4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 0031 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penghematan Energi. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PELAKSANAAN PENGHEMATAN ENERGI Dl LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Pasal 1 Pelaksanaan Penghematan Energi meliputi : a. Penghematan penerangan dan alat pendingin ruangan AC pada gedung kantor dan/atau bangunan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; b. Peralatan kantor, perlengkapan dan peralatan yang menggunakan energi listrik; c. Kendaraan Dinas operasional yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasal 2 1) Penghematan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf a dan huruf b, dilakukan dengan cara mengurangi jam operasi peralatan sebagai berikut: a. AC dihidupkan pada awal jam kerja sampai dengan berakhirnya jam kerja dengan suhu minimal 25 °C; b. Lift dioperasikan pada jam kerja kecuali penggunaan lift barang; c. Mengurangi pencahayaan lampu assesoris. 2) Dalam hal terdapat kegiatan yang penting penggunaan AC dan lift sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, dapat digunakan di luar jam kerja dengan penggunaan yang efektif dan efisien. Pasal 3 Pelaksanaan penghematan energi pada kendaraan dinas operasionai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 huruf c dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut: a. Memprioritaskan pemakaian bahan bakar gas pada kendaraan operasional; b. Mempergunakan kendaraan operasional seperlunya sesuai dengan kebutuhan. Pasal 4 Penanggung jawab dan pelaksanaan pelaporan penghematan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah sebagai berikut: 1. Penanggung jawab pelaksanaan penghematan energi dilakukan oleh Kepala SKPD dan UKPD masing-masing unit kerja; 2. Pelaporan pelaksanaan tugas dilakukan secara berjenjang ke tingkat yang lebih tinggi.
Pasal 5 Pelaksanaan mekanisme pelaporan penghematan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 butir 1 adalah sebagai berikut: 1. Melaksanakan koordinasi pengumpulan data-data kantor/gedung operasional Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berkenaan dengan luas bangunan dan pembayaran rekening listrik serta kendaraan dinas operasional; 2. Melaksanakan perhitungan dan pemasukan data-data sesuai dengan contoh format dalam lampiran Peraturan Gubernur ini. Pasal 6 1. Mekanisme pembinaan terhadap pelaksanaan penghematan energi di lingkungan pemerintah daerah oleh dinas yang membidangi energi sumber daya mineral di satuan kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta; 2. Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, antara lain : a. Bimbingan dan penyuluhan kepada seluruh staf dan aparat di lingkungan pemerintah daerah; b. Bimbingan teknis kepada aparat pelaksana pelaporan penghematan energi berkoordinasi dengan instansi terkait; c. Pelaksanaan pembinaan dan penyuluhan dilakukan secara periodik sesuai dengan kebutuhan. Pasal 7 Pelaporan penghematan energi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 butir 1 adalah sebagai berikut: 1. Melaporkan secara periodik hasil kegiatan pelaporan penghematan energi kepada Gubernur setiap 6 (enam) bulan dalam penyiapan bahan laporan Gubernur kepada Presiden melalui Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Listrik, Departemen Energi Sumber Daya Mineral; 2. Daya penyampaian laporan pada butir 1 di atas berkoordinasi dengan dinas yang membidangi masalah energi dan sumber daya mineral di satuan kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dilakukan evaluasi; 3. Hasil evaluasi sebagaimana tersebut di atas disampaikan secara tertulis oleh Kepala Dinas kepada Sekretaris Daerah setiap 6 (enam) bulan. Pasal 8 Pelaksanaan pelaporan penghematan energi dilaksanakan secara sistematis, efektif dan efisien dengan format sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Gubernur ini. Pasal 9 Biaya pelaksanaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi DKI Jakarta melalui Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD dan UKPD masing-masing unit. Pasal 10 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 April 2008
Diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 April 2008
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 34.
Lampiran : Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 33 TAHUN 2008 Tanggal : 14 April 2008 TATACARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN
PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah data-data mengenai Luas Bangunan. 2. Lihat nilai Persentase Luas Lantai ber AC terhadap Luas Lantai Total Jika nilainya lebih kecil dari 10% = Jika nilainya lebih besar dari 90% = Jika nilainya diantara 10% dan 90% =
Gunakan Tabel I Gunakan Tabel II Gunakan Tabel III
(Bangunan Tanpa AC) (Bangunan Ber AC) (Bangunan Ber AC dan Tanpa AC)
3. Isilah data-data pada tabel I atau II atau III untuk mengetahui Intensitas Energi dan Kriterianya 4. Lakukan untuk semua gedung dan kemudian lakukan rekapitulasi hasilnya
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN
DATA LUAS BANGUNAN
NAMA GEDUNG
:
TAHUN
:
Luas Lantai Total [A]
=
m2
Luas Lantai ber AC [B]
=
m2
Luas Lantai tanpa AC {[A} - [B]}
=
m2
2007
Persentase Luas Lantai Ber AC Terhadap Luas Lantai Total {[B] - [A]}
BULAN
= #DIV/0!
