2017
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
LEMBARPENGESAHAN
BUKU AJARA4ODUL/DIKTAT KULIAH
Buku Modul ini disusun bersama tim oleh: Nama
Dr. dr. Titiek Hidayati M. Kes.
NIDN
0508096801
Tim
Dr. dr. Titiek Hidayati, M. Kes. dr. Ekorini Listiowati, MMR Sri Tasminatun S.Si. Apt. dr. Pudjiatun Sp.RM
Dan digunakan sebagai bahan ajarpada:
Blok Semester/Tahun Akademik Prodi Fakultas
Universitas Judul
TERAPI KOMPLEMENTER (Blok elektif) Ganjil/Z016-2017 PSPD (Pusat Studi Pendidikan Dokter) FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) UMY(Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) Modul Blok Komplementer Herbal dan Akupuntur
YOGYAKARTA, 25 Agustus 2017
Studi Pendidikan Dokter FKIK
UMY
f,1
\4
ahyuni, Sp.OG, M.Kes 28107101
,l'q"1'1.,.*,jfu
,t" tl1,l::..,.'lr.
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul
...............................................
Daftar Isi
...............................................
1
Gambaran Isi Blok
...............................................
2
Topic Tree
...............................................
3
Rencana Proses Pembelajaran
...............................................
4
Panduan Tutorial
...............................................
10
Skenario
...............................................
14
Petunjuk Praktikum
...............................................
18
Petunjuk Skills Lab
...............................................
24
1
GAMBARAN ISI BLOK ELEKTIF TERAPI KOMPLEMENTER Blok elektif adalah blok kedua tahun keempat pada kurikulum Problem Based Learning Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Salah satu pilihan di dalam Blok Elektif ini adalah Terapi Kompelemter. Blok Elektif Terapi Komplementer akan berjalan selama 5 minggu. Terdapat 4 skenario yang harus didiskusikan oleh mahasiswa dalam 4 minggu. Setiap skenario didiskusikan dalam 2 kali pertemuan. Blok Elektif Terapi Komplementer ini terdiri dari 2 skenario tentang herbal medicine dan 2 skenario tentang akupunktur. Setiap diskusi dalam setiap kelompok akan difasilitasi oleh seorang tutor sebagai fasilitator
2
Morphological Characteristics & Medical Plants Phisiology The Function of Active Composounds in Medical Plants
Acupoints Meridian
Contamination Aspect
Yin-Yang Philosophy
Concept & Herbal Medicine Development
Neuro Acupunture: Basic Concepts : Brain Organ Acupunture
Safety Test
Introduction to Medical Plants Simplise & Herbal
Pre Clinical test Of Herbal Medicine
The Benefit of Acupunture
Safety Acupuncture
The Intervaction of Herbal & Herbal, Food& Other Medicine Herbal Medicine The Use of Herbal Medicine in the case of promoting, preventing & curating
Clinical test of Herbal Medicine
The History of Acupunture
Economical Aspect of Herbal Medicine Introduction to Acunpunture
Acupunture
Hypothesis of Acupunture Disease Treatment Mechanism
The Use Of Acupunture in a Theraphy
Recognizing the Making of Herbal Medicine Material
Complementary Therapy
3
RENCANA PROSES BELAJAR MENGAJAR
KOMPETENSI BLOK Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat : 1. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine 2. Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur
A. Karakteristik Mahasiswa Blok Terapi Komplementer adalah Blok Elektif bagi mahasiswa tahun keempat pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
B. Tujuan Pembelajaran Di akhir Blok Elektif Terapi Komplementer ini, mahasiswa harus dapat : 1.
Menjelaskan dan menganalisis penggunaan herbal medicine
2.
Menjelaskan dan menganalisis penggunaan terapi akupunktur
C. Pra-syarat Ujian Blok Elektif Terapi Komplementer adalah blok keduapuluh di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang konsep dasar tentang herbal medicine dan terapi akupunktur. Aktivitas pembelajaran wajib diikuti oleh mahasiswa sebagai pra syarat mengikuti ujian akhir blok, di mana minimal kehadiran mahasiswa dalam aktivitas pembelajaran adalah sebagai berikut : 1. Kuliah
: 75%
2. Tutorial
: 75%
3. Skills lab : 100% 4. Praktikum : 100%
4
D. Aktivitas Pembelajaran
Minggu 1 : Topik Pengantar Blok
Aktivitas
Departemen
Waktu
Kuliah
Penanggungjawab
1
Blok Konsep
Herbal
Medicine
dan
Kuliah
Farmakologi
2
dan
Kuliah
Biologi - Histologi
2
Fungsi Senyawa Aktif Tanaman
Kuliah
Farmakologi
2
Kuliah
Mikrobiologi
1
Tibb Nabawi
Kuliah
PSKI
1
Jenis Terapi Komplementer dan
Kuliah
Ilmu Kesehatan
1
Perkembangannya Karakteristik
morfologi
fisiologi Tanaman Obat
