Pdt. Ribka Evelina Pratiwi, S.Si. (Teol.) Tempat/tanggal lahir Pelayanan Hobi Pendidikan
: : : :
Bojonegoro, 4 Juni 1988 Pendeta Jemaat GKJ Bekasi Timur Baca buku, nonton film, main games S1 dari Fakultas Teologi Universitas Kristen Duta Wacana
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja
Hari Doa Alkitab 2017
”Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)
Rancangan Khotbah Ibadah Anak dan Remaja Dalam Rangka Hari Doa Alkitab Lembaga Alkitab Indonesia 2017
”Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yes. 43:19a)
Dipersiapkan oleh: Pdt. Ribka Evelina Pratiwi, S.Si. (Teol.)
Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
Pene rje mah a n Al k ita b Fo r m a l
BAHASA PAKPAK DAIRI
M
asyarakat Pakpak merupakan suatu kelompok suku bangsa yang terdapat di Sumatera Utara. Secara tradisional wilayah komunitasnya disebut Tanoh Pakpak. Tanoh Pakpak terbagi atas lima sub wilayah (sub suku), yakni: Simsim, Keppas, Pegagan (semuanya terdapat di Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat), Kelasen (Kecamatan Parlilitan - Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kecamatan Manduamas dan Barus - Kabupaten Tapanuli Tengah), dan Boang (Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam). Dalam administrasi pemerintahan Indonesia saat ini, wilayah ini dibagi dalam dua provinsi (Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam) dan lima kabupaten/kota (Kabupaten Dairi, Kabupaten Pakpak Bharat, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Aceh Singkil, dan Kota Subulussalam) yang mengakibatkan tidak ada daerah tingkat II yang penduduknya homogen orang Pakpak karena disegmentasi menjadi lima wilayah kabupaten/kota. Namun, secara geografis wilayah yang disebut Tanoh Pakpak tersebut sebenarnya tidak terpisah satu sama lain karena semua daerah administratifnya berbatasan langsung. 3
HARI DOA ALKITAB 2017 Bahasa yang dipergunakan masyarakat Pakpak adalah bahasa Pakpak (di Kelasen disebut bahasa Dairi). Adapun salam sapaan khas Pakpak yaitu “NjuahNjuah” yang artinya semoga sehat selalu. Bahasa Pakpak banyak kemiripan kosakata dengan bahasa Karo. Namun, saat ini bahasa Pakpak banyak menyerap kosakata baik dari bahasa Batak Toba maupun dari bahasa Indonesia bahkan dari bahasa asing. Hal ini diakibatkan penggunaan bahasa Pakpak semakin berkurang terutama di daerah Sidikalang dan Kelasen karena komunitas Pakpak itu sendiri yang jarang memakainya dalam pergaulan sehari-hari, perkawinan dengan suku di luar Pakpak, pengaruh lingkungan terutama yang lahir di luar komunitas Pakpak, selain itu akibat bahasa Pakpak sedikit yang menguasai sehingga cenderung orang Pakpak memakai bahasa lain sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Banyak generasi muda Pakpak sekarang ini yang tidak berniat mempelajari bahasa Pakpak itu sendiri dengan alasan lahir dan tinggal di daerah yang bukan komunitas Pakpak. Pada 27 September 1998, dalam sebuah ibadah syukur yang cukup meriah di Stadion Sidikalang diluncurkan penerbitan Alkitab bahasa Pakpak: “Lapihen Simbadia”. Peluncuran disambut meriah karena begitu lama masyarakat Pakpak pada masa itu menanti penerbitan Alkitab tersebut. Sejak dimulainya proyek penerjemahan Perjanjian Baru hingga Alkitab lengkapnya terbit memakan waktu 21 tahun. Bayangkan betapa lamanya masa penantian tersebut! Delapan belas tahun setelah terbitnya “Lapihen Simbadia”, Sinode Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD), memandang terjemahannya terlalu longgar, menggunakan bahasa percakapan sehari-hari, sehingga kurang pas digunakan dalam peribadahan resmi maupun kelompok. Selain itu para penerjemah pada masa itu juga banyak memakai kata-kata bahasa Pakpak lama (tua) yang pada masa sekarang sudah tidak dikenal lagi. Akibatnya generasi muda Pakpak masa kini tidak mengerti isinya. Karena itu Sinode GKPPD bekerja sama dengan LAI bermaksud mengerjakan ulang secara formal Alkitab Pakpak Dairi. Penerjemahan Alkitab Pakpak Dairi ini selain membawa firman Tuhan hadir dalam bahasa ibu, juga dalam rangka meneruskan warisan budaya Pakpak agar terus lestari dan tumbuh di tengah-tengah masyarakat Pakpak masa kini dan yang akan datang.
