ANIALISIS TERMODINAMIKA SIKLUS HIBRID UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI I Made Astina(l), Kadek Edy Kurni (rFakultas
awanQ) dan
Merly Pastalozi(l)
Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung4Ol32 E-mail : astina @ soon.com (2)PT
Tripatra Engineers & Constructors, Jakarta Ringkasan
Ndifkasi
sistem pembangkit daya siklus standar tenaga panas bumi merupakan salah satu alrernatif penting yang dapat dilakukan dalam efisiensi konversi energi termal menjadi energi [istriL Konrbinasi siklus Brayton dengan sumber energi fosil dengan siklus Rankine yang
wmanfaatkatt energi panas bumi dengan berbagai modifikasi dijadikan pusat perhatian
.
fuIan sndi ini. Pembangkit Panas Bunzi Kamojang dijadikan sebagai objek studi kasus. kbuoh perangkat lunak dikentbangkan untuk evaluctsi siklus tennodinamika dengan beberapa difikasi secara akurat. Perangkat lunak tersebut didttkung dengan database sifat-sifat termodinntika dari model-ntodel terntodinamika. Analisis siklus hibrid telah dilakukan dan dibandingkan dengan siklus Rankine yang berdiri sendiri untuk sttmur panas bumi di Kanojang sesuai dengan data dan aiumsi yang rasionctl. Hasil simulasi menunjukkut peningkatan daya dapat mencapai 157,88Vo dan peningkatan efisiensi mencapai 58.l7ok wtuk fluidtt kerjct organik R-134a. Penggantian R-134a dengan Jluida keria organik R-600 ntenrberikan hasil peningkatan daya sebesar 162,897o dan efisiensi sebesar 63,76Vo. Rasio peningkatan daya bersih terhadap masukan energi dari bahan bakar adalah 0,52. Peningkatan yang tinggi ini diperoleh pada kondisi yctitu, temperatur masuk turbin gas
t t00'C, rasio tekanan 20, temperatur gas keluar steam lxeater 35f C, temperatur uop ponas bami keluar steam heater 250"C, tekanan dan temperatur masttk tLtrbin organik adalah 35 bar dan 34A'C.
Abstract Modification of the conventional cycle in a geothermaL power plant is an altenrutive way thnt can be conducted in fficient conyersion of thermal energy to be electric energy. Contbination of Brayton cycle with fossil fuel energy sources and Rankine cycle utilizing geothermal energy is interest of this study. Kantojang GeothermaL power plant is chosen as an object of case
A software was developed to accurately evaluate the thermodynamic c1,cle with any ' noclificcttion. The software is sttpported by thermodynamic properties database directLy rlerit,ed Jiorn equations of state. Hybrid cycle analysis was conducted by comparing tlrc study.
conventional geothermal system operotittg with independent Rankine cycle such as the current Kcuuojang geothermal power plant in accordance with rational dcrta ernd asstrmptiotts. Simulatiott results show tlrut 157.88Vo of power increment, 58.177o of efficiency increment for using organic working fluid R-134a. Replacing R-134a with organic working R-600 afford 162.89Va of power increnrent and 63.767o of efficiency increment. Ratio of tlte net power increnrcnt respect to tlrc heating input of fuel is 0.52. This ltigh enltancement is achieveclfor gas turbine inlet temperature of ll)A'C, pressure ratio of 20, gas temperatltre front sterun heater at 35d'C, steam temperature from the heater .at 25f C, and organic turbine inlet pressure ctnd temperature at 35 bars and 34dC, respectively. Keywords :
1
e.fi s ie n s
i
te
rmal,
si
klus
t e rmo
dinanti ka,
PENDAHULUAN
Peningkatan pertumbuhan dunia industri dan jumlah
penduduk telah mengakibatkan kebutuhan energi semakin meningkat pula. Kebutuhan energi di Indonesia
masih belgantun,q pada bahan bakar minyak bumi.
MESIN Vol.23 No. 2
ge ot he
nnal.
