ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH KONVERSI AGAMA DALAM FILM HIJRAH CINTA
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Disusun Oleh: Luqman Firdaus Santosa NIM: 1111051000103
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H /2016
ABSTRAK
Luqman Firdaus Santosa Analisis Semiotik Pesan Dakwah Konversi Agama dalam Film Hijrah Cinta
Berawal ketika pemuda bernama Jeffry Al-Buchory tengah mencapai masa ketenarannya sebagai seorang selebrity. Namun pencapaiannya tersebut tiba-tiba sirna karena pergaulan bebasnya. Jeffry menjadi pecandu narkoba dan minuman keras yang membuatnya banyak mengecewakan banyak orang termasuk orangtuanya. Namun sifat buruknya tersebut perlahan berubah setelah pertemuannya dengan Pipik Dian Irawati yang kemudian menjadi istrinya. Kesabaran Pipik dan keyakinan cinta Pipik terhadap Jeffry mampu merubah Jeffry menjadi seorang yang lebih baik bahkan menjadi seorang penceramah terkenal. Kisah tersebut akhirnya di angkat ke layar lebar dengan judul Hijrah Cinta. Film ini sangat inspiratif dan mengandung pesan konversi agama yaitu berupa ajakan kepada orang untuk selalu menjadi lebih baik lagi dalam menjalankan hidup. Berdasarkan penjabaran diatas, maka peneliti ingin mengetahui apa saja tanda pesan dakwah konversi agama yang terdapat dalam Film Hijrah Cinta ? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika model Roland Barthes yang mengelompokan makna sebuah tanda kepada dua kunci bagian yaitu; denotasi (Primary sign) dan konotasi (secondary sign). Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas external. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign). Pada signifikasi kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Berdasarkan hasil peneltian, tanda pesan dakwah konversi agama dalam film ini menggambarkan perubahan perilaku Jeffry yang memiliki dua jenis perubahan yaitu secara mendadak dan bertahap. Faktor yang benyak merubah Jeffry adalah Faktor eksternal dimana peran keluarga terutama istri mampu membawa Jeffry yang sebelumnya pecandu narkoba mampu sembuh dan menjadi lebih baik Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 17 scene mengenai mitos yang berkembang dimasyarakat beberapa diantaranya menangis bukan hanya ekspresi kesedihan namun juga kebahagiaan, citra seseorang setelah ibadah umrah, citra berpakaian muslim, stereotip seorang laki-laki memberikan nafkah, kesulitan dalam berdakwah, stereotip orang yang baru keluar dari penjara, dan imej standar kehidupan seorang khotib jum’at. . Kemudian ditemukan beberapa pesan dakwah diantaranya mengenai menghormati orangtua, menjaga penampilan, mengajak kepada kebaikan, tanggung jawab seorang suami, meminta maaf, larangan banyak tertawa, membaca peristiwa, saling membantu dalam rumah tangga, sholat berjamaah dan bermuhasabah. i
KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan kuasa-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam terlimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Sebagai manusia biasa, peneliti menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekuarangan dan kelemahan. Peneliti yakin skripsi ini tidak akan berjalan lancar tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Dr. Arief Subhan, MA. Selaku Dekan beserta jajarannya di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Drs. Masran, MA beserta Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fita Fathurokhmah, M.Si yang selalu berkenan membantu peneliti.
3. Drs Jumroni, M.Si selaku dosen Penasihat Akademik. Terimakasih atas saran dan masukan yang diberikan selama ini.
4. Dr. H. A. Ilyas Ismail, MA selaku dosen pembimbing yang dengan sangat sabar membimbing saya. Terimakasih atas waktu, tenaga serta ilmunya yang telah Bapak berikan selama ini.
ii
5. Orang Tua peneliti, Bapak Eka Santosa dan Ibu Farida dan adik-adik Fajri, Fadlan dan Talita yang telah banyak memberikan doa, waktu, tenaga, pikiran, serta materinya hingga akhirnya Luqman akan mengkahiri kuliah strata satu ini. 6. Kepada sutradara Film Hijrah Cinta Bang Indra Gunawan atas kesediaannya untuk membantu peneliti dalam memberikan informasi yang peneliti butuhkan. 7. Kawan-kawan seperjuangan KPI D 2011, Zahid, Fatawi, Ardhin, Alwan, A. Drajat, Wira, Fauzan, Miki, Faiz, Anhar, Kahfi, Fahmi, Ganjar, Faisal, Edvan, Uus, Kiki, Dita, Tria, Azizah, Ita, Nay, Rya, Lely, Rina, Rani, Nadhiroh, Hasna, Sifa, Fitri. Terimakasih untuk kebersamaanya selama ini. Sukses untuk kita semua.
8. Keluarga besar KPI angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Semoga silaturrahim tetap terjalin diantara kita.
9. Seluruh Dosen dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi atas ilmu dan bantuannya selama ini semoga ilmu yang diberikan bermanfaat dan menjadi pahala jariah bagi Bapak /Ibu dosen sekalian.
10. Segenap staf Perpustakaan Utama UIN Jakarta dan Perpustakaan Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah berkontribusi dalam melengkapi daftar pustaka yang peneliti butuhkan.
iii
11. Terimaksih juga buat Lenny Haryanti yang selalu menyemangati dan mendampingi peneliti selama proses penyelesaian skripsi ini.
12. Semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini hingga akhir yang tak disebutkan satu-persatu, semoga Allah senantiasa membalas kebaikan kalian semua, Amin. Jazakumullah khoiron, terimakasih banyak sekali lagi peneliti ucapkan kepada semuanya. Semoga kita senantiasa dalam lindungan dan rahmat Allah Swt.
iv
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu peneliti membutuhkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Akhir kata, peneliti berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bisa menjadi bahan pembanding untuk penelitian selanjutnya. Jakarta, 1 April 2016
Luqman Firdaus Santosa
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... i KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii DAFTAR ISI ........................................................................................................ v BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................ 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................................ 5 C. Tujuan Penelitian dan kegunaan Penelitian .............................................. 5 1. Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 2. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 a. Manfaat Akademis ........................................................................ 6 b. Manfaat Praktis ............................................................................. 6 D. Metodologi Penelitian ............................................................................... 6 E. Tahapan Penelitian .................................................................................... 8 a. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 8 b. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 9 c. Teknik Analisis Data ........................................................................... 9 F. Tinjauan Pustaka ....................................................................................... 9
BAB II: KAJIAN TEORITIS A. Semiotika .................................................................................................. 12 1. Pengertian Semiotika .......................................................................... 12 2. Semiotika Roland Barthes ................................................................... 14 B. Pesan Dakwah ........................................................................................... 16 1. Pengertian Pesan ................................................................................. 16 2. Pengertian Dakwah ............................................................................. 17 C. Konversi Agama........................................................................................ 18 1. Pengertian Konversi Agama ............................................................... 18 2. Jenis Konversi ..................................................................................... 21 3. Faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama ....................... 23 4. Proses Terjadinya Konversi Agama .................................................... 27 D. Tinjauan Teoritis tentang Film .................................................................. 30 1. Sejarah dan pengertian Film................................................................ 30 2. Klasifikasi Film ................................................................................... 32 3. Unsur-Unsur Pembentuk atau Pembangun Film ................................. 38
vi
BAB III: GAMBARAN UMUM FILM “HIJRAH CINTA” A. B. C. D.
Gambaran Umum ...................................................................................... 44 Profil Sutradara ......................................................................................... 45 Profil Pemain dan Tokoh dalam Film Hijrah Cinta .................................. 46 Synopsis Film Hijrah Cinta ....................................................................... 52
BAB IV: ANALISIS SEMIOTIK ISI PESAN DAKWAH KONVERSI AGAMA DALAM FILM HIJRAH CINTA A. Makna Denotasi, Konotasi dan mitos dalam Film Hijrah Cinta ............... 57 B. Pesan Dakwah Konversi Agama ............................................................... 97 C. Tahapan Proses Konversi Agama Yang dialami Tokoh Jeffry ............ ...110 BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan..............................................................................................114 B. Saran .......................................................................................................115 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................117 LAMPIRAN .......................................................................................................121
vii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dakwah adalah suatu ajakan untuk menjadi lebih baik atau seruan untuk mengajak umat manusia melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah Swt dan menjauhi segala laranganNya. Saat ini banyak sekali metode dakwah yang dilakukan oleh umat Islam, disertai dengan cara penyampaian pesan islam yang bermacam-macam.
Islam
selalu
mengajak
umatnya
untuk
berdakwah
sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur‟an berikut ini: و “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imran [3]: 104) Dakwah memiliki arti yang sangat luas, termasuk di dalamnya mengenai komunikasi, perkembangan masyarakat islam atau tentang kesejahteraan sosial bahkan termasuk pula mengenai pendidikan, syariah, dan kesemuanya ini merupakan bagian dari dakwah. Karena pada dasarnya dakwah merupakan ajakan menuju kepada kebaikan yang berdasarkan agama islam. Menurut Syekh Ali Mahfudz yang termaktub dalam bukunya Hidayat Al-Mursyidin sebagai berikut: “mendorong manusia agar melakukan kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruhnya berbuat kebajikan dan meninggalkan kemungkaran agar mereka memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat”1
1
Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006) h. 1-
2
1
2
Dakwah terbagi menjadi 3 yaitu da‟wah bi al-lisan, da‟wah bi al-qolam, dan da‟wah bi al- hal. Da‟wah bi al-lisaan adalah dakwah dengan menggunakan lisan atau ucapan dalam penyampaiannya, misalnya, ceramah, khutbah, tabligh akbar. Da‟wah bi al-qolam adalah da‟wah dengan menggunakan pena atau tulisan misalnya kaligrafi Islam, buku-buku islami, buletin Islam, karya tulis Islami dan lain-lain. Sedangkan da‟wah bi al-haal adalah dakwah dengan menggunakan sesuatu selain dengan lisan dan tulisan misalnya dengan melakukan sesuatu yang tersirat
didalamnya
suatu
ajakan.
Dalam
berdakwah
hendaknya
tidak
menyinggung kelompok tertentu dengan menyebutkan namanya secara jelas. Akan tetapi hal yang harus dilakukan hanyalah menerangkan jalan hak dan dan jalan yang batil.2 Perkembangan dakwah juga diiringi dengan semakin berkembangnya teknologi, kini banyak pesan dakwah yang tidak hanya disampaikan melalui mimbar saja akan tetapi sudah banyak yang menggunakan media baik cetak maupun elektronik seperti. Film misalnya, dalam teori komunikasi film merupakan sebuah pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Sedangkan makna tidak terdapat pada pesan melainkan pada hasil pembacaan atau pemahaman oleh penerima pesan. Dengan demikian, efektifitas film sebagai bentuk komunikasi dapat diukur dengan cara yang berbeda tergantung pada apa tujuan dari proses komunikasi itu sendiri. Termasuk bagaimana tanda itu
2
Aidh bin Abdullah Al-Qarni, 30 renungan seni berdakwa.(Bandung: Sinar Baru Al gesindo, 2005), h. 65
3
dipersepsi oleh penerima atau interpreter sehingga terjadi komunikasi yang efektif.3 Film merupakan karya sinematografi yang dapat berfungsi sebagai media komunikasi massa yang membawa pesan yang berisi gagasan-gagasan penting yang disampaikan kepada masyarakat dalam bentuk tontonan. Meski berupa tontonan, namun film memiliki pengaruh yang besar. itulah sebabnya film mempunyai fungsi pendidikan, hiburan, informasi, dan pendorong industri kreatif lainnya. Dengan demikian film menyentuh berbagai segi kehidupan manusia dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Film menjadi sangat efektif sebagai media pembelajaran dalam rangka menanamkan nilai-nilai luhur, pesan moral, unsur didaktif, dan lain-lain.4 Dahulu film lebih dominan kepada beberapa hiburan yang bersifat informasi umum, serial drama, komedi, drama musikal dan lain sebagainya. Namun kini lambat laun produksi film semakin berinovasi dalam menyajikan konten-konten yang beragam salah satunya adalah bernilai religi. Beberapa tahun terakhir ini konten film yang bertemakan religi semakin beragam misalnya, film Ayat-Ayat Cinta, Cinta Suci Zahrana, Ketika Cinta Bertasbih, Mengaku Rasul dan lain sebagainya. Banyaknya muncul film-film yang bertemakan religi di negeri ini karena melihat konsumen atau penikmat film mayoritas beragama Islam. Kemudian pada pertengahan tahun 2014 lalu ada sebuah film yang juga memilki konten religi dan memilki pesan dakwah yang kental film tersebut berjudul Hijrah
3 4
Teguh Trianton, Film Sebagai Media Belajar (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 36 Teguh Trianton, Film Sebagai Media Belajar, h. 36
4
Cinta, film ini hampir sama dengan film sebelumnya yaitu bertemakan drama religi romantis namun yang membedakan dari film ini adalah peristiwa yang diangkat mengenai kisah nyata kehidupan Alm. Ustadz Jeffry Al-Buchory atau yang lebih akrab dipanggil Uje. Film ini menarik untuk dibahas mengenai isi pesan dakwahnya lebih khusus mengenai pesan dakwah tentang konversi agama karena menceritakan tentang kehidupan Alm. Ustadz Jefry Al-Bukhari yang beliau memiliki kisah hidup yang sangat inspiratif hingga menjelang akhir hayatnya. Kisah perjalanan hidup beliau dalam film ini dimulai semenjak beliau masih menjadi artis muda yang sering membintangi beberapa sinetron dan majalah. Dalam kesuksesannya tersebut akhirnya Jeffry terjerumus kedalam lembah hitam Narkoba yang menghancurkan karirnya hingga sampai akhirnya bertemu dengan Pipik Dian Irawati atau yang lebih dikenal dengan Umi Pipik yang merupakan jalan beliau untuk kembali kepada kebenaran hingga menjadi Ustadz kondang. Peristiwa kehidupan yang dialami Alm. Uje tersebut dapat dikatakan sebagai Konversi Agama yaitu sebagai perubahan dalam diri dan pertobatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari yang sebelumnya bergelimangan dalam kemaksiatan dan keburukan. Pada jumat 26 April 2013 terjadi kecelakaan tunggal yang merenggut nyawa Uje, motor sport yang dikendarai beliau mengalami kecelakaan di Pondok Indah, kemudian ribuan orang ikut mengantarkan jenazah Alm. Uje ketempat pemakaman di Karet Bivak. Setelah itu setahun kemudian muncul film yang menceritakan kisah hidup beliau yang diberi judul Hijrah Cinta yang diperankan oleh Alfie Alfandy sebagai Uje dan Revalina S. Temat sebagai Pipik Dian Irawati.
5
film tersebut sangat inspiratif dan mengandung nilai Islam yang sangat dalam serta terdapat pesan-pesan moral yang patut menjadi panutan bagi orang lain. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam mengenai pesan dakwah mengenai konversi agama yang terkandung dalam film Hijrah Cinta dengan metode Analisis semiotik. Sehingga peneliti memberi penelitian ini dengan judul “ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH KONVERSI AGAMA DALAM FILM HIJRAH CINTA” B. Batasan dan Rumusan Masalah Agar penelitian ini lebih terarah peneliti membataskan penelitian ini dengan hanya menganalisis scene mengenai pesan dakwah konversi agama yang terjadi pada tokoh Jeffry yang terdapat pada film Hijrah Cinta dengan pendekatan teori analisis semiotik. Kemudian untuk memperjelas masalah yang akan dibahas maka peneliti merumuskan pada masalah, yaitu: 1. Apa makna denotasi, konotasi, dan mitos mengenai konversi agama yang terkandung dalam film Hijrah Cinta? 2. Apa pesan dakwah konversi agama yang terkandung dalam film Hijrah Cinta? C. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
6
1. Untuk mengetahui makna denotasi, konotasi dan mitos mengenai konversi agama yang terkandung dalam film Hijrah Cinta 2. Untuk mengetahui pesan dakwah konversi agama yang terkandung dalam film Hijrah Cinta 2. Manfaat Penelitian a. Manfaat Akademis Diharapkan menjadi bahan kajian yang memberi kontribusi bagi khasanah kepada ilmu komunikasi, yaitu adalah bahwa semiotik ternyata dapat juga digunakan untuk menganalisis Film karena pondasi pokok dari sebuah Film adalah gambar dan setiap gambar memiliki tanda dan makna tersendiri sehingga semiotik bisa dilakukan terhadap film. Sebagaimana Roland Barthes menyatakan bahwa tidak hanya wacana tertulis yang dapat kita baca sebagai mitos, melainkan juga fotografi, film, pertunjukan, bahkan olah oraga dalam makanan.5dan juga untuk memberikan gambaran dalam membaca makna yang terkandung dalam sebuah film religi melalui kacamata analisis semiotik. b. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat membuka cakrawala para penonton untuk memaknai setiap film tidak hanya secara tersurat atau yang tampak dari setiap gambar dalam film namun juga melihat makna lain dari setiap gambar yang ditampilkan misalnya dalam film Hijrah Cinta ini untuk mnegetahui makna lain dari setiap gambar lebih khususnya mengenai pesan konversi agama.
5
Kris Budiman, Semiotika Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2011), h. 41
7
D. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan penelitian Dalam memaparkan hasil penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotik. Teknik analisis semiotik yang digunakan adalah merujuk pada teori Roland Barthes yang memiliki konsep tentang denotasi, konotasi dan mitos dalam penelitiannya. Secara teknik analisis mencakup upayaupaya memaknai lambang-lambang yang dipakai dalam komunikasi. Penggunaan teknik analisis semiotik ini bersifat deskriptif-kualitatif karena kesimpulan yang dihasilkan bukan berupa data secara angka-angka dan akan digambarkan sebagai informasi “naratif” yang mengandung uraian secara verbal singkat dari hasil pengamatan. Selain itu, penelitian deskriptif merupakan desain penelitan yang digunakan untuk makna dalam proses-proses komunikasi linear (satu arah), interaktif, maupun pada proses-proses komunikasi-komunikasi transaksional.6 2. Paradigma Penelitian Penelitian kualitatif dengan analisis semiotik ini menggunakan paradigma konstruktivis. Paradigma ini berbasis pada pemikiran umum tentang teori-teori yang dihasilkan oleh peneliti dan teoritis aliran kontruktivis. Litle John mengatakan bahwa teori-teori aliran ini berlandaskan pada ide bahwa realitas
6
Jumroni dan Suhaimi, Metode-Metode Penelitian Komunikasi (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 30
8
bukanlah bentukan yang objektif, tetapi dikonstruksikan melalui proses interaksi dalam kelompok, masyarakat, dan budaya.7 E. Tahapan Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan film Hijrah Cinta peneliti mengambil dari internet lebih tepatnya dari situs Youtube yang kemudian peneliti melakukan analisis terhadap program tersebut. Selain itu, peneliti juga melakukan kajian pustaka guna menjadi referensi untuk membantu dalam penulisan penelitian ini. Kemudian untuk lebih jelasnya peneliti akan melakukan pengumpulan data dengan teknik sebagai berikut: 1) Observasi E.C. Wragg menjelaskan bahwa observasi yaitu pengamatan secara sistematis dan analisa yang memegang peranan penting untuk meramalkan tingkah laku sosial, sehingga hubungan antara satu peristiwa dengan yang lainnya menjadi jelas.8 Dengan demikian peneliti akan melakukan observasi terhadap film tersebut dengan menonton, mengamati dan menyelidiki pada bagian adegan atau scene mana saja yang berkaitan dengan fokus penelitian.
7
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 36-37 8 Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah (Jakarta, UIN Jakarta Press, 2006), h. 8
9
2) Wawancara Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.9 Wawancara penulis lakukan guna memperoleh data yang lebih akurat dan menjadi referensi yang kuat bagi skripsi penulis. Penulis melakukan wawancara terhadap sutradara film Hijrah Cinta yaitu Indra Gunawan dengan beberapa pertanyaan yang telah penulis siapkan. b. Teknik Pengolahan Data Teknik pengolahan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan table untuk mengklasifikasikan setiap temuan data sesuai dengan pedoman akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. c. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan mengklasifikasikan adegan-adegan dalam film Hijrah Cinta yang sesuai dengan rumusan masalah penelitian. Kemudian, data dianalisis dengan model semiotik Roland Barthes yaitu dengan cara mencari makna denotasi, konotasi dan mitos
serta pesan
dakwah konversi agama dalam setiap masing-masing adegan dan scene. F. Tinjauan Pustaka Analisis semiotik ini merujuk pada penelitian-penelitian terdahulu. Berikut berapa skripsi yang menjadi rujukan peneliti dalam melakukan penelitian serupa: Pertama, ANALISIS SEMIOTIK TERHADAP FILM BALIBO FIVE oleh Rahmat Subekti pada tahun 2011 KPI UIN Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut 9
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2011), h. 55
10
adalah bahwa terdapat sebanyak 7 scene dalam film tersebut yang memiliki makna denotasi dan konotasi sementara terdapat 6 scene dari 7 scene yang meemiliki makna mitos. Persamaan dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada modelnya yaitu analisis semiotik Roland Barthes. Sementara perbedaanya terletak pada objeknya jika penelitian terdahulu objeknya adalah Film Balibo Five sedangkan penelitian ini objeknya adalah Film Hijrah Cinta.10 Kedua, ANALISIS ISI NASIONALISME PADA FILM HOPE oleh Jeffri Kaharsyah pada tahun 2014 KPI UIN Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa cara membangkitkan dan membuktikan semangat nasionalisme adalah dengan berkarya. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada model teori yang digunakan yaitu model Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada objeknya jika peneltian tersebut objeknya adalah Film Hope sedangkan penelitian ini objeknya adalah film Hijrah Cinta.11 Ketiga, ANALISIS SEMIOTIK TERHADAP FILM IN THE NAME OF GOD oleh Hani Taqiya KPI UIN Jakarta 2011. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa representasi konsep jihad Islam yang ditampilkan adalah berupa jihad perang, jihad dalam menuntut ilmu dan jihad memperjuangkan diri dari ketidak adilan. Persamaan dengan penelitian ini terletak pada model teori yang digunakan yaitu model Roland Barthes. Perbedaannya terletak pada objeknya jika
10
Rahmat Subekti, “Analisis Semiotik Terhadap Film Balibo Five,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011), h. i 11 Jeffri Kaharsyah, “Analisis Isi Nasionalisme Pada Film Hope,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2014), h. i
11
peneltian tersebut objeknya adalah Film In The Name of God sedangkan penelitian ini objeknya adalah film Hijrah Cinta.12
12
Hani Taqiya, “Analisis Semiotik Terhadap Film In The Name Of God,” (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2011), h. i
BAB II KAJIAN TEORITIS A. Semiotika 1. Pengertian Semiotika Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani Semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu-yang atas dasar konvensi-sosial yang terbangun sebelumnya dapat dianggap mewakili sesuatu yang lain. Tanda pada awalnya dimaknai sebagai suatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain. Contohnya asap menandai adanya api, sirene mobil yang keras meraung-raung menandai adanya kebakaran di sudut Kota. Sementara secara terminologis, semiotika dapat diidentifikasikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda.13 Pada dasarnya analisis semiotika memang merupakan sebuah ikhtiar untuk merasakan seuatu yang aneh, sesuatu yang perlu dipertanyakan lebih lanjut ketika kita membaca teks atau narasi/wacana tertentu. Tanda-tanda (sign) adalah basis atau dasar dari seluruh komunikasi. Menurut Little John, manusia dengan perantaraan tanda-tanda dapat melakukan komunikasi dengan sesamanya dan banyak hal yang bisa dikomunikasikan di dunia ini.