4
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
Biaya yang dibutuhkan untuk menerjemahkan Alkitab Formal Pakpak Dairi dalam waktu kurang lebih 8 tahun: Honor Tim Penerjemah Pertemuan Tim untuk pemeriksaan naskah Administrasi/Perlengkapan Sosialisasi, terbitan uji coba, evaluasi
Rp. 1.183.200.000,Rp. 942.000.000,Rp. 410.000.000,Rp. 573.167.763,-
Total Biaya
Rp. 3.108.367.763,-
5
HARI DOA ALKITAB 2017
GEREJA KRISTEN PROTESTAN PAKPAK DAIRI (GKPPD) Alamat
: Jl. Air Bersih, Comp. Sentrum GKPPD Sidikalang, Dairi, Sumatera Utara, Indonesia
Telepon : 0622-22428; e-mail:
[email protected] No. Rek. : 280.02.04.006110-2, Bank Sumut Cab. Sidikalang
Sidikalang, 21 Maret 2017 Nomor Hal
: 089/P/III/2017 : Ucapan Terima Kasih
Kami ucapkan banyak terima kasih atas kerelaan Lembaga Alkitab Indonesia mengagendakan penerjemahan Alkitab bahasa Pakpak – Lapihen Simbadia – ke dalam penerjemahan formal. Selama ini kami memakai Lapihen Simbadia bersumber dari Alkitab bahasa Indonesia Sehari-hari, yang juga merupakan karya besar Lembaga Alkitab Indonesia kepada Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD) dan diluncurkan pada tahun 2002, setelah tim penerjemah mengerjakannya dalam waktu yang lama di bawah bimbingan Bpk. Pdt. Dr. Daniel Arichea, Jr. Gereja GKPPD berdiri di atas bahasa dan budaya Pakpak yang mendiami Sumatera Utara khususnya Pakpak Bharat, Dairi, dan Humbang Hasundutan juga Kab. Aceh Singkil dan Kodya Subulussalam di Provinsi Aceh. Atas kemajuan upaya-upaya pempribumian teologi yang salah satunya mempergunakan bahasa Pakpak dalam ibadah, Alkitab dan buku nyanyian, perkembangan pesat terjadi jauh melampaui jumlah sebelum tahun 1991 di mana gereja ini masih berinduk kepada HKBP, tetapi kemudian berkembang hingga merambati wilayah RI seperti DKI, Jawa Barat, Riau, dan tempat-tempat lain. Alkitab sebagai sumber kekuatan, pengajaran dan penghiburan, tentang kasih anugerah Allah, Salib, dan eklesiologi telah terbukti bahwa walaupun jemaat-jemaat digempur, dibakar, bahkan di puluhan gereja dibongkar di Aceh Singkil jemaat-jemaat tetap bertahan walau beribadah di tendatenda darurat. Kerinduan akan memiliki Lapihen Simbadia terlihat betapa 6
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
sukacitanya mereka menerima Paket Satu Dalam Kasih yang diluncurkan LAI bersama GKPPD di penghujung tahun 2016 lalu. Kami menyadari Lapihen Simbadia sebagai harta warisan gereja sepanjang masa mampu menghibur dan menguatkan, bukan hanya di daerah konflik tetapi juga di jemaat-jemaat yang mengalami beban ekonomi karena kemiskinan dan penderitaan. Ada beberapa alasan sehingga kami merindukan penerjemahan formal yang terbit tahun 1974: 1.
2.
3.
Stok Lapihen Simbadia yang kami miliki telah hampir habis, sisanya hanya sekitar 300 eksemplar lagi. Oleh karenanya kami harus mencetak kembali demi kebutuhan jemaat. Penerjemahan pertama bersumber dari Alkitab bahasa Indonesia Sehari-hari namun memakai bahasa Pakpak yang lama sehingga banyak kata-kata yang sudah usang dan tidak dimengerti orang muda sekarang ini. Saya sadar bahwa sejatinya yang paling utama dari pembacaan Alkitab adalah mana kala kita bisa menangkap pesan dari tulisan itu sendiri. Tetapi yang tak kalah pentingnya juga adalah keindahan bahasa dalam karya sastra sebagai mana banyak dalam penulisan Alkitab. Namun ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Pakpak justru banyak sekali keindahan itu hilang. Semisal Mazmur 23 dalam Alkitab Terjemahan Baru dan Alkitab bahasa Toba kalau kita bandingkan dengan bahasa Pakpak akan jauh berbeda.
Satu hal yang perlu kita ketahui bahwa hanya ada satu Gereja/Sinode yang memakai Lapihen Simbadia ini di Sumatera Utara, berbeda dengan bahasa Toba dan bahasa Nias yang banyak pemakainya. Terbitnya Lapihen Simbadia edisi formal, sangat kami harapkan. Kami warga GKPPD dengan jumlah warga jemaat 40.000 jiwa rindu kiranya LAI dan mitra-mitranya dapat membantu kami. Tentu kita semua orang Kristen di Indonesia menjadi tumpuan harapan kami agar sudi menyumbangkan dana untuk membantu kebutuhan biaya penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak yang memakan dana yang sangat besar. 7
HARI DOA ALKITAB 2017 Salam dari kami kepada semua anak-anak Tuhan di mana saja pun di Indonesia ini. Atas nama segenap warga GKPPD kami ucapkan terima kasih.
Bishop GKPPD,
Pdt. Elson Lingga, M.Th.
8
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
“Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a) Bacaan: Yesaya 43:19a
Persiapan untuk Pelayan A. Selayang Pandang Yesaya 43:19a Bersama dengan Kitab Mazmur dan Kitab Yeremia, Kitab Yesaya adalah salah satu kitab terbesar dalam Alkitab. Kitab yang panjang ini, memiliki 66 pasal dengan pembagian seperti berikut ini: 1. Yesaya pasal 1-39, keseluruhan rangkaian pasal ini diduga berasal dari masa di mana ketika Yehuda yang berada di Selatan terancam keberadaannya oleh negara tetangga yang sangat kuat yaitu Asyur. Tapi yang menarik untuk diperhatikan adalah, menurut Yesaya sendiri, meskipun keberadaan Yehuda terancam oleh Asyur, justru ancaman terbesarnya bukan berasal dari Asyur melainkan dari dosa bangsa Yehuda sendiri. Bangsa Yehuda hidup jauh dari kehendak Allah, yang muncul dalam ketidaktaatan mereka kepada Tuhan. Sehingga melalui bagian dalam rangkaian ayat ini, Yesaya mengingatkan bangsa Yehuda untuk hidup menurut kehendak Tuhan. Yesaya juga mengingatkan bahwa umat Tuhan akan menjumpai kebinasaan jika mereka abai pada suara Tuhan. Yesaya juga menyampaikan nubuatnya mengenai kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang ditunggu-tunggu. Jika diperjelas dalam pembagian-pembagian, maka kita akan memahaminya sebagai berikut: a. Yesaya pasal 1-12, berbicara mengenai dosa-dosa umat. Pada pasal ini Yesaya mengingatkan dan mengecam umat karena penyembahan berhala, kebejatan, dan ketidakadilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan. b. Yesaya pasal 13-23, berbicara mengenai penghukuman. Pada pasal ini, Yesaya bernubuat kepada bangsa-bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang. c. Yesaya pasal 24-27, berbicara mengenai maksud Allah dalam penghukuman. 9
HARI DOA ALKITAB 2017 d.
