REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362
MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 12 OKTOBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXV No. 8519 TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
11 Oktober 2010
IHSG 3,548.75 ▲ 1.79 (0.05%) BISNIS-27 319.68 ▲ 0.83 (0.26%) Hang Seng 23,207.31 ▲ 263.13 (1.15%) KLSE 1,487.41 ▲ 6.00 (0.41%)
Nikkei*) 9,588.88 ▼ 95.93 (0.99%) STI 3,163.41 ▲ 10.07 (0.32%) DJIA*) 11,006.48 ▲ 57.90 (0.53%) FTSE*) 5,657.61 ▼ 4.52 (0.08%)
IHSG
KURS TENGAH VALAS 11 Oktober 2010
32.060,33 32.155,72 3.548,75
3.591,70 LQ45
BISNIS-27 661,10
669,34 324,01
319,68
05/10 06/10 07/10
08/10 11/10
EUR 12,476.83 ▲ 34.16 (0.28%) GBP 14,233.22 ▲ 54.28 (0.38%) HKD 1,150.55 ▲ 0.19 (0.02%) JPY (100) 10,891.56 ▲ 46.70 (0.43%)
Euro/Rp US$/Rp
SGD 6,838.18
▲ 10.64 (0.16%) USD 8,925.00 ▲ 3.00 (0.03%) AUD 8,805.09 ▲ 37.76 (0.43%) THB 297.12 ▼ 0.64 (0.21%)
12.476,83 12.207,76 8.947,00 8.925,00 05/10 06/10 07/10 08/10 11/10
Kurs Bea Masuk 11 - 17 Okt. 2010, Rp8.930,55/US$
Ket: *) Posisi 08 Oktober 2010
Kredit konstruksi melempem Bunga tinggi paksa kontraktor gunakan dana internal OLEH HENDRI T. ASWORO & HERY TRIANTO Bisnis Indonesia
BISNIS/DEDI GUNAWAN
LEBIH BERHATI-HATI: Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Riswinandi menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Riswinandi mengatakan pihaknya lebih berhati-hati menyalurkan kredit linkage melalui BPR dan lembaga keuangan seperti koperasi setelah mengalami gagal bayar tahun lalu.
• Kaji linkage Hal. i6
NAVIGASI Konsumsi BBM: Pemerintah menjamin penundaan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi tidak mengganggu jatah subsidi di APBN Perubahan 2010. (Hal. 2) Cadangan devisa China: Cadangan devisa
TAJUK hina bukan menang karena kurs C mata uang, tetapi menjadi destinasi produksi massal yang berkualitas karena intervensi kebijakan pemerintah yang tepat. (Hal 11)
China kembali menyentuh rekor baru sepanjang sejarah. (Hal. 3)
Permendag 39: Permendag No. 39/2010 secara tidak langsung akan berdampak buruk kepada nasib pekerja pabrik di Indonesia. (Hal. 5)
Harga saham KS: Harga saham perdana Krakatau Steel dinilai lebih mahal dibandingkan dengan price to earning ratio saham Posco, produsen baja asal Korsel. (Hal. f1)
Peraturan MKBD: Bapepam-LK segera meloloskan peraturan modal kerja bersih disesuaikan perusahaan efek. (Hal. f2)
Proyek kemitraan BKPM menggandeng USAsean Business Council mempromosikan proyek infrastruktur di Indonesia. (Hal.i1)
Kredit UKM: Kemenkop dan UKM bersama The Japan Credit Rating Agency dan Bank Indonesia menyusun credit rating guna meningkatkan akses pembiayaan bagi UKM. (Hal. i6)
Eceran:
Rp5.900 E-MAIL:
[email protected] [email protected] [email protected]
JAKARTA: Kredit sektor konstruksi mengalami penurunan justru ketika pembiayaan industri perbankan bergairah. Pembangunan infrastruktur yang mandek dan bunga tinggi dianggap jadi penyebab fenomena ini. Berdasarkan data Bank Indonesia yang diperoleh Bisnis, kucuran kredit ke sektor konstruksi per 10 Agustus 2010 mencapai Rp63,3 triliun, berkurang Rp900 miliar (1,5%) dibandingkan dengan posisi per akhir 2009 yang mencapai Rp64,2 triliun. Selain konstruksi, sektor jasa juga mengalami penurunan dalam persentase lebih kecil (0,9%) tetapi dengan nominal lebih besar yakni Rp1,5 triliun menjadi Rp149,5 triliun. Adapun, delapan sektor lain mengalami pertumbuhan bervariasi dan secara industri kredit perbankan dalam 7,5 bulan pertama tahun ini telah tumbuh Rp201,5 triliun atau 14,1% dari akhir 2009. Peningkatan tertinggi dicetak oleh sektor jasa sosial hingga 216% menjadi Rp53,8 triliun. Ekonom Standard Chartered Bank Fauzi Ichsan menilai realisasi pembangunan infrastruktur di Indonesia masih terhalang sejumlah kendala, antara lain pembebasan lahan. “Kredit perbankan lebih ba-
Ketika infrastruktur stagnan
Sumber: Bank Indonesia, 2010
nyak ke konsumsi, bukan konstruksi. Pembangunan infrastruktur masih lamban. Secara logika, otomatis pembiayaan ke sektor itu terbatas,” ujarnya, kemarin. Bila merujuk pada penggunaan, kredit konsumsi memang mengalami pertumbuhan 14,7% menjadi Rp501,2 triliun. Namun kenaikan tertinggi justru dicetak kredit modal kerja sebesar 15,7% menjadi Rp813,4 triliun. Adapun kredit investasi hanya tumbuh 9,3% menjadi Rp325,8 triliun. Ketua Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) Sudarto menilai suku bunga tinggi perbankan menyebabkan penyerapan kredit di sektor konstruksi rendah. Pelaku usaha, tuturnya, cenderung menggunakan dana sendiri untuk menghindari pinjaman mahal. Dia mengatakan pembangunan
jembatan, pembiayaan perumahan (apartemen dan 63,3 Pembangunan 60,9 61,7 61,3 perumahan rakyat) serta infrastruktur yang sektor bisnis (gedung per56,5 masih lamban, diangkantoran). 55,1 53,1 Pada segmen konstruksi gap sebagai biang perumahan juga terlihat keladi kredit 52,3 52 3 penurunan 4,5% menjadi konstruksi stagnan. Ini Rp49,2 triliun dibandingmembawa konsekuensi kan dengan akhir tahun Pergerakan kredit konstruksi 2010 berhentinya proyek lalu Rp51,6 triliun. (Rp triliun) para kontraktor. Selain itu, tren kredit konsumsi segmen kredit Seperti diketahui banyak pemilikan perumahan 9 /12 10/1 10 /2 10 /3 10/4 10/5 10 /6 10/7 10 /8 proyek jalan tol yang saat (KPR) pada Agustus masih ini mandek karena mencatatkan pertumbuhan 813,4 pembebasan tanah yang negatif, yakni minus 2,6% gagal. Padahal, land atau Rp3,6 triliun jika diKredit clearing merupakan syarat 501,2 bandingkan dengan akhir berdasarkan mutlak mengucurnya tahun lalu Rp140,8 triliun penggunaan 325,8 komitmen kredit puluhan menjadi Rp137,2 triliun. (total proyek jalan tol yang telah Pada waktu yang sama, lama diteken. Rp1.640,4 triliun) Modal kerja Investasi Konsumsi kredit konsumsi segmen kartu kredit juga menurun BISNIS/HTR/ADI PURDIYANTO sebesar 10,9% menjadi infrastruktur di Tanah Air masih mungkinan terjadi karena be- Rp31,1 triliun. Kenaikan kredit tetap tumbuh meskipun data per- sarnya pelunasan jika dibanding- konsumsi ditopang oleh sektor bankan menunjukkan penyerap- kan dengan ekspansi baru. “Ke- lainnya, seperti kredit multiguna an kredit di sektor itu melambat. mungkinan penurunan disebab- dan otomotif yang tumbuh Namun, dia mengingatkan per- kan oleh pembayaran angsuran 36,8% jadi Rp331,9 triliun. tumbuhan di sektor infrastruktur yang lebih tinggi dari pemberian Ekonom Sustainable Deveakan memburuk jika bunga kre- baru kredit konstruksi selama lopment Indonesia Dradjad Wiyear to date,” ujarnya. dit tidak turun. bowo mengatakan pertumbuhan “Penyerapan kredit di sektor innegatif segmen kartu kredit tak frastruktur turun akibat bunga Pasar jenuh terlalu merisaukan karena ini bank tinggi, sehingga untuk Komisaris Independen Bank bisa menjadi indikator perlammenghindari biaya yang mahal, Mandiri Krisna Wijaya melihat batan konsumsi retail pada masa pelaku usaha menggunakan da- ada faktor kejenuhan pasar terha- mendatang. na sendiri,” katanya. Namun, menurut dia, hal yang dap kredit properti konstruksi. Menurut Sudarto, jika suku bu- “Kedua jenis produk itu kan sa- perlu diwaspadai adalah perlamnga bank di Indonesia bisa kom- ngat agresif dipasarkan jadi over- batan atau pertumbuhan negatif petitif dibandingkan dengan ne- supply. Pembeli baru juga stag- pada segmen konstruksi dan gara lain akan sangat mendorong nan baik karena rendahnya ang- KPR. pertumbuhan infrastruktur kare- katan kerja juga karena relatif Hal itu, ungkapnya, menjadi na dapat meningkatkan daya stabilnya tingkat pendapatan.” sinyal perlambatan pembangusaing kontraktor lokal. Pembiayaan sektor konstruksi nan infrastruktur dan penyerapan Namun, Dirut Bank OCBC terbagi tiga subsektor, pembiaya- produk properti oleh pasar. (02/ NISP Parwati Surjaudaja menilai an infrastruktur yang mencakup 06/07) (
[email protected]/ penurunan kredit konstruksi ke- jalan tol, pembangkit listrik, dan
[email protected])p 64,2
Mi instan Indofood tersandung di Taiwan OLEH MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia
JAKARTA: Mi instan produksi PT Indofood CBP Sukses Makmur TBK (ICBP) tersandung isu tak sedap di Taiwan. Saat razia di dua supermarket Jumat lalu, petugas dari Departemen Kesehatan Taiwan menemukan mi instan produksi Indonesia itu mengandung E218 (methyl phydroxybenzoate), zat yang dilarang di Taiwan. Berdasarkan laporan the Standard.com kemarin, hasil tes Centre for Food Safety Taiwan menemukan mi instan di supermarket ParknShop dan Wellcome mengandung E218. Pemilik supermarket itu pun segera menarik produk tersebut. Kepala Administrasi Medicine Food Taiwan Wang Shu Fen menyatakan mi itu mengandung me-
thyl p-hydroxybenzoate. Taiwan melarang pemakaian bahan pengawet ini di dalam makanan. “[di Taiwan] Bahan itu dilarang dipakai di mi instan karena dapat merusak liver dan sakit maag,” ujarnya kemarin. Dalam rekaman video yang disiarkan Public Television Service, tampak sejumlah petugas menyegel kardus Indomie dan mengambil mi instan itu dari rak-rak toko. Direktur PT ICBP Taufik Wiraatmadja mengatakan pihaknya sudah mendengar kabar itu. Bahkan dia mengakui produk Indofood itu mengandung E218. “Di Indonesia, dibolehkan 250 miligram per kg produk [mi]. Di AS dan Kanada 1.000 mg. Di Taiwan, tidak dibolehkan,” ujarnya. Perseroan berkeyakinan pemberitaan mi instan di media massa di Taiwan bukan produk ICBP yang ditujukan ke pasar Taiwan.
Dia memaparkan ICBP telah berpengalaman dalam mengekspor mi instan ke berbagai negara selama lebih dari 20 tahun. Produk yang diekspor ke Taiwan diklaim telah memenuhi peraturan dari Departemen Kesehatan Biro Keamananan Makanan Taiwan. Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Kustantinah mengakui hal itu. “Dalam jumlah banyak, bahan kimia itu tidak baik buat kesehatan sehingga pemakaiannya diatur dalam standar tertentu. Di Indonesia, 250 mg per kg dan itu terdapat dalam kecap.” Usai mengikuti rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan kemarin, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pihaknya masih menelusuri apakah mi instan yang beredar di Taiwan sejenis dengan yang dipasarkan di Indonesia. “Belum ada imbauan apa-apa
karena kami belum tahu apakah produk yang sama dijual di sini.” Plt Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Dedy Saleh mengatakan pihaknya akan mengklarifikasi persoalan itu ke Pemerintah Taiwan. “Kami belum tahu apakah itu tuduhan resmi atau bukan,” katanya. Isu soal penarikan produk Indofood tersebut sempat menggoyang saham INDF (PT Indofood Sukses Makmur Tbk) dan ICBP. Kemarin, harga saham INDF anjlok 225 poin ke Rp4.875 per lembar, begitu pula saham anak usahanya, ICBP yang terjun bebas 250 poin m e n u j u
Rp5.450 per lembar. Purwoko Sartono, analis Panin Sekuritas, menilai pergerakan indeks harga saham gabungan akan diwarnai oleh aksi jual terhadap saham INDF dan ICBP. Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito mengatakan pihaknya belum dapat mensuspensi perdagangan saham kedua emiten Grup Salim itu karena dapat membuat investor panik. (05/IRVIN AVRIANO A./MARIA Y. BENYAMIN/ FAHMI ACHMAD) (martin.si-
hombing @bisnis.co.id)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
3
KANAL
Cadangan devisa China capai rekor baru
Cadangan modal bank China naik
Pemaksaan apresiasi yuan dapat ganggu stabilitas ekonomi dunia
BEIJING: Bank sentral China secara tidak terduga dan temporer meningkatkan cadangan modal minimum atas enam bank komersial terbesar guna membatasi pencairan likuiditas untuk menstabilkan ekonomi dan arus modal dari luar negeri. Sumber kantor berita pemerintah setempat menyebutkan rasio cadangan modal dinaikkan 50 basis poin dari angka saat ini, di mana untuk bank besar ditetapkan di level 17% dan bank kecil 15%. Pejabat dari bank sentral (People’s Bank of China) menolak mengomentari informasi ini. Sementara itu, Lu Ting, ekonom Bank of America-Merrill Lynch, mengemukakan kebijakan ini menunjukkan pemerintah optimistis pertumbuhan akan bergerak cepat meski pertumbuhan pasar realestat dibatasi guna mencegah terjadinya penggelembungan nilai aset. Dia mengatakan bank sentral akan tetap fokus melonggarkan kebijakan moneter dengan menggunakan instrumen selain peningkatan suku bunga acuan. Dia menilai tidak akan ada kenaikan suku bunga dalam waktu dekat ini. (BLOOMBERG/ESU)
Cnooc beli saham Chesapeake HONG KONG: Cnooc berencana membeli sebagian saham Chesapeake Energy Corp (CHK) dengan nilai US$1,08 miliar dalam proyek Eagle Ford di Texas. Akuisisi ini menjadi pembelian aset perusahaan minyak dan gas Amerika Serikat terbesar yang dilakukan oleh perusahaan China. CEO Chesapeake Energy Aubrey McClendon mengatakan pembelian US$1,08 miliar itu juga digunakan untuk biaya penggilingan Chesapeake. “Cnooc yang terdaftar di Hong Kong mengumumkan pembelian 33,3% saham Chesapeake di Eagle Ford,” tulis pernyataan perusahaan, kemarin. Dengan transaksi itu, Cnooc memiliki aset energi pertama di AS setelah 5 tahun, atau setelah perusahaan itu membatalkan penawaran atas Unocal Corp dengan nilai transaksi US$18,5 miliar di tengah pertikaian politik. Perusahaan minyak terbesar di China itu telah membelanjakan setidaknya US$3,1 miliar untuk mengakuisisi saham dan aset perusahaan di luar negeri untuk memenuhi peningkatan permintaan energi di dalam negeri. (BLOOMBERG/ESU)
OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
WASHINGTON: Cadangan devisa China kembali menyentuh rekor baru sepanjang sejarah dan diperkirakan mencapai US$2,5 triliun pada kuartal II/2010, sehingga permintaan apresiasi yuan menguat. Rekor baru cadangan devisa China ini menjadikan negara itu sebagai pemilik buffer terbesar dalam mengatasi dampak perang kurs, tetapi di sisi lain akan meningkatkan protes dari negaranegara di dunia karena dinilai menghambat pemulihan ekonomi global. Berdasarkan nilai rata-rata survei Bloomberg News terhadap delapan ekonom, cadangan devisa China diperkirakan bertambah US$48 miliar dalam kuartal terakhir, melonjak dari penambahan pada kuartal sebelumnya yang hanya sebesar US$7 miliar. Dalam sebuah rangkaian acara Sidang Tahunan IMF dan Bank Dunia 2010, kemarin, Gubernur bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) Zhou Xiaochuan menjelaskan China
2,5
2,5
Cadangan devisa China
2,0
kuartal I/2005 sampai kuartal II/2010 1,5
(US$triliun) Keterangan : Angka rata-rata 1,5 1,0
Angka tertinggi 2,5 pada kuartal II/2010 Angka terendah 0,7 pada kuartal I/2005 2005
2006
10 Negara dan kota pemilik cadangan devisa terbesar di dunia
2007
2008
2009
(US$triliun) Negara 1. China 2. Jepang 3. Rusia 4. Arab Saudi 5. Taiwan 6. Korsel 7. Brasil 8. Hong Kong 9. Singapura 10. Kawasan Euro
(BLOOMBERG/ESU)
BISNIS/T. PURNAMA
membukukan surplus dagang US$145 miliar dengan AS selama 8 bulan pertama tahun ini. Angka itu, lebih tinggi dari defisit dagang AS secara total dengan tujuh mitra dagang besar lain. Sebaliknya, China mengalami defisit US$36,3 miliar dengan Jepang dan US$45,3 miliar dengan Korsel pada 8 bulan pertama tahun ini. Di lain sisi, Biro Sensus AS mencatat defisit dagang dengan China meningkat hingga US$25,9 miliar pada Juli dari US$20,4 miliar pada bulan yang sama tahun lalu. Data realisasi cadangan devisa China dijadwalkan diumum-
kan pada pekan ini. “Rekor cadangan devisa ini akan menjadi amunisi bagi pihak lain yang ingin mempercepat apresiasi nilai tukar yuan,” jelas Tom Orlik, analis Stone & McCarthy Research Associates berbasis di Beijing dan mantan pejabat Depkeu Inggris, seperti dikutip Bloomberg, kemarin. Joseph Stiglitz, ekonom peraih nobel yang juga guru besar Columbia University, Amerika Serikat, mengatakan negara-negara di dunia perlu melakukan penyesuaian nilai tukar, tetapi apresiasi yuan secara paksa dapat mengganggu stabilitas ekonomi dunia.
Menurut dia, isu nilai tukar mengalihkan perhatian para pembuat kebijakan dunia. Padahal, masih banyak persoalan fundamental yang harus diperhatikan dan dicarikan jalan keluarnya agar penyeimbangan ekonomi dunia dapat berfungsi. “Di satu sisi, penyesuaian nilai tukar memang perlu, tetapi jika dilakukan dengan cara tidak mulus, akan ada banyak jutaan orang kehilangan pekerjaan di China. Itu tidak bagus untuk ekonomi dunia, tidak bagus untuk stabilitas global,” tuturnya dalam acara World Debate di markas besar IMF, akhir pekan lalu.
WASHINGTON: Peran dan manfaat Special Drawing Right (SDR) atau satuan nilai tukar yang digunakan International Monetary Fund (IMF) perlu diperkuat dalam sistem moneter internasional. Gubernur Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBOC) ZHOU Xiaochuan menilai SDR dapat membantu mengatasi friksi nilai tukar, di mana sejumlah kalangan menilai mata uang sudah dijadikan sebagai salah satu sarana memproteksi perdagangan internasional. Penggunaan SDR, jelasnya, dilatarbelakangi pelajaran ber-
Reformasi nilai tukar Di tempat yang sama, Zhou Xiaochuan mengatakan reformasi dalam kebijakan nilai tukar China sudah dimulai sejak lama. Setelah krisis global melanda, China memakai rezim kurs berbasis bulanan dengan referensi paket mata uang. “Kami [otoritas China] memang perlu melanjutkan reformasi yuan, tetapi bukan seperti shock therapy,” tegasnya. Kurs yuan, tambahnya, dijalankan berdasarkan hubungan penawaran dan permintaan di pasar. Karena hubungan permintaan dan penawaran itulah, ada ketidakpastian dalam neraca transaksi berjalan. Surplus dapat terjadi pada suatu waktu, dan dapat juga mengalami defisit. Pada 19 Juni, bank sentral China telah mengumumkan akan melepas yuan ke pasar, setelah hampir 2 tahun mengendalikan kurs yuan terhadap dolar AS. Yuan menguat 1,9% sejak dilepas ke pasar. (
[email protected])
Koordinasi perbankan global melemah BLOOMBERG
BLOOMBERG/NELSON CHING
PERKUAT PERAN SDR: Sejumlah pejalan kaki melintas di depan gedung bank sentral China (People’s Bank of China/PBOC) di Beijing, China, belum lama ini. PBOC
menyarankan Special Drawing Right (SDR) lebih dimanfaatkan dan diperkuat perannya dalam sistem moneter internasional.
Peran SDR dalam sistem moneter diperkuat OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia
2,5 1,05 0,49 0,42 0,38 0,29 0,28 0,27 0,21 0,20
% dari total dunia 28,12 12,05 5,25 4,86 4,36 3,32 3,13 3,05 2,46 2,34
2010
Sumber: Bloomberg
Yunani dapat tunda bayar utang WASHINGTON: International Monetary Fund (IMF) akan menyiapkan skema penundaan pengembalian paket pinjaman kepada Yunani, jika Uni Eropa melakukan hal yang sama. IMF dan Uni Eropa mengalokasikan dana talangan kepada Yunani senilai US$154 miliar (110 miliar) guna mengatasi krisis kredit pada tahun ini. Managing Director IMF Dominique StraussKahn mengatakan Yunani telah melakukan langkah yang tepat dalam mengelola pinjaman itu, antara lain dengan melakukan penghematan anggaran. “Jika Eropa melakukan langkah tertentu [termasuk menyiapkan skema penundaan pembayaran dana bailout], kami juga akan melakukan hal yang sama. Kami dapat melakukan ini, penundaan pembayaran hanya langkah kecil,” ujarnya, kemarin.
Nilai
Stiglitz menegaskan meskipun yuan akhirnya terapresiasi lebih cepat, neraca dagang AS dengan mitra dagang multilateralnya masih tetap akan mengalami defisit. Defisit akan terus terjadi, kecuali jika pemerintah Negeri Paman Sam mengubah kebijakan fiskal dan nilai tukarnya.
harga dari pengalaman turbulensi sistem keuangan internasional selama lebih dari 66 tahun. IMF diberikan mandat untuk mengawasi sistem moneter guna menjamin efektivitas sistem tersebut. Dia mengatakan 41 tahun lalu, jelasnya, IMF kemudian membuat SDR untuk membantu menjaga stabilitas moneter dunia guna merespons krisis dolar AS. Akan tetapi, jelas Zhou, setelah negara maju berhasil menjalankan rezim nilai tukar mengambang, peran SDR makin lemah. “Krisis keuangan global dan resesi ekonomi saat ini mengingatkan dunia betapa pentingnya mempercepat reformasi sistem moneter internasional. Harus
ada upaya memperkuat peran SDR,” tegasnya dalam acara yang masih merupakan rangkaian kegiatan Sidang Tahunan 2010 IMF dan Bank Dunia, kemarin. SDR adalah aset cadangan devisa di dunia. SDR dipakai sebagai satuan mata uang IMF yang mencerminkan klaim atas mata uang asing dan dapat dikonversi jika diperlukan. 1 dolar AS setara dengan 0,637 SDR. Zhou menuturkan masalah paling besar dalam pemulihan ekonomi dunia saat ini adalah lambatnya perkembangan negara maju dalam memperbaiki dan mereformasi sistem keuangannya, serta berlanjutnya ketergantungan pada paket stimulus pemerintah.
“Stimulus pemerintah yang masih terus dikucurkan tidak hanya memperbesar beban fiskal, tetapi juga mengurangi efektivitas kebijakan moneter,” jelasnya.
Risiko surat utang Di lain sisi, risiko dalam surat utang pemerintah juga harus diberikan perhatian lebih dan direspons dengan kebijakan yang tepat. Risiko surat utang pemerintah diyakini dapat merusak stabilitas keuangan dunia, mengingat besarnya utang jatuh tempo dan defisit fiskal negara maju periode 2010-2011. Untuk China sendiri, dia mengungkapkan pemerintah pada tahun ini terus mengimplementasikan paket kebijakan
guna merespons krisis global dan mengelola makroekonomi. Hasilnya, pada semester I, ekonomi tumbuh 11,1%, atau 3,7% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu. Dari Januari hingga Agustus, industri tumbuh 16,6% atau 8,5% lebih tinggi dari periode yang sama pada 2009. Pertumbuhan investasi juga mencapai 24,8%, sedangkan penjualan ritel barang konsumsi meningkat 18,2%. Inflasi tercatat 2,8% pada periode tersebut. “Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi, kami akan terus mengimplementasikan kebijakan fiskal agresif dan kebijakan moneter akomodatif, serta meningkatkan fleksibilitas makro.”
WASHINGTON: Sejumlah pejabat bank sentral dunia menilai koordinasi dalam menerapkan kebijakan perbankan global melemah sehingga dapat memperlambat proses pemulihan ekonomi internasional. Pernyataan ini terungkap dari pertemuan sejumlah bankir dalam Institute of International Finance (IIF), kemarin. Melemahnya koordinasi perbankan global dipicu keberatas atas regulasi perbankan AS yang mempercepat pelaksanaan aturan modal dan likuiditas baru. “Kami mengharapkan aturan yang lebih baik untuk sektor keuangan, terutama untuk perusahaan besar, setelah regulator menetapkan standar minimum internasional di Basel pada bulan lalu,” jelas pernyataan sejumlah bankir itu. Beberapa pejabat bank yang termasuk dalam kelompok itu adalah pejabat Deutsche Bank AG Josef Ackermann dan Standard Chartered Plc Peter Sands. Ackermann mengatakan jika AS tetap menjalankan kebijakan itu, akan merusak peran perbankan mendorong pertumbuhan. Ackermann yang ditunjuk menjadi Chairperson IIF yang mewakili lebih dari 400 lembaga keuangan ini menambahkan perbankan di seluruh dunia harus mematuhi aturanaturan yang lebih tinggi di setiap yurisdiksi. “Terlepas dari peraturan dasar yang berlaku di negara mereka agar dapat menekan penyaluran kredit
untuk perusahaan dan penciptaan lapangan kerja. Aturan perbankan AS itu di luar kesepakatan internasional,” ujarnya.
Hambat pertumbuhan Sejumlah kelompok yang melakukan lobi mengalihkan perhatian kepada regulator nasional setelah pelaku sektor industri berupaya meyakinkan bank sentral internasional bahwa usulan aturan-aturan baru dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Komite Basel untuk Pengawasan Perbankan melunakkan persyaratan dalam aturan permodalan dan likuiditas perbankan pada bulan lalu, kemudian memberikan pemberi pinjaman sekitar 1 dekade untuk memenuhi aturan tersebut. Sejumlah negara, seperti Swiss dan Inggris, yang telah mendorong diberlakukannya aturan ketat dalam perbankan, tengah berjuang keras untuk membuat batasan tambahan guna mengendalikan bank di negara masing-masing. Sejumlah bank sentral yang menyuarakan pendapatnya kepada anggota IIF selama pertemuan tahunan kelompok ini juga mengungkapkan beberapa aturan yang mungkin tidak sejalan dengan Basel III, yang dianggap sebagai versi baru dari standar permodalan perbankan global. Presiden Bank Nasional Swiss Philipp Hildebrand, Gubernur Bank of Canada Mark Carney, dan Gubernur Federal Reserve di New York William Dudley mengatakan Basel hanya menetapkan batas minimum. (T03)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
DINAMIKA BUMN strategis tak diprivatisasi JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjamin tidak akan memprivatisasi industri terkait dengan keamanan nasional, meski kebijakan privatisasi tetap menjadi prioritas pemerintah untuk memperkuat daya saing BUMN. “Privatisasi terhadap industri yang berkaitan dengan kepentingan nasional sangat vital mestinya dicegah tidak boleh terjadi," katanya di depan kursus reguler Lemhanas Angkatan Ke-44 di Jakarta, kemarin. Menurut dia, industri strategis tidak boleh jatuh ke tangan asing karena bisa membahayakan kepentingan nasional. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan larangan privatisasi BUMN strategis yang dimaksud Kepala Negara mencangkup perusahaan strategis bidang pertahanan seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL, dan PT Pindad, serta perusahaan utilitas seperti PLN dan Pertamina. “Kalau Krakatau Steel tidak karena ia tidak masuk dalam kelompok itu. Krakatau Steel hanya industri pendukungnya, bukan industri utamanya, sehingga bisa saja diprivatisasi," katanya. (BISNIS/IRS)
BKF urus bidang makro di pajak JAKARTA: Direktur Jenderal Pajak Mochamad Tjiptardjo menyatakan kewenangan membuat peraturan tentang teknis operasional perpajakan masih berada di bawah domain institusinya seiring pelaksanaan pelimpahan fungsi regulasi pajak ke Badan kebijakan Fiskal (BKF) mulai triwulan IV/2010. Menurut dia, fungsi regulator yang dialihkan kepada BKF Kemenkeu hanya sebatas kewenangan membuat peraturan yang bersifat makro a.l. berkaitan dengan subjek pajak, objek pajak, tarif pajak, dan insentif pajak. “Jadi yang tetap tinggal [di Ditjen Pajak] adalah tinggal teknis operasional seperti ketentuan faktur pajak, bagaimana memeriksa, dan sebagainya," katanya di Jakarta, kemarin. Secara organisasi, lanjutanya, untuk sementara waktu dua direktorat yang selama ini mengurusi masalah kebijakan yaitu Direktorat Peraturan Perpajakan I (PPN) dan Direktorat peraturan Perpajakan II (PPh) akan tetap berada di bawah Ditjen Pajak. (BISNIS/ACA)
RI ikut berperan di Bank Dunia JAKARTA: Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan wakil Indonesia yang masuk ke lembaga internasional akan membantu kepentingan nasional. Dia menuturkan wakil Indonesia di lembaga multilateral tersebut berarti akan ikut memutuskan kebijakan-kebijakan strategis di level internasional. Hatta mengharapkan makin banyak wakil Indonesia setelah Sri Mulyani Indrawati dan Hekinus Manao yang bergabung dengan Bank Dunia di lembaga internasional. Menurut dia, hasil pemilihan Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia mendudukkan Hekinus di kursi direktur eksekutif merupakan bentuk penghormatan terhadap Indonesia. Hatta kemarin mengatakan, selain di Bank Dunia, RI juga perlu menempatkan banyak wakil di Bank Pembangunan Islam. (BISNIS/AGI)
PENANGANAN WASIOR: Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono (kedua kanan) didampingi (dari kanan) Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri, Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif memberikan keterangan pers di kantor Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Agung mengatakan masa tanggap darurat penanganan bencana alam di Wasior, Papua Barat hingga 18 Oktober. ANTARA/WIDODO S. JUSUF
APBN tak terganggu konsumsi BBM Anggota DPR menilai kebijakan energi nasional lemah OLEH AGUST SUPRIADI & NURBAITI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah menjamin penundaan pembatasan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, dari rencana awal Oktober tahun ini menjadi Januari 2011, tidak mengganggu jatah subsidi di APBN Perubahan 2010.
Alokasi subsidi BBM 139,11
95,6 83,79
88,89
92,79
2010*
2011**
64,21 45,04
2005
2006
2007
2008
2009
Keterangan: *) APBN-Perubahan 2010 **) RAPBN 2011 Sumber: RAPBN 2011
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengakui penundaan pembatasan konsumsi BBM menjadikan realisasi volume BBM bersubsidi melampaui kuota yang ditetapkan dalam APBN Perubahan 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter. Meski demikian, Menko Perekonomian memastikan alokasi anggaran subsidi dalam APBN-P 2010 masih cukup, sehingga tidak perlu ditambah. “Kuotanya [volume BBM bersubsidi] akan bertambah, tetapi dananya tidak perlu ditambah. Itu cukup,” ujarnya di sela-sela rapat koordinasi bidang perekonomian di Jakarta, kemarin. Dia menuturkan penundaan tersebut dimaksudkan untuk memberi waktu bagi beberapa instansi terkait untuk melakukan langkah persiapan termasuk me-
(Rp triliun)
BISNIS/T. PURNAMA
nyosialisasikan kebijakan pengendalian subsidi kepada masyarakat. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Agus Suprijanto memperkirakan penundaan pembatasan konsumsi BBM akan membengkakan volume BBM bersubsidi sebesar 2 juta kiloliter. Pembengkakan tersebut secara otomatis membuat alokasi anggaran subsidi meningkat Rp3,8 triliun. “Perhitungan kami volumenya bertambah 2 juta kiloliter menjadi 38,5 juta kiloliter. Dengan demikian subsidi pasti naik, di mana setiap penambahan 1 juta kiloliter menambah subsidi Rp1,9 triliun,” katanya kepada Bisnis. Agus melanjutkan untuk menutup kekurangan itu pemerintah akan menggunakan dana cadangan risiko fiskal, sehingga se-
cara nominal dipastikan pagu anggaran subsidi tidak mengalami perubahan. Dengan demikian tidak perlu meminta persetujuan DPR untuk itu. “Kan dari sisi penyerapan anggaran kemungkinan tidak terserap 5%, jadi ada silpa [sisa lebih penggunaan anggaran] yang bisa digunakan. Selain itu juga ada saving dari penguatan kurs dan realisasi ICP yang di bawah asumsi,” katanya. Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedi Saleh lebih memilih menggunakan istilah penghematan dan bukan pembatasan BBM. Dia menjelaskan Kementerian ESDM melalui PT Pertamina, secara ‘lembut (soft)’ mulai menerapkannya dalam 2 bulan ter-
akhir dengan mengurangi volume BBM bersubsidi dan memperbanyak BBM nonsubsidi. “Untuk yang Januari [kebijakan penghematan subsidi BBM] itu yang hard. Kebijakan itu menunggu perubahan perpres. Kalau yang soft Pertamina mulai melakukan [penghematan] kuota BBM bersubsidi dan memperbanyak BBM nonsubsidi,” katanya. Anggota Komisi VII DPR M. Romahurmuziy mengatakan pemerintah pernah menyampaikan angka proyeksi konsumsi BBM bersubsidi pada 2011 bisa mencapai 42 juta kiloliter apabila tidak ada upaya pembatasan. Kebijakan pembatasan mulai Januari 2011, sambungnya, membuat volume BBM bersubsidi tahun depan sama dengan rencana realisasi 2010 yakni sekitar 38,59 juta kiloliter. “Itulah kenapa pada saat rapat anggaran [Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR] diputuskan angka proyeksi konsumsi BBM bersubsidi 2011 itu 38,59 juta kiloliter. Upaya pembatasan itu akan disetujui apabila pemerintah benar-benar siap,” tuturnya. Dia menuturkan tahun ini pemerintah memang tidak akan melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi mengingat kesiapan infrastruktur penunjang belum memadai. Pemerintah, kata Romahurmuziy, juga belum memberikan gagasan yang meyakinkan DPR mengenai upaya
pelaksanaan pembatasan tersebut apabila diterapkan tahun ini.
Tata ulang Menurut Romahurmuziy, langkah pembatasan yang paling memungkinkan dilakukan secara serempak pada 2011 adalah dengan menata ulang penyaluran BBM bersubsidi untuk sektor transportasi laut atau memberikan stiker untuk kendaraan yang layak mendapatkan BBM bersubsidi. “Karena pemerintah belum memberikan paparan meyakinkan, pembatasan itu dilaksanakan 2011. Kami tunggu dulu dari pemerintah solid, baru bisa diterapkan.” Namun, anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto justru menilai rencana pemerintah mengajukan tambahan kuota BBM bersubsidi merefleksikan kelemahan kebijakan energi nasional. Dia mengingatkan pemberian subsidi itu seharusnya turun setiap tahun, bukannya malah meningkat. Kalaupun harga minyak mentah turun, kata Dito, bukan berarti volume BBM bersubsidi yang telah ditetapkan bisa berubah. Menurut dia, pemerintah seharusnya bisa mengatur sedemikian rupa supaya realisasi kebutuhan subsidi itu sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam APBN. (agust.supriadi@bisnis. co.id/
[email protected])
Ditjen Pajak janji pulihkan kepercayaan OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia
BISNIS/DEDI GUNAWAN
HUKUMAN ADMINISTRATIF: Dirjen Pajak Mochammad Tjiptardjo (kanan) memberikan keterangan pers di Jakarta, kemarin. Tjiptardjo menyebutkan sebanyak 502 aparat pajak telah
mendapatkan hukuman administratif sepanjang 2010, dari jumlah tersebut sebanyak tujuh oknum aparat yang diberhentikan.
Pemerintah akan efisienkan anggaran OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah memperhitungkan setiap 10% efisiensi pengeluaran rutin kementerian/lembaga (K/L) bisa menghemat anggaran sekitar Rp60 triliun. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan sesuai dengan instruksi presiden untuk menghemat anggaran, pihaknya akan menyisir pos-pos belanja di setiap K/L yang masih bisa ditekan. Fokus penghematannya lebih menyasar pada pos belanja administratif, seperti mengurangi anggaran perjalanan dinas K/L. “Saya belum bahas itu. berapa angka persisnya. Kalau kami hemat 10% saja dari anggaran rutin ada Rp60 triliunan,” ujarnya di Jakarta, kemarin.
Hatta menjelaskan penghematan anggaran rutin akan dimulai pada tahun ini. Namun sebelumnya, Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) akan mengukur lebih terperinci nominal potensi penghematan yang bisa didapat. “Kalau Presiden [Susilo Bambang Yudhoyono] sudah bicara, itu perintah. Akan dilaporkan [oleh UKP4] pos mana saja yang bisa dihemat,” tuturnya. Perintah yang dimaksud Menko Perekonomian adalah arahan Presiden beberapa waktu lalu tentang komitmen pemerintah meningkatkan efisiensi anggaran dan menghindari pembengkakan defisit fiskal. Menanggapi rencana itu, anggota Komisi XI DPR Andi Rahmat menilai penghematan anggaran tidak bisa ter-
jadi secara alamiah. Untuk itu, pemerintah harus menentukan target besaran penghematannya. “Kalau penghematan tidak ditentukan, akan repot karena tidak ada tujuan spesifik,” katanya. Menurut dia, jika tidak ada target yang spesifik, kementerian/lembaga akan mempertahankan pola belanja yang selama ini dilakukan yaitu cenderung boros. Hal ini akan berimplikasi terhadap pelebaran defisit. “Belanja pemerintah yang boros, maka defisit anggaran akan membengkak.” Badan Kebijakan Fiskal mencatat realisasi belanja K/L per 30 September mencapai Rp187,4 triliun atau 51% dari pagu. Proporsi realisasi belanja itu lebih rendah dari posisi pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp177,6 triliun atau 55% dari pagu.
JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak meluncurkan crash program yang ditujukan untuk mengatasi masalah rendahnya tingkat kepatuhan dan tingkat kepercayaan wajib pajak kepada Ditjen Pajak, serta tingkat produktivitas pegawai pajak. Direktur Jenderal Pajak Mochmad Tjiptardjo menuturkan crash program tersebut secara garis besar difokuskan dalam sembilan bidang kerja yang sifatnya prioritas mulai dari perbaikan budaya kerja Ditjen Pajak sampai dengan organisasi. “Munculnya kasus pajak mulai kasus Gayus, Bahasyim, Surabaya, dan kasus Bandung, itu dampaknya kepada masyarakat besar sekali. Oleh karena itu pimpinan Ditjen Pajak dan Kemenkeu segara mengantisipasi melihat akar permasalahannya,” katanya di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan fokus tersebut a.l. pembangunan tata nilai dan budaya kerja yang selama ini diakui
Sembilan crash program Ditjen Pajak • Pembangunan tata nilai dan budaya kerja • Pembenahan prosedur operasi standar • Pembenahan proses penyelesaian keberatan • Pembenahan proses banding • Pembenahan strategi ekstensifikasi • Pengawasan kepatuhan wajib pajak • Peningkatkan kualitas dan kompetensi SDM • Pembenahan organisasi Sumber: Ditjen Pajak
belum terbentuk secara kokoh. “Makanya kami terapkan nilai Ditjen Pajak Pasti Maju. Coorporate value juga akan dikembangkan di Kemenkeu.” Tjiptardjo melanjutkan pembenahan juga dilakukan dalam proses penyelesaian keberatan di mana akan ada proses eksaminasi dari lembaga quality assurance agar keputusan yang dikeluarkan benar-benar memberikan rasa keadilan bagi wajib pajak. “Nanti wacananya proses keberatan ini akan dicantolkan ke Itjen Kemenkeu.” Pada kesempatan itu, Ditjen Pajak
juga mengklaim realisasi penerimaan pajak tahun ini mampu tumbuh di atas level 18% setelah sempat melemah ke posisi 4,38% pada tahun lalu. Tjiptardjo mengatakan prestasi penerimaan pajak selama 5 tahun terakhir setiap tahunnya selalu tumbuh lebih 18% kecuali pada tahun lalu. “Pada 2006 pertumbuhan penerimaannya 19,56%, 2007 tumbuh 21,39%, pada 2008 tumbuh 29,27%, tetapi pada 2009 drop 4,38%. Nah, sekarang 2010 sudah mulai merayap naik di mana sampai September sudah 18,5%. Diharapkan akhir tahun lebih dari itu,” katanya. Dia menjelaskan realisasi penerimaan pajak pada Januari-30 September 2010 mencapai Rp444,2 triliun atau 67% dari target APBN Perubahan 2010 sebesar Rp661,04 triliun. Tjiptardjo mengatakan penerimaan pajak masih bisa dioptimalkan. Ditjen Pajak akan menggali penerimaan pajak penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 21 dari wajib pajak orang pribadi.
Ekonomi Indonesia dinilai menguat OLEH RUDI ARIFFIANTO & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengklaim posisi ekonomi Indonesia dalam peta perekonomian dunia makin kuat setelah duduk di urutan ke-19 dilihat dari nilai produk domestik bruto (PDB) yang mencapai US$710 miliar. Selain itu, perkembangan pendapatan per kapita nasional juga mencapai US$3.000 per kapita per tahun lebih tinggi dari posisi prakrisis ekonomi yang masih US$1.200 per kapita per tahun. “Beberapa sumber menyebut ekonomi kita masuk 19 besar di dunia dari segi PDB karena itu kita masuk menjadi anggota permanen di kelompok G-20. Income per kapita sebelum krisis US$1.200 saat krisis drop jadi US$400. Sekarang sekitar
US$3.000,” kata Yudhoyono di hadapan peserta pendidikan kursus reguler Lemhanas Angkatan Ke-44, kemarin. Yudhoyono melanjutkan alokasi APBN yang menembus Rp1.100 triliun juga prestasi besar dibandingkan dengan posisi APBN dalam 5 tahun lalu yang masih Rp500 triliun. Dia mengingatkan memontum dan peluang terus harus dimanfaatkan untuk kepentingan nasional. “Natural capital dan resouces cukup besar, baik yang sedang diolah maupun belum didayagunakan. Itu semua potensi yang menjadi opportunity kalau dikelola dengan benar,” Pada kesempatan berbeda, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo Bambang Sulisto memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2011 bisa di atas 10% apabila pemerintah merealisasikan kebi-
jakan yang jelas terkait dengan stimulus fiskal dan moneter. “Keberpihakan [pemerintah] yang jelas karena selama ini terasa masih kurang. Kalau pemerintah memberikan kebijakan yang lebih jelas, seperti fiskal dan moneter saya yakin pertumbuhan ekonomi jauh lebih tinggi,” katanya. Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di atas 10% bukan suatu hal yang mustahil. “Saat ini pemerintah tidak melakukan apa-apa saja sudah bisa tumbuh 6%--7%. Apalagi kalau stimulus-stimulus itu diberikan kita akan setara dengan China dan India.” Dia melanjutkan pemerintah juga kurang tegas dalam melindungi pasar dalam negeri dari serbuan produk impor, padahal pada saat yang sama banyak produk Indonesia yang tertahan di luar negeri.
NIAGA & RITEL
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
5
Ekspor nonmigas Bali ke Italia naik DENPASAR: Realisasi ekspor nonmigas Bali ke Italia selama semester I (Januari-Juli 2010) yang didominasi hasil kerajinan mengalami kenaikan sebesar 26% dari US$16,5 juta. Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Putu Bagiada menyebutkan kenaikan ekspor Bali itu berkat perajin mampu memenuhi selera konsumen khusus dari Italia. "Konsumen Italia umumnya menginginkan aneka barang kerajinan jenis antik keluaran Bali dan masyarakat Pulau Dewata mampu memenuhinya, seperti furnitur yang dibuat baru tetapi kelihatannya kuno," katanya di Denpasar, kemarin. Selain itu, lemari yang
dibuat dari anyaman bambu, meja hias yang dibuat dari kayu. “Semuanya berancang bangun. Seolah-olah sudah kuno dan jenis ini dipastikan laku terjual di Italia dan terbukti banyak pesanan masuk,” tutur dia. Konsumen Italia, kata Putu, juga menginginkan barang-barang berskala kecil, seperti sandal dari pelepah pisang yang sudah dikeringkan, alas kaki dari anyaman daun lontar yang diisi montemonte, perabotan rumah tangga jenis lainnya.
Kinerja ekspor Bali ke Italia semester I (jutaUS$)
EKSPOR KOSMETIK: CEO PT Mustika Ratu Putri Kuswisnuwardhani (tengah) didampingi Putri Indonesia 2010 Nadine Alexandra Dewi Ames (kiri) berbincang dengan Miss Universe 2010 Ximena Navarrete saat kunjungan ke gerai Java Princess di Jakarta, kemarin. Produsen kosmetik dan jamu tersebut meluncurkan tren warna make up 2011 bertema Paras Swamanindya. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
20,8
16,5
Permendag 39 ancam produk nasional DPR akan panggil Menteri Perdagangan 2009
2010
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali BISNIS/MSB/ANTARA/T. PURNAMA
KUOTA Perdagangan RI-Turki digenjot JAKARTA: Pemerintah berupaya meningkatkan volume perdagangan dengan Turki hingga mencapai dua kali lipat menjadi US$5 miliar dalam beberapa tahun ke depan. "Pada 2013 diharapkan sudah mencapai US$5miliar, sekarang baru mencapai US$2miliar lebih," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa di Gedung Kantor Menko Perekonomian kemarin. Dia menyebutkan volume perdagangan Indonesia dengan Turki sempat mengalami penurunan beberapa waktu lalu, tetapi diharapkan dapat meningkat kembali. Hatta menyebutkan dalam kunjungannya ke Turki beberapa waktu lalu, delegasi Indonesia melakukan pertemuan bilateral dengan Pemerintah Turki terutama membahas peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara. (BISNIS/14/AGS)
OLEH MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia
JAKARTA: Permendag No. 39/2010 tentang Ketentuan Impor Barang Jadi oleh Produsen secara tidak langsung akan berdampak buruk kepada nasib pekerja pabrik di Indonesia. “Saya menyayangkan terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan [Permendag] No. 39/ 2010 yang mengizinkan pengusaha mengimpor barang jadi. Sebab akan memberikan dampak buruk terhadap industri nasional,” kata Ketua Komisi VI DPR, Airlangga Hartarto di Jakarta, kemarin. Komisi VI DPR akan mengagendakan rapat kerja (Raker) dengan Menteri Perdagangan untuk membahas secara khusus permendag itu.
Ekspor ke negara penempatan ditargetkan naik OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi VI DPR meminta Kementerian Perdagangan mengoptimalisasi peran International Promotion Trade Center (ITPC) dan atase dagang yang tersebar di berbagai negara dalam meningkatkan ekspor nasional dan membuka akses pasar baru. “Selama ini, peran ITPC dan atase dagang kurang dioptimalkan di luar negeri termasuk pembukaan akses pasar baru selain pasar tradisional yang sudah ada,” ujar Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR dengan sejumlah ITPC dan Atdag, kemarin. Airlangga mengakui kendala yang dihadapi oleh ITPC dan atase dagang selama ini lebih karena masalah pendanaan. Pasalnya, dari total anggaran yang dialokasikan kepada ITPC dan atase dagang, sebanyak 60%-70% justru terserap untuk pengeluaran tetap (fixed cost) di antaranya pembayaran gaji dan tunjangan, biaya penunjang, sewa kantor, langganan daya dan jasa, serta pemeliharaan kendaraan. Adapun anggaran untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokok (tupoksi) hanya 30%-40%. “Selama ini perannya kurang optimal dan itu karena faktor pendanaan. Seharusnya anggaran untuk biaya operasional lebih besar karena itu
untuk mendukung tugas dan fungsi ITPC dan atdag,” kata Airlangga. Airlangga menuturkan Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) yang sebelumnya adalah Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) harus mencermati berbagai persoalan ini, sehingga tujuan penempatan ITPC dan atase dagang di luar negeri dapat tercapai terutama ke arah peningkatan ekspor nasional. Sekjen Kementerian Perdagangan Ardiansyah Parman mengakui dari keseluruhan ITPC dan atase dagang yang tersebar di 32 negara, tidak semuanya berperan optimal dalam menjalankan fungsinya baik sebagai peningkatan akses pasar ekspor, fasilitasi ekspor, hingga promosi ekspor. Pasalnya, kata dia, tidak semua ITPC dan atase dagang yang ditempatkan itu didukung oleh anggaran dana yang cukup dan dukungan staf yang memadai. Dia membandingkan dengan sejumlah kantor promosi dagang yang dimiliki oleh negara lain. Dari aspek dukungan pendanaan, lanjut dia, sudah terlihat jelas adanya ketimpangan yang sangat besar antara Indonesia dan negara lainnya. Taiwan misalnya, jelas dia, pada 2006 mematok anggaran sebesar US$64 miliar, Malaysia mematok anggaran US$35 miliar pada 2005, Australia mengalokasikan anggaran sebesar US$275,6 miliar pada 2006, sementara Singapura sebesar US$66,7 miliar pada 2007.
pedagang. Langkah ini diPerkembangan impor produk tertentu "Kebijakan petempuh menyusul periode Januari-Juli 2010 (US$) merintah itu didesakan sejumlah manfaatkan oleh anggota Komisi VI Produk 2009 Juli Januari-Juli produsen industri DPR yang memperta2010 2010 untuk menjadi penyakan terbitnya keElektronik 2.488.988.617 533.492.954 2.451.711.153 dagang, bukannya bijakan yang dinilai Pakaian jadi 99.908.739 13.119.338 70.974.153 meningkatkan kisangat merugikan Mainan anak-anak 46.195.486 6.345.247 27.631.558 nerja industri naindustri dalam negeri Makanan dan 171.277.284 21.402.708 130.209.608 sional," katanya. tersebut dalam rapat minuman Dirjen Industri kerja antara Komisi Alas kaki 63.558.346 13.370.805 69.115.201 Unggulan Berbasis VI DPR dan KemenTotal 2.829.928.472 581.385.806 2.749.641.674 Teknologi Tinggi terian Perdagangan, Sumber: Kemendag Kementerian Perinkemarin. dustrian Budi DarHadir dalam rapat itu Sekjen Kementerian Perda- sional bersaing dengan barang madi mengatakan Penerapan Permendag No. 39/2010 dibatasi hagangan Ardiansyah Parman, Plt jadi impor di pasar domestik. Dia mengatakan dengan menu- nya untuk produk yang belum Dirjen Perdagangan Luar Negeri Deddy Saleh, dan Dirjen Per- runnya pasar barang jadi dari in- bisa diproduksi di dalam negeri, dagangan Dalam Negeri Subagyo. dustri nasional, karena kalah ber- pengadaan komponen, atau uji Sedangkan Menteri Perdagangan saing dengan barang jadi impor, coba pasar. Dia mengatakan sesuai dengan akan mengancam keberadaan inMari Elka Pangestu tidak hadir. “Nanti akan dibahas dalam dustri nasional, yang berdampak permendag itu, produsen kini dibolehkan mengimpor produk rapat dengan Menteri Perda- pada nasib pekerjanya. Kebijakan pemerintah yang jadi. Namun, berdasarkan kesegangan,” katanya. Menurut dia, dampak buruk menerbitkan aturan impor ba- pakatan dalam pembahasan interhadap industri nasional terse- rang jadi itu, katanya, adalah ke- terdep sebelum permendag itu but karena semakin menyulitkan bijakan terburu-buru, karena jus- dikeluarkan, izin impor tersebut barang jadi produk industri na- tru mendorong produsen menjadi hanya dikeluarkan dengan per-
timbangan produsen memerlukan fleksibilitas. “Agar bisnisnya bisa untung, produsen meminta fleksibilitas untuk bergerak, seperti untuk pengadaan komponen, tes pasar, dan layanan purnajual. Mereka butuh impor untuk tes pasar. Seperti untuk otomotif, permendag itu boleh untuk produk model baru saja,” katanya kemarin. Budi menepis kemungkinan produsen lokal akan terdorong menjadi importir dan pedagang dengan penerapan permendag itu dengan alasan investasi yang sudah mereka gelontorkan di Indonesia cukup besar. Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Permendag No. 39 tahun 2010 pada 4 Oktober 2010 yang isinya mengizinkan produsen mengimpor produk jadi terkait dengan industrinya. "Permendag tersebut akan berlaku secara efektif mulai 1 Januari 2011," katanya. (MARIA Y. BENYAMIN & RUDI ARIFIANTO) (martin.sihombing@bis-
nis.co.id)
FINANSIAL
4 BMRI
BBTN
6.800
BBNI 1.920
100 6.950 5/10
6/10
8/10
11/10
AMAG 10.800
40 1.870
7/10
BBRI 3.875
5/10
6/10
8/10
11/10
PNIN
5/10
6/10
520 -2
10.600 7/10
8/10
11/10
136
24/ 12 30/ 5/1012 26/ 6/10 7/1012
5/ 1 8/10
PNLF
133 300
3.775 7/10
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
6/ 1 11/10
5/10
20 590
6/10
7/10
8/10
11/10
CFIN 192
5/10
6/10
1 198
7/10
8/10
11/10
360
5/10
385 6/10
7/10
8/10
11/10
5/10
6/10
7/10
8/10
11/10
MEDIASI Panin incar peringkat 5 JAKARTA: PT Bank Panin Tbk mengicar peringkat aset lima besar dengan menggusur posisi PT Bank Danamon Tbk dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. Bank milik taipan Mukmin Ali Gunawan itu membidik aset di atas Rp100 triliun pada tahun ini. Presiden Direktur Bank Panin Rostian Syamsudin mengatakan perseoran akan mendorong pertumbuhan secara organik dengan memperluas jumlah kantor cabang untuk memuluskan recana masuk ke dalam lima besar. “Sekarang kami di peringkat ketujuh. Kami harus naik dua tingkat lagi untuk menjadi lima besar. Jadi aset kami harus lebih besar dari Bank Danamon dan Bank CIMB Niaga. Kami akan dorong aset kami melalui ekspansi usaha,” ujarnya kepada Bisnis, pekan lalu. Menurut dia, untuk mencapai target tersebut aset perseroan pada tahun ini harus lebih dari Rp100 triliun. Oleh sebab itu, sambungnya, manajemen harus mendorong pertumbuhan kredit dan pengumpulan dana pihak ketiga. Berdasarkan data Bank Indonesia per Juli 2010 aset Bank Panin mencapai Rp89,11 triliun. (BISNIS/HTA)
Mandiri ekspansi 25% MEDAN : PT Bank Mandiri Tbk memilih ekspansi kredit pada level aman sekitar 20%-25% setiap tahunnya sehingga pada akhir tahun ini posisi loan to deposit ratio (LDR) diperkirakan sekitar 68%. Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot A Santausa memaparkan berdasarkan simulasi ekspansi kredit yang dikaitkan dengan regulasi giro wajib minimum yang dikaitkan dengan rasio kredit terhadap dana (GWM/LDR) yang dipatok minimal 78%, perseroan bisa menggenjot ekspansi kredit mencapai 30%-40% per tahun. “Kebijakan itu yang jadi isu adalah likuiditas. Tapi kami punya cadangan besar dan akan ada tambahan GWM Rp7 triliun-Rp8 triliun,” jelasnya akhir pekan lalu. (BISNIS/FSI)
Kredit BPD tumbuh 25% JAKARTA: Asosiasi Bank Pembangunan Daerah memproyeksikan pertumbuhan kredit bank daerah hingga akhir tahun ini mencapai 25%. Ketua Asbanda Winny Erwindia mengatakan, hingga kuartal III/2010 semua BPD rata-rata mencatatkan pertumbuhan kredit diatas 20%. “Hampir semua BPD kreditnya tumbuh diatas 20% dan hingga akhir tahun ini [pertumbuhan kredit] bisa mencapai 25%,” katanya, akhir pekan lalu. Namun, Winny mengaku permodalan masih menjadi kendala BPD untuk menyalurkan kredit. (BISNIS/02/07)
Akuisisi Nipponkoa tunggu regulator BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Grup usaha Mayapada masih menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk menuntaskan akuisisi kepemilikan PT Bank Permata Tbk pada PT Asuransi Permata Nipponkoa (semula bernama PT Bali Nippon Insurance). Saat ini, Bank Permata memiliki 51% saham di Asuransi Permata Nipponkoa. Executive Chairperson Mayapada Group Tahir mengatakan saat ini grup usaha tersebut tinggal melengkapi dokumen administrasi. Adapun, pembicaraan dengan Bank Permata telah dilakukan belum lama ini. "Rencana kerja sama di bidang asuransi dengan Nipponkoa tinggal melengkapi dokumen administrasi. Mengenai kapan deal-nya, masih dalam proses. Mudah-mudahan secepatnya," ujarnya seusai acara peringatan 20 tahun Bank Mayapada, akhir pekan lalu. Tahir mengatakan perseroan akan mengembangkan produk general insurance dan life insurance jika telah resmi bekerja sama dengan Nipponkoa. Dia menilai bisnis life insurance dan general insurance akan menguntungkan bagi perseroan karena dapat menarik banyak konsumen. "Kepercayaan orang terhadap life insurance itu tinggi sekali. Bisnis ini akan menguntungkan," ujarnya.
