KNIT-2 Nusa Mandiri
ISBN: 978-602-72850-1-9
PENCARIAN JALUR TERPENDEK DARI RUMAH MENUJU CANDI JIWA BATUJAYA MENGGUNAKAN ALGORITMA A-STAR Popy Purnamasari Wahid Suyitno Ilmu Komputer, STMIK Nusa Mandiri Jakarta Jl. Salemba Raya No. 5 Jakarta Pusat email:
[email protected]
ABSTRACT: The shortest path search become indispensable when tourists and researchers who have never visited tourist attraction on the Temple of the Jiwa Batujaya. At this time the information about the Temple of the Jiwa Batujaya already scattered around the internet but yet no journalist who create articles specifically about the shortest path leading to the Temple of the Jiwa Batujaya. Therefore, the writer made a special case study about finding the shortest way from house (the writer's house) to the Temple of the Jiwa Batujaya. His goal was to find alternative paths with shortest path search from the location of the start toward the Temple of the Jiwa Batujaya. This research used the Qualitative Approach, data collection based on Google Maps and observations directly. For the shortest path search problem resolution using A-Star Algorithms. A-Star algorithm is used to find the shortest path from 10 points (10 streets) and 4 branches (alternative route). The shortest path search results using A-Star Algorithm to facilitate tourists and researchers found the location of the temple Jiwa Batujaya by saving search time. Keywords: A-Star Algorithm, Google Maps, Shortest Path, Tourist Attractions
PENDAHULUAN Karawang adalah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Salah satu potensi yang membanggakan, Sektor Pariwisata Karawang memiliki banyak Objek Wisata yang menarik untuk dikunjungi Wisatawan Lokal maupun Macanegara khususnya Objek Wisata Cagar Budaya Nasional “Candi Jiwa Batujaya” berlokasi diantara dua Desa yaitu Desa Segaran, Kecamatan Batujaya dan Desa Telagajaya, Kecamatan Pakisjaya. Candi Jiwa Batujaya adalah Candi peninggalan Kerajaan Budha. Menurut Bapak. Sunarto selaku Koordinator Juru Pelihara yang penulis jumpai di Candi Blandongan Senin, 30 Mei 2016 pukul 11:00 WIB menyampaikan informasi bahwa “Candi Jiwa Batujaya terbuat dari Batu bata merah setiap bangunan candi berbeda bentuk dan nama. Ditemukan pada Tahun 1984, Candi Jiwa berasal dari dua masa yaitu Abad ke-5 hingga Abad ke-7 Kerajaan Tarumanegara dan Abad ke-7 hingga Abad ke-10 masuk pengaruh Kerajaan Sriwijaya, bedasarkan tes Karbon sampel bawah Candi menemukan penanggalan yang lebih tua yaitu dari Abad ke-2. Sejak tahun 1984 hingga tahun 2016 ditemukan 57 situs Candi namun baru 4 Candi selesai dipugar. Rata-rata pengunjung tahun 2000 hingga tahun 2009 berjumlah 2500 orang perbulan dan ada peningkatan ditahun 2010 hingga tahun 2016 berjumlah 3500 orang perbulan diluar acara Waisak.” Berdasarkan buku Pengunjung di Museum Situs Cagar Budaya Batujaya bahwa Pengunjung semakin meningkat maka dibutuhkan informasi Jalur terpendek menuju