Yesaya pasal 28-35, berbicara mengenai peringatan tentang usaha manusia mencari keselamatan. e. Yesaya pasal 36-39, mencatat beragam cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia. 2. Yesaya pasal 40-55, keseluruhan dalam rangkaian pasal ini ditujukan kepada umat yang hidup dalam pembuangan di Babel. Sebagai orang yang hidup dalam pembuangan, mereka tentu berada dalam kondisi yang tidak bisa dikatakan baik. Bisa jadi, kehidupan mereka hancur dan seolah tidak lagi ada harapan. Dalam situasi demikian, Yesaya memberitakan penghiburan bahwa tak lama lagi Tuhan akan membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Menjadi ciptaan yang baru, meninggalkan kehidupan lama mereka yang penuh dosa di tanah pembuangan. Tema penting bagian ini ialah bahwa Tuhan itu Tuhan yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. 3. Yesaya pasal 56-66, bagian ini sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali ke Yerusalem. Mereka hendak kembali memulai kehidupan yang baru, sehingga perlu untuk diyakinkan kembali bahwa Tuhan akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang baru dan benar dan meninggalkan kehidupan lampau yang dipenuhi praktek hidup penyembahan berhala dan ketidakadilan sosial. B. Penjelasan Yesaya 43:19a dan Tema Yesaya 43:19a termasuk dalam bagian kedua dari keseluruhan pasal Kitab Yesaya. Konteks dalam pasal 43 ini berkisah mengenai keadaan orang Yehuda dalam pembuangan di Babel. Pembuangan ke Babel membuat mereka kehilangan segala kemapanan kehidupan yang mereka miliki sebelumnya. Seolah kehilangan arah, mereka hidup dalam praktek penyembahan berhala. Melalui rangkaian ayat dalam Yesaya pasal 43, kita melihat bagaimana sesungguhnya Allah melihat umat-Nya. Meskipun di masa lalu dalam rangkaian Kitab Yesaya, nampak bagaimana memberontak terhadap Allah, tapi Allah sendiri kembali memanggil mereka, membaharui mereka, dan bahkan malah diteguhkan sebagai saksi-saksi-Nya. Allah telah menciptakan, menumbuhkan sesuatu yang baru dalam kehidupan kita (Yesaya 43:19a). Kasih yang luar biasa ini bukan digantungkan pada kondisi umat, melainkan karena Dia adalah Tuhan yang penuh kasih. Dia melakukan semuanya ini 10
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
karena sebagai ciptaan-Nya, Dia merindukan pembaharuan ciptaan dalam kehidupan kita. Melalui penjelasan singkat dalam bacaan Yesaya 43:19a, maka penting untuk disadari bersama, bahwa kita hidup dalam segala kesalahan dalam keseharian kita, namun yang luar biasa adalah Allah mengingatkan kembali pada kita mengenai janji-Nya yang mulia. Kita diingatkan kembali mengenai keberadaan kita sebagai ciptaan yang berharga dan bahwa Dia hendak memperbaharui kehidupan kita agar kita mampu berbuat kebaikan dan berkarya menaburkan kebaikan pada ciptaan yang lain. Oleh sebab itu, materi pengajaran bagi anak dan remaja dalam rangka Program Hari Doa Alkitab LAI 2017 adalah “Diciptakan untuk Berkarya Cipta” agar kita menjadi ciptaan Tuhan yang berkarya cipta menebarkan kebaikan sebagai manusia yang mengalami pembaharuan diri. C.
Renungan untuk Pelayan
Perhatikan lirik lagu berikut, Ku telah mati dan tinggalkan Jalan hidupku yang lama Semuanya sia-sia Dan tak berarti lagi Hidup ini kuletakkan Pada mezbah-Mu ya Tuhan Jadilah padaku seperti Yang Kau ingini Lirik lagu tersebut mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Bahkan mungkin menjadi salah satu lagu wajib bagi setiap pribadi yang sedang membangun komitmen untuk melakukan pembaharuan diri menjadi ciptaan Allah yang baru. Entah apa yang menjadi latar belakang situasi kehidupan sang pencipta lagu ketika dia menuliskan lirik tersebut. Namun jika kita pahami setiap baris liriknya, ada pesan positif yang bisa kita dapatkan. Pertama, Ku telah mati dan tinggalkan jalan hidupku yang lama. Apa yang menjadi kehidupan lama kita? Mungkin saja kita dulunya (bahkan hari ini) 11
HARI DOA ALKITAB 2017 pernah atau masih bergulat dengan emosi yang meledak-ledak. Pernah atau masih terjerumus dalam kecenderungan mengandalkan diri sendiri daripada mengandalkan Tuhan. Atau mungkin masih banyak hal kurang baik yang rindu untuk kita perbaharui menjadi lebih baik. Lirik lagu tersebut mengajak kita untuk meninggalkan kehidupan yang lama tersebut, lalu memulai kehidupan yang baru seperti yang dicatat dalam Yesaya 43:19a. Kedua, Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi. Perubahan kita dari kehidupan yang lama menuju ciptaan Allah yang baru harus diawali dengan kesadaran, bahwa kehidupan lama kita yang penuh hal kurang baik adalah sesuatu yang sia-sia semata. Sama halnya dengan kehidupan umat Israel yang terjebak pada penyembahan berhala. Mereka hanya bisa bergerak menuju penyembahan sejati pada Allah, hanya jika mereka menyadari bahwa praktek hidup penyembahan berhala adalah hal yang sungguh sia-sia. Ketiga, Hidup ini kuletakkan pada mezbah-Mu ya Tuhan. Jadilah padaku seperti yang Kau ingini. Lirik ini menggambarkan mengenai kepasrahan yang sungguh pada proses pembentukan dan penciptaan ulang