#DIV/0!
Keterangan : Luas lantai bangunan yang digunakan untuk aktifitas kerja, tidak termasuk aula, Lorong, teras dan area parkir
:
Januari s.d. Juni
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN TABEL I : BANGUNAN TANPA AC
Bulan
Konsumsi Energi hasil Perhitungan (kWh) Air Lampu Peralatan Conditioner(AC) [E] Lainnya [D] {[G]-[D]-[E]}
Total Konsumsi Energi (kWhrekening) [G]
Total Biaya Energi (Rprekening) [H]
Total Konsumsi Energi Lantai ber AC Lantai tanpa AC Intensitas Kriteria Intensitas Kriteria Energi Energi [G]/[A]
Januari
#DIV/0!
#DIV/0!
Februari
#DIV/0!
#DIV/0!
Maret
#DIV/0!
#DIV/0!
April
#DIV/0!
#DIV/0!
Mei
#DIV/0!
#DIV/0!
Juni
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rata-rata
#DIV/0!
#DIV/0!
Keterangan :
Kolom konsumsi energi hasil perhitungan untuk AC, lampu dan peralatan lainnya, JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN TIDAK PERLU DIISI 1 Hanya untuk mengetahui proporsi penggunaan energi AC Konsumsi energi AC (kWh) = daya nominal AC (kW) x pemakaian dalam sebulan (jam). Konversi satuan daya nominal AC : 1 PK = 0,7355 kW ; 1 HP = 0,7459 kW Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungkan semua daya peralatan lain yang menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb Lampu Konsumsi energi lampu (kWh) = daya nominal lampu (kW) x pemakaian sebulan (jam)
Kolom total konsumsi energi dan total biaya energi HARUS DIISI
Total konsumsi energi (kWhrekening) dan total biaya energi (Rprekening) dapat dilihat pada tagihan rekening listrik PLN.
Kolom intensitas energi dan kriterianya AKAN MUNCUL SECARA OTOMATIS. JIKA NILAI INTENSITAS ENERGI Dl LUAR KRITERIA, CEK KEMBALI DATA YANG DIMASUKKAN.
KRITERIA PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN BERDASARKAN INTENSITAS ENERGI (kwh/m2/bln) Bangunan Ber AC : Sangat efisien (4,17 - 7,92) Agak Boros (14,58-19,17)
Efisien (7,92 - 12,08) Boros (19,17-23,75)
Cukup efisien (12,08 - 14,58) Sangat Boros (23,75 -37,5)
Cukup Efisien (1,67 - 2,5)
Boros (2,5 - 3,34)
Bangunan Tanpa AC Efisien (0,84- 1,67)
Sangat Boros (3,34 - 4,17)
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN TABEL II : BANGUNAN BER AC
Bulan
Konsumsi Energi hasil Perhitungan (kWh) Air Lampu Peralatan Conditioner(AC) [E] Lainnya [D] {[G]-[D]-[E]}
Total Konsumsi Energi (kWhrekening) [G]
Total Biaya Energi (Rprekening) [H]
Total Konsumsi Energi Lantai ber AC Lantai tanpa AC Intensitas Kriteria Intensitas Kriteria Energi Energi [G]/[A]
Januari
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
Februari
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
Maret
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
April
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
Mei
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
Juni
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
#DIV/0!
#DIV/0!
-
-
Rata-rata
#DIV/0!
#DIV/0!
Keterangan :
Kolom konsumsi energi hasil perhitungan untuk AC, lampu dan peralatan lainnya, JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN TIDAK PERLU DIISI 1 Hanya untuk mengetahui proporsi penggunaan energi AC Konsumsi energi AC (kWh) = daya nominal AC (kW) x pemakaian dalam sebulan (jam). Konversi satuan daya nominal AC : 1 PK = 0,7355 kW ; 1 HP = 0,7459 kW Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungkan semua daya peralatan lain yang menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb Lampu Konsumsi energi lampu (kWh) = daya nominal lampu (kW) x pemakaian sebulan (jam)
Kolom total konsumsi energi dan total biaya energi HARUS DIISI
Total konsumsi energi (kWhrekening) dan total biaya energi (Rprekening) dapat dilihat pada tagihan rekening listrik PLN.
Kolom intensitas energi dan kriterianya AKAN MUNCUL SECARA OTOMATIS. JIKA NILAI INTENSITAS ENERGI Dl LUAR KRITERIA, CEK KEMBALI DATA YANG DIMASUKKAN.