Demikian juga penyediaan kebutuhan energi listlik nasional yang masih sangat bergantung pada pembangkit berbahan bakar minyak (BBM). Panas bumi yang merupakan sumber energi terbaharukan berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber penghasil listrik. Berbagai negara telah memanfaatkan energi panas bumi
3l
hingga tahun 2000 pernanfaatan ellergi panas bumi terus
dipublikasi pada jurnal nasional dan internasional' disamping juga paper'-paper peneliti lain dari jurrral
rneningkat. Khusus untuk Indonesia
internasional [7,8, t 8].
ulltuk memenuhi kebutul.ran listrik. Dari tahun
1995
penin,gkatan
pemanfaatan euet'gi pana."" bumi mencapai angka 90,3% I
l.2l
Penranlaatrln energi iranas bumi untuk penghasil listrik ielatif tidak berbaliaya bagi lingkungan dibanCingkan
dengan pembangkit deugan BBM.
Tingkat dengan dibanding pada udara t'endah pencemal'annya pernhangkit berbahau bakar rninyak, gas' dan batu bara' P.,l"",r^,,"n uCr,ra lerbesat' akibat emisi -Eas CO2 berasal ilali pembangkit listlik dengan baharr bakar batu hara ilan gas aiarn adalah 32,1%, pembangkit dengan laahan l-rakal n.rinyak t:t]alah 2.0,67o dan polusi dari pembangkit
listrik panas burni hanya sebesar 37o l3l.
turbin gas deugatt pembangkit tenaga panas bumi kru veu
si
onal da1-.at
untuk sistetn lerintegrasi
B
erbagai kondi si optirnal
itu telah
sebagaimana -eambar skematika dan data masukan yang dibutuhkan diperlihatkan masing-masing pada Gambar (1) clan (2). Tampilan ini muncul dari bantuan perangkat lunak G e o t lrc r ntal T h e rmo dy n cun i c S i rtt ul at or yan-e te I ah belhasil dikembangkan uutuk mempermudah analisis'
Siktus hibrid ini dapat diakses memilih siklu: Geothermal Hybrkl CycLe pada menubar ORC and Gas Turbine.
3 DATA DAN ASI]MSI
Usaha peningkatirn eflsiensi den-Ean cara penggabungan di lakukan.
Dari berbagai sistern yan-q mungkin, yang menjadr perhatian dalarn paper ini adalah siklus hibrid
diiaporkan t4l'
Kenrungkinan untuk pemanfaatan sumber panas dari yang lebih rendah telah l.riuras bumi dengan temperatur
dika.li oleh Nowlk et al. [5]. Mereka rnengajukan beber apa altelniitif dengan irnplenientirsikan siklus
absor"psi uap yaltg dilungsikan sebagai pornpa kalor'
Data-data yang digunakau dalam sirnulasi diarnbil dari
berbagai literatur yang berhubungan, data
pembangkit
desain
iistrik tenaga parlas (PLTP) bun.ri
Kamojang, dan data yang berstlmber dari asumsi yane
diambil. Data-data untuk siklus turbin -qas adalah
temperatur lingkur.rgan 20oC, tekanan lingkungan I har. nilai kalori bahan bakar gas aiam (Fuel Heating Valuc) 43000 kJ/k,e, pelrlrrunan tekanan pada ruang bakar 09i.
