LEMBAR SOAL PEREMPAT FINAL CHEMISTRY COMPETITION
12 NOVEMBER 2016 WAKTU : 120 MENIT
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2016
KETENTUAN BABAK PEREMPAT FINAL CHEMISTRY COMPETITION CHEMISTRY FAIR 2016 1. Peserta merupakan siswa/I SMA sederajat yang telah terdaftar secara resmi sebagai peserta Chemistry Competition Chemistry Fair 2016 2. Peserta mengerjakan soal dalam tim, satu tim berisi maksimal 2 orang dari sekolah yang sama 3. Peserta memiliki waktu 120 menit untuk menjawab soal yang terdiri dari 60 soal pilihan ganda, dengan tipe: - Tipe A Pilihan ganda. - Tipe B Sebab-akibat, dengan ketentuan: Jawaban A, jika pernyataan benar, alasan benar, keduanya menunjukkan hubungan sebab akibat. Jawaban B, jika pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat. Jawaban C, jika pernyataan benar, alasan salah. Jawaban D, jika pernyataan salah, alasan benar. Jawaban E, jika pernyataan dan alasan, keduanya salah. - Tipe C Pernyataan benar dan salah, dengan ketentuan: Jawaban A, jika pernyataan (1), (2), dan (3) benar. Jawaban B, jika pernyataan (1) dan (3) benar. Jawaban C, jika pernyataan (2) dan (4) benar. Jawaban D, jika pernyataan (4) saja yang benar. Jawaban E, jika pernyataan (1), (2), (3), dan (4) benar 4. Peserta diperbolehkan menggunakan kalkulator 5. Peserta menuliskan identitas diri dengan lengkap sesuai kolom yang disediakan pada lembar jawaban. 6. Peserta mengisi jawaban pada lembar jawaban menggunakan pensil 2B atau pulpen, dengan penilaian poin: +4 jika benar,- 1 jika salah dan +0 jika kosong 7. Selama pengerjaan soal, peserta dilarang: a. Menggunakan handphone atau alat komunikasi lainnya b. Berkomunikasi dengan peserta dari tim lain c. Membawa catatan sendiri d. Keluar ruangan sebelum waktu habis e. Melakukan kecurangan dalam bentuk apapun 8. Hasil penjurian merupakan hak mutlak juri panitia dan tidak dapat diganggu gugat 9. Pengumuman lolos ke babak Semi Final akan dilaksanakan pada hari Minggu, 13 November 2016
2
3
Tetapan dan rumus berguna Tetapan gas universal, R = 8,314 J.K .mol = 8,314 x107 erg. Mol-1.K-1 -1
-1
=1,987 cal.mol-1.K-1 = 0,082054 L.atm.mol-1.K-1 Tetapan Avogadro Tetapan Planck Kecepatan cahaya Konstanta Rydberg
N = 6.022∙1023 mol–1 h = 6.626∙10–34 Js = 1.055∙10–34 Js c = 3.00∙108 ms–1 RH = 1.097.107 m-1 A
atau,
Persamaan Arrhenius
k = A.e-Ea/RT Energi Gibbs untuk fasa terkondensasi pada tekanan p G = pV + const Hubungan antara tetapan kesetimbangan dan energi Gibbs ∆𝐺° = -RT ln K Energi Gibbs pada temperature konstan Isotherm reaksi kimia ∆𝐺 = ∆𝐺° + 𝑅𝑇 ln 𝑄 p = c RT Tekanan Osmosa pada larutan 1 4 1 1 1 1 = ( 2 − 2 ) = 𝑅𝐻 ( 2 − 2 ) 𝜆 𝐵 2 𝑛 2 𝑛 Deret Balmer
Persamaan Debye-Huckel Momentum spin angular
B = 3,6450682×10−7 m [𝐶] 𝑎𝑐 = 𝛾 𝑚 [𝐶 ] ℎ 𝑆= √𝑛(𝑛 + 2) 4𝜋
4
Kimia Fisika 1. Sebuah elektron terkurung di dalam molekul sepanjang 1,0 nm (sekitar panjang lima atom). Energi eksitasi minimum dari keadaan itu adalah: A. 18 x 10-20 J B. 20 x 10-20 J C. 20 x 10-19 J D. 18 x 10-19 J E. Tidak dapat diperhitungkan karena kurangnya informasi.
