias beragama atau hal yang bukan kero hanian, sehingga “sekularisasi” berarti membawa sesuatu ke arah kecintaan kepada keduniaan, sama dengan hukum yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Di dunia Islam, istilah sekular ini pertama kali dipopulerkan oleh Zia Golkap (1875-1924 M), sosiolog terke muka dan teoritikus nasionalis Turki. Sekularisme menurut Prof-DR.AlQardhawi terjemahnya dalam bahasa
Pengasuh : Prof. Imam Muchlas, MA
Arab ialah “Al-Ladiniyyah” artinya tanpa agama atau “Al-Laaqidah” tidak artinya tanpa aqidah alias kafir. (1) Sekularisasi di Barat berawal dari pemisahan (1) ilmu,(2) politik dan (3) masalah dunia dari agama dan berakhir dengan berlepasnya ilmuilmiah dari gereja. (2) Sedangkan sekularisasi dalam Islam berawal dari rekayasa penguasa untuk melepaskan umat dari ikatan agama. Menurut Thaha Husein, maka sekuler artinya pembebasan umat Islam dari agama Islam{Lihat: Naquib al-Attas, Islam dan Sekularisme 1981; W.J.S. Poerwa darminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sekularisme adalah suatu ideologi yang memisahkan agama dari peme rintahan. Negara-negara yang dikenal sebagai negara sekuler ialah Kanada, India, Perancis, Turki, dan Korea Selatan. Proses Masyarakat-Barat menganut Sekularisme
DR Yusuf Qaradhawi mengenai sejarah perkembangan Sekularisme di Barat mengatakan sebagai berikut: 1) Awalnya ketika gereja menolak keras penemuan teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat, lalu gereja memberi cap kafir kepada kedua pakar ini sebagai keluar dari agama Kristen, bahkan Copernicus dan Galileo dihukum mati, kemudian jenazahnya diba kar, sangat mengerikan. Teori kedua ahli pikir ini dipersalahkan sebab teorinya bertentangan dengan pemahaman pejabat gereja atas Kitab Bibel. 2) Kemudian Gereja dipandang sebagai cermin dari teror agama, teror pemikiran dan teror politik yang mengancam setiap orang yang berfaham bertentangan dengan pandangan gereja. 3) Filsafat Aristoteles, filosuf paling terkenal itu sangat mempengaruhi aliran pikiran orang Barat (diluar gereja) di abad pertengahan yaitu bahwa Tuhan itu adalah penggerak pertama saja tidak mengatur urusan dunia ini, tidak mengetahui sedikitpun tentang apa yang terjadi didalamnya, Filsafat Aristoteles adalah filsafat bahwa Tuhan hanya mengenal Dzat-Nya Yang Sempurna. Dia tidak berbuat apaapa, tidak menghidupkan, tidak mematikan, tidak mencipta, tidak memberi rezeki, tidak memberi manfaat atau mudharat. Sehingga Wyill Durent berkata:“Sungguh Tuhan Aristoteles itu mirip dengan
raja Inggris, raja tetapi tidak berkuasa” Maka teori yang memisahkan Allah dari mahluk-Nya, sehingga tidak ada hak bagi Tuhan untuk memerintah atau melarang dan tidak ada hak bagi Tuhan membuat undang-undang dan hukum untuk mengatur kehidupan dunia. Arahnya ialah Sekularisme. 4) Dalam ajaran Nasrani diyakini ada teori “dua kekuasaan” yaitu kekuasaan Tuhan diwakili oleh Gereja dan kekuasaan dunia yang diwakili raja atau penguasa. Ternyata ajaran ini memang bersumber dari Bibel, Injil Matius XXII:21 bahwa Yesus sendiri bersabda:” ’’Berikan kepada kaisar apa yuang menjadi hak kaisar, dan berikan kepada Tuhan apa yang mendjadi hak Tuhan” Maka dari sabda Yesus inilah timbul pameo bahwa tugas kaisar ialah mengatur keduniaan dan tugas Tuhan khusus agama dan masalah ruhani sajamenjadi Sekularisme. Benih-benih tersebut di atas jika kita telusuri sangat mungkin terkait dengan awal sejarah masuknya Kaisar Romawi-Kostantin ke dalam agama Nasrani yang dapat dispekulasikan bahwa Kaisar Kostantin mempunyai keinginan tertentu terhadap niatnya masuk agama Kristen sekaligus mendekritkan bahwa agama Kriten menjadi asas Negara Romawi itu. Pada tahun 392M agama Nasrani ditetapkan resmi sebagai agama Negara Imperium-Romawi; Dalam per kembangan sejarahnya Gereja (Pimpinannya) mempunyai kekuasaan melebihi kekuatan kaisar atau raja dan bahkan mengunggulkan hawa nafsunya sendiri, yaitu: (1) Gereja terlalu jauh menggunakan kekuasaannya; (2) Gereja mengambil oper Hak Tuhan untuk mengampuni dosa manusia. Dan yang menyalakan kemarahan Pendiri Agama Protestan Martin Luther ialah perbuatan yang keterlaluan, terutama ialah nya ta-nyata Gereja mengobral surat pengampunan dosa dengan me narik uang tebusan sampai surat ampunan dosa ini diperjual-belikan secara berlebih-lebihan kepada siapa saja yang suka membayar dana tebusan dosa. (3) Gereja berkuasa melakukan inquisisi dan penyiksaan sangat kejam dalam menghukum siapa saja yang dianggap melawan gereja, ter masuk para ilmuwan dan filosuf, Copernicus, Galileo
dan yang lain dikurung sampai mati (http://www.scribd.com). Allah berfirman di dalam Al-Quran:
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas pengli hatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? (S.45 Al-Jatsiyah 23). Kiranya perlu kita kembali ke-judul risalah di atas Nabi Dawud sebagai Kepala Negara yaitu(S.38 Shad 26): Artinya: “Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari perhitungan”(S.38 Shad 26). Tema dan sari tilawah ~ Allah mengangkat Nabi Dawud menjadi Khalifah (Kepala Negara) ~ Tugas kepala negara ialah mene gakkan keadilan atas semua umat ~ Dilarang memuja hawa nafsu, sebab hawa nafsu itu menyesatkan ~ Siapa yang memuja hawa nafsu akan menderita azab yang berat ~ Memuja hawa nafsu itu menghi langkan rukun iman, kufur kepada Hari-Akhir, Hari Perhitungan amal. Jadi prakteknya Teokrasi itu bukan melaksanakan amanat Tuhan tetapi nafsu penguasa inilah yang merampas Hak Tuhan. Demikian juga teori Sekularisasme yang dipraktikkan oleh raja atau oknum tertentu yang memuja hawa nafsu pribadi maka dialah yang menjadi diktator dengan nafsu angkara murka (Teori ini telah merayap menyerang semua orang sehingga siapa saja yang memuja hawa nafsu namanya SEKULARISTIS anti Agama (Ateistis) namanya kafir tidak percaya kepada hari Qiyamat diancam Allah dengan azab yang berat sekali (QS.38 Shad 26). !!! Bersambung...
MPA 329 / Februari 2014
45
Pengasuh: dr. H Rasyid M Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF.
Pria Ataukah Wanita?
B
ayangkan jika Anda sebagai “modin wanita” dimintai tolong untuk memandikan tetangga baru yang hampir setiap hari dengan rok panjangnya dengan sepeda motornya lewat di depan rumah Anda; memang hanya kadang-kadang saja dia mengenakan jilbab. Tetangga ini meninggal setelah sepekan terserang demam. Ketika Anda hendak mulai memandikannya, Anda menjumpai “keanehan”, yaitu ada “burung” yang tersembunyi di balik roknya. Banci? Klinik.
Pakaian biasanya menggam barkan jenis kelamin pemakainya. Namun yang demikian ini tidak selalu terjadi, apalagi di perkotaan; di sini ada yang beda, yaitu lelaki yang bepakaian perempuan. Orang yang berpakaian sebagai lawan jenisnya dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pengaruh lingkungan. Kadang-kadang ada orang tua sangat ingin punya anak perempuan, ketika anaknya lahir laki-laki kemudian ia “memaksa” anaknya menjadi perempuan dengan selalu memberikan kepada anaknya ini pakaian perempuan, memanggilnya dengan sebutan perempuan, memberi mainan anak-anak perempuan, bahkan mendorongnya untuk bermain hanya dengan anak-anak perempuan. Keadaan mungkin mulai bemasalah ketika si anak mulai tumbuh dan “mengenal” jenis kelamin (umur di tas 2-3 tahun), bahwa dirinya berbeda dari teman-temannya. Di sisi lain ada sejumlah orang yang merasa dirinya aneh jika harus tetap berpakaian seperti yang sebelumnya, karena dia merasa dia tidak seharusnya begitu. Ini dapat bermula karena merasa akan memperoleh “keuntungan” jika dia menjadi berjenis kelamin lain; lalu dia berpakaian yang tidak seperti biasanya selama ini. Memang ada juga yang memakai pakaian lawan jenisnya karena dia merasa yakin sepenuh hati bahwa dirinya tergolong pada jenis yang pakaiannya dipakai itu; ia merasa bukan sekedar ikut-ikutan. Jenis kelamin pada dasarnya ditentukan oleh struktur pembawa sifat yang ada di dalam setiap sel, yang disebut dengan chromosome, penentu sifat keturunan. Sifat manusia secara menyeluruh ditentukan oleh 23 pasang kromosom ini, yaitu sepasang kromosom kelamin (X dan Y, yang nantinya menentukan jenis kelaminnya) dan 22 pasang kromosom yang menentukan sifat-sifat lainnya (autosome). Autosom ini menentukan misalnya tinggi tubuhnya, warna kulitnya, bentuk hidungnya, termasuk akan dapat berpenyakit apa, dapat menjadi pandai ataukah tidak. Semua sel-sel tubuh masing-masingnya mengandung 23 pasang kromosom ini; kecuali sel-sel kelaminnya. Di dalam sel kelamin ini (sel telur pada perempuan, dan sel sperma pada lelaki) masingmasingnya hanya terdapat 23 kromosom saja, yaitu 22
46
MPA 329 / Februari 2014
autosom, dengan satu kromosom kelamin X atau Y saja. Jika terjadi pembuahan terbentuklah satu sel bibit (zygote) yang menjadi mempunyai 23 pasang kromosom, gabungan dari kromosom telur si ibu dan sperma si bapak. Sel bibit inilah yang kemudian membelah diri di dalam rahim; awalnya membelah menjadi dua, terus menjadi empat, delapan, 16 dan seterusnya dan tetap menyatu, sampai jika sudah cukup umur akan keluar dari rahim sebagai bayi yang masing-masing sel tubuhnya punya 23 pasang kromosom. Jika di tahap awal sel-sel itu boleh dibilang sama semua, namun dengan bertambahnya umur sel-sel itu mulai “membagi diri” (differentiation) menjadi berbagai macam struktur atau organ tubuh, misalnya ada yang menjadi kulit, menjadi usus, menjadi jantung, dan sebagainya. Masingmasingnya pun selanjutnya berkembang (develop) sehingga misalnya dari “kulit” itu ada yang menjadi bakal syaraf yang kemudiannya ada yang menjadi bakal otak, bakal mata, dan sebagainya. Semua proses itu terjadwal dengan rinci, sehingga jika misalnya jika pada umur kehamilan 3 bulan seorang ibu hamil terserang gabag, perkembangan mata dapat terganggu sehingga bayi dapat lahir dalam keadaaan buta. Jika pada umur-umur itu si ibu minum obat “rematik” karena sakit yang dideritanya, ada peluang bayi yang dikandungnya itu nanti lahir dengan jantung cacat. Oleh karena itulah ibuibu yang hamil muda diminta untuk lebih berhati-hati dalam berobat; dokter harus diberitahu tentang kehamilannya. Ini untuk menghindari dokter memberi obat yang ternyata bersifat teratogen, yang dapat menjadikan bayi itu lahir cacat ataupun memicu serangan kangker di usia muda dalam pertumbuhan bayi itu kelak. Begitulah di umur kehamilan enam minggu sudah mulai terjadi pertumbuhan bakal sistem perkemihan dan kelamin, yang secara menyeluruh dikendalikan oleh hormon kelamin dalam “kekuasaan” kromosom kelamin X dan Y itu; pasangan kromosom inilah yang mengatur ketersediaan berbagai macam hormon terkait; XX mengarahkan ke bentuk perempuan XY mengarahkan ke bentuk laki-laki. Pada dasarnya hormon-hormon androgen membuat bayi tumbuh menjadi lelaki, sedangkan hormon estrogen menjadikan bayi kemudian tumbuh menjadi perempuan. Hasil dari kerja hormon-hormon inilah nanti menjadikan bayi yang lahir dikenali sebagai laki-laki ataukah perempuan. Bila “ada masalah” mungkin saja si penolong persalinan itu mengalami kesulitan untuk menentukan apakah bayi yang baru terlahir itu laki-laki ataukah perempuan, misalnya karena tak tampak “burung” (penis) ataupun “telurnya” (testis). Jika yang menolong persalinan itu tenaga kesehatan yang terdidik, dia
akan segera menasihatkan kepada si ibu atau keluarganya tentang apa yang harus dilakukan nantinya. Akibat dari gangguan pertumbuhan organ-organ di dalam tubuhnya, bisa terjadi produksi hormon androgen kurang sehingga “si burung” tidak cukup besar tumbuhnya, disertai dengan tidak munculnya “si telor”. Akibatnya walaupun bayi yang kromosom kelaminnya XY (lakilaki), oleh si penolong persalinan disebutnya sebagai bayi perempuan. Bakal “telor” itu ketika pertama terbentuk bersama dengan bakal ginjal berada di dalam rongga perut. Pengaruh hormon androgen (terutama testosteron) menjadikan testis ini tumbuh memisahkan diri dari ginjal, lalu “turun” keluar dari rongga perut. Biasanya pada saat bayi laki-laki itu lahir, “telur” itu sudah berada di kantungnya di luar perut. Ada kalanya produksi hormon androgen itu kurang mencukupi sehingga “perjalanannya” terlambat sehingga mungkin baru sampai di tempat yang seharusnya setelah bayi mencapai umur dua tahun. Keterlambatan seperti ini dapat juga terjadi sebagai akibat dari tersedianya berlebih hormon estrogen dari ibu ataupun dari uri (placenta) ketika bayi masih di dalam kandungan. Keadaan ini juga menjadikan “burung” tumbuh sangat kecil, hanya sebesar kelentit (clitoris), sehingga bayi laki-laki ini oleh si penolong persalinan dianggap bayi perempuan. Di dalam pertumbuhannya seorang gadis dapat tampak seperti lelaki jika ada gangguan keseimbangan hormon kelaminnya, misalnya karena ada tumor yang tumbuh, ataupun karena meminum obat yang mengandung hormon androgen. Akibatnya mun cul kelainan-kelainan, misalnya ku lit nya menjadi lebih kasar dengan pertumbuhan bulu yang kaku, suara yang menjadi parau bernada rendah, tumbuh kumis. Hermaprodite. Jika kita beternak belut kita tidak perlu terlalu memusingkan diri dengan memilih mana yang jantan dan mana yang betina. Kalaupun yang kita kumpulkan itu jantan semua, nanti kita akan mendapatkan anakannya juga. Hal ini dapat terjadi karena setiap belut dirinya dilengkapi dengan kelamin jantan maupun betina. Jika tak ada belut betina, maka belut yang semula terkesan jantan itu akan mengubah fungsi kelaminnya untuk menjadi betina, siap dibuahi dan bertelur. Walaupun sangat-sangat jarang memang ada juga orang bersifat hampir seperti itu; pada satu orang ada kelamin perempuan maupun lelaki
yang “sempurna”. Pada orang seperti ini dapat dijumpai sel-sel tubuh dengan kromosom XX (perempuan) dan sel-sel tubuh yang berkromosom XY (lakilaki); jadi pada orang ini boleh dibilang dua orang (laki-laki dan perempuan) yang menyatu (seperti mozaic) menjadi satu tubuh. Diagnosa.
