1
MEMBANGUN JARINGAN WIRELESS PADA SMA NEGERI 1 WOJA
KARYA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk menyelesaikan studi pada program studi Teknik Komputer Diploma III pada Akademi Manajemen Informatika Komputer Mataram
AHMAD NIM: 10.TK.060
MATARAM 2013
2
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wireless mempunyai istilah yang tidak asing lagi di era globalisasi. Kemajuan teknologi yang sangat peralatan
yang menggunakan
pesat memungkinkan
teknologi
kabel
peralatan –
digantikan
dengan
teknologi yang tidak menggunakan kabel seperti media frekuensi radio. Wireless biasa disebut banyak orang sebagai media yang menghubungkan antar device yang satu kedevice yang lain tanpa menggunakan
kabel. Televisi, radio,
handphone,
remote
control,
controller PS3, wireless mouse, hanyalah sebagian kecil alat-alat yang menggunakan teknologi wireless. Mungkin inilah yang menjadikan istilah ”wireless” sangat populer dan cepat berkembang. Penggunaan digunakan untuk pengganti kabel – kabel
Teknologi
wireless banyak
LAN atau
bahkan WAN dikarenakan penggunaan
wireless
untuk
kasus tertentu lebih efisien dan lebih hemat. Contohnya: Untuk jaringan LAN, sekarang banyak sekali terdapat ”Hotspot” atau Area yang menggunakan media wireless untuk koneksi ke internet, area Hotspot ini
banyak
sekali
kita temukan
bahkan banyak yang menyediakan
akses free hotspot agar semua orang dapat menggunakan layanan ini, secara gratis seperti di Universitas, Kafe, Mall, Kantor, Sekolah Menengah dan bahkan tempat – tempat umum lainnya seperti tempat rekreasi.
3
Teknologi yang digunakan untuk masing – masing kebutuhan pun berbeda – beda
sesuai
dengan
jarak
tempuh
yang
mampu
ditangani oleh teknologi tersebut, contohnya saja Bluetooth hanya bisa menjangkau jarak tidak sampai sampai 10m, dan jaringan hotspot Wi-fi hanya menjangkau Area 100-200 meter, apalagi jika terhalang dinding maka coverage Area yang didapat akan semakin kecil. Sebagai salah
satu sekolah Negeri,
SMA
Negeri 1 Woja
membutukan jaringan komputer sebagai sarah dan praserana bagi siswa,
guru
dan
staf
yang
nantinya
digunakan
untuk
mencari
informasi tentang ilmu pendidikan dan lain sebagainya. Dengan adanya jaringan computer dapat mempercepat kerja dari sekolah tersebut, terutama dibutuhkan untuk bagian akademik yang seiring
dengan
meningkatnya
minat
dan
kepercayaan
masyarakat Kabupaten Dompu terhadap sekolah ini maka, dibutuhkan sebuah
jaringan
Hospot
untuk
mempermudah
proses
belajar
mengajar. Berbagai kemudahan komunikasi yang telah disebut di atas menjadi salah satu acuan dasar untuk membuat Karya Tugas Akhir ini, dengan
mengakat judul “Membangun Jaringan Wireless Pada
SMA Negeri 1 Woja”
4
1.2
Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas dapat di simpulkan permasalahan
yaitu: 1. Bagaimana membangun jaringan Wireless pada SMA Negeri 1 Woja. 2. Bagaiman cara mengkonfigurasi jaringan wireless pada SMA Negeri 1 Woja. 1.2 Batas masalah Dalam Karya tugas akhir ini akan di bahas dengan masalah diantaranya : 1. Membuat
rancangan jaringan Wireless pada SMA Negeri 1
Woja. 2. Mengimplementasikan racangan jaringan wireless pada SMA Negeri 1 Woja 3. Membangun rancangan jaringan Wireless dengan menggunakan topologi star. 1.4
Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan Karya Tugas Akhir ini adalah: 1. Mengimplementasikan konfigurasi jaringan Wireless pada SMA Negeri 1 Woja. 2. Untuk mempermudah para staf dan pegawai mengirim data atau bertukar informasi di SMA Negeri 1 Woja.
5
3. Sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Diploma III Tehnik Komputer di Akademik Manajemen Informatika Komputer Mataram 1.5
Manfaat penulisan Adapun manfaat dari penulisan Karya Tugas Akhir ini adalah : 1. Bagi penulis 1) Menguji ilmu yang di milihki selama kuliah dan menerapkan teori dan Pratek yang di dapat dari Akademik Manajemen Informatika Komputer Mataram. 2) Menambah wawasan penulis dalam hal berfikir terdisiplin 2. Bagi tempat PKL 1) Dapat mempermudah mengakses informasi pendidikan 2) Dapat
mempermudah
pihak
sekolah
mengerjakan
sesuatu tugas khususnya staf dan guru-guru.
1.6 Metode Penelitian Data di kumpulkan dari : 1. Metode observasi Untuk mendapatkan data-data melakukan pengamatan dan terhadap
objek
ada
pencatan dengan
secara langsung maksud
untuk
mendapakan data yang benar dan sesuai dengan
sutuasi
yang sebenarnya
yang
yang menunjang dengan
6
2. Metode wawancara Lakukan tanya jawab terhadap pihak sekolah agar memperolah data yang tepat dan akurat metode yang metode deskripsi yaitu metode (nyata). 1.7
Sistematika Penulisan
Karya Tugas Akhir disusun dalam bentuk yang terstruktur dan sistematis sehingga dapat membantu dan mempermudah pihak-pihak yang berkepentingan untuk mempelajari sistem yang yang telah ada.
