buletin16.indb 1
8/24/2011 5:14:41 AM
PRODUCT PORTFOLIO
content
Access Point
AP 6532 AP 5131
AP 7181 AP 650
AP 6511
Wireless Switch / Controllers
5 Topik Broadcast Quality Video
RFS 4000
Over Wireless LAN
Penerapan Standard dan High Defini on (HD) video telah lama diharapkan pada teknologi Wireless LAN (WLAN) dan Wi-Fi...
RFS 6000
12 Topik CCTV
RFS 7000
Pemakaian CCTV pada saat ini semakin menjamur disebabkan oleh kebutuhan pasar karena manfaatnya dengan harga yang rela ve terjangkau...
NX 9000
Access Point
19 Topik IP Telephony
RAP 2WG
Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet.
AP 124
AP 68
AP 105
RAP 5
MSR 2000
650-651
620
MST 200 MSR 4000
RAP 5WN
3
Editorial Mr. Jemis Pangaribuan
4
NEWS and EVENT Seminar Wireles LAN is Real Wired LAN is History
18
Implementasi di Lapangan Penginstallan 13 unit ARUBA AP93 yang dicontrol oleh Aruba Controler 3200
22 24 26 27
Product Highlight
Mobility Controllers
6000
2
buletin16.indb 2
3000
Corporate Info Principal Info Tips & Info
GEBYAR AUTO-ID
8/24/2011 5:14:53 AM
EDITORIAL
EDITORIAL Pelanggan Yang terhormat,
Salam sejahtera, Puji Syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas ijinNya Bule n Vol 16 ini bisa terbit pada Bulan September 2011 ini. Buat yang merayakan, kami atas Nama PT.Autojaya Idetech dan PT.Solusi Periferal, mengucapkan :
”Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin”
Bapak ibu yang kami horma , topik kita kali ini adalah masih membahas implementasi jaringan wireless di perkantoran (Wireless Office). Bule n ini akan melanjutkan topik dari bule n sebelumnya, yaitu Volume 15. Selain itu, seper biasanya kami juga melengkapi edisi ini dengan rubrik-rubrik menarik seper kegiatan kami sehari hari, ps dan trik, update info produk terbaru, info dari principal, yang pas nya berguna untuk anda semua. Sebagai penutup, kami selalu mengaharapkan saran dan masukan dari para pelanggan untuk kemajuan kita bersama.
Jemis Pangaribuan Senior Professional Services
[email protected] PT. Autojaya Idetech PT. Solusi Periferal
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 3
3
8/24/2011 5:15:01 AM
NEWS and EVENT
Ariyanto Hartanto sedang memberikan presentasi pembuka dengan latar belakang Notebook sebanyak 15 unit (diantaranya 5 unit tampak dalam gambar) yang sedang melakukan “Live Video Streaming”(real Ɵme) melalui 1 unit wireless AP 802.11n
Seminar
WIRELES LAN IS REAL WIRED LAN IS HISTORY XXI Club Djakarta Theater, 27 juli 2011 ACS Group menyelenggarakan seminar pada tangal 27 juli 2011 di XXI Club Djakarta Theater, Thamrin-Jakarta Pusat dengan thema “Wireles LAN is Real - Wired LAN is History”. Acara ini dihadiri kurang lebih 50 peserta dari 30 Perusahaan. Acara seminar ini disponsori pula oleh:
Pemberian hadiah kepada peserta yang berhasil menjawab kwiz yang diberikan presenter
4
buletin16.indb 4
Para peserta seminar sedang akƟf sibuk mengikuƟ kwiz Hotspot registraƟon via SMS
GEBYAR AUTO-ID
8/24/2011 5:15:05 AM
TOPIK
Broadcast Quality Video
Over Wireless LAN
Penerapan Standard dan High Deϔinition (HD) video telah lama diharapkan pada teknologi Wireless LAN (WLAN) dan Wi-Fi, berikut ini kami mengulas mengenai aplikasi video dan hal-hal yang perlu diperhatikan khususnya dalam penerapan aplikasi video dengan jaringan Wireless LAN (WLAN).
I
stilah ‘video’ dapat diartikan suatu layanan menyangkut gambar bergerak atau perpindahan gambar, dan biasanya disertai dengan suara. Beberapa jenis aplikasi video diantaranya: • Broadcast Television: program acara televisi yang disiarkan pada komputer atau monitor dengan content edukasi ataupun hiburan entertainment melalui jaringan komputer. • Live Event Coverage: yaitu streaming video secara langsung atau live yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan atau lembaga edukasi seperti pada saat event pelatihan/training di auditorium, kegiatan olahraga di stadion dan pertunjukan kesenian.
Gambar 2. Berbagai jenis aplikasi video dengan topologi jaringan wireless GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 5
5
8/24/2011 5:15:14 AM
TOPIK • Surveillance: digunakan untuk memantau suatu lokasi tertentu seperti public safety area, ruang produksi dan lain-lain terkait hal pengawasan dan bahkan di-record untuk dokumentasinya.
- Memperkecil waktu yang dibutuhkan untuk proses streaming video via internet (tergantung dari jaringan yang dipakai)
• Real-Time Interactive Session: penggunaan aplikasi video untuk teleconference dan telemedicine yang menghubungkan beberapa lokasi yang berbeda untuk berinteraksi.
- Memperbesar volume (waktu) data video yang memungkinkan untuk direkam dalam hard disk karena kompresi yang lebih kecil dibanding MPEG4.
• On-Demand Video: penerapan aplikasi video yang berdasarkan kebutuhan penggunanya dan content-nya dalam bentuk ilm, video tentang instruksional, dan podcasts.
Protokol 802.11n dan bandwidth untuk video
Teknik Video Coding Perkembangan yang menarik pada teknologi distribusi video saat ini adalah pada sisi Codec yang digunakan untuk encode video streaming. Codec menentukan kombinasi dari de inisi gambar, toleransi kesalahan (error tolerance) serta bandwidth yang digunakan baik pada disk dan pada network. Standar H.264 memiliki dua kali e isiensi bandwidth (kualitas gambar yang sama namun hanya mengkonsumsi setengah kapasitas bandwidth, atau double kualitas untuk bandwidth jaringan yang sama) dibanding teknologi codec sebelumnya, H.263 dan MPEG4 level 2.
Pekembangan yang signi ikan dalam pengembangan teknologi video melalui jaringan Wi-Fi adalah dengan hadirnya protokol baru IEEE 802.11n. Pertama kali diperkenalkan masih dalam draft IEEE ditahun 2007 dan di- inalisasi pada September 2009 termasuk didalamnya terdapat beberapa opsi baru untuk kinerja yang lebih baik, protokol 802.11n menggunakan teknik Multiple Input, Multiple Output (MIMO) dan beberapa teknik lainnya yang secara signi ikan meningkatkan bit-rate hingga jarak yang lebih jauh (rate-range) dari kinerja koneksi Wi-Fi.
Standar H.264 dikembangkan dan dipublikasikan oleh MPEG (Motion Picture Expert Group) dan VCEG (Video Coding Expert Group). Standar H.264 lebih dikenal sebagai MPEG4 part 10 atau AVC (Advance Video Coding). Rentang kerja baik bit rate dan bandwidth H.264 sama dengan standar sebelumnya, yaitu H.263. Perbedaan yang ada hanyalah pada saat entropy coding mode di-set pada mode 1. jika H.263 menggunakan pengkodean Huffman, maka H.264 menggunakan pengkodean Context-base Adaptive Binary Arithmetic Coding (CABAC). Tambahan lain dari Gambar 3. Protokol 802.11n dengan MIMO dan standar H.264, yaitu terletak pada varian macroblock yang spaƟal stream dapat dipakai. Format kompresi video H.264 secara drastis mengurangi jumlah volume data yang diperlukan untuk menyimpan ile video dibandingkan dengan format MPEG4 dan memperkecil bandwidth internet yang dibutuhkan pada saat online. Meskipun demikian, keunggulan kompresi H.264 adalah tetap menghasilkan gambar yang berkualitas tinggi, bahkan lebih baik dari MPEG4 pada beberapa jenis DVR. Beberapa keunggulan dari pengurangan bandwidth dan volume data pada teknologi H.264 adalah : - Kualitas gambar yang lebih baik dibanding MPEG4
6
buletin16.indb 6
Perangkat 802.11n yang ada dipasaran saat ini terhubung dengan tingkat modulasi hingga 200 Mbps dan TCP throughput-nya diantara range 120 – 170 Mbps. Ini sangat kontras dengan protokol sebelumnya 802.11a dan g yang mana hanya sampai 54 Mbps untuk tingkat modulasi physical layer-nya, dan untuk TCP throughput-nya sekitar 22 Mbps. Peningkatan kinerja yang paling signi ikan adalah dalam penggandaan terhadap channel bandwidth-nya dari 20 Mhz ke 40 Mhz dan pembagian
GEBYAR AUTO-ID
8/24/2011 5:15:16 AM
TOPIK video stream ke dua atau lebih spatial stream, sehingga memiliki kemampuan untuk mencari atau menemukan jalur alternatif dari transceiver (pengirim) ke receiver (penerima). 802.11a rates 20 MHZ channel
802.11n rates 40 MHZ channel single-stream
802.11n rates 40 MHZ channel dual-stream
6 Mbps
15 Mbps
30 Mbps
12
30
60
18
45
90
24
60
120
36
90
180
48
120
240
54
135
270
-
150
300
Dalam multicast paket data dikirimkan dari satu atau beberapa komputer ke sejumlah komputer pada jaringan. Pengirim bisa lebih dari satu dan dikirimkan ke sejumlah penerima. Multicast bekerja pada protokol UDP (User Datagram Protocol). Pada Multicast transport tidak ada mekanisme pengiriman ulang karena kesalahan paket data yang hilang tidak dapat diperbaiki. Sedangkan Broadcast, dalam terminologi pada jaringan komputer, merupakan jenis paket yang berasal dari satu titik, dan memiliki tujuan ke semua titik lain yang ada di jaringan. Biasanya jenis paket broadcast akan dikirimkan untuk menyatakan suatu ‘keberadaan’ sebuah layanan, atau pencarian sebuah titik pada jaringan. Hampir semua ethernet mendukung transmisi Broadcast ini, dan Address Resolution Protocol (ARP), Network layer protocols (IPv4) juga mendukung broadcast, pada Address Resolution Protocol (ARP) broadcast dipakai untuk mengirimkan address resolution query untuk mengetahui masing-masing alamat IP pada komputer di jaringan.
