KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD NAFIS AL-BANJARI
SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ushuluddin (S.Ud) Program Studi Perbandingan Agama (Ushuluddin)
Oleh: FATHUL ALAM H.000060010
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp. (0271) 717417, Surakarta 57102
PENGESAHAN
Nama No. Induk Program Studi Judul Skripsi
: : : :
FATHUL ALAM H.000060010 Agama Islam/Perbandingan Agama (Ushuluddin) KONSEP TAUHID AL-WAHDAT AL-SYUHÛD DALAM PANDANGAN SYEKH MUHAMMAD NAFIS AL-BANJARI
Telah dimunaqasyahkan dalam sidang Panitia Ujian Munaqasyah Skripsi Fakultas Agama Islam Jurusan Perbandingan Agama (Ushuluddin) pada: 2 Oktober 2010 dan dapat diterima sebagai kelengkapan akhir dalam menyelesaikan Studi Program Strata Satu (S1) guna memperoleh gelar Sarjana Ushuluddin (S. Ud) pada Program Studi Perbandingan Agama.
Surakarta, 9 Oktober 2010 Dekan
Drs. M. Fattah Santoso M.Ag. Panitia Ujian, Penguji I
Penguji II
Dr. Syamsul Hidayat M.Ag.
Drs. Muhammad Yusron M.Ag. Penguji III
Drs. Suharjianto M.Ag.
iii
MOTTO ******************** “Tidaklah KU-ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku” (QS. 51:56) “Allah tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, namun mereka tetap ditanya” (QS. 21:23) “AKU adalah perbendaharaan yang tersembunyi, lalu AKU berkeinginan agar dikenal, maka KUjadikan mahluk agar dia kenal kepada-KU” (Hadist Qudsi) “Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya" (QS. 18:110) “Sesungguhnya Allah dan seluruh Malaikat mengucapkan Shalawat untuk Nabi Muhammad, wahai orang yang beriman, ucapkanlah shalawat untuknya dan ucapkanlah salam” (QS: 33:56) “Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya” (QS. 52:21) “Sesungguhnya segala urusan berpulang kepada Niatnya” (Al-Hadist) “Semua yang terlintas dan tergambar, semuanya adalah musnah, maka Allah berbeda jauh dengan semua itu” (Imam ‘Ali kw. Diteruskan Dzun Nun al-Mishrie) “Sekali-kali engkau tidak akan mengenal Dia sebelum menjadi Dia, karena hanya Dia yang bisa mengenal Dia” (Muhyiddin Ibn ‘Arabi) “Dinding bagi orang khawas ialah orang yang tertuju pandangannya kepada kelezatan nikmat dan terhenti pandangannnya terhadap karomah” (Imam Al-Junayd Al-Baghdadi) “Semua ini adalah nyatanya pengolahan rasa, rasa iman, rasa yakin, rasa kebenaran, rasa indah, rasa cinta dan rasa kerendahan diri dalam arti yang hakiki, berbaur dengan asyik dan indahnya” (Syekh M. Nafis Al-Banjari) “Tidak ada selain Allah kecuali Allah...Allah Nama Dia di dalam Diri-Nya” “Anda tidak akan berjumpa Allah, sebelum meniadakan ketiadaan diri anda” (Aby K.H. Hamdani Bakran Adz-Zakiey Al-Banjari, 18-Jumadil Akhir-1432 H) “Berilmu Amaliah Beramal Ilmiah” “Setelah semua ini, diantara beragam jalan dan pilihan, Memilih jalan Kenabian adalah keniscayaan, Dan ketika engkau telah memilih jalan Kenabian, Berarti engkau telah siap berada diantara dua kenyataan, Hijab Tuhan dan Perjumpaan dengan Tuhan” (Salik Ibn Muslih, 16-Rabi’ul Awwal-1432 H) iv