13
Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi, (Jakarta: Mitra Waca Media, 2013) h. 7
12
13
Tanda adalah sesuatu sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Dalam pandangan Zoest, segala sesuatu yang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Oleh karena itu tanda tidak terbatas hanya pada benda. Adanya peristiwa struktur yang ditemukan dalam sesuatu, suatu kebiasaan, semua itu dapat disebut sebuah tanda. Menurut Saussure, tanda adalah kesatuan dari dua bidang yang tidak dapat dipisahkan, seperti halnya selembar kertas. Di mana ada tanda disana ada sistem. Artinya sebuah tanda (berwujud kata atau gambar) mempunyai dua aspek yang ditangkap oleh indra kita yang disebut dengan signifier, bidang penanda atau bentuk. Aspek lainnya disebut signified, bidang penanda atau konsep atau makna. Aspek kedua terkandung di dalam aspek pertama. Jadi petanda merupakan konsep atau apa yang dipresentasikan oleh aspek pertama. Sedangkan menurut Pierce, tanda adalah sesuatu yang dapat mewakili sesuatu yang lain dalam batas-batas tertentu. Tanda akan selalu mengacu kepada sesuatu yang lain, oleh Pierce disebut onjek (denotatum). Mengacu berarti mewakili atau menggantikan. Tanda baru dapat berfungsi bila diinterpretasikan dalam benak penerima tanda melalui interpretant.
Jadi interpretant adalah
pemahaman makna yang muncul dalam diri penerima tanda. Artinya tanda baru dapat berfungsi sebagai tanda bila dapat ditangkap dan pemahaman terjadi berkat ground, yaitu pengetahuan tentang sistem tanda dalam suatu masyarakat. Hubungan ketiga unsur yang dikemukakan Pierce terkenal dengan nama segi tiga semiotik.14
14
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 12-14
14
2. Semiotika Roland Barthes Kancah penelitian Semiotika tak bisa begitu saja melepaskan nama Roland Barthes (1915-1980) ahli semiotika yang mengembangkan kajian yang sebelumnya punya warna kental strukturalisme kepada semiotika teks. Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi sebagai kunci dari analisisnya. Barthes mendefinisikan sebuah tanda (sign) sebagai sebuah sistem yang terdiri dari (E) sebuah ekspresi atau signifier dalam hubungannya (R) dengan content (atau signified) (C): ERC. Sebuah sistem tanda primer (primary sign system) dapat menjadi sebuah elemen dari sebuah sistem tanda yang lebih lengkap dan memiliki makna yang berbeda ketimbang semula. E²= (E¹R¹C¹) R²C² Primary sign adalah denotative sedangkan secondary sign adalah connotative semiotics. Konsep connotative inilah yang menjadi kunci penting dari model semiotik Roland Barthes. Lewat model ini Barthes menjelaskan bahwa signifikasi tahap pertama merupakan hubungan antara signifier (ekspresi) dan signified (content) di dalam sebuah tanda terhadap realitas external. Itu yang disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign). Konotasi adalah istilah yang digunakan Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal ini menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi dari pembaca serta nilai-nilai dari kebudayaan. Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling tidak intersubjektif. Dengan kata lain, denotasi adalah apa yang digambarkan tanda
15
terhadap sebuah objek, sedangkan makna konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Konotasi bekerja dalam tingkat tidak disadari. Pembaca mudah sekali membaca makna konotatif sebagai fakta denotatif. Karena itu, salah satu tujuan analisi semiotika adalah untuk menyediakan metode analisis dan kerangka berpikir dan mengatasi terjadinya salah baca (misreading) atau salah paham mengartikan makna suatu tanda. Konotasi menggambarkan interaksi yang berlangsung tatkala tanda bertemu dengan perasaaan atau emosi penggunanya dan nilai-nilai kulturalnya. Ini terjadi tatkala makna bergerak menuju subjektif atau setidaknya intersubjektif. Bagi Barthes, faktor penting dalam konotasi adalah penanda dalam tatanan penanda.15 Pada signifikasi kedua yang berhubungan dengan isi, tanda bekerja melalui mitos (myth). Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam. Mitos merupakan produk kelas sosial yang sudah mempunyai suatu dominasi. Mitos adalah suatu wahana diamana suatu ideologi berwujud. Mitos dapat berangkai menjadi mitologi yang memainkan peranan penting dalam kesatuankesatuan budaya.16
15
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, h. 15 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013), h. 21-22
16
16
B. Pesan Dakwah 1. Pengertian Pesan Pesan yang dikomunikasikan adalah pesan yang berarti dan informatif. Arti disini dapat berupa material seperti bahan bangunan, ekonomis seperti produk atau jasa, estetis seperti barang atau seni, etis seperti perbuatan amal kasih, atau religius seperti doa. Disebut informatif jika pesan tersebut mengandung peristiwa, data, fakta atau penjelasannya. Pesan dalam komunikasi dapat dialurkan dengan beberapa media seperti; 1. Media lisan Pesan yang dilakukan dengan media lisan ini dapat dilakukan dengan cara berbicara langsung face to face, dengan telepon, video dan lain sebagainya. 2. Media tertulis Pesan yang disampaikan secra tertulis dapat disampaikan melalui surat kabar, memo, laporan dan lain-lain. 3. Media elektronik Pesan yang disampaikan dengan media ini dapat menggunakan fax, email, radio, televisi dan lain-lain17 Sebelum mengirim pesan sebaiknya komunikator melakukan encoding artinya adalah pengemasan terhadap pesan. Dengan encoding pengirim memasukkan atau mengungkapkan pesannya kedalam kode atau lambang dalam bentuk kata-kata atau nonkata. Terdapat dua proses dalam encoding. Pertama, memikirkan sungguh-sungguh perasaan atau gagasan yang hendak disampaikan. 17
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 14-16
17
Kedua, menerjemahkan perasaan atau gagasan tersebut kedalam kode berupa lambang dalam bentuk kata atau nonkata yang dirasa dapat menyampaikan makna yang hendak disampaikannya dengan tepat, baik dan dapat diterima oleh penerimanya.18 2. Pengertian Dakwah Kata dakwah secara semantik berasal dari bahasa Arab da‟a, yad‟u yang artinya mengajak, mengundang, atau memanggil. Kemudian menjadi kata da‟watun yang artinya panggilan atau undangan atau ajakan.19 Istilah lain yang identik dengan da‟wah adalah tabligh. Kata tabligh yang memiliki arti yaitu penyampaian suatu pesan. Oleh karena itu dakwah sering pula disebut dengan tabligh yaitu karena sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan atau ajaran agama islam. Pengertian dakwah menurut K.H. M. Isa Anshari, dakwah yaitu menyampaikan seruan islam, mengajak dan memanggil umat manusia, agar menerima dan mempercayai keyakinan dan hidup manusia. Sementara menurut Prof. Toha Jahja Omar MA, dakwah yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana dengan jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemashlahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat.20 Dakwah itu mengandung makna: an-nasyr (menyebarkan), al-balagh (menyampaikan), al-iqna‟ (menyadarkan) dan ad-diyah (propaganda), yang semua ini telah menjadi ilmu tersendiri, sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya.21
18
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, h. 13 M. Bahri Ghazali, Da‟wah Komunikasi (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya Jakarta, 1997), h. 5 20 Hasanuddin, Hukum Dakwah (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), h. 26-27 21 Taufik al-Wa‟iy, Dakwah Kejalan Allah (Jakarta: Robbani Press, 2010), h. 18 19
18
Dakwah menjadi ilmu yang paling penting dalam menjaga aqidah umat, eksistensinya hari ini dan masa depannya nanti, karena pada saat ini banyak sekali ajaran-ajaran islam yang sudah tidak sesuai dengan Al-Qur‟an dan Hadits Rosulullah Saw. sehingga banyak orang yang terguncang aqidahnya oleh fahamfaham sesat. Oleh karena itu dakwah untuk kembali meluruskan dan mengajak orang-orang kepada jalan yang benar sangat dibutuhkan. Selain itu pula dakwah berperan dalam menyampaikan ajaran Islam kepada seluruh umat manusia dan menjadi sarana dalam berkembangnya pengetahuan mengenai agama islam. Dahulu dakwah disampaikan lebih banyak di mimbar-mimbar atau media tulis akan tetapi saat ini dakwah sudah jauh berkembang dari segi metode penyampaiannya baik dengan media cetak maupun elektronik serta internet. Dengan perkembangan inilah diharapkan ajaran islam yang hakiki dapat sampai dan diterima oleh masyarakat luas sebagai panutan dan pengetahuan dalam melaksanakan ibadah dan aktifitas sehari-hari sehingga lingkungan kehidupan yang relijius dan agamis. C. Konversi Agama 1. Pengertian Konversi Agama Secara etimologis, pengertian konversi berasal dari kata “conversio” yang berarti: tobat, pindah, berubah (agama), kemudian kata tersebut dipakai dalam bahasa Inggris Conversion yang mengandung pengertian: berubah dari suatu keadaan atau dari suatu agama ke agama lain.
19
Berdasarkan arti kata-kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konversi agama mengandung pengertian berbalik pendirian terhadap ajaran agama atau masuk ke dalam (menjadi paderi).22 Pengertian konversi agama secara terminologi menurut beberapa tokoh antara lain: a. Max Heirich mengatakan bahwa konversi agama adalah suatu tindakan di mana seseorang atau sekelompok orang masuk atau berpindah kesuatu sistem kepercayaan atau perilaku yang berlawanan dengan kepercayaan sebelumnya. b. William James mengatakan konversi agama adalah dengan kata-kata: to be converted, to be regenerated, to receive grace, to experience religion, to gain an assurance, are so many phrases whichdenote to the process, gradual or sudden, by which a self hitherro devide, and consciously wrong in feriorand unhappy, becomes unified and consciously right superior and happy, in consequence of its firmer hold upon religious realities.23 c. Coe mengatakan bahwa konversi adalah realisasi diri dengan suatu medium sosial. Ada dua kata kunci dalam pernyataan Coe, yaitu realisasi diri dan medium sosial. Realisasi diri berarti ada pribadi atau diri baru yang diaktualisasikan dari yang lama, sedangkan medium sosial berarti bahwa konversi terjadi karena adanya sarana sosial yaitu ketika seseorang mengadopsi atau menggunakan pemahaman keagamaan tertentu untuk mencapai realisasi diri.
22 23
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama (Bandung: Pustaka Setia, 2008), h. 155 Jalaluddin dan Ramaliyus, Pengantar Ilmu Jiwa Agama (Jakarta: Kalam Mulia) h. 53-54
20
Coe menyebutkan bahwa konversi ada empat kriteria utama yang masih dipakai oleh ahli psikologi agama: 1. Konversi adalah perubahan utama di dalam diri dan pribadi manusia 2. Perubahan tersebut tidak berkaitan dengan kematangan, tetapi lebih banyak berurusan dengan masalah pengambilan keputusan, baik yang mendadak maupun yang bertahap, untuk menerima perspektif lain di mana pribadi yang baru ditemukan. 3. Perubahan kepribadian dan diri tersebut merupakan perubahan pola hidup seseorang (fokus perhatian, minat dan tindakan yang betul-betul baru) perubahan baru tersebut terlihat lebih luhur atau sebagai suatu emansipasi atau pembebasan dari dilema hidup terdahulu atau kehidupan yang kurang berharga.24 Konversi agama adalah istilah yang pada umumnya diberikan untuk proses yang menjurus kepada penerimaan suatu sikap keagamaan; proses itu terjadi secara berangsur-angsur atau secara tiba-tiba. Konversi agama banyak menyangkut masalah kejiwaan dan pengaruh lingkungan tempat berada. Selain itu, konversi agama dalam beberapa uraian diatas dapat memuat beberapa pengertian dengan ciri-ciri: a. Adanya perubahan arah pandangan dan keyakinan seseorang terhadap agama dan kepercayaan yang dianutnya. b. Perubahan yang terjadi dipengaruhi kondisi kejiwaan sehingga perubahan dapat terjadi secara berproses atau secara mendadak. 24
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 92
21
c. Perubahan tersebut bukan hanya berlaku bagi perpindahan kepercayaan dari suatu agama ke agama lain, tetapi juga termasuk perubahan pandangan terhadap agama yang dianutnya sendiri. Selain faktor kejiwaan dan kondisi lingkungan maka perubahan itu pun disebabkan faktor petunjuk dari Yang Maha Kuasa 2. Jenis Konversi Menurut Spilka (1985), ada dua jenis konversi agama, yaitu konversi agama mendadak (sudden religious conversion) dan konversi agama bertahap (gradual religious conversion). Ciri-ciri konvesi agama mendadak adalah sebagai berikut: 1. Bersifat pasif. Orang yang mengalami konversi tiba-tiba merasa dalam suatu kekuatan tertentu atau kekuatan lain yang berpengaruh kuat terhadap dirinya. 2. Kekuatan lain tersebut membuatnya tunduk dan patuh serta menerimanya. Tanpa penerimaan terhadap kekuatan lain tersebut, konversi agama tidak akan pernah terjadi. 3. Perasaan berdosa dan bersalah yang sangat kuat. Dalam hal ini, konversi merupakan solusi untuk menghadapi perasaan dibebani dosa dan salah. Sedangkan
ciri-ciri
konversi
agama
bertahap
(sudden
religious
conversion) adalah sebagai berikut: 1. Pencarian makna dan tujuan hidup dengan cara yang aktif. Hal ini berkaitan dengan perjuangan dan usaha sadar seseorang untuk mencari jalan keluar bagi berbagai persoalan pribadi dan kolektif.
22
2. Tidak ada krisis emosional atau perasaan bersalah dan berdosa. Pendekatan yang biasa dilakukan lebih bersifat kognitif atau pemikiran dan menghasilkan tujuan atau target yang diarahkan untuk menenemukan suatu makna atau untuk menciptakan diri dan kepribadian yang baru. 3. Orang yang mengalami konversi secara bertahap akan memperdalam agama dan keyakinan yang dia terima secara terus-menerus dan progresif.25 Sementara itu Sturbuck bependapat bahwa terdapat dua tipe konversi agama yaitu: 1. Tipe volitional (perubahan bertahap) Proses konversi agama ini terjadi secara berproses sedikit-demi sdikit sehingga kemudian menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniah yang baru. Konversi yang demikian itu sebagian besar terjadi sebagai suatu proses perjuangan batin yang ingin menjauhkan diri dari dosa karaena ingin meandatangkan suatu kebenaran. 2. Tipe selp-surrender (perubahan drastis) Konversi agama tipe ini adalah konversi yang terjadi secara medadak. Seseorang tanpa mengalami suatu proses tertentu tiba-tiba berubah pendiriannya terhadap suatu agama yang dianutnya. Perubahan inipun dapat terjadi dari kondisi yang tidak taat menjadi lebih taat, dari tidak percaya kepada suatu agama kemudian menjadi percaya dan sebagainya. Pada konversi tipe kedua ini William James mengakui adanya pengaruh petunjuk dari Yang Maha Kuasa terhadap seseorang, karena gejala konversi ini terjadi dengan sendirinya pada diri 25
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94-95
23
seseorang sehingga ia menerima kondisi yang baru dengan penyerahan jiwa sepenuh-penuhnya. 3. Faktor yang menyebabkan terjadinya konversi agama Berbagai ahli berbeda pendapat dalam menentukan faktor yang menjadi pendorong konversi. William James dalam bukunya “The Varieties Religious Experience dan Max Heirich dalam bukunya “Change of Heart” banyak menguraikan faktor yang mendorong terjadinya konversi agama tersebut. Berikut faktor-faktor yang mnyebabkan terjadinya konversi agama menurut para ahli: 1. Para ahli agama menyatakan bahwa yang menjadi faktor pendorong terjadinya konversi agama adalah petunjuk ilahi. Pengruh supernatural berperanan secara dominan dalam proses terjadinya konversi agama pada diri seseorang dan kelompok. 2. Para ahli sosiologi berpendapat bahwa yang menyebabkan terjadinya konversi agama pengaruh sosial. Antara lain: a. Pengaruh hubungan antar pribadi baik pergaulan yang bersifat keagamaan maupun non agama (kesenian), ilmu pengetahuan ataupun bidang kebudayaan yang lain. b. Pengaruh kebiasaan yang rutin. Pengaruh ini dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk berubah kepercayaan jika dilakukan secara rutin hingga terbiasa, misalnya; menghadiri upacara keagamaan ataupun pertemuanpertemuan yang bersifat keagamaan baik pada lembaga formal maupun non formal.
24
c. Pengaruh anjuran atau propaganda dari orang-orang yang dekat misalnya: karib, keluarga, famili an lain sebagainya. d. Pengarh pemimpin keagamaan. Hubungan yang baik dengan pemimpin agama merupakan salah satu faktor pendorong konversi agama. e. Pengaruh perkumpulan yang berdasarkan hobi. Perkumpulan yang dimaksud seseorang berdasarkan hobinya dapat pula menjadi pendorong terjadinya konversi agama. f. Pengaruh kekuasaan pemimpin. Yang dimaksud disini adalah pengaruh kekuasaan pemimpin berdasarkan kekuatan hukum misalnya: kepala negara atau raja. 3. Para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa yang menjadi pendorong terjadinya konversi agama adalah faktor psikologis yang ditimbulkan oleh faktor intern maupun ekstern. a. Faktor internal yang ikut mempengaruhi terjadinya konversi agama adalah 1) Kepribadian Secara psikologis, tipe kepribadian tertentu akan memengaruhi kehidupan jiwa seseorang. W. James dalam penelitiannya menemukan bahwa tipe melankolis yang memiliki kerentanan perasaan lebih mendalam dapat menyebabkan terjadinya konversi agama dalam dirinya. 2) Faktor Pembawaan Berkenaan dengan pembawaan ini, penelitian Guy E. Swanson mengungkapkan bahwa ada semacam kecendrungan urutan kelahiran yang memengaruhi konversi agama. Anak sulung dan anak bungsu
25
biasanya tak mengalami tekanan batin, sedangkan anak-anak yang dilahirkan pada urutan antara keduanya sering mengalami stres jiwa. Kondisi yang dibawa berdasarkan urutan kelahiran itu banyak memengaruhi terjadinya konversi agama. b. Faktor Ekstern (faktor luar diri) Di antara faktor luar yang memengaruhi terjadinya konversi agama adalah: 1) Faktor keluarga, keretakan keluarga, ketidak serasian, berlainan agama, kesepian, kesulitan seksual, kurang mendapatkan pengakuan kaum kerabat, dan lainnya. Kondisi demikian menyebabkan seseorang mengalami tekanan batin sehingga sering terjadi konversi agama dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya. 2) Lingkungan tempat tinggal Orang yang merasa terlempar dari lingkungan tempat tinggal atau tersingkir dari kehidupan di suatu tempat merasa dirinya hidup sebatang kara. Keadaan demikian menyebabkan seseorang mendambakan ketenangan dan mencari tempat untuk bergantung hingga kegelisahan batinnya hilang. 3) Perubahan Status Perubahan status, terutama yang berlangsung secara mendadak akan banyak memengaruhi terjadinya konversi agama, misalnya: perceraian, ke luar dari sekolah atau perkumpulan, perubahan pekerjaan, menikah dengan orang ang berlainan agama, dan sebagainya.