Tabel 1. Perbandingan bandwidth 802.11a dan 802.11n
Multicast transport pada aplikasi video Aplikasi video sebaiknya menggunakan single multicast stream pada kliennya dibandingkan koneksi multiple unicast. Tujuannya adalah untuk menghemat bandwidth dan mengurangi beban pada server video. Sebagai gambaran, sebuah video multicast membutuhkan 3 Mbps dan ada 10 klien yang sedang streaming, maka total bandwidth yang dibutuhkan adalah 3 Mbps sedangkan pada unicast transport dibutuhkan sekitar 30 Mbps. Unicast adalah istilah untuk mende inisikan suatu proses komunikasi dimana data informasi dikirimkan dari satu titik ke titik lain. Dalam unicast hanya ada satu pengirim dan satu penerima, atau paket data yang dikirimkan dari satu sumber ke satu tujuan. Transmisi unicast bekerja pada TCP, contohnya HTTP, SMTP, FTP dan Telnet serta kartu Ethernet dan IP network atau pengalamatan IP mendukung unicast.
Unicast
Multicast
Broadcast
Quality of Service (QoS) pada aplikasi video Quality of Service (QoS) merupakan terminologi yang digunakan untuk mende inisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda. Melalui QoS, seorang network administrator dapat memberikan prioritas tra ik tertentu. Suatu jaringan, mungkin saja terdiri dari satu atau beberapa teknologi data link layer yang mampu diimplementasikan QoS, misalnya; Frame Relay, Ethernet, Token Ring, Point-to-Point Protocol (PPP), HDLC, X.25, ATM, SONET. Setiap teknologi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang harus dipertimbangkan ketika mengimplementasikan QoS. IEEE 802.11e-2005 atau 802.11e sudah menyetujui untuk meng-amandemen protokol IEEE 802.11 standard yang mende inisikan perihal Quality of Service enhancements untuk wireless LAN applications khususnya dalam hal modi ikasi pada layer Media Access Control (MAC). Standar ini dianggap sangat penting untuk aplikasi delay-sensitif, seperti Voice over Wireless LAN dan multimedia streaming. Perubahan tersebut telah dimasukkan ke standar IEEE 802.11-2007 dan telah diterbitkan. Pada protokol IEEE 802.11e yang baru ada 2 fungsi yang ditingkatkan yaitu Distributed Coordination Function (DCF) dan Point Coordination Function (PCF).
Gambar 4. Beberapa paket data pada jaringan komputer GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 7
7
8/24/2011 5:15:17 AM
TOPIK Basic dari 802.11 MAC layer sebelumnya menggunakan Distributed Coordination Function (DCF) untuk membagi media perantara (dalam hal ini adalah udara) diantara banyak klien. DCF sendiri bergantung pada CSMA/CA dan optional 802.11 RTS/CTS untuk membagi media perantara diantara banyak klien. Hal ini tentu saja ada keterbatasan, seperti: - Jika ada banyak klien yang berkomunikasi di waktu yang sama, maka akan terjadi collision yang mana akan menurunkan bandwidth yang tersedia. - Tidak ada jaminan Quality of Service (QoS). Tidak ada pengaturan akan lalulintas data, tidak ada skala prioritas data (high or low priority). - Jika ada satu klien yang “menang” dalam pengertian punya akses ke media perantara, mungkin saja klien tersebut akan bertahan terus. Seandainya klien tersebut ternyata memiliki bit rate yang rendah (1 Mbit/s, misalnya), maka akan memakan waktu lama untuk mengirim paket data, dan transmisi dari klienklien yang lain akan menahan diri sampai klien yang satu ini selesai. Sebuah access point (AP) akan mengirimkan beacon frame dalam suatu interval waktu tertentu (biasanya setiap 0,1 detik). Diantara beacon frame tersebut , Point Coordination Function (PCF) akan mende inisikan dua periode: Contention Free Period (CFP) dan Contention Period (CP). Pada saat CP, DCF sudah digunakan. Sedangkan pada saat CFP, AP akan mengirim ContentionFree-Poll (CF-Poll) paket ke setiap klien, sekali dalam satu waktu, untuk memberi klien kesempatan/hak untuk mengirim paket. Dalam hal ini AP bertindak sebagai kordinator. Meskipun hal ini sepertinya memungkinkan untuk manajemen QoS yang lebih baik, PCF tidak mende inisikan kelas lalu lintas data seperti yang umumnya pada sistem QoS yang lain (seperti 802.1p dan DiffServ/ Differentiated service).
Applica on Presenta on Session Transport Network Logical Link Control PCF DCF 802.111997
HCCA EOCA
802.11a 802.11b 802.11g
Dra 802.11n
Gambar 5. MAC Layer OSI pada standar 802.11n 8
buletin16.indb 8
802.11e amandemen meningkatkan DCF dan PCF melalui fungsi kordinasi yang baru yakni Hybrid Coordination Function (HCF). Dalam HCF ada dua metode untuk mengakses channel, hampir sama dengan legacy 802.11 MAC sebelumnya; HCF Controlled Channel Access (HCCA) dan Enhanced Distributed Channel Access (EDCA). Baik EDCA dan HCCA akan mende inisikan Traf ic Categories (TC). Sebagai contoh, email bisa saja ditentukan sebagai low priority class, dan Voice over Wireless LAN (VoWLAN) ditentukan sebagai high priority class. Dengan EDCA maka paket data yang punya high priority akan lebih diutamakan daripada paket yang low priority sedangkan HCCA merupakan fungsi kordinasi yang lebih canggih dan kompleks sehingga QoS dapat dijabarkan dengan tepat. Klien yang sudah QoS-enabled memiliki kemampuan untuk meminta parameter transmisi tertentu (data rate, jitter, dll) yang seharusnya memungkinkan aplikasi seperti VoIP dan video streaming untuk bekerja lebih efektif pada jaringan Wi-Fi. Persyaratan QoS untuk aplikasi video sama dengan aplikasi multimedia lainnya seperti voice dimana delay dan loss-sensitive harus diperhatikan. Pertama, paket video session tersebut harus di-identi ikasi terlebih dahulu sehingga dapat diprioritaskan. Kebanyakan QoS jaringan WLAN biasa bergantung pada IP header tag originalnya dalam mengarahkan trafϔic data, packet per packet, dalam antrian highpriority. Video streaming tidak selalu tiba di jaringan WLAN dengan tag mereka yang utuh, khususnya pada multicast streaming. Pada controller WLAN kelas enterprise sudah terdapat itur untuk mengenali dan mendeteksi paket data video sehingga dapat diprioritaskan trafϔic-nya. Wireless Multimedia Extensions (WME), atau dikenal juga sebagai Wi-Fi Multimedia (WMM), adalah aliansi Wi-Fi Alliance untuk serti ikasi terhadap interoperability diantara perangkat-perangkat wireless LAN, berdasarkan standar IEEE 802.11e. WMM menyediakan itur dasar dari Quality of service (QoS) pada standar IEEE 802.11. WMM akan memprioritaskan lalulintas paket data dalam empat Access Categories (AC) yakni: voice, video, best effort, dan background.