BAB I : PENDAHULUAN BAB ini berisi tentang Latar Belakang,Perumusan Masalah,Batasan Masalah,TujuanPenulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penulisan, dan Sistematika Penulisan.
BABII :LANDASANTEORI Pada BAB ini berisi tentang
teori-teori
yang
berhubungan
dengan masalah yang diangkat dalam pembuatan tugas akhir ini. BAB III : ANALISA SISTEM Mengemukakan gambaran umum Sekolah/instansi dan hasil yang di peroleh, berupa penyajian data kuantatif dan kualitatif yang di peroleh dari hasil observasi maupun interview.
7
BAB IV :PEMBAHASAN Berisi implementasi dan penjelasan tentang apa yang di buat. BAB V :KESIMPULAN BAB
ini
berisi
kesimpulan
dan
saran
dari
berhubungan dengan pembuatan Tugas Akhir ini.
penulisyang
8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Teknologi Wireless Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat cepat, yang
terbentang luas mulai dari
jaringan
data,
yang
mana
komunikasi suara membolehkan
sampai pengguna
dengan untuk
membangun koneksi wireless Fideliti (Wi-fi) pada jarak tertentu. Ini seperti
teknologi
infrared,
frekuensi
radio dan
lain
sebagainya.
Perangkat yang umum digunakan untuk jaringan wireless termasuk di dalamnya adalah laptop, PDA, telepon seluler, dan lain sebagainya. Teknologi Wireless ini memiliki beberapa kegunaan, misalnya laptop dari seorang pengguna dapat terhubung ke internet ketika berada di area yang di cakup sama jaringan Wireless. Teknologi
wariless
ini
memiliki
kemampuannya
dalam
pengiriman data, manusia di seluruh dunia mengunakannya dalam berbagai mengatasi jaringan
aplikasi
yang berkaitan
perkembangan Wireless,
dengan
penggunaan
diharapkan
jaringan
komunikasi
jaringan
wireless. Untuk data
komunikasi
di
dengan masa
mendatang dapat menggunakan jaringan Wireless dengan lebih baik dalam area local maupun area yang luas. (Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi, 2005,hal:1)
9
2.1.1 Tipe Jaringan Wireless Seperti halnya Ethernet–LAN ( jaringan dengan kabel ), jaringan Wi-Fi juga
dikonfigurasikan
kedalam
dua
jenis
jaringan. Yaitu
Jaringan peer to peer dan Ad Hoc Wireless LAN. Komputer dapat saling berhubungan berdasarkan nama SSID ( Service Set Identifier). SSID
adalah
nirkabel.
nama
identitas
komputer
yang
memiliki komponen
Jaringan Server Based (BS), Wireless Infrastruktur. Sistem
Infrastruktur membutuhkan sebuah komponen khusus yang berfungsi sebagai Access Point. 2.1.2 Topologi jaringan Topologi
Jaringan
adalah
gambaran
secara
fisik
dari
pola
hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server, workstation,
Hub
dan
pengkabelannnya.
Terdapat
tiga
macam
topologi jaringan umum digunakan, yaitu topologi Star, Topologi Mesh, Topologi Bus. ( Tri Kuntoro Priyambodo & Dodi Heriadi, 2005,hal:2)
2.1.3 Topologi Star Pada Topologi Star, masing-masing
workstation dihubungkan
secara langsung ke server atau hub. Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat gangguan
10
di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation
yang
bersangkutan
dengan
server,
jaringan secara keseluruhan tidak mengalami gangguan. Kelemahan dari
topologi
Star adalah
kebutuhan
kabel
yang
lebih
besar
dibandingkan dengan topologi lainnya.
Gambar 2.2 Topologi Star
2.2 Komponen Pembentuk Jaringan Wireless
2.2.1 Server Server adalah sebuah system komputer yang menyediakan jenis layanan
tertentu
dalam
sebuah
jaringan
komputer.
Server
didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai
sistem operasi
jaringan
Server
juga menjalankan
atau
perangkat
network lunak
operating administrative
system. yang
mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat
11
di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan. Umumnya, di atas sistem operasi server terdapat aplikasiaplikasi
yang menggunakan
arsitektur
klien/server.
Contoh
dari
aplikasi ini adalah DHCP Server (Dinamic Configurasi Protocol Server), Mail Server (MS) , HTTP Server (Hyper Text Transfer Protocol Server) , FTP Server (File transfer Protokol Server), DNS Server (Domain Nama Sistem Server) dan lain sebagainya. Setiap sistem operasi server umumnya membundel layanan-layanan tersebut atau layanan tersebut juga dapat diperoleh dari pihak ketiga. Setiap layanan tersebut akan merespons terhadap request dari klien. Sebagai contoh, klien DHCP akan memberikan request kepada server yang menjalankan server DHCP; ketika sebuah klien membutuhkan alamat IP (Internet Protokol) , klien akan memberikan perintah/request kepada server, dengan bahasa yang dipahami oleh server DHCP, yakni protokol DHCP itu sendiri. Contoh
system
operasi
server
adalah
Windows
NT 3.51,
dan
dilanjutkan dengan Windows NT 4.0. Saat ini sistem yang cukup popular adalah Windows 2000 Server. Dan Windows Server 2003, kemudian Sun Solaris, Unix, dan GNU/Linux. Server
biasanya
terhubung
dengan
client
dengan
kabel
UTP
(Unshield Twisted Pair) dan sebuah Network Card. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI (Peripheral
Componen Interconnect) atau
ISA (Internet Service Area). Fungsi server sangat banyak, misalnya
12
untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.
