BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Keberhasilan suatu kegiatan sangatlah tergantung dari persiapannya. Demikian pula untuk mencapai tujuan PPL, maka praktikan melakukan berbagai persiapan sebelum praktek mengajar. Persiapan-persiapan tersebut termasuk kegiatan yang diprogramkan dari lembaga UNY, maupun yang diprogramkan secara individu oleh praktikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi: 1.
Pengajaran Mikro (micro teaching) Sebelum mengambil mata kuliah PPL, persiapan paling awal yang
dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pengajaran mikro. Pada mata kuliah ini, praktikan melakukan praktek mengajar pada kelas yang kecil. Yang berperan sebagai guru adalah praktikan sendiri dan yang berperan sebagai siswa adalah teman satu kelompok dan didampingi oleh seorang dosen pembimbing. Mahasiswa diharuskan lulus dalam mata kuliah micro teaching atau pengajaran mikro. Karena pembelajaran mikro inilah yang menjadi bekal dalam melaksanakan PPL di sekolah masing-masing. Pada pengajaran mikro mahasiswa diberi bekal berupa latihan mengajar dalam bentuk pengajaran mikro dan pemberian strategi belajar mengajar yang dirasa perlu bagi mahasiswa calon guru yang akan melaksanakan PPL. Disini mahasiswa diberi kesempatan untuk dapat praktik secara langsung dan bergantian dihadapan dosen pembimbing dan rekan-rekan mahasiswa dalam satu kelompok tersebut. Untuk materi yang akan disampaikan tidak ditentukan oleh dosen tetapi bisa menyesuaikan dengan materi yang akan kita ajarkan pada saat pelaksanaan PPL nanti sehingga sudah terlatih. Sebelum mengajar atau maju dalam micro teaching mahasiswa diminta mempersiapkan RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang nantinya akan diperiksa oleh dosen pembimbing. Selain RPP mahasiswa juga harus mempersiapkan media pembelajaran yang relevan, bisa berupa macro media flash, power point ataupun juga semacam alat peraga. Setelah melakukan praktek mengajar, dosen pembimbing dan rekan-rekan satu kelompok tersebut akan memberikan komentar atau kritik dan saran yang membangun. Hal ini sangat berguna bagi mahasiswa agar semakin termotivasi untuk selalu memperbaiki cara mengajarnya dan melakukan variasi-variasi dalam pembelajaran sehingga
13
diharapkan dapat mempersiapkan secara dini sebelum praktek mengajar yang sesungguhnya. 2.
Kegiatan Observasi Kegiatan observasi dilakukan sebelum mahasiswa diterjunkan ke
sekolah. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan sekolah, baik secara fisik maupun sistem yang ada di dalamnya. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung atau dengan melakukan wawancara terhadap warga sekolah. Dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang nyata tentang praktek mengajar dan lingkungan persekolahan. Observasi ini meliputi dua hal, yaitu: a. Observasi Pembelajaran di Kelas Observasi pembelajaran di kelas dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru pembimbing dari mahasiswa yang bersangkutan. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan pengamatan secara langsung untuk dapat mengetahui gambaran nyata tentang penampilan guru dalam proses pembelajaran dan kondisi siswa saat proses
pembelajaran
berlangsung,
sehingga
diharapkan
nantinya
mahasiswa dapat menemukan gambaran bagaimana cara menciptakan suasana belajar mengajar yang baik di kelas sesuai dengan kondisi kelas masing-masing. Observasi ini dilakukan dengan mengamati cara guru dalam: 1) Membuka Pelajaran Sebelum pelajaran dimulai, guru kimia mengucapkan salam kemudian mempersilakan peserta didik untuk berdo’a terlebih dahulu dipimpin ketua kelas. Selanjutnya, guru kimia memimpin peserta didik untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sebelum masuk materi yang selanjutnya, guru kimia mengulas kembali materi yang lalu untuk mengingatkan peserta didik pada materi yang sebelumnya. 2) Penyajian Materi Materi yang akan diberikan kepada peserta didik di dalam kelas sudah terstruktur dengan baik dan jelas. Guru kimia menjelaskan materi dengan runtut, tahap demi tahap dan sesuai dengan tingkat kepahaman peserta didik. 3) Metode Pembelajaran
14
Metode pembelajaran yang digunakan adalah diskusi informasi, pemberian tugas dan tanya jawab. Guru juga menggunakan metode pembelajaran dengan demonstrasi/ eksperimen apabila materi yang diberikan cocok untuk didemonstrasikan/ eksperimen. 4) Penggunaan Bahasa Bahasa yang digunakan oleh guru sangat komunikatif, sehingga peserta didik dapat mengikuti dan mengerti apa yang guru sampaikan. Guru menjelaskan dengan bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah dipahami oleh peserta didik. 5) Penggunaan Waktu Penggunaan waktu cukup efektif dan efisien. Baik guru maupun peserta didik masuk kelas tepat waktu, dan guru meninggalkan kelas dengan tepat waktu. 6) Gerak Gerak guru cukup luwes. Gerak guru santai tetapi juga serius. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru sesekali berjalan ke belakang kelas untuk mengecek tugas yang diberikan. 7) Cara Memotivasi Peserta didik Guru memotivasi peserta didik dengan cara memberikan ulasan atau mengulang sekilas tentang materi yang sebelumnya sebelum guru menjelaskan ke materi berikutnya dan di akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan tugas individu kepada peserta didik. Selain itu, guru sering memotivasi peserta didik dengan cara memberikan beberapa soal kepada peserta didik, kemudian yang dapat mengerjakan di papan tulis akan mendapat nilai tambahan. Nilai ulangan yang kurang bagus juga dijadikan cara untuk memotivasi peserta didik. 8) Teknik Bertanya Guru dalam memberikan pertanyaan kepada peserta didik, ditujukan untuk semua peserta didik. Apabila tidak ada yang menjawab maka guru menunjuk salah satu peserta didik untuk menjawabnya, dan menyuruh peserta didik yang lain untuk memberikan komentar sehingga diperoleh jawaban yang benar. 9) Teknik Penguasaan Kelas Guru mampu menguasai kelas dengan baik. Jika ada peserta didik yang tidak memperhatikan, maka guru memberikan pertanyaanpertanyaan kepada peserta didik tersebut. Dengan demikian peserta didik akan memperhatikan kembali.