Obat Aspek Kontaminasi (mikrobiologi, logam dll) dari Herbal Medicine
Posisinya
dalam
Conventional
Masyarakat
Medicine Pengenalan
Praktikum
Farmakologi
2,5
Tutorial
Tim Tutorial
2x2
Aktivitas
Departemen
Waktu
Kuliah
Farmakologi
1
Kuliah
Farmakologi
1
Kuliah
Farmakologi
1
Proses pembuatan herbal medicine
Kuliah
Farmakologi
1
Penggunaan herbal medicine pada
Kuliah
Farmakologi
2
Simplisia
dan
Tanaman
Obat,
Bahan
Herbal
Medicine Pengenalan Herbal Medicine
Minggu 2 : Topik Safety
Test
(Kontaminasi
dan
toksikologi dari herbal medicine) Pre clinical test dan Clinical test herbal medicine Interaksi antara herbal medicine, makanan dan obat-obatan
5
kasus
promotif,
preventif
dan
kuratif Aspek
ekonomi
dari
herbal
Kuliah
Farmakologi
1
Kuliah
PSKI
1
Praktikum
Farmakologi
2,5
Tutorial
Tim Tutorial
2x2
Aktivitas
Departemen
Waktu
Kuliah
IKM
1
dan
Kuliah
IKM
1
dalam
Kuliah
IKM
4
Neuro akupunktur : Otak – Organ dan akupunktur Safety acupuncture Hipotesis terapi akupunktur : Penyakit – Terapi – Mekanisme Penggunaan terapi akupunktur
Kuliah
IKM
2
Kuliah
IKM
2
Kuliah
IKM
2
Pengenalan titik-titik akupunktur 1
Skills Lab
IKM
2
Terapi akupunktur pada nyeri bahu
Tutorial
Tim Tutorial
2x2
Aktivitas
Departemen
Waktu
Kuliah
IKM
1
Kuliah
PSKI
1
medicine Gender Pengenalan
pembuatan
sediaan
herbal medicine (infusa, ekstrak instan, dll) Interaksi antara herbal dan herbal, makanan dan obat-obatan lainnya
Minggu 3 : Topik Pengenalan Akupunktur Sejarah,
aspek
legal
keuntungan terapi akupunktur. Filosofi Yin – Yang Titik-titik
penting
akupunktur
(Evidence based medicine)
Minggu 4 : Topik Penggunaan akupunktur dalam kasus anestesi Haji
6
Pengenalan titik-titik akupunktur 1 Efektivitas
terapi
akupunktur
Skills Lab
IKM
2
Tutorial
Tim Tutorial
2
Kunjungan
Farmakologi
3
Departemen
Waktu
(evidence based medicine) Kunjungan
ke
industri
jamu
tradisional
Lapangan
Minggu 5 : Topik
Aktivitas
Ujian skills lab
OSCE
Ujian Praktikum
Responsi
Ujian akhir blok
MCQ
E. Fasilitas Pembelajaran Fakultas
Kedokteran
dan
Ilmu Kesehatan
menyediakan beberapa fasilitas
pembelajaran untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Fasilitas pembelajaran yang disediakan adalah : a.
3 Amphitheatre untuk kegiatan perkuliahan, yang dilengkapi dengan computer/notebook & LCD projector, audio recorder, dan internet
b.
15 ruang tutorial untuk kegiatan diskusi kelompok kecil dengan kapasitas 12 – 15 mahasiswa per ruangan, yang dilengkapi dengan TV, DVD media player, CCTV, dan internet
c.
2 ruang skills lab
d.
6 ruang laboratorium
e.
1 perpustakaan fakultas
f.
1 laboratorium informatika dan multimedia
g.
hot-spot area
F. Penilaian Penilaian atas hasil pembelajaran mahasiswa dilakukan dengan 2 jenis penilaian yaitu formatif dan sumatif. Penilaian formatif dilakukan dengan menilai aktivitas harian dengan checklist, laporan tertulis, kuis dan lain-lain. Penilaian sumatif dilakukan dengan menggunankan ujian tertulis (MCQ) dan OSCE. Nilai akhir blok diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut : 7
50% nilai MCQ 30 % nilai Tutorial 20 % nilai OSCE dan Praktikum.
Mahasiswa akan dinyatakan lulus blok, apabila memenuhi kriteria di bawah ini :
Nilai minimal MCQ adalah 60 Nilai minimal OSCE adalah 60 Nilai minimal dari skor akhir blok adalah 60
G. Sumber Pustaka 1.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000, Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, DitWas. Obat Tradisional, DirJen POM, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2.
Kelompok Kerja Ilmiah, 1991, Pedoman Pengujian dan Pengembangan Fitofarmaka, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Klinik, Kelompok Kerja Ilmiah, Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta.
3.
Ritsschel,
W.
A.
1974,
Laboratory
Manual
of
Biopharmaceutics
and
Pharmacokinetiscs, Drug Intelegence Publications Inc. Cincinati. 4.
Snell, K. and Mullock, B. (Editors), 11987, Biochemical Toxicology, a practical approach, IRL Press Limited, Oxford.
5.
Sudarsono,Gunawan,D.,Wahyuono,S., Donatus,IA.,Purnomo, 2002, Buku tumbuhan Obat II, Hasil Penelitian,Sifat-sifat dan Penggunaan, PSOT-UGM Yogyakarta
6.
Timbrell, J. A., 1985, Principle of Biochemical Toxicology, Taylor and Francis LTD, London.
7.
US Food and Drug Administration Bureau of Food, 1982, Toxicological Principle for the Safety Assesment of Direct Food Additives and Color Aditives Used in Food, FDA-USA.
8.
Saputra K, 2003, Akupunktur Indonesia, Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur, Surabaya.
9.
