FUKUJOSHI : BAKARIDENAKU DAN BAKARIKA SUATU TINJAUAN SINTAKSIS DAN SEMANTIS
KARYA ILMIAH
Adriansyah Akbar 180610070059
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR 2012
1
Penggunaan Fukujoshi Bakaridenaku dan Bakarika Dalam Bahasa Jepang (Kajian Struktur dan Makna) Nama : ADRIANSYAH AKBAR NPM : 180610070059 Sidang tanggal 12 Juli 2012 ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang fukujoshi dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang fukujoshi adalah partikel yang bisa menambah arti kata lain yang telah ada sebelumnya. Perannya sama dengan adverbia, untuk menghubungkan kata-kata yang ada sebelumnya dengan dengan kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Yang termasuk kedalam kelompok ini ialah partikel bakari, dake, demo, hodo, ka, kiri, koso, kurai, gurai, made, dll. Pada skripsi ini penulis akan mendeskripsikan perbedaan yang terkandung dalam fukujoshi bakaridenaku dan bakarika.
Kata kunci : adverbia, fukujoshi, bakaridenaku, bakarika.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
2
Bakaridenaku and Bakarika Adverbs in Japanese ( Structure dan Semantic)
ADRIANSYAH AKBAR 180610070059
ABSTRACT
This research discusses about Japanese fukujoshi bakaridenaku and bakarika. In Japanese fukujoshi are particles that can add meaning to another word that has before. This is fukujoshi have similiar meaning with adverbs, to connect the words that came before them with the words that are in the next sentence. Examples bakari, dake, demo, hodo, ka koso, kurai, gurai, made, etc. Author will describe the differences between fukujoshi bakaridenaku and bakarika.
Keywords : adverb, fukujoshi, bakaridenaku, bakarika.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
3
PENDAHULUAN
Bahasa adalah salah satu ciri yang paling khas dan manusiawi yang membedakan manusia dari makhluk yang lainnya dan bahasa merupakan media yang sangat penting dalam proses komunikasi antar anggota di masyarakat maupun di dalam kehidupan sehari-harinya. Dan bahasa terasa lebih hidup karena adanya interaksi sosial Sebagai makhluk sosial, manusia dalam berhubungan dengan manusia lainnya mempergunakan bahasa sebagai alat komunikasi. Untuk memahami suatu bahasa tertentu, kita dituntut untuk mengetahui kaidah-kaidah yang berlaku dalam bahasa yang akan kita pelajari tersebut. Setelah kita mengetahui lalu memahami kaidah bahasa tersebut baru kita akan mengerti maksud dari suatu kalimat. Dalam mempelajari suatu bahasa kita harus dapat memahami sebuah kalimat.. Karena dengan memahami kalimat kita akan tahu maksud dan keinginandari lawan bicara. Di dalam kalimat terdapat unsur-unsur yang membangun suatu kalimat. Unsur kalimat tersebut terdiri dari nomina, verba, ajektiva, adverbia dan pertikel. Di dalam bahasa Jepang partikel disebut 助詞 (joshi), joshi adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak mempunyai perubahan. Apabila kata ini terpisah dengan kata lain ia tidak mempunyai arti. Fungsi joshi dalam sebuah bahasa adalah untuk menyambung kata-kata dan membentuk sebuah kalimat menjadi bermacam-macam arti. Joshi dibagi menjadi 4 macam yaitu 格助詞 (kakujoshi), 副助詞 (fukujoshi), 接続助詞 (setsuzokujoshi), 終助詞 (shuujoshi). Salah satu jenis joshi yang dibubuhkan di belakang nomina sehingga membentuk bunsetsu yang kemudian membentuk bagian kalimat lainnya disebut kakujoshi yang terdiri atas は, が, に, と, を, から, まで tetapi ada juga bentuk fukujoshi seperti ばかりでなく dan ばかりか yang menghubungkan kalimat dengan kalimat.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
