SISTEM PAKAR UNTUK PENELUSURAN KESALAHAN OPERASI GENERATOR TEGANGAN TINGGI MBE 500KV/IOMA Djati Gunawan, Prajitno P3TM-BATAN,JI. BabarsariKolakPas1008. Yogyakarla
ABSTRAK SISTEM PAKAR UNTUK PENELUSURAN KEs:ALAHAN OPERASJ GENERATOR TEGANGAN TINGGJ MBE 500 Kvl J0 mA. Te/ah dibuat prototipe awal perangkat /unak sistempakar un/uk pene/usuran kesaiiJhan operasi Generator Tegangan Tinggi pada Mesin Berkas ElekJron (G1T-MBE) 500KeVI/OmA di P3TMBATAN Yogyakarta. Sistem pakar ini diharapkan mampu menangani masalah yang berkaitan dengan diagnosa operasi G1T-MBE 500KeVIJOmAyang menjurus pada gangguan yang berlanjut pada kerusakan komponen atau sistem. Pada tampilan utama dari program ini terlihat peman/auan keluaran dari titik pan/au G1T-MBE yang akan terlihat secara on-line apabi/a terjadi kesalahan operasi yang menuju kerusakan komponen atau sistem yang dipan/au kon/inyu selama operasi, sehingga akan memudahkan teknisi perawatan dalam mengatasi ha/ tersebut don akan mempersingkat wakJu perbaikan karena sistem pakar akan memandu /okasi komponen yang rusak untuk segera ditindak /anjuti. Sistem pakar dikembangkan dengan bahasapemrograman Bor/and C++ versi 5.02 dan dija/ankan dengan sistem operasi Windows 9x, dengan berbasis aturan don pene/usuran ke belakang.
ABSTRACT EXPERT SYSTEM FOR TROUBLE SHOOTING OF HIGH VOLTAGE GENERATOR OF ELECTRON BEAM MACHINE SOOkV/IOMa. The preliminary software prototype ofexpert systemfor trouble-shooting of high voltage generator of electron beam machine (HVG-EBM) error operation was made at P3TMBATAN Yogyakarta. This expert system is expected to handle the problem of operation diagnostic of high voltage generator error which targeted the component damage or system malfunction. The main display of this program is a displayfrom HVG-EBM monitor view. It would be seen on-line if error operation took place that contribute to component or system damage, the error was monitored continously during operation, that can make maintanance technician easy to handle. it would shorten time of repair, because the expert system would guide to the location of damage component or system. It would be followed up to minimized HVG-EBM down time. This expert system was developed by using Borland C++ version 5.02 programming language. It was operated by windows 9x operating systemand developed by using rule base with backward chaining method. .',
PENDAHULUAN M
esin Berkas Elektron (MBE) 500keV/IOmA yang dirancang bangun dan direkayasa di P3TM- BATAN Yogyakarta merupakan perangkat yang menghasilkan berkas elektron dengan energi tinggi. Komponen utama penyusun sebuah MBE terdiri dari : sumber elektron, sistem pemfokus berkas, sumber tegangantinggi, tabung akselerator, sistem vakum, sistem pemayar berkas dan sistem kontrol sebagai sistem instrumentasi dan kendali. Dalam sebuah sistem, kerusakan sering tidak dapat dihindari. Agar proses tidak terganggu, perlu sesegeramungkin dilakukan pendeteksian terhadap elemen yang rusak, dengan tara memperbaiki/mengganti elemen tersebut sehingga sistem dapat segera beroperasi kembali secara normal. Untuk mendeteksi kesalahan diperlukan orang yang berpengalamandan memahami tentang teori operasi dari objek yang akan dideteksi, sehingga faktor pengalaman sangat mempengaruhi waktu untuk melakukan penelusuranterhadap obyek Djatl Gunawan, dkk
yang mengalami kerusakan. Dalam kenyataan di lapangan, tidak semua personel memiliki pengetahuanyang cukup tentang teori operasi dari obyek yang menjadi tanggung jawabnya, apalagi pengalaman troubleshooting terhadap obyek tersebut. Oleh karena itu perlu dipikirkan suatu cara agar pengalaman dan pengetahuan tentang teori operasi yang dimiliki operator dan pengalaman troubleshooting tidak menjadi hal yang mutlak, tetapi penelusuran kesalahan operasi pada generator tegangan tinggi yang mengarah pada kerusakan tetap dapat dilakukan dalam waktu yang singkat . Dalam proses perbaikan, parameter waktu troubleshooting yaitu waktu untuk mendeteksi, melokalisir dan memperbaiki/mereparasi merupakan kriteria yang utama. Dengan teknologi sistem pakar apabila Generator Tegangan Tinggi MBE 500KeV/IOmA mengalami kesalahan operasi atau gangguan diharapkan dapat teratasi dengan cepat dan tepat sehingga akan meminimalkan waktu kerusakan(down time) alat. ,,' ISSN 0216-3128. ~
Sistem pakar untuk menelusuri kesalahan operasi pad a GlT -MBE adalah perangkat lunak dengan didukung oleh perangkat keras yang akan bekerja berdasarkan sinyal keluaran dari sensor atau tranduser yang terpasang pada sistem. Sinyal tersebut digunakan untuk mengakses sistem pakar terhr.dap generator tegangan tinggi apabila parameter yang dipantau menunjukkan gejala yang tidak semestinya yang menuju ke malfunction
bahkan kerusakan komponen atau unit bahkan sistem. MBE
Pada dokumen teknis rancangan akan diperlengkapi sistem pakar
dasar, untuk
penelusuran kesalahan operasi pada generator tegangan tinggi yang akan memberikan unjuk kerja secara on-line clan informasi terhadap unit atau sistem dengan cara menampilkan di layar monitor
jenis kerusakan atau penyimpangan yang sedang terjadi. Pada kondisi parameter yang dipantau atau dimonitor dalam batas wajar maka sistem pakar akan memberikan informasi bahwa operasi bisa berjalan sebagaiman mestinya.