Namun
yang
paling umum
adalah
untuk
mengkoneksikan
komputer client ke Internet. (http://id.wikipedia.org/wiki/server) 2.2.2 Client Komputer
client
adalah
komputer
yang
digunakan
untuk
melakukan pengolahan data yang diambil dari server. Komputer client menerima pelayanan dari Komputer server. (Pandia, 2007, h:22) 2..2.3 Kartu jaringan Network
interface
card
(NIC)
atau
Kartu
jaringan
adalah
sebuah perangkat keras jaringan yang di pasangkan di motherboard komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client). (Pandia, 2007, h:22)
Gambar 2.4 Kartu Jaringan/Nic Card 2.2.4 Kabel Dan Konektor Kabel jaringan adalah yang digunakan untuk menghubungkan satu Komputer dengan
Komputer
yang
lain.
Kadang-kadang
bila
13
diperlukan, diantara dua Komputer yang dihubungkan dengan kabel ditempatkan hub. Kabel yang umum (Unshield Twisted Pair).
Konektor
digunakan adalah kabel UTP
RJ-45 (register Zeck-45),
sebuah
konektor yang berisi 8 pin, digunakan untuk menghubungkan kabel ke PC atau ke Hub. (Pandia, 2007, h:22).
Gambar 2.5 Kabel UPT Dan RJ 45
2.2.5 Access Point Komponen yang berfungsi menerima dan mengirimkan data dari adapter Wireless. Access Point mengkonversi sinyal frekuensi radio menjadi
sinyal
digital
atau
sebaliknya.
Komponen
tersebut
bertindak layaknya sebua hub/switch pada jaringan Ethernet. Satu Access
Point secara
teori
dapat
menampung
beberapa
sampai
ratusan klien. Walaupun demikian, Access Point direkomendasikan dapat menampung maksiman 40-an klien. ( Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005,hal:3)
14
Gambar 2.6 Acces Point
2.2.6 Router Router berfungsi untuk mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan yang yang lain. Dengan adanya router maka arus data dari satu LAN (Local Area Network) dapat diisolasi dari arus LAN yang l ain. Dengan demikian, arus data tidak bercampur-baur dengan arus data dari lan yang lain. Ada dua jenis router yang biasa digunakan, router dedicated yang
merupakan
keluaran
dari
pabrik
dan
Router PC (Personal
Komputer) . Router PC adalah komputer yang dibuat menjadi router. (Pandia, 2007, h:23)
15
Gambar 2.7 Router
2.2.7 Mobile / Desktop PC Komponen akses untuk klien. Mobile/ Desktop PC (MDP) pada umumnya Memory
sudah terpasang Card
port
PCMCIA
International Accociation ),
harus ditambahkan PCI ( Peripheral
( Personal
sedangkan
Computer
Desktop
PC
Componen Interconnect) Card,
Serta USB ( Universal Serial Bus ) Adapter. ( Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005, hal:3)
Gambar 2.8 Mobile / Desktop PC
2.2.8 ADSL ADSL (Asymmetric Digital Subscriber Line) adalah salah satu bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang
16
asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari satu sisi ke sisi yang lain. Sebelum ADSL, kita sudah terlebih dulu mengenal sistem yang disebut dial-up telepon sebagai Provider
Sistem ini menggunakan sambungan kabel
jaringan
(ISP). Namun
beberapa
penghubung dalam
kekurangan. Seperti
dengan
Internet
Service
penggunaannya,
dial-up
memiliki
rendahnya
kecepatan
dalam
mengakses internet, terlebih di jam-jam tertentu yang merupakan waktu
sibuk
atau
office
hour.
Selain
itu, karena
menggunakan
sambungan telepon, kita tidak bisa menggunakan telepon bila sedang melakukan koneksi internet. Penggunaan sambungan telepon juga memungkinkan tingginya tingkat gangguan atau noise bila sedang menggunakan
internet.
Kekurangan
lainnya
adalah sistem
penghitungan dial-up yang masih berdasarkan waktu dan masih dirasakan sangat mahal. ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa jenis DSL, disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi akses internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga
sebagai
teknologi
suntikan
atau
injection
technology
yang
membantu kabel telepon biasa dalam menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya sebuah perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter ). Untuk mencapai tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal
17
frekuensi hingga 1 MHz. Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang
dipakai
hanya
berkisar
antara
20 KHz
sampai
1 MHz.
Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 386 kbps untuk
downstream dan
64 kbps
untuk
upstream.
Kecepatan
downstream inilah yang menjadikan ADSL. lebih cocok
untuk
kalangan
rumah
tangga.
Karena
pada
kalangan rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video. Perkenalan masyarakat Indonesia sendiri akan ADSL mulai berkembang saat PT.Telkom, yang merupakan perusahaan pengatur jaringan telepon nasional memperkenalkan program yang disebut sebagai Telkom Speedy, yaitu jaringan khusus dari PT. Telkom untuk penggunaan internet. Dengan melakukan pemasaran dan promosipromosi yang gencar, Telkom Speedy berhasil dipasarkan di sekolah maupun di kalangan pemeritahan atau swasta. ( Tri Kuntoro Priyambodo, Dodi Heriadi, 2005, hal:3)
18
Gambar 2.9 Modem ADSL
2.2.9 Protokol TCP/IP Karena penting peranannya pada system operasi Windows dan
juga
karena
protocol
TCP/IP
(Transmissiong
Control
Protocol/Internet Protocol) merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport model OSI ( Open System
Interconnection ),
sedangkan
IP (Internet Protocol)
berada pada lapisan Network mode OSI.
2.2.10 IP address IP address (IP) adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
Table 2.1 Tabel IP Address IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID (Network Internet Domain)
dan
menentukan
host alamat
ID (Host Internet Domain), dimana jaringan
komputer,
network
sedangkan host
ID ID
menentukan alamat host (komputer, router, switch). Oleh sebab itu IP
19
address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana host itu berada. 2.2.11 Kelas-kelas IP address Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga kelas seperti diperlihatkan pada tabel berikut.
