ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KOMBINASI ALGORITMA BWT-RLE-MTF-HUFFMAN DAN BWT-MTFRLE-HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika
Disusun Oleh :
ANDREAS DONY MARHENDRA STIAWAN M0508084
JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Desember, 2012
SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KOMBINASI ALGORITMA BWT-RLE-MTF-HUFFMAN DAN BWT-MTFRLE-HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE
Disusun Oleh :
ANDREAS DONY MARHENDRA STIAWAN M0508084
Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan dewan penguji, pada tanggal, 4 Desember 2012
ii
SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KOMBINASI ALGORITMA BWT-RLE-MTF-HUFFMAN DAN BWT-MTFRLE-HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE Disusun Oleh :
ANDREAS DONY MARHENDRA STIAWAN M0508084 Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji pada tanggal : 4 Desember 2012 Susunan Dewan Penguji
iii
MOTTO
“Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita” (Kolose 3 : 17)
“Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh” (Andrew Jackson)
“Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah” (Thomas Alva Edison)
“Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain” (Thomas Hardy)
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan kepada : Tuhan
Yesus
Kristus,
yang
senantiasa
memberikan cinta kasih dan anugerah karunia yang berlimpah… Bapak
yang
sedang
berjuang
dalam
pemulihannya dan senantiasa menemani serta memberi semangat dalam penyusunan skripsi ini… Ibu, Budhe, dan kakak-kakak yang selalu membimbing, mendukung dan mencurahkan kasih sayang dan cintanya… Teman-teman seperjuangan Informatika ’08 yang selalu kunantikan kebersamaan dan keceriaannya…
v
KATA PENGANTAR
Salam Sejahtera, Puji dan syukur atas segala limpahan rahmat dan anugerah Tuhan Yang Maha Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Kombinasi Algoritma BWT-RLE-MTF-Huffman dan BWTMTF-RLE-Huffman pada Kompresi File”. Penulis menyadari akan keterbatasan yang penulis miliki dalam penyusunan skripsi ini, sehingga begitu banyak bantuan dari berbagai pihak yang diberikan kepada penulis. Melalui kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, memberikan bimbingan, dukungan moral dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih yang mendalam penulis ucapkan kepada : 1. Bapak Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc.(Hons), Ph.D., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 2. Ibu Umi Salamah, S.Si, M.Kom., Ketua Jurusan Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret. 3. Ibu Esti Suryani, S.Si, M.Kom., Dosen Pembimbing I yang telah bersedia meluangkan
waktunya
untuk
membimbing,
mengarahkan,
serta
memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Abdul Aziz, S.Kom, M.Cs., Dosen Pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk membimbing, mengarahkan, serta memberikan motivasi kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak Wiharto, S.T, M.Kom., Pembimbing Akademik atas bimbingan dan kesabarannya dalam perkuliahan. 6. Kedua orang tua, kakak-kakak dan segenap keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan banyak bantuan serta dukungan kepada penulis. 7. Teman-teman di Jurusan Informatika khususnya angkatan 2008 yang penulis sayangi dan banggakan. vi
8. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam tulisan ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Surakarta, 12 Desember 2012
Penulis
vii
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KOMBINASI ALGORITMA BWT-RLE-MTF-HUFFMAN DAN BWT-MTFRLE-HUFFMAN PADA KOMPRESI FILE
ANDREAS DONY MARHENDRA STIAWAN
Jurusan Informatika. Fakultas MIPA. Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK
Penerapan teknik-teknik kompresi data sering kali digunakan dalam penyimpanan (storage) data maupun dalam hal transmisi data (data transmission). Keuntungan data yang terkompresi diantaranya adalah penyimpanan data lebih hemat ruang, mempersulit pembacaan data oleh pihak yang tidak berkepentingan, memudahkan distribusi data, serta dapat mengurangi bottleneck pada transmisi data. Berdasarkan keuntungan dari kompresi data, penulis dalam tugas akhir ini mencoba menerapkan beberapa algoritma kompresi data, serta dilakukan pengujian secara multiple files untuk tipe file (.txt), (.rtf), (.doc), (.exe), (.dll), (.tif), dan (.bmp). Algoritma yang digunakan merupakan kombinasi beberapa algoritma lossless compression, yaitu Burrows-Wheeler Transform (BWT), RunLength Encoding (RLE), Move-To-Front (MTF) serta Huffman Coding. Pengujian dilakukan untuk mengetahui besar rasio kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi. Serta dilakukan perbandingan kinerja pada 2 jenis kombinasi algoritma. Penelitian menghasilkan suatu sistem kompresi data dan hasil perbandingan kinerja kompresi file menggunakan kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) dan BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman). Hasil pengujian diperoleh untuk kombinasi BMRH memiliki rasio kompresi 70.44 %, waktu kompresi 9.6 × 10 second/byte, dan waktu dekompresi 22.4 × 10 second/byte, sedangkan untuk kombinasi BRMH memiliki rasio kompresi 66.57 %, waktu kompresi 9.2 × 10 second/byte, dan waktu dekompresi 15.8 × 10 second/byte. Berdasarkan hasil yang didapat, maka kombinasi BMRH lebih unggul dalam performansi kompresi data dibanding kombinasi BRMH.