Menentukan secara pasti apakah seseorang itu laki-laki ataukah perempuan saat ini tidaklah terlalu mudah; orang dengan mudah berganti pakaian sehingga tidak dapat lagi hanya berdasarkan pada bagaimana pakaiannya. Dengan bantuan teknik operasi plastik dapat saja seorang lakilaki tampil dengan dada menonjol. Bayi yang baru lahir ada kalanya tampak seperti perempuan padahal dia laki-laki. Jika ingin memperoleh kepastian dalam keadaan yang meragukan itu yang dapat diandalkan
adalah memeriksa kromosomnya. Dari pemeriksaan ini nanti dapat diketahui apakah seseorang itu benar-benar lelaki (punya kromosom XY), benar-benar perempan (punya kromosom XX), ataukah penampilannya itu merupa kan akibat dari kelainan kromosom (punya kromosom semisal XXX, XXY, XYY, YYY, XYXY), ataupun akibat dari gangguan keseimbangan hormon kelamin (karena adanya tumor penghasil hormon, pemakaian obat hormon). Tindak lanjut.
Dalam kehidupan masyarakat bersusila dan beragama kepastian jenis kelamin merupakan hal yang penting, dalam pergaulan seharihari, maupun yang terkait dengan kehidupan beragama, misalnya cara shalat, perkawinan, persaksian, pewarisan, perawatan jenazah. Jika perilaku atau tindakan menyimpang dari jenis kelamin yang senyatanya, perlu dinasihati ataupun bahkan dikonsultkan ke dokter. Jika perlu pastikan dulu jenis kelaminnya dengan pemeriksaan kromosomnya, jutnya mungkin perlu nasihat selan lebih mendalam; berkonsultasilah dengan dokter ahli jiwa (psikiater). Kadang-kadang dokter ahli yang lain perlu dimintai pertolongan untuk sekedar menyeimbangkan perimbangan mon kelaminnya dengan obathor obatan; mungkin perlu pembedahan memperbaiki alat kelamin, ataupun juga membuang tumor yang mengganggu. Pencegahan.
Jenis kelamin pada dasarnya ditentukan oleh struktur pembawa sifat yang ada di dalam setiap sel, yang disebut dengan chromosome, penentu sifat keturunan.
Untuk menghindari permasalahan dalam kehidupan bermasyarakat, maka anak-anak harus dibesarkan dalam lingkungan yang benar sehingga anak dapat tumbuh sesuai dengan kenyataan dirinya, termasuk pakaian dan permainannya. Pergaulan ini dapat mencegah penyimpangan perilakunya nanti. Jika terlihat ada penyimpangan, maka pendekatan diperlukan untuk penelusuran dan pengarahan; jangan takut bertanya kepada ahlinya, jika perlu. Penutup.
Dalam kehidupan bermasyarakat bersusila dan beragama kepastian jenis kelamin merupakan hal yang penting, dalam pergaulan sehari-hari, terutama terkait dengan kehidupan beragama. Jika tampak ada perilaku atau tindakan yang menyimpang dari segi jenis kelaminnya perlu ditelusuri, dinasihati, ataupun bahkan dikonsultkan ke dokter sebelum permasalahan kian rumit. Semoga uraian di atas bermanfaat.
MPA 329 / Februari 2014
47
Pengasuh : Drs. Ahmad Busyairi Mansur, MM
A. Reading (Wacana)
Balloon Astronomy Patrick Moore
Rockets and artificial satellites can go far above the ionosphere, and even escape from the Earth. Yet they are complex and expensive, and in their present stage of development they cannot lift massive telescopes, keep them steady while the observations are being carried out, and then return them safely. Balloons are much easier to handle, and are also vastly cheaper. Their main limitation is that they are incapable of rising to the ionosphere. A height of between 80,000 and 90,000 feet is as much as can reasonably be expected, and so balloon – borne instrument can contribute little to either ultra – violet astronomy or X-ray astronomy. All the same, the balloon has much to be said in its favour, since it can at least carry heavy equipment above most of the atmosphere mass-thus eliminating blurring and unsteadiness of the images. Moreover, water – vapour and carbon dioxide in the lower air absorb most of the infra-red radiations sent to us from the planets. Balloon ascents overcome this hazard with ease. Hot-air balloons date back to the year 1783, and within a few month of the first flight a French scientist, Charles, went up two miles in a free balloon. Yet here is little resemblance between these crude vehicles and a modern scientific balloon, which has by now become an important research tool. The main development has been carried out by M. Schwarrschild and his team at Princeton University in the United States, in collaboration with the United States Navy, the National Aeronautics and Space Administration. The “Stratoscope” flights of 1959, concerned mainly with studies of the Sun, were remarkably successful, and the project has now been extended. With Stratoscope II, the overall height from the telescope to the top of the launch balloon is 660 feet; the balloons together weigh over two tons, and another two tons of the ballast are carried for later release if height has to be maintained during the night. The telescope, plus its controls weighs three-and-a-half tons. Two large parachutes are also carried in case of emergency, the instruments and their records can be separated from the main balloon system, and brought down gently. Many of the radio and electronic devices used are similar to those of artificial satellites. B. Vocabulary (Kosakata) Artificial = buatan Massive = besar Incapable = tidak mampu Eliminating = mengurangi Blurring = sedikit berbeda Unsteadiness = ketidak teraturan, ketidak rapian Ascents = naik, ke atas Hazard = bahaya, resiko Resemblance = kemiripan Collaboration = kerjasama Crude = kondisi aslinya Remarkably = luar biasa Extended = diperluas Ballast = barang pemberat keseimbangan Release = pelepasan Be maintained = dijaga Devices = peralatan
Mr. Lee
:
Mr. Azwar Mr. Lee Mr. Azwar
: : :
Mr. Lee
:
Mr. Azwat Mr. Lee
: :
Mr. Azwar
:
Mr. Lee
:
C. Dialogue Meeting with an Export Agent Secretary : Assalamualaikum. Good morning. May I help you ? Mr. Azwar : Waalaikum salam. Good morning. I am Azwar Karim of Dhanafala Texindo Corporation. I have an appointment to see Mr. Lee at 11 o’clock Secretary : Oh, yes Mr. Azwar. Thank you for coming. Mr. Lee is on the phone. He will be with you in a moment. Please take a seat, Mr. Azwar Mr. Azwar : Thank you Secretary : Mr. Lee, you have an appointment with Mr. Azwar of Dhanafala Texindo Corporation at 11 o’clock. He is already here now. Mr. Lee : Right. Send him in. Secretary : Mr. Azwar, Mr. Lee is expecting you in his room. Please go right in. Mr. Azwar : Thank you (Sound of a knock at the door) Mr. Lee : Please come in Mr. Azwar : Good morning, Mr. Lee. How are you ?
Mr. Azwar Mr. Lee
: :
48
MPA 329 / Februari 2014
Good morning, Mr. Azwar. I am fine, thank you. And how are you, Mr. Azwar ? I am very well, thank you. Please sit down, Mr. Azwar Thank you. I know you are very busy today, Mr. Lee. It’s very kind of you to see me at such a short notice, Mr. Lee. Oh, that’s all right, Mr. Azwar. No bother at all. I hope I can do something for you. Well, Mr. Azwar. What would you like to drink ? tea, coffe or something else ? Thank you. I would like some tea, please. (speaks to intercome) Brenda. Could we have two teas, please ? well, Mr. Azwar. What is your impression with the trade fair in Singapore ? It is very impressive, Mr. Lee. I can say that this is the most impressive trade fair I have ever visited. Yes, Singapore International Trade Fair is held once a year, normally in September. Here you can meet many potential buyers form all over the world, especially from Asian countries. Yes, that’s right, Mr. Lee. I know that your coming here is just as an observer. What about next year’s fair ?
D. Vocabulary (Kosakata) Amazing = menarik = menyapa To greet Further = lebih lanjut Assistance = bantuan Hesitate = ragu Trusting = kepercayaan Stock market = pasar modal Detailed = rinci Avoid being rude = hindari bersikap kasar Avoid being impolite = hindari bersikap tidak sopan Be polite = sopan Be concise = ringkas Be clear = jelas
Pengasuh : Ustd. Faiz Abdur Rozak
Kosakata
Sinonim dan lawan kata
1. Menyiapkan (ini tunggangan). 2. Selalu bersama. 3. Orang-orang yang kembali. 4. Kendali unta. 5. Mulai bergerak/jalan dan menghardik dengan suara keras. 6. Bergerak/berjalan dengan sedang-sedang saja. 7. Jaga suaranya (jangan keras-keras!). 8. Pelan-pelan. 9. Bersenandung dengan bait syair. 10. Tidaklah berucap demikian kecuali orang yang cerdas lagi mengerti. 11/12 Bila dijawab akan membuat kalian kecewa (berdampak yang kurang baik). 13. Dapat menyusul. 14. Apa fungsi/tugas mereka dalam haji (sebagai apa mereka dalam haji?). 15. Pawang/penunjuk jalan. 16. /17 Kubah dan bangunan-bangunan (apartemen/rusun).
MPA 329 / Februari 2014
49
Gerak Jalan Sehat, Menag RI Sumbang Hadiah Umroh
JEMBER-Dalam rangkaian HAB Kemenag yang ke-68, keluarga besar Kankemenag Kab. Jember dan STAIN Jember melaksanakan gerak jalan sehat yang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kab. Jember dan STAIN Jember, (22/12).