Budi Setiawan Wong, Presdir PT Sona Topas Tourism Industry Tbk—salah satu anak usaha Mayapada Group, menambahkan pihaknya tinggal menunggu persetujuan dari Kementerian Keuangan untuk mengakuisisi saham Bank Permata di Asuransi Permata Nipponkoa. "Kami masih menunggu persetujuan dari Kemenkeu. Nanti begitu ada pemberitahuan persetujuan [dari Kemenkeu], kami akan mengumumkan rencana aksi perusahaan ini kepada publik," katanya.
Tunggu izin Wakil Direktur Utama Bank Permata Herwidayatmo membenarkan adanya rencana divestasi saham perseroan di Asuransi Permata Nipponkoa. Namun, tuturnya, rencana ini, menunggu persetujuan dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan serta Bank Indonesia. Seperti diberitakan Bisnis belum lama ini, Mayapada Group berencana mengambil kepemilikan Bank Permata pada Asuransi Permata Nipponkoa untuk memperkuat platform bisnis perusahaan di bidang keuangan. Melalui aksi akuisisi tersebut, grup usaha Mayapada akan menjalin kerja sama dengan Nipponkoa Insurance Co, salah satu perusahaan asuransi terbesar di Jepang, guna mengembangkan bisnis asuransi kerugian. (02/07/M. MUNIR HAIKAL)
INCAR PEMBIAYAAN BARU: Seorang karyawati PT Bentara Sinergis Multifinance melayani nasabah yang membayar cicilan kendaraan bermotor di Jakarta, belum lama ini. Perusahaan itu mengincar pembiayaan baru senilai Rp1 triliun pada tahun depan seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Pemilik Bukopin serap rights issue BRI berminat tawar saham milik koperasi OLEH HENDRI T. ASWORO & M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemegang saham PT Bank Bukopin Tbk menyatakan akan menggunakan haknya untuk membeli saham baru yang diterbitkan bank tersebut melalui penawaran saham terbatas (rights issue).
Pergerakan harga g saham
Rp10.800
BRI
10500
11/10/10
9500 8500
Rp7.700 25/5/10
7500
Apr
Mei
Jun
Jul
Ags
Sep Rp730
Bukopin
750 650
Semula, Bank Bukopin menyatakan akan menggelar rights issue pada akhir tahun ini dan terdapat dua BUMN yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan PT Jamsostek yang berminat masuk. Ketua Induk Koperasi Angkatan Darat (Inkopad), salah satu pemegang saham Bukopin, Bernard Limbong mengatakan rights issue Bank Bukopin tetap direncanakan berlangsung pada akhir tahun ini dengan target raihan dana mencapai Rp1 triliun. “Kami akan menyiapkan dana untuk menyerap rights issue Bank Bukopin. Mengenai jumlah dana yang disediakan tentunya mengacu kepada harga saham yang ditetapkan dalam rights is-
Rp760 20/9/10
550
Rp450 12/4/10
15 Apr
14 Mei
450
15 Jun
15 Jul
16 Ags
Sumber: Bloomberg
sue,” ujarnya kemarin. Namun, dia menuturkan terbuka opsi bagi manajemen untuk menunjuk pembeli siaga yang bertugas menyerap saham yang tidak dieksekusi oleh pemegang saham lainnya. “Kalau kami tentu akan menggunakan haknya dalam rights issue ini.” Namun, dia mengisyaratkan pemegang saham Bank Bukopin cenderung memilih penawaran dari PT Jamsostek. Dia juga mengakui pemegang saham di Bank
16 Sep 30 Sep BISNIS/T. PURNAMA
Bukopin telah menegosiasikan rencana penunjukan Jamsostek sebagai pembeli siaga ketika proses rights issue berlangsung. Per 31 Agustus 2010, kepemilikan saham pemerintah di Bank Bukopin mencapai 16,93%. Sedangkan Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) menguasai 40,37% saham Bukopin. Selain itu, Yayasan Bina Sejahtera Warga Bulog menguasai 11,92% saham Bukopin dan Koperasi Perkayuan Apkindo MPI memiliki
6,7% saham serta sisanya publik. Sekretaris Perusahaan Bank Bukopin Tantri Wulandari mengutarakan Inkopad merupakan salah satu koperasi pendiri Bukopin. Menurut dia, ada 12 koperasi yang ikut mendirikan Bukopin, tetapi manajemen tidak bisa memastikan apakah seluruh pemegang saham pendiri itu akan menyerap seluruh haknya. “Kami kurang tahu apakah mereka akan menyerap semua haknya. Mengenai porsi kepemilikan saham mereka saya lupa. Tapi, sepertinya kurang dari 5%,” ujarnya kepada Bisnis, tadi malam. Selain Inkopad, koperasi pendiri Bukopin adalah Induk Koperasi Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian, koperasi batik, koperasi susu, dan lainnya. Pekan lalu, Kementerian BUMN menyatakan tidak akan memaksakan pembelian mayoritas saham Bank Bukopin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Harga saham Bukopin kemarin ditutup melemah 1,35% menjadi Rp730 dibandingkan dengan akhir pekan lalu pada level Rp740 yang menjadikan berkapitalisasi pasar Rp4,48 triliun. Sekretaris Perusahaan BRI Muhammad Ali ketika dikonfirmasi mengatakan saat ini perseroan mengkaji opsi akuisisi Bu-
kopin. Dia menuturkan terbuka kemungkinan bagi perseroan untuk mengkaji kembali rencana akuisisi Bank Bukopin. “Kami masih melakukan kajian tersebut dan memang belum sounding dengan manajemen Bukopin. Secara resmi kami memang belum datang ke sana, menunggu tuntasnya hasil kajian.”
Beli milik koperasi Dia mengatakan hasil kajian akuisisi Bukopin bisa menghasilkan opsi untuk melanjutkan upaya akuisisi atau menghentikan upaya akuisisi. “Hasil kajiannya bisa saja menunjukkan akuisisi dilanjutkan atau tidak. Namun, saat ini kajian yang dilakukan oleh internal BRI mengarah kepada opsi akuisisi saham Bank Bukopin yang dimiliki oleh koperasi bukan masuk melalui rights issue. ” Ali menjelaskan apabila hasil kajian menunjukkan upaya akuisisi dilanjutkan, perseroan segera menggelar tendar konsultan untuk membantu aksi korporasi ini. Dia menuturkan kalau kajian menunjukkan akuisisi layak diteruskan, diharapkan pada triwulan IV tahun depan, rencana ini bisa dilanjutkan. (02) (hendri.asworo @bisnis.co.id/
[email protected])
Klaim asuransi TKI bermasalah capai 516 kasus BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengelola Konsorsium Asuransi Proteksi Tenaga Kerja Indonesia mencatat kasus klaim bermasalah mencapai 516 kasus dari dugaan semula,yaitu 986 klaim asuransi. Humas Konsorsium Asuransi Proteksi TKI Lukman Siregar mengatakan pihaknya mencatat sebanyak 516 kasus yang diproteksi konsorsium dari total dugaan 986 klaim asuransi yang belum diproses. Sisanya, tidak terdaftar dalam program perlindungan. Pernyataan tersebut menanggapi data resmi dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia yang mencatat 986 klaim asuransi TKI belum diproses. Menurut dia, konsorsium telah membayar klaim bagi 274 kasus senilai Rp548 juta dengan rata-rata klaim sebesar Rp2 juta per kasus. Selain itu, sebanyak 112 klaim ditolak akibat TKI yang bersangkutan meminta berhenti bekerja dengan alasan rindu keluarga atau pulang kampung. Untuk kasus tersebut, pihaknya hanya membayar biaya pemulangan Rp1 juta per TKI atau total Rp112 juta. Sisanya, sebanyak 130 kasus tercatat meliputi satu kasus yang masih dalam proses penyelesaian, sedangkan 129 kasus lainnya belum dilaporkan kasusnya. Adapun, potensi pendapatan premi asuransi TKI diperkirakan mencapai Rp400 miliar per tahun, menyusul tingginya minat masyarakat bekerja di luar negeri. Humas Konsorsium Asuransi Proteksi TKI Lukman Siregar mengatakan berdasarkan data ketenagakerjaan sejak 2 tahun terakhir, potensi TKI yang akan ke luar negeri tercatat rata-rata sebanyak 1 juta orang per tahun. Menurut dia, premi yang dapat dihimpun dari aktivitas itu sebesar Rp400.000 per TKI, dari masa pelatihan hingga setelah bekerja sesuai dengan ketentuan Ke-
menakertrans.
Potensi presmi Perincian besaran pembayaran premi tersebut meliputi Rp50.000 untuk masa pelatihan, Rp300.000 untuk masa kerja, dan Rp50.000 untuk masa purna. "Premi yang ditetapkan Rp400.000 per TKI dan potensi TKI yang ke luar negeri sebanyak 1 juta orang per tahun. Total premi yang bisa dihimpun dari asuransi TKI mencapai Rp400 miliar per tahun." Lukman menuturkan rata-rata penyerapan yang diperoleh pengelola asuransi TKI hanya sebesar 60%, atau Rp240 miliar, dari potensi premi tersebut. "Potensi premi yang ada, yaitu sebanyak 1 juta TKI per tahun. Yang tercatat diasuransikan biasanya hanya 60%, dan sisanya tidak tahu diasuransikan atau tidak kalau melalui agen penyalur yang tidak resmi,” katanya. Lukman menyatakan Konsorsium Asuransi Proteksi memberikan sebanyak 13 jenis perlindungan risiko dan TKI membayar premi sebesar Rp400.000 per orang. Perlindungan itu seperti risiko meninggal dunia dengan klaim Rp50 juta dan biaya pemakaman Rp5 juta, risiko sakit dengan klaim maksimal Rp50 juta untuk biaya perawatan, risiko kecelakaan kerja dengan klaim Rp50 juta dan biaya pemulangan TKI. Selain itu, risiko gagal berangkat bukan kesalahan TKI dengan klaim 110% dari jaminan, risiko tindakan kekerasan dan pemerkosaan dengan klaim maksimal Rp50 juta, risiko kesalahan penempatan TKI dengan klaim Rp20 juta dan biaya pemulangan. Konsorsium juga memberi perlindungan risiko pemutusan hubungan kerja dengan klaim maksimal Rp25 juta, risiko masalah hukum dengan klaim maksimal Rp100 juta untuk membayar pengacara, dan risiko upah tidak dibayar dengan klaim sebesar upah yang tidak dibayar. (04)
BISNIS/DEDI GUNAWAN
TARGET KREDIT: Seorang karyawati PT Bank ICB Bumiputera Tbk menghitung pecahan Rp100.000 hasil setoran nasabah di Jakarta, beberapa waktu lalu. Bank itu menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 28% dan dana pihak ketiga 35% sampai dengan akhir 2010.
JASA & PROPERTI
6 Pelancong asal Korsel ke Bali turun 2,09% DENPASAR: Wisatawan Korea Selatan yang berkunjung ke Bali selama periode Januari-Agustus 2010 tercatat 83.342 orang, turun 2,09% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 85.123 orang.
Pelancong Korsel ke Bali Januari ± Agustus
85.123
83.342
2009
2010
Turun/Naik : -2,09%
Gede Suarsa, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, mengatakan mereka datang ke Bali seluruhnya lewat Bandara Ngurah Rai, dan dua orang melalui pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar. Para wisatawan tersebut dapat terlayani dengan jumlah pramuwisata di Bali yang tercatat 647 orang. Korsel menempati posisi keenam sebagai negara pemasok wisatawan terbanyak, setelah Australia, Jepang, China, Malaysia, dan Taiwan. Negara itu memberikan kontribusi sebesar 4,97% dari total wisman yang berkunjung ke Bali sebanyak 1.678.170 orang.
Sumber: Bloomberg
BISNIS/ANTARA/T. PURNAMA
PILAR Asean Jazz digelar di Batam JAKARTA: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata kucurkan dana Rp600 juta untuk penyelenggaraan Asean Jazz Festival ketiga di Batam untuk menjaring kunjungan wisman terutama dari Singapura dan Malaysia. "Dana penyelenggaraan juga ditanggung oleh Pemkot Batam sebagai tuan rumah kegiatan cross border program ini. Namun, tidak semuanya dalam bentuk dana tunai tapi penyediaan berbagai fasilitas" kata Sapta Nirwandar, Dirjen Pemasaran, kemarin. Kegiatan yang berlangsung 15-16 Oktober 2010 di Harbour Bay Batam, Nagoya ini sekaligus mengisi kegiatan Visit Batam Year 2010. (BISNIS/HSS)
RSUD Poso incar Rp5,7 miliar POSO: Manajemen RSUD Poso yakin target pendapatan yang dibebankan terhadap institusi jasa layanan kesehatan itu sebesar Rp5,7 miliar tercapai, mengingat realisasinya hingga September 2010 mencapai Rp3,3 miliar. N. Taufan Karwur, Direktur RSUD Poso, mengatakan realisasi pendapatan itu didominasi oleh penerimaan dana Jamkesmas Rp1,6 miliar. Adapun proyeksi pendapatan dana Jamkesmas hingga akhir tahun Rp2,6 miliar. “Kami optimistis target pendapatan seperti di APBD akan tercapai pada akhir tahun ini,” kata Karwur, kemarin. (ANTARA)
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Penetapan asuransi dinilai tak transparan KPPU: Seharusnya melalui tender OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah diminta transparan dalam penetapan asuransi perlindungan TKI, menyusul terbitnya Kepmenakertrans No.214/X/ 2010 tentang Pencabutan Penetapan Konsorsium Asuransi Tenaga Kerja Indonesia. Pasalnya, penyelesaian klaim asuransi TKI bermasalah hingga kini tidak jelas dan ada kesalahan dalam penerbitan persetujuan perusahaan asuransi TKI No. B.184/MEN/PPTK–TKLN/VIII/2010, serta Kepmenakertrans No.209/MEN/IX/ 2010 tentang Penetapan Konsorsium Asuransi Proteksi TKI. Halomoan Hutapea, Ketua Bidang Hukum dan Organisasi Ajaspac (Asosiasi Jasa Penempatan Tenaga Kerja Asia Pasifik), mengatakan keputusan pencabutan penetapan konsorsium asuransi TKI (yang lama) itu sama sekali tidak menerangkan penyebab adanya pencabutan. Bahkan, dalam keputusan pencabutan asuransi perlindungan yang tertanggal 1 Oktober 2010 itu hanya menimbang tentang ditetapkannya Permenakertrans No. 07/MEN/V/2010 tentang Asuransi TKI. “Seharusnya dalam keputusan pencabutan konsorsium yang lama terdapat klausul tentang dasar - dasar yuridis yang jelas atas operasional mereka selama ini,” katanya, kemarin. Sejak 2006 hingga September 2010, terdapat sembilan konsorsium asuransi TKI dengan total perusahaan 48 unit. (lihat tabel) Pada September 2010, diterbitkan Kepmenakertrans No.209/MEN/IX/2010 yang hanya menetapkan satu konsorsium asuransi Proteksi TKI dengan diketuai PT Asuransi Central Asia Raya. Menanggapi hal itu, Menakertrans Muhaimin Iskandar menjelaskan penetapan satu konsorsium asuransi sudah melalui verifikasi dan seleksi yang ketat, sehingga keputusan itu seperti dipersyaratkan dalam Permenakertrans No.07/MEN/V/ 2010 tentang Asuransi TKI. “Selama 1 tahun ini kami sudah dicoba dengan sembilan konsorsium dan pemerintah sudah upayakan penyempurnaan dalam pelayanannya, tetapi aspek manfaatnya tidak maksimal,” ujarnya. Jadi, katanya, hasil kajian dan analisis sampai penilaian dengan sistem ranking
Konsorsium asuransi TKI dengan masing–masing ketua 2006–Sept 2010 1. PT Asuransi Jasa Indonesia 2. PT Asuransi Adira Dinamika 3. PT Asuransi Ramayana Tbk 4. PT Asuransi Umum Mega 5. PT AJB Bumiputera 1912 6. PT Arthagraha General Insurance 7. PT Asuransi Tugu Kresna Pratama 8. PT Asuransi Central Asia Cabang Syariah 9. PT Asuransi Purna Arthanugraha September 2010–kini 1. PT Asuransi Central Asia Raya*) Sumber: Kemenakertrans, diolah. Ket: *) Kepmenakertrans No.209/MEN/IX/2010 tentang Penetapan Konsorsium Asuransi TKI Proteksi TKI, tertanggal 6 September 2010
dan survei lapangan, ditetapkan satu konsorsium untuk memudahkan kendali dan mempermudah pengajuan klaim.
Tender transparan Anggota Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Erwin Syahril menyatakan dalam penetapan asuransi dan konsorsium asuransi perlindungan TKI seharusnya melalui tender atau lelang yang transparan. Maksudnya, menurut dia, dengan banyaknya perusahaan asuransi dan pentingnya perlindungan terhadap TKI maka pemerintah wajib menetapkan perusahaan asuransi yang benar-benar memberikan perlindungan yang memadai. “Bisa saja dibentuk dua konsorsium dengan fokus penanganan asuransi kecelakaan dan kematian, sehingga tidak ada yang namanya monopoli,” tegasnya. KPPU akan menerbitkan kebijakan penanganan asuransi perlindungan TKI untuk disampaikan kepada Presiden, DPR dan lembaga terkait lainnya, karena sering terjadi eksploitasi terhadap perlindungan TKI. Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Bantuan Hukum Tenaga Kerja Indonesia (LBH TKI) Yudi Hermawan meminta Menakertrans Muhaimin Iskandar untuk melakukan klarifikasi ulang terkait dengan keputusan penetapan PT Centra Asia Raya (CAR) sebagai konsorsium asuransi TKI. “Kami menemukan ada perbedaan data, versi Bapepam [Badan Pengawas Pasar Modal] dan lembaga keuangan dengan versi PT CAR,” ungkap Yudi, belum lama ini. (
[email protected]) • Berita terkait F8
BISNIS/MELLY RIANA SARI
KERJA SAMA PELAYANAN: Presiden Direktur PT BMW Indonesia Ramesh Divyanathan (kiri) berbincang dengan General Manager Hotel Indonesia Kempinski Marten Schwass di sela-sela penyerahan Sport Activity Vehicle, BMW X5 terbaru secara simbolis di Jakarta, kemarin. BMW Indonesia bekerja sama dengan Hotel Indonesia Kempinski dalam pemasaran dan pelayanan terhadap pengunjung, termasuk program corporate social responsibility (CSR). Kerja sama tersebut untuk memberikan keuntungan bagi pelanggan melalui gabungan pelayanan dari dua merek.
Tenaga terampil konstruksi bersertifikat dipacu OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
menargetkan peningkatan tenaga terampil yang saat ini baru 30% dari total tenaga kerja konstruksi menjadi 60%. Sektor konstruksi adalah sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja cukup besar, dan dapat menampung peralihan pekerjaan dari sektor lain, sehingga perlu peningkatan kompetensi melalui pelatihan dan sertifikasi. Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJKN) Malkan Amin mengatakan pembinaan terhadap tenaga kerja konstruksi di Indonesia perlu dilakukan bersama antara pemerintah dan asosiasi terkait. Pemerintah juga diminta menerapkan fungsi-fungsi manajemen dan sistematis pada suatu proyek konstruksi secara efektif dan efisien. “Kami siap membantu pemerintah dalam mengembangkan kompetensitas tenaga kerja konstruksi, sehingga target pencapaian infrastruktur di Indonesia bisa berjalan baik jika ada komitmen bersama.”
JAKARTA: Pemerintah berupaya meningkatkan kompetensi tenaga konstruksi dengan target memperbanyak tenaga terampil dan tenaga bersertifikat. Berdasarkan data Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum, jumlah tenaga konstruksi di Indonesia sekitar 5,7 juta orang, dengan perincian tenaga ahli sekitar 10%, tenaga terampil 30%, dan selebihnya tenaga kerja belum terampil 60%. Sementara itu, sejak diterbitkan UU No 18/1999 tentang Jasa Konstruksi, jumlah tenaga terampil bidang konstruksi yang telah mengantongi sertifikat kompetensi hanya sekitar 3%-4%. “Baru itu kemampuan pemerintah, karena dalam 5 tahun terakhir hanya 350.000 orang tenaga konstruksi yang disertifikasi,” kata Kepala Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Bambang Guritno seusai Lomba Tukang, Mandor dan Operator Alat Berat Tingkat Nasional, keTenaga kerja konstruksi di Indonesia marin. Perincian Jumlah Persentase Oleh karena itu, pemerintah (Orang) (%) meminta peran aktif dari asosiaTenaga ahli 570.000 10 si dan pemerintah daerah untuk Tenaga terampil 1.710.000 30 meningkatkan kompetensi tenaTenaga belum terampil 3.420.000 60 ga kerja yang andal agar mampu 5.700.000 100 Total bersaing dengan tenaga kerja asing dalam bidang konstruksi. Sumber: Badan Pembinaan Konstruksi, 2010 Konkretnya, Kementerian PU
Medan akan gelar Real Estate Summit OLEH MASTER SIHOTANG Bisnis Indonesia BISNIS/ANDI RAMBE
MELEPAS KEBERANGKATAN HAJI: Sejumlah keluarga dan kerabat jemaah calon haji melambaikan tangan ke sebuah pesawat yang membawa jemaah calon haji menuju tanah suci Mekkah di Taman Dirgantara Polonia
Medan, Sumatra Utara, kemarin. Keluarga dan sanak saudara mengiringi keberangkatan kloter 1 jemaah calon haji embarkasi Medan asal Sumut dari tempat tersebut dengan karcis Rp2.000 per orang untuk satu kali masuk.
LIPI diminta serap aspirasi kaji UU Ketenagakerjaan OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kemenakertrans meminta Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) untuk mengkaji UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan dengan mengikutsertakan lembaga kerja sama (LKS) Tripartit Nasional dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Pasalnya, revisi tersebut membutuhkan aspirasi semua lembaga terkait, yakni di LKS Tripartit yang terdiri dari kalangan pengusaha, serikat pekerja/serikat buruh (SP/ SB) dan pemerintah, juga LSM sebagai penyeimbang. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskan-
dar, revisi UU Ketenagakerjaan mendesak dilakukan, karena tidak sesuai dengan perkembangan ketenagakerjaan masa kini. “Pembahasan revisi UU Ketenagakerjaan dengan lembaga terkait diharapkan sudah dilakukan pada 2011 dan segera dapat dilanjutkan dengan proses legislasi,” ujarnya seusai pelantikan eselon II dan III Kemenakertrans, kemarin. Biasanya, pengkajian oleh LIPI paling lama 3 bulan, sehingga mulai tahun depan pembahasan revisi UU itu dapat dilakukan. Para pemangku kepentingan ketenagakerjaan yang lain, seperti akademisi juga diminta bersikap proak-
Poin penting dalam pembahasan UU Ketenagakerjaan 1. Pesangon, 2. Tenaga kerja asing 3. Mogok kerja 4. PHK (pemutusan hubungan kerja) 5. Alih daya 6. Jaminan sosial Sumber: OPSI, 2010
tif dan ikut mengkaji UU Ketenagakerjaan. Sejumlah permasalahan yang menjadi kajian pembahasan LIPI a.l. penanganan outsourcing (alihdaya) dan pesangon bagi pekerja yang terkena PHK (pemutusan
hubungan kerja). Wakil Ketua Dewan Penasihat OPSI (Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia) Timboel Siregar menilai hasil kajian LIPI akan sama dengan hasil kajian dari lima universitas yang dilakukan pada 2006, yakni lima hal yang harus dilakukan perubahan, yakni mengenai pesangon, tenaga kerja asing (TKA), mogok kerja, PHK, dan alih daya. “Dalam hasil kajian lima universitas itu tidak memasukkan tentang jaminan sosial dalam revisi UU Ketenagakerjaan, padahal masalah tersebut menyangkut kesejahteraan masyarakat, khususnya pekerja,” tutur Timboel.
MEDAN: Real Estate Summit Asia Pacifik, yang direncanakan digelar di Macau, akhirnya dipindahkan ke Medan pada 2223 Oktober 2010, di tengah penyelenggaraan Pesta Danau Toba. Rusmin Lawin, Ketua Panitia Federation Internationals des Administrateurs de Bien-Conselis Immobiliers (FIABCI) atau the International Real Estate Federation, mengutarakan perhelatan internasional itu sengaja ditarik ke Medan karena ada momen Pesta Danau Toba. “Kami berupaya meyakinkan Sekretariat FIABCI agar summit kali ini diselenggarakan di Medan. Ternyata tawaran REI Sumut disambut positif. Jadilah Medan sebagai tuan rumah,” ujarnya, kemarin. FIABCI yang beranggotakan 120 asosiasi di 60 negara. Adapun FIABCI Asia Pacific Regional memberikan layanan administrasi di Australia, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, hingga Nepal. Pertemuan kali ini merupakan salah satu bentuk pelayanan jejaring dan peluang bisnis kepada para anggotanya. Pertemuan sebelumnya diselenggarakan di Selangor, Pattaya, Manila, Jakarta, Singapura, Ho Chi Minh City, Kuala Lumpur,
Makassar, dan Bangkok. Ketua DPD REI Sumut ini mengatakan pertemuan kali ini akan dipadukan dengan Rapat Kerja Daerah REI Sumatra Utara 2010. Berbagai topik seminar akan disampaikan oleh para pakar realestat dari Australia, Macau, Singapura, dan Malaysia. Rusmin mengatakan Sumut memiliki kesempatan memanfaatkan pertemuan ini untuk menawarkan potensi ekonomi dan peluang bisnis, termasuk pariwisata kepada komunitas dunia usaha mancanegara. Sekretaris Daerah Pemprov Sumut RE Nainggolan menyambut positif even internasional yang diselenggarakan di daerah ini apalagi mampu menarik investor asing menanam modal di Sumut. “Sudah lama daerah ini tidak pernah menyelenggarakan event internasional, terutama forum-forum bisnis. Langkah REI Sumut menjadi tuan rumah pertemuan realestat se-Asia Pasifik patut disambut positif,” tuturnya. Apalagi, sebentar lagi Bandara Polonia akan dipindahkan ke Kualanamu, memberikan peluang baru bagi pengusaha properti di kota nomor tiga terbesar di Indonesia ini. “Sudah waktunya Medan memiliki gedung pencakar lagit, karena keterbatasan lahan. Pembangunan vertikal menjadi alternatif membangun Medan.”
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
7
Penjualan mobil di AS periode September
2010
957.529 2009
unit
745.529 unit
PENGHARGAAN KEPUASAN PEMBELI:
Penjualan mobil di AS tumbuh 28,5% WASHINGTON DC: Penjualan mobil dan truk kecil di Amerika Serikat pada September 2010 menunjukkan lonjakan yang mengesankan, tumbuh 28,5% dari penjualan tahun lalu sebesar 745.529 unit menjadi 957.529 unit. Pertumbuhan terbesar pada tahun ini kemungkinan besar disebabkan oleh kecilnya penjualan pada September 2009 setelah Pemerintah Amerika Serikat memutuskan penghentian program subsidi untuk penggantian ke mobil ramah lingkungan (cash for clunkers). Dari seluruh unit yang terjual pada September, 732.184 unit diproduksi di AS, jumlah yang lebih besar 30,8% dibandingkan dengan September 2009. Untuk periode Januari-September 2010, produksi domestik menyumbangkan 6.623.772 atau 76,88% dari total 8.614.850 unit yang terjual. Sumber: Bloomberg
Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan (kiri) berbincang dengan Managing Director J.D Power Asis Pacific Gerrit Kuyntjes di sela-sela penyerahan penghargaan Sales Satisfaction Index (SSI) dari J.D Power untuk perseroan di Jakarta, kemarin. SSI adalah survei yang mempelajari kepuasan pembeli kendaraan roda empat terhadap pengalaman pembelian dan pengantaran kendaraan. BISNIS/DEDI GUNAWAN
Produksi mobil bisa 800.000 unit
BLOOMBERG/11/ADI PURDIYANTO
Harga mobil bekas di pasar kembali turun
AKSELERASI Pasar motor sport menggeliat SURABAYA: Sejumlah agen tunggal pemegang merek (ATPM) dan diler sepeda motor di Jawa Timur meyakini pasar di segmen sport akan membaik pada akhir tahun ini. Sales Area Manager PT Bajaj Auto Indonesia Imam Zamani mengatakan pada tahun ini pangsa sepeda motor sport dari semua merek masih berada pada angka 8%. Tahun depan, Bajaj optimistis angkanya dapat mencapai 12% dengan keluarnya varian baru. Penjualan sepeda motor sport Honda oleh PT Mitra Phinastika Motor di Jatim juga diklaim meningkat meski sempat tergencet oleh libur Lebaran. Selain Bajaj dan Honda, Yamaha yakin pasar motor sport akan semakin membaik. (BISNIS/K17)
Bisnis di daerah belum tergarap JAKARTA: Pengusaha nasional diharapkan lincah menggarap peluang bisnis di daerah yang sangat besar agar tidak direbut oleh investor asing. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan geliat perekonomian daerah merupakan sumber kekuatan ekonomi nasional. Peluang usaha, tuturnya, kini banyak tumbuh di daerah sehingga selayaknya pengusaha nasional memberi perhatian lebih kebangkitan usaha di daerah. "Kalau tidak digarap, justru akan dimanfaatkan oleh investor asing," katanya kemarin. (BISNIS/RAF)
Pasokan alutsista diutamakan dari dalam negeri OLEH LINDA T. SILITONGA & IRSAD SATI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan memprioritaskan pasokan alat utama sistem senjata (alutsista) dari industri strategis di dalam negeri atau kerja sama produksi dengan produsen luar negeri. Kebijakan tersebut merupakan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas di Istana Presiden kemarin. Untuk pengadaan alutsista, Kepala Negara menginstruksikan tiga BUMN industri strategis, yakni PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan PT Pindad, untuk mendukung penguatan dan modernisasi sistem senjata. Adapun untuk peralatan yang belum bisa diproduksi oleh industri di dalam negeri, pemerintah akan menempuh kebijakan kerja sama produksi antara industri nasional dan negara sahabat. “Minggu [10 Oktober] saya melakukan pertemuan informal. Saya undang pimpinan dari DI, PAL dan Pindad dengan pimpinan TNI untuk menelaah secara lebih mendalam kebutuhan riil alutsista yang saya sampaikan dalam sidang kabinet pada 4 Oktober, sekaligus
dalam amanat saya pada 5 Oktober lalu,” katanya seusai rapat. Presiden mengatakan dengan mengerahkan kemampuan industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan alutsista, akan tercipta efisiensi sekaligus menggerakkan industri, menyerap tenaga kerja, dan menimbulkan efek domino bagi sektor usaha lain. Menurut Kepala Negara, setelah pertemuan informal dengan para pimpinan BUMN itu, Menteri Pertahanan, Panglima TNI, dan sejumlah menteri di bidang ekonomi, akan dibuat program riil untuk membangun kekuatan dan modernisasi alutsista. “Pembangunan kekuatan dan modernisasi alutsista memang sudah saatnya kita lakukan,” tegasnya. Sementara itu, Panglima TNI Agus Suhartono mengatakan pemerintah menjajaki pasokan helikopter, panser, dan pesawat CN-235 dari industri strategis guna memperkuat alutsista dalam negeri. Kebijakan tersebut, tuturnya, menyusul keputusan pemerintah untuk mendapatkan penambahan alutsista dari dalam negeri, sepanjang mampu diproduksi oleh industri nasional.
OLEH RUDI ARIFFIANTO & SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perindustrian meyakini kinerja sektor otomotif akan semakin membaik pada 20112012 seiring dengan rencana perluasan kapasitas produksi pabrikan di dalam negeri. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan apabila pemerintah bisa menggaet investor untuk memindahkan produksi empat hingga lima model barunya ke Indonesia, produksi mobil nasional dapat menembus angka 800.000 unit tahun depan. “Pasar dalam negeri bagus, kemampuan pekerja juga bagus, kita banyak ekspor,” tuturnya kemarin. Tahun ini, produksi mobil nasional diperkirakan mencapai sekitar 700.000 unit, atau lebih tinggi dari produksi tahun lalu yang hanya mencapai 464.816 unit. Produksi diperkirakan bisa mencapai 1 juta unit pada 2014 dengan melihat perkembangan kondisi pasar Indonesia yang semakin membaik. Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan bahkan memperkirakan
mobil bekas menembus pada tahun ini pasar mobil 720 angka 2.300-an unit di Indonesia dapat mencalebih. pai angka 720.000 unit. 604 Di tempat terpisah, PT “Kalau melihat tren Verenca Oto Finance Tbk dalam beberapa bulan ter534 483 (Verena Finance) mengakhir, saya kira angkanya 483 3 ungkapkan perseroan opdapat melampaui 700.000 433 timistis dapat menyalurunit, yaitu bergerak di 354 319 31 319 1 kan pembiayaan mobil 720.000 unit,” ujarnya dabekas sebesar Rp100 mililam konferensi pers tenar di WTCM2. Sepanjang tang pemaparan hasil studi Januari-September, Vetentang indeks kepuasan rena Finance telah mepenjualan di Indonesia nyalurkan pembiayaan (SSI) dan indeks kepuasan (ribu unit) lebih dari Rp62 miliar. konsumen (CSI) yang di“Pertumbuhan pembialansir lembaga riset JD yaan tahun ini diharapPower, kemarin. 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010* kan 34% dibandingkan Untuk tahun ini Toyota Sumber: Gaikondo, diolah *) proyeksi BISNIS/ADI PURDIYANTO dengan tahun lalu. Kami mendapat penghargaan seoptimis target penyaluran bagai perusahaan otomotif dengan Sales Satisfaction Index tor dapat melewati angka pen- Ini merupakan tren tahunan bah- Rp100 miliar di WTCM2 ini bakal (SSI) dan Customer Satisfaction jualan mobil rekannya di Thai- wa setelah Lebaran biasanya har- tembus. Permintaan saat ini cuIndex (CSI) terbaik di Indonesia. land untuk merebut posisi seba- ga turun. Yang unik kali ini per- kup baik, sekitar 100-an unit apliPada kesempatan itu Johnny gai subsidiary Toyota dengan pen- mintaan mobil bekas setelah kasi per bulan, diharapkan terus juga mengatakan bahwa penu- jualan terbesar di Asia Tenggara. Lebaran biasanya turun, tapi naik,” ujar Hendarto Sucianto, runan penjualan pada September tahun ini tetap stabil dan bagus,” Manajer Cabang Verena Oto Finance WTCM2. merupakan hal yang sangat wa- Mobil bekas ujarnya baru-baru ini. Pekan lalu, Verena Finance jar. Sebab, hari kerja pada bulan Dia menjelaskan harga mobil Sementara itu, harga mobil itu efektif memang hanya 15 hari. bekas kembali turun dengan ko- bekas Toyota Innova keluaran menggelar pengundian program Sebagaimana diketahui, pasar reksi sekitar Rp5 juta—Rp10 juta 2008-2009 biasanya dipasarkan Gebyar Verena untuk memperkumobil nasional pada September per unit, menyusul berakhirnya pada kisaran Rp200 juta, tetapi at promosi dan penetrasi di pasar hanya sebesar 49.171 unit, anjlok puncak permintaan (peak seasons) menjelang Lebaran harga ter- mobil bekas. Menurut dia, permintaan pem24,1% dibandingkan dengan bu- periode Lebaran pada bulan lalu. dongkrak naik menjadi Rp210 lan sebelumnya dan menjadi titik Harjanto Kosasih, Senior Mar- juta-Rp215 juta per unit. Saat ini biayaan mobil bekas di Bursa terendah sepanjang tahun ini. keting Manager PT Marga Sadhya harga mobil bekas tersebut turun Mobil Seken WTC M2 sendiri setiap tahunnya rata-rata mengalami Meski memprediksi total pasar Swasti, pengelola Bursa Mobil Se- ke level normal. pada tahun ini bakal mencapai ken WTC Mangga Dua Jakarta, Pada September, bursa mobil peningkatan sekitar 30%. Umumnya nasabah membutuh720.000 unit, tetapi Johnny juga mengatakan masa puncak per- bekas WTC M 2 mampu melego melihat pasar Indonesia masih mintaan telah berlalu dan saat ini sebanyak 2.135 unit kendaraan, kan jasa pembiayaan untuk motertinggal dari Thailand. Tahun harga jual mobil bekas hampir un- lebih tinggi di atas rerata pen- bil-mobil bekas yang harganya ini Negeri Gajah Putih itu mem- tuk semua merek, kembali turun. jualan bulanan sekitar 1.500 unit- berkisar Rp100 juta-Rp250 juta prediksi volume penjualan sebe“Mulai turun setelah Lebaran, 2000 unit. Pada puncak per- atau mobil kelas menengah. (11/TRI sar 750.000 unit. kisarannya Rp5 juta-Rp10 juta mintaan menjelang Lebaran lalu, D. PAMENAN) (rudi.ariffianto@bisnis. Dia pesimistis Toyota Astra Mo- dan hampir untuk semua merek. Herlijoso mengakui penjualan co.id/
[email protected])
Penjualan mobil di Indonesia
Foton tambah lini produk di segmen niaga OLEH TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pabrikan mobil asal China Foton menambah lini produknya di pasar kendaraan niaga dengan merilis varian pikap. CEO PT Indobuana Autoraya Paulus Suranto mengatakan varian dengan seri Foton Loader BJ1028 dilansir untuk mengisi kebutuhan kalangan dunia usaha membutuhkan armada bisnis di segmen low end. “Dengan selisih harga yang besar, sisa dananya bisa digunakan untuk investasi lain,” ujarnya kemarin. Foton Loader dipasarkan dengan harga Rp110 juta (on the road, Jakarta), lebih rendah sekitar 30% dibandingkan dengan kendaraan sejenis lainnya. Varian tersebut diproduksi dengan mesin berkapasitas 2.200 cc, diesel, berbahan bakar solar dengan standar Euro 2. Tenaga yang besar dihasilkan mencapai 75 PS, dengan konsumsi bahan bakar sekitar 15 km/liter berdasarkan uji pabrik dalam keadaan normal. Paulus meyakinkan varian ketiga Foton di Indonesia tersebut didesain dengan daya angkut yang lebih maksimal karena as roda menggunakan full floating rear axle yang kuat. Kalangan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) mobil merek China belakangan semakin optimistis tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia terhadap mobil asal Negeri Tirai Bambu itu secara bertahap telah mulai membaik. Dengan kondisi tersebut, sebagian pabrikan otomotif asal China semakin agresif menggarap pasar Indonesia. General Manager PT Indobuana Auto Raya Andrew Hartono mengatakan pihaknya memang harus bekerja keras untuk membangun kepercayaan masyarakat akan kualitas mobil asal China. “Pencitraan buruk tentang kualitas produk otomotif asal China tampaknya terjadi akibat pengalaman buruk dengan
sepeda motor asal China yang beberapa tahun lalu sempat membanjiri pasar,” ujarnya belum lama ini. Untuk memperbaiki citra kualitas tersebut, lanjut Andrew, ATPM mobil Foton itu saat pertama kali masuk ke Indonesia menetapkan strategi untuk lebih dulu menyiapkan suku cadang dan layanan purnajual di setiap wilayah sebelum memasukkan mobil. Terlebih lagi, lanjutnya, kepercayaan konsumen juga tumbuh karena merek Foton dipasok oleh perusahaan yang berbendera Indomobil Grup. Hingga kini Foton telah memasok tiga kendaraan niaga ke pasar Indonesia, antara lain varian engkel dan truk ringan. Menurut dia, saat ini Indobuana Auto Raya tengah bersiap untuk merakit varian terbarunya di pabrik perakitan nasional assembler di kawasan Pulogadung.
Ekspansi Geely Sementara itu, pabrikan mobil asal China lain, Geely, juga terus memperkuat posisinya di Indonesia dengan bersiap masuk ke pasar Jakarta. “Kami memang lebih dulu membangun jaringan di daerah sebelum masuk ke Jakarta. Persiapan matang memang perlu dilakukan karena persaingan di pasar Jakarta sangat ketat,” ujar Presiden Direktur PT Geely Mobil Indonesia A. Budi Pramono, belum lama ini. Saat masuk ke Indonesia, Geely lebih dulu mengoperasikan jaringan penjualan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Kalimantan. Budi meyakini sejauh ini tingkat penerimaan pasar terhadap merek Geely sudah cukup baik. Karena itu, ATPM itu sudah berani masuk Jakarta. Budi mengatakan konsumen otomotif di Indonesia saat ini sudah semakin bijaksana dalam menentukan pilihan. Karena itu, dia merasa tidak kesulitan membangun merek Geely di tengah pencitraan tentang rendahnya kualitas produk asal China.
ENERGI
8
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Semua desa di Merangin dapat listrik 2013
Visi 25/25 butuh insentif pemerintah
MERANGIN: Pemerintah Kabupaten Merangin, Jambi, menargetkan semua desa yang ada di kabupaten itu yang berjumlah 202 desa dapat dialiri listrik pada 2013.
Setiap tahun harus ada target konsumsi energi terbarukan dalam APBN
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Markoni mengatakan saat ini 75% dari jumlah desa di Merangin telah dialiri listrik. "Hanya tersisa 25% desa yang belum memiliki jaringan penerangan listrik, sementara pengembangan terus dilakukan setiap tahunnya," kata Markoni kemarin. Pengembangan jaringan listrik yang diupayakan, juga termasuk di dalamnya pembangkit listrik tenaga mikro hidro yang telah dikembangkan di berbagai desa dalam Kabuapten Merangin. Di samping itu, pemkab mendapatkan bantuan dari dana alokasi khusus untuk penambahan jaringan baru setiap tahun sehingga akan mempercepat penambahan jaringan listrik baru. "DAK di bidang listrik adalah program nasional yang baru dimulai tahun ini."
Rasio elektrifikasi Sumatra 2009 72,7% NAD Sumut 75,5% 44,7%
Kepri & Riau
67,6% Sumbar 50,3% Sumsel, Jambi & Bengkulu
47,1% Lampung
ANTARA/ADI PURDIYANTO
EKSPLORASI
OLEH NURBAITI & APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian ESDM segera mengajukan permintaan insentif kepada Kementerian Keuangan untuk mempercepat pengembangan EBT sehingga visi 25/25 atas penggunaan energi itu sebesar 25% pada 2025 bisa tercapai. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luluk Sumiarso memperkirakan penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) pada tahun ini hanya 4,4%. Angka itu jauh lebih kecil dibandingkan dengan penggunaan energi fosil seperti batu bara 30,7%, minyak bumi 43,9%, dan gas bumi 21%. Sementara itu, dalam visi 25/25, pemerintah menargetkan penggunaan EBT mencapai 25%, batu bara 32%, gas bumi 23%, dan minyak bumi 20%. Akan tetapi, pemerintah masih memberikan insentif berupa subsidi terhadap energi fosil tersebut. "Kami akan mengajukan in-
Energi No.30/2007. sentif ini untuk EBT Pengelompokan energi baru “Kami sedang mesehingga menjadi ngelompokkan summenarik untuk didan terbarukan ber EBT mana yang kembangkan, seperti Energi baru (B) Energi terbarukan (T) bisa diunggulkan halnya pemberian untuk mencapai tarsubsidi kepada BBN B1 T1 get visi 25/25 itu.” [bahan bakar nabati] Nuklir Panas Bumi Terkait dengan sebesar Rp2.000 per penggunaan energi liter," ujar dia, kenonfosil, Luluk marin. B2 T2 menjelaskan rasio Untuk mencapai Coal Bed Bioenergi kapasitas terpasang visi penggunaan Methane (CBM) per sumber daya EBT menjadi 25% masih terlalu kecil, pada 2025 , jelas dia, B3 yakni tenaga air kementeriannya T3 Gasified Coal 5,55%, panas bumi juga akan melakuHidro 4,2%, mini hidro kan konservasi ener17,56%, biomass gi hingga 37,25% T4 B4 0,89%, tenaga surya dengan memaksiSinar Matahari Liquefied Coal 0%, tenaga angin malkan penyediaan 0,015%, dan uranidan pemanfaatan T5 um 1%. EBT. Dengan begitu, B5 Angin Padahal, energi energi fosil hanya Hidrogen nonfosil di Indonesia dipakai sebagai pediperkirakan meminyeimbang. T6 liki potensi sumber Selain itu, optima- Sumber: Ditjen Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Samudera daya cukup besar. lisasi pengembangan BISNIS/ADI PURDIYANTO Dihubungi secara EBT tersebut dilakukan setidaknya sesuai dengan terbarukan dihasilkan dari sum- terpisah, Direktur Reforminer harga energi fosil, bila perlu juga ber daya energi berkelanjutan, Institute Pri Agung Rachmanto antara lain panas bumi, angin, meminta pemerintah menjabardisubsidi. Berdasarkan UU No.30/2007 bioenergi, sinar matahari, aliran kan target 2025 itu dalam rencatentang Energi, jelas dia, sumber dan terjunan air, serta gerakan na tahunan di setiap pengajuan energi baru adalah sumber ener- dan perbedaan suhu lapisan laut. APBN. Dengan begitu, perkemMenurut dia, pihaknya sedang bangan realisasi penggunaan gi yang dapat dihasilkan oleh teknologi baru antara lain nuklir, menyelesaikan clustering atau energi ini menjadi lebih terawasi. hidrogen, gas metana baru (coal pengelompokan jenis dan sum- Jika tidak, visi 25/25 akan sulit bed methane/CBM), batu bara ter- ber energi yang akan dituangkan terpenuhi. cairkan (liquified coal), dan batu dalam Rancangan Peraturan Pemerintah Energi Baru Terbaru- Faktor biaya bara tergaskan (gasified coal). Sementara itu, sumber energi kan (RPP EBT) sebagai UU Saat ini, ujar Pri Agung, energi
fosil digunakan secara luas karena biayanya lebih murah. Dia memberi contoh bahan bakar minyak yang masih relatif murah karena adanya subsidi dari pemerintah. Adapun jenis energi EBT, seperti BBN, pemberian subsidinya masih terbatas. “Harus ada kemauan politik dari permerintah untuk mewujudkan itu, seperti penekanan penggunaan bioetanol untuk sektor transportasi.” Lebih jauh dia menjelaskan pemakaian BBN di dalam negeri baru sekitar 250.000 kiloliter (KL) atau kurang dari 1% dari kapasitas yang mencapai 2,7 juta KL. Adapun untuk penggunaan gas nonkonvensional, seperti yang CBM , gas dari liquefied coal dan gasified coal, terlebih dulu membutuhkan kejelasan infrastruktur pendukung. Syarat adanya infrastruktur ini agar gas nonkonvensional tersebut tidak bernasib sama dengan gas konvensional (LNG) yang lebih banyak diekspor ke luar negeri. “Sistem bagi hasil juga harus jelas dulu supaya investasi gas nonkonvensional menarik.” Di sisi lain, Pri Agung menekankan perlunya insentif di bagian hilir energi geotermal sehingga ada kepastian pembelian dari PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) untuk disalurkan kepada masyarakat. (ibeth.nurbaiti@ bisnis.co.id/aprilian.hermawan@ bisnis.co.id)
Total berencana tambah 50 SPBU
Cadangan minyak Iran naik TEHERAN: Pemerintah Iran menyatakan cadangan minyak terbukti negara itu meningkat 9% dari posisi sebelumnya 138 miliar barel menjadi 150,31 miliar barel yang sebagian didorong oleh penemuan baru. "Cadangan minyak kami saat ini 150,31 miliar barel. Perhitungan kami masih berlangsung. Angka ini berasal dari laporan 6 bulan berdasarkan informasi produksi dan penemuan baru," kata Menteri Perminyakan Masoud Mirkazemi kemarin. Pengumuman tersebut datang sepekan setelah negara tetangganya, Irak, mengklaim telah mengalahkan jumlah cadangan minyak Iran. Pada 4 Oktober, Irak melaporkan kenaikan tajam dalam cadangan minyak terbukti. Irak menyatakan berada di posisi ketiga di seluruh dunia setelah Arab Saudi dan Venezuela. Irak mengumumkan cadangan minyak 143,1 miliar barel minyak atau naik 24% dari posisi sebelumnya 115 miliar barel. (ANTARA)
BISNIS INDONESIA
ANTARA/FANNY OCTAVIANUS
REVOLUSI ENERGI: Juru Kampanye Energi Greenpeace Asia Tenggara Hindun Mulaika menunjukkan laporan revolusi energi Greenpeace saat memberi keterangan pers di Jakarta, kemarin. Greenpeace mengampanyekan solusi iklim
dengan revolusi energi yaitu mendesak peralihan dari penggunaan bahan bakar fosil menuju penggunaan energi terbarukan.
TGI tunggu hasil investigasi kebocoran pipa gas BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Transportasi Gas Indonesia (TGI) berharap dapat mengetahui detail penyebab utama kebocoran pipa gas di ruas Grissik ke Duri yang terjadi akhir bulan lalu. Corporate Secretary TGI Ivan Irawan mengatakan sudah menunjuk tim investigasi independen dan tim internal yang saat ini terus sibuk mencari penyebab insiden kebocoran pipa di lokasi KP 277 yang terletak di Desa Kampung Sawah, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau. Pihak TGI juga sudah menyeleksi konsultan yang berkelas internasional dan diakui juga oleh Loss Adjuster Insurance Company. Akan tetapi, Ivan enggan menyebutkan identitas dari investigator dan konsultan tersebut. “Saya belum bisa menyebutkan kapan hasil investigasi tersebut bisa diumumkan. Kami mengharapkan secepatnya bulan Oktober ini hasilnya sudah selesai. Tapi kami belum tahu bagaimana pola kerja si konsultan ini,” ujar Ivan kepada Bisnis, kemarin. Lebih lanjut dia mengatakan
belum memutuskan apakah akan mengambil langkah peremajaan terhadap pipa guna mencegah insiden serupa terulang. Dia menyebutkan kalau dari data fisik dan hasil pengecekan intelligent pigging pipa yang dimilikinya masih bagus. “Tapi kami akan melakukan pengecekan lagi seluruh jaringan pipa Grissik Duri untuk memastikan kondisi terakhirnya.” Ivan juga masih belum bisa memastikan angka kerugian material yang diderita pihaknya akibat insiden tersebut. Dia hanya memperkirakan kalau per harinya kurang lebih toll fee sekitar US$300.000. Secara terpisah, Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Elan Biantoro mengatakan pada Minggu (10 Oktober) penurunan produksi untuk mengalirkan gas dari Grissik ke lapangan PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) di Riau pada angka 42.000 barel per hari (bph). Pada Sabtu sebelumnya, CPI sempat mengalami penurunan produksi hingga sebesar 152.000 Bph. Bocornya pipa tersebut memang
cukup memengaruhi rata-rata produksi minyak nasional. Elan mengatakan akibat insiden tersebut produksi minyak nasional pada Sabtu pekan lalu hanya sekitar 700.000 bph atau terendah sepanjang 2010. Adapun target rata-rata produksi minyak tahun ini sebesar 965.000 bph. VP Policy, Government& Public Affairs CPI Yanto Sianipar mengatakan proses pemulihan produksi pascaperbaikan pipa TGI berjalan dengan lancar. Saat ini hampir seluruh sumur produksi dan injeksi sudah kembali aktif. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan secara terperinci jumlah sumur tersebut. Adapun produksi normal CPI pada lapangan Duri ratarata 180.000 bph. “Produksi masih dalam tahap peningkatan. Proses pemulihan produksi ini membutuhkan waktu. Saya tidak bisa memastikan kapan produksi kami akan kembali normal,” ujarnya kepada Bisnis. Elan mengungkapkan berdasarkan hasil investigasi BPH Migas terungkap kalau kebocoran pipa gas TGI di KP 277 disebabkan oleh faktor geoteknik serta faktor usia pipa yang sudah hampir 10 tahun. (10)
JAKARTA: PT Total Oil Indonesia berencana menambah 50 buah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Tanah Air atau meningkat signifikan dari saat ini yang hanya lima SPBU. Brand & Communication Executive Total Oil Indonesia Rulianti Syahrul mengungkapkan Total memiliki rencana jangka panjang untuk memperkuat bisnis hilirnya, terutama bisnis SPBU di Indonesia. “Kami punya rencana jangka panjang untuk menambah hingga 50 SPBU di Indonesia. Namun, kami belum bisa menyebutkan waktu pasti pelaksanaannya,” ujar Rulianti kepada Bisnis kemarin. Dia mengatakan untuk tahun ini pihaknya berencana menambah tiga SPBU yang kemungkinan besar masih akan mengambil lokasi di Jakarta dan sekitarnya. Adapun perusahaan yang memiliki induk di Prancis ini sudah memiliki SPBU di daerah Daan Mogot, MT Haryono, Warung Buncit, BSD, dan Modern Land. Menurut Rulianti, konsep SPBU yang bakal dikembangkan masih sama dengan lima SPBU Total yang sudah ada saat ini. Terkait besaran investasi dan sumber pendanaan yang dibutuhkan untuk rencana tersebut, Rulianti tidak mau menyebutkan secara pasti. Pasalnya, setiap lokasi memiliki investasi yang berbeda dan saat ini Total belum mendapatkan lokasi yang diinginkan. “Untuk jangka pendek, penambahan SPBU kami kemungkinan besar masih akan berlokasi di Jabodetabek. Setelah itu, baru di kota besar lainnya yang ada di Jawa. Untuk luar Jawa masih rencana berikutnya.”
