EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012
Buku Kemenangan Akhir Dibagikan di Konfrens Minahasa
Buku Kemenangan Akhir Disebar di Daerah Nusa Utara
Dilaporkan Oleh : Janice Losung – BAIT Tomohon
Oleh : Pdt. Edison Takasanakeng – BAIT Nusa Utara
Senin 22 Oktober 2012, serentak Gereja Advent mengadakan pembagian buku KA sedunia. Tanggal yang dipilih sama seperti pada peristiwa pengalaman kekecewaan yang terjadi tahun 1844. Kampus SLA, dipilih sebagai tempat pusat peluncuran buku ini. Dihadiri oleh pendetapendeta Daerah Konfrens Minahasa, guru-guru, siswa-siswa dan penghuni kampus SLA.
Pelaksanaan program peluncuran buku Kemenangan Akhir di Daerah Misi Nusa utara berlangsung di Tahuna tanggal 22 Oktober 2012. Acara tersebut dipusatkan di kantor daerah dengan mengambil tema: "Menginjili Dunia Melalui Buku KEMENANGAN AKHIR".
Setelah mengikuti khotbah renungan dan doa berkat semua pendeta mengelilingi buku-buku ini yang dipimpin oleh Pdt Edward M Senewe, selanjutnya Pdt J Rumalag, direktur Penerbitan/Roh Nubuat dan Pdt B Manoppo, direktur Sekolah Sabat/Pelayanan Perorangan mengatur pembagian buku secara tekhnis. Rangkaian acara ini ditutup dengan doa oleh Mr. Mardy Rattu, bendahara gereja DKM. Seluruh departemen yang turut hadir diantaranya Pdt Dj Muntu, Pdt Sandji Sakka, Mrs Hetty Gerungan Pinontoan serta direktur SLA Johan Korengkeng dan semua guru dan siswa turun langsung ke lapangan dan menyebar ke luar kampus. Melalui acara ini, kiranya buku Kemenangan Akhir ini dapat menjadi saluran berkat jiwa-jiwa datang kepada Yesus sehingga sukacita yang besar kelak akan terjadi ketika Yesus datang.
Seluruh pengerja di pulau Sangihe dilibatkan dalam program tersebut dengan sasaran para pejabat kabupaten mulai dari
22
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 Bupati sampai para kepala SKPD dan pimpinan-pimpinan kantor pemerintah dan swasta yang ada di kota Tahuna. Sasaran ini dipilih karena pada kenyataannya hingga saat ini kita lebih sering menginjil kepada masyarakat kalangan bawah sehingga para pejabat itu sepertinya belum terjangkau.
Puji Tuhan karena hampir semua kantor telah kita masuki. Berbagai reaksi ditunjukan oleh mereka yang menjadi sasaran, namun pada umumnya memberikan reaksi positif bahkan banyak yang meminta didoakan serta berjanji untuk membaca buku tersebut. Ratusan buku berhasil disebarkan dengan pengharapan kiranya buku-buku yang penuh ilham tersebut akan menjadi alat yang berguna bagi keselamatan para penerimanya.
POS Pelayanan Gereja Advent Dibangun di Nusa Utara Oleh : Reza Liwe – BAIT 1000 MM
Puji Tuhan, Sir Denny Rantung mantan dekan Fekon Unklab yang saat ini menduduki jabatan di Divisi pun membawakan renungan dan memimpin Peletakan Batu Pertama. Hadir pula pada acara ini Pdt. Warouw Polii, direktur Pendidikan Uni Indonesia Kawasan Timur, Pdt. Sule sebagai Sekretaris daerah Misi Nusa Utara, Pdt Ressa Shpeherd Liwe sebagai Sekretaris 1000 Missionary Movement Indonesia dengan beberapa kepala sekolah di Uni Indonesia Kawasan Timur. Pendeta Jensen Rompas adalah pendeta Jemaat, beserta 2 orang Missionary angkatan 13 (Grace Makarewa dan Yanti Totong) bersama dengan semua anggota jemaat bekerja keras di dalam mempersiapkan acara pelatakan batu pertama tersebut karena ada penduduk yang tidak setuju dengan pembangunan yang akan di buat. Doa dari para Pelayan Tuhan di tempat itu sehingga banyak mujizat yang Tuhan tunjukan sehingga dapat di buat peletakan batu pertama itu yang sempat di tunda beberapa kali. Doa-doa orang percaya dan bantuan materi sangat mereka perlukan untuk kemuliaan nama Tuhan dalam bentuk Bangunan Pos Pelayanan Gereja Advent di Jemaat cabang Pampalu.
Masih Ada Harapan di Ngawi Oleh : Pdt. Dale Sompotan – BAIT Jatim
Hari Jumat tanggal 19 Oktober 2012, Jemaat Cabang Pampalu-Talaud mengadakan Peletakan Batu Pertama atas pembangunan "Post Pelayanan Gereja Masehi Advent Hari ke-Tujuh". Bangunan ini dibangun dengan ukuran 9x15 meter.
Memasuki akhir tahun 2012, Gedung Pertemuan BWA Ngawi kembali dihidupkan eksistensinya melalui KKR dengan tema: “Pengharapan Di Tengah Krisis Akhir Zaman”.
23
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 KKR yang dibawakan oleh Pdt. Darius Ulireke, Direktur Penerbitan GMAHK KJKT, pada tanggal 14 - 20 Oktober 2012 ini merupakan Pesta Jasmani dan Rohani, karena dimulai terlebih dahulu dengan seminar-seminar kesehatan yang dibawakan oleh Abdi Karya Jawak dan Don Ray Pangalila (dua misionaris medis dari Healing Way Indonesia), Pdtm. Dale Sompotan (Gembala Jemaat GMAHK Ngawi), serta pembicara tamu, yaitu bapak Mustofa yang menjabat sebagai Sekretaris Umum KONI Wilayah Ngawi.
Adess Pool di kota Ngawi, yang kemudian dilanjutkan dengan acara kebaktian Sabat di GMAHK Ngawi.