Sedang sebuah proyek pembangkit panas burni di Chena
efisiensi pembakaran 957o, efisiensi
Ilot Spring. Alaska yan-E iustalasi pertamanya telah beri:perasi rnulai bularl Juli 2005 clan menghasilkan
dan temperatur gas keluar menuju lingkungan 1l0oC.
isentropik
kompresor 85%, efisiensi isentropik turbin gas 807.
day'l sebesar' 200 kW detlgan siklus Rankine organik dur l'luiila kerya R-13'la. Sistem ini dipilih karena air rendah yakni 70oC '111r1hr-l |11111s hunti hertemperatrtr
Data-data utama siklus uap panas bumi meliputi tekanan uap panas bumi 6,48 bar, tempelatur uap panas burni 161,9oC, Non Condensable gas (NCG) 0%, tekanan
: '
adalah fluida kerja olganik R-134a, tekallan masuk turbin or-qanik 20 bar, temperatur masuk turbin organik l50oC, efisier.rsi isentropik turbin 857o, efisiensi isentropik pompa 857o, eI'ektivitas recLtperotor 80%. temperatur kondensor 30"C, kelugian tekanan pada
r,::r:.r1.:rrkrttr
rehttlh hasil studi y'ang bertujuan
-- -.:it Illill-Ltl:ull:llrl siklus hibrid - '.
.:::.-.i, rir
J.n!iut qrklus Rattkitte untuk
alternatif.
pembangkit
:'.,::.,. hLrnri Klntoirng. Pengarull berbagai fluida kerja ,rciurrk Irirdr kinerja siklus hibrid disimulasikan dengan nren
q
ganti karr
tluida ke!a siklus organiknya.
2 PENGI1MBANGAN PERANGKAT I-UNAK DAN DATABASE PF]NDUKUNG Perirlgkat lunak simulator pana-s bumi dikembangkan
untuk rneuyimulasikan berbagai
kemungkinan
rnoditikasi siklr,rs yang dapat memtrerikan kenaikan efisiensi termal yang berarti. Perangkat lunak simulator panas humi juga dapat dilengkapi dangan 17 jenis
fluirla. Metode perhitungan yang digunakan dalam drtabase dijelaskan pada paper t7,81" Sifat telmodiriamika udara dihitung dali persamaan tingkat ke:rclaan yang dikembangkan Lemmon et al. [9] dan sil'at-sifal air dihitung langsurg dari persamaan tingkat keadaan of Saul dan Wagner [10]. Untuk sifat-sifat gas hasil pernbakaran dari sistem turbin uap diasumsikan sam;r dengzrn siiat liil udara. Untuk 11uida kerja organik, sifat-sifat tern odinamikanya dihitung dari persamaan tingkat keadaau termodinarnika baik dari model yang
dihasilkan gtup riset penulis [10-17] yarlg telah
kondensor 0,1 bar, dan efisiensi isentropik turbin uap 86,127o. Sedangkan data-data siklus Rankine organik
recupercLtor, kondensor dan org-anic heater dtabtikan.
Data lainnya adalah lajq aliran massa uap panas bumi 105,1286 kg/s dan efisiensi generator 96.85 7c,. Batasan-
batasan dan asttmsi lainnya dalam simulasi adalah temperatur uap panas bumi rnasuk turbin harus lebih besar dari temperatur jer.ruh tekanan uap panas bumi' temperatur uap keluar steam lrcater harus lebih rendah dari temperatrrr gas masuk steatn heater, tefirperattJr masuk turbin fluida organik harus lebih rendah dari temperatur gas keluar steam herLter, dan tekanan masuk turbin organik harus lebih lendah dari tekanan kritisnya.
Data-data pembangkit panas bumi Kamojang yang terpasang mengacu pa(a kondisi desain pembangkit panas bumi Kamojang pada beban puncak (1007o). Uap yang dihasilkan oleh sumur panas bumi digunakan secara langsung untuk rnenghasilkan listrik, dengan data-data tingkat keadaan masuk turbin 6,5 bar dan 161,9oC, tingkat keadaan keluar turbin 0,1 bar, dan total
laju aliran massa panas bumi 105,1286 kg/s, serta daya keluaraan turbin adalah 55 MW.
