LAMPIRAN Hasil Wawancara Mendalam dan Observasi Informan 1 (S, 26 Tahun) Wawancara : 27 Januari 2013 - 06 Februari 2013 di Rumah M (Sepasang Suami Istri yang menampung S) __________________________________________________________________ Saya mendatangi rumah tempat S, kebetulan tempat tinggalnya beberapa bulan ini adalah di rumah teman saya sendiri yaitu M dan suaminya J. M adalah sepupu S yang tinggal di Medan, yang begitu baik hati menerima S di rumahnya. Ibu mereka bersaudara. Saya sering berkunjung ke rumah M sebab dia teman saya satu gereja. Sejak saya tahu S adalah informan yang tepat untuk penelitian saya sekalian saya ingin mengetahui latar belakangnya karena katanya dia juga akan masuk menjadi anggota gereja saya. Akhirnya saya meminta izin kepada M agar beberapa waktu saya boleh tinggal di rumahnya. Rumah M tersebut berlantai dua dan memiliki empat kamar. Saya tidur satu kamar dengan S di lantai bawah. Setiap pagi sebelum bangun tidur, saya memergoki S menangis sambil memegang perutnya sambil berkata pelan-pelan “nakku-nakku..”. Sesekali dia membelakangi saya, mungkin malu atau takut ketahuan kalau dia sedang menangis. Saya tidak berani mengganggunya karena saya takut dia akan tersinggung dan tidak mau lagi berteman dengan saya. Cukup lama S menangis sambil membelakangi saya, terdengar M memanggil nama S dan mengetuk pintu kamar kami. S cepat-cepat menghapus air matanya dan bergegas-gegas bangun. Sayapun pura-pura cepat bangun dan seolah-olah tidak ada apa-apa. Setiap pagi S diberi tugas oleh M yaitu menyapu rumah dan menyiram tanaman. Sesekali S memasak, kalau S memasak saya ikut membantunya, mungkin dengan mencuci piring atau mengupas bawang (saya perhatikan kalau S mengerjakan apa saja, dia agak suka melamun dalam beberapa detik trus melanjutkan pekerjaannya). Lagi memasak, saya membuka pembicaraan : “enak kali ya tidurnya tadi malam” kata saya “iya kak..tapi entah kenapa susah kali kurasa tidur’ jawab S “eeh…knp ? tapi kayaknya km nyenyak kali tidur’ pancing saya. “entah kenapa kak, tiba-tiba teringat aku sama bapak anakku ini” jawab S. “heeemmm..kamu rindu ya ?” tanya saya sambil tersenyum. “ingat gak dia sama aku ya kak ?” tanya S
117 Universita Sumatera Utara
“bisa saja dia ingat, kalian ka nada kenangan trus ada anaknya di perutmu” ternyata ucapan saya membuatnya menangis..”eeehhh…sory ya dek, aq ga bermaksud bikin kau nangis” “koq ginilah nasibku ya kak?” katanya “gak papa dek..klw ada beban berat dan masalahmu cerita aja samaku, gak usah malu, aku sama M itu sama koq..kami sudah berteman 15 tahun.” “iya kak,,,kakak baik kali ya, di Gereja pun kemaren kudengar dari orang kalo kakak itu baik dan ramah”..katanya “aaaakkh..biasa aj koq..tp makasih ya aq dipuji (saya pun tersenyum lebar dan merasa senang dia sudah nyaman dengan saya). Percakapan kami terhenti karena M datang ke dapur dan menanyakan apakah makanan sudah siap karena suaminya sudah mau berangkat kerja. “kak..nanti kalo boleh aku mau masuk anggota gereja ya ?” katanya “boleh skali lho dek..” jawab saya dengan semangat. Begitu pekerjaan selesai, saya menemani S duduk-duduk di kamar. Saya melihat S sedang memandangi sebuah foto. S langsung cepat-cepat menyembunyikan foto itu. Saya tanya foto siapa, perlahan-lahan S mengeluarkan foto itu dan berkata : “inilah bapak anakku di perut ini kak“ katanya sambil menahan tangis….”oooh…ya ampun,,,ganteng jg ya..” kata saya. Sayapun makin penasaran untuk mendengar ceritanya. Namun sepanjang hari ini saya tidak mau memaksa S untuk bercerita sebab saya lihat dia masih belum siap utk diajak bercerita banyak. Saya hanya memperhatikan tingkah lakunya. Dia banyak diam kalo tidak saya memulai untuk bertanya. Mungkin dia malu atau masih suntuk dengan persoalannya. Dia lebih suka banyak melamun…memang harus hati-hati untuk membuka pembicaraan dengan dia. Dia tahan berjam-jam duduk di lantai dengan alas tikar tanpa ada mau bicara banyak bicara, paling-paling ikut tersenyum kalau ada yang lucu kami bicarakan dengan M. Saya memang menyediakan waktu untuk ini semua, walau tidak mengerjakan pekerjaan yang lain asal penelitian ini berhasil. Makasih ya Tuhan. Kami tidur lagi sama dengan S di malam harinya. Pagi harinya…………. Saya bangun dan mulai bantu memasak lagi dengan S…sepertinya saya harus mulai bertanya yang lengkap dengan dia ini. Peneliti : Gmana dulu awal pertemuanmu sama si P itu ? Berikut penuturan S (Sambil termenung dan dengan tatapan mata yang kosong) : “Aku kenalan sama si P itu lewat HP, waktu itu aku lagi di Bekasi kerja di pabrik ikut kakakkku, kira-kira dua tahun yang lalu lah aku dikenalin temenku sama
Universita Sumatera Utara
si P itu. Kata temenku itu ada kawannya cowok yang lagi nyari cewek, trus dikasi temenku itu lah nomor hp ku”. Dulu kan kak, kami sering telponan sama smsan selama 1 tahun..(ooh yaa..apa saja yang kalian bicarakan slama telponan dan apa saja sms2 kalian ?).. mula-mula dia telp atw sms aku suka marah-marah sama dia….lama-lama aku mulai suka klw dia telp dan sms…kadang-kadang di telp selalu rayu dengan katakata mesra dan juga di sms…(apakah kau balas juga ? senang ya ?)…lama-lama aku senang juga kak dan merindukannya…trus akhirnya aku pulang kampung trus ketemu sama dia di awal tahun 2012. Dia dulu sering kali dia datang ke rumahku..ntah mw ngapain aja, ada selalu alasannya dan emang aku mulai suka sama dia. Trakhir dia datang trus ngomong ama mamakku sama sodara-sodaraku, katanya dia mau nikahin aku. Keluargaku langsung setuju kak, soalnya si P itu manis kali kalo ngomong, makanya langsung sodarakupun suka ngeliat dia. “Tiap hari dia ngerayu aku kak, minta cium, minta peluk, trus kadang-kadang dia mau minta biar kami berhubungan badan tapi ga mw aku soalnya kami blm nikah. Peneliti : Gimana km menolaknya ? Kenapa kau ga mau ? (Peneliti mencoba memancing sikapnya terhadap seks sebelum nikah) “Dulu aku paling benci sama yang namanya laki-laki kak, karna bapakku dulu jahat trus kejam kali. Sering kali dulu dipukulinya mamakku. Sejak kakakku yang nomor dua ada, bapakku sring mabuk trus dipukulinya mamakku. Kalo bapakku ngamuk, mamakku pasti kena tendang, kadang-kadang dikasi cabe ke matanya sama badannya….kadang-kadang kan kak, dia pulang dah mabuk trus ditelanjanginya mamakku…tinggal BH sama celana dalam…diseret bapakku ke halaman rumah…rambut mamakku kan panjang kak…jadi ditarek pake rambut mamakku sampe menjerit-jerit tapi bapakku ga peduli…mamakku sabar aja. Kadang-kadang aku mikir juga, kok bisa mamakku punya anak 9 padahal suaminya kayak setan gt?...kadang mau juga dicelupkan bapak kepala mamakku ke sungai sambil dipukuli…ihhhhh… (S memejamkan matanya sesaat). Lanjutnya : “Dulu…kalo mamakku lagi dipukuli, aku di kamar aja pura-pura belajar tapi bapakku malah nyari aku trus aku ditendangnya juga. Sering kali aku ditendangnya kak..” (Sambil mengeluarkan air mata)… “Sampe dia mati tahun 2004, ga ada air mataku keluar waktu itu, kupeluk pun gak, Karna benci kali aku ama dia. Dulu dia mati karna diguna-gunai orang selama 3 tahun. Dia memang pernah minta maaf samaku, tapi kubilang ama dia, ga usah lagi diingat-ingat yang dulu pak, gitu la kubilang kak, biar tenang dia mati
Universita Sumatera Utara
pikirku….itu lah yang bikin aku benci sama laki-laki, karna kuanggap semua laki-laki sama jahatnya, karna itu pula lah makanya aku ga mau pacaran… Peneliti : trus kenapa kamu bisa suka sama si P ? “Tapi ntah kenapa akhirnya aku bisa suka sama si P itu, mungkin karna kami sering telponan sama smsan, luluh pula lah hatiku kak..padahal mula-mula aku sering marah dan cuek sama dia..tapi tiap hari ada 10x dia nelpon aku dan sms stiap saat. Jadi waktu ketemu di Siantar trus kampung kami pun dekatan, mmmmmm….di Sinangor, itu yang bikin tambah suka aku sama dia, sopan kali dia dulu kak, manis lah pokoknya…tapi rupanya busuk juga otaknya kayak setan..itu lah kak, akhirnya aku mau juga dicium, tapi belum campur….tapi aku selalu nangis kalo dicium sama dipeluknya aku…” Peneliti : “Kenapa kau nangis waktu dipeluknya?” (Peneliti kembali menguji sikapnya) “Itu lah kak, ga tau juga aku (S menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya sambil nangis). Trauma aku ingat-ingat bapakku dulu, jadi takut aku kalo ada pun orang yang sayang samaku. Tiap hari dirayunya aku, kalo ga kukasi dibilangnya lah aku pelit..gara-gara itu bisa kami berantem trus kak..Lama-lama luluh juga aku, aahhh…ntar lagi kami kawin kok…itu lah yang bikin akhirnya mau aku diajaknya berhubungan….“Ingat kali aku haritu, tanggal 18 bulan 4, haritu mamakku ga dirumah, ga da 1 orang pun dirumah…ihhhh..silap kali aku haritu lah kak..(Sambil menyeka air matanya yang keluar dari pelupuk matanya)…aku bersih haid tanggal 5 bulan 4, padahal kami Cuma satu kali berhubungan, dirayunya aku trus…aku selalu nangis tiap diciumnya…tapi marah pula dia trus diejeknya aku…”kok kayak anak-anak kw?”gitu katanya kak. Digerayanginya badanku trus dikangkanginya kakiku…dibukanya celana pendekku sama celana dalamku setengah trus dimasukkannya barangnya itu ke punyaku….nangis-nangis aku haritu kak, tapi dipaksanya aku trus….trus siap dia keluarkan, dia masih diatasku…padahal aku dah nangis-nangis nahankan sakit….tapi dibikinnya lagi kedua kali sampe dia keluar lagi…namgis aku trus….baru dicabutnya barangnya…aku nangis lagi trus kumerengkan badanku…trus diluruskannya lagi badanku…dikangkanginya lagi aku…dimasukkannya lagi dia punya yang ketiga kalinya…” Peneliti : kenapa waktu itu km tidak melawan ? kan bisa km tendang atau menjerit ? Dia badannya besar kak…langsung dia bekap aku kak…aku tak sanggup..dia terus cium bibir aku jadi tak bisa aku menjerit..(kan bisa km tendang?)…mula-mula aku meronta-ronta juga tapi tetap aku ga bisa ngapa-ngapain lagi kecuali menangis karna dia buat kayak gitu….
