JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau LANGGENG MURDOPO MSM UNPAR
ABSTRACT Improving the quality of secondary education is one factor that plays an important role in improving the quality of education overall. The decision of students in schools is influenced by factors characteristic of the condition of schools, parents' economic characteristics and the characteristics of the school location. This study aims to determine the extent to which the characteristics of the condition of school factors, the economic characteristics of the parents and the school site characteristics affect students' preferences in choosing a school Madrasah Aliyah in Pulang Pisau. The research method in this study uses descriptive quantitative research methods. Techniques anilisi data used are cross tabulation analysis technique which statistical analysis to determine the level of influence of each variabel to the preference of students in schools in Madrasah Aliyah Pulang Pisau. Then also analyzed descriptions of the interpretation and explanation of these data results answer the questionnaire. Of thechi-square statisticalanalysisandcross tabulationanalysisthat there isa positive relationshipbetweenstudents'preferencesin determiningschoolchoiceinMAN Pulang Pisau rowis the location factor, parental income, ratherthanthepublic schoolsMAN, school fees, school facilitiesthere, andas necessary. There isa positive relationshipbetweenstudents'preferencesin choosinga qualityschoolwithmajors, the service, the school's reputationandinfluenceothers. This is understandablebecause, in common with other public schools, the school also has its limitationsin terms ofquality and service.
Keywords :Preference, perception, motivation, Interest. PENDAHULUAN Problematik mutu pendidikan menengah jelas menjadi perhatian yang serius bagi kita, apalagi di era yang mengalami proses globalisasi dan AFTA yang bersifat internasionalisasi serta universalitas menuntut kita untuk memperbaiki mutu hasil pendidikan (Out put School Quality). Kondisi ini mempengaruhi prosedur, dan orientasi kebijakan-kebijakan dalam dunia pendidikan, diantaranya pola pengelolaan dan orientasi program-program pendidkan serta sarana dan prasarana pendidikan, yang pada akhirnya pendidikan akan menjadi ajang kerjasama (bermitra), sekaligus sebagai arena persaingan bebas. Dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan, baik dilihat dari aspek kuantitatif maupun kualitatif. secara nasional pemerintah telah mengambil berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan seperti ; perubahan dan penyempurnaan kurikulum, penataan undang-undang dan peraturan tentang pendidikan, peningkatan angka partisipasi belajar anak usia sekolah, penambahan alokasi anggaran pendidikan, pengembangan konsep manajemen berbasis sekolah, dan peningkatan pendidikan dan profesionalitas guru. Salah satu lembaga pendidikan di Indonesia adalah Madrasah, yang hingga kini masih mengalami problematika dalam pengembangan dan peningkatan mutu proses pendidikannya, karena dalam hal ini “madrasah hanyalah menjadi pelaksana program yang direncanakan dan diputuskan oleh pusat yaitu Kementerian Agama. Walaupun sekarang sedang gencar-gencarnya
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
8
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
program otonomisasi daerah termasuk dunia pendidikan hal ini menurut Prof. DR, Ahmad Rofiq,MA membuat “otonomi pendidikan tidak banyak berpengaruh terhadap perkembangan Madrasah”(Ibid : 21). Apalagi madrasah dipandang sebagai lembaga pendidikan kelas dua.Bahkan sering dipandang sebelah mata, padahal lembaga ini memiliki potensi yang besar terhadap perkembangan sejarah dan kemajuan di Indonesia. Secara umum berbagai permasalahan yang dihadapi sekolah pada umumnya relatif sama. Adapun secara rinci permasalahan dan kelemahan madrasah adalah (1) Secara struktural pola kebijakan penyelenggaraan madrasah cendrung bersifat sentralistik mulai dari sistem pengelolaan lembaga sampai pada teknis pengelolaan pembelajaran.Sentralistik ini menunjukkan pada kebijakan-kebijakan Kementerian Agama yang mengikat. (2) Secara menejerial, sistem pengangkatan kepala madrasah sebagai pengelola madarasah belum secara professional hanya dasar kedekatan antar interpersonal tanpa melalui proses secara sistematik. (3) Secara finansial, perhatian pemerintah belum optimal terhadap pengembangan madrasah (termasuk Pemerintah Daerah kurang peduli). (4) Secara potensial, pemberdayaan peran serta masyarakat masih terbatas pada dukungan financial (sekarang semakin rendah) dalam bentuk uang komite, sedangkan potensi-potensi lain belum tergarap dengan baik. Misalnya pengembangan kemitraan.Hal ini menunjukan rendahnya partisipatif dan tingkat kepercayaan stakeholders. (5) Secara profesionalisasi edukasi, madrasah masih banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan spesifikasi keilmuannya (mis Match), hal ini sekaligus menggambarkan kurangnya kualitas SDM di Madrasah. (6) Belum dimilikinya organisasi yang mengkhususkan pada perjuangan memperbaiki kondisi madrasah (mungkin saat ini LPM (lembaga pengembangan Madrasah) belum kelihatan trobosannya. (7) Mutu hasil pendidikan yang masih rendah dibandingkan mutu hasil pendidikan sekolah umum, disamping kurang marketable terhadap lapangan pekerjaan atau kebutuhan masyarakat. Di dalam uraian telah disinggung berbagai hal yang dihadapi oleh sekolah madrasah. Namun sesuai dengan uraian yang diinginkan dalam penelitian ini maka masalah akan dibatas pada aspek-aspek pilihan sekolah dengan kajian pada aspek kondisi sekolah, kondisi ekonomi, lokasi sekolah. Berdasarkan dari uraian di atas maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Apakah terdapat hubungan antara keperluan siswa dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 2. Apakah terdapat hubungan antara jurusan yang berkualitas dengan keputusansiswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 3. Apakah terdapat hubungan antara pelayanan yang berkualitas dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 4. Apakah terdapat hubungan antara reputasi yang baik dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 5. Apakah terdapat hubungan antara pendapatan orang tua dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 6. Apakah terdapat hubungan antara biaya sekolah dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 7. Apakah terdapat hubungan antara fasilitas sekolah dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 8. Apakah terdapat hubungan antara pengaruh orang lain dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 9. Apakah terdapat hubungan antara keinginan memilih di MAN dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 10. Apakah terdapat hubungan antara lokasi yang mudah dijangkau dengan keputusan siswa bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
9