15
10) Penggunaan Media Media yang digunakan adalah papan tulis (white board), spidol, dan penghapus. Media pembelajaran yang lain yang digunakan adalah power point dan buku teks pelajaran kimia. 11) Bentuk dan Cara Evaluasi Cara mengevaluasi peserta didik adalah dengan memberikan soal-soal kepada peserta didik dan langsung dikerjakan di dalam kelas kemudian dicocokkan bersama-sama. 12) Menutup Pelajaran Pelajaran ditutup dengan menyimpulkan hasil materi yang telah dibahas selama proses pembelajaran. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket sebagai tugas rumah, dan menyampaikan pesan untuk pertemuan yang akan datang. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta didik. Mahasiswa melakukan observasi/pengamatan belajar mengajar dalam kelas, meliputi: perilaku peserta didik ketika proses belajar mengajar, media dan administrasi pendidikan, serta perilaku peserta didik ketika proses belajar mengajar berlangsung dan ketika berada di luar kelas. Observasi peserta didik meliputi: 1) Perilaku Peserta didik di dalam Kelas Peserta didik selalu mencatat apa yang guru tulis di papan tulis. Peserta didik cukup aktif dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi tentang materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini terbukti dari sebagian besar dari mereka yang suka bertanya. Sebagian peserta didik tidak mengerjakan tugas rumah, sebagian jalan-jalan di kelas, masih ramai meskipun
sudah
ada
guru,
sebagian
bermain
handphone,
mendengarkan musik, dan terdapat satu atau dua peserta didik yang memakai jumper di kelas. 2) Perilaku Peserta didik di luar Kelas Perilaku peserta didik diluar kelas cukup sopan, dan akrab dengan Bapak dan Ibu gurunya. Sebagian peserta didik terlambat masuk ke kelas.
b. Observasi Lingkungan Fisik Sekolah
16
Kegiatan observasi lingkungan fisik sekolah bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang situasi dan kondisi sekolah yang bersangkutan. Obyek yang dijadikan sasaran observasi lingkungan fisik sekolah meliputi: 1)
Letak dan lokasi gedung sekolah
2)
Kondisi ruang kelas
3)
Kelengkapan gedung dan fasilitas yang menunjang kegiatan PBM
4)
Keadaan personal, peralatan serta organisasi yang ada di sekolah Obseravasi Lapangan merupakan kegiatan pengamatan dengan
berbagai karakteristik komponen pendidikan, iklim dan norma yang berlaku dilingkungan sekolah tempat PPL. Pengenalan lapangan ini dilakukan dengan cara observasi langsung, dan wawancara dengan pihak sekolah. Observasi lingkungan fisik sekolah antara lain pengamatan pada: 1)
Administrasi persekolahan
2)
Fasilitas pembelajaran dan manfaatnya
3)
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah
4)
Lingkungan fisik disekitar sekolah Observasi lingkungan fisik sekolah ini dapat diamati secara
langsung, sehingga dapat dideskripsikan bahwa kondisi fisik bangunan SMA N 1 Gamping yaitu: 1.
Ruang kelas sebanyak 12 ruang yang terbagi menjadi 4 kelas untuk masing-masing kelas X, XI dan XII.
2.
Ruang kepala sekolah dan ruang guru.
3.
Ruang tata usaha.
4.
Ruang bimbingan konseling.
5.
Ruang UKS.
6. Ruang OSIS. 7.
Laboratorium IPA (Biologi, Fisika dan Kimia) dan laboratorium komputer.
