Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
GEOLOGI DAN MINERALISASI URANIUM DI SEKTOR SARANA KALAN, KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN DATA PEMBORAN Sartapa, I Gde Sukadana
Masuk: 25 September
Pusat Pengembangan Geologi Nuklir - BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 9, Pasar Jumat, Jakarta 12440 e-mail:
[email protected] Revisi: 11 Oktober
Diterima: 18 Oktober
ABSTRAK GEOLOGI DAN MINERALISASI URANIUM DI SEKTOR SARANA KALAN, KALIMANTAN BARAT BERDASARKAN DATA PEMBORAN. Zona favorabel mineralisasi uranium di Sektor Sarana berarah NE-SW, terdapat pada batuan metapelit dan sedikit pada kuarsit muskovit. Mineralisasi uranium dijumpai mengisi bidang-bidang fraktur yang sejajar dengan skistositas berarah ENE-WSW dengan kemiringan sedang hingga kuat ke utara. Telah dilakukan pemboran pada tiga titik dengan kedalaman 126,6 m, 174,50 m, 150,90 m. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang geologi dan geometri mineralisasi uranium di bawah permukaan. Secara geologi daerah penelitian terdiri atas metapelit, kuarsit muskovit dan kuarsit biotit dengan ketebalan milimetrik-centimetrik. Mineralisasi uranium berbentuk urat berupa uraninit dan pitchblende berasosiasi dengan pirit, kalkopirit, pirhotit, ilmenit dan molibdenit. Mineralisasi uranium di permukaan dapat dikorelasikan dengan bawah permukaan dari data lubang bor sehingga diketahui bahwa zona mineralisasi uranium berbentuk melensa atau tabular dengan kemiringan sub vertikal. Kata kunci : Mineralisasi, Uranium, Sektor Sarana, Kalan ABSTRACT GEOLOGY AND URANIUM MINERALIZATION IN SARANA SECTOR, KALAN, WEST KALIMANTAN BASED ON DRILLING DATA. Favourable zone of uranium mineralization in Sarana Sector with NE-SW direction are contained in metapelite rock and some in muscovite quartzite. Mineralization of uranium is occurred fill in the fields of parallel fractures with schistosity by ENE-WSW direction, and moderate to strong inclination to the north. Three points drilling with the depth of 126.6, 174.50, and 150.90 meter has been conducted. This study is aimed to obtain the knowledge of geology, and geometry of sub-surface uranium mineralization. Geologically, research area are consists of metapelite, muscovite quartzite and biotite quartzite with millimetric - centimetric thicknesses. Uranium mineralization are in forms of veins or tabular as uraninite and pitchblende associated with pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, ilmenite and molydenite. Uranium Mineralization on the surface could be correlated with sub-surface from bore-hole data, with the result that zone of uranium mineralization in lenses or tabular form with sub-vertical dip may be identified. Keywords: Mineralization, Uranium, Sarana Sector, Kalan. PENDAHULUAN Latar Belakang Sektor Sarana, Kalan, Kalimantan Barat, terdapat beberapa singkapan mineralisasi uranium 91
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
yang telah teridentifikasi dan telah dibuat beberapa kupasan pada lokasi anomali tersebut [1]. Karakteristik mineralisasi uranium secara umum berbentuk urat yang mengisi bukaan bidang S1 atau fraktur dengan ketebalan berkisar antara 1 – 50 cm, arah umum ENE-WSW miring sedang hingga sub vertikal ke utara, radioaktivitas berkisar antara 250-11.000 count per second (c/s). Hasil analisis kimia diperoleh kadar U berkisar antara 67 – 1.626 ppm, sedangkan hasil analisis mineralogi diperoleh mineral radioaktif berupa uraninit dan pitchblende yang berasosiasi dengan kalkopirit, bornit, turmalin, kuarsa, feldspar, biotit, spalerit, gumit, hematit, rutil, pirit, epidot, monasit, andalusit, oksida besi, ilmenit, magnetit, sirkon, branerit. Untuk mengetahui karakteristik dan sebaran mineralisasi di sektor Sarana ini diperlukan pengetahuan lebih rinci tentang mineralisasi uranium bawah permukaan, sehingga perlu dilakukan pemboran inti untuk mendapatkan data mineralisasi bawah permukaan secara rinci yang diperoleh melalui pengamatan inti bor dan pengukuran geofisika lubang bor (logging). Pada tahap pemboran eksplorasi dilakukan pemboran pada 3 (tiga) titik dengan kedalaman masing-masing 150 m dengan memperhatikan kemiringan mineralisasi dan topografi daerah penelitian. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui geologi bawah permukaan, geometri dan karakteristik serta kadar mineralisasi uranium di Sektor Sarana dari pemboran evaluasi yang dilengkapi dengan data logging. Lokasi Penelitian Daerah penelitian secara geografis terletak pada koordinat X= 49M 0 599 400 – 49M 0 600 300, Y= UTM 9 922 000 – UTM 9 922 950, pada ketinggian antara 340-530 meter di atas permukaan laut, termasuk wilayah Kecamatan Ella Ilir Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat (Gambar 1).