Table 2.2 Tabel IP Address IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP 1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address kelas A, network ID ialah 8 bit pertama,
sedangkan
host
ID
ialah 24
bit
berikutnya.
Dengan
demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah Network ID = 113, Host ID = 46.5.6 Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113. IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan
20
demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1 Network ID = 132.92 Host ID = 121.1. Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP 128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx IP
address
berukuran kecil
kelas
(LAN).
C Host
awalnya ID
digunakan
ialah
8
bit
untuk
jaringan
terakhir.
Dengan
konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masingmasing network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x. Pengalokasian IP
address
pada
dasarnya
ialah
proses
memilih network Id dan host ID yang tepat untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin (http://ilmukomputer.com/category/jaringan-komputer/page/6). 2.3 Domain Name System (DNS) Domain
Name
System
(DNS)
adalah
suatu
sistem
yang
memungkinkan nama suatu host pada jaringan computer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hierarki. 1. Root-level
domain
merupakan
ditampilkan sebagai tanda titik (.).
tingkat
teratas
yang
21
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: com untuk dipakai oleh pemerintahan. Selain itu untuk membedakan dengan negara
lain
pemakaian
nama
oleh
suatu
digunakan
tanda
misalnya . id
negara untuk
Indonesia atau .au untuk australia. 3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya: microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain. 2.4 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host Configuration Protocol atau diisi secara manual.
DHCP
berfungsi
untuk memberikan
IP
address
secara
otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan
relasi
client-server,
dimana
DHCP
server
menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP
client.
Dalam memberikan
IP
address
ini,
DHCP
hanya
meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
22
BAB III ANALISA SISTEM
3.1
Sekilas Tempat PKL SMA Negeri 1 Woja beralamat di Jalan Kakatua No.7,
Kelurahan Kandai Dua Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu sekolah ini sangat strategis karena mudah dijangkau dengan fasilitas kendaraan umum. Dengan jumlah siswa yang daftar dari tahun ke tahun yang semakin meningkat,
maka
pihak
sekolah
selalu
berupaya
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan iptek, yang berakar pada sistem nilai, agama, adat-istiadat dan budaya masyarakat. SMA Negeri 1 Woja beralamat di Jalan Kakatua No.7, Kelurahan Kandai Dua kecamatan Woja, Kabupaten Dompu didirikan pada Tahun 1985, dan terakreditasi B pada tahun 2010 , adapun profil SMA Negeri 1 Woja sebagai berikut :
23
3.1.1 Profil Sekolah
1) Nama Sekolah
: SMA Negeri 1 Woja
2) No. Telp
: (0373) 21332
3) Kelurahan
: Kandai Dua Dompu
4) Thn. Berdiri
: 1985
5) Kecamatan
: Woja
6) Status Akredits
: Terakreditasi B
7) Kabupaten
: Dompu
8) Tahun
: 2010
9) Propinsi
: NTB
10) Komite Sekolah
: Terbentuk
11 ) No. Statistik
: 031230501066
24
3.1.2 Visi Teguh iman, unggul dalam mutu, kokoh pendirian serta ikhlas dalam berbuat. 3.1.3 Misi 1) Menimbulkan
kepribadian
yang
utuh
ditandai
dengan
keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. 2) Mendorong dan membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya, sehingga dapat dikembangkan secara optimal. 3) Meningkatkan kualitas belajar. 4) Mengembangkan sikap sportifitas dalam meraih prestasi. 5) Mendorong dan membantu siswa bersikap ilmiah. 6) Mendorong
dan
membantu
siswa
bersikap
peduli
lingkungan. 7) Menerapkan managemen partisipasi dengan melibatkan seluruh komponen pendidikan. 8) Mengoptimalkan
fungsi
mushola
sebagai
wadah
pembentuk pribadi.
3.1.4 Tujuan 1) Meningkatkan mutu proses pendidikan yang efensial. 2) Menunjang keberhasilan program sekolah bertaraf internasional. 3) Mengembangkan prestasi siswa-siswi.
25
3.1.5 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Woja
KOMITE
KEPALA SEKOLAH
TATA USAHA
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK SARPRAS
WAKASEK KESISWAAN
GURU-GURU
SISWA
Bagan 3.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Woja
WAKASEK HUMAS
26
Dimana
dalam melakukan pekerjaannya selalu menggunakan
system manual yaitu mengirim
serta
mencakup
melaporkan
pekerjaan hasil
surat-menyurat pekerjaannya.
maupun Dengan
perkembangan zaman yang begitu pesat maka SMA Negeri 1 Woja melakukan perubahan dalam segala bentuk teknik pengerjaan laporan yaitu dengan merencanakan membangun Jaringan Komputer yang dibangun dalam bentuk WLAN.
3.2
Analisa Permasalahan Bagi
penulis
merancang
jaringan
adalah
hal
baru
dan
pengalaman pertama. Hal ini sangat sulit karena merancang jaringan bukan hal yang mudah bagi penulis. Terlepas dari itu, kegiatan ini memacu penulis untuk berinteraksi baik antara guru, siswa maupun dengan
masyarakat
umum.
Apalagi
saat
ini
belum
tersedianya
jaringan internet pada SMA Negeri 1 Woja sebagai penunjang proses belajar mengajar untuk lebih efektif dan efisien. Disini
penulis
menggunakan
Sistem
Jaringan
Warless
berbasis Peer To Peer yang dimana para user dari masing–masing komputer seperti diruang LAB, ruang guru,dan ruang Tata Usaha (TU) dapat terhubung melalui Jaringan.