26
4) Kemiskinan Kondisi sosial ekonomi yang sulit juga merupakan faktor yang mendorong dan memengaruhi terjadinya konversi agama. Masyarakat awam yang miskin cenderung untuk memeluk agama yang menjanjikan kehidupan dunia yang lebih baik. Kebutuhan mendesak akan sandang dan pangan pun dapat memmengaruhi.26 Sementara itu Lofland dan Stark menyatakan ada tujuh faktor yang memberikan sumbangan terhadap terjadinya konversi. Ketujuh faktor tersebut terbagi kedalam dua kategori yaitu faktor predidposisi dan faktor situasi. Faktor pradisposisi terdiri dari: 1. Pengalaman tertekan atau ketidakpuasan 2. Pengalaman tertekan atau ketidakpuasaan tersebut ditafsirkan dalam perspektif agama. 3. Dialami oleh orang-orang yang mempersepsi diri mereka sebagai pencari Tuhan yang aktif. Sedangkan faktor situasi yang mempengaruhi terjadinya konversi adalah sebagai berikut: 1. Bertemu dengan tokoh suci pada satu titik krisis di dalam hidup 2. Ada kelekatan afeksi atau perasaan yang kuat terhadap salah satu atau lebih orang beriman yang memiliki komitmen agama yang kuat. 3. Dikombinasikan dengan kontak yang sedikit dengan kaum yang tidak beriman.
26
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 156-159
27
4. Jika interaksi yang intensif brlangsung di antara pencari Tuhan dengan kaum beriman terus berlangsung maka besar kemungkinan, konversi akan terjadi.27
4. Proses Terjadinya Konversi Agama Segala bentuk kehidupan batinnya yang semula mempunyai pola tersendiri berdasarkan pandangan hidup yang dianutnya (agama), maka setelah terjadinya konversi agama pada dirinya secara sepontan pula lama ditinggalkan sama sekali. Segala bentuk perasaan batin terhadap kepercayaan lama, seperti harapan: rasa, bahagia, keselamatan, dan kemantapan berubah menjadi lawan arah. Timbullah gejala-gejala baru berupa, perasaan serba tak lengkap, dan tak sempurna. Gejalagejala ini menimbulkan proses kejiwaan dalam bentuk merenung, tekanan batin, penyesalan diri, rasa berdosa, cemas terhadap masa depan, dan perasaan susah yang ditimbulkan oleh kebimbangan. M. T. L. Penido berpendapat bahwa konversi agama mengandung dua unsur yaitu: 1. Unsur dari dalam diri (endogenos origin), yaitu proses perubahan yang terjadi dalam diri seseorang atau kelompok. Konversi yang terjadi dalam batin ini membentuk suatu kesadaran untuk mengadakan suatu transformasi yang disebabkan oleh krisis yang terjadi dan keputusan yang diambil seseorang berdasarkan pertimbangan pribadi. Proses ini terjadi menurut gejala psikologis yang bereaksi dalam bentuk hancurnya struktur psikologis yang lama dan
27
Gazi dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, (Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), h. 96-97
28
seiring dengan proses tersebut, muncul pula struktur psikologis baru yang dipilih 2. Unsur dari luar (exogenos origin), yaitu proses perubahan yangberasal dari luar diri atau kelompok sehingga mampu menguasai kesadaran orang atau kelompok yang bersangkutan. Kekuatan yang datang dari luar ini kemudian menekan pengaruhnya terhadap kesadaran, mungkin berupa tekanan batin, sehingga memerlukan penyelesaian oleh yang bersangkutan.28 Dr. Zakiah Daradjat memberikan pendapatnya bahwa proses kejiwaan yang terjadi melalui 5 tahap, yaitu: 1. Masa tenang Di saat ini, kondisi jiwa seseorang berada dalam keadaan tenang karena masalah agama belum memengaruhi sikapnya. Terjadi semacam sikap apriori terhadap agama. Keadaan demikian dengan sendirinya tak akan mengganggu keseimbangan batinnya, hingga ia berada dalam keadaan tenang dan tentram. 2. Masa ketaktenangan Tahap ini berlangsung jika masalah agama telah memengaruhi batinnya. Mungkin dikarenakan suatu krisis, musibah ataupun perasaan berdosa yang dialaminya yang menimbulkan semacam kegoncangan dalam kehidupan batinnya, sehingga mengakibatkan terjadi kegoncangan yang berkecemuk dalam bentuk rasa gelisah, panik, putus asa, ragu dan bimbang. Perasaan seperti itu menyebabkan orang menjadi lebih sensitif dan sugestibel. Pada tahap ini terjadi prose pemilihan terhadap ide atau kepercayaan baru untuk mengatasi konflik batinnya. 28
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 199
29
3. Masa Konversi Tahap ketiga ini terjadi setelah konflik batin mengalami keredaan, karena kemantapan
batin
telah
terpenuhi,
berupa
kemampuan
menentukan
menentukan keputusan untuk memilih yang dianggap serasi ataupun timbulnya rasa pasrah. Keputusan ini memberikan dalam menyelesaikan pertentangan batin yang terjadi, sehingga terciptalah ketenangan dalam bentuk kesediaan menerima kondisi yang dialami sebagai petunjuk Ilahi. Karena ketenangan batin itu terjadi atas dasar suatu perubahan sikap kepercayaan yang bertentangan dengan sikap kepercayaan sebelumnya, terjadilah proses konversi agama. 4. Masa tenang dan tentram Masa tenang dan tentram yang kedua ini berbeda dengan tahap sebelumnya. Jika pada tahap pertama, keadaan itu dialami karena sifat yang acuh tak acuh, ketenangan dan ketentraman pada tahap ini ditimbulkan oleh kepuasaan terhadap keputusan yang sudah diambil. Ia timbul karena telah mampu membawa suasana bain menjadi mantap sebagai pernyataan meerima konsep baru. 5. Masa ekspresi konversi Sebagai ungkapan dari sifat menerima terhadap konsep baru dari ajaran agama yang diyakininya tadi, tindak tanduk dan sikap hidupnya diselaraskan dengan ajaran dan peraturan agama yang dipilihnya tersebut. Percerminan ajaran dalam bentuk amal perbuatan yang serasi dan relevan sekaligus merupakan pernyataan konversi agama itu dalam kehidupan.29
29
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, h. 201
30
D. Tinjauan Teoritis tentang Film 1. Sejarah dan pengertian Film Istilah Movie, Cinema, dan Film sebenarnya merupakan perkembangan dari istilah Bioskop. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti melihat sesuatu yang hidup atau seolah-olah hidup.30 Ada istilah pula di tempat lahirnya diberi bermacam-macam nama, seperti “motion picture” (disingkat menjadi “movie”), “cinematography” (disingkat menjadi “cinema” dan yang lebih populer di tanah air kita dengan nama “film”. Ada istilah lain, yakni “bioscope” yang teridiri “bio” (yang berarti “hidup”) dan “scope” yang berasal dari bahasa yunani “skopein” yang berarti melihat. Jadi perkataan “bioscope” itu berarti melihat sesuatu yang hidup atau seolah-olah hidup.31 Film adalah cermin metaforis kehidupan, karena dalam bahasa semiotik, sebuah film dapat di definisikan sebagai sebuah teks yang, pada tingkat penanda, terdiri atas serangkaian imaji yang mempresentasikan aktifitas dalam kehidupan nyata.32 Film memiliki kekuatan besar dari segi estetika karena menjajarkan dialog, musik, pemandangan dan tindakan bersama-sama secara visual dan naratif. Sejarah film pertama terjadi di Prancis, tepatnya pada 28 Desember 1895, ketika Lumiere bersaudara telah membuat dunia “terkejut”. Mereka telah melakukan pemutaran film pertamakalinya di depan publik, yakni di depan Cafe
30
M. Sarief Arief, Politik Film di Hindia Belanda, (Jakarta: Komunitas Bambu 2010) h. 1 Amura, Perfilman Indonesia Dalam era Orde Baru, (Jakarta: Lembaga Komunikasi Massa Islam Indonesia ), h. 91 32 Marcel Danesi, Pesan, Tanda, dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010) h. 122 31
31
de Paris33. Film yang diputarkan ketika bercerita tentang para lelaki dan wanita yang bekerja ditempat Lumiere, kedatangan kereta api di stasiun La Ciotat, bayi yang sedang makan siang dan kapal-kapal yang meninggalkan pelabuhan. Penemuan Lumiere tersebut akhirnya mendunia dan sangat terkenal karena penemuan tersebut didukung dengan teknologi proyektor berfilm 2 ¾ inci yang lebih unggul keluaran The American Biograph, yang diciptakan Herman Casler pada 1896. Maka sejak pertunjukan di Cafe de Paris itulah, kata Louis Lumiere, lahirlah ekspresi I have benn to a movie. Sementara itu di Indonesia sejarah Film atau yang dahulu disebut dengan “gambar Idoep” mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak awal abad ke-20. Hal demikian dapat diketahui dengan melihat beberapa iklan di suratkabar pada masa itu. Iklan dari De Nederlandsche Bioscope Maatschappij yang dipasang di suratkabar Bintang Betawi jum‟at 30 November 1900 menyatakan “....bahoewa lagi sedikit hari ija nanti kasih lihat tontonanamat bagoes jaitoe gambar-gambar idoep dari banjak hal...”. kemudian dari suratkabar yang sama ada iklan pada tanggal 4 Desember 1900 yang berbunyi”...besok hari Rebo 5 Desember PERTOENDJOEKAN BESAR JANG PERTAMA di dalam satoe roemah di Tanah Abang Kebondjae (MANEGE) moelain poekoel TOEDJOE malem...”. bioskop yang sebelumnya tidak ada namanya itu kemudian diberi nama The Roijal Bioscope. Inilah bioskop pertama di Indonesia. Fase penting perkembangan film di Indonesia terjadi pada jaman Jepang ketika film digunakan sebagai medium propaganda oleh pemerintahan 33
Misbach Yusa Biran, Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film Di Jawa (Depok: Komunitas Bambu, 1993), h. XV
32
pendudukan Jepang. Propaganda yang dilakukan diakui sangat efektif ketika itu. Propaganda yang dilakukan menurut salah satu founding fathers flm Indonesia yaitu Usmar Ismail sebagai kemampuan film untuk melakukan “komunikasi sosial”. 2. Klasifikasi Film Pada dasarnya film terbagi menjadi dua bagian besar yaitu film cerita dan film noncerita atau ada juga yang menggolongkan menjadi dua jenis yaitu fiksi dan non fiksi. Film cerita adalah film yang diproduksi berdasarkan cerita yang ditulis oleh penulis skenario, dan dimainkan oleh aktris dan aktor. Sedangkan film noncerita merupakan kategori film yang diproduksi dengan mengambil peristiwa nyata sebagai subjeknya. Jadi film ini merekam realitas bukan fiksi tentang kenyataan. Dari perkembangan keduanya tersebut melahirkan beberapa jenis, gaya dan corak masing-masing atau yang bisa disebut genre atau jenis. Berikut beberapa jenis atau genre film yaitu: a. Film Dokumenter Film dokumenter adalah film yang isinya merupakan dokumentasi dari sebuah peristiwa faktual atau hal yang nyata. Selain itu film dokumenter mengandung subjektifitas si pembuat film. Film ini kerap menyajikan realita melalui berbagai cara yang dibuat untuk berbagai macam tujuan. Intinya film ini berpijak pada realitas yang hal-hal senyata mungkin.
33
Karena bentuknya dokumenter, maka film ini diproduksi dengan tujuan utama untuk penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Isitilah dokumenter digunakan pertama kali dalam resensi film Moana tahun 1926 oleh Robert Flaherty, ditulis the Moviegoer, nama samaran John Grierson, di New York Sun pada tanggal 8 Februari 1926. Contoh dari film dokumenter adalah seperti Jejak Si Gundul yang di tayangkan Trans7, kemudian Mancing Mania yang di tayangkan di stasiun televisi yang sama. b. Film Cerita Pendek Disebut cerita pendek karena durasi tayang biasanya kurang dari 60 menit. Di beberapa negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film jenis ini dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang sebelum memproduksi film panjang tetapi dalam perkembangannya, saat ini, banyak juga sineas yang memang secara khusus memproduksi film pendek. Contohnya adalah, karya Garin yang berjudul Saat Cinta Lewat di Depan Rumah yang diproduksi pada tahun 1981, kemudian ada film Gerbong 1, 2, 3 yang diproduksi pada tahun 1985 contoh lain yang sering muncul saat ini adalah FTV. c. Film Panjang Film cerita panjang adalah film yang lazimnya berdurasi antara 90 sampai 100 menit. Dahulu jenis ini adalah film yang diputar di bioskop. Tapi saat ini selain dipertontonkan di bioskop, film panjang juga diedarkan dalam bentuk piringan, cakram, atau disk baik sebagai VCD maupun DVD. Contoh dari film panjang antra lain; Laskar Pelangi, Ayat-Ayat Cinta, dan lain sebagainya.
34
d. Company Profile ( film dengan objek profil perusahaan) Film ini di produksi untuk kepentingan institusi tertentu berkaitan dengan kegiatan yang mereka lakukan. Contohnya adalah video-video profil niaga yang sering tayang di televisi. Film profil perusahaan sebenarnya adalah iklan terselubung. Film jenis ini merupakan bentuk kreatif dari iklan. e. Video Klip Film ini adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Pada perkembangannya video klip digarap secara apik seperti proses produksi film cerita, dengan model-model video klip yang merupakan aktris dan aktor film yang memerankan karakter tertentu sesuai isi lagu. Selain beberapa klasifiksi diatas film juga terbagi kedalam beberapa genre. Genre bisa dikatakan sebagai jenis atau bentuk keseluruhan cerita yang disajikan dalam sebuah film. Pengkategorian ini dimaksudkan agar masyarakat yang ingin menonoton film dengan mudah menentukan filam apa yang aingin ditontonnya. berikut beberapa genre film yang sering dijumpai: a. Action (aksi) Istilah film action selalu dikaitkan dengan adegan berkelahi, kebutkebutan, dan tembak-tembakan film ini secara sederhana disebut film action yang berisi pertarungan fisik antara tokoh protagonis dengan antagonis. b. Drama Film ini menyuguhkan adegan-adegan yang menonjolkan sisi human interest atau rasa kemanusiaan. Tujuannya adalah menyentuh perasaan simpati
35
dan empati penonton sehingga meresapi kejadian yang menimpa tokohnya. Contohnya seperti film Tukang Bubur Naik Haji c. Komedi Tema ini selalu menawarkan sesuatu yang membuat penontonnya tersenyum bahkan tertawa. Biasanya adegan dalam film komedi merupakan sindiran dari suatu kejadian atau fenomena yang sedang terjadi. Film komedi berbeda dengan tayangan program komedi atau lawakan. Lawakan biasanya diperankan oleh para pelawak. Film komedi tidak harus dilakoni oleh pelawak, tetapi paemain film bisa. Film komedi dibagi menjadi dua jenis, yaitu komedi slapstik dan situation comedy (komedi situasi) Komedi slpastik adalah komedi yang menghadirkan kelucuan dengan mengeksplotasikan fisik para pemainnya. Misalnya memperagakan adegan konyol misalnya seperti sengaja jatuh, dipukul, didorong, disiram air, dilempar kue dan lainnya. Sedangkan komedi situasi adalah adegan lucu yang muncul dari situasi yang dibentuk dalam alur dan irama film. d. Film Plesetan atau Karikatral Film ini sering disebut juga sebagai film parodi. Istilah plesetan atau parodi ini juga dipakai dalam seni yang lain seperti seni musik, teater dan lukis. Film parodi merupakan duplikasi dari tema film lain yang sengaja diplesetkan. Tujuannya adalah membuat atau membawa penonton untuk tertawa ketika melihat adegan-adegan dalam film yang serupa tapi tak sama. Serupa lantaran adegan yang muncul merupakan tiruan dari film lain, tak sama karena adegan tiruan itu dimainkan dengan diplesetkan agar lucu.
36
Film parodi tidak selamanya menyuguhkan kelucuan. Ada kalanya film jenis ini dibuat sebagai bentuk sindiran kasar atau sarkasme atas sebuah peristiwa nyata. Sehingga ketika penonton film ini tidak memiliki referensi adegan yang ditiru atau diplesetkan itu, maka penonton tidak dapat menangkap kelucuan yang ditampilkan. e. Film Tragedi Tema yang diangkat dalam film ini menitikberatkan pada nasib manusia. Biasanya konflik yang muncul kerap sekali berakhir menyedihkan . salah satun tokoh akan mengalami sebuah penderitaan yang tragis. Ada kalanya akhir cerita film ini sang tokoh selamat dari kekerasan, perampokan, bencana alam atau tragedi kemanusiaannya lainnya. Film-film tragedi biasanya disisipi dengan adegan laga atau aksi yang menegangkan, adegan romantis atau adegan lucu. Namun komposisi adegan ini tidak dominan, melainkan hanya sebagai selingan saja. f. Film Horor Film horor sebenarnya tidak selalu identik dengan hantu. Sebab film horor sebenarnya adalah sebuah film yang menyuguhkan suasana yang menakutkan atau menyeramkan sehingga membuat penontonnya merinding. Artinya tidak harus hantu yang muncul. Di Indonesia film horor biasanya selalu dibangun oleh sosok atau penampakan-penampakan hantu yang menjadi tokoh utama dalam film. Ini berbeda dengan film horor di luar Negeri yang biasanya menciptakan susasana
37
horor dengan memberi efek suara, kilatan cahaya, warna, animasi, atau special effect lain yang dapat membuat suasana mencekam. g. Film Komedi Horor Film jenis ini muncul sebagai bentuk sindiran atas berkembangnya filmfilm bertema horor. Sebenernya film-film semacam ini sebagai bentuk penolakan terhadap film-film horor yang hampir tidak memberikan pendidikan kepada penontonnya. Apalagi pada saat ini film horor di Indonesia tidak lagi hanya mengumbar hantu tetapi lebih mengarah kepada hal-hal yang berbau erotis yang secara langsung akan merusak moral generasi muda. h. Film Komeditragi Alur film ini akan membawa emosi penonton kepada dua situasi sekaligus, yaitu situasi sedih karena tragedinya dan lucu kaena komedinya. Suasana yang dibangun dalam cerita sebenarnya menyedihkan dan terasa getir. Pada saat itu penonton akan terbawa emosinya dalam susana tragis tetapi akan terhibur dengan hadirnya adegan-adegan komedial dan jenaka. i. Film Drama Action Film ini merupakan gabungan dari dua tema; drama dan action. Untuk mengeali genre film ini, dapat dilihat dari alur cerita yang dibangun. Biasanya film ini dibangun mengetengahkan adegan-adegan atau scene dengan suasana dramatis. Kemudian arus cerita akan bergerak dengan menyuguhkan adegan yang menegangkan berupa pertengkaran-pertengkaran. Untuk membuat cerita lebih dramatis, maka konflik antara tokoh protagonis dan antagonis akan dikembangkan
38
dengan memunculkan adegan pertarungan fisik. Dengan cara inilah genre film drama action muncul. j. Film Dokudrama Dokudrama adalah genre dokumenter yang menggabungkan kejadian nyata dengan sedikit kejadian fiksi. Beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail, selebihnya merupakan dokumentasi peristiwa. k. Film Science Action (fiksi ilmiah) Disebut cerita fiksi lantaran cerita yang dimunculkan adalah fiksi belaka, disebut ilmiah karena cerita fiksi tersebut dibuat debgan sedekat mungkin dapat diterima dengan logika ilmiah. Penulis cerota ilmiah biasanya berusaha menggabungkan antara realitas yang fiksional dengan logika ilmu pengetahuan. Dengan demikian adegan-adegan dan cerita dalam film ini seolah-olah benarbenar dapat terjadi secara nyata. 3. Unsur-Unsur Pembentuk atau Pembangun Film Mengkaji unsur pembangun atau instrik artinya menganalisis satu demi satu secsra objektif dengan totalitas berbagai unsur yang terkandung di dalam karya itu. Yang dimaksud totalitas adalah berbagai unsur yang dianalisis dan diurai satu persatu tetapi tetap saling dihubungkan dalam rangka mendapatkan makna dan pesan yang utuh dari keseluruhan karya. Sedangkan mengkaji unsur ekstrintik artinya menghubungkan makna dan pesan yang telah diperoleh dari unsur intrisik itu dengan berbagai hal berada di luar karya yang dinilai memiliki hubungan erat dengan penciptaan karya. Dengan
39
demikian pemaknaan dan penyerapan informasi atau pesan dalam sebuah film menjadi lebih komprehensif dan lengkap. Unsur-unsur teknis film itu hanya ada dua yaitu: 1. Audio atau suara. Unsur audio ini terdiri dari : a. Monolog dan dialog, monolog dan dialog berisi kata-kata. Dialog dapat digunakan untuk menjelaskan perihal tokoh atau peran, menggerakkan plot maju dan membuka fakta. Seperti dalam pertnjukkan teater, drama atau dalam cerpen dan novel. Monolog dan dialog yang digunkan dalam film juga dapat menggunakkan satu bahasa atau lebih bahkan bisa bercampuran. Banyaknya bahasa yang digunakan biasanya untuk berguna untuk memberi tekanan pada adegan atau karakter tertentu. b. Sound effect atau efek suara adalah bunyian khusus yang digunakan untuk melatar belakangi adegan yang berfungsi sebagai penunjang sebuah gambar untuk membenuk nilai dramatik dan estetika sebuah adegan. Sound effect itu dapat berupa musik ilustrasi, musik atau lagu yang jadi sound track, atau suara lainnya. 2. Unsur Visual atau Gambar. Terdiri dari sebagai berikut: a. Angle Kamera. Angle kamera menurut karakteristik gambar yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi tiga pola 1. Straight angle, yaitu sudut pngambilan gambar yang normal. Biasanya ketinggian kamera setinggi dada dan sering digunakan pada acara yang gambarnya tetap seperti pembacan berita. Angle seperti ini mengesankan situasi yang normal.