PERSEMBAHAN ∼ ∼ ∼ ∼ ∼
∼ ∼ ∼ ∼
∼
∼ ∼
∼ ∼ ∼ ∼ ∼ ∼
ALLAH AZZA WA JALLA WA SUBHANAHU WA TA’ALA INSAN KAMIL SALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM Keluarganya, Istri-Istrinya yang suci, dan Keturunannya r.a. Para Sahabat r.a. dan Pengikutnya r.a. yang setia hingga akhir zaman Abah dan Ema, tersenyumlah wahai yang dimuliakan Allah Swt dan RasulNya. Tiada setitik pun keringat yang tumpah tanpa ganjaran dari-Nya. Ampunan dan Kasih Sayang-Nya tiada akan pernah berhenti dari lisan dan hati ananda hingga keturunan-keturunan ananda kelak Para “GURU” Syekh Muhammad Nafis Al-Banjari r.a. Syekh Arsyad Al-Banjari r.a. dan keturunannya. Khususnya Aby K.H Hamdani Bakran Adz-Zakiey AlBanjari Lillah Ta’ âla, yang mengantarkan penyusun kepada Al-HAQQ. Imam Nawawi Al-Bantany r.a. K.H. Dimyati Rahimahullahu Ta’ âla dan seluruh Ulama faqir Banten sedari dahulu hingga akan datang Ustadz al-Batawi Rahimahullahu Ta’ âla yang dengan penuh kesabaran dan keikhlasan menggembleng penyusun yang susah di atur sejak 2006, kepada keluarganya, istri dan trio masa depan (omi, sasa dan alief) terimakasih atas kebersamaan dan kehangatan dalam kekeluargaan A’Maman&teh Ida, -tunas yang ditanam pasti akan berbuah-. Ahmad Saifullah (alm.) –kami selalu mendoakanmu aep-. A’U&kak Ririn, -ikhlas Lillahi Ta’ala dalam beramal dan menyantuni adalah kunci ampunan dan rezeki-, teh Iin&kak Uti, -semua ada hikmah-Nya-. teh Yayah&kak Willy, bersyukur menentramkan hati-, ibn muslih -tugasmu masih banyak menanti-. Opi&Lia,-senyum abah-ema senyum keluargamu-. Rully&Imah,- yakinlah dalam melangkah, berdo’a selau, lalu mengalirlah-. Bella, -amal yang menyelamatkan dunia-akhirat adalah membahagiakan abah-emak-. Saudarasaudariku, hidup hanya sementara dan menipu, jangan sampai kita tergolong orang yang tertipu, kelak kita kan merugi Salsabila Dzikra Alifia, -ruh yang kembaliPara penerus Bani Muslih kini dan yang akan datang : Reza Aulia Akbar, Zidan Al-Ghifari, Aesyus Afghan Afdzalurrahman, Syarifatul A’la, Mumtaz ‘Alamaha Bayan. Sherin Zuan Hijra, Fadel Fauzul Mubin, Jafaron khairun Najikh. Carilah jati diri kalian hingga akhir hayat kelak. Doa Paman/Uwa senantiasa mengalir dalam darah Masyhudi dan Keluarga serta Seluruh Keluarga Besar Balaraja (Masyriq) dan Keluarga Besar Waringin Kurung (Maghrib) BANTEN sebagai Tanah Kelahiranku, Garut dan Surakarta rute hidupku Jodohku, mendekatlah..menyatulah, tentramkanlah hatiku, bersabarlah dan mudahkanlah langkahku ini dalam mengabdi Kaffah kepada-Nya. Anak-Cucu keturunanku kelak Orang dan mahluk yang pernah ku dzalimi, rahmat Allah atas kalian semua Semua Mahluk yang istighfar, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil v
KATA PENGANTAR