Peserta dilepas langsung oleh Menteri Agama RI (DR. HC. Surya Dharma Ali , M.Si ) serta didampingi pula oleh Kakanwil Kemenag Jatim (Drs. Sudjak M.Ag. Acara ini mengambil start dan finish di halaman depan STAIN Jember. Sebelum jalan dilepas, Menteri Agama RI DR. (HC) Surya Dharma Ali, M.Si berterimakasih pada keluarga besar Kemenag yang hadir untuk melaksanakan jalan sehat dalam rangka memeriahkan HAB Kemenag RI yang ke-68 dan juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Menag mengingatkan bahwa dengan jalan sehat bisa menambah kesehatan tubuh, karena didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat pula. Jalan sehat juga bisa menambah tali silaturahmi keluarga besar Kemenag. Panitia menyediakan berbagai hadiah diantaranya 3 hadiah sepedah motor sebagai hadiah utamanya dan 2 hadiah umroh (bantuan Menag) serta hadiah menarik lainnya. Di sela-sela menunggu pengundian, peserta dihimbur dengan tari Enggrang dari siswa/si Kecamatan Ledokombo dan pentas seni berupa organ tunggal. •Ratna
Momentum HAB Kemenag, Bekerja Penuh Integritas dan Loyalitas
Jalin Silaturrahmi dan Menambah Kebugaran Tubuh
BANYUWANGI-Puncakacara Hari Amal Bakti (HAB) KemenagRI ke-68 tahun 2014 ditandai dengan pelak sanaan upacara bendera, (3/1).Seluruh pejabat, pegawai, dan guru mengikuti upacara yang di helat di halaman MTsNBanyuwangi II. Bertindak selaku inspektur upacara adalah Kakanke menag Kab.Banyuwangi, H. Santoso,S.AgM.Pd. yang membacakan sambutan tertulis Menteri Agama RI yang di antaranya mengingatkan bahwa HAB Kemenagmerupakan momentum terbaik yang mengingatkan bangsa Indonesia tentang posisi strategis pembangunan kehidupan beragama dalam NKRI.Melalui peran Kementerian Agama, pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki 3 dimensi yaitu keagamaan, moral dan spiritual yang harus selalu dijaga. Dalam sambutan tersebut, Menag juga mengingatkan, bahwa HAB Kemenagbukan sekedar kegiatan rutin organisasi, tetapi harus dijadikan media instrospeksi diri.Seluruh jajaran Kementerian Agama agar bekerja dengan penuh integritas, loyalitas, melaksanakan tugas di atas prinsip kebenaran, serta membawa kebaikan bagi lingkungan dan tempat bekerja. Usai upacara,KakankemenagSantoso menyerahkan hadiah kepada seluruh pemenang lomba dalam rangka HAB ke-68.Dimana Panitia HAB telah mengadakan berbagai macam kegiatan lomba dan bakti sosial sebelumnya. •Yas
50
MPA 329 / Februari 2014
LUMAJANG-Seluruh pegawai dan DWP Kankemenag Kab. Lumajang, P3N dan siswa/siswi madrasah di lingkungan Kankemenag Kab. Lumajang ikut menyemarakkan kegiatan gerak jalan sehat, (31/12). Kegiatan yang dimulai pukul 06.00 WIB dan dilepas langsung oleh Kakankemenag Kab. Lumajang, Nurmaluddin, SE, M.Pd.I ini mengambil start dan finish di Kankemenag Kab. Lumajang. Acara ini diadakan dalam rangkaian HAB Kemenag yang ke-68. Pak Nurma – panggilan akrab Kakankemenag Kab. Lumajang – dalam kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada keluarga kemenag yang telah ikut berpartisipasi dalam melaksaan kegiatan HAB Kemenag yang ke 68 dan juga kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, sehingga bisa berlangsung meriah. Diharapkan kegiatan ini akan terjalin silaturrahmi di antara pegawai dan menambah kesehatan tubuh. Dalam kegiatan ini, panitia menyediakan hadiah utama berupa sebuah AC. Juga disediakan hadiah-hadiah yang menarik lainnya, di antaranya kulkas, mesin cuci, sepeda gunung, TV berwarna, juga kompor gas, dan masih ada ratusan hadiah hiburan lainnya. Sambil menunggu pembagian hadiah para peserta dihibur dengan pentas seni berupa elektun dan penyanyi, juga banyak dari para peserta yang menyumbang lagu sehingga semakin menambah semaraknya acara. •Ziza
Pisah Sambut Kankemenag Kab. Trenggalek
TRENGGALEK-Hari Senin (20/1), merupakan hari istimewa bagi Kankemenag Kab.Trenggalek, dimana telah diadakan acara pisah sambut dari Kakankemenag Kab. Trenggalek lama Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag yang mendapat tugas baru menjadi Kabid Urais
Kanwil Kemenag Jatim, digantikan oleh H. Nur Cholis, SH. MAg yang sebelumnya menjabat Kabid Urais Kanwil Kemenag Jatim. Acara dihadiri oleh pejabat struktural maupun fungsional, karyawan dan karyawati lingkup Kankemenag Kab. Trenggalek, dan Ketua Ormas se-Kab. Trenggalek. Drs. Ach. Faridul Ilmi, M.Ag dalam sambutan perpisahannya meminta maaf atas semua kesalahan dan kekurangan selama bertugas dan berharap agar pejabat yang baru melanjutkan program kerja yang belum terealisasi. H. Nur Cholis, SH.M.Ag dalam sambutannya bertekad untuk menindaklanjuti program kerja yang masih tersisa. Yang terpenting dalam bekerja selalu terjalin kerjasama yang baik antara atasan dan bawahan, menciptakan suasana kerja yang harmonis, dan saling berkoordinasi. Sebagai pimpinan sebaiknya tidak menjaga jarak dalam mengawal seluruh jajaran guna mencapai kesuksesan dan membawa citra Kemenag Kab. Trenggalek yang lebih baik. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Semoga dalam menjalankan tugas bisa mengemban amanah, bekerja profesional dan lebih baik. •Rossy
Lomba Cerdas Cermat Fahm Al-Qur’an SAMPANG-Bertempat di GOR Sampang, berlangsung lomba cerdas cermat fahmal-Qur’an yang diikuti oleh santriponpes seKab. Sampang.Acara ini adalah salah satu acara dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-390 Kab.Sampang yang berlangsung selama 3 hari, (6/1). WabupSampang FadhilahBudionoberkenan membuka acara tersebut.Hadir pula di acara ini, KakankemenagKab. Sampang, Sekda, Asisten Pemerintahan, dan Kepala Disbudparpora. Dalam sambutannya, FadhilahBudiono mengatakan bahwa tujuan dari adanya lomba ini adalah untuk mencetak generasi muda Islam agar bisa memahami Al-Qur’an.Danterpenting adalah mampu mengaplikasikan kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan yang diikuti 24 putra dan 18 putri ini memperebutkan trophy, piagam, televisi, uang pembinaan dan hadiah lainnya. Hadiah langsung diserahkan oleh Kakankemenag Kab.Sampang, H. Mudjalliyang menegaskan bahwa lomba ini merupakan ajang
Rangkaian Kegiatan, Meriahkan HAB Kemenag RI
MADIUN-Untuk memeriahkan HAB Kemenag RI Ke-68 Tahun 2014, Kankemenag Kab. Madiun melaksanakan serangkaian
silaturrahmi dan memperingati Hari Jadi Kabupaten Sampang. Hasil lomba ini adalah untuk kategori putra juara I diraih oleh utusan PP. At-taufiqiyah Kr.Penang, disusul PP. MiftahulUlum 9 Kr. Penang, dan PP. Al-Mahmudiyah Sampang.Sementara di kategori putri, PP AtsarusSalafiyahCamplong meraih juara I, disusul oleh MA Daarul Iman Sumber Omben, dan PP. Al-Mahmudiyah Sampang. •Lely
kegiatan. Di antaranya: lomba tarik tambang bagi pegawai putra dan lomba kreasi jilbab bagi anggota dharma wanita. Kegiatan yang lain adalah jalan santai yang bertempat di lapangan Desa Babadan Lor Kecamatan Balerejo yang diikuti ribuan peserta dan diberangkatkan oleh Bupati Madiun Muhtarom, S.Sos didampingi Kakankemenag Drs. Hafidz, M.Si dan Kasubbag TU Kankemenag serta Camat Balerejo. Kegiatan ini juga dirangkai dengan kegiatan donor darah, pembagian door prize serta penyerahan bantuan sepeda pancal kepada 2 siswa MTsN Kedungjati yang kurang mampu serta penyerahan bantuan al-Qur’an kepada Masjid BabadanLor. Khotmil qur’an bil ghoib dan doa, juga diselenggarakan sehari sebelum acara puncak. Sebagai acara puncak, dilangsungkan upacara peringatan HAB Kemenag RI di halaman kantor baru Kemenag Kab. Madiun yang dihadiri Bupati Madiun, Ketua DPRD, Komandan Kodim, Kapolres dan jajaran SKPD, Pimpinan Ormas Keagamaan se-Kab. Madiun, Ketua FKUB Kab. Madiun serta Camat Mejayan, tokoh agama dan masyarakat Madiun. Di moment ini diserahkan tropi kejuaraan bagi siswa-siswi berprestasi pemenang perlombaan HAB Kemenag RI ke-68 tahun 2014 oleh Kankemenag dan Bupati Madiun. •Arf
MPA 329 / Februari 2014
51
ENAM PENGAWAS DILANTIK BANYUWANGI – Sebanyak 6 pengawas mengucapkan kalimat sumpah di hadapan Kakankemenag Kab. Banyuwangi, H. Santoso, S.Ag., M.Pd. saat acara Pelantikan Pejabat Fungsional Pengawas di aula Kankemenag Banyuwangi, (6/1). Acara dihadiri para Kasi, Kepala Madrasah, Kepala KUA, dan Pengawas. Mereka yang dilantik adalah, Hasbullah, S.Pd dari Pengawas Sekolah Muda Pendais TK/RA/SD/MI Kec. Wongsorejo menjadi Pengawas Madrasah Muda Tingkat Dasar Kec. Wongsorejo; Drs. H. Moh. Anshori dari Pengawas Sekolah Muda Pendais TK/RA/ SD/MI Kec. Kabat, menjadi Pengawas Madrasah Muda Tingkat Dasar di Kecamatan yang sama. Selanjutnya, Moh. Yani, S.Ag, MM sebelumnya Pengawas Sekolah Muda Pendais pada SLTP/SMU/K Kecamatan Banyuwangi dilantik menjadi Pengawas Madrasah Muda Tingkat Menengah Kec. Banyuwangi Selain itu, Nur Hamid, S.PdI dilantik menjadi Pengawas Madrasah Muda Tingkat Dasar Kec. Wongsorejo. Kemudian H. Imam Turmudzi, A.Ma dilantik sebagai Pengawas Sekolah Muda PAI Tingkat Dasar di Kecamatan Sempu. Sedangkan Sri Agustiningsih, S.PdI dilantik menjadi Pengawas Sekolah Muda PAI Tingkat Dasar Kec. Purwoharjo. •Yas
SOSIALISASI KURIKULUM 2013, BERSAMA SEKJEN GRESIK – Setiap hari seorang guru harus selalu meningkatkan kemampuannya dan profesionalismenya. Karena seorang guru mengajarkan ilmu kepada peserta didik yang setiap waktu selalu berkembang, maka ia harus bisa mengikuti perkembangan pengetahuan dengan baik. Untuk itu, agar pelaksanaan kurikulum 2013 sukses, guru harus terus ditingkatkan kompetensinya. Salah satunya dengan diadakannya sosialisasi kurikulum 2013 dan bimtek di berbagai daerah. Hal tersebut disampaikan Sekjen Kemenag RI H. Bahrul Hayat. Ph.D pada acara Sosialisasi Kurikulum 2013 dan Pembinaan Guru Profesi yang gelar di GOR PT. Petro Kimia Gresik, (9/1). Sebanyak 2.500 guru mengikuti acara tersebut. Sementara itu Kakankemenag Kab. Gresik, Dr. H. Haris Hasanuddin. M.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa dalam kurikulum 2013 ini pemerintah telah menyiapkan RPP dan silabusnya. Sehingga guru tinggal mengaplikasikannya sambil meng-up-date pengetahuan dan skillnya. Kedepan akan terus dieavaluasi agar terus ada perubahan, karena bagaimanapun kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan KTSP 2006, sehingga hasilnya pasti akan lebih bagus dan lebih tuntas. •Fudla
PISAH SAMBUT KAKANKEMENAG KABUPATEN PACITAN PACITAN – Menyusul dilantiknya Drs. Munir, M.Hum. sebagai Kakankemenag Kab. Bojonegoro dan Drs. H. Ahmad Zuhri , M.Si. sebagai Kakankemenag Kab. Pacitan beberapa waktu lalu, Kankemenag Kab. Pacitan menyelenggarakan acara Pisah Sambut, (10/1). Acara yang digelar di halaman belakang Kankemenag Kab. Pacitan ini dihadiri oleh seluruh pejabat fungsional dan struktural, pengurus DWP, dan karyawan/karyawati di lingkungan Kankemenag Kab. Pacitan. Dalam sambutannya, Kasubag TU, Ibrahim, S.Sos. menyampaikan selamat jalan kepada H. Munir, M.Hum. yang mendapatkan tugas baru di kampung halamannya. Di antara sifat yang berkesan adalahh tak pernah memarahi stafnya. Sementara itu, Drs. H. Munir M.Hum. berterima kasih kepada seluruh jajaran Kankemenag Kab. Pacitan dan permohonan maaf manakala ada kesalahan selama memimpin Kankemenag Pacitan. Kakankemenag Kab. Pacitan baru mengungkapkan bahwa dirinya menda patkan amanah memimpin ini merupakan sarana menimba ilmu untuk melanjutkan apa yang telah dibangun oleh kepala yang terdahulu, dan akan mempertahankan yang sudah baik serta mengadopsi sesuatu yang lebih baik. •Cros.
KEDEPANKAN PELAYANAN PRIMA KEPADA MASYARAKAT BLITAR – Upacara bendera dalam rangka memperingati HAB Kemenag RI yang ke-68 kali ini bertempat di MAN Tlogo Kec. Kanigoro, (3/1). Upacara kali ini diikuti oleh seluruh PNS Kemenag. Kab. Blitar baik pejabat struktural maupun fungsional di lingkungan Kemenag Kab. Blitar. Dalam sambutannya selaku inspektur upacara, Kakankemenag Kab. Blitar, Drs. H. Akhmad Mubasyir, MA menyatakan bahwa dengan semakin bertambahnya usia pengabdian di Kemenag tercinta ini, marilah bersama-sama senantiasa mengedepankan pelayanan prima kepada masyarakat, bekerja dengan jujur serta bertanggung jawab atas pekerjaan kita masing-masing. Selalu menumbuhkan semangat ikhlas beramal dalam segala tindakan kita dalam mengemban tugas negara ini. Upacara yang diikuti kurang lebih 1000 PNS ini berjalan dengan lancar dan sukses. Kalimasada Marching Band, Paduan suara dan Paskibraka Manega Jaya mengiringi jalannya upacara. Setelah upacara usai peserta disuguhi persembahan alunan musik islami yang diiringi 30 penari menambah semaraknya HAB Kemenag kali ini. Acara kemudian dilanjutkan dengan donor darah yang diikuti sebagian dari peserta upacara. •Han
Kemenag Charge Semangat Kerja di Makam Putra Sang Fajar KOTA BLITAR – Masih dalam rangkaian HAB Kemenag ke-68 tahun 2014, di area makam Proklamator RI dilaksanakan acara apel bendera, tahlil dan ziarah makam Bung Karno, (2/1). Dipimpin oleh Drs. H. Imam Muchlis, M.Pd. – Kakankemenag Kota Blitar, para pejabat dan semua pegawai, juga seluruh PNS, pegawai KUA serta guru-guru yang ada di satker-satker Kankemenag Kota Blitar, mengikuti kegiatan tersebut. Sejenak sebelum mulai memimpin acara pembacaan kalimah tahlil di makam putra sang fajar, Drs. H. Imam Muchlis, M. Pd. memberikan sedikit sambutan seraya mengajak jajarannya untuk mengawali tahun 2014 dengan etos kerja yang lebih baik lagi, lebih bersemangat dan lebih profesional. Acara ziarah makam Bung Karno ini, lanjut H. Imam Muchlis, penting untuk selalu dilakukan. Disini sini, kita bisa mengenang semangat para pejuangpejuang pendahulu. Bagaimana para pahlawan-pahlawan itu telah bersusah payah merebut kemerdekaan dengan darah dan air mata. “Dan dengan kegiatan ini diharapkan bisa men-charge semangat kita untuk mengisi kemerdekaan yang telah susah payah diperjuangkan oleh para pahlawan,” pungkasnya. •Moza
SEMARAK HAB KE-68 KEMENAG TUBAN TUBAN – Sosialisasi tema HAB Kemenag RI ke-68, yang dilakukan oleh Kakankemenag Kab. Tuban, Drs. Leksono, M.Pd.I. saat pemberangkatan Festival Drumband tingkat MI se-Kab. Tuban, (31/12). Dengan mengepalkan tangan, Kakankemenag Kab. Tuban memekikkan yel-yel Kementerian Agama: professional, dan Kementerian Agama: amanah dengan bersemangat yang diikuti oleh para peserta. Hal ini mendapatkan respon yang baik dari peserta dengan mengikuti yel-yel tersebut. Festival Drumband yang merupakan rangkaian HAB Kemenag RI ke-68 ini start di GOR Ronggo Mulya Tuban dan finish di halaman MTsN Tuban. Sebanyak 12 group drumband se-Kab. Tuban mengikuti acara ini. Sementara MTs Negeri dan MAN Tuban ikut juga meramaikan kegiatan tersebut sebagai ikon drumband di Kabupaten Tuban. Peserta festival drumband kali ini sangat antusias mengikuti kegiatan yang meriah ini. Agenda kegiatan HAB Ke 68 yang lain antara lain lomba Mapel KSM mulai tingkat MI hingga MA, seminar sehari bersama Prof. Mujamik, juga jalan sehat. Drs. HM. Abdul Ghofar , M.Ag, selaku ketua umum panitia mengatakan bahwa peringatan HAB kali dilaksanakan secara sederhana dan khidmat. •Taar
52
MPA 329 / Februari 2014
HAB Kemenag, Tingkatkan Profesionalitas dan Sikap Amanah
KOTA MOJOKERTO-Tanggal 3 Januari merupakan hari yang bersejarah bagi Kementerian Agama. Hari tersebut diperingati sebagai Hari Amal Bhakti (HAB), yang merupakan hari lahirnya Kementerian Agama. Pada tahun ini Kemenag memperingatinya yang ke-68.
