Mekanisme Klorinasi Eugenol Menggunakan Klorin (Cl2) Dengan Katalis Fecl3 Dalam Pelarut Diklorometana Endah Sayekti, Imelda H Silalahi, Emy Awalliah Jurusan Kimia FMIPA Universitas Tanjungpura, Pontianak
[email protected] ABSTRACT Chlorination of eugenol by chlorine with catalyst of FeCl3 in dichloromethane solvent had been performed. Chlorination was carried out at 2oC for 5 hours. The reaction produced dark brown clot which was soluble in methanol, acetone, ethyl acetate, dichloromethane and chloroform but insoluble in aquadest. An infrared analysis gave the chlorobenzene groups at 1095.57-1072.42 cm-1. The NMR1H showed the CHCl and CH2Cl groups at 3.2884-3.0185 ppm and NMR13C showed carbon as C-Cl at 100-20 ppm. GC-MS spectrum analysis showed there are four dominant products with the time retention at 28.650; 29.300; 32.383 and 37.242. Result of the spectroscopy analysis showed that the main coumpound of eugenol chlorination were 4-(2,3-dichloroprophyl)-2-methoxyphenol (24,67%); 4-(2chloroprophyl)-6-chloro-2-methoxyphenol(20,57%); 4-(2,3-dichloroprophyl)-6chloro-2-methoxyphenol (13,65%) and 3,6-dichloro-4-(2,3-dichloropropyl)-2methoxyphenol or 5,6-dichloro-4-(2,3-dichloropropyl)-2-methoxyphenol (9,92 %). Therefore, based on all analysis which were done, it can conclude that chlorination of eugenol using chlorine catalyzed by FeCl3 in dichloromethane cause addition and aromatic electrofilic substitution. Key Word: Eugenol, Chlorination, FeCl3, Dichloromethane PENDAHULUAN Eugenol merupakan salah satu komponen kimia dalam tumbuhan yang memberikan bau dan aroma khas misalnya pada minyak cengkeh. Eugenol murni merupakan cairan tak berwarna, berbau keras dan mempunyai rasa pedas. Eugenol memiliki sifat mudah berubah warna menjadi kecokelatan apabila dibiarkan di udara terbuka (Handayani, 2001) Eugenol termasuk salah satu senyawa alam yang menarik karena mengandung beberapa gugus aktif yaitu hidroksi, cincin aromatik dan alil, sehingga pada prinsipnya eugenol dapat diubah menjadi
senyawa-senyawa lain turunan eugenol melalui berbagai reaksi kimia. Pengubahan hidroksi menjadi senyawa eter maupun ester telah dilakukan (Ginting, 1992) yang dapat dimanfaatkan sebagai senyawa atraktan lalat buah. Modifikasi eugenol pada cincin aromatik dan alil telah dilakukan melalui reaksi halogenasi (Nicholas, 1997 ; Bhagat and Raj, 1982). Nicholas (1975) melakukan halogenasi eugenol dengan menggunakan bromin (Br2) dalam pelarut diklorometana (CH2Cl2) sehingga berhasil mensubstitusi brom ke cincin aromatik eugenol. Bhagat and Raj (1982) telah
melakukan sintesis turunan eugenol dengan menggunakan klorin (Cl2) dalam pelarut karbon tetraklorida (CCl4) sehingga berhasil memasukkan klor ke dalam gugus alil eugenol. Hasil sintesis senyawa turunan eugenol yang dilakukan oleh Bhagat and Raj (1982) serta Nicholas (1975) menunjukkan bahwa eugenol dapat mengalami reaksi halogenasi pada cincin aromatik dan alilnya. Hopkins, et al. (1946) melakukan klorinasi terhadap vanilin. Hasil klorinasi menunjukkan kemampuan klor masuk ke dalam cincin aromatik sehingga menghasilkan senyawa 5klorobenzena. Klorinasi terhadap anisol yang dilakukan oleh Hirano, et al. (1997) juga