2. Panjang gelombang terpanjang transis elektron pada deret Lyman adalah: A. 1,216 x 10-7 m B. 0,822 x 10-7 m C. 1,216 x 10-6 m D. 0,822 x 10-6 m E. 0,822 x 10-5 m 3. Konstanta interaksi spin orbit pada konfigurasi terkesitasi [Ar] 5p 1 dari K adalah 12,5/cm. Nilai bilangan gelombang pemisahan eksitasi pada tingkat konfigurasi tersebut adalah: A. 18,8/cm B. 23,4/cm C. 29,1/cm D. 30,08/cm E. 31,9/cm
4. Air didihkan pada tekanan 1,0 atm. Jika arus listrik sebesar 0,5 A dari sumber daya 12 V mengalir selama 300 detik melalui tahanan yang mempunyai kontak termal dengan air tersebut, maka sebanyak 0,798 g air menguap. Perubahan energi dalam pada proses tersebut adalah: A. +38 kJ/mol B. -38 kJ/mol C. +74 kJ/mol D. -74 kJ/mol 5
E. +86 kJ/mol
5. Cuplikan 2,0 mol Ar (Cp = 24,35 J/K.mol) dalam silinder yang luas penampangnya 5,0 cm3 pada tekanan 5,0 atm dibiarkan memuai secara adiabatik melawan tekanan luar 1,0 atm. Selama pemuaian, gas itu mendorong penghisap sejauh 1,0 m. Jika temperatur awal 300 K, temperatur akhir gas adalah: A. 298 K B. 272 K C. 265 K D. 187 K E. 185 K
6. Sebuah wadah dibagi enjadi dua ruang terpisah. Satu ruangan berisi 3 mol H 2 pada tekanan 1,0 atm dan temperatur 25oC, pada ruangan lain berisi 1,0 mol N2 pada tekanan 3,0 atm dan temperatur 25oC. Perubahan energi bebas yang terjadi jika pemisahnya diambil adalah: A. -6,5 kJ B. +6,5 kJ C. -7,3 kJ D. +7,3 kJ E. +8,4 kJ 7. Tekanan uap larutan pada 0,5 M larutan KNO3 pada temperatur 100oC adalah 749,7 torr. Aktivitas pelarut air pada temperatur ini adalah (Diketahui: tekanan uap air murni pada suhu 100oC adalah 760 torr): A. 0,986 B. 0,867 C. 0,856 D. 0,796 E. 0,484
6
8. Volume molar CO2 (a=3,592 L2 atm/mol2) b = 4,267 x 10-2 L/mol) pada 500 K dan 100 atm dengan memperlakukannya sebagai gas van Der Waals adalah (Petunjuk: Penarikan akar pangkat tiga mungkin diperlukan): A. 0,366 L/mol B. 0,383 L/mol C. 0,475 L/mol D. 0,485 L/mol E. 0,565 L/mol
9. Perubahan entropi dari Argon pada suhu 25oC dan tekanan 1 bar dalam sebuah wadah bervolume 0,5 L yang berekspansi menjadi 1 L dan suhu naik menjadi 100 oC adalah (Diketahui: Cv= 1,5R) : A. -0,173 J/K B. +0,173 J/K C. +0,298 J/K D. -0,298 J/K E. +0,923 J/K
10. Jumlah energi yang tersedia untuk kontraksi otot dari pembakaran 1 mol glukosa pada kondisi standar bersuhu 37oC,suhu darah manusia normal adalah (Diketahui: ∆𝑆 o reaksi=+182,4 J/K) A. -2802 kJ/mol B. +2802 kJ/mol C. -2865 kJ/mol D. +2865 kJ/mol E. Tidak bisa ditentukan karena kurangnya informasi. 11. Entropi molar standar dari Argon pada suhu 25oC adalah: A. +108 J/K B. -182 J/K C. +155 J/K D. -198 J/K E. +208 J/K 7
12. Perhatikan data berikut! t (s)
0
1000
2000
3000
4000
P (Pa)
10,9
7,63
5,32
3,71
2,59
Laju di atas adalah variasi dari dari dekomposisi azometana pada suhu konstan 600 K. Orde reaksinya adalah: (Petunjuk: Tentukan dahulu hubunga antara ln P dan t secara grafik. Operasi matematis regresi linear mungkin digunakan.): A. 4 B. 3 C. 3,5 D. 2 E. 1