Gambar 1. Peta Lokasi Sektor Sarana 92
Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
METODOLOGI Metode kerja yang dilakukan adalah: a. studi meja hasil penelitian sebelumnya sebagai data sekunder b. penentuan lokasi titik bor di lapangan c. pengukuran topografi dan lokasi titik pemboran. d. inventarisasi dan identifikasi inti bor. e. pengamatan kegiatan pemboran, yakni: cutting, air pembilas dan lain-lain. f. pendataan radiometri inti bor dan lubang bor (logging) g. evaluasi dan interpretasi data lapangan dan laboratorium. DATA DAN HASIL PENELITIAN Geologi Daerah Penelitian Sektor Sarana secara morfologi membentuk perbukitan bergelombang, dengan sungai utama adalah S. Sarana yang merupakan cabang dari S. Kalan Ketungau. Peta Topografi Sektor Sarana dan lokasi Pemboran dapat dilihat pada Gambar 2. Daerah kerja pemboran sektor Sarana secara geologi terdiri atas batuan metapelit, metapelit sekistosan, kuarsit muskovit yang merupakan batuan favourable yang potensial sebagai perangkap uranium, sedangkan kuarsit biotit andalusit adalah batuan yang kurang atau tidak potensial untuk perangkap uranium[2] (Gambar 3). Titik lokasi pemboran mempunyai sasaran sebaran vertikal pemineralan uranium yang tersingkap di sektor Sarana bagian selatan dengan total kedalaman 450 m, terbagi atas 3 lokasi, dengan titik-titik lokasi pemboran dan target mineralisasi uranium, sebagai berikut : 1.
Pemboran SARL-1 Titik pemboran SARL-1 ditempatkan di titik C1 revisi, berkedudukan di utara Ano-435 berjarak 75 m dengan kemiringan/inklinasi 70o ke selatan. Sasaran pemboran SARL-1 adalah sebaran vertikal zone pemineralan uranium Ano-435 dan Ano-435B yang mempunyai sebaran barat-timur dan berkemiringan kuat ke utara.
2.
Pemboran SARL-2 (titik D1) Titik pemboran SARL-2 ditempatkan di titik D1 berkedudukan di utara Ano-431 berjarak 50 meter dengan inklinasi/kemiringan bor 70o ke selatan, sasaran utama pemboran SARL-2 adalah sebaran vertikal bawah permukaan pemineralan uranium pada kupasan Ano-431, sebaran lateral Ano-436 dan Ano-439.
3.
Pemboran SARL-3 Titik pemboran SARL-3 ditempatkan di titik D2 diutara Ano-432 dan Ano-433 berjarak 50 meter dengan kemiringan/inklinasi 80o ke selatan. Sasaran pemboran SARL-3 adalah sebaran vertikal zone pemineralan uranium Ano-432 dan Ano433 yang mempunyai sebaran barattimur dan berkemiringan ke utara.(Gambar 5.)