27
3.2.1
Skema
Lama
SMA Negeri 1 Woja Dalam skema lama computer belum bisa terhubung antara satu dengan yang lain, bersifat stand alone apalagi untuk menggases internet. (lihat gambar).
Gambar 3.1. Skema Lama SMA Negeri 1 Woja 3.2.2 Dalam
Skema Jaringan Baru perancangan
jaringan
WLAN (Wireless Local Area Network)
dibutuhkan beberapa perangkat yang saling terhubung antara satu dengan yang
lain,
disini menggunakan 1 unit Modem,
menghubungkan
dimana
modem
akan
ke Router, maka router akan di hubungkan ke Access
Point sinyal yang di berikan oleh Access Point sinyal warless yang di pancarkan oleh Access Point, dapat di terimah oleh client yang terhubung ke jaringan, ( lihat gambar).
28
Gambar 3.2. Skema Jaringan Baru SMA Negeri 1 Woja 3.3 Analisa Kebutuhan 3.3.1
No.
Analisa Kebutuhan Perangkat (Hardware dan software)
Nama Bahan
Spesifikasi
Jumlah
Corel Duo Ram 2 GB Harddisk 250 GB
1
1 Unit
Monitor 14” PC
LAN card VGA
2 3
Modem ADSL Warless Router
TP-Link 4 port
1
TP-Link 5 Port
1
29
4
Access Point
5
Kabel UTP Tang Crimping
6 7
Checker
8
CableTester
9
Sistem Operasi
TP-Link 1 Port RJ 45 100 Mb Ethernet
1 10 Meter
Untuk Konektor RJ45
2 Buah
Untuk Konektor RJ45
20 Pcs
Test Koneksi Kabel
1 Unit
Windows XP Server 2004
--
Tabel 3.1. Kebutuhan Perangkat (Hardware dan software)
3.3.2 Analisa Kebutuhan IP Address (Perhitungan Subnetting dan Sebaran IP Address) Berikut adalah sebaran IP Address (Internet protocol Address) serta perhitungan Subnetting, yang digunakan dalam merancang jaringan WLAN, seperti yang terlihat pada gambar sebaran IP address dibawah ini:
30
Gambar 3.3. Sebaran IP Address
Dari gambar sebaran IP Address di atas dapat dijelaskan dengan melihat penjelasan berdasarkan tabel sebaran IP Address sebagai berikut :
No
1
2
Perangkat
IP address
Modem
192.168.0.1
Router
192.168.0.2
Subnet Mask
Gateway
-
-
255.255.255.0
192.168.0.1
31
3
4 5
6 7 8 9
10 11 12 13 14
15 16
192.168.0.3
255.255.255.0
192.168.5.1
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.2
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.3
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.4
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.5
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.6
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.7
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.8
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.9
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.10
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.11
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.12
255.255.255.0
192.168.0.1
192.168.5.13
255.255.255.0
192.168.0.1
Access point
Client 1 Client 2
Client 3 Client 4 Client 5 Client 6
Client 7 Client 8 Client 9 Client 10 Client 11
Client 12 Client 13
Tabel 3.2 Perincian Sebaran IP Address
3.4
Perancangan Jaringan Komputer
-
32
Jaringan computer adalah sebuah
sistem
yang
terdiri
atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Ada 2 (dua) tipe utama jaringan komputer, yaitu
1) Peer to Peer (Workgroup) yaitu Setiap komputer yang terhubung kejaringan dapat bertindak baik sebagai workstation maupun server. Server di jaringan tipe peer to peer disebut non-dedicated server, karena
server
tidak
berperan
sebagai server
murni,
tetapi
sekaligus dapat berperan sebagai workstation. 2) Client –Server (Domain) yaitu hanya satu komputer yang bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation.
Server
pada
jaringan
tipe
client-server
disebut
dengan
Dedicated Server dan server tersebut tidak dapat berperan sebagai workstation. Server hanya bertugas melayani komputer – komputer lain (client).
3.4.1
Topologi Jaringan
Dalam pembuatan Karya Tugas Akhir
ini akan dirancang sebuah
jaringan dengan menggunakan 13 client yaitu client1 berada diruang TU, client2 berada diruang guru, sedangkan client 3 s/d client 10 yaitu berada diruang LAB dengan menggunakan topologi Star. Topologi Star merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konverensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan star termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah dan
33
memiliki kelebihan yaitu
Kerusakan
pada
satu
saluran
hanya
akan
mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut, Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
Gambar 3.4. Topologi Star
3.4.2
Infrastruktur Jaringan
Suatu infrastruktur jaringan terdiri dari perpaduan banyak teknologi dan
system.
Sebagai
administrator
jaringan
kita
harus
mampu dalam
menguasai teknologi – teknologi terkait agar nantinya infrastruktur jaringan bias dipelihara dengan mudah, di support
dengan
baik dan memudahkan
dalam troubleshooting jika terjadi suatu masalah baik itu berupa masalah kecil sampai ambruknya system jaringan anda secara global.
34
Infrastruktur
jaringan adalah sekumpulan
komponen
fisikal dan
logical yang memberikan pondasi konektifitas, keamanan, routing, manajemen, access dan berbagai macam fitur integral jaringan. Misalkan jika jaringan terhubung Internet, maka akan lebih banyak memakai protocol TCP/IP (Transmisi Conection Protocol/Internet protocol) suite yang merupakan protocol paling banyak dipakai pada jaringan. 1.
Infrastruktur Fisik
Suatu infrastruktur fisik, sesuai dengan namanya, maka akan banyak berhubungan dengan komponen fisik suatu jaringan, tentunya sesuai dengan design jaringan yang
dibuat.