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Teori Preferensi, Persepsi, Motivasi dan Minat. a. Preferensi Preferensi bersekolah adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk bersekolah atau tidak bersekolah di suatu sekolah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Preferensi siswa dalam memilih sekolah sangat bervariasi, karena setiap individu mempunyai keinginan berbeda-beda dalam memilih sekolah. Namun secara umum, tingkat prefensi siswa tersebut dapat diperoleh berdasarkan faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan suatu sekolah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi siswa yang bersekolah di Madrasah Aliyah di Pulang Pisau dalam memilih dan menentukan sekolah. Serta mencari faktorfaktor yang dominan mempengaruhi preferensi tersebut.Preferensi mengandung pengertian kecenderungan dalam memilih atau prioritas yang diinginkan. Jadi dalam studi ini ingin mengetahui kecenderungan/prioritas yang diinginkan dari masyarakat dalam hal ini siswa Pulang Pisau terhadap keberadaan Sekolah Madrasah Aliyah disamping keberadaan sekolah menengah lain yang juga berperan sebagai lembaga pendidikan di kawasan tersebut. b. Persepsi Menurut Gibson dalam Walgito (2001:53) persepsi adalah suatu proses pemberian arti atau proses kognitif dari seseorang terhadap lingkungannya, yang dipergunakan untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. Dengan demikian setiap orang akan berbeda cara pandang dan penafsirannya terhadap suatu objek/fenomena tertentu. Jadi persepsi mencakup penafsiran objek/tanda dari sudut pandang individu yang bersangkutan dan persepsi dapat mempengaruhi perilaku dan pembentukan sikap. Lebih lanjut dijelaskan bahwa persepsi sangatdipengaruhi beberapa faktor antra lain: faktor situasi, kebutuhan dan keinginan juga keadaan emosi (Walgito, 2001:54).Pada dasarnya perilaku seseorang atau apa yang dilakukan seseorang selalu bersumber dari persepsinya terhadap sesuatu dalam menilai diri dan lingkungannya. Perilaku bermula dari penginderaan yang ditafsirkan, kemudian muncul perasaan/ emosi yang menimbulkan harapan dan akhirnya menghasilkan tindakan.Seorang pakar dalam bidang marketing menyatakan persepsi sebagai proses seorang individu memilih informasi, mengorganisir, menafsirkan masukanmasukan info untuk menciptakan sebuah gambar yang bermakna tentang dunia (Kotler,1990). Pakar lain dalam bidang psikologi menyatakan persepsi sebagai proses pengorganisasian dan penginterpretasian informasi dari organ-organ indera (Malcom Hardy, 1988). Kunci untuk memahami persepsi terletak pada pengenalan bahwa persepsi merupakan penafsiran unik terhadap situasi dan bukannya suatu pencatatan yang benar terhadap situasi.Dari berbagai konsep tentang persepsi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi merupakan suatu proses perjalanan sejak dikenalnya suatu objek melalui organorgan indera manusia sampai diperolehnya gambaran yang jelas dan dapat dimengerti serta diterimanya keberadaan dari objek tersebut. c. Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Bernard Berendoom dan Gary A Stainer dalam Sedarmayanti (2000:20), mendifinisikan motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan memberi kepuasan atau mengurangi ketidak seimbangan.Sedangkan motivasi diri menurut Hidayat (2001:2) adalah suatu usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan atas perbuatan tersebut. Motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan sia-sia. Kata butuh, ingin, hasrat dan penggerak semua sama dengan motive yang asalnya dari kata motivasi.Menurut Nawawi (2001:351), bahwa kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab atau alasan seseorang untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadikan sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
10
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
d.
Minat Menurut Crow and Crow, minat adalah sesuatu yang berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, dan pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.Menurut Slameto, dalam bukunya yang berjudul belajar dari faktor-faktor yang mempengaruhi, ia mengatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.Menurut The American Heritage Dictionary of the English Language, bahwa minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau memiliki sesuatu.Menurut Gerungan, W,A dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sosial ia menyebutkan bahwa minat merupakan pengerahan perasaan dan menafsirkan untuksesuatu hal (ada unsur seleksi).Pendapat Holland: Menurutnya minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Minat tidak timbul sendirian, ada unsur kebutuhan misalnya, minat belajar.Terdapat beberapa minat dalam masyarakat, tetapi ada minat-minat yang bersifat umum seperti minat rekreasi, minat sosial, minat pribadi, minat terhadap pendidikan, minat terhadap pekerjaan, minat terhadap agama dan minat terhadap hal simbolik.Minat terhadap pendidikan contohnya adalah minat remaja pada pekerjaan sangat mempengaruhi besarnya minat mereka terhadap pendidikan.Bagi mereka pendidikan tinggi di anggap sebagai batu loncatan untuk memperoleh pekerjaan.
METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif mengingat tidak dilakukan pengontrolan terhadap perlakuan (Arikunto, 1997:309) dengan menerapkan pendekatan kuantitatif dan kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan persepsi atau tanggapan siswa terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah.Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu suatu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Effendi danSingarimbun, 1984:4). Selanjutnya menurut Nawawi (1996:73) berpendapat bahwa pengertian deskripsi tidak hanya sekedar menemukan data atau fakta, namun juga melakukan analisis serta menyajikan data dan faktor yang sudah terolah beserta penafsirannya. Penelitian ini dilakukan di Kota Pulang Pisau pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pulang Pisau.Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswa kelas X pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pulang Pisau.. Alasan dipilihnya sekolah tersebut sebagai unit analisis adalah karena MANPulang Pisau tersebut dianggap dapat mewakili sekolah yang lainnya karena memiliki jumlah peserta didik yang banyak, tersebut merupakan sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) pertama di kota Pulang Pisau. Selain itu penulis memiliki kemudahan akses untuk memperoleh data yang diperlukan pada penelitian. Populasi yang pakai dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi yang mempergunakan jasa pendidikan pada sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pulang Pisau.Teknik pengambilan sampel merupakan teknik pengambilan sampel dari suatu populasi. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Non-Probabilty Sampling, yang artinya seluruh elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan subjek sampel (Sekaran, 2003). Setelah kriteria terpenuhi, peneliti mengambil sampel non-probability dengan metode Convenience Sampling artinya peneliti dengan bebas memilih responden yang memenuhi syarat.Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini nantinya adalah minimal adalah sebanyak 43 responden.Jumlah sampel yang besar cenderung memberi penduga yang lebih mendekati nilai sesungguhnya(true value) (Masri S dan Sofian E, 1986, 107). Untuk melihat preferensi (pilihan atau kecenderungan) siswa dalam memilih sekolah Madrasah Aliyah, dikaji dengan melihat hubungan antar variabel. Sesuai dengan analisis ChiSquare, maka variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih Sekolah Madrasah Aliyah yang terdiri dari faktorfaktor/variabel yaitu: Sesuai Keperluan, Jurusan yang berkualitas, Pelayanan, Reputasi sekolah,
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
11