Segmen pasar yang diincar SPBU Total saat ini adalah segmen masyarakat perkotaan pengguna BBM nonsubsidi. Atas dasar itu, Rulianti menilai kebijakan pemerintah yang akan membatasi penggunaan BBM bersubsidi bisa memberi dampak bagi Total. “Wacananya sudah ada, tetapi implementasinya belum ada. Tapi kami belum bisa menyebutkan apa dampak yang bagi kami,” ujarnya. Secara terpisah, VP Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun mengatakan sedang berupaya memperbanyak ketersediaan bahan bakar nonsubsidi jenis pertamax agar mencukupi saat mulai diberlakukan pembatasan sehingga tidak terjadi kelangkaan.
Potensi peralihan General Manager Pertamina Retail BBM Region III Hasto Wibowo sebelumnya mengingatkan potensi peralihan konsumen ke SPBU milik asing dengan rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi melalui sistem klaster. (Bisnis, 22 September) Dia mengatakan pengusaha SPBU Pertamina yang di wilayahnya memiliki pesaing dengan SPBU asing telah mengingatkan risiko ini. Atas kekhawatiran itu, beberapa SPBU bahkan menolak rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi melalui sistem klaster. "Di wilayah yang dibatasi, tidak semua konsumen ke SPBU Pertamina. Bisa saja mereka lari ke kompetitor Pertamina. Ini kebijakan sebenarnya menguntungkan asing. Kawankawan [pengusaha SPBU] yang punya pesaing di wilayahnya itu yang menolak," ujarnya. (10)
HUKUM BISNIS
Bisnis Indonesia, Selasa. 12 Oktober 2010
PN tolak gugatan Pukuafu atas Newmont
Permohonan pendaftaran merek baru dan perpanjangan 2001 s.d Agustus 2010 (ribu permohonan) 45,8 38,8
36,3 28,4
40,8
41,6
43,2
45,0
32,0
12.4
PN Jakpus sidangkan gugatan Raga Perkasa
Baru
30,0
10,2
9
10,6
10,4
13,8 12,6
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
11.,7 10,9
11,2
8,3
Perpanjangan 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Pendaftaran merek baru terus menanjak 10 tahun terakhir JAKARTA: Pendaftaran merek baru ke Ditjen Hak Kekayaan Intelektual Kemenhuk dan HAM dalam 10 tahun terakhir menunjukkan tren yang terus meningkat, dari 28.425 pada 2001 menjadi 45.029 permohonan pada 2009. Pendaftaran merek baru pada 2010 diperkirakan akan lebih tinggi lagi jika melihat rata-rata pendaftaran per bulan pada tahun ini yang mencapai 4.008 permohonan. Dengan mempertimbangkan 4 bulan yang tersisa hingga Desember 2010 maka permohonan merek baru tahun ini akan mencapai sekitar 48.100, tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Permohonan pendaftaran merek baru sempat turun tipis pada 2009 menjadi 45.029 dari tahun sebelumnya yang mencapai 45.838. Sumber: Ditjen HKI Kemenhuk dan HAM
Keputusan pengadilan belum masuk pokok perkara
BISNIS/MSW/ADI PURDIYANTO
KLAUSUL PT GKI duga ada rekayasa pailit JAKARTA: Manajemen PT Grand Kota Investama (GKI) menduga adanya rekayasa dalam proses kepailitan PT Ratatex, tidak sekadar kasus penggelapan dokumen perusahaan oleh eks petinggi perusahaan itu. Dirut PT GKI Wayan Santoso mengungkapkan perbuatan Soekotjo Gunawan, bos perusahaan iklan Warna Warni yang mantan Dirut GKI, diduga terlibat konspirasi untuk mengambil alih dan menguasai persil di Gayungan, Surabaya seharga Rp95 miliar yang telah dibeli PT GKI. Pada 2005, imbuhnya, GKI memberikan uang muka lebih dari Rp15 miliar kepada PT Ratatex selaku pemilik persil. “Ini seolah-olah menjadikan PT GKI sebagai kreditur PT Ratatex. Padahal, jelas-jelas GKI ini telah membeli persil dari PT Ratatex,” ujar Wayan pada pers pekan lalu. (BISNIS/BAS)
JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan upaya hukum perlawanan yang diajukan PT Pukuafu Indah (pihak ketiga) atas putusan arbitrase terkait dengan divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) tidak dapat diterima. “Menyatakan upaya hukum perlawanan pelawan [PT Pukuafu] tidak dapat diterima,” kata Syarifuddin, ketua majelis hakim yang memeriksa perkara antara PT Pukuafu melawan pemerintah RI dan PT Newmont, saat sidang pembacaan putusan, kemarin. Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim menerima eksepsi yang diajukan oleh pemerintah RI (terlawan I) dan PT NNT (terlawan II), yang pada intinya menyebutkan bahwa gugatan yang dilayangkan oleh pelawan kabur. Pasalnya, menurut majelis hakim, dalam posita gugatannya pelawan tidak menguraikan mengenai hubungan hukum yang terjalin antara PT Pukuafu sebagai pelawan dan Pemerintah RI selaku terlawan I. Dalam petitum (tuntutan) pelawan justru memintakan pembatalan atas putusan arbitrase internasional dan menuntut agar dilakukan divestasi saham PT Newmont kepada perusahaan itu. Posita pelawan ini, menurut majelis hakim, tidak sejalan dengan petitum yang disampaikan dalam upaya hukum perlawanannya, apalagi pelawan juga melakukan penambahan dalam petitumnya. Presiden Direktur NNT Martiono Hadianto menyambut gembira putusan pengadilan yang menyatakan gugatan perlawanan Pukuafu atas putusan arbitrase 2009 adalah kabur dan tidak jelas.
Jalan panjang divestasi Newmont PT Pukuafu Indah melayangkan perlawanan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, terhadap Pemerintah Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), terkait dengan atas putusan arbitrase tentang divestasi PT Newmont. Dalam upaya hukum perlawanan No.416/PDT.G/2009/PN.JKT.PST itu, PT Pukuafu a.l. meminta agar pengadilan membatalkan putusan arbitrase internasional tertanggal 31 Maret 2009, terkait dengan proses divestasi saham PT Newmont dan menyatakan pihaknya sebagai pemilik 31% saham divestasi itu. PT Pukuafu mengajukan upaya hukum pembatalan putusan arbitrase tersebut dengan mengacu pada ketentuan Pasal 70 Ayat a, b, c UU No.30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. PT Pukuafu menilai putusan arbitrase yang mewajibkan PT Newmont mendivestasikan sahamnya kepada Pemprov Nusa Tenggara Barat dan Pemerintah RI adalah cacat hukum dan tidak mempunyai kekuatan eksekutorial. Sumber: Diolah dari berbagai sumber
“Kami menyambut baik putusan Pengadilan Negeri yang menolak gugatan tersebut atas dasar bahwa PTPI tidak memiliki kapasitas hukum untuk mempermasalahkan putusan arbitrase,” ujar Martiono dalam rilisnya kemarin.
Belum pokok perkara Kuasa hukum PT Pukuafu, Thomas Mukin, menyebutkan bahwa pihaknya masih mempunyai waktu dalam kurun 2 pekan mendatang, guna menentukan langkah hukum selanjutnya. “Tadi dalam putusan majelis hakim menyatakan tidak dapat diterima dan belum masuk ke pokok perkara. Jadi, kan bisa saja kita mengajukan upaya hukum lain,” kata Thomas, seusai jalannya sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin. Kuasa Hukum Pukuafu Indah Wisye H Koesoemaningrat mengungkapkan putusan atas perlawanan terhadap pemerintah dan NNT yang tercatat di bawah register perkara No.416/PDT.G/2009/PN.JKT.PST tersebut belum menyentuh pokok per-
BISNIS/ELH/ADI PURDIYANTO
kara karena majelis hakim hanya menilai posita dan petitum yang tidak sejalan. “Kami akan mempelajari penilaian majelis hakim itu dan segera mengajukan gugatan baru supaya majelis hakim membatalkan putusan arbitrase internasional dan menyerahkan saham divestasi 31% kepada Pukuafu,” katanya dalam keterangan pers, kemarin. Dia meyakini Pukuafu merupakan pihak yang berhak memiliki 31% saham divestasi NNT tersebut. Sementara itu, Newmont Indonesia United (NIL) dan Nusa Tenggara Mining Corporation (NTMC) sebagai pemegang saham asing sama sekali tidak default karena telah melaksanakan divestasi sesuai ketentuan Kontrak Karya Pertambangan 1986. Juru bicara PT Newmont, Rubi W. Purnomo, menyambut baik putusan majelis hakim tersebut dan dia berkukuh bahwa semua yang dilakukan oleh perusahaan itu selama ini sudah sesuai dengan putusan arbitrase internasional dan kontrak karya. (NURBAITI/10)(
[email protected])
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan diri berwenang untuk memeriksa perkara perlawanan yang diajukan PT Raga Perkasa Ekaguna terhadap pelaksanaan putusan arbitrase London Court of International Arbitration. Hal itu diungkapkan oleh ketua majelis hakim Sugeng Riyono dalam sidang pembacaan putusan sela perkara No.6/PDT/ARBINT/2009/PN.JKT.PST antara PT Raga Perkasa Ekaguna melawan Menck Gmbh, kemarin. Dalam pertimbangan hukumnya, majelis hakim menolak eksepsi yang diajukan oleh Menck Gmbh (termohon) yang pada intinya berpendapat bahwa perlawanan atas pelaksanaan putusan arbitrase internasional ini bukan menjadi kewenangan pengadilan negeri, melainkan kewenangan absolut dari Mahkamah Agung sebagaimana yang terdapat dalam ketentuan Pasal 30 jo Pasal 43 (1) UU MA. Akan tetapi, majelis hakim berpendapat bahwa secara hukum perlawanan yang diajukan oleh PT Raga Perkasa ini bukanlah upaya hukum yang biasa, melainkan upaya hukum luar biasa sebagaimana yang diatur dalam Pasal 70, 71, dan 72 UU No.30/1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa, sehingga tidak tunduk pada ketentuan UU MA itu.
Proses berlanjut Dengan adanya putusan sela yang menyatakan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat berwenang untuk
memeriksa perkara ini, majelis hakim akhirnya memerintahkan kedua pihak untuk melanjutkan proses pemeriksaan perkara pada 18 Oktober 2010 dengan agenda jawaban dari termohon. Terkait dengan putusan itu, kuasa hukum PT Raga Perkasa, Tony Budidjaja, mengapresiasi putusan ini dan menilai bahwa dengan adanya putusan ini menunjukkan upaya perlawanan yang dilakukan pihaknya adalah upaya hukum yang sah (legitimate), guna menegakkan hukum dan melindungi ketertiban umum di Indonesia. “Sebagaimana halnya suatu putusan pengadilan, putusan arbitrase pun tidak luput dari kekeliruan atau kekhilafan manusia. Sebagai kasus pertama, putusan ini akan bermanfaat untuk pembangunan hukum arbitrase nasional Indonesia, yang saat ini masih mengandung kelemahan di sana-sini,” kata Tony, kemarin. Di lain pihak, kuasa hukum Menck Gmbh, Yusfa Perdana, tetap berpendapat bahwa perkara ini bukan menjadi kewenangan pengadilan negeri, melainkan kewenangan MA. Yusfa menyebutkan pihaknya kemungkinan akan menyampaikan eksepsi kembali karena perlawanan ini dinilai sebagai pembatalan penetapan eksekuatur dan bukannya pembatalan putusan arbitrase. Lebih lanjut, dia juga menambahkan bahwa selama ini kedua pihak melakukan komunikasi secara intensif guna membahas kemungkinan perdamaian. “Selama ini ada diskusi damai dan saat ini masih negosiasi,” tuturnya.
OASIS
10
Bencana lumpur beracun Hungaria
(BISNIS/K15)
Djokovic jawara China Open JAKARTA: Petenis Serbia Novak Djokovic mengukuhkan diri sebagai jawara China Open 2010 setelah mengalahkan wakil Spanyol David Ferrer dalam dua set langsung 6-2 6-4 di Beijing, kemarin. Seperti disiarkan oleh ESPN, kemarin Stadion Lotus Center Court menjadi saksi penampilan Djokovic sebagai unggulan pertama mengatasi tekanan mental akibat turunnya hujan deras saat pertandingan baru berlangsung selama 16 menit. Dengan kemenangan ini, Djokovic siap bergabung dengan Rafael Nadal dan Roger Federer untuk melakoni Shanghai Masters. Pada laga pembuka, jawara Australia Open 2008 akan berhadapan dengan Ivan Ljubicic atau Zhang Ze. (BISNIS/ALP)
Tim reaksi cepat tengah berjuang untuk mengatasi tumpahan lumpur beracun yang telah menewaskan setidaknya empat orang dan melukai 120 lainnya dalam sebuah bencana kimia yang dianggap paling buruk sepanjang sejarah Hungaria. Lumpur merah mulai mengalir ketika sebuah bendungan di pabrik alumina jebol setelah hujan deras berhari-hari. Pengilangan Status darurat Lumpur merah dihasilkan alumina selama Proses Bayer yang SLOVAKIA dilakukan untuk membuat alumina murni dari bijih Mosonmagyarovar bauksit
SLOVAKIA
GYOR-MOSONSOPRON
AUSTRIA
SLOVENIA
HU NGA R I A
Devecser: Lumpur sedalam dua meter menggenangi 19 jalan Sumber: NDGDM
Budapest
Lumpur berwarna merah dan beracun yang menyembur dari sebuah resevoar logam di wilayah barat Hungaria, kini telah menyebar ke cabang Sungai Danube, menurut pihak badan bencana di Hungaria. Bencana ini mengancam seluruh bagian sungai terpanjang kedua di Eropa tersebut.
REP CEK
JERMAN
Daerah endapan Danube
7 Oktober: Tingkat alkalin di Gyor lebih tinggi dari biasanya
UKRAINE
Komposisi lumpur
Danube
bahan alkali keras yang mampu membakar kulit dan beracun jika ditertelan
GYORMOSONSOPRON
20km 12 mil
HUNGARIA VAS
RUMANIA
200km
SERBIA KROASIA
SLOVAKIA
AUSTRIA
SLOVAKIA
SLOVENIA
120 mil
Lumpur merah
Sumber: Encyclopaedia Britannica
Budapest
AUSTRIA
4 Okt: Luapan di pabrik Ajkai Timfoldgyar
Pengapuran: Setelah kristal diangkat, kemudian dipanaskan hingga 1.000° C untuk membentuk bubuk alumina, yang kemudian didinginkan hingga siap untuk disimpan dan dikirim
Pengendapan: Larutan yang sudah disaring disalurkan ke tangki tinggi. Biji kristal ditambahkan, sehingga alumina mengkristal dan mengendap di dasar tangki, dan akan diangkat.
Foto: Associated Press
Anak sungai
HUNGARIA
SERBIA
Tumpahan lumpur beracun menyebar ke wilayah Danube
Sungai Danube
60 mil
Budapest
Penguraian: Zat buangan dibiarkan tinggal dalam tangki sebagai residu lumpur merah, yang dicuci untuk mendapatkan kembali soda api, kemudian dipompa ke tempat penyimpanan. Residu mengandung logam berat dan beracun bila tertelan.
Lumpur – diduga mengandung zat berbahaya dan beracun bila tertelan
Kolontar: Tiga tewas, diduga tenggelam
Almasfuzito
Pencampuran: Bijih bauksit hancur dicampur dengan soda api untuk membentuk lumpur, kemudian dipanaskan dengan suhu tinggi untuk melarutkan kandungan KROASIA alumina.
Ajka: Satu juta meter kubik lumpur merah – limbah yang dihasilkan dalam pengilangan bauksit – tumpah dari penyimpanan di pabrik Ajkai Timfoldgyar
VESZPREM
VAS
PROSES BAYER
20km 12 mil
100km
RUMANIA
Hungaria menyatakan status darurat di tiga daerah barat setelah aliran lumpur merah beracun dari pabrik alumina memasuki perkampungan lokal, menewaskan tiga orang dan melukai 120 lainnya. Enam orang dilaporkan hilang dalam bencana kimia terburuk di negara itu.
Art Summit digelar JAKARTA: Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia bekerja sama dengan sejumlah negara menggelar ajang budaya bertajuk Art Summit Indonesia (ASI) VI-2010 mulai 4 Oktober hingga 24 Oktober. Sekretaris Ditjen Dikti Haris Iskandar berharap ajang yang diikuti 11 negara ini akan mampu mengangkat Indonesia di kancah internasional. "Indonesia berupaya membangun karakter untuk mampu bersaing dengan negara tetangga dalam bilang budaya, seni, dan pariwisata. Terlebih perkembangan di sektor lainnya, perlu ditingkatkan," ujarnya kemarin.
Lumpur Hungaria sebuah “bencana ekologis”
Black Sea
JAKARTA: Indonesia-Korea Friendship Association menggelar pameran keramik dari Cheon Korea Selatan yang akan diselenggarakan mulai hari ini sampai 17 Oktober. Sedikitnya 80 perajin keramik asal Korsel yang akan tampil di antaranya, Kang Sinbong, Ko Sangsoon, Gu Sunghoi, Kim Gabyong, Kim Bokhan, dan Shin Chul. "Nantinya ada sekitar 80 perajin hadir dalam acara ini. Setidaknya, ada 141 jenis keramik dari Icheon akan ditampilkan," ujarChairman Corporation Korea Ceramic Art Association, Yun Tai-Woon, kemarin. Pengrajin Indonesia juga akan terlibat dalam pameran ini a.l. Ahadiat Joedawinata, Asmudjo, Haryoadiputro Soenggono, dan FM Widayanto. Dengan bergabungnya seniman dari dua negara berbeda ini, diharapkan mempererat hubungan kedua negara. (BISNIS/K15)
Lumpur beracun di Hungaria picu status darurat
AUSTRIA
SENGGANG Keramik Korea dipamerkan
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
BOSNIA
VESZPREM
ab
Ra
40-45%: Oksida besi yang menyebabkan warna lumpur menjadi merah 10-15%: oksida aluminium 10-15%: oksida silikon
BULGARIA
4 Oktober: Luapan terjadi di pabrik Ajkai Timfoldgyar
Sisa: oksida logam lainnya dalam jumlah kuantitas kecil GRAPHICNEWS/T04/T01/ALP/ILHAM NESABANA
Sumber: NDGDM, wire agencies
Diamond, Mortensen, dan Pissarides raih Nobel ekonomi BISNIS INDONESIA
STOCKHOLM: Sveriges Riksbank Prize 2010, penghargaan Nobel dalam bidang ekonomi, diberikan kepada tiga serangkai, Peter A. Diamond, Dale T. Mortensen dan Christopher A. Pissarides untuk analisis mereka mengenai pasar tenaga kerja. Penghargaan bergengsi tersebut disampaikan di Swedia kemarin. Para peraih Nobel tersebut berhasil mendapatkan penghargaan atas rumusan dan analisis mereka terhadap pasar tenaga kerja. Peter Diamond telah menganalisis dasardasar pasar pencarian. Sementara, Dale Mortensen dan Christopher Pissarides berhasil memperluas teori dan telah menerapkannya dalam pasar tenaga kerja. Mereka menganalisis mengapa begitu banyak pengangguran, padahal pada saat yang sama ada sejumlah besar lowongan pekerjaan. Berdasarkan analisisnya mereka melihat bahwa dalam proses jual beli kadang kala antara penjual dan pembeli tidak selalu melakukan kontak secara langsung, termasuk dalam hal mencari pekerjaan. Pengusaha tidak harus berhubungan langsung dengan pencari pekerjaan sebab proses tersebut membutuhkan waktu dan sumber
Peter A. Diamond
Christopher A. Pissarides
daya yang menciptakan friksi dalam pasar. Dalam pasar pencari seperti itu tuntutan dari pembeli tidak selalu terpenuhi, sementara penjual tidak dapat menjual sebanyak yang mereka inginkan. Oleh karena itu, dalam hal ini muncul begitu banyak pengangguran pada waktu yang sama ada banyak lowongan pekerjaan. Hal ini merujuk pada tingkat manfaat dalam asuransi bagi pengangguran atau aturan dalam hal pengangkatan dan pemberhentian karyawan. Salah satu kesimpulan mereka menekankan bahwa pengangguran dapat meningkatkan angka pengangguran yang lebih tinggi dan memunculkan waktu pencarian untuk pekerjaan baru yang lebih lama. Ternyata teori ini tidak hanya
dapat diberlakukan pada pasar tenaga kerja tetapi juga dapat diterapkan ke area lain di samping pasar tenaga kerja, termasuk khususnya pasar perumahan. Jumlah rumah dijual bervariasi dari waktu ke waktu, seperti halnya waktu yang dibutuhkan bagi calon pembeli mencari rumah dan para pihak lain untuk menyepakati harga. Selain itu, teori pencarian ini juga telah digunakan untuk mempelajari pertanyaan terkait dengan teori moneter, ekonomi publik, ekonomi keuangan, ekonomi regional, dan ekonomi keluarga. Diamond, 70, merupakan profesor di Massachusetts Institute of Technology dan kandidat bagi jajaran pemimpin Federal Reserve yang dinominasikan oleh anggota Senat dari Partai Republik. Adapun Pissarides, 62, adalah pengajar di London School of Economics, dan Mortensen, 71, tercatat sebagai profesor di sebuah fakultas di Northwestern University. Berdasarkan rilis yang dipublikasikan di situs resmi penghargaan Nobel, Sveriges Riksbank Prize dalam ilmu ekonomi telah dianugerahkan setiap tahunnya sejak 1969. Tercatat 44 penghargaan telah diberikan sepanjang 1969 hingga 2009. (T03/12/TOMY SASANGKA)
Film tentang Facebook bertahan di box office ANTARA
LOS ANGELES: Film tentang Facebook The Social Network menduduki posisi teratas box office Amerika Utara pada akhir pekan kedua berturut-turut meskipun penjualan tiket mengalami kemerosotan 15% dari tahun lalu. Sepasang pendatang baru, komedi romantis Life As We Know It dan film pacuan kuda Secretariat gagal memperlihatkan kekuatan untuk menduduki posisi terhormat. Film Life As We Know It berakhir di urutan kedua dengan perolehan US$14,6 juta, sementara film kedua menduduki tempat ketiga dengan pendapatan US$12,6 juta. Sebaliknya The Social Network, yang bercerita tentang pendirian
jejaring kenamaan, mengantungi US$15,5 juta. Cerita tersebut telah menggelitik pengkritik dan penonton dan membuat pembicaraan beredar di Hollywood mengenai hadiah buat film yang digarap oleh sutradara David Fincher itu. Film yang diluncurkan oleh Columbia Pictures tersebut ditayangkan di kurang dari 2.800 lokasi dengan rata-rata per bioskop menjual sebanyak 5.600 tiket atau turun sebanyak 30%, penurunan kecil bagi standar Hollywood dari perolehan pekan sebelumnya US$22,4 juta. Dalam waktu 2 pekan di bioskop, The Social Network telah mengantongi US$46,1 juta, yang dikatakan Columbia Pictures sudah menutup biaya produksinya.
Penghasilan itu membuat film tersebut berada di jalur yang kokoh untuk meraih keuntungan. Film Warner Bros Life As We Know It yang menampilkan bintang Katherine Heigl dan Josh Duhamel sebagai pasangan lajang yang menjadi orangtua seorang bayi yatim piatu, meraup US$14,6 juta di 3.150 lokasi, rata-rata dengan penghasilan lebih dari US$4.600 per bioskop. Sementara itu film Secretariat yang berkisah tentang bagaimana seorang perempuan menembus jajaran pacuan kuda, yang didominasi pria, mengakhiri perolehan akhir pekan dengan sebanyak US$12,6 juta dari sebanyak 3.200 lokasi dengan ratarata pemasukan US$4.100 per bioskop.
12
Varia
Selasa, 12 Oktober 2010
Komjen Timur masih digoyang
KRONIKA Gubernur Sumut absen ke KPK JAKARTA: Gubernur Sumatra Utara Syamsul Arifin tidak memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan statusnya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi APBD Kabupaten Langkat pada periode 2000-2007. Juru bicara KPK Johan Budi S.P. mengatakan pihaknya telah menerima surat faksimile dari Syamsul terkait dengan ketidakhadirannya kemarin sebagai tersangka dalam kasus APBD itu. Syamsul beralasan dirinya harus menghadiri rapat pembahasan RAPBD Sumut. “Kami mendapatkan surat faksimile dari yang bersangkutan untuk tidak hadir karena harus menghadiri pembahasan RAPBD,” ujar Johan kepada pers di Jakarta saat dikonfirmasi tentang pemeriksaan Syamsul Arifin, kemarin. Johan memastikan KPK akan melakukan penjadwalan ulang dalam pemeriksaan mantan politisi Partai Golkar tersebut. Namun, dia menyatakan belum mengetahui secara pasti kapan jadwal pemeriksaan tersebut diberlakukan. (BISNIS/ASA)
Perusak pos polisi terus dicari JAKARTA: Mabes Polri belum bisa memastikan kelompok mana yang melakukan penyerangan ke tiga pos polisi di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu dini hari. “Kami masih menyelidiki motif insiden penyerangan terhadap tiga pos polisi yang terjadi, karena ketiga pos tersebut dalam keadaan kosong,” ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol. Iskandar Hasan kemarin. Dia menjelaskan pada pukul 02.00 WIB, Minggu, tiga pos polisi di Bandung itu diserang pada waktu yang hampir bersamaan. Pos tersebut merupakan pos jaga polisi lalu lintas yang biasa dioperasionalkan pada saat lalu lintas sedang ramai. (BISNIS/01)
Hari ini Komisi III terima aspirasi masyarakat soal calon kapolri OLEH SUTAN ERIES ADLIN Bisnis Indonesia
JAKARTA: Hiruk pikuk di dalam dan luar parlemen menyangkut penetapan Komjen Pol. Timur Pradopo sebagai satu-satunya kandidat kapolri yang ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sepertinya makin nyaring. Tak heran kalau Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri mengharapkan penerimaan atau penolakan terhadap Komjen Timur Pradopo tidak di dasarkan pada penilaian di luar keprofesionalan polisi. “Yang jelas, kami mengajukan yang bersangkutan [Komjen Timur] sesuai dengan proses penilaian. Jadi jangan sampai ada penilaian-penilaian di luar itu," katanya di Istana Presiden kemarin. Penempatan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Mabes Polri itu sebagai calon tunggal kapolri sedari awal memang memunculkan pro-kontra. Polemik tentang hal itu di
seusai rapat pleno Komisi III. Bertindak sebagai pimpinan tim kecil itu adalah para pimpinan Komisi III yaitu Benny K. Harman (Fraksi Partai Demokrat), Aziz (Fraksi Partai Golkar), Tjatur Sapto Edy (Fraksi Partai Amanat Nasional), dan Fahri Hamzah (Fraksi Partai Keadilan Sejahtera). Selain itu, dari hasil rapat pleno tersebut, Komisi III dijadwalkan untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) untuk menerima aspirasi dari berbagai elemen masyarakat. "Rencananya, Selasa [hari ini] pukul 14.00, kami akan mengundang para korban [tragedi] Trisakti,” katanya. Pada Rabu, Komisi III menggelar RDP dengan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Selanjutnya, tim kecil akan mengunjungi rumah Komjen Timur. Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) menyoal terkait dengan masa pensiun kapolri, sebab ada dampak di internal Polri. “Semestinya kapolri belajar dari bawahannya, Komjen Pol. Iman Hariyatna, di mana dia pensiun sebelum waktunya," kata Presidium IPW, Neta S. Pane. (
[email protected]) Reportase: 01/12/JOHN A. OKTAVERI/ IRSAD SATI/LINDA T. SILITONGA
Bibit & Chandra tetap pimpin KPK
Uang Gayus belum dipindahkan JAKARTA: Mabes Polri belum bisa memenuhi permintaan kuasa hukum tersangka mafia hukum Gayus H. Tambunan soal keinginan supaya uang sebesar Rp74 miliar yang disita oleh penyidik dialihkan ke Bank Indonesia. "Itu teknis saja [pemindahan uang Rp74 miliar], saya belum tahu, nanti saya cek," kata Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Ketut Untung Yoga, kemarin. Uang Rp74 miliar milik Gayus yang disita penyidik disimpan di rekening pemerintah di salah satu bank, sehingga Polri belum bisa memenuhi permintaan kuasa hukum Gayus agar uang itu dipindah ke BI. Ketut menambahkan terkait dengan perkembangan di persidangan Gayus, Polri tak akan mengambil sikap sekarang sebab akan menunggu final persidangan mantan pegawai pajak golongan III A itu. (BISNIS/01)
Apalagi, kata Andre, hak publik karena penunjukan media massa meredup dalam proses penye- Komjen Timur sebagai kandidat karena tertutup oleh lidikan kasus yang di- kapolri dilakukan tertutup. berita pembatalan “Kami menengarai ada upaya lakukan Komisi Nakunjungan Presiden sional HAM, Timur ti- politisasi yang kuat dalam proses ke Belanda, pada pedak kooperatif, “kare- ini,” ujar Koordinator Komisi kan lalu. na tidak memenuhi untuk Orang Hilang dan Korban Kemarin, Paguyubpanggilan KPP HAM," Tindak Kekerasan (Kontras), Haan Persaudaraan Triris Azhar Haris, belum lama ini. ungkapnya. sakti mendatangi KoMenurut Haris, tindakan PreKomentar senada misi III dan mendesak muncul dari Dedy siden telah mengabaikan proses DPR menolak pencaArianto, anggota Senat yang tengah berlangsung dan lonan Komjen sebagai Mahasiswa Trisakti bahkan tidak membuka hasil rekapolri. “Kami minta 1998. Menurut dia, se- komendasi Komisi Nasional Hak DPR untuk menolak Timur karena terindi- Bambang H. Danuri harusnya Timur harus Asasi Manusia, Komisi Pemberantasan Korupm e kasi terlibat kasus Trisakti,” ujar Andre Rosiade, Pre- nunjukkan dulu "Penolakan masih si, Pusat Pelaporan dan Analisis siden Mahasiswa Trisakti 2000- bukti-bukti bahada, peluangnya Transaksi Kewa dirinya tidak 2001. uangan yang seNamun, kedatangan Paguyub- terlibat dalam fifty-fifty.” mestinya menjaan Persaudaraan Trisakti tersebut kasus pelanggartidak diterima Komisi III karena, an HAM tersebut dan mendesak di pertimbangan utama. menurut agenda, lembaga ke- Presiden untuk mencabut surat lengkapan DPR itu baru akan pencalonan Timur sampai ada Bentuk tim kecil mendengar aspirasi masyarakat bukti bahwa Timur tidak terlibat. Sementara itu, rapat pleno KoMenanggapi tuntutan tersebut, misi III DPR kemarin sepakat pada Selasa dan Rabu. Menurut Andre, Komjen Timur Wakil Ketua Komisi III DPR Aziz membentuk tim kecil untuk turut bertanggung jawab dalam Syamsuddin mengatakan bahwa mempermudah melakukan veritragedi Trisakti karena pada saat Timur Pradopo belum tentu dite- fikasi atas rekam jejak calon kejadian kandidat kapolri itu rima [oleh DPR] sebagai calon Komjen Timur. berada di lapangan. “Timur bera- kapolri. "Penolakan masih ada, “Kalau on the spot 50 orang itu da di lapangan saat terjadi pem- peluangnya fifty-fifty.” akan sulit, kami telah membentuk Sebelumnya, Koalisi Masya- tim kecil yang terdiri dari 17 bubaran secara paksa dan penembakan terhadap mahasiswa rakat Sipil, forum dari beberapa orang, masing-masing fraksi diwayang berunjuk rasa secara damai lembaga swadaya masyarakat, kili oleh tiga orang,” ujar Wakil menuding Presiden mengabaikan Ketua Komisi III Aziz Syamsuddin di depan kampus Trisakti.”
OLEH ANUGERAH PERKASA, IRSAD SATI & JOHN ANDHI OKTAVERI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunggu sikap Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait dengan ditolaknya peninjauan kembali (PK) kasus dugaan korupsi Bibit S. Rianto dan Chandra M. Hamzah oleh Mahkamah Agung (MA) pekan lalu. Sementara itu, Wakil Ketua KPK Mochammad Jasin menegaskan baik Bibit maupun Chandra tetap memimpin KPK karena belum ada keputusan yang mengatur tentang penonaktifan keduanya. Jasin mengatakan walaupun kasus Bibit-Chandra terus berla-
rut-larut, tetapi komisi antikorupsi tersebut tetap akan berjalan seperti biasa. Hingga kini, kata Jasin, pihaknya tengah menunggu sikap Kejagung dalam masalah tersebut. “KPK menunggu keputusan selanjutnya atas kebijakan selanjutnya yang akan dilakukan oleh Kejaksaan Agung. Ada beberapa opsi, silakan saja pilih opsi tersebut,” ujar Jasin kepada pers di Jakarta, didampingi oleh Bibit S. Rianto, kemarin. Opsi yang berkembang di antaranya adalah tetap melanjutkan perkara Bibit-Chandra ke pengadilan dengan melengkapi buktibukti dugaan korupsi yang dilakukan keduanya. Padahal, Kejagung sebelumnya
telah menyampaikan di persidangan praperadilan bahwa bukti mereka tak lengkap. Jalan lainnya adalah melakukan pengenyampingan perkara demi kepentingan umum yang lebih luas. Menurut Jasin, berlarut-larutnya kasus tersebut membuat kinerja KPK menjadi terganggu tetapi tetap profesional melakukan tugas memberantas korupsi. “KPK sebagai lembaga tetap menjalankan tugas. Apabila pimpinan KPK menghadapi masalah hukum yang berkaitan dengan tugas dan fungsi KPK, kami akan melakukan pembelaan. Tim pembela Bibit-Chandra sendiri sudah dibentuk,” ujar Jasin. Berbeda dengan suara internal KPK, anggota Komisi III DPR Ah-
mad Yani menyarankan agar Bibit dan Chandra mengundurkan diri supaya lebih fokus menghadapi pengadilan. “Saya menyarankan betul kepada Bibit-Chandra agar tidak hanya nonaktif tapi mengundurkan diri supaya mereka fokus menghadapi pengadilan,” ujar Yani ketika dimintai pendapatnya soal nasib kedua pimpinan KPK itu. Menurut Yani, pengunduran diri Bibit-Chandra sebaiknya juga diikuti oleh pengunduran diri dua pimpinan lainnya masing-masing Haryono Umar dan M. Jasin agar membuka jalan bagi pemilihan pimpinan KPK yang baru. Yani mengatakan sebaiknya KPK dipilih dalam satu paket sehingga masa kerjanya juga bisa
maksimal 4 tahun. “Secara psikologis mereka sudah tidak nyaman untuk bekerja sehingga diperlukan orang baru di KPK.” Untuk menghemat waktu dan anggaran, Yani menyarankan nama yang akan mengisi posisi pimpinan KPK diambil dari calon pimpinan berdasarkan ranking hasil seleksi yang lama. Selain itu, menurut dia, panitia seleksi pimpinan KPK yang lama juga bisa dimanfaatkan agar pemerintah tidak mengeluarkan anggaran baru. “Kita pilih ulang saja lagi satu paket. Kirim saja nama untuk di uji kelayakan berdasarkan ranking yang pernah diseleksi di DPR,” ujar Yani.
PROGRAM NASABAH KELUARGA
asior menangis. Ratusan hingga ribuan Saudara kita hilang, meninggal dan terluka. Tangisan mereka adalah kepedihan hati. Luka mereka adalah kesedihan jiwa. Kamipun ikut berduka. Mari kita bersama membantu Saudara-saudara kita yang sedang membutuhkan uluran tangan kita. Kami merasa, bantuan tersebut tak akan lengkap jika kami tak mengajak Anda, untuk beranjak dan mengulurkan tangan sebagai tanda kepedulian. (*)
W
Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
KEPEDULIAN ANDA, HARAPAN WASIOR
Wujudkan kepedulian Anda melalui: MANDIRI PEDULI BENCANA WASIOR NO. REKENING 070-0006161983 CABANG JAKARTA PLAZA MANDIRI
Bank Mandiri menyerahkan bantuan berupa makanan minuman dan pakaian kepada korban banjir bandang Wasior, Papua Barat.
THE ST. MORITZ PENTHOUSES & RESIDENCES MELAKSANAKAN GROUND BREAKING THE NEW ROYAL SUITE TOWER h e S t . Mo r i t z Pe nt h o u s e s & Residences melakukan ground breaking ceremony The New Royal Suite Tower yang akan mencakup 37 lantai dan 1 penthouses. Seperti diketahui, The New Royal Suite Tower adalah apartemen pertama dan s a t u – s a t u ny a d i I n d o n e s i a y a n g menawarkan konsep mewah dan kompak sehingga disebut “Indonesia’s first and only luxurious compact apartment”. Dan, The New Royal Suite Tower adalah satu-satunya apartemen 2 dan 3 kamar tidur dengan ukuran 84 – 107 meter persegi di Indonesia yang memiliki private lift. Biasanya, private lift hanya terdapat di apartemen dengan luas di atas 150 meter persegi. Saat ini, piling progress di lapangan telah m e n c ap a i l i m a p u l u h p e r s e n d a n diperkirakan akan selesai pada akhir Oktober 2010. Jumlah total “titik” piling sebanyak 95 “titik” dengan panjang tiang (kedalaman) mencapai 40 meter dengan diameter 1200 mm. Dan, setiap tiang
T
Danang Kemayan Jati (Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci Tbk), Iwan Sanjaya (Marketing Manager PT Indopora) dan Budhi Gozali (Direktur St. Moritz Penthouses & Residences) tampak berjabat tangan pada saat ground breaking ceremony The New Royal Suite Tower yang berlokasi di superblok The St. Moritz Penthouses & Residences yang dikembangkan oleh PT Lippo Karawaci Tbk di Puri Indah, CBD Jakarta Barat.
memiliki daya dukung sampai 600 ton. “Pengerjaan piling yang dilaksanakan di lapangan didukung teknologi yang sesuai dengan pembangunan sebuah mega proyek. Kita perkirakan, pengerjaan piling ini akan selesai pada akhir Oktober 2010,” jelas Iwan Sanjaya, Marketing Manager PT. Indopora. Bagi orang yang modern dan lifestyle oriented yang suka dan senang dengan cosmopolitan living seperti Singapura, Hongkong dan New York misalnya, maka The St. Moritz Penthouses & Residences adalah sebuah pilihan yang tepat. “Kita sepenuhnya menempatkan kenyamanan dan kepastian waktu serah terima kepada konsumen sebagai salah satu prioritas utama. Karena itu, jadwal proses kerja proyek pembangunan The St. Moritz Penthouses & Residences telah dirancang dan dilaksanakan secara profesional,” jelas Michael Riady, CEO St. Moritz Pent hous es & Residences. (*)
irektur Retail Banking Bank Permata Lauren Sulistiyowati (kiri) berbincang dengan satu keluarga nasabah Bank Permata saat peluncuran Program Permata Famillionaire di wahana
D
wisata Dufan Ancol, Jakarta, Sabtu (09/10). Program tersebut terdiri dari tiga jenis yaiitu berupa undian, bonus bunga serta hadiah langsung. Hingga semester I/2010 dana pihak ketiga sebesar Rp48,9 triliun. (*)
JASA MARGA FOKUS PADA PENDIDIKAN
SALURKAN BEASISWA UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI 156 JUTA RUPIAH
T Jasa Marga (Persero) Tbk. Memberikan bantuan bea siswa kepada mahasiswa berprestasi dari 3 Perguruan Tinggi Negeri yaitu: Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Padjajaran. Bantuan tersebut diberikan kepada 30 mahasiswa berprestasi untuk periode 2 semester tahun 2010-2011
P
dengan total bantuan sebesar 156 juta rupiah. Untuk teknis penyalurannya PT Jasa Marga (Persero) Tbk. bekerjasama dengan Yayasan Karya Salemba Empat. Tampak dalam gambar Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (ketiga dari kiri) bersama perwakilan mahasiswa penerima bantuan. (*)
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected] Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
OPINI
Selasa, 12 Oktober 2010
Ekonomi butuh treatment
P
TAJUK UTAMA
Mencari format baru otoritas akuntan publik RUU yang diajukan pemerintah belum menjawab substansi OLEH ERICK CPA Ketua Bidang Humas Institut Akuntan Publik Indonesia/kandidat doktor pada National University of Malaysia
Akuntan publik telah menjelma menjadi profesi penting pada era modern sekarang ini. Terlebih aliran modal sudah tidak lagi mengenal batas negara dan kegiatan bisnis sudah menjadi bilangan kompleks. enyikapi perkembangan bisnis yang sangat pesat tadi dan untuk mengisi kekosongan pengaturan tentang akuntan publik, pemerintah melalui Kementerian Keuangan baru-baru ini mengajukan Rancangan Undang-Undang Akuntan Publik ke Dewan Perwakilan Rakyat. Rancangan Undang-Undang Akuntan Publik (RUU AP) tersebut pada dasarnya telah memenuhi formalitas tahapan pembentukan RUU yaitu pemerintah telah menjaring masukan dari berbagai pihak terkait, melakukan pembahasan pasal demi pasal draf RUU bersama dengan asosiasi profesi dan melakukan hearing di berbagai kota. Selain itu, pemerintah telah melakukan proses harmonisasi di Kementerian Hukum dan HAM. Proses harmonisasi tersebut melibatkan Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Kementerian Tenaga Kerja, Bank Indonesia, dan
M
“
VERBATIM
”
“Belum diputuskan langkah baru.” Plh Jaksa Agung Darmono soal penanganan kasus BibitChandra setelah MA menolak permohonan PK.
• International Herald Tribune, 10 Oktober
Nobel dari balik penjara esan yang tegas telah disampaikan untuk para politisi China yang memiliki sedikit rasa penghormatan terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, sementara negaranya sedang mengalami perkembangan ekonomi yang luar biasa. Hal ini terpatri jelas melalui Nobel Perdamaian 2010 yang telah dipersembahkan oleh Liu Xiaobo, penulis China yang telah dipenjara dan aktivis prodemokrasi. Sejak terlibat dalam unjuk rasa yang dilakukan pada 1989 di Lapangan Tiananmen, Liu telah secara konsisten dan bersemangat menegakkan demokrasi di China. Komisi Nobel Norwegia dengan bangga memberikan penghargaan tersebut atas perjuangannya dalam perdamaian selama ini. Tidak jelas apakah Liu tahu bahwa dirinya telah memenangi Nobel Perdamaian ini. Banyak warga China mungkin tetap tidak menyadari fakta ini karena tindakan pemerintah yang menghentikan kegiatan sejumlah media yang dianggap mengancam
P
• The Asahi Shimbun, 9 Oktober
dapat menjawab hal-hal mendasar yang berkaitan dengan kewenangan lembaga lain. Misalkan saja pemerintah cq Kementerian Keuangan memiliki otoritas untuk memeriksa kertas kerja akuntan publik, lalu apakah Kementerian Keuangan memiliki hak membuka/membaca kertas kerja akuntan publik yang mengaudit bank. Khususnya yang berkaitan dengan informasi dana nasabah yang dilindungi berdasarkan UU Perbankan, mengingat Kementerian Keuangan bukan pihak yang terafil-
Belum menjawab Kalau kita perhatikan, ketentuan ataupun pengaturan dalam RUU yang diajukan oleh pemerintah kepada DPR belum menjawab hal-hal substansi yang timbul selama proses formal tersebut. Beberapa hal pokok yang belum terjawab dalam RUU yang diajukan oleh pemerintah
tegrasikan menjadi RUU Laporan Keuangan. RUU AP, sekalipun telah diharmonisasikan dengan beberapa lembaga pemerintah juga belum
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Gunakan APBN sesuai fungsi
iasi dengan bank? Praktik selama ini, apabila Menteri Keuangan memerlukan data nasabah berkaitan dengan rekening ataupun dana pihak ketiga di bank, maka Menkeu memerlukan persetujuan tertulis dari Bank Indonesia untuk dapat memperoleh infor-
“Selalu berpikir untuk nasabah.” Bankir pendiri Lippo Group Mochtar Riady mengenai kriteria bankir yang baik.
Gara-gara kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dibatalkan, pemerintah harus mencari tambahan dana Rp7 triliun untuk menyubsidi anggaran pada APBN 2011. Batalnya kenaikan TDL sebesar 15% pastinya disambut baik oleh rakyat. Namun, secara tidak langsung pembatalan tersebut berpengaruh pada turunnya subsidi APBN. Padahal, subsidi anggaran akan membantu pemerintah dalam menjalankan program-program prorakyat seperti pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Kalau subsidi dipaksakan untuk naik pada 2011, artinya pemerintah harus berutang. Padahal SBY sudah menegaskan bahwa tidak mau menambah utang negara. Salah satu cara yang bisa dilakukan supaya anggaran negara bisa digunakan secara maksimal adalah efisiensi dan berhemat. Saya sependapat dengan pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta para kepala daerah untuk tidak menghambur-hamburkan uang negara untuk sesuatu yang tidak perlu. Dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu Presiden menyinggung beberapa daerah yang sengaja mengada-adakan proyek karena menganggap masih ada sisa anggaran pada 2010. Padahal kalau anggaran itu tidak dibuang-buang untuk proyek tidak perlu, bisa ditambahkan pada anggaran 2011. Terkait dengan penghematan anggaran negara, presiden harus tegas menegur kepala daerah atau aparat instansi yang boros. Sebagai rakyat saya berharap, pemerintah pusat sampai daerah benar-benar menggunakan anggaran sesuai fungsinya. Harus
masi ini. Berdasarkan persetujuan dari Bank Indonesia tadi, maka bank yang bersangkutan diperkenankan untuk memberikan informasi atas rekening dimaksud. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan cenderung memusatkan seluruh pengaturan pada Kementerian Keuangan mulai dari pemberian izin, pengawasan, pembinaan, bahkan penjatuhan sanksi kepada akuntan publik yang diduga melanggar standar profesi. Pertanyaannya adalah apakah hal ini telah memenuhi asas-asas good governance? Hal ini perlu kita kritisi mengingat potensi konflik kepentingan yang sangat kental, terlebih sesungguhnya Menteri/Kementerian Keuangan adalah pihak teraudit yang utama di negeri ini, karena instansi itu menguasai penerimaan dan dan belanja negara. Selain itu, sebagai pemegang saham perusahaan-perusahaan negara yang beromzet ribuan triliun rupiah, yang sampai dengan saat ini masih menjadi motor utama penggerak perekonomian Indonesia. Kita menyadari pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya selain tanggung jawab yang besar untuk mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi kita. Oleh karena itu, sudah selayaknya pemerintah fokus mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan kepada rakyat. Dengan demikian, format pengaturan profesi yang government sentris sudah tidak relevan lagi dengan situasi Indonesia yang sudah demokratis. Oleh karena itu, sebagaimana lazimnya profesi yang mengutamakan independensi, maka apabila pemerintah (sebagai salah satu stakeholder) tidak ikhlas seluruh kewenangan pengaturan diserahkan kepada organsasi profesi, maka sudah sepantasnya dicapai titik kompromi dalam perizinan, pengawasan, pembinaan, dan pengaturan akuntan publik melalui pembentukan badan pengaturan bersama dalam bentuk dewan atau konsil sehingga terwujud sinergi antara semua pemangku kepentingan.
Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
P E M BACA M E N U L I S diingat bahwa sebagian besar anggaran itu berasal dari pajak yang artinya uang rakyat. Maswadi
M
TAJUK TAMU
meliputi: Akuntan Publik adalah profesi yang menyertifikasi laporan keuangan. Dengan demikian maka akuntan publik berada di “hilir” dari pihak yang dapat dimintai pertanggungjawaban atas laporan keuangan yang dibuat, disusun, dan disajikan oleh managemen. Bukankah sebaiknya pemerintah membenahi “hulu” permasalahan laporan keuangan ini dengan mengajukan RUU tentang tanggung pembuatan laporan keuangan terlebih dahulu dibandingkan dengan RUU AP, atau apakah tidak sekalian diin-
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi
Balkan kini dan nanti asalah Bosnia, Serbia dan Kosovo telah muncul jauh sebelum 1990-an. Serbia kini tidak lagi menjadi penyebab kejahatan. Bosnia tidak lagi terkenal dalam bidang pembunuhan. Kosovo malah telah tumbuh menjadi negara merdeka. Ketika Menlu Hillary Rodham Clinton mengunjungi tiga negara tersebut pekan ini, dia terus menekan agar mereka melanjutkan reformasi dan diplomasi untuk pertumbuhan demokrasi yang kuat. Masih ada beberapa urusan masa lalu yang masih harus diselesaikan. Presiden Boris Tadic dari Serbia bersemangat untuk membawa negaranya bergabung dengan Uni Eropa dan telah bekerja untuk memperkecil ketegangan regional di negaranya. Belgrade memang masih menolak untuk mengakui kemerdekaan Kosovo, tetapi telah sepakat untuk melakukan pembicaraan yang akan ditengahi oleh Uni Eropa. Suatu angin segar untuk tumbuhnya demokrasi di Balkan.
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). (Bisnis 4 Oktober 2010) Namun demikian, mengapa akuntan publik dan Asosiasi Akuntan Publik menolak sebagian besar pasal-pasal yang diatur dalam RUU tersebut? Padahal telah dilakukan proses formal dari pembentukan undang-undang? Apakah proses formal pembentukan undangundang hanya bertujuan untuk sekadar memenuhi prosedur pembentukan RUU dan menjustifikasi ketentuan yang ada di dalamnya? Perlu disadari bahwa proses pembentukan undang-undang dengan cara sosialisasi RUU bukan dimaksudkan untuk membenarkan hal-hal yang akan diatur atau dikehendaki diatur oleh pemerintah semata. Kewajiban sosialisasi dan hearing RUU sebagaimana yang diamanatkan oleh UU N0. 10/2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah wujud dari bentuk negara demokrasi yang secara substansi mengatur bahwa pemerintah tidak dibenarkan membuat pengaturan untuk warga negaranya tanpa memperhatikan masukan dari warga negara tersebut.
TO AN DIY UR IP /AD NIS BIS
erang mata uang yang gagal diselesaikan dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia di Washington menyisakan kekhawatiran banyak kalangan. Para eksportir Indonesia bahkan muncul dengan kekhawatiran perang mata uang itu akan memukul prospek ekspor mereka. Perang mata uang antara Amerika Serikat dan China sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak pemerintahan Clinton hingga Bush. Washington keberatan dengan nilai tukar yuan atau renminbi yang dianggap terlalu undervalued. Nilai tukar itu memukul ekspor AS ke China, begitu pula sebaliknya, kian mendorong ekspor China ke AS. Akibatnya, defisit neraca perdagangan AS dengan China menggelembung. Maka pengusaha AS, melalui kalangan senator, mendesak Gedung Putih agar terus melancarkan tekanan kepada Beijing agar merevaluasi yuan, bahkan melepaskan pematokan yuan atas dolar AS. Beijing tentu saja enggan menuruti keinginan AS, kendati Washington memakai tangan-tangan internasional seperti IMF dan bahkan Organisasi Perdagangan Dunia alias WTO. China tidak bisa didikte karena menyadari peranan perekonomian terbesar di Asia itu begitu kuat dalam mengatur keseimbangan global. Kestabilan mata uang China menjadi jangkar bagi stabilitas ekonomi Asia, bahkan dunia. Lebih dari itu, Beijing tahu persis, mengikuti keinginan Washington berarti malapetaka, seperti dialami banyak negara di Asia yang collapse gara-gara mengutak-atik rezim mata uangnya. Kita semestinya tak perlu terlalu merisaukan perseteruan ini, mengingat sesungguhnya tidak berdampak langsung terhadap Indonesia. Mengapa kita harus ikut sewot dengan kepentingan Amerika? Tantangannya tergantung kepada industri di Indonesia sendiri, untuk membangun daya saing tanpa harus bergantung pada situasi nilai tukar antarnegara. Memang pergerakan kurs akan memengaruhi nilai barang yang diekspor ke sebuah negara atau kawasan, tetapi kurs mata uang bukanlah satusatunya faktor yang memengaruhi daya saing. Kualitas produk dan efisiensi produksi akan sangat menentukan penetrasi pasar produk ke negara-negara tujuan ekspor. China bukanlah semata-mata diuntungkan oleh kurs mata uang, tetapi negeri itu memang berhasil mengembangkan produk ekspor massal berbiaya murah yang berkualitas. Bahkan produk elektronik dan komputer kelas dunia merek Amerika pun—seperti komputer jinjing Apple—kini dibuat di China. Itu membuktikan China bukan menang karena kurs mata uang, tetapi menjadi destinasi produksi massal yang berkualitas karena intervensi kebijakan pemerintah yang tepat. Dengan belajar dari China, sebaiknya kita tidak hanya berkutat melulu membahas diagnosis masalah. Saatnya pemerintah memberikan treatment kebijakan yang benar, agar perekonomian memiliki lini produksi yang benar-benar berdaya saing, bukan sekadar menjadi penampungan keluhan, atau melulu mencantumkan daftar ancaman.