Tuhan dalam kehidupan mereka. Tak perlulah kita khawatir akan diciptakan menjadi seperti apa lagi oleh Tuhan. Sebab janjinya dalam Yesaya 43:19a sungguh indah, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Berdasarkan bacaan Yesaya 43:19a dan interpretasi bebas atas lirik lagu tersebut, maka setiap pelayan perlu untuk membangun komitmen untuk dibentuk lagi oleh Allah menjadi ciptaan yang baru. Kiranya Dia sendiri akan mengubah setiap orang yang seringkali menebar kemarahan menjadi orang yang mau menebar keramahan. Mengubah pelayan yang masih sering mudah tersinggung menjadi murah tersenyum. Jika masih ada yang lebih sering berpikir negatif mengenai orang lain, kiranya boleh juga belajar berpikir positif. Atau mungkin masih banyak yang cenderung mudah menunjuk hidung seseorang ketika ia berbuat salah menjadi orang yang merangkul dalam kasih ketika orang lain berbuat kesalahan. Begitulah kita diciptakan menjadi baru oleh Allah dan ketika kita mampu melakukan hal-hal di atas, bergerak dari kehidupan lama menuju kehidupan baru, dengan demikian kita juga telah melakukan karya pada ciptaan Tuhan yang lain. Keluarga, sahabat, bahkan orang asing sekalipun. 12
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
BALITA A. Materi Pelajaran Tema
: “Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)
Tujuan : 1. Anak-anak menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. 2. Anak-anak bersemangat untuk membagikan keindahan dan kebaikan mereka kepada orang lain. Judul Pelajaran : Diciptakan Baru oleh Tuhan Nilai Kristiani : Berbagi Keindahan dan Kebaikan (Berkarya Cipta) B. Metode Pembelajaran secara aktif, partisipatif, bermain, dan bercerita. C.
Penyampaian Firman
1.
Pelayan Firman meminta lampu ruangan untuk dimatikan. Untuk menghindari anak-anak kaget karena mati lampu, mungkin bisa juga diawali dengan mengatakan pada anak-anak, “Coba deh gimana ya rasanya kalau kita mendengarkan cerita Alkitab dengan kondisi gelap? Kita coba ya. 1, 2, 3. (Lampu dimatikan). Wahhhhhh gelap ya! Bisa lihat hidung Kakak ga nih? Bisa lihat rambut Kakak ga nih? Adik-adik bisa lihat rambut Kakak-kakak yang lain ga? Wahhh ga kelihatan ya?! Coba deh Kakak punya ini nih... (Pelayan Firman menghidupkan senter). Nah, sudah kelihatan belum hidung kakak? (Pelayan Firman mengarahkan senter pada hidungnya). Kalau rambut Kakak, kelihatan tidak? (Pelayan Firman mengarahkan lampu pada rambutnya). Nah bagaimana dengan Kak Andi, kelihatan tidak?” (menyebut nama salah satu pelayan anak di gereja masing-masing lalu mengarahkan senter pada pelayan tersebut). Agar anak terlibat, Pelayan Firman boleh bertanya apakah mereka melihat teman mereka (Pelayan Firman menyebut salah satu nama anak 13
HARI DOA ALKITAB 2017 Sekolah Minggu dan bertanya pada teman-temannya apakah mereka melihat teman tersebut. Lalu arahkan senter pada teman tersebut agar teman-teman yang lain bisa melihatnya). 2.
Setelah itu, lampu boleh kembali dinyalakan, Pelayan Firman membacakan Yesaya 43:19a. “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Ajak anak untuk menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru. Tadinya mereka hidup gelap-gelapan (seperti saat Pelayan Firman mematikan lampu). Tapi kemudian kasih Allah Bapa menerangi mereka, seperti senter tadi dan akhirnya mereka tidak lagi hidup dalam kegelapan. Mereka sekarang adalah ciptaan baru.
3.
Agar pesan mengenai ciptaan baru semakin dipahami anak-anak, Pelayan Firman juga bisa memakai analogi metamorfosis kepompong menjadi kupu-kupu. “Adik-adik, tahu asal muasal kupu-kupu yang cantik itu tidak? Dulu dia belum jadi secantik kupu-kupu sewaktu dia masih menjadi kepompong. Mau lihat? Seperti ini contohnya.” Pelayan Firman sebelumnya sudah menyiapkan seorang pelayan anak yang seluruh tubuhnya sudah dibungkus dengan kertas koran (pelayan anak ini sebelumnya boleh bersembunyi terlebih dahulu di ruangan yang lain). Pelayan Firman menjelaskan kepada anak-anak, bahwa kepompong adalah cikal bakal kupu-kupu. Lalu seiring berjalannya waktu, kepompong yang tidak terlalu indah itu, berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Pelayan Firman mengajak anak-anak untuk membuka lapisan koran yang menutupi tubuh salah satu pelayan anak tadi. Dan setelah semua kertas koran terbuka, Pelayan Firman berkata, “Taraaaaaaa, sekarang kepompong sudah berubah menjadi kupu-kupu.” (sambil menunjukkan gambar kupu-kupu dalam ukuran yang cukup besar yang sudah disiapkan). Setelah itu, tegaskan kembali pada anak-anak bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Allah. Yang dulunya hidup dalam kegelapan, sekarang hidup dalam terang. Yang dulunya kepompong, sekarang cantik seperti kupu-kupu.
4.
14
Pemberitaan firman dapat diakhiri dengan menyanyikan lagu, Do.. Re.. Mi. Lagu ini menjadi tanda bahwa dosa sudah ditebus dan mereka masuk dalam kehidupan baru.
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
Perlengkapan yang Dibutuhkan: 1. Gitar atau alat musik (jika ada) 2. Senter 3. Kertas Koran Aktivitas dan Kegiatan 1.
