ANALISIS HASIL AKHIR PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN BERDASARKAN MEDIAYANG DIGUNAKAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN 2014/2015
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Oleh: Witri Marlinasari A420130079
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017
i
ii
iii
PERBEDAAN NILAI PRAKTIKUM ANATOMI HEWAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA BERDASARKAN MEDIA PEMBELAJARAN YANG DIGUNAKAN PADA TAHUN AKADEMIK 2013/2014 DAN 2014/2015 Abstrak
Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan praktikum merupakan salah satu hal yang sangat penting. Penggunaan media pembelajaran diharapkan mampu meningkatkan hasil akhir mahasiswa. Penggunaan media pembelajaran yang berbeda akan mempengaruhi nilai praktikum mahasiswa. Mahasiswa tahun akademik 2013/2014 menggunakan media pembelajaran video dan Powerpoint, sedangkan mahasiswa tahun akademik 2014/2015 menggunakan media pembelajaran video, Powerpoint dan LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai praktikum Anatomi Hewan dengan menggunakan media pembelajaran video dan Powerpoint, sedangkan mahasiswa tahun akademik 2014/2015 menggunakan media pembelajaran video, Powerpoint dan LKM. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik non parametrik yaitu Mann Whitney U Test. Hasil analisis deskriptif diketahui bahwa, penggunaan media pembelajaran LKM menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan tanpa menggunakan media LKM. Hasil dari uji hipotesis dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000<0,005, yang berarti bahwa penggunaan media pembelajaran memberikan pengaruh terhadap nilai praktikum mahasiswa. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Lembar Kerja Mahasiswa, Nilai Praktikum. Abstract The use of instructional media in practical activities is one of the most important things. The use of learning media is expected to improve student outcomes. The use of different learning media will influence student practice score. Students of academic year 2013/2014 use video learning media and Powerpoint, while students of academic year 2014/2015 use video learning media, Powerpoint and Student Worksheet. This study aims to determine the value of Animal Anatomy practice using video learning media and Powerpoint, while students of academic year 2014/2015 using video learning media, Powerpoint and Student Worksheet. Sources of data in this study obtained through interviews and documentation. This research uses descriptive analysis and non parametric statistical analysis that is Mann Whitney U Test. The result of descriptive analysis is known that, the use of Student Worksheet learning media to produce better value than without using Student Worksheet. The result of the hypothesis test can be seen that the significance value is 0,000 <0.005, which means that the use of instructional media has an effect on the student practicum value. Keywords: Instructional Media, Student Worksheet, Learning Outcome.
1
1. PENDAHULUAN Dalam proses pembelajaran IPA hendaknya menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung untuk mengembangkan kompetensi ilmiah. Pembelajaran
dengan
pendekatan
keterampilan
proses
merupakan
pembelajaran yang sesuai untuk memenuhi pengembangan kompetensi ilmiah. Secara umum, pendekatan keterampilan proses ini dapat dilakukan dengan praktikum (Subiantoro, 2010). Kegiatan praktikum merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam pembelajaran IPA khususnya Biologi, sehingga IPA disebut dengan experimental science. Sagala (2005), menjelaskan bahwa proses pembelajaran dengan praktiukum berarti bahwa peserta didik diberi kesempatan utnuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang suatu objek, keadaan atau suatu proses. Melalui kegiatan praktikum peserta didik memiliki peluang untuk mengembangkan dan menerapkan keterampilan proses sains, sikap ilmiah dalam rangka memperoleh pengetahuannya (Subiantoro, 2010). Praktikum bertujuan untuk mengembangkan aktivitas belajar peserta didik, memperoleh fakta dari konsep-konsep yang telah dipelajari serta mengembangkan sikap ilmiah pada diri peserta didik. Melalui kegiatan praktikum, pendidik akan memfasilitasi peserta didik dalam merealisasikan konsep atau membangun konsep-konsep yang kompleks. Sehingga kedudukan praktikum dalam pembelaharan Biologi adalah yang utama. Untuk menciptakan situasi dan kondisi praktikum yang kondusif perlu dilakukan pemilihan media pembelajaran yang sesuai. Berdasarkan Adegbija dan Fakomogbon (2012), media pembelajaran adalah perangkat manusia dan non manusia, materi atau metodologi yang digunakan oleh dosen untuk mengatasi semua masalah belajar. Penggunaan media pembelajaran memungkinkan dosen untuk menjelaskan, menggambarkan, menyebarluaskan dan memberikan mahasiswa proses pembelajaran yang lebih mudah dan efektif daripada hanya dengan menggunakan kata-kata. Seth (2009) juga menyatakan bahwa media pembelajaran dapat membantu mencapai beberapa