93
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
300
599
600
599
700
599
800
599
900
600
000
600
100
600
200
600
FK-1
UTM 9923
000
M 49 0599
9922
900
N
Ano-434 N310/40-60 (50)
BOR-F1
350
ANO-AD5
0m
100 m
375
Ano-AD5 N265/44 ANO-434
Sungai Sarana
9922
800
Ano-438 N287/35
200 m
700
375
400
599
ANO-438
500 BOR-G1
9922
599
Ano-437 N270-295/40-42 (280 /40)
40 0 42 5
9922
600
ANO-437
400
BOR-E1
SARL-2
500
ANO-436 42 5
9922
ANO-DD12 ANO-431
Ano-436 N260-270/30-55(265 / 45)
A0
Ano-411&439 N230-310/45-65(270/50)
45 0
ANO-411
B0
ANO-439
Ano-431 N260-265/60-65(263/63
9922
400
SARL-3 42 5
ANO-432
ANO-433
9922
300
0 45
Ano-432 N263-300/40-45(270/45)
SARL-1
KETERANGAN
Ano-433 N255-275/50-60(265/55)
0 45
200
42 5
9922
ANO-435
BOR-E1
Lokasi pemboran inti Lokasi rencana pemboran inti
350
Garis kontur dan ketinggian topografi Sungai Basis Kerja (Kamp) EFKA
UTM 9921
900
9922
000
525
500
100
0 50
9922
Lokasi Kupasan dan sebaran lateral
5 47
475
Ano-435 N260-275/39-45(270/43)
ANO-435
SARL-1
Gambar 2. Peta Topografi dan Lokasi Pemboran [3].
94
300
Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
300
599
600
599
700
800
599
599
900
600
000
600
100
600
200
600
300
FK-1
Bu
ldo
UTM 9923
ze rb ar u
000
900
Ja
lan
N
375
M 49 0599
9922
Ano-434
0 35 35
BOR-F1 ANO-AD5
800
6 43 7
Sungai Sarana
Km m
p
70 77
66
ps
500 S45
S40
S59
S34
62
40 0
9922
42
ANO-437 40
5
S76
S66
M
M
S4
BOR-E1
45
48
60 70
Km m
0
ANO-436
500
5
40
SARL-2
5
64
42
ps
p
64
Km m
600
72 40
ANO-DD12
52
9922
64
BOR-G1
74
Ano-437
400
Kb a
599
ANO-438
M
400
9922
599
Kb a
700
Ja
375
Km m
lan
30
M
Bu ldo ze r
200 m
100 m
ANO-434 63
9922
0m
375
Ano-AD5
Ano-438
42
5
65
ANO-431 A0
40
B0
Km m
64 S46
p
SARL-3
0
ANO-439 70
Ano-431
42 5 S40
425
Kb
Km m
9922
Km m
M
ps
M
Ano-411&439
400
45
ANO-411
Kb
85
Ano-436
ANO-432 450
ANO-433
67 64
75
SARL-1
64
M
ps
9922
Kb a
M
300
p
70
70
42
Ano-432
KETERANGAN
54
Km m
9922
0
ANO-435
68
Ano-435
Mps
Metapelit skistosan
Mp
Metapelit
Kmm
Kuarsit mikro muskovit Kuarsit muskovit
47
47
5
58
475
45
S48
Kb a
ANO-435B
45
200
5
S55
42
450
Km m
Ano-300 c/s
5
Kuarsit biotit andalusit Kupasan dan sebaran lateral
p
Kba ANO-435 Kb a
SARL-1
65
BOR-E1
000
0 S7
Kb a
9922
50
0
Lokasi pemboran inti Basis Kerja (Kamp) EFKA Lokasi rencana pemboran inti Garis kontur dan ketinggian topografi Sesar dekstral
525
Basis Kerja (Kamp) EFKA
Bidang foliasi
UTM 9921
0
75 82
50
900
Kuarsit biotit
M
525
500
100 9922
56
00 5500
49
Kb
Gambar 3. Peta Geologi Sektor Sarana (3) Hasil Hasil penelitian meliputi data pengamatan singkapan batuan dan anomali pemineralan uranium yang digunakan sebagai dasar menentukan lokasi pemboran, data koordinat topografi dan lokasi pemboran sebagai dasar pembuatan peta lokasi serta data geologi dan pemineralan uranium bawah permukaan hasil pemboran inti.