40
2. Low angle, yaitu sudut pengambilan gambar dari tempat yang letaknya lebih rendah dari objek. Hal ini membuat seseorang nampak kelihatan mempunyai kekuatan yang menonjol dan akan kelihatan kekuasaannya. 3. High angle, yaitu sudut pengambilan gambar daari tempat yamg lebih tinggi dari obyek. Hasilnya, obyek akan terlihat jauh di bawah penonton. Hal ini kan memberikan kepada penonton sesatu kekuatan atau rasa superioritas. b. Lighting. Adalah tata lampu dalam film. Ada dua cahaya yang dipakai dalam produksi yaitu: 1. Natural light atau pencahayaan alami, yaitu misalnya dari sinar matahari dan caha bulan di malam hari. 2. Artifical light atau cahaya buatan, yaitu misalnya lampu jalanan, lampu kendaraan, api unggun, lampu kamera, atau lampu yang disediakan secara khusus untuk mendukng pembuatan film. Teknik pencahayaan ini dibedakan menjadi empat model.
Pertama, pencahayaan depan atau front lighting.
Kedua, cahaya samping atau sid lighting. Ketiga, cahaya dari belakang atau back lighting. Keempat, model pencahayaan gabungan atau mix lighting. c. Teknik pengambilan gambar Teknik pengambilan gambar pada dasarnya adalah cara yang digunakan dalam pengambilan atau perlakuan kamera. Ini juga merupakan salah satu hal yang penting dalam proses penciptaan visualisasi simbolik yang terdapat dalm film, di mana proses tersebut akan dapat mempengaruhi hasil gambar yang diinginkan,bapakah ingin menampilkan karakter tokoh, ekspresi wajah, dan setting yang ada dalam sebuah film.
41
Berikut beberapa teknik pengambilan gambar yang lazim digunakan dalam produksi film. 1. Extreme Long Shot (ELS) Komposisi : sangat jauh, panjang, luas dan berdimensi lebar. Tujuan: memperkenalkan seluruh lokasi adegan da nisi cerita, menampilkan keindahan suatu tempat. 2. Very Long Shot (VLS) Komposisi: panjang, jauh dan luas tapi lebih kecil dari ELS. Tujuan untuk meenggambarkan adegan kolosal atau obyek yang banyak. 3. Full Shot. (FS) Batasan pengambilan subyek adalah seluruh tubuh, maknanya hubungan sosial di mana subyek utama berinteraksi dengan subyek lain, interaksi tersebut menimbulkan aktifitas sosial tertentu. 4. Long Shot. (LS) Kompisisi total, ujung kepala sampai ujung kaki, gambaran manusia seutuhnya. Tujuan: untuk memperkenalkan tokoh utama atau seorang pembawa acara lengkap dengan setting latarnya yang menggambarkan dimana dia beraada dan suasana. Batasannya adalah latar atau setting dan karakter. Maknanya adalah lingkup dan jarak, maksudnya audience atau penonton diajak oleh sang kameramen untuk melihat secara keseluruhan obyek dan sekitarnya. Mengenal subyek dan aktivitasnya berdasarkan lingkup setting yang mengelilinginya. Long shot ini akan menghasilkan gambar menyeluruh seperti zoom out tadi.
42
5. Medium Long Shot (MLS) Dengan menarik garis imajiner dari posisi LS lalu Zoom In hingga gambar menjadi lebih padat, maka kita akan memasuki wilayah medium long shot. Komposisi sperti itu digunakan untuk memperkaya keindahan gambar. 6. Medium Shot (MS) Komposisi: memperlihatkan subjek orang dari tangan hingga ke atas kepala sehingga penonton dapat melihat jelas ekspresi dan emosi yang meliputinya. Tujuan: untuk wawancara. Batas pengambilan gambarnya adalah mulai dari bagian pinggang ke atas. Maknanya adalah hubungan umum, yaitu audience atau penonton diajak untuk sekedar mengenal obyek dengan menggambarkan sedikit suasana dari arah tujuan kameramen. 7. Medium Close Up (MCU) MCU memperdalam gambar dengan lebih menunjukan profil dari obyek yang direkam. Latar belakang itu nomor dua, yang penting adalah profil bahasa tubuh, emosi obyek bisa terlihat lebih jelas. 8. Close Up (CU) Komposisi: obyek seseorang direkam gambarnya penuh dari leher hingga ke ujung batas kepala. Fokus kepada wajah. Fungsi: menggambarkan emosi atau reaksi seseorang dalam sebuah adegan (marah, kesal, senang, sedih kagum kaget, jatuh cinta). Batasnya adalah hanya bagian wajah subyek. Ini bermakna keintiman, bahwa gambar memiliki efek yang kuat sehingga menimbulkan perasaan emosional
43
karena audience hanya melihat pada satu titik interest. Penonton dituntut untuk memahami kondisi subjek. 9. Pan Up atau Frog Eye Disebut frog eye atau amata kodok karena posisi kamera berada dibawah, dan diarahkan ke atas sehingga seperti pandangan mata kodok. Gmbar yang dihasilkan bermakna kuasa atau wibawa. Maksudnya jika teknik ini digunakan, maka akan menunjukkan kesan obyek sangat agung, berkuasa, kokoh dan berwibawa. Namun juga bisa menimbulkan kesan bahwa subyek di eksploitasi karena hal tertentu. 10. Pan Dawn atau Bird Eye Disebut mata burung, karena posisi kamera berada di atas dan seperti terbang diarahkan ke bawah. Maknanya adalah kecil atau lemah. Maksudnya film dengan teknik ini menunjukkan kesan bahwa obyek lemah dan kecil. 11. Zoom In atau Outfocal Length ditarik ke dalam. Maknanya adalah observasi atau fokus, maksudnya audience diarahkan dan dipusatkan pada obyek utama. Unsur lain di sekeliling subjek sebagai pelengkap makna.
BAB III GAMBARAN UMUM FILM “HIJRAH CINTA” A. Gambaran Umum Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai gambaran umum mengenai profil dari Film Hijrah Cinta mulai dari sutradara, pemain hingga sinopsis Film. Film Hijrah cinta ini diproduksi oleh rumah produksi Multivision Plus di bawah naungan produser ternama Raam Punjabi yang dibantu pula oleh tim dari Dapur Film. Kejadian yang terjadi dalam setiap adegan dalam film ini merupakan adaptasi dari kehidupan Alm. Ustadz Jeffry Al-Buchory dan keluarga dengan ditambah sedikit beberapa adegan guna dramatisasi dan konflik34. Film ini sebelumnya bernama Uje namun eksekutif produser yaitu Raam Punjabi mengusulkan dengan nama Hijrah Cinta yang kemudian disetujui oleh kesepakatan bersama. Film ini akhirnya dinamakan Hijrah Cinta karena menggambarkan cintanya Umi Pipik terhadap Alm. Uje.35 Dengan ketulusan dan kesabaran dari Umi Pipik menghadapi Alm. Uje yang memiliki sikap dan kebiasaan buruk itu akhirnya Alm. Uje dapat ber “hijrah” atau pindah melalui jalan taubat hingga menjadi manusia yang lebih baik. Dalam setiap pembuatan film, Sutradara sangat berperan penting karena sutradaralah yang mengatur dan mengarahkan jalannya cerita, pengambilan gambar, ataupun adegan dalam setiap scenenya. Pemain juga tentu tak kalah 34 35
Wawancara pribadi dengan Indra Gunawan, Jakarta, 11 Februari 2016. Wawancara pribadi dengan Indra Gunawan, Jakarta, 11 Februari 2016.
44
45
penting karena pemain juga yang membuat sebuah film menjadi sangat hidup dan seperti nyata dengan pendalaman karakter atau penjiwaan terhadap setiap peran yang diperaninya. Namun bukan berarti bagian lain dari pembuatan film tidak penting, seluruh kru dalam pembuatan sebuah film juga penting perannya sebagai bagian dari film tanpa ada kerjasama dan pembagian tugas yang baik tentu sebuah film tidak akan terproduksi. B. Profil Sutradara Sutradara dalam film ini adalah sutradara muda Indra Gunawan. Sutradara kelahiran Jakarta 11 September 1978.36 ini ditunjuk oleh tim Dapur Film sebagai sutradara. Film Hijrah Cinta merupakan Film layar lebar pertama yang disutradarainya.
Walau
sebenarnya
Indra
Gunawan telah beberapa kali menjadi sutradara untuk beberapa film, seperti film pendek yang berjudul “Minah Tetap Dipancung” dan “Romy dan Yuli Dari Cikeusik” selain itu Indra Gunawan juga menjadi sutradara di beberapa FTV (Film Televisi).37 Berkat pengalamannya menjadi sutradara tersebut terbukti film Hijrah Cinta yang digarapnya sukses mengundang banyak penonton dan memberikan respon positif.
36 37
Wawancara pribadi dengan Indra Gunawan, Jakarta, 11 Februari 2016. Wawancara pribadi dengan Indra Gunawan
46
C. Profil Pemain dan Tokoh dalam Film Hijrah Cinta 1. Alfie Alfandy sebagai (Alm. Ustadz Jeffry Al-Buchori) Alfie Alfandy adalah seorang aktor muda kelahiran tahun 03 Maret 1990 yang dilahirkan di kota Medan. Nama Alfie Alfandy mulai dikenal banyak orang ketika dia membintangi tokoh Boim dalam Film “Bangkit Lagi Dong Lupus” yang diproduksi pada tahun 2013.38 Suami dari Fitri arifin ini kemudian diberi kepercayaan oleh sutradara Indra Gunawan untuk memerani tokoh Alm. Uje karena ada beberapa kemiripan antara dirinya dengan Alm. Uje diantaranya adalah suaranya yang mirip dengan Alm. Uje Sehingga dia ditunjuk untuk menjadi tokoh utama adalah Film Hijrah Cinta ini. Dalam Film tersebut Uje muda yang besar di perkampungan di salah satu sudut Kota Jakarta Utara. Ibunya yang seorang ustadzah dan Bapaknya seorang pelaut. Uje semenjak kecil ditempa dan diajarkan pemahaman agama. Sehingga waktu kecil Uje sering memenangi lomba diantaranya adalah lomba MTQ. Namun kebanggaan yang selama ini dirasakan sirna begitu saja ketika Uje memasuki remaja. Dunia gemerlap lampu dsiko membutakan mata hatinya hingga dirinya terjerumus kedalam lembah narkoba. Uje dalam pergaulannya memiliki banyak teman karena sifatnya yang menyenangkan dan mudah menyesuaikan diri
38
“Profil Alfie Alfandy, “ artikel diakses pada 29 Oktober 2015 dari http//www.m.wowkeren.com/seleb/alfie_alfandy/profil.html
47
48
Putih”. Hingga saat ini sudah banyak film yang sudah di bintanginya sehingga Revalina mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya; aktris terpuji festival film Bandung 2009 (perempuan berkalung sorban) dan aktris terfavorit Indonesian Movie awards 2009 (perempuan berkalung sorban).39 Dalam film Hijrah Cinta Revalina memerankan tokoh Pipik Dian Irawati. Pipik Dian Irawati adalah seorang Model asal Semarang yang merantau ke Jakarta untuk membantu perekonomian keluarganya. Pipik memiliki karakter yang tangguh, pekerja keras, sabar dan selalu berusaha untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Selain itu Pipik memiliki kecantikan yang alami dengan rambut yang hitam dan panjang. Ketika di Jakarta Pipik bertemu dengan Uje yang ketika itu dikenalkan oleh sahabat Uje Gugun Gondrong yang diperankan oleh Valentino, pada pandangan pertama terlihat Pipik menaruh kagum pada Uje dan Ujepun demikian. Kemudian Pipik memutuskan untuk berjilbab untuk memenuhi persyaratan untuk tinggal di rumah Uje atas permintaan Umi Tatu ibund Uje. Pipik adalah saksi dan jalan perubahan Uje menjadi lebih baik hingga akhirnya Uje menjadi seorang Dai terkenal.
39
“Lihat Revalina S. Temat di „Hijrah Cinta‟, Umi Pipik Ingat Masa Muda,” artikel diakses pada 29 Oktober 2015 dari http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00054886.html
49
3. Wieke Widowati sebagai Umi Tatu Wieke Widowati adalah seorang aktris senior yang mulai muncul era 70an hingga sekarang. Sudah banyak film yang telah dibintanginya. Dimasa mudanya Wieke Widowati banyak membintangi film-film dewasa dengan adegan-adegan yang syur namun dalam film Hijrah Cinta ini Wieke Widowati memerani tokoh yang sangat relijius dan islami yaitu Umi Tatu Ibunda Uje. Umi Tatu adalah Seorang Ustadzah dan Pendakwah yang sering mengisi pengajian di daerah dekat rumahnya. Umi Tatu memiliki karakter yang santun, bijaksana, sabar namun tegas terhadap prinsip. 4. Piet pagau sebagai Pipih atau ayah Uje (Alm. Ismail Modal) Piet Pagau adalah seorang bintang
akting
kelahiran
Kalimantan Barat. Piet juga dikenal sebagai aktifis perfilman dan juga aktivis politik. Bahkan pada tahun 2002 Piet pernah masuk sebagai bakal calon gubernur Kalimantan Barat 2003-2004.
50
Piet telah membintangi puluhan film dan sinetron, diantaranya dua pelangi, gadis penakluk dan doea Tanda Mata (1984)40 namun hingga saat ini Piet juga masih membintangi beberapa film dan sinetron, salah satunya adalah Hijrah Cinta sebagai ayahnya Uje Dalam film ini karakter Ayah Uje adalah berbadan besar kelahiran Ambon dan bekeja sebagai pelaut. Pipih termasuk guru pertama yang mengajarkan Uje berdakwah. Suaranya agak berat namun pembawaanya tetap tenang dan berwibawa. 5. Valentino sebagai Gugun Gondrong Tidak banyak yang mengenal Valentino sebagai anak band karena secara umum ia lebih dikenal sebagai pemain sinetron. Beberapa album sempat ia lempar bersama grupnya Afterlife Band. Bandnya tersebut lebih sering muncul bersama komunitaskomunitas Indie.41 Dalam Film Hijrah Cinta ini Valentino Adalah sahabat Uje yang dikenalnya sejak tahun 1992 keluarganya cukup mapan, anak Jakarta yang enerjik, berambut gondrong agak sedikit kusam tetapi mempunyai relasi dan kawan. Rumahnya selalu dijadikan tempat untuk berkumpul bagi kawan-kawannya termasuk Uje. Gugun adalah seorang yang sangat berperan penting dalam pertemuan antara Uje dengan Pipik karena Gugunlah Uje dan Pipik bisa saling berkenalan satu sama lain. 40
Profil selebriti, Kapanlagi.com artikel diakses pada 24 september 2015 pukul 11:18 Artikel diakses pada 12 April 2016 pada pukul 11:50 WIB dari http://m.kapanlagi.com/music/berita/valentine-geber-musik-indie.html
41
51
6. Fikha Effendi sebagai Widi Fikha Effendi adalah seorang aktris kelahiran 13 Juni 1985. Ia mengawali karir keartisannya saat ia dipercaya memmerankan film perdananya yang berjudul Tapi Bukan Aku di tahun 2008 selanjutnya
Fikha dipercaya
kembali
untuk
memerankan film Glitch pada tahun 2009 kemudian membintangi film The Raid pada tahun 2012.42 Dalam film Hijrah Cinta ini Fikha memerankan tokoh Widi. Widi adalah seorang gadis Jakarta yang berambut pendek dan agak tomboy. Widi juga adalah salah satu sahabat Pipik yang sering dimintai pendapat dan teman curhatnya. Widi juga adalah salah satu dari adiknya Gugun yang dari awal membantu Pipik saat bekerja menjadi model.
7. Ananda Rusdiana as Omesh sebagai Yosi `Omesh memiliki nama asli yaitu Ananda Rusdiana pria kelahiran Sukabumi 29 tahun silam ini adalah seorang presenter, terkenal bahkan merambah kepada dunia peran dan pelawak di berbagai acara televisi dan film layar lebar. Nama Omesh mulai dikenal banyak orang ketika menjadi salah satu pemain pada acara Ekstravaganza yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta.
42
Artikel diakses pada 14 April 2016 pukul 10:00 dari https://www.duniaterbaru.com/2015/03/biodata-artis-cantik-fikha-effendi-dan.html?m=1
52
Pada film Hijrah Cinta ini Omesh diberikan peran sebagai Yosi. Yosi Adalah sahabat Uje yang sama-sama terjerat dalam narkoba. Yosi adalah korban dari keluarga yang broken home. Meski sama-sama pegguna narkoba namun Uje telah meninggalkan barang tersebut tidak seperti sahabatnya ini yang tidak bisa diajak untuk hijrah. Akhirnya omesh ditangkap polisi dalam sebuah pengrebekan di kamarnya. Polisi telah lama mengintainya lantaran Yosi diduga sebagai bandar narkoba. 8. Abizar Al-Ghifari sebagai Uje kecil Anak kedua almarhum Uje ini ikut andil dalam bagian film Hijrah Cinta, dalam film ini Abizar berperan sebagai Uje ketika kecil. Karakter Uje ketika kecil adalah anak yang baik dan selalu mendengar nasehat orangtuanya selain itu Uje kecil juga memiliki banyak prestasi diantaranya pernah juara lomba MTQ dan dikenal dengan dai cilik. D. Synopsis Film Hijrah Cinta Hijrah Cinta menceritakan tentang kisah hidup seorang almarhum Ustadz Jeffry Al-Buchori memamng menginspirasi siapa saja. Beliau terkenal sebagai dai kondang yang terkenal di Indonesia. Hal tersebutlah yang kemudian diangkat menjadi tema dari film ini. Ustadz Jeffry al-Buchori atau memiliki panggilan akrab yaitu Uje memang memiliki cerita hidup yang berliku. Semua diawali ketika Uje memasuki masa mudanya. Bisa dibilang Uje sudah berhasil meraih berbagai kesempatan untuk
53
mewujudkan impiannya. Karena ternyata Uje memang diberkahi dengan berbagai bakat yang luar biasa. Mulai bakat menjadi aktor, model dan juga penyanyi. Bahkan dari bakatbakat tersebut Uje sudah mulai bisa menentukan arah masa depannya. Ia sudah mulai mendapatkan tawaran untuk menjadi aktor dan juga mengisi berbagai majalah untuk menjadi modelnya. Hingga masa depan yang cerah sudah menanti Uje. Namun hati gamang dan iman yang rapuh membuat Uje begitu gampang masuk ke dalam ke gelapan. Dunia gemerlap yang dimasuki Uje membuat beliau tergoda untuk mencoba sisi gelap dari dunia gemerlap tersebut. Mulai dari mabuk-mabukkan hingga menjadi pecandu narkoba. Karena hal itulah Uje mulai dijauhi sahabat dan teman-temannya. Bahkan Umi Tatu pun juga mulai putus asa terhadap perilaku buruk anaknya yang sepertinya sudah tidak bisa tertolong lagi. Namun Allah masih mengulurkan tangan bagi Uje.pertolongan tersebut diawali ketika Uje bertemu dengan seorang gadis yang bernama Pipik. Uje langsung jatu hati pada pandangan pertama terhadap gadis tersebut ternyata pertemuan Uje dengan Pipik mengubah hidup Uje untuk selamanya karena Pipik mencintai Uje dengan apa adanya. Hal tersebut membuat Uje mulai mempertanyakan kepantasan dirinya untuk bisa menjadi pendamping Pipik. Karena Uje melihat kondisinya sendiri yang sangat jauh dari gambaran suami idaman. Apalagi dengan kebiasaan Uje yang suka mabuk dan memakai narkoba. Namun Pipik mulai jadi penyemangat Uje untuk bisa keluar dari kebiasaan buruk tersebut. Terdorong rasa cintanya terhadap Pipik akhirnya Uje
54
memiliki niat besar untuk merubah dirinya agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.43 Dengan kesabaran dan rasa cinta yang besar terhadap suaminya Uje, akhirnya Pipik berhasil membawa Uje hijrah dari gelapnya hidup dalam bergelimang dosa ke jalan yang lebih baik diawali dengan taubatnya Uje hingga ditunjuk untuk menjadi imam sholat dan menjadi Penceramah pada khutbah jumat yang ketika itu menggantikan kakaknya. Teks khutbahnya pun Pipiklah yang membuatkannya dari situlah aktivitas Uje sebagai juru dakwah atau mubaligh bermula hingga menjadi dai kondang yang wajahnya mulai menghiasi aktivitas dakwah di televisi. Setelah Uje berhasil hijrah kepada kehidupan yang lebih baik. Allah Swt. Memanggilnya menghadap pangkuanNya. Ustadz yang dekat dan disukai banyak orang ini akhirnya meninggal dunia lebih cepat dalam usia 40 tahun. Beliau wafat dalam sebuah kecelakaan tunggal pada tanggal 26 April 2013 di sekitar perumahan Pondok Indah. Rasa kehilangan yang secara tiba-tiba ini bukan hanya dirasakan oleh keluarga dan kerabat almarhum Uje melainkan banyak kalangan masyarakat yang merasakan kehilangan Sang dai kondang mulai dari kalangan da‟i hingga preman pun tak mampu membendung air matanya tatkala mengetahui bahwa sang dai telah tiada. Diakhir film ini ditampilkan video atau rekaman ketika Almarhum Uje meninggal sehingga membuat seluruh penonton yang menyaksikan film ini akan semakin terbawa perasaannya menjadi terharu dan bahkan tak sedikit yang bersedih bahkan menangis. 43
Sandy, Hijrah Cinta (2014) artikel diakses pada 24 november 2015 pukul 12:15 dari http//googleweblight.com/?lite_url=http:movie.co.id/hijrah-cinta/&ei=LsrYWlfM&lc=idID&s=1&m=790&ts=1448340767&sig=ALL1Aj68_tMKjyCmpq4KgxrfHXcLEbsf6w
BAB IV ANALISIS SEMIOTIK ISI PESAN DAKWAH KONVERSI AGAMA DALAM FILM HIJRAH CINTA Film yang diteliti penulis ini berjudul Hijrah Cinta. Film ini secara umum menceritakan tentang kisah perjalanan hidup seorang ustadz kondang bernama Jeffry Al- Buchory atau yang akrab disapa Uje. Beliau memiliki masa lalu yang kelam bergelimang dosa dan maksiat seperti, pecandu narkoba dan minuman keras namun semua kehidupan itu berubah menjadi lebih baik setelah pertemuan Uje dengan Pipik Dian Irawati yang membawanya hijrah menuju jalan hidup yang lebih baik . Hingga akhirnya Uje menjadi seorang Dai Kondang yang wajahnya sudah tidak asing di layar kaca, namun pencapaian Uje tidak berlangsung lama, sebuah kecelakaan tunggal di daerah Pondok Indah merenggut nyawanya. Kemudian Uje dimakamkan di pemakaman umum Karet Tengsin, Karet Bivak Jakarta Selatan. Menurut Sang sutradara Indra Gunawan, Film Hijrah Cinta ini masuk dalam kategori drama romantis religi karena, di dalamnya juga ada adegan romantisme. Yang membedakan film ini dengan film drama religi yang lain adalah bahwa film Hijrah Cinta ini merupakan adaptasi dari kisah yang sebenarnya artinya adegan dan karakter pemain dari film Hijrah Cinta ini disesuaikan dengan aslinya atau bisa disebut film non fiksi walaupun sebenarnya ada sedikit penambahanpenambahan adegan dan konflik yang bertujuan untuk membuat film lebih hidup. Tidak seperti dengan drama romantis religi yang lain, jika film sejenis kebanyakan diakhiri dengan akhir yang bahagia dengan menyatunya dua tokoh 55
56
utama namun film Hijrah Cinta ini diakhiri dengan kesedihan karena tokoh utama yaitu Ustadz Jeffry Al-Buchory atau yang akrab disapa Uje harus berpulang ke Rahmatullah karena mengalami kecelakaan tunggal. Dalam film ini banyak sekali pelajaran dan pesan dakwah yang dapat diambil. Film ini menyadarkan kita bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan kesalahan , kemudian film ini mengarahkan kita yang pernah berbuat salah untuk memperbaiki kesalahan yang telah diperbuat. Mengubah jiwa kita yang kotor menjadi lebih bersih dengan jalan taubat atau dapat disebut dengan konversi agama. Konversi agama yang penulis gunakan adalah teori dari Williams James yang memiliki pengertian bahwa konversi agama dapat terjadi dalam satu agama saja yaitu adanya pandangan yang berbeda dari ajaran atau pemahaman sebelumnya dari suatu agama sehingga terjadi perpindahan sikap maupun perilaku dari pemahaman sebelumnya. Banyak sekali adegan atau scene yang menggambarkan terjadinya atau ada kaitannya dengan konversi agama. Di mana seseorang merasa menyesal bahkan meneteskan air mata karena sadar telah berbuat salah hingga berjuang dengan sekuat jiwa dan tenaga agar terlepas dari keburukan tersebut. Misalnya ada adegan Uje yang merasa sedih ketika sadar dirinya tidak seperti dulu yang baik dan penurut ketika melintas di depan masjid kemudian teringat masa lalunya yang baik. Dan masih banyak lagi adegan atau scene yang menggambarkan tentang proses konversi agama yang terjadi dalam Hijrah Cinta ini.