GEBYAR AUTO-ID
8/24/2011 5:15:18 AM
TOPIK WMM mengganti fungsi koordinasi lama Wi-Fi yaitu DCF distributed coordination function untuk transmisi data CSMA/CA wireless frame dengan EDCF, Enhanced Distributed Coordination Function, yang sesuai dengan spesi ikasi WMM versi 1.1 dari Wi-Fi Alliance, yang mende inisikan empat Access Categories (AC_BK, AC_BE, AC_VI, AC_VO) label untuk EDCA, Enhanced Distributed Channel Access parameter yang digunakan pada WMMenabled klien untuk mengontrol berapa lama harus menetapkan TXOP Transmission Opportunity (adalah suatu interval waktu dibatasi selama klien dapat mengirim sebanyak mungkin frame) berdasarkan informasi yang dikirim oleh access point ke klien, dan dimplementasikan sebagai QoS melalui media RF (Radio Frequency). Default EDCA Parameters for each AC AC
Cwmin
Cwmax
AIFSN
Max TXOP
Background (AC_BK)
31
1023
7
0
Best Effort (AC_BE)
31
1023
3
0
Video (AC_VI)
15
31
2
3.008 ms
7
15
2
1.504 ms
15
1023
2
0
Voice (AC_VO) Legacy DCF
Tabel 2. Access Categories (AC) pada WMM
Priority Lowest
Highest Tabel 3.
802.1p Priority
802.1p Designa on
Access Category
1
BK
AC_BK
2
Spare
AC_BK
0
BE
AC_BE
3
EE
AC_BE
4
CL
Video (AC_VI)
5
VI
Video (AC_VI)
6
VO
Voice (AC_VO)
7
NC
Voice (AC_VO)
Prioritas pada 802.1q, Layanan Voice merupakan Highest Priority
Semua perangkat Wi-Fi saat ini, baik yang consumer dan enterprise, sudah support dan compliance WMM yang sudah dimandatkan pada perangkat 802.11n. Tag dalam IP header (802.1p, dengan 8 prioritas yang ditetapkan dalam 802.1D), sudah dipetakan ke dalam empat kategori akses WMM. Video memiliki kategori akses sendiri, di bawah Voice dalam prioritas tetapi di atas Best Effort dan Background.
Parameter dalam QoS Bit-Rate adalah jumlah bit yang dipindahkan atau ditransmisikan antar dua perangkat dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Bit rate sama dengan istilah lain data rate, data transfer rate dan bit time. Latency secara umum adalah periode waktu proses yang dibutuhkan oleh komponen dalam sistem untuk menunggu proses komponen lain dalam sistem yang sama. Latency, adalah waktu yang terbuang atau waktu tunggu. Pada jaringan, adalah waktu yang diperlukan sejumlah paket data untuk berjalan / berproses dari host asal menuju ke host tujuan. Secara bersamaan, latency dan bandwidth akan menunjukkan kapasitas dan kecepatan suatu jaringan. Jitter dide inisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang dapat menyebabkan jitter, diantaranya adalah peningkatan tra ik secara tiba-tiba sehingga menyebabkan penyempitan bandwidth dan menimbulkan antrian. Selain itu kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat menyebabkan jitter. Bandwidth: 1. Lebar pita frekuensi atau panjang gelombang 2. Besar data yang bisa ditransmisikan dalam satuan waktu tertentu. Untuk perangkat digital, bandwidth direpresentasikan dalam bits per second (bps) atau bytes per second. Untuk perangkat analog, bandwidth direpresentasikan dalam cycles per second, atau Hertz (Hz). Throughput adalah besar (jumlah) data yang dipindahkan atau ditransmisikan dari satu tempat ke tempat lain atau dari satu proses ke proses lainnya dalam satuan waktu tertentu, umumnya dalam detik. Data transfer rate disk drive dan jaringan diukur berdasarkan terminologi throughput. Throughput dinyatakan dalam kbps, Mbps dan Gbps. Throughput selalu berkaitan dengan latency. GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 9
9
8/24/2011 5:15:19 AM
TOPIK
Gambar 6. Quality of Srevice (QoS) salah satu kunci keberhasilan dalam penerapan aplikasi video
Jadi ada beberapa kategori tentang bentuk video dan peruntukannya atau penggunaannya yang berbeda-beda khususnya pada jaringan komputer dan nirkabel dalam hal ini, perlu diperhatikan terlebih dahulu sebelum penerapannya apakah: High-bandwidth video vs. low-bandwidth video: video seperti pada YouTube dapat berjalan dengan bandwidth yang cukup rendah, dengan beberapa ratus kbps saja cukup. TV over IP butuh sekitar 1 sampai 8 Mbps untuk yang jenis video high quality, full motion, standard-deϔinition (SD) TV, sedangkan sinyal high-deϔinition (HD) perlu hingga 20 Mbps. Pada jaringan Wi-Fi, koneksi setiap klien masih dalam range bandwith Mbps yang diwakili oleh dari access point 802.11a, b atau g dan tentu saja jenis video ini membutuhkan network tuning yang khusus sebelumnya. Dengan teknologi 802.11n yang telah tersedia saat ini dapat meningkatkan kapasitas access point kekisaran 70+ Mbps, dengan koneksi ini sekarang lebih mudah untuk mengakomodasi kebutuhan akan aplikasi video. Low-latency bounded vs. delay-tolerant. Banyak aplikasi video adalah one-way only: artinya sinyal di-broadcast dari server dan diterima di klien. Bentuk format video mungkin bisa sensitive terhadap variasi dalam delay, tergantung buffer jitter-nya pada saat implementasi di-klien. Delay yang relatif konstan bahkan panjang kadang tidak menjadi masalah. Karena penonton tidak mengetahui apakah sinyal TV-nya delay, karena terjadi kadang-kadang dan ukuran delay dalam beberapa detik saja. Berbeda dengan one-way video, pada video conference interaktif sangat sensitif terhadap end-to-end delay serta jitter. Delay sedikit saja berdampak pada kualitas gambar dan suara yang diterima. Quality of Service (QoS) Teknologi codec saat ini kesalahan dalam paket menyebar, menyebabkan
10
dan error-tolerance. telah sangat canggih, yang kritical dapat terjadinya degradasi
gambar selama beberapa detik, sehingga sangat penting untuk meminimalkan kesalahan yang disebabkan karena faktor jaringan. Beberapa aplikasi video yang dirancang untuk berjalan dengan baik bahkan pada saat koneksi yang kurang baik (noisy) sekalipun, paling tidak, membutuhkan tingkat kesalahan (error rate) yang rendah untuk kinerja yang baik. Jaringan harus memastikan bahwa threshold QoS-nya adalah dalam ambang batas yang telah ditentukan.
Penutup Penerapan aplikasi video sudah sangat dirasakan manfaatnya oleh baik di kalangan enterprise, lembaga pendidikan, dunia medis serta lembaga pemerintahan saat ini, khususnya dengan kehadiran perangkat-perangkat komputer tablet di pasaran yang semakin meluas penerapannya untuk aplikasi multimedia dan komunikasi ditambah pula dengan teknologi wireless infrastruktur yang sudah semakin “mumpuni” untuk mendukung mobilitas dan menunjang e isiensi. Beberapa manfaat yang telah dirasakan seperti: - Sebagai media komunikasi dengan cabang tersebar di berbagai lokasi, komunikasi bukan hanya suara saja namun juga video dengan aplikasi teleconference tentu saja akan semakin interaktif tanpa harus hadir bersamaan dalam satu ruang tentu saja hal demikian meningkatkan e isiensi waktu dan biaya. - Sebagai media pengawasan atau monitoring yang sangat efektif dengan aplikasi video surveillance yang siap 24 jam 7 hari seminggu memantau akti itas yang butuh pengawasan baik didalam maupun diluar ruangan (indoor & outdoor). - Pada lembaga pendidikan sebagai media bahan ajar yang di-distribusi-kan kemudian dapat dibroadcast melalui jaringan intranet/internet sehingga dapat diakses kapanpun, dimanapun oleh para siswa. - Di kalangan medis pun, aplikasi telemedicine mulai banyak diterapkan. Akses pelayanan yang lebih baik dan penghematan biaya dapat dicapai dengan cara membuat dokter dapat memeriksa pasien dari jarak jauh (remote), begitu pula dengan konsultasi dengan dokter spesialis. Hal ini akan mengurangi waktu dan biaya perjalanan untuk membawa pasien ke dokter atau sebaliknya dari dokter ke pasien.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 10
8/24/2011 5:15:21 AM
TOPIK video untuk kualitas gambar, teknik kompresi jika dibutuhkan media penyimpanan menjadi halhal yang perlu diperhatikan dalam implementasi aplikasi video khususnya dengan jaringan nirkabel.
