Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016
Implementasi Pencarian Rute Terpendek Pada Kantor Operasional PT. Pos Indonesia (Persero) Di Wilayah Bandung Menggunakan Metode Dijkstra 1
Arga Arifriatna, 2 Woro Isti Rahayu Program Studi D4 Teknik Informatika Politeknik Pos Indonesia 1
[email protected], 2
[email protected] 1,2
Abstrak PT. Pos Indonesia (Persero) sudah sangat banyak menerapkan dan mengembangkan jasa pelayanan online pada kantor-kantor operasional yang tersebar di seluruh negara Indonesia. Hal ini menyebabkan permasala han jaringan yang terjadi pada kantor pos tersebut merupakan permasalahan krusial yang harus dapat ditangani secepat mungkin. Untuk membantu petugas jarinag teknologi dalam perjalanan menuju kantor pos yang bermasalah dengan cepat, maka diperlukan metode yang dapat membantu dalam penentuan rute terpendek untuk mempercepat perjalanan. Pada aplikasi yang dibangun, mampu menampilkan lokasi kantor pos dan membantu menemukan rute terdekat menuju lokasi kantor yang bersangkutan yang ditampilkan dalam bentuk pemet aan yang diadopsi dari Google Maps API. Pencarian rute terdekat pada aplikasi menerapkan metode Dijkstra sehinga pemakai harus mendeklarasikan koordinat lokasi (node) asal dan tujuan terlebih dahulu sebelum melakukan pencarian rute. Penerapan metode Dijks tra pada aplikasi mampu menemukan rute lebih pendek 6,4% dibandingkan dengan pencarian rute secara perkiraan manual oleh petugas yang bersangkutan. Kata Kunci : Dijkstra, Google Maps API, koordinat, metode, node, pemetaan, PT. Pos Indonesia (Persero), rut e
I. Pendahuluan A. Latar Belakang Saat ini, PT. Pos Indonesia (Persero) sudah dibilang sangat berkembang dalam pelayanan online yang dijalankan pada kantor-kantor operasionalnya. Saat ini kantor operasional PT. Pos Indonesia (Persero) yang sudah terhubung secara online sudah sangat banyak dan tersebar di seluruh area di Indonesia, sehingga menimbulkan tingkat kesulitan dalam pencarian lokasi kantor pos ketika dibutuhkan troubleshoot dengan cara mendatangi kantor pos yang jaringanya bermasalah. Dalam upaya mengatasi permasalahan jaringan internet (troubleshoot) pada kantor pos tertentu, sering ditemui terjadinya permasalahan jaringan jumlah banyak (paralel), sehingga dibutuhkan metode untuk diterapkan pada bisnis proses aplikasi agar mampu menemukan rute jalur perjalanan yang paling efiisien untuk dipilih agar penanganan permasalahan jaringan pada kantor pos yang diprioritaskan dapat dikerjakan dengan tepat waktu. Dengan penerapan metode Dijkstra pada modul pencarian rute terdekat pada aplikasi diharapkan mampu membantu petugas untuk menemukan rute yang paling dekat menuju kantor pos yang dimaksud. Selain permasalahan di atas, terdapat beberapa kesulitan yang sering dialami oleh pimpinan dalam menentukan perencanaan perjalanan. Perencanaan perjalanan akan sangat membantu dalam upaya penanganan jaringan sehingga dapat
diperkirakan jarak terdekat yang yang akan ditempuh selama proses penanganan permasalahan jaringan teknologi pada kantor pos. Melalui penerapan metode Dijkstra dalam pencarian rute terdekat juga mamput membantu pimpinan untuk memperkirakan jarak yang akan ditempuh Tingkat keberhasilan sistem yang akan dibangun dalam memberikan solusi terhadap ketepatan pemilihan rute terdekat akan diuji dengan cara membandingkan pemilihan rute yang telah berjalan sekarang. Perbandingan sistem akan dihitung dalam bentuk persentase sehingga dapat diketahui tingkat keefektifan sistem dalam mengatasi masalah. Berdasarkan uraian diatas, aplikasi yang dibangun ditujukan kepada petugas jaringan teknologi informasi pada instansi PT. Pos Indonesia (Persero) yang berguna dalam pencarian lokasi kantor pos ketika terjadi permasalahan jaringan yang harus ditangani dengan turun ke lapangan. Selain itu, pencarian rute terpendek menggunakan metode djikstra diharapkan mampu memberikan solusi dalam proses pencarian rute yang paling tepat antar kantor pos ketika petugas belum begitu menguasai area pada wilayah yang akan dituju. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa masalah yang yang perlu diatasi sehingga dibutuhkan pencarian rute terdekat menggunakan metode Dijkstra, di antaranya: 19
