BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tipe Penelitian Metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moleong, 2007). Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell, 2002). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif
deskriptif
merupakan
penelitian
yang
berusaha menggambarkan gejala sosial. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat studi. Penelitian deskriptif merupakan
sebuah
metode
yang
efektif
untuk
tujuan
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat ilmiah maupun fenomena hasil rekayasa (Sukmadinata, 2005)
22
3.2. Partisipan penelitian Pengambilan sampel pada penelitian kualitatif harus disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian (Poerwandari, 2009).
Masalah
dan
tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
menggambarkan pengaruh pengetahuan ibu dalam menilai tumbuh kembang anak berdasar buku KIA oleh karena itu partisipan yang diambil harus mewakili kriteria partisipan dari kelompok tipikal yang telah ditentukan sebelumnya. Tekhnik penentuan riset partisipan yang digunakan dalam penelitian adalah purposive sampling yang dicirikan dengan adanya penilaian
dan
usaha
untuk
memperoleh
sampel
yang
representatif atau sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan (Kerlinger & Lee, 2000). Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat atau tidaknya sampel digunakan. Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut : i. Kriteria inklusi
23
Kriteria inklusi adalah kriteria umum yang harus dipenuhi oleh subjek sehingga dapat diikutsertakan dalam
penelitian
(Nursalam, 2003) yaitu: a. Bersedia
menjadi
riset
partisipan
dan
bersedia
menandatangani lembar persetujuan. b. Berstatus sebagai warga Dusun Semagu. c. Memiliki anak berusia balita dengan gangguan tumbuh kembang khususnya gangguan bicara dan bahasa. ii. Kriteria eksklusi Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan sampel tidak diikutsertakan dalam penelitian
(Nursalam, 2003).
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak balita tanpa gangguan tumbuh kembang. 3.3. Jumlah Partisipan Penelitian kualitatif tidak diarahkan pada jumlah sampel yang besar namun pada kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian (Poerwandari, 2007). Di Dusun Semagu terdapat tiga orang ibu yang memiliki anak dengan gangguan bicara dan bahasa sehingga ketiga orang ibu tersebut ditetapkan sebagai riset partisipan. 3.4. Tempat Penelitian
24
Lokasi penelitian adalah Dusun Semagu, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Peneliti memilih Dusun Semagu karena berdasar dari data yang diperoleh dari posyandu setempat jumlah balita yang mengalami gangguan tumbuh kembang mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Alasan lainya adalah peneliti beranggapan bahwa lebih mudah untuk beradaptasi dan membangun hubungan saling percaya dengan partisipan penelitian karena latar belakang peneliti yang berasal dari dusun yang sama. 3.5. Tekhnik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan wawancara mendalam (in-depth interviews). Metode angket adalah suatu daftar pertanyaan dengan variabel yang diteliti yang harus dijawab oleh responden penelitian (Narbuko, 2004). Penggunaan angket dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer yang akan digunakan
sebagai
dasar
untuk
melakukan
wawancara
mendalam. Sedangkan wawancara mendalam (in-depth interviews) adalah
teknik
pengumpulan
data
yang
didasarkan
pada
percakapan secara intensif dengan suatu tujuan tertentu.
25
Wawancara mendalam dilakukan untuk mendapat berbagai informasi menyangkut masalah yang diajukan dalam penelitian. Wawancara mendalam dilakukan kepada responden yang dianggap menguasai masalah penelitian. Tujuan dari wawancara mendalam adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka,
dimana
pihak
yang
diajak
wawancara
diminta
pendapatnya dan ide-ide (Sugiono, 2010). Alasan peneliti menggunakan tekhnik wawancara mendalam adalah agar peneliti dapat menggali perasaan, pikiran dan pengalamnan riset partisipan tentang pengetahuan ibu dalam menilai tumbuh kembang balita. 3.6. Tekhnik Analisa Data Analisa data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan
data,
memilah-
milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesisnya, mencari dan menentukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang akan diceritakan kepada orang lain (Bogdan dalam Moleong, 2010). Miles dan Huberman (2004), mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga
26
datanya sudah jenuh. Langkah-langkah dalam analisa data adalah sebagai berikut : a. Mengorganisir informasi b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode. c. Mencari keyword. d. Mengkategorikan keyword dalam data jenuh atau tidak jenuh. Keyword dinyatakan sebagai data jenuh apabila muncul 50 % atau lebih dari jumlah partisipan. e. Mengidentifikasi sub tema. f. Mengidentifikasi tema. g. Selanjutnya
peneliti
melakukan
interpretasi
dan
mengembangkan generalisasi natural dari kasus baik untuk peneliti ataupun penerapannya pada kasus lain. h. Menyajikan secara naratif. 3.7. Validasi Dalam penelitian kualitatif ada empat tekhnik mencapai keabsahan data yaitu kredibilitas, tranferabilitas, dependabilitas dan kofirmabilitas. Tekhnik ini dapat dipilih salah satu atau lebih
27
untuk mencapai keabsahan data. Kredibilitas meliputi aneka kegiatan yaitu: a. Memperpanjang pengamatan. b. Peningkatan ketekunan dalam penelitian. c. Triangulasi yang berupa pengumpulan data yang lebih dari satu sumber yang menunjukkan informasi yang sama. d. Peer
debriefing
dengan
cara
membicarakan
masalah
penelitian dari orang lain, tanya jawab pada teman sejawat. e. Analisa kasus negatif. f. Member-check artinya mengulangi setiap akhir wawancara agar diperiksa subjek (Suwardi, 2006). Dalam penelitian ini yang digunakan untuk mencapai keabsahan data adalah
dengan
memperpanjang
pengamatan.
Memperpanjang
pengamatan dilakukan peneliti dengan cara peneliti kembali lagi ke lapangan untuk melakukan wawancara kembali dengan partisipan yang pernah ditemui.
28