menunjukkan kemampuan klor tersubstitusi ke dalam cincin aromatik. Penelitian Hirano, et al. (1997) menunjukkan adanya pengaruh pelarut pada reaksi klorinasi. Dari beberapa pelarut, produk klorinasi terbesar diperoleh dengan menggunakan pelarut diklorometana. Selain pelarut, katalis juga dapat membantu terjadinya reaksi halogenasi, seperti pada reaksi klorinasi toluena yang menggunakan asam Lewis sebagai katalis (Lund ,et al.,2003). Penelitian ini bertujuan untuk : 1) untuk mengetahui mekanisme reaksi klorinasi eugenol menggunakan klorin dengan katalis FeCl3 dalam pelarut diklorometana, 2) mengarakterisasi dan menentukan struktur eugenol terklorinasi
METODOLOGI PENELITIAN Alat dan Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah eugenol, akuades (H2O), aseton (CH3COCH3) p.a, asam oksalat (H2C2O4) p.a, diklorometana (CH2Cl2) p.a, besi (III) klorida (FeCl3) p.a, asam klorida (HCl) pekat, indikator pp, kapas, kalium permanganat (KMnO4) p.a, metanol (CH3OH) p.a, natrium hidroksida (NaOH) p.a, natrium sulfat (Na2SO4) anhidrat, plat KLT dan silika gel 60 F 254 dari (Merck). Alat-alat yang digunakan diantaranya corong pisah, labu Erlenmeyer, alat pengaduk magnetik, labu leher tiga, lampu UV (Vettler GMBH) neraca analitik (Mettler AE 2000), pipa U, termometer serta alatalat gelas kimia. Penentuan struktur digunakan spektrometer IM (Shimadzu), spektrometer RMIP (Unity Plus Vatiant-500MHz), spektrometer RMIK (Jeol JNM PNX-500MHz), KG–SM (Shimadzu). Eugenol yang digunakan diuji kemurniannya menggunakan KLT dengan berbagai eluen, dilakukan pengukuran massa jenis serta dilakukan analisis menggunakan KG, IM dan RMIP. Klorinasi dilakukan dengan mereaksikan eugenol dan klorin dalam pelarut diklorometana dengan adanya katalis FeCl3. Klorin diperoleh melalui reaksi oksidasireduksi antara HCl pekat dengan KMnO4. Rangkaian alatnya dapat dilihat pada Gambar 3.1. Kadar klorin yang tidak masuk ke dalam reaktor klorinasi ditentukan melalui metode titrasi asam-basa. Larutan NaOH yang digunakan pada titrasi distandarisasi menggunakan asam oksalat.
Klorinasi Eugenol Padatan KMnO4 disiapkan dalam labu Erlenmeyer 250 mL. Larutan HCl pekat sebayak 6,4 mL (7,616 g; 0,077 mol) dimasukkan ke dalam corong pisah 1. Labu leher tiga 50 mL yang dilengkapi dengan pengaduk magnetik diisi dengan 10 mL larutan diklorometana dan 0,058g FeCl3 (0,00036 mol). Eugenol sebanyak 2 mL (2,06 g; 0,012 mol) dimasukkan ke dalam corong pisah 2. Suhu pada labu leher tiga dijaga pada 2˚C dan dilakukan pengadukan menggunakan pengaduk magnetik. Diteteskan secara perlahan larutan HCl pekat ke dalam labu Erlenmeyer. Setelah gas yang mengalir ke labu melalui pipa U semakin sedikit, maka ditambahkan eugenol secara perlahan. Reaksi dilakukan selama 5 jam dijaga pada suhu 2oC. Setelah 5 jam, produk didiamkan semalam dalam keadaan tertutup pada temperatur kamar untuk menyempurnakan reaksi. Selanjutnya produk dicuci dengan akuades dan dikeringkan dengan Na2SO4 anhidrat. Produk ditimbang, diuji dengan KLT dan dilakukan analisis IM. Klorinasi eugenol juga dilakukan dengan perbandingan mol eugenol: Cl2 sebesar 1:2 dan 1:4. Produk eugenol terklorinasi kemudian dianalisis dengan spektrometer RMIP, RMIK dan KG–SM. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Eugenol Analisis Kromatografi Gas Analisis kromatografi-gas (KG) dilakukan untuk melihat tingkat kemurnian dari senyawa. Hasil kromatogram menunjukkan adanya dua buah puncak. Salah satu puncak