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 1. Bagaimana cara menuju ke lokasi kantor pos operasional (KPC) atau kantor pos pusat lain yang jaringan intranetnya bermasalah jika petugas sudah mengetahui lokasi kantornya namun belum mengetahui rute yang paling dekat? 2. Apa modul yang dapat membantu pimpinan agar dapat membantu dalam menemukan rute terdekat dan mengetahui jarak yang akan ditempuh ketika tim-nya belum begitu menguasai area yang akan dituju? 3. Apakah sistem yang akan dibangun mampu memberikan solusi terhadap ketepatan dalam pemilihan rute terdekat? C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai untuk mengatasi beberapa masalah yang telah dipaparkan di atas, antara lain: 1. Menggambarkan rute terdekat untuk menuju ke lokasi kantor pos cabang (KPC) yang bermasalah setelah petugas bagian jaringan teknologi informasi informasi mengetahui alamat dari lokasi kantor yang dimaksud. 2. Menerapkan metode Dijkstra dalam penambahan modul pencarian rute terdekat yang membantu pimpinan untuk menemukan rute terpendek serta jarak dan estimasi waktu perjalanan yang akan ditempuh (menuju kantor pos yang diprioritaskan). 3. Membandingkan sistem yang akan dibangun dengan sistem yang berjalan sekarang untuk mengetahui tingkat ketepatan sistem dalam pencarian rute terdekat. D. Ruang Lingkup Berikut adalah ruang lingkup dari pengembangan modul pencarian rute kantor pos terdekat pada aplikasi menggunakan metode Dijkstra, di antaranya : 1. Pencarian rute terdekat untuk menuju ke lokasi kantor operasional pos (KPC) yang bermasalah dapat dimulai dari kantor pusat menuju kantor opersional pos atau sebaliknya dengan mengadopsi peta dari Google Maps API. 2. Penggunaan metode Dijkstra bertujuan untuk menentukan rute terdekat antar kantor pos dari satu kantor ke kantor lain dalam satu cluster dengan destination (lokasi) yang didefinisikan berdasarkan letak koordinat (latitude & longitude). Rute kantor pos akan terhubung melalui jalur (jalan umum) dan dapat diambil prediksi jarak dan estimasi waktu tempuhnya. 3. Pengujian sistem yang akan dibangun dilakukan dengan membandingkan dengan sistem yang sedang berjalan sekarang
berdasarkan pemilihan rute terdekat. Hasil dalam perbandingan akan dihitung dalam persentase. II. Landasan Teori A. PT. Pos Indonesia (Persero) PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pengiriman surat dan barang (pos). Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995, bentuk Badan usaha Pos Indonesia ini. Mengalami peralihan dari bentuk awal Pos Indonesia yang berupa Perusahaan Umum (perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Sebagai BUMN, PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Pelayanan yang khas diberikan oleh PT. Pos Indonesia melalui pengembangan produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat indonesia. Dalam upaya mengembangkan pelayanan dan kontribusi terhadap perkembangan negara Indonesia, Pos Indonesia memberikan berbagai pelayanan kepada masyarakat di antaranya pada bidang filateli, jasa pengiriman surat Pos, dokumen/barang, layanan logistik serta layanan keuangan. Semua layanan yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia. [4] B. Algoritma Dijkstra Algoritma dijkstra ditemukan oleh Edsger Wybe Dijkstra pada tahun 1959. Algoritma ini merupakan algoritma yang dapat memecahkan masalah pencarian jalur terpendek dari suatu graf pada setiap simpul yang bernilai tidak negatif. dijkstra merupakan algoritma yang termasuk dalam algoritma greedy, yaitu algoritma yang sering digunakan untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan suatu optimasi. Algoritma ini berguna untuk menemukan jalur terpendek berdasarkan bobot jarak terkecil dari satu titik ke titik lainnya. Misalkan titik yang mengambarkan gedung dan garis menggambarkan jalan, maka algoritma dijkstra melakukan kalkulasi terhadap semua kemungkinan bobot terkecil dari setiap titik. Dalam pencarian jalur terpendeknya algoritma dijkstra bekerja dengan mencari bobot yang paling minimal dari suatu graf berbobot, jarak terpendek akan diperoleh dari dua atau lebih titik dari suatu graf dan nilai total yang didapat adalah yang bernilai paling kecil. [2]