2
tujuan, antara lain: a) Menarik perhatian, b) Mengembangkan minat, c) Menyesuaikan suasana pembelajaran dan d) Mampu menerima ide-ide. Widowati (2008), menyatakan bahwa pemilihan media perlu dilakukan oleh pendidik agar pendidik dapat menentukan media yang terbaik, tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik. Untuk itu pemilihan jenis media harus dilakukan dengan prosedur yang benar, karena begitu banyak jenis media dengan berbagai kelebihan dan kelemahan masing-masing. Dalam pemilihan media pembelajaran Sains perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu: a) Tujuan pembelajaran atau standar kompetensi dan kompetensi dasar, b) Kesesuaian media dengan materi pembelajaran, c) Karakteristik peserta didik dan d) Tersedianya sarana dan prasarana. Dalam proses pembelajaran seringkali pendidik dihadapkan pada materi yang abstrak dan kompleks. Begitu juga pada pelaksanaan praktikum, pada tingkat perguruan tinggi. Materi pada praktikum lebih kompleks dan lebih spesifik. Salah satunya adalah praktikum Anatomi Hewan. Praktikum Anatomi Hewan merupakan salah satu mata praktikum yang ada di progam studi Pendidikan Biologi FKIP UMS.
Mata praktikum Anatomi Hewan
merupakan mata praktikum yang mempelajari tentang keseluruhan struktur tubuh hewan, mulai dari kelas Pisces hingga Mammalia. Anatomi Hewan merupakan salah satu mata praktikum yang dianggap sulit oleh mahasiswa karena materinya mengenai struktur bagian luar dan dalam dari hewan. Materi anatomi akan sangat susah dipahami oleh mahasiswa jika hanya dipelajari secara teori. Oleh karena itu, penggunaan media pembelajaran sangat dibutuhkan untuk membantu merealisasikan konsepkonsep Biologi. Pemilihan media pembelajaran harus sesuai dengan karakter materi, sehingga dalam pemilihan media pembelajaran harus tepat.
2. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian ex post facto. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Biologi FKIP UMS pada bulan Februari hingga Juni 2017. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program
3
studi Biologi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta yang mengikuti praktikum Anatomi Hewan pada tahun akademik 2013/2014 dan tahun akademik 2014/2015. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa program studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta tahun akademik 2013/2014 yang terdiri dari 5 kelas reguler (175 mahasiswa) dan 1 kelas internasional (7 mahasiswa) dan tahun akadenik 2014/2015 yang terdiri dari 5 kelas reguler (185 mahasiswa) dan 1 kelas internasional (8 mahasiswa) Sumber data diperoleh dengan cara wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis statistik menggunakan Mann Whitney U Test. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat perbandingan rata-rata nilai mahasiswa, sedangkan analisis statistik bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis.
3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah nilai praktikum mahasiswa praktikum Anatomi Hewan Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tahun akademik 2013/2014 dan 2014/2015. Pada tahun akademik 2013/2014 jumlah mahasiswa yang mengikuti praktikum Anatomi Hewan berjumlah 182 orang dengan menggunakan media pembelajaran video dan Powerpoint. Tahun akademik 2014/2015, mahasiswa yang mengikuti praktikum Anatomi Hewan berjumlah 193 orang dengan menggunakan media pembelajaran video, Powerpoint dan LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Nilai praktikum Anatomi Hewan diperoleh dari akumulasi beberapa nilai, yaitu: nilai pre test, nilai praktek, nilai presentasi serta nilai tugas dan laporan. Perbandingan nilai hasil akhir praktikum Anatomi Hewan diperoleh sebagai berikut:
4
Tabel 4.1 Nilai Praktikum Anatomi Hewan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Tahun Akademik 2013/2014 dan 2014/2015 Tahun Akademik Komponen
2013/2014 (Video dan Powerpoint)
Tahun Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint & LKM)
Mean
58,5055
73,7166
Median
58,0000
74,4400
Nilai Minimum
20
56,11
Nilai Maksimum
82
88,72
Standar Deviasi
10,3655
7,1194
Berdasarkan Tabel 4.1, dapat dilihat bahwa nilai praktikum Anatomi Hewan pada tahun akademik 2014/2015 (video, Powerpoint dan LKM) lebih bagus dibandingkan nilai yang diperoleh mahasiswa pada tahun akademik 2013/2014 (video dan Powerpoint). Nilai rata-rata mahasiswa pada tahun akademik 2014/2015 lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada tahun akademik 2013/2014 yaitu 73,7166 > 58,5055. Untuk mengetahui perbedaan nilai praktikum Anatomi Hewan, maka perlu dilakukan beberapa uji, yaitu Uji Prasyarat (Uji Homogenitas dan Uji Normalitas) dan Uji Hipotesis. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui varian data nilai praktikum, sedangkan uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normalitas distribusi data. Uji hipotesis bertujuan untuk membuktikan ada atau tidaknya perbedaan pada nilai pratikum Anatomi Hewan.