Ke-empat baptisan itu terdiri dari dua anak remaja, seorang ibu yang baru menerima kebenaran Firman Allah, dan seorang bapak yang diteguhkan kembali imannya yang sudah lama jauh dari kebenaran-Nya. Marilah kita bertolong-tolongan mengerjakan tugas yang Allah telah berikan kepada kita di wilayah ini. Karena walaupun terlihat gersang, masih ada harapan di Ngawi. Ya, masih ada harapan di Ngawi untuk mereka yang ingin belajar kebenaran Firman Allah dan mau menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadinya.
Cepoko Cetak Jiwa Perdana Oleh : Pdtm. Dale Sompotan Sebuah kesaksian dari salah satu jiwa baptisan hasil KKR Pdt. Darius Ulireke, Direktur Penerbitan KJKT di Ngawi pada tanggal 14-20 Oktober 2012, yaitu seorang ibu bernama Maria, yang baru menerima terang kebenaran Allah, yang disaksikan pada sesi Berita Mision hari Sabat, 20 Oktober 2012.
KKR di GMAHK Ngawi yang dimulai pada pukul 4-6 sore ini ternyata tidak hanya diikuti oleh anggota jemaat dari kota Ngawi saja, tetapi juga dari anggota jemaat di CSS Karangjati, CSS Kedunggalar, bahkan sampai anggota jemaat dari GMAHK Caruban, Dr. Sutomo, Kalasan dan Magetan turut hadir untuk memberikan semangat. Walaupun dana pas-pasan, jarak transportasi yang jauh, hujan sempat mengguyur, kehadiran tidak sebanyak yang diharapkan, namun adanya 4 jiwa yang mau menyerahkan diri kepada Tuhan melalui baptisan pada akhir KKR tersebut telah menghadirkan sukacita di bumi dan di surga. Oleh karena kolam baptisan GMAHK Ngawi masih dalam kondisi rusak, maka baptisan oleh Pdt. Darius Ulireke pada hari Sabat sekitar pukul 8 pagi itu diadakan di kolam renang
24
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012
Seorang ibu paruh baya yang masih dan selalu bersemangat untuk berjuang dalam hidupnya walaupun kesusahan dan masalah melanda. Ibu ini tinggal di desa Cepoko, sebuah daerah di Kabupaten Ngawi yang sebelumnya pernah dijangkau melalui pelayanan kesehatan selama tiga bulan. Tidak lama berselang ibu ini keluar dari rumah sakit, dalam keadaan yang masih kurang sehat, seorang misionaris medis, Abdi Karya Jawak, bertemu dalam perjalanan pulang dari pasar dan mulai membantunya sampai di rumah. Dalam perkenalan dan perbincangan yang akrab tersebut, akhirnya pertemuan-pertemuan berikutnya bersama misionaris medis lainnya, Don Ray Pangalila, terjadi. Hingga pada suatu saat, ibu ini mulai terbuka dengan mengutarakan kisah hidupnya, keluarganya, sampai keinginannya untuk berbakti di gereja lain selain gereja yang ada di daerah itu. Suatu petunjuk sudah dibuka oleh Tuhan, dan hal ini langsung digunakan untuk memperkenalkan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh kepadanya.
Sebanyak Delapan Jiwa, Ikut Tuhan di Madiun Jatim Oleh : Jeinner Jenry Rawung – BAIT Manado Luar biasa, Pemuda dan Pemudi di Jemaat Kalasan Madiun Jawa Timur menjadi agen Kristus yang ampuh dalam memenangkan jiwa-jiwa kepada Tuhan. Melalui Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Pemuda/i yang bertemakan "Menyingkap Tabir" yang digelar selama tujuh hari dan berakhir Sabat (20/10) belum lama ini, delapan jiwa muda belia akhirnya ikut Tuhan, dibabtiskan.
Lebih istimewa lagi, lima puluh persen yakni sebanyak empat orang adalah non-Advent. “Yang berbicara semua orang muda. Yang menerima Kristus sebagai Juruslamat 8 jiwa, 4 Advent dan 4 bukan Advent”, kata Mrs. Maryline Christy Najoan, mewakili suami kekasihnya Pendeta Daniel, yang sementara studi di Filipina. “Semoga info ini bisa menjadi berkat bagi semua orang. Tuhan memberkati” sambunya lagi melalui inbox jaringan social.
Puji Tuhan, ibu yang sebelumnya berbakti di GBI Keluarga Allah Sragen ini mau membuka hatinya untuk belajar Firman Allah bersama-sama kedua misionaris medis tersebut pada setiap hari selasa sore. Dengan pimpinan Roh Kudus, ibu ini mulai mengerti kebenaran Allah dan bersedia mengikuti KKR dan akhirnya mengambil keputusan untuk dibaptiskan. Benih kasih sudah ditanam di Desa Cepoko, satu buah sudah dituai dan lainnya sedang menunggu.
Satu Lagi Staf BAIT Menggondol Gelar PhD: Ronell Mamarimbing, PhD in Historical Theological Studies Oleh : Tim Bait AIIAS Setelah sekian tahun bergelut dalam dunia akademis, Pdt. Ronell Ike Mamarimbing akhirnya maju ke tahap ujian oral untuk mempertahankan karya akademisnya. Pdt. Ronell, yang telah menyelesaikan program MA in Religion pada tahun 2009, bersama isteri dan anak-anak sangat gembira ketika melihat begitu banyak orang yang hadir di dalam Amphitheater untuk menyaksikan ujian oral pada tanggal 22
25
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 Oktober, 2012. Tepat pukul 19:00 WITA, ujian oral disertasi Doctor of Philosophy dimulai. Dengan Dr. Cristian Dumitrescu, Ketua Jurusan Doctor of Philosophy, sebagai pengacara proses ujian telah dimulai dengan doa yang dilayangkan oleh Dr. James Park, Direktur Program Big 4, yang juga adalah anggota komite disertasi Pdt. Ronell. Komposisi panel penguji malam itu terdiri dari Dr. Oleg Zhigankov, Dosen Teologi Sistematik, dan Dr. James Park, sebagai anggote komite. Kemudian Dr. Carlos Mora, Dosen Perjanjian Baru, yang berfungsi sebagai internal examiner dan Dr. Rico Javien, Dekan Fakultas Filsafat South Philippine Adventist College, sebagai external examiner, sementara dosen pembimbing adalah Dr. Song Kyung Ho.
