:l ; il
lr'rrc'rrDARt";ffififfif^ff"ff;ffi*KopERAsr oleh:
Sri-Edl
Swasono
saJa ikut-lkutan - Banyak orang tiba-tlba neremehkan (bahkan kadang-kadang nampak nemusuhl) koperasl. prof. uuuyarto m e n b e r l re a ksl a g a k e moslonai teihadap per nyataan tokoh- senpat tok oh ekonoml muda. tertentg yang sempat nele-cetrk-an *ol"r.st. saya nenaruh sinpatl terhadap sikap piof. Mubyarto itu-.' fa termasuk o r a n g ya n g b e n a r-b e n a r menger ti koper asi, baik sebagal u s a h a n a u p u n se b a g a i su atu- ger akanl saya nenbela si[ap t; a;; i; ;i ; M u b y a r t o 1 tu d e n g a n n e n gajaknya ber sabal saJa: r ur an*ai ;ik ;; IeTg\a yang merenehkan atau nenbenci koperasi 1tu dlsebabkan oleh ketldakmampuan mereka untuk memahami-rop"rasi? Bufrankah yang nereka nusuhl ltu adalah koperasl Indonesli selana tnl telah vang kellru- dlbangun? Bukankah rioperasl rndonesra yang ada sebagal hasil penblnaan pernerlntah, i""g juga sering kitasaat ini, tentang sendlrl? Bukankah banyak kope-rasi'ying-aaa-saat rfr serlng kita katakan sendlrl s.ebagai pseudtkopdr"si, sedangkan pada koperasi yang tulen, "boss"nya berada dl yaj.tu pii" sebagal penirik dan sekaligus peranggan?lawah, gukini(ah pada urum'ny" ""?gota koperasi yang ada "Doss"nya berada. dl atas, yaitu r.ana"pxoprn e n k o p , p e n g u ru s p ri -n e r dan pengur ui sekunder - ( vang ranwiik;;; otor ite r ) s e b a g a i p e n b i -n a se J
Presiden
soeharto
Jengser dan digantikan :-
oleh
presi-
, : ./A":$S;: I
2"s}.b : i
!
rt'1
i t,;
iii ilj
:,j :,i
'.:
'i
j
den Habible, gerakan kopgrasi nenpunyai harapan baru dengan diangkatnya Adl Sasono nenjadl Ment.if xop.rasi. Keberhasilan Adi Sasono adalah kenanpuannya untuk rneyakinkan Kablnet Refornasi b a h k a n n e ya ki n ka n P re si den Habible betapa koper asl menpuny al peran pentlng dalan pembangunan ekononL nasionai. Koperasl sebagal wadah ekononi rakyat menperoreh harapan baru. *** Pada akhlr baru saat itu, memlnta kepada "pemlllkan salran
tahun 1ggg, saya selaku Ketua umum Dekopin yang telah dlpanggril oleh presiden Soeharto. Bellau saya agai menindaklanJutl ide saya mengenai peiusahaan oleh koperas-i" dan r"tl"u"rkan leblh
lanjut nakna "denokrasl ekononl", bdrkaitan aengi;--pinaangan rsgr mengenal demokrasi ekonoml. Pernlntaan preslden Soeirarto ttu sayi p e n u h l . N a mu n sa ya se n p at nengkor eksi Pr esiden Soehar to b ahw a sa h a n p e ru sl haln "p e m l l i k a n or eh koper asl' ,, sebagalnana s ay a a j u k a n d a l a n . p -l d a _ to p e ngukuhan sebagai Gur u Besar F Eur (1?89) _ i t u , b u k a n r a h i d e o r i g i n a l ".v"s a y a , m e l a i n k a n a d a r a h i d e origlnal Bung Hatta yang dikemukakan oleh beliau ketika beliau menjabat sebagal Ketua Panitia Penlkir Slasat Ekononl tahun ]1947. D l p l h a k r" -1 1 me n g enai "demokr asl ekonoml,' saya m endapat kesan bahwa Presiden sobharto belun puas dengan paham demokrasi ekonomi rsEr yang belun menempatkan k6perasi sluagli aktor ekononi yang nenonjol Pertenuan saya dengan Preslden soeharto itu mebekas sekali