Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
HUBUNGAN KUANTITATIF STRUKTUR DAN AKTIVITAS ANTIKANKER SENYAWA TURUNAN ESTRADIOL HASIL PERHITUNGAN METODE SEMIEMPIRIS AM1 SYARIFAH NUGRAHENI1, PONCO ISWANTO1, IQMAL TAHIR2 Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto 2 Pusat Kimia Komputasi Indonesia Austria Jurusan Kimia FMIPA UGM
1
INTISARI
T
elah dilakukan analisis multivariat hubungan kuantitatif struktur dan aktivitas antikanker dari satu seri senyawa turunan estradiol berdasarkan perhitungan sifat kimia senyawa. Data parameter-parameter tersebut diperoleh dari struktur hasil optimasi geometri menggunakan metode semiempirik AM1 sedangkan aktivitas senyawa diperoleh dari literatur. Analisis hubungan antara aktivitas antikanker dan sifat kimia senyawa dilakukan dengan program SPSS. Hasil analisis memberikan model persamaan terbaik sebagai berikut: log 1/IC50 = 8,832 + 28,320 qC1 + 39,919 qC4 – 8,356 qC6 – 1,041 μ – 0,584 logP (n = 19, r = 0,789, SE = 0,384, Fhitung/Ftabel = 1,422) Kata kunci : QSAR, senyawa antikanker, estradiol. ABSTRACT uantitative Structure-Activity relationship (QSAR) analysis of several substituted Qestradiols as anticancer compound based on chemical properties have been done. The parameters are obtained from optimization geometry structure using semi empirical AM1 methods, and the activity of compounds was taken from literature. Relationship analysis between anticancer activity and chemical properties was done based on multilinear regression using SPSS program. The QSAR analysis gave the best model as follows: log (1/IC50) = 8.832 + 28.320 qC1 + 39.919 qC4 – 8.356 qC6 – 1.041 μ – 0.584 logP (n = 19, r = 0.789, SE = 0.384, Fhitung/Ftabel = 1.422) Keywords: QSAR, anticancer compounds, estradiol. penderita baru dan seperlima di antaranya
I. PENDAHULUAN Sampai
masih
meninggal dunia. Sebuah studi melaporkan
merupakan suatu penyakit yang menjadi
bahwa insiden penderita kanker di dunia
permasalahan
bidang
pada tahun 1999 sekitar sepuluh juta kasus
Menurut Kurniasanti (2003),
baru dan sekitar tujuh juta orang di
dalam waktu sepuluh tahun terakhir terjadi
antaranya berakhir dengan kematian. Hal
peningkatan
sebagai
ini cukup memprihatinkan sehingga perlu
penyebab kematian yaitu dari urutan ke-12
adanya usaha untuk menemukan senyawa
menjadi urutan ke-6.
baru yang aman sebagai antikanker.
kesehatan.
saat
ini,
besar
peringkat
kanker dalam
kanker
Dengan demikian
diperkirakan setiap tahun terdapat 190.000 Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
156
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
Salah satu senyawa yang berpotensi sebagai turunan
senyawa
antikanker
adalah
dapat membantu mengurangi kegagalan
Menurut
penelitian
riset-riset eksperimental di laboratorium
2-metoksi
estradiol
estradiol.
Muranaka
(2001),
faktor coba-coba (Sardjoko, 1993). Hal ini
serta
dapat
mengefisiensikan
tenaga,
mempunyai aktivitas sebagai penghambat
waktu, biaya riset dan dapat mengurangi
pertumbuhan kanker payudara. Senyawa
hewan uji yang digunakan serta untuk
ini termasuk antiestrogen sebagai zat anti
melindungi
tumor pada karsinoma payudara yang
Penggunaaan komputer sangat berperan
memerlukan estrogen (kanker payudara),
guna
suatu neoplasma yang mempunyai reseptor
penyelesaian
estrogen.
