FAROIS (FUN LEARNING OF ISLAMIC COMMUNITY): KOMUNITAS GENERASI ULUL ALBAB PEDULI LINGKUNGAN BERBASIS AGAMA ISLAM
Heni Kusuma1, Sukowati2, Nurrina Dyahpuspita3 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 55281 Telepon : (0274) 586168 (Hunting)Faks.: (0274) 565500 Email :
[email protected] 2 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,Yogyakarta, 55281 Telepon : (0274) 586168 (Hunting)Faks.: (0274) 565500 Email :
[email protected] 3 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta,Yogyakarta, 55281 Telepon : (0274) 586168 (Hunting)Faks.: (0274) 565500 Email :
[email protected]
1
Abstrak Karya tulis ini bertujuan untuk menjelaskan peran komunitas FAROIS dalam mewujudkan generasi peduli lingkungan alam berdasarkan agama Islam.Globalisasi menyebabkan budaya-budaya dari seluruh penjuru dunia masuk ke Negara Indonesia secara bebas. Dampak buruknya berimbas pada kemerosotan moral yang bermuara pada sikap ketidakpedulian terhadap lingkungan alam. Ketika manusia bekerja tidak dilandasi dengan nilai moral, orientasinya hanya memeroleh kesuksesan sebanyak mungkin tanpa peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satu penyebab fenomena tersebut yakni kurangnya penanaman pendidikan agama sebagai pembentuk moral sejak dini. Padahal masa yang paling tepat untuk menanamkan berbagai karakter adalah usia kanak-kanak. Untuk itu perlu adanya upaya dalam menangani krisis moral agar terbentuk generasi yang peduli terhadap lingkungan alam. Metode pengumpulan data dalam karya tulis ini adalah melalui studi literatur dari berbagai sumber, wawancara dengan pihak yang terkait, dan observasi lapangan. Penulis mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data dan menarik kesimpulan. Dalam penyusunan karya tulis ini data dianalisis secara diskriptif kualitatif. Melalui tahap-tahap pengumpulan data, data diperoleh dan dibuat alternatif untuk mengatasi permasalahan seperti di atas berupa Fun Learning of Islamic Community (FAROIS), komunitas generasi ulul albab peduli lingkungan berbasis agama islam. Fun Learning of Islamic Community (FAROIS) ini merupakan komunitas yang bergerak dibidang pemberdayaan anak dalam usaha pelestarian lingkungan berbasis islam. Aksi yang dicanangkan dalam kominitas ini berupa aktivitas pengelolaan sampah, penghijauan, pembuatan hasta karya dengan memanfaatkan limbah, kompetisi rutin, dan kegiatan bakti sosial. Komunitas pemberdayaan anak ini berorientasi pada pembentukan generasi ulul albab, yakni masyarakat yang mampu mengharmonisasikan kekuatan intelektual dan spiritualnya. Kata Kunci: Fun Learning, Komunitas, Ulul Albab, Lingkungan Alam Abstract This paper aims to clarify the role of community in creating a generation FAROIS care of the natural environment caused by religion Islam.Globalisasi cultures from around the world entered the State of Indonesia freely . Impact bad impact on the moral degradation that leads to indifference attitude towards the natural environment . When people work not based on moral values , orientation only attained success as much as possible without regard to the surrounding environment . One cause of the phenomenon that is the lack of religious education planting as early moral formation . In fact, the most appropriate time to embed various characters are childhood . For that we need the efforts in addressing the moral crisis in order to form a generation that cares about the natural environment. Data collection
method in this paper is through the study of literature from a variety of sources , interviews with stakeholders, and field observations . Authors collect data , process data , analyze the data and draw conclusions . In preparing this paper the data were analyzed by descriptive qualitative . Through the stages of data collection , the data obtained and made alternative to overcome such problems in the form of the Islamic Fun Learning Community ( FAROIS ) , generation of community based care for the environment ulul albab religion of Islam . Fun Learning of Islamic Community ( FAROIS ) is a community engaged in empowering children in Islam -based environmental conservation efforts . Kominitas action launched in the form of waste management activities , reforestation , creation of work by utilizing waste cubits , regular competitions and social activities . Community empowerment is child -oriented establishment albab ulul generation , the people who are able to harmonize intellectual and spiritual strength Keywords : Fun learning, Community, Ulul Albab, Natural Environment
PENDAHULUAN
Al-Qur’an surat Ar Rum : 41-42) disebutkan
Latar Belakang
bahwa telah tampak kerusakan di darat dan di
Bumi Indonesia kian memprihatinkan.