Sebelum memasuki aktivitas, pelayan anak menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita perlu bersyukur bahwa Lembaga Alkitab Indonesia sudah menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa sehingga anak-anak dan remaja yang lain, sama seperti mereka juga bisa membaca Alkitab dalam bahasa daerah mereka masing-masing. Usaha ini akan terus dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, sehingga seluruh anak, remaja, dan juga dewasa bahkan lansia dapat menerima kabar sukacita dalam bahasa mereka. Sekarang ini, LAI sendiri tengah mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pelayan Firman dapat membangun kesadaran sederhana pada anakanak dan remaja, bahwa mereka adalah bagian dari rencana besar LAI. Seperti pesan dalam Yesaya 43:19a, Allah telah menciptakan anak-anak dan sehingga mereka menjadi ciptaan yang baru, maka mereka juga dapat menyampaikan kabar sukacita yang sama, bahwa teman-teman mereka di Kabupaten Dairi juga menerima janji penciptaan dan pembaharuan dari Allah. Salah satu caranya, adalah jika teman-teman mereka di Kabupaten Dairi memahami Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Sebagai bentuk konkret keterlibatan anak-anak dalam rencana besar LAI ini, anak-anak juga dapat memberikan persembahan HDA dengan cara menabung selama bulan September untuk membantu LAI dalam melayani penerjemahan Alkitab dalam bahasa Pakpak.
2. Aktivitas: Mewarnai Kupu-kupu Bahan yang Diperlukan: • Spidol atau crayon • Gambar kupu-kupu untuk diwarnai (setelah selesai diwarnai, anakanak menuliskan “Aku Ciptaan yang Baru dan Indah”.) 15
HARI DOA ALKITAB 2017
16
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
ANAK KECIL A.
Materi Pelajaran
Tema
: “Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)
Tujuan : 1. Anak-anak menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. 2. Anak-anak bersemangat untuk berkarya cipta dalam keseharian mereka dengan menjadi anak-anak Tuhan yang manis. Judul Pelajaran : ”Aku Ciptaan Tuhan yang Baru dan Indah” Nilai Kristiani : Berbagi Kebaikan dan Keindahan (Berkarya Cipta) B.
Metode
Pembelajaran secara aktif, partisipatif, bermain, dan bercerita. C. Penyampaian Firman 1.
Pelayan Firman membagi kelas menjadi dua kelompok (disesuaikan dengan jumlah jemaat anak yang hadir). Lalu mengajak mereka bermain games, “Ciptaan Lama dan Baru”. Teknis permainan sebagai berikut: a. Membagi kelas menjadi dua kelompok (disesuaikan dengan jumlah jemaat anak yang hadir). b. Menyediakan dua tumpukan pakaian, bisa juga celana yang masih layak pakai dan yang satu sudah tidak layak pakai (bisa baju atau celana yang sudah kekecilan, bisa juga baju atau celana yang sudah robek-robek). Jumlah setiap tumpukan baju baik masih layak pakai atau sudah tidak layak pakai bisa disesuaikan dengan kebiasaan jumlah jemaat anak yang hadir dalam setiap Ibadah Anak. Pastikan meskipun baju tersebut sudah tidak layak pakai, namun masih bersih. Letakkan di sebuah meja dan pisah menjadi dua tumpukan (pakaian layak pakai dan tumpukan yang satu, baju yang sudah tidak layak pakai). 17
HARI DOA ALKITAB 2017 c. d.
e. f.
Pelayan Firman berperan menjadi wasit yang membawa peluit. Ketika peluit dibunyikan, anak-anak yang tergabung dalam tim yang pertama secara bergantian akan berlari menuju tumpukan baju layak pakai. Setelah anak pertama dalam tim berhasil memakai 1 baju, dia akan kembali ke barisan, menepuk bahu teman berikutnya. Setelah itu, teman berikutnya akan berlari ke arah tumpukan yang sama dan memakai baju tersebut. Begitu seterusnya dengan anak berikutnya sampai tumpukan baju yang layak pakai habis. Peraturan permainan yang sama juga berlaku untuk tim yang satunya. Tim yang lebih dahulu menyelesaikan tugasnya, memenangkan perlombaan.
2.
Setelah anak-anak menyelesaikan permainan, masih dengan baju yang mereka pakai, ajak mereka duduk melingkar dan Pelayan Firman duduk di antara mereka. Sebelum menyampaikan firman, ajak tim yang menang untuk mengatakan pada teman yang kalah dalam permainan, “Kamu sudah bermain dengan hebat!” dan ajak mereka yang kalah dalam perlombaan untuk mengatakan pada teman-teman yang menang, “Selamat ya, kamu juga hebat!”. Setelah itu, Pelayan Firman mengajak anak-anak untuk bertepuk tangan sebagai tanda kemenangan mereka bersama.
3.
Setelah itu, Pelayan Firman membacakan Yesaya 43:19a, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Pelayan Firman mengajak anak-anak untuk memahami, meskipun mereka memakai baju masih bagus atau sudah tidak layak pakai, tapi bagi Allah sendiri, mereka adalah ciptaan yang baru. Manusia bisa memakai baju apa pun yang mereka mau, berusaha keras memakai baju-baju dan celana yang baru, tapi Allah melihat lebih dalam dari itu, Allah bukan hanya menyediakan baju atau celana, tapi lebih dalam dari itu, anak-anak diciptakan menjadi ciptaan baru. Jika dulu hatinya suka marah-marah, sekarang mereka memakai hati yang baru, yang lebih sabar dan lemah lembut. Jika dulu bibirnya berucap kata-kata yang kasar dan menyakitkan, di dalam Tuhan, bibir mereka menjadi baru dengan mengucapkan kata-kata yang sopan dan manis. Jika dulu tangan dan kakinya suka memukul dan menendang teman, kakak, adik, atau orang tua mereka, kini tangan dan kaki mereka dipakai untuk menolong teman, kakak, adik atau orang tua mereka.