Reseptor ini terdapat pada
numeris untuk menghitung sifat molekul
sekitar dua pertiga dari semua tumor
yang kompleks dan hasil perhitungannya
payudara (Nogrady, 1992).
berkorelasi
Namun dalam pengembangan obat
lingkungan membantu
dari
toksisitas.
mempercepat
perhitungan-perhitungan
secara
signifiakn
dengan
eksperimen. Salah satu aplikasi kimia komputasi
baru secara laboratorium ada beberapa langkah eksperimen yang perlu dilakukan,
yang
seperti : desain, sintesis, purifikasi dan
Quantitative Structure-Activity Relationship
identifikasi.
Kesemuanya itu harus dilalui
(QSAR) atau hubungan kuantitatif struktur
sebelum sampai pada tahap uji aktivitas.
aktivitas. Kajian ini mempelajari korelasi
Kelemahannya adalah jika semua tahap
secara kuantitatif antara struktur molekul
tersebut telah dikerjakan, namun hasil yang
dan nilai aktivitas biologis yang terukur
diperoleh (senyawa yang diteliti) ternyata
secara
mempunyai aktivitas yang tidak lebih baik.
menjabarkan suatu model persamaan yang
Sehingga waktu, biaya dan tenaga yang
menghubungkan
telah dikeluarkan dalam serangkaian kerja
aktivitas suatu senyawa secara eksperimen
laboratorium menjadi terbuang. Dalam hal
dengan struktur molekul. Secara umum
inilah
dapat
aktivitas senyawa adalah aktivitas biologis
berperan penting dalam kimia medisinal
yang telah diuji secara klinis. Perkem-
terutama dalam hal perancangan obat,
bangan kimia komputasi memungkinkan
prediksi teoritis tentang sifat-sifat kimia dan
untuk perhitungan kuantum suatu senyawa
aktivitas suatu molekul.
Rancangan obat
sehingga dapat diperoleh struktur elektronik
diterapkan dalam upaya untuk mendapat-
senyawa tersebut, yang dapat dinyatakan
kan obat baru dengan efektivitas yang lebih
dengan parameter muatan atom, momen
tinggi berdasarkan penalaran yang rasional
dwikutub, kerapatan elektron dan lain-lain
dengan semaksimal mungkin mengurangi
(Leach, 1996). Pada analisis hubungan
aplikasi
kimia
komputasi
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
dapat
diterapkan
eksperimen.
adalah
Kajian
ketergantungan
kajian
QSAR harga
157
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
kuantitatif dan aktivitas antikanker turunan
dengan
estradiol digunakan prediktor yang meliputi
diterapkan dalam memprediksi pengaruh
mukatan atom bersih, momen dwikutub,
substituen dalam sejumlah besar uji biologi
dan koefisien partisi oktanol/air (log P).
(Richon and Young, 2000).
menggunakan
cara
ini
telah
Pada penelitian ini dilakukan analisis
Kokpol et al (1989) dan Rode et al (1988) telah menggunakan muatan bersih atom
hubungan
sebagai
senyawa turunan estradiol dengan aktivitas
prediktor
Muatan atom
pada
bersih
kajian
QSAR.
sebelumnya
juga
kuantitatif
antara
struktur
antikanker, khususnya yang memanfaatkan
digunakan oleh Ferianto et al (1997) dalam
komputer
analisis hubungan kuantitatif antara struktur
kuantum yaitu dengan menggunakan hasil
dan aktivitas biologis senyawa 2-fenil-1,8-
perhitungan
nafridin-4-on sebagai obat antikanker. Alim
Hasil
et al (2000)
digunakan
menggunakan pendekatan
berdasarkan metode
lebih
jauh untuk
mekanika
semiempiris
AM1.
diharapkan
dapat
melakukan
QSAR untuk mempelajari toksisitas suatu
senyawa
seri senyawa fenol. Metoda yang sama
berkhasiat antikanker.
telah berhasil digunakan oleh Tahir (2000)
II. METODOLOGI PENELITIAN
untuk kajian QSAR senyawa nitrobenzena.
