ABSTRACT The Influence of Operational Audit and internal Control Decisions effectivity selling (Survey at manufacturing companies in Tasikmalaya) Compiled : IRMA PRATIWI AGUSTINI 093403128 The Aims of research are (1) to know operational audit, internal control and effectivity of Selling (2) to know relation operational audit and internal control (3) to know operational audit influence partially on effectivity of Selling (4) to know internal control influence partially on effectivity of Selling (5) to know operational audit and internal control influence simultaneously on effectivity of Selling. This watchfulnes method using analytical descriptive method with approaches survey. The analysis tools are correlation analysis to examine the relationship between operational audit of internal control in manufacturing companies in Tasikmalaya and the linear regression method of path analysis to determine the effect of operational audits and internal control either partially or simultaneously to the effectivity of Selling in manufacturing companies in Tasikmalaya. With significance level (α) of 0.05 is used. the results of this study indicate that (1) operational audit,internal control and effectivity of Selling are good, (2) there is a strong relationship between the operational audit of internal control (3) operational audit influence partially significant on effectivity of Selling (4) internal control influence partially significant on effectivity of Selling (5) operational audit and internal control influential simultaneous significant on effectivity of Selling. Keywords: operational audit, internal control, effectivity of Selling.
ABSTRAK PENGARUH AUDIT OPERASIONAL DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP EFEKTIVITAS PENJUALAN (Survey pada Perusahaan Industri Manufaktur Skala Menengah di Tasikmalaya)
Oleh : IRMA PRATIWI AGUSTINI 093403128 Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui audit operasional, pengendalian intern,dan efektivitas penjualan (2) Untuk mengetahui hubungan audit operasional dengan pengendalian intern (3) Untuk mengetahui pengaruh audit operasional secara parsial terhadap efektivitas penjualan (4) Untuk mengetahui pengaruh pengendalian intern secara parsial terhadap efektivitas penjualan (5) Untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan pengendalian intern secara simultan terhadap efektivitas penjualan. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan survey. Alat analisis yang digunakan adalah analisis korelasi untuk melihat hubungan antara audit operasional dengan pengendalian intern pada perusahaan manufaktur di Tasikmalaya dan dengan regresi linier metode path analysis untuk mengetahui pengaruh audit operasional dan pengendalian intern baik secara parsial maupun simultan terhadap efektivitas penjualan pada perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya. Dengan taraf signifikan (α) yang digunakan sebesar 0,05. hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Audit operasional, pengendalian intern, dan efektivitas penjualan sudah baik,(2) Terdapat hubungan yang kuat antara audit operasional dengan pengendalian intern (3) Audit operasional secara parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penjualan (4) Pengendalian intern secara parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penjualan (5) Audit operasional dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penjualan. Kata Kunci : Audit Operasional, Pengendalian Intern, Efektivitas Penjualan
PENDAHULUAN Perkembangan dalam dunia usaha yang pesat pada era globalisasi saat ini mengakibatkan munculnya perusahaan – perusahaan baru yang siap bersaing dengan perusahaan yang telah ada. Perusahaan baru tersebut ada yang dari dalam maupun luar negeri. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut diperlukan suatu aktivitas dan sarana. Dalam suatu perusahaan, penjualan merupakan aktivitas yang sangat penting untuk memperoleh laba. Oleh karena itu penjualan harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik agar efektif dan efisien, sehingga dapat menghasilkan laba yang maksimal untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Di Tasikmalaya saat ini banyak terdapat perusahaan, diantaranya perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur. Perusahaan yang tergabung dalam industri manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku, mengolah bahan baku menjadi bahan jadi, kemudian menjualnya. Perusahaan manufaktur disini dimaksudkan adalah perusahaan yang melakukan kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi, yang mana produk yang dihasilkan itu berbagai jenis industri. Menurut catatan dinas perindustrian dan perdagangan di Tasikmalaya, penggolongan perusahaan industri manufaktur terdiri dari pabrik pengolahan kayu, kopi, gula, plastik, kecap da sambal, sabun dan lain-lain yang belum terklasifikasi.