18
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
4.
Agar pesan mengenai ciptaan baru semakin dipahami anak-anak, Pelayan Firman juga bisa mengajak anak-anak menonton video metamorfosis kupu-kupu. Video dapat dilihat pada link berikut ini, https:// www.youtube.com/watch?v=ocWgSgMGxOc. Jika ibadah anak belum dilengkapi dengan LCD Proyektor, Pelayan Firman bisa memakai penekanan yang sama seperti dalam Ibadah Kelas Balita, sebagai berikut: “Adik-adik, tahu asal muasal kupu-kupu yang cantik itu tidak? Dulu dia belum jadi secantik kupu-kupu sewaktu dia masih menjadi kepompong. Mau lihat? Seperti ini contohnya.” Pelayan Firman sebelumnya sudah menyiapkan seorang pelayan anak yang seluruh tubuhnya sudah dibungkus dengan kertas koran (pelayan anak ini sebelumnya boleh bersembunyi terlebih dahulu di ruangan yang lain). Pelayan Firman menjelaskan kepada anak-anak, bahwa kepompong adalah cikal bakal kupu-kupu. Lalu seiring berjalannya waktu, kepompong yang tidak terlalu indah itu, berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Pelayan Firman mengajak anak-anak untuk membuka lapisan koran yang menutupi tubuh salah satu pelayan anak tadi. Dan setelah semua kertas koran terbuka, Pelayan Firman berkata, “Taraaaaaaa, sekarang kepompong sudah berubah menjadi kupu-kupu.” (sambil menunjukkan gambar kupu-kupu dalam ukuran yang cukup besar). Setelah itu, tegaskan kembali pada anak-anak bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Allah. Yang dulunya hidup dalam kegelapan, sekarang hidup dalam terang. Yang dulunya kepompong, sekarang cantik seperti kupu-kupu.
5.
Pemberitaan Firman dapat ditutup dengan bersama menyanyikan lagu, “Hati-hati Gunakan Tanganmu.” Sebagai simbol bahwa setelah mereka diciptakan baru, ada perubahan dengan belajar berhati-hati menggunakan tangan, kaki, dan mulut mereka. Itulah bentuk konkret berkarya cipta pada orang lain, dengan menjadi anak-anak yang baik.
Aktivitas dan Kegiatan 1.
Sebelum memasuki aktivitas, Pelayan Firman menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita perlu bersyukur bahwa Lembaga Alkitab Indonesia sudah menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa sehingga anak-anak lain, sama seperti mereka juga bisa 19
HARI DOA ALKITAB 2017 membaca Alkitab dalam bahasa daerah mereka masing-masing. Usaha ini akan terus dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, sehingga seluruh anak, remaja, dan juga dewasa bahkan lansia dapat menerima kabar sukacita dalam bahasa mereka. Sekarang ini, LAI sendiri tengah mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pelayan Firman dapat membangun kesadaran sederhana pada anak-anak dan remaja, bahwa mereka adalah bagian dari rencana besar LAI. Seperti pesan dalam Yesaya 43:19a, Allah telah menciptakan anak-anak dan remaja sehingga mereka menjadi ciptaan yang baru, maka mereka juga dapat menyampaikan kabar sukacita yang sama, bahwa temanteman mereka di Kabupaten Dairi juga menerima janji penciptaan dan pembaharuan dari Allah. Salah satu caranya, adalah jika teman-teman mereka di Kabupaten Dairi memahami Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Sebagai bentuk konkret keterlibatan anak-anak dalam rencana besar LAI ini, anak-anak juga dapat memberikan persembahan HDA dengan cara menabung selama bulan September untuk membantu LAI dalam melayani penerjemahan Alkitab dalam bahasa Pakpak. 2.
Aktivitas Membuat Origami Kupu-kupu Pembawa Pesan Pembaharuan Ciptaan Bahan yang Diperlukan: • Kertas Origami • Gunting • Spidol atau Crayon • Benang • Kertas berwarna ukuran kecil
3.
Panduan Aktivitas (disadur dari http://sebentarsaja.com/cara-membuat-origami-kupu-kupu/)
Catatan Penting untuk Pelayan Anak, diharapkan sudah terlebih dahulu berlatih membuat origami kupu-kupu ini agar nantinya dapat membimbing anak-anak membuat origami mereka.
20
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
Langkah 1, Siapkan sebuah kertas origami ukuran 20x20cm dan sebuah gunting. Mari membuat origami!
Langkah 4, Lalu luruskan kertas seperti semula, lalu lipat kertas setengah pada tengah kertas seperti gambar di bawah.
Langkah 2, Lipat kertas sehingga menjadi persegi diagonal seperti gambar di bawah.
Langkah 5, Lalu lipat lagi kertas tersebut menjadi setengah seperti gambar di bawah.
Langkah 3, Luruskan kertas, lalu lipat lagi menjadi persegi diagonal tapi lakukan pada arah berlawanan dan harus ada garis tegas seperti gambar di bawah.
Langkah 6, Lalu luruskan kertas.
21
HARI DOA ALKITAB 2017 Langkah 7, Lalu tarik kertas pada posisi tengahtengah seperti gambar di bawah.
Langkah 10, Lalu lipat sudut kiri atas seperti gambar di bawah.
Langkah 8, Hasil terlihat dari atas.
Langkah 11, Lalu lipat lagi sudut sebelah kanannya, hingga menjadi seperti gambar di bawah.
Langkah 9, Hasil dilihat dari bawah. Langkah 12, Lalu lipat secara perlahan bagian atasnya seperti gambar di bawah.
22
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
Langkah 13, Lalu lipat sudut pada arah yang berlawan seperti gambar di bawah.
Langkah 14, Lalu lipat ujung kertas ke arah berlawanan seperti gambar di bawah.
Langkah 16, Taraaa..., origami kupu-kupunya sudah jadi.