26
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 C. Geographic Information System (GIS) Geographic Information System (GIS) atau dalam bahasa indonesia disebut dengan “Sistem Informasi Geografis” adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, mengelola, menganalisis dan mengaktifkan kembali data yang mempunyai referensi keruangan untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemetaan dan perencanaan. SIG dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. [1] D. Google Maps API Google Maps API adalah layanan yang diberikan oleh Google dan sangat popular. Google Maps adalah suatu peta dunia yang dapat kita gunakan untuk melihat suatu daerah. Dengan kata lain, Google Maps merupakan suatu peta yang dapat dilihat dengan menggunakan suatu browser. Fitur Google Maps yang terdapat dalam web pada blog dapat berupa layanan gratis atau berbayar di mana dalam konteks tersebut Google Maps API berupa suatu library yang berbentuk JavaScript. [4] III. Metodologi Penelitian A. Pengembangan Metodologi Penelitian Identify Problem & Motivate · ·
Observasi & Komunikasi (wawancara) Perumusan Masalah & Tujuan
Define Object Of a Solution
Process Initation
· · ·
Analisis Kebutuhan Pemakai Menentukan Metode yang Dipakai Menentukan Pemrograman dan Web Service
IV. Analisis Dan Perancangan A. Analisis Sistem 1. Requirement Functional Tabel 1 Kebutuhan Fungsional Deskripsi No. Use Case 1. Update Data Merupakan aktivitas Lokasi yang dilakukan admin dan superadmin untuk menambah, merubah dan menghapus data lokasi kantor. 2. Melihat Peta Merupakan aktivitas Lokasi yang dilakukan admin dan superadmin untuk melihat lokasi dan data kantor melali peta 3. Menambah Rute Merupakan aktivitas yang dilakukan admin dan superadmin untuk menambahkan kode rute baru antar dua kantor. 4. Mencari Rute Merupakan aktivitas yang dilakukan admin dan superadmin untuk menemukan rute terdekat melalui interface aplikasi. 5. Mengelola Akun Merupakan aktivitas Administrator yang dilakukan superadmin untuk menambah, merubah dan menghapus data akun admin.
Design and Deveopment · · · ·
· ·
· ·
· · ·
Perancangan Database pada My SQL Pemrograman (Coding) Penerapan WEB Service
Pengujian per-modul Pengujian Input-Output data
Analisa Tingkat Keberhasilan Sistem Pengujian Black-Box
Survey Terhadap Background Pemakai Analisa Hasil Penilaian Pemakai Terhadap Sistem
Demonstration
Evaluation
Process Iteration
· ·
Desain Database Desain Interface (Layout) Analisa Sistem
Communication
Gambar 1 Pengembangan Metodologi Penelitian Proses Model – DBR [5]
2. Requirement Non-functional Perangkat lunak yang diperlukan dalam pembuatan sistem aplikasi dan pemrosesan data dari sistem aplikasi yang dibangun adalah: a. Microsoft Windows sebagai sistem operasi komputer. b. Web Browser (Google Chrome, Mozzila Firefox, Internet Explorer, dll) sebagai media peangkat lunak untuk mengakses aplikasi. c. XAMPP sebagai media database server My SQL dan media penyimpanan data Perangkat keras dibutuhkan sebagai sarana penunjang pembangunan aplikasi berupa seperangkat personal komputer dan perangkat 27
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 pendukung lainnya dengan spesifikasi sebagai berikut: a. Processor Intel(R) Core(TM) i3-2310M CPU @ 2.53GHz. b. Memory 2GB DDR3 SDRAM PC-8500. c. Hardisk 600 GB serial ATA 5400 RPM. d. Monitor dengan resolusi standard. e. Koneksi internet digunakan untuk mengakses tampilan peta yang diadobsi dari web service Google Maps API.