95
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
1.
Pemboran SARL-1 Posisi dan kedudukan SARL-1 adalah seperti pada tabel 1. Tabel 1. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-1 Koordinat titik bor Kedudukan bor Kedalaman akhir Deviasi Sasaran
X = 49M 0599597.215, Y = UTM 9922255.757, Z = .440.228 Azimuth = N180°E, Inklinasi = 70°S 126,78 m 50 m = 2°43’6,61”, 100 m = 1°33’54,8”, 126 m = 0°25’36,75” Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-435 dan Ano-435B
Litologi yang dijumpai pada SARL-1 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yakni : i.
Kuarsit muskovit, dijumpai pada kedalaman 0,00 hingga 73,48 m Kedalaman 0,00-29,05 m : Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil. Kedalaman 29,05-39,25 m : zona batuan lapuk, lunak, sehingga sebagian besar menjadi cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 15 %. warna batuan coklat abu-abu hingga kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak, batuan kuarsit muskovit Kedalaman 39,25-73,48 m : Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, dijumpai segregasi biotit spot-spot searah dengan jejak sisa perlapisan, setempat teramati bidang-bidang sejajar, terbuka milimetrik, terisi kuarsa feldpatik, diikuti alterasi silisifikasi, diduga sebagai bidang schistosity, radiometri 100-140 c/s tidak dijumpai bidang mineralisasi, nama batuan kuarsit muskovit. ii. Metapelit, dijumpai pada kedalaman 73,48 m hingga 114,73 m Inti bor segar, setempat terfrakturkan intensif, warna batuan coklat abu-abu, kadang cerah, berpola menunjukkan jejak sisa perlapisan antara warna coklat dan abu-abu cerah (silisifikasi), butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, klorit, turmalin, felspar, sebagian terkersikkan. Pada penggal kedalaman ini merupakan zone pemineralan uranium berbentuk bidang-bidang landai, sejajar, searah dan memotong bidang perlapisan yang lebih menunjam. Pemineralan uranium pada bidang-bidang terbuka milimetrik-centimetrik relatif rapat, diduga searah dan atau merupakan bukaan S1(schistosity), mineral asosiasi berupa kuarsa felspatik dominan di bagian atas, diikuti pirit, turmalin, biotit. Di bagian bawah lebih dominant pirit, oksida besi, diikuti kuarsa felspatik. Radiometri inti bor berkisar antara 160-1500 c/s. iii. Kuarsit biotit, dijumpai pada kedalaman 114, 73-126,78 m : Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, hornfelsik, batuan kuarsit biotit. Bidang S1 dan pemineralan U tidak berkembang, Radiometri inti bor < 150 c/s. Pemineralan uranium pemboran SARL-1 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-1 berbentuk urat mempunyai ketebalan milimetrik-centimetrik, berasosiasi dengan mineral sulfida dan kuarsa felspatik, dijumpai pada kedalaman 77,50 m-122,65 m (Gambar 4). 96
Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
S ANO-435B ANO-435
Sungai Sarana
SARL-1
Kba
Kmb
0 0
5
10
N
Mps
15
20
Kmm
Mp
25
30
35
40
45
50
55
Zone pemineralan ANO-435-ANO-435B Kedalaman 77, 50m-122,64 m
60
65
70
75
80
85
90
95
10
0c
ps
/div
100 20
0c
ps
/div
105
110
50
115
20
0c
ps
0c
ps
/div
/div
120
50
125
cp
20
s /div
0c
ps
/div
126,78 m I=70S
Skala
Gambar 4. Penampang Pemboran SARL-1 Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-1 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-1 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor. Skistositas teramati kesejajaran bidang-bidang yang mempunyai jurus dan kemiringan relatif sama, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan landai hingga vertikal setempatsetempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit berwarna putih hingga merah jambu. Indikasi sesar sedikit teramati adanya beberapa gores garis (striasi) baik mendatar maupun normal. 2.