Dan banyak lagi manfaat lainnya bahkan sampai penerapan di rumah sekalipun sangatlah memungkinkan, untuk mencapai objectivitas dari semua manfaat itu tak lepas dari infrakstruktur yang memadai dalam hal ini tentu saja bandwidth jaringan dengan QoS-nya dan multicast, encoding
Approximate bandwidth requirements of various video applicaƟons Video format
Picture format
Applica on
Approximate bit -rate for different codecs Mo on - JPEG
MPEG - 4 Part 2
H.264
¼ CIF
176 x 120i, 30fps (NTSC)
Lower -quality NTSC/PAL analog for surveillance video
260 kbps
85 kbps
50 kbps
CIF
352 x 240i 30fps (NTSC)
Full -quality NTSC/PAL analog TV signal
520 kbps
170 kbps
110 kbps
Low - rate digital video
176x144,10 – 15 fps
Internet video on smartphone screens
100 – 200 kbps
50 – 100 kbps
SD - TV
480i
‘talking head’ lowmo on, digital TV e.g . video conferencing
1 – 2 Mbps
700 – 900 Mbps
DVD - TV
480i; 640x480, 24p fps
movie -quality digital TV (480i)
2 – 4 Mbps
1.5 – 2 Mbps
HD - TV
720p, 1080i; 1920x1080, 24p fps
e.g. Blu- ray signals with full mo on (720p,1080i)
12 – 20 Mbps
5 – 10 Mbps
Tabel 4. Rata-rata kebutuhan bandwith pada beberapa video format
Campus video services and their WLAN requirements Service
Bandwidth (H.264 codec)
One-way or bidirec onal over the WLAN
End -to-end delay tolerance (including network and codec)
Number of channels (unique signals) available
Simultaneous viewers per channel per access point
Cable TV
1 – 4 Mbps (SD) 6 – 10 Mbps (HD)
One-way, downlink only
Channel changing affected a er 300 msec
20 - 200
Occasionally
Live event video streaming
1 – 4 Mbps (SD)
One-way, downlink only
300 msec target
1
Yes !
Surveillance video
500 kbps – 2 Mbps
One-way, uplink or downlink
500 msec target
1 – 50 cameras
Seldom
Interac ve video conferencing
1 -2 Mbps (SD for room - scale)
Two-way
150 - 200 msec
Typically 1 – 5 groups
No
On-demand video
1 – 4 Mbps (SD) 6 – 10 Mbps (HD)
One-way, downlink only
300 msec target
Hundreds
No
Tabel 5. Rata-rata kebutuhan bandwidth pada jaringan WLAN pada beberapa aplikasi video
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 11
11
8/24/2011 5:15:22 AM
TOPIK
CCTV Pemakaian CCTV pada saat ini semakin menjamur disebabkan oleh kebutuhan pasar karena manfaatnya sangat dirasakan oleh customer dan harga yang rela ve terjangkau, meskipun sebagian penggunaan CCTV pada saat ini masih analog belum berbasis teknologi video IP. Pen ng untuk dicatat bahwa solusi CCTV analog masih sangat efek f terutama yang dengan anggaran terbatas. Tapi hal itu dak berar Anda dak dapat menggunakan kamera analog untuk dikontrol oleh pusat yang berbasis IP, karena cukup dengan hanya menggunakan encoder video IP, CCTV analog dapat menjadi digital dalam transmisi datanya.
I. PengerƟan CCTV CCTV (Closed Circuit Television) adalah suatu alat yang yang dapat mengirimkan data berupa video melalui transmisi kabel coaxial,FO atau UTP bahkan tanpa kabel ke lokasi tertentu untuk dimonitor, direkam, atau untuk dianalisa. Trend saat ini penggunaan CCTV sudah mengarah ke IP network camera (IP CCTV), walaupun dibeberapa tempat masih ada yang menggunakan analog karena disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi pengguna. Jadi CCTV (Close Circuit Television) berfungsi untuk memonitor suatu ruangan melalui layar televisi / monitor, dengan menampilkan gambar dari kamera yang dipasang di se ap ruangan ( biasanya tersembunyi ) yang diinginkan oleh bagian keamanan atau yang berkepen ngan. Sistem kamera dan TV ini terbatas pada gedung tersebut ( closed ). Semua kegiatan di dalamnya dapat dimonitor di suatu ruangan atau secara remote. CCTV ini dapat bekerja selam 24 jam atau sesuai dengan kebutuhan, se ap gambar yang direkam dapat ditayang-ulang pada waktu dan posisi yang diinginkan oleh operator.
II. Teknologi CCTV Teknologi CCTV sebenarnya sudah ada sejak 1940 an sejalan dengan perkembangan kamera pada umumnya, akan tetapi baru
12
tahun 1970 an kamera digunakan untuk aplikasi sekuri . Pada awalnya teknologi CCTV ini mengalami proses trial and error dalam implementasinya di area sekuri dan pengintaian, tetapi dengan semakin berkembangnya teknologi kamera dari segi fungsi, ukuran lensa, resolusi dan format penyimpanan teknologi ini maka semakin mature dan sangat diterima oleh pasar karena benefitnya sangat dirasakan oleh pengguna juga karena lintas sektor aplikasi dan harganya yang semakin terjangkau. Teknologi kamera CCTV dapat di kategorikan sebagai berikut : 1. Kamera Biasa, hanya menangkap gambar sesuai dengan yang di terima oleh CMOS (sensor kamera yang berfungsi menangkap gambar) 2. Thermal kamera, berfungsi untuk mendapatkan gambar dari suhu object. 3. Infra Red Kamera, berfungsi untuk mendapatkan object dari ruangan yang sangat gelap.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 12
8/24/2011 5:15:23 AM
TOPIK Dari sisi kategori bentuk CCTV dapat dibagi menjadi 2 macam, pertama CCTV yang berbentuk fixed (posisi kamera dak berubah-ubah) lihat gambar dibawah ini :
Gambar 1. Fixed Camera
monitor, alat penyimpanan serta so ware yang berperan pen ng dalam suatu system CCTV. Elemen-elemen tersebut adalah : III. A. Kamera (alat yang dapat menangkap objek ) Kamera adalah adalah alat utama dalam video survelence system, karena kamera inilah yang berfungsi menangkap objek yang akan dipancar teruskan ke media transmisi lewat kabel atau nirkabel yang kemudian direkam ke sebuah DVR (Digital Video Recorder) untuk disimpan dalam beberapa waktu tertentu sebelum akhirnya dihapus dalam periode tertentu pula. Menentukan pilihan kamera daklah mudah karena berbagai per mbangan harus diperhitungkan agar biaya yang dikeluarkan tepat sasaran. Berikut kami jelaskan beberapa faktor yang perlu diper mbangkan dalam memilih kamera: 1. Kualitas Gambar
yang kedua adalah berbentuk PTZ yaitu kamera yang dapat digerakkan ke kiri dan ke kanan juga kebawah dan keatas serta memiliki kemampuan untuk Zoom (pembesaran) sasaran object dengan kelipatan berkali-kali.
Gambar 2. PTZ Camera
Dengan adanya CCTV, kita dapat memantau kantor, pabrik, jalan, kan n atau daerah tertentu dari rumah dengan sangat mudah lewat monitor atau handphone.
III. Elemen-elemen CCTV Keberhasilan system CCTV ditentukan oleh kwalitas dari elemen-elemen yang mendukung system tersebut dan kamera adalah salah satunya, elemen yang lain contohnya media transmisi,
Kualitas gambar adalah hal yang paling pen ng untuk diper mbangkan, karena yang menentukan object dapat dilihat secara jernih atau buramnya ditentukan oleh gambar tersebut. Pilihlah Kamera yang memiliki ngkat resolusi yang cukup baik misalnya 1024 x 640. Rincian gambar dari kamera CCTV analog biasanya disampaikan dalam bentuk pengukuran yang disebut TVL (atau TV Lines). Bayangkan gambar video yang terdiri dari garis horizontal ak f, garis-garis ini dikirim ke perangkat monitor atau perekam dalam dua bidang off-set. Satu bidang berisi garis genap sedangkan yang lainnya berisi ganjil. Kita dapat melihat gambaran yang lengkap karena garis perpaduan antara horisoltal dan horizontal tersebut. Karena gambar memiliki rasio aspek 3x4 maka anda dapat mengukur dalam 3 / 4 dari lebar gambar yang menentukan TVL resolusi horizontal. Secara umum, standar kamera CCTV menawarkan resolusi TVL sekitar 380, sedangkan resolusi nggi kamera 540 TVL. 2. Purna Jual Harus dipas kan anda dak membuat kesalahan dengan membeli sebuah CCTV yang dirancang untuk sesekali penggunaaan jika anda berencana untuk menjalankan CCTV dengan intensitas penggunaan yang nggi. Periksalah merk dan jaminan purna jual untuk memas kan peralatan dalam keadaan baik. Pas kan juga ada garansi yang sah dari supplier yang melipu spare parts dan service untuk satu atau dua tahun kedepan, dan tentunya tergantung juga pada kebijakan produsen. 3. SekuriƟ Jika anda memerlukan CCTV yang juga digunakan untuk menyimpan video dan harus aman, carilah CCTV digital GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 13
13
8/24/2011 5:15:24 AM
TOPIK (IP), yang mana CCTV jenis ini dalam transmisi datanya sudah menggunakan IP Protokol, dan kita dapat menggunakan protokol sekuri IP ini dalam mengamankan format video yang di lewatkan pada kabel atau wireless, berbeda dengan CCTV yang analog sekuri nya masih terbatas. Bahkan saat ini Sekuri kamera sudah ada yang mengggunakan IPS (Intrusion Preven on System). Secara singkat IPS dapat dijelaskan sebagai perangkat yang memadukan antara fungsi Firewall (analoginya adalah satpam) dan sistem deteksi intrusi atau IDS (analoginya adalah CCTV). Beberapa vendor juga mengintegrasikan fitur an virus atau an worm ke dalam IPS-nya. Teknologi ini menjadi hangat belakangan ini, karena menjanjikan fungsi deteksi dan proteksi yang dapat dilakukan secara bersamaan dan otoma s. Sehingga suatu intrusi dapat dicegah di awal, sebelum menyebabkan kerusakan sistem. Beberapa vendor terkenal seper Aruba, Motorola, Cisco, Symantec, telah menawarkan teknologi ini.