11
Jl. Agung Raya Lenteng Agung Jakarta Selatan
RI masih belum aman dari terorisme Terorisme masih saja menjadi hantu yang menakutkan bagi siapa saja yang dijumpai. Oleh karena itu, segala aksi tindak kejahatan terorisme harus diberantas sampai akar-akarnya. Negeri kita tercinta belum sepenuhnya bebas dari serangan bom teroris. Hal ini ditunjukkan semenjak sebuah bom yang diduga sebagai aksi bunuh diri meledak di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Tidak ada korban tewas, selain orang yang diduga membawa bom itu terluka. Daya ledak bom itu memang bukan tergolong dahsyat, melainkan kategori sedang. Namun, ditemukannya banyak paku dan paralon di lokasi kejadian mengindikasikan bom itu dimaksudkan untuk melukai, bahkan bisa mematikan orang lain. Yang mengagetkan, dari pelaku itu aparat menemukan dua carik kertas berisi kalimat-kalimat jihad dan mengaku sebagai kelompok Mujahidin. Ledakan bom, menurut pesan jihad itu, ditujukan kepada orang-orang kafir dan juga sebagai bentuk balas dendam terhadap rekan-rekan mereka yang ditangkap dan dibunuh aparat negara. Kepolisian kini sedang gencar-gencarnya memburu kelompok teroris, setelah mereka menyerang kantor polsek di Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatra Utara, bebera-
pa pekan lalu. Aksi kekerasan yang menewaskan tiga anggota polisi itu terjadi hanya 3 hari setelah aparat menangkap belasan teroris di kawasan itu, yang diduga terlibat aksi perampokan Bank CIMB Niaga di Medan, pada 18 Agustus silam. Sebelumnya, aparat juga telah melakukan penangkapan massal di kawasan Aceh, yang dijadikan sebagai basis baru terorisme di Indonesia. Itu sebabnya, ledakan bom di perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi itu tidak boleh dianggap enteng dan sepele kendati bom dahsyat terakhir terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton, Jakarta pada17 Juli 2009 lalu. Ledakan bom di Kalimalang itu juga sekaligus membuyarkan premis yang menyebutkan bahwa teroris kini telah mengubah taktik mereka, dari serangan bom ke serangan bersenjata. Peristiwa ledakan itu sejatinya menyadarkan kita semua, terutama aparat keamanan, bahwa teroris menggunakan semua cara, baik aksi bom bunuh diri maupun serangan bersenjata. Masih besarnya ancaman teroris di negeri tercinta ini juga semestinya mendorong perlunya kerja sama penanganan terorisme yang lebih terpadu dan terorganisasi antara aparat kepolisian dan TNI. Yang lebih penting lagi, penanganan terorisme bukan melulu urusan aparat keamanan, tapi juga semua lembaga negara terkait. DPR, misalnya, bisa memberikan anggaran yang proporsional bagi aparat keamanan untuk menghajar terorisme. Jenifer Woworuntu
Komp. Lenteng Agung Persada Kav. 54A Jakarta Selatan
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail:
[email protected]
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tri Dirgantara Pamenan, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Melly Riana Sari, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Fitriyana Pulungan, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
FINANSIAL
f2
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
ULASAN PASAR
Regional tetap beri sentimen positif OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin rebound. Pada awal perdagangan indeks bahkan sempat menguat 0,78% ke level 3.574,72. Indeks mencatat kenaikan tipis 0,05% ke level 3.548,75 dibandingkan dengan penutupan akhir pekan lalu dan indeks BISNIS-27 naik 0,26% ke level 319,68. Koreksi yang terjadi pada indeks terkait dengan berita razia Indomie di Taiwan sehingga memaksa saham Indofood(INDF) melorot 4,41% ke level Rp4.785. Begitu juga saham Indofood CBP Sukses Makmur. Analis PT Valbury Asia Securities Krishna Dwi Setiawan mengatakan pergerakan indeks masih tetap positif sejalan dengan pergerakan indeks bursa regional dan indeks Dow Jones. Ada pemberitaan negatif tentang Indofood, dia menilai tidak berdampak terlalu besar pada pergerakan indeks secara keseluruhan pada hari ini. “Indeks besok [hari ini] berpotensi menguat. Indeks bursa regional dan Dow Jones juga masih positif. Indofood memang terlihat masih tertekan, tetapi tidak secara langsung memengaruhi indeks kita,” jelasnya. Saham yang berpotensi naik dan menjadi penggerak pada hari ini adalah saham sektor perkebunan, pertambangan, dan properti. Sementara itu, saham di sektor konsumer dan peternakan diprediksi tertekan. (05)
PORTOFOLIO Petrosea dirikan anak usaha JAKARTA: PT Petrosea Tbk mendirikan sebuah anak perusahaan di Kalimantan Timur dengan nama PT Petrosea Kalimantan dengan bergerak di lini bisnis pembangunan, perdagangan, dan jasa kontraktor. Direktur Utama Petrosea Richard Bruce Ness mengatakan pembentukan perusahaan bernilai 499 lembar saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp1 juta. Saham Petrosea di perusahaan itu adalah sebesar 99.8%. “Perusahaan itu lebih banyak bergerak menyediakan jasa kontraktor. Perusahaan itu tidak hanya melayani bisnis induk, tetapi juga perusahaan lain,” ujar Corporate Secretary Petrosea Anang Rizkani Noor kemarin. (BISNIS/IAA/FH)
LABA MENINGKAT: (Dari kanan) Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk Ketut Budi Wijaya berdiskusi dengan Direktur Djoko Harjono, Director Investor Relations Mark Wong sebelum paparan kinerja perusahaan tersebut di Jakarta, kemarin. BISNIS/MELLY RIANA SARI
Peraturan MKBD segera disahkan Masukan pasar tak harus diakomodasi 100% OLEH IRVIN AVRIANO & ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan segera meloloskan peraturan mengenai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) perusahaan efek, meski masih diwarnai penolakan. Kepala Biro Perundang-undangan dan Bantuan Hukum (PBH) Bapepam-LK Robinson Simbolon mengatakan peraturan tersebut telah dimintakan tanggapan dari pelaku pasar, dan telah diserahkan kepada biro teknis, yakni Transaksi Lembaga Efek (TLE), untuk difinalisasi. “Peraturan MKBD sudah kami limpahkan ke biro TLE. Dalam waktu dekat sudah bisa disahkan. Tidak harus menunggu persetujuan semua pelaku pasar, yang penting secara teknis sudah
Poin di dalam revisi peraturan MKBD
Draf awal
Usulan pelaku pasar
1 Besaran minimal MKBD sebesar Rp25 miliar atau sebesar 6,25% kewajiban ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. 2 Dana nasabah yang belum masuk ke perusahaan efek setelah T+3 harus dikeluarkan dari faktor positif MKBD. 3 Besaran 30% penjaminan emisi yang menjadi porsinya setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK, 50% dari nilai yang belum dipesan pada masa penjatahan, dan 100% yang tidak terjual harus masuk ke dalam ranking liabilities. 4 Reksa dana dicatat hair cut sebagai ranking liabilities, reksa dana pasar uang sebesar 30%, pendapatan tetap sebesar 40%, dan reksa dana campuran serta saham 50%. 5 MKBD manajer investasi sebesar Rp200 juta atau 6,25% kewajiban ditambah ranking liabilities. Sumber: Bapepam, diolah
bisa dijalankan,” tuturnya kepada Bisnis, akhir pekan lalu. Dalam kesempatan terpisah, Kepala Biro Transaksi dan Lembaga Efek Bapepam-LK Nurhaida mengakui beberapa usulan pokok dari pelaku pasar itu ke-
1 Besaran kewajiban tidak sebesar 6,25%, dan ranking liabilities tidak diperketat. 2 Waktu yang ideal adalah T+7, karena dana nasabah biasanya baru diproses SRO setelah hari ketujuh. 3 Besaran kontrak penjaminan emisi seharusnya lebih rendah, karena dengan besaran seperti itu tidak ada sekuritas lokal yang dapat menjaga nilai MKBD-nya setinggi itu. 4 Reksa dana tidak dapat dijadikan ranking liabilities karena tidak berisiko bagi manajer investasi karena tidak masuk pembukuan. BISNIS/AGUS TAUFIK
mungkinan besar tidak dimasukkan dalam draf terakhir revisi peraturan itu. “Draf awal peraturan itu sudah memenuhi kriteria cukup di tengah kondisi pasar modal saat ini. Namun, ada poin usulan dari ang-
gota bursa (AB) sebagai pelaku utama pasar modal yang dipenuhi. Misalnya pemotongan nilai aset berdasarkan risiko [hair cut]. Bila hair cut kami luluskan, seperti untuk aset deposito yang masih dinilai pelaku pasar terlalu berat.” Ketentuan MKBD diatur dalam revisi peraturan nomor V.D.5 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD). MKBD adalah tolok ukur kesehatan yang menjadi penghitungan akuntansi perusahaan efek antara lain mengenai modal, aset, dan keuntungan tiap sekuritas. Menanggapi silang-pendapat seputar batas tanggungan (liabilitas) yang masuk menjadi variabel pengubah angka MKBD dan liabilitas penjamin emisi (underwriter), Robinson menilai perbedaan tersebut tidak semuanya harus diakomodasi. Menurut Robinson, jika biro teknis telah selesai menyempurnakan draf revisi, otoritas pasar modal bisa langsung mengesahkan menjadi peraturan baru. “Jadi tidak harus menunggu kesepakatan pelaku pasar 100%, yang penting secara teknis sudah beres
sehingga setelah disahkan tidak perlu lagi ada revisi ulang.”
Transaksi material Dalam kesempatan yang sama, Robinson mengatakan otoritas pasar modal telah mengumumkan draf peraturan nomor IX.E.2 mengenai transaksi material, untuk memperjelas definisi transaksi tersebut di kalangan emiten. “Revisi peraturan ini hanya untuk memudahkan. Secara substansial, tidak ada yang berubah tetapi kami hanya memperjelas beberapa poin,” paparnya. Dia memberi contoh suntikan dana untuk restrukturisasi yang sebelumnya tidak diatur, dan kini dimasukkan dalam draf revisi. “Jika ada perusahaan yang sedang terbelit persoalan keuangan, dan dapat suntikan restrukturisasi, itu tidak lagi tergolong material,” ujar Robinson. Di luar dua peraturan tersebut, otoritas pasar modal dan otoritas bursa masih berupaya merevisi beberapa peraturan pasar modal yang terkait dengan transaksi bursa dan aktivitas perusahaan efek (sekuritas). (
[email protected]/
[email protected])
Lippo cari dana Rp1,74 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Lippo Karawaci Tbk menyiapkan tiga opsi pendanaan untuk membiayai ekspansi di tiga divisi bisnisnya, guna memenuhi kebutuhan belanja modal US$975 juta dalam 5 tahun atau rata-rata Rp1,74 triliun (US$195 juta) per tahun. Perseroan berencana membangun setidaknya tiga rumah sakit Siloam baru pada tahun depan, dengan nilai investasi minimal sebesar US$120 juta (Rp1 triliun), di samping membangun mal baru dan infrastruktur proyek kota terpadu. Direktur Utama Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan pihaknya menyiapkan tiga opsi untuk memenuhi kebutuhan ekspansi tahun depan, yakni melalui REITs (real estate investment trustees) di Singapura, pembiayaan eksternal, dan kas internal. “Strategi kami adalah melihat sumber dana yang paling murah. Pertama aset strategis kami akan dilepas sebagai REITs di Singapura. Selain itu tentu dipenuhi dari kas internal, serta utang-utang berjangka pendek,” tuturnya kemarin. Kebutuhan pembangunan 20 rumah sakit, lanjutnya, memerlukan dana sekitar US$450 juta, dengan perincian US$20 juta perumah sakit, termasuk tanah, konstruksi, dan perawatan. Di sisi lain, pembangunan 15 mal dalam 5 tahun ke depan menyedot dana US$525 juta. Ketut menegaskan penjualan aset properti melalui REITs akan dilakukan di Singapura mengingat emisi REITs di da-
lam negeri masih terkendala ketiadaan undang-undang perwalian (trustee) dan persoalan pajak tinggi. Padahal jika menyangkut properti, perlu ada kepastian hukum seputar hak atas tanah dan perpajakannya. Singapura telah memberikan banyak pengecualian pada trust untuk perpajakan, sehingga investor meminati instrumen tersebut. Head Corporation Communication Lippo Karawaci Danang Kemayan Jati menambahkan perseroan pada tahun depan berencana membangun minimal tiga rumah sakit baru, di luar pengembangan rumah sakit yang ada. Namun, Ketut dan Danang tidak bersedia menyebutkan komposisi pendanaan perseroan tahun depan. Berdasarkan catatan Bisnis, posisi kas dan setara induk grup Lippo ini mencapai Rp1,5 triliun pada semester I/2010, sehingga dana eksternal diperlukan untuk memenuhi kebutuhan belanja tersebut. Berkaitan dengan laba, Lippo Karawaci dan Lippo Cikarang, dua emiten properti Lippo tersebut membukukan kinerja keuntungan yang tumbuh stabil. Lippo Karawaci selama 9 bulan pertama 2010 membukukan laba bersih Rp348,7 miliar, naik 13,2% dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama 2009. Adapun PT Lippo Cikarang Tbk membukukan laba bersih senilai Rp49,27 miliar hingga kuartal III/2010, atau naik 37,74% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp35,77 miliar. (09/16/17/IRVIN AVRIANOA.)
Indocitra berganti pemilik OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemegang saham pengendali PT Indocitra Finance Tbk berganti pada 30 September, sesaat sebelum perseroan mengumumkan adanya rencana penerbitan saham baru melalui skema penawaran umum terbatas (PUT/rights issue) senilai Rp3,6 triliun pada 7 Oktober. Dalam keterbukaan informasi perseroan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin ini, Direktur Utama Indocitra Yayah Diasmono mengatakan sebanyak 48,83% saham perseroan, atau sebanyak 23,43 juta lembar, yang sebelumnya dimiliki PT Citrasari Abadi telah dijual kepada PT Inkapita Partners. Harga transaksi itu sebesar Rp940 per lembar, yang membentuk nilai transaksi itu sebesar Rp22,03 miliar Citrasari tercatat sebagai pemegang 56,95% saham perseroan hingga kuartal I dan II tahun ini, dengan dua bentuk ke-
pemilikan yaitu sebesar 8,13% dan 48,83%. Selain itu, perubahan pemegang saham pengendali yang terjadi juga terancam peraturan Bapepam-LK No. IX.H.1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, jika pemilik sebagian besar saham perseroan merupakan pemegang saham pengendali. Masalahnya, setelah transaksi saham perseroan, masih ada pemegang saham dengan porsi besar yang lain yaitu PT Graha Pustaka sebesar 30%. Rights issue perseroan juga diduga merupakan aksi pengambilalihan perusahaan publik tanpa aksi penawaran umum perdana (backdoor listing) oleh Amstelco Plc, perusahaan asal Inggris. Skema backdoor listing dapat berupa penyuntikan aset baru ke dalam perusahaan terbuka oleh perusahaan tertutup. Analis PT CIMB Securities Indonesia Mastono Ali menilai rencana itu kemungkinan besar merupakan backdoor listing.
FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.092,05
2.752,46
93,11 1.989,73
391,07
10,47
5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Industri konsumsi
998,88
-5,75
2.682,30
5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Aneka industri
408,65 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
1.173,56
-8,81 1.039,40 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
206,65
-3,21 1.199,58 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Infrastruktur
Properti
Keuangan
810,17
0,66 206,65 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Perdagangan
450,49
3,61 833,87 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Manufaktur
386,40
-0,50 453,13 5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
858,18
2,11
-6,66
391,81
887,39
5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
5/10 6/10 7/10 8/10 11/10
Estimasi P/E lebih tinggi dari Posco REKOMENDASI Trimegah Securities ergerakan IHSG kemarin tampak tertahan akibat tekanan jual yang terjadi pada bebeP rapa saham unggulan membuat indeks ditutup menguat tipis 0.05%. Patut diwaspadai akan adanya tekanan jual lanjutan, mengingat stochastic yang bergerak dalam tren turun.
Panin Sekuritas ndeks diperkirakan masih bergerak mixed Iteknikal dengan kecenderungan menguat. Secara indeks diperkirakan bergerak pada kisaran support-resistance 3.527-3.567.
eTrading Securities HSG akan berada di kisaran 3506 – 3562 dengan saham-saham yang perlu mendapatkan perhatian antara lain ASRI, AALI, UNSP, dan BMRI.
I
DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
Proyeksi harga saham Krakatau Steel tergolong murah OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia
JAKARTA: Harga pelepasan saham perdana (initial public offering/IPO) PT Krakatau Steel yang diperkirakan setara dengan sembilan kali hingga 11 kali estimasi price to earning ratio (P/E) 2011 dinilai lebih mahal dibandingkan dengan P/E saham Posco, produsen baja asal Korea Selatan. Satu eksekutif yang mendengar soal valuasi saham PT Krakatau Steel mengatakan harga IPO saham KS yang diperkirakan berkisar Rp800-Rp1.200 per saham setara dengan sembilan kali hingga 11 kali estimasi price to earning ratio (P/E) 2011. “Jika dibandingkan dengan estimasi P/E produsen baja seperti Posco, Korsel, valuasi estimasi P/E Krakatau Steel agak mahal. Estimasi P/E saham Posco pada 2011 hanya mencapai 8,85 kali,” tuturnya kemarin. Dalam pertemuan dengan calon investor tadi malam, para penjamin emisi IPO Krakatau Steel yakni PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, and PT Mandiri Sekuritas akan mengumumkan kisaran harga IPO hari ini dalam paparan publik
dan due diligence meeting. Hal itu berkaitan dengan rencana produsen besi baja menerbitkan saham baru sebanyak 3,15 miliar lembar, atau setara dengan 20%. Pelepasan saham sebanyak 20% itu merupakan tahap pertama privatisasi dari total 30% saham yang direncanakan dan telah mendapatkan persetujuan dari DPR. Dari total 20% saham yang bernilai Rp1,577 triliun itu, BUMN itu mengalokasikan program manajemen dan karyawan (management and employee stock allocation/MESA) sebanyak 5%. Selain itu, saham baru itu juga menyediakan opsi program management and employee stock option plan (MESOP) sebesar 2%. Khusus estimasi P/E Posco, berdasarkan data Bloomberg, estimasi P/E produsen baja pada 2011 mencapai 8,85 kali dengan kapitalisasi pasar Rp46,30 triliun, 2,71 kali hingga 3,92 kali lebih besar dari valuasi saham Krakatau Steel. Pada perusahaan sejenis, Hyundai Steel, estimasi P/E sahamnya pada 2011, dengan kapitalisasi pasar Rp10,11 triliun, diperkirakan mencapai 12,06 kali. Kepala Riset BNI Securities Norico Gaman mengakui valuasi saham KS relatif tinggi dibandingkan dengan perusahaan sejenis di luar negeri. Namun, lanjutnya, hal itu berdasarkan potensi pertumbuhan ekonomi ke depan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekonomi di Korea Selatan dan negara Asia lainnya.
“Valuasi KS itu mencerminkan potensi pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan Posco dan produsen baja di China yang pasarnya sudah jenus.” P/E Bursa saham di Indonesia saat ini rata-rata di atas 20 kali. “Kami memperkirakan estimasi bursa saham Indonesia bisa mencapai 15 kali-18 kali P/E pada 2011,” tuturnya.
Tergolong murah Sementara itu, analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan mengacu pada fundamental perusahaannya, proyeksi harga saham Krakatau Steel yang ditawarkan pada kisaran Rp800Rp1.200 tergolong murah. Bila dilihat dari kinerjanya, penjualan BUMN itu memang cukup menjanjikan. Selama semester I/ 2010, KS membukukan nilai penjualan Rp8,30 triliun, tumbuh 14,32% dibandingkan dengan semester I/2009 sebesar Rp7,26 triliun. Hingga semester I/2010, produksi HRC Krakatau Steel mencapai 971.372 ton dengan kontribusi penjualan mencapai 47,6%, sementara produksi CRC tercatat sebesar 257.029 ton dengan kontribusi pada penjualan sebanyak 23,1%. (09) (
[email protected])
Rencana IPO & produksi Krakatau Steel Total saham yang dilepas 3,155 lembar saham (20%) Nilai saham yang dilepas Rp1,577 triliun Target perolehan Rp4 triliun
676.693
Baja canai panas (HRC)
971.372 191.145
Baja canai dingin (CRC)
257.029
Batang kawat baja (WR) Baja profil Baja tulangan Pipa baja
138.128 139.519 22.129 40.299 29.447 44.754
Produksi Krakatau Steel (ton) Per Juni 2009 Per Juni 2010
30.937 30.029
Sumber: Prospektus, diolah
BISNIS/AGUS TAUFIK
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Menanti Sari Roti kian gurih
EKSPOSE Inovisi incar US$120 juta JAKARTA: PT Inovisi Infracom Tbk akan menjual unit infrastruktur telekomunikasi kepada Fonwar, platform seluler sosial milik anak usahanya Ozura World Ltd guna menopang pengembangan di bidang Internet seluler. Perseroan menargetkan penjualan lebih dari US$120 juta dari kegiatan bisnis yang berkaitan dengan internet seluler tersebut, dan diharapkan berlipat ganda pada 2013. “Hal itu menunjukkan kepercayaan yang kuat dalam kerja sama antarperusahaan dan di dalam Ozura World,” tutur Direktur Utama Inovisi Infracom Jerry Djajasaputra dalam keterangan resminya kemarin. (BISNIS/16/AGS)
Rothschild tangani Arpeni JAKARTA: Saratoga Capital, perusahaan private equity, telah melakukan perjanjian dengan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) untuk membeli US$60 juta obligasi konversi dan saham baru yang diterbitkan oleh emiten pelayaran tersebut. Sumber Bisnis yang mengetahui transaksi tersebut mengatakan PT Rothschild Indonesia menangani restrukturisasi utang Apeni, termasuk penerbitan obligasi konversi dan saham baru. Dalam perjanjian tersebut, Saratoga Capital akan membeli senilai US$60 juta obligasi konversi yang diterbitkan oleh Arpeni dan US$70 juta saham baru. Saratoga berharap bisa melakukan sinergi dengan bisnis angkutan kapal yang dimiliki oleh emiten tersebut. (BISNIS/WIW)
Presiden tak suka BUMN manja JAKARTA: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan manajemen BUMN tidak boleh manja dalam bersaing dengan terus mengandalkan proteksi dari pemerintah. Perusahaan milik negara harus membangun iklim bersaing dengan perusahaan swasta untuk bisa memberikan dividen dan membayar pajak kepada negara. "Saya tidak suka BUMN manja, BUMN harus bersaing dengan swasta. Harus profitable, berikan dividen, bayar pajak," katanya di hadapan peserta pendidikan kursus reguler Lemhanas angkatan ke-44 di Istana Negara,kemarin. Dia mengakui dalam kasus tertentu pemerintah akan tetap memberikan keberpihakan kepada BUMN karena terkait dengan misi yang ditugaskan. Dalam hal ini, tuturnya, pemerintah memberikan keberpihakan untuk tugas pelayanan publik (PSO) dan tugas keperintisan dunia usaha. (BISNIS/IRS)
f3
Harga gandum hambat efisiensi biaya produksi OLEH GITA ARWANA CAKTI Kontributor Bisnis Indonesia
Tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan secara tidak langsung ikut mendongkrak pertumbuhan sektor konsumsi. Produk roti termasuk yang diuntungkan dari kondisi tersebut. ndustri ini diperkirakan tumbuh positif seiring dengan meningkatnya pendapatan pada sektor konsumsi. Berdasarkan data Sinarmas Sekuritas, konsumsi roti pada 2008 meningkat 61% mencapai 742 juta paket dari periode 2005 sebanyak 460 juta paket. Begitu pula untuk konsumsi produk gandum di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Industri roti ini menyumbang sekitar 25% dari total konsumsi gandum di Indonesia. Kondisi tersebut juga menjadi katalis dalam melihat ekspansi PT Nippon Indosari Tbk yang kini menjadi salah satu produsen roti terbesar di Indonesia dengan produk yang dekat dengan masyarakat yakni Sari Roti dan Boti. Perseroan ini berencana mengembangkan bisnis dengan membangun pabrik baru di Medan, Palembang, Semarang, Kalimantan, dan Jawa Barat dalam beberapa tahun ke depan. Untuk Pabrik di Medan dan Semarang diharapkan dapat beroperasi pada awal 2011. Perluasan tersebut dilakukan untuk menggapai segmen yang lebih luas di seluruh Indonesia sehingga bisa meningkatkan pendapatan dan keuntungan perseroan. Saat ini, wilayah yang dijangkau perseroan baru di Jawa, Bali, dan Lampung. Rata-rata pendapatan perseroan tumbuh sekitar 35,8%
I
2.800
Rp2.925 4 Okt. 2010
2.400
Rp2.650 Rp1.275
2.000
25 Jun. 2010
1.600
Pergerakan harga saham
PT Nippon Indosari Corpindo 1.200 30 Jun.
15 Jul.
30 Jul.
16 Agt.
31 Agt.
2008
2009
2010*
2011*
Laba kotor (Rp miliar) EPS (Rp) Rasio P/E ROA (%) ROE (%) Rasio P/B
161 41 48 13,7 32,4 16
222 56 36 16,5 34 12
298 92 19,6 20,22 21,5 4,2
414 121 14,9 19,4 25,6 3,5
Sumber: Riset Sinarmas Sekuritas, 18 Agustus 2010
sejak 2005, adapun laba rata-rata tumbuh sebesar 75,6% setiap tahunnya. Perseroan juga menguasai 90% pangsa pasar. Hal ini menunjukkan perseroan memiliki fundamental yang kuat dan selalu berkembang. Selain itu, adanya kerja sama dengan Shikishima Baking Jepang menambah perluasan jaringan distribusi perusahaan yang berkode saham ROTI itu. Dengan perhitungan menggunakan metode discounted cash flow (DCF), analis PT Sinarmas Sekuritas Jansen Kustianto dan Jeff Tan memprediksi harga saham perseroan bisa naik menembus Rp1.800 pada tahun ini atau naik Rp200 dari periode Agustus 2010 sebesar Rp1.600. “Kami mencatat bahwa perusahaan memiliki prospek yang cerah, potensi pertumbuhan yang tinggi, dan fundamental yang kuat,” paparnya dalam riset yang dipublikasikan 18 Agustus 2010.
30 Sept.
Data emiten
Prognosa Keuangan PT Nippon Indosari Corpindo
Akun
16 Sept.
Kode saham Harga saham
ROTI Rp2.650
Kapitalisasi pasar
(per 11 Oktober) Rp2,68 triliun (per 11 Oktober)
Rekomendasi Target harga referensi
Buy Rp1.800
*: Proyeksi
Distribusi hingga perdesaan juga menjadi salah satu faktor menguatnya fundamental perseroan. Sampai Desember 2009, perseroan telah mendistribusikan produk ke 725 supermarket, 8.290 minimarket, 7.587 pasar tradisional, dan 2.022 penjual roti keliling. Sementara itu, peningkatan harga komoditas, khususnya gandum juga dapat memengaruhi pada pertumbuhan perusahaan, karena bahan dasar utama dari produk Nipon adalah tepung. Industri roti semakin ketat akan kompetisi, dengan begitu Nippon harus siap menghadapi kompetisi tersebut. Karena itu, perseroan harus memanfaatkan jaringan, yaitu hingga saat ini 69% distribusi produk perseroan berada di supermarket. Pertumbuhan pendapatan perseroan naik 35,8% per tahun sejak 2005, dan laba naik 75,6% per tahun. Pertumbuhan penda-
BISNIS/AGUS TAUFIK
patan ditopang oleh peningkatan penjualan dan tingginya harga penjualan produk. Sementara, pertumbuhan laba ditopang oleh peningkatan margin kotor dan operasional.
Laba tumbuh Untuk ke depannya, diyakini perseroan tetap dapat menjaga pertumbuhan bahkan lebih baik. Meskipun terjadi peningkatan harga bahan mentah, perseroan diperkirakan mampu menghadapinya dengan efisiensi produksi serta ikut meningkatkan harga jual. Jansen Kustianto dan Jeff Tan memperkirakan laba terus tumbuh dari Rp222 miliar pada 2009 menjadi Rp298 miliar pada akhir tahun ini bahkan bisa mencapai Rp414 miliar pada akhir 2011. Hal ini terjadi seiring dengan prediksi peningkatan pendapatan dari penjualan mencapai Rp654 miliar pada akhir tahun ini dari Rp486 miliar. Bahkan untuk 2011, Sinarmas Sekuritas mem-
perkirakan pendapatan penjualan bisa mencapai Rp880 miliar. Dengan anggapan tersebut, mereka merekomendasikan investor untuk membeli saham ini. Manajemen Nippon Indosari pada tahun ini menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 31% dibandingkan dengan penjualan pada 2009 menjadi Rp636,60 miliar dan kenaikan laba bersih sebesar 103% menjadi Rp116 miliar. Analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo juga mengamini dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat akan memengaruhi pendapatan perseroan. “Kalau dilihat dari pertumbuhan perseroan, Nipon ini memiliki potensi untuk terus tumbuh. karena tingkat konsumsi masyarakat juga naik,” ujarnya. Namun, jika dilihat dari pergerakan sahamnya di pasar modal, dia mengatakan saham ini kurang menarik bagi investor besar dan investor asing karena memiliki kapitalisasi pasar yang masih rendah. Dia mengatakan saham ROTI ini lebih diminati oleh investor lokal, terutama investor ritel. “Tapi, market cap [kapitalisasi pasar] dari ROTI masih kecil. Jadi kurang diminati oleh investor besar atau investor institusi dan investor asing. Karena hal pertama yang dilihat oleh investor biasanya dari market cap,” kata Satrio. Dia mengatakan, salah satu permasalahan yang dihadapi perseroan adalah tingginya harga komoditas saat ini yang juga menjadi bahan utama untuk produk perseroan. Sementara, perseroan tidak dapat dengan mudah meningkatkan harga jual produk. Sehingga, Satrio mengatakan perseroan harus melakukan efisiensi, misalnya dengan menekan biaya produksi dan biaya yang tidak diperlukan. Dengan asumsi-asumsi tersebut, dia mengatakan agar investor menahan sahamnya. “Lebih baik di-hold dulu sampai harganya lebih baik,” tutupnya. (FAHMI ACHMAD)(
[email protected])
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
BURSA EFEK INDONESIA, 11 OKTOBER 2010 Nama saham Sbl.
Kurs Ttg. Trd.
Ptp.
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Nama saham Sbl.
Volume
PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI .............BISI International Tbk .............................................2.100 .............2.375..........2.225 .........2.350............250..........8.807.500.............20.437.150.000 ...........39,98............2.350...........1.420.500.........2.325.............151.000
2.Perkebunan AALI ...........Astra Agro Lestari Tbk ..........................................21.100 ..........22.600........21.500.......22.600 .........1.500..........5.932.000............131.871.050.000............27,96 .........22.600 ..............133.500......22.550 ...............9.000 BWPT .........BW Plantation Tbk .....................................................900.................920.............900..............910 ...............10 ........21.943.000..............19.992.195.000 ............21,47................920 .........4.530.500.............910.........1.795.000 GZCO ..........Gozco Plantations Tbk ..............................................385.................395.............385.............395 ...............10.......25.685.000............10.042.990.000.............23,13................395...........5.133.500............390 .........1.153.500 LSIP ............PP London Sumatra Indonesia Tbk. ....................10.150............10.550........10.300........10.400............250 ..........7.754.500...........80.850.475.000 ............16,98 ..........10.400 ...............92.500.......10.350............129.500 SGRO ..........Sampoerna Agro Tbk .............................................2.750.............2.825..........2.750.........2.800 ..............50........15.280.000 ............42.818.287.500..............20,2............2.800...............517.000 .........2.775...........399.500 SMAR .........SMART Tbk ..............................................................5.500.............5.650 .........5.600 .........5.600.............100................29.000..................163.300.000 ............15,36............5.650 ..................7.500 ........5.600.............40.500 TBLA ..........Tunas Baru Lampung Tbk ........................................400 .................410.............395.............405.................5 .........9.304.500 ...............3.765.797.500..............9,23 ................410...........2.130.500............405 ...........510.000 UNSP ..........Bakrie Sumatra Plantations Tbk .............................350.................375 .............355 .............375 ..............25 .....374.596.500 ..........137.466.232.500...........25,05................375 .......36.447.500 ............370......34.192.000
3.Peternakan CPDW .........Cipendawa Tbk ............................................................229.......................-...................-.............229..................-............................-........................................- .............-1,82......................-............................-..................-.........................MBAI ...........Multibreeder Adirama Ind. Tbk .............................8.150..............8.150.........8.000.........8.000............-150................47.500.................380.075.000 .............4,83.............8.150..................9.500........8.000...............11.000
4.Perikanan CPRO ..........Central Proteinaprima Tbk .........................................53.......................-...................-................53..................-............................-........................................-.............-3,96......................-............................-..................-.........................DSFI ............Dharma Samudera Fishing Int'l Tbk .........................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................-...............13,2..................50..........6.703.000..................-.........................IIKP .............Inti Agri Resources Tbk ............................................660.......................-...................-.............660..................-............................-........................................-........-879,77 ...............640 ...............58.000............495 ...............5.000
5.Lainnya BTEK ..........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ................................410 ................430.............400.............420 ...............10.........12.527.000 .............5.250.825.000 ........-138,66 ...............420.............683.000.............415 ...........561.500
PERTAMBANGAN
2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ...........Ratu Prabu Energi Tbk ..............................................305.................295.............295.............295 ..............-10 ...............25.000.......................7.375.000 ............20,51 ...............305 ...............22.500............300...................500 BIPI .............Benakat Petroleum Energy Tbk ................................112...................113...............110 ................111.................-1 .......32.394.500...............3.614.335.500...........-59,01...................111..............912.500..............110 ......4.688.500 ELSA ..........Elnusa Tbk ...................................................................340.................350.............340.............345.................5 ........19.096.500..............6.549.935.000...........46,46 ...............345............2.110.500............340.......3.338.500 ENRG ..........Energi Mega Persada Tbk ...........................................121..................124..............120 ...............121..................- ......374.154.500............45.568.031.000 ............-31,13..................121 .........10.757.500.............120 .........9.611.000 MEDC .........Medco Energi International Tbk ...........................3.425 .............3.425..........3.375 .........3.400 .............-25.........6.886.500...........23.338.900.000 ............51,59............3.400...........1.332.000.........3.375 ..........784.500 RUIS ...........Radiant Utama Interinsco Tbk ..................................198 ................200..............198.............200.................2 ...............25.000......................4.975.000..............11,73 ...............200 ...............25.000.............198..............15.000
3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM .........Aneka Tambang (Persero) Tbk .............................2.400 .............2.475.........2.400 .........2.450 ..............50 .........15.104.000 ...........36.783.500.000............15,45............2.450..........3.089.500 ........2.425 .........1.149.500 CITA ............Cita Mineral Investindo Tbk .......................................317.......................-...................- ..............317..................-............................-........................................-..............8,78......................-............................-..................-.........................DKFT ..........Central Omega Resources Tbk ................................550.......................-...................-.............550..................-............................-........................................-............-19,72......................-............................-..................-.........................INCO ...........International Nickel Indonesia Tbk .....................4.900.............4.950 .........4.900..........4.925 ..............25...........11.719.000 .............57.814.612.500 .............12,31 ............4.925 ..............126.000 ........4.900 ..........426.500 TINS ...........Timah (Persero) Tbk ...............................................3.325 .............3.475..........3.325..........3.350 ..............25.......54.065.000..........183.722.300.000 ............26,16 ............3.350 .............745.000.........3.325............971.000
4.Pertambangan Batu-batuan CNKO ..........Exploitasi Energi Indonesia Tbk ...............................155..................162..............156..............156..................1 ........22.126.000...............3.520.146.500.................110 ................158.............478.000.............156............165.500 CTTH ..........Citatah Tbk .....................................................................76 ...................75................74................74................-2.............296.000......................21.931.500..............7,42 ..................74.................71.000...............73 ..........262.500 MITI ............Mitra Investindo Tbk ....................................................55...................56 ...............55 ...............55..................- .........3.865.000..................212.834.500............39,72..................56...........1.576.500 ..............55 ..........565.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ...........Indocement Tunggal Prakasa Tbk ......................18.450...........18.800 .........18.150........18.250...........-200...........3.915.500 ............71.596.425.000...........20,48 ..........18.300 ...............52.000.......18.250 ...............8.500 SMCB .........Holcim Indonesia Tbk .............................................2.375.............2.400..........2.325 .........2.350 .............-25..........2.639.500.............6.208.450.000..............23,3............2.350.............285.500.........2.325...........275.500 SMGR .........Semen Gresik (Persero) Tbk .................................9.900 .............9.950 .........9.600..........9.750............-150..........4.877.500.............47.665.150.000 .............17,77.............9.750 .............289.000.........9.700 ...........105.500
2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG ..........Asahimas Flat Glass Tbk .......................................6.450.............6.650 .........6.200 .........6.300............-150.............225.500...............1.425.475.000............10,68............6.300..................9.000 ........6.250...................500 ARNA .........Arwana Citramulia Tbk .............................................320.................320 ..............315.............320..................- ..............193.500 ....................61.420.000..............6,24................320 ..............241.500.............310 ..........205.000 IKAI ............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk ..................................161 .................160 ...............151..............156 ...............-5 ..............213.500 ....................33.247.500.............-2,74 ................158..................9.000.............156 .............76.500 KIAS ...........Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.............................82...................83 ................81 ................81.................-1 ..............173.500 .....................14.182.000...........56,55..................82..............105.000 ...............81..............13.000 MLIA ...........Mulia Industrindo Tbk ...............................................400 ................430.............400.............400..................-..............120.000 ...................48.570.000..............0,37...............400.................19.000............395..............15.000 TOTO ..........Surya Toto Indonesia Tbk ....................................35.700.......................-...................-........35.700..................-............................-........................................- ...............7,19......................-............................-..................-.........................-
3.Logam & Sejenisnya ALKA ..........Alakasa Industrindo Tbk ..........................................800.......................-...................-.............800..................-............................-........................................-...........-40,16...............800..................6.000..................-.........................ALMI ...........Alumindo Light Metal Inds. Tbk ..............................890.......................-...................-.............890..................-............................-........................................-..............4,92 ...............890 .....................500............800..............10.000 BTON ..........Betonjaya Manunggal Tbk ........................................435 ................465.............380.............380.............-55.......103.145.500 ...........43.930.530.000 ...............7,12 ...............385 .............233.500............380.............60.000 CTBN ..........Citra Tubindo Tbk ...................................................2.500.......................-...................- .........2.500..................-............................-........................................- ...........32,27......................-............................- .........1.880 ...............2.500 GDST ..........Gunawan Dianjaya Steel Tbk ....................................144 .................146..............142..............142................-2...........3.140.000..................453.661.000 .............4,89.................142..................5.500..............141............135.000 INAI ............Indal Aluminium Industry Tbk .................................265.................275.............265.............265..................-...............197.000 ...................53.835.000 .............2,65................275................33.500............265.............53.500 ITMA ...........Itamaraya Tbk .............................................................930.......................-...................-.............930..................-............................-........................................-...............-8,9......................-............................-..................-.........................JKSW ..........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk ................................160.......................-...................-..............160..................-............................-........................................-..............3,57.................159..................5.000 .............127.............50.000 JPRS ..........Jaya Pari Steel Tbk ....................................................495.................530.............500.............520 ..............25...........5.194.000 .............2.686.525.000 .............5,05 ...............520.............906.500.............510.........1.437.500 LION ...........Lion Metal Works Tbk .............................................3.700.............4.000 .........3.800.........4.000............300..................2.500 ......................9.700.000..............5,97..............4.175 .....................500 ........3.800 ................1.000 LMSH ..........Lionmesh Prima Tbk ..............................................5.900.......................-...................- .........5.900..................-............................-........................................-...............6,01............5.800...................1.000..................-.........................NIKL ...........Pelat Timah Nusantara Tbk .....................................360.................370.............360.............365.................5..........9.238.500..............3.369.922.500 .............8,33................365..........2.387.000............360.......4.006.000 PICO ...........Pelangi Indah Canindo Tbk .......................................370.......................-...................- .............370..................-............................-........................................-...........20,49.................315 ...............20.000..................-.........................TBMS ..........Tembaga Mulia Semanan Tbk ................................8.100 .............7.000..........7.000..........7.000 .........-1.100 .....................500......................3.500.000................2,11............8.500 .....................500..................-.........................-
4.Kimia BRPT ..........Barito Pacific Tbk ....................................................1.230 ..............1.260...........1.220...........1.240 ...............10 .........10.100.000.............12.587.720.000 ...........173,51 .............1.240...........1.355.000..........1.230.............38.500 BUDI ...........Budi Acid Jaya Tbk ....................................................230.................225.............220.............225 ...............-5 .............224.500....................50.277.500............23,97................230................47.000............225.............24.000 DPNS ..........Duta Pertiwi Nusantara Tbk .....................................385.......................-...................-.............385..................-............................-........................................- .............6,56...............440 ...............25.000............390..............10.000 EKAD ..........Ekadharma International Tbk ..................................300.................325.............300 .............325 ..............25.............993.500....................314.187.500 .............6,38................325 ................67.000............320 ...............5.000 ETWA ..........Eterindo Wahanatama Tbk .......................................225.................230.............225.............225..................-.............200.500.....................45.175.000 ............59,81................230.............520.500............220 ...........727.500 INCI .............Intanwijaya Internasional Tbk ..................................235.................245 .............235 .............235..................-..............122.500....................29.292.500.............-3,76 ...............240.................13.500 ............235.........1.214.000 SOBI ...........Sorini Agro Asia Corporindo Tbk..........................2.700.............2.800..........2.725.........2.800.............100 .........4.095.000 .............11.324.050.000...........28,38............2.800................73.000 .........2.775.............78.500 SRSN ..........Indo Acidatama Tbk .....................................................62...................63.................61 ...............62..................-.............823.000......................51.315.500..........109,97..................62................47.500................61 ..........552.500 TPIA ...........Tri Polyta Indonesia Tbk ........................................3.375.............3.600..........3.350..........3.425 ..............50.............532.000 ..............1.834.350.000.................7,5............3.450..................4.000.........3.425..............14.500 UNIC ...........Unggul Indah Cahaya Tbk .....................................2.300 .............2.025..........2.025..........2.025...........-275 .....................500........................1.012.500 ..............7,24............2.250...................1.000.........2.075 ................1.500
5.Plastik & Kemasan AKKU .........Aneka Kemasindo Utama Tbk ....................................95.......................-...................- ...............95..................-............................-........................................- ............-8,27......................-............................-..................-.........................AKPI ...........Argha Karya Prima Inds. Tbk .................................1.100 ...............1.100 ..........1.090............1.100..................-...............174.500...................191.805.000...............12,3 ..............1.100................74.500 .........1.090.............82.000 APLI ...........Asiaplast Industries Tbk .............................................90...................89 ...............89 ...............89.................-1 ...............30.000......................2.670.000 .............4,24..................90 ...............38.500..............88 ...........201.000 BRNA .........Berlina Tbk ................................................................1.220 ..............1.320...........1.220 ..........1.280 ..............60.............496.000..................630.150.000..............5,63.............1.280 ................18.500..........1.260.............36.000 DYNA ..........Dynaplast Tbk ..........................................................1.950.......................-...................-...........1.950..................-............................-........................................-...............8,17............2.025..................2.000 ........2.000............175.000 FPNI ...........Titan Kimia Nusantara Tbk ........................................125..................129..............120 ...............121 ...............-4...........1.354.000....................165.197.500 .............-1,99.................123...................1.500 ..............121.............34.000 IGAR ...........Kageo Igar Jaya Tbk ...................................................182...................181...............181...............181.................-1 ...............50.000......................9.050.000.................7,3 ................184.............294.500.............182.............50.000 IPOL ...........Indopoly Swakarsa Industry Tbk .............................230.................235.............230 .............235.................5.......30.095.000..............6.922.245.000 ....................-................235 .......34.939.000............230.......4.495.500 SIAP ...........Sekawan Intipratama Tbk ...........................................83...................80.................71 ...............80................-3..................2.500 ..........................190.000 ...............7,61..................80................24.500................71 ................1.000 SIMA ...........Siwani Makmur Tbk ......................................................121..................120..............120..............120.................-1..................5.000.........................600.000................-1,11.................122..................2.500 ..............112..............10.500 TRST ..........Trias Sentosa Tbk ........................................................215..................215..............215..............215..................- ..............155.000....................33.325.000..............8,75 ...............220 ..............125.000.............215............125.000 YPAS ..........Yanaprima Hastapersada Tbk .................................590 ................600.............590.............590..................- ................67.000....................39.825.000 ...............17,3 ...............600 .................17.000............590.............69.000
6.Pakan Ternak CPIN ...........Charoen Pokphand Indonesia Tbk ......................8.000.............8.050..........7.600..........7.650...........-350 ..........4.481.000............34.637.350.000 ............14,03 ............7.650................72.500.........7.600.............93.500 JPFA ...........Japfa Comfeed Indonesia Tbk ..............................3.425.............3.450...........3.125 .........3.200...........-225........13.658.000...........44.530.487.500 .............12,51............3.200.............306.500 ..........3.175...........245.500 MAIN ..........Malindo Feedmill Tbk ..............................................1.230.......................-...................-...........1.230..................-............................-........................................- .............8,53.............1.500..................2.500..........1.230 ...............2.000 SIPD ...........Sierad Produce Tbk ......................................................52...................54 ...............52................53..................1 .......29.326.500 ...............1.575.457.500............16,43..................54..........2.497.500...............53 .......9.275.000
7.Kayu & Pengolahannya SULI ............Sumalindo Lestari Jaya Tbk .....................................104..................107..............104..............105..................1 ...........3.133.000 .................330.329.500 .............-1,69 ................105.............596.000.............104 ............517.500 TIRT ............Tirta Mahakam Resources Tbk ...................................81...................82 ...............80 ................81..................- ..............571.500...................46.220.000 .............3,44...................81 ...............40.500 ..............80...........569.000
8.Pulp & Kertas FASW ..........Fajar Surya Wisesa Tbk .........................................3.000..............3.075 .........2.900..........3.075...............75 ...............36.000 ..................106.975.000.............21,74 .............3.100................23.500.........2.925 ...............2.500 INKP ...........Indah Kiat Pulp and Paper Tbk .............................2.100 ..............2.150..........2.025..........2.075 .............-25 .........2.485.000.................5.161.775.000..............6,87 ............2.075.............250.500 ........2.050...............17.000 INRU ...........Toba Pulp Lestari Tbk ...............................................590.......................-...................-.............590..................-............................-........................................-..........-24,62 ...............600..................8.000............520..............10.000 KBRI ...........Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk ...............................95 ...................97 ...............95 ...............96..................1.........11.208.000.................1.071.971.500...............1,57..................96 ..............126.500 ..............95 ..........345.500 SAIP ...........Surabaya Agung Industry P. Tbk ..............................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................- .............4,63.................165..................2.500..................-.........................SPMA .........Suparma Tbk ...............................................................255 ................250.............245.............245 ..............-10.............260.000 ...................64.950.000..............10,17................255 ...............63.500............250 ...............2.500 TKIM ...........Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ..............................4.025 .............4.075 .........3.850..........3.950..............-75 ..........1.454.500 .................5.731.137.500 ................3,9 ............3.950................49.000.........3.925.............49.500
ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII .............Astra International Tbk ......................................56.950...........57.600.......56.250.......56.400 ..........-550..........5.748.000 .........325.676.250.000 .............17,73 .........56.400..................6.500......56.350.............30.000 AUTO ..........Astra Otoparts Tbk ...............................................17.650 ...........18.000.........17.700.........17.700 ..............50.................31.500..................561.025.000............12,28............17.700..................8.500........17.650 ...............4.500 BRAM .........Indo Kordsa Tbk ......................................................2.500.............2.500 .........2.500 .........2.500..................-..................2.500......................6.250.000................8,11............2.500..................2.000 ........2.300 ...............5.000 GDYR ..........Goodyear Indonesia Tbk ......................................13.000............12.950 ........12.700........12.900 ...........-100.................15.000...................191.950.000..............9,05...........12.900...................1.000.......12.800 ................1.000 GJTL ...........Gajah Tunggal Tbk ..................................................2.025..............2.100..........2.025..........2.075 ..............50.........19.627.500............40.524.512.500...............8,71 ............2.075............1.321.000 ........2.050...........570.500 IMAS ...........Indomobil Sukses Int'l Tbk ....................................9.400.......................-...................- .........9.400..................-............................-........................................- ...........20,57......................-............................-..................-.........................INDS ...........Indospring Tbk .........................................................7.000...............7.100 .........6.550 ...........7.100.............100..................2.000.....................13.750.000..............3,38..............7.100 .....................500 ........6.900 ...............2.000 LPIN ...........Multi Prima Sejahtera Tbk .....................................2.150.......................-...................-...........2.150..................-............................-........................................- .............3,68............2.200..................2.500..........2.125 ...........102.500 MASA .........Multistrada Arah Sarana Tbk ...................................365.................370 .............355 .............355 ..............-10.........17.206.000...............6.189.702.500 .............12,16................355 ..........1.428.000............350........3.097.000 NIPS ...........Nipress Tbk ..............................................................2.900.............2.900 .........2.900 .........2.900..................- .....................500.......................1.450.000...............4,18............3.000...................1.000.........2.875 ................1.000 PRAS ..........Prima Alloy Steel Tbk ..................................................96 ...................97................97................97..................1 ...............52.500......................5.092.500..............-1,92..................97 ................16.000 ..............96...................500 SMSM .........Selamat Sempurna Tbk ...........................................1.130 ...............1.140............1.120............1.120 ..............-10.............454.500..................515.350.000 ...................11 ..............1.130................33.000...........1.120 .............79.500 SUGI ...........Sugih Energy Tbk ........................................................157.......................-...................- ..............157..................-............................-........................................-..........-85,96......................-............................-..................-.........................-
2.Tekstil & Garmen ADMG .........Polychem Indonesia Tbk ............................................196 ................205..............198.............200.................4...........3.615.500..................731.005.500 .............8,65 ...............200................117.500.............198.............25.000 ARGO .........Argo Pantes Tbk ......................................................1.300.......................-...................- ..........1.300..................-............................-........................................-.............-11,76.............1.200 ................10.000..................-.........................CNTB ..........Saham Seri B (Centex) Tbk ...................................5.000.......................-...................- .........5.000..................-............................-........................................-............14,54......................-............................-..................-.........................CNTX ..........Centex (Preferen) Tbk ...........................................2.650.......................-...................- .........2.650..................-............................-........................................- ..............7,02......................-............................-..................-.........................ERTX ..........Eratex Djaja Tbk ...........................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ............-0,37..................65 .....................500..................-.........................ESTI ............Ever Shine Tex Tbk .....................................................100.......................-...................-..............100..................-............................-........................................- ............16,63..................110 .....................500 ..............90..............10.000 HDTX ..........Panasia Indosyntec Tbk ............................................235.......................-...................- .............235..................-............................-........................................-............-6,29................235.................13.000 .............177..............15.000 INDR ...........Indo-Rama Synthetics Tbk .......................................800 .................810..............810..............810 ...............10..................2.000.......................1.620.000.................7,6 ................810..................3.000............800.............49.500 KARW .........Karwell Indonesia Tbk ................................................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................-............-9,86......................-............................-..................-.........................MYRX .........Hanson International Tbk ..........................................160..................166..............158..............165.................5........55.837.000 ................9.127.614.000 ...........38,92.................165.............460.500.............163 ..........898.500 MYRXP .......Saham Seri B Hanson Int'l Tbk ...................................70 ...................75................67................70..................-.............498.500 ....................35.267.500...........-19,86 ...................71 ................16.000...............70..............10.000 MYTX ..........Apac Citra Centertex Tbk ...........................................70 ...................70 ...............68 ...............68................-2 ...............26.000 .......................1.770.000............-0,69..................69 ................12.500 ..............68.............25.000 PAFI ............Panasia Filament Inti Tbk .........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- .............-5,51......................-............................-..................-.........................PBRX ..........Pan Brothers Tbk .......................................................880.................930.............860.............920 ..............40........12.444.000.............11.263.805.000............16,08................930 ..............124.500............920 ..........854.000 POLY ..........Asia Pacific Fibers Tbk ...............................................125..................128 ..............124 ..............125..................- ..........1.280.000 ..................160.679.500...............0,61.................125...............48.500 .............124.............63.500 RICY ...........Ricky Putra Globalindo Tbk .......................................199 ................200..............194..............195 ...............-4 ...............161.000 .....................31.397.500..............14,71 ................198 ...............50.000.............195.............92.000 SSTM ..........Sunson Textile Manufacture Tbk ..............................196.......................-...................-..............196..................-............................-........................................-............12,34................245..............100.000.............196........1.500.000 TFCO ..........Tifico Fiber Indonesia Tbk ........................................350 ................300.............265 .............270.............-80...................1.500...........................417.500 ...........20,92 ...............345..................11.000............265 ................1.000 UNIT ...........Nusantara Inti Corpora Tbk .......................................138.......................-...................-..............138..................-............................-........................................- ...............7,31 ................148 .....................500 .............137 ................1.000 UNTX ..........Unitex Tbk ................................................................3.700.......................-...................-..........3.700..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................-
3.Alas Kaki BATA ..........Sepatu Bata Tbk ..................................................58.000.......................-...................-.......58.000..................-............................-........................................-............24,73......................-............................-..................-.........................BIMA ...........Primarindo Asia Infrastr. Tbk ..................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................-..............5,67......................-............................-..................-.........................SIMM ..........Surya Intrindo Makmur Tbk ......................................148.......................-...................-..............148..................-............................-........................................-............-17,93......................-............................-..................-.........................-
4.Kabel IKBI .............Sumi Indo Kabel Tbk ...............................................1.420.......................-...................- ..........1.420..................-............................-........................................- ........-105,07 .............1.350 ...............25.000..................-.........................JECC ...........Jembo Cable Company Tbk .....................................590..................610.............590.............590..................- ...............42.000 ...................24.960.000.............17,34 ...............600..................2.000............590 ...............5.000 KBLI ...........KMI Wire & Cable Tbk ...................................................79...................80................77................79..................-..............541.000 ...................42.070.500 .............5,34 ..................79.................19.500...............78...................500 KBLM .........Kabelindo Murni Tbk ....................................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- ............29,61......................-............................-..............110.............50.000 SCCO ..........Supreme Cable Manufacturing Corp. Tbk............1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-...............4,51......................-............................- .........1.600.............25.000 VOKS ..........Voksel Electric Tbk ....................................................400.......................-...................-.............400..................-............................-........................................- ............-13,13 ...............450 ...............25.000..................-.........................-
5.Elektronika PTSN ..........Sat Nusapersada Tbk ...................................................73 ...................75.................71................74..................1..............247.500 .....................17.949.500.............-9,93 ..................74..................9.500...............72 ...........152.000
6.Lainnya ASIA ...........Asia Natural Resources Tbk .....................................108...................110..............105..............106................-2..........3.539.000..................377.562.000...........156,16.................107 .............535.000.............106 .............79.500 KBLV ..........First Media Tbk ...........................................................420.......................-...................-.............420..................-............................-........................................-............74,79 ...............420 ...............43.000............400 ................1.000 MYOH .........Myoh Technology Tbk ..................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ....................-..................50...........2.391.000..................-.........................-
DV A NA KA K M RK YA
D
ADES ..........Akasha Wira International Tbk .............................2.925.......................-...................-..........2.925..................-............................-........................................-............97,35......................-............................-..................-.........................AISA ...........Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .................................630 ................630.............600..............610 .............-20 .........3.288.000 .............2.036.985.000 .............20,6.................610.............435.500............600...........764.000 AQUA .........Aqua Golden Mississippi Tbk ..........................244.800.......................-...................- ....244.800..................-............................-........................................-...........24,54......................-............................-..................-.........................CEKA ..........Cahaya Kalbar Tbk ....................................................1.160.......................-...................-............1.160..................-............................-........................................-..............6,97.............1.250..................5.000...........1.120 ...............3.000 DAVO ..........Davomas Abadi Tbk ......................................................76 ...................79................76................77..................1..........2.875.500..................220.091.500.........-253,21 ..................77...............181.000...............76...........272.500 DLTA ...........Delta Djakarta Tbk ...............................................95.000.......................-...................-.......95.000..................-............................-........................................- ............10,63.........98.000 .....................500......94.000...................500 *ICBP .........Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ......................5.700 .............5.700 .........5.200 .........5.450...........-250........51.058.000 .........279.320.675.000 ....................-............5.500..............612.000 ........5.450 .......2.329.000 INDF ...........Indofood Sukses Makmur Tbk ...............................5.100 ..............5.100.........4.800..........4.875...........-225.......93.444.500 .........457.284.375.000..............15,17 ............4.875............1.251.000........4.850 ...........190.500 MLBI ...........Multi Bintang Indonesia Tbk ...........................200.000........203.000 ....203.000 ....203.000 ........3.000...................1.000.................203.000.000..............9,69......................-............................-...200.000 ...............4.000 MYOR .........Mayora Indah Tbk .................................................10.000.............10.100..........9.950..........9.950.............-50..............216.000................2.157.275.000............18,04 ............9.950.................19.500.........9.900.............32.500 PSDN ..........Prasidha Aneka Niaga Tbk .........................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- .................6,1 ................140...................1.000.............120..............12.500 ROTI ...........Nippon Indosari Corpindo Tbk ..............................2.725.............2.800 .........2.650 .........2.650..............-75.............496.500 ..............1.348.625.000..............32,7 ............2.700................74.000.........2.675 ...............5.000 SKLT ...........Sekar Laut Tbk ............................................................140.......................-...................-..............140..................-............................-........................................-...............9,15......................-............................-.............120...................500 STTP ...........Siantar TOP Tbk .........................................................345 ................345.............345.............345..................-..................5.000 .......................1.725.000 ............31,05................350 .....................500............345.............45.000 ULTJ ...........Ultra Jaya Milk Tbk .................................................1.600..............1.600............1.510...........1.520.............-80..............610.500.................940.285.000 ............32,21 .............1.530 ...............34.500..........1.520 ...............4.500
2.Rokok GGRM .........Gudang Garam Tbk ...............................................51.900............52.100........51.900........51.900..................- ..........1.604.000...........83.392.250.000 ............26,91...........51.900 .................17.500.......51.050...................500 HMSP .........H M Sampoerna Tbk .............................................21.350 ...........21.800........21.350........21.800............450 ...............62.500...............1.350.675.000............16,48 ..........21.800 ...............20.000........21.750 ....... RM A
▲/▼ (poin)
Transaksi Volume Nilai
PER
Jual
Minat Volume Beli
Volume
V m
Km K M
m m m
m
Q Q
m m m
4 Kosme k & Ba ang Kepe uan Rumah Tangga MRA D UNVR
M M U
R m
5 Pe a a an Rumah Tangga KD K M
K K
w M m
PROPERTI DAN REAL ESTAT P ope AR AA
& Rea Es a e A m
R m m
A m w
KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD
m D m
m Dm K R A w D m D m D
A
R m
D D
w D
m
M w M
mD m &D
H R Kw D m
m
N K w
M M
R K m D
Nw
m m
w W R R
m M
V m m D m m mm A
MDM MRA
2 Kons uks Bangunan ADH D K KON
A D
D A O W KA
D
K K
M A m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI Ene g A D A
N
2 Ja an To Pe abuhan Banda a & Se en snya MN MR M A
M M
N
N
3Te ekomun kas m A RN NV A KM
M
m m m
4 T anspo as A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA RA
A
m O M
Hm
m A
M R R
R R m m M m m N
m
5 Kons uks non bangunan NDY R NA OWR RU
K
U m M N A mM
KEUANGAN Bank A RO A AA AK A K N N R N
A m mR A N N R N M D
DMN K R KW MR N A N A N N WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA
m m
D
K w M mA M N m w N V A M W M O
K N
Hm
2 Lembaga Pemb ayaan ADM D N N D N M N RU VRNA WOM
A
D m
M
D M
M
V W
O O m
M
3 Pe usahaan E ek AK HAD KR N O A AN
M HD K
R RM YU
R
NA
m Y
4 Asu ans A DA AHA AMA A A DM A A RM
A A A A A A A
MR NN N
M
D A Am A
H M D
M
Rm R
5 La nnya A AR A A M
A D M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman
Ptp.