Universita Sumatera Utara
Peneliti :” Apa yang kw rasakan waktu itu? Gmana perasaanmu?” “Memang waktu mula-mula sakit dan rasanya tidak enak tp setelah yang ketiga ada juga aku rasakan enaknya….Siap itu merasa berdosa kali aku trus aku takut ada apa-apa samaku…aku takut hamil…aku malu ketemu sama mamak, sama orang lain…aku merasa kalo aku ini dah kotor…aku lebih banyak termenung dan mulai nyesal…trus bulan 5 seharusnya aku dah haid tapi kok ga datang-datang tambah lagi udah terlambat 3 minggu, kenapa ini pikirku. Kujumpai lah si P, trus kubilang sama dia, “bg,,kekmana ini…aku dah 3 minngu terlambat haid…mungkin perutku udah “isi” (maksudnya hamil)…tapi dijawabnya..aaakkhhh..gugurkan aja lah, aku ga mw dia ada…buang aja..”.karna palaknya aku, kuambil gelas yang ada di dekatku, kulempar kepalanya, tapi gelas itu ga pecah padahal gelas itu dah jatuh ke lantai dan kepalanya pun ga da luka sikitpun… “Setelah itu kami ada brp kali jumpa tapi aku gak berhubungan.... sekarang dunia dah kebalek, maunya dia tu, awak aja yang harus nurut ama dia...dia mulai maki-maki kak...berubah kali dia sejak aku dia berhasil masukan barangnya sama aku...suka marah-marah ga jelas...padahal waktu bikin anak ini habis aku dirayunya, dah berontak pun aku tapi dipaksanya trus,,, sampe aku ga ingat apa-apa lagi....sekarang anak ini tidak ditanggungjawabinya, dia bilang lagi sama aku kak..urus aja anak itu, aku mo balek sama istri aku…!! setelah itu mulai jarang kami jumpa. Tiap hari kutelpon, sms si P itu, tapi ga pernah diangkatnya trus sms ku pun ga dibalasnya. Siap itu karna ga tahan lagi aku, kucari lah dimana rumahnya. Aku berusaha nyari rumahnya dan kudapat lah….trus aku tanya sama seorang perempuan…maaf kak..bg P ada? Trus dijawab perempuan itu, ooohhh…dia lagi kerja di sawah..trus kutanya lagi…kk siapanya ya ? trus dijawab perempuan itu, “ AKU ISTRINYA SI P”… Rasanya aku mau jatuh, mataku kabur , dunia kurasa gelap kali kak..tapi kukuatkan hatiku…ga kubilang sama perempuan itu kalo si P itu dah bikin aku hamil…aku pun pigi trus kutetapkan hatiku utk berangkat ke Medan. Kubilang sama mamak kalo aku mau kerja di Medan. Dari bulan 5 si P ga pernah bisa dihubungi lagi dan aku mulai benci sama dia sampe sekarang !. Kalo bisa jangan lagi aku jumpa sama dia…aku sering nangis dan termenung kalo ingat apa yang dah terjadi kak…..tapi sikit pun ga ada niatku untuk buang anak di perutku. Peneliti : kenapa sebelumnya km tidak cari tahu tentang dia atau menanyakan sama teman km yang ngenalkan dia sm km narti ? Memang tidak ada aku cari tahu kak…dia mulutnya manis kali…trus kelakukannya selalu baik aku liat…jd sama skali belum ada niatku cari tahu..trus kawanku yang ngenalin aku sama dia juga ga da crita apa-apa…sampe skrg kawanku itu tidak tahu kalo aku hamil…
Universita Sumatera Utara
Peneliti : “ trus km ngapai ke Medan, kerja apa km di Medan ? Di Medan, aku ga langsung dapat kerjaan kak, susah kali nyari kerja apalagi perutku makin lama makin besar. Trakhirnya kucari pendeta untuk berdoa trus aku minta ampun sama Tuhan Yesus, tapi aku masih malu jumpa orang dan malu ke gereja..aku ngerasa kotor dan banyak dosa…trus aku nyari kost-kostan di daerah S…sementara perutku makin besar…orang yang punya kost nanya mana suamiku…kubilang ada di kampung…rupanya karna kubilang di kampung, orang itu ga ngsi aku ngekost disitu. Katanya : “kami ga brani ngambil resiko karena suamimu ga ada.” Akhirnya aku nyari kost-kostan di daerah padang bulan dan mereka mau nerima aku….terus terang aja kak, aku ga ada keinginan buang anakku ini karena aku takut makin tambah nanti dosaku. Aku akhirnya diterima kerja di Panti Jompo di daerah Medan Tuntungan…aku sering dikasi susu sama nenek yang aku rawat…trus gajiku kupake untuk periksa hamil ke Klinik dan minum obat tambah darah… (dia trus menangis sambil menarik-narik baju dasternya). Peneliti : ooh yaa…waktu kamu mula-mula hamil, gmn reaksi tubuhmu, apakah sering mual / kamu rajin memeriksakan kehamilanmu ke klinik ? Mula-mula hamil aku gak terlalu mual..Cuma memang ada perasaan tidak enak aj di badanku, kadang mo marah jg dan nangis bergantian… selama aku hamil, aku jarang skali minum vitamin dan makan yang bergizi tapi syukur aku dikasi sama orang jompo susu Anmum. Aku memang sering lemas dan kurang bergairah hidup tapi aku berusaha berjuang. Kebutuhan hidupku sangat kurang. Aku gak pernah mendapat kasih sayang dari yang seharusnya jadi suamiku. Trus buk aku ga pernah ikut imunisasi untuk kehamilan tapi satu kali satu bulan aku periksakan hamilku ke klinik. Aku berusaha merawat anak yang ada di perutku ini dengan baik...satu kali satu bulan aku pereksakan hamilku ke klinik. Aku berusaha merawat anak yang ada di perutku ini dengan baik. (apakah ada niat km tuk menggugurkannya sejak kamu tahu bhw km hamil ?)…sama sekali tidak ada niatku tuk gugurkannya kak…aku takut dosa…(kan km jadi malu karnanya ?)..kan orang lain tdk tau aku hamil kak..makanya aku cepat-cepat ke Medan… Peneliti : gimana keadaan kehamilanmu waktu km susah hati ? apakah pernah pendarahan atau kejang-kejang di perutmu ? Syukur tidak ada kak…bagus kali pulak anak ini di perutku..gak ada buat aku susah atau muntah-muntah dibuatnya…aku rajin pulak minum susu dan periksakan hamilku ini tiap bulan kak..itu lho di Klinik Bidan R aku pereksa…bidannya pun baek kali sama aku kak…(susu apa yang km minum ?) nama susunya Anmum… Hari berikutnya peneliti berkunjung lagi di tempat tinggalnya, sambil mengajak makan bakso keluar rumah…
Universita Sumatera Utara
Peneliti : Waktu kau tahu bahwa dirimu hamil dan tahu si P itu suami orang, apa yang ada dalam pikiranmu ? Aaaakkkh…mau mati aku rasanya kak….kiamat kurasa dunia ini (sambil menangis dia melap ingusnya dengan tissue yang saya kasi)…satu yang aku pikirkan kak…anak ini gak bisa aku pelihara tp aku jg tidak berani membuangnya..karna aku tau klw aku buang aku berdosa lagi…sudah banyak dosaku…rasanya aku manusia paling hina di dunia ini…semoga Tuhan ampuni aku… Peneliti : pernahkah kau punya niat bunuh diri ? Iiiiihh….gaklah kak……aku tahu itu lebih berdosa lagi aku….gini2 kan kak…aku juga dulu pelayan di Gereja…tapi karena pikiranku sesat dan di otakku hanya mikirin si P kurang ajar itu,,,dngan rayaunnya yang semanis madu…makanya aku tinggalkan kerja dan pelayananku di Gereja….. Peneliti : kenapa bisa kau tinggalkan pelayanan demi dia ? Gini kan kak…aku tidak pernah terbuka sama laki-laki, karna bapakku yang jahat itu..aku tidak percaya sama laki-laki dan takut untuk pacaran…tapi si kurang ajar itu kan ganteng kak..kulitnya agak putih tapi dah kemerahan karna dia suka ke ladang. Bicaranya semanis madu kalo bicara sama aku..rupanya hatinya busuk kayak setan….bangsat kali dia kak (bicara dengan tatapan kosong). Tahu gak kak..dulupun dia rupanya kawin sama biniknya itu udah hamil duluan dan sempat lari 6 bulan tapi dicari perempuan itu..akhirnya dia dapat…trus orang itu kawin.. Peneliti : Masih mau ketemu lagi sama dia dan berhubungan lagi ?klw dia ajak dirimu tidur sama lagi masih mau ? Iiiiiihhh,,,,tidak adalah kak… jangan pernah aku liat muka setan penipu dan kurang ajar itu lagi…dia sudah aku buang dari otakku…aku tidak mau ditipu lakilaki lagi.. Peneliti : mnrt km apakah perlakuannya sm km ini pantas km trima ? apa pendapatmu ttg kelakuannya sm km ? Gak tau lah aku kak…dalam pikiranku aku sebenarnya tidak boleh dibuatnya spt itu sm aku…tapi mungkin ini sudah nasib yang aku trima…kalo dia cinta sm aku kan pasti tidak spt ini aku ditinggalkan..trus aku tidak dia tipu dan ga dia ambil perawanku dan ga buat aku hamil… (dia menangis lagi sambil melamun..) “aku berharap dia mendapat karmanya udah buat aku begini..kalo bisa dia ditangkap dam supaya tidak buat kyk gini lagi sama orang lain”… Peneliti : Selama kamu hamil apa saja yang kamu rasakan perubahan di tubuh kamu? Apakah berat badanmu banyak bertambah dan tubuh yang lain gmn? Selama aku hamil..berat badanku tidak terlalu banyak nambah kak karna memang aku sdikit makan..pikiranku susah gimana mo makan banyak ya..yang
Universita Sumatera Utara
penting aku minum susu aj..trus payudaraku agak besar memang dikit..kadang aku pingin ada yang manja aku tapi tidak ada kak…paling-paling aku nangis saja wlw di hatiku marah..tapi kata bidan, anakku sehat koq kak.. Peneliti : Apakah kamu merasakan pergerakan anak di kandunganmu itu dek ? Iya kak…dia kayaknya sehat dan sering bergerak sekarang, mungkin karena laki-laki yaa…aku aja yang sering pusing karena susah memikirkan sapalah bapaknya nanti… Peneliti : suami km tak ada dan kamu sering menangis kamu sering menangis, apa yang kamu rasakan reaksi janin di perutmu ? Selama kalo aku sering nangis dia biasa aj, tidak ada terganggu, mungkin dia tahu aku lagi sedih yaaa kak…” trus stiap kamu ingat si P, apakah ada reaksi di kandunganmu atau tubuhmu? “setiap aku ingat dia, aku sering sakit kepala kak..kadang-kadang perutku mules-mules tapi herannya anak di perutku ini gak ada terganggu..baek-baek aj dia kak..tahu diri juga dia yaa…” waktu kehamilanmu empat bulan atau sampe sekarang, apakah pernah kamu pengen melakukan hub seks sama si P atau laki-laki lain ? “oooh..kak..kadang pengeenn kali..namanya aku masih normal..apalagi aku pingi dipeluk..dibelai..tp mo sama sapa ? aku takut dosa kak…gak mungkin aku cari laki-laki lain, ini aj persoalan belum beres…tambah lagi beban dan dosaku nanti..jadi aku tahan aj…” Peneliti : “ Jadi apa rencanamu selanjutnya ?” Anak ini nanti kalo lahir, mau kukasi aja sama orang kak.. Karna ga sampe hati aku bikin hati mamakku sedih dan malu keluargaku karena hamilku ini…Tiap malam aku sering nangis dan kuelus-elus perutku sambil kubilang “ sabar ya nakku, bapakmu ga da..kuharap ada orang yang dikirim Tuhan Yesus untuk pelihara dan besarkanmu…mamak ga sanggup…” Sering kutawarkan ke orang lain anak yang di perutku ini, trus dibawa orang aku USG, ternyata anakku laki-laki, orang itu ga mau ambil karena orang itu mau anak perempuan..” Peneliti : Waktu kamu USG, apa hasilnya kata dokter ? apakah ada gangguan ? Waah..aku gak ngerti kali kak..karna yang bawa aku USG itu orang yang aku tawarkan anak ini, dia yang bicara sama dokter tp aku dengar dikit..anak ini sehat cuma karna laki-laki dia gak mau…” Gimana caranya kamu tawarkan anak di perutmu ? “aku jalan-jalan aj mencari dan aku bilang ke bidan, dia bantu aku cari…ada tiga ibu-ibu waktu itu buuk…” Peneliti :” Jadi gmn itu…kalo ga da yang mau ngambil anakmu itu nanti ?” Sambil menangis, S berkata :“Ga tau lah aku kak…yg penting aku ga mau ngurusnya, uangku pun ga da, apa nanti kata sodaraku di kampung..Tapi aku yakin kak, pasti nanti ada yang mau ngambil anakku ini .”