III.C. Monitor Pada era CCTV yang masih tradi onal, operator CCTV biasanya melihat hasil dari kamera pantaunya di pusat monitoring CCTV (TMC – Traffic Management Control misalnya) dan operator tersebut akan melihat banyak layar monitor seper halnya layar TV, dapat kita bayangkan kebutuhan ruangan dan kerumitannya jika hal ini masih digunakan. Akan tetapi saat ini seorang operator dapat memantau 64 kamera bahkan lebih dalam satu layar monitor secara bersamaan dan tentunya dengan bantuan so ware dan LCD TV yang memiliki resolusi nggi, bandingkan Gambar 3 dan 4 dibawah ini, gambar 3 adalah satu CCTV satu monitor sedangkan gambar 4 adalah satu monitor dapat menampilkan beberapa CCTV.
III.B. Infrastruktur CCTV dak dapat berdiri sendiri tanpa media lain dalam mentransmisikan gambarnya ke monitor atau media penyimpanan, beberapa media transmisi yang sudah banyak dikenal untuk mengirim signal dari kamera adalah : a.
Kabel Coaxial
Gambar 3. CCTV Control Room
b. Kabel FO ditambah converter
c.
Kabel UTP
d. Wireless (lewat Access Point).
14
Gambar 4. CCTV SoŌware Monitoring
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 14
8/24/2011 5:15:25 AM
TOPIK III.D. DVR (Digital Video Recorder)
g.
Kebanyakan CCTV yang sudah modern menggabungkan storage (perekam) dalam suatu network, dak seper sebelumnya satu kamera satu recorder. Hal ini dimaksudkan untuk kemudahan dan sentralisasi monitoring dalam penyimpanan data berupa video, juga dimaksudkan untuk kemudahan setup dan konfigurasi dari kamera yang tersebar di berbagai tempat. DVR, selain difungsikan sebagai alat perekam DVR juga memiliki benefit diantaranya : dapat mengkonversi data dari analog ke digital, mengkonversi format dari Mo on JPEG, MPEG-4, dan H.264 ke standard format video, menghemat kapasitas dari storage, mempermudah pencarian data video, mempermudah user atau operator untuk melakukan streaming, pengulangan video lewat network bahkan melakukan remote untuk melihat video di lokasi manapun.
Gambar 5. DVR
h. Hot Spot Monitoring i.
Mul size screen
j.
Drag-and-drop Opera on (Camera Switching)
k.
Playback Control and Data Export dan sebagainya.
IV. Manfaat CCTV Dibawah ini adalah beberafa manfaat atau benefit yang dapat kita rasakan jika kita menerapkan CCTV di lingkungan kita sesuai kebutuhan : •
Kita dapat memantau dan merekam segala bentuk ak fitas yang terjadi di lokasi dari jarak jauh dari mana saja, tanpa batasan jarak melalui koneksi internet.
•
Dengan menggunakan CCTV kita juga dapat memantau dan merekam segala bentuk ak fitas yang terjadi dari luar lokasi dengan menggunakan PDA, laptop atau PC secara real me dari mana saja dan kapan saja.
•
Rekam dan simpan hasil monitoring secara otoma s kedalam hard disk dari rekaman selama full 24 jam atau hasil rekaman mo on detec on (merekam hanya jika ada gerakan yag terjadi pada daerah yang dipantau).
•
Dapat berfungsi sebagai alarm, yang akan membunyikan suara (misalnya : sirene ) atau mendial no telp atau Handphone secara otoma s pada saat ada kejadian yang dak dikehendaki, jadi bukan hanya sebagai alat pantau untuk mengawasi saja, CCTV ini sekaligus berfungsi ganda memproteksi dan melindungi asset serta tempat kita dari ancaman kejahatan.
•
Dengan mengkombinasi fungsi -fungsi mo on detect, alarm dial, serta inrecording, maka kita dak harus terus menerus mengawasi camera CCTV kita. Semua hasil monitor akan tersimpan di komputer dan jika ada kejadian yang dak dikehendaki kita akan dihubungi secara otoma s pada saat itu juga.
•
Sebaliknya kita juga dapat mengawasi keadaan rumah dari kantor. Dan kita tetap bekerja, karena bisa mengawasi mereka se ap saat.
III.E. SoŌware Yang dimaksud dengan so ware CCTV adalah suatu perangkat lunak yang mampu mengontrol beberapa CCTV dalam satu layar secara bersamaan dan dapat juga diintegrasikan dengan server penyimpanan video. Sofware ini di pakai untuk CCTV yang merekam secara Online, karena ada juga CCTV yang pengoperasiannya ”live” dak direkam karena hanya menampilkan object yang dipantau kemudian ditampilkan di layar TV saja. Sofware untuk kemampuan: a.
CCTV
biasanya
memiliki
Dapat mengintegrasikan analog CCTV dan Digital CCTV
b. Tidak dibatasi oleh merek CCTV tertentu c.
Face detec on
d. Manual Zoom e. Tracking Object f.
Dapat diintegrasikan dengan alarm
Dapat mengirim alert ke alat telekomunikasi external misalnya email atau Handphone.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 15
15
8/24/2011 5:15:26 AM
TOPIK •
Mendapatkan buk oten k jika terjadi peris wa yang dak dikehendaki.
•
Mengawasi dan memproteksi asset berharga, karena CCTV dapat difungsikan sebagai alarm yang “cerdas”.
V. Memilih CCTV Untuk memilih CCTV tentunya harus ada planning terlebih dahulu apa sebenarnya kebutuhan kita baru kemudian tentukan spesifikasi, model dan merk yang tentunya disesuaikan dengan anggaran. Diantara per mbangan yang perlu difokuskan adalah : a.
Tentukan output diinginkan
resolusi
video
Jarak CCTV dan pusat monitoring apakah masih dapat menggunakan kabel ? jika dak, gunakan CCTV yang sudah support wireless.
d. Perlukah CCTV yang memiliki fitur lebih ? misalnya thermal atau Infra Red . e.
VII.
Accessories
yang
b. Tentukan lokasi yang akan dipantau indoor atau outdoor. c.
Gambar 6. Aplikasi CCTV
Pemakaian accessories pada CCTV digunakan sebagai pelengkap sesuai dengan fungsi dari accessories itu sendiri misalnya Housing sebagai pelindung CCTV dari terik matahari atau Moun ng sebagai dudukan CCTV agar lebih presisi pada saat Installasi. Accessories yang ada di pasaran untuk CCTV adalah sebagai berikut: 1. Housing
Jika menginginkan CCTV dengan kwalitas umur yang panjang gunakan CCTV yang kelasnya diperuntukkan untuk enterprise
VI. Applikasi CCTV Sebenarnya CCTV adalah alat yang dapat digunakan lintas aplikasi dak perduli apakah untuk sekuri atau monioring, selama daerah tersebut dibutuhkan adanya pemantauan, maka CCTV sudah dapat di install di area tersebut, beberapa aplikasi CCTV yang umum.
2. Moun ng
3. Joys ck
A. Bank B. Pabrik C. Retail D. Gudang E.
Pendidikan
F.
Rumah Sakit
4. Lensa
G. Kilang Minyak H. Lapangan Parkir I. 16
Ruang tunggu, dan sebagainya GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 16
8/24/2011 5:15:26 AM
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 17
17
8/24/2011 5:15:27 AM
IMPLEMENTASI di LAPANGAN
Engineer PT. Solusi Periferal sedang melakukan instalasi dan seƫng iniƟalisasi setup di sebuah perusahaan mulƟmedia terkemuka di Indonesia.
Instalasi Access Point Aruba AP93 yang di kontrol oleh Aruba Controler 3200
18
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 18
8/24/2011 5:15:29 AM
TOPIK
IP Telephony P
ada jaringan suara konvesional pesawat telepon langsung terhubung dengan PABX (Privat Automated Branch exchange) atau jika milik TELKOM terhubung langsung dengan STO (Sentral telepon Otomat) terdekat. Dalam STO ini ada da ar nomor-nomor telepon yang disusun secara ber ngkat sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau menghubungi rekan yang lain maka tuts pesawat telepon yang ditekan akan menginformasikan lokasi yang dituju melalui nada-nada DTMF, kemudian jaringan akan secara otoma s menghubungkan kedua k tersebut. Bentuk paling sederhana dalam sistem VoIP adalah dua buah komputer terhubung dengan internet. Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon. Dengan dukungan perangkat lunak khusus, kedua pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain. Bentuk hubungan tersebut bisa dalam bentuk pertukaran file, suara, gambar. Penekanan utama untuk dalam VoIP adalah hubungan keduanya dalam bentuk suara. Jika kedua lokasi terhubung dengan jarak yang cukup jauh (antar kota, antar negara) maka bisa dilihat keuntungan dari segi biaya. Kedua pihak hanya cukup membayar biaya pulsa internet saja, yang biasanya akan lebih murah daripada biaya pulsa telepon sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) atau internasional (SLI).