laut disebabkan perbuatan manusia, supaya
Indonesia yang dulu kaya akan sumber daya
Allah merasakan kepada mereka sebagian dari
alam, yang memiliki banyak hutan belantara,
(akibat)
dan yang pernah unggul dalam sektor pertanian
kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah :
semakin tercampakkan. Hutan-hutan yang lebat
Adakanlah perjalanan di muka bumi dan
telah dialih fungsikan menjadi kota industri.
perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-
Kementrian Kehutanan Republik Indonesia
orang yang dulu. Kebanyakan dari mereka itu
mencatat bahwa sedikitnya 1,1 juta hektar atau
adalah orang-orang yang mempersekutukan
2 % hutan di Indonesia menyusut setiap
(Allah). Islam mengajarkan kepada manusia
tahunnya. Dari sekitar 130 juta hektar hutan di
untuk senantiasa menjaga dan melestarikan
Indonesia, 42 juta hektar sudah habis ditebang
alam sebagai bentuk rasa syukur kepada Yang
(WWF Indonesia, www.wwf.or.id). Hutan telah
Maha Pencipta. Namun, banyak penganut Islam
dialih fungsikan menjadi kota Industri sehingga
di Indonesia masih kurang mampu memaknai
menimbulkan masalah lain seperti pencemaran
setiap pelajaran yang secara terang-terangan
lingkungan,
dijelaskan dalam kitab Al-Quran dan Sunnah
baik
pencemaran
air,
tanah,
perbuatan
maupun udara. Alam menjadi tidak seimbang
Rasul.
dan kerap kali terjadi bencana alam yang
Rumusan Masalah
menelan banyak korban jiwa. Indonesia
merupakan
mereka,
agar
mereka
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, negara
yang
maka
dapat
dirumuskan
masalah
yaitu,
sebagian besar penduduknya memeluk agama
bagaimana peran komunitas FAROIS (Fun
Islam. Islam mengajarkan pendidikan moral,
Learning of Islamic Community) sebagai sarana
diantaranya untuk sopan terhadap alam. Dalam
pendidikan
Islam
yang
berorientasi
pada
yang
dilakukan
oleh
individu
untuk
pelestarian lingkungan?
memperoleh perubahan perilaku baru secara
Tujuan
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui diskripsi komunitas FAROIS
individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
(Fun Learning of Islamic Community) sebagai sarana pendidikan Islam yang berorientasi pada
Sesuai learning
pelestarian lingkungan.
dengan
adalah
menciptakan
artinya metode
suasana
fun
yang
dapat
hangat
dan
hangat,
akrab
Manfaat
menyenangkan.
Bagi Komunitas
memungkinkan terciptanya pembelajaran yang
1. Sebagai upaya penanaman nilai-nilai islam
efektif
dan
Suasana
metode
partisipatif.
Menyenangkan
,
terkait dengan rasa kepedulian terhadap
maksudnya apapun yang diajarkan akan mudah
alam sejak dini.
diterima dengan senang hati dan ketika sesuatu
2. Sebagai sarana belajar bersama dan sarana untuk menyampaikan ilmu agama islam. 3. Sebagai
sarana
untuk
itu mudah diterima maka anak akan mudah melakukan suatu perubahan.
mengembangkan Komunitas
kreativitas. 4. Sebagai sarana untuk berlatih berwirausaha sejak dini.
Menurut
Bagja
Waluya
(2007),
komunitas mengacu pada kesatuan hidup sosial
Bagi Masyarakat
yang ditandai dengan interaksi sosial yang lebih
1. Sebagai upaya perwujudan generasi cerdas
jelas dikenali dan disadari oleh anggota-
secara islam
anggotanya.
2. Sebagai upaya masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam pemeliharaan alam.
selamanya
Pengertian mengacu
komunitas
pada
perkotaan secara keseluruhan.
individu
tidak dan
Ciri yang
3. Sebagai upaya masyarakat untuk dapat
penting dari komunitas adalah bahwa interaksi
memanfaatkan sumber daya alam secara
antar anggota berlangsung dalam intensitas dan
positif.
frekuensi yang tinggi, saling mengenal, saling menolong, dan kerja sama.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Spradley dan Allender (dalam
Fun Learning
Donna,dkk 2009), komunitas bisa didefinisikan
Fun berarti kegembiraan, kesenangan, sedangkan learn berarti belajar, mempelajari. Menurut
pernyataan
Moh.