II.1. Obyek Penelitian Bahan
Desain senyawa baru pada kasus senyawa tabir
surya
dengan
menggunakan
turunan
teori
estradiol
yang
desain
baru
digunakan
yang
dalam
penelitian ini adalah aktivitas antikanker
pendekatan QSAR juga telah dilakukan
(dalam
log
(1/IC50))
oleh Tahir et al (2001). Metoda-metoda
estradiol
tersebut dapat berhasil baik untuk memilih
berupa
variabel bebas yang berpengaruh dan
aktivitas antikanker senyawa disajikan pada
hasilnya dapat digunakan untuk mendesain
Tabel 1. Struktur senyawa turunan estradiol
senyawa turunan baru.
disajikan pada Gambar 1.
yang jurnal
senyawa
diperoleh
dari
penelitian.
turunan literatur,
Adapun
Dalam analisis Hansch parameter-
data
OH
parameter diperlakukan sebagai variabel bebas (prediktor) untuk menerangkan harga aktivitas
biologis.
multilinear
banyak
Analisis
regresi
digunakan
dalam
menurunkan koefisien model. mempelajari mempunyai
senyawa kerangka
Hansch
yang
sudah
dengan
variasi
R
2
C
3 4 A
HO
1
D
6
B 5
Gambar 1. Struktur dasar senyawa turunan estradiol
struktur terbatas pada gugus fungsional pada sisi yang spesifik.
Pendekatan
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
158
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
Tabel 1. Data kadar penghambatan rata-rata (IC50) dan Log (1/IC50) eksperimen dari senyawa estradiol yang tersubstitusi (Muranaka, 2001) No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19.
R
Log (1/IC50) 5,54 6,04 5,38 5,32 4,77 5,62 5,96 5,07 4,40 5,03 5,11 5,31 4,40 4,40 4,40 5,32 5,00 4,40 5,52
IC50
CH3O C2H5O n-C3H7O i-C3H7O CH3 H2C=CH CH3CH=CH C2H5CH=CH n-C3H7CH=CH (CH3)2C=CH C2H5 n-C3H7 n-C4H9 n-C5H11 (CH3)2CHCH2 I C2H5S CH3CONH C2H6N
2,90 0,91 4,20 4,80 17,00 2,40 1,10 8,60 40,00 9,40 7,70 4,90 40,00 40,00 40,00 4,80 10,00 40,00 3,00
terstabil,
data
penelitian
dengan
analisis
Hansch, setiap senyawa dibuat model struktur paket
dua
dimensinya
program
menggunakan
Hyperchem.
Kemudian
model tersebut dilengkapi dengan atom hidrogen
pada
melengkapi
setiap
struktur
atom
untuk
sebenarnya
dan
dibentuk menjadi struktur tiga dimensi. Proses
selanjutnya
adalah
melakukan
optimasi geometri struktur berupa minimasi energi
molekul
guna
memperoleh
konformasi struktur yang paling stabil. Perhitungan
dilakukan
dengan
metode
semiempirik
AM1
dengan
batas
kkal/Å.mol.
Metode
konvergensi
0,001
dengan
perhitungan single point, dan dilakukan Stop log untuk mengakhiri proses perekaman
hasil
perhitungan.