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Penghasilan Orang Tua, Biaya Sekolah, Fasilitas, Pengaruh Orang Lain, Lebih Memilih MAN dibanding sekolah umum, dan Lokasi. Sedangkan untuk variabel terikat (dependent Variabel) dalam penelitian ini adalah keputusan siswa dalam memilih Sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Pulang Pisau (Y). Agar tidak terjadi kekaburan dalam pengumpulan dan pengolahan data, maka variabel yang akan diteliti perlu dibatasi dengan jelas dan variabel-variabel tersebut adalah (1) Karakteristik Kondisi Sekolah (X1), adalah keadaan atau jasa yang ditawarkan memberi manfaat bagi siswa dengan ditandai pertanyaan dengan indikator-indikator, (a) Fasilitas sekolah, (b) Prestasi sekolah, (c) Keleluasaan memilih jurusan, (d) Masa depan yang lebih menjanjikan. (2) Karakteristik Ekonomi (X2) adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan hidup baik kebutuhan primer, sekunder, maupun tersier. (a) Biayasekolah, (b) Kondisi ekonomi orang tuasiswa, (c) Biaya transportasi. (3) Karakteristik Lokasi Sekolah (X3) adalah letak geografis yang menunjukan tempat atau lokasi yang diukur dengan jarak. (a) Lokasi sekolah yang strategis, (b) Jarak sekolah dengan tempat tinggal, (c) Kemudahan jangkauan oleh transportasi umum. (4) Keputusan Siswa memilih sekolah (Y), adalah tindakan dan upaya siswa secara langsung untuk memilih sekolah di Madrasah Aliyah Negeri Pulang Pisau. Untuk mengukur karakteristik kondisi sekolah, karekteristik kondisi ekonomi orang tua siswa, dan karakteristik lokasi sekolah serta keputusan siswa dalam memilih sekolah Madrasah Aliyah maka digunakan instrumen berupa kuesioner yang disebar kepada para responden dalam bentuk daftar pertanyaan baik yang sifatnya tertutup maupun yang meminta tanggapan yang dibuat dalam bentuk kategori dan di beri label. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden yang akan dijadikan sampel penelitian, maka terlebih dahulu harus diuji validitas dan realibilitasnya. Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap 30 (tiga puluh) orang yang tidak dijadikan responden dalam penelitian.Uji validitas dan reabilitas dilakukan dengan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0. 1. Uji Validitas Dalam penelitian ini kita gunakan uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya atau valid tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu data yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.Di bidang ilmu sosial, alat ukur tersebut dapat berupa angket (kuesioner) maupun seperangkat alat tes.Pengujian validitas dalam penelitian ini dengan mengambil 30 responden yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Menurut Sugiono (2006), bahwa “jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah valid”. Nilai signifikansi pengujian (Sig.) masing-masing variabel penelitian jauh lebih kecil dari 5%, sehingga H0 pengujian ditolak. Hal ini berarti masing-masing butir indikator adalah valid. Nilai rhitung dari setiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation. 2. Uji Reliabilitas Menurut Aritonang (2007) menyatakan bahwa: uji reliabilitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui konsistensi data yang diperoleh dari para respoden. Artinya apakah responden telah menjawab pertanyaan secara konsisten atau tidak, sehingga reliabilitas menunjukkan seberapa besar pengukur dapat memberikan hasil yang relative tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama, sehingga hasilnya dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan menggunakan koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha).Sedangkan menurut Ghazali (2006) menyatakan bahwa: suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0.60. Berdasarkan hasil uji
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
12
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
reliabilitas kuesioner setelah diuji dengan SPSS versi 15.0 menghasilkan nilai Cronbach Alpha 0,917 > 0.60.Dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan adalah reliabel.Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi hasil sebuah jawaban tentang tanggapan responden. Hasil uji Realibilitas dapat dilihat dari nilai cronbach alpa realibilitas yang baik adalah yang makin mendekati 1. Menurut Sekaran (1992), bahwa “realibilitas yang kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan realibilitas dengan cronbach alpa 0,8 atau diatasnya adalah baik”. Metode penelitian yang dinilai tepat digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah tabulasi silang yang merupakan teknik analisis Metode tabulasi silang merupakan metode untuk menganalisa keterkaitan beberapa faktor yang disusun menjadi kolom dan baris dan statistik chi-square untuk menguji apakah ada hubungan di antara dua variabel tertentu. 1. Analisis Tabulasi Silang Metode tabulasi silang merupakan metode untuk menganalisa keterkaitan beberapa faktor yang disusun menjadi kolom dan baris. Adapun data tersebut merupakan data kualitatif, khususnya yang berskala nominal dan ordinal (Santoso, 2000). Menurut Singarimbun (1995: 170), dalam teknik analisis tabulasi silang, jumlah sampel minimal yang harus diperoleh agar data bersifat reliabel adalah sebanyak 20 sampel. 2. Analisis Chi-Square Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak (software) SPSS versi 16 maka dapat dilihat hubungan antar faktor. Untuk menguji ada tidaknya hubungan/keterkaitan faktor-faktor yang dinyatakan dalam baris dan kolom, indikator statistik yang dilihat adalah nilai Chi-Square. Nilai Chi-Square dapat dilihat pada tabel output SPSS. Ketentuan yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan antarfaktor dalam uji Chi-Square ini adalah: a. Apabila probabilitas dalam Tabel Chi-Square Tests, kolom Asymp. Sig >0,05 maka tidak terdapat hubungan antara faktor-faktor. b. Apabila probabilitas dalam Tabel Chi-Square Tests, kolom Asymp. Sig <0,05 maka terdapat hubungan antara faktor-faktor.Nilai Chi-Square tabel dapat dilihat pada tabel Chi-Square dengan derajat kesalahan (α) tertentu misalnya 10% (0,1). Lebih lanjut, untuk menguji besaran keterkaitan antara faktor-faktor yang memiliki keterkaitan tersebut, digunakan nilai Contingency Coefficient pada Tabel Symmetric Measures dengan ketentuan sebagai berikut: c. Hubungan antara faktor dalam baris dan kolom tersebut kuat, apabila koefisien yang ditunjukkan dalam Tabel Symmetric Measures, kolom Value >0,5. d. Hubungan antara faktor dalam baris dan kolom tersebut lemah, apabila koefisien yang ditunjukkan dalam Tabel Symmetric Measures, kolom Value <0,5. Untuk mempermudah dalam melakukan analisis, maka data hasil kuesioner diklasifikasikan menurut faktor dan faktor-faktor yang ada. Data tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel untuk dapat diisi mengenai jumlah sampel yang mendukung keterkaitan faktor tersebut sebagai faktor penentu dalam pemilihan sekolah mereka. Sampel dipisahkan tiap sekolah, sehingga mempermudah dalam memahami perbedaan karakter dari masing-masing sampel yang diambil.Setelah data disajikan dalam bentuk tabel maka akan diberikan penggambaran dan penjelasan secara rinci untuk mendukung hasil analisis pada tabel sehingga dapat dengan mudah dipahami dan dapat diambil suatu keputusan atau kesimpulan dari analisis tersebut.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
13
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
HASIL PENELITIAN Analisis Karakteristik Sekolah, Karakteristik Ekonomi dan Karakteristik Lokasi Sekolah Sebagai Dasar Pemilihan MAN Pulang Pisau. Analisis ini dilakukan dengan mendeskripsikan data hasil kuesioner mengenai karakteristik lokasi, karakteristik ekonomi dan karakteristik sekolah sebagai dasar keinginan siswa dalam memilih MAN yang dilakukan kepada siswa MAN di Pulang Pisau. Deskripsi tersebut mencakup tiga faktor utama yaitu faktor lokasi (letak strategis, dekat tempat tinggal dan kemudahan tranportasi), faktor ekonomi (kondisi ekonomi keluarga, biaya sekolah dan biaya transport) dan faktor sekolah (fasilitas, prestasi sekolah, keberagaman pilihan jurusan dan masa depan). 1. Analisis Karakteristik Sekolah Sebagai Dasar Pemilihan MAN Dalam analisis karakteristik sekolah akan dibahas mengenai faktor sekolah dengan sub faktor fasilitas sekolah, ruang kelas, peralatan praktik, prestasi sekolah, kegiatan ekstra kurikuler, Lingkungan MAN Pulang Pisau aman dan nyaman, Lingkungan sekitar MAN Pulang Pisau ini sangat mendukung untuk belajar, reputasi yang baik di mata masyarakat, memiliki staf pengajar yang profesional, lebih leluasa dalam memilih jurusan dalam melanjutkan pendidikan, dan keleluasaan memilih jurusan dan masa depan yang lebih menjanjikan. Sementara itu, skor relatif rendah yaitu pada kenyamanan dan rasa aman dan suasana belajar serta keadaan ruang kelas di persepsikan berturut-turut 154, 160, dan 168. Ini menunjukan bahwa kondisi lingkungan dan kualitas ruang kelas belum maksimal dirasakan oleh siswa MAN. Keadaan seperti ini memang pada umumnya dijumpai pada hampir sekolah lainnya.Memang hampir dikatakan tidak ruang kelas yang memiliki AC. 2.Analisis Karakteristik Ekonomi Sebagai Dasar Pemilihan MAN Dalam analisis karakteristik ekonomi akan dibahas mengenai faktor ekonomi dengan sub faktor penilaian biaya sekolah yang murah, kondisi ekonomi keluarga dan biaya transport yang murah. Dari tabel 5.9 menunjukkan bahwa untuk pertanyaan terhadap biaya pendidikan di MAN Pulang Pisau menyatakan bahwa 13 orang responden memilih ‘setuju’ biaya pendidikan di MAN murah dan 9 responden menyatakan bahwa biaya pendidikan di MAN Pulang Pisau dianggap ‘grastis’. 