BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada jaminan bahwa suatu produk yang sukses dan laku di satu negara akan sukses pula dinegara-negara lain. Kebutuhan, keinginan dan preferensi lokal perlu pula dipertimbangkan oleh pemasar internasional. Ada produk-produk tertentu yang memiliki daya tarik universal sehingga tidak perlu atau hanya membutuhkan sedikit pengembangan untuk dipasarkan keberbagai negara. Akan tetapi, banyak produk membutuhkan modifikasi yang disesuaikan dengan selera konsumen di negara-negara tertentu (Budiarto dan Ciptono, 1997: 125). Kemunculan produk yang semakin bervariatif dapat memberikan kepuasan dan sebagai pelengkap kebutuhan bagi konsumen. Konsumen satu dengan konsumen lain akan berbeda, karena kebutuhan, kemampuan dan selera akan berbeda pula. Maka produk yang ditawarkan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Biasanya konsumen selalu menginginkan produk yang inovatif, karena selera dan kebutuhan mereka cenderung berubah-ubah mengikuti perkembangan jaman. Pada masa sekarang ini, terjadi persaingan global semakin ketat. Akibat perkembangan teknologi, siklus hidup produk semakin pendek dan tuntutan kualitas produk yang tinggi dari konsumen. Tentunya pada perusahaan dalam memasuki pasar ekspor, harus mampu menghasilkan
1
2
produk baru yang memiliki kualitas dan daya saing tinggi. Dalam berbagai bidang industri khususnya produk furniture. Beberapa cara untuk menghadapi hal-hal di atas, perusahaan melakukan pengembangan produk dalam memasuki pasar internasional yaitu dengan melakukan perbaikan, penyempurnaan, atau menghasilkan produk berkualitas. Disisi lain perusahaan mampu melahirkan inovasi-inovasi produk yang menjadi unggulan, disaat produk lama sudah mulai ditinggalkan konsumen. Pada pengembangan produk seharusnya perusahaan tidak mengabaikan pula kualitas produk yang dihasilkannya. Hal itu dikarenakan untuk menghadapi perubahan gaya hidup konsumen dalam memenuhi keinginan pasar global. Banyak perusahaan bersaing untuk merebutkan peluang pasar, baik itu perusahaan yang menghasilkan produk sejenis maupun perusahaan yang menghasilkan produk beragam. PT Otazen Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang ekspor furniture, memproduksi kursi, meja, sofa, dan tempat tidur. Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tidak terlepas dari adanya persaingan. Untuk itu, produk yang akan dijual dibuat menarik, bervariatif dan berkualitas tinggi. Agar perusahaan selalu mendapatkan konsumen yang loyal dan produk-produknya tetap diminati oleh konsumen. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu, kualitas produk, dan menjaga komunikasi yang baik dengan konsumen. Supaya konsumen tidak beralih ke perusahaan pesaing yang menghasilkan produk sejenis.
3
PT Otazen Indonesia dalam pengembangan produk telah melakukan sebuah mix atau penggabungan elemen kayu dengan besi untuk menghasilkan sebuah produk furniture baru yang belum banyak dipasaran. Dengan cara penggabungan (mix) perusahaan dapat mengurangi tingkat kesulitan dalam mencari bahan baku kayu, serta memudahkan pembuatannya. Penggabungan elemen kayu dan besi bisa menghasilkan produk bervariasi, dengan tingkat ketahanan yang lebih baik, perawatannya mudah, sehingga mutu produk lebih dikedepankan. Melihat pentingnya pengembangan produk terhadap gerak laju perusahaan, maka kajian ingin mengetahui strategi pengembangan produk furniture dalam memasuki pasar internasional yang dilakukan oleh PT Otazen Indonesia dan kendala-kendala yang dihadapi dalam mengembangkan produk furniture yang berkualitas. Maka, penulis ingin mengangkat judul “STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK FURNITURE DALAM MEMASUKI
PASAR
INTERNASIONAL
PADA
PT
OTAZEN
INDONESIA”. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini digunakan sebagai pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip penelitian ilmiah. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka pokok permasalahan yang dapat dijadikan bahan penelitian adalah sebagai berikut :
4
1.
Bagaimana strategi pengembangan produk dalam memasuki pasar internasional yang dilakukan oleh PT Otazen Indonesia ?
2.
Kendala-kendala apa saja yang dihadapi PT Otazen Indonesia dalam mengembangkan produk furniture yang berkualitas ?