Pada perkembangannya, sistem koneksi VoIP mengalami evolusi. Bentuk peralatan pun berkembang, dak hanya berbentuk komputer yang saling berhubungan, tetapi peralatan lain seper pesawat telepon biasa terhubung dengan jaringan VoIP (Menggunakan VoIP gateway) Jaringan data digital dengan gateway untuk VoIP memungkinkan berhubungan dengan PABX atau jaringan analog telepon biasa. Komunikasi antara komputer dengan pesawat (extension) di kantor adalah memungkinkan. Bentuk komunikasi bukan cuma suara saja.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 19
19
8/24/2011 5:15:38 AM
TOPIK Bisa berbentuk tulisan (cha ng) atau jika jaringannya cukup besar bisa dipakai untuk Video Conference. Dalam bentuk yang lebih lanjut komunikasi ini lebih dikenal dengan IP Telephony yang merupakan komunikasi bentuk mul media sebagai kelanjutan bentuk komunkasi suara (VoIP). Keluwesan dari VoIP dalam bentuk jaringan, peralatan dan media komunikasinya membuat VoIP menjadi cepat popular di masyarakat umum. Khusus untuk VoIP bentuk primi f dari jaringan adalah PC ke PC. Dengan memakai PC yang ada soundcardnya dan terhubung dengan jaringan maka sudah bisa dilakukan kegiatan VoIP. Perkembangan berikutnya adalah penggabungan jaringan PABX dengan jaringan VoIP. Disini dibutuhkan VoIP gateway. Gambarannya adalah lawan bicara menggunakan komputer untuk menghubungi sebuah office yang mempunyai VoIP gateway. Pengembangan lebih jauh dari konfigurasi ini berbentuk penggabungan PABX antara dua lokasi dengan menggunakan jaringan VoIP. Tidak terlalu dipedulikan bentuk jaringan selama memakai protocol TCP/IP maka kedua lokasi bisa saling berhubungan. Yang paling komplek adalah bentuk jaringan yang menggunakan semua kemungkinan yang ada dengan berbagai macam bentuk jaringan yang tersedia. Dibutuhkan sedikit tambahan keahlian untuk bentuk jaringan yang komplek seper itu. Pada awalnya bentuk jaringan adalah tertutup antar lokasi untuk penggunaan sendiri (Interm, Privat). Bentuk jaringan VoIP kemudian berkembang lebih komplek. Untuk penggunaan antar cabang pada komunikasi internal, VoIP digunakan sebagai penyambung antar PABX. Perkembangan selanjutnya tertutup tetapi telah memakai internet sebagai bentuk komunikasi antara kantor tersebut. Tingkat lebih lanjut adalah penggabungan antar jaringan. Dengan segala perkembangannya maka saat ini telah dibuat ngkatan (hirarky) dari jaringan VoIP.
fitur yang dapat memudahkan penggunanya. Skype juga dilengkapi dengan SkypeOut dan SkypeIn yang memungkinkan pengguna Skype untuk berhubungan dengan pengguna telepon konvensional dan telepon genggam. Skype menggunakan protokol HTTP untuk berkomunikasi dengan Skype server untuk oten kasi username/password dan registrasi dengan Skype directory server. Versi modifikasi dari protokol HTTP digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama Skype client. Keuntungan yang dimiliki aplikasi ini adalah tersedianya layanan keamanan dalam pentransmisian data yang berupa suara. Layanan keamanan yang diberikan adalah sebagai berikut : • PRIVACY Skype menggunakan AES (Advanced Encryp on Standard) 256-bit untuk proses enkripsi, sedangkan untuk proses pertukaran kunci (key exchange) simetriknya menggunakan RSA 1024-bit. Public key pengguna akan diser fikasi oleh Skype server pada saat login dengan menggunakan ser fikat RSA 1536 atau 2048-bit. Skype secara otoma s akan mengenkripsi semua data sebelum ditransmisikan melalui internet. • AUTHENTICATION Se ap pengguna Skype memiliki sebuah username dan sebuah password. Dan se ap username memiliki sebuah alamat e-mail yang teregistrasi. Untuk masuk ke sistem Skype, pengguna harus menyertakan pasangan username dan passwordnya. Jika pengguna lupa password tersebut maka Skype akan mengubahnya dan mengirimkan password yang baru ke alamat e-mail pengguna yang sudah teregistrasi. Pendekatan ini dikenal dengan E-mail Based Iden fica on and Authen ca on. Dikarenakan Skype merupakan sistem komunikasi suara maka se ap penggunanya dapat secara langsung mengiden fikasi lawan bicaranya melalui suaranya.
Aplikasi VoIP dan Keamanannya Salah satu aplikasi VoIP yang tersedia adalah Skype. Skype adalah ’’so ware’’ aplikasi komunikasi suara berbasis IP melalui internet antara sesama pengguna Skype. Pada saat menggunakan Skype maka pengguna Skype yang sedang online akan mencari pengguna Skype lainnya lalu mulai membangun jaringan untuk menemukan penggunapengguna lainnya. Skype memiliki berbagai macam 20
Keuntungan VoIP •
Biaya lebih rendah untuk sambungan langsung jarak jauh. Penekanan utama dari VoIP adalah biaya. Dengan dua lokasi yang terhubung dengan internet maka biaya percakapan menjadi sangat rendah.
•
Memanfaatkan infrastruktur jaringan data yang sudah ada untuk suara. Berguna jika perusahaan
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 20
8/24/2011 5:15:39 AM
TOPIK sudah mempunyai jaringan. Jika memungkinkan jaringan yang ada bisa dibangun jaringan VoIP dengan mudah. Tidak diperlukan tambahan biaya bulanan untuk penambahan komunikasi suara. •
Penggunaan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Dengan majunya teknologi penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8kbps bandwidth.
•
Memungkinkan digabung dengan jaringan telepon lokal yang sudah ada. Dengan adanya gateway bentuk jaringan VoIP bisa disambungkan dengan PABX yang ada dikantor. Komunikasi antar kantor bisa menggunakan pesawat telepon biasa.
•
Berbagai bentuk jaringan VoIP bisa digabungkan menjadi jaringan yang besar. Contoh di Indonesia adalah VoIP Rakyat.
•
Variasi penggunaan peralatan yang ada, misal dari PC sambung ke telepon biasa, IP phone handset.
•
Kualitas suara bisa lebih jernih dari jaringan PSTN, jika menggunakan kompresi suara yang baik dan QoS yang baik pula. Jika anda menggunakan Wireless Switch yang didukung oleh protokol QoS, maka anda bisa mendapatkan kualitas suara yang baik.
Komunitas VoIP Komunitas pengguna / pengembang VoIP di masyarakat, berkembang di tahun 2000. Komunitas awal pengguna / pengembang VoIP adalah “VoIP Merdeka”. ”VoIP Merdeka” (VM) dicetuskan oleh Onno W. Purbo. Teknologi yang digunakan oleh ”VoIP Merdeka” (VM) adalah H.323 yang merupakan teknologi awal VoIP. Sentral VoIP Merdeka di hos ng di Indonesia Internet Exchange (IIX) atas dukungan beberapa ISP dan Asossiasi Penyelenggara Jaringan Internet (APJII). Kode area ”VoIP Merdeka” pada saat itu secara aklamasi ditentukan menjadi 6288, tentunya tanpa memperoleh restu dari pemerintah. Di tahun 2005, Anton Raharja dkk dari ICT Center Jakarta mulai mengembangkan VoIP jenis baru berbasis Session Ini a on Protocol (SIP). Teknologi SIP merupakan teknologi penggan H.323 yang sulit menembus proxy server. Di tahun 2006, infrastruktur VoIP SIP dikenal sebagai VoIP Rakyat.
Kualitas suara Kualitas suara VoIP dipengaruhi oleh beberapa parameter yaitu kapasitas bandwidth, ngkat hilang paket dan waktu tunda yang terjadi di dalam jaringan. Kapasitas bandwidth adalah ketersediaan sumber daya jaringan dalam bentuk lebar pita yang digunakan untuk mentransmisikan data paket. Tingkat hilang paket adalah parameter yang menyatakan besarnya laju kesalahan yang terjadi sepanjang jalur pengiriman data paket dari pengirim ke penerima. Waktu tunda adalah parameter yang menyatakan rentang waktu yang diperlukan untuk mengirimkan paket dari pengirim ke penerima.
