BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara langsung di lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan melakukan penelitian dan pengambilan data terhadap objek yang ditentukan dengan secara langsung terjun ke lapangan. Dengan cara itu maka data yang diperoleh akan maksimal dan akurat. Pendekatan penelitian ini bisa juga diidentikan dengan pendekatan kuantitatif deskriptif, dengan melakukan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti, dengan tujuan untuk menemukan gambaran dan penjelasan terkait dengan apa yang akan diteliti. Adapun jenis penelitian ini adalah jenis penelitian mix research yakni merupakan penelitian yang dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi dan kemudian mengamati kebelakang faktor-faktor yang dapat menyebabkan timbulnya kajian tersebut.66
B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Berkaitan
dengan
lokasi
yang
dijadikan
sebagai
tempat
berlangsungnya penelitian dalam hal ini penulis memutuskan untuk memilih kota Puruk Cahu tempat penelitian dalam penulisan proposal ini,
66
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif) ,Jakarta:Gaung Persada Press, 2009, h. 66
52
53
yang menjadi sasaran penelitiannya adalah masyarakat (konsumen) kota Puruk Cahu. Alasan kenapa penulis memilih lokasi atau tempat di kota Puruk Cahu, karena di Puruk Cahu adalah daerah yang sangat mudah terjadinya kecurangan. Penulis pernah mengalami dan melihat ketidakbaikan pelayanan dan curangnya dalam melakukan timbangan, selain itu juga di kota Puruk Cahu mempunyai banyaknya pasar dan warung yang kecil yang berbeda-beda sehingga penulis mudah untuk mendapatkan konsumen dan mudah untuk mendapatkan bahan-bahan pendukung penelitian penulis. Bahan-bahan dari perpustakaan. sehingga penulis merasa yakin untuk melakukan penelitian di kota Puruk Cahu dan tentu akan lebih banyak pengaruh etika jual beli ayam potong yang dapat penulis tanyakan kepada konsumen atau masyarakat nantinya dan kenapa saya memilih pasar tradisional, karena di Puruk Cahu belum ada pasar moderen. Ayam boiler atau ayam potong Cuma ada dijual di pasar tradisional. Pada penelitian ini penulis berharap bisa mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh prinsip etika jual beli yang dilakukan oleh penjual serta bagaimana pengaruh kepuasan konsumen terhadap pelayanan dan timbangan yang di lakukan oleh penjual, kemudian dari pengaruh tersebut manakah yang lebih dominan yang menjadi pengaruh lebih besar bagi masyarakat (konsumen) kota Puruk Cahu dalam melakukan jual beli ayam potong.
54
2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian dilaksanakan penulis dua bulan terhitung sejak tanggal 10 April sampai 10 Juni 2013. dalam kurun waktu 2 (dua) bulan ini peneliti mampu melakukan penelitian secara langsung yakni dengan menyebarkan angket/kuesioner kepada masyarakat Puruk Cahu. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi berasal dari bahasa Inggris population, berarti jumlah penduduk. Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian.67 Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang mengetahui etika jual beli yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.68 Apabila penulis ingin meneliti semua yang ada didalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi penelitiannya disebut studi populasi atau studi sensus. Sedang populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat atau konsumen yang berjumlah sekitar 100 orang akan diambil menjadi populasinya yang mengkonsumsi ayam potong di Puruk Cahu, yang berdasarkan pengamatan penulis.
67 Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Kuantitatif:Ekonomi & Kebijakan Publik serta Ilmu Sosial,Jakarta:Kencana,2006. h . 99 68 Sugiyono,MetodePenelitian Bisnis Kuantitatif,Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2009, h,72
55
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan teknik sampling dalam penelitian ini adalah simple random sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota
populasi
dianggap
homogen.69
Sedangkan jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 50 orang konsumen dengan menggunakan rumus sebagai berikut: n
Rumus
2 d 1
Keterangan. n N d
= Jumlah sampel yang dicari = Jumlah populasi = Nilai persisi Ukuran sampel untuk tingkat kepercayaan yang digunakan pada
penelitian ini adalah 90%, maka nilai persisi (a) = 0,1.70 Adapun cara pengambilan sampel dengan melakukan survei kepada setiap konsumen yang dijumpai di warung-warung kecil atau yang ditemui untuk memberikan jawaban atas angket yang diberikan peneliti. Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan teknik purposive sampling sebagaimana pendapat Nasution bahwa purposive sampling dilakukan dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti
69
Burhan Bungin,Metodologi Penelitian Kuantitatif...,h.114 M.Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif,Jakarta: Prenada Media Groub,2006.h 105 70
56
menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel itu.71 Untuk menjawab rumusan kedua. Adapun dari sample yang dicari yaitu : a. Responden angket b. Hanya berjumlah 10 % dari sampel penelitian. c. Lebih aktif dalam menjawab angket D. Metode pengumpulan data 1. Angket / Kuesioner Dilihat dari segi cara dan teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan kuesioner (angket):
yaitu Angket adalah teknik pengumpulan data melalui
penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menghimpun pendapat secara langsung terhadap masyarakat (konsumen).72 Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. dan pertanyaan itu telah dipersiapkan sebelumnya secara sistematis. TABEL 2 Kisi-kisi Pernyataan Variabel Pengaruh Etika Pelayanan (X) 71
Indikator
Pernyataan
Etika Jual Beli 1. Tidak boleh berlebihan dalam mengambil keuntungan. 2. Menghindari tindakan curang 3. Tidak boleh menutup cacat ayam
S. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bimu Aksara, 1996, h. 98. Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis,h.135
72
Jumlah Quiz 10
57
Variabel
Kepuasan Konsumen (Y)
Indikator
Pernyataan
Jumlah Quiz
potong 4. Pentingnya penjelasan terhadap kebaikan dan kekurangan ayam potong yang dijual 5. Penjual menambah benda lain pada saat menimbang ayam potong 6. Timbangan ayam potong tidak sesuai dengan yang dipesan 7. Penjual menentukan harga ayam potong sesuai dengan keinginan sendiri. 8. Penjual ayam potong selalu murah hati dan senyum 9. Tidak menjual ayam potong yang bukan kepunyaannya 10. Penjual menimbang ayam potong dengan benar. Penerapan Etika 1. Penjual ayam memisahkan ayam 5 Dalam Bisnis potong yang baru dengan yang lama. 2. Mencatat hutang dan mempersaksikannya 3. Penjual memberikan informasi alasan kenaikan harga ayam potong 4. Penjual menetapkan harga sesuai standar pemerintah 5. Penjual mengambil keuntungan yang wajar. Fungsi Etika 1. Penjual selalu berikap ramah dan 5 sopan kepada pembeli. 2. Penjual menyediakan ayam potong yang sehat dan berkualitas 3. Tidak bersumpah dalam jual beli 4. Penjual tidak berbuat curang 5. Memberikan pelayanan yang baik Perilaku 1. Konsumen langsung membeli 5 Konsumen ayam potong 2. Konsumen memeriksa dulu sebelum membeli. 3. Penjual menyetujui harga ayam yang ditetapkan penjual
58
Variabel
Indikator
Keputusan Konsumen Membeli
Kepuasan Konsumen
Pernyataan
Jumlah Quiz
4. Tawar-menawar dalam jual beli. 5. Konsumen mampu membandingkan biaya dan manfaat. 1. Timbangan ayam potong yang 6 sesuai dengan keinginan konsumen. 2. Informasi tentang ayam potong dari mulut kemulut yang bersifat positif. 3. Puas dengan cara menjualnya. 4. Puas dengan harganya. 5. Konsumen merasa senang dengan pelayanan yang baik. 6. Puas dengan kejujuran penjual ayam potong 1. Penjual menetapkan harga 6 berpatok pada harga pasaran 2. Penjual menyediakan ayam potong yang berkualitas untuk konsumen 3. Penjual lebih aktif berkomunikasi dengan konsumen. 4. Penjual memperhatikan tempat untuk kenyamanan. 5. Penjual menceritakan harga awal dalam mengambil keuntungan. 6. Penjual selalu sopan dengan konsumen.
2. Wawancara Wawancara adalah suatu percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan kedua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang mewawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.73 Adapun data yang digali melalui teknik ini yaitu unsur-unsur etika bisnis yang mempengaruhi
73
S. Nasution, Metode Research, Jakarta: Bimu Aksara, 1996, h. 135
59
terhadap kepuasan konsumen ayam potong di pasar tradisional Puruk Cahu. E. Teknik Analisis Data 1. Uji Instrumen Penelitian a. Validitas konstrak (Construct validity) Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak di ukur. Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat. Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun dilakukan berkali-kali dan dimana-mana.ini artinya bahwa alat ukur haruslah memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut digunakan sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran yang diinginkan.74 Agar keabsahan data dalam penelitian kuantitatif, akan merujuk pada validitas butir instrumen dan validitas instrumen/skala. Valid bermakna kemampuan butir dalam mendukung konstruk dalam instrumen. Suatu Instrumen dinyatakan valid (sah) apabila instrumen 74
Ibid, Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif:Komunikasi Ekonomi dan Kebijakan Publik,Serta ilmu-ilmu Sosial lainnyaz,h.97-98
60
tersebut benar-benar mengukur apa yang sebenarnya diukur. Konsep validitas konstruk (counstruct validity) akan mengacu pada teori apa yang digunakan oleh peneliti. Berkaitan dengan tingkatan dimana skala mencerminkan domain konsep yang sedang diteliti/diukur,dua aspek pokok dalam validitas konstruk ialah secara alamiah bersifat teoritis dan statistik.75 b. Reliabilitas Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata reliability dalam bahasa Inggris, berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Sebuah tes dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap jika diteskan berkali-kali sebuah tes dikatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan ketetapan. Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown r 11