Pemboran SARL-2 Posisi dan kedudukan SARL-2 adalah seperti pada tabel 2. Tabel 2. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-2 Koordinat titik bor Kedudukan bor Kedalaman akhir Deviasi Sasaran
X = 49M 0599767.184, Y = 9922530.243, Z = 412.669 Azimuth = N180°E, Inklinasi = 70°S 174,50 m 50 m = 0° 41’ 43,62”, 100 m = 1° 48’ 5,07” 150 m = 3° 57’ 44,96”, 173 m = 5° 01’ 0,82” Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-431 dan Ano-436
Litologi yang dijumpai pada SARL-2 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 3jenis yakni: (i) Metepelit sekistosan, dijumpai pada kedalaman 0,00 hingga 49,30 m Kedalaman 0,00-15,00 m: Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil. Kedalaman 15,00-34,85 m: Zona batuan lapuk, lunak, sehingga sebagian besar menjadi cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 20 %. warna batuan coklat abu-abu hingga
97
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak. Kedalaman 34,85-49,30 m : batuan agak lapuk, sebagian besar menjadi cutting dan inti bor yang dapat terambil sekitar 20 %. warna batuan coklat abu-abu hingga kuning cerah, berupa penggal-penggal tidak dapat terorientasikan, butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, turmalin, mineral opak. (ii) Metapelit, dijumpai pada kedalaman 49,30 hingga 174,50 m : Warna batuan abu-abu kecoklatan, segar, terkersikkan, perlapisan teramati baik, kadang cerah, butiran halus, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, urat-urat kuarsa felspatik milimetrik intensif, radiometri 90-600 c/s pemineralan uranium dijumpai mulai kedalaman 140 m hingga 172 m, struktur teramati berupa sisa perlapisan berkemiringan sedang, kadang berubah searah inti bor. Fraktur setempat-setempat intensif dengan kerapatan > 30 setiap m. (iii) Diorit, berupa intrusi ketebalan antara 10 cm – 50 cm mempunyai arah dan kemiringan searah dengan urat dan atau skistositas, dijumpai beberapa buah mulai kedalaman 48,90 sampai dengan 128,63 m. Pemineralan uranium pemboran SARL-2 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-2 berupa urat mempunyai ketebalan milimetrik-centimetrik, secara umum dijumpai sangat intensif (agak rapat) dibagian atas pada kedalaman kurang dari 140 m mineral isian sangat dominan berupa kuarsa felspatik, sedikit biotit, sangat sedikit menaral sulfida dan radiometri inti bor hampir rata-rata sama dengan harga latar berkisar 90-100 c/s. Pada kedalaman lebih dari 140 m secara berangsur dijumpai urat dengan intensitas dan ketebalan relatif sama dengan dibagian atas, tetapi terdapat mineral-mineral sulfida seperti pirit, kalkopirit, biotit, turmalin, setempat-setempat dijumpai anomali radiometri lebih besar dari harga latar hingga tertinggi 600 c/s dengan ketebalan 12 cm dijumpai pada kedalaman 170,60 m dan 171,40 m (Gambar 5).
Elevasi
450
400
N
S
Ano436 Ano431 Ano411 & Ano439
SARL-2
Mp
0
5
10
15
20
Mps
Kmm
25
30
1 35
Mp
40
45
50
350
55
60
65
70
75
80
85
90
95
100
300
105
110
115
120
125
130
135
140
145
150
155
250
160
165
170
175
174,50 m I=70 S 0 m SKALA 50 m
Gambar 5. Penampang Pemboran SARL-2 98
Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-2 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-2 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor. Skistositas teramati kesejajaran dengan kemiringan kuat, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan sedang hingga vertikal setempat-setempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit dan klorit. Indikasi sesar teramati adanya beberapa gores garis (striasi) baik mendatar maupun normal, terdapat milonit ketebalan 15 cm pada kedalaman 53,80 m dan 161,65 m, serta zone frakturasi intensif pada kedalaman 125-126 m. Frakturasi intensif pada kedalaman 167,85168,35 m terdapat indikasi gerak normal berupa striasi pada bidang agak landai dan indikasi gerak mendatar pada bidang dengan kemiringan kuat. 3.