Output
data
selanjutnya dapat dilihat pada file rekaman (file.log). Untuk penelitian QSAR ini, parameter-parameter yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Parameter hidrofobisitas : log P b. Parameter elektronik: muatan atom bersih, momen dwikutub. II.2.2. Teknik pemisahan data secara acak dipisahkan
menjadi
dua
kelompok yaitu data fitting yang berfungsi
II.2.1. Pengambilan data prediktor Dalam
disimpan
melakukan Start log, kemudian dilakukan
Data II.2. Prosedur Kerja
mulai
optimasi dilakukan berdasarkan algoritma Polak-Ribiero. Setelah diperoleh struktur
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
untuk mendapatkan model persamaan dan data uji untuk pengujian model persamaan. Teknik pemisahan cara acak menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel. Data awal yang digunakan sebanyak 19, diambil 15 data sebagai data fitting dan sisanya 4 sebagai data uji. II.2.3. Analisis regresi multilinear Untuk
mendapatkan
persamaan
QSAR, terlebih dahulu data disajikan datal tabel yang meliputi masing-masing aktivitas antikanker variabel
(dalam tak
bebas
log(1/IC50)) dan
nilai
sebagai QSAR
properties sebagai variabel bebas. Korelasi parameter
dihitung
dengan
aktivitas
senyawa berdasarkan analisis regresi linear menggunakan program SPSS for Windows metode backward pada 15 data yang telah
159
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
dipisahkan (data fitting). Hasil perhitungan
muatan bersih atom dan momen dwikutub.
digunakan
Untuk log P dapat dilihat dari QSAR
untuk
menunjukkan
urutan
variabel bebas penting yang berfungsi
properties.
sebagai deskriptor. Variasi dari beberapa
pada Tabel 2. Dari Tabel 2 terlihat bahwa
variabel
beberapa
perubahan muatan atom untuk atom bersih
alternatif model persamaan. Untuk setiap
pada atom C dari cincin A. Hal ini terjadi
model persamaan alternatif dapat dilakukan
karena pengaruh substitusi pada atom C
perhitungan terhadap beberapa parameter
nomor 2 dari cincin aromatik.
statistik seperti r, r2, SD dan F. Selain
pada
parameter
hasil
terhadap bertambah atau berkurangnya
perhitungan juga diperoleh nilai koefisien
nilai negatif dari muatan atom pada atom-
setiap variabel bebas yang terlibat dalam
atom di posisi berikutnya karena akan
model persamaan. Nilai koefisien yang
menginduksi
diperoleh
berikutnya.
bebas
membentuk
statistik
tersebut,
digunakan
dari
untuk
menghitung
aktivitas teoritis.
atom
akan
Substitusi
berpengaruh
atom-atom
pada
posisi
Adanya substitusi satu atom,
menimbulkan induksi muatan parsial tiap
Data aktivitas teoritis dibandingkan dengan
suatu
Hasil rekapitulasi ditunjukkan
aktivitas
eksperimen
senyawa.
atom yaitu dari C1 sampai C6 pada cincin A (cincin aromatik).
Pada atom C nomor 2
Untuk mengetahui kualitas dan kemampuan
mengalami perubahan muatan bersih atom
memprediksi dari setiap model persamaan,
yang berbeda jauh dengan muatan bersih
maka dihitung harga PRESS-nya sehingga
atom lainnya.
dapat dipilih model persamaan terbaiknya.
II.2 Kajian korelasi aktivitas dan prediktor
Untuk data fitting dilakukan perhitungan PRESS
terhadap
persamaan
model
sehingga
tiap
didapatkan
nilai
PRESSinternal, dan untuk data uji diperoleh PRESSeksternal
(Tahir
et
2004).
al,
Persamaan akhir diperoleh dengan analisis regresi
multilinear
dengan
program
pada
19
senyawa
SPSS
for
Windows
menyatakan
bahwa
kedua
variabel tidak ada korelasi sama sekali, dan angka korelasi 1 menyatakan bahwa kedua variabel adalah menunjukkan
sempurna. arah
yang
Tanda (-) berlawanan/
variabel satu berbanding terbalik dengan
variabel bebas berpengaruh relatif kecil
II.1 Hasil perhitungan deskriptor Hasil perhitungan metode semiempiris AM1 menggunakan program HyperChem output
nol
Dari tabel 3 terlihat bahwa setiap
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan
pada
variabel yang lain (Algifari, 1997).
dengan metode enter.
akan
Besaran angka korelasi yang berkisar
model
data
berupa
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
terhadap log (1/IC50).
