BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini, akan ditampilkan hasil dari sistem pendeteksi asap rokok yang telah dirancang dalam skripsi ini.
IV.1.1. Tampilan Hasil Hardware Keseluruhan Berikut adalah tampilan dari hardware yang dirancang dalam sistem pendeteksi asap rokok.
Gambar IV.1. Tampilan Keseluruhan Sistem Deteksi Asap Rokok Hardware di atas merupakan hardware sistem pendeteksi asap rokok dalam ruangan. Terlihat pada gambar Gambar IV.1, aplikasi ini terdiri dari sensor asap MQ2, rangkaian minisystem, LCD, servo sebagai motorik penggerak jendela dan adaptor sebagai sumber tegangan.
55
56
IV.1.2. Tampilan Hasil Sensor Asap MQ2
Gambar IV.2. Tampilan Sensor Asap MQ2 Sensor asap MQ2 di atas merupakan perangkat hardware yang berfungsi sebagai pendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan dalam kadar tertentu sesuai program mikrokontroler
IV.1.3. Tampilan Hasil Rangkaian Minisys Atmega32 Berikut ini adalah tampilan rangkaian minimum sistem Atmega32 pada sistem pendeteksi asap rokok.
57
Gambar IV.3. Tampilan Minisys Atmega32 Minimum sistem Atmega32 merupakan otak dari sistem pendeteksi asap rokok. Dimana, semua perangkat-perangkat pendukung seperti sensor, LCD, Servo hanya dapat bekerja sesuai code program dalam mikrokontroler.
IV.1.4. Tampilan Hasil LCD Pada saat sensor mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan, LCD akan menampilkan tulisan berupa pesan larangan merokok dalam ruangan tersebut. Memungkinkan untuk bagi perokok agar tidak merokok di ruangan bebas asap rokok.
58
Gambar IV.4. Tampilan LCD
IV.1.5. Tampilan Hasil Kipas Pembuang Asap Kipas ini berfungsi sebagai penetralisir ruangan dari asap rokok, sesuai fungsinya kipas tersebut akan membuang asap rokok atau mengisapnya keluar melalui jendela ruangan yang sudah terbuka otomatis oleh pembuka motor servo. Gamba dari kipas sebagai penetralisir asap terlihat pada gambar IV.5 di bawah ini.
Gambar IV.5. Tampilan Kipas
59
IV.1.6. Tampilan Hasil Motor Servo Motor Servo ini berfungsi sebagai pengendali untuk pembuka jendela ruangan. Adapun gambar dari Motor Servo terlihat pada gambar IV.6 di bawah ini..
Gambar IV.6. Tampilan Motor Servo
IV.1.7. Tampilan Hasil Buzzer Buzzer berfungsi sebagai alarm peringatan kepada perokok agar tidak merokok dalam ruangan. Alarm ini akan bekerja apabila sensor asap MQ2 telah mendeteksi keberadaan asap rokok.
60
Gambar IV.5. Tampilan Buzzer
IV.2. Implementasi Dan Hasil Uji Coba IV.2.1. Hasil Pengujian Untuk mengetahui apakah sistem hasil rangkaian dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi perencanaan, maka perlu dilakukan pengujian dengan memberikan perubahan pada masukan dan mengamati keluaran dalam blok rangkaian yang diuji. Disamping itu, dalam pengujian nantinya akan diketahui tingkat keakurasian masing-masing rangkaian. Dan hasil pengujian yang diperoleh akan menjadi data acuan dalam pengambilan kesimpulan. Pengujian akan dilakukan pada masing-masing blok, yaitu: 1.
Rangkaian sensor Asap
2.
Rangkaian Mikrokontroler Atmega32
3.
Rangkaian LCD
4.
Rangkaian buzzer
61
5.
Rangkaian servo
6.