Surya
(1997),
“belajar dapat diartikan sebagai suatu proses
sebagai kelompok yang tinggal di wilayah geografik tertentu. Komunitas juga bisa berarti sistem yang meliputi anak-anak dan keluarga, lingkungan keamanan
fisik, dan
alat
fasilitas
pendidikan,
transportasi,
badan
pemerintah,
dinas
pelayanan
sosial
dan
kesehatan, alat komunikasi, sumber ekonomi, dan fasilitas rekreasi.
Maha suci Engkau, maka periharalah kami dari siksa neraka, Ali ’Imran, 191 Imam Ibnu Kathir dalam tafsir Al-Quran
Sedangkan menurut Astar Hadi (2005),
Al-Azim (dalam Danial Zainal Abidin, 2004:
komunitas sebagai sebuah lingkungan yang
196-197) menafsirkan golongan Ulul Albab
terdiri atas sekelompok orang atau lebih yang
sebagai golongan yang mempunyai pemikiran
berada dalam ideografi tertentu. Komunitas jika
yang bersih dan sempurna sehingga dapat
menunjuk pada konsep cyberspace sebagai
memahami hakikat sesuatu hal secara benar.
sebuah perkampungan global (global village) di
Mereka mencapai tempat kecemerlangan ini
sini mengasumsikan kompleksitas pertanyan
melalui zikir dan tafakur. Ahli-ahli sains
yang menuntut logika budaya media yang sarat
muslim yang bertakwa layak diberi gelar Ulul
dengan metafora, tetapi mampu merangkup
Albab karena mereka memiliki ciri-ciri tersebut
pemahaman bahwa komunitas cyberspace itu
di atas. Hal ini disebabkan karena mereka
”tunggal” dan tidak dibatasi ideografi yang
memiliki
berbeda-beda.
mengagungkan Allah melalui pengamatan,
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
analisis,
kesempatan
dan
tafakur
berzikir
sewaktu
serta
berusaha
komunitas merupakan sebuah perkumpulan
menyingkap rahasia alam. Tafakur adalah
yang di dalamya terjadi interaksi antar anggota
proses penting untuk mencapai kecemerlangan
satu dengan lainya. Mereka saling berinteraksi,
dan kegemilangan.
bekerjasama, saling tolong menolong untuk mencapai
tujuan
yang
telah
ditentukan
Ulul Albab merupakan orang-orang yang dapat menyeimbangkan antara intelektual dan
sebelumnnya.
spritualnya. Sehingga aktivitas yang dilakukan
Ulul Albab
dalam kehidupan sehari-hari dapat terarah sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
Menurut Muhammad Arifin Ilham (2009: 129), Ulul Albab adalah orang-orang yang
Lingkungan Alam
memiliki ilmu pengetahuan yang mendalam, yakni mereka yang memiliki pandangan atau pengertian tentang hakikat. Sedangkan dalam ”Q.S. Ali ’Imran [3]: 191) disebutkan bahwa Ulul Albab ialah orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), ”Wahai Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini secara batil (sia-sia);
Pengertian
pengelolan
terhadap
lingkungan alam menurut Hembing (dalam Siti Nafsiah, 2000: 164) jelas menunjukan peran aktif-positif masyarakat. Memang ada juga sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable),
baik
oleh
manusia
maupun
melalui seleksi alam., tetapi jika manusia tidak lagi memperhitungkannya, maka sumber daya alam yang renewable itu hanya akan menjadi
spesies yang lambat laun akan punah. Oleh
PEMBAHASAN
karena itu, spesies tersebut harus dipelihara.
Metode
Lingkungan alam merupakan lingkungan
Metode penulisan dalam penyusunan
yang telah ada dan merupakan ciptaan Tuhan
karya tulis ini bersifat deskriptif. Adapun
tanpa adanya campur tangan ulah manusia atau
tahapan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
terbentuk sudah ada secara alami. Pada
adalah sebagai berikut:
dasarnya, lingkungan yang alami ini dibagi
1.
Mempelajari
informasi
menjadi dua yaitu lingkungan daratan dan
media
perairan (http://www.konsultankolesterol.com/
internet)
lingkungan-alam-2/).
permasalahan tersebut.
Salim (dalam Daeng Naja, 2007: 49)
2.
