APLIKASI INPUT OUTPUT Selama ini sebagian besar perencanaan pembangunan ekonomi daerah masih bersifat parsial dan belum dapat mendeteksi bagaimana dampak investasi pada suatu sektor terhadap struktur perekonomian suatu wilayah. Hal ini sering menyebabkan pelaksanaan perencanaan banyak menemui kegagalan. Untuk dapat merencanakan pembangunan secara terintegrasi, diperlukan suatu model analisis yang tepat. Analisis I-O banyak diterapkan dalam proses perencanaan pengembangan wilayah. Hal ini karena model I-O dapat diimplementasikan secara empirik pada bidang dimana keterbatasan data dan teori yang belum cukup berkembang membatasi ruang lingkup penelitian dan perencanaan. Keuntungan yang diperoleh dalam menggunakan model I-O dalam perencanaan pengembangan wilayah yaitu : 1. Model I-O dapat memberikan deskripsi yang detail mengenai perekonomian nasional ataupun perekonomian regional dengan mengkuantifikasikan ketergantungan antar sektor dan asal (sumber) dari ekspor dan impor. 2. Untuk suatu set permintaan akhir dapat ditentukan besarnya output dari setiap sektor, dan kebutuhannya akan faktor produksi dan sumber daya. 3. Dampak perubahan permintaan terhadap perekonomian baik yang disebabkan oleh swasta maupun pemerintah dapat ditelusuri dan diramalkan secara terperinci. 4. Perubahan-perubahan teknologi dan harga relatif dapat diintegrasikan ke dalam model melalui perubahan koefisien teknik. Sedangkan kelemahan model I-O ini antara lain : (a) asumsi-asumsi yang agak restriktif, (b) biaya pengumpulan data yang besar dan (c) hambatan-hambatan dalam mengembangkan model dinamik. Hambatan terbesar yang dihadapi oleh lembaga-lembaga perencanaan, terutama di daerah, dalam menggunakan analisis I-O antara lain adalah : (1) biaya yang relatif besar dalam pengumpulan data; (2) data pokok yang belum memadai dan (3) keterbatasan kemampuan teknis. Akan tetapi kalau kendala-kendala tersebut dapat diatasi maka model I-O ini merupakan model yang canggih untuk merencanakan pembangunan ekonomi suatu wilayah secara terintegrasi. Langkah-langkah dalam aplikasi I-O adalah sbb :
1
Aplikasi Input Output
Transaksi Antara Menu reset data digunakan untuk menghapus semua data yang ada di program aplikasi input ouput. Jika program IO sudah terisi data dan akan diisi dengan data baru, klik reset data. Masukkan jumlah baris atau kolom pada kotak kecil. Jumlah baris atau kolom merupakan besarnya jumlah sektor/subsektor/matriks IO yang akan dianalisis. Apabila sektor yang akan dianalisis hanya 9 sektor, maka masukkan angka 9 ke dalam kotak kecil. Kemudian ketiklah matriks transaksi antara yang terdapat pada tabel IO ke dalam lembar kerja. Jika data matriks telah diketik ke dalam program excell, dapat dipindahkan dengan cara mengcopy data tersebut dari file excell ke dalam lembar kerja IO.Setelah selesai memasukkan data transaksi antara, klik berikut untuk menuju lembar kerja berikutnya.
2
Input Primer Masukkan data input primer ke dalam lembar kerja sesuai dengan data yang terdapat pada tabel IO. Apabila telah selesai memasukkan data tersebut, klik berikut untuk menuju lembar kerja berikutnya.
3
Jumlah Tenaga Kerja dan ICOR Masukkan data jumlah tenaga kerja dan nilai ICOR untuk masing-masing ICOR. Apabila semua data telah selesai dimasukkan, klik berikut untuk menuju lembar kerja berikutnya.
4
Permintaan Akhir Masukkan data permintaan akhir untuk masing-masing sektor ke dalam lembar kerja. Apabila data telah selesai dimasukkan klik berikut untuk menuju lembar kerja berikutnya.