Keluarga besar Kankemenag Kota Mojokerto mengadakan upacara Hari Amal Bhakti ke 68, (3/1). Kegiatan ini ditempatkan di halaman Kankemenag Kota Mojokerto. Bertindak sebagai pembina upacara, Kakankemenag Kota Mojokerto Drs. Syamsuri Arif, M.Si. Upacara ini diikuti oleh seluruh PNS Kemenag Kota Mojokerto, Dharma Wanita Persatuan, Kepala MI, MTs, MAN dan para undangan. Drs. Syamsuri Arif, M.Si selaku pembina upacara membacakan sambutan Menteri Agama RI pada HAB ke 68 yang menegaskan bahwa pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki dimensi keagamaan, dimensi moral, dan dimensi spritual yang harus dijaga. Menteri Agama juga mengajak seluruh jajaran Kementerian Agama untuk terus menghidupkan, menjaga, dan menghayati ruh Kementerian Agama. Tugas sebagai pengayom dan pelayanan umat beragama adalah tugas mulia yang harus dijalankan dengan baik dan penuh tanggung jawab. “Sesuai tema HAB ke-68 ini “Mengabdi dengan Profesionalitas dan Amanah” mari kita tingkatkan profesionalitas dan menjaga sikap amanah”, tegasnya. •FM
Jalin Kebersamaan untuk Meraih Prestasi MAGETAN-Sekitar 950 orang yang terdiri dari seluruh guru dan pegawai Kankemenag Magetan, Pengurus DWP dan pengurus purna karya pegawai Kemenag Magetan menghadiri puncak HAB Kemenag ke-68, (15/1). Acara ini diisi dengan pembinaan PNS di lingkungan Kankemenag Kab. Magetan oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim, Drs. H. Sudjak, M.Ag mengucapkan selamat kepada Kemenag Magetan yang telah memeriahkan HAB Kemenag ke-68 dengan berbagai kegiatan yang berjalan dengan sukses. Sebagai aparatur Kemenag – lanjut Kakanwil Kemenag Jatim –patut bersyukur sebab bisa dikatakan tahun 2013 merupakan tahun prestasi Kemenag RI. Khususnya menyangkut 2 hal, yaitu penyelenggaraan ibadah haji yang mendapatkan penghargaan dunia, dan capaian opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dua tahun berturut-turut dari BPK. Kanwil Kemenag Jatim juga menorehkan prestasi dengan hasil ujian nasional dari tingkat MTs dan MA, prosentase kelulusannya
Semangat Baru di Awal Tahun Baru
MOJOKERTO-Mutasi atau roling jabatan adalah sebuah hal biasa sebagai bentuk mengisi kekosongan jabatan yang ada dan penyegaran agar tidak terjadi titik kejenuhan di tempat
lebih baik dari sekolah umum. Jawa Timur pun mampu meraih juara umum dalam Pentas Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) di Jawa Barat dan POSPENAS di Gorontalo. Kakanwil Kemenag Jatim mengingatkan bahwa prestasiprestasi itu dapat diraih tentu karena Rahmat Allah SWT dan adanya kebersamaan dan saling kerjasama serta saling bahu membahu. •Mkd
kerja. Pada awal tahun 2014 ini, Kankemenag Kabupaten Mojokerto melaksanakan pelantikan 8 pejabat struktural dan fungsional, (10/1). Sebanyak 8 pejabat yang dilantik tersebut terdiri dari 3 pejabat struktural dan 5 pejabat fungsional. Kesemua pejabat terlantik merupakan pejabat lama. Jadi sifatnya hanya mutasi atau roling untuk pergantian suasana kerja. Nama-nama pejabat struktural yang dilantik adalah, Drs. Muhadjir, MM, jabatan lama Kepala KUA Sooko dilantik menjadi Kepala KUA Bangsal, Abdul Muhith Badri, S.Ag., yang sebelumnya Kepala KUA Bangsal menjadi Kepala KUA Mojosari, Ahirizzen, S.Pd.I, Kepala KUA Mojosari menjadi Kepala KUA Sooko. Sedangkan dari unsur pejabat fungsional yang dilantik adalah, Ahmadi, S.Pd.I, Mukhayatin, S.Ag., Sri Wahyuni, S.Pd.I., Lilik Dyah Agustiningsih, S.Pd., dan Imam Wilujeng, S.Pd.I. Kakankemenag Kab. Mojokerto, Drs. H. Ahmad Rodli, M.Ag, berharap agar pelantikan diawal tahun 2014 ini bisa menjadikan pejabat yang dilantik bertambah semangat dalam bekerja mengemban tugas yang diberikan. Kakankemenag juga menegaskan bahwa dalam pelantikan ini tidak ada unsur like and dislike. •Ans
MPA 329 / Februari 2014
53
SANTUNAN FAKIR MISKIN & KHITANAN MASAL NGANJUK – Dalam rangka memperingati HAB Kemenag ke-68, Kemenag Kab. Nganjuk mengadakan kegiatan Santunan Fakir Miskin dan Khitanan Masal, (31/12). Kegiatan ini diikuti 50 Anak yatim, dan 80 peserta khitanan masal. Peserta khitanan masal mendapatkan uang saku, kopyah, baju koko, juga sarung. Drs. H. Arifin Musthofa selaku ketua pelaksana kegiatan menyampaiakan bahwa kegiatan ini adalah bentuk rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan kekuatan, keikhlasan lahir bathin kepada Kemenag sehingga bisa mengabdikan kepada bangsa, negara juga agama. Di samping samping bentuk kepedulian sosial terhadap masyarakat Kab Nganjuk dengan adanya khitanan masal dan santunan ini. Drs. H.Ngudiono M.Ag. MM selaku Kakankemenag Kab Nganjuk mengu capkan banyak terima kasih kepada seluruh orang tua yang dengan ikhlas berkenan mengantarkan putranya untuk mengikuti khitanan masal. Khitan adalah salah satu kewajiban bagi laki-laki sebagai bentuk penyempurnaan thoharoh dari najis-najis yang masih melekat pada dzakar. Dari sisi fikih adalah bentuk thoharoh dari najis. Sedangkan secara medis, khitan bisa meminimalisir penyakit kanker. •Nur
PISAH SAMBUT KEPALA KANTOR KEMENAG KAB KEDIRI KEDIRI – Dalam pelantikan pejabat di lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Jatim (13/1), Drs. H. Hadi Mukharom, M.Pd.I. – Kakankemenag Kab. Kediri yang lama – mendapat amanat menahkodai Kankemenag Kab Ponorogo. Sementara H. Suryat, M.Pd.I. sebagai penggantinya. Untuk itu, bertempat di aula Kemenag digelar acara pisah sambut 2 Kakankemag tersebut, (16/1). Acara dihadiri pejabat struktural dan fungsional di lingkungan Kankemenag Kab. Kediri, DWP dan pegawai Kemenag Kota Kediri yang menghantarkan mantan pemimpinnya, H. Suryat, M.Pd.I. Dalam kata perpisahan ini, H. Hadi Mukharom berterimakasih kepada seluruh keluarga besar Kankemenag Kab. Kediri, atas kerjasama yang baik selama ini. Sedang H. Suryat, M.Pd.I. dalam sambutannya berharap adanya kerjasama yang baik dari seluruh pegawai untuk membawa Kemenag yang kondusif, menuju kemenag citra baru. Sementara itu, Kasubag TU, Drs. H. Hamam Thontowi, M.Pd.I. yang mewakili pegawai berterimakasih kepada H. Hadi Mukharom, semoga dapat beradaptasi dan nyaman dalam melaksanakan tugas. Juga ahlan wa sahlan atas hadirnya kembali H. Suryat, semoga dapat memimpin dengan baik dan lancar. •Alfy
ISTIGHOSAH KUBRO DALAM RANGKA PERINGATAN MAULID NABI MOJOKERTO – Ratusan orang dari unsur semua pegawai negeri di lingkungan Kankemenag Kab. Mojokerto duduk bersila memenuhi gedung serbaguna Kankemenag. Kab. Mojokerto guna peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H/ 2014 M. Peringatan maulid untuk tahun ini diisi dengan kegiatan istighosah kubro sekaligus merupakan acara resepsi memperingati HAB Kemenag RI ke-68. KH. Mashul Ismail hadir sebagai penceramah. Kyai yang sehari-harinya juga menjabat Ketua MUI Kabupaten Mojokerto ini dalam tausiahnya menyampaikan pesan yang mendalam, yakni memaknai maulid Nabi Muhammad SAW sebaiknya kita benar-benar bersyukur kepada Allah SWT karena menurunkan nabi akhir jaman yang mengarahkan kita ke jalan yang benar dan di ridhoi oleh Allah SWT. Bagaimana jadinya kita jika tidak ada Nabi Muhammad SAW yang membawa kita ke jalan Islam. Selesainya tausiah oleh ketua MUI Kabupaten Mojokerto ini, seluruh jamaah istighosah yang hadir berdiri dan melantunkan alunan sholawat nabi bersamasama. Acara peringatan maulid Nabi Muhammad SAW 1435 H semakin semarak ditutup dengan menyantap nasi tumpeng. Hangat dan penuh kekeluargaan. •Ans
JANGAN HANYA DIJADIKAN SLOGAN TAPI HARUS DIIMPLEMENTASIKAN MAGETAN – Kemenag Kab. Magetan, dalam rangka HAB Kemenag yang ke68, telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan, antara lain bakti sosial, lomba hafalan surat-surat pendek tingkat RA, olimpiade sains, turnamen bola volly, futsal, dan bulu tangkis yang diikuti oleh PNS/GTT/PTT/GPAI di lingkungan Kankemenag Magetan Juga diselenggarakan parade drumband tingkat MI dan MTs se-Kab. Magetan , gerak jalan santai. Sehari menjelang puncak HAB, dilaksanakan semaan Al Qur’an dan malam tirakatan. Selanjutnya, sebagai puncak acara HAB Kemenag ke-68 diadakan upacara bendera yang bertempat di halaman MAN Panekan Magetan, (3/1). Upacara dihadiri oleh guru/ pegawai di lingkungan Kemenag Magetan, tokoh agama, beberapa purna karya pegawai Kemenag dan Muspika Kec. Panekan, dengan inspektur upacara, Kakankemenag Kab. Magetan H. Mas’ud, S.Ag. Inspektur upacara yang membacakan sambutan Menteri Agama RI mengajak seluruh pegawai Kemenag untuk mengimplementasikan tema HAB Kemenag ke-68 sehingga tidak hanya sekedar slogan tetapi dapat diimplementasikan di duniya nyata dengan meningkatkan profesionalitas dan sikap amanah. •Mkd
SEBANYAK 57 SATYA LENCANA KARYA SATYA DI SEMATKAN SAAT UPACARA HAB KOTA MALANG - Sebagai puncak kegiatan menyambut HAB Kemenag RI ke68, seluruh pegawai di lingkungan dan jajaran Kemenag Kota Malang mengikuti upacara bendera, (3/1). Upacara yang khidmat kali ini dilaksanakan secara gabungan dengan pegawai dan dosen UIN Maliki Malang. Dan yang bertindak sebagai inspektur upacaranya adalah Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Si. Pada kegiatan upacara kali ini yang mengambil tempat di lapangan UIN Maliki Malang terasa istimewa dan luar biasa karena sebanyak 57 pegawai Kemenag Kota Malang mendapatkan penghargaan karena jasa pengabdiannya (Satya Lancana Karya Satya). Penyematan penghargaan dilakukan oleh Pgs. Kepala Kankemenag Kota Malang, Machsun Zain, S.Ag. M.Si. Penghargaan jasa pengabdian ini untuk masa kerja mulai dari 30 tahun sebanyak 8 orang, 20 tahun sebanyak 22 orang dan 10 tahun sebanyak 27 orang. Dalam kesempatan kegiatan itu juga disampaikan berbagai prestasi yang diperoleh di tahun 2013 pada ajang level internasional dan nasional yang diraih oleh guru, karyawan atau siswa/siswi di lingkungan Kemenag Kota Malang. •BHN
UPACARA BENDERA DALAM RANGKA HAB KEMENAG RI KE 68 DI KANKEMENAG KAB. NGANJUK NGANJUK – Upacara bendera sebagai puncak acara rangkaian HAB ke-68 tahun 2014 di Kemenag Kab. Nganjuk bertempat di 4 wilayah seperti tahun sebelumnya, (3/1). Upacara ini diikuti oleh seluruh pegawai dan DWP di lingkungan Kanke menag Kab. Nganjuk Kakankemenag Kab. Nganjuk, Drs. H. Ngudiono, M.Ag.MM selaku pembina upacara di MTsN Nganjuk membacakan sambutan Menteri Agama RI yang mengajak jajaran Kemenag untuk meningkatkan profesionalitas dan menjaga sikap amanah. Tema HAB kali ini hendaknya tidak hanya sekedar slogan, tapi harus kita implementasikan di dunia nyata. Profesionalitas – lanjutnya – berkaitan dengan komitmen dan kemampuan melak sanakan tugas sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Sedangkan amanah ber kaitan dengan sikap mental, moral dan karakter. Seorang profesional akan selalu memberikan yang terbaik kepada institusi dan masyarakat yang dilayani, sedangkan seseorang yang amanah menyadari bahwa Allah pasti melihat setiap pekerjaan, perbuatan bahkan segala yang ada di hati manusia. Upacara ditutup dengan doa oleh kepala KUA kecamatan Bagor. •Nur
54
MPA 329 / Februari 2014
ROTASI DAN MUTASI PEJABAT STRUKTURAL JEMBER – Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama no. 13 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal di Kemenag, dilaksanakan pelantikan pejabat struktural di lingkungan Kemenag Kab. Jember, (8/1). Pelantikan ini langsung dipimpin oleh Kakankemenag Kab. Jember, Drs. Rosyadi BR, M.Pd.I. Adapun pejabat yang dirotasi adalah Drs. Syaiful Hadi dari Kepala KUA Pakusari dimutasi ke Kepala KUA Jombang dan Drs. Abdul Mudjib, M.HI dari Kepala KUA Jombang dimutasi ke KUA Gumukmas. Sedangkan yang dipromosikan adalah M. Juhal Khumaidi, SH. yang semula penghulu KUA Kec. Puger dipromosikan menjadi Kepala KUA Pakusari. Kakankemenag Kab. Jember, mengharap agar pejabat yang baru dilantik tidak besar kepala karena jabatan itu sematamata amanah dari Allah SWT. Kerja jujur, bertanggung jawab dan professional harus selalu senantiasa dikedepankan karena pelayanan prima selalu menjadi prioritas yang harus dicapai. Pejabat terlantik agar segera jalin komunikasi dengan para jajarannya untuk menyelaraskan visi dan misi. Selain acara pelantikan, juga dilaksanakan pengambilan sumpah PNS atas nama Zainal Abidin, M. Pd.I. •Ratna RESEPSI HAB KANKEMENAG KAB SIDOARJO BERSAMA KAKANWIL SIDOARJO – Puncak peringatan HAB Kemenag ke-68 di Kabupaten Sidoarjo digelar dengan bentuk resepsi HAB yang bertema “Dengan Hari Amal Bakti Kemenag RI ke-68 dan Pengukuhan Pengurus DPD PGMI Kab Sidoarjo, Kita Jadikan Kementerian Agama yang Profesional dan Amanah”, (7/1). Acara bertempat di aula besar Kankemenag Kab Sidoarjo. Seluruh pejabat struktural dan fungsional Kankemenag Kab Sidoarjo, hadir dalam acara ini. Drs. H.M. Sudjak, M.Ag., Kakanwil Kemenag Prov. Jatim juga berkenan hadir. Pada kesempatan ini juga diadakan pengu kuhan Pengurus DPD PGMI (Persatuan Guru Madrasah Indonesia) Kab. Sidoarjo periode 2014 – 2019. Kakankemenag Kab. Sidoarjo, Drs. H. M. Nur Sjamsudin AM, M.SI, dalam sambutannya berterima kasih atas kehadiran Kakanwil Kemenag Prov Jatim yang sekaligus menyampaikan beberapa kegiatan yang dilaksanakan menyambut HAB Kemenag tahun ini. Sementara itu, Drs. H.M. Sudjak, M.Ag dalam pembinaanya menyampaikan prestasi-prestasi yang telah diraih oleh Kemenag Jawa Timur, seraya mengajak semua PNS untuk meningkatkannya. Seusai pembinaan, diserahkan piala juara lomba kebersihan dan kenyamanan KUA. •Im2
BIMAS ISLAM KEMENAG KAB SIDOARJO DAN PEMBINAAN KELUARGA SAKINAH SIDOARJO – Keluarga sakinah dambaan setiap suami-istri, termasuk keluarga PNS Kankemenag Kab Sidoarjo. Oleh karena itu, Seksi Bimas Islam mengadakan pembinaan keluarga sakinah bagi Dharma Wanita Persatuan Kankemenag Kab Sidoarjo, (9/1). Acara ini dihadiri 125 orang yang terdiri atas pengurus dan anggota DWP Kankemenag Kab Sidoarjo. Kasi Bimas Islam, Drs. Syaiful Hadi, M.Pd.I mengatakan bahwa acara ini memang untuk kaum ibu yang berperan sangat penting dalam rumah tangga. Ibu perlu mendapat pencerahan agar lebih mantap dalam menjalankan roda keluarga untuk mencapai keluarga sakinah mawaddah warohmah. Kakankemenag Kab Sidoarjo, Drs. M. Nur Sjamsudin AM, M.Si, menyampaikan bahwa istri sebagai pendamping setia suami harus selalu memotivasi suami di kala bertugas, juga saat suami kurang bersemangat dalam bekerja. Jangan sampai istri diam dan tidak mau tahu tugas suami. Ceramah agama disampaikan oleh da’i populer yang sering berceramah di stasiun TV swasta yaitu KH. Imam Hambali dari Surabaya. Ceramahnya sangat komunikatif, jelas dan berbobot sehingga audien sangat antusias mendengarkan. •Im2.