Kata Kunci : Burrows-Wheeler, Kompresi Data, Huffman, Lossless, Move-ToFront, Run-Length Encoding. viii
COMPARATIVE ANALYSIS OF PERFORMANCE COMBINATION ALGORITHM BWT-RLE-MTF-HUFFMAN AND BWT-MTF-RLE-HUFFMAN ON FILE COMPRESSION
ANDREAS DONY MARHENDRA STIAWAN
Department of Informatic. Mathematic and Science Faculty. Sebelas Maret University
ABSTRACT
Application of data compression techniques often be used in data storage and in data transmission. The advantages of compressed data include more efficient data storage space, complicate the reading of data by unauthorized parties, facilitate the distribution of data, and can reduce the bottleneck in data transmission. Based on the advantage of data compression, the authors in this thesis try to apply some data compression algorithm, and tested in multiple files for the file type (.txt), (.rtf), (.doc), (.exe), (. dll. ), (.tif), and (.bmp). The algorithm used is a combination of several lossless compression algorithm, the Burrows-Wheeler Transform (BWT), Run-Length Encoding (RLE), Move-To-Front (MTF) and Huffman Coding. Tests performed to determine the compression ratio, compression time, and decompression time. As well, the performance of the two type algorithm combinations. The study resulted in a system of data compression and file compression performance comparison results using a combination BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) and BRMH (BWT – MTF – RLE – Huffman). The test results were obtained for the combination BMRH have 70.44% compression ratio, compression time 9.6 × 10 second / byte, and a decompression time 22.4 × 10 second / bytes, whereas for the combination BRMH have 66.57% compression ratio, compression time of 9.2 × 10 second / byte, and a decompression time 15.8 × 10 second / byte. Based on the results obtained, the combination BMRH superior in performance compared to a combination of data compression BRMH.
Keywords : Burrows-Wheeler, Data Compression, Huffman, Lossless, Move-ToFront, Run-Length Encoding. ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii MOTTO ................................................................................................................ iv PERSEMBAHAN .................................................................................................. v KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi ABSTRAK .......................................................................................................... viii ABSTRACT .......................................................................................................... ix DAFTAR ISI .......................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xv BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1 1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2 1.3. Batasan Masalah ......................................................................................... 3 1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3 1.5. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3 1.6. Sistematika Penulisan .................................................................................. 4 BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 5
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... 5 2.1.1 Kompresi Data ..................................................................................... 5 2.1.2 Burrows-Wheeler Transform (BWT) .................................................... 8 2.1.3 Run-Length Encoding (RLE) .............................................................. 12 2.1.4 Move-To-Front (MTF) ....................................................................... 14 2.1.5 Huffman Coding ................................................................................ 16 2.2 Penelitian Terkait ...................................................................................... 20 2.3 Rencana Penelitian .................................................................................... 24 BAB 3
METODE PENELITIAN ....................................................................... 26 x
3.1 Studi Literatur ........................................................................................... 26 3.2 Analisis dan Perancangan .......................................................................... 26 3.2.1 Analisis Proses Sistem dan Kombinasi Algoritma .............................. 27 3.2.2 Perancangan Proses Sistem ................................................................ 28 3.2.2.1 Tahap Kompresi ........................................................................... 28 3.2.2.2 Tahap Dekompresi ....................................................................... 30 3.3 Pengujian dan Analisis .............................................................................. 32 BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 35