Universita Sumatera Utara
Sore hari tanggal 01 Februari 2013… S juga diberi tugas untuk mencuci pakaian orang-orang yang ada di rumah tersebut, saya juga semangat ikut membantu (waah….padahal aq paling gak suka kerjaan ini yaa..tapi aku harus melawan kemalasanku tersebut). Walau dia melarang saya membantunya tapi saya tetap membantu dia dan mengatakan bahwa saya mau berkeringat (maka saya mulai memulai percakapan sore..) Tanya saya : “gimana perasaanmu sekarang ? usia kandunganmu sudah 7 bulan lebih ya?” Jawabnya : “ginilah kak, hatiku sebenarnya selalu putus asa, ga punya harapan, ga semangat hidup tapi karna anak ini ada di perutku perlu hidup jd aku paksakan diriku untuk semangat hidup”. “Kenapa seperti itu lho dek ?” tanya saya. Jawabnya : “kakak kan tau ya, suamiku tak ada, yang kurang ajar itu gak tanggung jawab, gak ada yang bisa aku banggakan lagi di hidup ini..aku sudah rusak..hamil dibuat orang itu..nyesalpun aku dengan hidup ini..aku manusia kotor yang tidak ada gunanya..tapi kasianlah anak di perutku ini..biarlah dia hidup di dunia ini dan jadi anak yang baik dan tidak seperti bapaknya yang bejat itu tapi janganlah aku yang besarkan dia…” “Dek…sebenarnya kan lebih baik kamu yang besarkan dia..ibu kandung lho..” kata saya. “aakkhh..tidaklah kak..aku tak sanggup..aku tak sanggup dihina orang, dicaci maki orang aku nanti..tak punya suami..anak ini juga bisa malu nantilah kak…” “Jadi waktu kamu tau dirimu hamil, apakah yang ada dalam pikiranmu ? apakah kamu mau memelihara dia ?” tanya saya “mula-mula aku paniklah kak…antara mau pelihara dia atau tidak…tapi akhirnya aku lebih takut sama Tuhan..jd aku mau pelihara dia wlw mula2 aku agak malas utk pereksakan ke bidan…jd mula-mula alasakanku pereksakan ini ke bidan krn aku memang mau kasi anak ini sama orang, jadi supaya dia sehat dan diambil orang makanya aku pelihara dia kak…” (sambil menangis lagi dia..) Gimana perasaanmu membuang dia sama orang ? Aku tidak membuangnya kak, tapi aku kasi dia sama orang..kalo aku mo buang..ya dah dari dululah kak…”lha kan sama saja dengan kamu membuang dia?” eeeemmm….tidak lah kak (sambil menangis dan kami berdua mencuci kain) bedalah kak…koq kakak bilang kyk gitu ? aku kan bukan buang..aku pelihara dia di perutku..aku rajin minum susu dan pereksakan dia ke puskesmas..” Kenapalah kau tega kasi dia sama orang, nanti kau gak nangis klw ingat-ingat dia ? “aaakhh…apa boleh buatlah kak…sbenarnya sakitnya hatiku, tapi aku harus kuatkan hatiku ini, demi masa depan dia, orgtuaku dan aku sendiri”
Universita Sumatera Utara
Dek..maaf ni mo tanya : “dulu kau memang masih perawan sebelum dtiduri sama si P ?” “iiiiiihhh….masihlah kak…kan aku dah bilang aku ga gampang kenal sama laki-laki karna aku dulu benci laki-laki..” tanya saya lg “jadi kenapa gampang skali kau pasrah sm dia?’ “Itulah kak..aku tak sanggup menolak dia, mulutnya yang manis dan dia selalu paksa aku..dia juga bilang, karna kami mo kawin trus klw aku kasi dia cium-cium aku dan mau berhubungan sm dia, itu tanda aku cinta sama dia..” “ooooh gt yaa..menurut kamu itu kenapa dia bs berlaku spt itu sm kamu ?” kata saya “mungkin karna aku terlalu mencintai dia, percaya rayuan manisnya..dia tau aku suka kali sm dia, trus dia sering berjanji mau melindungi aku dan menjagai aku…banyak janji-janjinya sama aku kak…” kata S “apa saja janjinya sama kau, trus apa yg kau harapkan dari dia ?” kata saya “dia berjanji mo sayang aku, mo hidupi aku dengan baik…selama ini aku kan ga pernah mendapat kasih sayang, perhatian sebab bapakku kejam, tidak pernah memberi kasih sayang, dulu aku sering ditendang sm bapak…jd melihat sikapnya yang manis, perhatian dan rayuan manisnya maka aku terbuai dan terbawa sama cerita dia…aku makin simpatik dan makin sayang sm dia…walau aku nangis klw dia peluk tp sebenarnya akupun senangnya…dan mengharapkan dia jadi suami aku kelak dan merindukan kehadiran seorang laki-laki yang tidak keras hati…aku berpikir aku bisa dapat melalui si P itu…” “waah…begitu yaa…apkh km ga punya rasa bhw dia itu semua pura-pura ?” kata saya “sama sekali aku tidak merasa bahwa dia menipu aku kak…karna perhatiannya besar sama aku, tiap hari dia datang liat aku di rumah…mana pulak lah aku curiga kak..” Eeeh…dulu di rumah sama bapak dan mamak, sodara-sodara, kalian sering berdoa dan rajin ke grejakah ? “kami dulu jarang kali bisa berdoa sama…itupun karna terpaksa, apalagi mamakku sering dipukul bapakku…trus waktu dari Jakarta aku meninggalkan pelayananku di Gereja sebagai penyanyi dan aku jumpa si P itu karna niat mo kawin sama dia” “ jawabnya (sambil dia menangis)…cucian kami pun akhirnya selesai..capek juga..hehehe…pembicaraanpun saya tutup karna sudah lapar dan mengantuk..
Universita Sumatera Utara
Tanggal 02 Februari 2013 Pembicaraan saya dengan M… M dan saya sudah dekat dan temanan, jadi ga perlu pake basa-basi lagi untuk bertanya panjang lebar sama dia… “…coba ceritakanlah gimana kehidupan si S dulu, kenapa dia bisa mengalami keadaan ini ?’ tanya saya “Begininya itu kak…aq tahu kali keadaan orang itu dulu tp memang aku gak ikut campur ya..karna aku kan masih anak-anak..hanya dengar-dengar orang itu sekeluarga…ini pun aku tau dari mamakku ya, karna mamakku kan kakaknya mamak si S…mamakkulah duluan kawin baru mamak si S dan dulu orang itu dijodohkan..padahal ada pacar inang udaku tapi tah kenapa opung kami dulu menerima pinangan bapak udaku, mungkin krn bapak udaku itu tinggi besar dan agak lumayan mukaknya makanya mau mak udaku itu...hehehehe…..” “haah…trus ? emanglah kan ganteng perlu juga ya” kata saya… “iyalah kak…mak udaku itu rambut panjang dan lumayan manislah untuk orang kampong yaaa…” kata M “trus aku dengar bapak uda kamu kejam ya dan suka mukulin mak udamu ?” kata saya “iya kak…kata mamakku, dulu mula-mula dia baik, rajin kerja trus mak udaku punya anak pertama, dia masih baik..habis itu lahir anak kedua lagi…habis anak kedua dia mulai aneh…sering kumpul-kumpul di kedai kopi dekat sawah orang itu…ada pulak di situ kedai kopi dan banyak juga kawan2nya di sana…dia mulai sering tidak pulang, klw pulangpun suka mabuk…sampe anaknya sembilang orang..S anak ke empat” katanya “hehehehe…heran juga ya bisa anaknya sembilang orang, inang udamu gak ngelawan ya ?” kata saya “akupun heran kak…anaknya sembilan dan gak ngelawan…” kata M “naah..coba cerita masa kecil si S…” kata saya “Naah…S itu anak ke empat dan di atas ada kakaknya satu dan abangnya dua..di bawahnya ada adiknya tiga perempuan dan dua laki-laki…trus si S ini memang pendiam dan agak dekat dengan inang udaku itu…dia sering liat bapak udaku mukulin inang udaku itu…yang lain juga sich liat juga…dan yang sering kena tendang bapak udaku itu adalah si S karna dia suka dengar2 dari kamar, klw yang laen keluar rumah klw sudah ngamuk bapak udaku itu..” kata M “trus…..trus…” kata saya “trus…klw dtendang si S diam aj dan paling-paling nangis…itu membuatnya banyak minder, jadi anak pemalu di sekolah…dia sering menyendiri di sekolahnya dan dari
Universita Sumatera Utara
teman-temannya di sekitar rumahnya..waktu dia masuk sekolah SMK dia mulai agak ceria sedikit karena bapaknya sudah meninggal ya..aku lupa itu tahun berapa yaa…memang semenjak bapak udaku itu meninggal, mak uda dan sodara-sodara S hidupnya lebih baik, orang itu punya kebun sawit yang lumayan besar dan orang itu sekeluarga mengerjakannya…” kata M “..sifat si S ketika dia sudah masuk SMK gimana ya ?” kata saya “haaa… sejak dia masuk SMK dia udah mulai berkawanlah tp tidak terlalulah…trus dia sedikit keras kepala..(keras kepala gimana ?), maksudnya gini kak..kadang klo dia dinasehati krn kadang dia suka lama-lama pulang sekolah, dia sukak kali bantah mamaknya.. “ kata M. (“trus apakah ada kelakuannya yang jahat waktu dia sekolah ?”) “aaaakkhh…biasalah anak-anak remaja ya kak..gak adalah yang parah kali..Cuma dia gampang utk melawan’ (trus knp dia kerja di Bekasi ?”) “kan ada kakak si S namanya si H sudah duluan kerja di Bekasi, aku gak taulah pabrik apa itu kak…jadi diapun ikut pdhl mamaknya dah melarang… “berapa lama dia di bekasi ?” tanya saya “ada satu tahun lebihlah dia di sana…aku gak tahu jugalah cemana dia kenalan sama laki-laki yang hamili dia itu..” kata M “jadi kalian sama skali gak tahu dia ada hubungan sama laki-laki itu ?” tanya saya “naah..gini kak..aku gak tahu gimana dia kenalan sm cowok itu…Cuma waktu si S kembali ke kampong, aq ada dengar dan aku tahu dia punya pacar stlh dia di kampong, mamak udaku yang cerita sm smua keluarga, karena cowok itu katanya mau melamar…..tapi aku heran lamarannnya tak jadi-jadi koq lama ? trus aku dengar juga..sbnarnya mamaknya S udah mulai curiga dan sodara2nya juga dan menyuruh S menyelidiki cowok itu siapa sebenarnya...tp S sll keras kepala dan sll membela lakilaki itu…sampe akhirnya itulah yang dia alami akhirnya..”kata M.. “jadi maknya sama sekali gak tahu keadaan ini ya ? trus dia kenapa berani cerita keadaannya sm dirimu?” kata saya “itulah kak…mgkn karena aku orang baik dan taat ke gereja dan pelayan di gereja makanya dia berani crita samaku..” kata M “sama skali gak km ceritakan ke kampong ?” kata saya “tidak kak..karena dia mohon-mohon sama aku…kupikir ya sdhlah biar dia lahirkan dulu anaknya dengan selamat,aku takut ada apa-apa sama dia…tah gimana akhirnya..kita liat ajalah kak…” kata M “trus dia mau kasi anaknya sama orang ? gimana tuh ? kenapa tidak kalian aja yang ambil ?” kata saya “naah inilah kak…aku dan suamiku lagi bergumul dalam doa untuk ini nantinya anak itu…kasian aku janin yang tak berdosa itu, semoga suamiku mau dan mengizinkan
Universita Sumatera Utara
anak itu aku rawat…lagian aku kan belum punya anak…kami selalu nasehatin dia supaya mengurus kandungannya…memang aku heran juga, dia hamil tdk terlalu banyak keluhan” kata M sambil menitikkan air mata “kenapa kau nangis M?” kata saya (padahal saya tahu karena dia belum punya anak) “aku sedih kak..aku sudah lama merindukan anak, tiap hari berdoa supaya dikasi anak tp si S hanya karena main-main bisa langsung punya anak…aku rindu kali punya anak kak…” kata M “ya udahlah…nanti ambil aj anak itu klw sudah lahir..toh anak sodara sendiri…jangan sedih, aq yakin smua sudah Tuhan atur ya…” kata saya Sayapun menutup pembicaraan tersebut dan tidur di rumahnya satu malam lagi.