Saputra K, 1991, Filosofi Dasar Akupunktur Dipandang Dari Ilmu Kedokteran Konvensional Barat. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Akupunktur-Puslitbang Yantekkes Depkes RI, Surabaya. 8
10.
Saputra K, 2000, Akupunktur Dalam Pendekatan Ilmu Kedokteran, Airlangga Press, Surabaya.
11.
Wahyuono,S. 2001. Kajian Farmakologi dan kimiawi disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta.
12.
Jacob,T.,2001. Antropologi Pengobatan dan Pengobatan Integratif, disampaikan pada pelatihan Pengembangan Obat Tradisional melalui Kajian Etnobotani dan Budaya Lokal, PPOT-UMY Yogyakarta
13.
Nurfina,A.N.,2003. Tanaman Obat sebagai penuntun penemuan obat dam sumber pendapatan di perguruan tinggi disampaikan pada Pidato Pengukuhan Guru Besar, Universitas Negeri Yogyakarta
14.
Neuro-Acupuncture Scientific Evidence of Acupuncture Revealed, Z. H. Cho, E. K. Wong, J. H. Fallon, Los Angeles, 2001J. H. Fallon, Los Angeles, 2001
15.
Ditjen POM, 2000. Acuan sediaan Herbal, Dep Kes RI, Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, Jakarta
H. Expert 1. Prof. DR. dr. Ngatidjan, Sp., FK 2. Prof. DR. Nurfina Aznam, Apt 3. DR. dr. Titiek Hidayati, M. Kes
9
PANDUAN TUTORIAL BLOK ELEKTIF TERAPI KOMPLEMENTER
10
PANDUAN TUTORIAL SEVEN JUMPS Proses tutorial dalam Problem Based Learning (PBL) akan menggunakan tujuh langkah (seven jumps) sebagai panduan bagi tutor dan mahasiswa untuk mendiskusikan kasus/problem dari skenario. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Clarifying unfamiliar terms Problem definitions Brainstorm Analyzing the problem Formulating learning issues Self study Reporting
1. Clarifying unfamiliar terms Istilah-istilah dan konsep dalam skenario yang belum jelas, diklarifikasi, sehingga setiap anggota tutorial mempunyai pemahaman yang sama atas istilah dan konsep yang didiskusikan. 2. Problem definitions Problem yang terdapat di dalam skenario didifinsikan menjadi satu atau lebih pertanyaan. Kelompok tutorial menyetujui bersama fenomena yang perlu dijelaskan sesuai dengan skenario yang dihadapi. 3.
Brainstorm Setiap anggota kelompok tutorial secara aktif mengemukakan pengetahuan awalnya tentang problem yang telah didefinisikan. Dalam proses ini akan muncul beberapa penjelasan singkat dan hipotesis yang mungkin. Semua pendapat anggota kelompok dikumpulkan tanpa melakukan analisis kritis atas hipotesis yang diajukan.
4.
Analyzing the problem Penjelasan singkat dan hipotesis yang terkumpul dalam langkah 3 didiskusikan secara mendalam dan dibuat dalam bentuk analisis yang tersistematika.
5. Formulating learning issues Adanya keraguan, kekurangjelasan atau perbedaan pendapat pada langkah 4, diformulasikan dalam bentuk tujuan belajar yang menjadi dasar bagi anggota kelompok tutorial untuk belajar mandiri. Atau dengan kata lain, anggota kelompok mengumpulkan materi apa yang masih menjadi kelemahan dan isu-isu yang perlu dipelajari kelompoknya. 6. Self study Anggota kelompok tutorial mencari sumber belajar yang relevan, yang mampu menjawab pertanyaan dalam isu pembelajarannya. Setelah mempelajari literatur yang ada, anggota kelompok tutorial mempersiapkan diri untuk membuat laporan yang akan disampaikan dalam pertemuan kedua tutorial.
11
7. Reporting Setelah laporan hasil belajar dari masing-masing anggota kelompok tutorial, mahasiswa mendiskusikan isu-isu pembelajaran berdasarkan sumber belajar yang telah dipelajari sebelumnya. Anggota kelompok tutorial melakukan sintesis apa yang mereka dapatkan dari berbagai sumber belajar. Langkah 1 sampai dengan 5 dilaksanakan pada pertemuan pertama, setelah itu, mahasiswa melakukan belajar mandiri untuk mendapatkan jawaban atas isu pembelajaran yang telah disusun bersama. Langkah 7 dilaksanakan pada pertemuan kedua.
Gambaran aktivitas mahasiswa dalam tutorial Pertemuan Pertama Langkah 1.
Deskripsi Clarifying unfamiliar terms
2.
Melakukan klarifikasi atas istilah yang belum jelas yang terdapat dalam skenario
Problem definition
Grup tutorial mendefinisikan problem dalam skenario menjadi satu atau lebih pertanyaan
3.
4.