Candi Jiwa Batujaya untuk mempermudah Wisatawan menemukan lokasi Candi Jiwa Batujaya. Google Maps adalah Peta dunia geratis secara online yang memiliki kemampuan dalam pencarian jalur terpendek. Ada banyak Algoritma yang digunakan untuk mencari jalur terpendek namun berdasarkan penelitian perbandingan Algoritma A-Star dan Dijkstra Berbasis Webgis untuk pencarian jalur terpendek, didapat kesimpulan bahwa Algoritam A-Star dan Dijkstra akan menghasilkan nilai yang sama, namun memiliki berbedaan dalam segi kecepatan. Pada Algoritma A-Star memiliki lama proses yang lebih cepat 0,8 ms, dibandingkan Algoritma Dijkstra rata-rata 1.46 ms dari lima kali percobaan (Irsyad, 2015). Berdasarkan penjelasan yang diuraikan, maka pencarian jalur terpendek menggunakan Algoritma A-Star dari Rumah penulis di Jl. Amansari, Desa Amansari No.17, Kecamatan Rengasdengklok menuju Candi Jiwa Batujaya dengan ketentuan mencari jalur terpendek dari 10 titik (10 Jalan) dan 4 cabang (4 Alternatif rute tujuan). BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berjenis Kualitatif. Penelitian Kualitatif adalah Penelitian dengan menggunakan Metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenomena dengan cara mendeskripsikan data dan fakta melalui katakata secara menyeluruh terhadap subjek penelitian (Mulyana, 2008). Metode yang
169
KNIT-2 Nusa Mandiri digunakan dalam penelitian Kualitatif dengan Metode Pengumpulan data berupa Observasi, Wawancara, Studi Dokumen (Martina, 2014). Penulis menggunakan Metode Kualitatif dengan Metode Pengumpulan data, sebagai berikut: 1. Observasi, Penulis melakukan pengamatan secara langsung dengan mengunjungi Lokasi Objek Wisata Candi Jiwa Batujaya, Senin Pagi, 30 Mei 2016 berangkat pukul 08.51 WIB sampai ke lokasi pukul 10.46 WIB. Penulis mengamati Seluk beluk rute perjalanan dengan menggunakan Mobil Kendaraan umum. 2. Wawancara, penulis melakukan wawancara langsung tanya jawab dengan Bapak. Sunarto selaku Koordinator Juru Pelihara Komplek Percandian Batujaya dan Staff Museum Situs Cagar Budaya Batujaya Bapak. Lili Suhaeli. 3. Studi Dokumen, penulis mengumpulkan Buku-buku teks, Jurnal dan artikel di internet yang relevan dengan masalah penelitian ini. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi atau liburan (Yulianingsih, 2010). Candi adalah sebuah bangunan untuk memuliakan orang yang telah meninggal, khususnya untuk para raja dan orang-orang termuka. Dalam arti bukan orang yang meninggal dikuburkan dalam candi, melainkan bermacam-macam benda yang dinamakan prapih dan dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari sang raja yang telah bersatu kembali dengan dewa panitisnya (Bpcbjambi, 2014). Algoritma A-Star adalah sebuah graph atau metode pohon pencarian yang digunakan untuk mencari jalan dari sebuah node awal ke node tujuan (goal node) yang telah ditentukan. Metode ini menggunakan “estimasi heuristic” h (x) pada setiap node untuk mengurutkan setiap node x berdasarkan estimasi rute terbaik yang melalui node tersebut.Algoritma A-Star mencari jalur dengan cost terkecil dari node awal ke node berikutnya sampai mencapai node tujuan. Dalam penentuan rute terbaik, A-Star memiliki suatu fungsi yang dinotasikan dengan f (x) untuk menetapkan estimasi cost yang terkecil dari jalur yang dilalui node x. Adapun fungsi f (x) dapat dirumuskan sebagai berikut: f (x) = h (x) + g (x) (Irsyad, 2015). Google Maps adalah Aplikasi Peta Online sejak diluncurkan pada tahun 2007, Google Maps menjadi salah satu pilihan pengguna internet untuk melihat peta dunia secara online. Beberapa fitur yang ada di Google Maps mampu menampilkan peta dunia, foto satelit, kepadatan jalan pada saat-saat tertentu,