Universita Sumatera Utara
Informan 2 (Ny. I ) Petemuan tanggal : 5 Februari 2013 s/d 8 Februari 2013 Kondisi : hamil 7 bulan Usia : 26 tahun Pertemuan I Tanggal 5 Februari 2013 Saya datang ke rumah I dikenalkan oleh bidan yang bernama R di mana klinik I datang tuk berobat atau periksakan kandungannya. Dia tidak terlalu sering memeriksakan kandungannya hanya dua kali selama kehamilannya sampai saat ini. Waktu saya datang ke rumahnya…pertama sekali tanggal 25 Januari 2013 saya agak mengalami kesulitan pertama sekali sebab saya belum mengenal tapi saya tidak habis akal, saya minta ditemani, dengan alasan ada program pemeriksaan rumah pasien dari pemerintah. Kamipun datang dengan membawa roti, susu kental manis enam kaleng dan buah jeruk dua kilogram. Bidan R pun membuka pembicaraan sebab saya sama sekali tidak mengenal calon informan tersebut. Kebetulan yang menerima kami di muka pintu adalah N sendiri sebab orang-orang di rumah pakleknya sedang keluar semua. “Hello mbak ..apa kabar ? Koq dah lama gak datang periksa ? kata bidan Sandy “kabar baik bu bidan…aku agak malas pereksa ni kan baek-baek aja koq ini hamilku…paling aku pusing-pusing aj dikit..ada apa ya bu bidan kemari ?” katanya “Oooh..gitu ya mbak…tp sebaiknya ikuti aturan pemeriksaan ya supaya kandungan mbak bagus dan lahirnya juga bagus…oooh kenalkan ini namanya bu Vera dari klinik saya juga tapi dia psikolog…ibu ini mau bincang-bincang sama mbak tentang kehamilan mbak supaya nanti dia bisa buat laporan gimana kesehatan mbak yaa…boleh kan mbak ?” kata bidan (sayapun memberi senyum lebar dan sekalian menyerahkan oleh-oleh yang kami bawa untuknya…dan dia pun menganggukkan kepalanya sambil tersenyum melihat saya). “trus nanti ibu Vera ini akan sering-sering ketemu mbak ya dan mungkin bisa nginap di rumah mbak….boleh gak mbak ? kata bidang….”oooh boleh bu bidan…asal bu Vera mau aj bareng saya di rumah ini…” kata I “aaakh mau donk…saya sangat berterima kasih…” jawab saya sambil membina hubungan baik…(syukur kami mulai cair)… “udah berapa bulan kandungan mbak sekarang ? “saya membuka pembicaraan dengannya. “udah 7 bulananlah bu…” kata I
Universita Sumatera Utara
“apakah mbak sehat-sehat saja ?” kata saya “ginilah bu…seperti yang ibu lihat aku…” jawabnya dengan nada datar dan pandangan kosong Waktu itu dia kebetulan sedang mengangkat jemuran..sebab kami datang sore hari jam lima…dan dia mau melipat kain-kainnya di depan kami…maka saya mengambil kesempatan untuk membantunya agar semakin terbina dengan baik hubungan kami….hehehe…mula-mula dia melarang tapi saya tidak peduli dan tetap membantunya untuk melipat kain-kainnya. “anak mbak sudah berapa ya?” saya bertanya padanya “anakku mau dua bu…yang besar sudah umur 5 tahun, udah TK dia…” katanya “oooh jauh juga ya dengan anak pertama ini yang kedua…” kata saya “iya bu…aku KB tanggal aj..ga pake-pake pil..” kata I, “kenapa ga pake pil atau yang lain?” tanya saya…”aakh…malas deh bu…” kata I “Oooh gitu yaa…jadi hamil yang kedua ini tanpa pake tanggalan donk ya ?” kata saya sambil tersenyum…”iya buk…” katanya “sekarang mana bapaknya ? lagi kerja ?” kata saya dan saya pun ditinggalkan di rumah I dan bidan R pun pulang “naah..ini bapaknya lagi kerja buk, dia dah jarang pulang karna sama perempuan laen…dia punya binik laen..” katanya sambil mengelus perutnya yang buncit “waaaah…kenapa bilang gitu ya mbak ? kerja apa ya bapaknya ?” kata saya “ya iyalah buk…emang dia sama perempuan laen…sama lonte..dia supir truk pasir buk…” kata I sambil wajahnya serius sekali “waduuuh mbak…apakah seperti itu ?” kata saya, sambil saya perhatikan, dia suka termenung waktu melipat kain-kain kering. “eeeh ini sapa yang nyuci tadi mbak..banyak kainnya..” kata saya.. “mbak yang nyuci bu (maksudnya dia sendiri)…udah empat hari aku gak nyuci…maleslah…mana perutku susah tuk duduk..” kata I “Boleh saya liat foto suami mbak I ?” kata saya “boleh buk…ntr aku ambil..(dia ke kamarnya)…ini buk..” katanya “oooh…ini yaaa…agak putih ya mbak…” kata saya (orangnya kurus dan tidak terlalu tinggi), I pun kelihatan menangis tapi cepat-cepat dia hapus air matanya dan sayapun menutup pembicaraan karna sudah jam 8 malam. Besok paginya saya ke rumah I pagi-pagi sekali, jam 07:00 pagi dan bawa sarapan lontong untuk mereka semua, ada pakleknya/bukleknya dan anak mereka dua orang, saya bawa enam bungkus dan mereka menerima saya dengan baik dan sarapan bersama mereka.
Universita Sumatera Utara
Saya sambil mengamati tingkah laku si I..dia sedikit kurang peduli dengan urusan rumah pakleknya, karna yang buatin saya minum adalah bukleknya dan bukan dia sendiri. Saya berpikir hari ini harus saya gali semua ceritanya si I ini. Setelah kami semua sarapan, saya pun ikut membantu membuang bungkusan lontong tersebut ke tong sampah dan saya ambil inisiatif untuk mencuci piring dan semua yang kotor di kamar mandi yang sekalian tempat piring kotor……(ampuun deh..) Kemudian anaknya yang paling besar bernama Selli mau pergi sekolah TK tapi belum mandi, sayapun menawarkan diri untuk ikut memandikannya. Setelah itu anaknya diantar ke sekolah dan saya menawarkan diri juga untuk ikut mengantarnya naik sepeda motor pokoknya dalam semua keadaan saya ikut supaya dia makin enjoy dengan saya. Setelah itu, kami sampai di rumah lagi dan sayapun mulai bercerita sama I menggali semua apa yang dia bisa ceritakan. Sayapun mulai membuka pembicaraan : “mbak…teringatnya kenapa km tuh tinggal sama pakleknya ya ? maaf ni boleh tahu ya “ kata saya “iya buuk…gini lho..waktu aku kecil..aku gak tau apa masalah bapak sama mamakku, umur tiga tahun mak aku dan bapak aku sudah bercerai…aku sama skali gak ingat dan gak tau knp org itu berantem dan bercerai…ibukku kawin lagi dan bapakku kawin lagi..aku mula-mula tinggal sama bapakku trus bapak pigi sama biniknya yang baru..akhirnya aku dikasi di rumah nenekku dari bapak, ibukku dan bapakku jarang liat aku..” kata I “trus gimana dengan skolahmu ?” kata saya “aku sekolah hanya sanggup sampe SD dkasi sama nenekku, orang itu gak bisa kasi aku sekolah lagi, bapak dan ibukku gak peduli sama aku dan gak pernah urus uang sekolah aku..trus tamat SD umur 12 tahun, aku kerja buk..bantu2 orang di rumah makan…aku tinggal di rumah orang itu..aku trus jarang balek di rumah nenekku (lho koq diizinkan ? kata saya)…iyalah buk..aku dikasi aja kerja di Medan ini, mau ke mana aku gak ada dicari orang tu buk..apalagi bapak sama ibukku..” kata neneng “berapa lama mbak kerja di rumah makan?” kata saya “ooh lama mbak dan aku ada tiga kali pindah rumah makan..” kata I “koq bisa ya mbak berani ya bekerja di rumah orang..padahal masih kecil waktu itu ?” kata saya “beranilah aku buk…lagian bapak dan ibukku gak peduli sama aku, trus nenek dan kakekku ngizinin aku tuk kerja di rumah makan itu..skali2 org tu nengok aku juga..jadi smua ada 6 tahunlah aku kerja di rumah makan..” kata I “selama mbak di rumah makan, gimana majikannya, apakah baek ?” kata saya
Universita Sumatera Utara
“oooh baek koq buk,,,ada orang jawa dan orang padang…” kata I “naah,,,trus kapan ketemunya sm N suami mbak ? kata saya Berikut penuturannya : Peneliti : Gimana awal pertemuan km sama si N dulu ? “Awal mula pertemuan aku suami aku tahun 2008, kami saling cinta koq dan pacaran. Waktu itu aku kerja kan di rumah makan buk…dia sering singgah makan buk…lama-lama aku sukak sama dia..namanya juga aku anak gadis kan buk Peneliti : kenapa mbak suka sama dia ? “Dia itu orangnya baik buk…waktu itu dia agak pendiam…tiap hari singgah untuk makan…aku terus yang ladeni dia kalo dia datang..terus aku sering ajak dia ngomong dan akhirnya kami kompak dan kami sering saling goda..” (eeeeh..gimana saling godanya?” kata saya) “gini lho buk…goda-goda gitu deh…misalnya gini…dia datang aku sll bilang “pa kabar bang..sehat ? mo makan apa? Mana cewek abang ?” trus dia balas aku lagi…aku apik-apik wae…kowe gmn ? dah ada pacar belom ? mau sama aku ?” gitu lho buk kami selalu..jadi kami sering canda tp gak keterlaluanlah buuk…” trus buk..dia tuh gak pelit-pelit kasi uang, kadang sama aku sukak dia lebihkan…” kata neneng Peneliti : trus gimana bisa kawin ? “naah..lama-lama kan dia sering datang makan kadang siang atau malam, trus dia ajak aku kawin, aku bilang datanglah sama paklek aku…..trus dia datang melamar aku sama paklek aku. Paklek dan klgku semua setuju dan sudah atur kapan kami kawin dan kami tunangan. Peneliti : waktu dia dah lamar mbak, masih kerja di rumah makan lagi ? “oooh…gak buk..wktu aku suruh datang ke rumah paklekku (kakek n nenek dah ninggal), aku gak kerja lagi..dia juga larang aku kerja, akhirnya aku berhenti…” katanya Peneliti : trus selanjutnya gimana mbak ? Selama kami tunangan dia tiap hari ke rumah aku. Tapi mau kawin dua bulan lagi, karena kami sudah tunangan, trus kami kan mau mau nikah..dia ajak aku berhubungan…aku mau aj karna kami mau nikah…mula-mula aku berdarah dan kesakitan tp yang kedua kalinya sdh tidak apa2 lagi,,,terasa enak dan aku langsung hamil..dulu aku sering bilang sama dia..”bang..kowe harus sayang aku..aku sdh lama ditinggal orangtuaku…sayangilah aku selalu”. Makanya bu.,. aku mau waktu dia ajak kami berhubungan karna aku pingin kali disayang sm dia. Sebelum kami menikah satu kali seminggu kami selalu berhubungan dan aku senang skali buk karna dia sayang sama aku. Aku selama ini ga merasakan kasih sayang, jadi waktu
Universita Sumatera Utara