3. Analisis Karakteristik Lokasi Sebagai Dasar Pemilihan MAN Dalam analisis karakteristik lokasi akan dibahas mengenai faktor lokasi sekolah dengan sub faktor penilaian lokasi sekolah yang strategis, jarak sekolah dengan tempat tinggal dan kemudahan lokasi sekolah untuk dijangkau dengan tranportasi umum.Berdasarkan kelompok sekolahnya, karakteristik faktor lokasi sekolah mempunyai tiga sub faktor yang mempengaruhi pemilihan sekolah yaitu sub faktor letak yang strategis, dekat dengan tempat tinggal dan kemudahan dijangkau dengan tranportasi umum. Dari keria sub faktor tersebut diatas, kemudahan sekolah dijangkau dengan tranportasi umum mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap siswa dalam memilih sekolah yaitu sebesar 48,44%. Ini dikarenakan para siswa mempunyai pertimbangan bahwa dengan bersekolah di sekolah yang mudah dijangkau maka akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi baik waktu maupun biaya serta mempermudah dan memperlancar proses belajar mengajar.Kemudian diikuti dengan sub faktor lokasi yang strategis yang mempunyai pengaruh sebesar 31,82% terhadap siswa dalam memilih sekolah. Sub faktor yang mempunyai pengaruh paling kecil adalah sub faktor lokasi dekat dengan tempat tinggal yang mempunyai pengaruh sebesar 19,74%.Dari analisis diatas maka dapat diketahui bahwa kemudahan sekolah dijangkau dengan tranportasi umum dan jarak yang dekat dengan tempat tinggal merupakan faktor-faktor yang berpengaruh pada siswa dalam memilih sekolah di MAN Pulang Pisau. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat pada umumnya dan siswa pada khususnya mempunyai pertimbangan
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
14
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
mengenai kemudahan aksisbilitas ke sekolah berpengaruh pada pemilihan sekolah di MAN sebab akan mempermudah dan memperlancar proses belajar mengajar. 4.Analisis Preferensi Pemilihan Sekolah MAN Analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis Chi-Square dan Crosstab atau tabulasi silang. Data yang digunakan sebagai input dari analisis ini adalah data jawaban kuesioner yang mencakup pertanyaan mengenai alasan masyarakat dalam memilih Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Pulang Pisau berdasarkan kondisi ekonomi keluarga.Dalam analisis ini data akan dikelompokkan berdasarkan faktor pemilihan MAN di Pulang Pisau yang meliputi lokasi sekolah, kondisi ekonomi dan kondisi sekolah berdasarkan penghasilan orang tua. 2. Keputusan Chi-Square Test 1. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena ‘sesuai dengan keperluan siswa” a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena ‘ sesuai dengan keperluan siswa akan sekolah madrasah’ menunjukkan bahwa terdapat hubungan. Terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 8.286> 5.99 pada df. 2 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.02< 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho ditolak yang berarti ada hubungan positif antara Sesuai Keperluan siswa dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. 2. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena jurusan yang ada berkualitas a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena ‘jurusan di madrasah yang ada berkualitas menunjukkan bahwa tidak ada hubungan. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test
0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan positif antara jurusan yang berkualitas dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. 3. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena ‘pelayanan yang berkualitas’ a. Dari analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena ‘pelayanan yang berkualitas menunjukkan bahwa hubungan kurang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan positif antara Pelayanan Berkualitas dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. 4. Keputusan memilih MAN Pulang Pisau karena reputasi yang baik di mata masyarakat a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena memiliki ‘reputasi yang baik di mata masyarakat’ menunjukkan bahwa hubunganjuga kurang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho diterima yang berarti hubungan positif kurang kuat antara Reputasi Baik dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. 5. Faktor pendapatan orang orang tua mempengaruhi dalam mengambil keputusan memilih MAN Pulang Pisau
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
15
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
a.
6.
7.
8.
Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’Faktor pendapatan orang orang tua menunjukkan bahwa adahubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 16.456 >12.59 pada df. (derajat bebas) 6 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.04< 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho ditolak yang berarti ada hubungan antara Pendapatan Orang Tua dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. c. Berdasarkan analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan penghasilan orang tua. Hal ini mempunyai arti bahwa seorang siswa dalam memilih sekolah dipengaruhi tingkat penghasilan orang tua mereka. Pilihan siswa untuk sekolah di MAN yang dipengaruhi oleh penghasilan orang tua sangatlah wajar mengingat kondisi ekonomi menjadi suatu pertimbangan bagi siswa untuk lebih memilih sekolah yang mempersiapkan mereka untuk masuk kedalam dunia kerja dengan adanya bekal keterampilan dan keahlian sehingga mereka mengharapkan dapat segera membantu orang tua dalam segi perekonomian keluarga. Faktor biaya sekolah mempengaruhi sikap dalam mengambil keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’Faktor biaya sekolah mempengaruhi sikap anda’, menunjukkan bahwa adahubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 15.810>12.59 pada df. (derajat bebas) 6 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.024 < 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho diterima yang berarti hubungan positif yang kuat antara Biaya Sekolah dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. Faktor fasilitas sekolah mempengaruhi sikap dalam keputusan memilih MAN Pulang Pisau a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’Faktor fasilitas sekolah mempengaruhi sikap siswa’, menunjukkan bahwa adahubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 14.103 >12.59 pada df. (derajat bebas) 6 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.035< 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho ditolak yang berarti ada hubungan positif antara Fasilitas Sekolah dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. Pengaruh orang lain mempengaruhi sikap dalam keputusan memilih Sekolah MAN Pulang Pisau a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’Faktor fasilitas sekolah mempengaruhi sikap siswa’, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test 0.005 sehingga dapat diambil keputusan Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan positif yang kuat antara Pengaruh Orang Lain dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
16
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
9.