13. Perhatikan reaksi berikut! H2O (l) ⇌ H+(aq) + OH-(aq) kw = 1,008 x 10-14 Reaksi mengalami penaikan suhu secara tiba-tiba, reaksi kembali ke keadaan setimbang dengan waktu relaksasi sebesar 37 𝜇𝑠 pada 298 K dan pH ≈ 7. Reaksi ke arah produk adalah reaksi orde pertama, dan reaksi ke arah reaktan adalah reaksi orde kedua. Nilai konstanta kesetimbangan ke arah produk (k1) dan konstanta kesetimbangan ke arah reaktan (k2) berturut-turut adalah (Petunjuk: Tinjau kembali persamaan laju orde satu dan orde dua. Operasi matematika diferensial mungkin digunakan.): A. 1,4 x 1011 L3/mol.s dan 8,6 x 1012 L3/mol.s B. 8,6 x 1012 L3/mol.s dan 1,4 x 1011 L3/mol.s C. 9,8 x 1012 L3/mol.s dan 2,4 x 1011 L3/mol.s D. 2,4 x 1012 L3/mol.s dan 9,8 x 1011 L3/mol.s E. Tidak dapat ditentukan, karena perhitungan matematis melibatkan bilangan imajiner. 14. Panjang gelombang elektron dengan kecepatan 3 x 107 m/s adalah: A. 12,2 pm B. 24,4 pm C. 29,4 pm 8
D. 30,8 pm E. Tidak dapat ditentukan karena kurangnya informasi
15. Pembakaran 1,010 g sukrosa (C12H22O11) dalam kalorimeter bom mengakibatkan suhu naik dari 24,92oC menjadi ToC. Kapasitas kalorimeter adalah 4,9 kJ/oC. Jika kalor yang dihasilkan dari pembakaran tersebut adalah -16,7 kJ, maka nilai T adalah: A. 30,3oC B. 39,3oC C. 40,3oC D. 49,3oC E. 28,3oC
16. Perubahan entalpi (∆H) pada proses konversi cairan bermassa 50 g dari wujud cair bersuhu 10oC menjadi uap bersuhu 25oC adalah: A. 3,14 kJ B. 125 kJ C. 12,5 kJ D. 31,4 kJ E. Tidak dapat ditentukan karena kurangnya informasi
17. Sampel gas Kripton lepas melalui satu lubang kecil dalam waktu 87,3 s. Suatu gas yang tidak diketahui memerlukan 42,9 s pada kondisi yang sama. Massa molar gas yang tidak diketahui tersebut adalah: A. 2,0 g/mol B. 20,2 g/mol C. 32,0 g/mol D. 28,2 g/mol E. 64,8 g/mol
9
Kimia Anorganik 18. Semikonduktor CdS mempunyai gap energi sebesar 3,8 x 10-19 J. Frekuensi minimum dari absorpsi elektron adalah: A. 8,8 x 1014 /s B. 5,8 x 1014 /s C. 7,9 x 1014 /s D. 9,2 x 1014 /s E. 9,7 x 1014 /s
19. Ion NO3- mempunyai memiliki tipe simetri D3h. Bentuk geometri NO3- adalah: A. Planar, ikatan antar N-O memiliki jarak yang sama B. Tetrahedral, ikatan antar N-O memiliki jarak yang berbeda C. Planar, dua buah ikatan N-O memiliki jarak yang sama, sementara satu buah lainnya berbeda D. Tetrahedral, dua buah ikatan N-O memiliki jarak yang sama, sementara satu buah lainnya berbeda E. Semua jawaban salah
20. Perhatikan senyawa berikut! (i)
[B(OCH3)4]-
(ii)
Si(OCH3)4
(iii)
[B(OCH3)4]+
Molekul yang memiliki struktur tetrahedral adalah: A. (i) B. (ii) C.
(iii)
D. (i) dan (ii) E.
(i), (ii) dan (iii)
21. Perhatikan senyawa berikut! (i)
Closo-C2B3H5
(ii)
Closo-C2B4H6
10
(iii)
Closo-C2B5H7
Senyawa di atas yang merupakan hasil reaksi antara nido-B5H9 dengan CH≡CH pada suhu 770 K adalah: A. (i) B. (ii) C.