dalan hatl saya. Bellau terang-terangan tidak setuJu 6engan Bung Hatta bahwa koperasS. dibangun darl ba-wah dengan nemberlkan dahulu kesadaran berkope-ras1 tcepiaa rakyat botton-up. Kesadaran r a k v a t v a n s d l ma ksu d o re r r Buns Hatta""""ru. ;a;1.;- r "- "la?r "" tentans mutuaL salf-her-p dan seJ.f-rerr-ince. Karau cara plk1r Bung Hatta n a Ju n ya koper asi akan ter lalu + l i d l t era p ka n lama, deml k i .an ditegaskan Preslden soLharto, sebaliknya preslden yakln soeharto bahwa kesadaran berkoperasi harus dliniocluksl (senacan ,,dlpaksak a n " ) d a rl a ta s. P e rn b a ngunankoper asi har us dlkonandokan dar i atas oreh P e n e rl n ta h , d an nanli pasti r akyat mer asakan man_ faatnya, lalu mau bergerak send,i.ri. Bung Hatta adalah tokoh besar pendirl Republik Indonesia dan Ba p a k Ko p e ra sl ' In d o n e sl a , sedanglian Pr esiden Soehar to adal ah seorang Preslden Republik rndonesia. Dalan kekagetan saya itu, saya sebagal Ketua Unun Delcopln harus memposlslkan dlrl secara bijaksana. saya sanpaikan pengnargaan saya akan clnta dan konitmen Preslden Soeharto untuk nenbangrun koperasi Indonesia. Memang juga bahwa pendekatan " tbp-doin" terbukti pemerinlatr telah menlngkatkan kuantltas koperasi aeng;n pesat dengan catatannya. walaupun denikj-an, pendekalan itu sekallgus segara terah berslfat destruktif terhadap ldentltas dan ldeologl loperasl, karena t e r a h b an ya k n e n g g e se r k epeninpinan koper asl dar l ger akan ke blrokrasl. Leblh dql ltu, tanpa klta sadarl sebelumnya, har ltu telah pula nenumbuhkan dependensl yang bertentangan d6ngran pri;: s i - p s e l f -h e Jp , se h l n g g a kenandir r an koper asl nenj adl seke dar sebaEai Jargon belaka. Dl berbagai kesenpitan laln, taya menegas-
{
il
,I 1.1
k a n b ah w a sa ya ti a d k s enena- nena anti pendekatan ' , top- d oun, selana hal ini ti-dak inperatlf dan koersif . pendelratan top-down dapat diterina selana arahnya adalah untuk nenggerakkan notivasl dan inislatl_f dl bawah, agar dapat rahir g"rali r botton-up, yang l e b i h be rku a l l ta s. i Pe n g h a rg a a n o l e h ICA_ yang diber iXan secar a kusus kepada _ Pr e s l d e n so e h a rto p a d a tahun lggz dllakukan atas alasan y " ttg diaJukan oleh Dekopin, bahwa Preslden Rr urenrillki konitnen besar untuk nenbangun dan nenberdayakan rakykat rnelalui koperasl Indonesia, sanbil nenegaskan bahwa pendekaian bottoi-up abalah penaekatan denokratls sebagai sukna gerakan koperasi auita yang partr_ sipastif. L e b l h d a ri se kedar puiian. r enghar gaan r CA boleh d l bi Iang sebagal " LdeologlcaLJy JnstrunantaL,r. Ilmu ekononl adalah a moral scLence. rlnu ekononi sebagainana Adam Snlth bertltlk-tolak, tidak terlepas darl sentlnen noral (bukunya tfealth of Nations terbit tahun 1776, sebelunnya terblt lhe Theoty of Motal sentiments tahun 1759). oreh r."r"tt" 1tu tidak b e n a r ba h w a l In u e ko n o mi m engakuS.manusla sem ata- mata seb agal hono econonLcrts, karena nanusla sebagai pelaku-pelaku transaksi e k o + . o n i p a d a d a sa rn ya a dalah