b. Analisis Sistem yang akan Dibangun Analisis Sistem yang akan Dibangun Kantor Pos Operasional yang Bermasalah
Sisem Aplikasi
Proses Pencarian Rute Terpendek (Bag. Jartek)
Mulai Menerima Komplain
Troubleshoot melalui jaringan virtual
Mengalami Trouble Jaringan Teratasi?
ya
Menghubungi Bag. Jarek
tidak
Cari Lokasi/Alamat Operasional yang Bermasalah melalui aplikasi
Menampilkan informasi dalam bentuk pemetaan geografis
Mencari rute terdekat melalui aplikasi
Input kode pencarian rute antar kantor
3. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan dan yang akan Dibangun a. Analisis Prosedur pada Sistem yang Berjalan.
Lacak rute
Memilih menu tambah rute
tidak
Ditemukan?
ya
Menampilkan rute terdekat mentju kantor yang bermasalah
Analisis Sistem Berjalan (Current System) Kantor Pos Operasional yang Bermasalah
Proses Pencarian Rute Terpendek (Bag. Jartek)
Mulai Menerima Komplain
Troubleshoot melalui jaringan virtual
Teratasi?
ya
tidak
Cari Lokasi/Alamat Operasional yang Bermasalah Meminta panduan petugas yang tahu rute jalur terdekat
tidak
ya
tidak
Mendatangi Kantor Operasional yang Bermasalah secara acak
Ditemukan?
tidak
Mendapatkan id rute
Menampilkan id rute
Menangani trouble jaringan pada kantor yang bersangkutan
Selesai
Tahu rute?
Mendatangi Kantor Operasional yang Bermasalah
ya
Ada?
Menyimpan data
Melakukan perjalanan menuju ke kantor yang bermasalah
Mengalami Trouble Jaringan Menghubungi Bag. Jarek
Masukkan kode kantor asal dan kantor tujuan
ya
Meminta panduan melalui telepon
Menangani trouble jaringan pada kantor yang bersangkutan
Selesai
Gambar 2 Analisis Prosedur pada Sistem yang Berjalan
Gambar 3 Analisis Sistem yang akan Dibangun c. Analisis Algoritma Dijkstra Algoritma berikut, merupakan pengembangan algoritma Dijkstra dalam pencarian rute terdekat. [6] 1. Menentukan node yang memungkinkan antara titik awal dan titik tujuan/akhir. Input : {Node awal dan node Akhir} Output : {Mencari node-node yang terhubung dan memungkinkan antara titik awal dan itik akhir} Proses : If (X = node awal/titik asal) then X =0 Else For i=0 to jumlah node do Begin Node X Node A Node G Node B Node n End for End if
28
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 2. Mendefinisikan semua bobot rute memungkinkan Input : {Nilai setiap bobot} Output : {Bobot setiap node} Proses : For i = n to rute n do Begin Node X-A = .... Node X-G = .... Node A-B = .... Node A-E = .... Node B-C = .... ..... End for
yang
B. Perancangan System Login
<
>
<> Update Data Lokasi Admin
Superadmin merubah lokasi menambah lokasi menghapus data lokasi
<>
Melihat Peta Lokas Kantor <>
Menambah Rute merubah akun
menambah akun
menghapus akun
3. Algoritma menghitung semua jarak antar node yang memungkinkan Input : {Node yang memungkinkan} Output : {Bobot rute} Proses : For i=0 to rute n do Begin If Start Rute1(X to node1) < Rute2(X to node1) Rute3(X to node3).... Rute1(X to node(i)) then Then Rute 1 = hitung jarak. Elseif Rute(i) = jarak pertama End if End for 4. Algoritma cek hasil perhitungan rute yang sampai pada node akhir Input : {Node n, node akhir} Output : {Node Akhir} Proses : For i=0 to rute n do Begin If node i = node akhir then Stop and total. Else Next End if End for 5. Algoritma Pencarian Selesai. Input : {Node Akhir} Output : {Hasil} Proses : For i=0 to rute n do Begin If Rute i
<> Mengeloa Akun Administrator Mencari Rute