(iii)
D. (i) dan (ii) E.
(i), (ii) dan (iii)
22. Produk yang dihasilkan dari reaksi antara S4N4 dengan AgF4 dalam CCl4 dingin adalah: A. S4N4F B. S4N4F2 C. S4N4F3 D. S4N4F4 E. S4N4F5
23. Produk yang dihasilkan jika senyawa pada jawaban soal no.22 dipanaskan adalah: A. N≡SF B. N≡SF2 C. N≡SF3 D. N≡SF4 E. N≡SF5
24. Urutan ikatan-ikatan kimia di bawah ini yang benar berdasarkan kenaikan kekuatan ikatannya adalah: A. Ikatan Hidrogen
25. Urutan senyawa di bawah ini yang benar berdasarkan kenaikan reaktivitasnya adalah: A. N2
B. O2
26. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah: A. Pada pembuatan senyawa amonia melalui proses Born-Haber, peningkatan temperatur dan tekanan akan memperbesar jumlah produk yang dihasilkan. B. Pada pembuatan senyawa amonia melalui proses Born-Haber, penurunan temperatur dan tekanan akan memperbesar jumlah produk yang dihasilkan. C. Pada pembuatan senyawa amonia melalui proses Born-Haber, peningkatan temperatur dan penurunan tekanan akan memperbesar jumlah produk yang dihasilkan. D. Pada pembuatan senyawa amonia melalui proses Born-Haber, penurunan temperatur dan peningkatan tekanan akan memperbesar jumlah produk yang dihasilkan. E. Pada pembuatan senyawa amonia melalui proses Born-Haber, temperatur dan tekanan tidak memengaruhi jumlah produk yang dihasilkan.
27. Pernyataan yang benar di bawah ini adalah: A. Tanpa katalis, reaksi antara amonia dan oksigen tidak dapat bereaksi. B. Dengan katalis Pt-Rh, reaksi antara amonia dan oksigen menghasilkan gas nitrogen monoksida. C. Dengan katalis Pt-Rh, reaksi antara amonia dan oksigen menghasilkan gas nitrogen. D. Tanpa katalis, reaksi antara amonia dan oksigen menghasilkan gas nitrogen monoksida. E. Dengan katalis Pt-Rh maupun tanpa katalis, reaksi antara amonia dan oksigen menghasilkan gas nitrogen.
28. Perhatikan pernyataan berikut! (i)
Bentuk geometri [Ni(CN4)]- adalah segi empat planar.
(ii)
[Ni(CN4)]- bersifat paramagnetik.
(iii)
Bentuk geometri [Ni(CN4)]- adalah tetrahedral.
(iv)
[NiCl4]- bersifat paramagnetik. 12
Pernyataan di atas yang salah adalah: A. (i) dan (ii) B. (iii) dan (iv) C. (ii) dan (iv) D. (i) dan (iii) E. (iv) saja
29. Perhatikan pernyataan berikut! (i)
Transisi elektron berspin tinggi pada [Mn(H2O)6]2+ terlarang.
(ii)
Transisi elektron berspin tinggi pada [Co(H2O)6]2+ memungkinkan.
(iii)
Transisi elektron berspin tinggi pada [Mn(H2O)6]2+ dan [Co(H2O)6]2+ terlarang.
(iv)
Transisi elektron berspin tinggi pada [Mn(H2O)6]2+ memungkinkan.