C. Tujuan Magang Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agar penelitian tersebut dapat memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.
Mengetahui strategi pengembangan produk dalam memasuki pasar internasional yang dilakukan oleh PT Otazen Indonesia.
2.
Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi PT Otazen Indonesia dalam mengembangkan produk furniture yang berkualitas.
D. Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai manfaat yaitu : 1. Bagi Perusahaan Otazen Indonesia Dapat memberikan tambahan referensi dan masukan bagi PT Otazen Indonesia, khususnya dalam strategi pengembangan produk ekspor furniture. 2. Bagi Penulis Merupakan latihan dalam menghadapi suatu kasus, memberikan manfaat untuk membandingkan teori yang telah dipelajari dibangku kuliah dengan kenyataan di perusahaan.
5
3. Bagi Pembaca. Menjadikan referensi bacaan, serta dapat membantu mahasiswa semester akhir jurusan Manajemen Perdagangan dalam menyusun tugas akhir dengan tema yang sama. E. Metode Penulisan Tugas Akhir Suatu penelitian pada dasarnya adalah bagian mencari, mendapatkan data untuk selanjutnya dilakukan penyusunan dalam bentuk laporan hasil penelitian. Supaya proses tersebut dapat berjalan lancar serta hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, maka diperlukan metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Adapun metode penelitian ini sebagai berikut: 1. Ruang Lingkup Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah diskripsi analisis, yaitu mencari gambaran umum kegiatan kemudian dianalisa secara mendalam dan terperinci dengan memfokuskan pada satu masalah. 2. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data a. Jenis Data 1) Data Primer Yaitu data yang digali dan diterbitkan oleh orang, atau lembaga (perusahaan) yang mengumpulkan pertama kali. Data ini merupakan hasil dari kegiatan pengamatan (Murti dan Agung, 2007: 7).
6
Penulis melakukan wawancara langsung dengan bagian ekspor impor khusnya bagian desain dan karyawan/staff PT Otazen Indonesia mengenai proses produksi dengan data-data yang bersangkutan. 2) Data Skunder Data yang digali dan diterbitkan oleh orang, atau lembaga (perusahaan) yang tidak mengumpulkan sendiri, tetapi menyalin atau menyalur dari pihak/sumber yang lain. Berdasarkan etika ilmiah, setiap pemanfaatan atau penggunaan dari data skunder ini harus selalu menyebutkan sumber aslinya (Murti dan Agung, 2007: 7). Data ini diperoleh penulis dari buku maupun sumber bacaan lain yang tentunya masih berkaitan dengan strategi pengembangan produk furniture dalam memasuki pasar internasional. b. Metode Pengumpulan Data 1) Wawancara Adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak perusahaan PT Otazen Indonesia. Misalnya bertanya secara langsung dengan bagian ekspor impor khusnya bagian desain dan karyawan PT Otazen Indonesia mengenai proses produksi dan data-data yang bersangkutan dengan strategi pengembangan produk ekspor furniture.
7
2) Studi Pustaka Adalah teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang akan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Misalnya mencari referensi untuk dipelajari dan dijadikkan dalam menulis Tugas Akhir. 3) Observasi Adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan spesifik dari melakukan pengamatan perkembangan, perubahan dan perilaku yang spesifik dari sekumpulan data (Murti dan Agung, 2007: 9). Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara langsung mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan ekspor seperti kinerja bagian desain yang dilakukan pada PT Otazen Indonesia. c. Sumber Data 1) Sumber Data Primer Adalah
data
yang
sudah
diperoleh
langsung
dari
sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara langsung dan observasi melalui magang kerja di PT Otazen Indonesia. 2) Sumber Data Skunder Adalah data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku maupun sumber bacaan lain Misalnya buku yang terdapat di
8
perpustakaan,
kumpulan-kumpulan
makalah
yang
mengenai
strategi pengembangan produk ekspor furniture dan data-data lainnya yang mendukung penelitian d. Dokumentasi Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan menyelenggarakan langsung dokumen-dokumen yang dibutuhkan yang berhubungan dengan aktivitas ekspor dan proses produksi. Dalam hal ini penulis mengambil dan memfotocopy semua dokumen-dokumen ekspor yang diberikan oleh PT Otazen Indonesia, dan data-data yang berkaitan dengan pengembangan produk seperti tahapan-tahapan produksi yang sudah dilakukan oleh PT Otazen Indonesia.