Pemboran SARL-3 Posisi dan kedudukan SARL-3 adalah seperti pada tabel 3. Tabel 3. Posisi dan Kedudukan Pemboran SARL-3 Koordinat titik bor Kedudukan bor Kedalaman akhir Deviasi Sasaran
X = 49M 599833.868, Y = UTM 9922410.767, Z = 397.687 Azimuth = N180°E, Inklinasi = 80°S 150,90 m 50 m = 0° 04’ 50,15”, 100 m = 1° 18’ 35,71”, 150 m = 2° 31’ 43,71” Ekstensi vertikal pemineralan U di Ano-432 dan Ano-433
Litologi yang dijumpai pada SARL-3 secara keseluruhan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni : (i) Kuarsit muskovit, dijumpai pada kedalaman 0,00 - 71,86 m a. Kedalaman 0,00 - 6,14 m: Soil dan batuan sangat lapuk berwarna coklat kemerahan, sangat lunak sehingga hancur menjadi cutting pemboran dan tidak ada inti bor yang dapat terambil. b. Kedalaman 6,14 - 17,40 m : batuan lapuk, agak lunak, berwarna kuning kecoklatan, berbutir sedang, sisa bidang perlapisan searah inti bor, kekar searah inti bor berpotongan dengan bidang perlapisan. c. Kedalaman 17,40 – 71,86 m : Warna batuan abu-abu kelam, kadang cerah, masif, butiran halus, teramati bintik hitam kecoklatan, mineral teramati kuarsa, klorit, biotit, turmalin, andalusit, mineral opak, sebagian terkersikkan, dijumpai diorit spot-spot searah dengan jejak sisa perlapisan, setempat teramati bidang-bidang sejajar, terbuka milimetrik, terisi kuarsa felspatik, radioaktivitas 100-140 c/s tidak dijumpai pemineralan uranium. (ii) Metapelit, dijumpai pada kedalaman 71,86 sampai dengan 150,90 m. Inti bor segar, setempat terfrakturkan intensif, warna batuan coklat abu-abu, kadang cerah, berpola menunjukkan jejak sisa perlapisan antara warna coklat dan abu-abu cerah (silisifikasi), butiran halus, mineral teramati kuarsa, biotit, klorit, turmalin, felspar, sebagian terkersikkan. Pada penggal kedalaman ini merupakan zone pemineralan berbentuk bidang-bidang landai, sejajar, searah dan memotong bidang perlapisan yang lebih menunjam. Pemineralan pada bidang-bidang terbuka milimetrik-centimetrik relatif rapat, diduga searah dan atau merupakan bukaan S1 (skistositas), mineral asosiasi berupa kuarsa felspatik dominan di bagian atas, diikuti pirit,
99
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
turmalin, biotit. Di bagian bawah lebih dominan pirit, oksida besi, diikuti kuarsa felspatik. Radiometri inti bor berkisar antara 160-3750 c/s. Pemineralan uranium pemboran SARL-3 dapat teramati dan terukur melalui inti bor dan hasil logging. Pengamatan pemineralan uranium pada inti bor SARL-3 berupa urat mempunyai ketebalan milimetrik–centimetrik, berasosiasi dengan mineral sulfida dan kuarsa felspatik, dijumpai pada kedalaman 81,94-136,30 m. Hasil analisis kimia contoh inti bor SARL-3 diperoleh kadar U berkisar antara 410 ppm pada inti bor nilai radiometri 300 c/s dan tertinggi berkadar 9.925 ppm pada inti bor nilai radiometri 3750 c/s. Hasil logging SARL-3 adalah grafik analog berupa peak-peak anomali yang menggambarkan besaran nilai radiometri batuan bawah permukaan. Pelaksanaan logging dilakukan dengan skala 50 c/s setiap devisi, dan pada peak yang tidak terukur dengan skala 50 c/s diukur ulang dengan skala 200 c/s setiap devisi, hal ini dimaksudkan agar dapat merekam nilai radiometri lebih detil dan rinci. Hasil logging SARL-3 diperoleh nilai radiometri berkisar antara 50 c/s sampai dengan 2.890 c/s, dijumpai anomali pada kedalaman antara 81,94 – 124,34 m seperti pada gambar 6.