ﺣﻴﻢﲪﻦ ﺍﻟﺮﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮ اﻟﺴّﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎﺗﻪ ب اﻟﻌﻠﻤﻴﻦ ّ اﻟﺤﻤﺪﷲ رSegala Puji bagi Allah sesungguhnya Engkaulah Allah Yang Maha Tinggi yang selalu Memuji diri-Nya Sendiri dengan Kata-kata-Nya. Engkaulah Allah Pengatur alam semesta. Sesungguhnya Engkaulah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada Tuhan lain kecuali Engkau Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada tuhan selain Engkau Maha Pemaaf dan Maha Pengampun. Sesungguhnya Engkaulah Allah tidak ada Tuhan selain Engkau Yang Maha Menzahirkan segala sesuatu dan kepada Engkau kembali segala sesuatu itu. Engkaulah Yang Maha Mulia, Maha Bijaksana, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Merajai Hari Pembalasan, Maha Pencipta Kebaikan dan Keburukan, Maha Pencipta Surga dan Neraka, Maha Esa, Maha Tunggal, Maha Sendiri, Maha Tempat Bersandar dan Bergantung Yang tidak punya kawan dan anak. Sebelum habis kata-kata perkenankan penyusun memanjatkan Puji syukur atas segala limpahan Rahmat, Taufik, Hidayah, Nur Musyahadah kepada seluruh Bani Adam kecuali yang mensekutukan, dan memalingkan muka dari pada-Nya. Shalawat dan Salam serta Keberkahan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, penutup segala Nabi-Nabi yang Ia ciptakan dari Nur Muhammad dari Zat-Nya dan Ia
viii
ciptakan pula segala sesuatu dari Nur Muhammad, kepada keluarganya, kepada isteri-isterinya yang suci, kepada keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan keluarganya. Kepada para sahabatnya dan para pengikutnya yang setia tanpa keraguan setitik zarrah sekalipun hingga akhir zaman. Hanya dengan Qudrah dan Iradah-Nya, maka penyusunan skripsi ini akhirnya dapat diselesaikan. Penyusun sadar bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, tuntunan, dan pengajaran bathin yang tiada putus-putusnya. Dukungan moral-material dan sumbang saran dari berbagai pihak. Oleh karenanya perkenankan penyusun dengan segenap hati menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1.
Pendiri dan pendahulu Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2.
Prof. DR. Bambang Setiaji selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3.
Drs. M. Fattah Santoso M.Ag. selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.
4.
Dr. Syamsul Hidayat M.Ag. selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktunya dan melancarkan akademik penyusun.
5.
Drs. Muhammad Yusron M.Ag. selaku pembimbing II dan “membimbing” penyusun yang dengan sabar dan keikhlasan. Dan senantiasa memotivasi akademik, psikis, spiritual penyusun sedari (2006), dalam pencarian bagaimana “mengenal diri sendiri”. “Keberhasilan hidup adalah menerima kenyataan hidup apa adanya” kata-kata itu tidak akan pernah penyusun lupakan.
ix
6.
Aby K.H. Hamdani Bakran Adz-Zakiey Al-Banjari Lillahi Ta’âla atas tuntunan, bimbingan bathin hingga detik ini dan akan datang, yang telah membukakan “Jalan Al-Haqq” kepada penyusun dan telah meluangkan waktunya yang selalu sibuk, untuk konsultasi dan wawancara.