SISTEM P AKAR (EXPERT SYSTEM) Sistem pakar adalah program komputer yang berbasis pengetahuan yang menyediakan solusisolusi dengan kualitas pakar untuk masalah-masalah dalam suatu domain yang spesifik[13].Sistem pakar merupakan salah satu bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelegence). Kecerdasan buatan adalah cabang ilmu
pengetahuan yang berusaha
meniru atau menduplikasi kecerdasan manusia; menyamai atau menandingi ketrampilan pemahaman (cognitive) manusia seperti pemecahan masalah, persepsi visual, dan pemahamanbahasaalamiah. sedang
Sistem pakar ada!ah sebuah teknik berkembang dalam menangkap
yang dan
memadukan pengetahuan. Kelebihannya terletak pada
kemampuan
memecahkan
dan
sekumpulan
aturan
pemecahan
persoalan heuristik di mana pengalaman telah menunjukkan keefektifannya da!am persoalanini. Dalam merupakan
kenyataannya perangkat
lunak
sistem
pakar
komputer
yang
memiliki basis pengetahuan untuk wilayah tertentu dan menggunakan penalaran inferensi menyerupai seorang pakar dalam memecahkanmasalah. Suatu sistem Pakar memiliki ciri-ciri sebagaiberikut : .Terbatas padawilayah keahlian tertentu. .Dapat memberikan penalaran untuk data yang tidak pasti.
ISSN 0216-3128
Sistem pakar dibuat untuk program-program yang ditujukan pada jenis-jenis permasalahanyang luas. Kategori permasalahantersebut secara umum adalah interprestasi, prediksi, diagnosis, desain, perencanaan, pemonitoran, debugging dan resarasi, instruksi atau pengajaran, dan pengendalian [I .
Bagian-bagian Sistem Pakar
::
Sebuah program sistem pakar terdiri dari komponen-komponen: I. Basis Pengetahuan(Knowledge Base) 2. Basis Data (Data Base) 3. Mesin Inferensi (Inference Engine) 4. Antarmuka Pemakai (User Interface) 5. Kemampuan tambahan lainnya Kaitan antar komponen Sistem Pakar diperlihatkan pada Gambar I. Basis Pengetahuan Basis pengetahuan merupakan inti program sistem pakar dan merupakan representasi pengetahuan pakar dari seorang pakar yang tersusun atas fakta yang berupa informasi tentang obyek, dan kaidah (rule) yang merupakan informasi tentang tara bagaimana membangkitkan fakta barn dari fakta yang sudahdiketahui.
masalah-masalah
praktis pada saat sang pakar berhalangan. Sistem pakar dibuat dengan mendapatkan pengetahuandari seorang pakar dan mengkodekannya ke dalam bentuk yang dapat digunakan o!eh komputer bila komputer menghadapi persoalan sejenis. Pengetahuan pakar (expert knowledge) merupakan kombinasi pemahaman teoritis tentang suatu masalah
.Dapat mengemukakan rangkaian alasan-alasan yang diberikannya dengan tara yang dapat dipahami. .Berdasarkan pada kaidah (rule) tertentu. .Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap. .Pengetahuan dan mekanisme inferensi jelas terpisah. .Keluarannya bersifat saran atau anjuran. .Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara searah yang sesuai,dipandu dialog denganpemakai.
Basis Data Basis data adalah bagian yang menyimpan semua fakta-fakta, baik fakta awal pada saat si.stem mulai beroperasi maupun fakta-fakta yang '.didapatkan pada saat pengambilan kesimpulan sedang dilaksanakan. Kebanyakan Sistem Pakar mengandung basis data untuk menyimpan data basil observasi dan data lainnya yang dibutuhkan selama pengolahannya. Mesin Inrerensi Mesin inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan polapola penalaran yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisis suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan terbaik. Secara deduktif mesin inferensi memilih pengetahuan yang relevan dalam rangka mencapai kesimpulan. Dengan mesin inferensi, sistem pakar dapat menjawab pertanyaan pemakai Djati Gunawan, dkk.
meskipun jawaban tersebut tidak tersimpan secara eksplisit di dalam basis pengetahuan.
basis data saat itu. Kaidah-kaidah yang cocok akan dicksckusi. Fakta-fakta barn berdasar kaidah tersebut dibentuk. Jika terdapat lebih dari satu kaidah dapat dieksekusi, mesin inferensi barns menyelesaikan konflik tersebut. Aktivitas ini disebut proses pertimbangan (reasoning process).