historis-teologis pengertian dari John Wesley, pendiri gereja Metodis, akan free-will dan prevenient grace dengan judul “A Historical-Theological Evaluation of John Wesley‟s Understanding of Human Free-Will and Prevenient Grace of God: An Adventist Perspective.” Selanjutnya, dosen pemimbing Dr. Song Kyung Ho mengatakan bahwa hasil karya Pdt. Ronell memang sangat penting di dalam lingkaran umat Advent, sebab belum pernah sebelumnya diadakan penelitian seperti ini.
Salah satu pertanyaan yang menarik dalam ujian tersebut adalah ketika Pdt. Ronell diminta untuk menjelaskan asal usul minatnya mengenai John Wesley. Beliau menjawab bahwa minatnya timbul sesudah membaca salah satu buku tentang John Wesley. Sejak itu beliau menjadi tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang siapa John Wesley itu dan bagaimana pengaruhnya kepada gerakan Advent yang dimulai oleh Ellen White, yang tadinya adalah anggota gereja Metodis. Karena minatnya itu, Pdt. Ronell memilih untuk menulis mengenai John Wesley untuk tesis program S2nya. Tidak puas dengan hanya menulis tesis mengenai John Wesley, beliau melanjutkan investigasinya untuk membandingkan tulisan-tulisan John Wesley dan Ellen G. White untuk mencari tau perspektif mereka tentang free-will (kehendak bebas) dan prevenient grace (anugerah yang datang mendahului sesuatu).
“Memang tanggal 22 Oktober bagi umat Advent sangat identik kekecewaan, namun malam ini saya berharap akan berakhir dengan kegembiraan,” ungkap Pdt. Ronell pada awal dari presentasi disertasinya kepada panel penguji. Disertasi yang ditulis Pdt. Ronell menginvestigasi secara
Dalam ujian oral di Seminary AIIAS biasanya memakan waktu hampir 2 jam, dimana 30 menit pertama digunakan oleh yang diuji untuk mempresentasikan disertasinya, 30 menit berikutnya adalah untuk pertanyaan dari panel penguji. Setiap anggota panel akan memberikan pertanyaan
26
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 dalam dua putaran, pada akhir dari putaran kedua, audiens akan diminta untuk keluar. Tiga puluh menit terakhir akan digunakan oleh panel penguji untuk rapat mendiskusikan hasil observasi mereka mengenai yang diuji untuk menentukan kelulusannya. Biasanya, kelulusan dibagi dalam dua kategori. Lulus dengan minor revision, berarti yang diuji akan membuat perubahan-perubahan minor dalam disertasinya, sesuai dengan rekomendasi panel penguji. Kategori kedua adalah lulus dengan major revision, yang berarti yang diuji harus merombak kembali sebagian besar dari disertasinya, agar sesuai dengan keputusan komite penguji.
sahabat Pdt. Ronell dari Seminary dan dari berbagai bangsa. Suasana malam itu bersifat santai dan gembira, karena hadirin turut bersukacita dengan Pdt. Ronell dan keluarga.
Sesudah putaran kedua pertanyaan dari panel, Dr. Dumitrescu meminta semua untuk keluar sementara panel penguji akan mengadakan rapat. Hampir 300 orang telah menghadiri ujian oral dari Pdt. Ronell. Sesuai kebiasaan, mereka akan di „jamu‟ oleh yang di uji di ruangan Kitchenette. Malam itu, ibu-ibu Indonesia, di bawah pimipinan Ibu Dina Waramori telah menyediakan makanan lezat bagi para pengunjung. Ibu Evins Mamarimbing memberikan sambutan kepada para hadirin seraya mengucapkan terima kasih atas semua dukungan dan doa yang sudah diberikan oleh sahabat-sahabat di kampus selama sebelas tahun mereka bermukim di AIIAS.
Tentu masyarakat Indonesia, terlebih khusus masyarakat Maesa turut bergembira dan bersyukur kepada Tuhan atas pencapaian Pdt. Dr. Ronell Mamarimbing. Pdt. Ronell merupakan salah satu penggagas untuk pembentukan Kerukunan Keluarga Maesa di AIIAS dan sekitarnya. Fungsi dari Maesa adalah untuk saling memberikan support moral, materi dan doa kepada sesama sahabat yang berasal dari Uni Timur.
Nampak pada malam itu masyarakat Maesa, di bawah pimpinan Pdt. Dr. Moldy Mambu, yang juga ada penasehat BAIT Ministry. Juga telah hadir staff Pathfinder, lengkap dengan seragam Pathfinder untuk memberikan dukungan kepada Pdt. Ronell yang juga giat dalam kegiatan Pathfinder dan Masterguide AIIAS. Tidak ketinggalan, semua sahabat-
Sesudah berselang 30 menit, Pdt. Ronell diundang untuk menghadap panel penguji untuk diberitahukan keputusan panel, kemudian mereka keluar dan Dr. Dumitrescu mengumumkan bahwa, “Pdt. Ronell Mamarimbing sudah tidak boleh dipanggil seperti itu lagi, namun harus menambahkan akhiran PhD di nama lengkapnya.” Selanjutnya Dr. Song Kyung Ho menambahkan, “Beliau telah lulus dengan „very minor revision.‟
Keluarga Mamarimbing-Kumendong akan segera kembali ke Indonesia tanggal 31 Oktober untuk mulai bekerja di Manado. Pdt. Ronell akan pulang ke konferens asalnya di Konferens Manado dan Maluku Utara. Tentu dengan tertambahnya seorang doctor dalam ranking Pendeta-pendeta di Manado akan semakin memperkuat korps pengerja di Uni Timur dan mempercepat pekerjaan Tuhan di wilayah tersebut.