Gambar
I
Skematik siklus hibrid
Gambar 2 Layar dialog pemasukan data
MESIN Vol.23 No.2
JJ
4 INDIKATOR KINERJA SIKLUS Dalanr analisis siklus dan perbandirl-san sisteln hibrid derrgan sislerlr terpiisang, beberapa indikator kine{a digunakan untr"rk rnendapatkan inlbrnrasi dat i sistenl
sccala real. Secara umum definisi el'isiensi termal adalah lasio daya bersih terhadap pelnasukan panas pada srstertr penrbangkit terlaga. Oleh karetra itu
el'isiensi silitett.t
hibrid dapat diartikan
sebagai
perbandingan daya bersih yang dihasilkan sistenr hiblid
terhldap panxs yang dibelikan sehing-ea
secara
nratematis dapirt disajikau dalat.n bentuk persapraan ( I). ,1 =
wr,.,
+W Qn,
*
TW,,
rnenunjukkan daya turbin or-eanik rasio tekanan turhi gas. Untuk penin-ekatan elisiensi sistenr hibrid denga valiasi ternperatur rnasuk turbin gas diperlihatkan pad Gambar (6). Secara umum kedua pararretel' opera: telsebut sangat berpengaruh pada paranreter kinerj
sistem, walaupun hubungannya tidak linier. Pad temperatlu' tnasuk turbin gas yang lebih tin-ui penin,ekatau daya total lebih dominan dihasilkan dar daya yang dihasilknn oleh tulbin gas dibandingka dengan daya yang dilrasilkan dari siklus Rankrn organik. Kondisi sebaliknya telladi, yaitu pad tempel'atul' masuk turbin gas yang l'eltdalt prosentas peningkatan daya lebih dominau itLr dipengaluhi ole daya yan-e dihasilkan siklus Rankine or-qanik.
(l) 180
Q""n
$
dimaua panas rnasukan dari panas bumi dievaluasi berdasalkan persarrnan QG"u = tit rh, - i1,"r,h,",, . Fos.sil .fircl rtilir.t' .t'ut'ror (FFUF) atau laktor utilisasi bahan baklr l'osil trenyatakln seberapa besar Iaju paltas dali bahan brkal l'osil yang dikonversikan nrenjadi daya
-
roo
ir roo
E-K
-------a
910
8
12 l.l 16 lti
l0
"
* '
TI'1.= 90(l C
t
--€--
1'lT = 1000
-A-
1'lT = I100 (
20
Rasio'fckanan Turbin
Garnbar 3 Penin-ekatan daya total siklus hibLid terltadal
FFUF=
+W
berbagai rasio tekrnan turbin gas.
+ lws7
\2)
Qn,
>tU
rlinranr AIVr,, = W'r.,.*W{r, W' aclalah daya bersih sistenr penrburgkit listlik panas bumi pada sisteln hibrid, r.frn
^.
Eso
pada sistern hibrid. .iika sistern hibrid dibandingkan dengan sistern pernbaugkit listrik panas bttlni sederhana. Secrra rnuteuiatis dapat clirtrmuskan dalam persamaau
(l)
-A
t"4'-OA- tu-_E-eA
140
l20
ll(i
adalah claya bersih startclar yang clihasilkan
sistcm panas bumi sebelunr di-sabung rnenjadi sistem
--A -k- -' E -
-10 tr
.iu
i:o -
E -6
-
ra - "' r -. -t - -
E
r - _a ' - -a - -a '
-a-
l-s
>
- ,.. . TtT
l0
= 900
--E-',t'il'=
('
1000'(
TIT= lt00
(
0
hibrid.
8
t0
12 r{
16 13
l0
Rnsio Tcknftrn Tud)in Cxs
5 ANAI,ISIS AND DISKUSI
KINERIA SIKLUS
Kinelja siklus hibrid dianalisis dengan
Gamlrar 4 Daya turbin
kinerji
ini
adalalt
batas renrllL'r'litur rnaksinral turbirr uap iirlah 250'C. Atas dasar tujuan itu, analisis dilakukan pada beberapa Inasuk rurhirr pada sistenr turtrin gas, yaitu 900"C, 1000"C, dan I 100"C pada lasio (ekauiu rnulai dari 8 sanrpai 20.