Mesin inferensi merupakan alat operasi pelacakan, penyocokan pola, dan juga penafsir kaidah. Dalam sistem pakar berbasisaturan, mesin inferensi memulai pelacakannya dengan mencocokkan kf'idah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang acta dalam ,
.113~~i~:~ng~~uan
-
Kaidah .Fakta
"
. Mesin In Inferensi .Kontrol
Subsistem
-
Penerimaan
-~~~1~:-
Media Pcnjclasan I+-- .Komunikasi
Pengetahuan .t
-. Pakar atau
Knowledge Engineer
Gambar I. Bagian-Bagian Utama Sistem Pakar'2]
Teknik InferensilPelacakan Ada dua teknik inferensi yang ada yaitu pelacakan ke belakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining). Sistem pelacakan ke belakang memulai penalarannya dari sekumpulan hipotesis kesimpulan menuju fakta<
Kaidah
A <
F
fakta yang mendukung hipotesis tersebut (so/usidriven). Pelacakan ke depan sebaliknya, dimulai dari sekumpulan data menuju kesimpulan (datadriven). Gambar 3.5. dan 3.6. memperlihatkan kedua diagram pelacakan.
..x Kaidah C akta I"""'--+-
. Keslmpulan
D Observasi
-..Kesimpulan
1
2
Fakta 2
I
/Kaidah
'-'Ofakta
Observasi2
Observasi 1 --~ ~~ Observasi 2
Observasi 3
3331
E
B
) ) )
3
Gambar 2. Diagram Pelacakanke Depan Kaidah A Kaidah B
..-Fakta ..-Fakta
Kaldah . C ..-Fakta
1 2
)
)
Kaidah 0
)
Tujuan
Kaidah E
3
Observasi 4
Djati Gunawan,dkk ~-4-+ 1
Gambar 3. Diagram Pelacakanke Belakang
ISSN0216-3128.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi lImiah P3 TM-BA TAN. Yogyakarta 25 -26 Juli 2000
Inferensi dalam Sistem Pakar Berbasis Aturan Inferensi forward dan backward dalam Sistem Pakar berbasis aturan memiliki beberapa varian [16). Sistem pelacakan ke belakang dimulai dari so/usi akhir (kejadian yang diharapkan) dan menganalisis/mengklasifikasikan so/usi tersebut menjadi sub-sub so/usi. Satu so/usi akhir harus dinyatakan pertama kali, dan program kemudian mencoba untuk memenuhi so/us; tersebut dengan menginduksi kaidah-kaidah yang cocok yang membawa ke so/us; akhir. Sistem pelacakan ke depan, sebaliknya, bekerja dengan kondisi awal yang diketahui. Keadaan pengetahuan saat itu kemudian dipakai untuk membentuk sebuah rantai inferensi sampai sebuah so/usi dicapai atau so/usi tidak dicapai. Sebagaicontoh 5 kaidah berikut fakta awal yang disediakan. Kaidah 1 : IF A and C, then E Kaidah 2 : IF D and C, then F Kaidah 3 : IF Band E, then F Kaidah 4 : IF B, then C Kaidah 5 : IF F, then G (adalah so/us/) Fakta yang diberikan: A dan B. Dalam memilih menggunakan pelacakan ke depan atau pelacakan ke belakang, bergantung masalah yang ditangani sistem pakar. Belum dapat dibuktikan mana yang lebih baik di antara kedua metode inferensi ini. Untuk sistem pakar yang besar, dengan jumlah kaidah yang relatif banyak, metode pelacakan ke depan dirasa lambat da!am pengambilan kesimpulan. Sistem yang besar biasanya digunakan metode pelacakan ke belakang [2)
Antarmuka Pcmakai Antarmuka pemakai adalah bagian penghubung antara program sistem pakar dengan
Buku I
263
pemakai yang disediakan untuk menyamankan interaksi antara pemakai dengan sistem pakar agar dapat melakukan akses dengan lebih baik. Sistem pakar menggunakan berbagai jenis antarmuka misalnya : pertanyaan dan jawaban, menu driven, bahasaalamiah, ataugrafik. Penggunaan antarmuka yang paling umum dalam sistem pakar adalah untuk dialog antara pemakai dan program (konsultasi). PrQgram akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berbentuk ya/tidak (yes-no Question), benar/salah (true/false Question) atau berbentuk menu pilihan.. Program Sistem Pakar akan menampilkan kesimpulan berdasarkanjawaban daTipemakai tadi. Kemampuan Tambahan Untuk lebih meningkatkan kemampuan program sistem pakar, diperlukan komponenkomponen tambahan yaitu : I. Fasilitas penjelas, untuk memperjelas suatu kesimpulan yang dapat diperoleh. Umumnya denganmenunjukan kaidah-kaidah yang digunakan. 2. Kompatibilitas, kemampuan dijalankan pada berbagai konfigurasi komputer. 3. Kemudahan modifikasi, terutama basis pengetahuannya 4. Kemampuan belajar, menambah basis pengetahuansendiri selama berinteraksi dengan pemakai. Pengembangan Sistem Pakar Proses pengembangan sistem pakar melibatkan beberapa unsur yang saling berinteraksi, yaitu sistem pakar itu sendiri, seorang atau lebih pakar, perekayasa pengetahuan (knowledge engineer), alat pengembang sistem pakar, dan pemakai.