Ponpes Modern Darul Arqam Muhammadiyah Garut yang mengajari penyusun dasar ilmu agama dan warna hidup remaja. FTG ’97. The Estafet brother Anto, dari Garut sampai Surakarta “jatuh-bangun adalah keniscayaan dan proses menuju pendewasaan, perjuangan hakiki masih berlanjut dan terus-menerus dan tidak akan pernah berakhir!”. The Forgotten Shobron? Pondok Hajjah Nuriyah Shobron masa klasik yang telah menemani penyusun selama dua tahun., Big Brothers General’96, Excellent’97, Kafilah’98. Little Brothers Gresh’20, Gesta’21. Especially Keluarga besar GENIUS ’99 terlalu banyak kenangan yang rasanya tidak bisa dilupakan. IMM KOMPON yang telah mengajari penyusun mengabdi. HMI yang telah mengajari penyusun berorganisasi dan birokrasi, bicara dan berpolitik. Almarhum Keluarga Salman Alfarisi khususnya periode 2000-2001, “komentator ulung” Arif Giyanto (teruslah mencari hakiki jangan berhenti berproses), “The patient” Nina, dkk. Kawan-kawan dan adik-adik seperjuangan Santoso, Husni, Seno, Hanief, dkk. teruslah kalian semua berproses jangan pernah berhenti hingga tiba saatnya dibukakan Kebenaran dalam Kebenaran. Sahabat-sahabat dan Saudaraku yang tulus; “kang Hudi-Banten”, “kang Opik-Banten”, Nur Muhammad Anshari “Eri-Banten”, Muhammad Anwar “Aan-Banten”. Adik2-ku seiman, Sarbini-flores (semoga amal mendapat keridlaan-Nya), Syaiful-Garut (hatur nuhun tos mantuan
x
transliterasi arab ka latin, moal hilap puasa nyarios tilu poe tilu peuting), SantosoKaranganyar (golekono nganti ketemu),“Cah Bagus” Hasan-Salatiga (simple but right way).Ushuluddin yang telah mengajari penyusun berpikir dan menulis.“Sang Malam” yang selalu ku rindu, seni, nada dan komputer yang mewarnai hidup penyusun. Special person: Tomo&mama“galak” (Arkka&Anya) dan Keluarga Besar Sidomulyo (babe, ibuk, mb’ anik, dewi). Aris Margono-Lampung ( mbah Gogon), Estar-Sragen (pak Naib), Sufi’i-Lampung, Faris-Solo, Trisno-Salatiga, Arif pribadi&Utami, dan seluruh Jama’ah Kalasan & Saripan. Mas Bambang-Batang (ngenteni apa maneh, selak liane genti tho?), mas Mahmud n’ family “Vijay”Cirebon, mas Supri “W2”, kang Respati-Surakarta n’ Keluarga Besar Gembongan, Santo-Solo (muga2 dhadi Santo apa Budha versi Islam), Yuda-Kartasura (beribadahlah dengan memurnikan ketaatan). Hamdan-Sumbawa keluarga dkk. Segenap kawan-kawan yang menemani penyusun selama berproses di Pulau ini dalam mencari kesejatian hidup. Segenap nama yang tidak sempat penyusun hadirkan dalam ruang terbatas ini. Akhir kata, semoga amal semuanya mendapatkan balasan yang setimpal dari Al-Hakîm, Al-Syakûr dan semoga skripsi ini dapat bermanfa’at dan menjadi tabungan penyusun kelak. واﻟﺴّﻼم ﻋﻠﻴﻜﻢ ورﺣﻤﺔ اﷲ وﺑﺮآﺎﺗﻪ Penyusun,
(Fathul Alam)
xi
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... ii PENGESAHAN ................................................................................................ iii MOTTO ............................................................................................................ iv PERSEMBAHAN ............................................................................................. v ABSTRAK ........................................................................................................ vi TRANSLITERASI ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv BAB I .
Pendahuluan.................................................................................. A. Latar Belakang Masalah ..................................................... B. Penegasan Istilah ................................................................ C. Perumusan Masalah ........................................................... D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ......................................... F. Tinjauan Pustaka ................................................................ G. Metode Penelitian ............................................................... H. Sistematika Penulisan .........................................................
1 1 11 15 16 17 18 25
BAB II .
Konsep Tauhid ............................................................................. A. Pengertian Tauhid .............................................................. B. Tauhid Dalam Pandangan Madzhab .................................. 1. Madzhab Jabariyah ..................................................... 2. Madzhab Mu’tazilah ................................................... 3. Madzhab Ahl Sunnah Wa Al-Jama’ah ........................
26 26 30 30 37 41
BAB III.