Pernyataan di atas yang benar m adalah: A. (i) B. (ii) C. (i) dan (ii) D. (iii) E. (iv)
30. Perhatikan reaksi antara Natrium dan unsur halogen berikut: Na+(g) + X-(g) NaX(s) Jika nilai ∆𝐻 dari nilai di atas adalah -910,-732, -783 dan -632 kJ, maka unsur X berturut-turut adalah: A. F-, Cl-, Br- dan IB. I-, Cl-, Br- dan FC. F-, Br-, Cl- dan ID. Cl-, I-, Br- dan FE. Br-, Cl-, I- dan I-
31. Suatu kristal berbentuk kubus-berpusat-ruang (body-center-cubic [BCC]) memiliki jari-jari atom sebesar 0,124 nm. Massa molar kristal tersebut adalah 55,85 g/mol. Massa jenis kristal tersebut adalah: 13
A. 7,90 g/cm3 B. 8,13 g/cm3 C. 9,87 g/cm3 D. 10,97 g/cm3 E. 11,97 g/cm3 32. Sebuah kristal menunjukan puncak difraksi pada sudut 2𝜙 berikut: 40 o;58 o;73 o;86,8 o
;100,4 o;114,7o. Struktur kristal tersebut adalah:
A. Kubus-berpusat-muka (Face-centered-cubic [FCC]) B. Kubus-berpusat-ruang (Body-centered-cubic [BCC]) C. Kubus sederhana (Simple Cubic [SC]) D. Heksagonal tertutup (Hexagonal Close-Packed [HCP]) E. Ortorombik
33. Perhatikan senyawa kristal berikut! (i)
InP
(ii)
LiCl
(iii)
KBr
(iv)
RbI
(v)
CuCl
Kristal di atas yang memiliki struktur yang berbeda dengan NaCl adalah: A. (i) B. (ii) C. (iii) D. (iv) E. (v)
34. Senyawa Buckminster-Fuleren adalah alotrop karbon berbentuk ikosahedral yang dihasilkan secara sintetik melalui pemanasan grafit dengan laser. Rumus moelul alotrop tersebut adalah: A. C40 B. C50 C. C60 14
D. C70 E. C80 Kimia Analisis 35. Sebuah larutan dengan konsentrasi 7,25 x 10-5 M mempunyai transmitan 44,1% ketika diukur dalam sebuah kuvet dengan panjang 2,10 cm pada panjang gelombang 525 nm. Absorptivitas molar larutan tersebut adalah: A. 1,34 x 103 L/mol.cm B. 2,34 x 103 L/mol.cm C. 8,94 x 103 L/mol.cm D. 9,94 x 103 L/mol.cm E. 10,31 x 103 L/mol.cm
36. Konstanta distribusi antara I2 dalam pelarut organik dan air adalah 85. Konsentrasi I2 yang berada dalam pelarut air setelah ekstraksi 50 ml larutan I 2 1x10-3M dengan volume pelarut organik sebesat 50 ml adalah: A. 1,16 x 10-5 M B. 3,21 x 10-5 M C. 4,67 x 10-5 M D. 8,92 x 10-5 M E. 11,20 x 10-5 M
37. Pada analisis kromatografi, zat A dan zat B memiliki waktu retensi masing-masing 16,40 dan 17,63 menit pada kolum dengan panjang 30 cm. Puncak lebar pada dasar kromatograf untuk zat A dan B adalah 1,11 dan 1,21 menit. Resolusi kolum adalah: A. 1,06 B. 1,37 C. 1,65 D. 1,54 E. 1,74
38. Konsentrasi ion hidronium pada buffer 0,05 M KHP dan 0,15 M K2P adalah (Diketahui: Ka1 = 1,12 x 10-3 dan Ka2 = 3,91x 10-6 . Konsentrasi H2P diabaikan.): 15
A. 4,8 x 10-6 M B. 4,1 x 10-6 M C. 3,3 x 10-6 M D. 2,1 x 10-6 M E. 1,3 x 10-6 M 39. Sebuah sampel bermassa 0,2356 g yang hanya mengandung NaCl dan BaCl2. Kadar Cldalam sampel tersebut ditentukan dengan cara mengendapkannya sebagai AgCl. Massa AgCl yang didapat adalah 0,4637 g. Presentase NaCl dalam sampel tersebut adalah: A. 55,0% B. 45,0% C. 37,5% D. 22,1% E. 10,2% 40. Sampel fosfor seberat 4,258 gram dari tanaman dikonversi menjadi PO42- dan diendapkan sebagai Ag3PO4 dengan menambahkan AgNO3 