5
Tabel 4.2 Hasil Analisa Uji Homogenitas Data Selisih Nilai Praktikum Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM) Test of Homogeneity of Variances Nilai_Praktikum Levene Statistic 27,812
df1 1
df2 373
Sig. ,000
Dari hasi uji homogenitas, berdasarkan pada taraf signifikansi 5% (Tabel 4.2), dapat dilihat bahwa data menunjukkan nilai signifikansi kurang dari 5% (p<0,005) yang berarti bahwa data nilai praktikum Anatomi Hewan mempunyai varian yang homogen.
Tabel 4.3 Hasil Analisa Uji Normalitas Data Selisih Nilai Praktikum Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM) Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Media_Pembelajaran Statistic df Sig. Nilai_Praktikum Video & Powerpoint ,061 182 ,096 Video, Powerpoint & LKM ,087 193 ,001
Statistic ,984 ,972
Shapiro-Wilk df 182 193
Sig. ,034 ,001
a. Lilliefors Significance Correction
Dari hasil uji normalitas, berdasarkan
pada taraf
signifikansi 5% (Tabel 4.3), dapat dilihat bahwa data menunjukkan nilai signifikansi lebih dari 5% (p>0,005) yang berarti bahwa data nilai praktikum Anatomi Hewan tidak terdistribusi secara normal. Dikarenakan data berdistribusi tidak normal maka uji hipotesis dapat dilanjutkan dengan statistik non parametrik yaitu uji Mann Whitney U Test. Karena data tidak berdistribusi normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik Mann Whitney U Test. Hasil Mann Whitney U Test dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Tabel 4.4 Hasil Analisa Uji Hipotesis Data Selisih Nilai Praktikum Tahun Akademik 2013/2014 (Video dan Powerpoint) dan Tahun Akademik 2014/2015 (Video, Powerpoint dan LKM) Test Statisticsa
Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Nilai_ Praktikum 4120,000 20773,000 -12,815 ,000
a. Grouping Variable: Media_Pembelajaran
Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.) adalah < 0,005, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa rata-rata nilai praktikan dengan media pembelajaran video &Powerpoint
dan video, Powerpoint & LKM adalah berbeda (tidak
sama) secara signifikan.
3.2 Pembahasan Media pembelajaran pada praktikum Anatomi Hewan digunakan pada saat agenda asistensi sedang berlangsung. Media yang digunakan adalah berupa media audiovisual dan media visual. Media audiovisual yang digunakan adalah media video yang berisi cara kerja pembedahan. Sedangkan media visual yang digunakan adalah berupa Powerpoint dan LKM (Lembar Kerja Mahasiswa). Untuk praktikan tahun akademik 2013/2014 menggunakan media pembelajaran video dan Powerpoint, sedangkan
mahasiswa
praktikan
tahun
akademik
2014/2015
menggunakan media pembelajaran berupa video, Powerpoint dan LKM. Nugroho (2015) menyatakan bahwa media video suatu media audiovisual yang menyajikan materi, memaparkan proses, menjelaskan konsep serta mengajarkan keterampilan kepada peserta didik dalam bentuk gambar dan suara. Sedangkan media Powerpoint merupakan media visual yang menyampaikan teori hanya dengan gambar dan tulisan menggunakan
7
aplikasi komputer yaitu Microsoft Powerpoint. Media LKM juga termasuk dalam media visual yang didalamnya terdapat gambar beserta nomor-nomor sebagai penanda organ-organ hewan. Berdasarkan Tabel 4.1, rata-rata nilai akhir yang diperoleh praktikan tanpa menggunakan LKM dan menggunakan LKM cukup memperlihatkan bahwa ada perbedaan perolehan nilai. Uji hipotesis pada Tabel 4.4, menunjukkan bahwa nilai signifikansi (Asymp. Sig.) adalah 0,000 yang berarti bahwa nilai signifikansi < 0,005, maka H0 ditolak, yang berarti bahwa rata-rata nilai praktikum tanpa menggunakan LKM dan dengan menggunakan LKM adalah berbeda (tidak sama) secara signifikan. Berdasarkan hasil uji hipotesis tersebut terbukti bahwa terdapat perbedaan hasil akhir praktikum pada praktikan antara penggunaan media video dan Powerpoint dengan media video, Powerpoint dan LKM. Berdasarkan