Yang
berhubungan
dengan
masalah perkabelan jaringan, yaitu kabel jaringan yang sesuai dengan topology jaringan yang dipakai, meliputi piranti jaringan seperti :
1) Router
yang
memungkinkan
komunikasi
antar
jaringan local yang berbeda segmen, 2) Switches, yang memungkinkan host terhubung ke jaringan 3) Server
yang
meliputi
seperti
server
data
file,
Exchange server, DHCP server untuk layanan IP address, DNS server dan juga host.
35
2.
Infrastruktur Logical
Infrastruktur komputer bisa elemen
-
Logical
merupakan
elemen
dari
komposisi
software
yang
memanage, dan mengamankan Infrastruktur
logical
suatu
host
dari
jaringan banyak
menghubungkan, pada
ini memungkinkan
jaringan. terjadinya
komunikasi antar komputer melewati jaringan fisik yang sesuai dengan topology jaringan. Sebagai contoh dari infrastruktur logical ini adalah komponen – komponen seperti :
1) Domain Name System (DNS), yang merupakan system
untuk
memberikan
resolusi
name
dari
permintaan client. 2) Directory services, yang merupakan layanan directory untuk meng-authentikasi user untuk masuk dan menggunakan resources jaringan. 3) Protocol jaringan seperti protocol TCP/IP, protocol jaringan yang sangat popular dan paling banyak dipakai sebagai protocol jaringan dari berbagai platform jaringan baik berplatform windows, Linux, Unix dan lainnya.
36
4) Software client penghubung ke server.
Setelah terbentuknya jaringan infrastruktur logical ini kita perlu mempunyai technology
pengetahuan yang
membuat design berdasarkan
untuk
terlibat IP
memahami
didalamnya.
address
jaringan fisik
bisa
yang
Seperti
untuk ada,
anda
bisa
bagaimana
address sebagai identitas masing – masing
segala
aspek
harus
bisa
dimplementasikan memberikan
IP
host pada jaringan, dan
melakukan troubleshooting kalau terjadi permasalahan jaringan yang berhubungan dengan konektivitas.
37
Gambar 3.5. Infrastruktur Jaringan
3.5
Pengkabelan
Media transmisi yang digunakan dalam jaringan adalah Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) yang merupakan salah satu media transmisi yang
paling
banyak digunakan
untuk
membuat sebuah
jaringan local (Local Area Network), selain karena harganya relative murah,
mudah
namanya
dipasang
Unshielded
berpilin/terbelit
dan
cukup
Twisted
(twisted pair)
bisa
Pair
tanpa
diandalkan.
berarti
pelindung
Sesuai
kabel pasangan
(unshielded). Fungsi
lilitan ini adalah sebagai eleminasi terhadap induksi dan kebocoran. Sebelumnya
ada
juga
kabel
STP
(Shielded
Twisted Pair), untuk
contoh gambarnya dapat dilihat dibawah:
Gambar 3.6. Kabel UTP
Terdapat
beberapa
jenis
kategori
kabel
UTP
ini
yang
menunjukkan kualitas, jumlah kerapatan lilitan pairnya, semakin tinggi kategorinya semakin rapat lilitannya dan parameter lainnya seperti berikut ini:
38
1) Kabel
UTP
Category
1
yaitu
Digunakan
untuk
komunikasi telepon (mentransmisikan data kecepatan rendah),
sehingga
tidak
cocock
untuk
mentransmisikan data. 2) Kabel UTP Category 2 yaitu Mampu mentransmisikan data
dengan
kecepatan
sampai
dengan
4 Mbps
(Megabits per second) 3) Kabel UTP
Category
10BaseT network, dengan
3
yaitu
mampu
kecepatan
Digunakan
pada
mentransmisikan
data
sampai
1Mbps.
10BaseT
kependekan dari 10 Mbps, Baseband, Twisted pair. 4) Kabel UTP Category 4 yaitu Sering digunakan pada topologi token ring, mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 16 Mbps 5) Kabel UTP Category 5 yaitu mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 100 Mbps, 6) Kabel
UTP
Category
5e
yaitu
mampu
mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps
(1Gbps), frekwensi
signal
yang
dapat
dilewatkan sampai 100 MHz. 7) Kabel UTP Category 6 yaitu Mampu mentransmisikan data dengan kecepatan sampai 1000 Mbps (1Gbps),
39
frekwensi signal yang dapat dilewatkan sampai 200 MHz. Secara fisik terdapat separator yg terbuat dari plastic yang berfungsi memisahkan keempat pair di dalam kabel tersebut. 8) Kabel UTP Category 7 gigabit Ethernet (1Gbps), frekwensi signal 400 MHz
40
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Configurasi WLAN Pada PC Kalau
kita
menggunakan
jaringan wireless kita
harus
PC (Personal Komputer)
memasangkan
peralatan
standart baru
untuk
untuk PC
tersebut, berupa Wireless LAN, karena secara default PC tersebut hanya mempunyai sebuah LAN Card (Wireless Network interface card) , tanpa WLAN (Wireless Local Area Network). (lihat gambar)
Gambar 4.1. Proses Pemasangan WLAN Card pada PC
4.2 Langkah-Langkah Configurasi WLAN Card Pada PC 1. Klik 2x pada PC01, akan tampil kotak dialog seperti dibawah ini…
41
2. Klik point (1) untuk menampilkan keseluruhan pada PC 3. Klik point (2) untuk mematikan PC, hal ini harus dilakukan atau PC harus mati sebelum kita memasang WLAN Card 4. Klik point (3) Linksys merupakan merk WLAN yang akan kita pasang pada PC kita. 5. Klik point (4) point ini merupakan LAN yang akan kita lepas dan kita ganti WLAN, cara melepasnya, klik tahan pada point no 4, lalu tarik pada point no5…sampai kelihatan kosong (lihat gambar)
Gambar 4.2. LAN Card Sudah Dilepas Dari PC
6. Berikutnya adalah memasang WLAN Card, caranya, klik tahan point no 5 dan geser atau tarik pada point no 4, sampai berubah menjadi seperti beriku. (Lihat gambar)
42
Gambar 4.3. WLAN Card Sudah Terpasang 7. Jika langkah ke-6 sudah dilakukan, PC harus dihidupkan untuk mensettting IP Address, klik pada tanda merah gambar 4. 8. Berikutnya, atur ip address PC menjadi 9. Lakukan hal yang sama pada PC dan atur ip addressnya 10. Jika sukses, gambar terakhir yang dapat kita lihat adalah seperti beriku. (lihat gambar)
Gambar 4.4. Access Point dan PC Terkoneksi
43
4.3
Konfigurasi Router :
Langkah – langkah configurasi Router : 1. Buka Packet Tracer 2. Buatlah rangkaian Router dan Access Point beserta PCnya. 3. Antara Router dengan dan Access Point harus tersambung antara Router
dan
Access
Point
harus
tersambung
dengan
Kabel
Straight, PC akan tersambung ke Access Point dengan mengunakan WLAN Cardnya. 4. Setting Router , Caranya : 1)
Klik Router yang akan di setting
2)
Pilih Config, lalu Fast Ethernet0/1
3)
Isikan IP Addressnya dengan otomatis Subnet Masknya akan terisi dengan sendirinya
4)
Centang Port Status menjadi On
5)
Selesai.