8.
Ruang AVA
9.
Ruang perpustakaan
10. Mushola 11. Aula 12. Kamar mandi. 13. Tempat parkir untuk guru/karyawan/tamu dan untuk siswa. 14. Sebuah koperasi siswa yang dikelola oleh karyawan sekolah. 17
15. Kantin sekolah yang berjumlah 3 buah. 16. Sebuah ruang penyimpanan alat olahraga. 17. Lapangan olahraga yang meliputi lapangan basket dan lapangan bola voli. 18. Sebuah pos satpam 3.
Pembekalan PPL Sebelum
pelaksanaan
PPL,
mahasiswa
diharuskan
mengikuti
pembekalan PPL. Pembekalan tersebut bertujuan agar mahasiswa mengetahui atau mendapatkan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan PPL di sekolah. Kegiatan pembekalan disampaikan oleh DPL atau Dosen Pembimbing Lapangan dan dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2015. Pembekalan yang dilakukan ini juga menjadi persyaratan khusus untuk bisa mengikuti kegiatan PPL atau terjun ke lokasi sekolah yang ditempatkan di semester khusus ini. Oleh karena itu bagi mahasiswa yang belum mengikuti pembekalan tidak diperbolehkan untuk terjun ke lokasi PPL. B. Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan Tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting atau merupakan tahapan utama untuk mengetahui kemampuan praktikan dalam mengadakan pembelajaran di dalam kelas. Dalam kegiatan praktek mengajar, mahasiswa dibimbing oleh guru pembimbing sesuai dengan jurusan masing-masing. Mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia dibimbing oleh seorang guru pembimbing yaitu Ibu Dra. MS. Bertha Tri Martiningrum. Praktikan mengajar dengan berpedoman kepada silabus yang telah dibuat sesuai dengan kurikulum yang telah ada. Penyampaian materi dalam proses belajar mengajar diusahakan agar terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia. Dalam pelaksanaan PPL di SMA N 1 Gamping yang dimulai sejak tanggal 10 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 12 September 2015, masingmasing mahasiswa mendapatkan kesempatan melakukan praktik mengajar. PROGRAM PPL a.
Penyusunan Perangkat Pembelajaran Sebelum mahasiswa melakukan praktik mengajar baik itu yang bersifat teori maupun praktik, mahasiswa harus mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Di dalam RPP terdapat semua hal yang akan dilakukan selama proses pembelajaran. Diantaranya adalah alokasi waktu, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan
18
yang ingin dicapai, sumber belajar dan metode penilaian yang akan digunakan dalam pembelajaran. Sedangkan kisi-kisi soal dibuat untuk menyesuaikan soal dengan tingkat kemampuan atau struktur kognitif peserta didik kelas XI, untuk menyesuaikan soal dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. 1) Bentuk Kegiatan
: Penyusunan perangkat pembelajaran
2) Tujuan Kegiatan
: mempersiapkan pelaksanaan pembelajaran
3) Sasaran
: Peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
4) Waktu Pelaksanaan : Sebelum praktik mengajar b.
Praktik Mengajar di Kelas Kegiatan praktik mengajar ini adalah untuk menerapkan sistem pembelajaran di sekolah dengan menggunakan ilmu dan skill yang dimiliki. Praktik mengajar dilakukan 25 kali pertemuan dengan total waktu 42 jam pelajaran. Praktikan melakukan praktik mengajar terbimbing bidang studi kimia secara langsung. Setiap pertemuan di kelas, guru pembimbing ikut masuk ke kelas dan mengamati langsung proses praktikan mengajar. Hal ini merupakan praktek terbimbing. Pada setiap awal proses pembelajaran diawali dengan salam, berdo’a dan menyanyikan lagu Indonesia Raya jika masuk jam pertama, kemudian presensi dilanjutkan dengan apersepsi. Apersepsi diberikan dengan cara memberikan pertanyaan untuk mengulas dan mengingatkan materi pelajaran sebelumnya sebelum memasuki materi yang akan disampaikan pada saat proses pembelajaran atau memberikan analogi ataupun pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Sehingga terjadi interaksi dan komunikasi dua arah antara praktikan dengan peserta didik sejak awal, hal ini lah yang akan memancing peran aktif peserta didik dalam setiap kegiatan tatap muka. Selanjutnya metode mengajar yang digunakan praktikan adalah metode tanya-jawab, diskusi informasi dan penugasan. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan scientific. Pada saat praktikan menyampaikan materi,
praktikan selalu
memberikan kesempatan peserta didik untuk bertanya apabila ada hal-hal yang belum dipahami. Tahapan yang biasanya dilakukan pada saat mengajar
adalah
praktikan
terlebih
dahulu
menjelaskan
materi
pembelajaran tertentu, kemudian praktikan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, dan praktikan segera memberikan konfirmasi melalui penjelasan perihal pertanyaan siswa sehingga
19
diharapkan tidak ada siswa yang masih merasa bingung. Kemudian sebagai salah satu penguatan pemahaman peserta didik, praktikan memberikan soal latihan untuk dikerjakan di buku masing-masing. Beberapa peserta didik ditunjuk untuk mengerjakan di depan kelas, dan hasil pekerjaannya dibahas secara bersama-sama oleh praktikan dan peserta didik. Praktikan selanjutnya memberikan penugasan untuk dikerjakan di rumah, dilanjutkan dengan memberikan kesimpulan tentang pembelajaran yang telah dilakukan dan menyampaikan tema atau judul yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Rincian Kegiatan praktek mengajar terbimbing dengan Ibu Dra. MS. Bertha
Tri Martiningrum yang telah dilaksanakan sejak tanggal 10
Agustus sampai dengan 12 September 2015 di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 adalah sebagai berikut: a) Praktek mengajar pertemuan ke-1 Hari/ Tanggal
: Selasa, 11 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 2
Waktu
: jam ke 3-4
Materi
: bentuk molekul, Teori VSEPR
Metode
: diskusi, tanya jawab dan penugasan
Media
: papan tulis, spidol, dan penghapus
Hambatan
: Pendekatan scientific yang digunakan tidak dapat berjalan dengan semestinya, dimana siswa tidak mau berpikir lebih jauh lagi. Ketika mereka tidak paham terhadap suatu permasalahan, mereka langsung mencari di internet, sehingga proses scientific yang diharapkan tidak dapat berjalan.