menunjukkan senyawa yang dominan dengan tingkat kemurnian mencapai 99,7623 % pada waktu retensi 4,133. Sedangkan puncak pada waktu retensi 3,451 sebanyak 0,2377 % dapat dianggap sebagai pengotor. Hasil ini menunjukkan bahwa eugenol relatif murni. Analisis Spektrum IR Eugenol Hasil spektrum inframerah dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel. 1 Karakteristik Spektrum IR Eugenol Bilangan
Intensitas
Gelombang cm
Gugus Fungsi
–1
3496,94 3350,35 3072,60
–
2970,38 1637,561604,77 1514,12
Lebar, kuat
O–H
Tajam, kuat
C–H aromatik C–H alifatik Regang C=C alifatik Regang C=C aromatik C–O–C
Tajam, kuat Tajam, kuat Tajam, kuat
1269,16 1209,37 908,47
–
819,75 796,60
–
Tajam, kuat Tajam, kuat Tajam, kuat
Ar – H luar bidang Benzena tersubstitusi
1H_NMR
Analisis Spektrum Eugenol Hasil analisis spektrum RMIP dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Data Spektrum 1H-NMR Eugenol Geser an kimia( ppm)
7,385 7 6,778 2 6.742 2 6,627 2 5,937 3 5,016 6 3,806 9 3,285 6
Multiplisitas
Integrasi
Singlet
0,916
Angka bandin g Bulat terkeci l I
Singlet
1,004
1
Doblet
0,979
1
Doblet
1
1
Multiplet
0,947
1
Doblet-doblet
1,97
2
Singlet
3,137
3
Doblet
2,076
2
349 6,94 3350,3 5
3523,95
3510,46
3072,6 0
3074,53
2970,3 2972,3 8 1 -2935,66
1604,77
1606,70
Regang C=C alifatik
1514,1 2
1514,12
1514, 12
1514,12
Regang C=C alifatik
1276 ,881209, 37
1276,88 – 1207,44
C–O–C
1095,57
1095, 571072,42
1095,57 - 1072,42
Klorobenze na
908,47
914,26
916,19
918,47
Ar – H luar bidang
819,7 5796,60
850,61817,82
860,25819,75
Benzena tersubstitusi
-
Tabel 3. Karakteristik Bilangan Gelombang Spektrum IR Eugenol dan Produk Klorinasi Eugenol (cm-1) Produk klorinasi Eugenol Eugen Eugenol : : Cl2 ol : Cl2 (1:4) (1:1) Cl2 (1:2)
1604,77
126 9,161267,2 1209,3 3-1209,37 7
2. Klorinasi Eugenol Analisis Spektrum IR Produk Klorinasi Eugenol Karakteristik bilangan gelombang spektrum IM eugenol dan produk klorinasi eugenol dapat dilihat pada Tabel 3.
Euge nol
1637, 561604,7 7
Gugus Fungsi
3510,46
O–H
3001, 24
3001,24 -2843,07
C–H aromatik
2962, 662935,66
2955,802939,52
C-H alifatik
860,2 5817,8 2
Keberadaan gugus-gugus eugenol menunjukkan bahwa pada tiap produk klorinasi masih terdapat eugenol. Muncul puncak serapan pada semua produk klorinasi pada bilangan gelombang 1095,57 dan 1072,42 cm-1 sebagai klorobenzena yang tidak muncul pada eugenol. Hal ini menunjukkan bahwa pada tiap perbandingan telah terjadi reaksi klorinasi. Klorinasi yang terjadi adalah substitusi klor pada cincin aromatik eugenol. Meskipun puncak serapan produk klorinasi menunjukkan gugus fungsi yang mirip dengan puncak serapan eugenol, namun intensitasnya berbeda. Hal ini dapat dilihat pada puncak serapan di bilangan -1 gelombang 1604,77 cm eugenol berupa C=C alifatik yang juga muncul pada setiap variasi produk namun intensitasnya semakin mengecil. Hal ini menunjukkan bahwa pada produk klorinasi, ikatan rangkap pada alil telah mengalami perubahan.
