BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dijelaskan pada bab IV, maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar membuat blus pada mata pelajaran Keterampilan Tata Busana di MAN Sabdodadi Bantul jika ditinjau dari : 1.
Faktor siswa, termasuk dalam kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mengalami kesulitan baik ditinjau dari keadaan jasmani dan rohani, bakat, minat maupun motivasi.Siswa belum siap menerima pelajaran, siswa kurang bersemangat, sulit berkonsentrasi, kurang berbakat, kurang berminat, dan motivasi siswa kurang dalam membuat blus. Dari aspek perhatian termasuk kategori rendah, ini berarti siswa cukup memberi perhatian pada saat proses pembelajaran berlangsung.
2.
Faktor keluarga, termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa keluarga sudah mendukung proses belajar anak, baik dalam menciptakan suasana rumah yang kondusif untuk belajar, memenuhi kebutuhan anak untuk belajar maupun memberikan perhatiannya kepada anak.
3.
Faktor sekolah, termasuk dalam kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa sekolah memiliki andil yang besar dalam proses belajar. Metode mengajar yang digunakan guru sudah tepat, media pembelajaran yang digunakan di MAN Sabdodadi sudah tepat, relasi guru dan siswa sudah berjalan dengan baik, siswa disiplin di sekolah, dan meskipun sarana dan prasarana (mesin jahit) harus bergantian dalam menggunakan, namun pembelajaran tetap bisa berjalan dengan baik.
117
4.
Faktor masyarakat, termasuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat telah mendukung proses belajar siswa. Adanya kegiatan siswa dalam masyarakat cukup membantu dalam memberikan pengalaman yang berhubungan dengan pembuatan blus pada siswa, media massa cukup membantu dalam pembuatan tugas-tugas pembelajaran blus, misal membuat kliping dari majalahmajalah busana, browsing dari internet dan mengikuti acara televisi yang berkaitan dengan trend blus dan adanya teman, siswa dapat belajar bersama dan berdiskusi untuk memecahkan masalah dalam membuat blus. 22,64.
5.
Kesulitan belajar membuat blus pada mata pelajaran Keterampilan Tata Busana di MAN Sabdodadi Bantul termasuk dalam kategori rendah Hal ini menunjukkan bahwa siswa cukup sulit dalam belajar membuat blus.
B. Implikasi Hasil penelitian mengenai faktor penyebab kesulitan belajar membuat blus pada mata pelajaran Keterampilan Tata Busana di MAN Sabdodadi Bantul adalah keadaan jasmani dan rohani yang kurang baik, kurangnya bakat, minat dan motivasi siswa dalam membuat blus. Dengan hasil yang seperti itu diharapkan dapat mendorong peran serta siswa, keluarga, sekolah dan masyarakat dalam menjaga kondisi jasmani dan rohani, mengembangkan bakat siswa, menumbuhkan minat dan membangkitkan motivasi siswa. C. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang diajukan peneliti sebagai berikut : 1.
Bagi pihak sekolah MAN Sabdodadi Bantul, perlu melakukan upaya antara lain jika mata pelajaran Keterampilan Tata Busana dilaksanakan di akhir pelajaran hendaknya dibuat semenarik mungkin agar siswa bersemangat; memberikan latihanlatihan untuk mengembangkan bakat siswa; dan memotivasi siswa, misal dengan
118
memberikan hadiah; melengkapi berbagai jenis referensi buku tentang membuat blus serta memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak. 2.
Bagi pihak siswa MAN Sabdodadi Bantul, perlu melakukan upaya antara lain dengan lebih meningkatkan konsentrasi dalam pelaksanaan proses belajar serta meningkatkan penguasaan materi praktik dan lebih rajin berlatih didalam meningkatkan kemampuan praktik membuat blus pada setiap tahapan-tahapan membuat blus sehingga bisa mencapai tujuan belajar dan juga meningkatkan pengetahuan tentang proses membuat blus dengan lebih rajin membaca referensi tentang blus.
119
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. (2003). Psikologi Belajar Edisi Revisi. Solo: Rineka Cipta. Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara. Dalyono. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Ernawati, dkk. (2008). Tata Busana Jilid 2. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. H.I.Roeswoto. (1992). Menjahit Pakaian Wanita dan Anak Tingkat Dasar. Jakarta: PT. Carina Indah Utama. Nana Sudjana (1990). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algesindo. Nanie Asri Y. (1993). Teknologi Busana. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta. Oemar Hamalik. (2005). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Prapti Karomah & Sicilia S. (1988). Pengetahuan Busana Dasar. Yogyakarta : IKIP Yogyakarta. Riduwan dan Akdon. (2005). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2005). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta Suharsimi Arikunto (1995) Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta : Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto. (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
123
Sukardi. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Bumi Aksara. Sulistyoningrum. (2005). Identifikasi Hambatan Siswa Mempelajari Mata Diklat Membuat Pola Busana Sesuai Konstruksi dan Model Di Kelas 1 SMKN 6 Yogyakarta. Sumiyati. (2005). Kesulitan Praktik Menjahit II Siswa kelas II Program Keahlian Tata Busana di SMK N 2 Godean Tahun Pelajaran 2004 / 2005. Syaiful Bahri Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya. Modul MAN Sabdodadi Menggambar Pola Secara Konstruksi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Pendidikan Nasional.
124
tentang Sistem