10.
3.
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Faktor lebih memilih ber Sekolah di MAN Pulang Pisau dibandingkan dengan sekolah menengah umum lainnya a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’Faktor fasilitas sekolah mempengaruhi sikap anda’, menunjukkan bahwa adahubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 16.188>12.59 pada df. (derajat bebas) 6 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.003 < 0.005 sehingga dapat diambil keputusan Ho ditolak yang berarti hubungan positifantara memilih MAN dari pada sekolah umum dengan Preferensi Pemilihan Sekolah. Faktor lebih memilih ber Sekolah di MAN Pulang Pisau karena lokasinya yang mudah dijangkau. a. Berdasarkan analisis antara keputusan memilih sekolah di MAN karena’lokasi yang dekat dan strategis, menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat. Hal ini terlihat dari nilai Chi-Square Test>Chi-Square Tabel yaitu 17.280>12.59 pada df. (derajat bebas) 6 dengan alpha (tingkat signifikansi 5%). b. Nilai probabilitas perhitungan dari dua faktor diatas menunjukkan (asymp. sig) 0.03< 0.05 sehingga dapat diambil keputusan Ho ditolak yang berarti hubungan positif yang kuat antara lokasi yang mudah dijangkau Sekolah dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah.
Interpretasi Penelitian 1. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena ‘sesuai dengan keperluan siswa” Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas diketahui bahwaterdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan keperluan siswa. Pada umumnya siswa yang bersekolah di madrasah adalah keinginan untuk mendapatkan pengetahuan agama serta pengetahuan umum. Ini yang membedakan dengan kurikulum sekolah umum. Meskipun pelajaran tentang agama diberikan namun tidak selengkap di madrasah. Pelajaran tentang berdakwah, misalnya, akan diperoleh kalau siswa sekolah di madrasah. Begitu pula kemampuan khutbah, juga diberikan dalam kurikulum di MAN. Faktor inilah yang membuat pilihan terhadap MAN salah satunya adalah memenuhi keperluan akan bidang-bidang tersebut. Kurikulum madrasah aliyah sama dengan kurikulum sekolah menengah atas, hanya saja pada pada MAN terdapat porsi lebih banyak muatan pendidikan agama Islam, yaitu Fiqih, akidah, akhlak, Al Quran, Hadits, Bahasa Arab dan Sejarah Kebudayaan Islam). 2. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena jurusan yang ada berkualitas Hubungan antara keputusan memillih MAN berkaitan dengan jurusan yang berkualitas menyatakan hubungan yang lemah atau tidak ada hubungan. Artinya bahwa jurusan yang ada bukan salah satu penentu dalam memilih MAN. Diketahui bahwa jurusan di MAN adalah sama dengan jurusan di SMA yaitu IPA, IPS, dan Bahasa. Pandangan masyarakat pada umumnya lebih mengakui bahwa jurusan di SMA lebih menjajikan untuk mempersiapkan diri bila memasuki universitas. Sementara jurusan yang sama di MAN dianggap belum memadai meskipun banyak MAN terutama MAN model memiliki kualitas jurusan yang baik. Dalam kasus MAN di Pulang Pisau dari data sampel yang ada kualitas jurusan tidak mempengaruhi pilihan terhadap MAN. 3. Keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau karena ‘pelayanan yang berkualitas’ Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan pelayanan yang berkualitas.Hal ini bisa dipahami karena sebagaimana umumnya
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
17
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
4.
5.
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
sekolah negeri lainnya, madrasah juga memiliki keterbatasan dalam kualitas pelayanan.Sejak tanggal 1 Januari 2001, otonomi daerah resmi diberlakukan di tanah air kita. Melalui UU. 22 Tahun 1999, tentang otonomi daerah yaitu kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan peraturan undangundang. Lebih tegas lagi pada pasal 7 ayat 1 tentang kewenangan pemerintah pusat dan daerah, seluruh bidang (kecuali politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan moneter dan fiscal, serta agama ) diserahkan kepada daerah (Kabupaten/kota). Sedangkan pada pasal 11 ayat 2 menyatakan bahwa pendidikan dan kebudayaan merupakan salah satu kewenangan yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah.Kebijakan ini berimplikasi terhadap lembaga pendidikan keagamaan khususnya madrasah yang selama ini bernaung pada Kementerian agama di mana masih ada keterbasan anggaran untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Keputusan memilih MAN Pulang Pisau karena reputasi yang baik di mata masyarakat Hubungan positif yang diharapkan antara Reputasi Baik dengan dengan Preferensi Pemilihan Sekolah tidak terjadi. Sekalipun minat masyarakat terhadap madrasah dapat dilihat secara kuantitatif jumlah madrasah kelihatannya meningkat; berbagai madrasah baru muncul di mana-mana, tidak hanya di Jawa, tetapi juga di Sumatera, juga di Kalimantan. Dan yang menarik lagi dari perkembangan kuantitatif ini adalah gejala pertumbuhan madrasah-madrasah favorit karena keunggulannya.Kemunculan madrasah-madrasah unggulan dan favorit bisa jadi merupakan indikasi lebih lanjut tentang kerinduan orang tua-orang tua Muslim untuk mendapatkan pendidikan Islami yang baik, dan sekaligus unggul pula ilmu-ilmu umum. Sehingga pendidikan madrasah juga kompetitif bagi anak-anak mereka” (Azra, 2002 : 89 - 90). Disinilah letak kelebihan madrasah sekarang ini, anak-anak mendapatkan pendidikan umum, tetapi juga mendapat kelebihan dalam pendidikan Islam. Dalam kaitannya dengan MAN Pulang Pisau, angka chi-square sebenarnya tidak terpaut jauh dengan tabel yang seharusnya ada hubungan yang signifikan. Pendapatan orang tua mempengaruhi dalam mengambil keputusan memilih MANPulang Pisau. Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan penghasilan orang tua.Hal ini mempunyai arti bahwa seorang siswa dalam memilih sekolah dipengaruhi tingkat penghasilan orang tua mereka.Pilihan siswa untuk sekolah di MAN yang dipengaruhi oleh penghasilan orang tua sangatlah wajar mengingat kondisi ekonomi menjadi suatu pertimbangan bagi siswa untuk lebih memilih sekolah yang mempersiapkan mereka untuk masuk ke dalam dunia kerja dengan adanya bekal keterampilan dan keahlian sehingga mereka mengharapkan dapat segera membantu orang tua dalam segi perekonomian keluarga.Kuatnya hubungan antara penghasilan orang tua dengan pilihan di MAN juga sejalan studi dari Maryati (2009) tentang faktorfaktor yang mempengaruhi Preferensi masyarakat dalam memilih Sekolah menengah kejuruan negeri (MAN) di kota Semarang terdapat hubungan yang positif antara pemilihan sekolah dengan penghasilan orang tua berdasarkan kelompok sekolah. Pilihan siswa untuk sekolah di MAN yang dipengaruhi oleh masa depan yang lebih baik serta penghasilan orang tua sangatlah wajar mengingat masa depan yang lebih baik merupakan suatu harapan jangka panjang yang menjadi suatu pertimbangan bagi siswa untuk lebih memilih sekolah yang mempersiapkan mereka untuk masuk ke dalam dunia kerja dengan adanya bekal keterampilan dan keahlian dapat segera membantu orang tua dalam meningkatkan kondisi perekonomian keluarga.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
18
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
6.