Nilai koefisien
tertinggi dimiliki oleh log P yaitu sebesar 0,319. Namun keeratan hubungan antara
160
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
Tabel 2. Data muatan atom, momen dwikutub dan log P hasil perhitungan metode semiempiris AM1 Senyawa no Muatan bersih atom (Coulomb) μ Log P Aktivitas qC1 qC2 qC3 qC4 qC5 qC6 (D) Log (1/IC50) 1 0,056 0,055 -0,177 -0,056 -0,059 -0,189 3,210 1,197 5,538 2 0,054 0,060 -0,180 -0,055 -0,060 -0,189 2,974 1,540 6,041 3 0,055 0,060 -0,174 -0,058 -0,058 -0,191 3,040 2,008 5,377 4 0,054 0,060 -0,173 -0,059 -0,058 -0,191 2,842 1,953 5,319 5 0,074 -0,093 -0,102 -0,087 -0,031 -0,211 2,536 2,344 4,770 6 0,088 -0,070 -0,090 -0,091 -0,021 -0,217 2,881 2,525 5,620 7 0,090 -0,126 -0,087 -0,091 -0,028 -0,161 1,957 2,876 5,959 8 0,090 -0,126 -0,087 -0,091 -0,028 -0,161 1,936 3,272 5,066 9 0,090 -0,125 -0,087 -0,091 -0,029 -0,161 1,893 3,669 4,390 10 0,085 -0,058 -0,095 -0,090 -0,027 -0,217 2,355 3,030 5,027 11 0,076 -0,148 -0,093 -0,090 -0,033 -0,158 1,987 2,740 5,114 12 0,075 -0,144 -0,095 -0,090 -0,034 -0,158 1,985 3,136 5,310 13 0,078 -0,093 -0,099 -0,088 -0,029 -0,213 2,599 3,533 4,398 14 0,078 -0,093 -0,099 -0,088 -0,029 -0,213 2,606 3,929 4,398 15 0,074 -0,142 -0,096 -0,090 -0,034 -0,157 1,968 3,467 4,398 16 0,116 -0,350 -0,065 -0,095 -0,010 -0,165 2,849 2,707 5,319 17 0,133 -0,349 -0,051 -0,108 -0,002 -0,178 3,289 1,883 5,000 18 0,025 0,058 -0,133 -0,059 -0,055 -0,019 2,584 0,299 4,398 19 0,043 0,010 -0,108 -0,078 -0,041 -0,201 2,244 1,242 5,523
variabel dengan aktivitas tidak dapat
tistik yang didapatkan. Keempat parameter
digunakan untuk menyatakan bahwa varia-
statistik model persamaan terpilih disajikan
bel tersebut berpengaruh terhadap harga
pada Tabel 4. Parameter r2 tidak menjamin
aktivitas. Sehingga diperlukan kajian lebih
bahwa model yang mempunyai nilai r tinggi
lanjut untuk melihat masih adanya faktor
diterima, karena boleh jadi model tersebut
lain yang mempengaruhi signifikansi data.
ditolak oleh parameter lainnya. Harga SD dari
Hal ini dilakukan dengan analisis regresi
tiap model persamaan relatif tidak jauh
multilinear
berbeda sehingga penggunaan parameter
untuk
menentukan
model
persamaan terbaik dengan data yang paling
statistik
signifikan.