4
Contohnya dapat kita lihat di bawah ini 1. 試験の前日ばかりでなく普段もしっかり勉強しろ。 Shiken no zenjitsu bakaridenaku fudan mo shikkari benkyou shiro. „Jangan hanya pada saat sehari sebelum ujian, namun belajarlah setiap hari‟ (Tomomatsu, 1996;69) 2. この頃彼は遅刻が多いばかりか授業中も居眠りさえあります。 Kono goro kare wa chikoku ga ooi bakarika jyugyouchuu mo inemuri kotosae arimasu. „Akhir-akhir ini dia bukan hanya sering terlambat, namun saat sedang belajar pun mengantuk‟ (Tomomatsu, 1996;68) Secara gramatikal apabila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia, fukujoshi ば か りで なく dan ば か りか memiliki makna sama yaitu “tidak hanya...tapi juga...”. Namun walaupun keduanya memiliki kesamaan makna secara gramatikal, masing-masing fukujoshi tersebut memiliki kekhasan tersendiri. Secara struktur ばかりでなく dan ばかりか memiliki fungsi yang sama sebagai fukujoshi namun pada kalimat (1) ばかりでなく tidak dapat bersubstitusi dengan ばかりか, sedangkan kalimat (2) ばかりか dapat disubtitusi dengan ばか りでなく. Melihat adanya kekhasan dan perbedaan yang ada dari segi struktur masingmasing fukujoshi tersebut timbul pertanyaan bagi penulis, bagaimana kegunaan masing-masing fukujoshi tersebut? Apakah perbedaan dan persamaannya? Apakah dapat saling bersubtitusi? Masalah yang belum jelas seperti inilah membuat penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi tema skripsi karena pengalaman pribadi sang penulis selama mempelajari bahasa Jepang sering mengalami kesulitan dalam membedakan kata-kata yang bermakna sama.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
5
PEMBAHASAN
1. Analisis Frase yang Mengandung Fukujoshi Bakaridenaku dan Bakarika
Frase merupakan salah satu unsur yang mendukung fungsi sintaksis selain kata. Sesuai dengan fungsinya fukujoshi seperti ばかりでなく dan ばかりか merupakan kata penghubung yang memberikan pengertian bahwa bukan hanya sebatas itu saja tetapi lebih lagi. Pada kalimat berikut ini terdapat frase yang mengandung fukujoshi ばかり でなく dan ばかりか: 1. 彼は私ばかりでなく妻にも大声で呼びかけた。 2. その噂はクラスメートばかりか先生にまで広まってる。
Pada kalimat nomor 1 di atas dapat kita lihat bahwa struktur
frase
bakaridenaku itu terdiri dari dua frase yaitu : 私 Nomina
ばかりでなく +
Fukujoshi
妻
+ +
も
Nomina + Joshi
Pada kalimat nomor 2 di atas dapat kita lihat bahwa struktur frase bakarika itu terdiri dari dua frase yaitu : クラスメート Nomina
ばかりか +
Fukujoshi
+
先生
+
Nomina
まで +
Joshi
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
6
2. Analisis Struktur Kalimat yang Mengandung Fukujoshi Bakaridenaku dan Bakarika
Struktur sintaksis terdiri dari fungsi sintaksis, kategori sintaksis dan peran sintaksis. Istilah subyek (S), predikat (P), obyek (O), keterangan (K), dan komplemen (Komp) merupakan masalah yang berkenaan dengan fungsi sintaksis. Istilah nomina (N), verba (V), adjektiva (A), dan adverbia (Adv) adalah masalah yang berkenaan dengan kategori sintaksis. Istilah pelaku, pengalam, objektif dan lokatif merupakan masalah yang berkenaan dengan peran sintaksis.