7.
8.
9.
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Faktor biaya sekolah mempengaruhi sikap dalam mengambil keputusan memilih Sekolah di MAN Pulang Pisau Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan biaya sekolah.Hal ini mempunyai arti bahwa seorang siswa dalam memilih sekolah dipengaruhi seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan.Mengingat sebagian besar penduduk relatif mengharapkan biaya pendidikan yang terjangkau oleh kemampuan ekonomi mereka.Ada ungkapan kalau ingin sekolah murah maka masuk saja ke madrasah.Ungkapan tidak salah sebenarnya.Madrasah yang ada di negeri ini pada umumnya lahir dari strata masyarakat yang kurang mampu sehingga identik dengan biaya murah tadi.Ini menyebabkan suatu keinginan untuk menegerikan madrasah-madrasah itu. Hal tersebut dapat dimaklumi, karena mempunyai segi-segi positif antara lain adanya kucuran dana pemerintah antara lain melalui INPRES SD, INPRES Wajib Belajar. Faktor fasilitas sekolah mempengaruhi sikap dalam keputusan memilih MAN Pulang Pisau Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang di atas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan fasilitas sekolah.Hal ini mempunyai arti bahwa seorang siswa dalam memilih sekolah dipengaruhi oleh fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut.Semakin lengkap fasilitas sekolah berarti semakin baik kualitas penyelenggaraan belajar mengajar di sekolah tersebut dan terpenuhinya juga kebutuhan bagi siswa untuk memenuhi kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler.Namun, kalau diperhatikan fasilitas yang ada di MAN Pulang Pisau sebenarnya masih belum memadai. Sejumlah fasilitas seperti Laboratorium IPA, Labolatorium Bahasa, Work Shop, Aula/Serbaguna, BP/BK, UKS, OSIS dan sarana lainnya masih belum dimiliki oleh MAN Pulang Pisau. Pengaruh orang lain mempengaruhi sikap dalam keputusan memilih Sekolah MAN Pulang Pisau Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwaterdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan pengaruh orang lain. Hal ini mempunyai arti bahwa orang lain tidak besar pengaruhnya untuk mendorong masuk sekolah madrasah. Orang lain dimaksud ini adalah bukan orang tua atau keluarga terdekat. Mereka yang sekolah di MAN pada umumnya juga bersekolah di madrasah ibtidaiyah (SMP sederajat). Sehingga orang lain tidak besar efek untuk mempengaruhi pilihan sekolah atau beralih dari sekolah madrasah. Lebih memilih ber Sekolah di MAN Pulang Pisau dibandingkan dengan sekolah menengah umum lainnyaDari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah. Hal ini mempunyai arti bahwa seorang siswa dalam memilih sekolah Madrasah dipengaruhi oleh keinginan untuk memilih sekolah tersebut karena menajdi salah satu model lembaga pendidikan Islam, jika dilihat secara normatif pada dasarnya bersumber dari ajaran agama yang universal. Berdasarkan komitmen ini jelas pendidikan Islam akan mampu bertahan dalam perubahan yang terjadi dari masa ke masa. Prinsip universal menunjukan kesanggupannya untuk di satu sisi mempertahankan semangat keislamannya dan di sisi lain menyesuaikan aspek teknisnya dengan perkembangan zaman.
10. Lebih memilih ber Sekolah di MAN Pulang Pisau karena lokasinya yang mudah dijangkau.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
19
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Dari analisis statistik dan analisis tabulasi silang diatas dapat diketahui bahwaterdapat hubungan yang positif antara preferensi masyarakat dalam memilih sekolah dengan pengaruh orang lain. Hal ini mempunyai arti bahwa orang lain tidak besar pengaruhnya untuk mendorong masuk sekolah madrasah. Orang lain dimaksud ini adalah bukan orang tua atau keluarga terdekat. Mereka yang sekolah di MAN pada umumnya juga bersekolah di madrasah ibtidaiyah (SMP sederajat). Sehingga orang lain tidak besar efek untuk mempengaruhi pilihan sekolah atau beralih dari sekolah madrasah.