3 Fa mas
1.Pertambangan Batu Bara ADRO .........Adaro Energy Tbk ...................................................2.050 .............2.075..........2.025..........2.075 ..............25 ......139.750.000..........287.579.587.500 ...........28,79 ............2.075..........9.607.000 ........2.050.........1.577.000 ATPK ..........ATPK Resources Tbk ..................................................183..................183 ..............177 ..............177 ...............-6 ...............28.500 .....................5.080.500...........-142,9.................183.................19.000 .............177 ...........227.500 BRAU ..........Berau Coal Energy Tbk ..............................................470 ................480.............470.............480 ...............10......162.756.000.............77.724.987.500 ............19,62...............480........27.875.500 ............475........5.881.000 BUMI ...........Bumi Resources Tbk ..............................................2.300 .............2.375..........2.275 .........2.300..................-.......120.391.000.........279.590.262.500............18,26............2.300..........3.572.500.........2.275........9.108.500 BYAN ..........Bayan Resources Tbk ...........................................12.200 ...........12.300........12.050........12.300.............100.............468.500 .............5.683.625.000 ..........127,24 ..........12.300..................2.500.......12.250.............30.000 DEWA .........Darma Henwa Tbk .........................................................78....................81................77................78..................- ......191.500.500.............15.219.442.500..........-28,65 ..................78.............606.500...............77 .......17.198.000 DOID ...........Delta Dunia Makmur Tbk ........................................1.060 ..............1.070...........1.030 ..........1.040 .............-20 .........6.882.500...............7.189.640.000 ..............17,13.............1.040.............303.000..........1.030.........1.180.500 GTBO ..........Garda Tujuh Buana Tbk .................................................61...................62 ...............60 ...............62..................1..................6.500 .........................393.000............-4,84..................62 ...............38.500 ..............59.............42.500 *HRUM .......Harum Energy Tbk .................................................5.350.............5.350 .........5.200 .........5.250 ...........-100...........12.113.000...........63.468.825.000 ....................-............5.250............1.815.500 ........5.200 .......8.780.500 ITMG ...........Indo Tambangraya Megah Tbk ...........................43.250 ..........44.250.......42.500 .......42.700 ..........-550..............881.500...............38.111.675.000...............15,3..........42.700..................6.000......42.500 ...............9.500 KKGI ...........Resource Alam Indonesia Tbk .................................950 ................950.............950.............950..................- ................10.000......................9.500.000 .............6,83.............1.050..................2.500............950.............40.000 PKPK ..........Perdana Karya Perkasa Tbk ......................................195..................195 ..............192 ..............192................-3..........2.529.500...................488.118.500..............6,92.................192 ................91.500..............191 ..........652.500 PTBA ..........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk .................20.700 ...........21.000.......20.600.......20.850.............150 ...........1.397.000 ............29.041.525.000...........26,45 .........20.850 ................18.000......20.600..............18.500 PTRO ..........Petrosea Tbk ..........................................................31.500.......................-...................-........31.500..................-............................-........................................- .............8,68..........37.500 .....................500......32.000 ................1.000
Kurs Ttg. Trd.
M N RODA MMA
m m
D
m R
O D M M
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI Pe dagangan Besa Ba ang P oduks AM AKRA M R
A AKR
D A M H MA RN H A NA ND KARK
D
M m M
m
m
w M
K M m H
A A
D D
R • Bersambung ke Hal. f5
DATA REKSA DANA
f6 Nama /jenis Reksadana
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
(Rp)
N a ak va be h dan ha
nve a be baga ek a dana h ngga Ok obe 20 0 N
Nm
n
R
n
H h un
30 h h
n
m hun R h
h h
•• KUSTOD AN BANK C MB N AGA Pendapatan Tetap
%
%
%
m
m M M m
m m m m
m m M
m
m
Saham m
m
M M M M
M
m m
m m m
m
m
Terproteksi
Campu an
BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (30/09/10)............................1.091,47.................0,89.............10,94 ..............8,77 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (30/09/10).........................1.208,59.................4,23............25,02............24,09 BNP Paribas Kapital Vi (D/H Fortis Kapital VI) (30/09/10)........................1.207,67.................4,66............25,35...........22,86 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (30/09/10)...................1.020,50..................0,13....................—....................— CIMB Islamic Sukuk I Syariah (27/09/10) ......................................................1.077,73.................0,64..............12,51............10,84 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (11/10/10)(*) ..................................................1.052,76.......................—....................—....................— CIMB- Principal CPF CB I (20/09/10)............................................................1.000,77..................1,57....................—....................— CIMB-Principal CPF IX (15/09/10).................................................................1.034,94 ...............-0,39....................—....................— CIMB-Principal CPF VI (15/09/10)..................................................................1.037,02.................0,28....................—....................— CIMB-Principal CPF VIII (15/09/10) ..............................................................1.042,63.................0,29.............12,53.............10,30 CIMB-Principal CPF X (08/10/10) ..................................................................1.015,05..................1,50....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XII (22/09/10)......................................1.000,75.................0,64....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/09/10)......................................1.000,13.................0,73....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima XV (11/10/10)..........................................1.016,41.................0,87....................—....................— Mandiri Capital Protected Fund I (04/10/10)...............................................1.003,26.................2,49.............10,99.............10,99 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (30/09/10)................................1.060,72 ................0,40..............8,08 ..............7,54 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (30/09/10)...............................1.044,43..................0,51..............9,40..............8,85 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (30/09/10)..................1.012,21.......................—....................—....................— Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (08/10/10)(*)........................................979,59................-0,77....................—....................— Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD)(30/09/10)...............................1,1606..................0,19.............12,20.............12,20 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (30/09/10)....................1.013,74..................0,74....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (11/10/10)(*)................1.054,03.................3,55....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (30/09/10)....................1.001,07.................0,94....................—...... M M M O N O N
m m
m m
m M M
m m
m m m m M M
m
m m m
m m
Pasa Uang M m m
Bahana Dana Infrastruktur............................................................................6.423,15.................8,36 .............27,51 ............23,74 Bahana Dana Selaras......................................................................................5.401,81.................5,40............25,78 ...........22,06 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................2.388,16 .................6,76.............31,87...........28,64 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra )...................................................2.927,91.................3,09...............8,14..............4,96 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona)................................................18.548,86.................8,56 ...........40,35 ............37,22 Batavia Dana Dinamis...................................................................................4.798,88..................5,15............25,70............25,07 CIMB-Principal Balanced Growth..................................................................2.513,94..................6,17.............24,41.............21,65 CIMB-Principal Islamic Balanced Growth.....................................................1.367,69.................11,78............29,64............29,64 Cipta Balance...................................................................................................1.238,05..................5,41...........28,00............23,03 Cipta Syariah Balance......................................................................................1.307,79 ................6,48............25,73............25,73 Citragold ............................................................................................................1.940,17..................6,16............26,56...........22,84 Dana Selaras Dinamis ...................................................................................2.633,00.................2,97............25,05.............21,97 First State Ind. Balanced Fund........................................................................1.986,18.................2,29..............11,34..............6,98 Garuda Satu ....................................................................................................4.799,95..................3,10..............6,04..............2,38 Goldmany Dana Fleksi......................................................................................966,24 ...............12,09............24,06.............22,21 Mandiri Investa Aktif......................................................................................2.785,83.................6,58 ...........26,89............24,37 Mandiri Investa Syariah Berimbang............................................................2.428,23 ..................5,71.............19,99.............17,62 Manulife Dana Campuran II..............................................................................1.977,01.................6,87 ............27,99............26,39 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ).....................................2.622,55.................12,16 ...........22,43...........20,60 Premier Citra Optima....................................................................................2.082,52.................16,81...............7,05..............2,85 Rd BNP Paribas Pro Balance ........................................................................1.062,60.................6,50....................—....................— Rd BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra)...............................................1.148,17..................8,31............25,59.............21,90 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi........................................................2.597,56.................6,38............33,89............33,89 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Autopilot ..........................................1.127,02 ................4,44....................—....................— Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced................................................1.582,04..................5,19.............17,38.............14,77 Reksa Dana GMT Dana Fleksi ...........................................................................1.741,71 ................8,04 ............18,05..............15,71 Reksa Dana Guru ............................................................................................1.352,54..................2,51.............13,03..............11,35 Reksa Dana Maestroberimbang.....................................................................3.615,15.................6,26............27,05............25,47 Reksa Dana Osk Nusadana Kombinasi Maxima..........................................1.549,78.................4,49...........30,80...........28,85 Reksa Dana Panin Dana Bersama ................................................................3.933,75...............10,04............74,95............70,68 Reksa Dana PNM Syariah...............................................................................3.169,58.................5,42.............14,69..............11,35 Reksa Dana Prima.............................................................................................943,83 ................8,45...............-1,18..............-2,16 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI ...................................................................1.314,69.................6,07....................—....................— Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..........................................................742,87.................2,68..............-7,33..............-7,33 Reksa Dana Synergy Flexi.................................................................................355,17................-2,49..........-53,40 ..........-55,23 Schroder Dana Terpadu II...............................................................................2.387,74.................4,30 ...........24,60.............21,55 Schroder Providence Fund ...........................................................................2.493,62.................5,92.............35,14.............35,14 Schroder Syariah Balanced Fund....................................................................1.516,61.................4,90............23,90.............21,46 Semesta Dana Maxima ..................................................................................4.483,12.................11,04...........46,82............43,92 Syailendra Balance Opportunity Fund...........................................................1.483,12..................1,83...........20,44...........20,44 Trim Kombinasi 2............................................................................................1.294,49.................4,90...............6,81...............6,81 Trim Syariah Berimbang................................................................................1.484,52.................6,72..............14,91..............14,91 Bahana Dana Likuid........................................................................................1.000,00..................0,19..............5,62..............5,62 Mandiri Investa Pasar Uang ..........................................................................1.000,00.................0,49..............6,42..............6,42 Manulife Dana Kas II.......................................................................................1.000,00.................0,29..............4,39..............4,39 Mrs Cash Kresna.............................................................................................1.000,00.................0,34..............6,07..............6,07 Nisp Dana Siaga..............................................................................................1.000,00.................0,47..............6,54..............6,54 Reksa Dana PNM Puas ..................................................................................1.000,00.................0,38..............4,67..............4,67 Schroder Dana Likuid.....................................................................................1.000,00 ................0,40..............5,30..............5,30
m M
(%)
Reksadana
• KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap
m
• KUSTODIAN CITIBANK
M
M M
M M
m
Te p oteks m m m m M
Saham
m m
M M M M M
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus) ......................2.233,22...........7,57............33,65............29,39 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ..............................................................1.638,31..........9,89............38,33............32,90 Dana Ekuitas Prima..............................................................................................3.238,63..........9,45............30,07 .............21,74 Danareksa Mawar.................................................................................................6.425,53.........10,96............32,05............30,09 Danareksa Mawar Agresif......................................................................................1.018,03.........13,37.............12,09..............8,28 Danareksa Mawar Fokus 10...................................................................................1.387,33...........7,75....................—....................— First State IndoEquity Peka Fund........................................................................1.246,30............7,01....................—....................— NISP Indeks Saham Progresif..............................................................................1.580,27..........6,96............34,23.............31,57 Schroder 90 Plus Equity Fund..............................................................................1.278,26 .........8,84....................—....................—
m m
Campuran M M
m m
Bahana Quant Strategy........................................................................................1.083,42...........1,46....................—....................— Danareksa Anggrek...............................................................................................4.586,14 ...........6,17.............19,82............18,04 Danareksa Anggrek Fleksibel................................................................................2.917,57.............7,11............20,77.............18,39 Danareksa Syariah Berimbang.............................................................................4.527,01...........6,73............26,05.............24,18 MRS FLEX KRESNA ...............................................................................................1.518,92...........5,91.............19,37 ............14,68 NISP Dana Handal.................................................................................................1.848,28..........3,38.............16,33.............15,46 Schroder Dana Prestasi........................................................................................21.067,16...........7,24 ............41,30.............38,16
M M M
M
Terproteksi m M M
m m m
m m m
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi..................................................................................1.373,06..................1,95.............14,59..............11,22 BNP Paribas Rupiah Plus( D/H Fortis Rupiah Plus)....................................1.478,33.................0,25...............6,31...............6,31 First State Ind. Bond Fund.............................................................................2.068,73..................4,17..............18,31.............13,67 GMT Dana Obligasi Plus..................................................................................1.832,01.................2,97...........20,84...........20,84 GMT Dana Pasti 2............................................................................................1.320,22..................1,29.............13,32.............13,32 Maestrodollar......................................................................................................1,3653..................1,40.............10,25 ..............7,00 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II(*).......................................................1.000,00.................4,78.............18,57.............18,57 Mandiri Investa Dana Syariah..........................................................................1.527,71..................1,28...............11,76..............9,27 Mandiri Investa Dana Utama..........................................................................1.152,68..................3,61.............15,70..............13,41 Mandiri Investa Keluarga.................................................................................1.102,25..................1,83..............9,25...............7,09 Manulife Obligasi Negara Indonesia II ..........................................................1.373,80 .................5,73 ............18,46.............16,98 Manulife Obligasi Unggulan............................................................................1.612,89.................6,29.............13,67.............12,25 Manulife Pendapatan Bulanan II ...................................................................1.095,23..................1,50..............9,58...............8,21 Mr Dollar (USD)...................................................................................................1,9644...............-0,08 ...........30,82............28,23 Panin Dana Utama Plus 2...............................................................................1.500,77.................3,66..............18,91..............18,91 PNM Dana Sejahtera II ....................................................................................1.205,21...................1,75..............9,04..............9,04 Reksa Dana PNM Amanah Syariah.................................................................1.492,11.................0,62.............10,27..............8,09 Schroder Dana Andalan II..............................................................................1.058,27.................0,78..............6,93..............6,39 Schroder Dana Mantap Plus..........................................................................2.626,19..................7,73.............26,16............23,66 Schroder Dana Mantap Plus II.......................................................................1.624,48..................7,76............24,94 ...........22,46 Schroder Dana Obligasi Ekstra.......................................................................1.231,92...................1,31..............8,35..............6,20 Schroder USD Bond Fund (USD).......................................................................1,2974.................0,75..............11,63..............11,63 Saham Bahana Dana Prima........................................................................................11.595,31.................8,27............32,03.............28,13 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas )................................................13.563,08..................8,61............39,95.............34,51 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham ).................................1.324,92.................8,32....................—....................— Batavia Dana Saham ..................................................................................38.934,80..................7,26...........34,82.............32,16 Batavia Dana Saham Agro..............................................................................1.190,05..................7,37............34,74 ...........28,83 Batavia Dana Saham Optimal........................................................................1.744,30....................7,11............34,26............28,97 Batavia Dana Saham Syariah.........................................................................1.503,14 .................7,25............26,33............23,83 CIMB-Principal Equity Aggressive...............................................................2.832,73..................7,32...........28,58............25,72 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah...........................................1.402,26 ................8,86............26,36............26,36 Cipta Syariah Equity.........................................................................................1.337,78.................9,09 ...........32,60 ...........32,60 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ).........................................5.772,30 ...............12,66 ...........24,60............22,74
Bahana B Optima Protected Fund 28(30/09/10)..............................................1.006,53...........0,01.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29(30/09/10).............................................1.006,88..........0,84.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 31(30/09/10)................................................1.000,75..........-0,21.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 33(30/09/10) ...............................................1.015,07..........0,95.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 34(30/09/10)..............................................1.007,69..........0,94.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1(30/09/10)...................................0,99706361...........0,51.....................-.....................Bahana Optima Protected Fund 8 .........................................................................1.122,18..........5,54.............13,65..............4,99 Bahana Reksa Panin Terproteksi III (09/07/10)...................................................1.189,40.........10,89..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IV (09/07/10) ..................................................1.183,33.........10,93..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (11/10/10).....................................................1.083,18..........6,30....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi X (09/07/10)....................................................1.037,81...........11,12....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi V (11/01/10)......................................................1.105,59.........15,24.............10,56.............10,56 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI(30/09/10) .....................................................1.112,71...........1,26.............15,34..............6,55 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (11/10/10).....................................................1.137,28..........6,29..............8,43 ...............0,17 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (06/10/10) ..............................................1.084,30 ..........1,58....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XI(30/09/10).................................................1.040,34...........1,24.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (06/10/10) .................................................1.019,53 ..........1,63....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (11/10/10)...................................................1.019,32...........8,01....................—....................— Brent Dana Terproteksi I.........................................................................................1.170,73..........0,94 .............10,76 .............10,76 Danareka Proteksi Melati III (05/10/10)..............................................................1.082,65...........1,06.....................-.....................Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/09/10)........1,1203035845 ........-0,58...............10,11...............10,11 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/09/10).............10.046,88................—....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/10/10).......................................1.054,24..........3,40....................—....................— Danareksa Proteksi Global Protektif II..................................................................1.170,38..........5,84............25,92.............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/09/10)..................................................1.073,38...........0,77 ...............9,31 ...............9,31 Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/09/10)................................................1.120,26..........0,47.............10,47.............10,47 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/10/10).................................................1.054,15...........1,95..............6,03..............6,03 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10)...............................................1.028,73 ...........1,72....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/09/10).............................................1.001,28..........0,95..............5,69..............5,69 Danareksa Proteksi Melati Optima X (15/09/10)..................................................1,041,14...........0,81.............13,08.............13,08 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (04/10/10)...............................................1.001,27 ..........0,72....................—....................— Fortis ProtekPlus IX(30/09/09)............................................................................1.036,16..........0,90..............9,48...............5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009)........................................................................1.013,49..........0,39..............9,83..............5,48 Mandiri Dana Protected Berkala..........................................................................1.067,42...........1,03.............18,98.............18,39 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/09/10)............................................1.020,10.................-.....................-.....................Schroder Regular Income Plan IV (15/09/10).....................................................1,078,72..........0,23..............11,29.............10,73 Schroder Regular Income Plan VI.......................................................................1.006,05 ...........0,71...............11,14.............10,58 Schroder Regular Income Plan VII (15/09/10).....................................................1,183,85...........1,46............30,37............29,72 Schroder Regular Income Plan VIII (15/09/10)....................................................1,192,78..........2,56 ...........30,86 ...........30,86 Schroder Regular Income Plan IX (15/09/10) .....................................................1,037,28 ..........0,78....................—....................— Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45.......................................................................................661,2079229..........8,37.............37,27.............37,27
n
R
n
un
(%)
(%)
(%)
Pendapatan Tetap
Rp
%
m m
m
M M M m M m M M M
m
Saham
Panin Dana Prima..........................................................................................2.318,61 ................9,56............64,81..............61,16 m
Pasar Uang
Big Dana Lancar ...........................................................................................1.000,00.................0,73 .............8,90 .............8,90 Danareksa Gebyar Dana Likuid .................................................................1.000,00................0,48.............5,84.............5,84
m M
Terproteksi
M
Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (30/09/10) ................................1.209,06.................-0,17..............5,83..............5,83 IDR Regular Dividend Plan I (30/09/10)...................................................1.248,25................0,82.............6,84.............6,84 IDR Regular Income Plan I (04/10/10)........................................................1.311,86................0,43 .............6,09 .............6,09 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/09/10)............................................1.009,31................-0,74............-0,04.............-1,04 Samuel Dana OBL Terproteksi (30/09/10)................................................866,92.................0,97.............-6,41.............-7,35 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/09/10)..............................................1.474,51.................0,92..............13,19..............13,19 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/09/10)............................................1.412,86................0,89............12,60............12,60 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/09/10)...........................................1.319,82..................0,91............14,32............14,32 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/09/10) ..........................................1.126,00................0,89.............0,00.............0,00 Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/09/10)...........................................1.059,70....................1,11.............0,00.............0,00 Trim Gebyar Terproteksi I (30/09/10)........................................................1.347,56................0,45............10,05.............9,50
M m
Saham M
m
Campu an m m M
• KUSTODIAN BNI
m
Pasa Uang M m
Pendapatan Tetap m m m m m m
Saham Nikko Saham Nusantara .....................................................................................1.616,10................-0,85...............17,14...............17,14 Terproteksi m m m m m m m m m m m
AIM TRUST MONARCH (30/09/10).................................................................1.080,96..................0,72....................—....................— Gani Proteksi 1 (30/09/10)................................................................................1.080,97..................0,74....................—....................— Gani Proteksi 2 (30/09/10)...............................................................................1.078,52..................0,74....................—....................— Gani Proteksi 3 (30/09/10).................................................................................1.037,21.................0,68....................—....................— HPAM Proteksi Dollar-1 (30/09/10)................................................................1,000437.................0,00....................—....................— Lautandhana Proteksi Dollar (30/09/10).........................................................1,003231.................0,26....................—....................— Si Dana Proteksi Batavia XI (30/09/10)............................................................1.105,23..................0,75................9,21................9,21 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/09/10) ............................................................1.100,15..................0,73..............8,95..............8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/09/10)....................................................1,067569.................0,50...............5,93...............5,93 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/09/10)...................................................1,072452.................0,53..............6,62..............6,62 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/09/10)..................................................1.225,98.................0,53.............13,05.............13,05
m
Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/08/10) .............................5.518.900.980,05...........0,29....................—....................—
m
• KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap ITB-Niaga..........................................................................................................1.888,04 .................3,36 ..............15,16.............12,60
Saham BIG Bhakti Ekuitas............................................................................................2.024,35 .................9,99.............39,76.............39,76 HPAM Ultima Ekuitas 1........................................................................................1.151,24.................4,83....................—....................— Campuran IPB Kresna........................................................................................................2.664,93...................3,19 .............71,27 .............71,27 IPB Syariah.........................................................................................................2.147,64.................5,85..............19,27..............19,27 BIG Bhakti Kombinasi........................................................................................1.286,75..................7,39............24,39............24,39 HPAM Premium-1..............................................................................................1.054,66..................7,24..............17,55 ..............15,51
Pasar Uang DPLK BRI Pasar Uang........................................................................................1.656,14.................0,55...............9,74...............9,74 DPLK BRI Fix.....................................................................................................1.290,09.................0,82..............11,62..............11,62
• KUSTODIAN HSBC
M M M M M M M M M M M M M M M M M M M
m
m m m m m m m m m m m m m m
Pendapatan Tetap Manulife Dana Tetap Pemerintah....................................................................1.411,96 ................5,86.............19,08...............9,74 Saham BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah) .....................1.689,75 ................9,67 ...........36,05............32,03 First State Dividend Yield F .........................................................................3.065,66 ................6,68............35,33............30,02 Mandiri Investa Atraktif..................................................................................3.558,14 .................7,37.............31,28.............29,81 Manulife Saham Andalan ...............................................................................1.486,73 .................7,97............39,02............37,30 Manulife Syariah Sektoral Amanah..............................................................2.776,48 .................8,10 ...........36,09 ...........34,05 PNM Ekuitas Syariah.......................................................................................1.610,86 ................8,74..............19,61..............19,61 Reliance Equity Fund .....................................................................................1.690,50 ................9,92.................9,11................7,91 Schroder Dana Istimewa...............................................................................4.689,56 ................9,22...........43,68............42,97 Campuran BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Foris Equitra Amanah)........................1.358,14 .................2,16..............4,96..............0,84 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus).........................1.169,35 ................5,39.............15,54...............11,01 First State Indonesian Liquid Plus Fund......................................................1.466,29 ................0,20..............2,05..............-1,95 First State MultiStrategy Fund......................................................................2.841,95 ................6,23............32,57.............27,37 Manulife Dana Stabil Berimbang ..................................................................1.409,25 ................5,89............23,29 .............21,76 Manulife Dana Tumbuh Berimbang...............................................................1.529,28 ................6,60.............31,58............29,95 NISP Flexigrowth.............................................................................................1.324,03 ...............4,88.............26,51 ...........24,00 Schroder Dana Kombinasi.............................................................................2.186,04 ................2,24.............14,90 ............12,08 Pasar Uang
M m
Te p o eks
Big Dana Likuid Satu.........................................................................................1.464,03.................0,90 ..............10,19 ..............10,19 Big Dana Muamalah.............................................................................................1.609,11.................2,44.............12,28.............12,28 Nikko Kalbar Fund...............................................................................................1.013,32.................0,23.............13,42.............13,42
M m
Penye aan Te ba as M M M
m m m
ndeks
• KUSTOD AN BANK DANAMON Saham Campu an
Manulife Flexinvest Plus................................................................................1.000,00 ................0,28 ..............4,72 ..............4,72 Nikko Kas Management.................................................................................1.000,00 ................0,56...............7,77...............7,77
Te p o eks
Terproteksi Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (30/09/10)...........................................1.049,09 ................0,50..............0,02..............0,02 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 ..............................................................1.045,65 ................0,49..............3,36..............3,36 Mandiri Capital Pro Income Fund 5..............................................................1.044,82 ................0,49 ..............3,37 ..............-1,79 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (11/10/10) (*)............1.054,02 ................2,94....................—....................— Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/09/10) ..................1.077,28 ................0,70..............2,02..............2,02 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/09/10) ..................1.047,99 ................0,70...............3,73...............3,73 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/09/10) .................1.043,09 ................0,44....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (30/09/10)....................988,87 ................2,32....................—....................— Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/09/10)...................1.043,06 ................0,67..............3,26..............3,26 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/09/10)...................... 1,14971 .................1,44..............6,45..............6,45 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (04/10/10)................. 1,08588 ..................1,16....................—....................— NISP Proteksi Income Plus III (27/09/10).....................................................1.299,27 ..................1,81 ...........22,09 ...........22,09 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/09/10)....................................1.110,08 ..................1,01...............7,77...............7,77 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan...........................................2.425,40 ................11,09 ............37,33 ............37,33 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/09/10).......... 1,09842 ................2,04..............9,84..............9,84 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/09/10) ..............1.031,50 ................0,85....................—....................— RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/09/10).................................... 1,10837 .................3,15 .............10,74..............6,85 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/09/10) ............1.051,74 ................-1,37....................—....................— Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (15/09/10)............................1.128,01 ................0,23..............3,40..............-0,12 Exchange Traded Fund (ETF) ABF IBI Fund.................................................................................................20.847,47 .................6,71...........26,40...........26,40
• KUSTODIAN BII
m M
m
• KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an
m
Pasa Uang M
Te p o eks m m m m m M M M M M M M
m m m
Pendapatan Tetap Danamas Dollar (Rp) ..........................................................................................11.859,16...............0,32 ..............4,26 ..............4,26 Danamas Dollar (USD) .......................................................................................1,328757...............0,32 ..............4,26 ..............4,26 Investasi Reksa Premium....................................................................................1.795,85................7,24.............48,16.............48,16 Trim Dana Stabil..................................................................................................1.642,66...............0,84.............10,58.............10,58
Campuran Harvestindo Istimewa.........................................................................................1.064,85...............-0,15..........354,60..........354,60 Makara Prima ......................................................................................................1.455,94.................1,70...............11,75...............11,75 Reksadana Keraton .............................................................................................1.949,26...............11,94..............47,18..............47,18
• KUSTOD AN BANK MEGA Saham m
Campu an
Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (30/09/10)........................................1.047,26...............-0,16 ..............3,38 ..............3,38 Danareksa Proteksi Melati IX (28/09/10) ...........................................................1.012,28 ................0,16 ...............1,09...............1,09
•
Penye aan Te ba as
Te p o eks
KUSTODIAN BANK PERMATA Pendapatan Tetap
Batavia Obligasi USD (US$)................................................................................0,9775..................1,50 ...............0,10 ...............0,10
Saham Optima Saham...................................................................................................1.473,96...................5,12 ...............8,16................5,14 Schroder Indo Equity Fund...............................................................................1.460,03...................7,31............43,96............43,96
Campuran Nikko BUMN Plus...............................................................................................1.457,69.................3,80............24,86............24,86 Ins Dana Kombinasi...........................................................................................1.225,60 ...................1,10 ..............12,12 ..............12,12
m m
Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/09/10) ...........................................1,0590..................1,04..............0,09..............0,09 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/09/10)...............................................1.028,67..................0,18................7,31................7,31 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/09/10) ..............................................................1.134,93.................0,88.............10,98.............10,98 Batavia Proteksi Syariah Mataram (05/10/10) .................................................1.159,86..................0,78..............11,60..............11,60 Batavia Proteksi Utama 1 (30/09/10)................................................................1.016,32...................0,71....................—....................— Batavia Proteksi Utama 5 (30/09/10).............................................................1.008,34.................0,82....................—....................— Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/09/10).......................................................1.131,53.................0,90..............11,54.....................NISP Proteksi Income Plus I (30/09/10) ..........................................................1.221,49..................0,81 .............13,27 .............13,27 NISP Proteksi Income Plus VIII..........................................................................1.003,10.................0,00....................—....................— RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (30/09/10)............................1.043,03.................-0,18................3,13................3,13 Si Dana Proteksi Batavia XVII..........................................................................1.006,42..................0,14....................—....................— Trim Syariah Terproteksi Prima I (30/09/10)....................................................1.251,68..................1,42..............17,02..............17,02
Penye aan Te ba as mm
m
m
• KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap
m
M
Campuran M
m m
m
m
Terproteksi
m
m m
M m m m m m m
M M
m m m
m m m
m m
m
Data dapat dikirim ke
[email protected],
[email protected] dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. .
30 h h
Indeks Danareksa Indeks Syariah....................................................................................2.237,53............7,17..............31,14............27,32
H
n
m
h hun R h
h h
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK (Rp)
Net Dana Flexi .................................................................................................1.157,38 ................3,05..............19,61.............18,61 Optima Fleksi.................................................................................................1.044,47 ................0,90............14,32.............11,04 Optima Seimbang(03/06/10).........................................................................136,63................0,00.........-86,04..........-87,32 Panin Dana Unggulan....................................................................................4.137,77.................8,73............68,12...........65,44
Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II..........................................................................1.000,00..........0,49 ...............6,13 ...............6,13 Danareksa Seruni Pasar Uang III.........................................................................1.000,00..........0,44....................—....................—
Nm
Campuran
Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus)........................................1.389,86..........9,28...........30,48 ............18,06 BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)...........................................................1.510,96..........6,33............26,59..............24,11 BNP Paribas Prima USD...........................................................................................1,0075..........0,82....................—....................— BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)......................................1.214,54..........2,67............10,84...............9,74 CIMB-Principal Income Fund A.............................................................................1.783,57..........5,49.............19,27............18,08 Danareksa JS Optima.............................................................................................1.254,12..........2,60..............16,10.............13,80 Danareksa Melati Dollar (US$)..................................................................0,1596302793..........0,50.............10,02..............8,38 Danareksa Melati Dollar (Rp)................................................................................1.424,70................—....................—....................— Danareksa Melati Pendapatan Tetap ..................................................................1.055,94..........2,33....................—....................— Danareksa Melati Premium Dollar (US$)..................................................1,1603900726...........0,81.............12,33..............9,03 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp)............................................................10.356,48................—....................—....................— MRS BOND KRESNA..............................................................................................1.237,53..........2,33.............14,22...............9,74
N
Dana Obligasi Stabil.....................................................................................2.096,01..................1,90...............15,11 ............12,96 Danareksa Gebyar Indonesia II...................................................................1.479,67................4,03............16,66............15,66 Net Dana Gemilang.......................................................................................1.073,30 ................0,94.............0,00.............0,00 Nikko Gebyar Indonesia Dua ......................................................................1.396,54................2,85.............14,79 ............13,39 Nikko Indah Nusantara Dua.........................................................................1.381,64.................5,27.............19,79............18,69 Nikko Tron Dua..............................................................................................1.286,00................2,54..............9,22.............8,68 Panin Gebyar Indonesia II..............................................................................1.419,18 ................2,26..............10,14..............8,79 Prestasi Gebyar Indonesia II..........................................................................1.602,11..................7,81.............25,19...........22,94
Pasar uang
m m m
m
(%)
Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir
Nama /jenis
Campuran
Rp
m m
m
(%)
First State Indoequity Sectoral Fund..........................................................4.086,90 .................7,29.............36,13............30,79 First State Indoequity Value Select Fund.....................................................1.238,27 .................7,02.............31,54 ...........26,38 GMT Dana Ekuitas.........................................................................................2.398,46..................11,41............32,56............32,56 Mandiri Investa Atraktif Syariah ...................................................................1.222,83.................6,98 ............27,33 ...........24,50 Mandiri Investa UGM.......................................................................................2.169,46 .................7,69...........34,40.............31,42 Manulife Dana Saham.....................................................................................9.168,98 .................7,55............35,20.............33,51 Panin Dana Maksima...................................................................................46.296,72................12,29............93,78............89,94 Phinisi Dana Saham......................................................................................16.325,62.................6,90............36,53...........34,82 Pratama Saham................................................................................................3.722,71................13,43............27,66.............25,13 Reksa DanaAxa Citradinamis.......................................................................3.594,63.................7,58............29,50............27,90 Reksa Dana Grow-2-Prosper........................................................................2.030,34.................10,21 ...........34,66............29,36 Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation....................................1.057,02.................4,66....................—....................— Rencana Cerdas...............................................................................................9.736,31.................7,83 .............39,71 ...........34,28 Schroder Dana Prestasi Plus.....................................................................20.473,68.................7,30.............36,18...........32,84 Syailendra Equity Opportunity Fund.............................................................2.391,47.................3,40............37,28............33,20 Trim Syariah Saham.......................................................................................1.045,40..................9,41.............19,05.............19,05
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
%
%
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 11 OKTOBER 2010 (SAMBUNGAN DARI F4) Ku s Tg Td
Nama saham Sb
Pp
▲ ▼ po n
T ansaks Vo ume N a
PER
M na Vo ume Be
Jua
Nama saham Sb
Vo ume
KONI ...........Perdana Bangun Pusaka Tbk .......................................91.......................-...................- ................91..................-............................-........................................-...............1,43......................-............................- ..............80 ...............5.000 LTLS ...........Lautan Luas Tbk ........................................................830................840.............820.............830..................-.............356.000.................292.585.000 ..............7,26 ...............830................57.500.............810............122.000 MDRN .........Modern Internasional Tbk ......................................1.730...............1.730............1.710...........1.730..................- ..............213.500 .................367.605.000.............27,13..............1.730................32.500..........1.720..............10.000 MICE ...........Multi Indocitra Tbk .....................................................455..................510.............465.............500 ..............45........10.420.500.............5.088.640.000 ..............7,63 ...............500.............442.500............495 ..........465.500 OKAS ..........Ancora Indonesia Resources Tbk ............................345.................370.............345.............360................15...........5.901.500................2.112.350.000 ...........47,34 ...............360 ...............115.000 ............355...........979.000 SDPC ..........Millennium Pharmacon Int'l Tbk ................................78...................80................78................79..................1..............327.000 ...................25.683.000 ...............-66 ..................79 ...............90.500...............78 ..........384.000 SQMI ...........Allbond Makmur Usaha Tbk .......................................141.......................-...................- ...............141..................-............................-........................................-...........-18,47.................149..................4.000..............141..............10.000 TGKA ..........Tigaraksa Satria Tbk .................................................640 ................600.............600.............600.............-40 ................12.500......................7.500.000...............6,12 ...............600 ..................7.500............500................7.500 TIRA ...........Tira Austenite Tbk ....................................................1.740.......................-...................- ...........1.740..................-............................-........................................-............15,89......................-............................-..................-.........................TMPI ...........AGIS Tbk .......................................................................178 ................200 ..............172..............180.................2..........49.151.500.............9.008.344.000..........-189,91 ................180 ..........2.381.000..............176..........1.107.000 TRIL ............Triwira Insanlestari Tbk ...............................................67...................68 ...............65 ...............65................-2...........1.556.500 ..................102.768.500............18,54..................66................87.000 ..............65.......3.869.500 TURI ...........Tunas Ridean Tbk ......................................................850 ................860.............820.............840 ..............-10..........9.750.000..............8.218.305.000 ............15,63...............840.............254.500............830 ..........506.500 UNTR ..........United Tractors Tbk .............................................20.500 ..........20.650.......20.200.......20.450.............-50 .........4.246.500 ...........86.738.225.000............18,02 .........20.450.............534.000......20.400 ...........327.500 WAPO .........Wahana Phonix Mandiri Tbk ......................................100.......................-...................-..............100..................-............................-........................................-..........-20,39......................-............................-..................-.........................WICO ..........Wicaksana Overseas Int'l Tbk ....................................50...................50 ...............50 ...............50..................- .....................500............................25.000............-10,16..................50 .........3.045.500..................-.........................-
K
Nm
AA A O AN M A A N
A A A A
m
Stock Prev Close V m
N
R
A m A N
MN M N A M N O N N M M
m M M N m N m m M
6.Perusahaan Investasi
BHIT ...........Bhakti Investama Tbk .................................................120..................124 ...............119..............120..................- .....144.660.500 ..............17.525.417.500.............10,76.................120............1.514.500 ..............119........7.228.000 BMTR .........Global Mediacom Tbk ................................................385 ................420.............395..............415 ..............30 ........49.815.000 ............20.408.517.500................9,5.................415..........2.376.000.............410..........1.715.500 BNBR .........Bakrie & Brothers Tbk .................................................53...................55................53 ...............54..................1......143.078.500...............7.720.245.000............-8,36..................54.......38.945.500...............53 ....80.822.000 MLPL ..........Multipolar Tbk ..............................................................194..................197..............188..............195..................1 ........35.981.000 ..............6.976.597.500..............0,27.................195 ...............171.500.............194 ..........562.000 PLAS ..........Polaris Investama Tbk ............................................1.340..............1.480 ..........1.340...........1.390 ..............50.........32.817.000 ............46.649.710.000.........270,68.............1.400 ...............62.500..........1.390 ..........536.000 POOL ..........Pool Advista Indonesia Tbk ......................................565.......................-...................-.............565..................-............................-........................................- .............6,84......................-............................-..................-.........................Jenis transaksi
A N N A M M N M N N
Transaksi perdagangan waran reguler ..........................162.969.500.....................8.105.930.500 ...................2.581 Transaksi perdagangan waran non reguler.......................1.245.000..........................53.535.000............................1 Total perdagangan waran............................................164.214.500..................8.159.465.500 ................2.582 Total perdagangan (11 Oktober 2010) ....................6.191.886.482............5.911.979.772.690.............144.359
Volume
10 SAHAM PENCETAK LOSS Stock
Value
Prev Close
Volume
TRANSAKSI WARAN 11 OKTOBER 2010 Code
Value
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
m
C
A m
V um
V u
Code Freq
m m m M M
Pe kembangan ndeks bu sa g oba h ngga Sen n
Indeks penutupan saham per sektor di BEI 11 Oktober 2010. Sekto
m m
m
M
M
E opa
As a & Pas k
M
M m
M M
Mm W
m m
M
T mu Tengah & A ka
Ame ka
8/ 0
M
Sumbe B oombe g
Value
Do a Au a a Do a B une Do a Kanada F an Sw Yuan C na K ono Denma Eu o Pound ngg Do a Hong ong Yen Jepang Won Ko ea R ngg Ma ay a K ono No weg a Do a Se and a K na Papua Nug n Pe o Ph p na K ono Swed a Do a S ngapu a Bah Tha and Do a AS
Ku s T ansaks N a 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00 00
Be Rp 8 758 34 6 800 95 8 785 2 9 232 69 330 70 664 73 2 4 58 4 60 05 44 67 0 834 55 796 2 862 67 529 6 6 70795 3 34 54 204 66 339 27 6 800 95 295 4 8 880 00
Base rate tertinggi
Base rate terendah
Base rate rata-rata tertimbang
Jangka waktu
Ku s uang ke tas as ng
Jua Rp
Be Rp
Jua Rp
8 85 60 6 875 4 8 875 4 9 330 4 344 8 68 73 2 54 85 4 306 25 56 42 0 948 37 8 04 2 894 48 546 07 6 77773 3 64 82 206 87 353 3 6 875 4 298 80 8 970 00
8 309 58 6 452 48 8 334 98 8 759 62
9 300 59 7 223 88 9 326 4 9 803 4
579 43 775 62 3 434 5 086 02 0 279 40
76703 3 78 04 5 03 93 2 5 08 503 72
450 8 6 364 25 3 70 33
624 50 7 2 53 3 826 55
270 64 6 452 48 280 27 8 425 00
42 95 7 223 88 3 3 96 9 425 00
Premi Swap tertinggi
Premi Swap terendah
1 Bulan
Bank dalam negeri:
Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
6 00
Rata-rata tertimbang
Volume
8 922 00 8 922 00 8 924 00
8 920 00 8 9 8 00 8 9 8 00
8 92 45 8 9 8 64 8 92 35
830 00 2 707 37 6 000 00
8 9 700 8 930 00 8 930 00
8 9 5 00 8 890 00 8 920 00
8 9 6 95 8 92 98 8 922 29
894 73 28 936 24 46 86 09
8 600 00 8 920 00 8 9 8 00
8 872 02 8 920 00 8 9 8 00
857 5 2 68 33 64
Bank da am nege TOD TOM SPOT
Bank ua nege TOD TOM SPOT
Nasabah da am nege as ng TOD TOM SPOT
8 940 00 8 920 00 8 9 8 00
Nasabah da am nege
a nnya
TOD TOM SPOT
9 2 0 00 8 979 22 8 930 00
8 6 0 00 8 800 00 8 9 9 00
8 9 5 94 8 9 6 87 8 922 70
6 95 94 5 4 8 00 5 500 39
8 820 00 8 929 00 8 930 00
8 600 00 8 9 0 00 8 9 0 00
8 804 8 9 8 77 8 923 94
330 00 43 762 66 35 7 6 68
Nasabah ua nege TOD TOM SPOT
3 Bulan
6 00
6 Bulan
12 Bulan
6 00
6 00
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV...............................6,1500 ........6,2500 .......6,5000........7,0000 .........7,5000........7,7000 The Bank of America NT & SA.......................6,2000.........6,2700 .......6,4000 .......6,9000 .........7,0000 .......7,2500 Citibank NA.........................................................6,1000 ..........6,1700........6,2500 .......6,8400 .........7,0500 .......7,2600 JP Morgan Chase Bank ...................................6,3000 ........6,4000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk..................................6,1500.........6,2300........6,3500........6,7000.........6,9000 .......7,0000 PT.Bank Central Asia Tbk ...............................6,2000 ........6,3000 ........6,7500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk ...................6,1500 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT.Bank Int'l Indonesia Tbk ............................6,2000 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ......................6,2000 ........6,2500 .......6,5500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT.Bank Negara Indonesia 1946....................6,2000 ........6,2500 .......6,4000 .......6,9000 ..........7,1000 .......7,4000 PT.Bank Permata Tbk .......................................6,1500 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 .........7,2000 .......7,3000 PT.Bank Rakyat Indonesia ..............................6,2000 ........6,2500 .......6,4500........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT.Bank Tabungan Negara..............................6,2500 ........6,2800 .......6,4300 .......6,8000 .........7,0000 ........7,1000 PT.PAN Indonesia Bank LTD, Tbk....................6,1500.........6,2400........6,3500........6,9500 .........7,0000 .......7,0000 Standard Chartered Bank ...............................6,2500 ........6,3000 .......6,4500........7,0000 .........7,3000........7,7000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi .......................6,2500 ........6,4000 .......6,6000........7,0000 .........7,3000........7,7500 The Hongkong & Shanghai BC .......................6,2000.........6,3500 .......6,5000........7,0000 ..........7,1500 .......7,3000 JIBOR
Tertinggi.............................................................6,3000 ........6,4000 ........6,7500........7,0000 .........7,5000........7,7500 Terendah..............................................................6,1000 ..........6,1700........6,2500........6,7000.........6,9000 .......7,0000 Rata-rata ..............................................................6,1941 .........6,2758 .........6,4517........6,9464 ..........7,1588........7,3535 Suku Bunga Tabungan
Bank Asing
Bank Campuran
Bank Pemerintah Daerah
Bank Pemerintah
Bank Swasta Nasional
Tertinggi .................................................8,0000.......7,7500................8,0000 ...................7,0000 ...............10,0000 Terendah ..................................................0,0100......0,2500 ................0,2500....................0,0100.................0,0500 Rata-rata.................................................3,6262 ......3,3333 .................3,3076 ...................2,9700..................3,6936
Suku Bunga Deposito
Nasabah dalam negeri asing: 1 Bulan
Terendah
SUKU BUNGA ANTARBANK
Bank ICB Bumiputera............................................................6,50/1,00...................6,50/1,00 ................6,50/1,00..................6,50/1,00................12/10/09 Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................27/01/10 Bank BTPN........................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................21/05/10 Bank Bumi Arta.......................................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00 ................14/07/10 Bank Central Asia Tbk..........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20..................5,75/0,35................01/09/10 Bank Century..........................................................................7,00/2,00 ..................7,00/2,00................7,00/2,00 .................7,00/2,00................13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00...................5,00/1,00 ................5,00/1,00..................5,00/1,00 ...............14/04/10 Bank Danamon Tbk ...............................................................5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25................01/03/10 Bank DKI..................................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................28/01/10 Bank Int'l Indonesia Tbk........................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75...............22/02/10 Bank Jabar Banten................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................01/09/10 Bank Jasa Jakarta ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............07/09/09 Bank Kesawan.........................................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................17/06/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................25/01/10 Bank Mandiri ..........................................................................5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25.................6,00/0,50.................01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 ..................7,00/6,00................7,00/6,00..................7,00/6,00..................11/01/10 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00............................6,00 .........................6,00............................5,75..................17/11/09 Bank Mayora ....................................................................................6,00............................6,00 .........................6,00...........................6,00..............04/09/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 ..................6,50/0,75................6,50/0,75..................6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank CIMB Niaga Tbk .............................................................5,75/1,75 ...................6,00/1,75 ...............6,25/2,00.................6,50/2,00................20/11/09 Bank OCBC NISP....................................................................5,75/0,60 ..................5,75/0,40................5,75/0,40..................5,75/0,20................20/11/09 Bank Panin Tbk.......................................................................6,50/1,25...................6,50/1,25.................6,50/1,75 ..................6,50/1,75................15/07/09 Bank Permata..........................................................................5,75/1,25....................5,75/1,25 .................5,75/1,25...................5,75/1,25 ..............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50.................6,00/0,50 ...............01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25...................7,00/0,25 ................7,00/0,25..................7,00/0,25................15/06/10 Bank Swadesi Tbk..................................................................6,75/2,50 ..................7,00/2,50................7,25/2,50..................7,25/2,50.................19/01/10 Bank Sinarmas .......................................................................7,00/2,50 ..................7,00/2,50................7,00/2,50 .................7,00/2,50................01/03/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25............................6,25 .........................6,25...........................6,25...............29/07/09 Bank Yudha Bhakti ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............15/08/09
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Tertinggi
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 11 Oktober 2010
Volume
Swap O/N...................................................8.923,00 ........8.922,00 .........8.922,00...............1,48..................1,48......20.008,92 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............8.922,00 ........8.922,00 .........8.922,00 ...........20,85 ..............20,85.......12.000,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan....................8.921,00 .........8.921,00...........8.921,00 ...........49,00 ..............49,00 ........6.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Value
Sumbe P PU B
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 11 Oktober 2010 (% per tahun). Nama bank
Close ▲ / ▼
Date
T ansaks TOD/TOM/SPOT pada Ok obe 20 0 US$ 000
SUKU BUNGA DEPOSITO
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 11 Oktober 2010 (US$.000).