Dlli
hasil analisis ternrodinarrika yang telah dilakukan, gts keluar .ste atrt heater ditetapkan sebesar 3-50"C. ternpelatur r-lilp keluar .irrn,t /r?aIcl' sebesar 2-50"('. tekanan rrasuk turbin olganik 3,5 MPa. dan lenlpet.irtur masuk tur'[rin rtrganik 340"C. Cambar' (3) ternperatL['
rnenunjukkan pengaruli
rasio tekanan turbin
-gas
telhirclap l)eningkatan daya total sisterr, sedang Garnbar (J) nrenrpe'rlihatkan daya turhin -eas dan Gambar (-5)
34.
30
ini
bertujuan uutuk nrengetahr-ri seberapa besar peningkatatr van-u dapat diltasilkln apabila siklus Rankirle yarlg dioperasikan saat ini dimodil'ikasi menjadi siklus hibrid.
.\sunrsi tanrbahan dalam analisis
terhadap rasio tekanart
gas
data-data.
l'ratlsarr, clan asumsi yang sama sepetti data dan asutnsi
yarl.q dipapalkan sehelumnya. Analisis
-qas
turtin
l5
!
20
. * - 'fl'l'= 900 (l ---€-Tl't = l00ll C
l5 t0
-A-
1'lT= ll00'(-
5
0
E
l0
t2
t.t
16
Is
t0
Risio'I'cknDrr'lirrl)in CN
Gambar 5 Daya netto ORC pada berbagai rasio tekanan dan TIT turbin gas
Peningkatan daya yang dihasilkan siklus Rankine pad tirrgl dibandingkan dengau yang dihasilkan pada 1't1' 1000"{ dan 900"C. Drya netto siklus hibrid yang dilrasilkan sai TIT 1100"C datr lasio tekanzrn 20 ialah sebesal 141,54 MW dan peningkatan daya yan-u te{adi jika siklu hibrid dibandingkan dengan daya siklus PLT
TIT tulbin -qas sebesar I t00oc lebih
MESIN Vol.23 No.
seclel'hana
ialah
157,887o. Efisiensi siklus
hiblid
saat
TIT
tLrrbin -sas Il00oc dau rasio tekanan 20 iatah 28,13o/r, serta penin-skatan efisiensi yan-e terjadi bila dibandingkan dengan etisiensi siklus PLTP sedelhana ialah 58. 177o. Nan'run kondisi optimum sistern hibrid tidak bisa lianya dilihat dari penin-qkatan efisiensi dan daya. Kondisi optirnum l'rarus beldasarkan nilai FFUF terl]esal karena FFUF rnerupakan pal'arnetel terpenting padtr siklus hiblid. Untuk mencad FFUF yang tertinc_qi perlu dilakukan sirnulasi dengan memvaliasikan pa|arretel yang belpengarul'r diautaranya jenis tluida kerja siklus Rankine organik.