27
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012
PERJALANAN KE MESIR, ISRAEL DAN JORDAN KEL. LATUMAHINA-DAMAN HASSAN PENDIRI “ALTRIX INDEPENDENT MINISTRY” Dilaporkan Oleh : Pdt. Reinhold Kesaulya Lanjutan ……..
PATUNG SPINX Tidak jauh dari ke tiga piramid tersebut terdapat Sphinx, patung singa berkepala manusia. Terbuat hampir seluruhnya dari batu dengan panjang 80 meter dan tinggi 22 meter. Disebut juga sebagai Abul-Hul (Bapa dari Teror), dengan senyuman misteriusnya. Dapat dipastikan bahwa tujuan keberadaan Sphinx disini sebagai penjaga dari Piramid yang ada dibelakangnya. Di dekat lokasi ini terdapat toko minyak wangi. Berbagai jenis minyak wangi ditawarkan termasuk juga minyak pelancar pernapasan, sakit otot, dan sejumlah kebutuhan kesehatan lainnya. Alkitab berkata bahwa kita harus menjadi penyebar keharuman pengenalan akan Yesus Kristus. Yang dimaksud ialah keharuman kharakter dari Yesus Kristus yang terpancar dari kehidupan kita: “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana. Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengahtengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa. Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?” (2 Korintus 2:14-16).
Aneh Tapi Nyata Kompleks Piramida Giza yang dibangun bangsa Mesir kuno sekitar 5000 tahun yang lalu memiliki luas area yang bisa disamakan antara jarak dari St. Peter (Roma), Katedral Florence (Milan) sampai ke St. Paul (London). Diyakini pula kumpulan batu di Piramid Giza apabila disatukan bisa membuat tembok setinggi 3 meter dengan ketebalan 0,3 meter yang bisa melingkupi seluruh negara Perancis. Jika dibandingkan dengan Empire State Building di New York, piramida ini lebih besar 30 kali lipat dan bahkan bisa terlihat dari bulan. Sementara bangsa Mesir Kuno membangunnya dalam waktu 30 tahun. Menurut penelitian dari Ilmuwan dan Arkeologi, bahan baku pembuatan piramida diambil dari beberapa tempat. Misalnya batu kapur dari Tura, granit dari Aswan, tembaga dari Sinai dan kayu untuk peti dari Libanon yang kesemuanya diangkut melalui Sungai Nil. Para buruh pekerja rata-rata meninggal dunia pada usia muda diantara 30 tahun mengalami cedera tulang belakang karena membawa beban yang sangat berat. Kemudian terungkap pula terdapat cara pertolongan gawat darurat bagi buruh yang cedera. Sangat disayangkan bahwa umat Tuhan telah menjadi budak belian di Mesir sehingga Tuhan memanggil Musa menjadi juruselamat mereka sesuai Yesaya 19:20 Itu akan menjadi tanda kesaksian bagi TUHAN semesta alam di tanah Mesir: apabila mereka berseru kepada TUHAN oleh karena orang-orang penindas, maka Ia akan mengirim seorang juruselamat kepada mereka, yang akan berjuang dan akan melepaskan mereka.
Foto kenangan bersama diabadikan di depan patung Spinx dengan latar belakang piramida. Foto bersama ini diambil oleh jurupotret professional. Selain itu masing-masing anggota rombongan juga bergambar per kelompok dengan gaya khas turis International. GEREJA GANTUNG Dari toko minyak wangi kami dibawa ke salah satu restoran untuk makan siang. Selesai makan kami teruskan perjalanan mengunjungi Saint Virgin Mary's Coptic Orthodox Church juga dikenal dengan nama Gereja Gantung, Hanging Church (El Muallaqa) atau gereja Abu Serga (mengambil nama St. Sergius) yang merupakan Gereja Tertua di kota Cairo, dibangun sekitar abad ke 3. Pertentangan antara Gereja Santo Sergius dan Bacchus melawan Gereja El Muallaqa pun pecah karena keinginan kedua Santo ini agar mereka dikonsekrasikan dalam suatu acara di gedung gereja ini. Gereja ini didedikasikan kepada 2 orang martir tersebut di abad awal bernama St. Sergius dan Bacchus yang juga secara tradisi gereja ini didirikan di tempat kediaman dari Keluarga Yusuf, Maria dan bayi Yesus. Bangunan gereja ini diperkirakan didirikan kembali pada sekitar abad ke 5. Karena rusak akibat kebakaran yang
28
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 terjadi pada tahun 750, bangunan direstorasi kembali pada abad ke 8 dan juga direnovasi secara berkelanjutan selama abad pertengahan. Dari bentuk dan gaya bangunannya, sangatlah mudah menentukan bahwa bangunan gereja ini merupakan gaya gereja Koptik awal, dengan bentuk atapnya menyerupai Bahtera Nuh serta ada 12 tiang kolum yang menyangga gereja (melambangkan 12 rasul Yesus).