DETIK-DETIK UPACARA PERINGATAN HAB KEMENAG RI KE 68 SURABAYA – Bertempat di area hala man depan Kankemenag Kota Sura baya, dilaksanakan detik-detik upacara peringatan HAB Kemenag Ri ke-68, dengan pengibaran bendera merah putih yang diikuti oleh seluruh pegawai di lingkungan Kankemenag Kota Surabaya, (3/1). Kakankemenag Kota Surabaya, Drs. H. Saifullah Anshari, M.Ag, selaku inspektur upacara membacakan sambutan Menteri Agama RI yang di antara inti sambutannya mengajak seluruh jajaran Kemenag untuk terus menghidupkan, menjaga dan menghayati “ruh” Kementerian Agama, sebagai pengayom dan pelayan umat beragama. Selain itu, Menteri Agama juga berterima kasih dan penghargaan yang tinggi atas dukungan lintas sektoral, baik unsur pemerintah maupun masyarakat. Tak lupa Menteri Agama juga memberikan penghargaan atas kerja keras, karya dan dedikasi seluruh jajaran Kankemenag di semua unit organisasi dan satuan kerja pusat dan daerah, sehingga memperoleh kemajuan yang signifikan di berbagai bidang, seperti penyelenggaraan ibadah haji, pembinaan kerukunan umat beragama, serta teraihnya opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK dan masih banyak lagi yang lainnya. dori
TAHUN 2013, TAHUN PRESTASI BAGI KEMENAG BANGKALAN- Tahun 2013 adalah tahun prestasi. Demikian diungkap H. Sudjak M. Ag., Kakanwil kemenag Prov. Jatim dalam pembinaan karyawan Kemenag Kab. Bangkalan yang dihelat di aula MAN Model Bangkalan, (8/1). Banyak prestasi yang disebut oleh Pak Sudjak, demikian beliau dipanggil, baik tingkat lokal Bangkalan, regional Jawa Timur maupun Nasional. Acara pembinaan ini adalah rangkaian terakhir dari acara peringatan HAB Kemenag yang ke-68 di Kemenag Kab. Bangkalan. Kakankemenag Kab. Bangkalan, Drs. H. Moch. Amin Mahfud, dalam sambutannya mengucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur yang telah datang memberikan pembinaan di Bangkalan. Selanjutnya, beliau juga mensupport para karyawan agar bekerja dengan professional dan amanah sesuai motto HAB Kemenag ke-68. Sebelumnya (3/1), telah dilaksa nakan upacara HAB Kemenag ke 68 di halaman MAN Bangkalan. Hadir sebagai pembina upacara, Wabup Bangkalan, KH. Ir. Mondir Rofi’i. para karyawan Kemenag se-Kab. Bangkalan yang dengan seksama mendengarkan amanat Menteri Agama yang dibacakan oleh Wakil Bupati. •Sulaiman
PERINGATAN MAULID NABI MUHAMMAD SAW DI MTsN TUREN KABUPATEN MALANG MALANG – Mendidik siswa untuk mencintai dan peduli dengan lingkungan sosial bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya mengadakan kegiatan bersama dengan warga. Demikian kiat yang diterapkan oleh MTsN Turen Kabupaten Malang saat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW , (13/1). Bertempat di Masjid Fastabihul Khoirot Turen ratusan siswa, guru dan masyarakat membaur menjadi satu. Kegiatan rutin tiap tahun ini diharapkan tidak hanya menumbuhkan keshalehan secara spiritual tetapi juga sosial. Dalam sambutannya Kepala MTsN Turen, Dra. Hj. Siti Hamidah, M.Ag berharap agar kegiatan ini memberikan dampak yang positif dalam memotivasi perilaku keagamaan, pendidikan, kedisiplinan dan semangat belajar siswa. Sementara itu Waka Humas, Khoirunnisa , S.Pd. berharap agar kegiatan ini bisa lebih berkembang tidak hanya di wilayah sekitar madrasah saja tetapi bisa menjangkau daerah yang lebih luas. Hadir sebagai penceramah KH. Kholili dari Kecamatan Pagak yang mengupas tentang syarat keberhasilan dalam kehidupan yakni ridho Allah SWT, ridho orang tua dan juga ilmu yang bermanfaat. •Arif
MPA 329 / Februari 2014
55
Upacara HAB Kemenag Ke-68 Kantor Kementerian Agama Kab Ngawi
NGAWI-Bertempat di halaman Kankemenag Kab. Nagwi diselenggarakan upacara HAB Kemenag Ke-68, (3/1). Pada upacara kali ini juga dilaksanakan penyematan tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya kepada 23 PNS, juga pemberian
penghargaan prestasi juara I lomba Tenis Meja Putri AKSIOMA tingkat Nasional (Olga Oriza Sativa Morizkya), dan juara I lomba Pidato Bahasa Inggris KSM tingkat Jatim atas nama Rizqi, keduanya berasal dari MTsN 1 Paron. Dilanjutkan penyerahan 15 unit komputer untuk Pengawas Madrasah & Pengawas PAI dari DIPA Kankemenag Kab. Ngawi tahun 2013. Diserahkan pula Bantuan Rehab Gedung RA Perwanida Cepoko Ngrambe dari DWP Kankemenag Kab. Ngawi sebesar 13 juta rupiah. Upacara diakhiri dengan penampilan seni drumband MTsN Ngawi, dan dilanjutkan tasyakuran bersama di Gedung BP Al Falah dengan dikelilingi puluhan tumpeng nasi “panggang bucu“. Kegiatan menyongsong HAB Kemenag ke-68 di Kankemenag Kab. Ngawi antara lain Aksiora, Kompetisi Bola Volly antar MKKM, KUA, Pengawas dan GPAI, Tahfidz Juz ‘amma tingkat MI, Lomba Guru Berprestasi tingkat MI, lomba Kompetisi Sains tingkat MI, Kompetisi Tenis Meja antar MKKM, KUA, Pengawas dan GPAI, dan Jalan Sehat di lingkungan Kankemenag Kab. Ngawi. Juga Pertandingan Exsibishi Bola Volly se-Wilker Madiun. •Guh
DWP Kemenag Bojonegoro Adakan Lomba dan Bazar BOJONEGORO-Agenda rutin kegiatan DWP Kemenag Kab. Bojonegoro setiap akhir tahun adalah mengadakan lomba kreatifitas dan bazaar. Acara ini dihelat untuk menyambut HAB Kemenag, memperingati HUT DWP dan memperingati Hari Ibu. Lomba merawat janazah dan lomba kreasi masakan mie dipilih tahun ini. Menurut Ketua Panitia Ny, ZulaikhahYasmani, lomba merawat jenazah bertujuan agar keluarga besar DWP Kemenag selain tahu dan paham tentang tata cara merawat jenazah, juga siap dan mau tampil di masyarakat bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Sedangkan lomba kreasi masakan mie bertujuan agar makanan mie sebagai masakan alternatif, tidak melulu disuguhkan dalam bentuk aslinya, tetapi lebih variatif sehingga lebih menarik dan mengundang selera, Sementara itu Nyonya Hj. Zumrotul Uzlifah Wahib, S.Ag., Ketua DWP Kemenag Kab. Bojonegoro dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada panitia dan peserta. “Kita semua adalah pemenang. Target utama bukan mencari pemenang, akan tetapi menggali
Bimtek Kurikulum 2013
SUMENEP-Bertempat di ruang pertemuan hall Hotel Utami Kabupaten Sumenep berlangsung pertemuan pembahasan
56
MPA 329 / Februari 2014
potensi dengan kesungguhan dan keseriusan dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan untuk tetap belajar dan mau meningkatkan wawasan keilmuan,” tuturnya. Acara tersebut diikuti oleh utusan DWP satker dan KUA Kecamatan yang berjumlah sebanyak 40 team. Dari kedua lomba ini, DWP MAN 2 menjadi juara pertama. •Hasanah Bimbingan Teknis Kurikulum tahun 2013 untuk tingkat MTs. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Kepala MTs se KKM MTsN Terate Sumenep. Hadir pada kesempatan tersebut dua orang nara sumber widyaiswara dari Balai Diklat Keagamaan Provinsi Jawa Timur, Pgs Kakankemenag Kab. Sumenep, Kasi Pendma, Ketua Pokjawas, Kepala MTsN Terate dalam laporannya menjelaskan, peserta Bimbingan Teknis Kurikulum 2013 kali ini berjumlah 165 orang. Beliau berharap agar selama mengikuti Bimtek, output dari keikutsertaan peserta dapat membawa hasil yang maksimal guna peningkatan mutu dan kualitas lembaga, utamanya dalam rangka merespon pemberlakuan kurikulum 2013. Sementara itu ditempat yang sama Pgs KakankemenagKab. Sumenep Drs. Ec. H. Moh. Shodiq, M.PdI berharap agar seluruh peserta Bimtek Kurikulum 2013 ini bukan hanya secara seremonial, tapi diharapkan dalam aplikasinya dituntut agar seluruh peserta nantinya dapat menghasilkan ilmu yang bermanfaat, yang mengacu pada SDM bagi stake holder keluarga besar MTs. Beliau juga berharap agar Bimbingan Teknis Kurikulum ini diikuti dengan seksama, tertib dan rasa tanggung jawab yang amanah guna ikut serta membantu pemerintah dalam hal mencerdaskan kehidupan anak bangsa. •Zarkasy
UPACARA BENDERA PERINGATAN HAB KEMENAG RI KE-68 TULUNGAGUNG – Puncak peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama ke-68 Tahun 2014 ditandai dengan dilaksanakannya upacara bendera di halaman Kantor Bupati Tulungagung, (3/1). Upacara ini diikuti oleh seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Kankemenag Kab. Tulungagung dan IAIN Tulungagung. Selain itu juga melibatkan beberapa siswa madrasah dan mahasiswa IAIN Tulungagung. Bupati Tulungagung, Sahri Mulyo selaku instruktur upacara berharap semoga Kementerian Agama bisa lebih baik lagi ke depannya dan meningkatkan mutu pelayanannya. Di tengah-tengah upacara, Bupati Tulungagung menye matkan penghargaan Satya Lencana Karya Satya secara simbolis kepada 7 orang PNS Kemenag. Sebagai peng hargaan telah bekerja dengan pengabdian selama 20 dan 30 tahun. Walau sempat diwarnai hujan gerimis, upacara tetap berjalan lancar, khidmat dan tertib hingga selesai. Pada malam harinya, dilaksanakan acara istighosah dan doa bersama di Masjid Nurul Hikmah Kankemenag Kab. Tulungagung yang diikuti oleh seluruh pejabat structural dan fungsional serta karyawan/ti Kankemenag. Acara ditutup dengan ramah tamah dan makan bersama. •NH KAKANWIL KEMENAG PROV. JATIM RESMIKAN MAN 1 KOTA MADIUN KOTA MADIUN-Resepsi HAB Kemenag RI ke-68 tahun 2014 di Kankemenag Kota Madiun tahun ini dirangkai dengan acara peresmian Kampus II MAN 1 di Jl. Sukarno Hatta, (15/1). Peresmian ditandai dengan pengguntingan rangkaian melati oleh Walikota Madiun, H. Bambang Irianto, SH, MM diteruskan oleh Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Drs. H. Sudjak, M.Ag menerima kunci gedung baru Kampus II MAN 1 yang sekaligus membukanya. Kakanwil Kemenag Prov. Jatim, Walikota Madiun, Kakankemenag Kota Madiun beserta rombongan meninjau ke dalam gedung yang sudah jadi. Kakanwil Kemenag Prov. Jatim merasa bangga dengan MAN 1 Kota Madiun yang telah membangun gedung dengan 18 lokal . Seusai peremian, Drs. H. Sudjak, M.Ag. mengadakan pembinaan PNS yang bertempat di aula tersebut. Dalam pembinaannya, beliau antara lain menyampaikan, “Sebagai warga Kementerian Agama kita harus selalu mensyukuri apa yang telah kita terima dan selalu ikhlas dalam menjalankan segala tugas-tugas kita, sesuai dengan logo Kementerian Agama “Ikhlas Beramal” dan kedepannya kita dapat melaksanakan tugas dengan lebih baik lagi,” ujarnya. •IIN