Brainstorm
Dengan menggunakan pengetahuan awal, mahasiswa membuat hipotesis atas problem dalam skenario
Analyzing the problem
Penjelasan dan
Ketua Mengajak anggota kelompok tutorial untuk membaca skenario Memeriksa apakah semua anggota kelompok tutorial sudah membaca skenario Memeriksa apakah ada istilah dalam skenario yang belum dimengerti Menyimpulkan dan melangkah ke langkah selanjutnya Menanyakan kepada anggota apakah ada problem yang sesuai Mengatur kontribusi bagi tiap-tiap anggota kelompok Memeriksa apakah sertiap anggota kelompok puas dengan problem yang telah didefinisikan Menyimpulkan dan menuju langkah selanjutnya Mempersilahkan sertiap anggota kelompok untuk aktif satu per satu Meringkas kontribusi pendapat dari tiap-tiap anggota kelompok Memacu setiap anggota kelompok untuk terlibat aktif Membuat ringkasan pada akhir langkah brainstorm Meyakinkan bahwa analisis kritis dari setiap hipotesis ditunda untuk dikemukan dalam langkah 4 Meyakinkan bahwa semua poin dalam brainstorm didiskusikan Meringkas kontribusi pendapat dari tiap-tiap anggota kelompok
Sekretaris Membagi whiteboard menjadi tiga bagian Mencatat istilah dalam skenario yang masih kurang jelas atau belum dimengerti
Mencatata problem yang dimunculkan oleh setiap anggota kelompok
Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua kontribusi anggota kelompok Mengelompokkan antara poin-poin utama dan isu lain
Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua kontribusi anggota 12
hipotesis didiskusikan secara mendalam dan dianalisis secara sistematis dan menghubungkan satu sama lain
5.
Formulating learning issues
Membuat daftar materi yang dirasakan masih kurang dipahami oleh kelompok dan menentukan isu pembelajaran pada topik sesuai skenario
Menanyakan pertanyaan-pertanyaam dan memacu untuk diskusi mendalam Menyakinkan bahwa diskusi kelompok tidak keluar dari topik permasalahan Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar permasalahan Menstimulasi setiap anggota kelompok untuk berpartisipasi aktif Menanyakan kepada anggota kelompok, isu pembelajaran yang perlu diformulasikan Mengatur kontribusi dari setiap anggota kelompok Meyakinkan bahwa setiap anggota kelompok merasa puas dan setuju dengan isu pembelajaran yang dicatat Menyakinkan apakah semua hal yang masih meragukan atau terdapat perbedaan pendapat antar anggota sudah didefinisikan sebagai isu pembelajaran
kelompok Membuat bagan atau skema hubungan antar permasalahan atau topik diskusi
Mencatat isu pembelajaran yang diusulkan setiap anggota kelompok
Pertemuan Kedua Step 7.
Description Reporting Hasil belajar mandiri dilaporkan dalam pertemuan ini dan menjawab isu pembelajaran dalam diskusi kelompok
Chair Menyiapkan struktur pelaporan hasil belajar mandiri Membuat daftar sumber belajar yang digunakan oleh anggota kelompok Mengulang semua isu pembelajaran dan menanyakan apakah hasil belajar mandiri dari tiap-tiap anggota kelompok Meringkas kontribusi jawaban yang dikemukakan oleh setiap anggota kelompok Menanyakan kepada anggota kelompok dan memacu untuk mendiskusikan dengan mendalam Menstimulasi anggota kelompok untuk menemukan hubungan antar topik Memacu semua anggota kelompok untuk ikut berperan aktif dalam diskusi Menyimpulkan diskusi dari setiap isu pembelajaran dengan sebuah ringkasan
Scribe Membuat catatan yang jelas dan rapi atas semua kontribusi anggota kelompok Membuat bagan atau skema hubungan antar permasalahan atau topik diskusi Mengelompokkan antara poin-poin utama dan isu lain
13
SKENARIO BLOK ELEKTIF TERAPI KOMPLEMENTER
SKENARIO 1
Saat ini terdapat banyak penjual jamu tradisional di tempat sekitar tempat kita. Penjual jamu tersebut menggunakan tanaman obat seperti curcuma (Curcuma domestica),
jahe
(Zingiber
officinale),
sambiloto
(Andrographis
paniculata),
mengkudu (Morinda citrifolia Linn) dan lain-lain sebagai bahan mentahnya. Penduduk di daerah anda bertugas tersebut, sering menggunakan jamu tersebut apabila mereka sakit. Pemeritah Daerah setempat meminta anda untuk membina penjual jamu tersebut sesuai dengan prinsip kedokteran berbasis bukti (evidence based medicine). Diskusikan dengan seven jumps!
14
SKENARIO 2
Tuan X, usia 65 tahun mempunyai riwayat infark miocard, selalu kontrol rutin ke dokter dan mendapatkan terapi aspirin 160 mg, yang diminum 2 kali sehari. Akhirakhir ini, dia merasa mudah lupa setelah mengerjakan sesuatu. Dia melihat sebuah iklan yang menawarkan produk yang dapat meningkatkan daya ingat, yaitu ginko biloba dan obat tersebut dijual bebas. Tuan x merasa malu dengan kondisinya yang sering lupa, sehingga, dia mulai mengkonsumsi produk herbal tersebut sejak 2 minggu yang lalu. Pagi ini, laki-laki tersebut merasa pusing dan muntah-muntah. Keluarganya membawanya ke rumah sakit dan berdasarkan hasil pemeriksaan, dokter menemukan bahwa terdapat kelemahan anggota gerak sisi kiri. Pada pemeriksaan CT-scan terdapat gambaran intracerebral bleeding Diskusikan dengan seven jumps!