Berikut ini struktur kalimat yang mengandung fukujoshi bakaridenaku dan bakarika : 3. 彼女は 美しいばかりでなく、 才能も あった。 S
K
O
P
Pada kalimat no 3 kanojo wa berfungsi sebagai subjek. Bakaridenaku pada frase utsukushii bakari denaku berfungsi keterangan. Sainou mo sebagai objek dan atta berfungsi sebagai predikat. 4. 財布をなくしたばかりか 怪我まで してしまった。 K
O
P
Pada kalimat no 4 bakarika pada frase saifu wo nakushita bakarika berfungsi keterangan. Kega made berfungsi sebagai objek dan terakhir shiteshimatta berfungsi predikat.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
7
3. Analisis Makna
Perhatikan contoh kalimat fukujoshi bakardenaku dan bakarika berikut ini : 5. ここ数年の上海の発展は目覚ましく、中国経済の中心であるばかり でなく、21 世紀には東京を抜いてアジア最大の都市になるのは間 違いないといわれている。 (Hiragana Times, 1997:10) Koko suunen no shanhai no hatten wa mezamashiku, chuugoku keizai no chuushin de aru bakaridenaku, 21 seiki ni wa toukyou wo nuite ajiasaidai no toshi ni naru no wa machigainai to iwareteiru. „Dalam beberapa tahun ini perkembangan kota Shanghai mulai maju, tidak hanya dalam bidang perekonomian negara Cina, namun juga tersiar rumor shanghai akan mengalahkan Tokyo dan menjadi kota terbesar di asia pada abad ke 21.‟ Pada data kalimat 5 dapat dilihat secara makna bahwa fukujoshi ばかりでな
く pada pernyataan ke dua digunakan untuk menguatkan pernyataan pertama. Pernyataan pertama berisi tentang informasi bahwa perkembangan kota Shanghai sudah maju melebihi cina dan di dukung oleh prediksi pernyataan kedua bahwa Shanghai akan mengalahkan Tokyo pada abad ke 21. 6. そればかりか、歌舞伎、能、生け花、茶の湯など日本の伝統文化の 家元は世襲制度により身分を引き継がれてきた。 (Hiragana Times, 2007:12)
Sore bakari ka, kabuki, nou, ikebana, cha no yu nado nihon no dentou bunka no iemoto wa seshuuseido ni yori mibun wo hikitsugarete kita. „Bukan hanya itu saja, dia juga mahir dalam bidang tradisional Jepang seperti kabuki, kon, dan cha no yu, dan juga berperan untuk meneruskannya ke generasi muda.‟ Pada kalimat nomor 6 pernyataan pertama merupakan sesuatu yang telah diketahui/diprediksi, sedangkan pernyataan ke dua yang mengatakan bahwa orang itu juga mahir dalam bidang tradisional Jepang seperti kabuki, kon, dan cha no yu tidak pernah diprediksi sebelumnya.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
8
4. Analisis Subtitusi Fukujoshi Bakaridenaku dan bakarika Penulis mencoba untuk menganalisis kalimat yang mengandung fukujoshi ば かりでなく dan ばかりか dalam kaitannya dengan substitusi kata atau frase. Dalam bab satu telah dijelaskan bahwa fukujoshi ばかりでなく dalam kalimat tertentu menunjukkan makna yang sama dengan fukujoshi ばかりか, perhatikan kalimat yang mengandung fukujoshi ばかりでなく dan ばかりか berikut ini : 7. フィルター清掃を行わずに運転し続けると暖房効率が悪くなるばか りでなく、エアコンの故障が発生しやすくなりますので、(1 カ月 に 1 回が目安)フィルター清掃を必ず行ってください。 (eow.alc.co.jp) Fuirutaa seisou wo okowazu ni unten shi tsuzukeru to danbou kouritsu ga warukunaru bakaridenaku , eakon no koshou ga hassei shiyasuku narimasu node, (ikka getsu ni, ikkai ga meyasu) fuirutaa seisou wo kanarazu okonattekudasai. ‘Jika dioperasikan tanpa pernah membersihkan filternya, bukan hanya mempengaruhi efisiensi mesin pemanas, namun akan merusak AC itu sendiri, oleh karena itu lebih baik filter dibersihkan satu bulan sekali.’ 8. 