Konsep Tauhid Wahdat Al-Syuhûd ............................................. A. Biografi .............................................................................. 1. Riwayat hidup ............................................................. 2. Pendidikan dan Guru-guru .......................................... 3. Karya ...........................................................................
57 57 57 60 64
B.
66 66 66
Konsep Wahdat Al-Syuhûd ................................................ 1. Ajaran Maqam Fanâ .................................................... a. Pasal Pertama ....................................................... Tauhid Af’âl (Ke-Esa-An Perbuatan/ )ﺗﻮﺣﻴﺪ ﺍﻻﻓﻌﺎﻝ.......................
xii
66
1). 2).
Perbuatan .................................................... Kategori Perbuatan ..................................... a). Mubasyarah ....................................... b). Tawallud ............................................ 3). Syirik Perbuatan ......................................... a). Syirik Jalli ......................................... b). Syirik Khafi ....................................... 4). Tajalli Af’al ................................................ b. Pasal Kedua .......................................................... Tauhid Asmâ (Ke-Esa-An Nama/ )ﺗﻮﺣﻴﺪ ﺍﻻﲰﺎﺀ............................... 1). Epistemologi Isim ......................................... a). Isim Jâmi’ ............................................ b). Isim Mâni’ ........................................... 2). Asmâ Al-Husna ............................................. 3). Tajalli Asma .................................................. c. Pasal Ketiga ......................................................... Tauhid Sifât (Ke-Esa-An Sifat/ﻔﺎﺕ )ﺗﻮﺣﻴﺪ ﺍﻟﺼ............................... 1). Fanâ fî Sifati Allah, Baqâ Bi Sifâti Allah ..... a). Fanâ fî Sifât Allah ............................... b). Baqâ bi Sifât Allah .............................. 2). Sifat-Sifat Yang Wajib Diketahui ................. 3). Tajalli Sifat .................................................... d. Pasal Keempat ...................................................... Tauhid Dzât (Ke-Esa-An Zat/ )ﺗﻮﺣﻴﺪ ﺍﻟﺬﹼﺍﺕ.................................... 1). Kunhi Zat ...................................................... 2). Kematian ....................................................... a). Mati Hissi ............................................ b). Mati Ma’nawi ...................................... 3). Cermin Tuhan ............................................... 4). Tajalli Zat ...................................................... Ajaran Maqam Baqâ ................................................... a. Syuhûd al-Katsrah fi al-Wahdah .......................... b. Syuhûd al-Wahdah fi al-Katsrah ..........................
103 104 105 106 106 107 111 116 116 117
Paradigma Tauhid Syekh Nafis ................................................... A. Madzhab Tauhid Dalam Perspektif Syekh Nafis ............... 1. Jabariyah ................................................................... 2. Mu’tazilah ................................................................. 3. Ahl Sunnah wa al-Jama’ah .......................................
119 119 119 120 124
2.
BAB IV.
xiii
66 67 68 68 70 72 74 77 77 77 80 80 80 81 90 93 93 93 93 94 96 102 103
B.
Tauhid Wahdat as-Syuhud Syekh Nafis ............................ 1. Musyahadah ................................................................. a. Af’âl ........................................................................ b. Asmâ ....................................................................... c. Sifât ......................................................................... d. Dzât ......................................................................... 2. Tajalli .......................................................................... Corak Tauhid Syekh Nafis ................................................
130 132 132 137 155 161 166 171
Penutup ........................................................................................ A. Kesimpulan ........................................................................ B. Saran ................................................................................... C. Penutup ...............................................................................
182 182 184 185
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... A. Tertulis ................................................................................... B. Nara sumber ...........................................................................
xvi xvi xix
GLOSARIUM ................................................................................................... BIODATA
xxi
C. BAB V.
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
A.
Lampiran I Biografi dan Pemikiran Syekh Nafis 1. Sketsa 2. Makam 3. Silsilah 4. Jaringan 5. Kiblat Pemikiran 6. Paradigma
B.
Lampiran II Musyahadah 1. Hambatan 2. Proses 3. Puncak 4. Potensi 5. Karomah
C.