15
SKENARIO 3 Seorang wanita usia 30 tahun, bekerja sebagai staf administrasi mengunjungi klinik akupunktur di sebuah rumah sakit. Wanita tersebut mengeluh bahwa dia menderita sakit kepala yang kambuh-kambuhan yang dideritanya sejak sebulan yang lalu. Wanita tersebut mengeluhkan sakit kepala dirasakan di sisi kanan dan diikuti dengan rasa tegang atau kaku pada bahu kanan. Keluhan ini dirasakan bertambah apabila dia merasa lelah, sulit tidur dan saat marah atau emosi Diskusikan dengan seven jumps!
16
SCENARIO 4 In English A 40 years old man has a low back pain since 3 months ago. The pain is relieved by massage, but it increases again if he only has a very limited time to take a rest. The pain doesn’t spread to the lower extremities.
Voiding and defecation are in normal
limit. The patient has become a bus driver since 10 years ago. The patient wants to have an acupuncture treatment, yet he still doubts about the effectiveness of acupuncture therapy.
17
PETUNJUK
PRAKTIKUM
18
SEDIAAN HERBAL Yang dimaksud
sediaan herbal adalah sediaan obat tradisional yang dibuat
dengan cara sederhana seperti infus, dekok dsb yang berasal dari simplisia. Sedangkan simplisia adalah bahan alamiah berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman yang digunakan sebagai obat dan belum mengalami pengolahan atau mengalami pengolahan secara sederhana serta belum merupakan zat murni, kecuali dinyatakan lain berupa bahan yang telah dikeringkan. Sejalan dengan kemajuan Iptek kefarmasian, saat ini sediaan herbal yang ada di pasaran tidak hanya berupa simplisia atau campuran simplisia, tetapi juga berupa hasil ekstraksi (disebut ekstrak) dan telah dilakukan standarisasi.
A. SIMPLISIA Simplisia tumbuhan obat merupakan bahan baku proses pembuatan ekstrak baik sebagai bahan obat dan produk. Simplisia sebagai produk hasil pertanian atau pengumpulan tumbuhan liar mempunyai kandungan kimia yang belum tentu selalu ajeg (konstan) karena adanya variable bibit, tempat tumbuh, iklim, kondisi (umur dan cara) panen, serta proses pasca panen dan preparasi akhir. Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memenuhi parameter mutu umum suatu bahan (material) yaitu kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari kontaminasi kimia dan biologi) serta aturan penstabilan (wadah, penyimpanan dan transportasi). Simplisia diupayakan memenuhi 3 paradigma seperti produk kefarmasian lainnya yaitu Quality-Safety-Efficacy (mutu-aman-manfaat). Simplisia yang akan digunakan untuk obat atau bahan baku obat harus memenuhi persyaratan yang tercantum dalam monografi terbitan resmi Departemen Kesehatan (Material Medika Indonesia). Sedangkan sebagai produk yang langsung dikonsumsi (serbuk jamu dsb) masih harus memenuhi persyaratan produk kefarmasian sesuai dengan peraturan yang berlaku.
19
B. EKSTRAK Ekstrak adalah sediaan kental yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga mamenuhi baku yang telah ditetapkan. Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut dengan pelarut cair. Simplisia yang diekstraksi mengandung senyawa aktif yang dapat larut dan senyawa yang tidak dapat larut seperti serat,karbohidrat,protein dan lain-lain. Dengan diketahuinya senyawa aktif yang dikandung simplisia akan mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat.
PROSES PEMBUATAN EKSTRAK 1. Pembuatan serbuk simplisia Proses awal pembuatan ekstrak adalah tahapan pembuatan serbuk simplisia kering (penyerbukan). 2. Cairan pelarut Cairan pelarut dipilih yang baik (optimal) untuk senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif. Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pemilihan cairan penyari : a. selektifitasnya b. kemudahan bekerja dan proses dengan cairan tersebut c. ekonomis d. ramah lingkungan e. keamanannya. 3. Separasi dan pemurnian Tujuan tahap ini adalah menghilangkan/memisahkan senyawa yang tidak dikehendaki semaksimal mungkin tanpa berpengaruh pada senyawa aktifnya. Proses-proses pada tahap ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak campur,sentrifugasi, dekantasi, filtrasi serta proses adsorbsi dan penukar ion. 4. Pemekatan / penguapan 20
5. Pengeringan ekstrak 6. Rendemen Adalah perbandingan antara ekstrak yang diperoleh dengan simplisia awal. METODE EKSTRAKSI A. Ekstraksi dengan menggunakan pelarut 1. Cara Dingin 1.1. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan pada temperatur kamar. 1.2. Perkolasi Adalah Ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan. Proses terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserasi antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak). 2. Cara Panas 2.1. Refluks Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik. Umumnya dilakukan pengulangan proses pada residu pertama sampai 3-5 kali sehingga dapat termasuk proses ekstraksi sempurna. 2.2. Soxhlet Soxhlet adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dengan jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik. 2.3. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik (dengan pengadukan kontinu) pada temperatur yang lebih tinggi dari suhu ruangan, umumnya 40-50 0C. 2.4. Infus
21
Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air , selama waktu tertentu (15-20 menit). 2.5. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama (>= 30 menit) dan temperatur sampai titik didih air. B. Destilasi uap Destilasi uap adalah ekstraksi senyawa kandungan menguap (minyak atsiri) dari bahan (segar atau simplisia) dengan uap air berdasarkan peristiwa tekanan parsial senyawa kandungan menguap dengan fase uap air dari ketel secara kontinu sampai sempurna dan diakhiri dengan kondensasi fase uap campuran. C. Cara ekstraksi lain 1. Ekstraksi berkesinambungan 2. Superkritikal karbondioksida 3. Ekstraksi Ultrasonik 4. Ekstraksi energi listrik
Praktikum Herbal terdiri dari 2 bagian yaitu : 1. Pengenalan herbal, sediaan herbal dan pembuatan sediaan herbal 2. Kunjungan ke Industri Herbal
Praktikum I Tujuan : mahasiswa mampu menyebutkan beberapa
tanaman
obat, bagian-bagian
tanaman yang mempunyai efek farmakologi Alat dan bahan : a. Berbagai bagian tanaman obat b. Berbagai simplisia
Jalannya praktikum: Mahasiswa mengamati berbagai bagian tanaman obat, berbagai simplisia yang mempuyai efek farmakologi
22
Praktikum II Tujuan : mahasiswa mengenal berbagai metode pembuatan sediaan herbal dan berbagai sediaan herbal yang telah disediakan (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka). Alat dan bahan : a. Alat-alat ekstraksi b. Serbuk simplisia c. Etanol 96 % d. Ekstrak e. Berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka). Jalannya Praktikum : Mahasiswa melihat demonstrasi proses penyarian tanaman obat dan mengamati berbagai sediaan herbal (jamu, herbal terstandar dan fitofarmaka).