1H-NMR Analisis Spektrum Produk Klorinasi Eugenol Analisis 1H-NMR dilakukan untuk melihat karakteristik proton pada produk klorinasi. Berdasarkan pola noda hasil uji KLT produk klorinasi, diketahui bahwa pada variasi eugenol: Cl2 = 1:2 dan 1:4 terdapat tiga noda sebagai produk klorinasi. Banyak noda pada KLT diduga sebagai produk klorinasi dengan orientasi mekanisme reaksi yang berbeda. Dengan mengetahui produk klorinasi ini, maka dapat diketahui mekanisme-mekanisme reaksi klorinasi yang terjadi pada eugenol. Produk klorinasi pada perbandingan mol eugenol:Cl2 = 1:4 mempunyai massa lebih besar daripada produk klorinasi eugenol : Cl2 = 1:1 dan eugenol : Cl2 = 1:2 sehingga analisis 1H-NMR, 13CNMR dan GC-MS dilakukan pada produk klorinasi pada perbandingan mol eugenol:Cl2 = 1:4. Hasil analisis spektrum 1H-NMR produk klorinasi eugonol pada perb dingan mol eugenol: Cl2 = 1:4 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Data Spektrum RMIP Produk Klorinas Eugenol pada Perbandingan Mol Eugenol: Cl2 Geseran Multiplisitas Integrasi Angka kimia banding (ppm) Bulat terkecil 8,7104 ; 2 Singlet 1,519 2 (1; 1) 8,6260 8,0748 Singlet 1 1 7,5737 ; 2 Singlet 3,905 4 (2 ; 2) 7,5016 7,0065 Multiplet 22,357 22 – 6,7706 5,7830 Singlet 1,393 1 5,6058 Singlet 283,185 283 5,4225 Singlet 1,556 2 3,9179 Multiplet 69,741 70 – 3,8360 3,3018 Multiplet 0,741 1 – 3,2762 3,0158 Multiplet 2,038 2
Apabila digunakan penelitian yang dilakukan oleh Bhagat and Raj (1982) sebagai pembanding, diperoleh informasi bahwa pada daerah geseran kimia 3,93–4,43 ppm ditemukan 1 proton dengan karakteristik multiplet sebagai CHCl dan pada 2,82–3,3 ppm sebagai 2 proton multiplet untuk CH2Cl. Oleh karena itu dua puncak ini diprediksi sebagai klor yang mengadisi ikatan rangkap pada alil eugenol. Berdasarkan analisis IM dan 1HNMR diketahui bahwa senyawa produk berupa eugenol yang telah tersubstitusi klor pada cincin aromatik serta adanya klor yang masuk pada alil eugenol.
13C-NMR Analisis Spektrum Produk Klorinasi Eugenol Analisis 13C-NMR menunjukkan karakteristik dari atom–atom karbon. Analisis dilakukan dengan 13 membandingkan spektrum C-NMR produk klorinasi dengan spektrum RMIK eugenol yang telah dilakukan oleh Silalahi, dkk (2007) sebagai pembanding karena hasil IM eugenol hasil penelitian menunjukkan puncak-puncak serapan yang mirip dengan puncak-puncak IM eugenol yang dilakukan oleh Silalahi, dkk (2007). Hasil perbandingan menunjukkan bahwa produk klorinasi mengalami pergeseran ke daerah medan yang lebih rendah. Terjadinya pergeseran menunjukkan bahwa telah ada substituen lain di dalam eugenol. Daerah alifatik pada geseran kimia 100-20 ppm dari RMIK eugenol menunjukkan adanya 3 karbon yakni pada geseran kimia 66,9824 , 55,9981 dan 40,0411 ppm. Puncak di sekitar daerah tersebut juga muncul pada 13C-NMR produk, namun mengalami pergeseran. Pada produk muncul beberapa puncak pada geseran kimia 100-20 ppm menunjukkan bahwa terdapat karbon yang berikatan dengan halida. Daerah aromatik pada geseran kimia 150-110 ppm pada 13C-NMR eugenol muncul 8 puncak dengan 3 puncak pada daerah geseran kimia 120–110 ppm yang berupa daerah aromatik terikat substituen selain H.