5
Kenaikan Permintaan Akhir Masukkan kenaikan permintaan akhir sesuai dengan simulasi yang hendak diinginkan. Misal terjadi penurunan konsumsi rumah tangga (301) sebesar 10 dan kenaikan konsumsi pemerintah (302), ………sebesar 10. Angka-angka tersebut tujuannya untuk mengetahui dampak perubahan permintaan akhir akibat adanya perubahan konsumsi …….. Apabila dta telah selesai dimasukkan klik berikut.
6
keterangan :
301 menunjukkan konsumsi rumah tangga.
302 menunjukkan konsumsi pemerintah.
303 menunjukkan pembentukan modal tetap bruto.
304 menunjukkan perubahan stock.
305 menunjukkan ekspor.
306 menunjukkan impor.
7
Proses Klik output yang ingin dihasilkan, kemudian tekan proses untuk memulai mengolah input output. Maka program ini akan memproses dan mengolah tabel I-O sesuai berdasarkan data yang telah kita masukkan.
8
Hasil Matriks Transaksi
Program aplikasi I-O ini akan menampilkan 5 hasil, yaitu : (1) Linkage (2) Multiplier (3) Prosentase Perubahan Output (4) Saving (%) (5) Saving (investasi)
9
Multiplier Effect
Efek total multiplier = initial effect + direct effect + indirect effect + consumption induced. Initial effect: efek peningkatan output sektor yang bersangkutan (nilai initial effect sama dengan satu). Direct effect: efek pembelian langsung. Indirect effect: efek tidak langsung atau efek pendukung industri. Consumption induced: efek peningkatan konsumsi. Ada tiga macam efek multiplier, yaitu efek pengganda output (ouput multiplier), efek pengganda pendapatan (income multiplier), efek pengganda kesempatan kerja (employment multiplier). Efek pengganda ouput merupakan alat analisis untuk menghitung total nilai produksi dari semua sektor ekonomi yang diperlukan untuk memenuhi nilai permintaan akhir dari output suatu sektor. Efek pengganda pendapatan merupakan alat analisis yang digunakan untuk mengetahui dampak perubahan permintaan akhir terhadap perubahan pendapatan yang diterima oleh rumah tangga sebagai pensuplai tenaga kerja. Efek pengganda kesempatan kerja merupakan alat analisis untuk mengetahui dampak perubahan permintaan akhir pada suatu sektor terhadap penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut.
10
Besarnya angka pengganda output, pendapatan dan kesempatan kerja dapat dilihat pada tabel berikut.
SEKTOR
MULTIPLIER OUTPUT
INCOME
EMPLOYMENT
1
1.192263446 0.144803189 0.280561144
2
1.582654307 0.584721406 0.02757005
3
1.929250602 0.23712225
4
1.226304606 0.458477425 0.016312827
5
2.114437335 0.526070449 0.08858118
6
1.711825318 0.145729043 0.118756508
7
1.825587298 0.066888534 0.047298667
8
1.362115134 0.193486676 0.025766206
9
1.552588087 0.837980105 0.113299919
0.075937016
Sektor-sektor yang mempunyai nilai multiplier effect peringkat tertinggi adalah sektor bangunan, sektor industri pengolahan dan sektor pengangkutan dan komunikasi. Nilai efek multipliernya secara berturut-turut adalah 2,11; 1,93 dan 1,83. Dampak peningkatan output sektor-sektor tersebut pada sektor lain dengan demikian sebesar 1,11; 0,93 dan 0,83 (sebab nilai initial effect adalah satu). Sektor yang memberikan peningkatan output bagi sektor lain dalam perekonomian sebesar lebih dari 100 persen hanya ada satu sektor yaitu sektor 5. Sektor-sektor yang memberikan peningkatan income tertinggi pada sektor-sektor lain adalah sektor jasa-jasa,pertambangan dan penggalian dan bangunan dengan nilai 0,83;0,58 dan 0,53 secara berturut-turut. Hal itu disebabkan karena sektor jasa-jasa sangat mendominasi di daerah DIY. Dan sektorsektor yang memiliki multiplier effect peringkat tertinggi pada employment adalah sektor pertanian,perdagangan dan sektor jasa-jasa, dengan nilai 0,28:0,12 dan 0,11 secara berturut-turut.