[:~J Gambar 4. Unsur-unsurpengembang sistem pakar Algoritma
Program
Secara garis besar program dibuat dengan tuntutan untuk melaksanakan tugas sebagai berikut :
Mengambil data hasil penyensoran dan pengukuran sebagai input. Data masukan yang diambil adalah besar tegangan operasi dari masingmasing detektor setelah lewat antar muka:
264
Prosiding Pertemuan dan Presentasi /lmiah P3TM-BAT AN. Yogyakarta 2.5 -26 Ju/i 2000
Buku [
Membandingkan data tersebut dengan harga diskriminan sebagai ambang batas, dan melaporkan berbagai penyimpangan yang terjadi. Data yang telah diambil tersebut selanjutnya akan dipakai sebagai masukan pada proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara membandingkan masukan tersebut dengan nilai diskriminan yang telah ditetapkan. Apabila terjadi perbedaan antara data masukan dengan data diskriminan maka perbedaan ini akan digunakan untuk menentukan kondisi dari masing-masing pemantauandan status sistem secara keseluruhan. Memvisualisasikan kondisi operasi berdasarkan status data hasil penyensoran sebagai input serta membandingkan dengan diskriminan. Visualisasi Kondisi Operasi sebagai output SP-G1T -MBE memuat informasi kondisi urnurn operasi, sebab-sebab penyirnpangan operasj jika terjadi dan saran tindakan bagi teknisi ataupun operator. Data hasil pengolahan digunakan untuk rnenentukan kondisi dari sistern atau unit dari Generator tegangan Tinggi, kondisi sistern clanjuga status sistern secara keseluruhan dalarn Generator teganganTinggi. Hasil tersebut akan dapat dijadikan rnasukan dan acuan sistern pakar untuk rnenentukan kesalahan operasi yang terjadi dalam sistern yang secara keseluruhan dalarn salah satu kornponen
utama MBE yaitu Generator tegangan Tinggi.
Program yang bertugas
menangani data
masukan diskriminan dan simulasi masukan data numerik yang berupa nilai masukan yang berkisar antara 0 Volt sampai dengan 10 volt tegangan DC dengan nilai passing diskriminator yang bisa dise/ing dan dikerjakan bagian SP-GTT -MBE yang diprogram dengan teknik pemrograman biasa dan terlihat pada layar tampilan utama dan dilanjutkan dengan aplikasi pakar jika pengguna mengklik icon (?) program akan mengerjakan dengan teknik pemograman Sistem Pakar yaitu memanipulasi kaidah atau pengetahuan yang berkaitan dengan operasi GTT -MBE yang dibuat .
HASIL
DAN PEMBAHASAN
"
Hasil pengujian Hasil pengujian secara simulasi dengan masukanfile yang dibuat diilam note-pad yang telah disiapkan yaitu data tentang waktu Gam, menit, detik) besaran masukan dalam satuan Volt yang nilainya antara 0-10 volt DC unipolar positip yang terbagi dalam keluaran ADC 12 bit yang berjumlah delapan kanal masukan yang sesuai dengan kartu antannuka yang digu71akan,yaitu :
Gambar 5. Tampilan utama aplikasi Kanal I menerima masukan dari Tegangan Anode Kanal 2 menerima masukan dari Arus Anode Kanal 3 menerima masukan dari Tegangan Filamen Kanal 4 menerima masukan dari Arus Filamen
Djatl.'~~"A~" Gunawan.dkk
Kanal 5 menerima masukan dari Frekuensi Osilator Kanal 6 menerima masukan dari Tegangan Catu Daya Utama (CDU) Kanal 7 menerima masukan dari Arus Catu Daya Utama (CDU)
~,~n ISSN0216-3128.
~ooo
Prosiding Pertemuan don Presentosi //miah P3TM-BATAN. Yogyakarta 25 -26 Juti 2000 -~---
Buku I
Kanal 8 menerima masukan dari Suhu Tabung Triode ITK-2 File yang dibuat dalam note-pad yaitu: file log. out. berisi rekaman besaran tegangan masukan dari kanal I sampai dengan 8 dengan Tanggal : 3 -1 Waktu Ch1 10:15:10 7.1 10:15:20 5.6 10:15:30 7.5 10:15:40 8.7 10:15:50 6.9
265 waktu Gam,menit,detik) yang disimulasikan sebagai interval cuplikan pada operasi yang sebenamya seperti dibawah ini.