Gambar 4 Use Case Diagram login +inputUsername +inputPassword +SelectLevel +otentikasi() +tampil HalamanUtama()
data_Admin #id +username +password +email +tampil data()
TambahRute +inputIdKantor +get koordinat +insertData +Select Database() +execute query insert() +tampil pencarian rute()
data_Rute +idrute +start +koordstart +end +koordend +validasi kode rute()
MenuUtama
KelolaAkunAdmin +SearchData +tambahData +editData +hapusData +get id +select database() +execute query insert() +execute query update() +execute query delete()
+Update Data Lokasi +Melihat Peta Lokasi +Menambah Rute +Mencari Rute +Mengelola Data Akun Admin +Akun +goto page() +pilih menu()
data_LevelKantor
CariRute +InputIdRute +get rute +SelectData() +Import Maps Api Destination()
UpdateDataLokasiKantor +tambah data lokasi kantor +validasi variable +get id +insert data +editData +HapusData +select database() +execute query insert() +execute query update() +execute query delete()
LihatPetaLokasi +Select data +menampilkan peta +get koordinat lat, lon
+idlevel +level 1 1..* data_Lokasi +id_kantor +daerah +namaKantor +alamat +ipGateway +telepon +latitude +longitude +tampil data()
+select database() +tampil peta lokasi() +import Maps Api()
Configuration +selectDatabase +connection()
Gambar 5 Class Diagram V. Implementasi Dan Pengujian A. Lingkungan Implementasi 1. Kebutuhan Perangkat Lunak Dalam pembuatan aplikasi ini, spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: A. Sistem Operasi : Microsoft Windows 8.1 Pro B. Bahasa Pemrograman : PHP C. DBMS : mySQL (XAMPP) D. Aplikasi : Notepad++ 2. Kebutuhan Perangkat Keras Sedangkan spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah sebagai berikut: A. Processor : Intel Core i3 B. Memory : DDR3 4GB C. Hardisk : 500 GB 29
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 D. Monitor : Resolusi 1.366 x 768 pixel. E. Jaringan Internet
Halaman Hasil Pencarian Rute
B. Analisa Hasil Implementasi Halaman Update Data Lokasi
Gambar 7 Halaman Hasil Pencarian Rute
Gambar 6 Halaman Update Data Lokasi Keterangan: 1. Tambah data lokasi dilakukan dengan memilih tombol tambah data di atas tabel. 2. Sedangkan untuk melakukan edit atau hapus data dapat dilakukan dengan pencarian terlebih dahulu. 3. Setelah data ditemukan, data dapat diedit atau dihapusdengan memlilih ombol edit di kolom aksi. Halaman Peta Lokasi
Keterangan: 1. Untuk melakukan pencarian rute, masuk ke halaman pencarian rute. 2. Pada halaman tersebut akan tampil form pencarian untuk menginputka id/kode rute. 3. Pilih button lacak untuk menampilkan rute yang dimaksud. Jika id/kode rute yang diinput-kan benar, maka aka muncul tampilan rute map seperti pada gambar 5.5. 4. Lokasi koordinat dengan icon huruf “A” adalah lokasi kantor asal, sedangkan icon huruf “B” adalah lokasi kantor tujuan. C. Analisis Hasil Pengujian Tabel 2 Identifikasi dan Rencana Pengujian
Gambar 11 Halaman Peta Lokasi Keterangan: 1. Untuk melihat keterangan lokasi kantor, klik icon lokasi kantor. 2. Apabila ingin menambahkan history atau melihat informasi lebih detail dari kantor tersebu,t klik link nama kantor pos yang muncul pada ballon.
Total
KPRK Bandung
KPC. Cicendo, Arjuna KPC. Bandung 2. Wetan 3. KPC. Gunung Batu KPC. Sarijadi 4. Pusdiklat Pos 5. KPC. Sarijadi 6. KPC. Setrasari 7 KPC. Sukajadi 8. KPC. Cihampelas 9. Divisi Regional V 10. KPRK. Bandung 11. Pusat Dir IT 1.