57
A. Makna Denotasi, Konotasi dan mitos dalam Film Hijrah Cinta Berikut penulis paparkan hasil temuan dari beberapa scene atau adegan yang menunjukkan adanya pesan dakwah konversi agama yang terdapat dalam film Hijrah Cinta dengan menampilkan makna denotasi, konotasi dan mitos serta pesan dakwah konversi agama yang terkandung di dalamnya. Penulis tidak akan mencantumkan seluruh adegan dari semua sudut pengambilan gambar kamera tetapi hanya beberapa saja yang dapat mewakili tentang adanya scene atau adegan mengenai proses konversi agama. 1. Scene 1 Dalam scene 1 ini saat Jeffry melewati Masjid yang dulu ketika kecil. Di tempat itulah Apih atau Alm. Ayahnya mengajarkannya agama. Terlihat penyesalan terhadap dirinya yang sekarang banyak berbuat dosa berbeda jauh dengan dirinya dulu ketika kecil yang terkenal dengan da‟i cilik menyadari perubahan yang terjadi pada dirinya maka timbul penyesalan dan kesedihan yang mendalam.
58
Visual
Suara/Dialog Terdengar suara Alm apih atau ayah Jeffry yang sedang mengajarkan Jeffry kecil di dalam Masjid.
Suara Alm. Apih yang sedang mengusir Jeffry dari rumah, kemudian suara Umi Tatu yang menghalangi Jeffry pergi Denotasi
Type of Shoot Medium shot, gambar diambil mulai dari tangan hingga kepala sehingga dapat terlihat jelas ekspresi Jeffry yang sedang menangis. Angle yang digunakan adalah normal angle karena gambar objek sejajar dengan penonton. Medium Shot, gambar diambil mulai dari tangan hingga kepala sehingga menunjukkan dengan jelas ekspresi Jeffry yang terkejut
Pada gambar pertama terlihat Jeffry yang terbayang masa kecilnya dahulu bersama Alm. Ayahnya hingga meneteskan air mata. Sedangkan pada gambar kedua, Jeffry terdiam serta terkejut ketika teringat kembali pengusiran dirinya oleh ayahnya.
59
Yang ingin disampaikan dalam gambar ini adalah Jeffry
konotasi
sangat menyesal dengan segala keburukan tingkah lakunya sekarang akibat pergaulan bebas yang dilakukannya. selain itu pesan selanjutnya bahwa seburuk dan senakalnya seorang anak
akan luluh hatinya ketika kembali teringat bayang-
bayang orang tua yang telah merawat dan mengajarkannya. Menangis merupakan ekspresi seseorang yang sudah tak sanggup lagi untuk berkata-kata karena kondisi yang sedang dialaminya.
Tangisan menandakan seseorang sedang
merasakan kesedihan yang mendalam yang bisa disebabkan karena banyak hal salah satunya adalah rasa penyesalan. Penyesalan merupakan gerbang awal dari proses terjadinya konversi agama dengan menyesal membuat seseorang terpancing jiwanya untuk berubah menjadi lebih baik dan berkeinginan untuk tidak mengulangi perbuatan buruk yang pernah dilakukannya. Mitos
Ekspresi keluar air mata banyak orang berpandangan bahwa seseorang sedang mengalami kesedihan, padahal dengan mengeluarkan air mata bukan hanya ungkapan kesedihan
saja
melainkan
juga
ekspresi
Misalnya, terharu karena mendapat hadiah.
kebahagiaan.
60
2. Scene 2 Dalam scene kedua ini Jeffry datang ke sebuah acara yang dihadiri pula oleh teman-temannya, namun ada hal berbeda dalam dirinya yaitu penampilan Jeffry yang berubah jadi lebih baik dan lebih rapih hal itu dikarenakan Jeffry mengaku telah tobat setelah pulang dari umrah. Visual
Suara/dialog
Type of Shot
Medium Close Up, menampilkan gambar dari tangan Widy menyebut hingga kepala. nama “Jeffry” ? Angle yang diambil adalah straight angle atau angle normal
Dialog Jeffry dengan temantemannya tentang kepulangan dia dari ibadah umrah disertai dengan ucapan Insya Allah
Medium Close UP, karena gambar yang setengah badan dengan backround yang masih tampak jelas
61
Denotasi
Jeffry datang ke suatu acara kemudian menghampiri teman-temannya yang
membuat teman-temannya terkejut
ketika melihat Jeffry. Kemudian di gambar selanjutnya temantemannya seperti Gugun Gondrong, Iwell, dan Widy berbincang dengan Jeffry disambut dengan senyum dan tawa di antara mereka. Konotasi
Kedatangan Jeffry dengan rambut pendek yang rapih kemudian pakaian yang rapih pula menunjukkan adanya perubahan yang terjadi dalam diri Jeffry. Disertai dengan janggut yang tumbuh dengan rapih cukup banyak. Wajah Jeffry yang selalu tersenyum menandakan bahwa dirinya sudah kembali segar setelah pulang umrah dan kembali ke jalan yang benar.
Mitos
Di tengah-tengah masyarakat bagi seseoarang yang telah ibadah ke Baitullah baik itu Umrah atau Haji ketika telah kembali ke Tanah Air maka opini mereka beranggapan bahwa orang tersebut telah menjadi lebih baik. Sama halnya dengan jenggot atau janggut. Lelaki muslim yang memiliki janggut memiliki anggapan bahwa orang tersebut alim atau orang yang taat akan agama.
3. Scene 3 Scene ini dalam suasana lebaran „idul fitri di mana seluruh anggota keluarga Jeffry berkumpul dan menyantap hidangan lebaran bersama keluarga besar. Di
62
tengah suasana acara makan bersama, Jeffry tiba-tiba merayu Umi Tatu agar Pipik diijinkan untuk tinggal dirumahnya bersama keluarganya, dengan alasan kosan Pipik dinilai sudah tidak aman baginya karena adanya penggeledahan oleh kepolisisan di kosan Pipik tersebut, dan akhirnya Pipik diijinkan oleh Umi Tatu untuk tinggal di rumahnya. Visual
Suara/dialog
Type of Shot
Suara Abdullah Riyadh abangnya Jeffry yang mengatakan “kalo abang si terserah Umi, inikan rumah Umi”
Medium Shot, gambar diambil dengan memfokuskan hanya kepada objek mulai dari tangan hingga kepala. Angle yang digunakan adalah high angle. Di mana gambar diambil dari sudut pandang yang lebih tinggi dari objek.
Percakapan Jeffry dengan keluarganya mengenai pindahnya Pipik kerumahnya
Denotasi
Medium Close Up, gambar diambil mulai dari lengan hingga kepala Angle yang digunakan adalah normal angle yaitu gambar sejajar dengan penonton
Suasana idul fitri di mana keluarga besar Jeffry sedang berkumpul dan bersiap menyantap hidangan khas lebaran.
63
Selain itu tampak semuanya menggunakan baju muslim dan dalam kebersamaan tersebut Jeffry bertanya kepada Umi Tatu perihal perijinan Pipik untuk tinggal bersama di rumahnya karena tempat tinggal Pipik dipandang berbahaya oleh Jeffry. Konotasi
Pesan tersembunyi mengenai konversi agama yang di alami Jeffry terlihat dari penampilannya yang bersih dan rapih disertai dengan baju muslim warna merah kemudian tindak tutur yang lebih baik. Itu semua menandakan bahwa Jeffry sedang mengalami masa perubahan.
Mitos
Orang yang mengenakan baju muslim atau biasa disebut dengan baju koko identik dengan pribadi yang islami atau dianggap sopan serta santun dalam bersikap. Karena orang yang mengenakan pakaian islami cenderung akan mudah terhindar dari perbuatan negative karena akan muncul dalam diri sepemakai baju muslim tersebut rasa malu dengan penampilannya jika penampilan islaminya tak sesuai dengan sikapnya.
4. Scene 4 Pada scene ini terlihat Jeffry datang kekantor Pipik dan memaksa Pipik untuk menyerahkan uang kepadanya untuk digunakannya membeli narkoba setelah itu, Jeffry menunggu Pipik pulang kerja kemudian langsung mengiba meminta maaf atas kesalahan yang sebelumnya dilakukan Jeffry yaitu telah memaksa Pipik menyerahkan sejumlah uang kepadanya untuk dibelikan narkoba. Jeffry sangat
64
menyesal atas apa yang telah diperbuatnya sembari menangis, begitu pula Pipik ikut menangis karena lelah menghadapi sikap Jeffry. Sifat menyesal yang dialami Jeffry merupakan bagian dari proses konversi agama. Visual
Suara/dialog
tidak ada suara atau dialog
Jeffry: “Maafin aku” Sedikit terdengar tangisan Pipik
Denotasi
Type of Shot
Medium Close Up, karena gambar yang diambil mulai dari tangan hingga kepala. Angle yang di gunkan adalah normal angle
Medium Close Up dengan angle normal
Jeffry memaksa Pipik untuk menyerahkan sejumlah uang kepadanya yang akan digunakan untuk membeli obat-obatan terlarang. Kemudian setelah Pipik pulang kerja Jeffry menangis meminta maaf atas sikapnya yang telah memaksa Pipik untuk memberikan sejumlah uang kepadanya. Dan Pipik hanya bisa terdiam dan bersedih mendengar permintaan maaf Jeffry. Kemudian Jeffry memegang tangan Pipik meski terlihat Pipik agak sedikit risih karena keduanya belum
65
menjadi mahrom. Konotasi
Dalam scene ini tersirat pesan bahwa bagi siapapun yang memiliki salah kepada orang lain hendaknya segera meminta maaf. Meminta maaf merupakan bagian dari konversi agama karena adanya perasaan bersalah dan merasa telah merugikan orang lain. Meminta maaf akan mengikis hati seseorang yang keras perlahan menjadi lunak. Apalagi meminta maaf dengan tulus disertai penyesalan yang mendalam akan membuat seseorang mudah kembali menerima kebenaran. Kemudian terlihat Pipik melipat tangannya karena merasa
risih
dipegang
oleh
Jeffry.
Sikap
demikan
memberikan pesan, khususnya kepada wanita muslimah agar tidak mudah mau disentuh oleh lelaki yang bukan mahromnya. Dan senantiasa menjaga dirinya. Mitos
Meminta maaf merupakan sikap yang bagi sebagaian orang berat dilakukan karena beberapa alasan tertentu salah satunya adalah anggapan bahwa dengan meminta maaf seseorang akan menjadi lemah dan tidak disegani lagi. Padahal justru dengan meminta maaf akan membuat seseorang menjadi disegani dan disukai banyak orang. Karena meminta maaf adalah sebuah sikap kesatria dan akan mudah memiliki banyak teman.
66
5. Scene 5 Dalam scene ini Jeffry sedang berhura-hura di sebuah pesta bersama temantemannya namun dalam keseruan tersebut tiba-tiba Jeffry menangis seperti ada sesuatu yang mengganjal di hatinya seperti sebuah penyesalan. Visual
Suara/dialog
Tidak ada dialog
Denotasi
Type of Shot
Close Up, karena gambar diambil mulai dari dada hingga keatas kepala. Sehingga ekspresi Jeffry yang sedang menangis terlihat jelas. Angle yang digunakan adalah normal angle
Dalam suasana pesta yang meriah yang dihadiri pula oleh kawan-kawannya yang sedang asik berdansa, tiba-tiba Jeffry menangis setelah sebelumnya ia sempat berdansa pula dan tertawa terbahak-bahak. Tangisan Jeffry ini seperti mengingatkannya kembali akan kesalahan-kesalahannya serta dosa-dosanya selama ini.
67
Konotasi
Dalam Film ini adegan di mana Jeffry menangis karena merasa menyesal memang cukup banyak salah satunya adalah disaat adegan ini di mana Jeffry sedang menghadiri suatu pesta dan asik berdansa serta tertawa terbahak-bahak bersama kawan-kawannya. Namun tiba-tiba Jeffry menangis. Karena banyak menangis itulah perlahan hati Jeffry mulai memiliki keinginan untuk mengalami proses konversi agama. Rasa bersalah dan menyesal yang mendalam terus menghantuinya sehingga tak jarang Jeffry menangis karena melawan batinnya yang sebenarnya menolak keburukan atau sikap buruk yang selama ini dilakukannya.
Mitos
Bagi sebagian orang Pesta identik dengan suasana yang gembira, menyenangkan dan bahagia karena merupakan acara untuk merayakan atas pencapaian yang berhasil diraih.
6. Scene 6 Dalam scene ini Jeffry ditemani Pipik datang menemui dokter untuk konsultasi mengenai kecanduan Jeffry terhadap narkoba. Kemudian dokter memberikan nasihat-nasihat serta menjelaskan dampak dari penggunaan narkoba yang menyebabkan halusinasi.
68
Visual
Suara/dialog
Type of Shot
Two Shot. karena gambar mengambil dua subjek dengan Dokter: “akibatnya two shot ini penderita sering penonton dapat berhalusinasi” melihat interaksi atara dua subjek. Angle yang di gunakan adalah Low angle, karena sudut pandang kamera sedikit kebawah.
Jeffry: “saya sudah sering coba dok, tapi gak bisa”
Denotasi
Jeffry dengan istrinya Pipik datang ke seorang dokter untuk konsultasi mengenai masalah kecanduannya terhadap narkoba. Dan dokter menjelaskan secara rinci mengenai bahaya narkoba yang dapat merusak kesehatan dan halusinasi. Setelah itu dokter menyuruh Jeffry untuk buang air kecil untuk diambil urinenya guna menjalani tes urine. Ketika Jeffry sedang buang urine, dokter menasehati Pipik agar harus tega jika suaminya ingin sembuh.
69
Konotasi
Jeffry dan Pipik mendatangi dokter untuk berobat dan konsultasi
mengenai masalah kecanduannya terhadap
narkoba. Apa yang Jeffry lakukan ini menandakan adanya keinginan dari diri Jeffry untuk berubah menjadi lebih baik yaitu adanya keinginan untuk sembuh dari kecanduan obatobatan terlarang. Setelah menikah sedikit-demi sedikit Jeffry menjadi lebih baik dan mulai mau bertanggung jawab terhadap keluarganya. Mitos
Keinginan yang kuat untuk bisa berubah atau sembuh dari ketergantungan terhadap obat-obatar terlarang terkadang tidak hanya datang dari diri sendiri saja akan tetapi bisa juga adanya dorongan dari orang lain, istri sebagai orang terdekat misalnya. Karena tanpa adanya motivasi dan dorongan dari orang lain, niat yang sudah baik belum tentu dapat terealisasikan.
7. Scene 7 Dalam scene ini terlihat ekspresi Jefrry yang terdiam dan merasakan perasaaan bersalah yang mendalam setelah mendengar pernyataan Pipik agar dirinya mau bekerja dan memberi nafkah kepadanya dan janin bayinya mendengar pernyataan itu Jeffry terdiam dan sadar karena tak sanggup memberikan nafkah kepada Pipik dan belum bisa menjadi suami yang baik bagi Pipik. Dan ayah bagi calon anaknya.
70
Visual
Suara / dialog
Tak ada dialog
Type of Shot Medium Close Up Gambar diambil dari setengah badan hingga kepala Angle yang digunakan adalah normal angle Close Up karena gambar diambil mulai dari dada hingga kepala
Tidak ada suara atau dialog
Dan angle yang digunakan adalah high angle karena sudut pandang kamera
terdapat dari atas objek Denotasi
Jeffry kembali merenungi dirinya yang belum bisa menjadi suami yang baik bagi Pipik karena Jeffry belum mampu untuk memberikan nafkah bagi keluarga kecilnya itu. Kembali rasa penyesalan dan rasa bersalah terlihat dalam wajah Jeffry di scene ini. Dengan menutup matanya Jeffry seolah menyesali dan merasa bersalah karena belum mapu menjadi suami dan calon ayah yang baik bagi keluarganya itu.
Konotasi
Scene ini memberikan pesan tersirat bahwa sebagai suami harus bisa bertanggungjawab terhadap keluarganya
71
dengan cara memberikan nafkah dan melindungi keluarganya. Dari sisi konversi agama terlihat kembali Jeffry sedang terdiam merenungi kesalahannya Merenungi kesalahan adalah salah satu kunci awal terjadinya konversi agama. Karena dengan
merenung
seseorang
akan
mudah
mengingat
kesalahan yang telah diperbuatnya yang kemudian akan menimbulkan rasa penyesalan dan akan muncul rasa untuk memperbaiki kesalahan, sehingga proses konversi agama akan berjalan dengan baik. Mitos
Seorang lelaki atau suami identik dengan seorang pekerja keras demi menghidupi keluarganya. Karena menafkahi keluarga merupakan tanggung jawab seorang suami yang menjabat sebagai kepala keluarga.
8. Scene 8 Dalam bagian ini Jeffry teringat peristiwa ketika Umrah bertemu dengan Alm.ayahnya. Jeffry menangis merasa menyesal atas segala kesalahan yang telah banyak diperbuatnya kemudian saat itu pula Jeffry berhalusinasi seolah melihat kembali almarhum ayahnya yang sedang memberikan nasihat.
72
Visual
Denotasi
Suara/dialog
Type of Shot
Close up, karena hanya Tidak ada suara menampilkan objek mulai dari leher hingga kepala. Angle yang di gunakan low angle. Karena sudut pandang kamera diambil ari bawah. Terdengar suara Medium Close apih yang sedang Up. Gambar berkata “Iqro, diambil mulai iqro Jeffry” dari lengan atas Serta suara hingga kepala. kerumunan orang Angle yang yang sedang digunakan thawaf. adalah normal angle. Jeffry sedang menangis dalam ibadah umrahnya yang ke dua. Dengan menggunakan kain ihram Jeffry menangis mengingat kembali segala dosa-dosanya tepat di samping dinding ka‟bah. Ketika menangis Jeffry kembali berhalusinasi yaitu kembali melihat sosok ayahnya yang sedang memberikan nasehat kepada nya. Namun Jeffry hanya bisa melihat apihnya sambil menangis.