Di bawah gereja terdapat Gua yang secara tradisi dipercaya sebagai tempat tinggal Keluarga Yusuf, Maria dan Yesus pada saat mereka berada di Mesir. Gereja ini terus dikunjungi oleh para peziarah dan turis dari seluruh dunia mengingat peristiwa pengungsian Yesus, Maria dan Yusuf ke Mesir. Setiap tahunnya pada kalendar Gereja Koptik (hari ke 24, bulan Bachons) di gereja ini diadakan misa untuk memperingati peristiwa tersebut, yang terus diadakan sampai hari ini. SINAGOGA BEN EZRA Dari Gereja Abu Serga, kami mengunjungi Sinagog Ben Ezra tempat Nabi Musa ditemukan oleh putri Firaun. Sinagoga ini juga diberi nama El-Geniza Synagogue atau Synagogue of the Palestinians. Tanah untuk sinagoga ini dibeli pada tahun 882 sehargar 20.000 dinar oleh Abraham ibn Ezra dari Yerusalem. Di dalam sinagoga ini ditemukan sebuah ruangan penuh dengan manuskrip Ibrani yang kemudian dibawa ke Cambridge, Inggeris. Koleksi manuskrip ini terkenal sebagai the Cairo Geniza yang sekarang sudah dibagi-bagikan ke beberapa perpustakaan akademis. DARI KAIRO KE SINAI Jumat 6 Juli kami mengunjungi Institute of Papyrus untuk melihat cara pembuatan kertas papyrus dan berbagai lukisan di atas kertas tersebut. Dari situ kami tinggalkan kota Kairo dan melanjutkan perjalanan dengan bus ke Sinai melewati terowongan bahwa laut Terusan Zues yang memisahkan Benua Afrika dan Asia. Dari Kairo, rute menuju pegunungan Sinai dapat ditempuh lewat 3 jalur, pertama lewat Kairo-Sinai langsung, kedua lewat kota Thaba, ketiga lewat kota eksotik di tepian pantai laut merah, Sharm el-Sheikh. Ketiga jalur harus melewati bentangan padang pasir tak berujung dan menebarkan hawa panas tak terkira. Bebukitan batu yang berjejer di tepian jalan menjadi pemandangan sepanjang jalan menuju Sinai. Dari jauh, rumah kecil tempat orang-orang Badui tinggal terlihat sepi, tak ada gerak-gerik orang di sana. Sesekali kami melihat beberapa ekor unta yang berkeliaran di tepi bukit. Di belakangnya terdapat lereng-lereng curam, menyembunyikan komplotan Badui yang menanam opium dan mariyuana yang dilindungi oleh hamba-hamba hukum yang korup. Bus melaju dengan kecepatan sedang. Lagi-lagi, sepanjang jalan yang kami lihat hanya tepian pantai Laut
Merah yang sepi. Kadang melewati kawasan penginapan dan resort-resort wisata. Kadang hanya laut lepas, yang warnanya membiru yang hanya dinikmati keindahannya dari bus. Memasuki kawasan pegunungan Sinai, jalanan mulai sepi. Tepian jalan hanya dijejali oleh deretan bukit batu yang tinggi. Bentuknya tak beraturan dan bergelombang. Bukitbukit batu yang curam dan jalanan yang sepi ini menawarkan perasaan takut dan ngeri seandainya bus tiba-tiba mogok di tengah jalan atau kehabisan bahan bakar. Jalanan sepi ini hanya dilintasi mobil-mobil besar yang mengangkut bahan makanan dan material. Sesekali dilewati mobil tramco yang mengangkut rombongan wisata domestik. Entah apa yang harus rombongan lakukan jika bus mereka kehabisan solar di tengah jalan maut seperti ini. Tujuan wisata kami adalah gunung Sinai tempat nabi Musa menerima sepuluh perintah Tuhan (the Ten Commandments) yang oleh orang-orang Arab di sini dikenal dengan Gabal Musa (gunung Musa). GUNUNG SINAI Jarak antara Kairo dan kaki gunung Sinai adalah 316 km yang ditempuh dengan bus selama 9 jam karena kami harus singgah di beberapa tempat wisata dan rest area dan juga untuk makan siang. Kami tiba jam 4 sore di Hotel Catherine di wilayah kaki pegunungan Sinai. Setelah menurunkan semua tas dan peralatan di hotel, kami menuju kaki gunung Sinai sekitar 10 km dari hotel. Dari 32 peserta tur, hanya 3 orang yang mau naik ke atas gunung Sinai. Bersama Keluarga Latumahina kami tidak turut dalam rombongan ke gunung karena (1) sudah dekat buka Sabat dan (2) perjalanan yang sangat berbahaya di malam hari menyusuri jalan berkerikil dan di kiri kanannya terdapat jurang-jurang yang curam dan bukit batu yang mengerikan, lebih-lebih lagi yang mendaki itu harus memulai perjalanan pukul 6 sore dan kembalinya subuh. Karena ke-esokan hari kami sudah harus berangkat ke Yerusalem dengan jarak tempuh sepanjang 700 km maka yang naik Gunung Sinai harus pada malam hari.. Dua cara mencapai puncak Sinai yang berada 22 km dari kaki gunung. Cara pertama ialah berjalan kaki selama 10 jam atau yang kedua menggunakan onta selama 2 jam. Keduaduanya cukup berbahaya (walaupun kami belum pernah mendengar ada peziarah yang cedera atau meninggal) karena (a) kalau berjalan kaki anda harus punya cukup tenaga, phisik yang fit dan sehat, persiapan sarung tangan, tutup telinga, jacket tebal karena hawa dingin dan udara di ketinggian 2.285 kaki itu sudah menipis. (b) Kalau menunggangi onta maka onta dilepas oleh pemilik pertama di kaki gunung dan onta akan berjalan terus mengikuti jalur yang ada tanpa ada yang menuntun sampai di puncak dan disana sudah menunggu pemilik onta ke 2 yang akan memerintah onta untuk bertelut sehingga anda boleh diturunkan. Jadi anda tidak dapat turun dari onta seenaknya sepanjang perjalanan karena onta hanya mengenal perintah tuannya. Benar-benar perlu stamina yang bagus untuk bisa mencapai puncak Sinai. Selain jalur pendakian yang panjang dan berbatu, aroma kotoran onta tersebar dimana-mana. Risiko berikut ialah jika ontanya nakal dan berlari kencang, maka anda harus banyak berdoa mengingat jurang-jurang maut yang menganga di sepanjang perjalanan tersebut.
29
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 membangun tembok besar yang sangat tinggi yang membatasi wilayah Bethlehem dengan Israel. Hanya ada satu pintu untuk umum keluar masuk ke sana. Jika memilih jalan kaki, maka bus Israel hanya mengantar hingga perbatasan. Selanjutnya jalan kaki di koridor yang sengaja di buat berkelok-kelok sepanjang satu kilometer, untuk kemudian mencari angkutan di wilayah Palestina. Minggu 8 Juli kunjungan diteruskan ke tempat kelahiran Yesus, Padang Gembala dan kota Yerusalem.