Code
IPOL-W ..........10/07/2013 .........63.........0 ........138,233,000 KARK-W........13/04/2011 .........33.........0................825,000 KBLV-W2....03/05/2013 .........39.........0 .............................0 KBRI-W.........02/07/2011............9.........-1..........44,974,500 KOIN-W........08/04/2011............11.........0.............3,861,500 LAPD-W.......08/04/2011 ..........51.........0 .............................0 META-W.......26/07/2013 .........55........-7...........67,875,000 MIRA-W..........12/11/2010 ......200.........0 .............................0 MIRA-W2........25/11/2011.............1.........0 .............................0 MLPL-W........12/04/2013.........40.........2........676,246,000 POOL-W .........11/07/2014.............1.........0 .............................0 RODA-W.......26/01/2013.........85.........0 .............................0 SMMA-W4...09/07/2013....1,500.........0 .............................0 TBLA-W..........13/07/2011.......280.........0 .............................0 TMPI-W ..........17/03/2011 .........70.........4 .........104,331,500 TRAM-W.......09/09/2011 ......400 .....-35 ................397,500 UNSP-W2 ....12/02/2013 ..........111.........2...........67,379,000 WEHA-W.....28/05/2012.........40.........0................780,000 Jumlah........................................................8,105,930,500
KURS BANK DEVISA
Ku s ansaks dan ku s uang ke as as ng Bank ndones a pada Ok obe 20 0 Ma a uang
Value
Sumber: BEI
Sumbe Bank ndone a
KURS SWAP
Jangka waktu
/0
Gabungan................3.586,186 ....3.546.954.....3.548,746 Pertanian ...............2.006,387......1.998.945.....2.092,053 Pertambangan.......2.729,827.......2.741.988.....2.752,459 Industri Dasar...........400,437 .........396.819..........391,073 Aneka Industri........1.030,356 ......1.007.690........998,877 Ind Konsumsi............1.201,746.........1.176.774........1.173,564 Properti......................206,078........205.985........206,646 Infrastruktur...............810,359........806.554...........810,168 Keuangan...................458,477........450.992........450,488 Perdagangan.............388,782........384.286........386,398 Manufaktur.................880,747........864.843..........858,179 LQ 45..........................668,897........659.405 .........661,099 JII..................................540,914..........533.153.........535,070 MBX............................1.035,019.......1.021.664.......1.022,792 DBX..............................485,937.........489.010.........486,732 Kompas 100 ..............843,936........832.847.........834,812 Bisnis-27....................323,844.........318.849 .........319,680 Pefindo25 Index........336,154...........337.186..........335,051 Sri-Kehati Index.........198,228..........194.593...........195,123
As a Tengga a m
7/ 0
Close ▲ / ▼
Date
AGRO-W.......25/05/2011 .........63.........-1 ......580,684,000 AMAG-W........17/12/2010 .........34.........-1..........57,494,000 BABP-W.......28/12/2010.........40.........0 .............................0 BACA-W.........11/07/2012 .........30.........0 .............................0 BAPA-W..........11/01/2013.........50.........0 .............................0 BCIP-W..........10/12/2012........128.........0 .............................0 BIPI-W ...........11/02/2013 .........35.........-1 ..........171,237,500 BMSR-W.........15/11/2013.............1.........0 .............................0 BNBR-W .......01/04/2011............6.........-1.........114,900,000 BUDI-W.........10/07/2012.........90 .......-6 .........22,500,000 BVIC-W..........21/06/2011 .........70.........0 .............................0 BVIC-W2.......10/07/2013..........67.........0 .............................0 CKRA-W.......26/01/2013 .........22.........0................220,000 COWL-W .........11/12/2010............8........-2.............2,512,500 DILD-W ........12/04/2012 .........89.........0........201,540,000 ELTY-W.........25/01/2012..........77.........5.....5,355,981,500 ENRG-W........14/01/2013 .........29.........0........222,421,000 GREN-W........15/07/2013 ..........15.........0 .........271,537,000 INDX-W.........15/06/2012.............1.........0 .............................0 INVS-W.......08/05/2015............3.........0 .............................0
KURS VALUTA
INDEKS SAHAM
Ok obe 20 0
Volume
CS.........10,806..............351,557,500............974,077,128,000 DB ...........3,769.............156,644,000..........870,806,237,500 ML..........10,641............246,463,528............702,566,211,400 BK...........3,669..............219,218,500...........650,767,230,000 RX...........2,945..............288,101,000.............593,717,753,000 KZ............3,198 .............216,075,000 ..........499,010,489,000 YU...........6,441..............314,776,000...........495,457,410,000 ZP ...........7,492 .............232,951,500............425,140,154,500 YP........26,648.............722,726,000...........361,294,592,500 DR..........11,038.............541,953,000............327,941,760,000
m
INDEKS BURSA GLOBAL
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO
Total saham .............................................................6.027.560.482............5.903.710.477.190..............141.758
TFCO.............350.........270...................1,500 ......................417,500 BAEK..........2,975.....2,300.....................500....................1,150,000 LMPI..............355........300.......34,004,500 .........11,908,490,000 TBMS..........8,100......7,000.....................500 .................3,500,000 BTON.............435........380........103,145,500........43,930,530,000 UNIC ..........2,300 .....2,025.....................500....................1,012,500 LPGI ............1,030........960................37,000................35,035,000 ALFA..........2,250......2,100.....................500...................1,050,000 JPFA ..........3,425.....3,200.........13,658,000........44,530,487,500 MIRA..............235 ........220......146,626,000 ........32,796,387,500
P
Frekuensi
Transaksi perdagangan................................................5.449.675.500..............5.147.764.007.000 ...............141.344 Transaksi perdagangan saham non reguler.................577.884.982 ................755.946.470.190.......................414
INCF............1,200......1,500..............100,000..............150,000,000 PANR..............152 .........190.........32,610,500...........6,023,301,000 BAYU.............250..........310...........71,217,000........20,6
Sumbe BE
m m
Jumlah
BTON............435........380.......103,145,500 ......43,930,530,000 BAYU............250.........310..........71,217,000.......20,677,855,000 INDF...........5,100.....4,875 ......93,444,500.....457,284,375,000 LMPI.............355........300......34,004,500........11,908,490,000 GREN.............159.........156.......166,170,000........26,393,571,000 ELTY ..............179..........179....807,454,500.....144,692,223,000 PLAS..........1,340......1,390 ........32,817,000 .......46,649,710,000 UNSP............350.........375.....374,596,500......137,466,232,500 BUMI.........2,300.....2,300.......120,391,000....279,590,262,500 ASII.........56,950..56,400..........5,748,000....325,676,250,000
S N
H
Volume
M m w
Vo ume
ASGR ..........Astra Graphia Tbk ......................................................700..................710.............690.............700..................-..........2.595.500 ..............1.806.270.000.............10,73................700.............942.000............690...........579.500 CENT ..........Centrin Online Tbk. .....................................................170.......................-...................- ..............170..................-............................-........................................- ...........25,69................225 ...............30.000 ..............171.............50.500 DNET ..........Dyviacom Intrabumi Tbk ...........................................320.......................-...................-.............320..................-............................-........................................-.....-3493,45......................-............................-..................-.........................ITTG ............Leo Investments Tbk ...................................................119...................119 ...............117 ...............117................-2................49.500.......................5.815.500..............2,96.................120 ................18.000 ..............117..............14.000 LMAS ..........Limas Centric Indonesia Tbk ......................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................-................4,9..................50...........1.963.000..................-.........................MTDL ..........Metrodata Electronics Tbk .........................................112...................117 ...............113 ...............115.................3..........10.167.500................1.170.586.500...............7,72..................116..............165.000 ..............115 ..........964.000
10 SAHAM TERAKTIF %
M na Vo ume Be
Jua
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
ANTA ..........Anta Express Tour & Travel S. Tbk ...........................176 .................210..............199..............210 ..............34..................5.000.......................1.029.500..............49,6.................215..................9.500 .............177...................500 BAYU ..........Bayu Buana Tbk .........................................................250..................310.............250..............310 ..............60..........71.217.000............20.677.855.000...........58,53.................310 ..........1.845.000............305.......5.422.000 BUVA ..........Bukit Uluwatu Villa Tbk ............................................500 ................495.............480.............490 ..............-10 .........4.556.500...............2.218.575.000 ....................- ...............490 ..........1.046.500............485 ..........358.000 FAST ...........Fast Food Indonesia Tbk ........................................9.000.............9.000 .........9.000 .........9.000..................-..................2.000....................18.000.000 ............24,15............9.000..................2.000.........7.600 ...............5.000 GMCW .........Grahamas Citrawisata Tbk .......................................860.......................-...................-.............860..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................HOME .........Hotel Mandarine Regency Tbk ...................................121.......................-...................- ...............121..................-............................-........................................- ........1205,18..................118..................4.000 ..............80.............50.000 ICON ...........Island Concepts Indonesia Tbk ................................470.......................-...................-.............470..................-............................-........................................- .........-118,05......................-............................-..................-.........................INPP ...........Indonesian Paradise Property Tbk ...........................185 .................184..............184..............184.................-1..................8.500.......................1.564.000...........65,65 ................185..................2.000..................-.........................JSPT ...........Jakarta Setiabudi Int'l Tbk........................................700.......................-...................-.............700..................-............................-........................................- ............15,66......................-............................-............540...................500 MAMI ..........Mas Murni Indonesia Tbk ............................................50...................50 ...............50 ...............50..................- ..............135.000 ......................6.750.000...........99,84..................50...........5.016.500..................-.........................MAMIP .......Mas Murni Tbk (Preferen) ........................................600.......................-...................-.............600..................-............................-........................................-...............0,19......................-............................-..................-.........................PANR ..........Panorama Sentrawisata Tbk .....................................152 ................200..............152..............190 ..............38 ........32.610.500 ..............6.023.301.000...........52,58 ................190...............181.500.............189 ..........220.000 PDES ..........Destinasi Tirta Nusantara Tbk ................................200 .................210.............205.............205.................5..............914.500...................187.735.000 ............38,19 ...............205 ...............46.500............200...........785.000 PGLI ............Pembangunan Graha Lestari I. Tbk ...........................73.......................-...................-................73..................-............................-........................................- ....................- ..................73...................1.000 ..............50.............25.000 PJAA ..........Pembangunan Jaya Ancol Tbk ................................790.................790.............790.............790..................- ...............50.000 ...................39.500.000............12,86...............800 ...............50.000............790 ............118.500
N
PER
ABBA .........Mahaka Media Tbk ........................................................83.......................-...................- ...............83..................-............................-........................................-..........129,28...................91.................15.000 ..............83.............60.500 EMTK ..........Elang Mahkota Teknologi Tbk ..................................940.................930.............920.............930 ..............-10................57.500...................53.440.000 ............14,26................930..................6.000............920.............25.000 FORU ..........Fortune Indonesia Tbk ................................................157..................158..............150..............158..................1................39.000......................5.890.000...............15,3 ................158..................3.000.............150 ...............2.000 IDKM ...........Indosiar Karya Media Tbk .........................................590 ................620.............580.............590..................-..........3.383.000..............2.004.810.000..............17,61 ...............590..............697.000............580 ..........525.000 JTPE ...........Jasuindo Tiga Perkasa Tbk .......................................510.......................-...................-..............510..................-............................-........................................-..............6,23......................-............................-..................-.........................LPLI ............Star Pacific Tbk ..........................................................235 ................240.............230 .............235..................-.............395.000 ...................93.062.500...............1,32 ...............240................57.500 ............235...........235.500 MNCN .........Media Nusantara Citra Tbk ......................................430................480.............430.............470 ..............40 .......94.447.000.............43.734.767.500 ..............8,14................475...........2.162.500............470.........2.017.500 SCMA .........Surya Citra Media Tbk ...........................................3.200 .............3.350 .........3.200 .........3.200..................-.............255.000 .................824.387.500 .............14,61............3.250 ...............25.000 ........3.200..............12.500 TMPO .........Tempo Inti Media Tbk ....................................................81...................87 ...............80 ................81..................-............1.148.000.....................97.145.000...........-23,81..................83..................9.500 ...............81............189.000
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
Ok obe 20 0
T ansaks Vo ume N a
4.Advertising, Printing & Media
ACES ..........Ace Hardware Indonesia Tbk .................................2.175.............2.200 .........2.050...........2.100..............-75 ...............94.500..................198.562.500...........22,88 .............2.125..................2.500 .........2.100.............28.000 ALFA ..........Alfa Retailindo Tbk .................................................2.250..............2.100...........2.100...........2.100............-150 .....................500.......................1.050.000........-222,26......................-............................- .........2.100 ...............2.000 AMRT .........Sumber Alfaria Trijaya Tbk ....................................1.990.............2.000 ..........1.980 .........2.000 ...............10 ..............125.500..................249.735.000............101,81............2.000 ..................7.000 .........1.560..............14.000 CSAP ..........Catur Sentosa Adiprana Tbk ......................................94...................96................93 ...............96.................2 .............969.000....................91.086.000 ..............7,29..................96 ...............86.500 ..............94 ................1.000 GOLD ..........Golden Retailindo Tbk ...............................................420 ................420.............400.............405 ..............-15.............303.500 ...................122.152.500 ....................- ...............405 ...............40.000............400 ...............3.000 HERO ..........Hero Supermarket Tbk ...........................................3.100.......................-...................-...........3.100..................-............................-........................................- .............6,58......................-............................- ........3.200 ...............2.500 KOIN ...........Kokoh Inti Arebama Tbk ............................................107 .................109..............106..............106.................-1 ................12.500.......................1.334.500 ..............11,21 ................108..................5.000.............106 ...............6.500 MAPI ...........Mitra Adiperkasa Tbk .............................................2.275 .............2.475 .........2.250 .........2.425.............150.........14.709.500...........35.535.600.000 ............20,18............2.425.............252.000........2.400 ..........952.000 MPPA .........Matahari Putra Prima Tbk ......................................1.470 ...............1.510 ..........1.440 ..........1.490 ..............20 .........11.242.500............16.528.630.000 ..............0,74.............1.490..............621.500 .........1.480.............22.000 MTSM .........Metro Realty Tbk .....................................................1.250.......................-...................-...........1.250..................-............................-........................................-..........152,09......................-............................-..................-.........................RALS ..........Ramayana Lestari Sentosa Tbk ...............................920 ................940.............920.............920..................- ..........3.801.500..............3.524.550.000 ............66,71................930 .............599.000............920.............85.500 RIMO ..........Rimo Catur Lestari Tbk ...............................................54...................56 ...............54 ...............54..................- .............275.500 ....................15.006.000 .............-1,38..................55................73.000 ..............54 .............117.500 SKYB ..........Skybee Tbk .................................................................500 ................520.............500.............500..................- ..............123.500 ...................62.430.000 ....................-.................510..................9.500............500...........332.000 SONA .........Sona Topas Tourism Inds. Tbk ...............................1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-............14,04.............1.630 ...............20.000..................-.........................TKGA ..........Toko Gunung Agung Tbk ...........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- ............-2,07......................-............................-............260...................500 TRIO ...........Trikomsel Oke Tbk .......................................................310 ................340..............310.............320 ...............10 ..............312.500 ....................96.927.500 .............8,56................320...................1.000.............310 ...........160.000
Pe dagangan saham anggo a ndeks B SN S 27 Sen n
▲ ▼ po n
Pp
PLIN ...........Plaza Indonesia Realty Tbk ....................................1.700.......................-...................-...........1.700..................-............................-........................................-.............39,19..............1.750..................2.500 .........1.600 ...............5.000 PNSE ..........Pudjiadi & Sons Estate Tbk ......................................750.......................-...................- .............750..................-............................-........................................-...............3,21......................-............................-............750 ...............2.500 PSAB ..........Pelita Sejahtera Abadi Tbk ......................................450.......................-...................-.............450..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................PSKT ..........Pusako Tarinka Tbk ....................................................700.......................-...................-.............700..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................PTSP ..........Pioneerindo Gourmet Int'l Tbk ................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- .............8,04.................310 .....................500.............190.............25.000 SHID ...........Hotel Sahid Jaya Tbk ...............................................1.100 ...............1.150.............1.110............1.140 ..............40........10.660.000 ............12.046.675.000 ...........53,27 ..............1.140 ..............213.500...........1.130 ..........855.500 SMMT .........Eatertainment International Tbk ..........................2.175.......................-...................-...........2.175..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................-
2.Perdagangan Eceran
INDEKS BISNIS-27
Ku s Tg Td
Berlaku
0
0 20 0
PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %)
Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp)..............................................................................................................................................................................10,25 SIBOR
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00 Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75 EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00 Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75 Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 Bank Int'l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50
US$ (8 Okt'10) .................................................0,26194.......0,27856.......0,29417 .....0,46689..........0,61611 .....0,77833 SIN$ (8 Okt'10) ...............................................0,37500 ......0,43750 ......0,50001 .....0,62500.......0,74444 ....0,85209 SWAP (Sin$, 8 Okt'10)...................................0,23944.......0,27206 .....0,28306......0,45276........0,61953......0,78914 Libor ($ 8 Okt'10) ...........................................0,25625.......0,27297 .....0,28906 .....0,45750 ......0,60594 .....0,76956 EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (1 Okt'10) .........0,681....0,704 .....0,774......0,942.......1,085........1,184 ....1,282.......1,332........1,373 ........1,464 Euribor (4 Okt'10)........0,705 ....0,726.....0,789 ......0,953.......1,090 .........1,191 ....1,287.......1,337........1,379 ........1,468 Euribor (5 Okt'10)........0,709 ....0,732 ......0,791......0,956.......1,089 .........1,191 ....1,286.......1,336........1,379 ........1,468 Euribor (6 Okt'10)........0,702 ....0,737.....0,795 ......0,959........1,091........1,190 ....1,286.......1,336........1,378 ........1,468 Euribor (7 Okt'10).........0,710 ....0,744 ....0,804 ......0,965.......1,097 ........1,197 ....1,289.......1,339 ........1,381.........1,472 Euribor (8 Okt'10)........0,726 ....0,752.......0,811 ......0,972 ........1,102........1,201 ....1,289 ......1,340 .......1,383.........1,473 AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH: Tertinggi ...................................................................14,5000 ........14,5000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata.......................................................................6,5311 ..........6,6043 ..........6,6975............6,7230..............6,4600 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,5000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ............0,0150 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................-.............1,2137......................-.............0,9147 ...............0,9147 JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp)...................................12,2379.................10,0653 .................10,2008......................11,1496 Rata-rata seluruh bank (US$).................................5,3935...................4,0168 ...................4,9095......................7,0737
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 11 Oktober 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi 11 10,5
Y I E L D (%)
10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5
Tenor (tahun) 0,1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Yield (%) 11 Okt. ‘10 08 Okt. ‘10 6,4682 6,4956 6,0754 5,8181 6,1875 6,1759 6,3819 6,4347 6,5397 6,5511 6,6568 6,6191 6,7519 6,6919 6,8406 6,7852 6,9312 6,8979 7,0266 7,0234 7,1265 7,1550 7,2290 7,2868 7,3320 7,4147 7,4334 7,5359 7,5315 7,6488 7,6251 7,7524
Tenor 4,68 10,10 14,94 19,86 27,78
Seri FR0027 FR0031 FR0040 FR0052 FR0050
Tenor (tahun) 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Yield (%) 11 Okt. ‘10 08 Okt. ‘10 7,7132 7,8464 7,7954 7,9310 7,8715 8,0065 7,9412 8,0735 8,0049 8,1325 8,0626 8,1843 8,1148 8,2295 8,1617 8,2689 8,2037 8,3031 8,2412 8,3327 8,2746 8,3582 8,3043 8,3802 8,3306 8,3991 8,3539 8,4152 8,3744 8,4291
Seri
5,5
0
5
10
15
20
25
30
Tenor (tahun) 11 Okt. ‘10
08 Okt. ‘10
Fair price (%) 111,3961 127,4447 129,8238 125,6250 122,8100
YTM (%) 6,6226 7,1371 7,6196 7,9162 8,3699
Kupon (%) 9,5000 11,0000 11,0000 10,5000 10,5000
Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel Kode ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 SR001 SR002
Kupon (%) 9,4000 9,5000 11,4500 9,3500 7,9500 12,0000 8,7000
Jatuh tempo 12-Sep-11 12-Mar-12 15-Sep-13 15-Agust-12 15-Agust-13 25-Feb-12 10-Feb-13
TTM (tahun) 0,92 1,42 2,93 1,85 2,85 1,38 2,34
Harga Pasar Wajar (%) 11 Okt. ‘10 08 Okt. ‘10 Change (bps) 102,9611 103,2386 -27,75 104,1940 104,3090 -11,50 111,9191 111,7524 16,67 104,9881 104,8391 14,89 103,3170 103,4152 -9,82 107,5647 107,8673 -30,26 104,1856 104,1270 5,86
11 Okt. ‘10 6,0804 6,4012 6,9396 6,4735 6,6665 6,2333 6,7540
YTM (%) 08 Okt. ‘10 Change (%) 5,8058 0,2747 6,3354 0,0658 7,0095 -0,0699 6,5687 -0,0951 6,6326 0,0339 6,0454 0,1879 6,7867 -0,0327
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 11 Oktober 2010 Bond Name
Trade Date
Price Vol. (Bio) Value *) IDR
Yield
Jatuh Tempo
Beli
Jual
Yield penutupan
Harga transaksi terakhir
Transaksi terakhir
Volume transaksi terakhir
Harga
Total volume terakhir
Tertinggi
Terendah
ZC3 ..........................................0 .......................20/11/2012.................87,750...............87,917...............87,833 ..............................6,351 ...................................64,50...............................29-Feb-08..............................105 .....................................140 ..............................64,50 .................64,50 ZC5 ..........................................0 .....................20/02/2013.................86,281 ............86,459 ..............86,370.............................6,409......................................0,00...............................29-Feb-08.................................. - ...................................... - ..............................0,00....................0,00 FR14 ...............................15,575 ........................15/11/2010 ...............100,816 ...........100,826..............100,821.............................5,990..................................102,20 ................................11-Nop-08..................................5........................................10.............................102,20 .................102,15 FR15 ....................................13,4 .......................15/02/2011................102,651 ...........102,686.............102,668.............................5,290..................................104,30 ..............................02-Sep-08 ................................10........................................10.............................104,30................104,30 FR16..................................13,45 .......................15/08/2011...............106,357 ...........106,407.............106,382.............................5,540....................................93,94 ................................31-Okt-08..................................5........................................10...............................93,94 ..................93,75 FR17 ...................................13,15 .......................15/01/2012 ..............108,833 ...........108,960.............108,897.............................5,690....................................94,97 ..............................26-Nop-08..................................8 .........................................8...............................94,97 .................94,00 FR18.................................13,175 .......................15/07/2012 .................111,397..............111,497 ...............111,447..............................6,180..................................104,90 ..............................02-Sep-08..................................9 .........................................9.............................104,90 ................104,90 FR19 .................................14 1/4 ......................15/06/2013 ................118,861..............119,130 ..............118,995.............................6,390 ...................................115,05................................01-Sep-09 ................................10.......................................20 ..............................115,05 .................115,00 FR20 ..............................14,275 .......................15/12/2013................121,942 ...........122,260 ...............122,101.............................6,450...................................119,80 ................................07-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................119,80 ..................119,75 FR21 .................................14 1/2 .......................15/12/2010 ................101,745 .............101,745...............101,745.............................4,096....................................95,75 ...............................21-Nop-08 ................................10.......................................20 ...............................95,75 ..................95,70 FR22.......................................12........................15/09/2011 ..............105,630...........105,680.............105,655 ..............................5,613..................................106,35 .................................19-Apr-10..................................3 .........................................6 .............................106,35................106,00 FR23........................................11 .......................15/12/2012...............109,287............109,437 .............109,362..............................6,310 .................................108,50 .................................19-Apr-10 ..................................7........................................14.............................108,50................108,45 FR24.......................................12 .......................15/10/2010 ..............100,029 ...........100,034 ..............100,031 .............................5,975 ...................................94,50...............................02-Des-08 ...............................20.......................................20 ..............................94,50 .................94,50 FR25 ......................................10 ........................15/10/2011...............104,075 ............104,125..............104,100 .............................5,744...................................104,10 .................................21-Jun-10..................................2 .........................................4 ..............................104,10................104,00 FR26........................................11 .......................15/10/2014 ................115,727 .............115,977 ..............115,852.............................6,446 ...................................93,60.................................11-Mar-09..................................3 .........................................6 ..............................93,60..................93,57 FR27..................................9 1/2 ......................15/06/2015 .................111,537..............111,837 ...............111,687 ..............................6,551..................................104,45................................03-Mar-10..................................4 .........................................9.............................104,45................104,40 FR28 ......................................10 .......................15/07/2017.................116,144 ............116,644 ..............116,394 ..............................6,917..................................106,25 ...............................05-Mar-10 ................................10.......................................20.............................106,25 ................106,20 FR30 ...............................10 3/4 ......................15/05/2016 ...............118,520 ............118,920 ..............118,720 .............................6,679 ...................................110,28 ................................07-Jan-10 ................................10.......................................20 ..............................110,28 .................110,20 FR31.........................................11 .......................15/11/2020................127,377 ............127,877..............127,627................................7,114...................................112,85 ................................06-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................112,85 .................112,80 FR32.......................................15.......................15/07/2018 ................147,415 .............147,915..............147,665 .............................6,943 ..................................135,25................................25-Mar-10..................................5........................................10 .............................135,25 ................135,20 FR33 ................................12 1/2.......................15/03/2013.................113,481 ..............113,721 ...............113,601.............................6,349.....................................111,78................................09-Jun-10..................................9.......................................20................................111,78 ...................111,75 FR34...................................12,8 ......................15/06/2021 ...............140,651...............141,151 ..............140,901...............................7,231 ..................................126,25................................08-Apr-10 ...............................50 .....................................100 .............................126,25 ................126,00 FR35 ...................................12,9 .....................15/06/2022 ..............142,366 ...........142,866 ..............142,616 .............................7,385 ...................................90,50 ..............................03-Mar-09 ...............................20.......................................80 ..............................90,50 .................90,40 FR36 .................................11 1/2 ......................15/09/2019...............128,969 ...........129,469 ..............129,219 .............................7,034..................................103,80 ...............................27-Mei-09 ................................10.......................................20.............................103,80.................103,75 FR37.......................................12......................15/09/2026...............139,208............139,708 .............139,458 .............................7,666 ...................................114,70................................14-Sep-07 ................................10........................................10...............................114,70..................114,70 FR38 ....................................11,6 ......................15/08/2018 ................127,413 .............127,913..............127,663 .............................6,959 ...................................115,00 .................................12-Jan-10 ...............................20.......................................20 ..............................115,00 .................115,00 FR39.................................11 3/4 .....................15/08/2023...............132,875............133,325 ..............133,100..............................7,653 ...................................95,00 ..............................04-Sep-08..................................2 .........................................4 ..............................95,00..................94,90 FR40 .......................................11 .....................15/09/2025...............130,524.............131,024 ..............130,774 .............................7,530..................................103,45 ...............................23-Okt-09 ...............................20.......................................40 .............................103,45 ................103,40 FR42................................10 1/4 ......................15/07/2027 ..............122,058 ...........122,558.............122,308 .............................7,834 ..................................103,65 .................................12-Apr-10 ................................10........................................10 .............................103,65 ................103,65 FR43................................10 1/4 ......................15/07/2022................122,071.............122,571 ..............122,321..............................7,375 ..................................107,05 ................................07-Apr-10 ................................15.......................................30..............................107,05.................107,00 FR44 ......................................10......................15/09/2024...............120,247 ............120,747 .............120,497 .............................7,589..................................100,05 ...............................09-Mar-10 ................................15.......................................50.............................100,05 ..................99,75 FR45 ................................9 3/4......................15/05/2037 ................115,795 ............116,295..............116,045.............................8,250....................................97,50 .................................13-Apr-10 ................................10 .......................................35 .............................107,50 ..................97,50 FR46 .................................9 1/2 ......................15/07/2023................116,320 ............116,820 ..............116,570 ..............................7,461 ...................................82,00 ................................24-Jul-08 ................................10.......................................20 ..............................82,00 ..................81,50 FR47 ......................................10 .....................15/02/2028...............120,255............120,755.............120,505 ..............................7,818 ..................................103,95 .................................21-Jun-10..................................4 .........................................8 .............................103,95.................103,92 FR48........................................9 ......................15/09/2018.................111,322 ..............111,722 ...............111,522 ..............................7,074...................................101,00 ................................07-Apr-10 ...................................1 .........................................3..............................101,00 ................100,90 FR49........................................9.......................15/09/2013 ...............106,581...........106,854 ..............106,717.............................6,439 ...................................95,80................................18-Jun-09 ................................10.......................................20 ..............................95,80 ..................95,75 FR50................................10 1/2 ......................15/07/2038...............120,780 ............121,280 ..............121,030...............................8,511....................................97,05 ................................22-Feb-10 ...............................50 .....................................100 ...............................97,05 ..................97,00 FR51 ..................................11 1/4 ......................15/05/2014 ...............114,882.............115,227 ..............115,054 .............................6,478 ...................................94,50 ...............................26-Feb-09..................................8 ........................................12 ..............................94,50 ..................93,70 FR52................................10 1/2 .....................15/08/2030 ...............125,766 ...........126,266 ..............126,016 .............................7,883..................................102,50 ................................05-Mei-10 ................................10.......................................40.............................104,80 ................102,45 FR53 .................................8 1/4 .......................15/07/2021................107,474.............107,974 ..............107,724 .............................7,203.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR54 .................................9 1/2 .......................15/07/2031.................115,361 .............115,861 ................115,611 .............................7,950.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR55.................................7 3/8 ......................15/09/2016.................103,011..............103,411 ...............103,211 .............................6,708.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR56 ................................8 3/8......................15/09/2026 ..............106,093 ...........106,593.............106,343..............................7,677.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................VR17..........................................- ......................25/06/2011 ................99,632.............99,899 ...............99,766.............................6,652 ...................................99,87................................17-Mar-08................................39 .......................................39...............................99,87..................99,87 VR18 .........................................- ......................25/10/2012 ................99,633 ...........100,063 ..............99,848 ............................6,640 ...................................99,00 ...........................22-Agust-07 ...............................30.......................................30 ..............................99,00..................99,00 VR19..........................................- ......................25/12/2014 ................99,522 ...........100,083 ..............99,803.............................6,650 ...................................99,80 ...............................14-Mar-08 ................................91........................................91 ..............................99,80 .................99,80 VR20 ........................................- .....................25/04/2015 .................99,016 ..............99,134...............99,075 .............................6,692....................................99,33................................18-Feb-08..............................198.....................................396...............................99,33..................99,27 VR21..........................................- .......................25/11/2015.................97,239 .............97,464 ...............97,352..............................6,814............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR22.........................................- .....................25/03/2016................96,964 ..............97,143...............97,054.............................6,838............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR23.........................................- ......................25/10/2016 ................96,779 .............97,083................96,931 ............................6,840............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR24.........................................- .....................25/02/2017................96,234 .............96,576 ..............96,405..............................6,881............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR25.........................................-......................25/09/2017 ................95,967.............96,324 ...............96,146.............................6,903............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR26.........................................- ......................25/01/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR27.........................................-......................25/07/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR28 ........................................- .....................25/08/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR29.........................................- .....................25/08/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR30 ........................................- ......................25/12/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................-
Benchmark Sun
6
Kupon
Harga penutupan
Coupon Rating
(Bio) IDR
m
Sumber: HIMDASUN m m
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI Da a se u uh
M
B
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada
Nm
P
V B
V
DR
B
D
Ok obe 20 0 Y
C
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 11 Oktober 2010 R
Bond ID
m m
W M
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 11 Oktober 2010 Bond Name
Trade Date
Price
Volume
Value *)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
Yield
Coupon
m m m
m m m
M
M m
m
m m W M m m
M M
8/10/10
INSURANCE LINKED
7/10/10
m
11/10/10
8/10/10
m m
PT MAA Life Assurance Ha ga pe un 8/ 0/ 0
Commonwea h L e
7/ 0/ 0
8/10/10
7/10/10
Arthalink-Aggressive.................................................................................................1.135,3866 ................................................1.149,7548 Arthalink-Dynamic...................................................................................................1.622,2844................................................1.633,7678 Arthalink-Fixed Income.............................................................................................1.063,4743..............................................1.060,5480 EKALINK SUPER AGGRESSIVE................................................................................1.392,8300................................................1.407,5160 EKALINK SUPER DYNAMIC......................................................................................1.267,2950...............................................1.276,2830 Excellink-Aggressive Fund .......................................................................................2.962,4200................................................2.999,1510 Excellink-Dynamic ..................................................................................................2.960,2840 .............................................2.982,4800 Excellink-Dynamic Dollar Fund ..........................................................................................1,1473.......................................................1,1473 Excellink Fixed Income Fund....................................................................................2.052,6820..............................................2.052,2290 Excellink-Secure Dollar Income Fund................................................................................1,0355......................................................1,0354 Excellink-Aggressive Syariah.......................................................................................1.347,6411...............................................1.362,0507 Excellink-Dynamic Syariah ........................................................................................1.414,3465 ...............................................1.424,0747 Excellink-Fixed Income Syariah.................................................................................1.026,4959...............................................1.026,4957
Harga per unit PT Prudential Life Assurance
8/10/10
7/10/10
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
8/10/10
7/10/10
Ekalink Aggressive.........................................................................................................1.746,31 ....................................................1.768,41 Ekalink Dynamic ..........................................................................................................1.455,63...................................................1.464,77 Ekalink Fixed Income......................................................................................................1.231,12....................................................1.227,78
m
7/10/10 PT AXA Life-Indonesia
8/10/10
Beli
7/10/10
Jual
Beli
Jual
m
6/10/10
BPPI Plus Fund-1 ........................................................................................................877,3585.................................................877,3585 BPPI Plus Fund-2.......................................................................................................760,0000 ................................................760,0000
11/10/10
8/10/10
Stable Fund Rupiah ..................................................................................................1.434,5267 ..............................................1.434,0603 Stable Fund Dollar...........................................................................................................1,2656......................................................1,2653
m m
8/10/10 Allianz Life Indonesia
8/10/10
m
7/10/10
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
mm mm mm
Sun Life Financial Indonesia 11/10/10
AJ Manu e ndones a
Jual
Beli
8/10/10
7/10/10
8/10/10
Jual
Beli
m m
Jual
Beli
7/10/10
Jual
Beli
Smartlink Rupiah Money Market Fund........................................................2.001,45.................1.901,38...............2.001,29 ...............1.901,23 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund.........................................................2.543,09................2.415,93...............2.538,74...............2.411,80 Smartlink Rupiah Balanced Fund...............................................................2.543,78................2.416,59 ...............2.555,31..............2.427,55 Smartlink Rupiah Equity Fund....................................................................1.864,07 ................1.770,87 ...............1.879,39...............1.785,42 Smartlink Dollar Managed Fund......................................................................1,7041 ...................1,6189 ..................1,7025 ..................1,6173 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund........................................................1.408,30................1.337,88 ................1.419,03..............1.348,08 Smartlink Rupiah Deposit Fund....................................................................1.001,16.....................951,11................1.001,06..................951,01 Allisya Money Market Fund.........................................................................1.229,76.................1.168,27 ...............1.229,56...............1.168,08 Allisya Rupiah Fixed Income Fund..............................................................1.448,05................1.375,65 ...............1.446,75................1.374,41 Allisya Rupiah Balance Fund .................................................. m W
m
8/10/10
7/10/10
m
m
High
Low
Last
Freq.
Tot. Vol.
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
(Bio) IDR
APEX02B ...............................................................19-Jun-14.............113,000............112,950 ...........113,000..............2.....................4,00........................4,5190 BBNI01XXBFTW .......................................................10-Jul-11 ............104,700..........104,500 ..........104,700..............4.....................4,00 ........................4,1849 BBTN14 ...................................................................11-Jun-20.............107,950...........107,500...........107,500..............2.....................6,00.......................6,4635 BEXI05B .................................................................08-Jul-13............100,200 ..........100,200..........100,200...............1...................27,00.....................27,0540 BEXI05C .................................................................08-Jul-15.............102,150............102,150 ...........102,150...............1.....................2,00.......................2,0430 BNIS01 .....................................................................10-Mei-12.............101,550 ...........101,550 ...........101,550...............1......................1,00 .........................1,0155 BTPN02B ................................................................18-Mei-15.............106,100..........104,500 ...........106,100..............2 ...................10,00......................10,5300 CLPK02 .................................................................27-Nop-12............100,540..........100,540..........100,000...............1......................1,00........................1,0054 CLPK02 .................................................................27-Nop-12............100,050..........100,000..........100,000..............2.....................2,00.......................2,0005 FR0023 ..................................................................15-Des-12............109,550...........108,750 ..........108,750..............2.....................3,60 .......................3,9358 FR0026 ...................................................................15-Okt-14 .............116,530 ...........116,000 ...........116,300..............11 ................226,95 ..................263,6452 FR0027 ...................................................................15-Jun-15.............112,000 ...........110,000 ............111,500 ...........20................645,50...................720,9427 FR0028 ....................................................................15-Jul-17..............117,250............115,250............116,750 ............12 .................138,33 ....................161,4824 FR0030 ...................................................................15-Mei-16.............118,600 ............118,010...........118,600..............2 .....................2,96 .......................3,4966 FR0031 ..................................................................15-Nop-20 ............127,000 ..........126,000 ..........126,950..............5 ..................126,10....................159,9262 FR0033 ..................................................................15-Mar-13 .............113,900 ............113,750............113,750..............5 ..................26,50 ......................30,1497 FR0034 ..................................................................15-Jun-21............143,880 ...........137,900..........140,500..............4...................29,00.......................41,0215 FR0036 ..................................................................15-Sep-19 ............128,750...........128,750...........128,750...............1 ..................30,00 ....................38,6250 FR0038 ..................................................................15-Ags-18............128,000...........127,600............127,610..............4 ..................98,00 ....................125,3610 FR0039 ..................................................................15-Ags-23............134,300 ..........133,600 ..........133,600..............3...................74,00.....................99,3560 FR0040 .................................................................15-Sep-25 .............131,250 ..........126,500..........130,680 ............18 .................193,55 ..................253,2683 FR0042 ...................................................................15-Jul-27............122,900 ...........121,650 ...........121,650..............5 ..................93,00 .....................113,8413 FR0043 ...................................................................15-Jul-22............120,200 ..........120,200 ..........120,200...............1.....................2,00.......................2,4040 FR0044 .................................................................15-Sep-24.............121,500............117,000 ...........121,500 ............15 ..................46,24.....................55,5067 FR0045 ..................................................................15-Mei-37.............116,300...........107,250 ...........116,240..............8 ..................80,00 .....................91,4090 FR0047 ..................................................................15-Feb-28............120,600 ...........115,500 ...........115,500 ............16.................247,55 ...................296,8133 FR0048 ..................................................................15-Sep-18 ..............112,120...........109,750..........109,850..............7 ....................37,10......................41,2258 FR0049 ..................................................................15-Sep-13 .............107,010..........106,500..........106,860..............5 ...................41,00 ....................43,8340 FR0050 ..................................................................15-Jul-38............124,500 ..........124,500 ..........124,500...............1 ...................10,00 .....................12,4500 FR0052 .................................................................15-Ags-30 ............126,700 ..........120,500..........120,500 ............10 ................202,75 ..................253,2244 FR0053 ....................................................................15-Jul-21 ...........108,500...........107,200..........108,260 ............21 ...................367,11...................395,7098 FR0054 ....................................................................15-Jul-31.............116,250 .............111,750 ...........115,500 ...........25................328,89..................380,0034 FR0055 ..................................................................15-Sep-16............103,000 ..........103,000..........103,000...............1 ...................16,50......................16,9950 FR0056 .................................................................15-Sep-26 ............107,000...........106,470..........106,500..............6 ..................55,00 .....................58,7270 GBRB0019NvBF ....................................................15-Jun-13.............119,850............119,300 ...........119,300..............4.................120,00...................143,6900 GBRB0019NvBV ..................................................25-Des-14.............98,480 ...........98,480 ...........98,480...............1...................72,25 .......................71,1549 GBRB0020NvBF ...................................................15-Des-13............122,800 ..........122,300 ..........122,300..............8................360,00....................441,8125 IFR0006 ................................................................15-Mar-30............109,500 ..........109,000 ..........109,350..............8 ..................60,00 ....................65,5600 NISP03SB ..............................................................30-Jun-17 ...........106,400 ..........105,500..........106,400..............3 ...................15,00......................15,8700 ORI003 ....................................................................12-Sep-11.............103,180 ...........101,500...........101,500..............5 ......................1,26........................1,2980 ORI004 ...................................................................12-Mar-12............104,620 ..........102,000..........104,620 ............18 ..................40,50 ....................42,2958 ORI005 ...................................................................15-Sep-13 ..............111,350 ..........109,500 ...........110,000..............8......................0,81.......................0,8950 ORI006 ...................................................................15-Ags-12............105,000..........100,000..........103,500 ............15....................117,41.....................118,2277 ORI007 ...................................................................15-Ags-13.............104,100 ...........100,100 ...........104,100 ............51................205,50 ....................213,1505 OTMA07C ..............................................................08-Jun-13............102,350 ...........101,900............101,970..............4 ..................20,00 ....................20,4085 PANS03 ..................................................................15-Jun-12............102,250 ...........101,900 ...........101,900..............8 ..................40,00....................40,8540 PNBN03 ................................................................09-Apr-18 ..............97,930.............97,930 ...........104,150...............1......................1,00........................0,9793 PNBN03 ................................................................09-Apr-18 ............104,750 ...........104,150 ...........104,150..............3 ...................15,00 ......................15,6725 PPLN08A ...............................................................21-Jun-16.............121,050 ..........120,500..........120,500..............2.....................4,00........................4,8310 PPLN12A .................................................................08-Jul-15............104,350 ..........103,200..........104,350..............4 ..................20,00......................20,7775 SMFP03A ...............................................................08-Jul-12.............101,250 ..........100,300 ...........101,250..............6 ..................30,00.....................30,2350 SMSM02A .................................................................13-Jul-11.............101,400 ...........101,350 ...........101,350..............2.....................4,00.......................4,0550 SPN110505 .............................................................05-Mei-11 .............96,690............96,690 ...........96,690...............1.....................4,95 .......................4,7860 SPN110707 ...............................................................07-Jul-11 .............95,980............95,640............95,980..............2.................154,30....................147,8290 SR001 .....................................................................25-Feb-12 ............107,000..........100,000 ..........105,250..............9 .......................1,18 ........................1,2522 SR002 .....................................................................10-Feb-13............103,500 ...........98,000..........102,850 ...........24.....................10,16......................10,4224 TLKM02A ...............................................................06-Jul-15 ...........104,500 ..........103,650..........104,500..............6 ...................18,00 ......................18,7339 TLKM02B ..............................................................06-Jul-20 ............107,900...........107,350 ..........107,800..............9 ..................54,00......................58,1859 WOMF04C ..............................................................29-Nop-11............103,450 ..........103,200 ..........103,450..............2.....................2,00.......................2,0665
m m m
Maturity
DR
m
M m
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
AXA Mandiri Financial Services
8/10/10
Beli
Jual
7/10/10
Beli
Jual
Mandiri Secure Money US$..........................................................................12,1277..................12,7341.................12,1020 ................12,7071 Mandiri Fixed Money...................................................................................159,1961................167,1559..............159,0394..............166,9914 Mandiri Secure Money ..............................................................................199,7729...............209,7615..............199,2535.............209,2162 Mandiri Progressive Money ......................................................................435,6104..............457,3909.............438,6555 ...........460,5883 Mandiri Dynamic Money ...........................................................................703,5319..............738,7085..............712,2502.............747,8627 Mandiri Attractive Money ..........................................................................136,7001 ...............143,5351..............138,2703..............145,1838 Mandiri Active Money ...............................................................................131,6668...............138,2501...............132,7695.............139,4080 Mandiri Money Market...............................................................................114,5979...............120,3278.................114,5811..............120,3102 Mandiri Attractive Money Syariah..............................................................156,6213..............164,4524...............158,1476.............166,0550 Mandiri Active Money Syariah...................................................................133,3866..............140,0559...............134,2941.............141,0088
PT A.J. Central Asia Raya
8/10/10
7/10/10
CARLink Pro-Fixed..................................................................................................1.844,2850 ..............................................1.843,8280 CARLink Pro-Mixed ................................................................................................2.089,2060................................................2.109,9010 CARLink Pro-Safe.....................................................................................................1.520,5610...............................................1.520,2950 Century Pro-Fixed....................................................................................................1.287,6030...............................................1.287,2800 Century Pro-Mixed ..................................................................................................1.548,2480 ...............................................1.561,3840
8/10/10
7/10/10
Carlisya Pro Safe.......................................................................................................1.019,0746 ...............................................1.018,8949 Carlisya Pro Mixed ...................................................................................................1.059,4425 ...............................................1.060,7263 Carlisya Pro Fixed .....................................................................................................1.023,3103 ................................................1.023,1247
PT Asuransi Takaful Keluarga
8/10/10
7/10/10
Takafulink Ahsan......................................................................................................1.075,6496................................................1.079,9198 Takafulink Alia.........................................................................................................1.454,6047................................................1.474,0618 Takafulink Istiqomah................................................................................................1.463,6528...............................................1.463,7354 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link......................................................................1.763,4990 ...............................................1.765,5399
8/10/10
PT Great Eastern Life Indonesia
7/10/10
GreatLink Bond Fund (IDR).........................................................................................1.564,7531...............................................1.560,3727 GreatLink Equity Fund (IDR).....................................................................................2.409,8787 ..............................................2.440,3166 GreatLink Optimum Fund (IDR)..................................................................................1.958,0441.................................................1.971,9974 GreatLink Cash Fund (IDR)........................................................................................1.243,2462 ..............................................1.243,0808 GreatLink Fixed Income Fund (IDR)...........................................................................1.540,4425 ................................................1.536,1327 GreatLink Dynamic Fund (IDR).................................................................................2.278,4756...............................................2.307,2703 GreatLink Balance Fund (IDR)...................................................................................1.902,9699 ...............................................1.916,5440
PT Asuransi Mega Life
11/10/10
8/10/10
Wealth Maxima Fixed.................................................................................................1.278,9124................................................1.277,9946 Wealth Maxima Mixed...............................................................................................1.357,6647 ...............................................1.358,1000
PT AJ Sequis Life PT Av s Assu ance
8/ 0/ 0
8/10/10
m
K
m
8/10/10
7/10/10 m m m m m m
7/ 0/ 0
m
W W W W W
m
PT Asuransi Jiwa Recapital
m
PT BNI Life Insurance
8/10/10
7/10/10
7/10/10
Equity Life Indonesia Jual
Beli
Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir
1 Tahun terakhir
m
m m m m m m
m m m
W W
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
PT Asuransi Jiwa John Hancock
m
PT AXA Financial Indonesia m m
m
JS LINK JIWASRAYA
8/10/10
8/10/10
7/10/10
7/10/10
m
8/10/10 PT Panin Life
8/10/10
Jual
Beli
Jual
7/10/10 m
Beli
7/10/10
Jual
Beli
PT AJ Bumi Asih Jaya
8/10/10
7/10/10
Asih Fixed Income ......................................................................................................2.856,49..................................................2.855,85 Asih Mixed Fund..........................................................................................................2.922,85..................................................2.928,95 Asih Equity Fund..........................................................................................................2.813,66..................................................2.826,30 Asih Student Fund........................................................................................................2.714,54..................................................2.720,64
8/10/10
7/10/10
CIGNA Money Market...................................................................................................1.322,69....................................................1.321,32 CIGNA Fixed Income....................................................................................................1.508,52....................................................1.505,61 CIGNA Equity .............................................................................................................2.058,09 .................................................2.080,38 CIGNA Structure Fund...................................................................................................1.196,98.....................................................1.196,76
PT ACE Life Assurance
8/10/10
7/10/10
ACE Rupiah Equity Fund ............................................................................................2.157,8170...............................................2.185,0788 ACE Rupiah Managed Fund.......................................................................................1.708,6457...............................................1.720,8240 ACE Rupiah Stable Fund ...........................................................................................1.267,2069 ...............................................1.263,6276
MaestroLink/MaestroLink Plus:
8/10/10
Beli
m m
Harga per unit 11/10/10 8/10/10
m m
11/10/10
Jual
8/10/10
Jual
Relife Investlink Fixed Fund.....................................................................1.484,6132 ............1.410,3825...........1.482,5950..........1.408,4653 Relife Primelink Balanced Fund ..............................................................1.472,6877............1.399,0533 ..........1.488,8622.............1.414,4191 Relife Primelink Equity Fund...................................................................1.681,2084.............1.597,1480 ...........1.697,6422 ............1.612,7601 Relife Primelink Fixed Fund....................................................................1.226,9806..............1.165,6316 ...........1.225,6074 ...........1.164,3270
PT Asuransi CIGNA
m
7/10/10
Mega Link Agressive Fund.........................................................................................1.269,2782................................................1.276,7967 Mega Link Balance Fund...........................................................................................1.507,0250 ...............................................1.514,8354 Mega Link Protected Fund........................................................................................1.426,7400 ...............................................1.429,8814
Beli
m m
7/10/10
Jual
Beli
m m
8/10/10
7/10/10
Generali Indonesia
8/10/10
7/10/10
Generali Equity.............................................................................................................1.287,63....................................................1.301,60 Generali Fixed Income ...................................................................................................1.109,29......................................................1.107,17 Generali Money Market...................................................................................................1.019,12....................................................1.018,82 Generali Equity I............................................................................................................1.120,80....................................................1.132,88 Generali Fixed Income I..................................................................................................1.049,71....................................................1.047,73 Generali Money Market I...............................................................................................1.006,53 ..................................................1.006,40
CIMB Sun Life
8/10/10
7/10/10
CSL Link Ekuitas ...........................................................................................................1.174,84....................................................1.189,06 CSL Link Berimbang.......................................................................................................1.112,75....................................................1.120,68 CSL Link Pasar Uang......................................................................................................1.016,10....................................................1.015,97 CSL Link Ekuitas Syariah................................................................................................1.157,34....................................................1.170,60
f8 Yen(100)/Rp
14.233,22
46,70
6/10
14.139,94 7/10
8/10
11/10
5/10
6/10
34,16
7/10
8/10
11/10
JAKARTA: Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menanjak hingga ke level tertinggi sejak 26 bulan, seiring dengan kenaikan harga kedelai dan harga minyak mentah dunia. US$83,50 per barel pada transaksi elektronik New York Mercantile Exchange. Harga sudah menanjak 4,9% tahun ini. Kenaikan harga minyak mentah yang turut mendongkrak harga CPO ini dipicu oleh pelemahan dolar AS yakni minus 0,5% menjadi US$1,40 per euro. Aksi jual dolar AS masih berlanjut setelah data ketenagakerjaan AS yang buruk.
RM2.940 Pergerakan harga CPO di Bursa Malaysia Derivatives
2.800
2.600
2.400
5/10
6/10
30 Jul.
Sumber: Boomberg
11/10
5/10
6/10
OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penyaluran pembiayaan multifinance hingga Agustus 2010 mencapai Rp175,16 triliun atau naik 27% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Kenaikan outstanding pembiayaan tersebut merupakan dampak dari pertumbuhan permintaan kredit, khususnya pada periode Juli-Agustus 2010 yang lebih tinggi dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Kondisi itu diproyeksikan terpengaruh oleh kebutuhan barang konsumsi, termasuk pembelian kendaraan bermotor menjelang Ramadan lalu. Berdasarkan data Bank Indone-
BISNIS/BES/AGUS TAUFIK
7/10
8/10
11/10
5/10
6/10
7/10
8/10
11/10
5/10
6/10
9.000,00
0,99
2.715,00
sia, outstanding penyaluran pembiayaan multifinance meningkat 27% didorong oleh pertumbuhan dari segmen pembiayaan konsumen sebesar 38,8% dibandingkan dengan tiga segmen usaha lain, yakni sewa guna usaha (leasing), anjak piutang (factoring), dan kartu kredit. Oustanding merupakan salah satu patokan penyaluran kredit multifinance, karena indikator itu merupakan akumulasi dari nilai pembiayaan baru (booking) ditambah dengan penerimaan pembayaran konsumen (account receivable/AR) setiap bulan. Terkait dengan hal itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Wiwie Kurnia menilai periode pertengahan Juli hingga September merupakan momen tahunan di mana posisi pembiayaan bergerak cukup cepat dari posisi kredit awal tahun. Indikasi tersebut, katanya, ter-
JAKARTA: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) menilai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebaiknya berbentuk majemuk sesuai dengan UU No. 40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Kepala Biro Perasuransian BapepamLK Isa Rachmatarwata mengatakan pembahasan RUU BPJS saat ini mempersoalkan apakah BPJS akan berbentuk badan tunggal atau majemuk. Dia mengatakan persoalan tersebut seharusnya dikembalikan kepada UU induk dari RUU BPJS, yaitu UU No.40/2004 yang menyebutkan secara eksplisit agar penyelenggaraan SJSN dilaksanakan oleh beberapa BPJS. Namun, apabila dalam proses pembahasan RUU tersebut ternyata disepakati atau ditemukan model yang lebih tepat dalam bentuk tunggal, UU No. 40/2004 sebagai induk UU BPJS harus direvisi. “Dari sisi legalitas, apabila ingin penyelenggara jaminan sosial berupa badan tunggal berarti produk hukum induk harus direvisi. Secara eksplisit, UU SJSN menyebutkan penyelenggaraan SJSN harus dilaksanakan oleh beberapa BPJS,” ujarnya, kemarin. Adapun, pembahasan RUU BPJS diperkirakan menjadi penentu keberhasilan implementasi Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) berdasarkan amanat UU
JAKARTA: Komisi VI DPR mengkaji perdagangan kontrak berjangka emisi karbon di bursa berjangka Tanah Air mengingat Indonesia merupakan penyumbang oksigen dunia. Guna memuluskan rencana tersebut, anggota Komisi VI DPR akan melaksanakan studi banding ke Hong Kong dan Inggris. Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto mengatakan Inggris sudah mentransaksikan kontrak berjangka emisi karbon dan sudah menerapkan UU Perubahan Iklim. “Kami akan mempelajari industri berjangka di Inggris terkait dengan amendemen UU No.32/1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Dia mengatakan Inggris dipilih sebagai tujuan studi banding bagi pembahasan amendemen UU itu, karena negara itu dinilai sudah memiliki bursa komoditas yang menjadi referensi harga logam di dunia yakni melalui London Metal Exchange (LME). Mantan Direktur PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Rico Menayang menyambut baik rencana perdagangan kontrak berjangka emisi karbon di Tanah Air. (BISNIS/BES)
145,00
1.338,90
BISNIS INDONESIA
DPR kaji kontrak emisi karbon
10,30
82,66
435,00
82,82 7/10
8/10
11/10
5/10
8.290,00
6/10
7/10
8/10
11/10
5/10
6/10
7/10
8/10
11/10
86,8
Pembiayaan konsumen
120,55 48,15 51,62
Sewa guna usaha
1,96 2,11
Anjak piutang
Penyaluran pembiayaan multifinance
0,989 0,87
Kartu kredit
2009
per 31 Agt (Rp triliun)
2010
Sumber: Bank Indonesia
BISNIS/AGUS TAUFIK
tumbuhan signifikan,” katanya di Jakarta, kemarin. Berdasarkan data tersebut segmen pembiayaan konsumen yang terdiri dari kredit mobil, sepeda motor, dan barang elektronik lainnya mencatatkan outstanding sebesar Rp120,55 triliun atau naik 38,8% dari periode yang sama tahun lalu Rp86,80 triliun.
lihat dari permintaan pembelian kendaraan bermotor yang cukup tinggi menjelang Lebaran ditambah dengan maraknya produk baru dari sejumlah agen tunggal pemegang merek. “Setelah Lebaran, biasanya kembali normal pada September. Pembiayaan pada Agustus 2010 setiap tahun mencatatkan per-
Porsi tersebut mencapai 68,8% dari total outstanding. Adapun, pembiayaan segmen leasing juga meningkat meskipun hanya 7,2% menjadi Rp51,62 triliun dari Rp48,15 triliun. Selain itu, pertumbuhan anjak piutang mulai mengejar leasing dari sisi persentase, karena tumbuh 7,6% menjadi Rp2,11 triliun dibandingkan dengan Agustus tahun lalu Rp1,96 triliun. Selanjutnya, pembiayaan kartu kredit turun 12% menjadi Rp870 miliar dari Rp989 miliar. Pada bulan lalu, kartu kredit bahkan terkoreksi 14,5% dari Rp999 miliar menjadi Rp854 miliar pada Juli lalu. Direktur PT First Indo American Leasing Herman Suwinta mengatakan pembiayaan konsumen masih menjadi motor utama penggerak kredit multifinance meskipun leasing juga menjadi kontributor. (
[email protected]. id)
BPJS diusulkan berbentuk majemuk
30 Sept.
FLUKTUASI
2.894,00
Olein BBJ (Rp/kg)
Permintaan kredit otomotif genjot kinerja
2.200 30 Agt.
8/10
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
Pembiayaan multifinance naik 27%
RM2.250 7 Jul. 2010 30 Jun.
0,19 1.153,14
7/10
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce) 1.344,20
1.150,55
12.207,76
Harga CPO menanjak
Harga CPO untuk kontrak pengiriman Desember menanjak 6,5% menjadi RM2.940 (US$948) per ton, level tertinggi sejak 1 Agustus 2008 di Bursa Malaysia Derivatives. Harga CPO untuk kontrak Desember di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) juga menanjak 450 poin menjadi Rp8.440 per kilogram. Harga minyak mentah untuk kontrak pengiriman November naik 1% menjadi
12.476,83
54,28
10.716,93
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.891,56
5/10
Finansial
Selasa, 12 Oktober 2010
No. 40/2004. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Patrialis Akbar dalam rapat kerja Pansus RUU BPJS di DPR pekan lalu mengingatkan pembahasan RUU tersebut harus mengacu pada UU No. 40/2004, terutama terkait dengan penetapan penyelenggaraan SJSN oleh badan tunggal atau majemuk. "Perumusan RUU BPJS merupakan bagian dari implementasi UU SJSN, sehingga harus mencermati ketentuan yang tercantum dalam UU itu," tutur Patrialis. Meski demikian, Menteri Negara BUMN Mustafa Ali Abubakar dalam rapat kerja Pansus RUU BPJS juga mengungkapkan potensi peleburan beberapa perusahaan BUMN sebagai penyelenggara jaminan sosial masih sangat terbuka. "Peleburan itu masih terbuka dengan catatan, persyaratan yang dipatok pemerintah terpenuhi. Contohnya, perusahaan nirlaba tidak terkena pajak dan mengedepankan prinsip keterbukaan," kata Mustafa. Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja Hotbonar Sinaga mengatakan pihaknya menilai perlu adanya sinkronisasi perundang-undangan mengenai jaminan sosial guna pelaksanaan UU SJSN. "Sinkronisasi perundangan perlu ada, karena beberapa UU tumpang tindih," kata Hotbonar. (04/M. TAHIR SALEH)
BISNIS/DEDI GUNAWAN
HARGA TERTINGGI: Seorang pekerja mengumpulkan kelapa sawit yang baru dipanen di Pasaman, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu. Harga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) menyentuh level tertinggi sejak 26 bulan, seiring dengan kenaikan harga kedelai dan harga minyak mentah dunia.