Konotasi
Ibadah umrah merupakan wisata spiritual dalam arti menyengaja pergi ke Baitullah di Makkah al-Mukarromah guna menjalani beberapa rangkaian ibadah di sana. Banyak umat Islam yang berdoa dan bertaubat di sana dikarenakan di
73
sana merupakan tanah suci yang Islam bermula dari sana. Gambar ini memberikan pesan jika seseorang ingin berubah menjadi lebih baik, atau taubat kepada Allah hendaknya terlebih dahulu meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah diperbuat dan berniat untuk tidak melakukan kesalahan yang sama. Seperti apa yang dilakukan Jeffry dalam scene ini dia menangis menyesali perbuatannya yang telah banyak merugikan orang lain. Mitos
Banyak di kalangan masyarakat bahwa orang yang telah pergi ke Baitullah dianggap telah menjadi lebih baik dari sebelumnya padahal tidak semua orang yang telah umrah telah berubah sifat dan sikapnya. Karena perubahan terjadi disebabkan oleh faktor diri sendiri disertai dengan niat yang sungguh-sungguh untuk berubah atau bertobat atau sering disebut dengan taubatan nasuha (taubat yang sungguhsungguh).
9. Scene 9 Dalam scene ini adalah awal dari kesembuhan Jeffry. Pada suatu malam Jeffry kembali kambuh dan mengalami sakau namun Pipik tidak menuruti keinginan Jeffry dengan memberikannya narkoba akan tetapi Pipik mengikuti saran dokter waktu itu yang menyarankannya untuk tega terhadap suaminya. Hingga akhirnya Jeffry diikat dengan sarung kemudian dipeluk erat agar bisa melewati masa sakaunya. Tak sampai di situ Pipik kemudian menyeret Jeffry ke kamar mandi
74
kemudian menyiraminya hingga basah kuyup, Jeffry hanya bisa teriak dan tak berdaya. Mendengar kegaduhan yang terjadi, seluruh isi rumah termasuk Umi Tatu datang menghampiri mereka namun hanya terdiam dan membiarkan Pipik. Visual
Suara/dialog
Type of Shot Medium Long Shot. Gambar diambil dari kaki hingga kepala dengan objek yang sedikit jauh. Angle yang digunakan adalah normal angle
Terdengar suara teriakan Jeffry yang meronta ronta serta suara guyuran air yang disiramkan Pipik
Medium Long Shot, gambar diambil dengan sudut pandang yang cukup jauh. Angle yang digunakan adalah high angle.
Denotasi
Jeffry sedang disiram oleh Pipik di kamar mandi karena malam itu Jeffry tiba-tiba kambuh. Jeffry hanya bisa berteriak dan seperti kedinginan, namun Pipik yang sambil menangis
tak
menghiraukan
teriakan
Jeffry
demi
kesembuhan suaminya. Sementara itu terlihat Umi Tatu yang menghampiri
namun
hanya
terdiam
membiarkan Pipik menyirami Jeffry.
di
tangga
dan
75
Konotasi
Teriakan Jeffry dalam scene ini menandakan betapa sakitnya yang ia rasakan karena dampak dari pengaruh obatobatan terlarang. Dalam proses konversi agama yang Jeffry alami ini adakalanya dia membutuhkan orang lain guna membantu proses tersebut. Jadi tak selamanya perubahan itu terjadi karena faktor internal atau datang dari diri Jeffry sendiri. Namun bisa juga dari faktor eksternal seperti istri, lingkungan, teman, keluarga, kerabat dan lain sebagainya. Dan anggota keluarganya
dituntut
pula untuk
tega
melakukan segala upaya termasuk harus menyaksikan Jeffry disiram oleh Pipik karena apa yang dilakukan Pipik merupakan suatu upaya pengobatan pula demi kesembuhan Jeffry untuk berubah menjadi lebih baik. Mitos
Teriakan bagi sebagaian orang merupakan ungkapan untuk melepas ketegangan atau rasa yang tidak nyaman, misalnya, menahan rasa sakit. Banyak orang masih percaya dengan
berteriak
ketika
mengalami
kesakitan
akan
mengurangi atau meredakan rasa nyeri yang sedang dirasakannya.
10. Scene 10 Dalam scene ini terlihat Jeffry yang telah sedikit bisa melewati masa kelamnya, dengan saat ini berusaha membantu perekonomian keluarga dengan cara membantu Pipik menjual aneka makanan di depan rumahnya. Terlihat sekali
76
dalam adegan ini Jeffry tampil sigap membantu Pipik menyiapkan dagangannya. Dahulu Jeffry hanya dapat menyusahkan Pipik namun saat ini telah berubah sedikit demi sedikit Jeffy mulai mampu membantunya. visual
Suara/dialog
Type of Shot
Long Shot, karena fisik objek Tidak ada suara/ diambil secara dialog utuh mulai dari kaki hingga kepala. Angle yang digunakan adalah normal angle.
Jeffry: yang ini ya?”
Denotasi
Medium Shot, karena memperlihatkan subjek orang mulai dari tangan hingga atas kepala. Angle yang di gunakan adalah high angle
Jeffry sedikit demi sedikit mengalami perubahan yang kini mulai sigap dalam membangun rumah tangganya terlihat Jeffry sedang membereskan bermacam-macam makanan di dapur yang akan dijual di depan rumahnya yang memiliki gang sempit. Meski di berada dalam gang sempit, tempat itu selalu ramai di lalui oleh orang yang melintas. Shingga dimanfaatkan oleh Jeffry dan Pipik untuk menjajakan
77
makanannya. konotasi
Adegan ini memberikan pesan bahwa sudah selayaknya untuk saling membantu antara suami dan istri dalam membangun rumah tangga yang baik. Walaupun memasak adalah sesuatu yang biasa di lakukan istri namun suami diperbolehkan untuk membantu istrinya. Hal demikian agar mampu menciptakan suasana rumah tangga yang harmonis. Sehingga apa yang di lakukan Jeffry dalam scene ini merupakan bagian dari perubahan dalam dirinya menjadi lebih baik yaitu dibuktikan dengan tidak lagi menghamburkan uang Pipik untuk digunakan untuk foya-foya namun sebaliknya kini Jeffry telah mampu membantu Pipik mencari nafkah dengan cara menjual makanan-makanan di depan rumahnya.
Mitos
Urusan dapur identik dengan perempuan atau tugas seorang ibu dan istri dalam rumah tangga, sehingga jarang sekali suami atau laki-laki mengurusi urusan dapur. Bahkan terkadang muncul anggapan bahwa laki-laki atau suami yang ikut membantu dalam urusan dapur merupakan sesuatu yang luar biasa dan suami yang hebat.
11. Scene 11 Dalam scene ini perubahan besar mulai tampak dalam diri Jeffry. Terlihat Jeffry dalam adegan ini mulai kembali sholat dan bahkan berjamaah di masjid,
78
yang lebih menarik lagi Jeffry ternyata ditunjuk sebagai imam ketika. Tentu saja membuat sebagian besar jamaah yang hadir merasa terkejut karena Jeffry sebelumnya tidak pernah lagi sholat berjamaah sejak terjun kedalam lembah hitam pergaulan bebas. Proses konversi agama dalam menuju perubahan semakin mendalam pada adegan ini walau reputasinya belum bisa merubah banyak tentang pandangan masyarakat kepada dirinya. Visual
Suara/dialog
Suara kumandang azan (panggilan untuk Sholat) “hayya „alaas sholaah”
Type of Shot Medium Long Shot, gambar menunjuk orang yang utuh dengan jarak yang tidak terlalu jauh namun tidak terlalu dekat pula. Angle yang digunakan adalah high angle. Karena sudut pandang kamera sedikit lebih tinggi dari objek
79
Medium Close Suara ustadz yang Up. Gambar mengucap diambil mulai “Alhamdulillah” dari lengan hingga kepala. Angle yang digunakan adalah normal angle
Close Up. Gambar objek utama yaitu Jeffry diambil dari dada hingga kepala. Angle yang di gunakan adalah normal angle
Denotasi
Ketika azan dikumandangkan Jeffry sedang memasuki masjid
dan
para
jamaah
yang hadir
bersiap
untuk
melaksanakan shalat berjamaah menunggu dengan tenang. Jeffry menghampiri dan mencium tangan Ustadz sekaligus tokoh utama di masjid itu yang disaksikan oleh sebagian jamaah. Gambar terakhir menjelaskan Jeffry di berikan amanah oleh ustadz untuk menjadi imam sholat ketika itu dan para jamaah pun bersiap melaksanakan sholat dengan merapatkan barisan
80
Konotasi
Adegan ini memberikan pesan agar umat islam senantiasa sholat berjamaah di masjid atau musholla terutama seorang laki-laki muslim. Karena sholat berjamaah di masjid menurut hadits Rasulullah saw. lebih utama 27 derajat ketimbang sholat sendiri. “dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa Rosulullah saw bersabda: Sholat berjamaah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh drajat. (HR. Bukhori”.44 Selain itu sholat berjamaah memiliki beberapa kelebihan diantaranya adalah saling memperkuat tali silaturrahim sehingga terciptanya ukhwah islamiyah yang lebih baik. Di sisi lain, islam mengajarkan tatakrama atau sopan santun, terlihat dalam gambar kedua di mana Jeffry mencium tangan ustadz yang usianya lebih tua dari dirinya. Hal itu dilakuannya sebagai tanda hormat kepada orang yang lebih tua. Perubahan dalam diri Jeffry pada bagian ini menunjukan proses konversi agama semakin berkembang. Jeffry kembali mengenal tatakrama dan sopan santun serta menunjukan sifat yang lebih baik terlebih ketika Jeffry diberikan kepercayaan untuk menjadi imam sholat
44
Pusat kajian hadis, hadis keutamaan sholat berjamaah,” artikel diakses pada 1 Maret 2016 dari http://pusatkajianhadis.com/ hadis-keutamaan-sholat-berjamaah/
81
Mitos
Cium tangan bagi beberapa pandangan masyarakat merupakan sebuah tanda hormat. Dari banyak cara untuk menghormati orang lain cium tangan sudah menjadi tradisi dan anggapan bahwa seseorang menghormatinya ketika tangannya dicium, misalnya seorang anak mencium tangan kedua orangtuanya ketika akan pergi ke sekolah, seorang murid mencium tangan gurunya saat tiba di sekolah dan lain sebagainya.
12. Scene 12 Pada bagian ini, Jeffry berkunjung dan menemui kembali teman-temanya di kediaman Gugun Gondrong. Kedatangannya disambut hangat oleh temantemannya tersebut. Kali ini Jeffry datang dengan tampilan yang berbeda yaitu dengan menggunakan baju muslim yang membuat teman-temannya sedikit terkejut. Kemudian setelah itu Jeffry tiba-tiba langsung mengajak temantemannya yang masih suka dunia gemerlap itu untuk ikut hijrah dengannya dengan cara taubat, akan tetapi ajakan Jeffry tersebut mendapatkan penolakan dari teman-temannya yang pergi meninggalkannya dari kediaman Gugun Gondrong.
82
Visual
Suara/dialog
Type of Shoot
Jeffry mengucapkan salam ”Assalamu‟alaiku m” temantemannya menjawab “wa‟alaikum salam”
Long Shot, karena menggambarkan manusia seutuhnya mulai dari kaki hingga kepala‟ Angle yang digunakan adalah normal angle
Jeffry menasehati temantemannya: ” dengerin dulu, barang siapa yang hijrah dijalan Allah niscaya Allah akan memberikan tempat hijrah dan rizki yang luas di muka bumi ini”
Medium Close Up, gambar diambil mulai dari tangan hingga kepala denngan backround yang minim. Angle yang digunakan normal angle
83
Denotasi
Jeffry datang menemui teman-temannya. Dan temantemannya terkejut melihat kedatangan Jeffry dengan penampilan yang berbeda yang terlihat lebih segar. Kemudian sahabat dekatnya Gugun Gondrong dan Iwel menghampiri dan bersalaman dengannya. Saat itu pula Jeffry memberikan nasehat kepada kedua sahabatnya tersebut perihal hijrah dan taubat. Setelah itu Jeffry memberikan nasehat juga kepada seluruh orang yang ada pada ruangan tersebut perihal kematian.
Konotasi
Pesan tersimpan dalam bagian ini menjelaskan bahwa Jeffry telah berubah dengan menggunakan baju muslim dan celana bahan yang berwarna hitam dengan mengucapkan salam Jeffry menghampiri teman-temannya biasanya Jeffry tidak mengucapkan salam. Mengucapkan salam adalah tatakrama yang baik yang diajarkan dalam islam dan mencerminkan orang yang ramah dan mengerti akan sopan santun. Dalam bagian ini pula tersampaikan pesan jika Jeffry yang baru kembali hijrah saja sudah ingin dan berani mengajak orang lain untuk hijrah pula. Artinya sebagai orang Islam apalagi orang yang memiliki pengetahuan agama lebih, sepatutnya untuk menyebarkan ilmunya dan mengajak orang lain untuk lebih dekat dengan Allah atau yang sering disebut dengan dakwah. Jadi dakwah itu
84
sebenarnya bukan hanya dilakukan dan tugas seorang kiyai, ustadz, habib atau tokoh agama yang lain, melainkan, diperintahkan juga untuk semua orang yang beriman yang memiliki landasan ilmu agama walau hanya sedikit tetap diperintahkan untuk menyampaikannya. Kemudian pesan selanjutnya dari bagian ini adalah untuk mengajak kepada kebaikan atau berdakwah hendaknya dimulai dari orang yang paling dekat dengan kita, mulai dari keluarga, kerabat, sahabat dan lain sebagainya. Hal ini sebagaimana seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam penyebaran agama Islam pertamakali yang dimulai dari kerabat paling dekat seperti, istri beliau Siti Khodizah kemudian sahabat beliau Abu Bakar dan keponakan beliau yaitu Ali bin Abi Tholib. Mitos
Banyak anggapan bahwa mengajak kebaikan kepada orang lain adalah hal yang sulit, dibutuhkan keberanian lebih sehingga akhirnya banyak yang sebenarnya memiliki kepahaman
di
bidang
agama
tidak
berani
mmenyampaikannya karena merasa ada yang lebih mumpuni atau lebih paham dan juga ada yang khawatir karena takut menerima penolakan. Padahal belum tentu orang yang diajak untuk menjadi lebih baik itu akan melakukan penolakan atau perlawanan. Sehingga ke khawatiran tersebut akhirnya membuat orang-orang yang paham agama walau sedikit akhirnya lebih memilih diam.
85
13. Scene 13 Scene ini hampir sama dengan scene sebelumnya di mana Jeffry berusaha untuk mengajak sahabat-sahabatnya untuk hijrah menjadi lebih baik. Kali ini Jeffry mendatangi kontrakan sahabatnya Yossy untuk mengajaknya ikut juga berhijrah atau bertobat dari kemaksiatan narkoba dan minuman keras. Namun Jeffry kembali mengalami penolakan, Yossy tetap teguh terhadap kebiasaan buruknya tersebut. Sesaat kemudian tiba-tiba kontrakan Yossy didatangi polisi yang sudah lama mengintainya dan akhirnya Yossy dan Jeffry dibawa ke kantor polisi. Visual
Suara/dialog
Yoss: “Jeffry…”
Jeffry : “ makasih Yoss, gua kesini mau ngajakin lu hijrah”
Type of Shot
Close Up, gambar objek diambil mulai dari dada hingga kepala. Angle yang digunakan adalah normal angle. Two Shoot, karena subjek terdiri dari dua orang yang saling berinteraksi. Angle yang digunakan adalah high angle. Sudut gambar kamera diambil sedikit lebih tinggi
86
Jeffry: “ gua pengen bebas dari dosa”
Denotasi
Medium Shot memperlihatka n subjek dari batas pinggang hingga kepala
Jeffry datang ke kontrakan Yossy yang selalu tertutup itu dengan senyum. Kemudian Yossy membukakan pintu untuk sahabatnya. Setelah itu Yossy menawarkan narkoba kepada Jeffry namun Jeffry menolaknya dan mengajak Yossy untuk ikut Hijrah ke jalan yang lebih baik namun ajakan Jeffry justru mengalami penolakan oleh Yossy yang berdalih karena hidup seperti itu adalah hidupnya dan sumber rezeki baginya sehingga Yossy enggan bertobat dan menolak ajakan Jeffry. Hingga akhirnya kontrakan Yossy di grebek polisi yang kemudian polisi.
mereka dibawa ke kantor
87
Konotasi
Proses konversi agama Jeffry semakin terlihat di saat dia memberanikan diri untuk kembali mengajak sahabatsahabatnya untuk bertobat. Jeffry mencontoh kepada Rosulullah dalam berdakwah yaitu mengajak dari orang yang terdekat dalam hal ini Jeffry mengajak sahabatnya Yossy. Sama seperti Rosulullah dahulu yaitu tidak semuanya pesan dakwah yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain namun tetap untuk menyebarkan nilai-nilai kebaikan. Dalam tahap ini perjalan tobat Jeffry menjadi lebih baik dimana saat ada barang haram di dekatnya namun Jeffry sudah tak lagi tergoda. Dan berkomitmen untuk tidak kembali ke jalan yang salah.
Mitos
Banyak
anggapan
di
tengah
masyarakat
bahwa
mengajak orang terdekat untuk menjadi lebih baik itu mudah karena telah saling mengenal satu sama lain.
14. Scene 14 Setelah ditangkap polisi dan dimasukan ke dalam penjara terlihat Jeffry kembali menangis merasa menyesal atas perbuatan buruk yang pernah dilakukannya. Kemudian Jeffry kembali berhalusinasi dan merasakan akan kehadirannya ayahnya nya yang kembali memberikan nasehat kepadanya. Setelah itu, akhirnya Jeffry di bebaskan karena negatif menggunakan obat-obatan terlarang.
88
Visual
Suara/dialog
Type of Shot Close Up, gambar diambil dengan sangat dekat. Angle yang digunakan adalah normal angle.
Terdengar tangisan Jeffry
Alm. Ayah: “Iqro Jeffry, Iqro”
Denotasi
Medium Shot memperlihatkan subjek dari batas pinggang hingga kepala. Angle yang digunakan adalah low angle sudut pandang Long Shot. Memperlihatkan subjek dengan seluruh tubuh. Angle yang digunakan adalah high angle.
Setelah masuk penjara Jeffry dikunjungi oleh Pipik yang sedang hamil dan adiknya Fajar Siddiq. Terlihat kemurungan diwajah keduanya ketika mengunjungi Jeffry seolah tak percaya bahwa Jeffry kembali mengulangi perbuatan
buruknya.
Setelah
keduanya
pergi,
Jeffry
menangis dalam penjara yang kurang penerangan seorang diri. Dalam kesedihannya itu Jeffry kembali berhalusinasi
89
melihat Ayahnya yang memberikan nasehat kepadanya. Walau Jeffry ditangkap dan di masukan ke dalam
Konotasi
penjara namun Pipik dan anggota keluarga Jeffry masih bersedia untuk menjenguk ini menandakan bahwa rasa peduli dan kasih sayang masih tersimpan untuk Jeffry. Jeffry untuk kesekian kalinya menangis dan merasa menyesal kemudian meminta maaf terhadap pipik dengan mencium tangannya menandakan akan kesungguhannya dalam meminta maaf dan menyesal. Kemudian setelah kunjungan Jeffry masih dalam keadaan menangis dengan sikap tangan Jeffry yang menutup wajah mendakan perasaan yang sangat menyesal menyadari kembali bahwa apa yang dialaminya sekarang adalah karena sikap buruknya di masa lalu. Dalam kesedihannya itu kembali Jeffry di ingatkan oleh nasehat Ayahnya. Setiap kesalahan yang telah diperbuatnya, Jeffry selalu kembali teringat akan pesan-pesan Alm. Ayahnya
tersebut
menyadarkannya.
kemudian
perlahan
mampu
90
Mitos
Penjara merupakan tempat yang selalu dianggap negative oleh sebagian masyarakat. Anggapan ini karena fungsi penjara adalah sebagai tempat orang-orang yang pernah melakukan kejahatan. Sehingga mengganggap bahwa orang yang pernah dipenjara adalah orang yang buruk. Padahal banyak yang setelah masuk penjara kemudian berubah menjadi lebih baik. Salah satu contoh adalah Jeffry yang setelah keluar penjara kemudian menjadi penceramah. Dengan demikian sebenarnya penjara adalah salah satu sarana untuk proses konversi agama. Karena di penjara banyak orang yang dahulunya pernah melakukan kejahatan dan kemaksiatan perlahan berubah menjadi lebih baik karena adanya proses pendidikan dan rasa ingin berubah.
15. Scene 15 Setelah dibebaskan dari penjara karena tidak terbukti bersalah, jeffry langsung menemui Uminya yang ketika itu selesai sholat dan menangis menatap foto Jeffry ketika kecil. Jeffry pun langsung menghampiri dan menangis di pangkuan Uminya tersebut.
91
Visual
Suara/dialog
Suara tangisan Umi Tatu
Suara tangisan Umi Tatu
Type of Shot
Medium Shot, subjek diambil dari batas pinggang ke atas. Angle yang digunakan adalah normal angle. Medium Shot, subjek diambil dari batas pinggang ke atas. Angle yang digunakan adalah normal angle
Denotasi
Jeffry menatap Uminya yang masih menggunakan mukena dan saat itu sedang menatap foto Jeffry ketika kecil dengan
perasaan
haru.