grafik (Lampiran 3), dampak penggunaan media
pembelajaran LKM terlihat pada dua nilai, yaitu pada nilai pre test dan nilai praktek. Terlihat perbedaan rata-rata nilai yang cukup signifikan pada kedua nilai tersebut. Adanya perbedaan rata-rata nilai yang cukup jauh inilah yang mempengaruhi perbedaan nilai praktikum tanpa menggunakan LKM dan dengan menggunakan LKM. Nilai praktikum Anatomi Hewan dengan menggunakan media pembelajaran video, Powerpoint dan LKM lebih bagus dibandingkan penggunaan media pembelajaran video dan Powerpoint. Penggunaan media pembelajaran LKM memang memberikan efek yang lumayan bagus untuk praktikan. Untuk praktikan tahun akademik 2013/2014, dosen dan asisten akan menampilkan sebuah video kepada praktikan. Video tersebut berisi tentang deskripsi singkat mengenai spesies yang akan digunakan dan cara pembedahan (sectio) tubuh hewan. Selanjutnya dosen ataupun asisten akan menjelaskan lagi secara lebih detail dengan menggunakan Powerpoint. Sedangkan untuk penggunaan
8
media pembelajaran LKM dilakukan setelah dosen atau asisten menjelaskan dengan video dan Powerpoint. Jika dilihat dari media pembelajaran yang digunakan, pada praktikum ini menggunakan kombinasi media pembelajaran yang bagus yaitu, audiovisual dan visual. Media pembelajaran video merupakan salah satu
media
pembelajaran
audiovisual.
Selain
melihat
tayangan
pembedahan (sectio), praktikan juga akan mendengar penjelasan mengenai
organ-organ
hewan.
Sedangkan
media
pembelajaran
Powerpoint dan LKM merupakan media visual, yang dapat diterima melalui penglihatan saja. LKM yang digunakan pada praktikum Anatomi Hewan berisi gambar organ hewan dalam bentuk dua dimensi. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan, gambar pada LKM tersebut dibuat oleh asisten kemudian dikoreksi oleh dosen. Setelah LKM selesai dibuat, LKM tersebut akan diperbanyak untuk dibagikan kepada praktikan pada saat asistensi berlangsung. Praktikan akan dibimbing oleh asisten untuk mengisi LKM tersebut sembari melafalkan pengucapan nama-nama organ pada hewan secara bersama-sama. Hal tersebut memungkinkan praktikan untuk lebih mengigat nama-nama organ hewan. Seperti yang telah disampaikan oleh Emda (2011), pengetahuan yang diperoleh oleh seseorang secara presentase yakni mencapai 85% melalui penglihatan dan hanya sekitar 11% diperoleh dari pendengaran serta sekitar 6% dari yang lainnya. Kemampuan daya ingat terhadap pengetahuan yang telah diperoleh tersebut sekitar 20% dari apa yang didengar dan sekitar 50% dari apa yang dilihat. Bahtiar (2015) juga menyatakan bahwa modus pengalaman belajar adalah sebagai berikut: seseorang belajar 10% dari apa yang dibaca, 20% dari apa yang didengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari apa yang dilihat dan didengar, 70% dari apa yang dikatakan dan 90 % dari apa yang dikatakan dan dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika dosen atau asisten menyampaikan materi dengan menggunakan video dan
9
Powerpoint, maka praktikan kemungkinan mengigat hanya 50%, karena praktikan hanya melihat dan mendengar tayangan video dan Powerpoint. Pada saat penggunaan LKM, praktikan tidak hanya akan melihat dan mendengar,
tetapi
juga
mengatakan
dan
melakukan,
sehingga
kemungkinan mengingat materi pembelajaran yang disampaikan akan lebih tinggi. Pemilihan media LKM didasarkan pada sifat pasif praktikan pada saat asistensi. Pada saat asistensi dengan menggunakan media video dan Powerpoint, sebagian praktikan akan merasa malas dan sebagian lagi mengantuk.