juga h5no- socius, hono politi c us ( zogin politlcon), bahkan Juga seuigar hono-reJigr.eus (hono-inagosebagal orang-seorang, manusla mengambit reputusan ekononi P"i)' berdasar TndLviduaL prefereneenya. Tetapf sebagai i"*nrur sosial, manusla hidup bernasyarakat dan secira berJana-sama nenganbil k e p u t u s a n e ko n o u i b e rd a s ar kan social pr efer ence. -g"l,rrrgr""-a;;i, Namun soc i a1 preference lnterdependen dengan, tetapi uutraniatr indlvidual etef|rgnce,l, karena pora intlraksi soslal -p.rarr.n berlandaskan pada kaidah-kaidah nonekononi y"ttg lebih tronpleks. sebasai hono econonicus, hono polittEus, homo socjus dan homo reli_ g r r o u s t e rJa l l n ra p a t d a ra m kehldupan' ekonom l masyar akat. S e ba g a i su a tu mo ral science, naka llm u ekonomi tentu l ah menaruh kepekaan terhadap berbagal iretldakadllan ekononl. Dengan deniklan pula llnu ekonomi mengenal dan mengembangkan penlklranpenlkiran me n g e n a l p e n l hakan ( par tialr sai aai penber day aan emp-ov-erment) terhadap yang kecil dan lemah sebagai in" unaiirlii-viJedged- Ilnu ekonomi deni alasan-alasan ekonon-i apa pun, termas u k d e n i p e rtu n Jru fra n , w al ib menolak kegiatan yang 6kononi mendorong ketidakadilan ekonomi dan nengaklbatkan disempowerment terhadap sekeronpok masyarakat yang renaah keberdiyaan--nya ( the "povetle-ss"). Dengan econonic ndralTty yang ada pada klta, kita nenghendaki penggusuran keniskinan, uutrin p.n-ggtr"uran orang miskin. . rdeologl ekononi rndonesia (berdasarkan UUD 1945 dan pancaslIa) berorlentasl kerakyatan. Yang kita bangun adalah bangsa dan rakyat klta. Klta abdikan ilnu ekonomi bagl bangsa dan iakyat. Tentulah kita- nengabdl kepada bangsa dan rakyat, bulcan nengiuai kepada ilmu. Pembangunan ekonoml pada dasarnya merupakan derivat d a r l p e nb a n g u n a n b a n g sa dan r akyat. saat ln1 seklr onpok ahr l ekonoml yang membantu Preslden cuJ pur terang-terangan menyatakan " .. . agar daJ.an nengupayakan econonic recovery saat i.ni, iangan
t i
I l
sanpai kita t-er_jebak kepada popuJis ,..,, pernyataan orientasi senacan ini jelas merupakan sernangat economic tecovety, anti kerakyatan. rni merupalian suatu moraL- hazzard yang nyata bagi masyarakat 1y?", merupakan suatu morar. crim,e yang v"irg serlus. kita kehendaki bukanlih sekedar eco77sp1" ,""oiiii tetapl adalah refornatory recovety yang nengangkat ekonomi- rakyat. -nerupakan upaya econonic recovery saja akan sekedar penyehatan untuk kembali pada situasl status-quo, di mana ekononi naslonal dinotori d a n d i d o ml n a sl o l e h lbkor notif ekonomj. besar , sedangk an ekonoml rakyat tetap daram posisi- termarglnari.sasi. Apa maknlal.i apa yang dlkemukakan di atas terhadap koper-aaitatr a s i r n d on e si a ? T a k l a l n r "r u"ir xutt p"r o.""r .tr ter hadap definlsi koperasl yang benar sebagalmana -i"^tug. aitlgaskan oreh UU No. 12/az, valtu pahya koperasi adarai ex6iiii--yang berwatak sosia-l- rnllah definisl {ang benar, yang sesuai dengan irnu ekononi sebagai suatu noraT sbi"n"e. inllah definlsl rbnoe soedJono