Lampiran III Wawancara
D.
Lampiran IV Jurnal
xv
ABSTRAK Pada awal perintisan Islam yakni zaman Rasulullah Saw, tidak ada satupun pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh Rasulullah Saw. Tidak pula jawaban yang di sampaikan Rasulullah Saw menimbulkan keraguan sedikitpun. Berbeda halnya ketika Islam memasuki zaman pertumbuhan untuk kemudian menjadi peradaban besar. Munculah, pertanyaan-pertanyaan yang seolah tidak dapat menjawab peradaban manusia. Perdebatan teologis (baca: aliran kalam) dalam masa Islam klasik (Jabariyah, Mu’tazilah, Ahl Sunnah wal Jama’ah) sebagaimana kita ketahui telah banyak menimbulkan perpecahan dan korban. Pertanyaan-pertanyaan seperti; apakah manusia memiliki kuasa atau tidak dalam mewujudkan perbuatannya? atau pertanyaan apakah Tuhan memiliki sifât atau tidak?, sungguh hingga detik ini, masih menjadi diskursus baik bagi cerdik-cendikia, fuqaha, penggemar hakikat atau pegiat spiritual sekalipun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan niscaya tersebut. Dari sini timbul pertanyaan selanjutnya, apakah pertanyaan-pertanyaan teologis tersebut adalah sebuah kebutuhan umat atas pemahaman tauhid yang benar? ataukah ada motivasi lain dibalik pertanyaan-pertanyaan tersebut?. Penelitian tentang Tauhid Wahdah al-Syuhûd ini, adalah sebuah upaya konkrit, menjawab pertanyaan-pertanyaan niscaya tersebut. Penelitian ini secara spesifik mengangkat tokoh periperal dari daratan Borneo bernama syekh Muhammad Nafis Al-Banjari yang terkenal dengan kitab al-durr al-nafîs-nya, tokoh kedua dari Pulau kalimantan setelah syekh Arsyad sebagaimana umumnya diketahui. Jenis penelitian ini termasuk dalam penelitian lampau (Islam sebagai produk sejarah dan sasaran penelitian), secara spesifik bibliografis dan kepustakaan (library research). Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan sintesis “ilmiah-cum-doctriner” (penggabungan ilmiah dan doktriner) atau dapat pula di katakan metode “simpatetik ilmiah” dengan jalan historis (sejarah) dan teologis (normatif), diperkuat dengan metode komunikasi, dengan cara interview (wawancara) dari sumber kompeten. Penelitian ini (research on religion) dalam rangka menemukan pemahaman pemikiran agama - sui generis namun juga dapat dipertanggungjawabkan secara normatif idealistik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi dan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif-analitis (content analysis). Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini adalah.; Pertama, konsep tauhid syekh Nafis dalam masalah perbuatan lebih dekat kepada Jabariyah dan Ahl Sunnah wa Jama’ah dan berbeda tegas dengan Mu’tazilah. Dalam masalah sifât syekh Nafis lebih dekat kepada Ahl Sunnah wal Jama’ah dan Mu’tazilah. Kedua, dalam mencapai musyahadah salik harus membebaskan sifât-sifât kemanusiaan dan menghindari syirik khafi. Ketiga, inti dari ajaran Wahdah as-syuhûd syekh Nafis adalah mengenal Tuhan dan perjumpaan dengan Tuhannya (Liqa Billah), dengan tetap berpegang teguh kepada syari’at Muhammad Saw, agar tidak terjerumus dalam ke-fasiq-an ataupun ke-zindiq-an. Dalam istilah yang lebih populer dikenal dengan syariat yang berhakikat dan hakikat yang bersyariat”. Kata kunci: Syekh Muhammad Nafis, tauhid, bibliografis, normatif, content analysis, sui generis, ilmiah-cum-doctriner, simpatetik ilmiah, Wahdah al-syuhûd, musyahadah.
vi