Kesimpulan
D
engan segala potensi yang ada terutama sekali biaya yang rela f murah untuk percakapan jarak jauh, VoIP sangat berpotensi dikembangkan. Paradigma bahwa PSTN adalah in dari jaringan suara harus diubah bahwa telepon analog biasa adalah bagian dari IP Telephony, yang mengakibatkan perkembangan IPTelePhony akan jauh berkembang dengan pesat dibandingkan telepon analog biasa. Memanfaatkan idle bandwidth. Jika perusahaan sudah mempunyai jaringan antar cabang VoIP dapat digunakan tanpa menambah biaya jaringan. Tergantung dari system yang mau dipakai, jika hanya antar PC maka dak ada investasi tambahan untuk membuat jaringan VoIP. Investasi tambahan yang akan muncul jika jaringan VoIP ini digabung dengan PABX. Perkembangan VoIP akan makin berkembang menjadi IP Telephony, suatu bentuk komunikasi mulƟmedia.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 21
21
8/24/2011 5:15:39 AM
PRODUCT HIGHLIGHT
ARUBA RAPǧ2WG ACCESS POINT KEY FEATURES AND BENEFITS:
Ideal for small branch offices and home teleworkers, the single-radio 802.11b/g RAP-2WG Remote Access Point offers wired and wireless network access. Featuring two 10/100BASE-T Ethernet ports, the RAP-2WG also provides iden ty-based access control, policybased forwarding, air monitoring and wireless intrusion protec on across the 2.4-GHz band. The RAP-2WG works in conjunc on with Aruba Mobility Controllers to deliver high-speed, secure network services to remote loca ons. Opera ng over any available WAN or LAN transport connec on, it is provisioned automa cally without IT assistance.
• ApplicaƟon; Remote office, home office, retail branch, remote learning, and fixed telecommuter. Indoor applica ons.
• 802.11g Radio SpecificaƟons; OperaƟng Frequency: 2.400GHz - 2.4835GHz Available Channels: Mobility controller managed, dependent upon configured regulatory domain ModulaƟon: Orthogonal Frequency Division Mul plexing (OFDM) Transmit Power: Configurable in increments of 0.5 dBm AssociaƟon Rates (Mbps): 54, 48, 36, 24, 18, 12, 9, 6 with automa c fallback
• Wired OperaƟng Mode; 10/100 Ethernet; User authen ca on - 802.1X, Cap ve Portal, Mac Authen ca on, or Open Access Policy based forwarding for local resource access • Wireless OperaƟng Mode; 802.11b/g WLAN or 802.11b/g Air Monitor
• Dimensions / Weight; (excluding antenna): 2.8” x 3.9” x 1.0” (70 mm x 100 mm x 26 mm) / (90g)
• 802.11b Radio SpecificaƟons; OperaƟng Frequency: 2.400GHz - 2.4835GHz Available Channels: Mobility controller managed, dependent upon configured regulatory domain ModulaƟon: Direct-Sequence Spread-Spectrum (DSSS) Transmit Power: Configurable in increments of 0.5 dBm AssociaƟon Rates (Mbps): 11, 5.5, 2, 1 with automa c fallback
• Interfaces o Network: 2 x 10/100Base-T Ethernet (RJ45), auto-sensing link speed and MDI/MDX o Antenna: 1 x Antenna port RP-SMA o Power: 1 x DC power connector o Other: 1 x reset bu on (resets device to factory defaults)
ARUBA RAPǧ5WN ACCESS POINT Ideal for mul -user branch offices and home-teleworker power users, the single-radio 802.11n RAP-5WN Remote Access Point offers wired and wireless network access. In addi on to iden ty-based access control and policy-based forwarding, the RAP-5WN provides air monitoring and wireless intrusion protec on across the 2.4- and 5-GHz bands. It also features one 10/100/1000BASE-T port, four 10/100BASE-T ports that can each be configured with a unique set of policies, and a USB port for backup WAN connec vity across 3G networks. The RAP-5WN works in conjunc on with Aruba Mobility Controllers to deliver high-speed, secure network services to remote loca ons. Opera ng over any available WAN or LAN transport connec on, it can be deployed, monitored, and controlled without IT assistance.
22
KEY FEATURES AND BENEFITS: •
ApplicaƟon; High-performance, wired ethernet, remote branch office & fixed teleworker applica ons, high-performance SecureJack ports, indoor use.
•
OperaƟng Mode; 810/100 Ethernet; User authen ca on - 802.1X, Cap ve Portal, Mac Authen ca on, or Open Access; Policy based forwarding for local resource access
•
Wireless OperaƟng Mode; 802.11b/g/n WLAN
•
Dimensions / Weight; 6.9” x 9.5” x 1.4” (175 mm x 240 mm x 35 mm / 450 grams
•
Interfaces: o Network: 1 x 10/100/1000Base-T Ethernet (RJ45), Auto-sensing link speed and MDI/MDX, 4 x 10/100Base-T Ethernet (RJ45), Auto-sensing link speed and MDI/MDX o Power: 1 x DC power connector o USB: 1 x USB 2.0 (type A connector)
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 22
8/24/2011 5:15:42 AM
PRODUCT HIGHLIGHT
AP 6511 802.11N WALLPLATE ACCESS POINT Series Mobile Computers The AP 6511 is expressly designed for one of the most challenging wireless LAN environments – dormitory and hotel guest rooms. Standard service personnel can install the AP 6511 in minutes, not hours, using existing category 5 or 6 cabling already in the walls. The installation is predictable and repeatable – two key reasons the AP 6511 will dramatically lower the installation time and cost of a room wireless LAN. The AP’s sleek ‘hide in sight’ design and minute size match the décor of any room. The AP 6511 includes intelligent self-optimizing Controller AP code, which allows a small property to gain the benefits of a central controller – automatic adoption, central configuration and status, and automatic RF management - without the cost of a dedicated RF switch. For larger properties and facilities, the AP 6511 can be managed by Motorola’s Wi-NG-based RF switches for very high scalability and seamless integration with other indoor and outdoor 802.11n access points.
KEY FEATURES AND BENEFITS: Dual band Support Operates in either 2.4 Ghz and 5.0 Ghz frequency bands to support 802.11b/g/n or 802.11a/n wireless LANs. Internal antennas with 2x2 MIMO radio Dual 3.5dBi gain antennas and 2x2 MIMO technology extend the performance and range for legacy and new 802.11n clients Mobility Supports fast, secure roaming and rate scaling. Pre-emptive roaming and load balancing are supported when connected to an RF Switch to increase reliability and network resilience. Security This unique multi-purpose device can execute and enforce the IDS/IPS security policies configured in the Motorola wireless switch, and can also be utilized as a 24x7 dedicated sensor with Wireless IPS from Motorola AirDefense solutions. Application Support Supports WMM-UAPSD and SIP Call Admission Control, for optimized VoWLAN performance, as well as video streaming and data throughput for 802.11 a/b/g/n clients.
Sleek form factor Designed to ‘hide in sight’ over any standard Cat5/6 structured wiring plate. The LEDs can be disabled by administrator command to further blend and disappear on the wall. There are no WiFi or WLAN markings so the unit is discreet and subtle. Modular Industrial Design The mounting bracket features six unique hole patterns to match most any telecom plate worldwide. A keystone snap-in port provides a fast method to connect any secondary cabling behind the wall to the AP. If the snap-in port is not used for a secondary cable, it can be dedicated as a switched Fast Ethernet port. To further add modularity and flexibility in network design, a three port Fast Ethernet Module can be field installed via a snap-in access port. • Voice, Locationing, Hot Spot Access The AP 6511 supports voice over wireless LAN (VoWLAN) services, such as QoS, which ensures tollquality even with many simultaneous VoWLAN calls on a single access point. Locationing services over 802.11 provide the ability to locate and track people or assets, and even to control access to the network or applications. In addition, the wireless hotspot provides a walled garden and forced portal page.
KEY FEATURES AND BENEFITS:
DOLPHIN 6000 SCANPHONE Series Mobile Computers
Ultra-Lightweight Pocket-Sized Design: Provides instinctive data entry and comfortable single-handed use in a compact form factor Durable Construction: Minimizes device repair and replacement costs with an IP54-rated design tested to withstand four feet drops to concrete Real-Time Wireless Communication: Incorporates integrated GSM/GPRS cellular, WiFi, Bluetooth and GPS technologies, allowing real-time communications, access to critical data, and use of location-based services— wherever business is conducted Versatile Data Collection: Features an integrated 1D scan engine, a 3 MP color camera and a 2.8 inch color display, allowing manual processes to be automated
Today’s mobile workers require real-time communications and access to critical business data to make informed decisions at the point of customer service. Many of these information workers utilize multiple devices—such as smartphones, VoIP phones, two-way radios, laptop or tablet computers, AGPS navigation systems, and bar code scanners—throughout the day. Honeywell’s Dolphin® 6000 Scanphone converges the functionality of these devices into a single, durable, and affordable pocket-sized device.
Optimized Voice Technology: Eliminates the need for workers to carry a separate phone by providing speaker phone functionality and the ability to connect to a Bluetooth headset during calls Remote MasterMind® Ready: Reduces total cost of ownership by providing a turnkey remote device management solution that easily manages and tracks usage of installed devices Service Made Simple™ Service Plans: Offers comprehensive, hassle-free protection on the device investment for up to three years after purchase, lowering the total cost of ownership.
VOYAGER 1250G Honeywell Laser Scanner Honeywell’s Voyager 1250g single-line laser scanner provides a superior out-of-box experience and aggressive reading of linear bar codes, including those up to 23 inches away. For users that require hands-free scanning, the easy-to-assemble Voyager 1250g stand increases throughput by incorporating automatic in-stand detection.