0,0820 M. Kelebihan AgNO3 yang digunakan dititrasi balik dengan 4,06 ml KSCN 0,0625 M. Presentase fosfor dalam sampel sebagai P2O5 didapat sebesar 2,14%. Volume AgNO3 yang digunakan pada proses titrasi tersebut adalah (petunjuk: membuat persamaan reaksi yang terlibat mungkin membantu dalam proses pengerjaan): A. 47 ml B. 50 ml C. 57 ml D. 78 ml E. 83 ml 41. Sebuah sampel air payau sebanyak 100 ml dibuat amoniakal. Kadar sulfida dalam air tersebut dititrasi dengan 16,47 ml AgNO3. Persamaan reaksinya adalah: 2Ag+ + S2- Ag2(s) Kadar sulfida dalam air payau didapat sebesar 64,8 ppm. Konsentrasi AgNO 3 yang digunakan pada proses tersebut adalah: 16
A. 0,0231 M B. 0,0820 M C. 0,0625 M D. 0,9123 M E. 1,0233 M 42. Kadar pH selama titrasi 50 ml NaOH 0,05 M dengan HCl 0,1 M setelah penambahan reagen sebesar 25,5 ml adalah: A. 2,12 B. 2,89 C. 3,18 D. 3,72 E. 3,95 43. Kadar ion H+ NaHCO3 0,1 M adalah, diketahui Ka1H2CO3: 4,2 x 10-7 dan Ka2H2CO3: 4,69 x 10-11 (petunjuk: asumsikan kadar [H2CO3] << [CO2(aq)]): A. 4,4 x 10-9 M B. 3,7 x 10-9 M C. 4,4 x 10-10 M D. 3,7 x 10-10 M E. Semua jawaban salah 44. Konsentrasi ion hidroksida dalam larutan NaOH bebas karbonat adalah 0,05118 M. Jika 1 L larutan ini terpapar dengan udara dan mengabsorbsi 0,1962 gram. Jika larutan yang terkontaminasi ini digunakan dalam titrasi untuk menentukan kadar CH 3COOH menggunakan indikator fenolftalein, presentase galat adalah (keterangan: nilai negatif menandakan bahwa nilai eksperimen kurang dari nilai seharusnya. Tanda positif menandakan bahwa nilai eksperimen melebihi dari nilai yang seharusnya) : A. -8,7 % B. +8,7 % C. -10,09 % D. +10,09 %
17
E. -11,34 % 45. Sebuah larutan yang mengandung NaHCO3, Na2CO3 dan NaOH. Sebanyak 50 ml alikuot larutan ini membutuhkan 22,1 ml HCl 0,1 M untuk mencapai titik akhir fenolftalein. Alikuot kedua sebesar 50 ml membutuhkan 48,4 ml HCl 0,1 M untuk mencapai titik akhir bromokresol hijau. Komposisi NaHCO3 dan Na2CO3 dalam larutan tersebut adalah (petunjuk: jika larutan hanya mengandung NaOH, volume HCl yang diperlukan tetaplah sama dengan indikator apapun): A. 2,63 mmol dan 2,21mmol B. 2,21mmol dan 2,63 mmol C. 4,67 mmol dam 6,78 mmol D. 6,78 mmol dan 4,67 mmol E. Semua jawaban salah 46. Konsentrasi ion tiosianat, SCN- dapat ditentukan melalui reaksi pseudo-kinetika laju pertama dengan Fe3+ yang akan membentuk kompleks Fe(SCN)2+. Reaksi ini diamati dengan mengukur absorbansi dari dari kompleks Fe(SCN) 2+ pada gelombang 480 nm. Pada percobaan I, larutan standar 0,100 M SCN- beraksi, konsentrasi Fe(SCN)2+ menjadi 0,0516 M setelah 10,0 s. Sementara pada percobaan II, reaksi antara larutan SCN- yang tidak konsterasi awalnya menghasilkan 0,0420 M Fe(SCN) 2+ setelah 10,0 s. Konsentrasi SCN- awal pada percobaan II adalah: A. 0,0814 M B. 0,1628 M C. 0,0726 M D. 0,1452 M E. 0,2178 M 47. Kadar besi pada 0.4891 gram sampel ditentukan melalui titrasi redoks menggunakan K2Cr2O7. Sampel dilarutkan dalam HCl dan besi direduksi menjadi Fe 2= menggunakan reduktor Jones. Titrasi menggunakan difenilamina memerlukan 36,92 ml K2Cr2O 7 untuk mencapai titik akhir. Presentase massa besi sebagai Fe 2O3 dalam sampel adalah 77,86%. Konsentrasi K2Cr2O7 yang digunakan adalah:
18
A. 0,02153 M B. 0.2153 M C. 0,01545 M D. 0,1545 M E. 0,7558 M
48. Konsentrasi Fe3+ dan Cu2+ dalam campuran dapat ditentukan melalui reaksi logamlogam tersebut dengan heksasianorutenat (II) Ru(CN) 64- yang akan membentuk kompleks Fe3+ berwarna biru (λmaks=550 nm) dan kompleks Cu2+ berwarna hijau pucat (λmaks=396 nm). Absorptivitas molar (ε) Fe3+ pada panjang gelombang 550 nm dan 396 nm berturut-turut adalah 9970/M cm dan 84/M cm. Sedangkan untuk Cu2+ pada panjang gelombang 550 nm dan 396 nm berturut-turut adalah 34/M cm dan 856/M cm. Jika sampel yang hanya mengandung Fe3+ dan Cu2 dianalisis dalam sebuah wadah dengan panjang 1 cm, absorbansi pada 550 nm dan 396 nm berturut-turut adalah 0,183 dan 0,109.Konsentrasi Fe3+ dan Cu2+ dalam sampel adalah: A. 1,80 x 10-5 dan 1,24 x 10-4 M B. Keduanya memiliki konsentrasi sebesar 1,80 x 10-5 M C. Keduanya memiliki konsentrasi sebesar 1,24 x 10-4 M D. 1,24 x 10-4 dan 1,80 x 10-5 E. Tidak dapat ditentukan karena kurangnya informasi.
49. Sebuah sampel alloy seberat 0,6113 gr yang mengandung alumunium, magnesium dan logam lainnya. Alumunium dan magnesium diendapkan dengan 8-hidroksikuinolin, kemudian endapan disaring dan dikeringkan. Didapatkan sebuah campuran Al(C9H6NO)3 dan Mg(C9H6NO)2 seberat 7,8154 gr. Kemudian campuran diubah menjadi Al2O3 dan MgO dengan cara dikeringkan dan dbakar. Massa campuran Al2O3 dan MgO adalah 1,0022 gr. Presentase massa total Al dan Mg dalam alloy adalah: A. 89,92% B. 90,78% C. 97,55% 19
D. 98,46% E. Pernyataan dalam soal salah. Tidak mungkin massa endapan yang didapat melebihi massa sampel. 50. Sebuah alloy yang terdiri atas nikel, besi dan krom dianalisis dengan titrasi kompleksometri menggunakan [(CHOOCCH2)2NCH2]2 sebagai titran. Sebuah sampel bermassa 0,7176 gr dilarutkan dalam HNO3 dan diencerkan sampai 250 ml. 50,00 ml alikuot I diberi firofosfat untuk menutupi (me-masking) Fe dan Cr. Alikuout I membutuhkan 26,14 ml [(CHOOCCH2)2NCH2]2 0,05831 M untuk mencapai titik akhir mureksida. 50,00 ml alikuot II diberi heksametilentetraamin untuk menutupi (memasking) Cr. Alikuot II membutuhkan 35,43 ml [(CHOOCCH2)2NCH2]2 0,05831 M untuk mencapai titik akhir mureksida. 50,00 ml alikuot III diberi 50,00 ml [(CHOOCCH2)2NCH2]2 0,05831 M dan dititrasi balik dengan 6,21 ml Cu2+ 0,0631 M sehingga mencapai titik akhir mureksida. Massa Ni, Fe dan Cr berturut-turut dalam alloy adalah: A. 0,4473; 0,1513 dan 0,1189 gr B. 0,1513; 0,4473 dan 0,1189 gr C. 0,4473;0,1427 dan 0,1275 gr D. 0,1427; 0,4473 dan 0,1275 gr E. 0,1513; 0,4400 dan 0,1262 gr Kimia Organik Untuk soal nomor 51 sampai 54, gunakan gambar berikut.
51. Struktur senyawa di atas adalah amoxicilin yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis bakteri yang termasuk dalam kelompok penisilin. Gugus fungsi berikut yang dimiliki oleh senyawa amoxicilin tersebut, kecuali . . . .