11
Linkages
Dalam kerangka model input-output, produksi suatu sektor mempunyai dua dampak ekonomi terhadap sektor lain dalam perekonomian. Bila sektor y meningkatkan outputnya, ini berarti akan ada kenaikan permintaan dari sektor y akan barang-barang antara (barang modal) yang diproduksi oleh sektor lain. Keterkaitan ini disebut kaitan
kebelakang (KKB atau backward linkage) dalam model sisi permintaan, yang menunjukkan peranan suatu sektor dalam menciptakan permintaan turunan. Sebaliknya, kenaikan output di sektor y juga berarti tambahan jumlah produk y yang tersedia untuk digunakan sebagai input sektor lain dalam produksinya. Dengan kata lain, akan terjadi kenaikan suplai dari sektor y bagi sektor lain yang menggunakan produk y dalam produksinya. Keterkaitan ini dalam model sisi penawaran disebut kaitan
ke depan (KKD atau forward linkage) karena menunjukkan derajat pemancaran penggunaan hasil produksi suatu sektor sebagai input bagi sektor lain.
12
LINKAGES SEKTOR
BACKWARD
FORWARD
DIRECT
INDIRECT
TOTAL
DIRECT
INDIRECT
TOTAL
1
0.123490028
1.068774899
1.192264927
0.817239121
2.21649269
3.033731811
2
0.347580974
1.235088938
1.582669911
0.878367986
1.412800245
2.291168231
3
0.605065815
1.324278524
1.929344339
1.021219497
1.784720968
2.805940466
4
0.15246816
1.091370098
1.243838258
0.855929418
1.814847529
2.670776947
5
0.615976727
1.498437623
2.11441435
0.025287043
1.014249638
1.039536681
6
0.430587901
1.280394955
1.710982856
0.264971874
1.171970824
1.436942698
7
0.466067908
1.359586695
1.825654602
0.248794978
1.174463622
1.4232586
8
0.219561481
1.142564477
1.362125958
0.356035142
1.222993025
1.579028167
9
0.313165365
1.239475914
1.552641279
0.056330006
1.021075429
1.077405435
Sektor unggulan merupakan sektor yang memiliki backward dan forward linkages tinggi. Sedangkan sektor yang memiliki backward linkages tinggi adalah sektor yang jumlah totalnya lebih besar dari jumlah rata-rata. Dalam hal ini yang memiliki backward linkages tinggi adalah sektor industri pengolahan, sektor bangunan, sektor perdagangan,hotel dan restoran dan sektor angkutan & komunikasi. Sedangkan sektor yang memiliki forward linkages tinggi adalah sektor yang jumlah totalnya lebih besar dari jumlah ratarata.
Sektor
yang memiliki forward linkages tinggi adalah sektor
pertanian,
pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, dan sektor listrik,gas dan air. Sedangkan sektor yang memiliki backward dan forward linkage tinggi (sektor unggulan) adalah sektor industri pengolahan. Contoh dari industri pengolahan itu sendiri misalnya industri makanan, industri kerajinan, dll. Kalau kita lihat di propinsi DIY ini memang banyak sekali memiliki industri pengolahan, yang pada dasarnya industri tersebut memiliki banyak kaitannya dengan sektor-sektor yang lain. Contohnya pertanian, tenaga kerja, listrik,gas dan air, angkutan dan komunikasi, dll. Dengan banyaknya kaitan dengan sektor-sektor lain itulah yang menyebabkan sektor ini lebih unggul dari pada sektor-sektor yang lain. Sektor potensial merupakan sektor yang memiliki backward atau forward tinggi. Dalam analisis ini yang merupakan sektor potensial adalah sektor pertanian, penggalian, LGA, bangunan, perdagangan,hotel dan restoran dan sektor angkutan dan komunikasi. Sektor-sektor tersebut masih bisa dikembangkan karena sektor-sektor tersebut masih
13
memiliki keterkaitan yang cukup tinggi dengan sektor-sektor yang lain.