Solusi
: Praktikan mendorong siswa untuk aktif mencari tahu sendiri dan berpikir lebih lanjut lagi. Melarang siswa membuka internet dan buku pelajaran kimia.
b) Praktek mengajar pertemuan ke-2 Hari/ Tanggal
: Rabu, 12 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 1
Waktu
: jam ke 3-4
Materi
: gaya intermolekul (Gaya London, Gaya Van der Waals, Ikatan Hidrogen)
Metode
: diskusi, tanya-jawab dan penugasan
Media
: papan tulis, spidol, dan penghapus
20
Hambatan
: Pendekatan scientific yang digunakan tidak dapat berjalan dengan semestinya, dimana siswa tidak mau berpikir lebih jauh lagi. Ketika mereka tidak paham terhadap suatu permasalahan, mereka langsung mencari di internet, sehingga proses scientific yang diharapkan tidak dapat berjalan.
Solusi
: Praktikan mendorong siswa untuk aktif mencari tahu sendiri dan berpikir lebih lanjut lagi. Melarang siswa membuka internet dan buku pelajaran kimia.
c) Praktek mengajar pertemuan ke-3 Hari/ Tanggal
: Kamis, 13 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 1
Waktu
: jam ke 5-6
Materi
: melanjutkan penjelasan mengenai gaya intermolekul dan hubungannya dengan sifat fisik senyawa.
Metode
: diskusi, tanya-jawab, dan penugasan
Media
: papan tulis, spidol, dan penghapus
Hambatan
: beberapa kelompok tidak membawa lembar kerja siswa
yang
kemarin
dikerjakan,
sehingga
pembahasan materi tidak dapat maksimal. Solusi
: Praktikan menyuruh kelompok yang tidak membawa lembar kerja siswa bergabung dengan kelompok yang membawa lembar kerja siswa.
d) Praktek mengajar pertemuan ke-4 Hari/ Tanggal
: Jumat, 14 Agustus 2015
Kelas
: XI IPA 2
Waktu
: jam ke-1
Materi
: Teori Hibridisasi
Metode
: ceramah, tanya jawab dan penugasan
Media
: Papan tulis, spidol, dan penghapus.
Hambatan
: Penyampaian materi kurang efektif apabila hanya sebagian peserta didik yang siap menerima pelajaran dari awal. Seharusnya praktikan memberikan latihan-latihan soal yang cukup kepada peserta didik, karena akan membantu peserta didik untuk lebih mudah memahami materi.
21
Solusi
: Praktikan berusaha mengkondisikan peserta didik dan memusatkan perhatian mereka ke depan kelas. Kemudian memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Untuk pertemuan ke-5 sampai terakhir diuraikan dalam bentuk tabel berikut: No
HARI/
KE
TANGGAL
LAS
Selasa/ 18
XI
Agustus 2015 IPA
JAM KE 3-4 (08.4010.10)
2
RENCANA
KETERLAKSANA
SISWA
MATERI
AN
ABSEN
Menjelaskan
Ikatan Hidrogen dan
-Elma
perbedaan sifat
sifat fisik senyawa
Khanif
fisik (titik didih,
(titik didih, titik
-Kenya
titik beku)
beku)
Hilda
berdasarkan
Sari
perbedaan gaya
1.
antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen) Rabu/ 19
XI
Agustus 2015 IPA
3-4 (08.4010.10)
1
Membedakan
Sistem dan
sistem dan
lingkungan, reaksi
lingkungan
eksoterm dan
Membedakan
-
endoterm
reaksi yang melepaskan kalor 2.
(eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan
Kamis/ 20
XI
3. Agustus 2015 IPA 1
5-6 (10.25-
Ulangan Harian
Ulangan harian
-
11.55)
22
Jumat/ 21
XI
Agustus 2015 IPA
1 (07.1007.55)
2
Menjelaskan
Latihan soal Gaya
perbedaan sifat
London, Gaya Van
fisik (titik didih,
der Waals, dan
titik beku)
Ikatan Hidrogen
-
berdasarkan perbedaan gaya
4.
antar molekul (gaya Van Der Waals, gaya london, dan ikatan hidrogen) Senin/ 24
XI
5. Agustus 2015 IPA 2 Senin/ 24
XI
Agustus 2015 IPA
3-4 (08.40-
Ulangan harian
Ulangan harian
-Rika
10.10)
Widiastu ti
8 (12.5513.40)
1
Membedakan
Hukum kekekalan
-Lusi
sistem dan
energi dan ciri-ciri
Ariyanti
lingkungan
reaksi eksoterm dan
Membedakan
endoterm
reaksi yang melepaskan kalor 6.
(eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan
Selasa/ 25
XI
Agustus 2015 IPA 2
3-4 (08.4010.10)
Membedakan sistem dan
lingkungan, reaksi
lingkungan
eksoterm dan
Membedakan 7.
Sistem dan
-
endoterm
reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
23
(endoterm) melalui percobaan Rabu/ 26
XI
Agustus 2015 IPA
3-4 (08.4010.10)
1
Menjelaskan
Pengertian entalpi,
hukum/azas
reaksi eksoterm dan
kekekalan energi
endoterm,
Membedakan
persamaan
sistem dan
termokimia
-
lingkungan Menjelaskan macam-macam 8.
perubahan entalpi Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan Kamis/ 27
XI
Agustus 2015 IPA 1
5-6 (10.2511.55)
Menjelaskan hukum/azas
Macam-macam entalpi
kekekalan energi Membedakan sistem dan lingkungan Menjelaskan macam-macam
9
perubahan entalpi Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan
24
Jumat/ 28
XI
10. Agustus 2015 IPA 2 Senin/ 31
XI
Agustus 2015 IPA
1 (07.10-
Membahas soal
07.55)
ulangan
3-4 (08.4010.10)
2
Menjelaskan
Hukum kekekalan
-Ririn
hukum/azas
energi, pengertian
Anggrain
kekekalan energi
entalpi, reaksi
i
Membedakan
eksoterm dan
sistem dan
endoterm, dan
lingkungan
persamaan
Menjelaskan
termokimia
macam-macam 11.
perubahan entalpi Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan Senin/ 31
XI
Agustus 2015 IPA 1
8 (12.5513.40)
Menjelaskan
Latihan soal
hukum/azas
persamaan
kekekalan energi
termokimia dan
Membedakan sistem dan
-
macam-macam entalpi
lingkungan Menjelaskan 12.
macam-macam perubahan entalpi Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor
25
(endoterm) melalui percobaan Selasa/ 1
XI
3-4 (08.40-
September
IPA
10.10)
2015
2
Menjelaskan hukum/azas
Macam-macam
-
entalpi
kekekalan energi Membedakan sistem dan lingkungan Menjelaskan macam-macam
13.
perubahan entalpi Membedakan reaksi yang melepaskan kalor (eksoterm) dengan reaksi yang menerima kalor (endoterm) melalui percobaan Rabu/ 2
14. September 2015
XI
3-4 (08.40-
IPA
10.10)
Hukum Hess
- Kanya
Hukum Hess
Gabriela
1
SP
Kamis/ 3
XI
5-6 (10.25-
September
IPA
11.55)
15. 2015
Menjelaskan
Menjelaskan Hukum Hess
Latihan soal Hukum
-Juan
Hess
Rheynza
1
-Kanya Gabriela SP
Jumat/ 4 16. September 2015
XI
1 (07.10-
IPA
07.55)
2
macam-macam
Latihan soal macammacam entalpi
perubahan entalpi
Senin/ 7
XI
5-6 (10.25-
September
IPA
11.55)
17. 2015
Menjelaskan
Menjelaskan
Hukum Hess
-Artha
Hukum Hess
Kalingga
2
Channigi avani K I
26
Senin/ 7 18. September 2015 Selasa/ 8 19. September 2015
XI
8 (12.55-
IPA
13.40)
Menjelaskan Hukum Hess
Latihan soal Hukum
-Dian
Hess
Agustina
Latihan soal Hukum
-Kenya
Hess
Hilda
1 XI
3-4 (08.40-
IPA
10.10)
Menjelaskan Hukum Hess
2
Sari
Kamis/ 10
XI
5-6 (10.25-
September
IPA
11.55)
2015
1
Menghitung harga
Penentuan ΔH
-Arti
∆H reaksi dengan
dengan ΔH
Suciati
menggunakan:
pembentukan dan
-Awan
- data entalpi
energi ikatan
Dwi
pembentukkan
Cahyo
standar (∆Hf)
-Hany
- diagram siklus
Permata
- energi ikatan
S -Kanya Gabriella
20.