Ch2
Ch3
Ch4
Ch5
Ch6
Ch7
Ch8
5.8
4.9
1.6
2.8
1.4
4.9
1.7
1.5
3.4
1.2
5.4
4.9 4.9
2.8 2.8
3.8
5.5
4.9 4.9
5.7
4.9
5.8
4.9
1.5 1.7
2.7 2.7 2.7
2.4 2.6
1 2.1
4.9 4.9
Dimulai dengan Status SP-OTf -MBE yang berada pada posisi "OFF" karena SP-OTf -MBE membaca data pada log.out denganmasukan 0 Volt dilanjutkan dengan menghidupkan SP-OTf -MBE, keluaran dalam kondisi 0-2 Volt dimana status SPOTf -MBE adalah "Wal111-Up"atau SP-OTf -MBE mengeluarkan tegangan yang belum berpengaruh pada tabung akselerator. Keadaan tersebut hanya mungkin terjadi pada saat SP-OTf -MBE melakukan start-up. Teknik yang sama juga dipakai untuk menentukan status-status SP-OTf -MBE lainnya. Status SP-OTf -MBE "Operasi" jika sebelumnya SP-OTf -MBE warm-up atau setting operasi, menunjukkan output stabil. Status SP-OTf -MBE "operasi" jika SP-OTf -MBE operasipada tegangan tetap, clan ada perubahan nilai tegangan. Status "operasi" tetap untuk tegangan masukan diatas 2 Volt, dibawah 7 Volt. SP-OTf-MBE akan menampilkan "kerusakan," atau kondisi alat "RUSAK". Jika ada masukan yang melebihi 8 Volt. Dan akhimya status SP-OTf -MBE "shutdown" jika salah satu atau seluruh masukan berada pada diatas ambang batas 8 Volt. tcrus mcnerus Pada saat ini (pukul 13:15:10) juga dilaporkan kondisi operasi: Baik. Hal ini karena SPSP-OTf -MBE tidak menemukan adanya penyimpangan dalam masukan file log.out. SPOTf -MBE berada pada kondisi baik karena tidak ada penyimpangan yang terdeteksi. warna hijau "BAlK" menyala. Warna kuning "OANOOUAN" menyala menggantikan lampu "BAlK". lni terjadi jika salah satu masukan yang diberikan pada file log.out memberi nilai antara 7 Volt sampai 8 Volt Tindakan yang disarankan untuk menangani penyimpangan ini secara tepat clan ringan untuk selanjutnya dipantau agar tidak menjadi meningkat ke arah kerusakan. Warna merah "RUSAK" menyala menggantikan warna kuning "OANOOUAN". lni terjadi jika salah satu masukan yang diberikan pada file log.out memberi nilai antara 8 Volt sampai 10 Volt Tindakan yang disarankan untuk menangani penyimpangan ini secara tepat untuk selanjutnya
1.6
segera dilokalisir agar tidak menjadi meningkat ke arah yang lebih parah. Mesin inferensi SP-GnMBE memiliki 8 analisa sebab clan8 saran tindakan untuk gangguan maupun kerusakan. Fasilitas penjelas menyediakan informasi kaidah-kaidah yang dieksekusi sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan. Berikut adalah kaidah-kaidah yang dieksekusi untuk mendapatkankesimpulan: IF teganganAnode terjadi kerusak~n AND terjadi kenaikan tegangananode OR terjadi penurunan tegangananode OR terjadi kenaikan tegangan catu daya utama yang menyebabkan kenaikan. anode . tegangan THEN
periksa dan amati keparahan kerusakan yang memungkinkan penyebab kerusakan tegangan anode tersebut
Hasil Pengujian kerusakan pads Tegangan Anode Pada file log,out note-pad dibawah ini
seperti terlihat
OlT -MBE beroperasi pada energi 500KeV/IOmA, Dalam operasi itu Pada File-log.out tertulis rekaman seperti pada data diatas yaitu pada ch 1 dimana ch 1 merupakan kanal masukan nomer 1 yang terhubung dengan indikator tegangan anode, nilainya lebih dari 8 yang seolah-olah terjadi pada tanggall0 Januari 2000 pada waktu jam 10:15:10 sampai jam 10:16:40 dan seterusnya maka pada tampilan utama akan memperlihatkan : .Status SP-OlT -MBE tersorot "shut-down" .kondisi alat dengan tulisan merah menyala "RUSAK" .kondisi OlT -MBE tersorot "Kerusakan" .Teg, Anoda tersorot "RUSAK" '. Pada Kotak Penyimpangan tertulis " kerusakanpada Tegangan Anode" Karena nilai rekaman data lebih dari 8 maka sesuai dengan diskriminan maka diatas ambang batas gangguan sehingga masuk ke diskriminan RUSAK selanjutnya user atau operator mengklik ( ? ) pada icon tanda tanya sehingga muncul kotak
dialog konsultasi sistem pakar dan klik konsultasi I klik tegangan anode maka akan muncul pertanyaan untuk mementukan inferensi pada sistem pakar yang direalisasikan seperti dibawah ini: Sistem pakar menanyakan"Gangguan pada TeganganAnode ?" .User klik "SALAH" .Sistem pakar menanyakan"Kerusakan pada Tegangan Anode... ?" .User klik "BENAR"
Sistern pakar rnenanyakan "Kehilangan Tegangan Anode... 7" User klik 'SALAH" . Sistern pakar rnenanyakan "Kenaikan Tegangan Anode... 7" User klik "BENAR" Sir:ern pakar rnenanyakan "Kenaikan Tegangan Catu Daya Utarna... 7" User klik .,
,"SALAH
Maka sistem pakar akan memberikan solusi untuk kerusakanpactategangan anode
2. Saran dan tindakan
1. Analisa sebab
Tegangan Anoda apakah sudah sesuai dengan
Adanya
kerusakan
dimungkinkan
karena
tegangan masukan pactaTegangan Anoda berada di atas ambang batas tegangan operasi pacta Tabung ITK-2 yaitu berkisar antara 7,5 kilo volt sampai dengan 15 kilo-Volt tegangan DC yang dicatu dari Catu Daya Utama (CDU) yang berasal dari penyearahantiga phase listrik PLN yaitu tegangan antar phase berkisar 380 Volt dan phase-netral 238 Volt.