kami berhubungan aku merasakan itu lho buk yang namanya kasih sayang…………(sambil dia menangis dan melapnya dengan kerah bajunya). Peneliti : Kenapa mesti cari kasih sayang sm dia ? apakah benar2 km dapatkan dari dia? (peneliti mau melihat pandangannya terhadap kasih sayang dan memancing emosinya) “Gimana ya buk, waktu itu aku betul2 yakin dan rasain dia sayang banget sama aku..dia selalu peluk aku…ntahlah knp aku wkt itu rasanya tidak mau pisah sama dia dan mo kawin jadi aku tuh mau aja diajak ngapa-ngapain…memang dia baik koq buk…tah setan apa yang buat dia berubah sama aku….(dia tetap bercerita sambil nangis dan keluar ingus dari hidung dan dilap dengan kerah bajunya) Peneliti : Gimana kehidupan kalian selama menikah ? Waktu menikah dan dia baik sama aku bu…dia orangnya pendiam dan gak banyak bicaranya..aku hamil anak pertama dia selalu perhatian sama aku..kan aku hamil dua bulan sebelum kami kawin… dan dia kawanin aku ke puskesmas selalu dia temani aku. Setelah anak pertama lahir tahun 2007 akhir sampe bulan empat tadi dia masih baik sama aku..aku tidak dibolehin KB sama dia..jadi aku atur tanggal aja kapan kami campur. Trus buk…aku selalu percaya sama dia dan selalu aku bilang : “bang..aku ora ngelarang kowe nang njobo kono..aku percoyo karo kowe…apik-apik nang njobo kono (arti : bang aku percaya sm kau…aku ga larang-larang kowe ke mana aj asal baik-baik di luar sono. Suamiku selalu jawab : “iyaa”. Akhirnya waktu bulan lima tadi, kami campur dan rupanya setelah itu aku hamil..aku bilang sm dia..iki lho aku hamil..gimana ? trus suamiku jawab : “ya udah..kowe hamil aja dan urus”. Waktu itu dia sudah mulai sering pulang lama dan jarang pulang ke rumah buk…aku pikir dia kerjalah dan cari uang buat aku dan anak aku…Sering aq telponin dia tp hpnya sering dimatikan..trus aq cari-cari dia dengan kakaknya…semua kakaknya bela aku dan sayang sama aku…. Akhirnya aq dapatin dia di café sama perempuan…bajunya orang itu masih terbuka setengah badan.. (dia menangis sambil terlihat geram dan mengurut dadanya)….Aku nangis dan suruh suami aku pulang…”pak’e…kowe kalo sayang sm aku..pulanglah..ini kowe bang buat aku bunting…ojo ninggalin aku..aku sayang karo kowe..kowe iku bapak anakku..tulungi aku…kenopo kowe tego nggawe ini karo aku pak’e… Trus aku bilang sama perempuan itu : “kenapa kau ambil suamiku ? kau kan janda…kau tahu lakik aku masih punya istri…dasar kowe perempuan jalang !” Jawabnya sm aku : “suka akulah…kau jadi lonte kau aja biar sama kayak aku…” Suamiku diam aja dan tidak membela aku, dia juga maki-maki aku dan bilang aku “lonte”…dia bilang : “pulang kau sana…aku ga suka lagi sama kau…” aku nangisnangis dan marah…aku juga maki dia : “dasar suami edan…tak beres…sialan..kena
Universita Sumatera Utara
setan apa kau…udah kena pelet kau sama janda itu ? rupanya dia punya lebih enak ya ?” Trus dia tidak pernah pulang lagi, dia kawin siri sama janda beranak dua itu. Tak tau malu dia itu buk…kerjanya hanya kayak gitu tapi dia mau kawin lagi...aku rasa dia udah kena makan sama perempuan itu (maksudnya : kena pelet). Suamiku itu sayang banget sama anak aku yang pertama. Aku pernah bilang sama dia waktu aku jumpai dia : ndisek kowe urus anak pertama soko brojol sampe gede tapi anak sak iki kowe ora peduli, arti : dulu kau urus anak kita dr lahir sampe besar tapi sekarang anak ini kau yg tak peduli… Rupanya buk..perempuan itu hamil juga dia buat..kurang ajar tak tau diri kali dia.. sama pulak itu bulan kami hamil…sakit kali hatiku buk…dia tega buat gitu sama aku…dari kecil aku sudah menderita, sekarang aku dapat suami yang kurang ajar dan tidak sayang juga sama aku… Tapi buk..aku tidak mau menyerah, aku terus hubungi dia dan cari dia tapi aku tetap dimaki dan diusir sama dia…aku selalu bilang : “aku salah apa sama kau pak’e ?” aku sengaja panggil dia pak’e supaya dia ingat dia punya anak….tapi perempuan itu yang suka jawab sama aku dan mulutnya kasar kali. (dia terus nangis sambil memandang kosong halaman di depan rumah pakleknya). Suamiku tidak pulang juga ke rumah..dia lebih suka sama perempuan itu. Aku selama ini tinggal di rumah keluarga dia…aku berapa kali mau gugurkan anak ini, aku minum jamu-jamu tapi gak keluar juga buk…hanya kluar darah dikit2 aj…aku sering bilang sama dia : “nak…ngger nek lair..lair’o sing apik tapi nek ragelem lair ndang metuo sak iki…(nak..kalo mau lahir..biarlah kau lahir baik2 tapi kalo tidak kluar ajalah sekarang)… Peneliti : gimana mbak kandungangannya setelah mbak berusaha gugurkan ? Sampe sekarang pertumbuhannya gak papa aku rasakan..cuma kadang aku rasakan juga dikit-dikit kayak dicucuk-cucuk ini perutku…udahlah..biar aku pelihara dia walaupun bapaknya tidak mau liat dia….biayapun tidak dia kasi..aku tidak tahu harus hidup macam mana, sekolahku hanya SD.. (*dia bercerita selalu menangis..skali-skali dia diam dan giginya seperti menggertak). Aku sudah pasrah buk…ini koq persis kayak seperti kisah hidup aku waktu kecil..(dia sambil memegang dada dan perutnya yang buncit sambil menangis). Aku sering rindu dipeluk suamiku tapi dia tidak pernah pulang sampai ini hamil aku lapan bulan…kerjaku tiap hari menangis dan malas aku mandi dan urus diri. Aku sms selalu : “pulanglah pak’e…tapi selalu tidak dia jawab dan kadang kalo dijawab juga dia maki aku dan bilang : “aku benci sama kau…istri tak tau diri’ aku tidak tahu salah apa buk…malah perempuan jalang itupun ikut maki-maki aku…aku hanya
Universita Sumatera Utara
bisa nangis buk…tiap hari aku nangis…apa yang bisa aku buat…aku tidak tahu hidupku nanti…”. Pernah dia kasi uang tapi hanya rp. 25.000.,- selama aku hamil… (tetap menangis dan melap ingus pake kerah baju). Peneliti : apa yang mbak lakukan stiap hari mengurus kandungan mbak ? Gak ada to buuk…apa yang jadi aj sama anak ini…aku gak suka dia ada…aku malas mengurusnya..minum susu juga aku gak mau..habis gak ada uang…kadang-kadang aku pengen dimanja tapi bapaknya dah gilak ! “ aku males urus hamilku ini karna aku gak sukak..suamiku gak ada temanin aku ke puskesmas..dulu waktu hamil pertama dia temenin aku dan urus aku buuk sekarang dia gak peduli lagi…sedih kali aku buuk…sering aku nangis..jadi males aku pereksakan hamilku ini…biarin situ mo lahir ya lahir..mo gak ya biarin aj..aku juga jadi males mandi” Peneliti : Selama dia ga pulang apakah kalian pernah berhubungan badan ? “pernah juga bu waktu itu malam-malam aku sudah tidur buk..aku memang malas melayani suamiku apalagi dia udah sering pulang malam dan kadang jarang pulang, udah jam 1 malam, suamiku langsung datang ke kamar, trus angkat daster aku, buka celana dalam padahal aku lagi tidur, aku nolak tapi dia maksa terus…aku lagi kesal dan marah sama dia..trus dia masukkan dia punya sama aku..aku akhirnya nangis aj buk dan lemas……..” Peneliti : Selama kamu hamil apa saja yang kamu rasakan perubahan di tubuh kamu? Apakah berat badanmu banyak bertambah dan tubuh yang lain gmn? Aku jarang pereksa buuk..dulu waktu mo pereksa baru hamil aja dan barusan bulan lalu, aku gak nambah banget..hanya tujuh kilo nambahnya...aku malas makan..paling-paling suka indomie..habis aku juga gak punya uang..anak kedua ini suamiku gak urus aku lagi…ini susu aku dah mulai bengkak aj buuk… Peneliti : Apakah kamu merasakan pergerakan anak di kandunganmu ? Iya buuk…kadang-kadang dia gerak-gerak dan gatal-gatal di perutku…aku gak tahu ini anak lakik atau prempuan..terserahlah,,,wong aku gak sukak…! Peneliti : suami km tak ada dan kamu sering menangis kamu sering menangis, apa yang kamu rasakan reaksi janin di perutmu ? Yaa gak ada buuk..cuma pernah aku kluar flek darah..kpalaku pusingpusing…” trus stiap kamu ingat suami, gmn anak di perutmu atau tubuhmu? “setiap aku ingat dia, aku sering marah dan nangis-nangis..aku crita ke orang-orang yang aku jumpa trus aku telpon tmn2ku…aku gak rasa2 banget gimana perut aku buuk…” waktu kehamilanmu empat bulan atau sampe sekarang, apakah pernah kamu pengen melakukan hub seks sama suami atau laki-laki lain ? “iya buuk namanya aku istri,..aku pengen..sama kayak waktu aku hamil pertama..tapi dia gak pulang-pulang..cuma brp kali..itupun aku gak sukak kali buuk…”
Universita Sumatera Utara
Peneliti : waktu melihat dan mendengar suami mbak berselingkuh apa yang ada dalam pikiran mbak ? apakah ada niat mau bunuh diri atau mau bunuh suami ? Oooh…..gak ada lho niat itu buk….yang ada dlm pikiran aku marah aja..trus cemana suami aku balek samaku…aku sakit hati sama suami aku buuk…kalo bisa aku tarek dia dari perempuan itu…padahal perempuan itu dah punya anak dua lho buuuk,,,,dasar sialan….iiiiihhh…tahlah buuk…aku dah benci kali liat dia… Peneliti : menurut mbak..knp sich suami mbak tetap suka tinggal sama perempuan itu ? apakah mbak dulu gak mengurus suami ? Aaaaakhh….aku rawat koq suami aku buk…dasar dia udah kena guna-guna dari perempuan jalang itu…memang perempuan itu lebih putih dan cantek dr aku buuk…(dia menangis lagi menceritakannya..) Peneliti : kenapa mbak tidak berusaha merebut hati suami dan mengambil dia kembali dari perempuan itu ? kan mbak istri resminya Aku kan dah sering telpon dia dan datangin dia di rumah prempuan itu buk..trus teroro perempuan itu tp malah suamiku marah sama aku..kayak mana lagi ? aku gak ngerti lagi buuk..ya udahlah aku pasrah aja.. Peneliti : apa rencana kamu ke depan untuk hidup ? “Kalo lahir anak ini bulan depan…aku mau urus aj dan aku nanti mau kerja sendiri cari makan…aku mau hidupin dua anakku ini…biarlah dia jahat kayak gitu…” aku pasti bisa dan aku mau berusaha buk……………..(menangis dengan tatapan kosong). Observasi : - Setiap kali bercerita Neneng menangis dan dengan tatapan kosong - Ia sedikit jorok dan tidak mengurus diri - Selama beberapa hari peneliti ke rumahnya..bajunya baru diganti dua hari.. - Tingkah lakunya selama kami bersama, dia selalu cari kesenangan dari hpnya, misalnya dia telp temannya tuk ceritakan kehidupannya trus nangis dan trus ketawa-ketawa lagi di hp tersebut. Saya tanya siapa yg dtelp dia sll jawab “teman” - Siapa saja yang bertemu dengan dia…pasti dia ceritakan kisah hidupnya tersebut, kebetulan di rumah pakleknya ada bengkel…setiap dia ajak orang ngomong maka tanpa malu-malu dia ceritakan kelakuan suaminya. --------------------