SP -Monica Rena K -Raden Roro S P NS -Talcha Ainun R N -Zellin Mei Reni Jumat/ 11
21. September 2015
XI
1 (07.10-
IPA
07.55)
Menjelaskan Hukum Hess
Latihan soal Hukum Hess
2
c. Bimbingan dan Evaluasi Praktik Mengajar Sebelum melakukan proses pembelajaran di kelas, praktikan terlebih dulu berkonsultasi dengan guru pembimbing mengenai materi apa yang akan disampaikan kepada peserta didik dan teknik pembelajaran yang akan di terapkan. Sehingga diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan 27
-
lancar dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Ketika praktikan melakukan praktek mengajar, guru pembimbing mengikuti kegiatan pembelajaran, berperan sebagai pengamat yang nantinya hasil pengamatan tersebut akan dijadikan
sebagai
menyelesaikan
bahan
evaluasi.
Selanjutnya
setelah
praktikan
kegiatan praktik mengajar di kelas, guru pembimbing
memberikan evaluasi mengenai pelaksanaan praktik mengajar, meliputi cara penyampaian materi, penguasaan materi, ketepatan media yang digunakan, waktu, kejelasan suara dan cara menguasai kelas. Jika selama proses pembelajaran ada kekurangan-kekurangan dan kesulitan, guru pembimbing akan memberikan arahan dan saran untuk mengatasi permasalahan tersebut. Masukan-masukan berupa saran dan arahan dari guru pembimbing sangat bermanfaat bagi praktikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Harapannya praktikan dapat lebih bisa menguasai kelas dan menyampaikan materi secara efektif. 1) Bentuk Kegiatan :Bimbingan
dan
evaluasi
dengan
guru
pembimbing 2) Tujuan Kegiatan : Membahas mengenai materi yang akan dan yang telah disampaikan, RPP, media pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dll. 3) Sasaran
: Mahasiswa PPL Pendidikan Kimia UNY
4) Waktu
: Sebelum dan sesudah praktik mengajar
d. Materi Pelajaran Kimia Materi yang digunakan untuk praktik mengajar di kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2 yaitu: struktur atom dan Termokimia. Materi tersebut meliputi teori atom kuantum, bilangan kuantum, konfigurasi, bentuk molekul, teori VSEPR, teori hibridisasi, gaya intermolekul, reaksi eksoterm, reaksi endoterm, hukum hes, dan penentuan perubahan entalpi.
e. Penyusunan Soal dan Praktik Evaluasi Praktik evaluasi dilakukan dengan pemberian latihan soal, tugas dan ulangan harian. Sedangkan untuk kelas XI dengan cara pemberian latihan soal, tugas dan ulangan harian. Praktikan menyusun soal ulangan harian untuk bidang studi kimia sesuai dengan materi yang telah diajarkan. Materi ulangan harian untuk kelas XI adalah materi bab 1 yaitu teori atom kuantum, bilangan kuantum, konfigurasi elektron, bentuk molekul, teori
28
VSEPR, teori hibridisasi dan gaya intermolekul. Soal ulangan harian dibuat sebelumnya, dan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada guru pembimbing. Soal ulangan harian ini terdiri dari 5 soal uraian yang mencakup konfigurasi elektron, bilangan kuantum, golongan, periode, teori hibridisasi, bentuk molekul, dan gaya intermolekul. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal harian adalah 90 menit. 1) Bentuk Kegiatan : latihan Soal dan ulangan Harian 2) Tujuan Kegiatan : Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah disampaikan 3) Sasaran
: Peserta didik kelas XI IPA 1 dan XI IPA 2
4) Waktu
: 20 Agustus 2015 dan 24 Agustus 2015
f. Mengoreksi Kegiatan
mengoreksi
dilakukan
setelah
peserta
didik
mengumpulkan hasil atau lembar jawaban ulangan harian. Setelah pengkoreksian, praktikan dapat mengetahui tingkat kepahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan. Hasil pengkoreksian berupa lembar jawab ulangan harian peserta didik kemudian dianalisis dengan program tertentu sehingga dihasilkan beberapa hasil analisis. Selanjutnya hasil analisis inilah yang digunakan sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran melalui pembaharuan teknik pembelajaran maupun teknik evaluasinya serta untuk mengukur tingkat kepahaman peserta didik terhadap seluruh materi (dalam satu bab/ subbab) yang telah diajarkan. Hasil pengkoreksian ulangan harian diserahkan kepada guru pembimbing.