DARI SINAI KE BETHLEHEM Sabat 7 Juli setelah makan pagi di hotel, kami berangkat menuju kota Taba yang menjadi kota perbatasan Negara Mesir dan Israel. Setelah melewati pemeriksaan imigrasi Mesir kami berpindah ke gedung berikut untuk mendapat pemeriksaan ketat imigrasi Israel. Di perbatasan ini telah menunggu bus wisata dari Yerusalem untuk membawa kami tour selama berada di Negara Israel dipimpin oleh tour guide Sdr. Modi Cohen, Pilot Angkatan Udara Israel yang masih bertugas penuh. Beliau berbahasa Indonesia, menguasai sejarah gereja, sejarah Israel dan Negara-negara tetangganya, dunia politik Timur Tengah dan International dan sangat akrab dengan kami. Selama dalam perjalanan beliau menceritakan bagaimana Negara Israel yang kecil ini mulai berkembang menghadapi berbagai tantangan sampai diakui PBB sebagai satu Negara reasmi di dunia. Selanjutnya perjalanan panjang dari kota Taba melewati kota Eilat (salah satu kota pelabuhan & perdagangan Israel yang terkenal) ke Yerusalem harus ditempuh sepanjang 500 km. Sepanjang perjalanan kami menikmati sebagian dari Laut Merah dan kemudian melewati Laut Mati. Kami melewati daerah Sodom dan Gomorah di tepi Laut Mati dan melihat sebuah bukit yang diperkirakan di situlah isteri Lot berubah menjadi tiang garam. Setelah melewati kota Yerusalem kami tiba di kota Bethlehem sekitar jam 5 sore. Setelah tutup Sabat, kami makan malam dan beristirahat.
BETHLEHEM Bethlehem adalah sebuah kota mungil di Yudea. Dalam bahasa Arab, nama Betlehem diartikan “rumah daging”, tetapi dalam bahasa Ibrani, artinya “rumah roti”. Untuk pertama kalinya kota ini disebut dalam Kitab Kejadian 35:19 sehubungan dengan Rahel, istri Yakub ; “Setelah Rahel meninggal, ia dikuburkan di sisi jalan yang menuju ke Efrata, yang sekarang bernama Betlehem”. Dari kota ini berasal Raja Daud (1 Sam 17:12) yang melalui Nabi Natan menerima janji Allah mengenai kedatangan Mesias; “Untuk selama-lamanya seorang dari keturunanmu akan memerintah sebagai raja (2 Sam 7:16). Janji ini terlaksana dalam diri Yesus Kristus yang juga lahir di Betlehem. Ketika Kaisar Agustus mengadakan sensus penduduk di seluruh kekaisarannya, Maria dan Yusuf berangkat dari Nazaret ke Betlehem, karena mereka berdua adalah keturunan Daud, jadi harus mendaftarkan diri di tempat asalnya. " Ketika mereka disitu tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan kain lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat lain bagi mereka di rumah penginapan" (Luk 2 :6-7). Di masa kini, Betlehem didiami oleh orang-orang Arab beragama Kristen. Banyak di antara mereka menyibukkan diri dengan produksi berbagai benda agama yang dijual sebagai souvenir di seluruh Israel.
Akhirnya kami bisa menginjakkan kaki bahkan tidur satu malam di kota Bethlehem. Masuk kota Bethlehem dari arah Israel membuat perjalanan menjadi tidak mudah. Mengapa? Kota Bethlehem adalah kota yang sarat konflik dan diperebutkan oleh Palestina dan Israel. Di masa intifada, kota ini menjadi salah satu basis perjuangan Palestina. Pada waktu otoritas Palestina akhirnya berkuasa atas Bethlehem, Israel mempersulit akses keluar masuk kota ini. Diperlukan pemeriksaan keamanan yang cukup ketat oleh tentara Israel di pintu perbatasan. Dengan muka yang galak, dan persenjataan lengkap, mereka naik ke bus dan memeriksa setiap penumpang serta mencocokan wajah dengan foto yang tertera di dalam paspor. Siapapun tidak diijinkan memotret wilayah perbatasan tersebut.
Padang Gembala terletak di sebelah timur Betlehem, di Bet Sahur sekitar 3 km dari Bethlehem. Menurut tradisi Kuno, di situlah malaikat memberitakan kelahiran Yesus kepada para gembala. Di daerah itu memang ada beberapa gua, tempat perlindungan kawanan domba serta gembala. Di atas salah satu dari gua itu, pada abad IV didirikan gereja. Pada tahun 614, gereja itu dirusakkan oleh pasukan Persia. Sebenarnya ada dua Gereja Para Gembala. Di atas yang satu berdiri kompleks para biarawan (tahun 1953) dan di atas yang satu lagi ada gereja milik umat Ortodoks Yunani (tahun 1985). Kedua gereja berjauhan satu sama lain, tetapi kedua-duanya didirikan di atas reruntuhan gereja lama dari zaman Bizantium. Gereja Katolik dibangun berkat bantuan umat Kanada. Gereja ini berbentuk kemah para Badui. Nama gerejanya : Gloria in Excelsis. Altar utamanya didukung oleh patung gembala-gembala yang berlutut. Gereja ditutup dengan sebuah kubah. Di bagian dalamnya, pada kubah itu terdapat patung malaikat-malaikat (Luk 2 :13-14), sedangkan pada tembok-tembok gereja dapat dilihat lukisan yang menggambarkan kelahiran Yesus, kedatangan para malaikat kepada para gembala serta perjalanan para gembala ke Betlehem.