KRITERIA PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN BERDASARKAN INTENSITAS ENERGI (kwh/m2/bln) Bangunan Ber AC : Sangat efisien (4,17 - 7,92) Agak Boros (14,58-19,17)
Efisien (7,92 - 12,08) Boros (19,17-23,75)
Cukup efisien (12,08 - 14,58) Sangat Boros (23,75 -37,5)
Cukup Efisien (1,67 - 2,5)
Boros (2,5 - 3,34)
Bangunan Tanpa AC Efisien (0,84- 1,67)
Sangat Boros (3,34 - 4,17)
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN TABEL III : BANGUNAN BER AC DAN TANPA AC
Bulan
Konsumsi Energi hasil Perhitungan (kWh) Air Lampu Peralatan Conditioner(AC) Lainnya
Total Konsumsi Energi (kWhrekening)
Total Biaya Energi (Rprekening)
Total Konsumsi Energi Lantai ber AC Lantai tanpa AC Intensitas Kriteria Intensitas Kriteria Energi Energi
Januari
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Februari
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Maret
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
April
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Mei
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Juni
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
Rata-rata
#DIV/0!
#DIV/0!
Keterangan :
Kolom konsumsi energi hasil perhitungan untuk AC, lampu dan peralatan lainnya, JIKA TIDAK MEMUNGKINKAN TIDAK PERLU DIISI 1 Hanya untuk mengetahui proporsi penggunaan energi
Lampu Konsumsi energi lampu (kWh) = daya nominal lampu (kW) x pemakaian sebulan (jam)
Kolom total konsumsi energi dan total biaya energi HARUS DIISI
AC Konsumsi energi AC (kWh) = daya nominal AC (kW) x pemakaian dalam sebulan (jam). Konversi satuan daya nominal AC : 1 PK = 0,7355 kW ; 1 HP = 0,7459 kW Untuk pemakai AC sentral, harus diperhitungkan semua daya peralatan lain yang menyertainya, misalnya kompresor, blower, pompa, menara pendingin, dsb Total konsumsi energi (kWhrekening) dan total biaya energi (Rprekening) dapat dilihat pada tagihan rekening listrik PLN.
Kolom intensitas energi dan kriterianya AKAN MUNCUL SECARA OTOMATIS. JIKA NILAI INTENSITAS ENERGI Dl LUAR KRITERIA, CEK KEMBALI DATA YANG DIMASUKKAN.
KRITERIA PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN BERDASARKAN INTENSITAS ENERGI (kwh/m2/bln) Bangunan Ber AC : Sangat efisien (4,17 - 7,92) Agak Boros (14,58-19,17)
Efisien (7,92 - 12,08) Boros (19,17-23,75)
Cukup efisien (12,08 - 14,58) Sangat Boros (23,75 -37,5)
Cukup Efisien (1,67 - 2,5)
Boros (2,5 - 3,34)
Bangunan Tanpa AC Efisien (0,84- 1,67)
Sangat Boros (3,34 - 4,17)
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN REKAPITULASI PENGGUNAAN ENERGI Dl BANGUNAN DEPARTEMEN/INSTANSI/LEMBAGA = TAHUN : No.
Bangunan
BULAN JANUARI S.D. JUNI Total Konsumsi Energi (kWh/Bulan)
Tipe Bangunan Ber AC
Tanpa AC
Intensitas Energi (kWh/m2)
Kriteria
Intensitas Energi (kWh/m2)
Kriteria
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. d.s.t. Rata-rata
#DIV/0!
Catatan : Rekapitulasi dilakukan setiap 6 bulan sekali dalam 2 periode yaitu periode 1 untuk bulan Januari s.d. Juni dan periode 2 untuk bulan Juli s.d. Desember
TATA CARA PENGISIAN FORMAT LAPORAN PENGGUNAAN BBM PADA KENDARAAN DINAS DEPARTEMEN/INSTANSI/LEMBAGA = TAHUN : No.
Jenis Kendaraan
Bulan
BULAN JANUARI S.D. JUNI Jumlah Kendaraan (Unit)
Pool
1.
2.
3.
Sedan
Minibus
Bus
Non Pool
Total
Pemakaian Bahan Bakar Menurut Jenis (Kilo Liter)
Pertamak
Premium
Solar
Bio Solar
Total
Januari
0
0
Februari
0
0
Maret
0
0
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
Februari
0
0
Maret
0
0
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
4.
5.
6.
Truck
Sepeda Motor
Kapal Motor
Februari
0
0
Maret
0
0
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
Februari
0
0
Maret
0
0
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
Februari
0
0
Maret April
0 0
0 0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
Februari
0
0
Ma ret
0
0
7.
Lainnya
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Januari
0
0
Februari
0
0
Maret
0
0
April
0
0
Mei
0
0
Juni
0
0
Total
Catatan : Laporan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali dalam 2 periode yaitu : periode 1 untuk bulan Januari s.d. Juni dan periode 2 untuk bulan Juli s.d. Desember
0
0
0
0
0