g. Kegiatan Tambahan Kegiatan tambahan adalah kegiatan-kegiatan yang berada diluar dari kegiatan mengajar yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga kegiatan ini berbeda dengan kegiatan mengajar di kelas. Kegiatan tambahan yang dilakukan adalah antara lain asistensi praktikum, menggantikan guru mengajar, mengawasi siswa ulangan dan koreksi tugas siswa kelas XII. 1) Asistensi Praktikum Asistensi praktikum dilakukan untuk membantu guru mendampingi siswa melaksanakan praktikum. Kegiatan ini terdiri dari menyiapkan alat dan bahan, mendampingi siswa saat praktikum,
29
dan penyusunan laporan. Kegiatan ini dilaksanakan pada kelas XII IPA 1 dan XII IPA 2 dengan materi sifat koligatif larutan yaitu penurunan titik beku larutan. Kegiatan asistensi dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2015 pukul 08.40-10.10 untuk kelas XII IPA 1 dan tanggal 25 Agustus 2015 pukul 12.10-13.40 untuk kelas XII IPA 2. 2) Menggantikan Guru Mengajar Kegiatan ini dilaksanakan karena guru pembimbing tidak dapat mengajar di kelas yang diampunya yang dikarenakan ada suatu hal seperti rapat dinas, MGMP dan sebagainya, sehingga praktikan menggantikan mengajar. Kegiatan ini dilaksanakan di kelas XII IPA 1 pada tanggal 13 Agustus 2015 pada pukul 08.40-10.10. Kegiatan ini diisi dengan latihan soal dan dilakukan bimbingan dalam mengerjakan latihan soal. 3) Mengawasi Ulangan Harian Ulangan harian merupakan salah satu alat evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, yang dapat mempresentasikan kemampuan akademiknya, sehingga perlu adanya pengawasan yang optimal. Pengawasan yang optimal ini bertujuan agar ulangan harian dapat mengukur kemampuan individu secara autentik. Ulangan harian ini dilaksanakan di kelas XII IPA 1 pada tanggal 3 September 2015 pada pukul 08.40-10.10. 4) Koreksi Tugas Selain latihan soal, tugas merupakan salah satu alat yang digunakan untuk melatih dan mengembangkan kamampuan siswa dalam menerapkan materi yang didapatnya. Dengan tugas juga, guru dapat mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi. Tugas yang diberikan kepada siswa perlu adanya penilaian untuk mengetahui pekerjaan siswa.
PRAKTIK PERSEKOLAHAN Praktik persekolahan dilakukan agar mahasiswa praktikan mengetahui situasi dan kondisi sekolah sekaligus mendapatkan pengalaman sebagai calon tenaga kerja kependidikan. Praktik persekolahan yang dilakukan mahasiswa PPL selama di SMA N 1 Gamping meliputi: piket pagi menyambut siswa, piket jaga, upacara bendera, dan peringatan hari-hari nasional. Adapun hasil yang didapat dari praktik persekolahan tersebut adalah:
30
1.
Piket Pagi Menyambut Siswa Piket pagi dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu setiap pukul 06.00 - 07.00 WIB. Dimana kegiatan ini dibagi sesuai dengan jadwal piket yang telah ditentukan bersama dengan mahasiswa PPL prodi lain. Piket pagi menyambut siswa ini terdiri dari 4-5 mahasiswa untuk setiap harinya. Dalam kegiatan ini, praktikan melaksanakan piket pagi menyambut siswa setiap hari Sabtu dan telah melaksanakan sebanyak 4 kali.
2.
Piket Jaga Piket Jaga dilaksanakan setiap hari Senin sampai Sabtu setiap pukul 07.00 sampai pulang sekolah. Dalam hal ini, praktikan piket pada hari Sabtu sehingga dari pukul 07.00-13.40 WIB. Selama kegiatan PPL, praktikan telah melaksanakan kegiatan piket jaga berjumlah 4 kali. Dengan dilaksanakannya praktik ini, mahasiswa menjadi tahu tugas-tugas guru selain melaksanakan tugas mengajar di kelas. Tugas tersebut antara lain mencatat, memberikan surat izin masuk kelas, izin keluar, izin sakit, menyebar absen dan surat panggilan siswa. Selain itu juga mengisi tugas apabila ada guru yang tidak masuk ataupun meninggalkan PBM, serta menjadi tempat informasi bagi yang berkepentingan.
3.
Upacara Bendera Selama praktikan PPL di SMA N 1 Gamping upacara dilakukan setiap hari senin dimana pada tanggal 17 Agustus 2015 merupakan Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70. Tanggal 24 Agustus 2015 merupakan Upacara Peringatan Ulang Tahun SMA N 1 Gamping yang ke 23. Sedangkan pada tanggal 31 Agustus 2015 merupakan Upacara Peringatan Keistemawaan Yogya yang mana semua peserta upacara menggunakan pakaian adat jawa. Dengan adanya upacara ini dapat menumbuhkan rasa patriotisme, cinta tanah air, serta mempererat rasa persaudaraan.
4.