persamaan
Tabel 3. Korelasi antar variabel No
Variabel
1 2 3 4 5 6 7 8
qC1 qC2 qC3 qC4 qC5 qC6 μ Log P
Korelasi dengan log (1/IC50) 0,032 -0,159 0,277 -0,231 0,173 0,283 0,171 -0,319
II.3 Hasil analisis regresi multilinear QSAR Untuk menentukan model persamaan terbaik perlu dilihat parameter-parameter sta-
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
ini
dalam terbaik
penentuan kurang
model
memberikan
keterangan yang bermanfaat. Dengan mempertimbangkan perbandingan nilai Fhitung/Ftabel, maka didipilih model 4 sebagai persamaan QSAR terbaik hasil perhitungan metode semiempiris AM1 menggunakan model persamaan sebagai berikut : Log 1/IC50 = 9,196 + 31,272 qC1 + 43,446 qC4 – 8,950 qC6 –1,169 μ – 0,604 logP..........................................................(1) dengan n = 15, r = 0,872, SE = 0,396, Fhitung/Ftabel = 1,635
161
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
Tabel 4. Model persamaan QSAR terpilih turunan estradiol hasil SPSS No 1 2 3 4
Variabel yang terlibat qC1, qC2, qC3, qC4, qC5, qC6, μ, log P qC1, qC2, qC4, qC5, qC6, μ, log P qC1, qC4, qC5, qC6, μ, log P qC1, qC4, qC6, μ, log P
r
r2
SE
Fhitung/Ftabel
0,893 0,893 0,886 0,872
0,797 0,797 0,784 0,760
0,382 0,354 0,341 0,340
0,710 1,036 1,353 1,635
sebagai
model persamaan disajikan pada Tabel 5
model persamaan HKSA terbaik didukung
sedangkan data PRESSeksternal disajikan
oleh parameter PRESSeksternal yang relatif
pada Tabel 6.
paling
minimum
dengan
model persamaan terbaik dipilih apabila
ketiga
model
Nilai
memiliki nilai PRESS yang kecil. Hasil
PRESSinternal paling kecil nilai PRESSinternal
pengujian persamaan (1) dengan data
terkecil pada senyawa fitting ditunjukkan
fitting disajikan pada gambar 2 (a) dan
oleh model persamaan 1, tetapi karena nilai
dengan data uji disajikan pada gambar 2
Fhitung/Ftabel tidak memenuhi syarat sebagai
(b).
model persamaan terbaik maka model 1
menghasilkan persamaan garis lurus.
Pemilihan
persamaan
1
dibandingkan
persamaan
lain.
Tingkat
Menurut Kubinyi (1993),
prediksi
yang
baik
akan
tidak dipilih. Data PRESSinternal keempat Tabel 5. Nilai PRESS internal dan log (1/IC)50prediksi senyawa fitting Senyawa no 1 2 4 6 7 8 10 11 13 14 15 16 17 18 19
Log (1/IC50) eksperimen 5,538 6,041 5,319 5,620 5,959 5,066 5,027 5,114 4,398 4,398 4,398 5,319 5,000 4,398 5,523 PRESSinternal
Model 1 5,711 5,700 5,492 5,198 5,550 5,355 5,458 4,934 4,517 4,280 4,453 5,312 5,124 4,441 5,591 0,877
Log (1/IC50) prediksi Model 2 Model 3 5,705 5,763 5,700 5,743 5,500 5,519 5,201 5,043 5,547 5,478 5,351 5,271 5,463 5,311 4,938 5,110 4,515 4,527 4,276 4,279 4,456 4,634 5,313 5,222 5,123 5,263 4,442 4,357 5,589 5,598 0,877 0,933
Model 4 5,763 5,743 5,519 5,043 5,478 5,271 5,311 5,110 4,527 4,279 4,634 5,222 5,263 4,357 5,598 1,039
Tabel 6. Nilai PRESSeksternal dan log (1/IC50) prediksi senyawa uji Log Senyawa Log 1/IC50prediksi 1/IC50eksperimen no Model 1 Model 2 Model 3 Model 4 3 5,377 5,258 5,257 5,260 5,310 5 4,770 5,178 5,185 5,229 5,237 9 4,390 5,176 5,170 5,108 5,074 12 5,310 4,632 4,635 4,701 4,822 PRESSeksternal 1,258 1, 250 1, 111 0, 929
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
162
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
6,5
6,5
6
6
L o g 1 /IC5 0 predi ks i
Log 1/IC50prediksi
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
5, 5
5
5,5 5 4,5
4,5
4 4
4 4
4,5
5
5,5
6
4,5
6,5
5
5,5
6
6,5
Log 1/IC50eksperimen
Log 1/IC50eksperimen
(a)
(b)
Gambar 2.Grafik korelasi log (1/IC50)eksperimen vs log (1/IC50)prediksi model persamaan 4 dari senyawa fitting (a) dan senyawa uji (b).