Praktikum III Tujuan : mahasiswa dapat melihat dan mempelajari proses pembuatan sediaan herbal di industri obat tradisional Materi : kunjungan ke industri obat tradisional.
23
PETUNJUK
SKILLS LAB
24
PETUNJUK SKILLS LAB AKUPUNKTUR MEDIK 1. Meridian Tay Yin Tangan Paru
25
2. Meridian Yang Ming Tangan Usus Besar
26
3. Meridian Yang Ming Kaki Lambung
27
4. Meridian Tai Yin Kaki Limpa
28
5. Meridian Shao Yin Tangan Jantung
29
6. Meridian Tai Yang Tangan Usus Kecil
30
7. Meridian Tai Yang Kaki Kandung Kemih
31
8. Meridian Shao Yin Kaki Ginjal
32
9. Meridian Jue Yin Tangan Pericard
33
10. Meridian Shao Yang Tangan San Jiao
34
11. Meridian Shao Yang Kaki Kandung Empedu.
35
12. Meridian Jue Yin Kaki Hati
KEGIATAN SKILLS LAB AKUPUNKTUR 1. Meridian Tay Yin Tangan ParuMeridian Tay Yin Tangan Paru LU 9
Taiyuan
Jurang Dalam (Great Abyss) Pada lekuk ujung radial lipat melintang kulit volar pergelangan tangan dan tepi radial dari arteri radialis. Tegak lurus 0,2-0,3 cun. Batuk, asma, hemoptysis, palpitasi, nyeri dada, nyeri pergelangan tangan. 12. titik Shu meredian Paru. 13. Titik Yuan meredian Paru. 14. Titik dominan pembuluh darah.
2. Meredian Yang Ming tangan Usus Besar
36
LI 4
Hegu
Kumpulan lembah (Adjoining valleys) Diantara Os Metakarpalis I dan II, pertengahan tepi radial Os metakarpalis II. Tegak lurus 0,5-1 cun. Gangguan daerah wajah,mulut dan tenggorokan; sakit kepala, mata merah, epstaksis, sakit gigi. Gangguan abdomen; sakit perut dan konstipasi. Gangguan gynaecological ; amenorea, partus lama. 15. titik Yuan meredian Usus Besar 16. kontraindikasi pada wanita hamil
LI 11
Quchi
Kolam berliku (Curved Pond) Siku fleksi, pada lekuk diujung radial lipat melintang kulit siku. Tegak lurus 1-1,5 cun. Penyakit panas, hypertensi, sakit kepala, hemiplegi, pembengkakan pada lengan, pruritus, urtikaria, menstruasi tidak teratur, nyeri abdominal, muntah, sakit tenggorokan. - titik He meredian Usus besar.
3. Meredian Yang Ming Kaki Lambung ST 35
Dubi
Hidung anak sapi (The calf’s nose) Pada lekuk setinggi tepi kaudal os patella, lateral dari lig. Patella (lebih jelas bila sikap lutut fleksi). Miring ke medial 0,5 – 1 cun. Nyeri sendi lutut, hipestesi pada ekstremitas inferior, gangguan motorik sendi lutut pada fleksi dan ekstensi
ST 36
Zusanli
Tiga mil di tungkai (The three miles in the leg) 3 cun dibawah Dubi (ST 35), pada garis penghubung Dubi dan Jiexi (ST 41) 1 jari fibular dari Krista tibialis. Tegak lurus 0,5 – 1,5 cun. Gangguan system pencernaan nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah, diare, konstipasi, desentri. Gangguan sepanjang meridian : paralisa ekstremitas inferior. Hipertensi, insomnia, pusing, ikterus dan pengeluaran ASI. Titik He meridian lambung
ST 44
Neiting
Halaman dalam (Inner courtyard) 0,5 cun proksimal dari web antara jari kaki ke-2 dan ke-3. Tegak lurus 0,3 – 0,5 cun. Tonsilitis, sakit gigi bagian atas, nyeri lambung, dismenorea, insomnia, sakit tenggorokan, konstipasi. Titik Ying meridian lambung
4. Meridian Tai Yin Kaki Limpa
SP 3
Taibai
Maha putih ( extreme white ) Posterior dan proximal dari persendian metafarso-falangealis, pada batas warna kulit terang dan gelap. Tegak lurus 0,3-0,5 cun Nyeri lambung, distensi abdominal, konstipasi, muntah. - titik Shu meridian Limpa - titik Yuan meridian Limpa.