170
ISBN: 978-602-72850-1-9 topografi suatu tempat, serta fasilitas street view atau pencitraan tingkat jalan (Mario AP, 2010). HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk mengetahui jalur terpendek menggunakan Algoritma A-Star maka penulis mengambil studi kasus jarak terpendek antara Rumah penulis di Jl. Amansari, Desa Amansari No.17, yang sangat dekat dengan Kantor Desa Amansari, Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat menuju Candi Jiwa Batujaya di Jl. Segaran, Desa Segaran, Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Agar didapat hasil pengukuran, penulis menggunakan Peta digital Google Maps untuk mengetahui jalur-jalur yang akan dilalui. Tujuan node dihasilkan dari proyeksi Google Maps, dimana pengambilan node berdasarkan persimpangan jalan, penulis melakukan Observasi lapangan kemudian menganalisis pada Google My Maps, sehingga menghasilkan proyeksi Google My Maps. Hasil dari proyeksi gambar Google Maps dapat dilihat sebagai berikut:
Sumber : Google Maps (2016) Gambar 1. Proyeksi gambar Google Maps
KNIT-2 Nusa Mandiri
ISBN: 978-602-72850-1-9 F = Jl. Perempatan Kutagandog (2.3) G = Jl. Kertasari (0.13) H = Jl. Medang Asem (0.9) I = Jl. Pasar Batujaya (14.0) J = Jl. Segaran (13.6) Menghitung Heuristik Rumus jarak, sebagai berikut:
Sumber : Google My Maps (2016) Gambar 2. Proyeksi gambar Google My Maps Penulis mengumpulkan data yang diperlukan untuk proses penelitian dengan cara mengamati objek penelitian secara langsung ketempat yang diperlukan, adapun objek penelitian yang penulis maksud adalah jumlah nama jalan dari Rumah Penulis menuju Candi Jiwa, kemudian penulis menghitung jarak tempuh jalan-jalan tersebut dan penulis menyusun hasilnya menjadi Graf - graf sebagai berikut: A
Dengan menggunakan rumus diatas, maka perhitungan dari semua titik dapat dilihat sebagai berikut: A (0.0) ke B (1.6) =
= 6.08
B (1.6) ke C (1.9) =
=3
B (1.6) ke D (2.0) =
= 6.08
=
= 3.16
=
=
C (1.9) ke E (0.6)
C (1.9) ke G (0.13) 4.12
D
B
E
C
D (2.0) ke E (0.6) =
= 6.3
=
= 3.60
E (0.6) ke F (2.3) F E (0.6) ke G (0.13) G
H
I
J
Sumber : Observasi Lapangan Penulis (2016) Gambar 3. Graf Jalur Pendek Observasi Setiap index mewakili jarak 200 Meter
=
=7
F (2.3) ke G (0.13) = = 10.19 H (0.9) ke I (14.0) =
A = Jl. Amansari (0.0) = 16.64 B = Jl. Terminal Rengasdengklok (1.5) I (14.0) ke J (3.16) C = Jl. Tugu Proklamasi (1.9)
= = 19.41
D = Jl. Pasar Rengasdengklok (2.0) E = Jl. Karya Bhakti (0.6)
171
KNIT-2 Nusa Mandiri
ISBN: 978-602-72850-1-9
Langkah pencarian jalur terpendek dengan A-Star setelah nilai heusristik dari masing-masing node didapat maka mencari f (n) menggunakan A-Star. Jarak dari titik awal ke node n adalah g (n) + h (n) merupakan perkiraan jarak terpendek dari titik n ketitik tujuan, f (n) adalah Perkiraan solusi dengan jarak terpendek melalui n. Proses pencarian dengan Algoritma A-Star dengan menentukan antara jarak sebenarnya, jarak perkiraan dan Notasi Matematika, maka rumusnya sebagai berikut: f (n) = h (n) + g (n)
A (0.0) B (1.6)
D (2.0)
dimana, h (n) = Nilai Heuristik antara Koordinat. g (n) = Jarak Koordinat ke titik tujuan. f (n) = Perkiraan solusi dengan jarak terpendek melalui n.
C (1.9) G (0.13) H (0.9)
Titik B ada 2 cabang titik C dan D maka f (n) yang didapat menghasilkan biaya paling kecil yaitu C.