Pusat Dir. IT
Tujuan
KPRK Bandung
No
Asal Wawancara
Pusat Dir. IT
Aplikasi
4,6
3
5,3
3
1
4,4
1
6,4
7,5
7,4
7,5
7,4
8,1
7,8
9,5
7,8
7,6 7,6 5,5 3,5 2,9 2,8 -
7,3 7,3 5,5 4,1 6 3,5
9 7,7 5,5 3,5 3,3 3,1 -
7,3 7,3 6 4,3 6 3,8
107,4 Km
114,7 Km
Selisih Jarak = Total Jarak Wawancara – Total Jarak pada Aplikasi · Maka Selisih Jarak = 114,7 Km – 107,4 Km = 7,3 Km Perbandingan Persentase = 30
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016
Perbandingan Persentase = 100% - 93,6 % = 6,4 % F. Analisis Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan Pemakai Tabel 3 Hasil Penilaian Tingkat Kepuasan Pemakai Nilai RataHasil Nilai Kategori Rata Presentasi Kepuasan User Interface 89 % Information 81,7 % 85,7 % Usability 82,2 % Correctness 90 % G. Analisis Hasil Pengujian Performance Pengujian Performance Testing merupakan proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kecepatan atau efektivitas, koneksi program perangkat lunak (data transfer) aplikasi pencarian rute yang dibangun. Pada analisa ini, pengujian performa aplikasi dilakukan dengan menggunakan tools performance testing WAPT Pro versi 3.5. Berikut ini adalah skenario dari pengujian perforance yang dilakukan. Tabel 4 Analisis Performance Testing Skenario Kuantitas Pemakai Awal 1 User Target Pemakai 20 User Kelipatan 2 User Jarak waktu 10 detik Runtime 3 Menit (180 Detik) a. Hasil Pengujian Performance
Gambar 8 Grafik Hasil Performance Testing VI. Kesimpulan Dan Saran A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah didapat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi yang dibangun mampu menampilkan rute terdekat untuk menuju ke lokasi kantor pos operasional (KPC) dan kontor pos pusat
lainya yang bermasalah berdasarkan pencarian rute berdasarkan kode rute. 2. Penerapan metode Dijkstra dalam penambahan modul pencarian rute terdekat yang membantu pimpinan untuk menemukan rute terpendek serta mengetahui perkiraan jarak dan estimasi waktu perjalanan yang akan. 3. Berdasarkan analisis hasil pengujian, pencarian rute terdekat, diperoleh hasil bahwa aplikasi yang dibangun menggunakan web service Google Maps API, mampu menemukan rute 6,4% lebih pendek dibandingkan pemilihan rute berdasarkan perkiraan petugas. Dengan demikian tujuan dari pembangunan aplikasi dinyatakan tercapai. B. Saran Adapun beberapa saran yang penulis usulkan dalam pengembangan penelitian serta sistem aplikasi yang telah dilakukan. 1. Aplikasi yang dibangun dapat dikembangkan menggunakan framework terbaru. 2. Untuk meningkatkan kemudahan pemakai (petugas jartek) dalam mengakses aplikasi, sebaiknya aplikasi yang dibangun juga dikembangkan dengan menerapkan web responsive. 3. Pengembangan dan analisis aplikasi dapat dilakukan pada ruang lingkup pengujian dalam sekala wilayah yang lebih luas, agar perbandingan hasil analisa tingkat keberhasilan dari sistem aplikasi yang dibangun lebih akurat. 4. Untuk melengkapi tingkat fungsuonalitas dalam pengembangan aplikasi, dapat ditambahkan fasilitas GPS. Referensi [1] Dian, W. (2000). Sistem Informasi Geografis (SIG). ( http://www .arxiv.org, diakses, 16 Mei 2015). [2] Dijkstra, E. W. (1959). A note on two problems in connexion with graphs. In: Numerische Mathematik. [3] Google Developers. (2015). Products: Google Maps Api For Work., (https:// developers.google.com/maps/documentation/ business/, diakses 4 Mei 2015). Google Developers. [4] IP Bangtek. (2012). Sejarah PT Pos Indonesia (Persero): Profil Sejarah, (http://www .posindonesia.co.id/index.php/ profil-perusahaan/sejarah-pos, diakses 27 April 2015). [5] Peffers, Ken., Tuunanen, Tuure. Dkk. (2007). DSR methodology process model. A design science research methodology for 31
Jurnal Teknik Informatika Vol. 8 No.1, Januari 2016 information systems research. Journal of Management Information Systems. 24(3):45– 77. [6] Wibowo, Bambang Teguh. (2014). Penentuan Jalur Terpendek untuk Pemadam Kebakaran dengan Menggunakan Metode Dijkstra. Pelita Informatika Budi Dharma, 7(2): 5.
32