II.4 Perumusan persamaan QSAR akhir
6,5
6
model 4 dilakukan perhitungan dengan
5,5
program
SPSS
for
untuk
Windows
mendapatkan model persamaan terbaik
Log 1/IC50prediksi
Perumusan persamaan QSAR dari
dengan metode enter. Variabel bebas yang
5
4,5
4
digunakan adalah muatan bersih dari atom 3,5
C1, C4, C6, momen dwikutub dan log P, sehingga didapatkan persamaan terbaik adalah: Log 1/IC50 = 8,832 + 28,320 qC1 + 39,919 qC4 – 8,356 qC6 – 1,041 μ – 0,584 logP..........................................................(2) n = 19 r = 0,789 SE = 0,384 Fhitung/Ftabel = 1,422 Data
log
(1/IC50)prediksi
dan
log
(1/IC50)eksperimen tercantum pada Tabel 7. Hubungan antara log (1/IC50) prediksi terhadap log (1/IC50)
eksperimen
menunjukkan garis
yang hampir lurus yang disajikan pada Gambar 3. Kelima
deskriptor
yang
cukup
menentukan harga aktivitas adalah muatan atom C no.1, 4 dan 6, momen dwikutub serta koefisien partisi n-oktanol/air. Dari persama-
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
3,5
4
4,5
5
5,5
6
6,5
Log 1/IC50eksperimen
Gambar 3.Grafik korelasi log (1/IC50) eksperimen vs log (1/IC50) prediksi menggunakan 19 seri senyawa estradiol. Tabel 7. Nilai log (1/IC50) prediksi Senyawa no
Log (1/IC50) eksperimen
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
5,538 6,041 5,377 5,319 4,770 5,620 5,959 5,066 4,390 5,027 5,114 5,310 4,398 4,398 4,398 5,319 5,000 4,398 5,523 PRESS
Log (1/IC50 )prediksi 5,751 5,716 5,306 5,494 5,207 5,030 5,382 5,178 4,985 5,245 5,053 4,777 4,522 4,282 4,594 5,170 5,242 4,455 5,573
Residual2 0,046 0,105 0,005 0,031 0,191 0,348 0,333 0,013 0,354 0,048 0,004 0,284 0,015 0,013 0,039 0,022 0,058 0,003 0,003 1,915
163
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
maan tersebut dapat diketahui bahwa
pertimbangan antara lain kelayakan proses
adanya
sintesis.
pengaruh
terhadap
momen
aktivitas
dwikutub
biologis
struktur
III. KESIMPULAN Nilai aktivitas antikanker senyawa
senyawa. Pada atom-atom yang dikaji ada muatan atom yang didapatkan berharga
turunan
positif, elektron yang ada berkurang akibat
secara kuantitatif terhadap berbagai sifat
atom-atom yang ada di sebelahnya.
kimia
inilah yang
Hal
menyebabkan terbentuknya
estradiol
senyawa
memiliki
dan
keterkaitan
dinyatakan
dalam
bentuk persamaan QSAR berikut :
Terbentuknya momen
Log 1/IC50 = 8,832 + 28,320 qC1 +
dwikutub ini akan sangat berperan pada
39,919 qC4 – 8,356 qC6 – 1,041 μ – 0,584
saat interaksi dengan reseptor.