IMPLIKASI PENELITIAN Pada bagian ini peneliti menyajikan gambar lengkap mengenai implikasi teoretikal dari penelitian ini.Bagian ini bertujuan untuk meyakinkan penguji pada mengenai kontribusi terhadap ilmu pengetahuan dalam teori-teori yang digunakan untuk memecahkan masalah penelitian, tetapi juga implikasinya bagi teori-teori yang relevan dengan bidang kajian utama yang disajikan dalam model teoretis.Preferensi bersekolah adalah keinginan atau kecenderungan seseorang untuk bersekolah atau tidak bersekolah di suatu sekolah yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu.Preferensi mengandung pengertian kecenderungan dalam memilih atau prioritas yang diinginkan. Jadi dalam studi ini ingin mengetahui kecenderungan/prioritas yang diinginkan dari masyarakat dalam hal ini siswa Pulang Pisau terhadap keberadaan Sekolah Madrasah Aliyah disamping keberadaan sekolah menengah lain yang juga berperan sebagai lembaga pendidikan di kawasan tersebut. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa preferensi siswa dalam memilih MAN Pulang Pisau didasarkan pada faktor-faktor seperti ‘sesuai keperluan siswa akan kurikulum sekolah umum sekaligus kurikulum agama’ merupakan alasan yang kuat mendukung kepada teori motivasi diri. Sebagaimana dinyatakan Hidayat (2001:2), motivasi diri adalah suatu usaha yang dapat menyebabkan seseorang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki atau mendapat kepuasan atas perbuatan tersebut. Motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan, dan itu jarang muncul dengan sia-sia. Kata butuh, ingin, hasrat dan penggerak semua sama dengan motive yang asalnya dari kata motivasi.Demikian pula terdapat hubungan memilih sekolah MAN dengan ‘penghasilan orang tua” serta dengan pertimbangan ‘biaya sekolah” mendukung teori bahwa kondisi ekonomi menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk memilih tempat pendidikan.Diketahui bahwa, faktor pendapatan masyarakat seringkali berpengaruh dalam penentuan suatu kebutuhan untuk hidup, termasuk dalam bidang pendidikan.Tingkat pendidikan masyarakat sangat tergantung dengan kondisi ekonomi atau tingkat pendapatan masyarakat itu sendiri.Semakin tinggi tingkat pendapatan suatu masyarakat maka biasanya semakin tinggi pula tingkat pendidikannya.Seringkali yang menjadi permasalahan adalah ketika tingkat pendapatan masyarakat rendah atau sering dikenal dengan istilah miskin. Pada bagian ini peneliti menyajian bergagai implikasi kebijakan yang dapat dihubungkan dengan temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian ini.Implikasi manajerial memberikan kontribusi praksis bagi manajemen. Keberhasilan madrasah dalam menyiapkan peserta didik dalam menghadapai tantangan masa depan yang lebih kompleks akan menghasilkan lulusan yang yang memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin umat, pemimpin bangsa yang ikut menentukan arah perkembangan bangsa ini. Dalam kaitannya dengan era globalisasi dan perdagangan bebas yang penuh dengan persaingan, madrasah juga harus mempersiapkan peserta didiknya untuk siap bersaing apa saja yang mereka masuki. Hal ini dimaksudkan agar lulusan madrasah tidak terpinggirkan oleh lulusan sekolah umum dalam perebutan tempat dan peran dalam gerakan pembangunan bangsa.Terbukanya peluang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi umum harus dimanfaatkan oleh madrasah sebaik mungkin dan harus meningkatkan kualitas pelajaran ilmu eksakta seperti matematika, fisika, dan
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
20
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
biologi.Madrasah harus mendorong peserta didiknya untuk mau bekerja di bidang ekonomi, teknik, dan ilmu eksakta murni agar bidang tersebut tidak hanya dikuasai oleh lulusan non madrasah yang belum tentu memiliki mental keagamaan yang kuat. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa fasilitas sekolah MAN menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah. Sebab peningkatan sarana-prasarana seperti Sejumlah fasilitas seperti Laboratorium IPA, Labolatorium Bahasa, Work Shop, Aula/Serbaguna, BP/BK, UKS, OSIS dan sarana lainnya masih belum dimiliki oleh MAN Pulang Pisauharus terus diupayakan pembangunannya. Madrasah harus mempersiapkan peserta didiknya dapat melanjutkan studi dan bekerja di luar negeri.Untuk itu, maka penguasaan keterampilan berbahasa asing (terutama Arab dan Inggris) menjadi amat penting, demikian pula pengenalan budaya dan bangsa asing.Walhasil, sosok yang diharapkan mampu menghadapi globalisasi memiliki berbagai kecerdasan di dalam dirinya, baik itu kecerdasan phisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual.Dengan demikian, jelaslah bahwa manusia “cerdas, kreatif, dan beradab” adalah sosok yang sangat dibutuhkan pendididikan Islam, termasuk pendidikan madrasah untuk menghadapi globalisasi. Keberhasilan pendidikan secara kuantitatif didasarkan pada teori Benjamin S. Bloom (1956) yang dikenal dengan nama Taxonomy of Educational Objectives, yang mencakup tiga domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Meskipun demikian, keberhasilan output (lulusan) pendidikan hanyalah merupakan keberhasilan kognitif. Artinya, anak yang tidak pemah shalat pun, jika ia dapat mengerjakan tes PAl (Pendidikan Agama Islam) dengan baik maka ia bisa lulus (berhasil), dan jika nilainya baik, maka ia pun dapat diterima pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Lain halnya dengan outcome (performance) seorang alumni Madrasah, bagaimanapun nilai raport dan hasil ujiannya, moral keagamaan yang melekat pada sikap dan perilakunya akan menjadi tolok ukur bagi keberhasilan lembaga pendidikan yang menjadi tempat ia belajar. Karena itulah keberhasilan out-come disebut keberhasilan afektif dan psikomotorik. Bagi lembaga pendidikan "Madrasah", kedua standar keberhasilan (output dan outcome) yang mencakup tiga domain taxonomy of educational objectives, tidak dapat dipisahkan. Di samping Madrasah mendidik kecerdasan, ia juga membina moral dan akhlak siswanya (Al-Abrasyi, 1970; Abdullah, 1994). Itulah nilai plus madrasah dibandingkan sekolah umum yang menekankan pembinaan kecerdasan intelek (aspek kognitif).
KETERBATASAN PENELITIAN Preferensi siswa dalam memilih sekolah sangat bervariasi, karena setiap individu mempunyai keinginan berbeda-beda dalam memilih sekolah. Namun secara umum, tingkat prefensi siswa tersebut dapat diperoleh berdasarkan faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan suatu sekolah penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi siswa yang bersekolah di Madrasah Aliyah di Pulang Pisau dalam memilih dan menentukan sekolah. Supaya lebih fokus maka dalam penelitian ini penulisi hanya membatasi masalah sebagai berikut : 1. Identifikasi karakteristik kondisi sekolah yang dikaitkan dengan keputusan siswa untuk bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 2. Identifikasi karakteristik ekonomi orang tua dikaitkan dengan keputusan siswa untuk bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau. 3. Identifikasi karakteristik lokasi sekolah dikaitkan dengan keputusan siswa untuk bersekolah Madrasah Aliyah di Pulang Pisau.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
21
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