Langkah 17, Setelah origami selesai dibuat, lubangi salah satu sayap dengan jarum. Lalu masukkan benang sepanjang 15 cm dan ikat. Lalu diujung benang yang lain, ikatkan pada kertas kecil yang sudah dilubangi salah satu sudutnya. Di kertas itu, anakanak diminta untuk menuliskan, “Aku adalah ciptaan baru, pembawa pesan pembaharuan ciptaan.”
Langkah 15, Lalu lipat sudut kecil di atas untuk menambah kecantikan origami kupu-kupunya.
23
HARI DOA ALKITAB 2017
PRA REMAJA A. Materi Pelajaran Tema
: “Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)
Tujuan : 1. Pra remaja menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. 2. Pra remaja bersemangat untuk berkarya cipta dalam keseharian mereka dengan menjadi anak-anak Tuhan yang manis. Judul Pelajaran : ”I’m a New Creation in God” Nilai Kristiani : Berbagi Kebaikan dan Keindahan (Berkarya Cipta) B. Metode Pembelajaran secara aktif, partisipatif, dan bercerita. C. Penyampaian Firman 1.
2.
3. 24
Hadirkan salah satu rekan di gereja (bisa dari usia pemuda) yang tadinya suka iseng dan mengganggu temannya ketika masih pra remaja, namun kehidupannya sekarang sungguh berbeda karena telah menerima pembaharuan dari Allah. Mintalah kepada rekan tersebut untuk mengisahkan selama 5-10 menit mengenai perubahan dalam kehidupannya dan bagaimana Allah mengubah hidupnya. Setelah itu, Pelayan Firman membacakan Yesaya 43:19a, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Lalu kaitkan bacaan tersebut dengan kisah yang disampaikan oleh salah satu rekan gereja tadi. Tekankan mengenai bagaimana Allah bekerja dalam diri rekan tersebut dan ajak jemaat pra remaja untuk menyadari bahwa Allah tidak hanya hadir di masa lalu saja, namun juga dalam kehidupan kita di masa sekarang. Dia rindu melihat perubahan kita setiap hari agar mampu menjadi ciptaan yang baru seperti bacaan dalam Yesaya 43:19a dan seperti kisah yang diceritakan oleh rekan gereja tadi. Setelah menyampaikan relevansi bacaan dan kisah rekan gereja tadi, agar pesan mengenai ciptaan baru semakin dipahami anak-anak, Pelayan
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
4.
Firman juga bisa mengajak anak-anak menonton video metamorfosis kupu-kupu. Video dapat dilihat pada link berikut ini, https://www.youtube.com/watch?v=ocWgSgMGxOc (jika gereja belum memperlengkapi ibadah pra remaja dengan LCD Proyektor, Pelayan Firman dapat mengisahkan mengenai perubahan kepompong menjadi kupu-kupu, bisa juga dengan menunjukkan gambar fase metamorfosis kupu-kupu). Sebelum memasuki aktivitas, Pelayan Firman menceritakan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Kita perlu bersyukur bahwa Lembaga Alkitab Indonesia sudah menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa sehingga anak-anak lain, sama seperti mereka juga bisa membaca Alkitab dalam bahasa daerah mereka masing-masing. Usaha ini akan terus dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, sehingga seluruh anak, remaja, dan juga dewasa bahkan lansia dapat menerima kabar sukacita dalam bahasa mereka. Sekarang ini, LAI sendiri tengah mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pelayan Firman dapat membangun kesadaran sederhana pada anak-anak dan remaja, bahwa mereka adalah bagian dari rencana besar LAI. Seperti pesan dalam Yesaya 43:19a, Allah telah menciptakan anak-anak dan remaja sehingga mereka menjadi ciptaan yang baru, maka mereka juga dapat menyampaikan kabar sukacita yang sama, bahwa teman-teman mereka di Kabupaten Dairi juga menerima janji penciptaan dan pembaharuan dari Allah. Salah satu caranya, adalah jika teman-teman mereka di Kabupaten Dairi memahami Alkitab dalam bahasa mereka sendiri. Sebagai bentuk konkret keterlibatan jemaat pra remaja dalam rencana besar LAI ini, mereka juga dapat memberikan persembahan HDA dengan cara menabung selama bulan September untuk membantu LAI dalam melayani penerjemahan Alkitab dalam bahasa Pakpak.
D. Aktivitas Berikan setiap anak kertas gambar berukuran A4 untuk menggambar diri mereka sendiri beserta model baju yang mereka pakai dalam ibadah hari ini. Hanya saja, untuk pewarnaan baju atau celana yang mereka pakai, harus memilih warna yang sama sekali berbeda dengan warna baju atau celana yang mereka pakai saat itu. Setelah gambar diri mereka selesai dibuat dan diwarnai, minta jemaat pra remaja untuk menulis di kertas tersebut, “I AM 25
HARI DOA ALKITAB 2017 A NEW CREATION IN GOD.” Kegiatan ditutup dengan menyanyikan, “Ku Istimewa”. Lagu ini memberi penekanan bahwa mereka adalah ciptaan baru yang istimewa di mata Tuhan. Bahan yang Diperlukan: • Kertas Ukuran A4 • Spidol atau Crayon
REMAJA A. Materi Pelajaran Tema
: “Diciptakan untuk Berkarya Cipta” (Yesaya 43:19a)
Tujuan : 1. Remaja menyadari bahwa mereka adalah ciptaan baru di dalam Tuhan. 2. Remaja bersemangat untuk berkarya cipta dalam keseharian mereka dengan menjadi anak-anak Tuhan yang manis. Judul Pelajaran : ”Renewed by Him!” Nilai Kristiani : Berubah dan Bertumbuh Lebih Baik dalam Kristus B. Metode Pembelajaran secara aktif, diskusi partisipatif, dan bercerita. C. Penyampaian Firman 1.