JALAN JANTUNG SEHAT, HAB KEMENAG RI KE-68 PAMEKASAN – Dalam rangka meme riahkan HAB Kemenag ke 68 tahun 2014, Kemenag Kab. Pamekasan mengadakan JJS (Jalan Jantung Sehat), (19/1). JJS ini diikuti seluruh pejabat struktural dan fungsional, pegawai, guru PNS, kepala RA, MI, MIS, MA Negeri dan swasta, juga kepala Madin se- kab Pamekasan bersama keluarganya. Mengambil start dan finish di jalan Swatantra. Menurut Kakankemenag Kab. Pame kasan, Drs. H. Mu’arif, M.Si, acara ini untuk meningkatkan penghayatan terhadap sejarah Kemenag sebagai instansi pemerintah, juga menanamkan jiwa kompetensi yang jujur dan amanah sekaligus mengaktualisasikan dan merealisasikan nilai-nilai kesehatan jasmani dan rohani. Dan yang tak kalah pentingnya adalah mempererat tali silaturrahim keluarga besar Kemenag. Di panggung utama digelar pementasan tari dari berbagai Madrasah yang menjadi juara pada saat lomba HAB Kementerian Agama, juga tampilan musik Ul Daul, Band dari siswa-siswi MAN, gambus dan masih banyak lagi. Kegiatan ini memperebutkan hadiah: 1 unit lemari es, 2 unit TV, 5 buah kompor gas, 4 buah dispenser, 4 buah magic jar, 4 buah setrika listrik, 4 buah rice cooker dan puluhan hadiah hiburan lainnya. •Sri Mukti
RAKOR PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KERJA TAHUN 2013 KOTA PROBOLINGGO – Menghadapi tahun anggaran 2014 dan guna memper tahankan WTP yang diraih oleh Kemenag RI, Kankemenag Kota Probolinggo mengadakan kegiatan Rakor Perencanaan Tahun 2014 dan Evaluasi Program Kerja Tahun 2013 di aula Kankemenag Kota Probolinggo, (9/1). Kakankemenag Kota Probolinggo, H. Muhammad, S.Sos, M.Pd.I. dalam arahannya menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mengevaluasi kegiatan dan program kerja yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2013, yang kemudian bisa menginventarisir serta mencari solusi permasalahan yang terjadi selama tahun 2013 dan yang paling penting adalah adanya peningkatan kinerja dan kedisiplinan seluruh pegawai. Selain itu, Kakankemenag Kota Pro bolinggo menambahkan bahwa, anggaran 2014 sudah bisa digunakan langsung pada awal tahun anggaran, tepatnya di bulan Pebruari 2014 tidak seperti tahun 2013 yang masih menunggu sampai pertengahan tahun. Kebersamaan dan kekompakan di tahun 2013, selayaknya dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Kedepan, dari hasil rakorev ini, tersusun rencana program 2014 dengan baik dan dapat menentukan langkah-langkah yang strategis. •Roz
PENGUKUHAN PIMPINAN DAERAH DMI KAB.PONOROGO PONOROGO-Dalam rangka penyegaran program DMI Kab. Ponorogo, diadakan pengukuhan Pimpinan Daerah DMI Kabupaten Ponorog periode 2013-2018. Acara ini diselenggarakan di aula lantai II Kemenag Kab. Ponorogo, (21/1). Bupati Ponorogo, H. Amin, SH beserta Pimpinan Wilayah DMI Provinsi Jawa Timur, Drs. H. Roziqi, MM, MBA, hadir sekaligus mengukuhkannya. Kakankemenag Kab. Ponorogo, Drs. HM. Sakur, M.Si berharap agar pasca pengukuhan ini, para pengurus dapat mengabdikan diri dan berkhidmat dalam memakmurkan masjid. Kemenag tentunya juga punya andil besar dan peran sentral dalam menjaga keberlangsungan masjid tersebut. Sementara itu, Bupati mengucapkan selamat dan menyampaikan dukungannya terhadap program kerja Pengurus DMI Kab. Ponorogo. Di antaranya perlunya binaan secara intensif terhadap masjid dan musholla agar keberlangsungan dalam menjalankan syiar Islam di Ponorogo semakin maju. Sementara itu Ketua terpilih DMI Kab. Ponorogo, Mohamad Thohari,S.Ag berjanji akan terus berupaya membina dan menjaga masjid-masjid yang ada di Ponorogo. Tidak hanya menjaga dari segi fasilitasnya, namun juga memakmurkannya. •Ifroh
SEMARAK HAB KE-68 KEMENTERIAN AGAMA SUMENEP – Dalam rangka Hari Amal Bhakti Kemenag RI yang ke-68, Kankemenag Kab. Sumenep melaksanakan berbagai kegiatan diantaranya: lomba tumpeng, microteaching, senam ceria, karnaval, tahfidz al-Quran (Juz amma), drumband, pemberian tali asih bagi purna karya, Jalan Jantung Sehat, tenis lapangan dan masih banyak lagi jenis lomba lainnya. Panitia HAB Kemenag Kab. Sumenep yang ke-68 juga mengadakan santunan bagi 60 orang anak yatim dan abang becak yang diberikan langsung oleh Pgs Kakankemenag beserta ibu. Dalam sambutannya Pgs Kakan kemenag Kab. Sumenep mengharapkan agar dengan acara HAB ke-68 ini banyak bersyukur, dan mengajak kepada seluruh pejabat agar mempunyai kepekaan ter hadap lingkungan, terutama yang ber dampak bagi masyarakat. Acara kemudian dilanjutkan makan tumpeng bersama. Suasana tampak kekeluargaan dan tidak ada pembatas membaur menjadi satu di aula Al-Ikhlas bersama 60 anak yatim serta keluarga besar karyawan/ti di lingkungan Kankemenag Kab. Sumenep. Acara ini juga dimeriahkan tampilan group qosidah modern “Al Mar’atus Sholehah” DWP Kankemenag Sumenep dibawah binaan Hj. Innani Mukarromah. •Zarkasyi
MPA 329 / Februari 2014
57
Gulai Cumi Bahan: l 500 g cumi-cumi segar l 750 ml santan dari 1 butir kelapa l 2 buah tomat, potongjadi 8 l 1 batang serai, memarkan l 1 lembardaun kunyit l 100 g cabai merah giling l garam secukupnya l 3 batang daun kemangi, ambil daunnya l 1 buah jeruknipis
Bumbu dihaluskan: l 10 buah bawang merah l 5 siung bawang putih l 5 butir kemiri l 2 cm jahe l 3 cm kunyit
Cara membuat: 1. Cuci bersih cumi-cumi, lepas kulit merahnya. Rebus dengan garam selama ±10 menit, tiriskan. 2. Tumis bumbu yang telah dihaluskan. Didihkan santan dalam panci, masukkan tumisan bumbu, masak hingga mendidih. 3. Masukkan cumi-cumi, serai, cabai giling, dan garam, masak sebentar, lalu masukkan daunkemangi, daun kunyit, dan irisan tomat. 4. Tuang air jeruk nipis. Masak ±15 menit.
So’un Goreng Bumbu Kuning Bahan: l 100 gr soun, seduh sisihkan l 2 bh cabe hijau, potong 1 cm l 5 bh baso sapi, potong-potong l 1 ½ sdt garam l ½ sdt gula pasir l 1 btg daun bawang, potong 1 cm l 25 ml air l 3 sdm minyak untuk menumis l Bawang goring untuk taburan Bumbu halus: l 5 btr bawang merah l 3 siung bawang putih l 2 btr kemiri l ½ sdt ketumbar l 2 cm kunyit
58
MPA 329 / Februari 2014
Cara memasak: 1. Panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan cabe hijau, tumis sampai layu. 2. Masukkan baso, garam, merica, aduk rata. Tambahkan so’un, daun bawang, air, masak sampai meresap. 3. Setelah masak, taburi dengan bawang goreng.
LAA Remaja
Muhammad Erfan Herianto
Dalam Diam Ukir Prestasi
D
iam adalah emas. Mungkin flosofi ini yang dipengangi erat oleh Muhammad Erfan Herianto. Dalam diam itulah, siswa kelas IX B MTsN Plandi Jombang ini ukir prestasi. Sebuah prestasi yang membuat madrasah tempatnya menimbah ilmu diperhitungkan dalam mencetak ahli khat remaja. Memang sedari awal, MTsN Plandi cukup serius menggarap ekstrakurikuler Kaligrafi ini. Keeriusan ini dibuktikan dengan mendatangkan yang berpengalaman. Dan agar proses tranformasi skill seni lukis huruf Arab ini efektif, maka para pelatih terebut menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan. Inilah yang membuat Erfan – panggilan karib Muhammad Erfan Herianto, merasa terpanggil untuk mengasah jiwa seninya. Berbekal kegemarannya melukis – sebuah bakat yang tak sengaja didapatnya dari sang kakak, sosok yang irit bicara ini dengan serius mempelajari seni kaligrafi. Dan ternyata, waktu yang dibutuhkan baginya tak terlalu lama. “Kesukaan saya pada seni lukis ternyata cukup membantu,” tutur bungsu dari tiga bersaudara ini. Dan tak berapa lama pula, akhirnya madrasah yang terletak di Jl. Prof. Moh. Yamin No. 56 Jombang ini memper cayainya sebagai duta madrasah dalam ajang Pekan Olah Raga dan Seni MTsN se-Kabupaten Jombang. Kepercayaan itu pun dijawabnya dengan suguhan prestasi. Penyuka pelajaran SBK (Seni Budaya dan Ketrampilan) ini menjadi juara pertama cabang Kaligrafi Kontemporer tingkat Kabupaten. “Plong rasanya ketika itu. Sebab terus terang saya deg-degan sepanjang lomba. Sebab baru pertama kalinya megikuti lomba kaligrafi,” ucapnya legah. Setelah kejuaran tingkat kabupaten itu, dia pun ditantang membuktikan bakatnya di level Jawa Timur. Apalagi, putra pasangan Mahmud Yunus dan Nur Aning ini secara otomatis menjadi kontingen Jombang dalam Porseni MTsN se-Jatim di Kediri pada 2013 lalu. “Itu tantangan lebih berat. Sebab persaingannya tentu saja lebih ketat lagi,” ucapnya lirih. Dan demi menyuguhkan karya terbaik di even dua tahunan ini, remaja kelahiran Jombang 20 Juli 1998 ini harus rela mengorbankan waktu belajarnya hanya untuk berlatih. Jika pada saat normal, dia hanya berlatih seminggu sekali, ketika itu dia harus berlatih seminggu tiga kali. Bahkan menjelang seminggu perlombaan dihelat, setiap hari sosok pemalu ini pun harus berlatih. Tidak cukup itu, di rumah, latihannya pun terus berlanjut. Dan akhirnya jerih payahnya itu membuahkan hasil optimal. Sebab, di Porseni MTsN seJatim di Kediri, dia berhasil menyabet medali emas. Sejak berhasil menjuarai ajang dua tahunan tingkat Jatim itu, remaja yang rajin shalat tahajjud ini pun makin optimis untuk mengukir prestasi yang lebih tinggi lagi. Sebab, dalam rentang waktu singkat digelar Ajang Kompetisi
Seni dan Olah Raga Madrasah (Aksioma) tingkat Nasional digelar di Malang. “Tapi sayang, cabang yang saya menangi itu tidak dilombakan,” ucap peraih rangking II di kelas ini memendam sesal. Meski begitu, dia tak lantas putus asa. Latihan masih tetap dilakoninya sambil memberikan bimbingan kepada adik-adik kelasnya tentang kaligrafi. “Selain mengasah skill kaligrafi, juga untuk memberikan motivasi kepada teman-teman yang lain agar juga terpacu untuk menyuguhkan prestasi yang membanggakan bagi madrasah ini,” pungkasnya. pri
MPA 329 / Februari 2014
59
T
ak ada balasan bagi seorang syahid kecuali surga sekalipun bagi seorang pendosa. Inilah kisah salah seorang sahabat Rasulllah bernama, Amr bin Tsabit. Dia merupakan seorang budak Habsyah yang berasal dari Bani Asyahali. Kaumnya ini telah lama memeluk Islam setelah tokoh sentralnya, Sa’ad bin Mu’adz menjadi muslim. Dan Amr merupakan satu-satunaya dari penduduk Khaibar yang tidak mau memeluk Islam. “Meski aku tahu kebenaran yang kau kemukakan itu, sudah pasti aku tidak akan mengikutnya,” kata Amr dengan angkuh saat dikabarkan tentang Islam oleh kaumnya. Kabar kepongahan Amr pun terdengar kaum muslimin di Madinah. Hatinya seakan tertutup kabut yang pekat sehingga sinar cahaya Islam tak mampu menembusnya. Atas prilaku jahilaiyah Amr yang tidak mau masuk Islam itu. Dia pun menjadi terasing dari kabilahnya. Tapi, secara tiba-tiba menjelang perang Uhud – tanpa sepengetahuan kaumnya dan kaum muslimin Madinah, dirinya menemui Nabi Muhammad hendak menyatakan keislamannya dan bersedia berjihad di medan berperang. Rasulullah pun menyambutkan dengan gembira. Dengan membawa pedangnya yang sangat tajam, Amr pun menuju medan perang Uhud. Dalam perang Uhud yang hebat itu Amr memperlihatkan keberaniannya yang luar biasa. Dengan gagah berani dia membabat setiap musuh yang ditemuinya. Bersamaan dengan itu, berkali-kali pula pedang musuh menyayat tubuhnya.