Hal
ini
disebabkan
karena
praktikan
hanya
diam
memperhatikan video dan Powerpoint yang ditampilkan, sehingga praktikan akan mudah merasa bosan. Berdasarkan wawancara mengenai kepuasan mahasiswa praktikan Anatomi Hewan tahun akademik 2013/2014, sejumlah 22,22% dari praktikan tidak setuju jika media pembelajaran video dan Powerpoint yang digunakan membuat diri mereka lebih bersemangat. Selain itu 44,44% praktikan menyatakan bahwa suasana kelas pada saat asistensi kurang tenang dan agak gaduh, sehingga fokus praktikan terhadap penyampian materi berkurang. Berdasarkan wawancara dengan dosen pembimbing praktikum, respon praktikan tersebut merupakan salah satu alasan dalam memilih menggunakan tambahan media pembelajaran berupa LKM. Dengan menggunakan LKM, praktikan akan lebih fokus dalam memahami materi dan menghafal organ-organ hewan. LKM ini digunakan agar praktikan tidak mengantuk ketika penayangan video ataupun Powerpoint. Karena pada saat itu, praktikan harus melengkapi LKM yang masih kosong, sehingga praktikan mau tidak mau harus tetap memperhatikan dan fokus terhadap penyampaian materi. Penggunaan media pembelajaran LKM membuat praktikan merasa memiliki tanggung jawab tehadap diri mereka masing-masing. Hal itu akan membuat ingatan praktikan tentang nama organ-organ dan materi menjadi lebih baik lagi, sehingga pada saat dilakukan pre test, praktikan dapat menjawab soal dengan mudah.
10
Perolehan nilai praktikan tidak hanya dipengaruhi oleh penggunaan media
pembelajaran
saja.
Ada
banyak
faktor
yang
mungkin
mempengaruhi diri praktikan, faktor tersebut dapat muncul dari lingkungan ataupun diri praktikan. Faktor yang mempengaruhi belajar peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: 1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik), yaitu kondisi jasmani dan rohani peserta didik, 2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yaitu kondisi lingkungan disekitarnya, 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk peserta didik dalam kegiatan pembelajaran (Syah dalam Syarifuddin, 2011) 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan yaitu penggunaan media pembelajaran video, Powerpoint dan LKM menghasilkan nilai yang lebih baik dibandingkan penggunaan media pembelajaran video dan Powerpoint pada mahasiswa praktikum Anatomi Hewan tahun akademik 2013/2014 dan 2014/2015. Saran dalam penelitian ini adalah media pembelajaran LKM sesuai apabila digunakan sebagai media pembelajaran dalam praktikum Anatomi Hewan, atau dapat digunakan sebagai alternatif untuk mempermudah mahasiswa dalam mengingat organ-organ makhluk hidup pada praktikum lain.
DAFTAR PUSTAKA Adegbija, M.V dan M.A Fakomogbon. (2012). “Instructional Media in Teaching and Learning: a Nigerian Perspective”. Global Media Journal, 6 (2), 216230. Bahtiar, Abd. Rahman. (2015). “Prinsip-prinsip dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Tarbawi, 1(2), 149-158. Sagala, S. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
11
Seth, Owusu Koranteng. (2009). “Instructional Media as a Tool for Ensuring Quality Teaching and Learning for Pupils in the Junior High Schools (Selected School in the Kumasi Metropolis”. Master of Arts, Art Education, Department of General Art Studies, Kumasi. Subiantoro, Agung W. 2010. Pentingnya praktikum dalam pembelajaran IPA. Makalah disampaikan pada Kegiatan PPM “Pelatihan Pengembangan Praktikum IPA Berbasis Lingkungan” bagi guru-guru MGMP IPA SMP Kota Yogyakarta. Syarifuddin, Ahmad. (2011). “Penerapan Model Pembelajaran Cooperative: Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya”. Ta’dib, 16(1), 113136. Widowati, Asri. (2008). “Pemilihan Media Pembelajaran”. Makalah disampaikan pada Kegiatan Diklat Mapel UAN IPA Kabupaten Cilacap Bagi Guruguru IPA SLTP Kab. Cilacap, pada 4 Agustus, Balai Badan Diklat dan Perpusda Kabupaten Cilacap.
12