26
Ajak remaja untuk untuk membaca Yesaya 43:19a, “Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya?” Beri penekanan mengenai ayat tersebut bahwa inti berita Yesaya 43:19a adalah agar orientasi iman umat tidak hanya terarah kepada karya Allah di masa lalu, namun juga perlu terarah kepada karya Allah di masa kini. Makna pernyataan Allah dalam Yesaya 43:19a tersebut adalah agar iman remaja dibangun di atas dasar karya keselamatan Allah di masa lalu, namun juga perlu senantiasa peka dan
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
terbuka dengan karya keselamatan Allah di masa kini. Perubahan diri untuk menjadi lebih baik menjadi salah satu bukti nyata iman, di mana mereka bukan sekedar mengingat kebaikan Allah dalam kisah kehidupan mereka di masa lalu saja, melainkan melakukan perubahan di masa kini sebagai respon atas kebaikan Allah di masa lalu. 2.
Bagikan kertas kepada remaja dan ajak remaja untuk menuliskan halhal kurang baik yang menjadi kebiasaan mereka, lalu tuliskan juga perubahan positif yang ingin mereka lakukan dalam masa remaja mereka.
3.
Setelah itu, minta salah satu remaja untuk dengan berani menceritakan kepada teman-temannya yang lain mengenai hal yang sudah dia tulis. Hal apa yang kurang baik dalam dirinya lalu perubahan positif apa yang ingin dia lakukan.
4.
Untuk memberi penekanan mengenai perubahan menjadi ciptaan yang baru, ajak remaja untuk menonton video “Rebirth of an Eagle” di link berikut ini https://m.youtube.com/watch?v=DAURA3BHEN8
5.
Bagi remaja menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok bisa berisi 4-5 orang. Lalu mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan mengenai, ”Apakah halangan yang paling besar yang mungkin mereka hadapi ketika mereka berupaya untuk melakukan perubahan diri menjadi ciptaan yang baru?”
6.
Sebelum remaja memasuki aktivitas, Pelayan Firman menyampaikan bahwa hari ini adalah Hari Doa Alkitab. Lembaga Alkitab Indonesia sudah menerjemahkan Alkitab ke dalam berbagai bahasa sehingga anak-anak lain, sama seperti mereka juga bisa membaca Alkitab dalam bahasa daerah mereka masing-masing. Usaha ini akan terus dilakukan oleh Lembaga Alkitab Indonesia, sehingga seluruh anak, remaja, dan juga dewasa bahkan lansia dapat menerima kabar sukacita dalam bahasa mereka. Sekarang ini, LAI sendiri tengah mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Pakpak di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pembawa Firman dapat membangun kesadaran sederhana pada remaja, bahwa mereka adalah bagian dari rencana besar LAI. Seperti pesan dalam Yesaya 43:19a, Allah telah menciptakan 27
HARI DOA ALKITAB 2017 remaja sehingga mereka menjadi ciptaan yang baru, maka mereka juga dapat menyampaikan kabar sukacita yang sama, bahwa teman-teman mereka di Kabupaten Dairi juga menerima janji penciptaan dan pembaharuan dari Allah. Sebagai bentuk konkret keterlibatan remaja dalam rencana besar LAI ini, remaja juga dapat memberikan persembahan HDA dengan cara menabung selama bulan September untuk membantu LAI dalam melayani penerjemahan Alkitab dalam bahasa Pakpak. Dan biarlah pembaharuan ciptaan yang dilakukan Allah pada remaja, juga bisa terjadi pada teman-teman mereka di Kabupaten Dairi ketika mereka menerima kabar sukacita melalui Alkitab yang sudah diterjemahkan oleh LAI. 7.
Akhiri penyampaian firman dengan mengajak remaja membawa kertas yang sudah mereka tulis, ke depan dan letakkan di bawah salib (diharapkan dalam ibadah ini disediakan salib yang bisa diletakkan berdiri, jika gereja belum memperlengkapi ibadah remaja dengan dekorasi salib, bisa dibuat secara mandiri dari ranting kayu yang cukup besar, atau bahkan bambu). Lalu ajak remaja mengelilingi salib dan berdoa untuk harapan perubahan yang sudah mereka tulis dalam kertas tersebut. Pembawa Firman menutup dalam doa dan bersama menyanyikan, “Sentuh Hatiku.”
Bahan yang Diperlukan: • Kertas • Salib
28
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
LAMPIRAN LAGU
DO... RE... MI Do... itulah Dosamu Re... relakan hatimu Mi... minta pada Yesus Fa.... fahami firman-Nya Sol... sobatmu yang setia La... lama menunggumu Si... silahkan Dia masuk Dosamu dihapus-Nya HATI-HATI GUNAKAN TANGANMU Hati-hati gunakan tanganmu 2x Karna Bapa di sorga melihat ke bawah Hati-hati gunakan tanganmu (mulut, kaki, mata, telinga) KU ISTIMEWA Dunia boleh katakan ku tak berarti Dunia boleh katakan ku bukan siapa-siapa Tapi ku hanya dengar apa kata Yesus Dia katakan ku istimewa Ku istimewa... karna aku milik-Nya Ku istimewa... berharga di mata-Nya Ku istimewa... Yesus mengasihiku Dia hadir dalam hatiku dan katakan ku IS..TI..MEWA 29
HARI DOA ALKITAB 2017 SENTUH HATIKU Betapa ku mencintai Segala yang t’lah terjadi Tak pernah sendiri Jalani hidup ini Selalu menyertai Betapa ku menyadari Didalam hidupku ini Kau selalu memberi Rancangan terbaik Oleh karena kasih Reff: Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku Menjadi yang baru Bagai emas yang murni, Kau membentuk Bejana hatiku Bapa ajarku mengerti sebuah kasih Yang selalu memberi Bagai air mengalir, yang tiada Pernah berhenti
30
DICIPTAKAN UNTUK BERKARYA CIPTA (YES. 43:19a)
31
HARI DOA ALKITAB 2017
32