Dalam perusahaan manufaktur, pendapatan diperoleh dari penjualan produk yang dihasilkan perusahaan. Bertambahnya jumlah pelanggan, jumlah pemasok, jumlah dana yang dibutuhkan, merupakan tanda bahwa perusahaan semakin berkembang. Sejalan dengan berkembangnya perusahaan, maka semakin luas dan rumit kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Ruang lingkup pengendaliannya juga semakin luas. Keadaan ini mengakibatkan sejumlah operasi yang merupakan tanggung jawab manajemen semakin meningkat dan kompleks, sehingga manajemen akan menghadapi kesulitan dalam menjalankan fungsi pengendalian terhadap setiap tahapan operasi perusahaan. Di lain pihak, manajemen dituntut untuk mengelola perusahaan secara efektif dan efisien. Agar manajemen dapat dilakukan secara efektif,
maka diperlukan suatu
pengendalian yang baik. Alat pengendalian tersebut adalah suatu pengendalian intern yang terdiri dari kebijakan dan prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang memadai untuk melindungi aktiva, efisiensi, efektivitas, operasi dan ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku serta meyakinkan ketelitian dan keandalan data akuntansi. Salah satu aplikasi yang penting dari pengendalian intern adalah audit operasional yang dilakukan baik secara keseluruhan maupun terhadap salah satu bagian di dalam perusahaan secara terus menerus. Audit operasional dilakukan agar tidak terdapat penyimpangan – pengimpangan, untuk menilai kelayakan pengendalian intern dan efektifitas penjualn serta menilai kualitas dari aktivitas yang telah dijalankan perusahaan.
Bagi perusahaan manufaktur audit operasional merupakan kegiatan perusahaan yang sangat penting, yang mana dengan adanya audit operasional pihak manajemen dapat mengukur dan mengevaluasi pihak perusahaan sehingga dapat memberikan informasi yang benar dan objektif bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan. Audit operasional merupakan audit atas operasi yang dilaksanakan dari sudut pandang manajemen untuk menilai ekonomis, efisiensi, dan efektivitas dari setiap atau seluruh
operasi.
Manajemen
harus
mencari
lebih
banyak
informasi
untuk
mempertimbangkan mutu operasi dan melakukan perbaikan operasional, yang mana kegiatan tersebut harus berjalan dengan baik sesuai dengan apa yang telah ditetapkan sebelumnya. Bagi perusahaan manufaktur sendiri, efisiensi penjualan merupakan faktor yang sangat penting, yang mana tugas dari audit operasional adalah untuk membantu meningkatkan pengendalian intern dan efektivitas penjualan perusahaan. Selain itu dengan adanya pengendalian intern maka pihak perusahaan dapat mengetahui apakah penjualan yang dilakukan telah efektif sesuai dengan strategi perusahaan. Dengan pelaksanaan audit operasional dan pengendalian intern sangatlah penting sehingga diharapkan efektivitas penjualan perusahaan dapat tercapai yaitu kegiatan penjualan dari suatu perusahaan telah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA Audit operasional merupakan suatu studi kasus atas operasi, manajerial atau performa dari aspek-aspek yang dipilih pada kegiatan operasional. Audit operasional dapat dilakukan oleh pemeriksaan intern, pemeriksaan (Auditor) pemerintah atau akuntan independen audit operasional dalam beberapa hal utama padaarah yang ingin dicapai dari hasil pemeriksaan. Menurut Amin Wijaya Tunggal (2008 : 2) Audit Operasional adalah proses yang sistematis untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas kegiatan suatu organisasi dalam prosesnya untuk mencapai tujuan organisasi tersebut, dan keekonomisan operasi organisasi yang berada dalam pengendalian manjemen serta melaporkan kepada orang-orang yang tepat atas hasil-hasil evaluasi tersebut beserta rekomendasi untuk perbaikan.” Menurut Amin Wijaya Tunggal (2008 : 28) ada empat tahap dalam audit operasional, yaitu: “Empat tahap dalam audit operasional:” 1. Memilih Auditee 2. Merencanakan Audit Operasional 3. Melaksanakan Audit 4. Pelaporan dan Tindak lanjut.” (2008:28). Pengendalian intern dirancang untuk membantu proses yang dijalankan oleh manajemen terutama dalam pelaksanaan pengendalian terhadap aktiva perusahaan, agar dalam pelaksanaan berjalannya perusahaan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah digariskan dan ditetapkan oleh manajemen. COSO (The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission) :
Pengendalian Internal adalah Sebuah proses yang dihasilkan oleh Dewan Direktur, Manajemen, dan Personel Lainnya, yang didesain untuk memberikan jaminan yang masuk akal yang memperhatikan tercapainya tujuan-tujuan. Menurut Mulyadi (2002 : 183) menyebutkan lima komponen pokok atau elemen-elemen pengendalian intern : 1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran risiko oleh manajemen. 3. Aktivitas pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat pertanggung jawaban dengan sasaran yang harus dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Penjualan merupakan bagian dari fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi suatu perusahaan karena sumber pendapatan baik penjualan barang atau penjualan jasa. Oleh karena itu, semakin pandai suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatan penjualannya, maka semakin besar pulla bagi perusahaan tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkannya. Efektivitas penjualan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara meningkatkan kuantitas atau volume penjualan dengan melihat kemampuan perusahaan dalam menyalurkan barang – barang, kebijaksanaan, strategi yang diterapkan oleh perusahaan agar penjualan efektif (Mulyadi, 2002 :234)
METODE PENELITIAN Objek Penelitian dlam penelitian ini adalah survey perusahaan manufaktur menengah diKota Tasikmalaya. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan survey (Mohammad Nazir, 2005:56). Dan penelitian ini yang dilakukan dengan mengungkap peristiwa atau data-data yang telah lalu. Metode ini yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang. Dengan melalui metode ini penulis memusatkan gambaran pemecahan yang sedang berlangsung.Menghitung dengan menggunakan sofware dan menggunakan teknik analisis data yaitu uji validitas, ujui realibilitas dan path analysis. 1) Penetapan hipotesis operasional : Ho : X 1 X 2 = 0
Tidak Terdapat Hubungan Audit Operasional Dengan Pengendalian Intern.