Analisis GC-MS Produk Klorinasi Eugenol Berdasarkan spektrum yang dihasilkan diperoleh sebanyak 26 senyawa. Hasil GC-MS dari eugenol murni diperoleh sebagai puncak pada waktu retensi 3,451. Eugenol yang
masih bercampur dengan produk klorinasi sebagai eugenol yang tidak bereaksi muncul pada waktu retensi 3,393 dengan persen area 0,06%. Selain eugenol sisa, hasil GC-MS menunjukkan adanya empat senyawa dominan. Senyawa–senyawa tersebut antara lain muncul pada puncak dengan waktu retensi 28,650; 29,300; 32,383 dan 37,242. Tabel 5 Karakteristik Kromatogram 4 Senyawa Dominan dari Produk Klorinasi Eugenol pada Perbandingan Mol Eugenol : Cl2 = 1:4 Puncak Waktu retensi % area 13 28,650 24,67 % 14 29,300 20,57% 22 32,383 13,65% 25 37,242 9,92%
Berdasarkan kromatogram hasil KGSM, produk yang paling dominan adalah puncak pada waktu retensi 28,650 dengan spektrum massa yang memiliki nilai m/z = 234, 137, 122, 94, 77, 65, 51, 39, yang didentifikasi sebagai 4-(2,3-dikloropropil)-2metoksifenol. Mekanisme reaksi pembentukan 4-(2,3-dikloropropil)2-metoksifenol adalah sebagai berikut :
OH
OH
OH
H
OCH3
H
H δ+ Cl
δCl
H
OCH3
H
H
Produk kedua yakni pada waktu retensi 29,300, diperoleh produk sebanyak 20,57% dengan BM 234. Spektrum massa massa memiliki nilai m/z = 234, 185, 170, 155, 150,
FeCl3 +
Cl
OCH 3
6
H
2 5
4
Cl
OH
1
δ+ Cl
H Cl
135, yang diprediksi sebagai 4-(2kloropropil)-6-kloro-2-metoksifenol senyawa dengan mekanisme reaksi sebagai berikut :
OH δCl
H
Cl+
Cl-
OCH3
H
OH OCH 3
Cl
OCH 3
+
+ FeCl3 Cl-
3
CH 2
CH 2
CH 2
HC
HC
HC
CH 2
CH 2
CH 2
OH Cl FeCl3
OH OCH 3
Cl
OCH 3
+
+ CH 2 HCCl CH 3
Spektrum massa senyawa pada waktu retensi 32,383 memiliki persentase sebanyak 13,65 %, BM 268 dengan tampilan sinyal M+2 pada 270 maka rumus molekul yang memungkinkan adalah C10H11O2Cl3. Berdasarkan rumus molekul tampak
H
CH 2 HCCl -
CH 2
bahwa ada 3 klor yang masuk namun 1atom H yang hilang. Spektrum massa memiliki m/z = 268, 171,156. Berikut ini mekanisme reaksi yang terjadi pada reaksi klorinasi. Produk klorinasi diperoleh sebagai 4-(2,3-
dikloropropil)-6-kloro-2metoksifenol. OH
OH
OH Cl -
δ Cl
FeCl3 +
OCH3
+
δ Cl
H
OCH3
+ + FeCl3 + Cl + H
CH2
+
δ CH2 Cl
δCl
-
Cl
HCCl
OH
OH Cl
OCH3
δ+ Cl
H
OCH3
Cl
+ + FeCl3 + Cl + H
CH2
CH2
HC
HC +
δ CH2 Cl
-
δ Cl
-
Cl
HCCl
CH2
Cl+ CH2Cl
OH
OH
OH OCH3
Cl
OCH3 +
+ δ+ Clδ Cl + FeCl 3
CH2
CH2
HCCl
CH2Cl
Mekanisme reaksi pembentukan 5,6dikloro-4-(2,3-dikloropropil)-2metoksi fenol adalah sebagai berikut :
OCH3
+
CH2
HCCl
CH2Cl
senyawa 3,6-dikloro-4-(2,3dikloropropil)-2-metoksi fenol dan dimungkinkan juga sebagai 5,6dikloro-4-(2,3-dikloropropil)-2metoksi fenol. Mekanisme reaksi reaksi pembentukan 3,6-dikloro-4(2,3-dikloropropil)-2-metoksi fenol adalah sebagai berikut :
OH
Cl
Cl+
CH2
Senyawa pada waktu retensi 37,242 memiliki persentase sebanyak 9,92 % dengan BM 302. Kromatogram ditampilkan sebagai puncak M+2 pada 304. Rumus molekulnya adalah C10H10O2Cl4. Spektrum massa memiliki m/z = 302, 205, 190, 175, 162, yang diprediksi sebagai
FeCl3 +
CH2