HARGA KOMODITAS KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan Senin, 11 Oktober 2010 (beli/jual):
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan Jumat, 8 Oktober 2010 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Sumber: Bloomberg
SINGAPURA
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg): Nov’10........................389,30.................+10,40..............389,30..............381,00................27.............378,90 Des’10........................389,00.................+10,00 .............389,00.............389,00................20.............379,00 Jan’11...........................391,00.................+10,00...............391,00.............390,50................50..............381,00 Feb’11 ...........................391,50.................+10,50...............391,50..............391,50.................10..............381,00
TSR20 (US$cent/kg): Nov’10 .......................382,20 .................+13,90 .............382,20.............373,00 ..............186 ............368,30 Des’10........................382,50.................+15,00.............382,50 ............380,00................60 .............367,50 Jan’11 .........................382,50.................+14,50.............382,50 ............380,00................50 ............368,00 Feb’11..........................382,50.................+15,00.............382,50.............375,00................64 .............367,50
Sumber: Bloomberg
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Nov’10...............82,66 .............+0,99 ............83,13 ...........80,30........374.497 ..............81,67 Des’10 ...............83,35 .............+0,97............83,76 ...........80,98 ........197.842.............82,38 Jan’11 ................84,04.............+0,88...........84,46.............81,72............81.123 ..............83,16 Feb’11 ................84,58..............+0,81...........85,00 ...........82,33 .........34.430..............83,77 Mar’11................85,08 .............+0,78...........85,48 ...........82,89 ...........19.816.............84,30 Apr’11 ................85,52 .............+0,77 ...........85,87 ...........83,48 ............9.792 .............84,75
Natural Gas: Nov’10 ................3.651 ..........+0,034 ...........3.683 ...........3.583.........101.534...............3.617 Des’10...............4.046...........+0,053...........4.055............3.957 .........50.679..............3.993 Jan’11 ................4.292 ..........+0,065...........4.304 ............4.189 ..........57.705 .............4.227 Feb’11.................4.328 ..........+0,068 ...........4.339 ...........4.224.............16.511 .............4.260 Mar’11 ................4.270 ..........+0,065 ...........4.279.............4.175 ..........14.495.............4.205 Apr’11.................4.235 ..........+0,055 ...........4.245 ............4.180............9.560 ..............4.180
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Gandum (US$c/bushel): Des’10.....................719,25...........+60,00 ...............719,25................657,00.................40.512...........659,25 Mar’11 .....................753,75...........+60,00...............753,75...............692,00.................13.834............693,75 Mei’11......................769,50............+59,75...............769,75...............709,00...................4.263............709,75 Jul’11 ......................765,00...........+56,25 ..............768,75...............706,50 ...................8.401 ...........708,75
Jagung (US$c/bushel): Des’10...................528,25...........+30,00..............528,25...............496,00................75.238...........498,25 Mar’11.....................537,50...........+30,00 ..............537,50...............504,25................48.492...........507,50 Mei’11.....................542,50...........+30,00.............542,50...............509,25..................15.476............512,50 Jul’11......................545,25...........+30,00 .............545,25................512,00................35.694............515,25
Kedelai (US$c/bushel): Nov’10..................1.135,00 ...........+70,00.............1.135,00............1.062,00................43.994........1.065,00 Jan’11 ...................1.145,00 ...........+70,00 ............1.145,00.............1.072,00................24.225.........1.075,00 Mar’11....................1.153,25 ...........+70,00.............1.153,25............1.080,00..................9.444 ........1.083,25 Mei’11.....................1.157,25 ...........+70,00..............1.157,25.............1.083,75....................6.140.........1.087,25
Bungkil Kedelai (US$/ton): Okt’10 .....................317,00...........+25,00 ..............327,00...............292,40 ..................2.869...........292,00 Des’10 ....................316,20...........+20,00...............316,20...............294,50..................13.479...........296,20 Jan’11.......................317,50...........+20,00................317,50...............295,90....................1.606 ...........297,50 Mar’11......................319,60...........+20,00...............319,60...............298,00 ...................1.868...........299,60
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan Jumat, 8 Oktober 2010 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan Senin, 11 Oktober 2010 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang Emas Murni (11 Oktober)..............................Rp392.000/gram Perak Murni (11 Oktober)...............................Rp6.840.000/kg Sumber: Bloomberg & Antam
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, Senin, 11 Oktober 2010.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ Komoditas
Bulan
Harga Penyelesaian
OLE ..................................OCT 10............................9000 OLE .................................NOV 10............................8680 OLE10 ..............................OCT 10............................9000 OLE10 .............................NOV 10..............................8710 GOL ..................................OCT 10.......................386500 GOL .................................NOV 10.......................387500 GOL250 .........................OCT 10.......................387300 GOL250 .........................NOV 10.......................387500
ASIA Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Bulan
Volume
HKJ50 ............................OCT 10..............................1354 HKJ5U ............................OCT 10....................................71 KRJ35 .............................DEC 10.................................321 KRJ5U ............................DEC 10....................................19
Transaksi PALN (*) Produk
Sumber: Bloomberg
Bulan
Volume
Ket: PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif (*) = Data tanggal 8 Oktober 2010 Sumber: BBJ
ICDX
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan Jumat, 8 Oktober 2010, di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan Senin, 11 Oktober 2010
Bulan Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton): Des’10.........................1.870..............+30,00...............1.874.................1.828................5.033...................1.840 Mar’11..........................1.892..............+30,00 ..............1.896..................1.851...............2.560...................1.862 Mei’11............................1.910..............+29,00................1.913.................1.870 ...................555 ....................1.881 Jul’11............................1.927..............+30,00 ................1.931 ................1.886....................672....................1.897
Gula Putih (US$/ton): Des’10 .....................677,60 ..............+27,80..........686,40 ..............661,70................3.589...............649,80 Mar’11.......................660,10..............+26,30 ..........669,00 ............645,20................3.387...............633,80 Mei’11........................630,10..............+25,60..........636,00..............614,90 .................1.676...............604,50 Ags’11......................586,70...............+18,50..........586,00.............570,00.....................163...............568,20
Sumber: Bloomberg
Bln
Prb
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Okt’10....................309,00 ...................-1,00.....................309,10..................307,00......................65.....................310,00 Nov’10 ....................313,30...................unch.....................313,30 ..................313,30.........................5.....................313,30 Des’10 .....................315,70..................+1,00.....................315,70...................315,70.........................5......................314,70 Jan’11......................318,00..................-0,20....................318,00...................317,80.........................3.....................318,20 Feb’11.......................321,00..................+0,70 ....................321,00..................319,40......................34....................320,30 Mar’11.....................323,30.................+0,60 ...................323,40..................321,60....................554.....................322,70
Alumunium (US$/metric ton): Okt’10..............................2.389,75 .......................+94,00 Nov’10 ............................2.402,25........................+94,25 Des’10..............................2.412,00........................+94,25 Jan’11...............................2.424,50 .......................+96,00
Emas (yen/kg): Okt’10........................3.518.......................-13......................3.536.....................3.518.........................4........................3.531 Des’10.......................3.533 .......................+2......................3.540.....................3.517....................227........................3.531 Feb’11..........................3.551......................+17 .......................3.551.....................3.515......................64.......................3.534 Apr’11........................3.553......................+19......................3.553....................3.520.....................641.......................3.534 Jun’11 .......................3.554.....................+20......................3.556.....................3.519 ...................654.......................3.534 Ags’11 .......................3.554......................+18......................3.558....................3.520................18.841.......................3.536
Alumunium Alloy (US$/metric ton): Okt’10..............................2.287,50.........................+31,00 Nov’10 ............................2.282,50.........................+31,00 Des’10.............................2.282,50.........................+31,00 Jan’11...............................2.242,50.........................+31,00
Seng (US$/metric ton): Sumber: Bloomberg
Okt’10..............................2.264,75........................+29,25 Nov’10..............................2.273,75 ........................+28,75 Des’10..............................2.282,75........................+28,50 Jan’11 ...............................2.293,75 ........................+28,75
Bln
Nikel (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Timah Hitam (US$/metric ton):
Okt’10...........................24.368,00 .....................+497,00 Nov’10..........................24.358,00 .....................+497,00 Des’10...........................24.378,00.....................+498,00 Jan’11 ............................24.407,00.....................+499,00
Okt’10..............................2.246,75........................+62,75 Nov’10 ............................2.256,50........................+62,75 Des’10.............................2.266,50........................+63,00 Jan’11................................2.274,75........................+63,00
Bln
Ttp
Prb
Timah (US$/metric ton): Okt’10...........................26.355,00 ......................+747,00 Nov’10..........................26.365,00 .....................+750,00 Des’10 ..........................26.364,00 .....................+750,00 Sumber: Bloomberg
TENDER CPO • Astra Agro Lestari 11 Oktober 2010
LONDON
Ttp
Ttp
Penjual
Lokasi pabrik
TCFJFX .............................SEP 11.....................................2
Spot...............18.880,00...............-53,30 ......18.890,65 ..........18.880,00 .......................-...........18.933,30 Okt’10............18.356,00...........-458,00 ......18.900,00...........18.265,00 ............8.055............18.814,00 Nov’10...........18.549,00............-433,00.......19.070,00...........18.445,00 ..............2.713...........18.982,00 Des’10 ............18.762,00 ...........-420,00.......19.264,00............18.621,00 ................240............19.182,00
Bln
Bln
Okt’10.............................8.306,00......................+216,50 Nov’10...............................8.311,00......................+214,00 Des’10..............................8.315,00......................+212,00 Jan’11.................................8.311,50......................+210,00
BBJ
Produk
Harga lada di pasar Asia pada Jumat, 8 Oktober 2010 sebagai berikut:
Ttp
LONDON
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan Jumat, 8 Oktober 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Ttp
Nov’10..............228,19 ..............+3,01.........229,00.........222,46.........40.620 ............225,18 Des’10.............230,08 .............+2,85 ........230,86 .........224,32 ..........23.760............227,23 Jan’11 ..............232,48 ..............+2,81.........233,03..........227,28............12.531 ...........229,67 Feb’11 ..............233,80..............+2,72..........234,19 ..........228,17 ...........4.049............231,08 Mar’11 ..............233,79 .............+2,60.........234,33 .........229,27.............3.610 .............231,19 Apr’11 ..............233,09 .............+2,45.........233,64..........229,72...............800...........230,64
Bln
CHICAGO
Sumber: Bloomberg
Prb (%)
Heating Oil:
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan Senin, 11 Oktober 2010 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Crude Oil (US$/barel):
Okt’10..................2.894,00...........+145,00 ............2.900,00...........2.900,00 ...................3..........2.749,00 Nov’10..................2.929,00...........+145,00 ............2.950,00...........2.895,00 ..........2.755.........2.784,00 Des’10..................2.925,00...........+165,00 ............2.940,00 ..........2.886,00........19.860 .........2.760,00 Jan’11....................2.929,00 ...........+175,00.............2.935,00 ..........2.886,00...........7.057.........2.754,00 Feb’11 .....................2.921,00...........+164,00.............2.935,00 ...........2.887,00..............955..........2.757,00
Bln
Bln
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Prbh
CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Oktober, 2010.......................... 8.420 ..........5,45% November, 2010..................... 8.425 ..........4,98% Desember, 2010..................... 8.480 ...........6,13% Januari, 2011............................ 8.470 ..........6,27% Februari, 2011........................... 8.470 ..........6,27% Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Oktober, 2010...................... 391.300 ...........1,35% November, 2010................. 391.400 ...........1,29% Desember, 2010................. 391.400 ...........1,22% January, 2011..................... 392.800 ...........1,50% Febuary, 2011...................... 392.000 ...........1,27%
Sumber: ICDX Keterangan: * Harga tidak termasuk PPn 10%
Kualitas barang
Volume (ton)
Nama barang
Pembeli
Harga
Lokasi penyerahan
Tanggal penyerahan
Paket Riau Dumai .....................Dumai.....................................FFA Max 5%........2.000................CPO ...................SDS.........................8.517 ..................FOB Dumai.......................................15 Okt. 2010 Paket Medan Belawan..................Medan ....................................FFA Max 5%........1.000 .................CPO ...................PPI..........................8.510 ..................FOB Belawan....................................15 Okt 2010 Paket Jambi SAL..........................Bungo Tebo/Bangko ...........FFA Max 5%........1.000 .................CPO ...................SDS........................8.392 ..................FOB Talang Duku............................29 Okt 2010 SAL..........................Bungo Tebo/Bangko...........FFA Max 5%........1.000 .................CPO ...................SMART.................8.405 ..................Franco Tangki Timbun...................30 Okt 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli T. Bayur Paket Timur Tg Bakau ................Mamuju..................................FFA Max 5%........2.000................CPO ...................SMART.................8.225 ..................FOB Tanjung Bakau......................02 Nov. 2010 Kumai......................Kotawaringin.........................FFA Max 5%........2.000................CPO ...................MSM.......................8.310 ..................FOB Bumihardjo.............................22 Okt 2010 Paket Jambi SAL-1........................Bangko...................................FFA Max 3%........500....................PKO ..................Withdrawn ...........$1,410 ..................Franco Tangki Timbun...................20 Okt 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pbl Tl Duku/Tlk Bayur Total .........................................................................................................9.000................CPO Total .........................................................................................................8.500 ...............PKO
• KPB Nusantara 11 Oktober 2010 Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN II......................................500................................Max 5%..........................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn.........................................VAL ...........................................8.497,00 PTPN III..................................1.000................................Max 5%..........................Franco PT SAN Blwn ............................................VAL ...........................................8.497,00 PTPN IV .................................1.000................................Max 5%..........................Franco PT SAN Blwn............................................VAL ...........................................8.497,00 PNPN IV.................................1.500................................Max 5%..........................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT.............................SMART ...........................................8.497,00 PTPN V.................................2.000................................Max 5%..........................Franco PT SAN Dumai.........................................SDS ...........................................8.497,00 PTPN VI....................................500................................Max 5%..........................Loco PKS Pi-Ting.....................................................WD ..........................................8.304,00 PTPN VI....................................500................................Max 5%..........................Loco PKS Bunut.....................................................SDS ..........................................8.304,00 PTPN VI....................................500................................Max 5%..........................Loco PKS T. Lebar...................................................WD...........................................8.263,00 PTPN VI....................................500................................Max 5%..........................Loco PKS Ophir .......................................................WD............................................8.314,00 PTPN XIII...............................1.000................................Max 5%..........................Fob Tyn/Pgn/Prb (Kalbar)..................................PNP............................................8.267,00
INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
ENRG
DEWA
121
BRAU
78
480
0 77 6/10 7/10
8/10
11/10
5/10
10 470
6/10 7/10
8/10
11/10
BUMI
5/10
2.300
25
8/10
11/10
3.350
2.200
24/ 30/ 12 8/10 5/ 1 5/1012 26/ 6/1012 7/10
6/ 1 11/10
PGAS
0
2.050 6/10 7/10
TINS
2.075
0
118 5/10
ADRO
5/10
6/10 7/10
3.825
25 3.100
8/10
11/10
BIPI
5/10
111
0 3.900
6/10 7/10
8/10
11/10
5/10
1 113
6/10 7/10
8/10
11/10
5/10
6/10 7/10
8/10
11/10
PU bangun jalan lintas Sumatra Rp1,8 triliun JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memprioritaskan pembangunan jalan di wilayah Sumatra menjadi tiga bagian dalam tahun anggaran 2010. Tiga kawasan itu yakni jalur lintas timur, barat, dan tengah. Anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut Rp1,8 triliun, di mana terbesar untuk jalur lintas timur Rp848,79 miliar, sedangkan untuk jalur lintas barat Rp418,68 miliar, dan lintas tengah Rp543,06 miliar. Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Muryanto mengatakan penyelesaian pembangunan ruas jalan tersebut terus dikebut
agar realiasasinya bisa tercapai pada akhir tahun ini. “Kami juga akan terus melakukan pembangunan secara multiyears di kawasan Sumatera ini, sampai kebutuhan infrastruktur jalannya terpenuhi, di samping kegiatan pemeliharaan berkelanjutannya,” ujar Djoko baru-baru ini.
Alokasi anggaran pembangunan jalan lintas di Sumatra (Rp miliar)
848,79
DANA ALOKASI INFRASTRUKTUR: Dua alat berat dibantu sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan proyek jembatan di sekitar Bintaro, Tangerang, Banten, kemarin. Kementerian PPN/Bappenas menyatakan tambahan alokasi belanja dalam RAPBN 2011, seiring direvisinya target pertumbuhan ekonomi menjadi 6,4%, tidak semuanya bisa dialokasikan untuk infrastruktur. BISNIS/RAHMATULLAH
543,06 418,68
Lintas timur
Lintas barat
Lintas tengah
Sumber : Ditjen Bina Marga Kementerian PU, 2010 BISNIS/MCD/ILHAM NESABANA
PONDASI PDAM raih 6.500 pelanggan MATARAM: Perusahaan Daerah Air Minum Menang, Mataram hingga Oktober 2010 telah merealisasikan sebanyak 6.500 pelanggan baru di tiga kabupaten dan kota di Nusa Tenggara Barat. "Dari 6.500 pelanggan baru yang sudah terealisasi, sebanyak 2.500 target pelanggan baru di wilayah Kota Mataram sudah terselesaikan," kata Direktur Teknik PDAM Menang Lalu Ahmad Zaini, kemarin. Dia mengatakan selama tahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 10.550 pelanggan baru, terbagi dalam tiga kabupaten dan kota yaitu 8.000 pelanggan baru di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara serta 2.500 pelanggan baru di Kota Mataram. Lombok Barat dan Lombok Utara lebih diprioritaskan oleh PDAM Menang karena cakupan air di dua wilayah tersebut masih relatif rendah dibandingkan dengan Kota Mataram. (ANTARA)
PU kirim bantuan ke Wasior JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum memberikan bantuan dana tanggap darurat senilai Rp6 miliar untuk membantu korban bencana banjir bandang yang terjadi di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Selain bantuan uang tunai, PU juga mengirimkan bantuan berupa peralatan berat untuk pembersihan lokasi yang rusak akibat genangan lumpur, serta sarana air bersih untuk kebutuhan para pengungsi. Untuk tanggap darurat diperlukan minimal 30 unit instalasi penjernihan air minum, karena dikabarkan instalasi air minum di sana ikut rusak akibat banjir tersebut. Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian PU Waskito Pandu kemarin mengatakan anggaran tersebut diambil dari dana darurat penanggulangan bencana untuk membantu perbaikan kerusakan infrastruktur di lokasi bencana. (BISNIS/MCD)
BKPM gencar promosi proyek kemitraan
OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia
Tender dimulai tahun depan OLEH ACHMAD ARIS & DWI WAHYUNI Bisnis Indonesia
JAKARTA: BKPM menjalin kerja sama dengan USAsean Business Council dalam mempromosikan pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya yang dikerjasamakan melalui public private partnership (PPP). Nota kesepahaman kerja sama itu ditandatangani oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dan Presiden US-Asean Business Council Alexander Feldman, tadi malam. Kedua belah pihak menggarisbawahi berbagai upaya kerja sama dalam hal peningkatan pertumbuhan penanaman modal melalui kerja sama PPP dan peningkatan efisiensi dan efektivitas pembangunan infrastruktur di Indonesia. Hadir juga dalam acara itu Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo. Kedua institusi tersebut nantinya akan bekerja sama menyediakan akses yang luas terhadap investor asal Amerika mengenai informasi tentang berbagai potensi investasi dan cara berinvestasi di Indonesia. Feldman mengatakan peningkatan infrastruktur di Indonesia sangat penting bagi seluruh perusahaan yang beroperasi di Indonesia. “Perusahaan AS menguasai teknologi, peralatan, dan jasa terkemuka yang dapat dimanfaatkan dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur yang telah diamanatkan oleh Presiden SBY,” katanya.
Alasan 5 proyek belum siap ditender Jalur KA Soekarno Hatta-Manggarai Dokumen studi kelayakan proyek perlu diperbaiki karena ada perubahan desain. Perubahan ini akan membutuhkan pekerjaan tambahan dan akan mengubah biaya investasi.
PLTU Jawa Tengah Butuh penyempurnaan dalam bentuk jaminan yang hingga kini belum dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Jalan tol Medan-Kualanamu Pembebasan lahan sebagian sudah dibiayai oleh China, tapi Pemerintah China meminta penunjukan langsung untuk menangani proyek ini.
Pelabuhan Tanah Ampo Kementerian Perhubungan masih belum memutuskan pelaksana kegiatan proyek ini.
Proyek air minum Umbulan Rencana bisnis jangka panjang belum disusun, sehingga belum diketahui dukungan yang harus diberikan pemerintah. Sumber: Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Menteri PPN/Bappenas
Kepala BKPM Gita Wirjawan mengatakan kerja sama ini merupakan suatu tonggak dalam upaya menarik investasi langsung ke Indonesia mengingat lembaga ini merupakan lembaga terkemuka dan terpercaya di kalangan swasta AS. Sebelumnya, pada April 2010, kata Gita, Pemerintah Indonesia juga telah menandatangani perjanjian dengan Overseas Private Investment Corporation (OPIC). “Saya sangat optimistis bahwa dengan berbagai perkembangan positif ini, ke depan kita akan melihat investasi dari AS akan meningkat.”
Proyek unggulan Pada Gelar Potensi Investasi Daerah dan Seminar Nasional Investasi di Surabaya, kemarin, Gita memastikan pada kuartal pertama 2011 dari lima proyek PPP unggulan sudah ada yang bisa dijual. Kelima proyek besar itu masingmasing Pelabuhan Tanah Ampo Tampaksiring Bali senilai US$30
Relokasi Priok harus segera dipersiapkan
BISNIS/T. PURNAMA
juta, rel kereta api Bandara Soekarno-Hatta hingga Manggarai US$735 juta, PLTU Jawa Tengah US$3 miliar dan proyek jalan tol bandar udara Medan Baru–Kualanamu US$475 juta, serta proyek air minum umbulan Pasuruan, Jawa Timur US$200 juta. “Saat ini BKPM tinggal menunggu perubahan kelima perpres terkait dengan kemudahan investasi.” Perpres tersebut yakni, Perpres No. 90/2007 tentang BKPM, Perpres No. 27/2009 tentang Penanaman Modal, Perpres No. 42/2005 tentang Komite Kebijakan Percepatan Pembangunan Infrastruktur (KKPPI), Perpres No. 13/2010 tentang Jasa Konstruksi dan Perpres No 54/2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Sebelumnya Bappenas mengatakan ada sejumlah kendala sehingga tender lima proyek itu belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat. (lihat ilustrasi) (14/MIA CHITRA DINISARI) (
[email protected]/dwi.wahyuni @bisnis.co.id)
JAKARTA: Kementerian Perhubungan mengemukakan persiapan pelabuhan pengganti Tanjung Priok ke Karawang harus digarap mulai dari sekarang, menyusul kapasitas tampung Priok yang kini mulai terbatas. Selain itu, PT Pelindo juga diminta segera menuntaskan proyek pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok mengingat dalam 2 atau 3 tahun ke depan kapasitasnya saat ini sudah tidak lagi memungkinkan menampung kegiatan. “Saat ini kapasitas Tanjung Priok sudah tidak memadai lagi jadi perlu ada pengembangan secepatnya. Dan selain pengembangan, rencana pemindahan pelabuhan ke Karawang itu harus segera ditindaklanjuti mulai sekarang, karena proses pembangunan pelabuhan itu tidak mudah dan cepat,” ujar Direktur Kepelabuhanan Kemenhub Suwandi Saputro, baru-baru ini. Dia menjelaskan pemindahan pelabuhan juga ditujukan karena saat ini kondisi Jakarta sudah terlalu padat untuk kegiatan bongkar muat barang, sehingga dikhawatirkan kegiatan impor ekspor juga tidak maksimal karena keterbatasan lahan dan juga adanya tingkat kemacetan lalu lintas di dalam kota yang sudah semakin padat. Karena itu, menurut Suwandi, memindahkan Pelabuhan Tanjung Priok ke kawasan lain yang nota-
bene tidak jauh dari lokasi pelabuhan yang ada, diharapkan kegiatan distribusi ke wilayah Jakarta juga tidak memakan jarak yang cukup jauh. Selain itu, pengembangan pelabuhan di kawasan lainnya juga akan ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut.
TPK Kalibaru Juru bicara PT Pelindo II Eddy Haristian mengatakan saat ini mereka tengah fokus dalam pengembangan terminal peti kemas (TPK) Kalibaru Utara untuk mengantisipasi pertumbuhan peti kemas di Tanjung Priok. Dengan pengembangan itu, katanya, diharapkan kapasitas daya tampung Tanjung Priok bisa bertambah menjadi 6 juta TEUs (twenty foot equivalen units), sedangkan saat ini Priok hanya mampu menampung kapasitas maksimal sebesar 4 juta TEUs saja. “Saat ini kami masih fokus pada pengembangan Tanjung Priok sebelum menggarap rencana penambahan pelabuhan internasional ke Karawang. Karena berdasarkan perhitungan, kapasitas maksimal Priok terjadi pada 2020.” Upaya pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok, saat ini masih dalam tahap pembebasan kawasan dari kegiatan nonbisnis yang tidak terkait dengan kegiatan kepelabuhanan. Diharapkan mulai akhir tahun ini seluruh kegiatan pembersihan kawasan bisa tercapai, sehingga pengembangan cepat dilaksanakan.
AGRIBISNIS
i2 Kab. Bangka targetkan produksi beras 28.000 ton SUNGAILIAT, Bangka: Pemerintah Kabupaten Bangka, Bangka Belitung, menargetkan produksi beras 28.000 ton per tahun untuk mengurangi ketergantungan pasokan beras dari luar daerah. “Target tersebut optimistis dicapai karena pemkab terus berupaya memperluas area persawahan hingga 100 hektare per tahun," kata Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangka Awaluddin kemarin.
Dia mengatakan perluasan area sawah tersebut dilakukan baik untuk padi ladang maupun padi sawah. “Untuk mencapai 28.000 ton beras per tahun, harus tersedia lahan pertanian 4.000 ha dengan kemampuan produksi panen rata-rata 3,7 ton per ha padi sawah dan 1,7 ton per ha padi ladang," jelasnya.
Kebutuhan & target produksi beras Kab. Bangka Kebutuhan lahan
Target produksi beras
4.000 ha
28.000 ton/tahun
Kemampuan produksi
3,7
1,7
ton/ha
ton/ha
Padi ladang Padi sawah Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Bangka
ANTARA/AGUS TAUFIK
BERDIKARI BUMN pangan perlu dibentuk
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
SMART-Greenpeace belum berdamai Konflik soal kebun sawit dinilai akibat tumpang-tindih peraturan OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Tumpang tindih antara peraturan daerah dan pemerintah pusat tentang tata cara pengembangan sawit nasional dinilai mengakibatkan munculnya konflik antara PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART) Tbk dan Greenpeace. Namun, Menteri Pertanian Suswono menegaskan pemerintah tidak akan menurunkan tim independen, kendati belum dicapai titik temu antara dua pihak yang berseteru tersebut. “Memang fakta tersebut terjadi seperti yang dilaporkan oleh Greenpeace. Kesalahannya adalah pemerintah daerah memberikan izin kepada perusahaan untuk beroperasi hanya dengan Izin usaha perkebunan [IUP] saja. Adapun izin Amdal masih dalam proses,” ungkapnya kemarin. Mentan menegaskan itu dalam jumpa pers yang digelar setelah pertemuan selama 1 jam antara manajemen lini atas PT SMART
Tbk dan Greenpeace. Suswono menjelaskan dalam pertemuan tersebut dirinya mendapatkan penjelasan bahwa laporan tim independen (Tim Ivex) yang disewa oleh PT SMART Tbk diketahui delapan dari 11 perusahaan telah beroperasi sebelum dokumen analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) diterbitkan. Laporan verifikasi independen ini disusun oleh Control Union Certification (CUC), BSI Group, dan dua ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB,) yakni Bambang Hero Saharjo dan Yanto Santosa. Menurut dia, belum ada kesimpulan dan keputusan apa pun pada pertemuan antara LSM Internasional dan perusahaan sawit itu. Pertemuan lanjutan, katanya, dijadwalkan dilakukan pada pekan depan di Kementerian Pertanian. Menteri menilai kasus SMART dan Greenpeace adalah masalah pengawasan rutin saja. Dia mengatakan masalah ini menjadi tanggung jawab dari Ditjen Perkebunan, khususnya Direktorat Pembinaan Usaha Perkebunan.
Komitmen SMART Di tempat yang sama, Dirut PT SMART Daud Dharsono menyatakan komitmennya untuk verifika-
Target produksi sawit 2020 Volume 40 juta ton Alokasi untuk domestik: Food base 7 juta ton Energy base 7,5 juta ton Lainnya 2 juta ton Total 16,5 juta ton
Alokasi ekspor: Food base 11 juta ton Energy base 10 juta ton Lainnya 5 juta ton Total 23,5 juta ton Sumber: Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia
si oleh Tim Ivex dan perusahaan telah melakukan evaluasi ulang, khususnya pada daerah yang dianggap telah dilakukan pelanggaran atas prinsip Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). “SMART telah melakukan perbaikan dan lebih lanjut perusahaan secara berkesinambungan melakukan praktik tanaman berkelanjutan," ujarnya. Daud menyatakan manajemennya telah bertemu dengan komisi pengaduan RSPO di Kuala Lumpur terkait dengan batas waktu yang diberikan RSPO. Dia mengatakan manajemen perusahaan terus melakukan hubungan de-
BISNIS/ILHAM NESABANA
ngan RSPO untuk mengklarifikasi sejumlah hal yang diminta RSPO dalam suratnya. Dia mengatakan perusahaan melakukan beberapa hal, pertama, mengumumkan secara detail mengenai rencanan sertifikasi seluruh perusahaan PT SMART. Kedua, melakukan pengawasan atas implementasi prosedur penanaman baru RSPO di seluruh unit produksi SMART. Ketiga, terkait dengan izin lahan ke depan perusahaan akan memastikan bahwa perizinan lahan akan didapatkan sebelum dilakukannya kegiatan persiapan lahan. “Sementara untuk lahan yang
JAKARTA: Pemerintah diminta membentuk badan usaha milik negara (BUMN) pangan yang mendukung pengembangan pertanian nasional. “Perkebunan karet telah dibentuk PTPN Karet, PTPN Sawit, PTPN tebu, sedangkan Bulog yang dibentuk pemerintah hanya menampung padi yang dihasilkan petani. Bukan hanya mendukung kegiatan pertanian sejak dari hulu, tetapi sampai ke hilir,” ungkap Winarno Tohir, Ketua Umum Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA), kemarin. BUMN pangan itu dibutuhkan untuk mendukung sektor pertanian, mulai dari memberikan pendampingan dan permodalan sebagaimana yang selama ini diperoleh dari komoditas lainnya di Tanah Air. (BISNIS/ET)
Kemenhut tak pernah berikan izin HPH di Wasior OLEH ERWIN TAMBUNAN Bisnis Indonesia
Potensi lahan di NTT terabaikan KUPANG: Potensi lahan kering dan basah di Nusa Tenggara Timur (NTT) belum dioptimalkan oleh sekitar 70% petani setempat. Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan NTT Nico Nuhan mengatakan potensi lahan kering di NTT lebih dari 1,52 juta hektare atau baru dimanfaatkan 45,09% dari total luas daratan sekitar 47.349,9 km2. Adapun, potensi lahan basah (sawah) sekitar 262.407 ha, yang baru difungsikan seluas 127.208 ha, atau hanya 48,48%. Sekalipun ditanami dua kali dalam setahun, baru tercapai 59,832 ha. (ANTARA)
JIBI/SOLOPOS/RATNA PUSPITA DEWI
HARGA BAWANG NAIK: Seorang pekerja menyortir bawang merah di Pasar Legi Solo, Jawa Tengah, kemarin. Harga bawang merah terus merangkak naik dari Rp7.000 per
kg kini mencapai Rp15.000 per kg. Kenaikan harga tersebut diperkirakan sebagian pedagang komoditas pertanian itu akibat permintaan konsumen yang tinggi.
6 Perusahaan gula peroleh dana restrukturisasi OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Enam perusahaan gula memperoleh dana bantuan untuk restrukturisasi serta peningkatan teknologi dan efisiensi mesin senilai Rp22,6 miliar dan diharapkan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 10%. Enam perusahaan yang mendapatkan subsidi itu adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII senilai Rp9,76 miliar, PTPN X (Rp6,01 miliar), PTPN XI (Rp3,5 miliar), PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) I Rp 1,69 miliar,
RNI II (Rp1,16 miliar), dan PT Candi Baru (Rp554 juta). Dua perusahaan lain, ujar Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi, sedang diverifikasi, yakni PTPN IX dan PT Madu Baru. Dia menjelaskan pemerintah telah mengganggarkan subsidi untuk pengadaan mesin sebesar 10% dengan pagu harga maksimal Rp10 miliar. “Dalam program revitalisasi pabrik gula Kemenperin hanya melakukan program up date teknologi agar ada peningkatan
kapasitas dan efisiensi produksi. Hal itu angat diperlukan untuk bisa menunjang program swasembada gula,” ungkapnya kemarin. Bantuan itu, kata Budi, akan dibelanjakan ke produk dalam negeri sehingga barang modal yang selama ini mendongkrak impor bisa dikurangi. Triharso, Direktur Industri Mesin serta Alat dan Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian, menjelaskan, sejak 2009 pemerintah memberikan subsidi tunai untuk restrukturisasi mesin/peralatan pabrik gula sebesar 10%
dari total investasi pabrik gula penerima subsidi. Nilai investasi perusahaan yang dimaksud, sambungnya, sudah diverifikasi oleh lembaga independen yang ditunjuk pemerintah, yakni PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia. “Tahap pertama diberikan pada 2009, nilainya hampir sama, sekitar Rp24 miliar. Namun, yang terserap belum banyak, baru sekitar 50%,” katanya. Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XI Soejitno Irmim mengatakan dengan peningkatan kinerja mesin, kapasi-
tas giling pabrik diperkirakan bisa meningkat sekitar 10%. Dia mencontohkan kapasitas giling pabrik PTPN XI bisa meningkat menjadi sekitar 44.000 ton per hari, dari posisi saat ini 40.000 ton per hari jika program revitalisasi tuntas. “Kami rasa semua akan ratarata sama kenaikannya sekitar 10%. Akan tetapi, perlu dilihat juga bahwa program revitalisasi itu ada dua, yaitu mengembalikan kondisi mesin menjadi prima, atau menaikkan kapasitas produksi,” tegasnya. (BAMBANG SUPRIYANTO)
KLASTER BARU Bisnis/Kelik Taryono
Bisnis/Dedi Gunawan
E
ini Telkom Flexi melayani lebih dari 16 juta pelanggan yang didukung lebih dari 5.500 base transceiver station. Dengan jangkauan terluas serta jumlah pelanggan terbanyak, Flexi mengklaim masih menjadi operator penyedia layanan fixed wireless access terbesar di Indonesia. (*)
JAKARTA: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan penyebab utama banjir Wasior adalah curah hujan yang tinggi dan daerah aliran sungai (DAS) tidak dapat menampung air hujan. "DAS di Wasior itu curam, sehingga ketika hujan terus-menerus turun, DAS meluap dan banjir bandang terjadi," katanya kemarin. Menurut dia, sebanyak empat DAS yang meluap itu yakni DAS Miei, DAS Manggarai, DAS Iriati, dan DAS Wanayo. "Air dari DAS-DAS itu yang membuat kota itu banjir." Namun, lanjutnya, Wasior seyogyanya merupakan zona penyangga yang disebut dengan hutan produksi terbatas (HPT), sehingga tidak boleh sembarangan mengalihkan fungsi. “Oleh sebab itu, Wasior tidak tepat untuk dijadikan permukiman padat dan dijadikan kota,” katanya. Lokasi Wasior, katanya, berada di bagian bawah cagar alam Wondiboi. Cagar alam itu konturnya curam dan berupa pegunungan. Berdasarkan data di Kemenhut kawasan hutan Wasior tidak pernah diberlakukan izin pengusahaan
hutan dan alih fungsi. “Di dalamnya juga terdapat dua danau. Daerahnya yang curam dan perubahan cuacanya juga cepat,” ungkapnya. Zulkifli menyarankan agar permukiman penduduk Wasior direlokasi ke tempat yang aman untuk permukiman, rehabilitasi kawasan itu dengan penanaman pohon, dan penataan wilayah sesuai dengan kaidah lingkungan yang lestari.
Tak berikan izin Menjawab pertanyaan tentang adanya praktik pembalakan liar, Menhut mengatakan tidak pernah mengeluarkan izin hak pengusahaan hutan (HPH) di wilayah Wasior. "Pembalakan ada di wilayah Papua dan Papua Barat. Tapi yang di Papua Barat, lokasi HPH itu jauh dari Wasior," tegasnya. Menurut data Kemenhut, Kabupaten Teluk Wondama yang memiliki luas sekitar 342.760 ha dengan kawasan cagar alam mencapai 65.662 ha, hutan lindung 80.605 ha, dan hutan produksi terbatas 110.519 ha. Selain itu, di daerah ini terdapat area penggunaan lain yang luasnya mencapai 986 ha, hutan produksi 28.607 ha, hutan produksi konversi 56.302 ha, dan tubuh air 78 ha.
RAIH KEUNTUNGAN Bisnis/Rahmatullah
SMS LINGKUNGAN HIDUP
xecutive General Manager Divisi Telkom Flexi Triatna Mulyatsa (kedua kiri) bersama Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta (kedua kanan) meluncurkan sms kampanye lingkungan hidup dengan Flexi dalam Flexi Fair 2010 di Jakarta, Minggu, (10/10). Saat
dianggap memiliki nilai konservasi tinggi, perusahaan telah mengidentifikasikan 21.000 hektare lahan dari 11 konsesi yang diteliti dalam laporan Ivex, dan telah mengonversinya,” tegasnya. Menurut Daud, hingga kini perusahaan belum berminat untuk keluar dari RSPO. Dia menyatakan hal tersebut berdasarkan penilaian untuk lembaga internasional yang bergerak di bidang sawit, baru RSPO yang ruang lingkupnya cukup bagus. Juru kampanye Hutan Kawasan Asia Tenggara Greenpeace Bustar Maitar menyatakan ketidakpuasannya atas apa yang disampaikan pemerintah dalan jumpa pers. “Tidak semua dipaparkan. Yang pasti hasil temuan tim Ivex semakin menguatkan temuan yang kami sampaikan,” tegasnya. Bustar menyatakan Greenpeace akan terus konsisten mendesak perusahaan lain seperti Cargill, untuk mengikuti langkah Unilever, Nestle, dan Kraft untuk memutus kontrak pasokan crude palm oil dari SMART. “Kami konsisten meminta para pembeli menghentikan pasokannya hingga perusahaan ini menghentikan langkah pengrusakan hutan hujan dan lahan gambut,” ujarnya. (
[email protected])
osisi dari kiri, Presiden Direktur PT Metropolitan Land Nanda Widya bersama tiga Direkturnya Pandu Gunandito, Thomas J.A. serta Freddy Soetanto mengamati maket Perumahan Metland Cileungsi Bogor Jabar pada acara peluncuran klaster
P
terbaru Lily, Minggu (10/10). Klaster terbaru sebanyak 156 unit yang dibangun pengembang PT Metropolitan Land ini dipasarkan seharga Rp150 juta per unit. Klaster terbaru itu merupakan bagian dari pembangunan tahap IV seluas 33 hektar dengan investasi Rp150 miliar. (*)
irector Consumer Healthcare PT Merck Tbk Nils Kristian Moen (kedua kanan) bersama Lurah Gedong, Kecamatan Pasar Rebo Zainul Arifin (kanan) berbincang dengan peserta youth take action seusai melakukan
D
Ruang ini terbit setiap Selasa, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail :
[email protected]
penanaman 2000 pohon secara simbolis di Jakarta, Minggu (10/10). PT Merck Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang farmasi dan kimia telah meraih keuntungan sebesar Rp7,7 miliar pada 2009. (*)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
i3
INOVASI
Mereka ulang komputasi mekanis OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia
omputasi modern saat ini didasarkan atas prinsip elektronik. Transistor dari bahan silikon menjadi komponen utama setiap komputer yang ditemui di pasaran. Sebelumnya tabung hampa, yang juga merupakan komponen elektronik, menjadi andalan untuk menciptakan rangkaian logika untuk membuat komputer. Namun, sebuah tim peneliti dari Case Western Reserve University punya pikiran lain. Alih-alih futuristik, tim yang terdiri dari Te-Hao Lee, Swarup Bhunia, dan Mehran Mehregany ini melirik komputasi mekanik, yang pertama kali ditemukan pada mesin komputasi dari abad ke-19. Charles Babbage dari Inggris telah pernah merancang dan membangun mesin penghitung mekanis yang ditenagai mesin uap pada awal abad ke-19. Mesin yang diberi nama “Difference Engine” ini tidak pernah diselesaikan oleh Babbage, tetapi rancangannya kemudian menjadi dasar untuk kalkulator mekanis lainnya. Mesin inilah yang menjadi ilham untuk para peneliti Case Western University. Pertimbangan utama mengapa para peneliti ini beralih ke komputasi mekanis adalah keterbatasan transistor. Transistor tidak dapat bekerja pada suhu tinggi (di atas 250 derajat Celcius). Di atas suhu ambang tersebut terjadi kebocoran elektron, yang membuatnya tidak cocok untuk komputasi di suhu ekstrem. Untuk menggantikan transistor, Te-Hao Lee dan kawan-kawan ini memanfaatkan nanoteknologi untuk menciptakan switch yang terbuat dari silkon karbida (SiC). Switch ini dapat bertahan sampai suhu 500 derajat Celcius, yang mencukupi untuk komputer yang bekerja di dalam mesin mobil, jet, atau bahkan wahana antariksa yang menjelajahi planet Venus dan Merkurius. Karena switch ini mekanis dan terbuat dari silikon karbida yang tahan panas, switch ini tidak terpengaruh oleh suhu tinggi. Selain itu radiasi yang merusak transistor di luar angkasa juga tidak memengaruhinya. Switch mekanik ini dapat beroperasi dengan frekuensi 500 kHz (500 ribu kali per detik). Namun switch ini berhenti bekerja setelah 2 miliar siklus hidup-mati.
K
LUNCURKAN PROYEKTOR: Direktur Pelaksana BenQ Singapore Pte Ltd Lee Kim Huat (kanan) didampingi Direktur PT Galva Technologies Johan Sugita mengamati produk proyektor yang diluncurkan di Surabaya, kemarin. Produk tersebut dipasarkan untuk membidik kalangan pendidikan dan korporasi. BISNIS/WAHYU DARMAWAN
Vendor tolak revisi kanalisasi WiMax Kemenkominfo belum susun kebijakan jaringan pita lebar nirkabel OLEH RONI YUNIANTO & ARIF PITOYO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Vendor 240 perangkat nomadic WiMax berstandar 16.d menjadi pihak yang pa1 ling dirugikan jika pemerintah mengubah ka98 nalisasi teknologi akses WiMax menjadi 5 MHz dan 10 MHz, serta memFilipina buka peluang perangkat ndonesia layanan mobile WiMax Operator Pemenang atau WiMax WiMax 2,3 GHz (16.d) berstandar 16.e. Gatot Tetuko, Direktur PT Teknologi Riset Global, mengatakan pengubahan kanal WiMax ke 5 MHz maka akan mengubah standar perangkat ke-16.e (mobile WiMax) yang dapat berdampak pada industri perangkat nomadic WiMax 16.d. “Pengembangan WiMax 16.d selama ini diminta oleh pemerintah atau regulator sebagai standar pengembangan industri di dalam negeri. Jika ini diubah, pemerintah ‘membunuh’ ekosistem in-
JAKARTA: Direktorat Frekuensi Radio Ditjen Postel Kemkominfo mulai melakukan penertiban terhadap sumber gangguan sinyal telekomunikasi baik yang disebabkan oleh operator maupun penggunaan perangkat penguat sinyal yang tidak bersertifikasi. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan menindak pengguna perangkat mengingatkan seluruh operator penyelenggara telekomunikasi untuk responsif terhadap keluhan gangguan sinyal oleh pengguna layanan sejauh itu menjadi area coverage layanannya. Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika mengatakan imbauan itu ditujukan kepada seluruh operator. "Warga masyarakat jika merasa ada gangguan sinyal atas layanan operator tertentu diingatkan untuk sama sekali tidak mengambil inisiatif sendiri dengan memasang perangkat penguat sinyal dan
sejenisnya secara ilegal yang akhirnya akan menimbulkan kerugian bagi masyarakat pengguna layanan telekomunikasi yang lebih luas," ujarnya kemarin. Menurut data Kemkominfo, sejak awal 2010 hingga Agustus dan awal Oktober 2010 telah terjadi gangguan sinyal telekomunikasi terutama untuk layanan seluler, di sejumlah daerah di Indonesia. Gangguan ini telah terindikasi di Medan, Batam, Banten, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. Khusus untuk di wilayah Jabodetabek saja berdasarkan monitoring Kemkominfo dan laporan pengecekan data operator telah terdapat 42 titik lokasi yang terkena gangguan sinyal tersebut. Gatot mengatakan gangguan tersebut sebenarnya sudah mulai terjadi pada 2009, tetapi masih terbatas di sebanyak enam lokasi. Namun, kini intensitasnya telah meningkat cukup pesat, dan telah mengakibatkan gangguan pada frekuensi band 900 MHz yang dialami oleh tiga operator penyelenggara telekomunikasi yaitu PT Telkomsel, PT XL Axiata Tbk, dan PT Indosat Tbk.
Virus Shortcut mulai mengancam OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia
JAKARTA: Jaringan komputer di Indonesia mendapat ancaman serangan program perusak atau virus baru dari varian worm Shortcut yang diperkirakan oleh perusahaan antivirus lokal berpeluang menjadi ancaman besar memasuki kuartal IV/2010. Alfons Tanujaya, Spesialis Antivirus PT Vaksincom, mengatakan setelah aksi serangan yang dilakukan trojan Stuxnet, worm Shortcut dinilai mampu mencuri perhatian sebagian pengguna komputer di Indonesia. “Penyebarannya luar biasa, bahkan kami mendapatkan puluhan sample shortcut yang berbeda-beda,” ujarnya kemarin. Menurut Alfons, kejadian tersebut mirip dengan worm YM (Conime/Secupdat) dan virus Sality yang juga menyebar cepat dengan varian yang berbeda-beda. Dengan teknik yang sama varian malware menyebar dengan memanfaatkan celah keamanan dari sistem Windows. Infeksi varian baru worm Shortcut mengancam komputer meskipun pengguna komputer sudah memutakhirkan
antivirusnya. Dia menambahkan maraknya penyebaran malware dengan beragam varian tersebut terkadang membuat antivirus kesulitan dalam mendeteksi varian yang sama, sehingga dibutuhkan sample dari virus tersebut. “Ada juga beberapa antivirus dengan teknologi khusus yang dapat mengatasi malware tanpa membutuhkan sample, sehingga dengan mudah mendeteksi dan menambahkan sendiri sesuai database yang dimiliki tanpa membutuhkan update seperti Doctor Web dengan teknologi origins tracing-nya,” papar Alfons. Lebih jauh, dia menambahkan hingga saat ini, telah banyak varian malware yang menggunakan celah keamanan Shortcut untuk melakukan penyebaran secara cepat. Beberapa malware yang telah menggunakan celah tersebut diantaranya Sality (Tanatos) yang menginfeksi file executable, dan juga ternyata menggunakan celah keamanan ini untuk melakukan penyebaran. Alfons menyarankan pengguna menggunakan antivirus terbaru agar mampu mengenali virus ini dengan baik.
Populasi (juta orang) Penetrasi (%)* Ket: *) Dihitung terhadap populasi Tabel
3
2,5
89 68
5 27
Thailand
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
Kemkominfo tertibkan gangguan sinyal OLEH RONI YUNIANTO & SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia
0,1
Penetrasi broadband di beberapa negara Asia Tenggara
Vietnam
Malaysia
Operator GSM Pengaju izin uji coba LTE PT Indosat Tbk
PT Telkomsel
PT XL Axiata
PT Indosat Mega Media (IM2) PT First Media Tbk PT Berca Hardayaperkasa PT Jasnita Telekomindo ber: Internet World Stats (2009), ABI Research (2009) & ITU (Juni 2009)
dustri dalam negeri yang sudah tumbuh,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Seperti diketahui, regulator berencana membuka kanalisasi 5
BISNIS/ILHAM NESABANA
MHz dan 10 MHz pada pita 2,3 GHz yang diperuntukkan bagi worldwide interoperability for microwave access (WiMax) 16d atau nomadic WiMax.
Desakan mengubah kanalisasi itu diduga karena sejumlah operator WiMax bersiap menggunakan perangkat yang bisa memberikan layanan mobile WiMax.
Tolak revisi Padahal pemerintah sejauh ini hanya akan mengizinkan pemakaian frekuensi tersebut untuk nomadic WiMax. Meski regulator kemudian menolak permintaan revisi kanalisasi itu, tetapi desakan dari operator WiMax tetap ada. Kanalisasi merupakan pembagian pita frekuensi berdasarkan operator yang mengelolanya. Sebanyak 15 MHz untuk 15 zona pita 2,3 GHz akan dimanfaatkan untuk WiMax 16d. Dari 15 MHz tersebut akan terbagi dalam kanalisasi selebar 3,75 MHz ditambah guard band. Pengubahan kanalisasi teknologi WiMax itu membuka peluang hadirnya perangkat yang bisa menghadirkan layanan WiMax 16e. Gatot memberikan contoh selain PT Teknologi Riset Global, ada PT Hariff Daya Tunggal Engineering dan PT Alvaritech Indonesia yang sudah siap dengan pengembangan perangkat WiMax 16.d dan di belakangnya terdapat puluhan industri dalam satu eko-
sistem yang saling mendukung. Dimitri Mahayana, Peneliti Lembaga Riset Sharing Vision berpendapat ketidaksiapan dalam penyediaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang dapat masuk dengan harga pasar akan membuat nomadic WiMax (16.d) kemungkinan lenyap secara perlahan. Arif M. Soerjadi, Ketua Umum Indonesian Wireless LAN Internet, berharap pemerintah tidak terpengaruh dengan polemik untuk merevisi kanalisasi WiMax. “Pelaku bisnis akan terkena imbas. Investasi di kedua-duanya WiMax 16.d maupun WiMax 16.e sama-sama besar dan tidak terjangkau. Jadi lebih baik diserahkan saja kepada pasar.” Kemenkominfo sendiri sejauh ini belum menyelesaikan penyusunan kebijakan strategis untuk menyelesaikan permasalahan pelaksanaan jaringan pita lebar nirkabel (broadband wireless acces/BWA) 2,3 GHz. “Belum selesai [kebijakan pelaksanaan WiMax 16.d],” ujar Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo kepada Bisnis, kemarin. (SEPUDIN ZUHRI) (roni.yunianto@ bisnis.co.id/
[email protected])
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4 MULTIMODA
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Maskapai rugi Rp70 juta per jam
Lintas Sumatra macet 6 km BANDAR LAMPUNG: Arus kendaraan di jalan lintas Sumatra kawasan Bandar Lampung macet macet total mencapai 6 kilometer mulai dari Tanjungsenang menuju Pelabuhan Panjang. Berdasarkan pantauan Antara di sejumlah kawasan titik kemacetan di jalan lintas Sumatra, Bandar Lampung, kemarin menunjukkan kendaraan yang melintasi Jalan Soekarno-Hatta dari arah Tanjungsenang menuju Pelabuhan Panjang atau arah sebaliknya merayap. Kemacetan di jalan lintas Sumatra itu disebabkan tingginya volume kendaraan yang melintasi jalur utama itu, dan diperparah kondisi jalan yang buruk serta ruas jalan yang sempit. Selain itu, petugas polisi dan Dinas Perhubungan setempat yang mengatur lalu lintas di titik kemacetan hanya beberapa orang. Petugas polisi terlihat hanya mengatur lalu lintas di sejumlah perempatan seperti di Kalibalok Bandar Lampung. (ANTARA)
KA ekonomi diduga sengaja dibakar OLEH TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Kereta Api (Persero) menduga ada pihak yang sengaja menyalakan api sehingga menyebabkan 21 gerbong kereta akonomi yang diparkir di Stasiun Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Banten terbakar dini hari kemarin. “Ada yang sengaja menyalakan api karena gerbong tersebut dalam kondisi off (mati) dan diparkir di stasiun. Tetapi siapa yang menyalakan api dan apa motifnya, semuanya diserahkan ke polisi,” kata Kepala Humas PT KA Sugeng Priyono, kemarin. Dia menjelaskan penyebab terbakarnya 21 gerbong kereta api tersebut masih diinvestigasi oleh pihak berwajib meskipun sumber titik api yang membakar gerbong-gerbong itu diketahui berasal dari jalur 5. Menurut dia, untuk
mengetahui penyebab kebakaran tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwajib. “Kerugiannya pun sekarang masih dihitung.” Setelah kebakaran tersebut, katanya, pihaknya memastikan pelayaran kereta pada trayek Rangkas Bitung-Jakarta tetap lancar meskipun 1 dari 5 kereta yang biasanya secara reguler melayani trayek itu terpaksa dihentikan. Sugeng menambahkan kepadatan penumpang yang diperkirakan mencapai 9.000 orang pada Senin ini bisa diantisipasi dengan menambah gerbong pada empat rangkaian lainnya. “Sejauh ini tidak mengganggu operasional KA.” Dini hari kemarin, gerbong KA terbakar sehingga perjalanan satu kereta api dibatalkan. Perjalanan pagi yang mengangkut sekitar 4.000 orang dilayani oleh tiga kereta.