Pehatikan cara setting router pada tampilan gambar berikut ini :
Gambar 4.5. Setting Router
44
Setelah icon router di klik, maka akan muncul tampilan :
Gambar 4.6. Cara Setting IP Router 4.4
Configurasi PC
Langkah- langkah Configurasi PC 1)
Klik PC
2)
Masukan IP (Internet Protocol) pada PC
3)
Pilih Config lalu setting Gateway dengan IP modem
4)
Centang (ON) dengan Gateway 192.168.0.1
5)
Setting gambar)
juga PC lainnya dengan cara yang sama (lihat
45
Gambar 4.7. Setting PC Setelah icon PC di klik, maka akan muncul tampilan :
Gambar 4.8. Setting IP PC
46
Atau bisa juga dilakukan dengan cara klik icon PC lalu pilih Desktop, klik IP Configuration
dan pastikan pada posisi pilihan Static setelah itu atur IP
Address nya. (lihat gambar)
Gambar 4.9. Setting IP PC Cara Ke 2
Setelah PC selesai disetting, yang dilakukan adalah bagaiman perangkat
tersebut bisa terkoneksi, tentunya dengan melakukan tes
koneksi pada PC, caranya adalah sebagai berikut :
Klik icon PC kemudian pilih menu config , periksa IP Address apakah sudah lengkap atau belum?, setelah itu masuk ke Desktop klik
47
command prompt untuk meng – PING, ketik PING >lalu IP Address PC 192.168.5.13>enter. (lihat gambar)
Gambar 4.10. Tes Koneksi Berhasil Pada PC
Selanjutnya untuk tes Koneksi Gagal langkahnya sama dengan diatas. Jika yang muncul tulisan “Request time out data” maka koneksi tidak terhubung, seperti yang terlihat pada gambar berikut :
48
Gambar 4.11. Tes Koneksi Gagal Pada PC
4.5 Cara Configurasi Modem Langkah-Langkah Configurasi Modem 1. Klick dua kali pada modem 2. Klick tab configurasi pada modem 3. Klick setting 4. Display nama adalah merubah nama modem Untuk lebih jelasnya cara configurasi modem bisa dilihat pada Gambar berikut
49
gambar 4.12 .Cara Configurasi Modem
4.6
Konfigurasi Access Point 1. Klick 2 kali pada Access point 2. Klick tab konfigurasi pada Access Point 3. Klick port 1 untuk menhidupkan status Access Point 4. Klick port 0 untuk menentukan berapa bandwidth pada jaringan tersebut 5. Klick on
gambar 4.13 .Cara Configurasi Access Point
50
4.7 Konfigurasi Router Router
berfungsi
sebagai
penghubung
jaringan
untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN. Router juga sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP. Beberapa istilah Dalam Konfigurasi Router (routing) pada Packet Tracer yaitu :
1. Stating Routing Static Routing merupakan metode konfigurasi routing secara statis. Artinya, konfigurasi traffic paket data yang di-forward atau receive
dilakukan
secara
manual
oleh
administrator jaringan.
Berbeda dengan konfigurasi secara Dynamic Routing, yang mana lalu
lintas
jaringan.
paket
data
Keuntungan
diatur dari
sedemikian
menggunakan
rupa
melalui protokol
Static
Routing adalah
kecepatan traffic yang lebih cepat daripada Dynamic Routing. Oleh karena itu Static jaringan
Routing
yang sederhana.
lebih
cocok
Namun
untuk
untuk
diterapkan
jaringan
kompleks disarankan menggunakan Dynamic Routing.
2. DHCP (Dynamic Host Control Protocol)
yang
pada lebih
51
DHCP merupakan sebuah protocol dalam jaringan yang digunakan untuk meng-assign IP address untuk masing-masing host yang terhubung dalam suatu jaringan tertentu. Apabila dalam suatu jaringan yang terdapat lebih dari 50 host, tentu sangat merepotkan bagi seorang adminstrator untuk memberikan IP address secara manual ke tiap-tiap host. Tetapi dalam hal ini tetap akan menggunakan Stating Routing (Manual).
