IV GAS IDEAL Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa mampu menjelaskan karakteristik gas implementasinya dalam proses-proses termodinamika
ideal
dan
Materi: 4.1. Persamaan Karakteristik 4.2. Kapasitas Panas 4.3. Hukum Joule 4.4. Entalpi Gas Ideal 4.5. Rasio Kapasitas Panas
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 1
PERSAMAAN KARAKTERISTIK
Pada T > Tc dan P sangat rendah, fluida cenderung mengikuti
Pv constant R T R
Nm kg K
atau
Gas Ideal (Perfect Gas)
J kg K
Konstanta gas ideal
• Prakteknya tidak ada gas yang mengikuti hukum ini, namun banyak gas cenderung mendekati persamaan ini • Pers. Karakteristik biasa ditulis: Pv = RT • Untuk m kg gas yang menempati volume v m3 : Pv = mRT
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 2
• Jika n ≡ jumlah mol gas dan M ≡ berat molekul gas m =nM • misal: M O2 = 32 kg/kmol 1 kmol O2 ekivalen dengan 1 kg O2 • Dalam kmol: Pv = nMRT
Pv M R Ro nT
atau
Pv nRoT
Ro ≡ konstanta gas universal Eksperimen, 1 kmol gas ideal pada 1 bar, 0 oC V ≈ 22,71 m3
N 1x105 2 22,71(m3 ) Nm m Ro 8314,3 1(kmol)273,15( K ) kmol K Untuk gas O2
:
Ro 8314 Nm R 259,8 M 32 kg K
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 3
Contoh 4.1: Sebuah tangki 0,2 m3 berisi N2 pada 1,013 bar dan 15 oC. Jika 0,2 kg N2 dipompakan ke dalam tangki, hitung tekanan yang baru ketika tangki dikembalikan ke suhu awalnya. BM N2 = 28 kg/kmol, diasumsikan sebagai gas ideal Konstanta gas
R
Ro 8314 Nm 296,9 M 28 kg K
Kondisi awal (kondisi 1) : P1 V1 = m1 R T1
Ingat! 1 bar = 105 Pa = 105 N/m2
N 1,013x105 2 0,2 m3 PV m m1 1 1 0,237 kg RT1 Nm 288K 296,9 kg K
Kondisi akhir (kondisi 2) : P2 V2 = m2 R T2 m2 = m1 + 0,2 = 0,237 + 0,2 = 0,437 kg dimana T2 = T1
m2 RT2 (0,437 )( 296,9)( 288) P2 1,87 x10 5 Pa 1,87 bar V2 (0,2) Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 4
Contoh 4.2: 0,01 kg gas ideal menempati volume 0,003 m3 pada 7 bar dan 131 oC. Hitung berat molekul gas. Ketika gas berekspansi sampai tekanannya menjadi 1 bar dan volume akhir sebesar 0,02 m3, hitung suhu akhir ! Kondisi awal :
P1 V1 = m R T1
dimana T1 = 131 + 273 = 404 K
N (7 x10 ) 2 (0,003)m 3 PV Nm m R 1 1 520 mT1 (0,01)kg (404) K kg K 5
Jadi berat molekul Kondisi akhir : T2
N .m 8314 Ro kmol . K 16 kg M R kmol N .m 520 kg.K P2 V2 = m R
N (1x10 ) 2 (0,02)m 3 P2V2 m T2 384,5 K 111,5 oC mR (0,01)kg (520) N .m kg.K 5
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 5
KAPASITAS PANAS (Specific Heat) • panas yang diperlukan oleh
unit massa untuk menaikkan
suhu 1 derajat • Untuk jumlah massa: dimana:
dQ = m c dT
m = massa c = kapasitas panas dT = perubahan suhu
• Untuk gas berlaku cv = kapasitas panas pada volume konstan cp = kapasitas panas pada tekanan konstan • Untuk non-flow process: dQ = mcpdT pada tekanan konstan dQ = mcvdT pada volume konstan
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 6
Untuk gas ideal, nilai cp dan cv tetap pada semua nilai tekanan dan suhu, sehingga: T2
dQ mc dT p
Q mc p T2 T1
P tetap
Q mcv T2 T1
v tetap
T1
T2
dQ mc dT v
T1
Untuk gas nyata: cp dan cv berubah dengan adanya perubahan suhu, namun pada umumnya dimungkinkan untuk menggunakan nilai rata-rata yang sesui.
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 7
HUKUM JOULE energi internal gas ideal hanya merupakan fungsi suhu mutlak, u=f(T) Misal: 1 kg gas ideal dipanaskan pada volume tetap Pers. energi non-flow process: dQ = du + dW karena V tetap dW = PdV = 0 dQ = du perubahan panas pada V tetap untuk 1 kg gas ideal: dQ = du = cvdT Integrasi:
du
c v dT
u c vT C
Dimana, C adalah konstanta
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 8
Untuk gas ideal:
u=0
pada suhu absolut T = 0, sehingga C = 0
energi internal gas ideal :
u = c vT
Untuk massa m gas ideal, energi internal U = mcvT Dalam setiap proses untuk gas ideal, antara keadaan 1 dan 2 U2 – U1 = mcv (T2 – T1)
Perubahan energi internal sebuah gas ideal antara dua keadaan untuk semua proses reversible maupun irreversible.