Periksa tegangan masukan alat pada channel ketentuan yang tertera pada spesifikasi alat yaitu tegangan anode berkisar 1,5 Kilo-Volt sampai 15 Kilo-Volt atau kerusakan terjadi dilain unit yang
menyebabkankerusakan pada tegangan anode misalnya unit kapasitor atau kapasitor kopling hubung singkat sehingga tegangan anode cenderung mengecil kurang dari yang semestinya Hasil Pengujian Gangguan pads Tegangan Anode Padafile log. out note-pad sepeti terlihat dibawah ini
Tanggal JO:J5PMJIJOIOO
Diati
Gunawan.
dkk
T"""~T""'" ISSN
""'0 0216-3128.
Prosiding Pertemuah dan Presentasi Itmiah P3TM-BAT AN, Yogyakarta 25 -26 Juti 2000
BukuJ
SP-GlT -MBE beroperasi pada energi 500KeV/IOmA. Dalam operasi itu Pada File log.out tertulis rekaman seperti pada data diatas yaitu pada ch 1 dimana ch 1 merupakan kanal masukannomer 1 yang
terhubung
dengan
sensor tegangan anode,
nilainya lebih dari 7 Volt dan kurang dari 8 Volt yang seolah-olah terjadi pada tanggal 10 Januari 2000 pada waktujam 13:15:10 sampaijam 13:16:40 dan seterusnya maka pada tampilan utama akan memperlihatkan : .Status SP-GlT -MBE tersorot "seting operasi" .kondisi alat dengan tulisan Kuning menyala "GANGGUAN" .kondisi SP-GlT -MBE tersorot "GANGGUAN FREKUENSI" .Teg. Anoda tersorot "GANGGUAN" Pada Kotak Penyimpangan tertulis " Gangguan pada Tegangan Anode" Karena nilai rekaman data lebih dari 7 Volt dan kurang dari 8 Volt maka sesuai dengan diskriminan maka diatas ambang batas baik. Sehingga masuk ke-diskriminan GANGGUAN selanjutnya user atau operator mengkJik (?) pada icon tanda tanya sehingga muncul kotak dialog konsultasi sistem pakar dan klik konsultasi, klik tegangan
anode
maka
akan
muncul
pertanyaan
untuk mementukan inferensi pada sistem pakar yang direalisasikan seperti dibawah ini: Sistem pakar menanyakan "Gangguan pada TeganganAnode ?" .User klik "BENAR" .Sistem pakar menanyakan "Kerusakan pada TeganganAnode... ?" .User klik "BENAR" .Sistem pakar menanyakan "Kehilangan Tegangan Anode... ?" .User klik "BENAR" .Sistem pakar menanyakan "Kenaikan Tegangan Catu Daya Utama... ?" .User klik "SALAH" Maka sistcm pakar akan membcrikan solusi untuk Gangguan pada tegangananode 1. Annlisa scbab : Adanya
Gangguan
dimungkinkan
karena
tegangan masukan pada Tegangan Anoda berada di alas ambang batas tcgangan operasi pada Tabung ITK-2 yaitu berkisar antara 7,5 kilo volt sampai dengan 15 kilo-Volt tegangan DC yang dicatu dari Catu Daya Utama (CDU) yang berasal dari penyearahantiga phase listrik PLN yaitu tegangan antar phase berkisar 380 Volt clan phase-netral 238 Volt.