yang slla ikuti, karena memang sesuai benar dengan pan_ dangan Bapak Koperasi Indonesia. Kalau banyak orang, karena penyelewengan birokrasi di lapangan atau pun kareni' -kesan atau'imaginasi keriru, mengecam k o p e r a s i se b a g a i leur baga aer r ua-l e n b a g a sosial, lembaga carltas, Jelaslah ha1 ini nerupaitan suatu kekelj.ruan "tur .,persepsi. sejak awar kelahirannya, koperaii seuagar wadah adarah renbaga- ekononrl, y€rrg dl uuD 45 ditegaskan ekononi rakyat sebagal suatu b a n g u n pe ru sa h a a n . " w a ta k sosiar " dar i koper asi adar -keselur;il; ah watak yang mengutama{|n kepenti.ngan bersama, kepeni$;;; t a n p a me n g a b a l ka n se me n a- m enakepentingan or ang- seor ang.,,watak Eos1a1".. Juga berartl bahwa lrop"ru"l mengeJar,,n1ra1_tambah ekonomj'" dan sekarigus "nilai-t"mlatt(atau nirai-tanbah sosial,' kenartabatan) - Hasil dari self-heli a.r seLf-reTiance 1tu akan tertransformasl sebagai martabat p e r c aya dlrl d l r l , d a n k e m u l r a a n . A d a r a h m e n g a d a - a"doaJ ru. n i , t' u h ka r gmaJ n u d u h t o p " r . " 1 yang berwatak soslar ini sebagai lenbaga-"o"r"r, apalagi yang berwatak carltas. ***
T e n tu a n a t me n ye d i trkan apabir a pr esiden Gus Dur ber sikap tldak sinpatlk koperasi. Beriau -urL"r menegaskan bahwa kopera-terhadap si harus nrenjadl tenbiga Lkonomi I renuiga--sosrat yang betur-betul beriorlentasi profLt, s"n.i- aatt nandlri. Karena ltu kinerja koperasl harus auulai darr- aturan-aturan yang terdapat p a d a p e r u sa h a a n (B l sn i s r ndonesia, ig r anuar i . Diucapkan 'pxu: Presiden Gus Dur pada Rakernas Kantor Menegkop 2000) ,, oan jadt koperasi itu harus cari u,ntungr-"it"n apa namanya jadi kebethasLJ.an diukur perolehai'keuntungan, tidak bisa lari dari cara lain dengan keuntungan tadt itu puJa itta bisa menunjuk_ x-Z! bahwa koparasi nerupakin J.enbagA--ekonomi bukan sosiaJ Jika koperasr. sudah sehat da! *"ni1n, maka tr.dak diperlukan l a s . i D e p ko p , p a d a su a tu ke- tika n"ixii' har us aiiiiitdasi, ByM N s a J a a k a n ktta h a p u s, a p alagl oe6Xo,6 koper asL har us car i duit, bukan bagi-bagi duit diTan- uUD lg4s sudah dlsebutkan bahwa sokoguru ekononi adalah sryasta dan BIJMN, , koperasi
karena itu koperasj harus nenghidupi kabTnet, bukan nencari duit d i k a b i n e t ..." (Ib l d ' Bisnis Indonesia) . Tentu lni anat abs ur d. Pada kesenpatan-kesenpatan lain, Presiden tldak meremehkan atau nemojokkan usaha swasta atau BUMN betapa pun keduanya 1nl y a n g b an ya k n e n g h a n cu rkan ekonomi Ind,onesi- a, ter utam a sw as ta besar (Iongtomerat) dan BUMN perbankan termasulr Bank Indonesla, dengan kredit nacet, BLBr dan mega nark-up serta KKN. Ki ta h a ru s d a p a t ,, ngem ongf,pr es iden Gus Dur . Klta h ar us mulal darl awal lagi untuk nenjelaskan kepada preslden Gus Dur tentang hakekat koperasi dan perjuangan geiakan koperasi rndonesla- Minlmal klta harus menjelaskan kepada presi-aen kita agar tldak mellhat koperasi dari kacamata Pr. Beliau pasti - tepat nengeial PT , t e t a p i b e l