KESIMPULAN Setelah dilakukan analisis dan perhitungan dalam bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Menggunakan analisis deskripsi dari pilihan terhadap faktor yang diidentifikasi menunjukkan kecenderungan yang mendapat pilihan terbanyak untuk ‘sangat setuju’ dan ‘setuju’ adalah bahwa MAN Pulang Pisau memiliki prestasi kegiatan ekstrakurikuler. Berikutnya menyatakan bahwa pilihan sekolah di MAN akan memiliki masa depan dan berikutnya adalah keleluasaan dalam memilih jurusan. Sementara itu, skor relatif rendah yaitu pada kenyamanan dan rasa aman dan suasana belajar serta keadaan ruang kelas di persepsikan. Ini menunjukan bahwa kondisi lingkungan dan kualitas ruang kelas belum maksimal dirasakan oleh siswa MAN. Keadaan seperti ini memang pada umumnya dijumpai pada hampir sekolah lainnya. Memang hampir dikatakan tidak ada ruang kelas yang memiliki AC. 2. Dari analisis tabulasi silang, pilihan siswa untuk sekolah di MAN yang dikaitkan dengan lokasi sekolah cukup besar diikuti oleh pendapatan orang tua, lebih memilih MAN dari pada sekolah umum, biaya sekolah, fasilitas sekolah serta sesuai dengan keperluan . Pertimbangan lokasi sekolah dan kondisi ekonomi sangatlah wajar menjadi pertimbangan utama bagi siswa untuk dapat memilih sekolah apa dan bersekolah dimana. Pilihan sekolah yang tepat diharapkan dapat mempersiapkan mereka masuk ke dunia kerja. Dengan bekal keterampilan dan keahlian mereka mengharapkan dapat segera membantu orang tua dalam segi perekonomian keluarga. 3. Menggunakan analisis tabulasi silang (cross tabulation) dan kai-kuadrat (chi-square) untuk melihat hubungan dua variabel yang diamati. a. Dari analisis statistic chi-square dan analisis tabulasi silang bahwa terdapat hubungan yang positif antara preferensi siswa dalam menentukan pilihan sekolah MAN Pulang Pisau berturut-turut adalah faktor lokasi; pendapatan orang tua, lebih memilih MAN dari pada sekolah umum, biaya sekolah, fasilitas sekolah yang ada, dan sesuai keperluan. b. Tidak terdapat hubungan yang positif antara preferensi siswa dalam memilih sekolah denganjurusan yang berkualitas, pelayanan, reputasi sekolah dan pengaruh orang lain. Hal ini bisa dipahami karena sebagaimana umumnya sekolah negeri lainnya, madrasah juga memiliki keterbatasan dalam hal kualitas dan pelayanan. 4. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kecenderungan memilih madrasah juga dilatarbelakangi telah menempuh sekolah madrasah saat di sekolah menengah pertama., hal pendukung lainnya yaitu siswa berharap mendapat pengetahuan agama yang memadai selain juga mendapatkan pengetahuan umum sebagai persiapan untuk ke perguruan tinggi. SARAN Berdasarkan peneltian dan kesimpulan yang dibuat, beberapa saran sekolah MAN Pulang Pisau antara lain. 1. Mengupayakan peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana sekolah yang belum ada karena fasilitas sekolah MAN menjadi pertimbangan dalam memilih sekolah. seperti sejumlah fasilitas seperti Laboratorium IPA, Labolatorium Bahasa, Work Shop, Aula/Serbaguna, BP/BK, UKS, OSIS dan sarana lainnya masih belum dimiliki oleh MAN Pulang Pisauharus terus diupayakan pembangunannya. 2. Madrasah harus mempersiapkan peserta didiknya dapat melanjutkan studi dan bekerja di luar negeri. Untuk itu, maka penguasaan keterampilan berbahasa asing (terutama Arab dan Inggris) menjadi amat penting, demikian pula pengenalan budaya dan bangsa asing. Walhasil, sosok yang diharapkan mampu menghadapi globalisasi memiliki berbagai
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
22
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
kecerdasan di dalam dirinya, baik itu kecerdasan phisik, kecerdasan intelektual, kecerdasan sosial, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Dengan demikian, jelaslah bahwa manusia “cerdas, kreatif, dan beradab” adalah sosok yang sangat dibutuhkan pendididikan Islam, termasuk pendidikan madrasah untuk menghadapi globalisasi. 3. Saran untuk Penelitian Lanjutan Hasil dari penelitian ini belumlah sempurna dan tidak menutup kemungkinan untuk diadakan penelitian-penelitian lebih lanjut mengenai preferensi masyarakat dalam pemilihan sekolah di MAN yang tentu saja akan menuju pada perkembangan, peningkatan dan pembangunan sekolah.
DAFTAR RUJUKAN Akhwan, Muzhoffar. 2008 Pengembang an Madrasah sebagai Pendidikan untuk Semua. Jurnal Pendidikan Islam.No. 1. Vol. I. 2008. Al-Abrasyi, Moh.Athiyah, (1970).Dasar-dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang, Jakarta. Arikunto, Suharsini, 1997, Manajemen penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Azra, Azyumardi. 1999. Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, PT Logos Wacana Ilmu, Jakarta:. Azyumardi Azra, 2002. Paradigma Baru Pendidikan Nasiona ,Kompas, Jakarata. Bloom, B.5. (1956). Toxomony of Educational Objectives, the Classification of Educational Goals, Hand Book I: Cogniti Domain. New York: Long mans,Green and Co. Burhanudin, Jajat dan Dina Afrianty (ed.). 2006. Mencetak Muslim Modern, Peta Pendidikan Islam Indonesia, PT Radja Grafindo Persada, Jakarta. Cooper dan Emory. 1999. Metode Penelitian Bisni. Erlangga: Jakarta Danim, Sudarwan. 2003. Agenda Pembaruan Sistem Pendidikan, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Darmuin (1998).Prospek Pendidikan Islam di Indonesia: Suatu Telaah terhadapPesantren dan Madrasah. Dalam Chabib Thoha dan Abdul Muth'i. PBMPAIdi Sekolah: Eksistensi dan Proses Belajar Mengajar PendidikanAgama Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar bekerja sarna dengan FakultasTarbiyah lAIN Walisongo, Semarang. Dradjat, Z. (1971). Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia. Bulan Bintang, Jakarta. Kementerian Pendidikan Nasional RI, Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan Nasional, Jakarta. Dhani, Yayuk Murtia. 2008. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Terhadap KeputusanPpemilihan Sekolah.Skripsi. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Fajar, Malik. 1998. Madrasah dan Tantangan Modernisitas, Bandung. Mizan.Furchan, Arief. 2004. Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia, Anatomi Keberadaan Madrasah dan PTAI, Penerbit Gema Media Yogyakarta. Ghazali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Mutivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gibson, James L, Ivancevich, John M, Donnely, James H,Jr, Adiarni, Nunuk (Penterjemah). 1996 Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses, Bina Aksara, Jakarta. Philip Kotler, Kevin Lane Keller.2007. Manajemen Pemasaran. PT. INDEKS, Jakarta. Ma’arif, Syamsul. 2007. Revitalisasi Pendidikan Islam, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. Maksum. 2001. Madrasah Sejarah dan Perkembangannya, Jakarta: Maholtra, Naresh K.,2007. Riset Pemasaran, Pendekatan Terapan. Edisi Keempat. Penerbit Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
23
JSM (Jurnal Sains Manajemen) Program Magister Sains Manajemen UNPAR
ISSN : 2302-1411 Volume I, Nomor 1, April 2013
Maryati. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Masyarakat Dalam Memilih Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) Di Kota Semarang. Thesis Undip Semarang. Tidak Dipublikasikan. Nawawi, Hadari. 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial, UGM Press, Yogyakarta. Sedarmayanti, 2000.Tata Kerja Dan Produktivitas Kerja (Suatu Tinjauan dari Aspek Ergenomo atau Kaitan Antara Manusia dengan Lingkungan Kerja. CV. Mandar Mandiri, Bandung. Sekaran, Uma .2003, Research Methods for Business, Askil-Building Aproach, Second Edition, John Wiley & Sons Inc, New York. Singarimbun, Masri. 1995.” Metode Penelitian Survai”. Jakarta: LP3ES Singarimbun, Masri dan Soffian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta. LP3ES Tilaar, Marta. 2004. Pradigma Baru Pendidikan Nasional, PT Rineka Cipta, Jakarta. Walgito, Bimo.2001. Psikologi Sosial: Suatu Pengantar, PT. Andi Offset, Yogyakarta.
Analisis Preferensi Siswa Dalam Memilih Sekolah Madrasah Aliyahdi Pulang Pisau
24