Koefisien
logP..........................................................(2)
partisi pada model persamaan tersebut juga
n = 19 r = 0,789 SE = 0,384 Fhitung/Ftabel
berpengaruh.
= 1,422
momen dwikutub.
Hal
ini
karena
pada
kebanyakan molekul obat, penembusan selaput sel dihubungkan dengan kelarutan
DAFTAR PUSTAKA
obat dalam lemak. Nilai log P yang tinggi
Algifari, 1997, Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi, Edisi pertama, BPFE, Yogyakarta
menunjukkan
bahwa
terdistribusi nonpolar,
ke
dalam
seperti
senyawa
lebih
oktanol
yang
lemak,
daripada
terdistribusi ke air yang bersifat non polar. Persamaan QSAR tersebut sangat mendukung
dalamtahap
awal
proses
pembuatan obat baru yaitu antikaknker dari turunan
lain
estradiol
berupa
model
senyawa baru dengan perkiraan aktivitas yang lebih baik. Peningkatan nilai aktivitas ini dapat dilakukan dengan memvariasi gugus-gugus substituen pada atom C yang berpengaruh. Dengan demikian walaupun belum dilakukan sintesis dan pengujian senyawa sesungguhnya, model turunan senyawa estradiol baru tersebut telah dapat diperkirakan untuk selanjutnya dilakukan proses
seleksi
dengan
berbagai
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
Alim, A.H., Pradipta, M.F., dan Tahir, I., 2000, Jurnal Nasional Kimia Fisik, III, 2, 23-26 Ferianto, T.S., Setiaji, B., Armunanto, R., dan Tahir, I., 1997, Hubungan Kuantitatif Antara Struktur dan Aktivitas Biologis Senyawa 2-fenil1,8-nafridin-4-on sebagai Obat Antikanker. Prosiding Seminar Nasional Kimia II, UGM Yogyakarta Kokpol, S.U., Hannongboa, S.V., Thongrit, N., Polman, S., Rode, B.M. and Schwendinger, M.G., 1988, Anal. Sci., 4, 565-568 Kubinyi, H., 1993, QSAR : Hansch Analysis and Related Approach, VCH Verlaggessellschaft, Weinheim Kurniasanti. 2003. Efek Antiangiogenik Infusa Daun Dewa (Gynura procumbenclour merr) pada CAM Terinduksi b-FGF. Skripsi Fakultas Farmasi UGM. Yogyakarta (Tidak Dipublikasikan)
164
Prosiding Seminar Nasional Kimia XV
ISSN NO. 1410-8313
Kelompok Organik Fisik
Yogyakarta, 9 Oktober 2004
Leach, A.R., 1996, Molecular Modelling : Principles and Aplications, Addison Wishley, Longman, London Muranaka, K., 2001, J. Chem. Educ., 78, 1390-1393 Nogrady, T., 1992, Kimia Medisinal: Pendekatan secara Biokimia, (terjemahan Rasyid, R.), Penerbit ITB, Bandung Richon, A.B dan Young, S.S. 2000. An Introduction to QSAR Methodologyg, Network Science, http://www.netsci.org/Science/Compc hem/feature 19.html
S., 1989, Monastschefte fur Chemie, 120, 913-921 Sardjoko, 1993, Rancangan Obat, UGM Press, Yogyakarta Tahir,
I., 2000, Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur dan Karakter Aroma Senyawa Nitrobenzena, Makalah Seminar Jurnal Nusantara Kimia - UNNES, Semarang 17 Oktober 2000
Tahir, I., Setiaji, B., dan Yahya, M.U., 2001, Berkala Ilmiah MIPA, 1, XI, 129
Rode, B.M., Schwendinger M.G., Kokpol, S.U., Hannongboa S.V., and Polman
Syarifah Nugraheni, Ponco Iswanto, Iqmal Tahir
165