Universita Sumatera Utara
Hari berikut tanggal 7 Feb’13 Saya datang pagi-pagi skali ke rumah mereka dan saya sengaja mau bincang-bincang dengan buklek I yang bernama A Peneliti : pagi buklek…sedang apa ? boleh saya bantu nih (kebetulan bukleknya sedang memetik sayur). Pagi buuk..nih lagi mo masak kangkung…gak usahlah ibu repot petikin sayur ni.. Peneliti : gak apa2 lah buklek…buuk boleh cerita gak gimana sbenarnya si I tuh buk ? Boleh to buk…itu lho si I itu…gak ada diurus sama orangtuanya…heran tuh bapak dan ibuknya cerai waktu neneng umur 3 tahun..(kenapa cerai buklek ?” kata saya)..naah katanya ibuknya si I selingkuh sama suami orang..ketahuan sama bapak I…emang ibuknya neneng agak getek buuk hehehehe…(koq bs getek buk kan ada suaminya? Saya berlagak bodoh…)..lha mana aku tau buuk’e…emang dulupun bapak neneng ketemu sm dia itu di tempat café dan kata orang dia perempuan gak bagus….(waah koq mau dikawinin sm bapak I ya ?’ kata saya… naah buuk…pasti juga bapak I kan sering main-main juga sama dia, trus aku denger tuh ya, si I itu hasil dari hamil duluan orgtu lho buuk… Peneliti : waaaah…….ya ampun…kisah hidup I ini ya.. Itulah buuk…trus bapak ibuk neneng cerai, duluan kawin ibuk neneng ke pecan baru dan kami denger dia tuh ada udah 3x kawin cerai…bapak neneng pindah ke stabat dan kawin lagi sama istri barunya…neneng ditinggalin sama bapak ibuk aku lho buuuk…rusak banget keluarga tuh buuk… Peneliti : selama ini dia tidak ada diurus sm ortunya ? trus kelakuan I gimana ? Walah..boro-boro diurus toh buuk…nengokin aj gak pernah, jadi yang urus ya kami tuh…sifatnya tuh si I, suka ngeyel dan keras kepala, gak bisa dibilangin dan suka ngarang-ngarang bicara..(maksudnya ?) iyaa dia itu yang gak ada suka dia bilang…(misalnya ?) itu lho buk..dia bilang kadang aku suka merepet..suka cerewetin dia..padahal gak gitu lho…lakikku pun tahu itu….trus males banget kerja di rumah…(apakah setelah dia mengalami ditinggalin suami ?”) gak juga buuk..dari dulu emang keras kepala, sering juga bapak ibukku marah sama dia, trus dia tuh karna ngelawan makanya berani kerja di tempat orang. Berani banget dia buuk… Peneliti : trus waktu dia mulai kenal cowok (suaminya si N) gimana tanggapan orang ibuk dan bapak ? Naah..kami bilang..ya udah klw dah ada cowok suka sama kowe..kawin ajalah..ngapain lama2…trus si ngeten datang ke rumah ini tuk lamar…setelah beberap tahun si I tidak di rumah ini baru dia datang karna ada cowoknya Peneliti : kira-kira apa yang menyebabkan dia ditinggalin sama suaminya ya buk ?
Universita Sumatera Utara
Selama dia kawin kan buk, si I itu tinggal di rumah mertuanya dan deket sama semua ipar-ipar dari suaminya…ipar-iparnya baik koq sama dia..Cuma aku denger ya buuk si I itu, gak mau urus dirinya sendiri, males mandi, dandanan….udah kulit item..agak bauk juga..trus katanya dia kasar sama suaminya, asal suaminya pulang dia selalu minta duit…trus klw kurang duitnya dia tengkar sm suaminya…aku pikir gimana suami mo betah kayak ngono toh buuuk’e ? Peneliti : iya juga sich…trus kenapa ibuk dan bapak tidak menasehatin dia? Walah to buuk…dia itu sok hebat..keras kepala..suka ngeyel…maleslah.. Peneliti : tapi kan sekarang ibuk dan bapak jadi repot kan ? Ya sudahlah buk gak papa…aku sama bapak sudah rela aj..kasian sich liat dia tp emang sampe sekarang kelakuannya belum berubah..aku sering nasehatin dia… ---------Akhirnya saya menutup pembicaraan dengan si buklek sebab dah ngantuk…hehe...selebihnya saya banyak berinteraksi dengan mereka..dan memang kelakuan I seperti itu…tahunya duduk2 dan telponan…malsa mandi..malas mengurus kandungannya…kadang-kadang dia suka elus aj perutnya yang bulat…malas membantu di rumah bukleknya…kadang bukleknya ngomel juga sama dia tp dia cuek betul………… Saya tidur dengan dia bersama-sama di lantai….(wadoow…) tapi saya lakukan dengan semangat demi penelitian ini… -------Besoknya tanggal 8 Februari’13 Saya sebelumnya nanya ke buklek I…di mana rumah keluarga suaminya…mereka juga akrab dan saya diperkenalkan dengan mereka dengan alasan saya dari klinik bidan dan sekalian psikolog tuk mengetahui masalah perempuan Dan siang hari saya sampe di rumah ipar-ipar I…mereka rupanya punya tanah warisan dan semua kakak beradik tinggal dekat-dekatan…syuukur mereka lagi kumpul nama mereka antara lain : S (abangnya N), Skt (kakaknya), Stm (kakaknya), Synti (kakaknya) dan Sur (adiknya N)…waaah..puji Tuhan mereka lengkap dan sangat bersemangat ketemu dengan saya…hahaha… Peneliti : Siang bapak ibu…pa kabar..maaf ni saya datang dari klinik bersalin R…tempat I berobat… Srtmi : Ooh ya buuk…gak apa…silahkan masuk Saya pun duduk di tikar yang mereka kembangkan..inilah orang jawa nih..ngumpul semua tp saya bersyukur ini kesempatan tuk kumpulin crita..hehe…saya juga datang bawa kue bolu 4 kotak sama mereka untuk dibagi-bagi… Skt : ada apa ya buuk ? dalam rangka apa ?
Universita Sumatera Utara
Peneliti : gini lho buuk…saya kan mendata di klinik bidan R siapa-siapa aja pasien ibu hamil yang mengalami masalah dengan suaminya…jadi saya dapatin ada beberapa nama dan saya dapetin nih nama I …saya peduli dengan ipar ibuk dan adik ibuk Srtmi (mereka semua bareng-bareng menjawab saya dengan seru : ooh gitu ya buuk…makasih donk sudah didatengin.. Peneliti : iya buuk makasih juga…saya bisa diterima dengan baik..gimana sebenarnya buk keadaan mereka ? Skt : gini lho buuk..kami emang kasian sama si I, dia itu anak yang tdk dperdulikan sama keluarganya…kami sayang koq sama dia tp dia itulah buuk…gimana adek kami tidak macem-macem..bukan kami mo bela2 dia ya, aku juga sering negur adikku si N supaya gak kayak gitu…tp emang bandel..padahal dulu adek kami itu baik dan pendiam..kami dah sering nasehatin dia..tapi buuk gimanalah yaa…itu si neneng…kerjanya tak menentu..malas juga masak tapi selalu kalo suami pulang, trus nagih uang..uang trus..klo gak dikasi ato kurang banyak trus dia ngomel-ngomel suruh suaminya cari duit.. Peneliti : trus si suaminya bilang apa ? Synti : gini lho buk…adek kami itu orangnya pendiam dan gak suka banyak omong, akhirnya klo si N dah marah-marah, dia diem aj..tidur di ruang tamu, gak mau dia di kamar.. Peneliti : sampe berapa lama dia tidur di ruang tamu ? Surini : kan aku yang satu rumah dengan dia buk…suaminya bisa tidur dua malam di luar Peneliti : si I ga da ngajak suaminya masuk kamar ? Surini : walah buuuk…ora eneng toh buk…dia cuek banget sama istrinya…trus kan buk, pernah aku dengar brp kali, kan dinding kami pisah hanya papan…aku denger kali, wktu abang aku (suaminya) ngajak utk hubungan tapi dia nolak dan bilang sama suaminya : “aakh..males aku capek…” trus suaminya kesel dan tidur di ruang tamu lagi.. Peneliti : sejak kapan dia seperti itu ? Surini : dari dulu buuuk…habis melahirkan anak pertama, emang dia gak peduli suaminya Peneliti : kenapa kalian tidak menasehati dan mengajari dia ? Skt : lho…begini toh buuk…aku dari dulu sering bilang sama dia, karna dia juga jauh banget umurnya di bawahku, aku umurnya 48thn, I 26thn, aku aja masih mau bergaya, pake bedak trus rajin mandi…si neneng ini gak buuk..aku sering bilang : “neng..kowe tuh masih muda, urus diri, pake bedak tiap hari, mandi..trus pakelah
Universita Sumatera Utara
bedak dingin buat wajah kowe itu putih dan seger..” tapi dia melengos aj buuk dan ketawa aj..kadang ngeyel…hahahahaha… S : aku sering nasehati adekku si N dan si neneng buk supaya jangan sering-sering berantem, tapi orang itu kayak keras kepala..gak bisa dibilangin.. Srtmi : buuk..itu perempuan bini baru si N emang janda trus lebih putih bersih dari si neneng tp kami smua sudah nasehatin si N supya ninggalin perempuan janda itu bahkan kami sering usir dia dari rumah ini sangkin kami marahnya sama dia supaya dia tinggalin janda itu tapi adekku bandel… Peneliti : mohon maaf saya mau tanya, apakah di keluarga bapak dan ibu ada yang seperti N ini ? Skti : gini ya buuuk..bukan bilang apa..dulu bapak sama mamak kami itu akur-akur, kami juga semua kakak beradik akur-akur, sama keluarga kami masing-masing juga akur-akur..gak ada kami kayak dia buuk…bapak sm mamak kami tetap mesra sampe tuek…ini si ngeten aku yakin karna dia sering ke café-café dan ktemu sama janda itu trus biniknya ga mau urus dia…ya jadilah dia kayak gitu..pernah aku pergi ke acara pesta org kampong, eeh rupanya si ngeten bawa bini simpanannya itu…langsung aku pulang habis salam penganten…jijik aku liat perempuan itu… Srtmi : kami kasian sama neneng buuk..sering dia itu datang juga melabrak perempuan itu di sana lagi hamil-hamil ini tapi dia habis dimaki sama perempuan itu…kami dah larang tapi tetap bandel, trus kadang suaminya datang juga liat anaknya paling besar tp emang org itu gak bisa akur lagi.. Peneliti : apakah N masih kasi uang belanja sama neneng dan anaknya ? Sur : kadang-kadang aj buuk, gak nentu…lebih banyak kami yang bantu si I.. Peneliti : trus mereka masih sering berantem ? Synti : masih buuk..I emang gak pernah manis kelakuannya sama suaminya Peneliti : selama suaminya seperti itu, gimana tingkah lakunya kalian liat Skti : gini lho buuk…dia itu sering telponan tah sama siapa aja..trus dia ceritakan kelakuan lakiknya sama yang dtelp sambil nangis..trus gak lama kemudian dia bisa ketawa ngakak-ngakak sama yg dtelp itu…tiap hari kayak gitu buuk.. Peneliti : trus kmaren kan dia tinggal di sini ya sama mbak sur tp kenapa dia pindah ? Sur : gini lho buuk kami gak ada usir dia…apalagi aku belum ada anak, aq dah janji sama I, nanti klw bayinya dah lahir..aku mo ambil anak itu..tapi dia kekeh gak mau dan sekarang malah kembali ke rumah pakleknya..