I (14.0)
A (0.0)
J (3.6)
B (1.6)
D (2.0)
Sumber : Observasi Lapangan Penulis (2016) Gambar 5. Menghitung Heuristik jalan A ke J C (1.9) G (0.13)
Sumber : Observasi Lapangan Penulis (2016) Gambar 4. Menghitung Heuristik Jalan A ke G f (n) = h (n) + g (n) = 6.08 + 1.6 = 7.68 f (n) = h (n) + g (n) = 3 + 6.08 = 9.08 f (n) = h (n) + g (n) = 6.08 + 3.6 = 9.68 f (n) = h (n) + g (n) = 3.16 + 4.12 = 7.28
172
f (n) = h (n) + g (n) = 6.08 + 1.6 = 7.68 f (n) = h (n) + g (n) = 3 + 6.08 = 9.08 f (n) = h (n) + g (n) = 6.08 + 3.6 = 9.68 f (n) = h (n) + g (n) = 3.16 + 4.12 = 7.28 f (n) = h (n) + g (n) = 6.3 + 7 = 13.3 f (n) = h (n) + g (n) = 3.60 + 10.19 = 13.79 f (n) = h (n) + g (n) = 16.64 + 19.41 = 36.05
KNIT-2 Nusa Mandiri Maka f (n) total 19.86, karena 1 titik koordinat mewakili 200 meter jarak sebenarnya adalah: 19.86 x 200 = 19.372 Km. Jalur terpendeknya adalah: A – B – C – G – H – I – J Rumah penulis di Jl. Amansari, Jl. Terminal Rengasdengklok, Jl. Tugu Proklamasi, Jl. Kertasari, Jl. Medang asem, Jl. Pasar Batujaya, Jl. Segara. Rute Perjalanan jalur terpendek A – B – C – G – H – I – J Wisatawan akan melintasi lokasi Objek Wisata Tugu Kebulatan Tekad Rengasdengklok, Wisatawan sebaiknya menggunakan Kendaraan pribadi seperti Motor atau Mobil pribadi karena jalannya sedikit sempit dan jarang ada kendaraan umum yang lewat hanya ada Becak atau Kendaraan Tradisional namun jangan khawatir karena disetiap jalan tersebut banyak Warung dan Bengkel yang menyediakan bensi eceran. Sedangkan Wisatawan yang berwisata bersama rombongan bisa menggunakan Bis sebaiknya melalui jalan sesuai rute perjalanan pada Google Maps namun Jl. Pasar Rengasdengklok banyak Para pedagang, Mobil Angkutan Umum, Ojek dan Becak jadi perjalanan akan terasa sedikit lama karena macet. Pengalaman penulis saat melakukan obeservasi lapangan menuju Candi Jiwa Batujaya, penulis pertama menganalisis rute jalan di Google Maps total jarak tempuh dari Rumah penulis ke Candi Jiwa Batujaya sekitar 27,7 Km selama 48 Menit. Kemudian penulis Berangkat Pagi Pukul 08.51 WIB menggunakan kendaraan umum, Naik Angkot warna biru jurusan Pasar Rengasdengklok berhenti di Jl. Perempatan Kutagandog, Pukul 09.06 WIB bayar Rp. 3000 dijalan terlihat papan hijau sekitar 23 Km lagi menuju Candi Jiwa Batujaya, kemudian penulis jalan kaki sedikit ke pangkalan Angkot dan Naik Angkot Warna Merah berhenti di Terminal atau Pasar Batujaya, Pukul 10.26 WIB bayar Rp. 8000 terakhir Naik Ojek sampai ke lokasi Candi Jiwa Batujaya, Pukul 10.46 WIB bayar Rp. 10.000. Untuk Tiket Masuk Lokasi Museum Situs Cagar Budaya Batujaya harganya sangat murah. Dilokasi Museum sangat rapih dan indah penuh dengan bunga juga terdapat Saung-saung kayu untuk beristirahat, di pintu belakang Museum bisa langsung menuju Candi Jiwa dan Candi Blandongan namun Wisatawan harus berjalan kaki di jalan setapak diantara persawahan yang luas. Dipertengahan jalan wisatawan akan melihat ada Warung yang menyediakan jajanan ringan dan air minum kemasan. Sebaiknya Wisatawan menggunakan Topi atau Payung lipat karena biasanya di Lokasi Candi Jiwa Panas.