SARI-3 400
N
S
Ano-433
Ano-432
ELEVASI
0
Kmm
Mp
Mp
15
Kb Kmm
20
25
30
35
40
45
350
50
55
60
65
70
85
90
95
300
1 00
1 05
1 10
1 15
1 20
1 25
0 m Skala
50 m
1 35
1 40
1 45
1 50
Gambar 6. Penampang Pemboran SARL-3 Struktur geologi yang dijumpai pada SARL-3 berupa sisa perlapisan, skistositas dan frakturasi. Secara umum batuan pada SARL-3 telah mengalami perlipatan dan terfrakturasikan, indikasi perlipatan teramati dengan adanya perubahan kemiringan perlapisan pada inti bor seperti teramati pada kedalaman 26,25-28,20 m searah inti bor, sedangkan pada kedalaman 28,50-33,35 m kemiringan perlapisan membentuk sudut 69o-75o terhadap inti bor. Skistositas teramati kesejajaran bidang-bidang yang mempunyai jurus dan kemiringan relatif sama ± 45o, sedangkan frakturasi berkembang dengan kemiringan landai hingga vertikal setempat-setempat intensif dan sebagian terbuka terisi mineral kalsit berwarna putih dan pirit. Indikasi sesar teramati adanya gores garis (striasi) gerak normal pada kedalaman 47,58 dan 96,25 m, sedangkan indikasi gerak mendatar teramati pada kedalaman 50,58 m. Indikasi struktur lain berupa zone frakturasi intensif pada kedalaman 126,20-127,30 m.
100
Eksplorium
ISSN 0854 – 1418
Volume 32 No. 2, November 2011: 91 - 102
Pembahasan Tipe mineralisasi uranium di sektor sarana secara umum merupakan mineralisasi tipe urat (vein type)[4,5], mempunyai jurus dan kemiringan hampir sama pada tempat yang berdekatan, namun pada lokasi yang berbeda terdapat perbedaan jurus maupun kemiringan. Demikian juga sebaran bawah permukaan, kemiringan bidang pemineralan telah mengalami perubahan seperti yang ditemukan pada pemboran SARL-1, SARL-2 dan SARL-3. Pemineralan uranium di Ano435B di permukaan secara umum berarah barat-timur, dengan kemiringan 55 ke utara, sebagian kecil (Ano-435) terukur dengan kemiringan 70 ke utara. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, maka kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Korelasi zone pemineralan uranium Ano-435 dan Ano-435B terhadap hasil pemboran SARL-1 dengan kemiringan 76 ke utara. Pemineralan uranium Ano-431 di permukaan oleh beberapa pengamat lapangan terukur berarah barat-timur, kemiringan bervariasi antara 60 ke utara hingga sub vertikal. Hasil pemboran SARL-2 mendapatkan urat-urat kuarsa felspatik, biotit, turmalin berketebalan milimetrik, cukup rapat (5 buah/m) mulai kedalaman 69 m ke bawah, namun dijumpai pemineralan uranium pada kedalaman 140 hingga 172 m. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, maka kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Bila dikorelasikan antara Ano-431 terhadap temuan pemineralan uranium SARL-2 maka sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium Ano-431 subvertikal ke selatan hingga vertikal. Pemineralan uranium di Ano-432 di permukaan secara umum berarah barat-timur, dengan kemiringan 80 – 85 ke utara., sedangkan bidang-bidang skistositas yang juga terdapat indikasi pemineralan uranium (Radiometri 300 c/s) dengan kemiringan 45-50. ke utara. Mineral asosiasi teramati antara kupasan dipermukaan dan temuan hasil pemboran memiliki kesamaan, yakni pemineralan uranium berasosiasi dengan kuarsa felspatik, turmalin, biotit, pirit, sehingga kedua zone pemineralan dapat dikorelasikan. Korelasi zone pemineralan di permukaan terhadap hasil pemboran SARL-3 dengan kemiringan 67 ke utara. Variasi arah dan kemiringan sebaran zone pemineralan uranium tersebut diatas mengindikasikan bahwa urat-urat bidang pemineralan di sektor Sarana secara umum telah mengalami perubahan