Universita Sumatera Utara
Informan 3 : A Petemuan tanggal Kondisi Usia
: 28 Februari 2013 s/d 05 Maret 2013 : hamil 7 bulan 1 minggu : 27 tahun
Tanggal 28 Februari 2013, kembali lagi saya meminta pertolongan bidan R mengantar saya ke rumah Informan berikut yaitu si A. Dia juga memeriksakan kehamilannya di tempat bidan R dan mengalami kekerasan dalam rumah tangga juga oleh suami sirinya. Jam 08:00 pagi kami berdua ke rumah A dengan membawa susu dan roti kaleng. Dengan harapan si A ada di rumahnya dan menyambut kami dengan baik. Bidan R : selamat pagi, apa kabar ? gimana perutnya ? A : eeh iyaa buuk bidan…inilah buuk masih bagus…aku agak malas juga periksakan ini hamilku buuk bidan. Bidan : eeeh…jangan gitu..besok datang aj ya ke klinik besok yaa..kenalin ini bu vera teman saya psikolog…mau bincang-bincang sama si A... A : iya buuk…boleh… (sambil dia tersenyum memandang saya dan mengucapkan terima kasih atas oleh-oleh yang saya bawa). Peneliti : apa kabar..ini yang dikandung anak ke berapa ? A : anak ketiga buuk Peneliti : suaminya udah pergi kerja ? A : eeeeeee….iya buuuk.. (jawabnya ragu-ragu…ahaaa..dia belum terbuka sama saya) Peneliti : suaminya kerja di mana ? Berikut penuturannya : Peneliti : Gimana awal pertemuan km sama si I dulu ? Awal mulanya A ketemu si I kan buk waktu itu kenalan di rumah temenku karena waktu itu aku suka jalan-jalan ke rumah temen aku buk…trus kami sering ketemu…dia perhatian sama awak kan…dia perhatian..perhatian trus awak jadi sukak buk…dia juga agak ganteng dan selalu buat hati awak senang buk.. Peneliti : Trus ? kenapa kamu mereasa senang dia buat ? Habis kan buk…dia selalu menemanin aku kemana-mana saja trus selalu mau kasih aku perhatian yang sangat….kek mana ya kan buk yang namanya perhatian ? kan ibu tahu…malu awak ceritanya buuk… Peneliti : gak papa donk…gak usah malu…saya ini peduli sama kamu dan peduli sama persoalan perempuan yang dikerasin sm suaminya….naah..saya
Universita Sumatera Utara
gak tahu perhatian yang kamu maksud lho…perhatiannya selain nemanin kamu apakah termasuk dipegang, dicium atau bagaimana ? Iiih…ibu inilah buat aku jadi malu….iyalah buk termasuk itu…ibuk tau kan…aku sudah lama tidak disentuh sama laki-laki…lakik awak si TB datang hanya skali-skali ke Medan…jadi awakpun merindukan itu buk..lagian dia baik waktu itu sama aku…dia sering pegang tangan aku kan trus kadang cium-cium aku… Peneliti : Ooh yaa..seperti itu ? apakah kamu senang setelah dia ciumin ? trus apakah waktu kalian pacaran hanya sekedar pegang dan cium ? Iyaalah buuk….awak senang kaan…ada yang perhatian trus rasanya ada yang sayang sama awak….selepas itu kami saling suka..dan trus dia ajak untuk main kan buk…trus aku maulah buk…lagian dia pintar merayu aku buuk…buat aku melayang…aku sukak klo dia rayu-rayu gitu. Peneliti : waktu berhubungan kamu gada pake KB atau minta dia pake kondom ? waktu itu gak takut hamil ? “aaaakkhh…gak buuk…awak kan dah rindu kalii…mana sempat lagi pikir-pikir pake itu…ntah kenapa aku gak takut hamil buuk” Peneliti : teringatnya..apa yang ada dalam pikiran kamu waktu tahu dia sudah punya istri…kenapa kamu trus mau berlanjut pacaran dengan dia ? Emang buk…aku berpikir juga…dia itu kan ada bini…trus aku pernah tanya..”bang..cemana tuh bini abang ?” trus dia jawab : “gak apa-apa itu dek…dia mmg suruh abang cari perempuan lain lagi…” aku sich buk percaya aja karena aku dah sukak sama dia.. Peneliti : trus si TB apa reaksinya setelah kamu pacaran sm si I itu ? Dia gak masalah lah buk…mungkin dia sukak juga biar habis bebannya sama awak..padahal aku sudah punya anak dari dia…malah dia yang suruh awak pacaran.. Peneliti : apa alasannya menyuruh aku pacaran lagi, apakah dia tidak cemburu? Mula-mula mungkin dia cemburu buk…buktinya dia selalu tanya-tanya seperti apa model si I…tapi lama-lama trus katanya supaya ada yang jaga-jaga aku di Medan… Peneliti : apakah sampe sekarang dia mengirim kamu uang lagi dan untuk anak kamu ? Tidak lagi buk…waktu itu ada masalah juga sama mamak awak….dia pernah kirim uang sama awak empat juta lewat rekening bank adek awak…tapi adek awak malah kasi ke awak cuma dua juta, alasannya hanya dua juta..dia sekongkol dengan mamak awak buuk…trus aku marah sama si TB kenapa dia bohong hanya kasi awak dua juta padahal janjinya empat juta..akhirnya kami berantam dan marah-
Universita Sumatera Utara
marahan…dia gak percaya lagi sm awak trus mulai gak kirim-kirim lagi mulai bulan April 2012. Peneliti : trus gimana membiayai anak kamu yang pertama dan dirimu ? Awak pande-pandelah buk..dulu ada juga simpanan dan ada juga awak jualjual barang sama orang…dari hasil itulah buuk… Peneliti : Naah…saya mau tanya lagi..kenapa akhirnya kamu putuskan mau dinikahin siri sama si I padahal kamu sdh tahu dia sudah menikah ? Kan kami udah dekat buk trus dia mau kawinin awak kan….jadi awak maulah buuk…walau dia sudah punya istri..kan di Islam boleh nikah siri trus katanya istrinya kasi izin dia kawin lagi dan awak dah kenal juga koq istrinya…dia emang gak kerja buk hanya istrinya yang bekerja….katanya juga istrinya selingkuh sama laki-laki lain…sama aku gak masalah buk jadi istri siri… Peneliti : trus di mana kalian nikah siri dan siapa jadi saksi kalian ? Kami nikah siri di daerah Kuala Begumit Binje karna di sana bapak awak buk yang sudah nikah lagi sama perempuan lain…dia jadi saksi kami… Peneliti : ..tadi kamu bilang si I tidak bekerja, jadi gimana biaya hidup kalian? Iya buk…dia gak kerja tetap…hanya mocok-mocok bantu orang antar-antar barang…dia juga kuat kali merokok dan isap ganja…dia sering mintak uang awak buk..aku kasi aj..padahal waktu itu awak lagi hamil anaknya… Peneliti : bagaimana awal mula dia kasar sama kamu ? (Menjawab dengan mulai menangis sambil melelehkan air mata)…waktu aku hamil dua bulan kan buk..dia mulai kasar..smua awalnya karna uang…uang awak dah mulai habis dan awak mulai tahan-tahan sama dia….eeeh nanti uang itu dia habiskan untuk rokok dan ganja buk…jadi kalo awak gak kasi uang dia slalu pukul dan tendang awak buuk..padahal awak lagi hamil… “Dipaksanya aku ke kamar biar kuambil uang simpananku.karena ga mau aku, diambilnya rotan tilam trus dilibasnya aku. Kesetanan dia waktu itu. Aku ini suamimu..aku yang ngatur kw. Kalo ga bisa lg kw dibilangi, aku mau kawin lagi !!!! gitu katanya kak..takut kali aku ditinggalinya kak, siapa nanti bapak anakku kalo dia pigi..aku ga mw jd janda...akhirnya kukasi jugalah uangku untuk persiapan lahiran... “kenapa suamimu itu gampang kali mukul ? ga diliatnya rupanya perutmu yang makin besar ?” “kw ini kayak lembu, dihajar dulu baru nurut”gitu katanya kak..” “trus waktu dia tendang dan pukul kamu, gimana kehamilan kamu ? “Aku langsung keguguran buk dan harus dikurek sama bidan di Klinik Bersalin Antara…itu terjadi bulan Maret 2012 td buuk…
Universita Sumatera Utara
Peneliti : waah…trus waktu dia tendang dan pukul kamu, gimana kehamilan kamu ? Aku langsung keguguran buk dan harus dikurek sama bidan di Klinik Bersalin Antara…berdarah-darah awak buuk…itu terjadi bulan Maret 2012 td buuk… Peneliti : kenapa km diam saja diperlakukan spt itu ?knp tidak melawn ? apakah kamu laporkan ke polisi ? Tidaklah buk…aku malu dan mamak aku juga dulu tdk tahu aku kawin siri sama dia…aku masih terima dia…namanya juga cinta kan buk.,..dia minta maaf waktu itu buuk…yaaah..aku luluh jugalah buuk…dia bilang dia cinta sm aku sambil nangis-nangis…ya namanya aku juga cinta sm dia makanya gak melapor ke polisi.. Peneliti : trus..bagaimana kamu bisa hamil lagi yang sekarang sedang kamu kandung ? Naaah.,..selepas aku dikurek kan buuk…aku haid lagi di bulan April 2012, trus waktu habis haid lima hari…(akhir April) aku main lagi berhubungan sama si Irwansyah buuk…beberapa kali…rupanya waktu itu awak mulai masa subur dan awak langsung jadi hamil…naaah itu yang dia gak percaya…katanya : “kau koq cepat kali bunting ? kau ngelonte ya ? itu bukan anak aku…dasar kau lonte…” aku bilang sama dia buuk.,…”bukan bang aku tidak ngelonte tapi aku memang hamil sama abang” awak nangis-nangis buk supaya dia percaya…tapi tetap tidak percaya dan tidak akui ini yang di perutku anaknya…padahal aku sudah hitung sama dia masa sabur aku habis haid….dasar dia kurang ajar buuk…tapi aku tetap sayang sm dia buuk… Peneliti : naah..setelah itu bagaimana hubungan kamu dengan dia ? Dia tetap juga datang ke rumah awak buuk..kalo dia mau main sama awak….awak trima ajalah buuk… Peneliti : kayaknya km tetap suka sama dia ya walau dia kasar, kenapa kamu bisa trima dia ? Cemanalah buuk kan…aku sudah sukak sama dia trus memang klo kami main…aku sukak buuk…aku puas dia buat… Peneliti : apakah di hamil yang sekarang dia pernah pukul kamu lagi ? Di hamil yang sekarang dia tidak pernah pukul awak lagi buk tapi dia sering memaki kalo marah…(“apa yang dia bilang ?”)…eeh kalo dia merayu juga buk sering…dia bilang begini lewat sms dan awak simpan sampe sekarang (peneliti ikut membacanya….) isi sms : “dek..pepek kau enak kalilah…abang selalu ingat dan gak bisa melupakannya” (kamu senang dgn smsnya itu ? tanya saya)…dia jawab : “ada senangnya karna dia puji aku punya enak buuk tapi sedihnya dia kata2nya kasar…makanya aku simpan sms ini buuk…” (trus klo dia marah, apa smsnya