Sro - 50
.-
--**
R-l
-1.1a
l.l-la -A-A - R-I52a It-290 -x--)e- R-6fi) - o - R-600a R-
)o
E
n)7 8
I0
12 l1
16 l3
20
Rasio Tekanan Trrrbin
Gambar 8 Etlsiensi siklus hibrid terliadap berbagai rasio tekanan tufbin gas dan flLrida kelja ORC
0,52 0.5
-
),,
'=
ai)
^32 - 3l E30
0.-53
.9 5+o a jj
33
l0
8
ll
4
- TI1'=900'C
-s-
TIT = 1000'c
-A-
TIT = 1100'C
*-6*
I
0.5
;r 0.'19 P o.,rs \ a,41
---*-
0.4,1
8
Rasio Tekanan Turbin
t0
t2
14 t6
r8
ll-lr I-13r
R l52rr
---){*-R
0,.16
0,45
l'1
R-
---E-It
290
-q(-
Ir"600
-O-
R-600r
)-0
Rasio l'ekanan Trrrbin
Gambar 6 Peningkatan efisiensi bila siklus hibrid
Garnbar 9 FFUF siklus hiblid telhadap belbagai rasio tekanan turbin gas dan lluida ke{a ORC
dibandinskan dengan siklus PLTP sederhana
Untr-rk men-getahui
fluida kerja or-sanik
yang
nlen-shasilkan kinerja terbaik pada siklus Rankine ()rganik, sirnr-rlasi dilakukan den_ean memvariasikan jcnis fluida ke{a siklus Rankine organik. Kondisi yan-e digunakan untuk simulasi tersebut ialal'r temperatur gas rnasuk turbin 1100"C, tempel'arur -gas keluar .rtdalr/
r
350oC, temperatur uap keluar steom lxeater 150'C, tekanan rnasLrk tulbiu organik 35 bar. temperatur
It,:ate
masuk turbin organik 340oC, rasio tekanan masuk turbin :rrs divariasikan dari 8 sarnpai 20. Sedan_u fluida kerja rlrrg dibandingkan adalah R-134a (standar), R-143a, R152a. R-290, R-600, R-600a. Pengaruhjenis fluida kerja r]ng dieunakan pada siklus or_eanik telhadap kine{r :rklLrs hibrid diperlihatkan pada Gambar (7, 8 dan 9).
FIuida kerja yane menghasilkan daya, efisiensi, dan ::rhi FFUF y:urs terbesar adalah fluida kerja R-600, dan '.
urg terendah adalah
R-
143a. Hasil-hasiI
ini
rnenesaskan bahwa pen-egantian fluida kerja dari Rl-3Ja (standar) den-qan R-600 mernultgkinkarl bagi siklus hiblid untuk rnenghasilkan kinerja yan_q optimum.
Dari Gambar'(10) terlihat nilai FFUF LrntLrk f'luida kerjrr R-600 dapat mencapai 0,53 saat siklus menuha:ilken penigkatan daya dan efisiensi ntaksimum berdasurkan data-data yang digunakan untuk simLrlasi. \ilai FFL'F terendah diliasilkan siklus saat menegunakan [1r-rida kerja R-143a sebagai I'luida ke{a or-sanik, yairu sebesar 0.4 /. 0,51
0,52 0,51 0,5
i 5
EIR ll{a tr R l{-la
0.1,
fl
0,48
BR ]90
0,17
ER
0,46
0,{5
R-
I
5la
600
tr R 600a
0,44 0,43
Gambar 10 FFUF rnaksimum siklus hibr.id pada berba-qai jenis 11uida kerla ORC
150
^ ,
115
--&*
tJ{)
---E-
R-l,l3a
-
R-152a
E,,c
z -> ii
-A 125 120
.__ ll)
R-l3la
--)+-
R-290
--Ji(-
R-600
- .O -
R-600a
il0
3
l0
12 1,1 16 18
20
Rasio Tekanan Turbin
Gambar 7 Diiya total siklus hibrid terhadap lasio
Prosentase peningkatan daya dan ellsiensi tertin,qgi r.urtuk kondisi optimal rnasing-masing jelis l'luida telhadap sistem pemb:rngkit daya deq-qan pemanlaaran panas burni secara langsung disajikan pada Gambar ( I I )
Dari liasil ini terlihat R-600 dapat
men-shasilkan
penin-qkatan daya dan ellsiensi tertrnggi yakni rnasingmasing sebesar 114,56Vo dan 58,617o. Peningkatan daya dan eflsiensi yan-q palin-q kecil adalah R-143a y.ritLr 121,457o dan 48,467o. Garnbar (12) rnernperlihatkan peningkatan efisiensi siklus hibrid jika dibandingkan dengan siklus PLTP sederhana.
tekanan turbiu gas
\IESIN Vol.23 No.
2
35
organik R-600 daya siklus Rankine
ls0
$ 6
140
Q
13s
s
130
tr R- l34a tr R- l43a
0,52.