SP 6
Sanyinjiao
Titik pertemuan tiga Yin (The meeting place of three Yin)
37
3 cun (4 jari) proximal prominens maleolus medialis, tepat di tepi posterior os tibia. Tegak lurus 0,5-1 cun Distensi abdominal, diarea, menstruasi tidak teratur, lekorea, prolapse utery, persalinan yang sukar, impotensi, atropi otot, gangguan motorik, paralasia extremitas inferior, vertigo. - titik pertemuan meridian Limpa, Hati dan Ginjal.
5. Meridian Shao Yin Tangan Jantung HT 4
Lingdao
HT 5
Tongli
HT 6
Yinxi
HT 7
Shenmen
Jalan spiritual (Spiritual path) Sikap tangan supinasi, pada tepi radial tendon muskulus fleksor karpi ulnaris, 1,5 cun proximal dari lipat melintang pergelangan tangan. Tegak lurus 0,2-0,5 cun Nyeri kardiak, nyeri spasmodic dari siku dan lengan, kehilangan suara mendadak. - titik Jing meridian Jantung Menembus ke dalam (penetrating inside) Pada sisi radial dari tendon M. fleksor karpi ulnaris, 1 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan. Tegak lurus 0,3-0,5 cun Palpitasi, sakit tenggorokan, nyeri pada pergelangan tangan dan siku. - titik Luo meridian Jantung Penimbunan Yin (Yin accumulation) Antara tendon M fleksor karpi ulnaris dan tendon M fleksor digitorium sublimes. 0,5 cun proximal lipat melintang pergelangan tangan. Tegak lurus 0,2-0,5 cun Nyeri kardiak, hysteria, keringat malam, hemoptysis, epitaxis, kehilangan suara mendadak. - titik Xi meridian Lambung Pintu jiwa (Spirit’s door) Pada lekuk siku ulnar lipat pergelangan tangan, pada tepi radial dari tendon M karpi ulnaris. Tegak lurus 0,3-0,5 cun Nyeri kardiak, palpitasi, hysteria, amnesia, insomnia, mania, epilepsy, dementia, nyeri di daerah hipokondrium, rasa panas pada telapak tangan. - titik Shu meridian Jantung - titik Yuan meridian Jantung
5. MERIDIAN TAI YANG TANGAN USUS KECIL 7. MERIDIAN TAI YANG KAKI KANDUNG KEMIH BL40
Weizhong
Perintah menengah (commanding center) Pada pertengahan lipat melintang kulit poplietus, ditengah-tengah tendon M Biceps femoris dan tendon semimbranosus Tegak lurus 0,5-1 cun Nyeri pinggang bawah, sciatica, nyeri abdominal, gangguan motorik sendi panggul, kontraktur dari tendo di fossa poplitea, atropi otot, nyeri hipoesthesia dan gangguan notorik dari extremitas inferior, hemiplegi. - titik He dari kandung kemih
BL57
Chengshan
Penyokong gunung (supporting the mountain)
38
Pada tengah-tengah batas distal M gastroknemeus, pada garis penghubung pertengahan lipat popliteus Weizhong (BL40) dan tendon achiles. Tegak lurus 0,5-1,5 cun Nyeri pinggang bawah, spasme M gastroeknemius, hemorhoid, paralisa extremitas inferior, prolapsus rectum 13. Meridian Shao Yin Kaki Ginjal Ki 3
Taixi
Aliran yang besar (the greta stream) Diantara tendon akhiles dan Maleolus internus, setinggi bagian promunens dari maleolus unternus. Tegak lurus 0,3-1 cun Sakit tenggorokan, sakit gigi, tuli, tinnitus, pusing, asma. Menstruasi tidak teratur, insomnia, emisi nocturnal, impotensia. - titik Shu meridian Ginjal - titik Yuan
Ki 7
Fuliu
Arus yang berbalik (the returning current) 2 cun proximal (Ki3), pada tepi ventral dari tendon akhiles. Tegak lurus 0,3-1 cun Distensi abdominal, edema, borborygmus, impotensia, emissi seminal, panas, anhidrosis, keringat malam. - titik Jing dari meridian Ginjal.