KEY FEATURES AND BENEFITS: Ease of use: Simplify set up with quick and easy stand assembly; ergonomic design reduces user fatigue in scan-intensive applications. Increases throughput: Extended depth of field makes an easy task of scanning out-of-reach items; provides true object detection and automatic in-stand detection and configuration. Remote MasterMind: Lowers total cost of ownership by up to 60% by reducing technician travel time and expenses; scanner updates and diagnostics are able to be performed by one person in a single location.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 23
23
8/24/2011 5:15:43 AM
CORPORATE INFO
ARUBA CAMP TRAINING Puncak - Bogor, 12-15 Juli 2011 Irvan Kurniawan, Ardy, Api Agape dan Liem Sony mengiku ARUBA Camp training di daerah Puncak pada tanggal 12-15 Juli 2011. Kegiatan ini diiku sebagai syarat bagi parter untuk mendapatkan ser fikasi ACMA (ARUBA CERTIFIED MOBILITY ASSOCIATE) dari Principal Aruba
HASP TRAINING Singapore, 18-20 Juli 2011
24
Pada tanggal 18 - 20 Juli 2011 Honeywell mengadakan Training HASP program (Honeywell Authorized Service Partner) yang berlangsung di Honeywell Scanning & Mobility (HSM) 17 Changi Business Park Central 1, Singapore. Engineer kami yang ikut serta dalam training ini Edward Nawar dan Ari PraseƟa.
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 24
8/24/2011 5:15:47 AM
CORPORATE INFO
INTERMEC TECHNOLOGY CONFERENCE Bangkok-Thailand, 13-14 Juli 2011 Staff PT Solusi Periferal, Usadi Sastra Atmadja dan Agus Cahyono ikut dalam acara Konferensi Teknologi Intermec yang berlangsung di Grand Millennium Sukhumvit Bangkok-Thailand pada tanggal 13-14 Juli 2011. Konferensi ini merupakan konferensi tahunan untuk para engineer, yang disampaikan oleh engineer untuk engineer. Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan pembelajaran dan menginformasikan: PartnerNet dari Intermec Partner, ISV Partner, Pemakai dan Sales Engineer serta bagaimana untuk mengembangkan, mengintegrasikan, dan menerapkan solusi Supply Chain dengan menggunakan komputer Intermec, printer, scanner, dan produk RFID
Intermec
SALES ENGINEERING ELITE CLUB 2011 Bangkok, 11-12 Juli 2011
Taufiq Rahman - Technology Services Manager PT. Solusi Periferal memperoleh penghargaan the Best Presenter pada Bulan Juli 2011 yang dilaksanakan di Thailand - Bangkok dalam acara Sales Engineer Elite Club 2011 oleh Prinsipal kami yaitu Intermec
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 25
25
8/24/2011 5:16:03 AM
PRINCIPAL INFO
HONEYWELL mengakusisi EMS TECHNOLOGIES INC (LXE)
H
oneywell pada bulan Juni baru lalu, telah mengakusisi EMS Technologies Inc. dengan nilai US$ 491 juta. EMS Technologies adalah salah satu pemimpin pasar dibidang: penyedia solusi koneksi bagi jaringan mobile, Rugged Mobile Computers (LXE) dan solusi untuk Satellite Communica ons.
Akusisi ini meningkatkan kekuatan pasar Honeywell sebagai penyedia solusi produk Rugged Mobile Computers (Rugged Handheld), karena EMS itu sendiri adalah pemilik produk bermerek LXE. Berita selengkapnya dapat dilihat pada: hƩp://www.solper.com/news/honeywell/index.html
HONEYWELL MELUNCURKAN
DOLPHIN 6000 SCANPHONE
H
oneywell baru-baru saja meluncurkan produk barunya untuk perangkat keras komputer mobile Dolphin 6000 (D6000). D6000 ini adalah perangkat mobile yang menjembatani gap antara consumer mobile phones, Industrial Mobile Computers dan bar code scanners, untuk melengkapi petugas atau pekerja lapangan dengan alat pengumpul
MOTOROLA SOLUTIONS SINGAPORE Selamat datang kepada (Mr) Tan Teng Cheong sebagai Direktur Strategic Account SEA, Motorola Solu ons Singapore Pte Ltd. Selamat bertugas dan Sukses !!
26
data elektronis yang bersifat mobile. D6000 dirancang dalam ukuran yang sangat ‘kompak’, dilengkapi dengan Sistem Operasi Windows terbaru, Bluetooth, WiFi maupun GPRS, bar code scanner, kamera dan A-GPS. Sangat cocok untuk aplikasi Field Force. Berita selengkapnya dapat dilihat pada: hƩp://solper.com/news/honeywell/ honeywell_revoluƟonizes_mobile_ compuƟng_with_scanphone_ introducƟon.html
Intermec Technologies (S) Pte Ltd
Selamat datang kepada (Mr) Sim Tharn Chun sebagai Channel Business Manager Singapore, Indonesia & Philippines, Intermec Technologies (S) Pte Ltd. Selamat bertugas dan Sukses !!
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 26
8/24/2011 5:16:11 AM
TIPS AND INFO
Tips & Trik
STREAMING via WIRELESS LAN 1. Jika anda ingin melakukan stream audio via wireless pas kan format audio yang digunakan adalah lossy compressed seper mp3, ogg dan lain-lain serta hindari format lossless compressed seper wav, aiff dan lain-lain. 2. Dikarenakan pada wireless selalu half duplex, maka pemilihan bitrate pada format audio juga diper mbangkan untuk keperluan audio streaming. -
-
-
Average bitrate (ABR) Bandwidth yang di perlukan pada pe ini adalah ratarata, sebagai contoh sebuah musik mp3/ ogg berukuran 1 MB dengan bitrate 128 kbps maka diambil rata-rata berapa bandwidth yang dibutuhkan untuk mentransfer musik tersebut. Constant bitrate (CBR): Untuk stream audio bitrate CBR inilah yang sering digunakan karena bandwidth yang dikirimkan tetap dak berubah-ubah sehingga dak mengganggu kualitas. Biasanya yang digunakan untuk stream adalah 64 kb/s untuk bitrate-nya. Variable bitare (VBR): Untuk pe VBR jarang digunakan untuk stream karena bandwidth yang dikirimkan pada bitrate berubah-ubah pada saat ketukan nggi maka akan bitrate akan meningkat dan bandwidth yang dibutuhkan juga meningkat.
3. Untuk kenyamanan streaming audio tanpa ji er dan delay, gunakanlah audio converter untuk meng-convert format audio dari lossless menjadi lossy jika sumber
utama file audio masih berupa lossless. 4. Video dengan format HD atau High Defini on sudah daklah cukup jika menggunakan wireless pe b/g, jika ingin menggunakan pe b/g, pilihlah perangkat wireless yang menawarkan ketangguhan dan fitur kompresi pada tx/rx khusus video, contohnya skala prioritas dan atau fitur WMM. 5. Teknologi wireless N dengan 300 Mbpsnya half duplex hanya memberikan maksimal teknis lapangan berkisar 110 hingga 120 Mbps, dan belum tentu jika menggunakan merek yang sama sekalipun memberikan kualitas yang kita harapkan. Untuk video perha kan teknologi yang di tawarkan untuk kemampuan videonya apakah mampu video dengan format HD di-transmit tanpa mengurangi kualitas gambarnya. 6. Video berformat HD terpecah menjadi 2 yaitu HD dengan 720p dan Full HD dengan 1080p, teknologi wireless b/g dengan fitur WMM ataupun skala prioritas sudah cukup untuk dilalui jika video HD yang diberikan. Namun, jika Full HD yang di tawarkan maka akan lebih baik menggunakan wireless N (Full, bukan half N) serta menggunakan atau mengak an fitur kemampuan video yang yang tersedia digabungkan dengan filter di router agar mendapatkan hasil maksimal sehingga fungsi wireless video dapat berjalan berbarengan dengan fungsi lainnya seper audio dan office, seper mengakses aplikasi keuangan atau aplikasi lainnya.
Kolom Ketawa
Seorang gadis cantik, hitam manis, duduk di sebuah bar. "Permisi, boleh saya mentraktir anda minum?," tawar seorang laki-laki muda yang menghampirinya. "Apa??? Ke hotel???," teriak si gadis. "Bukan, bukan. Jangan salah paham mba. Saya hanya menawari anda minum koq," ungkap pria tersebut setengah keder. "Kau meminta aku menemani ke hotel?," teriak si gadis lebih keras. Merasa keadaan jadi lain dan dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatapnya dengan sinis dan mencibir. Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu. "Maafkan saya mas dengan kejadian tadi. Saat ini saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di situasi yang tidak dikehendakinya," ungkap wanita itu menjelaskan. Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya. "Berapa? Anda minta Dua ratus ribu?!!!"
GEBYAR AUTO-ID
buletin16.indb 27
27
8/24/2011 5:16:13 AM
buletin16.indb 28
8/24/2011 5:16:14 AM