u n te n tu bellau mengenal dengan apt i tu koperasi. Bukankah nasih banyak aaii klta yJng Jug" menganggap -ganiai{ koperasi adal-ah -PT yang kebetulan dlberl nina'k6p6raslt yang belum tahu bahwa koperasi berbeda dengan pT, dahwa di dalan koperasl para anggotanyalah "Dos,s" dari lioperaslDy4r bahwa para anggota adarah pemillk sekarigus pelanggan, bahwa kbperasi mengejar naxinun benefit bagi paTa anggotanya, bukan na*inun pgot7t, bahwa (untuk koperasi produksi) koperJsi sebagai rnillk bersama t l d a k bo l e h n e n ca rl p ro fit nelaink- an m encar j.kan oeiiii;Gt"t para anggotanya sehingga para anggotanya bisa nemperoleh profit y a n g l e bl h b a l k. A d a ka h ini semua altuat p"r sepsi-,ibadan yang ke r l r u terhadap penekanan berleblh pada koperasi siUagai usaha" sebagalmana tertera dalaur UU No. 25/92? Atau nenang telah begitu jauhkah krisls ideologi dan krisis identitas kopJrasl sehiigga s-w1s!a (yang semPat tunbuh gebyar-gebyar, sebelum swasta akhirnya iebol oleh krlsis moneter yang rnenjeiumuskan Indonesla ke dalan krlsls ekononl) leblh dlkagunl daripada koperasl? Bahkan swasta yang terbukti hancur semacam itu lernyatl nasih juga }ebih d l h o r m a ti d a rl p a d a ko p e ra si? Dapatkah klta secara efektlf ikut "memblsikl,, preslden Gus Dur nengenal nerTts koperasi? Dapatkah klta lkut "membisikl" Gus Dur bahwa klta benar-benar beruntung karena perekonomlan rakyat t l d a k s an p a i h a ru s d i -B p pN- kan, sJhingga uetapa pun ber ati y a kehancuran sektor ekonomi besar, rakyat rnislh tet?p iisa bertahan hldup karena ekononi rakyat tldak uet
harus
diberdayakan
sehingga
me-
{ il ,1::l
r:i rtj .A l::t
ri
:jj :,1
ij ,j :'l]
,i,.
:.,.
-t 'il :1
:.1
.::l
.,1
:il
ningkat produktivitasnya dan nampu menjadi economic agents yang lebih tangguh. subsidi dan proteksl tetap dipertukJn sebigrai investasl ekononi dan i.nvestasi sDM, dan tid;k perlu dilihat sebagai pemborosan ekononl atau caritas, selama dapat dilaksanak a n s e ca ra se l e ktl f, e fe ktif dan kondisional. xopdr isi m enj adi pillhan b e n tu k p e ru sa h a an untuk nem bentukkan siner gi nasional bagi pengusaha-pengusaha kecil sebagainana dilaksanitcan dengan baik di negara-negara lain anggota ICA. Kita nasih banyak harus "menbisiki,, presiden Gus Dur bahwa groballsasi dan pasar bebas perlu diwaspadai, bahwa kita tidak boleh terpaku pada hutang luar-negerl klrena' dana dalan-negeri masih dapat dinobillsasi, bahwa investasi aslng harus tJtap disusun secara selektif agal yang terjadi adalali "pembanguna;l rndonesla", bukan sekedar "penbingunan di rndoneJia',, 6ahwa resource-based- strategy bagi rndonesia dapa[ meningkatkan produktlvitas dalan-negerl secara substanslal dan dapat iura sekaligus mengurangi ketergantungan kita kepada luar-negeri, bst. dst. P r e sl d e n Gu s D u r, se belun nenjadi pr esiden Rr , per nah be r c i ta-cita untuk mendirikan 4.000 BPR bersama Bank Summanamun belum tereallsasi. sekarangtah saatnya kita,,membisrtr;;-beliau l"gi agar tidak Jenu dengan sekali kegagalan itu.
UNIBRAW: 1-00 z5'1- 2ooo 6