Ha : X 1 X 2 0
Terdapat
Hubungan
Audit
Operasional
Dengan
Pengendalian Intern. Ho : Y X1 = 0
Audit Operasional Secara Parsial Tidak Berpengaruh Terhadap Efektivitas penjualan.
Ha : Y X1 0
Audit Operasional Secara Parsial Berpengaruh Signifikan Terhadap Efektivitas penjualan.
Ho : Y X 2 = 0
Pengendalian Intern Secara Parsial Tidak Berpengaruh Signifikan Terhadap Efektivitas penjualan.
Ha : Y X 2 0
Pengendalian
Intern
Secara
Parsial
Berpengaruh
Berpengaruh Terhadaop Efektivitas penjualan.
Ho : Y X1 = Y X 2 = 0 Audit Operasional Dan Pengendalian Intern Secara Simultan Tidak Berpengaruh Efektivitas penjualan.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban responden atas pertanyaan yang diberikan memiliki validitas (keabsahan) atau tidak. Valid tidaknya suatu data dapat diuji dengan mengkorelasikan antara skor yang diperoleh pada masingmasing item pertanyaan, dengan skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua skor pertanyaan. Apabila korelasi antara skor total dengan skor masing-masing pertanyaan signifikan, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur yang digunakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana responden dapat dipercaya dan diandalkan atas pertanyaan yang diberikan. Dengan kata lain, bahwa pengukuran konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap objek yang sama dan dengan alat ukur yang sama. Dengan bantuan program SPSS ver.19, adapun hasil perhitungannya untuk Audit Operasional terhadap nilai r hitung sebesar 0,773, dan untuk Pengendalian Intern nilai r hitung sebesar 0,773 lebih besar dari r tabel. Berarti bahwa data yang digunakan reliabel, yang artinya pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner untuk audit operasional dan pengendalian intern yang diajukan tersebut konsisten didalam mengukur gejala yang sama.
Hubungan Audit Operasional terhadap Pengendalian Intern Pada Perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 yang terdapat dalam tabel correlation, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,838 yang menunjukan besarnya hubungan atau pengaruh antara variabel X1 (Audit Operasional) dengan variabel X2 (Pengendalian Intern) mempunyai hubungan yang positif yaitu sebesar 0,838 atau 83,8 % dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,001, karena 0,001 < 0.005 berarti tolak Ho dan terima Ha yang berarti terdapat hubungan antara X1 (Audit Operasional) dan X2 (Pengendalian Intern) secara signifikan.
Pengaruh secara Parsial Audit Operasional terhadap Efektivitas Penjualan pada Perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya. Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS versi 16.0, besar pengaruh audit operasional terhadap Efektivitas penjualan koefisien beta (ß) atau koefisien standar (standarized coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh audit operasional terhadap Efektivitas penjualan pada perusahaan manufaktur adalah sebesar 0,349 dengan nilai determinasinya adalah sebesar 0,121 atau sebesar 12,1%. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X1 terhadap variabel Y melalui variabel X2 adalah sebesar 0,199 atau sebesar 19,9%. Dengan kriteria penolakan jika Ho jika thitung>ttabel ,diperoleh nilai thitung sebesar 4,132 dan ttabel sebesar 2,262 dengan taraf signifikansi α sebesar 5%. Maka thitung > ttabel ( 4,132 > 2,262 ) Dengan demikian kaidah keputusannya adalah tolak Ho dengan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05, yang artinya bahwa audit operasional (X 1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Efektivitas penjualan perusahaan (Y)
Pengaruh Secara Parsial Pengendalian Intern terhadap Efektivitas Penjualan pada Perusahaan Manufaktur di Tasikmalaya Berdasarkan pengolahan data menggunakan SPSS 19.00, besar pengaruh pengendalian intern terhadap efektivitas penjualan koefisien beta(ß) atau koefisien standar (standarized coefficients). Nilai koefisien beta (ß) untuk pengaruh pengendalian intern terhadap efektivitas penjualan pada perusahaan manufaktur adalah sebesar 0,681 dan koefisien determinasinya adalah sebesar 0,463 atau sebesar 46,3 %. Sedangkan pengaruh tidak langsung variabel X2 terhadap variabel Y melalui variabel X1 adalah sebesar 0,199 atau sebesar 19,9%.
Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung>ttabel ,diperoleh nilai thitung sebesar 8,061 dan ttabel sebesar 2,262 dengan taraf signifikansi α sebesar 5% sehingga t hitung > ttabel (8,061 > 2,262) dengan tingkat signifikan 0,000 < 0,05. Maka thitung>ttabel. Dengan demikian kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05, yang artinya bahwa pengendalian intern (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penjualan (Y).
Pengaruh Secara Simultan Audit Operasional dan Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas penjualan. Berdasarkan hasil perhitungan path analysis menggunakan SPSS versi 19.0, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R Square/R 2 (koefisien determinasi). Nilai R menunjukan besarnya hubungan atau korelasi antara audit operasional dan pengendalian intern terhadap efektivitas penjualan sebesar 0,991.
Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) menunjukan besarnya pengaruh antara audit operasional dan pengendalian intern terhadap efektivitas penjualan, yaitu sebesar 0,983 atau 98,3%. artinya 98,3% variabilitas variabel efektivitas penjualan dipengaruhi secara simultan oleh variabel bebas yang dalam hal ini adalah audit operasional dan pengendalian intern. Pengaruh variabel lainnya (faktor residu) terhadap efektivitas penjualan selain audit operasional dan pengendalian intern adalah sebesar 13,41 %. Dari perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 231,722 dan Ftabel sebesar 4,46 sehingga Fhitung > Ftabel (231,722 > 4,46) dengan tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih kecil dari tingkat α = 0,05. Dikarenakan Fhitung > Ftabel dan tingkat signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka kaidah keputusannya adalah tolak Ho atau terima Ha, artinya audit operasional dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh signifikan terhadap efektivitas penjualan.
SIMPULAN Audit Operasional berpengaruh dan Pengendalian Intern secara Simultan Berpengaruh Signifikan terhadap Efektivitias Penjualan pada Perusahaan Manufaktur Menengah diKota Tasikmalaya.Hal ini bahwa semakin baik Audit Operasional dan Pengendalian Intern maka akan mudah tercapainya Efektivitas Penjualan.Faktor lain yang memperngaruhi Efektivitas Penjualan pada Perusahaan Manufaktur Menengah diKota Tasikmalaya yaitu diharapkannya mengevaluasi anggaran untuk pengeluaran biaya, hendaknya melakukan audit operasional dan pengendalian intern secara berkala sehingga efektivitas penjualan dapat ditingkatkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes dan Hoesada. 2009. Audit Operasional. Jakarta: Salemba Empat. Amin Widjaya Tunggal. 2002. Audit Operasional Pengantar. Jakarta: Harvarindo. Amir Abadi Jusuf. 2003. Audit Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Arens, and Loebbecke. 2003. Auditing and Interated Approach Alih Bahasa Amir Abadi Jusuf Jakarta: Salemba Empat. Azhar Susanto.2008. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya. Basu Swastha dan Ibnu Sukotjo.2001. Manajemen Pemasaran. Bandung. BPKP. 2003. Pedoman Audit Operasional atas Tugas dan Kegiatan Unit Kerja BPKP. Jakarta. Genny M. Yudawinata. 2002. Pengaruh Pelaksanaan Audit Operasional Terhadap Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi . Tasikmalaya. Universitas Siliwangi. Hansen & Mowen.2004. Manajemen Biaya Alih Bahasa oleh Thomson Learning. Jakarta : Salemba Empat. Henry Simamora. 1999. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Hiro Tugiman. 2002. Standar Profesional Auditing Internal. Yogyakarta: Kanasius. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Publik. Jakarta: Salemba Empat. Kusnaedi. 2005. Cara Menggunakan dan Menggunakan Path Analysis. Bandung: Alfabeta Bandung. Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Kesatu. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat. Mulyadi. 2002. Akuntansi Biaya. Edisi Lima. UGM Yogyakarta. Yogyakarta : Aditya Media. Nina Anggraini Ginting. 2011. Pengaruh Tindak Lanjut Produksi Rekomendasi Audit Operasional Terhadap Efisiensi Pengendalian Biaya Produksi. Nurkurniasih .2009. Pengaruh Audit Operasional Terhadap Efisiensi Produksi. Rahmatuloh Husnie Rhamdani. 2012. Pengaruh Audit Operasional dan Pengendalian Intern Terhadap Efektivitas Penjualan.
Sugiyono. 2006. Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sukrisno Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta. Yuyun Supriyati. 2005. Pengaruh Audit Operasional Terhadap Kinerja Perusahaan. Tasikmalaya.Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.