9. MERIDIAN JUE YIN TANGAN PERICARDIUM PC 6
Neiguan
PC 7
Daling
Gerbang dalam (inner gate) 2 cun proximal lipat pergelangan tangan, antara tendon M palmaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis. Tegak lurus ke Waiguan (TH5) 0,5-1 cun. Nyeri kardiak, palpitasi, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, sakit lambung, mual, muntah, cegukan, gangguan mental, epilepsy, insomnia, penyakit panas, nyeri dan kontraktur pada siku dan lengan. - titik Luo meridian Pericardium - titik istimewa dari meridian Yin Wei Kuburan besar (the big tomb) Di tengah-tengah lipat pergelangan tangan, antara tendon M palamaris longus dan tendon M fleksor karpi-radialis. Tegak lurus 0,3-0,8 cun Nyeri kardiak, palpitasi, nyeri lambung, muntah, gangguan mental, epilepsy, sesak dada, nyeri di daerah hipokondrium, kejjang, insomnia. - titik Shu meridian pericardium
10. Meridian Shao Yang Tangan San Jiao TE 4
Yangchi
TE 5
Waiguan
Kolam Yang (Yang pond) Pada lipat pergelangan tangan bagian dorsal, dalam sebuah lekukan ulnar dari tendon M ekstensor digitorum komunis. Tegak lurus 0,3-0,5 cun Nyeri lengan, bahu,dan pergelangan tangan. Ketulian dan haus karena diabetes militus. - titik Yuan Gerbang luar (outer gate)
39
2 cun proximal Yangchi (TE 4) antara Os radius dan Os ulna, pada sisi radial tendon M ekstensor digitorum komunis. Tegak lurus 0,5-1 cun Penyakit panas, nyeri kepala satu sisi, ketulian, tinnitus, nyeri hipokondrium, gangguan motorik dan nyeri sendi pada extremitas superior. - titik Luo - titik istimewa meridian Yang Wei
11. Meridian Shao Yang Kaki Kandung Empedu GB34
Yanglingquan
Mata air di bukit Yang (The spring in the Yang mound) Dalam sebuah lekukan ventrodistal dari caput fibula. Tegak lurus 0,8-1,5 cun. Hemiplegi, kelemahan, hipoestesi dan nyeri ekstremitas hipochondrium, pembengkakan dan nyeri lutut, nyeri hipocchondrium, rasa pahit di mulut, muntah, ikterus, kejang pada anak, nyeri lambung
GB39
Xuaanzhong
Lonceng gantung (Suspended bell) Tendon peroneus longus dan brevis, 3 cun proksimal maleolus eksternus, antara margo ventralis os fibula. Tegak lurus o,5-1 cun. Apoplexi, hemiplegi, nyeri leher, distensi abdominal, nyeri didaerah hipochondrium, atropi otot ekstremitas inferior, nyeri spastik dari kaki. Titik Dominan sumsum tulang
12.
LR3
Meridian Jue Yin Kaki Hati
Taichong
MERIDIAN DU GV 20 Baihui
GV 26
Renchong
Serangan besar (big rush). Pada lekuk distal dari pertemuan basis Os metatarsal I dan II. Tegak lurus 0, 5 cun. Sakit kepala, pening, vertigo, hipertensi , insomnia, nyeri di daerah hipokondrium, kolik, biller, perdarahan uterus, retensio urine, kejang, schizoprenia. Titik Shu meridian hati dan titik Yuan meriadian hati.
Ratusan Pertemuan (Hundred Meeting) Pertemuan antara garis sagitalis medialis dengan garis yang menghubungkan kedua ujung kranial daun telinga Miring ke belakang 0,3 – 0,5 cun Sakit kepala, vertigo, tinitus, obstruksi hidung, koma, gangguan jiwa Selokan air / Pusat manusia (Water Ditch/central part of man) Pada garis sagitalis medialis, pada sulkus nasolabialis medialis, pada 1/3 kranial jarak hidung dengan tepi bibir atas Miring ke atas 0,2 – 0,3 cun Shock, kolaps, sengatan matahari, koma, kejang pada anak
MERIDIAN REN CV 12
Zhongwan
Perut bagian tengah (Middle stomach) Pada garis sagitalis medialis, 4 cun kranial umbilicus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun Nyeri lambung, nyeri abdomen, muntah, diare, defisiensi limpa dan lambung Titik Mu depan lambung, titik dominan organ Fu, titik pertemuan meridian usus kecil, sanjiao dan lambung
40
CV 13
Shangwan
TITIK EKSTRA EX HN 1 Sishenchong
Perut bagian atas (Upper stomach) Pada garis sagitalis medialis, 5 cun kranial umbilikus Tegak lurus 0,8 – 1,2 cun Nyeri lambung, distensi abdominal, mual, muntah
Empat titik yang terletak di verteks, 1 cun anterior, posterior dan lateral dari titik GV 20 (Baihui) 0,5 – 1 cun Terapi utama : penenang Indikasi : gangguan kepala, mental, insomnia, epilepsi, daya ingat, vertigo
FROZEN SHOULDER : Titik yang bisa dipilih : GB 21 LI 15 LI 11 SJ 14 LI 4 ST 38 GB 34
LOW BACK PAIN Titik yang bisa dipilih BL 23 KI 3 BL 58 BL 65
LI 14 SI 9 ST 36
BL 54 Du 26
TENSION HEADACHE Titik yang bisa dipilih GB 20 GB 21 LR 3 LI 4 Yintang Taiyang Bahui (bila nyeri di vertex) MIGRAIN Titik yang bisa dipilih Taiyang GB 20 (Fengchi) LI 4 (Hegu) TENNIS ELBOW Titik yang bisa dipilih LI 11 (Quchi) LI 12 (Zhouliou) GB 34 (yanglingquan) Ashi Point NYERI PERGELANGAN TANGAN Titik yang bisa dipilih LI 10 (shousanli) PC 5 (neiguan) Baxie OA GENU Titik yang bisa dipilih ST 35 SP 9 LI 4 LR 3 TORTICOLIS
41
Titik yang bisa dipilih SI 3 (houxi) GB 20 (Fengchi) Lu 7 (Lieque)
SI 7 (zhizheng) BL 10 (Tianshu)
SJ 5 (waiguan) Du 14 (Dazhui)
42