HC
HC
OCH3
+
CH2
δCl
Cl
CH2Cl
Cl
OCH3
Cl H
Cl CH2 HCCl CH2Cl
+ FeCl3 + Cl- + H
-
FeCl3 +
δ Cl
Cl
OCH3
+
δ Cl
OCH3
H
δ CH2 Cl
-
δ Cl
-
Cl
HCCl
CH2
Cl+ CH2Cl
OH
OH
OH Cl
OCH3 + + δCl
HCCl
CH2
HC +
δCl + FeCl3
OCH3 + + FeCl3 + Cl + H
CH2
HC
CH2
Cl
+
CH2
Cl
OH
OH
OH
OCH3
H
Cl CH2
HCCl
CH2Cl
KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat simpulan sebagai berikut: 1. Reaksi klorinasi eugenol menggunakan klorin dengan katalis FeCl3 dalam pelarut diklorometana menyebabkan terjadinya reaksi adisi gugus alil dan substitusi elektrofilik pada cincin aromatik eugenol. 2. Analisis GC-MS yang diperkuat oleh hasil analisis IR, 1H-NMR dan 13C-NMR menunjukkan bahwa terdapat empat senyawa eugenol terklorinasi yaitu 4-(2,3dikloropropil)-2-metoksifenol (24,67%); 4-(2-kloropripil)-6kloro-2-metoksifenol (20,57%) ; 4-(2,3-dikloropropil)-6-kloro-2metoksifenol (13,65%) ; dan 3,6dikloro-4-(2,3-dikloropropil)-2metoksi fenol atau 5,6-dikloro-4(2,3-dikloropropil)-2-metoksi fenol (9,92 %)
OCH3 + FeCl3 + Cl- + H
+
Cl
Cl
CH2Cl
CH2 HCCl CH2Cl
DAFTAR PUSTAKA Bhagat, S. D. and Raj, K. M., 1982, Synthesis of New Derivates of Eugenol and Isoeugenol, Regional Research Laboratory, Jorhat 785006, Assam, India. Handayani, W., 2001. Sintesis Polieugenol Dengan Katalis Asam Sulfat”Jurnal Ilmu Dasar Vol 2 No 2, 103-110 F MIPA Universitas Jember. Ginting, M., 1992, Tesis “Sintesa Beberapa Senyawa Turunan Eugenol”, Program Magister Kimia Pascasarjana Institut Teknologi Bandung, Bandung. Hopkins, C. Y. and Chisholm, M. J., 1946, Chlorination By Aqueous Sodium Hypochlorite, 24,208. Hirano, M.; Shigetaka, Y.; Hiroyuki, M.; James, H. C. and Takashi,., 1997, Regiospecific Aromatic Chlorination Of Alkyl Phenyl Ethers Using Sodium Chlorite Catalysed by Manganese (III) Acetylactonate and Moist
Alumina in Dichloromethane, Departement of Applied Chemistry, Faculty of Tecnology, Tokyo University of Agriculture and Technology, Tokyo 184, Japan. Hu, J.; Guo-Hong, X. and Takako, A., 2001, Products Of Aqueous Chlorination Of 4-Nonylphenol and Their Estrogenic Activity, Departement Of Urban and EnvironmentalScience, Peking University, Beijing 100871, China. Lund, C. R. F.; Spencer S. R,. and, Zhang M., 2003, Computational Study of Aluminum Chloride Activation for Toluene Chlorination, Chemical Engineering Department, University at Buffalo (SUNY), Buffalo, New York 14260-4200. Nicholas, K.M.,1975, Base Catalyzed Rearrangement of Biosropargyl Sulfides, Ethers, and Amines. The synthesis of Novel Heterocyclic Systems, Departement of Chemistry, Boston College Chestnut, Massachusetts 02167. Silalahi, I.H., Widiyantoro, A., dan Sayekti, E., 2007, Aktivitas Antibakteri Eugenol dari Bunga Cengkeh (Eugenia cariophylata Thunb) dan Senyawa Turunannya, Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Peneliti Kayu (MAPEKI) ke-x, Pontianak. Weiyue , Q.; Tang, Y.; Yang, J.; Zhang, Y. and Cen, Y., 2003, Synthesis of Derivatives of 2, 3, 5, 6-Tetrachloromethylbenzene, Phys. Chem. A, 107 (48), 10335 –10345.