4.7
Sharing Data
Untuk bisa melakukan sharing data antar komputer pastinya ada hal penting yang harus diperhatikan
yaitu bagaimana
kedua komputer
tersebut bisa saling berkomunikasi melalui Jaringan., setidaknya ada 3 hal yang harus kita lakukan, yaitu :
1.
Pastikan kedua komputer memiliki Network Card.
2.
Siapkan kabel UTP dengan susunan kabel Cross Over.
3.
Set IP Address kedua komputer dengan IP Address berbeda tetapi dengan subnet yang sama.
4.8
Setting IP Address dengan Windows XP Sebagai contoh kita tentukan IP Address dari komputer A dan komputer B
misalnya : IP Address komputer A : 192.168.5.1 dan IP Address komputer B : 192.168.5 2dengan subnet mask yang sama yaitu : 255.255.255.0.
Setelah
kabel UTP Cross Over terpasang, langkah berikutnya adalah menseting IP Address secara manual pada masing-masing komputer tersebut, berikut caranya pada komputer dengan OS Windows XP :
52
1. Klik Start > Control Panel, double klik Network Connections. 2. Klik kanan pada Icon Local Area Connection, klik Properties 3. Pada jendela Local Area Connection Properties, sorot Internet Protocol (TCP/IP), kemudian klik tombol Properties. 4. Akan terbuka jendela Internet Protocol (TCP/IP) Properties, isikan IP Address serta subnet mask. 5. Lakukan hal yang sama pada komputer B, setting IP Address 192.168.5.3 dengan subnet mask : 255.255.255.0 seperti gambar berikut ini :
Gambar 4.14. Local Area Connection
53
Gambar 4.15. Internet Protocol (TCP/IP)
Untuk mencoba apakah komunikasi antar 2 komputer tersebut sudah berhasil, lakukan perintah PING antar komputer lewat command prompt, caranya : Klik Start > pilih RUN > ketikan PING lalu masukan IP Address yang dituju > OK. (Lihat gambar)
Gambar 4.16. Ping Shering Data
54
Kalau berhasil akan muncul pesan “Repply From 192.168.5.3” seperti gambar dibawah
Gambar 4.17. Ping Berhasil Tapi jika komputer tidak bisa saling PING, atau yang muncul pesan “Request Timed Out” seperti yang terlihat pada gambar berikut :
Gambar 4.18. Ping Gagal Maka lakukan pengecekan seperti berikut : 1)
Cek koneksi kabel Cross Over apakah sudah benar.
2)
Pastikan LAN adapter sudah aktif (enable)
3)
Cek IP Address kedua komputer, apakah sudah satu subnet?
4)
Matikan Firewall atau aktifkan pilihan File and Printer Sharing pada Exception Windows Firewall.
55
Kalau kedua komputer sudah saling terhubung, kita bisa saling berbagi data antar komputer misalnya menggunakan printer sharing atau saling kirim pesan singkat lewat jaringan
4.9
Berbagi File (File sharing) Pada Windows Xp Misalkan komputer A dengan IP Address 192.168.5.3 memiliki sebuah
folder bernama DATA yang berisi kumpulan MP3 dan dokumen Word dan Excel, ingin disharing dengan komputer B dengan IP Address 192.168.5.2, maka langkah - langkahnya adalah :
1. Di komputer A, klik start > masuk ke My Computer atau Windows Explorer 2. Cari folder bernama DATA, lalu klik kanan di folder tersebut 3. Pilih Sharing and Security 4. Jika muncul kotak dialog centang (√) “Share this folder on the network” dan “Allow Network Users to change my files” 5. Klik OK. Selesai. Selanjutnya, dikomputer B jika ingin mengakses folder DATA yang sudah disharing oleh komputer A caranya : Pada komputer B Klik Start >pilih Run , lalu ketik \\ 192.168.5.3 yang merupakan IP Address dari komputer A, Lihat gambar berikut :
56
Gambar 4.91. Mencari Data Hasil Sharing Setelah selesai
melakukan langkah - langkah diatas maka kita
dapat melihat
hasil dari sharing (Berbagi) data antara dua
komputer dan data tersebut
dapat diambil atau disalin (copy)
seperti yang ditampilkan pada gambar berikut ini :
GAMBAR B
Gambar 4.20. Hasil Sharing
57
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan
uraian
dan
rumusan
permasalahan pada latar
Belakang diatas, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah sebagai berikut : 1. Untuk membangun jaringan Wireless pada SMA Negeri 1 Woja di perlukan suatu perangkat keras yaitu: Access Point, Router, modem. 2. Membangun jenis wireless pada SMA Negeri 1 Woja menggunakan topologi star 3. Untuk melakukan konfigurasi jaringan wireless di SMA Negeri 1 Woja di laksanakan dengan mengunakan beberapa alat di antaranya: Access Point, Router, Modem dll..
5.2
Saran
Dengan melihat hasil dari kesimpulan diatas, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Dalam pengembangan ke depan sangatlah penting untuk memperhatikan dan mempertimbangkan tingkat keamanan (security) dari data-data yang cukup tinggi, sehingga tidak sembarang orang dapat mengakses.
58
2. Untuk selanjutnya Perancangan Jaringan komputer berbasis WLAN (Wireless Local Area Conection) dapat di realisasikan untuk kelancaran proses belajar mengajar. 3. Dalam karya Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan kontrubusi kepada para pembaca umumnya dan kepada para peminat bidang ilmu Tehnik Komputer khususnya, sebagai bahan
referensi,
perbandingan,
dan
diharapkan
dapat
memberikan masukan yang positif terhadap kesempurnaan Karya Tugas Akhir ini.