Universita Sumatera Utara
?”…A membuka smsnya dan saya ikut baca..) isi sms : “dasarlah pepek kau…lonte…!” (trus apa km jawab ?)…aku gak jawab dia buuk…nanti dia lebih kasar..kadang-kadang aku jawab kasar juga buuk…dia lebih menjadi dan sll bilang aku “lonte”… Peneliti : mnrt km kenapa dia kasar sm kamu ? Karna aku tidak kasi uang sama dia buuk,,,daasar dia kurang ajar mau enaknya aja..udah aku tidak pernah dikasi uang sampe sekarang tapi selalu minta uang awaak buk…gimana itu kan? (kenapa tidak kau tinggalkan aja dia? Dia tidak punya kerja ? tahunya buat anak dan tidak tanggung jawab ? saya sengaja memancing emosinya?)…aku juga gak tau buuk….mmm..awak seperti orang bodoh aja terikut sama dia…(setelah itu kalian masih sering hubungan seks ?)…masihlah buuk…dia sukak datang minta sama awak…yaah awak ladenilah namanya suami juga kan…trus dia sukak cemburu sm aku buuk.. Apakah kamu gak pake KB waktu dia minta berhubungan ? Gaklah buuk.. “Suamiku itu selalu aja nyalahin aku kak...ga pernah sekali pun dijaganya perasaanku. Kalo dah marah, lancar kali mulutnya maki-maki aku...tertekan kali aku....berteman aja aku ga dkasi, dikekangnya kali aku...dia itu cemburu buta ama ku..tega dia bilangin aku perempuan murahan..kk lah dulu, gimana perasaan ibu kalo dibilang perempuan murahan padahal ibu lagi ngandung anaknya (sambil menangis)....kalo ga enak rasanya masakan di rumah, mau nanti dia marah-marah sambil banting barangbarang. Ga pernah dihargainya perasaanku, tiba-tiba marah ga ada sebab... dia ga cocok sama bos nya atau dia lg nganggur tapi awak jadi sasarannya...kayak ga suamiku aja dia tu...padahal dah habis aku “dikerjainya”...kalo lagi ada maunya, dibilangnya pepekku enak kali, tapi kalo dia marah dibilangnya aku lonte.... aku main lagi berhubungan sama dia buuk…beberapa kali…rupanya waktu itu aku mulai masa subur dan aku langsung hamil… dia gak percaya…katanya : “kau koq cepat kali bunting ? kau ngelonte ya ? itu bukan anak aku…dasar kau lonte…” aku bilang sama dia buuk.,…”bukan bang aku tidak ngelonte tapi aku memang hamil sama abang” aku nangis-nangis buk supaya dia percaya…tapi tetap tidak percaya dan tidak akui ini yang di perutku anaknya…padahal aku sudah hitung sama dia masa sabur aku habis haid….dasar dia kurang ajar buuk…tapi aku tetap sayang sm dia…” Peneliti : selama ini gimana kandungan kamu ? apakah mengalami gangguan ? apakah ada niat kamu menggugurkan waktu tahu kamu hamil ? Waktu tahu aku hamil dan dia sering bilang aku “lonte” aku berusaha gugurkan anak ini di perut waktu aku hamil tiga bulan…(kamu dengan cara apa mo gugurkan ? tanya saya)…eemmm…awak minum jamu yang untuk
Universita Sumatera Utara
menggugurkan (apa namanya ?)..namanya jamu cap wayang buuk….tapi aku sering minum jamu itu tapi anak ini tidak keluar…hanya darah-darah dikit buuk…(trus kamu periksakan ke klinik tidak ?)…iya buuk awak pereksakan sama bidan…kuat rupanya anak ini di perutku buuk…akhirnya aku urus aja sampe sekarang buuk hampir 7 bulan lebih ini……(apakah kamu rajin periksa kehamilanmu ?)…aku baru dua kali periksa buuk…malas juga awak periksakan..lagian awak gak da keluhan koq buuk…tapi pernah waktu aku gugurkan aku kejang sdikit buuk…trus aq ke bidan..tapi tdk apa-apa..aku gak suka anak ini…aku benci dan rencanaku mo awak kasi sama orang aja nanti… Peneliti : Selama kamu hamil apa saja yang kamu rasakan perubahan di tubuh kamu? Apakah berat badanmu banyak bertambah dan tubuh yang lain gmn? Aku jarang pereksa buuk…aku gak nambah banget..udah tujuh bulanan gini hanya lapan kilo nambahnya...aku malas makan..beda sama anak yang pertama dulu, aku dulu puas dimanja dengan uang..sekarang..uangkupun yang dikoreknya..palingpaling suka indomie..habis aku juga gak punya uang..” Peneliti : Apakah kamu merasakan pergerakan anak di kandunganmu baikbaik saja ? Iya buuk…kadang-kadang dia gerak-gerak tapi gak sering…aku gak peduli kali buuk.. Peneliti : suami km tak ada dan kamu sering menangis kamu sering menangis, apa yang kamu rasakan reaksi janin di perutmu ? Aku gak perhatikan buuk..yang sering hatiku jadi marah, anak ini biasa-biasa aj dia..” trus stiap kamu ingat suami, gmn anak di perutmu atau tubuhmu? “setiap aku ingat dia, aku sering marah dan nangis-nangis..aku jalan-jalan ke rumah kawan awak buuk…aku gak rasa2 banget gimana perut aku buuk…” waktu kehamilanmu empat bulan atau sampe sekarang, apakah pernah kamu pengen melakukan hub seks sama suami atau laki-laki lain ? “iya buuk namanya aku kan masih butuh..tapi bukan laki-laki laeen aku cari…jd klw suamiku datang aku terima aj dia tidurin aku..padahal dia dah maki-maki aku duluan…aku kan butuh..jadi aku biarkan…” Lagi hamil begini kamu berhubungan, pake kondom tidak ? “iya buuk lagi hamil ini…aku gak pake apa-apa…tp kadang habis kami maen..ada gatalgatal aku rasakan di punyakku…agak bauuk dikit buuk…” kamu periksa ke bidan ? ”gak buuk..aku cuci-cuci aja pake sabun sirih biar wangi tp emang gatal terus..” Peneliti : sekarang mana suami km itu ? Dia keluar kota buk ke Jambi…katanya mo cari kerja…aku minta uang sama dia tapi alasannya selalu tidak ada uang…(pernah dia pulang ? apa yang dia lakukan sm km?)..pernah buuk dia datang dan minta aku ladeni napsu badaknya itu….(kenapa kamu mau dan tidak menolak?)…gak bisalah aku tolak buuk…dia
Universita Sumatera Utara
datang dan minta terus…selama dia di Jambi dia selalu pantau awak dan selalu bilang : “kau jangan ngelonte ya dek…ini barangku pengen masuk ke pepekmu”…(waah..luar biasa..kata saya)… Peneliti : tadi kamu cerita hubungan kamu dengan ibu dan adik-adik kamu tidak baik ya ? kenapa seperti itu ? kayaknya kamu tidak pernah melibatkan ibu kamu dalam menikah (siri) ? Iya buuk…mamak awak dan adek awak kayaknya sirik kali sama awak..org tu mau uang awak aja tapi awak susah tidak ditolong….(tapi kamu kan dikasi nih tinggal di kamar ini ? kenapa bilang tidak baik?)…iyalah buuk..ini kan kamar yang gak layak..udah lapuk…reyot, jelek…aku rencana mau keluar dari rumah ini…(udah berapa lama kamu di sini ?) udah 1tahun lebih buuk…. Peneliti : bagaimana nanti biaya persalinan kamu ? Aku ada simpan dikit buuk…klw dia si kurang ajar itu gak mau tanggung jawab lagi…aku udah ngomong sama bidan..supaya dikasi kurang dikit biayanya…(bidannya mau ?)…mau buuuk..bidannya baik sama awak dan kasian sama awak,,,,sering nasehatin awak dia buuk…(tetap menangis sambil mengelus perutnya yang buncit) Peneliti : apa rencana kamu setelah melahirkan nanti..kan dah mau dekat ya ? Selepas melahirkan nanti…aku mau ke Malaysia lagi buuk…tetap dengan pake visa pelancong…(lho…anak kamu nanti gimana ?) aku titip sama kakak sepupu yang mau ambil anak aku buuk…(yang paling besar gimana juga ?)…aku titip juga buuk…nanti aku rencana selepas netek dan beberapa bulan…aku pergi..trus aku kirim uang dari sana…(rencana mau kerja di mana?)…aku mau kerja di tempat massage sama seperti dulu… Peneliti : eeeh dulu…kamu waktu pergi ke Malaysia masih perawan tidak ? Masihlah buuk…dulu emang sama tunangan awak kami sering ciuman bahkan sampe bukak baju tapi barangnya gak masuk ke aku punya buuuk…..(ooooooh….kata saya…!!) Peneliti : dulu waktu kecil km tinggal di mana ? trus rajin ga ortu km suruh sholat ? Aku waktu kecil hidup di kampung stabat sana dekat sawit-sawit..orangtua cerai..kami semua hidup suka-suka dan kami dari dulu tidak dipaksa untuk sembayang..semua kami hidup suka-suka karna orangtua kami juga kawin cere. Observasi : - selalu menangis tapi berusaha pasrah akan keadaan - Sepertinya tidak ada penyesalan yang mendalam dari raut wajahnya. - Sering keluyuran keluar rumah tidak mengurus diri dan rumahnya yang jorok dan bau
Universita Sumatera Utara