60
MPA 329 / Februari 2014
Namun dia tak menghiraukannya dengan terus maju mencari musuh hingga dia terjatuh pingsan. “Apa yang kamu lakukan di sini Amr?” tanya salah seorang yang heran melihatnya. Dia menyangka Amr masih belum masuk Islam dan hanya ikutikutan saja berperang. Dalam keadaan hampir sekarat itu, Amr menyempatkan mengklarifikasi. “Aku sudah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka aku hunuskan pedangku dan maju ke medan perang ini,” ucapnya dengan nada berat. “Sesuai janji Allah, aku akan diberi-Nya syahid dalam waktu tak lama lagi,” imbuhnya. Tak beberapa lama kemudian, di tengah peperangan yang berkecamuk, dia pun menghembuskan nafas terakhirnya. Mendengar meningal Amr, Rasulullah pun mengkha barkan kepada para sahabat bahwa mati syahid dan berhak mendapatkan balasan surga. Dengan kabar ini, kaum muslimin dan kabilah Amr bin Tsabit berasal yang awalnya tak begitu simpatik pun menjadi takjub. Sebab di luar dugaan mereka, Amr yang mereka kenal sebagai sosok jahiliyah yang enggan masuk Islam ternyata di akhir hayatnya mendapatkan husnul khotimah. Bahkan Abu Hurairah suatu ketika pernah memberikan pertanyaan kepada kaum muslimin pada masanya. “Tahukah kalian siapakah orang yang masuk surga tetapi tidak pernah shalat walaupun sekali?” Tak beberapa lama kemudian, dia pun menjawab pertanyaannya sendiri. “Dia adalah Amr bin Tsabit.” •yuliana/dari berbagai sumber
Pacaran Pasaran Oleh: Mey.S
Pacaran, kata satu ini identik dengan situasi hati yang tengah kasmaran. Banyak pula yang menyebut aktivitas pacaran sebagai kencan. Aktivitas yang diawali ketika seorang pria benar-benar merasa menyukai seorang gadis dan perasaan itu saling berbalas, sehingga mereka selalu saja ingin menghabiskan waktu bersama-sama secara berlama-lama. Konsep pacaran mengisyaratkan adanya tindakan berulang kali untuk membuat janji, melihat, dan ketemu seseorang (pria-wanita), yang awalnya dianggap sebatas teman yang saling memberi manfaat. Meski waktu-waktu selanjutnya tak jarang muncul kesembronoan dengan mengabaikan moral atau etika. Mereka maunya menghabiskan lebih banyak waktu dengan pujaannya daripada orang lain. Pertimbangan dan pilihan keputusan digenggamnya secara serius. Bahkan, orang serta hal lain menjadi kurang penting, hingga dari kencan atau pacaran mengakibatkan ketrgantungan secara timbal balik, meski pada akhirnya akan penuh isak tangis lantaran terjebak pada perangkap perpisahan. Pacaran bisa dijumpai sekaligus melanda ‘siapapun’. Kencan juga bisa dilakukan di manapun. Di sekolah, tempat kos, cafe, angkot, serta indahnya taman, dijadikan medan pertemuan yang dianggap paling eksklusif. Bisa dibilang, pacaran model demikian, sebagai produk dari budaya pop yang pasaran. Betapa sering kita jumpai adegan pertemuan dua insan lawan jenis tengah kencan —di taman, di tempat kos— muncul dalam film, sinetron, lirik lagu, serta novel-novel pop dengan tanpa menawarkan internalisasi pendewasaan pemikiran. Itu pula yang dijadikan kiblat model pacaran generasi muda kita. Pun, jika kita tengok film impor (Eropa) dan meninjau lebih jauh, sebenarnya pacaran menjadi bagian dari kultur Barat. Sebab biasanya masyarakat Barat mensahkan adanya fase-fase hubungan hetero-seksual dalam kehidupan manusia sebelum menikah. Memang, selama ini belum ada pengertian baku tentang pacaran. Namun setidaknya di dalamnya akan ada suatu bentuk pergaulan antara lakilaki dan wanita tanpa nikah. Berdasar aspek kedewasaan, wajar jika sebagian orang justru ada yang enggan berpacaran. Selain berpacaran tidak diajarkan dalam agama (Islam) karena melanggar norma yang digariskan, juga dianggap buang-buang waktu, aktifitas sia-sia, kendatipun diluaran sana tak sedikit orang yang benar-benar takut untuk mencintai, dicintai dan bahkan takut jatuh cinta sekalipun karena trauma dengan kejadian masa lalu akibat cinta yang salah. Maka kemudian Islam mengenal ‘pacaran’ dalam bentuk dan kemasan yang berbeda. Islam hanya mengajarkan bentuk-bentuk curahan kasih sayang dan cinta itu setelah melalui satu proses yang sakral yakni pernikahan. Sementara proses yang dilakukan untuk saling mengenal antara calon pria dan wanita sebelumnya disebut proses ta’aruf (perkenalan). Inti dari ta’aruf sendiri sebagai saling mengnal antar kedua belah pihak, saling memberi tahu keadaan keluarga masing-masing, saling memberi tahu harapan dan prinsip hidup, saling mengungkapkan apa yang disukai dan tidak disukai. Tapi ta’aruf, Insya Allah, niatnya untuk menikah Lillahi Ta’ala. Tidak ada pihak yang dirugikan maupun merugikan. Dengan ta’aruf seseorang bisa berusaha mengenal calon dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Hal ini bisa terjadi karena kedua belah pihak telah siap menikah dan siap membuka diri baik kelebihan maupun kekurangan. Sehingga, kemungkinan berdua-duaan sangat kecil yang artinya seseorang akan terhindar dari zina. Jadi, ta’aruf bukanlah bermesraan berdua seperti halnya pacaran, tapi lebih kepada pembicaraan yang bertujuan untuk mempersiapkan sebuah pernikahan. Sangat jauh berbeda dengan fenomena pacaran yang cenderung kepada kenikmatan sesaat. Ta’aruf jelas sekali tujuannya yaitu untuk mengetahui kriteria masing-masing pribadi. Ta’aruf sebagai proses saling kenal mengenal sebelum menikah dengan dilandasi ketentuan yang sesuai dengan aturan agama. Mau pilih yang mana? Pacaran atau ta’aruf? MPA 329 / Februari 2014
03 LAYOUT C - HAL 61 CERMAT - PEBR 2014.pmd 61
1/28/2014, 1:01 PM
61
Tangis Rindu padaMu
Muhammadku Aksara ini sedang saji di akomodasi Yang terdayung rindu Di bawah naungan syafaat Mu Sungguh matang-matang Kembang jiwa terus mengalir Entah sampai hilir dipadang pasir Aku rindu Aku terharu Tak dapat dihentikan Serbuan serdadu-serdadu cinta dihati Dan sederet air telah menetas dari sungai kecil Yang tak tahu dimana arah pencahariannya Menuju pelosok tidak merata Lalu terlahir sebingkai kata Muhammadku Kini aku menemukan puisi ditubuh Mu Aku RinduDi bulan penuh Syafaat Mu Zainal Abidin SMK AL FATA Bilapora Rebba Lenteng Sumenep Madura 69461
Renungan Senja
kala senja tak lagi meredup berdesis ditelan bayang kelam terusik cahaya pudar decak kagum sang rembulan angin berhembus menerjang menyisir tulang belulang tergores menembus kulit sejuk menembus pori senjaku kini semakin kabur seiring langkah kian terbenam air suci mengguyur raut muka yang kusut terpintal dalam untaian doa menapaki jalan keagungan-Nya tersungkur atas mahligai cinta cinta Tuhan kepada hamba-Nya renungkanlah wahai kawan cinta kasih dan rahmat tuhan dunia sebagai persinggahan yang tak mungkin terelakkan Niswatin Hasanah Siswi Kelas XII IPA 1 MAN GRESIK 1
Membangun Cinta
Telah berbunyi Suara yang kuatur dalam memory Memecah sunyi Dalam indah dan jelitanya mimpi
62
MPA 329 / Februari 2014
Tak berdiri Saat ayunan tangan menahan diri Lekas kembali bermimpi Menyambung murka Illahi Terperanjat tiba-tiba... Saat suara suci membisikkan ke dalam relung dada Membisikkan tuk mulai beranikan diri Menentang mahir sang penghasut hati Dengan mengucurkan air membasuh wajah yang lusuh Menggelar dan memasang mimpi dalam nyata tuk bersimpuh Meski berjalan kaki gemetar tak sanggup melangkah Inikah Tuhan? Rasa yang harus kukuatkan Melawan musuh-Mu dalam setiap dentang waktu kehidupan Menyerah hati Menyerang diri Tak mampu lewati Kan ditinggal dan binasakan diri Hanya ini Tuhan... Yang bisa aku lakukan Mencoba membangun cinta Tuk memohon belas kasih kuatkan jiwa Menghadapi banyak rintang Dalam usia yang masih panjang Meski tak ada teman Dalam gulitanya malam Dingin menyeruak dan senyap lilin berkedip Ku tahu, bahwa Engkau melihatku disana Ku tahu, bahwa Engkau mengetahui yang sesungguhnya. Fiya Gantara Siswi MA Roudlotul Muta’allimin Jl.Hasanudin No.13 Simbar, Tampo, Cluring, Banyuwangi
Menghadap Cermin
Malam tak berbintang, Penuh kesunyian. Dalam hening ku berdo’a.. Agar engkau selamatkan daku dari sebuah penjara Gelap tak bercahaya, Dalam sebuah kefanaan dunia, Oh.. Hujan badai menerpa.. Ledakan bom meluncur dimana-mana Gunung meletus hancur tiada tara, Banjir melanda dipenjuru dunia.. Oleh para remaja yang tak sadarkan akan adanya Sang Pencipta Oh.. Pantaskah jika daku meminta, daku adalah seorang yang dikelilingi oleh banyak dosa.. Kuhadap cermin dengan sebuah rasa.. Betapa buruknya diriku tlah berpaling dari-Nya.. Zamira Qumairotus Zahro MTsN Kunir Jl. Ponpes Al-Kamal Kunir Wonodadi Blitar Jawa Timur 66155
Sekelumit Harap
Jalan setapak, terjal, berbatu Gemuruh dalam relung kalbu Riuh, sunyi senyap beradu Lembut jemari mengusap peluh Menetes air penghapus debu Melangkah jejaki jalanan Relakan diri melayang bersama angan Sesekali terdengar caci dan puji Sesekali terdengar langkah kaki berlari Dalam gelap, kegelapan fana diri ini Tak ada ruang kosong Penuh sesak dalam gerbong Gelap, kelam, buram, senyap Rindukan pendar dalam gulita Secercah cahaya menuntunku Dingin kalbu tak buat jadi beku Secercah cahaya mendekapku Menembus celah nurani Membuka mata hati Secercah cahaya menerangi Membasuh lelah, letih di diri Dalam temaram beranikan diri bermimpi Mengurai kata dalam bait Merangkai asa pada untaian syair Menggantung hasrat dalam narasi Fatma Roisatin Nadhiroh Mahasiswa Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
TTM EDISI 329
Bulan FEBRUARI 2014
TTM Edisi 329
MPA
DAFTAR PERTANYAAN MENDATAR : 1. Arah mata angin 4. Campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak berbau 7. Berbelas kasihan 9. Takaran obat untuk sekali pakai 11. Burung garuda dalam bahasa Sunda 12. Pakaian 14. Gelar bangsawan Jawa 15. Panggilan orangtua wanita 17. Segala sesuatu yang diajarkan 19. Relly yang melewati gurun sahara dari Paris ke… 21. Orang yang bertugas menyembelih binatang ternak 23. Huruf hijaiyah 24. Saya (bhs Inggris) 25. Tidak biasa, datang dari luar 26. Bukti seseorang tidak berada di tempat kejadian MENURUN : 1. Tidak tahu adat 2. Bagian antara buku dengan buku 3. Ini (bhs Inggris) 4. Arah mata angin 5. Pegawai/perangkat Negara/pemerintah 6. Orang-orang yang mengabdi pada Allah 7. Orang yang memimpin 11. Telur goring yang dikocok dahulu 13. Salah satu istri arjuna 15. Batu yang dibuat dari tanah liat dan dibakar 16. Panggilan untuk saudara yang lebih muda 18. Dorongan hati yang dibawa sejak kecil 20. Sisa pembakaran kayu 21. Alat penangkap ikan 22. Alat pengunyah makanan.
KUPON
No : 329
JAWABAN TTM NO. 327 Mendatar : 1.EMAIL 4.BADAN 7.EKA 8.INTIM 10.MAP 11.ANA 12.ATLETIK 15.ROL 17.DAI 19.RINDANG 22.DIA 23.MPO 24.INGIN 26.AUS 27.ILAHI 28.UPETI Menurun : 1.ETIKA 2.ALT 3.LEM 4.BAJAKAN 5.DAMAR 6.NOPOL 9.IDE 13.TUA 14.TERATAI 16.OSN 17.DAMAI 18.IDOLA 20.DAN 21.GANDI 24.ISU 25.GUE
Peraih Hadiah TTM No. 327 1. Unsida Junaeka V Jl. Syuhada No.75 Ngunut, Babadan-Ponorogo 2. Hadijah Jl. Kenanga X No.13 Jember – Jawa Timur (68117) 3. Vita Eka Wahyu Hidayati SMP Muhammadiyah 7 Sempu Jl. Kalisetail Semu Banyuwangi (68468) 4. Achmad Syu’aib MI Nurul Hidayah Jl. Jembatan Merah Cangkring Prajekan-Bondowoso (68285) 5. Agnes Riyadi STKAIP PGRI, Jl.Patimura III No. 20, Jombang Ketentuan : 1. Jawaban ditulis pada kartu pos dan ditempeli kupon sesuai dengan nomornya. 2. Jawaban dikirim ke redaksi MPA paling lambat akhir Februari 2014 (cap pos). 3. Peraih hadiah diumumkan pada MPA edisi 331.