(referensi,
dari
jurnal,
tentang
berbagai
koran,
dan
substansi
dari
Merumuskan permasalahan tentang solusi
berpendapat bahwa, secara umum lingkungan
pelaksanaan program komunitas FAROIS
hidup diartikan sebagai segala benda, kondisi,
dalam
keadaan dan pengaruh yang terdapat dalam
lingkungan berlandaskan agama Islam.
ruangan yang kita tempati dan mempengaruhi hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
3.
menangani
permasalahan
Mengolah, mengkaji, dan menganalisis permasalahan
secara
deskriptif
Sedangkan Soedjono (dalam Daeng Naja,
berdasarkan informasi serta kajian pustaka
2007: 49) mengartikan “lingkungan hidup”
yang telah diperoleh untuk mendapatkan
sebagi lingkungan hidup fisik atau jasmani
jawaban dari perumusan masalah.
yang mencakup dan meliputi semua unsur dan
4. Mencari
dan
memberikan
solusi yakni
faktor fisik jasmaniah yang terdapat dalam
pemecahan
masalah,
alam. Dalam pengertian ini, maka manusia,
mendeskripsikan
konsep
hewan dan tumbuh-tumbuhan tersebut dilihat
FAROIS yang inovatif selaras dengan
dan dianggap sebagai perwujudan fisik jasmani
kondisi saat ini, sehingga dapat diterapkan.
belaka. Dalam hal ini “lingkungan” di artikan,
5. Mengambil
mencakup lingkungan hidup manusia, hewan,
pembahasan
dan tumbuhan-tumbuhan yang ada di dalamnya.
untuk
Lingkungan alam mencakup bagian dari
kesimpulan serta
menindak
ini
peran
berdasarkan
merekomendasikan lanjuti
karya
tulis
sebagai bagian dari program
lingkungan hidup. Lingkungan alam adalah
penanaman
segala ciptaan Tuhan yang tak ada campur
dengan landasan agama islam.
tangan manusia sedikit pun dan keberadaanya
dan
karakter
kepedulian
Permasalahan sosial
sudah ada sejak terbentuknya bumi. Selanjutnya lingkungan alam mengalami perkembangan secara bertahap hingga seperti saat ini.
Teori
Gagasan
alam
memperbaikinya dan berdoalah kepada Allah dengan rasa takut tidak diterima Allah dan harapan akan lekas dikabulkan. Komunitas
Pengumpulan data (kajian pustaka)
FAROIS ini melaksanakan kegiatan dengan membentuk program-program rutin antara lain: Eksplorasi Alam
Analisis dan sintesis data
Alam merupakan bagian dari kekuasaan Allah. Melalui eksplorasi alam, anak-anak mengetahui bagaimana keadaan alam, manfaat
Perumusan solusi
yang disediakan alam, hingga permasalahanpermasalahan yang terjadi pada alam. Selama kegiatan eksplorasi, anak-anak didampingi oleh
Pengambilan kesimpulan dan saran
beberapa
pemandu
yang
bertugas
untuk
menyisipkan nilai-nilai Islam dalam penjelasan Grafik 1. Alur Tahapan Penulisan
mengenai alam dan fenomena-fenomenanya.
Analisis Permasalahan
Anak-anak
Berdasarkan studi literatur dari berbagai sumber, wawancara dengan pihak yang terkait, dan observasi lapangan, penulis mengumpulkan data, mengolah data, menganalisis data dan menarik komunitas
kesimpulan FAROIS.
untuk
membentuk
Komunitas
ini
dimaksudkan untuk membentuk generasi yang mampu
mengharmonisasikan
kekuatan
intelektual dan spiritualnya dalam pemanfaatan sumber daya alam, menanamkan rasa cinta alam dengan pendekatan islam sejak dini, membentuk generasi yang peduli dan peka terhadap permasalahan lingkungan, membentuk generasi yang kreatif dan dermawan, melatih kecakapan dalam berwirausaha, dan membantu masyarakat dalam menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Dalam Al-Quran Surat QS. Al-A’raf : 56 disebutkan bahwa Allah melarang manusia membuat kerusakan di bumi, sesudah Allah
juga
belajar
bagaimana
cara
memanfaatkan alam secara bijaksana. 1. Menanam Pohon Sebagai bukti cinta alam ciptaan Allah, kegiatan menanam pohon mengajarkan anak untuk peduli terhadap kelangsungan hidup makhluk Allah yang lain. Kegiatan menanam pohon ini menjadi bagian dari eksplorasi alam di
tempat
yang
perlu
untuk
dilakukan
penghijauan. Dari kegiatan menanam pohon ini, pemandu
menanamkan
nilai
kehidupan,
kekuasaan Allah dalam memberi kehidupan, kecintaan terhadap makhluk ciptaan Allah, dan kecintaan terhadap Allah itu sendiri. 2. Membuat Hasta Karya Kegiatan membuat hasta karya dilakukan untuk
memanfaatkan
sampah
anorganik
maupun organik yang dapat diolah kembali. Sampah-sampah dikumpulkan dari perjalanan pada saat eksplorasi alam maupun diambil dari
lingkungan sekitar anggota komunitas. Anak-
5. Pameran Karya
anak dilatih untuk berkreasi dengan sampah-
Pameran
diadakan
untuk
sampah tersebut hingga menjadi kerajinan yang
mempublikasikan hasil karya anak-anak dalam
kemudian dijual kepada masyarakat umum.