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 9
HUBUNGAN-HUBUNGAN KAPASITAS PANAS Bila gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap dari T1 ke T2 Dari non-flow equation:
Q = (U2 – U1) + W Q = mcv(T2 – T1) + W
Kerja yang dilakukan fluida: W = p(V2 – V1)
Pers. Gas Ideal:
pV2 = mRT2
dan
Maka :
W = mR(T2 – T1)
pV1 = mRT1
Substitusi : Q = mcv(T2 – T1) + mR(T2 – T1) = m(cv + R)(T2 – T1) Ingat untuk tekanan tetap :
Q = mcp(T2 – T1)
Maka : mcp(T2 – T1) = m(cv + R)(T2 – T1)
cp = cv + R
atau
R = cp - cv
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 10
ENTALPI GAS IDEAL Dari persamaan entalpi
: h = u + pv
Persamaan gas ideal
: pv = RT
Hukum Joule
: u = cv T
Sehingga diperoleh
: h = cvT + RT = (cv + R)T
Karena
: cv + R = cp
entalpi gas ideal
: h = cpT
Untuk massa m gas ideal :
H = mcpT
Karena diasumsikan bahwa u = 0 pada T = 0, maka h = 0 pada T = 0
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 11
RASIO KAPASITAS PANAS Rasio kapasitas panas pada tekanan tetap terhadap kapasitas panas pada volume tetap ditulis dengan simbol (gamma):
cp cv
Karena cp – cv = R; untuk gas ideal cp > cv, sehingga > 1 Pada umumnya ≈ 1,4 gas-gas diatomic, seperti CO, H2, N2, dan O2 ≈ 1,6 gas-gas monoatomic, seperti Argon (A), Helium (He) ≈ 1,3 gas-gas triatomic, seperti CO2, SO2 ≈ 1,22 C2H6 (Ethane) ≈ 1,11 C4H10 (Iso-butane)
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 12
Dari pers. cp – cv = R
Karena
cp cv
jika dibagi dengan cv, diperoleh:
, maka
cp
R 1 cv cv
R 1 cv
R cv 1
R c p cv 1
R cp 1 Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 13
Contoh 4.3: Gas ideal tertentu mempunyai kapasitas panas sbb:
kJ c p 0,846 kg K
dan
cv 0,657
kJ kg K
Tentukan konstanta gas (R) dan berat molekul (M) gas tersebut ! Penyelesaian:
R 0,846 0,657
kJ kJ Nm 0,189 189 kg K kg K kg K
Nm 8314 kmol K Ro kg M 44 R kmol Nm 189 kg K Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 14
Contoh 4.4: Sebuah gas ideal mempunyai berat molekul 26 dan = 1,26; Hitung panas terbuang per kg gas a) bila gas disimpan di dalam tangki kuat (rigid vessel) pada tekanan 3 bar dan suhu 315 oC, kemudian didinginkan sampai tekanannya turun menjadi 1,5 bar. b) bila gas masuk saluran pipa pada suhu 280 oC dan mengalir secara tunak ke ujung pipa dimana suhunya adalah 20 oC. Perubahan kecepatan gas di dalam pipa diabaikan. Penyelesaian Konstanta gas ideal:
R
Ro 8314 Nm kJ 319,8 0,3198 M 26 kg K kg K
Kap. Panas v tetap:
cv
R 0,3198 kJ 1,229 1 1,26 1 kg K
Kap. Panas p tetap:
c p cv 1,26(1,229) 1,548
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
kJ kg K Thermo / IV / 15
(a) Volume dijaga tetap untuk massa gas yang ada, sehingga volume spesifik juga tetap Dari pers.
p1v1 = RT1 dan
p2v2 = RT2
diketahui T1 = 315 + 273 = 588 K karena v1 = v2
p2 1,5 T2 T1 588 294 K p1 3
panas yang tebuang per kg gas:
kJ 294 588K Q cv (T2 T1 ) 1,229 kg K kJ Q 361 kg
tanda negatif artinya sistem membuang panas
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 16
(b) Dari persamaan energi aliran tunak
C12 C22 h1 Q h2 W 2 2 Karena tidak ada perubahan kecepatan aliran gas (C1 = C2) dan juga tidak ada kerja yang dihasilkan atau diperlukan oleh fluida (W=0) maka :
h1 + Q = h2
atau :
Q = h2 – h1 = cp(T2 – T1)
Q 1,584
kJ (20 280) K kg K
Q 403
kJ kg
tanda negatif artinya sistem membuang panas
Dr. Eng. Yulius Deddy Hermawan –Prodi. Tek. Perminyakan – FTM - UPNVY
Thermo / IV / 17