Kemudian
Jeffry
langsung
menghampiri dan sungkem memohon maaf kepada Uminya kemudian keduanya menangis Konotosi
Proses konversi agama terjadi pula dalam adegan ini di mana Jeffry tak mampu membendung air matanya dikala melihat ibundanya menangis karena kesalahannya. Jeffry merasa menyesal telah mengecewakan Uminya untuk kesekian kali. Sungkem atau menundukan kepala di
92
pangkuan ibu merupakan tanda ketulusan seorang Jeffry memohon maaf dan benar-benar menyesali kesalahankesalahan yang pernah diperbuatnya. Kemudian belaian ibunya di atas kepala Jeffry menandakan bahwa beliau telah memaafkan Jeffry dan juga menandakan kasih sayanag seorang ibu terhadap anaknya. Mitos
Seorang anak yang melakukan sungkeman kepada orangtuanya menandakan bahwa anak tersebut adalah anak yang berbakti. Padahal ukuran dari kebaktian seorang anak terhadap orang tuanya bukan hanya dapat dinilai dengan mampunya seorang anak bersungkem kepada orang tuanya. Tetapi dengan menjalankan segala nasehat baik dari mereka.
16. Scene 16 Dalam scene ini Jeffry bersiap untuk melakukan sholat jum‟at dengan mengendarai ojek, tidak hanya sekedar mengendarai ojek saja akan tetapi Jeffry juga mengajak si tukang ojek untuk sholat jum‟at. Setelah sampai di masjid, Jeffry berkhutbah dengan mengajak para jamaah untuk mengingat dosa dan kesalahan serta memohon ampun kepada Allah.
93
Visual
Suara/dialog Jeffry :“Gua mao ajakin abang sholat jum‟at”
Jeffry:
“Innal
hamda lillaah”
Tidak ada suara/dialog
Type of Shot Medium Shot, objek diambil dari batas pinggang ke atas. Angle yang digunakan adalah normal angle Back shoot, objek utama diambil dari belakang bahunya. Angle yang digunakan adalah high angle, objek diambir dari sudut pandang kamera yang lebih tinggi. Medium shot, dengan low angle
94
Denotasi
Jeffry minta tolong kepada tukang ojek untuk di antar ke masjid kemudian mengajak pula tukang ojek untuk samasama sholat jum‟at. Di dalam masjid jama‟ah sudah cukup ramai dan duduk di dalam nya, Jeffry pun sudah berdiri di atas mimbar bersiap menyampaikan khutbahnya. Jeffry menyampaikan isi khutbah dengan sangat persuasive dan sangat menghayati isi khutbah tersebut.
Konotasi
Pada gambar pertama memberikan pesan bahwa seorang muslim untuk senantiasa mengajak kepada kebaikan kepada siapapun baik dari kalangan bawah maupun kalangan atas, baik yang muda maupun yang lebih tua. Seperti yang Jeffry contohkan dalam adegan tersebut selain Jeffry bisa merubah dirinya sendiri namun berusaha juga untuk merubah orang lain menjadi lebih baik. Kemudian gambar selanjutnya memberikan pesan bahwa Jeffry sedang diangkat drajatnya dengan dijadikannya khotib jum‟at yang membuat dirinya dihormati dan kembali dihargai oleh orang lain. Gambar terakhir memberikan pesan bahwa untuk menyampaikan pesan apalagi pesan agama harus di dasari dengan kejujuran dan kesungguhan dalam penyampaiannya tidak dengan membohongi jama‟ah dengan cerita-cerita fiktif
95
namun disampaikan seolah itu benar adanya. Sebenarnya akan lebih baik jika menceritakan pengalaman pribadi dengan harapan mampu menjadi inspirasi bagi orang lain. Di tengah masyarakat seorang khotib identik dengan
Mitos
pribadi yang memiliki ilmu agama yang baik serta perilaku yang baik pula karena dianggap seseorang yang benar-benar mengamalkan ilmu agama tersebut. Sehingga masyarakat menghormatinya.
17. Scene 17 Dalam adegan ini ini Jeffry kembali menangis karena merasa terharu bisa memberikan uang halal pertamanya atas usaha yang dia lakukan. Dengan menangis Jeffry memohon kepada Pipik untuk mau menerima uang hasil dari khotib jum‟at. Pipik pun menangis karena terharu melihat perubahan baik Jeffry saat ini. Visual/gambar
Suara/dialog
Type of shot
Medium Shot. Gambar objek diambil mulai Suara tangisan batas pinggang Pipik dan Jeffry hingga ke atas. Angle yang digunakan adalah normal angle.
96
Denotasi
Setelah pulang menjadi khotib jum‟at Jeffry sambil tertunduk dan menangis memberikan uang hasil dari tugasnya menjadi khotib jum‟at kepada Pipik. Pipik langsung menangis terharu dan menerima uang tersebut.
Konotasi
Pesan yang tersimpan dalam adegan ini adalah bahwa Jeffry telah berubah menjadi lebih baik dan mampu memberikan uang halal kepada Pipik yang sebelumnya dahulu Jeffry yang terus menghabiskan uang Pipik untuk berfoyafoya. Namun saat ini Jeffry telah berubah dan mampu memberikan uang halal pertamanya untuk Pipik. Tangisan Pipik menandakan kebahagiaan karena melihat Jeffry telah berubah dan lebih bertanggungjawab. Pesan umumnya dari adegan ini adalah bahwa seorang suami hendaknya
memberikan
nafkah
yang
halal
kepada
keluarganya Mitos
Bagi sebagian orang sesuatu yang dihasilkan dari usaha sendiri akan terasa sangat berharga walau tidak besar hasilnya. Karena sesuatu yang di hasilkan dari jerih payah sendiri akan memiliki kebanggaan tersendiri.
Dari paparan mengenai denotasi, konotasi dan mitos diatas ditemukan beberapa mitos yang berkembang dalam masyarakat diantaranya mengenai menangis bukan hanya ekspresi kesedihan namun juga kebahagiaan, citra
97
seseorang setelah ibadah umrah, citra berpakaian muslim, kesulitan dalam meminta maaf, pesta tidak selalu mencerminkan kebahagiaan, stereotip seorang laki-laki memberikan nafkah, teriakan mampu meredakan rasa sakit, etika cium tangan melambangkan kebaikan akhlak seseorang, kesulitan dalam berdakwah, stereotip orang yang baru keluar dari penjara, makna sungkeman dan imej standar kehidupan seorang khotib jum‟at. B. Pesan Dakwah 1. Menyesal karena tidak mendengarkan nasehat orang tua sehingga ketika itu ia mengalami pengusiran oleh Alm. Ayahnya. Pesan yang disampaikan dalam scene ini adalah bahwa setiap anak hendaknya untuk mentaati setiap perkataan orangtua karena akan timbul rasa penyesalan jika mereka telah tiada. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat Al-Isra ayat 21 yang artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia dan hendaklah engkau berbuat baik kepada Ibu Bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “Ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”.45 Dalam scene ini Jeffry sedang mengalami awal dari proses konversi agama dan jenis konversi yang dialami Jeffry adalah jenis mendadak seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya dalam ciri-ciri konversi agama yaitu salah satunya adalah adanya perasaan berdosa dan bersalah yang sangat kuat. Dalam hal
45
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 429
98
ini, konversi merupakan solusi untuk menghadapi perasaan dibebani dosa dan salah.46 Faktor yang mempengaruhi Jeffry dalam scene ini adalah faktor internal terlebih dahulu karena Jeffry memilki kerentanan perasaan lebih mendalam sehingga menyebabkan terjadinya konversi agama dalam dirinya47 2. Terjadi perubahan setelah pulang dari ibadah umrah Pesan dakwah yang disampaikan dalam scene ini adalah bahwa seseorang tidak akan mampu merubah kecuali diawali dari dirinya sendiri disertai dengan adanya niat. Seperti dalam Al-Qur‟an disebutkan dalam surat Ar-Ra‟d : 11 yang artinya “sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri”.48 Dalam bagian ini sudah terlihat perubahan dalam diri Jeffry khususnya dari segi penampilan, namun dari segi kebiasaan atau perbuatannya Jeffry belum berubah sepenuhnya karena Jeffry masih kembali mengkonsumsi narkoba dan minuman keras. Oleh karena itu proses konversi yang dialami Jeffry ini menurut Sturbuck adalah tipe Volitional yaitu perubahan secara bertahap artinya proses ini terjadi sedikit demi sedikit sehingga kemudian menjadi seperangkat aspek dan kebiasaan rohaniah yang baru.49
46
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94-95 47 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 156 48 “Mantera Sakti Man Jadda Wa Jada,” Artikel diakses pada 7 April 2016 pukul 14:00 dari: http://www.indrakurniawan.net/mantera-sakti-man-jadda-wajada 49 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94-95
99
Sementara faktor perubahan dalam scene ini adalah lebih pada faktor situasi50 yaitu dimana Jeffry mengalami perubahan setelah pulang dari ibadah umrah di Makkah. 3. Perubahan penampilan ketika suasana Idul Fitri Islam
mengajarkan
akan
pentingnya
penampilan
dan
kebersihan/menyucikan diri sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur‟an surat AlBaqarah ayat 222 yang artinya: “… sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri”.51 Perubahan Jeffry kembali terlihat dalam scene ini dimana dia berpenampilan rapi dengan menggunakan baju muslim dan rambut yang rapi. Dalam konversi agama yang dialami Jeffry pada bagian ini mengalami jenis konversi bertahap seperti dijelaskan oleh Spilka mengenai ciri-ciri proses konversi agama yang terjadi secara bertahap akan memperdalam agama dan keyakinan yang dia terima secara terus menerus dan progresif.52 4. Kembali kambuh untuk menggunakan narkoba kemudian meminta maaf Setiap orang yang memiliki salah kepada siapapun hendaknya langsung meminta maaf dan memohon ampunan Allah Karena pada dasarnya kesalahan yang kita perbuat adalah karena dosa kita kepada Allah sebagaimana Firman
50
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 156 Aljumanatul Ali “Al-Qur‟an dan Terjemahnya, h. 36 52 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 95 51
100
Allah dalam Al-Qur‟an surat Hud ayat 3 yang artinya: “dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepadaNya.....”53 Dalam Scene ini terlihat dimana proses konversi Jeffry masih labil karena sering kali mengalami perubahan dalam artian kadang berubah menjadi lebih baik kadang kembali kepada masa lalunyayang kelam. Oleh karena itu dalam bagian ini Jeffry mengalami jenis konversi yangbertahap karena perubahan Jeffry berproses sedikit demi sedikit, konversi yang dialami oleh Jeffry terjadi sebagai suatu proses perjuangan batin yang ingin menjauhkan diri dari dosa karena mendatangkan suatu kebenaran. 5. Kembali beraktifitas di dunia malam kemudian menangis Pesan dakwah yang dapat diambil dari scene ini adalah larangan untuk umat islam untuk tertawa terbahak bahak sebgaimana hadits Rosulullah Saw. : “janganlah kalian banyak tertawa karena banyak tertawa akan mematikan hati” (HR. At-Tirmidzi no. 2227, Ibnu Majah no. 4183, dan dinyatakan shahih oleh AlBani dalam shahih Al-Jami‟ no 7435.54 Proses konversi agama pada diri Jeffry terlihat dalam scene ini yang bersifat mendadak, mendadak karena tiba-tiba Jeffry merasa bersalah dan menyesali sesuatu. Sebagaimana dijelaskan mengenai ciri-ciri konversi agama secara mendadak menurut Spilka yaitu adanya perasaan berdosa dan bersalah
53
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 326 Artikel diakses pada 13 April 2016 pukul 15:10 dari http://al-atsariyyah.com/banyak-tertawamematikan-hati.html 54
101
yang sangat kuat. Dalam hal ini, konversi merupakan solusi untuk menghadapi perasaan dibebani dosa dan salah.55 6. Keinginan sembuh dari narkoba Jika seseorang ingin berubah dari ketergantungan obat-obatan terlarang hendaknya diawali dengan diri sendiri dengan adanya niat sungguh-sungguh untuk berubah konsultasi kedokter misalnya sehingga mengetahui dampak buruk dari barang haaram tersebut selain itu banyak membaca Al-Qur‟an dan Hadits agar mengetahui hukum dan dosa mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut. Dengan perginya Jeffry ke dokter menandakan adanya keinginan dalam diri Jeffry untuk mau sembuh dari ketergantungan obat-obatan terlarang. Pada scene ini faktor yang mendorong terjadinya proses konversi agama adalah faktor internal dan eksternal. Faktor internalnya adalah adanya keinginan dalam diri Jeffry untuk sembuh. Sementara faktor eksternalnya adalah faktor keluarga, karena adanya pengaruh atau anjuran atau propaganda dari orang-orang dekat.56 7. Dorongan istri sengaja berhenti bekerja agar Jeffry sadar sebagai kepala rumah tangga Seorang suami berkewajiban untuk menafkahi keluarganya sebagaimana dalam Al-Qur‟an disebutkan dalam surat Al-Baqarah: 233 yang artinya:
55
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94 56 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 156
102
”Dankewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu (istri) dengan cara yang ma‟ruf”57 Pada scene ini harga diri Jeffry sebagai seorang suami dan Ayah dipertanyakan oleh Pipik. Karena Jeffry belum mampu untuk menafkahi secara material karena Jeffry belum bekerja bahkan sebaliknya Jeffry yang kerap kali menerima uang dari hasil Pipik bekerja. Dari peristiwa tersebut akan mendorong Jeffry mengalami kembali proses konversi secara bertahap yang dipengaruhi oleh faktor perubahan status yakni status Jeffry yang bakal menjadi seorang ayah dan status Jeffry sebagai kepala rumah tangga58 8. Dorongan Ayah agar Jeffry mampu membaca peristiwa yang dialaminya Dalam scene ini Jeffry berhalusinasi melihat kembali Alm. Ayahnya yang memberikan nasihat untuk Iqro (bacalah). maksud dari bacalah disini bukanlah membaca sebagaimana membaca tulisan akan tetapi untuk membaca fenomena dan peristiwa yang terjadi kemudian diambil intisari dan hikmahnya guna menjadi petunjuk untuk menuju jalan yang lebih baik lagi. Dalam scene ini Jeffry mengalami perubahan yang disebabkan faktor internal yaitu adanya keinginan dalam diri Jeffry untuk berubah sehingga Jeffry mengalami rasa penyesalan yang mendalam terhadap perbuatan buruk yang telah diperbuatnya.
57 58
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 57 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 157
103
9. Kembali kambuh namun melawan keinginan untuk kembali menggunakan narkoba Dalam scene ini menjelaskan kesabaran dan perjuangan seorang istri yang rela tega demi mengobati suaminya yang kecanduan obat-obatan terlarang. Kesabaran seorang istri terhadap perilaku suaminya yang kurang baik dijelaskan dalam sebuah hadits Rosulullaah Saw. “……. Barang siapa bersabar (yakni istri) terhadap perangai suaminya, maka Allah akan memberikan pahala seperti pahala yang diberikan Allah pada orang yang gugur dalam membela agama Allah….. barang siapa istri yang bersabar terhadap perbuatan suaminya yang menyakitkan, maka Allah akan memberinya seperti pahala yang diberikan Allah pada Asiyah dan Maryam Binti Imran.” (al-hadts)59 Pada scene atau peristiwa inilah di mana Jeffry mengalami konversi yang stabil dalam artian perubahan yang benar-benar kearah positif tanpa lagi kembali pada masa lalunya yang kelam. Peristiwa konversi yang dialami Jeffry dalam scene ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dalam hal ini adalah keluarga yaitu istrinya yang dengan tega tidak memanjakan Jeffry dengan barang haram ketika kambuh. Melainkan membantu dan memaksa Jeffry untuk bertahan dan tidak lagi mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut. 10. Membantu Istri Mencari Nafkah Pesan dakwah dalam scene ini menggambarkan tentang keharmonisan antara suami dan istri. Sudah selayaknya antara dan suami untuk saling membatu dalam urusan rumah tangga. Dalam scene ini di gambarkan tentang Jeffry yang 59
“Kewajiban Istri Terhadap Suami,”Artikel diakses pada 12 April 2016 pukul 13:00 dari https://keluarga.kawansejati.org/
104
membantu Pipik dalam menyajikan dagangan. Dengan saling membantu seperti itu akan menjadikan rumah tangga lebih harmonis, Dalam scene ini memperlihatkan Jeffry yang sedikit mengalami perubahan yaitu sudah mampu untuk membantu Pipik dalam urusan ekonomi. Padahal sebelumnya Jeffry lebih banyak diam dan berhura-hura serta menghabiskan uang Pipik. Perubahan dalam diri Jeffry ini masuk kategori bertahap seperti dikatakan Spilka ciri-ciri konversi agama bertahap adalah pencarian makna dan tujuan hidup dengan cara yang aktif. Hal ini berkaitan dengan perjuangan dan usaha sadar seseorang untuk mencari jalan keluar bagi berbagai persoalan pribadi kolektif.60 11. Kembali melaksanakan Sholat berjamaah di Masjid dan menjadi Imam Pesan dakwah yang terkandung dalam scene ini hendaknya bagi setiap muslim untuk melaksanakan sholat secara berjamaah karena banyak sekali keutamaan yang akan didapatkan, sebagaimana Rosulullaah bersabda:”seorang yang berjalan ke masjid, maka tiap langkah kakinya akan diberikan satu pahala, dihapuskan satu dosa, dan dinaikkan satu drajat oleh Allah Swt. (HR. Ibnu Majjah: 277, Muslim: 1068 dan 1065)61 Proses konversi agama Jeffry semakin baik ditandai dengan kembalinya Jeffry melaksanakan Shalat secara berjamaah di masjid. Dalam hal ini faktor yang mempengaruhi Jeffry adalah faktor situasi dimana faktor situasi ini jika Jeffry
60
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94-95 61 “Pahala dan Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid,” Artikel diakses pada 12 April 2016 pukul 13:52 dari http://duniaislam.org/03/02/2015/pahala-dan-keutamaan-shalat-berjamaah-dimasjid/
105
beriinteraksi dan berlangsung secara intensif dengan kaum beriman secara terus menerus maka besar kemungkinan konversi akan cepat terjadi.62 12. Mengajak Teman Bertobat Dalam scene ini Jeffry mengajak para sahabatnya untuk ikut bertobat sama sepertinya. Peristiwa yang dilakukan Jeffry termasuk dakwah yang memiliki arti ajakan berasal dari bahasa arab da‟watun yang artinya ajakan. Definisi dakwah menurut Prof. Toha Jahja Omar MA, yaitu mengajak manusia dengan cara bijaksana dengan jalan yang benar sesuai dengan perintah Tuhan, untuk kemashlahatan dan kebahagiaan mereka di dunia dan di akhirat. Dalam scene ini Jeffry mengalami peningkatan dalam proses konversi agamanya karena Jeffry bukan hanya mengajak dirinya sendiri untuk bertobat melainkan juga mengajak teman-temannya juga. Dalam hal ini proses konversi agama yang dialaminya berjenis bertahap karena orang yang mengalami konversi agama secara bertahap akan memperdalam agama dan keyakinan yang dia terima secara terus menerus dan progresif.63 13. Menolak kembali menggunakan narkoba dan mengajak teman untuk bertobat Pesan dakwah yang ada pada scene ini sama dengan scene sebelumnya yaitu dimana Jeffry mencoba untuk mengajak sahabat-sahabatnya untuk ikut bertobat bersamanya. Pada bagian ini jeffry mengajak sahabatnya Yossy untuk 62
Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 97 63 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 94-95
106
menjauhi narkoba dan minuman keras. Apa yang dilakukan Jeffry sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Qur‟an surat Al-Imran ayat 104 yang artinya ”Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma‟ruf dan mencegah yang mungkar; merekalah orangorang yang beruntung.”64 Pada scene ini proses konversi Jeffry sudah cukup stabil dimana dia tidak lagi tergoda untuk menggunakan obat-obatan terlarang ketika ditawari oleh Yossy dan menyatakan bahwa dirinya ingin terbebas dari dosa. Faktor konversi Jeffry yang terjadi dalam scene ini adalah faktor situasi yaitu dikombinasikan dengan kontak yang sedikit dengan kaum yang tidak beriman65 artinya walau Jeffry telah berusaha berubah namun tetap berkumpul dengan sahabat-sahabatnya yang masih belum bertobat dengan sekaligus mengajak mereka untuk bertobat. 14. Sabar ketika Mendapat ujian saat mengajak teman untuk bertobat Dalam scene ini mengandung unsur dakwah jika memiliki suatu masalah sebaiknya lebih banyak intropeksi diri dengan muhasabah. Muhasabah adalah sebuah upaya evaluasi diri terhadap kebaikan dan keburukan dalam semua aspeknya baik hal tersebut adalah bersifat vertikal, hubungan manusia dengan Allah. Maupun secara hubungan manusia dengan sesama manusia yang lainnya dalam kehidupan sosial. Sebagaimana Rosulullah bersabda “orang yang pandai adalah yang menghisab(mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. ......” (HR. Imam Turmudzi)
64
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 93 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 97 65
107