Pintu masuk yang kami maksudkan adalah daerah perbatasan yang dibangun oleh Israel untuk memasuki kota ini. Sebagaimana kita ketahui, pemerintah Israel telah
Untuk mengunjungi tempat kelahiran Yesus, kami harus melewati sebuah halaman luas dan cukup panjang untuk sampai ke Basilika Kelahiran yang bagian luarnya tampak
30
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 mirip sebuah benteng. Basilika itu diapit oleh tiga biara : Katolik, Ortodoks Yunani dan Ortodoks Armenia. Dahulu kala ada 3 pintu masuk ke dalam basilika, tetapi sekarang tinggal 1 pintu saja, lagi pula rendah sekali. Tinggi pintu ini atas persetujuan wakil semua agama yang memelihara tempat suci ini, untuk pertama kali direndahkan dengan sengaja semasa Perang Salib, dan untuk kedua kalinya semasa serangan-serangan tentara Turki (abad XVII), agar musuh jangan sampai memasuki gereja dengan kudakudanya. Kenyataan historis ini diperindah dengan sebuah interpretasi saleh : "untuk memasuki basilika, para peziarah harus merendahkan diri, Yesus telah menjadi seorang anak kecil bagi manusia, maka manusia pun harus berusaha menjadi kecil di hadapan Allah". Para penghuni Betlehem menamakan pintu ini sebagai "pintu kerendahan hati" karena orang harus tunduk merendahkan diri untuk melaluinya.
Setelah tiba di atas gunung yang berhadapan dengan kota Yerusalem, rombongan juga dipotret bersama oleh jurupotret. Seperti biasa, maka anggota rombongan pun saling memotret bergantian memanfaatkan kesempatan yang ada. Kapan lagi berpotret kalau bukan sekarang, dan siapa lagi yang termasuk dalam potret memotret ini kalau bukan kita semua dalam rombongan Holy Land Tour oleh HMT Christmas Agent.
Sebelum masuk Basilika Kelahiran, rombongan pun dipotret bersama di halaman Basilika yang cukup luas itu. Tidak jauh dari situ terlihat beberapa polisi keamanan berjaga-jaga dengan tertib. Kami pun meminta ijin agar dapat foto bersama dan dengan senang hati sambil tersenyum mereka menerima tawaran kami.
Kapan Anda Punya Waktu Untuk Melayani Kristus?
Tempat kelahiran Yesus diingat baik-baik oleh para penduduk Betlehem, sehingga mereka menghormatinya turun temurun. Gereja pertama di Betlehem didirikan pada awal abad IV (tahun 326) atas prakarsa Kaisar Konstantinus dan ibunya, Helena, setelah terlebih dahulu kuil Adonis dirubuhkan. Pada dasarnya, bangunan ini bertahan sampai sekarang. Waktu Persia menyerang Tanah Suci (tahun 614), semua gereja dan tempat suci Kristen dihancurkan, tetapi Basilika Kelahiran ini luput, karena tentara Persia melihat pada tembok utamanya sebuah gambar dengan tiga orang Majus yang menyembah Yesus. Berdasarkan pakaian para majus itu, tentara Persia mengakui mereka sebagai warga negaranya sendiri. Tembok-tembok basilika aslinya dihiasi dengan mosaik-mosaik indah, tetapi sekarang tinggal sisanya saja. Di sebelah kanan basilika terdapat gambar silsilah Yesus Kristus, sedangkan di sebelah kirinya ada gambar ekaristi yang bersumber pada Yesus. Di lantai utama basilika, di tempat yang sedikit lebih rendah dari permukaan lantai, dapat dilihat sisa mosaik yang berasal dari zaman Konstantinus.
Bila Anda Siap menjadi Laskar Kristus yang berada di Garis Terdepan.
BERGABUNGLAH BERSAMA KAMI!!! Bila tanggung jawab itu Anda Percayakan Pada Kami
DUKUNGLAH KAMI!!! Doa Anda, Dana Anda adalah “Nyawa Kami” Untuk Keselamatan Orang Lain Kirimkan komitmen Pribadi/Keluarga/Jemaat/Bpk/Ibu/Sdr/I untuk “Pengiriman Misionari” ke: YAYASAN 1000 MISSIONARY MOVEMENT BANK MANDIRI: 154-00-0468736-8 BANK BRI : 0311-01-015900-50-1 BANK SULUT : 006-02-11-008880-8
Masuk ke dalam Basilika Kelahiran, tepat di bawah altar utama milik Ortodoks Yunani, ada tangga turun memasuki Gua Kelahiran Yesus. Tempat Yesus dilahirkan, ditandai dengan sebuah Bintang Perak bercabang 14 dengan tulisan Latin, Hic de Virgine Maria Iesus Christus natus est (Di sini dari Perawan Maria lahirlah Yesus Kristus). Bagian ini adalah milik Gereja Ortodoks Yunani. Di dalamnya terdapat 48 lampu indah. Di sebelah kanan gua terdapat palungan, dimana Yesus diletakkan setelah dilahirkan. Gua ini merupakan salah satu bagian dari gua yang besar tempat binatang dikurung. Dinding dari gua ini ditutup oleh pelapis bergaya gereja timur untuk menghindari tangan usil dari para peziarah yang seringkali mengambil bagian dari batu gua sebagai kenang-kenangan. Tempat ini merupakan tempat yang otentik sebagai tempat kelahiran dari Yesus Kristus, sang Juru Selamat Dunia.
31
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 muda lagi, pada mulanya berpikir hanya menghabiskan waktu saja, mengingat waktu mulai berkuliah sudah tidak muda namun panggilan Tuhan mendorongnya menjadi seorang gembala jemaat yang baik di Beji, Depok, Konfrens DKI & Sekitarnya. Pdtm. Ronie Umboh selain menjadi salah satu contributor berita dari Depok dan sekitarnya, beliau juga dipercayakan menjadi salah satu coordinator rubrik Renungan di buletin BAIT. Selamat bergabung dan berbagi berkat dengan BAIT Ministry.
Max Kaway Lahir di Manokwari tanggal 9 Juni 1966, saat ini tinggal di Mansinam, Manokwari, Papua Barat dan menjadi anggota jemaat Kenari Tinggi, Manokwari di mana saat ini pdt. Wirajaya Awom sebagai gembala jemaat.