ISSN 02 I 6-3128
267 2. Saran daD tindakan: Periksa tegangan masukan alat pada channel Tegangan Anoda apakah sudah sesuai dengan ketentuan yang tertera pada spesifikasi alat yaitu tegangan anode berkisar 7,5 Kilo-Volt sampai 15 Kilo-Volt atau Gangguan terjadi dilain unit yang menyebabkan kerusakan pada tegangan anode rnisalnya unit kapasitor atau kapasitor kopling hubung singkat sehingga tegangan anode cenderung mengecil kurang dari yang semestinya Untuk kanal 2 sampai kanal 8 mempunyai kaidah yang sarna sehingga masih sangat mirip dengankanal 1 yang perlu dibenahi pada konsultasi sistem pakar pada analisis sebab dan saran dan tindakan untuk dapat diterapkan pada operasi yang sesungguhnya ini diperlukan pengalaman dan waktu dalam mengimplementasikan sistem pakar ini sambil berjalannya konstruksi GTT -MBE ini di P3TM-BATAN sedangkansistem pakar yang dibuat ini belum melibatkan seorang pakar dilapangan selain itu yang perlu diperhatikan untuk berhasilnya selalu dilakukan evaluasi yang bersifat berkala di masa mendatangyaitu: Kemampuan SP-GTT-MBE secara umum bertumpu pada 3 hat yaitu teknik pemrograman, desain sistem yang dikembangkan, serta konsep yang rnendasari. Peningkatan unjuk kerja SP-GTTMBE dapat dilakukan dengan memperbaiki ketiga hal tersebut. Sejauh ini unjuk kerja SP-GTT-MBE secara umum sudah cukup baik, sesuai dengan konsep dan sistem yang dikembangkan.. SP-GTTMBE dapat memberikan secara baik informasi status, kondisi opcrasi, dan pcnyimpangan yang terjadi. Fasilitas-fasilitas pendukung seperti fasilitas edit pada note-pad, mudah dilakukan, antarmuka pemakai cukup memadai. Basis pengetahuan dan fasilitas penjelasan dapat dengan mudah diedit atau diperbaharui dan mudah dikembangkan sepanjang kaidahnya tetap. Desain sistem SP-GTT-MBE mengutamakan kompatibilitas untuk antisipasi adanya penambahan data maupun perubahan sistem pengukuran SPGTT-MBE. Adanya perubahan-perubahantersebut dapat diantisipasi dengan penambahan/perubahan basis pengetahuan tidak diperlukan perubahan kode program bila tidak ada perubahan sistem SP-GTTMBE yang prinsip. Pengutamaankemudahan dalam dcsain sistcm, dcngan scmakin mantapnya Sistcm lnstrumentasi dan Kendali SP-GTT -MBE perlu dipertimbangkan update pengembangan basis pcngctahuan, khususnya dalam akuisisi informasi saran tindakan, perhatian penulis tertuju pada saran tindakan yang mengarah pada diagnose dan tindakan perbaikan. Olch karena .itu, untuk penyusunan basis pengetahuan selanjutnya, saran dan tindakan yang diberikan lebih ditujukan pada Djati Gunawan, diCk.
perbaikan komponen/sistem SP-OTT-MBE sehingga selanjutnya SP-OTT-MBE dapat dioperasikan lebih berhasil guna Berikut adalah file-file yang diperlukan untuk mendukung sistem pakar untuk penelususran kesalahan operasi generator tegangan tinggi pacta mesin berkas elektron 500KeV/IOmA di P3TMBA TAN yang termasuk dialog konsultasi sistem pakar yang direalisasikan sebagaiberikut: I.
I.
2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
9. 10.
II.
12.
13.
14.
15.
EXPERT .EXE file utama untuk program SPOTT -MBE, file ini adalah file aplikasi yang siap dieksekusi jika ingin menjalankan SPOTT -MBE. Anal.txt sampai ana8.txt, berisi analisis kerusakan yang akan ditampilkan pada kolom analisa sebab Analisisl.txt sampai analisis8.txt. berisi analisis gangguan yang akan ditampilkan pacta kolom analisa sebab chl.txt sampai ch8.txt File ini berisi daftar pertanyaan untuk jenis gangguan maupun kerusakan yang akan tampil untuk konsultasi sistem pakar pacta kotak pertama (bagian atas) dari kotak dialog pada konsultasi sistem pakar com_File.txt File yang berisi data masukan ke sistem pakar, yang bemilai antara 0 sampai 10 volt tegangan DC yang disimulasikan dan waktu Gam,menit,detik) pengambilan data, tanggal pengambilan data. data.txt File yang berisi angka I sampai 5 untuk mengendalikan status SP-OTT-MBE dan kondisi SP-OTT-MBE data chi.txt, berisi data rekaman angka untuk tujuan looping program Fakta.txt, berisi rekaman daftar kaidah dan fakta untuk setiap kanal yang dilengkapi dengan daftar gangguan,kerusakan clan aturan sistem pakar gl.txt sampai g8.txt, berisi saran dan tindakan untuk konsultasi dengan sistem pakar jika user memilih konsultasi dengan sistem pakar pacta jenis gangguan. kl.txt sampai k8.txt, berisi saran dan tindakan untuk konsultasi dengan sistem pakar jika user memilih konsultasi dengan sistem pakar pada jenis kerusakan Tgl sampai dengan tg8, berisi daftar pertanyaan untuk kotak kedua dari konsultasi sistem pakar untuk pertanyaan gangguan Tkl sampai dengan tk8, berisi daftar pertanyaan untuk kotak kedua dari konsultasi sistem pakar untuk pertanyaan kerusakan Log.out, berisi informasi mengenai daftar beasaranmasukan dari kanal 1 sampai 8 yang
dilengkapi dengan tanggal dan waktu (jam,menit,detik) 16. Se1uruh file ini berjumlah 62 file 436 Kbyte, untuk Expert.exe statik 415 Kbyte. '.