Sedangkan
sektor yang terbelakang adalah sektor keuangan dan jasa-jasa. Ini dikarenakan sektorsektor tersebut kurang mempengaruhi sektor-sektor yang lain. Di DIY sektor jasa-jasa memang sangat dominan, tetapi sektor tersebut tidak memiliki kaitan yang kuat dengan sektor-sektor yang lain. Berdasarkan data tabel di atas dapat disusun Klassen Typologi sektor-sektor perekonomian di Provinsi DIY ke dalam tabel berikut.
Tinggi
Rendah
1. industri pengolahan
1.pertanian 2.penggalian
Tinggi Rendah
Forward
linkages
Backward linkages
3.LGA 1.bangunan
1. keuangan
2. perdagangan,hotel & restoran
2. jasa-jasa
3. angkutan dan komunikasi
- Sektor unggulan di Provinsi DIY adalah industri pengolahan. - Sektor-sektor potensial : 1. pertanian 2. penggalian 3. LGA 4. bangunan 5. perdagangan,hotel dan restoran 6. angkutan dan komunikasi - Sektor-sektor terbelakang: 1. keuangan 2. jasa-jasa
14
Persentase Perubahan Output
Berikut ini merupakan tabel analisis dampak perubahan 301, 302, 303, 304, 305 dan 306 terhadap perubahan output masing-masing sektor di Provinsi DIY.
SEKTOR
% PERUBAHAN OUTPUT 301
302
303
304
305
306
TOTAL
1
-9.16957
0.739823
2.78839
1.038807
11.15513
2.262126
8.814708
2
-1.81138
0.221382
7.314318
0.509212
3.78642
0.499438
10.51939
3
-11.1647
1.251775
5.741677
0.971012
19.25315
2.944522
18.9974
4
-6.1943
1.726273
1.914795
0.255555
5.213062
2.827784
5.743166
5
-0.15382
0.042536
9.764096
0.003533
0.060324
0.102397
9.819067
6
-3.51439
0.454535
1.03107
0.050546
2.221606
4.508007
4.751376
7
-3.33658
0.377424
0.616172
0.050767
1.295912
6.163747
5.167444
8
-7.36006
0.338703
1.003165
0.060424
1.168999
2.219389
-2.56938
9
-2.52033
7.031219
0.299399
0.003469
0.079831
0.291497
5.185081
15
Apabila terjadi penurunan konsumsi rumah tangga
(301) sebesar 10, maka
permintaan akhir di sektor industri pengolahan akan mengalami penurunan sebesar 11,16. Dampak penurunan konsumsi rumah tangga paling besar dirasakan oleh sektor undustri pengolahan. Karena sektor industri pengolahanlah yang setiap harinya menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku dalam produksinya. Maka sudah jelas jika penggunaan hasil pertanian dalam industri pengolahan turun maka sektor pertanian juga akan turun. Sektor yang paling besar menikmati dampak kenaikan konsumsi pemerintah (302) adalah sektor jasa-jasa. Karena sebagian besar konsumsi pemerintah digunakan untuk pemakaian jasa-jasa. Dan jika terdapat kenaikan pada pembentukan modal tetap bruto (303) sebesar 10 maka sektor yang paling besar terkena dampaknya yaitu sektor bangunan akn mengalami kenaikan sebesar 9,77.Karena jika kita lihat di daerah DIY ini sebagian besar investasi digunakan untuk bangunan seperti perumahan-perumahan. Jadi jika pembentukan modal atau investasi naik maka sektor bangunanlah yang paling besar mengalami kenaikan. Jika terdapat perubahan kenaikan stok (304) sebesar 10 maka sektor yang paling besar mengalami kenaikan adalah sektor pertanian. Dan jika nilai ekspor (305) naik sebesar 10 maka sektor yang paling terpengaruh yaitu sektor industri pengolahan yaitu naik sebesar 19,25. Karena barang ekspor hampir semuanya merupakan produk dari industri pengolahan. Jadi jika ekspor naik maka sektor yang banyak mengalami peningkatan adalah sektor industri pengolahan. Jika terdapat kenaikan sebesar 10 pada (306) maka sektor pengangkutan dan komunikasi yang paling besar mengalami kenaikan.
16