E! R-
trx 'E
l52a
tr R-290
rzo
Nomenklatur
tr R-600
I ts
E R-600a
110 105
Gambar 11 Peningkatan daya pada optimum siklus hibrid pada berbagai jenis fluida keda OkC
Simbol: BBM: bahan bakar minyak FFUF: fossil fuel utility facror NCG: zon condensabLe gas Q: panas
7: temperatur TIT: gas turbine inlet temperature ofhot gas
70
W: daya
.60 'd
standar
memungkinkan untuk ditin-ekatkan sebesar 144,56Vo' dari sebelumnya, peningkatan efisiensi meningkat sebesar 56,617o dari sebelumnya dan nilai FFUF sebesar
ras
trR-134a
50
Subskrip.:
trR-143a
fino ri
O R-
GT: gas turbine
I-52a
Geo: georhermal
ER-290
E,, (
ST: steam turbine (JRC: organic Rankine cycle
tr R-600
u20
El R-600a
g: fase gas
^o l0
rein: reinjeksi
0
Superskrip: Gambar 12 Peningkatan efisiensi siklus hibrid
: setelah
optimum saat TIT turbin gas I 100'C.
0 : sebelum
Hasil-hasil
ini
I
modifikasi
modifikasi
:
semua memberikan suatu konfimasi
bahwa siklus hibrid yang merupakan gabungan antara
PLTP dan PLTGU memberikan hasil
yang
menguntungkan dilihat dari efisiensi konversi energi. Dibandingkan dengan PLTGU yang banyak beroperasi dengan efisiensi termal di bawah 507o, pada sistem hibrid ini menghasilkan FFUF 527o. Bila penyesuaian data seperti efisiensi turbin uap yang lebih baik dari apa yang terpasang pada PLTP, akan dapat meningkatkan efisiensi lebih baik lagi. Untuk sistem PLTP umumnya efisiensi turbin yang lebih rendah dipilih untuk menghidali kebasahan uap keluaran turbin uap tidak terlalu tinggi. Lagi pula, kemajuan teknologi turbin dan ruan-E bakar yang sudah dapat mencapai 1300oC akan
REFERENSI
1.
T. Dartanto, BBM, Kebijakan Energi, Subsidi, dan Kemiskinan di Indonesia, Inovasi, 5:17, November,2005.
2. N. Saptadji, Sumber daya Panas Bumi: Energi Andalan yang Masih Tertinggalkan, Fakultas Ilmu
Kebumian
dan Teknologi Mineral, ITB
(http://www.di m.esdm. so.id/makal ah/2-7r,201 TB Nenny7o20M7o20S.rrdl, diakses 23 September 2006).
3.
G. W. Huttrer, The Status of World Geothermal Power Generation 1995-2000, Geothermics, 30, 121, 2001 (http://iga.igg.cnr.it /geoworld/pdf /Huttrer_geothermics.pdf, diakses 6 Oktober
membeli kontribusi dalam peningkatan kinerja pada sistem hibrid ini.
2006).
6 KESIMPULAN
4.
G. Bidini, U. Desideri, F. D. Maria, A. Baldacci,
R. Papale, dan F. Sabatelli, Optimization of An
Integrated Gas Turbine-Geothermal power plant, Energy Convs. Mgmt,39, I6-18, 1945-1956, 1998.
Dari perbandin-san kinerja siklus hibrid rerhadap siklus
Rankine standar yang digunakan pada kondisi pembangkit panas bumi Kamojang, peningkatan daya optimum diperoleh pada temperatur masuk turbin gas ll00"C dan rasio tekanan turbin gas 14. Daya yang dihasilkan siklus Rankine saat ini memungkinkan untuk ditingkatkan sebesar 137,38Vo dan efisiensi dinaikkan sebesar 53,95Vo untuk fluida kerja organic R-134a. Nilai FFUF pada peningkatan kondisi ini sebesar 0,50. Dari analisis perbandin-qan fluida kerja organik ternyata fluida R-600 memberikan peningkatan daya, efisiensi dan FFUF yang terbesar. Derrgan menggunakan fluida
5.