Dahulu Jeffry jika mengalami suatu masalah maka narkoba dan minuman keras adalah tempat pelariannya namun setelah mengalami konversi agama, Jeffry lebih banyak merenung dan bermuhasabah. Perubahan yang terjadi dalam diri Jeffry terlihat dimana jika Jeffry memiliki masalah maka akan pergi kepada temannya untuk sama-sama mengkonsumsi narkoba dan minuman keras namun setelah mengalami konversi Jeffry lebih banyak muhasabah dan merenungi kesalahannya dengan tidak melakukannya lagi. Dalam scene ini unsur yang mempengaruhi Jeffry dalam konversi agama menurut M. T. L Penido adalah unsur dari luar (exogenos origin), yaitu proses perubahan yangberasal dari luar diri. Kekuatan yang datang dari luar ini kemudian menekan pengaruhnya terhadap kesadaran, mungkin berupa tekanan batin, sehingga memerlukan penyelesaian oleh yang bersangkutan.66 15. Penyesalan Jeffry ketika orangtua salah paham kepadanya Pesan dakwah yang disampaikan dalam scene ini adalah bahwa hendaknya sebagai seoarang anak untuk tidak mengecewakan orangtuan apa lagi membuatnya marah. Dalam hadits Rosulullah yang diriwayatkan Al-Baihaqy yang artinya “ Ridha allah pada Ridha orangtua dan murka Allah pada murka orangtua”. (HR. Al-Baihaqy)67 Faktor yang mempengaruhi Jeffry mengalami perubahan dalam scene ini adalah faktor keluarga yakni perubahan dalam diri Jeffry karena adanya konflik dalam keluarga. Kondisi demikian menyebabkan seseorang mengalami tekanan 66
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 199 Alif Juman, 4081. Hadits: Ridho Allah Dalam Keriidhoan Kedua Orangtua. Artikel diakses pada 13 April 2016 pukul 16:25 dari http://www.piss-ktb.com/2015/04/4081-hadits-ridho-Allah-dalamkeridhoa.html?m=0 67
108
batin sehingga sering terjadi konversi agama dalam usahanya untuk meredakan tekanan batin yang menimpa dirinya.68 16. Menjadi Khotib Jum’at Pesan dakwah yang disampaikan dalam scene ini adalah bahwa setiap orang islam hendaknya untuk saling mengingatkan kepada kebaikan dan mengajak untuk lebih baik dalam beragama dan beribadah sebagaimna dijelaskan dalam Al-Qur‟an surat An-Nahl yang artinya: “serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yan baik, sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.69 Proses konversi yang dialami Jeffry jauh berkembang hingga akhirnya Jeffry tidak hanya merubah dirinya sendiri melainkan berusaha untuk mengajak orang lain yang kali ini dengan jumlah yang lebih banyak untuk menjadi lebih baik dalam beragama dan beribadah serta senantiasa mengingat akan kematian. Faktor perubahan Jeffry dalam scene ini dipengaruhi oleh faktor eksternal dimana Jeffry di pengaruhi oleh istrinya untuk menerima tawaran menjadi khotib Jum‟at. Selain itu Jeffry mengalami jenis konversi bertahap ini dengan sangat baik. Orang yang mengalami konversi agama secara bertahap akan memperdalam agama dan keyakinan yang diterima secara terus menerus dan progresif. 70 Dalam
68
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama. (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 157 Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 421 70 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 97 69
109
scene ini secara tidak langsung Jeffry juga memperdalam agamanya dengan materi khutbah yang dibawakannya. 17. Memberikan nafkah pertama kepada Pipik Pesan yang disampaikan dalam scene ini memiliki nilai bahwa seorang suami selayaknya untuk memberikan nafkah yang halal kepada istri dan anaknya sebagaimana dalam Al-Qur‟an disebutkan dalam surat Al-Baqarah: 233 yang artinya:”dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara yang ma‟ruf”71 Proses konversi Jeffry sudah sampai puncaknya bahkan melebihi perubahan yang sebagaimana mestinya, karena Jeffry juga mampu untuk berusaha mengajak orang lain untuk menjadi lebih baik. Faktor yang mempengaruhi Jeffry dalam konversi agama ini adalah faktot eksternal dimana lingkungan dan keluarga mendukung penuh dengan perubahan Jeffry yang menjadi lebih baik hingga akhirnya menjadi seorang ustadz dan penceramah. Selain faktor eksternal juga dipengaruhi oleh faktor pradisposisi yaitu terdiri dari dialami oleh orang-orang ang mempersepsikan diri mereka sebagai pencari Tuhan yang aktif.72 Berdasarkan pesan dakwah diatas ditemukan beberapa pesan dakwah mengenai menghormati orangtua, menjaga penampilan, mengajak kepada kebaikan, tanggung jawab seorang suami, meminta maaf jika memilki kesalahan, larangan banyak tertawa, membaca peristiwa, saling membantu dalam rumah tangga, sholat berjamaah dan bermuhasabah. 71
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 57 Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusia, h. 97 72
110
B. Ringkasan Tahapan Proses Konversi Agama Yang dialami Tokoh Jeffry Dalam menyusun tahapan perubahan yang terjadi pada diri Jeffry dalam film Hijrah Cinta ini merujuk kepada pendapat dari Dr. Zakiah Daradjat yang memiliki 5 tahapan, yaitu: 1. Masa Tenang Yaitu masa dimana masalah agama belum memengaruhi sikapnya. Terjadi semacam sikap apriori terhadap agama. Hingga ia berada dalam keadaan tenang. Hal ini ditunjukkan Jeffry ketika masih bergelimangan dengan dunianya yang kelam. Ketika Jeffry tidak mempedulikan ajaran agamanya. 2. Masa ketaktenangan Tahap ini berlangsung jika masalah agama telah memengaruhi batinnya. Mungkin dikarenakan suatu krisis, musibah ataupun perasaan berdosa yang dialaminya yang menimbulkan semacam kegoncangan dalam kehidupan batinnya, sehingga mengakibatkan terjadi kegoncangan yang berkecemuk dalam bentuk rasa gelisah, panik, putus asa, ragu dan bimbang. Perasaan seperti itu menyebabkan orang menjadi lebih sensitif dan sugestibel. Pada tahap ini terjadi proses pemilihan terhadap ide atau kepercayaan baru untuk mengatasi konflik batinnya.73 Seperti yang dialami Jeffry pada scene 1, 4, 5, 7, 8. Pada scene-scene tersebut menunjukkan sikap Jeffry yang merasa berdosa, gelisah, putus asa,
73
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2008), h. 201
111
bimbang serta kesedihan yang mendalam. Oleh karena itu pada masa ini Jeffry masih labil dalam artian meski terlihat berubah namun masih mencicipi masa lalunya yang kelam. Namun perlahan karena kegoncangan batin itulah akhirnya Jeffry mengalami konversi agama. 3. Masa Konversi Tahap ketiga ini terjadi setelah konflik batin mengalami keredaan, karena kemantapan
batin
telah
terpenuhi,
berupa
kemampuan
menentukan
menentukan keputusan untuk memilih yang dianggap serasi ataupun timbulnya rasa pasrah. Keputusan ini memberikan dalam menyelesaikan pertentangan batin yang terjadi, sehingga terciptalah ketenangan dalam bentuk kesediaan menerima kondisi yang dialami sebagai petunjuk Ilahi. Karena ketenangan batin itu terjadi atas adasar suatu perubahan sikap kepercayaan yang bertentangan dengan sikap kepercayaan sebelumnya, terjadilah proses konversi agama.74 Seperti yang dialami Jeffry dalam scene 9, 10 dan 11 pada scene-scene tersebut Jeffry sedang menlami proses konversi agama setelah dipaksa Pipik untuk tidak mengikuti hawa nafsunya untuk mengkonsumsi narkoba Jeffry perlahan berubah menjadi pribadi yang lebih baik, mulai dari mampu membantu Pipik dalam berdagang, hingga Jeffry kembali melaksanakan Sholat berjamaah di masjid.
74
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, h. 201
112
4. Masa tenang dan tentram Masa tenang dan tentram yang kedua ini berbeda dengan tahap sebelumnya. Jika pada tahap pertama, keadaan itu dialami karena sifat yang acuh tak acuh, ketenangan dan ketentraman pada tahap ini ditimbulkan oleh kepuasaan terhadap keputusan yang sudah diambil. Ia timbul karena telah mampu membawa suasana batin menjadi mantap sebagai pernyataan meerima konsep baru.75 Seperti yang dialami Jeffry pada scene 12 dan 13 yang menunjukkan Jeffry merasa nyaman dan suasana batinnya semakin mantap dengan perubahannya hingga mampu untuk mengajak sahabat-sahabatnya untuk ikut juga hijrah atau berkonversi sama sepertinya. 5. Masa ekspresi konversi Sebagai ungkapan dari sifat menerima terhadap konsep baru dari ajaran agama yang diyakininya tadi, tindak tanduk dan sikap hidupnya diselaraskan dengan ajaran dan peraturan agama yang dipilihnya tersebut. Percerminan ajaran dalam bentuk amal perbuatan yang serasi dan relevan sekaligus merupakan pernyataan konversi agama itu dalam kehidupan.76 Sama seperti apa yang dialami Jeffry pada scene 13, 14, 15, 16 dan 17. Dalam scene-scene tersebut menunjukkan perubahan yang telah terjadi dalam diri Jeffry dengan perbuatannya yang berubah dan jauh lebih baik, misalnya
75 76
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, h. 201 Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, h. 201
113
dalam scene 13 dimana Jeffry tidak lagi ingin mengkonsumsi narkoba menunjukkan pengaplikasian konversi Jeffry yang semakin baik.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah peneliti menganalisis data berupa rangkaian scene dalam film HIjrah Cinta dengan mencari makna denotasi, konotasi dan mitos yang dianggap memiliki pesan dakwah konversi agama, maka peneliti merumuskan beberapa hal yaitu: 1. Makna denotasi Makna denotasi dalam film ini adalah gambaran tentang proses perubahan sikap dan sifat tokoh Jeffry Al-Buchori yang sebelumnya hidup dalam keburukan
dan
kemaksiatan
seperti
meminum
minuman
keras
dan
mengkonsumsi narkoba. Namun kemudian Jeffry berhijrah atau bertobat menjadi lebih baik setelah pertemuannya dengan Pipik Dian Irawati. Dengan kesabaran seorang istri dan keyakinan cintanya kepada Jeffry membuat perubahan besar yang terjadi dalam diri Jeffry hingga akhirnya menjadi seorang ustadz terkenal. 2. Makna konotasi Sementara
gambaran
makna
konotasinya
adalah
menggambarkan
perjuangan seorang Jeffry al-Buchory dalam menemukan jati dirinya yang sempat hilang karena pergaulan bebas. Untuk kembali kepada kebenaran, Jeffry banyak dibantu oleh orang-orang terdekatnya baik keluarga maupun istrinya karena kecintaan tulus dan kesabaran mereka akhirnya Jeffry kembali menemukan hidayah. Setiap scene yang peneliti cantumkan pada bab sebelumnya terdapat banyak sekali ekspresi Jeffry yang menangis dan 114
115
menyesali perbuatannya. Menangis dan menyesal perbuatan merupakan bagian dari proses terjadinya konversi agama. 3. Mitos Mitos yang dapat disimpulkan secara umum dalam kesimpulan ini terdapat banyak sekali mitos ditengah masyarakat diantaranya mengenai menangis, umrah, pakaian muslim, meminta maaf, pesta, memberikan nafkah, teriakan, cium tangan, dakwah, penjara, sungkeman dan khotib jum‟at. 4. Pesan dakwah konversi agama Berdasarkan pesan dakwah diatas ditemukan beberapa pesan dakwah mengenai menghormati orangtua, menjaga penampilan, mengajak kepada kebaikan, tanggung jawab seorang suami, meminta maaf, larangan banyak tertawa, membaca peristiwa, saling membantu dalam rumah tangga, sholat berjamaah dan bermuhasabah. Pesan dakwah yang disampaikan dari film ini secara umum adalah bahwa beberapa manusia ada yang
memiliki masa lalu yang kelam yang
bergelimangan dengan dosa dan maksiat. Namun tidak selamanya keadaan manusia akan seperti itu akan ada masa dimana manusia akan akanmengalami perubahan menjadi lebih baik, tentunya didasari dari faktor internal yaitu berasal dari diri sendiri dan juga faktor eksternal yang dipengaruhi oleh dari luar diri misalnya, keluarga, lingkungan, perubahan status dan lain sebagainya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Ra‟d ayat 11 yang artinya :
116
“sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu ni‟mat yang ada pada suatu kaum (kecuali) bila mereka sendiri merobah keadaanya”.77
B. Saran Terkait dengan penelitian ini peneliti memberikan beberapa saran: 1. Ketika menyaksikan sebuah film janganlah kita menerima adengan pasif apa yang disajikan dalam film tersebut. Akan tetapi berusaha juga untuk aktif dengan mencari makna lain dari setiap adegan yang ditampilkan. Dengan bersikap aktif itu lah pada akhirnya kita akan mengetahui sisi lain atau pesan yang tersirat yang disajikan sebuah film. 2. Film ini secara keseluruhan sudah sangat baik dan setiap pemain dalam memerankan tokohnya sangat luar biasa. Semoga bisa menjadi inspirasi bagi siapapun yang menyaksikannya untuk berubah menjadi lebih baik.
77
Al-Qur‟an dan Terjemahnya (Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989), h. 370
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur‟an dan Terjemahnya . Jakarta: Mahkota Surabaya, 1989. Aljumanatul Ali “Al-Qur‟an dan terjemahnya
Agus, M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Al-Wa‟iy, Taufik. Dakwah Kejalan Allah. Jakarta: Robbani Press, 2010. Al-Qarni, Aidh bin Abdullah.30 renungan seni berdakwa. Bandung: Sinar Baru Al gesindo, 2005. Ali, M. Sayuthi. Metodologi Penelitian Agama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002. Amura, Perfilman Indonesia Dalam era Orde Baru. Jakarta: Lembaga Komunikasi Massa Islam Indonesia. Arief, M. Sarief, Politik Film di Hindia Belanda. Jakarta: Komunitas Bambu 2010. Arifin, Bambang Syamsul . Psikologi Agama. Bandung: Pustaka Setia, 2008. Budiman, Kris, Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2011.
Danesi, Marcel, Pesan, Tanda, dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra, 2010. Gaji dan Faojah, Psikologi Agama Memahami Pengaruh Agama Terhadap Perilaku Manusi. Ciputat: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 Ghazali, M. Bahri. Da‟wah Komunikasi. Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya Jakarta, 1997. Hasanuddin. Hukum Dakwah. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996
117
118
Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006. Jalaluddin, Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005. Jumroni dan Suhaimi. Metode-Metode Penelitian Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006 M. Hardjana, Agus. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius, 2003. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993. Tinarbuko, Sumbo, Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2009. Trianton, Teguh, Film Sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013. Usman, Husaini dan Akbar, Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2011. Wibowo, Indiwan Seto Wahyu, Semiotika Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media, 2013. Yusa Biran, Misbach. Sejarah Film 1900-1950 Bikin Film Di Jawa. Depok: Komunitas Bambu, 1993. Wawancara pribadi dengan Indra Gunawan. Jakarta, 11 Februari 2016 “Valentino Geber Musik Indie.”Artikel diakses pada 12 April 2016 pada pukul 11:50 WIB dari http://m.kapanlagi.com/music/berita/valentine-geber-musikindie.html “Biodata artis Cantik Fikha effendi dan Foto Terbaru.” Artikel diakses pada 14 April 2016 dari https://www.duniaterbaru.com/2015/03/biodata-artis-cantikfikha-effendi-dan.html?m=1
119
“Profil Alfie Alfandy.“ artikel diakses pada 29 Oktober 2015 dari http//www.m.wowkeren.com/seleb/alfie_alfandy/profil.html “Lihat Revalina S. Temat di „Hijrah Cinta‟, Umi Pipik Ingat Masa Muda. ”Artikel diakses
pada
29
Oktober
2015
dari
http://www.wowkeren.com/berita/tampil/00054886.html
“Mantera Sakti Man Jadda Wa Jada.” Artikel diakses pada 7 April 2016 pukul 14:00 dari: http://www.indrakurniawan.net/mantera-sakti-man-jadda-wajada “Banyak Tertawa Mematikan Hati.” Artikel diakses pada 13 April 2016 pukul 15:10 dari http://al-atsariyyah.com/banyak-tertawa-mematikan-hati.html “Kewajiban Istri Terhadap Suami.”Artikel diakses pada 12 April 2016 pukul 13:00 dari https://keluarga.kawansejati.org/ “Pahala dan Keutamaan Shalat Berjamaah di Masjid.” Artikel diakses pada 12 April 2016 pukul 13:52 dari http://duniaislam.org/03/02/2015/pahala-dankeutamaan-shalat-berjamaah-di-masjid/ “Arti Makna Muhasabah dalam Islam.” Artikel diakses pada 13 April 2016 pukul 14:27 dari http://www.newsfarras.com/2014/10/arti-makna-muhasabahdalam-islam.html?m=1 Juman, Alif. 4081. “Hadits: Ridho Allah Dalam Keridhoan Kedua Orangtua. “Artikel diakses pada 13 April 2016 pukul 16:25 dari http://www.piss-ktb.com/2015/04/4081-hadits-ridhoAllah-dalam-keridhoa.html?m=0
Profil selebriti, Kapanlagi.com artikel diakses pada 24 september 2015 pukul 11:18 Sandy, Hijrah Cinta (2014) artikel diakses pada 24 november 2015 pukul 12:15 dari http//googleweblight.com/?lite_url=http:movie.co.id/hijrahcinta/&ei=LsrYWlfM&lc=id-
120
ID&s=1&m=790&ts=1448340767&sig=ALL1Aj68_tMKjyCmpq4KgxrfHXcLEbs f6w
Pusat kajian hadis, hadis keutamaan sholat berjamaah,” artikel diakses pada 1 Maret 2016 dari http://pusatkajianhadis.com/ hadis-keutamaan-sholatberjamaah/
LAMPIRAN WAWANCARA Wawancara dengan
: sutradara Film Hijrah Cinta ( Indra Gunawan)
Waktu
: 11 Februari 2016
Media wawancara via email:
[email protected]
Yth. Indra Gunawan (Sutradara) Di Tempat Assalamu‟alaikum Wr. Wb. Berikut beberapa pertanyaan wawancara yang ingin saya tanyakan, dimohon dengan sangat kesediaan Bang Indra Gunawan untuk menjawab.
1. Pertama saya boleh minta biografi/profil bang Indra? guna saya cantumkan di Bab 3 mengenai profil sutradara. : nama: Indra Gunawan a.k.a Indra Kobutz TTL: jakarta 11-september- 1978 2. Apakah benar film Hijrah Cinta ini merupakan film pertama yang bang Indra sutradarai? Kalau film pertama untuk bioskop iya...tapi sebelumnya saya juga bikin film pendek antara lai “minah tetap dipancung” dan “romy dan yuli dari cikeusik” serta beberap film untuk tv (FTV) 3. Kenapa judul filmnya Hijrah Cinta? Siapa yg menamakan demikian? Karena film ini menggambarkan cintanya umi pipik terhadapuje sehingga Uje berubah/pindah/hijrah dari yang buruk mnjadi yng lebih baik...Sebelumnya film ini awalnya berjudul UJE dan tapi pak
121
122
ram punjabi sebagai eksekutif produser mengusulkan HIJRAH CINTA dn disetujui bersama 4. Apa makna hijrah menurut bang Indra dalam Film Hijrah Cinta ini? Hijrah itu perpindahan atau perubahan dri yang buruk menjadi baik 5. Apa saja kemudahan dan kesulitan dalam pembuatan film ini? Sepertinya gak ada tang mudah....kesulitannya mencari pemain yang akan menjadi tokoh UJE 6. Bagaimana pihak keluarga Alm Ustadz Jeffry Al Buchory bisa memberikan izin atau merestui pembuatan film tentang
Alm. Uje
tersebut? Maaf,Untuk yang ini saya juga kurang faham 7. Apakah kisah atau adegan dalam film ini dibuat murni 100% sesuai dengan kisah nyata ? atau ada penambahan adegan guna dramatisasi? Tentu ada penambahan untuk menguatkan drama dan konfliknya 8. Saya pernah membaca di internet bahwa Bang Indra juga di supervisi oleh Mas Hanung Bramantyo, seberapa besar andil atau peran Mas Hanung tersebut? Andil mas hanung cukup besar..dia yang memberikan tanggung jawab untuk men direct film ini dan memberi masukan2 untuk art dan pengadeganan nya 9. Apa yang membedakan film Hijrah Cinta ini dengan film sejenis lainnya? Dengn film yang mana? 10. Film Hijrah Cinta ini termasuk dalam genre film apa? Dan jenis film apa? Menurut aku ini film drama romance religi
123
11. Kenapa masyarakat harus menonton film ini. Menurut bang Indra? Agar tau sosok UJE sebelum menjadi ustad dan perjuangan dia bersama pipik untuk hidup yang lebih baik 12. Apa yang akan penonton dapatkan setelah menonton film ini? Wuaaah...coba tanya penontonnya hahahahaa 13. Pemain-pemain film tersebut dianggap sukses memerankan setiap tokoh aslinya terutama Alfie Alfandy. bagaimana menurut bang Indra? Iya..alhamdulillah alfi bisa memerankan UJE dengan sangat baik...suatu pencapaian keaktoran tersendiri untuk alfi 14. Menurut bang Indra apa saja pesan dakwah atau pesan agama yang banyak muncul dalam Film ini? 15. terakhir, bagaimana harapan bang Indra terhadap dunia perfilman Indonesia ke depan? Saya berharap film indonesia menjdi tan rumah di indonesia dan semakin banyak lagi film2 berkualitas yang bagus dan yang menceritakan budaya dan adat lokal
kalau ada yg kurang silahkan tlp di 878757755** trims yooo... –indra
Terimakasih banyak saya ucapkan kepada bang Indra Gunawan yang bersedia untuk diwawancarai guna memenuhi data untuk skripsi saya yang berjudul ANALISIS SEMIOTIK PESAN DAKWAH KONVERSI AGAMA DALAM FILM HIJRAH CINTA. semoga ilmu yang bang Indra berikan bisa saya bantu
124
sebarkan dan menjadi bermanfaat bagi banyak orang. sukses terus untuk bang Indra. Jazakumullah khoiron. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb. Hormat Saya
Luqman Firdaus Santosa
125
126
127
128