20
A. B. C. D. E.
hidroksil tioeter asam karboksilat alkil amina tiol
52. Senyawa amoxicilin sendiri ternyata merupakan senyawa turunan dari ampicilin yang juga merupakan antibiotik. Struktur ampicilin dapat dilihat pada gambar di atas. Namun pada kenyataannya, amoxicilin merupakan antibiotik yang lebih baik daripada ampicilin. Ini disebabkan karena . . . . A. B. C. D. E.
amoxicilin lebih bersifat basa daripada ampicilin amoxicilin lebih banyak digunakan pada pasaran daripada ampicilin gugus fungsi amina pada amoxicilin lebih basa daripada ampicilin absorbsi amoxicilin lebih baik daripada ampicilin amoxicilin lebih efektif daripada ampicilin.
53. Hibridisasi untuk unsur yang ditunjuk P, Q, dan R pada struktur senyawa amoxicilin di atas berturut-turut adalah . . . . A. B. C. D. E.
sp, sp2, sp2 sp2, sp3, sp2 sp3, sp3, sp2 sp3, sp, sp2 sp3, sp2, sp2
54. Sudut ikatan untuk senyawa air adalah 104,5° pada ikatan H-O. Untuk unsur yang ditunjuk Q anggaplah Q mengikat dua atom H, maka nilai tepat untuk sudut ikatan HS adalah . . . . A. B. C. D. E.
109,5° 104,5° 92,3° 91,0° 90°
21
55. Perhatikan kedua senyawa A dan B di atas. Senyawa A adalah termasuk senyawa aromatik, sedangkan B bukan senyawa aromatik SEBAB Senyawa A mempunyai 6 elektron π yang dapat beresonansi dengan muatan positif sedangkan senyawa B hanya memiliki 4 elektron π.
56. Struktur nikotin di atas terdiri atas gugus fungsi piridin dan pirolidin. Pirolidin sendiri adalah senyawa amina yang berbentuk siklopentana yang dapat ditemukan di daun tembakau dan wortel yang memiliki rumus molekul (CH2)4NH. Sedangkan piridin adalah senyawa heterosiklik dengan rumus molekul C5H5N. Atom nitrogen pada kedua senyawa tersebut sama-sama memiliki bentuk geometri trigonal planar hibridisasi sp2. SEBAB Atom nitrogen masing-masing senyawa tersebut memiliki satu pasangan elektron bebas. 57. Sifat fenol (C6H5OH) dalam larutan berair adalah . . . . (1) Larut menjadi CO2 dan H2O (2) Dapat memerahkan kertas lakmus (3) Membirukan kertas lakmus (4) Sebagai asam lemah 58. Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang BENAR mengenai stereoisomer, yaitu . . . . (1) Enansiomer dan diastereomer berhubungan dengan atom karbon kiral (2) Enansiomer dapat diibaratkan dengan tangan kanan dan tangan kiri (3) Diastereoisomer adalah stereoisomer yang tidak saling bercerminan dan tidak saling berenansiomer (4) Senyawa meso(mer) sebenarnya mempunyai atom karbon kiral 59. Seseorang yang memelihara anjing di dalam rumahnya tidak boleh memberikan makanan coklat karena coklat mengandung kafein dan teobromin atau xantosa. Xantosa sangat beracun bagi anjing berhubung metabolisme yang lambat untuk menghancurkan xantosa tersebut. Hal sama juga kepada manusia bila dikonsumsi terlalu banyak. Xantosa merupakan senyawa alkaloid (sama halnya dengan nikotin). Berikut adalah pernyataan-pernyataan yang BENAR mengenai xantosa, yaitu . . . A. Xantosa sendiri bukan merupakan turunan dari xantin B. Kandungan kafein lebih banyak daripada kandungan xantosa pada coklat C. Xantosa dalam manusia dapat dimetabolisme dalam xantin D. Xantosa adalah inhibitor non-kompetitif yang mengganggu substrat aktif enzim E. Hanya coklat susu dan coklat putih yang beracun pada anjing 22
60. Berikut adalah pernyataan-pernyataan mengenai epoksida, kecuali . . . . A. Epoksida merupakan isomer dari eter B. Sama dengan siklopropana, senyawa ini sangat reaktif C. Senyawa epoksida yang paling sederhana adalah oksirana D. Merupakan senyawa siklik eter E. Reaksi epoksida dengan nukleofilik menghasilkan suatu alkohol
23