2 . rb 1 rb
Ket : r 1= adalah nilai reliabilitas
75
Burhan Bungin. Metodologi Penelitian Kuantitatif. h.100
61
r b= adalah nilai koefisien korelasi Nilai koefisien reliabilitas yang baik adalah diatas 0,7 (cukup baik), di atas 0,8 (baik).76 c. Konsep pengukuran Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator yang akan diukur adalah Etika Jual Beli, Penerapan Etika dalam Bisnis, Fungsi Etika, Pentingnya Etika, Perilaku Konsumen dan Keputusan Konsumen Membeli. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan dalam kuesioner. Sewaktu menanggapi pertanyaan dalam skala Likert, responden menentukan tingkat persetujuan mereka terhadap suatu pernyataan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya disediakan lima pilihan skala dengan format seperti: 1) 2) 3) 4) 5)
Sangat tidak setuju Tidak setuju Netral Setuju Sangat setuju 77 Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
linkert 1 sampai dengan 5.setiap responden diminta untuk memberikan
76
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Rajawali Press, 2010, h. 190. Jonathan Sarwono,Metode Penelitian Kuntitatif & Kualitatif,Yogyakarta:Graha Ilmu,2006,h.96 77
62
pendapat dan pandangan terhadap pertanyaan yang diajukan.jawaban untuk setiap pertanyaan terdiri dari 5 kategori dengan skor sebagai berikut ini: 1) 2) 3) 4) 5)
Jawaban Sangat Setuju skor 5 Jawaban Setuju skor 4 Jawaban netral skor 3 Jawaban tidak setuju 2 Jawaban sangat tidak setuju 178
2. Analisis Data a. Uji Korelasi Product Moment Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis Korelasi Product Moment (r) dengan menggunakan program SPSS 17.0.Uji korelasi biasanya banyak digunakan dalam berbagai penelitian, mulai dari penelitian sederhana sampai cukup kompleks. teknik korelasi product moment ini digunakan untuk mencari hubungan atau pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Korelasi ini sering disebut korelasi sederhana atau korelasi Pearson Product Moment. Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indek korelasi “r” product moment (rxy) pada umum digunakan pedoman berikut ini :
TABEL 3 Interpretasi Sederhana Korelasi Product Moment79
78
http://sufyan-ahamad-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-48865-Dasar-Metode Penelitian-bentuk skala pengukuran dalam penelitian.html.
63
Besarnya “r” product moment (rxy)
0,00 s.d 0,20
0,21 s.d 0,40 0,41 s.d 0,70 0,71 s.d 0,90 0,91 s.d 1,00
Interpretasi: Antara variabel X dan variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah, sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan variabel Y) Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi lemah atau rendah Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang tinggi atau kuat Antara variabel X dan variabel Y terdapat korelasi yang sangat kuat atau sangat tinggi
Untuk menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang telah penulis ajukan pada bab II, maka digunakan perbandingan besar “r” yang telah diperoleh melalui proses perhitungan, dengan terlebih dahulu mencari derajat besarnya (db) atau degrees of freedom (df). Karena teknik analisis korelasi yang penulis bicarakan disini adalah teknik korelasi bivariat, maka nr adalah 2, sebab variabel yang penulis korelasikan hanya dua buah. Dengan diperolehnya df, maka dapat dicari besarnya nilai “r” product moment atau “r” tabel pada taraf signifikan 5% maupun pada taraf 1% kemudian dibandingkan dengan nilai “r” hitung atau
. Jika
sama dengan atau lebih besar
dari pada rtebel , maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan terbukti kebenarannya. Berarti memang benar antara variabel X (etika penjual ayam potong) dan variabel Y (kepuasan konsumen) terdapat korelasi
79
Anas Sudijono, Pengantar ..., h. 193.
64
positif.
Sebaliknya jika
lebih rendah dari pada rtebel
,
maka
hipotesis nihil (Ho) diterima, berarti tidak adanya korelasi antara variabel X dengan variabel Y.80 b. Uji Regresi Linear Sederhana Regresi linier sederhana digunakan untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu perubah yang dihubungkan dengan satu perubah tidak bebas. Bentuk umum dari persamaan regresi linier untuk populasi adalah : Y = α + bx Di mana: Y = Variabel takbebas x
= Variabel bebas
α = Parameter Intercep b = Parameter Koefisisen Regresi Variabel Bebas Menentukan koefisien persamaan a dan b dapat dengan menggunakan metode kuadrat terkecil, yaitu cara yang dipakai untuk menentukan koefisien persamaan dan dari jumlah pangkat dua (kuadrat) antara titik-titik dengan garis regresi yang dicari yang terkecil . Dengan demikian , dapat ditentukan:
80
Ibid., h. 195.
65
a n ( ) i
2 i 2 i
b
81
i
i
2
i
n i i i i 81
Ibid., h 198
n i ( i ) 2
i