ISBN: 978-602-72850-1-9 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pencarian jalur terpendek mempermudah menemukan lokasi Objek Wisata Candi Jiwa Batujaya dengan waktu yang singkat. 2. Algoritma A-Star memberikan jalur terdekat yang akurat dan mudah dipelajari. 3. Dalam proses penelusuran, Algoritma A-Star tidak mengujungi semua jalur jika titik tujuan sudah ditemukan. Berdasarkan kesimpulan, maka perlu diberikan saran kepada pihak Staff Museum dan pihak-pihak yang terkait yaitu dengan menyarankan: 1. Aspek Manajerial yaitu: Pihak Staff Museum seharusnya memanfaatkan Teknologi internet untuk Promosi Objek Wisata Candi Jiwa Batujaya seperti membuat Website Resmi yang terkoneksi Akun Jejaring sosial tentang Informasi terupdate Candi Jiwa Batujaya seperti Kontak Staff Museum yang bisa dihubungi, Sejarah Candi Jiwa Batujaya dan Museum, Rute perjalanan jalur terpendek menuju Candi Jiwa Batujaya dari berbagai arah, Pesan Tiket Museum, Prestasi yang pernah diraih Objek Wisata Candi Jiwa Batujaya, Kebudayaan dan Keramahan Penduduk sekitar Candi Jiwa Batujaya, Jadwal Acara misalkan jadwal pelaksanaan Acara Waisak dan lainnya, Grafik Jumlah Data Pengunjung perbulannya, Daftar Nama orang – orang terkenal atau Nama Instansi yang pernah berkunjung ataupun melakukan penelitian di Lokasi Candi Jiwa Batujaya, Artikel Kuliner Khas Kecamatan Batujaya dan Aksesoris Khas Kecamatan Batujaya yang dijual di Warung sekitar Candi Jiwa Batujaya, Jasa penyewaan Payung bila cuaca panas atau hujan, Jasa Fotografer, Video dokumenter dan lainnya. 2. Aspek Penelitian Selanjutnya yaitu, Pengembangan Penelitian untuk para Peneliti sebaiknya melanjutkan penelitian ini membuat Aplikasi Pencarian Jalur terpendek dari titik awal di Bandara Soekarno – Hatta menuju Candi Jiwa Batujaya pada Platform Android untuk mempermudah Wisatawan mengakses informasi. Menganalisis potensi Objek Wisata Candi Jiwa Batujaya dalam upaya Meningkatan Pendapatan Ekonomi Penduduk Kecamatan Batujaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat berhasil menyelesaikan pembuatan Jurnal ini dengan baik. Saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Ketua Seminar Nasional KNIT II STMIK Nusa Mandiri.
173
KNIT-2 Nusa Mandiri 2. 3.
4. 5. 6.
Panitia Informasi Seminar Nasional KNIT II STMIK Nusa Mandiri. Bapak. Dr. Windu Gata, M.Kom. Selaku Dosen Mata kuliah Algorithms and complexity. Bapak. Sunarto selaku Koordinator Juru Pelihara Komplek Percandian Batujaya. Bapak. Lili Suheli selaku Staff Museum Situs Cagar Budaya Batujaya. Mamah. Sri Agung Mulyaningsih binti Wasita selaku orangtua penulis yang selalu medoakan keselamatan dan kesuksesan penulis dan selalu memotivasi penulis. DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Maria. (2010). Keliling dunia dengan Google Earth dan Google Maps. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Bpcbjambi. (2014, Febuari). Apa itu Candi?. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjam bi/2014/02/08/apa-itu-candi/. Irsyad, Muhammad. (2015, Desember). Aplikasi Pencarian Gedung dan Ruangan Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau pada Platform Android menggunakan Algoritma A-Star (A*). Jurnal CoreIT, Vol.1, No.2 ISSN: 2460-738X. Mario AP, Yeremias Eduward. (2010). Hebatnya Google Maps dan Pintarnya Google Street. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Martina, Sofa. (2014, Desember). Dampak Pengelolaan Taman Wisata Alam Kawah Putih terhadap Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat. Jurnal Pariwisata, Vol.1, No.2 ISSN: 2355-658781. Mulyana, Deddy. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Setiabudi, Djoni H, & Tj, Ledy Joanne. (2015). Rute dan Peta Interaktif Angkutan Kota di Surabaya dengan Responsive Website. Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) (Hal.A-103). Jakarta: LPPM BSI. Syabaniah, Nurafifah Rifa. (2015, 8 Agustus). Tinjauan Kualitas Informasi dari Sistem Pembalajaran (Studi Kasus SMK Nurul Islam Cianjur). Jurnal Konferensi Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (KNIT) ISBN: 978-602-72850-0-2. Yulianingsih, Tri Maya. (2010). Jelajah Wisata Nusantara. Yogyakarta: Medpress. Zebua, Manahati. (2016). Inspirasi Pengembangan Pariwisata Daerah. Yogyakarta: Deepublish.
174
ISBN: 978-602-72850-1-9