Sistem rangkaian keseluruhan
IV.2.2. Hasil Pengujian Rangkaian Sensor Asap Pengujian rangkaian sensor asap bertujuan untuk mengetahui ketepatan sensor dalam merespon keberadaan asap rokok di dalam ruangan. Hasil pengujian rangkaian sensor asap rokok dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu ketika kondisi ruangan normal dan kondisi ruangan aktif. Hasil uji ruangan kondisi normal dalam ruang prototipe kantor ditunjukkan dalam Gambar IV.6. berikut ini :
Gambar IV.6. Hasil Uji Sensor Asap Status Normal
Kondisi suhu ruangan normal berada pada titik 35 ppm sampai dengan <= 44 ppm, pada kondisi ini ruangan bebas dari asap rokok. Nilai tersebut didapat dari nilai range sensor asap MQ2 yang di set untuk mendeteksi keberadaan asap
62
rokok, karena nilai asap rokok berada pada titik suhu >= 45 ppm. Untuk kondisi aktif, hasil uji ruangan dalam ruang prototipe kantor ditunjukkan dalam Gambar IV.7. berikut ini :
Gambar IV.7. Hasil Uji Sensor Asap Status Aktif
Dari hasil pengujian rangkaian sensor asap seperti yang terlihat pada gambar IV.6, dapat dikatakan bahwa sensor asap akan bekerja pada tingkat sensifitas >= 45 ppm sampai dengan < 60 ppm. Ruangan akan normal pada suhu 35 ppm di karena adanya servo yang membuka jendela untuk menetralisir ruangan dengan cara kipas akan membuang keluar semua asap yang ada dalam prototipe ruangan kantor. Berikut penggalan coding program perintah untuk sensor asap rokok yang dirancang:
63
if (sensorasap>44 && sensorasap<60) {
PORTD=0b00000000; lcd_gotoxy(8,0); lcd_putsf("Rokok "); servobuka(); kipas();
} else{ servotutup(); }
IV.2.3. Hasil Pengujian Rangkaian LCD Pengujian rangkaian LCD bertujuan untuk mengetahui ketepatan LCD dalam merespon perubahan output yang dihasilkan dari proses pada minimum sistem Atmega32. Rangkaian LCD diuji dengan menampilkan karakter dengan perintah sebagai berikut : lcd_clear( ); lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("Sensor Asap:"); Perintah diatas menampilkan teks “Sensor Asap” ketika LCD menerima output dari mikrokontroler. Dengan menanmpilkan nilai-nilai sensifitas yang dideteksi oleh asap rokok sampai keadaan normal.
64
IV.2.4. Hasil Pengujian Rangkaian Buzzer Pengujian rangkaian buzzer bertujuan untuk mengetahui ketepatan buzzer dalam mengeluarkan suara bep, yaitu dengan mendownload script ke minimum sistem Atmega32 dengan command untuk mengeluarkan suara bep dengan rentang waktu tertentu.
IV.2.5. Hasil Pengujian Rangkaian Keseluruhan Secara elektronis rangkaian telah bekerja dengan baik, output dari mikrokontroller dapat mengirimkan data ke LCD. Tampilan pada LCD dapat menampilkan berapa nilai normal yang dikirimkan oleh sensor asap. Output indikasi suara pada buzzer juga sudah cukup baik sehingga dapat memberikan peringatan dalam prototipe ruangan kantor.
IV.3. Kelebihan dan Kekurangan IV.3.1. Kelebihan Dari Aplikasi Yang Dirancang 1.
Sistem deteksi asap rokok ini terdiri dari kipas yang dapat menetralisir ruangan dengan cara membuang asap rokok melalui jendela yang terbuka secara otomatis oleh motor servo.
2.
Aplikasi ini juga dilengkapi dengan LCD sebagai penampilan karakter.
3.
Buzzer sebagai alarm peringatan adanya asap rokok dalam ruangan prototipe kantor.
65
4.
Sistem yang di bangun menggunakan mikrokontroler Atmega32 yang memiliki banyak memori mempermudah dalam mendowload program ke mikrokontroler.
IV.3.2. Kekurangan Dari Aplikasi Yang Dirancang 1.
Aplikasi hanya dapat dibangun menggunakan system operasi windows, tidak pada sistem operasi lainnya.
2.
Aplikasi ini belum sepenuhnya mendeteksi keberadaan asap rokok saja, kemungkinan asap-asap lain juga dapat terdeteksi oleh sensor.
3.
Media tampilan keluaran / output yang digunakan hanya berupa LCD 16 x 2 sangat minimalis sehingga output yang muncul masih berupa nilai.
4.
Tingkat ketelitian yang belum mencapai taraf yang diharapkan dapat mengganggu proses sistem untuk bekerja maksimal.