komunitas. Kerajinan-kerajinan hasil olahan
Dalam kegiatan ini, anak-anak diajarkan untuk
sampah, gambar-gambar, serta karya tulis milik
senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah
peserta kompetisi dipajang dalam pameran ini.
berikan melalui alam.
Pameran ini juga bertujuan untuk mengenalkan
3. Kompetisi Mewarnai dan Menulis
komunitas
Kompetisi menggambar, mewarnai, dan menulis
dilakukan
untuk
mengembangkan
kreativitas anak-anak dalam komunitas maupun
FAROIS
kepada
masyarakat.
Melalui pameran ini pula, hasil karya anak-anak dalam komunitas dijual. 6. Bakti Alam dan Sosial
luar komunitas. Di dunia anak, yang tertuang
Hasil penjualan dari kerajinan digunakan
dalam bentuk gambar dan tulisan tidak jauh
kembali untuk membantu pemulihan kelestarian
dengan apa yang telah mereka lihat di sekeliling
alam
mereka dan perasaan mereka terhadap apa yang
kebersihan, bahan pembuatan tempat sampah,
mereka lihat. Sehingga, kompetisi ini juga
maupun untuk biaya kegiatan pengembangan
dapat digunakan sebagai alat penilaian untuk
komunitas itu sendiri. Sebagian biaya yang lain
mengetahui sejauh mana pengalaman anak-anak
digunakan untuk aksi sosial seperti bakti sosial
dengan alam sekitarnya.
ke beberapa panti asuhan dan diberikan kepada
4. Belajar Agama Rutin
keluarga atau masyarakat yang membutuhkan.
Anak-anak anggota komunitas FAROIS belajar agama tentang Al-Qur’an: pembuktian Al-Qur’an sebagai wahyu serta fungsi-fungsi Al-Qur’an,
As-Sunnah:
Sistematika
membeli
Program
bibit
pohon,
FAROIS
alat
(Fun
Learning of Islamic Community) Komunitas
FAROIS dapat dikatakan
Muhammad
sebagai rumah belajar dengan nuansa Islam
sebagai Whole Model (Uswah hasanah) dalam
yang menekankan pada penanaman cinta alam.
Pengamalan Pesan Al-Qur’an, dan Ijtihad:
Pendidik
Berfikir kreatif dalam menentukan hukum
merupakan
sesuatu yang belum dijelaskan oleh Al-Qur’an
pendidikan agama Islam dan mendidik dengan
dan Hadits secara eksplisit, yang dilaksanakan
sukarela.
di alam terbuka, menekankan pada proses
dipungut biaya untuk bergabung dan belajar.
pembentukan karakter cinta alam lingkungan,
Mereka justru bersama-sama belajar mandiri
dan
dalam mencari penghasilan.
dibarengi
dengan
Nabi
seperti
aksi-aksi
kepedulian terhadap lingkungan.
nyata
yang
mengampu
orang-orang
Anggota
komunitas
yang
komunitas
ahli
pun
ini
dalam
tidak
Dengan pembelajaran atau tindakan yang dilakukan secara langsung, maka hal tersebut menjadikan program dalam FAROIS menjadi
sesuatu yang menyenangkan (fun learning).