Pdtm. Ronie Umboh Saat ini, melayani di satu gereja Haezer, Beji-Depok.
kecil di jemaat Eben-
Tuhan telah mengaruniakan kepada keluarga ini buah hati yang diberi nama Ryan Zefanya Wailan Umboh yang adalah gabungan nama orang tuanya yaitu Ronny dan Yanti menjadi Ryan yang sebenarnya memiliki arti raja kecil. Oleh karena berpadu dengan nama nabi Zefanya yang masih cucu raja Hizkiah yang agung seperti arti nama terakhirnya Wailan. Arti lengkapnya dari anak kami adalah: karunia terbesar untuk kemuliaan nama-Nya yang Kudus yang mengankat kita semua menjadi anak-anak dan cucu-cucu Raja Alam Semesta!
Saudara Max Kaway menamatkan pendidikan di fakultas Pendidikan jurusan Bahasa Inggris Unklab tahun 1996. Selain sebagai reporter berita dari wilayah Manokwari dan sekitarnya, sdr. Max Kaway juga menjadi koordinator rubrik Cerita Anak-anak di buletin BAIT. Rubrik ini adalah rubric terbaru yang lahir atas inisiatif dari sdr. Max Kaway. Selamat bergabung dan berbagi berkat melalui BAIT Minstry.
Isteri yang mendampingi dalam pelayanan, lahir di Kupang yang sebenarnya lebih dominan kejawenya, sehingga orang tuanya memberi nama Yanti Santoso. Ronie Umboh lahir di Tompaso Baru, Minahasa Selatan, 42 tahun yang lalu. Mengenal kebenaran Tuhan sewaktu bersekolah di SMP Advent di Tompaso Baru. Sebelum menjadi pelayan dalam arti sebenarnya sebagai gembala jemaat telah melanglang buana dari ujung timur Papua tepatnya di Tembaga Pura sampai hampir ujung barat Sumatera di Batam. Mencari sesuap nasi. Namun jauh dari Tuhan. Waktu Tuhan bukanlah waktu manusia khususnya dalam panggilan-Nya menjadi pendeta di saat umur yang tidak
BERITA DUKA Telah Meninggal Dunia Oma Lenny Walangitan (20/10) Orang Tua Dari Bpk. Yunche Walangitan, Juliana Walangitan, Bpk, Nova Walangitan dan Ibu. Cheny Walangitan di RSA Manado. Sisma Pundoko
32
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012 Dear Kel. Besar Walangitan; Atas nama pimpinan GMAHK se Wil.UKIKT/Seluruh Pimpinan Konferens /Daerah /Wilayah /Distrik/ Pengerja/ Anggota jemaat menyampaikan turut berdukcita yang sebesar besarnya atas meninggalnya Ibu Almarhuma Lenny Walangitan. Semoga seluruh Keluarga yang ditinggalkan khususnya anak anak ( Yunche, Syul.Chenny, dan Nova ) dan keluarga serta anak cucu memperoleh penghiburan yang sejati dari Tuhan sampai jumpa di pagi yang cerah bila Yesus datang kedua kali. Salam dan doa; Pdt . N.Sakul
KAMI
PERMINTAAN DOA
A
lkitab adalah sebuah kitab yang berasal dari Allah dengan penulisannya yang ajaib. Tidak ada buku seperti Alkitab yang pernah ditulis manusia. Keajaiban tersebut dapat terlihat pada penulis, jangka waktu penulisan dan isi Alkitab. Alkitab bukanlah ditulis oleh satu orang, melainkan 40 orang. Musa adalah salah satu dari mereka yang berpendidikan untuk menjadi Firaun, namun menjadi gembala selama 40 tahun. Daud, seorang gembala yang akhirnya menjadi raja, telah menuliskan banyak Mazmur. Salomo adalah raja Israel yang terkenal karena kebijaksanaannya telah menulis 3 buah buku. Daniel, Perdana Menteri yang bijaksana menuliskan buku Daniel sesuai dengan inspirasi Tuhan.
Doakan pembangunan asrama putri di panti asuhan YAPI, SLA Tompaso II. Janice Posnow Losung
Hari Ulang Tahun Mengucapkan Selamat Ulang Tahun bagi Tim Redaksi yang merayakannya di Bulan Oktober. Pdt. Douglas Sepang – 3 Oktober Belly Wungkana – 9 Oktober Refly Ompi – 13 Oktober
Penulis Kitab Perjanjian Baru pun mempunyai latar belakang yang beraneka ragam. Matius seorang pemungut cukai, Petrus seorang nelayan, Lukas seorang dokter, Paulus tukang tenda; mereka semua telah mendapat inspirasi dari Tuhan untuk menulis Kitab Perjanjian Baru. Lima buku pertama Alkitab ditulis oleh Musa pada sekitar tahun 1500 Sebelum Masehi, sedangkan buku yang terakhir ditulis oleh Yohanes, lebih kurang tahun 100 Sesudah Masehi. Dengan demikian seluruh Alkitab ditulis dalam jangka waktu 1600 tahun. Alkitab adalah ilham Allah kepada manusia yang berisi tabiat Allah yang patut kita teladani. Alkitab adalah makanan rohani bagi kita. Sudahkan anda membaca Alkitab setiap hari ? Redaksi BAIT
Semoga Damai dan Sukacita Surgawi selalu menjadi bagian yang berulang Tahun, serta di limpahkan berkat dan diberikan kesehatan selalu. Amin Redaksi BAIT
Redaksi buletin BAIT menerima berita, artikel, kesaksian anda untuk dimuat pada setiap terbitan.Kirimkan berita-berita, artikel dan kesaksian anda ke
[email protected] atau ke
[email protected]
Kami Tim Dapur yang bertugas hari ini menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang baik dalam pengiriman artikel dan berita untuk terbitan hari ini. An. Tim Redaksi Yang Bertugas Janette Sepang
33
EDISI 209 - 25 OKTOBER 2012
34