彼らに行政サービスまで与えることは自ら不法な滞在を是認するこ とになるばかりか、市民の税金を不当に使用することになる。 (HT, 1993:9) Karera ni gyousei saapisu made ataeru koto wa mizukara fuhou na taizai wo zenin suru koto ni naru bakari ka, shimin no zeikin wo futou ni shiyou suru koto ni naru. „Memberikan pelayanan administrasi ke mereka bukan hanya secara ilegal mengakui keberadaannya tetapi juga merupakan bentuk kecurangan terhadap pajak.‟ Pada kalimat nomor 7 bakaridenaku tidak dapat diganti dengan fukujoshi bakarika karena menggunakan bentuk perintah di akhir kalimat. Sedangkan kalimat nomor 8 bisa diganti dengan menggunakan fukujoshi bakaridenaku karena pernyataan kedua sama-sama menguatkan pernyataan pertama.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
9
SIMPULAN
Dari analisis fukujoshi ばかりでなく dan ばかりか yang telah penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya, penulis memperoleh simpulan tentang struktur dan makna di dalam kalimat dan kelaziman pemakaian dalam kalimat yang dimiliki kedua kata tersebut. Secara umum fungsi ke dua fukujoshi tersebut digunakan untuk menyambungkan dua buah pernyataan atau dua buah kata benda yang jika diartikan ke dalam bahasa Indonesia bermakna “tidak hanya...tapi juga....”. Untuk pola kalimat kedua fukujoshi tersebut adalah sebagai berikut : Fukujoshi ばかりでなく
a. berdasarakan struktur a. Dapat diletakan pada meishi (nomina). b. Dapat diletakan pada sebuah kalimat pernyataan. c. Dapat diletakan dengan modalitas bentuk meirei (perintah), irai (permohonan), gaigen (dugaan) dan kanyuu (ajakan) pada pernyataan ke dua.
b. berdasarkan makna a. Mempunyai makna “tidak hanya...tapi juga...”. b. Menghubungkan antar frase atau kalimat di mana pernyataan kedua menguatkan makna untuk pernyataan pertama. c. Kalimat pertama dan ke dua berisi tentang hal yang telah diprediksi.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
10
Fukujoshi ばかりか
a. berdasarakan struktur a. Dapat diletakan pada meishi (nomina). b. Dapat diletakan pada sebuah kalimat pernyataan. c. Tidak dapat diletakan dengan modalitas bentuk
meirei
(perintah), irai (permohonan), gaigen (dugaan) dan kanyuu (ajakan) pada pernyataan ke dua. b. berdasarkan makna a. Mempunyai makna “tidak hanya...tapi juga...”. b. Menghubungkan antar frase atau kalimat dimana pernyataan kedua menguatkan makna untuk pernyataan pertama. c. Kalimat pertama berisi tentang hal yang telah diprediksi dan kalimat ke dua merupakan hal yang tidak diprediksi.
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012
11
DAFTAR SUMBER
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta. Kamiya, Taeko. 2003. Japenese Particle Woorkbook. Tokyo & New York: Weatherhill. Kawashima, Sue A. 1999. A Dictionary of Japanese Particles. New York, London:Tokyo. Niimi, Kazuaki. 1987. Japanese for Foreigners.
Tokyo: Shutake Shuppan.
Sutedi, Dedi. 2008. Dasar- dasar Linguistik Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora. Sudjianto, Ahmad Dahidi. 2009. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc. Teramura, Hideo. 1994. Nihongo Sintaksis to Imi. Kuroshio Shuppan. Tomomatsu, 1996. Donna Toki Dou Tsukau Nihongo Hyougen Bunkei 500. Jepang: ALC Press Japanese Textbook Series
ADRIANSYAH AKBAR SASTRA JEPANG UNPAD SIDANG PADA TANGGAL 12 JULI 2012