kedudukan diduga akibat adanya proses pembentukan struktur pada saat atau sesudah terbentuknya zone pemineralan uranium di sektor ini. Hal ini didukung adanya perbedaan kemiringan bidang-bidang pemineralan antara Ano-435 miring 55 ke utara, Ano-431 miring kuat ke utara hingga sub vertikal dan Ano-432 miring 45 -50 dan 80 ke utara. Berdasarkan uraian di atas maka kemiringan sebenarnya zone pemineralan pada masing-masing lokasi pemboran ditentukan berdasarkan korelasi antara anomali tersingkap di permukaan terhadap temuan anomali pada hasil pemboran, yakni: a. Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-435 dan Ano-435B yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 72-124 m pemboran SARL-1 mempunyai kemiringan 76o ke utara dan selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-435, SARL-1. b. Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-431 dan Ano-436 yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 40-172 m pemboran SARL-2 mempunyai kemiringan sub vertikal keselatan hingga vertikal, selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-431 dan SARL-2. 101
Geologi dan Mineralisasi Uranium di Sektor Sarana Kalan, Kalimantan Barat Berdasarkan Data Pemboran. Oleh: Sartapa dan I Gde Sukadana
c.
Sebaran bawah permukaan zone pemineralan uranium pada Ano-432 dan Ano-433 yang diinterpretasikan menerus hingga kedalaman 72-124 m pemboran SARL-3 mempunyai kemiringan 67 ke utara dan selanjutnya digunakan sebagai dasar penghitungan potensi uranium dengan menggunakan cara interpretasi log gamma antara zone pemineralan uranium Ano-432, Ano-433 dan SARL-3. Distribusi lokasi pemboran di sektor Sarana yang meliputi 3 titik lokasi tersebar di bagian selatan sektor ini, dan masing-masing titik pemboran mempunyai sasaran sebaran pemineralan uranium yang berbeda, sehingga setiap zone pemineralan uranium yang di permukaan diindikasikan oleh lokasi Ano (kupasan) sebaran di bawah permukaan dikorelasikan dengan satu lokasi pemboran. Parameter-parameter dimensi berdasarkan asumsi sebaran litologi favourable, jarak antara singkapan terhadap temuan hasil pemboran dan ketebalan logging yang dikoreksi dengan hubungan sudut kemiringan pemboran dan kemiringan zone pemineralan uranium yang mencerminkan bahwa zona favourable mineralisasi uranium berbentuk tabular(5). KESIMPULAN Dari hasil pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Geologi Sektor Sarana tersusun atas batuan metapelit, metapelit sekistosan, kuarsit muskovit, kuarsit biotit, kuarsit biotit andalusit dan diorit. 2. Kesamaan asosiasi mineralogi pada mineralisasi di permukaan dengan di dalam lubang bor, menunjukkan mineralisasi tersebut saling berhubungan dan kedapatan mineralisasi di sektor Sarana memiliki kemiringan sub vertikal. 3. Mineralisasi uranium merupakan tipe vein, berbentuk urat-urat tipis, namun secara keseluruhan zona pemineralan tersebut berbentuk tabuler. DAFTAR PUSTAKA 1. 2. 3.
4. 5.
102
DALHKAMP, F.J., Classification Scheme of Uranium Deposits, Proceeding of Technical Commeette Meetting, Vienna, IAEA, 1987. KALI 14 – 28, CEA – BATAN, 1975. MATHEWS, G.W., Geologic Characteristic of Environmental Favourable for Uranium Deposits – Uranium Occurences of Uncertain Genesis, Department of Energy – United States, 1978. RUSMADI, B.E., SRIYONO, B.E., BOMAN., Prospeksi sistematik di Sektor Sarana, Laporan Teknis, PEBGN – BATAN, Jakarta, 1985/1986. SUTOPO, B., SUJIMAN, F.X., BOMAN, SULARTO, P., Inventarisasi Potensi U Sektor Sarana Tahapan Prospeksi Sistematik, PPBGN-BATAN, 1999.