W. Nowak, A. A. Stachel, dan A. BorsukiewicsGozdur, Possibilities of Implementation of Absorption Heat Pump in Realization of the
Clausius-Rankine Cycle in Geothermal power Station, Applied Thermal Engineering, 28, 33532t0,2008.
6.
Chena Geothermal Power plant, 2007, (httlt: //s'r*ry.),ourorvn porve r. c onr/po we r/#ot h er 7c 20applications. diakses 23 Agustus 2007).
i
D. Phommavongsa,
I M. Astina,
P' S.'Darmanto,
t3.
Jan H. Sato, State of Art on Implementation of Thermodynarnic Model for Providing Thermodlnamic Property Database, Prosiding Seminar \',tsioncil TahuncutTeknik Mesitt. P' 105-110, Bali' lndonesia. 2 t-22 November, 2005'
I \1. Astina, Development of ELluuriorts of State
,,f HFC
Dif'luoromethane with an Intermolecular Potential
Background, Intenrutional.
Fundamentttl
15.
C
I6.
Saul dan W. Wagner, A Fundamental Equation
Er1urttiott of State
for
1006.
.VESIN Vot.23 No.2
t].
Themrodynamic Alternative Refrigerants .R-
J. Fitriansyalr, Pengembattgon Persamaan Dasar T i n s kt K e ct cl aan S ifat - S ifat T e rno di namika unt uk Propilna. Tugas Sarjana, Teknik Mesin FTI ITB.
Rigorous Fluid-Phase J.
I M. Astina dan H. Sato, A Rational Fundamental Equation of State for Pentafluoroethane with Tlreoretical and Experimental Bases, I ntenrutionol l. Thermophysics, 25(l), I l3-131, 2004.
of
rtr) and R-600a, Tesis Magister, Teknik Mesin Ffl ITB,2006.
fol
1,1-Difltroroethane (R-152a), InternatiortrtL Thermophy sics, 25(6), 17 l3-l733, 2004
:.v \\'ater Covering the Range tiom the Melting L-rne to 1273 K at Pressures up to 25000 MPa, -/'
Sarin, Development
Phase
I M. Astina dan H. Sato, A Thermodynamic Property Model
Jan D.G. Friend, Thelmodynamic Properties of {rr and Mixture of Nitrogen, Algon and Oxygen
Pi"s. Chen. Ref. Data,18 (4): 1537-1564,1989'
I M. Astina dan H. Sato, A Fundamental Equation of State lbr 1,1,1,2- Tetratluoloethane with
Reliable Ideal-Gas Properties, FLttid Eq uilib ria, 221, 103- | 1 l, 2004.
Refrigercmts, Ph.D. Dissertation, Keio L'nir ersity, Japan, 2003.
\.
Therntopltysic"s,
Intermoleculal Potential Energy Background and
for Tlrcrmodynamic Properties
Fr..nr 60 to 2000 K at Presslrres to 2000 MPa, J. P it. s. Che nt. Ref. Data, 29(3): 33 l-385, 2000'
J.
24(4),963-990. 2003.
t4.
E.\\'. t-emmon, R.T. Jacobsen, S'G. Penoncello
dan H. Sato, A Rational Helmholtz Fundamental Equation of State fbr
I M. Astina
C. Sarin, I M. Astina, P. S. Darmanto, dan H. Sato, Thermodynamic Property Model for Wide Fluid Phase n-Butane, Jurnal Teknik Mesin 22(2): 4454,2001
18.
.
E. W. Lemmon dan R. T.
Jacobsen, An
International Standard Formulation
Thermodynarnic Properties of
for
the
I' l'
1-
Trifluoroethane (HFC-143a) fol Temperatures from 161 to 450 K and Pressures up to 50 MPa, J. Phys. Chent. Ref. Data,29(4): 521
-
552,2000.
31