KESIMPULAN Perangkat lunak Sistem Pakar untuk penelusuran kesalahan operasi Generator Tegangan Tinggi pada Mesin Berkas Elektron 500KeV/IOmA di P3TM-BATAN Yogyakarta (SP-GTT-MBE) telah diuji untuk menganalisis dan memonitor kondisi operasi dengan data simulasi, berkonsultasi dengan sistem pakar untuk mendiagnose penyimpangan yang terjadi menuju ke gangguan atau kerusakan komponen dan atau sistem yang dimonitor. Perangkat lunak masih perlu disempurnakan terutama yang berkaitan dengan akuisisi data agar pengujian dapat dilakukan di lapangan secara online. Desain Sistem SP-OTr -MBE memberikan kemudahan dalam editing dan penambahan basis data dan basis pcngctahuannya dcngan fasilitas yang telah disediakan olch O/S Window 9x yaitu note-pad, dan tidak perlu mengubah program perangkat lunak utama. '. I.
2. 3.
4.
Hasil evaluasi mcnunjukkan beberapa hal masih perlu ditingkatkan fungsi SP-OTr -MBE, antara lain: Merealisasikan Sistem antarmuka OTr -MBE sehingga dapat memberikan kemampuan lebih. Menambah jumlah titik pantau/pemonitoran SP-OTr -MBE sehingga lebih dari 8 kanal masukan yang dimonitor sehingga lebih terperinci Mengembangkan lebih lanjut basis pengetahuan SP-OTr -MBE. Pengembangan akan berhasil baik bila ada partisipasi aktif dari para operator/supervisor dan pakar dalam MBE.
DAFT AR rUST AKA I.
Kumpulan makalah seminar sehari Perancangan Mesin berkas Elektron 500Kev/IOmA di PPNY -Batan
2.
Azis, M.F., Be/ajar Sendiri Pemrograman Sistem Pakar, PT Elex Media Komputindo, Jakarta (1994)
3.
Chang, C.L., Pengantar Teknik Kecerdasan Bua/an, diterjemahkan oleh Ir. Bambang Sridadi, Penerbit Erlangga, Jakarta (1990)
4.
Dewita, dkk., 1993. Metode A/ih Pengetahuan Pakar Me/acak Kerusakan Spektroskopi y ke Sistem Pakar, Prosiding Pertemuan dan Presentasi llmiah (hal 238 -243), PPNY BATAN, Yogyakarta.
Djati Gunawan,dkk
ISSN0216-3128.
5.
~. b
Jackson, P., Introduction to Expert Systems, Second Edition, Addison -Wesley Publishing Company, Reading, Massachusetts(1990)
TANYAJAWAB
Kadir Abdul, Pemrograman C++, Andi Offset,
Azizul Kharim
Yogyakarta(1995)
-Hasil
7..Prakasa,Esa
, "Sistem Pakar SebagaiAlat Bantu Perawatan Pada Manajemen Perawatan Sistem Pendingin Reaktor Kartini", Skripsi, Jurusan Teknik Nuklir FT-UGM, Yogyakarta (1998)
-Alur
program berupa apa? yang digunakan?
-Masalah
yang sering dihadapi pada (O1T-
MBE)?
8.Pranata, Antony, Pemrograman Borland C++ 4.X, Jilid I, Andi Of set, Yogyakarta (1997)
-Bagaimana
-'. 9
Djati Gunawan
Pranata, Antony, Pemrograman Borland C++ 4.X, Jilid 2, Andi Of set, Yogyakarta (1997)
10. Price, C.J., Knowledge Engineering Toolkits, Ellis Horwood Limited, West Sussex,England
(1990) I I. Rolston, D. W., Principles of Artificial Intelligence and Expert Systems Development, McGraw Hill, New York (1988) 12. SCHILLER, S., et aI, Electron Beam Technology, John Wiley & Sons, New York
jika
data base tidak mengenali
error? -Keluaran program atau hasil program bersifat anjuranatausaran. -Alur yang digunakanadalah penelusuranke belakang(backwordchaving). -Soot ini G1T-MBE sedangtara! komisioning awal sehingga belum banyak masalah yang dihadap;.yang menonjolmasalahkoronapada > 300 kV:
13. Setiawan, Sandi., 1993. Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta.
-Dalam sistempakar (expert system)data base selalu di update sesuai dengan pengalaman maupun dari pakar itu sendiri sehingga kemungkinan error sedikit.
14. Suparman., 1991. Mengenal Artificial Intelligence, Andi Offset, Yogyakarta.
Budi Santoso
(1982)
15. Tjien Sian, Liem "Sistem Cerdas Untuk Pengawasan dan Diskripsi Kondisi Operasi Reaktor Riset Kartini", Skripsi, Jurusan Teknik Nuklir FT-UGM, Yogyakarta (1998)
-Bagaimana penentuan batas confident daTi masing-masing instrumentasi (sensor/tranduser) yang dipakai.
16. Turban, Efrain., Expert Systems and Applied Artificial Intelligence, Macmillan Publishing Company, New York (1992)
-Dengan level diskriminan yang bisa kita setting sesuai dengan keluaran, maka bisa ditentukan konfidensi dari masing-masing masukan yang
17. Walnum, Clayton, Borland C++ Tips, Trick. and Traps, Que Corporation, Indianapolis
Djati Gunawan
diinginkan.
(1994)
ISSN 0216-3128
Djati Gunawan, dkk.