MPA 329 / Februari 2014
63
Panggilan : Davia
Panggilan : Fidi
TTL : 9 September 2010
TTL : Sumenep, 03 Agustus 2011
Alamat : Jl. Simo Gunung Barat Tol
Alamat : RT. 03 RW. 03 Dusun Galis
Trowongan No. 17 B Surabaya 60181
Desa Aeng Panas Kec. Pragaan
Sekolah : Pre School Baitul Mu’min
Kab. Sumenep
Dukuh Kupang Surabaya
Hobbi : Bermain, bicara
Hobby : Menyanyi
Cita-cita : Presiden
Cita-cita : Anak Sholehah
Orang Tua : K. Rasidi dan
Orangtua : Zainul Faqih
Ny. Musdalifatul Arafah
dan Emil Amalia Fauzi
Panggilan : Alif
Panggilan : Ulil
TTL : Sumenep, 16 Desember 2010
TTL : Gresik, 15 JULI 2013
Alamat : Jl. Pantai Lombang RT/RW
Alamat : Jalan Utama Dermo RT.11
01/04 Banuaju Timur Batang,
RW.02 Benjeng-Gresik
Batang Sumenep
HOBBY : Sepak bola
Hobby : Ngaji belajar baca do’a
Cita-cita : Guru olah raga dan
Cita-cita : Dosen
menjadi anak sholeh
Orangtua : Norman, S. PdI dan
Orangtua : Teti’ Khoirun Nisa’ dan
Uswatun Hasanah
Abdul Manaf
Panggilan : Zahra
Panggilan : Fikri
TTL : Probolinggo, 16 Maret 2010
TTL : Tulungagung, 9 September 2011
Alamat : Jl. Sunan Ampel No. 253 A Kota Probolinggo Sekolah : PAUD Aisyiyah IV
Dukuh Tengah Buduran, Sidoarjo
Kota Probolinggo
Hobi : Main game di tablet
Hobby : Mengaji, Menyanyi, Menulis
Cita-cita : membahagiakan
dan Menggambar
kedua orangtua
Cita-cita : Dokter Orangtua : Subiyantoro Dwi Hartono dan Ummu dan Humairo’ Qurbany
64
Alamat : Griya Permata Gedangan H3
MPA 329 / Februari 2014
Orangtua : Muhammad Busyro Muhaymin dan Yofi Dewa Kurniasar
Oleh: Ahmad Sururi Efryaldi/Aldi*)
H
ari itu hari minggu. Seperti biasa, pagi-pagi aku sudah bangun tapi tentu bukan untuk sekolah, melainkan karena sudah ada janji untuk bersepeda pagi dengan empat teman sekelasku. Selesai mandi, aku mengambil wudlu untuk shalat subuh kemudian berganti baju dan mengeluarkan sepeda. Tiba-tiba ibu memanggilku. “Aldi! Aldi! Sarapan dulu, Ibu sudah siapkan…” kata Ibu “Nanti saja bu… pulang dari bersepeda.., masih terlalu pagi..” kataku “Nanti sakit perut lho,.. ayo sini makan dulu nasi goreng sama telur mata sapi…” harap Ibu “Iya deh…” jawabku. Aku sandarkan sepedaku di teras. Kusantap nasi goreng yang disediakan ibu sekalian segelas teh hangatnya. Dalam sekejab semua sudah aku habiskan. “Assalamu alaikum,.. Aldi!.. Aldi!...” suara temantemanku sudah datang memanggil dari luar pagar “Wa alaikum salam,.. iya!.. tunggu sebentar…” jawabku bersemangat Aku segera berpamitan pada ibu. Tak lupa kucium tangannya dan kuucapkan salam. Bersama teman-temanku, Kaka, Salman, Ridho dan Rendy, ku kayuh sepeda beriringan. Melewati jalanan kota Sumenep, dan sekolah tempat aku menimba ilmu SD Pangarangan 1. Dan tanpa terasa kami sampai pada tempat yang dituju. Yah, alun-alun kota dimana orang-orang senang berkunjung di sana. Mungkin karena banyak bunga yang beraneka ragam dan berwarna-warni. Oleh karenanya alunalun kota Sumenep juga disebut dengan “Taman Bunga”. Kami menyandarkan sepeda kami berjajar di pinggir jalan setapak berbatu kecil. Kami duduk-duduk melepakan lelah, sambil meluruskan kaki yang tegang. Pemandangan bunga di pagi itu terlihat indah dan udara terasa sejuk. Belum lama kami duduk-duduk sambil bercakap-cakap tiba-tiba ada seseorang meraih sepeda Ridlo yang diparkir paling pinggir. “Lho!.. ini sepedaku pak!...” teriak Ridlo sambil berdiri mempertahankan sepedanya. Seorang dengan pakaian kumuh, rambut gimbal dan wajah yang kotor menarik-narik sepeda Ridlo. Keterkejutan kami tersimpulkan, ternyata orang itu orang gila. Ridlo terus mempertahankan sepedanya dengan memegang kuat ban depan sepeda. Sementara kami pun tak ketinggalan membantu, ada yang memegang stang, pedal, dudukan beramai-ramai. Tapi orang gila itu rupanya lebih kuat menarik sepeda Ridlo. “Ini sepedaku Pak!.. lepaskan!..”teriak Ridlo Orang itu seakan tak peduli, matanya melotot sambil
terus menarik paksa sepeda itu. Dia nampak makin marah. Rupanya suara ribut-ribut kami didengar oleh orang lain. “Hei!... Lepaskan!.. teriak seseorang. Tubuhnya tegap besar, berkumis tebal dengan suaranya yang dalam dan berwibawa. Orang gila itu terkejut dan beringsut melepaskan sepeda yang dia perebutkan. Dan dia pun berlalu ketakutan sambil sekali-sekali membalikkan badannya melihat ke wajah kami. “Pergi!!..” bentak Bapak berkumis, mengusir orang gila itu dengan telunjuknya. Kini orang gila itu benar-benar pergi meninggalkan kami sambil menggaruk-garuk rambut gimbalnya. Jantungku masih berdegup kencang karena ketakutan dan sendi-sendi tulang kami serasa layu karena habis mempertahankan sepeda Ridlo dari orang gila. Alhamdulillah, ada Bapak berkumis yang baik hati yang menolong kami. Kalau tidak tak tahulah apa jadinya. “Kalian tidak apa-apa?” tanya Bapak berkumis itu “Tidak apa-apa..kami baik-baik saja..” jawab kami hampir bersamaan “Baiklah,.. lain kali lebih berhati-hati” nasihatnya “Iya Pak… terima kasih” sahutku Bapak berkumis itu pun berlalu begitu saja, meninggalkan kami sambil menepuk pundakku. Kurasakan tepukannya mantap mengguncang badanku yang kerempeng. Dan dia pun hilang di tengah keramaian orang-orang di Taman Bunga. Kami masih terdiam, dengan pikiran masing-masing yang melayang-layang. Belum hilang shock kami karena kejadian yang baru kami alami. Akhirnya Kaka, temanku yang gendut angkat suara memecah kebisuan diantara kami. “Sudahlah,..sekarang kita pulang saja, kakiku gemetaran dan perutku jadi lapar” katanya kesal “Iya.. percuma kalau kita masih di sini, lagian matahari sudah mulai terik” timpal Salman “Baiklah kalau gitu, aku ngikut saja. Yang penting kita harus bisa mengambil pelajaran dari kejadian tadi” tandasku “Apa?..” tanya Ridlo penasaran. “Ya..hikmahnya mungkin kita harus disiplin” simpulku Ridlo tak paham. Dia penasaran, “Maksud kamu apa Al?” “Ya.. mestinya kita tadi tidak parkir sembarangan. Mung kin bisa dititipkan di tukang parkir atau kita kunci” jawabku. Rendy yang sedari tak bersuara ikut nimbrung, “Yang penting kita tidak boleh trauma dengan kejadian tadi,..! Kita harus tetap menjadi petualang dengan sepeda kita..!”, katanya setengah berteriak. Kami pun sepakat pulang dengan pengalaman baru yang menegangkan yang akan diceritakan pada masing-masing orang tua kami.
MPA 329 / Februari 2014
65
MUSLIM THAILAND di TENGAH KONFLIK SIPIL
N
egeri Gajah Putih atau lebih dikenal dengan Thailand adalah negeri syarat konflik politik. Paradoks dengan predikat kebanggaannya “the land of smile“. Sejak 1932, awal mula monarki konstitusional diperkenalkan (menggusur monarki absolut) tak kurang dari 59 kali pergantian kekuasaan dan 18 kali kudeta dengan cara damai ataupun kekerasan. Perdana Menteri (PM) Thailand bahkan telah berganti sebanyak 29 kali. Hebatnya sejak 1932, raja Thailand baru berganti 4 kali saja. Bahkan Raja Bhumibol Adulyadej, telah berkuasa sejak 1946 tanpa putus sampai sekarang (67tahun). Tak sekadar berkuasa, majalah Forbes tahun 2008 telah mentahbiskannya sebagai orang terkaya didunia. Lebih kaya dari Emir-emir Emirat Arab, Kuwait, dan Sultan Brunei. Tahun 2008 adalah tahun fenomenal, karena PM Thailand berganti 3 kali dalam setahun. Bandingkan dengan Indonesia, dalam 68 tahun baru punya 6 orang Presiden. Hal menarik dari dinamika politik Thailand, adalah penggunaan cara pembangkangan sipil (civil disobedience), sebagai alat untuk menekan penguasa tetapi juga sekaligus ketidak berdayaan negara memberangus pembangkangan tersebut. Gerakan pembangkangan yang menonjol diantaranya adalah gerakan mahasiswa Oktober 1973 sebagai reaksi terhadap pemerintahan otoriter Field Marshall Thanom Kittikachon. Lalu gerakan rakyat Mei 1992 yang populer dengan Black May menelan korban 52 orang tewas. Selanjutnya gerakan massa 2005-2008 yang dimotori People’s Alliance for Democracy (PAD), yang umumnya beratribut warna kuning. Kebanyakan berasal dari golongan menengah, penguasa, dan bangsawan, pendukung monarchy. Berdomisili di Bangkok dan sekitarnya, serta di Thailand Selatan. Lawan PAD, adalah The National United Front of Democracy Against Dictatorship (UDD) atau Democratic Alliance Against Dictatorship (DAAD), yang biasanya menggunakan kostum berwarna merah. Kebanyakan berasal dari massa kelas menegah kebawah (petani dan buruh) dan kebanyakan berasal dari Thailand Utara dan Timur Laut, serta tidak terlalu lekat dengan dukungan terhadap monarchy, tetapi juga tidak terangterangan memusuhi kerajaan. Diawali sekitar Nopember 2013 sampai pekan-pekan diawal 2014 ini, pembangkangan sipil oposisi terulang kembali. Jargon mereka “Thailand Shutdown”, dengan itu gerakan massa mereka akan menblokade, menutup dan melumpuhkan jalan-jalan dan tempat-tempat strategis dengan gelombang manusia. Demonstrasi anti pemerintah yang dipimpin oleh mantan Wakil PM Suthep Thaugsuban, menolak pemilu serta mengancam akan memboikotnya bila tetap akan dilaksanakan 2 Februari 2014. Mereka tetap meminta PM Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya dan segera membentuk dewan rakyat untuk mengadakan reformasi hingga 2 tahun kedepan. Melihat situasi yang tidak kondusif lebih-lebih pada 2 pekan terakhir ini, maka Mahkamah Konstitusi (MK), memutuskan untuk menunda pemilu dan penentuan waktu serta pelaksanaannya diserahkan kepada Pemerintah dan Komite Pemilu (KPU). Saran tersebut ditolak Kabinet Yingluck, dengan alasan konstitusi Thailand memerintahkan pemilu digelar 60 hari setelah pembubaran parlemen. Yingluck telah membubarkan parlemen dan kini menjadi caretaker PM sejak Desember
66
MPA 329 / Februari 2014
lalu. Raja-pun sudah merestui pemilu dini itu (2 Februari). Namun melihat perkembangan terakhir serta keputusan MK, pemerintah lai melunak dan setuju menunda pemilu sebagaimana dinyatakan Menteri Urusan Kabinet Varattep Rathanakorn,“Pemerintah bakal menunda pemilu jika oposisi mengakhiri aksinya”. Gerakan massa kali ini telah membawa korban 10 orang tewas. (JP260114). Lantas dimanakah posisi minoritas Muslim ditengah pusaran konflik politik ini? Memang ada sejumlah warga Muslim yang mendukung PAD (tampak pada atribut yang dipakai yaitu berjilbab dan berkaos kuning warna kebesaran PAD), tetapi mungkin lebih kepada alasan geografis. Karena salah satu pendukung PAD adalah Partai Demokrat. Dan basis massa Demokrat salah satunya ada di Thailand Selatan, wilayah dimana mayoritas warga Muslim bertempat tinggal. Tetapi umumnya dan sebagian besar warga Muslim tidak mengambil posisi pada salah satu kubu tersebut. Mengapa? Setidaknya ada 3 reasoning yang mendasarinya : Pertama, karena konflik horizontal itu nyaris tak membawa kebaikan bagi minoritas Muslim. Kelompok yang berhadaphadapan itu baik pihak pemerintah maupun kelompok oposisi, amat jarang membawa isue yang mengakomodasi kepentingan komunitas Muslim. Kalaupun ada membawa isue konflik di Thailand Selatan (yang telah menimbulkan penderitaan berkepanjangan bagi warga Muslim), maka lebih untuk kepentingan politik sesaat. Kerugiannya justru lebih terasa, contohnya akibat pemblokiran dua bendara utama di Bangkok tahun 2008 oleh gerakan massa politik saat itu, maka sekitar 5000-an jamaah haji Tahiland terpaksa terdampar di bandara Suvarnabhumi, dan harus memundurkan jadwal keberangkatannya ke Jeddah. Kedua, alasan lain dan ini yang lebih utama dari resistensi dan keengganan warga Muslim untuk bergabung dengan salah satu kubu adalah lebih karena alasan ideologis. Banyak warga Muslim yang sampai saat ini belum atau tidak ikhlas menjadi bagian dari negara Thailand. Terutama komunitas di wilayah Thailand Selatan yang secara kultural dan geografis lebih dekat ke dunia Melayu. Bergabungnya 3 provinsi di wilayah selatan (Pattani, Yala, dan Narathiwat) adalah kehendak dan kesepakatan pemerintah Inggris dan Kerajaan Siam (sekarang bernama Thailand) lewat perjanjian 1909, tanpa melibatkan dan mendengar sama sekali suara dan aspirasi rakyat di 3 wilayah tersebut. Ketiga, pemujaan yang berlebihan kepada Raja Thailand, juga menimbulkan resistensi lain yang lebih prinsip karena berkaitan dengan ”aqidah”. Ajaran Islam tidak mentoleransi sedikitpun adanya Tuhan selain Allah Swt. Prinsip yang amat disadari betul oleh Muslim Tahiland. Raja Thailand diposisikan, bukan hanya sebagai pemimpin negara, atau pemimpin agama, melainkan bahkan dianggap sebagai ”tuhan” oleh banyak warga non-muslim Thailand, yang tidak sekadar dihormati, dan ditaati, tetapi juga ditakuti, dan ”disembah”. Dan hari-hari ini pertarungan antara dua kubu yang bertikai di Thailand masih belum berakhir,kita tunggu perkembangannya. (diolah dari the journal of muslim traveler heru susetyo 2009, sk-jp jan 2014, dan beberapa sumber lain). •Ahar
04 LAYOUT D - HAL 67 BIDIKAN - PEBR 2014.pmd 67
1/28/2014, 1:00 PM
05 LAYOUT E - HAL 68 COVER BLKG - PEBR 68 2014.pmd
1/28/2014, 1:03 PM