4 Investor tunggu desain Angkasa Pura OLEH IRSAD SATI & TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Maskapai penerbangan merugi Rp70 juta per jam setiap terjadi keterlambatan (delay) jadwal penerbangan akibat gangguan listrik di bandar udara barubaru ini. Parahnya, gangguan listrik ini tidak hanya terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, tetapi hampir sering terjadi di bandara lain di Indonesia sehingga kerugian operator cenderung meningkat. Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Tengku Burhanuddin mengatakan gangguan listrik pada infrastruktur vital seperti bandara telah mengecewakan operator penerbangan. Dia menjelaskan gangguan listrik telah berdampak langsung ke operator penerbangan seperti pesawat delay, kerja kru tergang-
Pada 6 Agustus 2010, listrik di gu. “Padahal setiap 1 jam delay, kerugian finansial yang ditang- Bandara Soekarno-Hatta sempat gung operator mencapai Rp70 padam selama 1,7 detik. Padamnya listrik di bandara juta per jam,” katanya kepada tersibuk di Indonesia itu karena Bisnis, pekan lalu. Masalah ini, katanya, tidak ha- adanya hubungan pendek arus nya terjadi di Bandara Soekarno- listrik di instalasi yang sudah berHatta, tetapi di hampir seluruh usia 26 tahun yang berada di taxibandara di Indonesia. “Ini sesua- way bandara. Hary Cahyono, Sekretaris Pertu yang mengecewakan karena usahaan PT pelaku usaha Angkasa Pura dan pengguna jasa pasti di“Ada empat investor, II, mengatakan penyebab parugikan,” ujaryaitu Prancis, damnya listrik nya. Dia menilai Singapura, Belanda, itu diketahui setelah pihakin frastruktur dan Korea menanya menelusubandara dideri seluruh siswarkan kerja sama. sain tidak untem kelistrikan tuk selalu Tapi ini belum kita di Bandara mengalami putuskan.” Soekarno-Hatgangguan lista. trik meskipun “Kami bekondisi infrastruktur listrik pada sejumlah kerja sama dengan PLN menebandara seperti Soekarno-Hatta, lusuri seluruh kelistrikan di bandara. Ditemui adanya samsudah cukup tua. Untuk itu, dia meminta peme- bungan kabel yang merintah agar melakukan evaluasi nyebabkan kedipan, tetapi katerhadap kondisi infrastruktur mi sudah ganti itu,” katanya listrik di bandara secara menye- dalam jumpa pers baru-baru luruh guna memastikan tidak ini. Namun, pada 17 September, ada lagi gangguan listrik pada listrik Soekarno-Hatta kembali masa mendatang.
padam sekitar 30 detik, pada pukul 12.30. Perisitiwa tersebut tidak mengganggu jadwal penerbangan maupun komputer maskapai.
Tunggu pengembangan Di lain pihak, terkait dengan rencana investor asing ikut terlibat dalam operasi bandara, Menteri BUMN Mustafa Abubakar belum memutuskan investor mitra strategis untuk pengembangan Bandara Soekarno-Hatta. Padahal, saat ini sudah ada tawaran dari investor asal Prancis, Korea Selatan, Belanda, dan Singapura. Mustafa mengatakan pemerintah akan memberikan kesempatan terlebih dahulu kepada Angkasa Pura II untuk menyelesaikan grand design peremajaan bandara tersebut. “Ada empat investor, yaitu Prancis, Singapura, Belanda, dan Korsel menawarkan kerja sama. Tapi ini belum kita putuskan,” katanya di Istana Presiden, kemarin. Menurut dia, jadi atau tidaknya keterlibatan investor asing itu akan sangat ditentukan oleh hasil
grand design yang disiapkan Angkasa Pura II. Dalam hal ini, tuturnya, nanti setelah grand design selesai akan dilihat sejauh mana tingkat pemugaran bandara yang diperlukan, berapa jauh dukungan manajemen baru yang diperlukan, dan sejauh mana modal yang diperlukan. “Dari situ baru kita tentukan join, apakah cukup dengan swasta dalam negeri dulu, kalau cukup syukurlah. Kalau misalnya masih perlu bantuan luar negeri baru kita buka kesempatan.” Terlepas dari jadi atau tidaknya keterlibatan investor asing, lanjutnya, tidak perlu salah dipahami soal gagasan masuknya asing karena tujuannya bukan untuk melepaskan bandara terbesar itu kepada asing. “Itu akan diset, persentase kepemilikan, dan sistem konsesi sehingga ini hanya ada dalam kurun waktu kerja sama, ada joint manajemen di situ, habis kurun waktu itu sepenuhnya diambil alih dan dilanjutkan oleh tenaga kita sendiri,” katanya. (
[email protected]/
[email protected])
Bandara Banjarmasin perlu perbaikan OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia
BANJARMASIN: Sejumlah fasilitas pendukung pendaratan pesawat di Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin, perlu diperbaiki untuk mendongkrak pasar penerbangan ke Kalimantan Selatan. Fasilitas yang perlu diperbaiki itu antara lain fasilitas sisi udara (air side) dan sisi darat (land side). Hal itu diungkapkan pilot maskapai penerbangan Thomson Airways, yang satu unit pesawatnya disewa oleh Garuda Indonesia untuk penerbangan haji. Pesawat maskapai asal Inggris ini diketahui hampir membatalkan keberangkatan jemaah dari Banjarmasin ke Jeddah (Arab Saudi) karena meragukan kondisi landasan pacu (runway).
Station Manager PT Garuda Indonesia Kantor Cabang Bandara Syamsudin Noor Taufik Husni mengatakan embarkasi Banjarmasin hampir saja dipindahkan ke Balikpapan. “Pilot Thomson Airways raguragu untuk mendarat di Bandara Syamsudin Noor, 1 hari sebelum keberangkatan perdana. Kemudian pilot diyakinkan oleh Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Kementerian Perhubungan [E. A. Silooy] kalau runway bisa didarati Boeing 767-300,” jelasnya. Dia menuturkan hal itu usai pemberangkatan perdana jemaah haji dari Bandara Syamsudin Noor, Banjarmasin. Penerbangan perdana itu gagal dilepas oleh Gubernur Kalsel Rudi Arifin karena orang nomor satu di provinsi itu terlambat datang dan baru tiba sesaat se-
belum jadwal lepas landas. Adapun, Thomson Airways akan mengoperasikan penerbangan dari Banjarmasin hingga ke Jeddah mengangkut 5.282 jemaah yang terbagi dalam 17 kelompok terbang pada periode 11 Oktober 2010 sampai 9 November 2010. Taufik juga mengungkapkan Garuda sebetulnya sempat meragukan kalau penerbangan haji bisa dilakukan dari Banjarmasin karena beberapa waktu lalu taxiway Delta (D) dan Charlie (C) rusak cukup parah. “Setelah kami beri masukan ke PT Angkasa Pura [AP] I, mereka langsung memperbaiki taxiway Delta sehingga akhirnya penerbangan haji bisa juga dilakukan dari Banjarmasin,” katanya. Menurut dia, AP I saat ini juga tengah menyiapkan rencana per-
baikan di taxiway Charlie dengan dana mencapai Rp8,6 miliar. “Kalau beroperasi dengan taxiway tunggal bisa menghambat kelancaran lalu lintas pesawat. Taxiway Charlie harus ditutup karena kerikilnya bisa masuk ke mesin pesawat, dan perbaikannya mencapai US$2 juta,” jelas Taufik. Dia menuturkan potensi penerbangan dari dan ke Banjarmasin cukup besar bagi Garuda, yang saat ini berada dalam kategori maskapai bintang lima versi Skytrax. Selain Garuda, maskapai yang beroperasi melayani penerbangan di Banjarmasin di antaranya adalah Lion, Sriwijaya, Batavia, Citilink, Mandala, Dirgantara Air Services, Airfast, dan Susi Air. “Garuda sekarang beroperasi tiga kali satu hari dari Banjar-
masin ke Jakarta, dengan tingkat isian penumpang [load factor] mencapai 70%. Cukup banyaknya maskapai juga membuat jumlah penumpang sudah melebih kapasitas terminal,” papar Taufik. Menurutnya, kepemilikan Bandara Syamsudin Noor terbagi tiga instansi, sesuai dengan infrastruktur dimiliki. Ketiga pemilik bandara itu adalah PT Angkasa Pura I, Pemda, dan TNI AU. Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin gagal melepas keberangkatan perdana penyelenggaraan haji dari embarkasi Banjarmasin, kemarin. Rudi sempat ditunggu oleh pihak Garuda Indonesia untuk melepas keberangkatan, tetapi ketika waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 08.45 dia belum juga datang. (APRIKA R. HERNANDA)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Feri di Kupang waspadai cuaca KUPANG: Manajer Operasional PT Fery Indonesia Cabang Kupang Arnold Yansen menyatakan pelayaran pada semua lintasan di Nusa Tenggara Timur (NTT) kini dalam keadaan waspada terkait cuaca buruk meski tetap beroperasi. ”Semua lintasan tetap dilayani, tetapi kami sudah mengingatkan nakhoda untuk meningkatkan kewaspadaan. Kalau cuaca tidak memungkinkan, kapal tidak boleh dipaksakan untuk melanjutkan perjalanan,” katanya kemarin. Dia mengemukakan
hal itu menjawab pertanyaan seputar pengaruh gelombang laut di wilayah perairan NTT terhadap semua lintasan penyeberangan di provinsi kepulauan itu. Informasi cuaca dari BMKG selalu diteruskan kepada para nakhoda yang sedang melakukan pelayaran demi mengutamakan keselamatan para pemakai jasa pelayaran.
Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG)
Tinggi gelombang laut di perairan NTT Lokasi
Ketinggian (meter)
Perairan Laut Timor Pantai Selatan Sumbawa Selat Rote, Laut Flores, Laut Sawu Selat Ombai, Selat Sumba, Selat Sape
1,25--2,0 1,25--1,5 0,75--1,25 0,5--1,25
ANTARA/ILHAM NESABANA
TRANSIT RI kirim ahli kapal ke China JAKARTA: Pemerintah akan mengirim tenaga ahlinya ke China dan Korea Selatan untuk menjalani program magang proses pembuatan kapal dengan bobot di atas 50.000 death weight tonnage (DWT) untuk mengantisipasi peningkatan permintaan kapal di dalam negeri. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan saat ini terdapat 250 galangan kapal nasional dengan tingkat utilisasi produksi sekitar 40%. “Pemerintah akan mendorong galangan kapal nasional untuk meningkatkan efisiensi biaya, kualitas, dan pengiriman dalam produksi kapal, sehingga akan meningkatkan daya saing galangan kapal nasional. Hal ini untuk mengantisipasi pelaksanaan Inpres No. 5/2006 tentang Pemberdayaan Industri Perkapalan Nasional khususnya asas cabotage,” terangnya kemarin. (BISNIS/RAF)
i5
600 Kapal bodong belum terdata Menteri BUMN panggil direksi Djakarta Lloyd OLEH IRSAD SATI & TULARJI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Indonesian National Shipowner’s Association (INSA) baru menyelesaikan inventaris 400 kapal impor tak berdokumen, sementara pendataan 600-an kapal lainnya mendesak dilakukan hingga akhir bulan ini. Pendataan itu diperlukan untuk memastikan jumlah kapal impor bodong alias belum dilengkapi dokumen pemberitahuan impor barang (PIB) dan surat keterangan bebas pajak pertambahan nilai (SKB PPN) yang diduga mencapai lebih dari 1.000 kapal. Ketua DPP INSA Johnson W. Sutjipto mengatakan masalah kapal yang belum mengantongi dokumen PIB dan SKB PPN diharapkan segera selesai dengan keluarnya peraturan dari Ditjen Pajak. “Kami harapkan segera tuntas,” ujarnya. Saat ini, dia menyebutkan baru sekitar 400 unit kapal anggota INSA yang sudah diserahkan untuk diselesaikan secara bersamaan. Pekan lalu, INSA melayangkan surat kepada seluruh anggotanya terkait dengan pendataan kapal bodong setelah Kemenkeu meminta agar data itu diserahkan selambat-lambatnya akhir Oktober. Organisasi ini memberikan tenggat kepada 1.200 perusahaan pelayaran nasional untuk menyerahkan data kapal yang belum dilengkapi PIB dan SKB PPN hingga akhir bulan ini. Johnson menjelaskan pendataan kapal ini dilakukan hanya kepada anggota INSA meskipun organisasinya menerima data bukan anggota. “Selambat-lambatnya pada akhir Oktober, data kapal tersebut harus diserahkan ke Ditjen Pajak,” tegasnya. Sebelumnya, Kementerian Perdagangan memberikan dispensasi usia terhadap 1.000-an kapal berbendera Merah Putih yang diimpor hingga melebihi 20 tahun karena sejumlah kapal itu diimpor sebelum terbitnya Permendag No.63 tahun 2009 yang menentukan batas umur maksimal kapal impor. INSA merilis, pada awal Agustus 2010,
sekitar 50 perusahaan pelayaran nasional telah menyerahkan dokumen armadanya total sebanyak 300 unit kapal yang diimpor, tetapi belum melengkapi dokumen kepabeanan. Menurut data INSA, sedikitnya 1.000 kapal atau sekitar 10,9% dari total hampir 10.000 unit kapal niaga nasional berbendera Merah Putih dibeli melalui impor tanpa dilengkapi dokumen PIB dan SKB PPN. Kapal-kapal bermasalah itu mencakup 35% di jenis kapal tongkang (tug and barge), 30% kapal angkutan kargo umum (general cargo), 10% kapal kontainer, jenis lainnya 25% termasuk off shore, tanker, dan bulk carrier.
Panggil direksi Di sisi lain, menindaklanjuti penahanan dua kapal milik PT Djakarta Llyod oleh Pemerintah Singapura, Menteri BUMN Mustafa Abubakar memerintahkan komisaris BUMN pelayaran ini untuk memanggil jajaran direksi. Mustafa meminta direksi dapat menjelaskan penyelesaian tunggakan hutang Rp2,9 triliun yang mengakibatkan disitanya dua kapalnya berikut awak kapalnya di Singapura. “Karena saya belum dapat laporan resmi dari mereka, tetapi saya dapat semacam info tentang hal itu. Saya sudah minta komisaris untuk memanggil direksi memperjelas duduk masalah nanti melapor kepada menteri,” katanya di Istana Presiden kemarin. Menurut dia, persoalan itu mungkin sudah tidak bisa ditangani sendiri oleh BUMN itu sehingga perlu keterlibatan di tingkat kementerian. Untuk itu, lanjutnya, pemerintah harus mendapatkan gambaran yang jelas soal utang yang cukup besar itu agar bisa dicarikan jalan keluarnya. “Mungkin kemarinkemarin masih manageable oleh mereka, tetapi [kemudian tidak lagi], mungkin sudah diperlukan pada tingkat menteri memberi perhatian,” ujarnya. Sebelumnya, Sofyano Zakaria, Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), mengatakan sejak 29 Februari 2009, dua kapal milik Djakarta Lloyd ditahan Pemerintah Singapura karena kasus utang piutang DL dengan Australian National Line (ANL) senilai US$3,3 juta. (APRIKA R. HERNANDA) (
[email protected]/tularji@bisnis.
co.id)
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
REHABILITASI BANDARA: Sejumlah penumpang menunggu keberangkatan di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta, kemarin. Pemerintah tahun depan akan menggandeng investor lokal maupun asing untuk pengembangan dan rehabilitasi 118 bandara internasional serta pembangunan 14 bandara baru yang sebagian dananya diambil dari RAPBN 2011 sebesar Rp21,4 triliun.
Bea dan Cukai diminta evaluasi terminal peti kemas BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengusaha yang tergabung dalam Gabungan Forwarder, Logistik dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) meminta Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok mengevaluasi izin lapangan penumpukan peti kemas. Evaluasi izin yang dipegang pengelola terminal yaitu PT Jakarta International Container Terminal (JICT) dan Terminal Peti Kemas Koja oleh Bea dan Cukai itu diperlukan untuk menuntaskan masalah biaya tinggi yang diduga memberatkan pengusaha. Widijanto, Ketua Bidang Kepabeanan Gabungan Forwarder, Logistik dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) DKI Jakarta mengatakan kedua operator terminal peti kemas tersebut hingga kini tidak memiliki fasilitas behandle sendiri untuk pemeriksaan peti kemas impor. “Kami usulkan supaya izinnya di tempat penimbunan sementara [TPS] di JICT dan Koja dievaluasi, tetapi sampai saat ini tidak pernah direalisasikan. Inilah salah satu penyebab munculnya biaya tinggi di jasa kepelabuhanan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia mengatakan, sesuai dengan aturan Kepabeanan dan Cukai, pengoperasian lapangan penumpukan atau tempat penimbunan sementara (TPS) berstatus pelayanan ocean going wajib menyediakan lokasi behandle untuk memudahkan pe-
meriksaan barang yang masuk pelabuhan. “Apa sulitnya bagi JICT dan TPK Koja untuk menyiapkan fasilitas behandle? Namun, mengapa hingga sekarang tidak pernah direalisasikan,” tuturnya. Kegiatan pemeriksaan fisik (behandle) terhadap peti kemas impor oleh JICT dan Terminal Peti kemas Koja di Pelabuhan Tanjung Priok disinyalir memicu ekonomi biaya tinggi, karena pemilik barang harus menanggung ekstra cost meskipun tidak ada pelayanan behandle. Presdir JICT Helman Sembiring, saat dikonfirmasi hal itu baru-baru ini, mengatakan manajemen JICT akan memberikan keringanan biaya behandle jika pemilik barang impor yang terkena tingkat pemeriksaan 10% dan 30% itu menyampaikan keberatannya secara langsung. (Bisnis,11 Oktober 2010) Selama ini, kata dia, kegiatan pemeriksaan peti kemas dilakukan dengan dua metode yakni melalui hi-co scan (x-ray) dan pemeriksaan fisik di lapangan TPS mitra. Namun demikian, dia tidak mau menyebutkan apakah JICT akan meyiapkan fasilitas behandle sendiri di lapangan terminal peti kemas tersibuk di Indonesia itu. Doso Agung General Manager TPK Koja, mengatakan pihaknya juga tidak keberatan jika aturan soal behandle tersebut direvisi demi efisiensi pelayanan jasa kepelabuhan. (K1/APRIKA R. HERNANDA)
DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 11-12 OKTOBER 2010
RENCANA SANDAR KAPAL Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT) MAHAKAM RIVER..........................MERATUS ..........................11-Okt...............12-Okt STX QINGDAO.................................STX PAN OCEAN..............11-Okt...............12-Okt PRINCESS OF LUCK ......................WHL....................................11-Okt...............12-Okt UNI PACIFIC ....................................EVER ..................................12-Okt..............13-Okt LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................12-Okt..............13-Okt LINTAS NUSANTARA ....................IFL.......................................12-Okt..............13-Okt TMS JADE........................................TMS ....................................12-Okt..............13-Okt CATENA............................................SDL .....................................12-Okt..............13-Okt CAPE FRANKLIN............................CMA....................................13-Okt..............14-Okt CARAKA JNIII-25...........................CTP .....................................13-Okt..............14-Okt WARNOW MASTER ........................MSL.....................................13-Okt..............14-Okt CAPE FORBY...................................MSL.....................................13-Okt..............14-Okt KOTA HARTA...................................PIL ......................................13-Okt..............14-Okt SINAR SUMBA................................SI.........................................13-Okt..............14-Okt YM IMAGE........................................YML ....................................13-Okt..............14-Okt COSCO KARACHI ...........................COSCO................................14-Okt .............15-Okt GUAYAQUIL BRIDGE......................K'LINE ................................14-Okt .............15-Okt YANG JIANG HE.............................COSCO................................15-Okt .............16-Okt TMS JADE........................................TMS ....................................15-Okt .............16-Okt HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................15-Okt .............16-Okt ITAL ONORE....................................WHL....................................15-Okt .............16-Okt APL SHENZEN................................APL.....................................16-Okt .............17-Okt CAPE MOLLINI................................MSL.....................................16-Okt .............17-Okt KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................16-Okt .............17-Okt YANTRA BHUM...............................RCL.....................................16-Okt .............17-Okt SINAR SABANG..............................SI.........................................16-Okt .............17-Okt
Nama kapal bendera
Pelayaran agen
PBM
Rencana
No
Sandar Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan Asal
Rencana Tujuan
keluar Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri CAPRICORN ACE. MV* .........................PT ANDHIKA LINE................................................... CD ......................12/10/2010 12:30 .................Car Terminal 2 .........................SINGAPORE ...........................................PORT KELANG/MALAYSIA ..............12/10/2010 23:00 TK. KIMTRANS 3013 .............................PT ANDIKA BUANA LINES.................................... TJM ....................11/10/2010 17:00 ..................KADE 114 ...................................SINGAPORE ...........................................SINGAPORE ..........................................14/10/2010 17:00 KIMTRANS LAUT TB .............................PT ANDIKA BUANA LINES.................................... - ...........................11/10/2010 17:00 ..................KADE 114 ...................................SINGAPORE ...........................................SINGAPORE ..........................................14/10/2010 17:00 TAN BINH 24. MV ...................................PT BUMI LAUT SHIPPING SERVIC ..................... ANTA ................11/10/2010 23:59 .................KADE 303 .................................KAKINADA/INDIA .................................JAKARTA ...............................................13/10/2010 23:59 LING YUN HE. MV ..................................PT ZHONGHAI INDO SHIPPING........................... - ..........................11/10/2010 09:00 ................UTPK.I.UTARA .........................HONGKONG ............................................HONGKONG ..........................................12/10/2010 06:00 LAUTAN MAS. KM EX. DBRI ...............PT TRESNA MUDA SEJATI. .................................. - ..........................12/10/2010 06:00 ...............UTPK.I.UTARA .........................CHIWAN/CHINA ....................................SEMARANG/JATENG .........................13/10/2010 03:00
Dalam Negeri:
Terminal Petikemas Koja
KIJING 108. TK ........................................PT PANDE ANUGERAH DEWATA. ....................... AFMA ................11/10/2010 19:00 ..................DOK INGGOM ...........................PANJANG ................................................PANJANG ..............................................12/10/2010 18:00 BOGASARI TUJUH. TK .........................PT SAMUDRA SUKSES MAKMUR....................... ANTA ................11/10/2010 18:00 ..................KADE 003 .................................BATAM .....................................................BATAM ....................................................12/10/2010 23:00 SENRI JAYA. MT* Ex. SEMA ...............PT PATRIA NUSA SEGARA ................................... TO01 ..................11/10/2010 17:00 ..................KADE 004U ..............................BENGKULU .............................................BENGKULU ............................................12/10/2010 17:00 SINAR SONA. KM* .................................PT SALAM PACIFIC INDONESIA LINE............... DIP .....................11/10/2010 08:00 ................KADE 103 ..................................BALIKPAPAN .........................................BALIKPAPAN ........................................12/10/2010 09:00 TELUK BERAU. KM ................................PT SALAM PACIFIC INDONESIA LINE. ............. DIP .....................11/10/2010 16:00 ..................KADE 103/104 ..........................BANJARMASIN/KALSEL ...................SORONG/PAPUA .................................12/10/2010 20:00 LASKAR PELANGI.KM ..........................PT PRIMA VISTA ...................................................... PRM ..................12/10/2010 14:00 ................KADE 107 ..................................PONTIANAK ...........................................PONTIANAK ..........................................12/10/2010 23:59 SALVIA.KM ...............................................PT BUKIT MERAPIN NUSANTARA. .................... BMNL ................12/10/2010 07:00 ................KADE 107 ..................................PANGKAL BALAM ................................TANJUNG PANDAN ............................12/10/2010 15:00 RANIA. MV* .............................................PT JELAJAH LAUT NUSANTARA....................... MHS ..................11/10/2010 15:30 ..................KADE 110 ...................................MAKASSAR/U.PANDANG ..................MAKASSAR/U.PANDANG .................12/10/2010 08:00 USJ - I. TK ................................................PT SPECTRA TIRTASEGARA LINE. .................... SAP ...................11/10/2010 10:00 ..................KADE 112 ...................................PALEMBANG ..........................................PALEMBANG ........................................12/10/2010 17:00 PUTRA PERMAI KM ..............................PT TAWADA MARITIMEDO. ................................... MTIN .................11/10/2010 18:00 ..................KADE 114 ...................................CELUKAN BAWANG .............................CELUKAN BAWANG ...........................13/10/2010 17:00 TANTO FAJAR II. KM .............................PT TANTO INTIM LINE............................................ DHUD ................12/10/2010 15:00 .................KADE 115 (DSB) .......................SAMARINDA ...........................................SAMARINDA .........................................13/10/2010 23:00 TIRTASARI. MT* .....................................PT ARPENI PRATAMA OCEAN LINE.................. - ..........................11/10/2010 18:00 ..................KADE DKP ................................MERAK .....................................................GRESIK/JATIM .....................................12/10/2010 08:30 LAWIT KM .................................................PT PELNI..................................................................... - ...........................12/10/2010 01:00 ................KADE TP/106 ...........................TANJUNG PANDAN .............................PADANG .................................................12/10/2010 12:00 MERATUS MANADO. KM (EX. BRGO) .........PT MERATUS LINE. ................................................. PNP ...................11/10/2010 18:00 ..................UTPK I BARAT .........................TELUK BAYUR .......................................TELUK BAYUR .....................................12/10/2010 02:00 TMS JADE.KM Ex *ACXJ* ...................PT TRESNA MUDA SEJATI. .................................. - ..........................11/10/2010 16:30 ..................UTPK I BARAT .........................PANJANG ................................................PANJANG ..............................................12/10/2010 01:00
MERKUR CLOUD ............................KMTC/SINOKOR/ .............10-Okt .............11-Okt GOLDSTAR MAIN TRADER ................................OOCL..................................10-Okt .............11-Okt MSC SKY JUPITER ........................MSC ....................................11-Okt...............12-Okt MSC RUGBY ....................................MSC ....................................13-Okt..............14-Okt ACX LILY..........................................NYK LINE ..........................13-Okt..............14-Okt SANUKI ............................................NYK LINE ..........................16-Okt .............17-Okt
SAMANTHA II. TK* ................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA....................... UST1 ..................11/10/2010 14:00 ..................KADE 004 ................................BATAM .....................................................BELAWAN/MES ...................................12/10/2010 20:00 SAMANTHA I. TB* .................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA. ..................... - ...........................11/10/2010 14:00 ..................KADE 004 ................................BATAM .....................................................BELAWAN/MES ...................................12/10/2010 20:00 CTP CHARLIE. MV* ...............................PT CARAKA TIRTA PERKASA. ........................... MTIN .................11/10/2010 16:00 ..................KADE 009 .................................MAKASSAR/U.PANDANG ..................MAKASSAR/U.PANDANG .................13/10/2010 16:00 MEGAH LIMA. MV* ................................PT SAMUDRA INDONESIA. ................................... TSJ ....................11/10/2010 10:00 ..................KADE 109 ..................................FUKUYAMA/JEPANG ...........................SURABAYA ............................................12/10/2010 16:00 NOTO. III. MV** .......................................PT SAMUDRA INDONESIA. .................................. TSJ ....................11/10/2010 18:00 ..................KADE 209 .................................FUKUYAMA/JEPANG ...........................SINGAPORE ..........................................12/10/2010 18:00(K1)
Pindah Sandar:
WIRAUSAHA
i6
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
Kopkar paling tumbuh di DKI JAKARTA: Dari 15 jenis koperasi yang ada di wilayah Jakarta termasuk Kepulauan Seribu, koperasi karyawan (kopkar) swasta mendominasi pertumbuhan. Hingga periode 2009, jumlahnya mencapai 2.806 dari total keseluruhan koperasi sebanyak 7.326 unit. Dari ke-enam wilayah Ibu Kota tersebut, Jakarta Selatan menduduki posisi tertinggi dari seluruh jumlah koperasi dengan total 2.109, sementara Kepulauan Seribu merupakan wilayah paling sukar meningkatkan eksisteni koperasinya karena hanya mencapai 952 unit. Ke-15 jenis koperasi yang beroperasi di Ibu Kota terdiri atas koperasi serbausaha, pasar, simpan pinjam, pondok pesantren, wanita, kopkar swasta, Kopkar BUMN/D, pegawai negeri, TNI-Polri, pensiun, kerajinan, pertanian, pemuda/mahasiswa, angkutan, dan lain-lain.
Selatan
Perkembangan jumlah koperasi di 1.690 DKI Jakarta 1.799 menurut 1.821 wilayah (unit)
Timur
Utara
2008 2009
1.473 1.502 1.525
Pusat
Barat
2007
1.987 2.054 2.109
767 864 877
Dua pekerja menyelesaikan pesanan guci yang dihiasi dengan kulit telur di galeri Wayang Art di Jalan Rawamangun, Jakarta Timur, belum lama ini. Galeri tersebut membuat lukisan, guci, dan furnitur yang dihiasi dengan limbah kulit telur yang dipasarkan ke mancanegara negara a.l. Amerika, Eropa, Turki dan Thailand. BISNIS/RAHMATULLAH
907 952 962
23 30 Kep. Seribu 32
DIEKSPOR KE MANCANEGARA:
Pemeringkatan kredit UKM disusun
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta 2010
Pemerintah optimalkan kerja sama Asean-Jepang
BISNIS/MGM/ILHAM NESABANA
OLEH MULIA GINTING MUNTHE & FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
BERDIKARI
JAKARTA: Kemenkop dan UKM bersama The Japan Credit Rating Agency serta Bank Indonesia menyusun credit rating guna meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha kecil menengah (UKM).
Cirebon bangun mal batik CIREBON: Para perajin batik Trusmi menyambut baik upaya Pemkab Cirebon membangun mal khusus batik di Plered. "Kami menyambut baik upaya pemda mengangkat cara penjualan batik Trusmi antara lain dengan membangun mal khusus," kata Sekretaris Koperasi Batik Trusmi yang juga pengusaha batik Masnedi Masina , kemarin. Menurut dia, pemda memberi dua opsi dalam upaya memperkenalkan dan meningkatkan penjualan batik produk perajin di Trusmi, yakni pelebaran jalan di Plered (dekat sentra batik Trusmi) dan membuat mal khusus. "Kami memilih yang kedua yakni pembangunan mal." Perlunya pembangunan mal supaya semua perajin bisa memajang atau menjual batik hasil kerajinannya. (ANTARA)
I Wayan Dipta, Deputi Bidang Pengkajian dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan sasaran credit rating adalah pelaku UKM dengan menetapkan beberapa kriteria penilaian untuk menetapkan peringkatnya. ”Bagi UKM yang telah dikeluarkan rating-nya, dan mereka ini siap masuk ke sistem perbankan.
Artinya, credit rating memang untuk penciptaan pembiayaan yang telah disepakati oleh seluruh pimpinan negara Asia Tenggara,” ujarnya, kemarin. Dalam beberapa hari ke depan Kementerian Koperasi dan UKM akan menetapkan beberapa kriteria untuk masuk dalam penilaian credit rating. Setelah itu akan dibawa ke pertemuan APEC pada November di Yogyakarta yang akan dihadiri oleh kepala negara setiap anggota. Pada pertemuan itu draf yang telah disusun akan dibahas, termasuk seluruh kriteria yang mengacu kepada The Japan Credit Rating Agency. Jika telah disepakati, pemeringkatan akan segera dilakukan berdasarkan fasilitasi lembaga dari Jepang. Menurut Wayan, banyak keuntungan yang bisa diraih pelaku sektor riil dalam penilaian tersebut. Paling tidak, perbankan tidak ragu-ragu lagi menyalurkan
pembiayaan kepada UKM. Sisi positif lain dari pemeringkatan bagi pelaku UKM tersebut, akan mampu menekan tingkat kegagalan pengembalian kredit atau non performing loan (NPL), karena pelaku usaha yang telah diperingkat, memenuhi syarat manajemen pengelolaan keuangan. Keterlibatan lembaga rating kredit dari Jepang itu di Asia Tenggara, khususnya yang masuk anggota Asia Pacific Economics Cooperations (APEC), dinilai perlu oleh seluruh kepala negara dalam pemberdayaan UKM. Wayan menjelaskan, sampai saat ini para pelaku UKM di kawasan Asia Tenggara belum tersentuh oleh sistem pemeringkatan itu. Karena itu, pelaksanaan pemeringkatan oleh lembaga dari Jepang ditanggapi secara positif. Sebelumnya Kementerian Keuangan mengharapkan, setelah kehadiran lembaga dari Jepang itu di Indonesia, bisa diikuti oleh
lembaga-lembaga sejenis yang bisa membantu akses pembiayaan bagi pelaku sektor riil. Setidaknya bisa berdampak bagi peningkatan investasi.
Kerja sama Asean Sebelumnya Kementerian Koperasi dan UKM juga menekankan pentingnya pengembangan klaster, inkubator bisnis dan pola one village one product (OVOP) untuk mengoptimalkan kerangka kerja sama ekonomi Asean Jepang di bidang usaha mikro kecil dan menengah. Menurut Wayan, pengembangan UKM itu untuk menemukan level playing fleld agar UKM di kawasan Asean bisa berkembang termasuk UKM Indonesia. Terdapat tiga program penting yang akan mendapatkan perhatian lebih dari Jepang terkait dengan pengembangan UKM yaitu pengembangan klaster, menghidupkan kembali inKubator bisnis
dan menerapkan pola one village one product (OVOP). Penguatan klaster bagi UKM sudah menjadi based practice di dunia, bahkan Australia berhasil mengembangkan klaster sebagai model di dunia. Untuk itu, klaster sangat cocok dikembangkan untuk UKM Indonesia karena memiliki kelebihan dari sisi efektivitas dan efisiensi sangat terjaga. Selanjutnya program untuk menumbuhkan kembali inkubator bisnis mulai dari pemberian payung hukum untuk membangun inkubator yang baik ke depan dan diharapkan bisa mendapat dukungan Japan-Asean Integration Fund (JAIF). Selama ini, keberadaan inkubator bisnis tidak bisa berkembang yang terlihat dari 48 inkubator yang berdiri hanya 25 unit yang tergolong masih bisa eksis dengan segala keterbatasannya. (
[email protected]/fajar.si
[email protected])
Mandiri kaji program linkage OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia
JAKARTA
BIRO JASA
PAGAR OTOMATIS
KAMERA INTERNET
ABSENSI SIDIK JARI
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 021-63875556 / 63875547/68575763/70226695. (OI/474/07/2010)
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009)
CANOPY
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 /
[email protected]
STAINLESS & BESI TEMPA Specialist Railing Tangga, Pintu Pagar, Folding Gate & Door, Partisi Aluminium & Kaca, Vertical & Horizontal Blinds. Pemasangan Cepat & Garansi 10Thn Hub: SJD Permata Taman Palem A3 No.5 Jkt. Ph. 6802 9999 - 6821 9999 (OI/995/08/2010)
FILTER AIR
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No.3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
AQUAFILT:Jualmcm2Filterutkkeperluan rmhtgg, Rmhskt, Pabrik, Isi Ulang, Aquarium, Kolam Ikan & Renang, juga carbon active utk Partai/Eceran. Kualitas Prima dan trm pipa mampet tnp rsk lt. Hub : 021 - 5850911 – 70756116 - 32484507 Jkt : 0816 1610 866 - 0812 80288 179.
CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected] (OI/277/03/2010)
Acc 1/2% Bng, Lunas Awl bng hilng CASHBACK 5jt, TKR BPKB LSG CAIR s/d 100M, Grsi Plg Bw Uang “Byr 10x Lpt bila ada bng dbwh” PLATINUM Blvd Brt G.65 Kp. Gdg 45851381/ 82 / 83.
KULIT
HANDPHONE "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 JakartaTelp: 6128888/ www.dhenigleather.com
(OI/505/09/2010)
BIRO BANGUNAN
KUNCI OTOMATIS
(OI/454/04/2010)
BANGUN RUMAH BARU, Renovasi, Ruko, Villa, Interior Hnya di PT Sunmega 021- 99999893 / 0812 83818139 Garansi Mutu & Kualitas, Hrg Bersaing. Terpercaya Sejak Thn 2000. (OI/643/10/2010)
HEWAN QURBAN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing Mulai 600 Rb msk aneka menu, grts krm ptng & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577- 97734850 (OI/363/09/2010) AR-RAHMAN AQIQAH 021-32049426/ 89589393/ 7535062 Sedia Kambing Mulai 600 Rb Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng, (OI/356/09/2010) 50 Buku Aqiqah & Souvenir
PENGEMUDI Menyediakan Driver dr Jawa Data & Dom Jls (Jabodetabek), Phm Jln DKI, Siap lembur,hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021-53653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/371/09/2010)
PROPERTI CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail:
[email protected]
Dijual 4 Unit POMPA CENTRIFUGAL / KEONG 22 kw, 3 inch, Italy, blm prnh pkai, kondisi 95%, hrg nego hub 0812 88883740 (OI/784/10/2010)
APARTEMEN Dikontrakan Apartemen CEMPAKA MAS Blok C1 Lt.19 No.7 Furnis 3Bh, Kmr 2Bh, Wc.AC. Kulkas Wpaper Prthn Rp35Jt, 2Th Rp 60Jt Sblh ITC Cempaka Mas Hub: 91208084 - 4201361 (OI/716/10/2010)
MESIN-MESIN Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah Diesel Genset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/423/09/2010)
Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265
OTOMOTIF
RUMAH DIJUAL
MOBIL DIJUAL
Perumahan ALFA BARU (Smpng Alam Sutera) 970Jt Jual 870Jt Lb.108m2 / Lt.150m2, 5Kt /2Km, AC, Angsur 1 thn non bunga, Angsur lama 5 thn bunga lbh rendah dr markt (11,25%) Diksh $44,44 Tiap bln slama 3 thn akhir thn ke-5 Hub: Adik 0819 94940036.
MOBIL DISEWAKAN
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 /
[email protected] Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
INDEKOST
(OI/515/09/2010)
HONDA CRV,Feed, Civic, Accord, Jazz free Vkool + Asuransi, TT, TDP, Mulai 15 jt, Mudah, Dealer resmi Hub : 021 - 70500703 - 91179755 - 0815 9007240. (OI/758/10/2010)
IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica 5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok terbatas. Info klik : www.yahuu.us Cp: 0857.1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010)
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Karsa: Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
(OI/278/03/2010)
(OI/504/09/2010)
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404 PENERJEMAH
KERJASAMA
(OI/644/10/2010)
BENGKEL
(OI/580/04/2010)
(OI/476/07/2010)
ANTENA
"ANTENA SOLUTION" 46753000-8601188 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2-10TV Lbr Bk Se Jabodetabek. (OI/903/07/2010)
CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 Harga $ 30.999 PT. Sumber Mesin Raya Telp : 021 - 6291408 E-mail :
[email protected]
Butuh Sewa Mobil Murah di Jakarta. KENKO RENT CAR. Mudah, Murah, Aman dan Nyaman, XENIA Terbaru, Hub: Heri (021) 877 83909 / 0815 8006350. (OI/547/09/2010) Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova' 08, Avanza, Kijang Kapsul, Panter, Pick Up, Hrg Ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/458/09/2010) DAYARENTCAR menyewakanTytaInova,Avanza, Kijang LGX, Xenia,dll. & terima titipan. Hub: 021 - 68667447 / 91977982 / 0818 06763398 Komplek Marna Putra Blok B.No. 83 Kalimalang. (OI/695/10/2010)
(OI/655/10/2010)
TANAH DIJUAL Jual Tanah Kebun sangat Strategis, baik untuk Sawit, Peternakan, Walet 15 KM dari pusat kota Singkawang, jalan aspal, 2 lokasi berdekatan 100 hektar dan 120 hektar (Sertifikat HGU) aman, air cukup (TP) Hub : S i n d y, H p 0 8 1 1 7 0 4 5 1 1 7 E m a i l :
[email protected] (OI/736/10/2010)
TAILOR Dapatkan Free 1 Celana/ 1 Kemeja di Hariom's Tailor u/ pembuatan 1 Stel Jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811, Vanessa (OI/351/09/2010)
JAKARTA: Bank Mandiri mengkaji ulang pola pembiayaan linkage dengan koperasi maupun bank perkreditan rakyat (BPR) dengan memetakan kembali pasarnya guna mengurangi risiko gagal bayar dari lembaga keuangan penerima kredit channeling tersebut. Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengatakan pihaknya lebih berhati-hati menyalurkan kredit linkage melalui BPR dan lembaga keuangan seperti koperasi setelah mengalami gagal bayar pada tahun lalu. “Setelah kejadian gagal bayar dengan ditutupnya BPR Tripanca pada Maret 2009. Saat ini kredit linkage dievaluasi lagi dan sedang dipetakan kembali BPR dan koperasi yang layak diberikan penyaluran dana,” katanya, akhir pekan lalu. Menurut Risiwinandi penyaluran kredit melalui linkage akan terus dilakukan karena potensi penumbuhan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah melalui kemitraan dengan BPR maupun koperasi potesinya masih sangat besar. Bank Mandiri juga berkomitmen menambah jaringan layanan pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi 1.500 kantor. Menurut Riswinandi untuk mendorong pengembangan usaha mikro dan kecil diperlukan dukungan jaringan layanan pembiayaan yang luas yang saat ini mencapai 1.326 kantor.
Dari jumlah itu, sebanyak 800 kantor melayani khusus pembiayaan mikro dan 144 kantor cabang pembantu untuk melayani usaha kecil serta kantor fungsional sebanyak 382 jaringan. “Kami memiliki komitmen yang besar untuk menumbuhkan sektor UMKM melalui dukungan pembiayaan dan memperluas akses layanannya, agar keberadaan UMKM bisa semakin berdaya saing dan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.” Riswinandi memaparkan pembiayaan UMKM terus dikembangkan bukan hanya di perdagangan, jasa dan industri, melainkan juga ke sektor yang belum banyak tersentuh a.l. pertanian, perkebunan, dan perikanan. Beberapa program pemerintah untuk kredit pegembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan, serta kredit ketahanan pangan dan energi jadi salah satu fokus pembiayaan yang terus dikembangkan. “Kami kembangkan juga kredit plasma dengan skema komersial. Kredit linkage melalui koperasi masih efektif untuk memperbesar pembiayaan ke sektor UMKM.” Direktur UKM Bank Mandiri Sunarso menjelaskan penyaluran kredit UMKM sampai dengan Juni 2010 mencapai Rp28,74 triliun atau naik dari Rp24,34 triliun pada Juni 2009. Pada periode itu, untuk segmen usaha mikro menerima kredit Rp4,45 triliun naik dari Rp3,40 triliun sedangkan untuk usaha kecil Rp5,08 triliun dari tahun lalu Rp4,80 triliun.
Realisasi KUR dekati target OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia
JAKARTA: Realiasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh perbankan nasional hingga September 2010 mencapai 61,96% dari target Rp13,1 triliun, atau telah tersalur sebanyak Rp8,1 triliun. Selain itu 13 bank pembangunan daerah (BPD) juga berhasil meningkatkan realisasi penyaluran KUR terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp226,08 miliar dari Agustus- September 2010. Choirul Djamhari, Deputi Bidang Pengembangan Usaha dan Restrukturisasi Kementerian Koperasi dan UKM, mengemukakan, capaian penyaluran oleh perbankan nasional, belum mencakup data penyaluran yang dilaksanakan oleh Bank BRI dan Bank Syariah Mandiri (BSM). ”Menurut perkiraan, jumlah realisasi penyaluran KUR hingga September 2010 hampir Rp10 triliun. Penyaluran senilai Rp8,1 triliun hanya oleh empat bank yakni Bank BNI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan Bank BTN,” ujar Choirul, kemarin. Adapun, jumlah debitur yang telah mengakses modal usaha dari program KUR pada tahun ini dari enam perbank-
an nasional telah mencapai 687.851 orang, sedangkan jumlah keseluruhan sejak program ini diluncurkan pada akhir 2007, lebih dari 18 juta. Jumlah penyaluran dana yang hampir Rp10 triliun, termasuk dana yang disalurkan 13 BPD selaklu anggota dari Asosiasi Bank Daerah (Asbanda). Pemerintah menargetkan partisipasi penyaluran ke-13 BPD sebesar Rp2 triliun. Dengan tambahan penyaluran dana sebesar Rp226,08 miliar dari periode Agustus—September 2010, total dana yang telah disampaikan kepada UMKM oleh ke-13 BPD menjadi Rp955,94 miliar, atau mendekati angka 50%, tepatnya 47,80%. Total debiturnya saat ini telah mencapai 12.583. Menurut Choirul, seluruh perbankan peserta KUR saat ini terus mengoptimalkan kinerja stafnya untuk memenuhi target penyaluran sebesar Rp13,1 triliun yang merupakan sebagai target bawah penyaluran. Adapun target atasnya sebesar Rp18 triliun. Jumlah ini pun sebenarnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan target riil awal sebesar Rp20 triliun. Karena sejak awal tahun ini dilakukan relaksasi peraturan penyaluran KUR, membuat terjadi perlambatan proses penyaluran.
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
BAHAN BANGUNAN
RUPA-RUPA
TEKNIK
PERANTI KERJA
PERJALANAN
PERANTI KERJA
SEMINAR & WORKSHOP
PROPERTI
REGIONAL Bisnis Indonesia, Selasa, 12 Oktober 2010
ELTY
ASRI
179
LPKR 250
0 165 5/ 10
7/ 10 8/ 10
11/ 10
5/ 10
6/ 10
11/ 10
Lahan persawahan di Kabupaten Hulu Sungai yang alami gagal tanam (ha) Labuan Amas Utara
1.749 Pandawan Batang Alai Utara
550 Labuan Amas Selatan
485 Haruyan
350 Limpasu
40
913 4.087 Ha lahan persawahan gagal tanam BARABAI, Kalsel: Sekitar 4.087 hektare (ha) lahan persawahan di kawasan lebak di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan hingga Oktober mengalami gagal tanam.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dipertabun Hulu Sungai Tengah Basuni mengatakan lahan pertanian di kawasan lebak yang mengalami gagal tanam itu tersebar di enam kecamatan. "Masing-masing Kecamatan Labuan Amas Utara, Pandawan, Haruyan, Batang Alai Utara, Labuan Amas Selatan, dan Limpau, gagal tanam karena lahan terendam menyusul hujan yang terus turun," ujarnya. Sedang dikecamatan lain tercatat 913 hektare berada di kawasan lebak di Kecamatan Pandawan, 350 hektare di Haruyan, 550 hektare di Batang Alai Utara dan 485 hektar di Labuan Amas Selatan.
Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Hulu Sungai Tengah BISNIS/API/ILHAM NESABANA
NUSANTARA DKI tambah 2 koridor busway JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta segera mengoperasionalkan dua koridor busway IX jalur Pinang Ranti-Pluit dan koridor X Cililitan-Tanjung Priok pada akhir Desember 2010. Saat ini Dinas Perhubungan DKI Jakarta tengah mempersiapkan perbaikan sarana dan prasarana fisik koridor busway yang akan dilaksanakan pada pertengahan Oktober dan selesai awal Desember 2010. “Perbaikan prasarana sudah dilakukan, tender sudah ada pemenangnya. bus juga sudah dipersiapkan, termasuk administrasinya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Udar Pristono kemarin. Dalam hal ini, Dishub bertanggung jawab terhadap perbaikan halte busway, sedangkan separator dan jalannya menjadi tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum. Untuk mengoptimalkan operasional busway koridor IX dan X, Dishub Provinsi DKI Jakarta juga akan menambah 94 unit bus di dua koridor tersebut. (BISNIS/TDW)
5/ 10
6/ 10
11/ 10
24/ 5/ 1012 26/ 6/ 1012 30/ 7/ 1012 8/5/101
5/ 10
7/ 10 8/ 10
11/ 10
3.325
10 580
6/ 10
INDY 285
15 255
11/6/101
BLTA
610
0 121
7/ 10 8/ 10
TRAM 220
0 650
7/ 10 8/ 10
MIRA 123
25 220
6/ 10
BKSL 690
5/ 10
6/ 10
10 275
7/ 10 8/ 10
11/ 10
5/ 10
6/ 10
0 3.350
7/ 10 8/ 10
11/ 10
5/ 10
6/ 10
7/ 10 8/ 10
11/ 10
Kereta dalam kota jadi solusi macet Jakarta OLEH TH. D. WULANDARI Bisnis Indonesia
JAKARTA: Angkutan umum berbasis rel dalam kota menjadi solusi utama pengurai macet di Jakarta. Selain harganya terjangkau, kereta mampu mengangkut lebih banyak penumpang dan lebih ramah lingkungan. “Angkutan massal ini harus bisa menyaingi kendaraan umum dan mengangkut jumlah besar, serta kenyamanannya setara dengan mobil pribadi. Harga terjangkau dan berdampak positif dengan lingkungan, jawabannya adal rel kereta api dalam kota,” kata Bambang Slamet Pujantiyo, kepala inkubator Teknologi Badan Pengkajian dan Penelitian Teknologi (BPPT) dalam seminar tentang kemacetan di Jakarta, kemarin. Berdasarkan data BPPT, katanya, jumlah perjalanan di Jakarta dari awal Januari hingga Mei 2010 mencapai 20,7 juta perjalanan per hari. Jumlah tersebut terbagi sebanyak 850.000 perjalanan per hari dari Tangerang, sebanyak 600.000 perjalanan per hari dari Depok dan 550.000 perjalanan per hari dari Bekasi. Sisanya, sebanyak 18,7 juta per hari dari seluruh wilayah DKI Jakarta. “Jumlah perjalanan tersebut di antaranya 44% perjalanan dilayani kendaraan pribadi dan 56% perjalanan dilayani angkutan umum,” ujar Bambang. Selain itu, sepanjang 2009 jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta mencapai 6,5 juta unit, terdiri dari kendaraan pribadi sebanyak 98,6% (6,4 juta) dan angkutan
umum sebanyak (88.477 unit).
1,4%
Jalan tak bertambah Sayang, tingginya kepadatan lalu lintas kendaraan itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan jalan di Jakarta, yaitu rasio pertambahannya hanya 0,01% per tahun. Bambang mengatakan sebuah teori tentang transportasi massal menyebutkan daftar angkutan umum yang paling banyak mengangkut penumpang adalah kereta, selanjutnya monorel, light railway, newlight railway, dan bus. Hal ini seperti yang sudah dilakukan oleh beberapa kota besar di dunia yaitu Shanghai, Berlin, Osaka, Madrid, dan Moskwa. Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Kombes (Pol) Condro Kirono mengatakan Polda Metro Jaya memiliki 4.585 personel satuan kepolisian yang diterjunkan ke lapangan dan tersebar di wilayah DKI Jakarta dan kota-kota penyangga Depok, Tangerang, dan Bekasi. “Dari jumlah itu kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk, satu polisi lalin melayani setidaknya 7.035 masyarakat yang harus diatur,” ujar Condro yang juga mencatat 1.071 orang meninggal karena kecelakaan kendaraan pribadi sepanjang 2009. Pengurus harian Institut Studi Transportasi A. Izzul Waro meminta agar Pemprov DKI mulai memisahkan dana penerimaan dari sektor transportasi dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas yang kian parah di Ibu Kota. (NURUDIN ABDULLAH)
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
KABEL LISTRIK PUTUS: Sejumlah teknisi memperbaiki kabel kereta rel listrik (KRL) yang terputus di atas sebuah KRL Jakarta-Bogor di Depok, Jawa Barat, kemarin. Tidak berfungsinya salah satu jalur KRL selama lebih dari 3 jam
bertepatan dengan waktu sibuk penumpang itu menyebabkan keterlambatan sejumlah keberangkatan kereta karena harus bergantian mempergunakan jalur rel Bogor-Jakarta di lintasan ganda tersebut.
Belanja Sumut ditarget naik 18% Pendapatan pajak daerah diharapkan melonjak 34,9% OLEH MASTER SIHOTANG Bisnis Indonesia
MEDAN: Belanja daerah Sumatra Utara pada Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun 2011 diproyeksikan mencapai Rp4,5 triliun, meningkat 18% dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp3,8 triliun.
71,36%, kemudian dana perimbangan Rp1,2 triliun (28%) dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp27,76 miliar atau 0,65%. Besarnya kontribusi PAD terhadap pendapatan daerah Sumut pada 2011, menurut Syamsul, diperoleh dari pajak daerah sebesar Rp2,76 triliun atau 64,39% dari total pendapatan daerah, kemudian retribusi daerah Rp21,1 miliar (0,49%), hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp201,14 miliar (4,7%) dan lain-lain PAD yang sah Rp75,88 miliar (1,77%). "Pajak daerah masih merupakan sumber utama PAD pada RAPBD 2011 ini. Jika dibandingkan dengan pajak daerah pada APBD 2010, pen-
Gubernur Sumut Syamsul Arifin menyebutkan belanja daerah tersebut dikelompokkan ke dalam belanja tidak langPajak daerah sung Rp2,2 triliun atau sekitar 48,57% dan belanja langsung Dana perimbangan Rp2,33 triliun 1.200 (51,43%). "Belanja tidak langsung dialoka- Pengelolaan SDA sikan untuk mem201,14 biayai belanja pegawai, hibah, ban- PAD yang sah tuan sosial, bagi Target 75,88 hasil untuk kabupaten/kota, banpendapatan tuan keuangan Retribusi daerah daerah Sumut untuk kabupa21,2 2011 ten/kota dan belanja tidak terdu- Sumber: (Rp miliar) ga, sementara be- Nota keuangan lanja langsung RAPBD untuk belanja pe- Sumut 2011 gawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal," ujarnya pada ra- dapatan pajak daerah pada APBD pat paripurna DPRD Sumut ke- 2011 mengalami kenaikan sebesar Rp714,74 miliar atau 34,98%," kamarin. Adapun, pendapatan daerah pada tanya. APBD 2011 diproyeksikan sebesar Rp4,283 triliun atau meningkat Dana perimbangan Rp848,270 miliar (24,7%) dibanAdapun dana perimbangan, katadingkan dengan pendapatan 2010. nya, memberikan kontribusi terbePendapatan daerah bersumber sar kedua terhadap pendapatan daedari pendapatan asli daerah (PAD) rah, yang bersumber dari bagi hasil sebesar Rp3,1 triliun atau sekitar pajak dan bukan pajak sebesar
Rp315,96 miliar, dana alokasi umum Rp853,89 miliar dan dana alokasi khusus Rp29,14 miliar. "Sumber pendapatan daerah lainnya berasal dari lain-lain pendapatan daerah yang sah, yang merupakan kontribusi terkecil terhadap pendapatan daerah, yaitu perolehannya direncanakan berasal dari penerimaan hibah dalam bentuk annual fee sebesar Rp27,76 miliar," ujar Gubernur. Sementara itu, Ketua DPRD Sumut Saleh Bangun belum bisa memberikan komentar seputar RAPBD Sumut TA 2010 sebelum dibahas oleh Panitia Anggaran (Panggar) DPRD Sumut. “Kan ada panitia [anggaran] yang bertugas untuk mengevaluasi RAPBD yang diajukan Pemprov Su2.760 mut. Nanti dari sana baru diketahui ke mana saja arah dana yang dibelanjakan tersebut,” tuturnya. Anggota Fraksi Partai Demokrat itu menambahkan belum waktunya memberikan komentar seputar kenaikan RAPBD Sumut 2011. BISNIS/ILHAM NESABANA “Nanti setelah dibahas di Panitia [anggaran],” tuturnya. Sementara itu, Sekretaris Daerah Pemprov Sumut RE Nainggolan mengatakan penyusunan RAPBD Sumut 2011 sudah melalui kajian di eksekutif sesuai dengan kebutuhan masyarakat Sumatra Utara. “Namanya masih rancangan. Belum tentu disetujui DPRD Sumut,” tuturnya. (
[email protected])