Dengan adanya komunitas ini, diharapkan
Adapun jadwal pelaksanaan program yang ada
muncul generasi-generasi ulul albab yang
di FAROIS yakni sebagai berikut:
cerdas dalam menghadapi tuntutan jaman,
Nama Kegiatan
namun juga tetap memiliki landasan kuat
Waktu
Eksplorasi
Akhir
pekan
(agama) sebagai pengontrol perilakunya, tidak
Alam
minggu kedua dan
egois, dan tidak merugikan bagi sesama
minggu keempat
makhluk di bumi. Komunitas FAROIS juga
Menyesuaikan
memiliki kekurangan, yakni pengajaran agama
Menanam Pohon Membuat
islam yang terbatas pada konteks pembentukan
Hasta Pertemuan
Karya
pertama
setiap
karakter cinta alam.
minggu Kompetisi
Setiap
Menggambar,
semester sekolah
Mewarnai,
libur
Simpulan Dari pembahasan mengenai permasalahan krisis moral dan lemahnya pemaknaan agama
dan
islam bagi penganutnya yang berimbas pada
menulis Belajar
Agama Tiga kali seminggu
keusakan alam, dapat disimpulkan bahwa
(Minggu,
Selasa,
penanaman karakter cinta alam berlandaskan
pukul
agama islam sejak dini itu penting. Dalam
Rutin
Jumat)
Pameran Karya
15.00-17.00
pendidikan agama islam di era globalisasi ini
Setiap akhir tahun
memerlukan sebuah inovasi. Meski terbatas
Bakti Alam dan Berdasarkan
dalam
Sosial
komunitas FAROIS (Fun Learning of Islamic
musyawarah
konteks
penanaman
cinta
alam,
Community) merupakan sebuah komunitas yang cocok untuk diterapkan dalam pelaksanaan
Tabel 1. Jadwal Program Kelebihan dari komunitas FAROIS ini
pendidikan Islam masa kini.
dibandingkan dengan komunitas pengajaran agama
islam
yang
lain
yakni
mengimplementasikan
hasil
belajar
langsung, kognitif,
mengembangkan afektif,
dan
mampu secara
PUSTAKA RUJUKAN Abiding, Danial Zainal. 2004. 7 Individu Cemerlang. Jakarta: PT MizanPublika
kemampuan
psikomotorik
anak,
Hadi,
Astar.
2005.
Matinya
pembelajaran di ruang terbuka dengan berbagai
Cyberspace.Yogyakarta:
kegiatan yang dikemas menarik tidak membuat
Yogyakarta
anak merasa stres. Selain belajar agama, siswa juga belajar bagaimana memperlakukan alam, membuat kerajinan, dan belajar berwirausaha.
Dunia LkiS
Naja, Daeng. 2007. Bank Hijau Kebijakan Kredit
yangBerwawasanLingkungan.Yogyaka
ngkungan-alam-2/), diakses 13 Oktober
rta: MedPress
2013.
Ilham,
Arifin
Muhammad.
EnsiklopediaTasawuf
2009.
Imam
Al-
2012.
Pengertiandariayat-ayat
Al-
Quran
Ghazali.Jakrta: Penerbit Hikmah (PT
tentangperintahmenjagakelestarianling
Mizan Publika)
kunganhidup.(online),
Nafsiah, Siti. Prestasi Insan Indonesia. 2000. Jakarta
Fenomena
Sosial
di
Masyarakat.Bandung:
PT
SetiaPurnaInves Donna,
L
Wong.
dkk.
2009. Pediatric.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Al
Quran.
Bandung:
PenerbitDiponegoro. Ausop, Zaenal Asep. 2005.Modul Pendidikan Agama Islam diInstitutTeknologi Bandung. (online), (https://www.google.com/url?sa=t&rct =j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&c ad=rja&ved=0CEMQFjAD&url=http% 3A%2F%2Ffarmasi07itb.files.wordpres s.com%2F2008%2F10%2Fmodulagamaislam.doc&ei=kvNsUpSIKZDMrQfN9 oGwDA&usg=AFQjCNF8D_b0IH01L npwZlssHXhdeUodsw&sig2=Hv8BlzC jCYCGdXyeTawG_A&bvm=bv.55123 115,d.bmk), diakses 15 oktober2013. Paula.
quran.html), diakses 16 oktober 2013. -----------.
Kehutanan,
(Online),
(http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/up aya_kami/forest_spesies/tentang_forest
BukuAjarKeperawatan
-----------.
(http://postanhusen.blogspot.com/2012/ 03/pengertian-dari-ayat-ayat-al-
Waluya, Bagja. 2007. Sosiologi Menyelami
Candra,
Husen.
2013.
Lingkungan
Alam,
(Online), (http://www.konsultankolesterol.com/li
_spesies/kehutanan/), Oktober
diakses
06 2013