Peringatan Hari-Hari Nasional Tanggal 9 September 2015 merupakan Hari Olahraga Nasional, praktikan ikut memperingati hari tersebut dengan menggunakan baju olahraga. Peringatan hari olahraga ini dilakukan dengan cara melakukan senam bersama siswa, guru dan karyawan yang dilanjutkan dengan jalan sehat. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.00 dan diakhiri pada pukul 10.00 WIB.
31
C. Analisis Hasil Pelaksanaan PPL dan Refleksi Dari rancangan program PPL individu yang telah disusun dalam matriks program PPL, secara umum berjalan dengan baik dan lancar. Akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak lepas dari hambatan–hambatan, baik itu faktor intern maupun faktor ekstern. Namun pada pelaksanaannya hambatan–hambatan tersebut dapat diatasi sehingga nantinya program yang telah tersusun dalam matriks kerja dapat terlaksana dengan baik. Adapun progam–program yang terlaksana dikarenakan dukungan dari pihak guru pembimbing PPL dan pihak mahasiswa PPL. Adapun faktor pendukung dan hambatan yang dialami selama kegiatan PPL adalah sebagai berikut: 1. Faktor Pendukung a. Motivasi dari seluruh komponen untuk menjadi yang terbaik sangat mendorong semangat bagi mahasiswa PPL agar mampu mengajar dengan baik. b. Guru pembimbing dan dosen pembimbing yang selalu perhatian, membantu, membimbing, dan memberimasukan kepada mahasiswa PPL dalam melaksanakan praktik mengajar. c. Fasilitas yang memadai seperti komputer/laptop, LCD, layar, laboratorium kimia, internet dan lainnya yang sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran berlangsung dengan baik. d. Penggunaan media sederhana dalam bentuk permainan-permainan mampu meningkatkan minat dan keaktifan peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sengan sukses dan lancar sesuai dengan skenario pembelajaran dan pencapaian nilai yang ditargetkan oleh praktikan. e. Teman-teman satu kelompok PPL SAM N 1 Gamping yang selalu bersedia untuk bertukar pendapat dan saling menyemangati satu sama lain. 2. Hambatan–hambatan PPL a. Tidak optimalnya observasi yang dilakukan sebelum pelaksanaan PPL, sehingga banyak program insidental yang tidak terencana. b. Salah satu dari sikap siswa yang kadang–kadang kurang mendukung Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ). c. Tingkat pemahaman siswa dalam menerima materi berbeda-beda.
32
d. Terbatasnya sarana pendukung dalam kelas, dalam hal ini adalah ruang kelas teori yang terlalu memanjang ke belakang sehingga siswa yang di belakang kurang memeperhatikan. 3. Solusi untuk Mengatasi Hambatan PPL a. Banyak melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam melakukan hal-hal yang tidak terencana. b. Mengingatkan siswa akan pentingnya mencatat untuk mata pelajaran yang bersifat materi dan perhitungan. c. Berusaha semaksimal mungkin menyampaikan materi satu persatu kepada siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya apabila belum jelas. Dan juga dapat ditempuh dengan bimbingan di luar kelas, bagi siswa yang memang belum paham tentang materi tersebut. d. Dalam menyampaikan materi, menggunakan media lain selain ceramah di depan kelas, seperti menggunakan media software kimia.
REFLEKSI HASIL PELAKSANAAN PPL Praktek pengalaman lapangan yang dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan yaitu dari tanggal 10 Agustus 2015 sampai 12 September 2015 berjalan dengan lancar, meskipun dalam pelaksanaannya terdapat hambatan-hambatan namun hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti. Banyak manfaat dan pengalaman yang didapat praktikan selama melaksanakan PPL di SMA N 1 Gamping. Secara keseluruhan program dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan target yang diharapkan. Hal ini dapat dilihat dari kenyataan bahwa pada tahap persiapan sudah cukup memberikan bekal bagi mahasiswa PPL untuk terjun ke lapangan karena sudah relevan dengan hal yang sebenarnya yang ada di lapangan. Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan PPL antara lain: a.
Mahasiswa PPL dapat merasakan dan mengenal bagaimana kehidupan seorang pendidik yang sebenarnya serat dapat berusaha untuk membentuk sikap pendidik yang profesional.
b.
PPL menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa PPL tentang guru, administrasi guru, dan kegiatan lain yang menunjang kelancaran proses pembelajaran.
c.
Kegiatan ini dapat memberikan gambaran nyata dari kondisi dan situasi lingkungan yang ada untuk menghadapi lingkungan kerja di masa mendatang.
33
d.
Ilmu pengetahuan khususnya kimia akan selalu berkembang sehingga mahasiswa harus menyadari bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan dan tidak terbatas usia dan sebagai calon pendidik harus selalu memperbaharui informasi.
e.
Kegiatan PPL memberi pelajaran kepada mahasiswa untuk belajar menghargai dan menghormati orang lain terutama guru, karena mahasiswa dapat merasakan bagaimana jika saat mengajar tidak dihargai dan dihormati siswa.
34