4.1 Spesifikasi Perangkat Implementasi dan Pengujian ................................... 35 4.2 Hasil Pengujian ......................................................................................... 35 4.2.1 Hasil Pengujian Rasio dan Waktu Kompresi ...................................... 36 4.2.2 Hasil Pengujian Waktu Dekompresi ................................................... 45 4.2.3 Analisis Perbandingan Kinerja ........................................................... 52 4.2.4 Pengujian Kualitas Hasil .................................................................... 60 BAB 5
PENUTUP ............................................................................................. 61
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 61 5.2 Saran ......................................................................................................... 62 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 63 LAMPIRAN ......................................................................................................... 65
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Alur Perilaku Kompresi Lossless ........................................................ 6 Gambar 2.2. Alur Perilaku Kompresi Lossy ............................................................ 6 Gambar 2.3. Klasifikasi Teknik Kompresi Data ...................................................... 7 Gambar 2.4. Matriks String “BANANA” ................................................................ 9 Gambar 2.5. Matriks String “BANANA” Diurutkan Secara lexicographic .............. 9 Gambar 2.6. Hasil Encoding Matriks String “BANANA” ..................................... 10 Gambar 2.7. Proses Pembentukan String Asli S .................................................... 11 Gambar 2.8. Format Kode Algoritma RLE ........................................................... 13 Gambar 2.9. Pohon Algoritma Huffman ................................................................ 18 Gambar 2.10. Proses Dekompresi dengan Pohon Algoritma Huffman ................... 19 Gambar 2.11. Alur Pikir Penelitian oleh Plipus Telaumbanua ............................... 21 Gambar 2.12. Alur Pikir Penelitian oleh Muhammad Husli Khairi ........................ 22 Gambar 3.1. Alur Pikir Proses Penelitian .............................................................. 27 Gambar 3.2. Flowchart Proses Kompresi Kombinasi BMRH ................................ 29 Gambar 3.3. Flowchart Proses Kompresi Kombinasi BRMH ................................ 29 Gambar 3.4. Flowchart Proses Dekompresi Kombinasi BMRH ............................ 31 Gambar 3.5. Flowchart Proses Dekompresi Kombinasi BRMH ............................ 31 Gambar 4.1. Grafik Rasio Kompresi File 0 – 1 MB .............................................. 40 Gambar 4.2. Grafik Waktu Kompresi File 0 – 1 MB ............................................. 41 Gambar 4.3. Grafik Rasio Kompresi File 1 – 3 MB .............................................. 42 Gambar 4.4. Grafik Waktu Kompresi File 1 – 3 MB ............................................. 42 Gambar 4.5. Grafik Rasio Kompresi File 3 – 6 MB .............................................. 43 Gambar 4.6. Grafik Waktu Kompresi File 3 – 6 MB ............................................. 44 Gambar 4.7. Grafik Waktu Dekompresi File 0 – 1 MB ......................................... 50 Gambar 4.8. Grafik Waktu Dekompresi File 1 – 3 MB ......................................... 51 Gambar 4.9. Grafik Waktu Dekompresi File 3 – 6 MB ......................................... 52 Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Rasio Kompresi ..................... 53 Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Waktu Kompresi ................... 56 Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Waktu Dekompresi ................ 57 xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Pembalikkan Transformasi BWT Berdasarkan Pengurutan ................... 12 Tabel 2.2. Proses Encoding Algoritma Move-To-Front ......................................... 15 Tabel 2.3. Proses Decoding Algoritma Move-To-Front ......................................... 16 Tabel 2.4. Konversi Karakter dalam Kode Biner ASCII ........................................ 17 Tabel 2.5. Frekuensi Kemunculan Karakter .......................................................... 18 Tabel 2.6. Kode Bit Hasil Kompresi ..................................................................... 18 Tabel 4.1. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.txt) ................................... 36 Tabel 4.2. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.rtf) .................................... 37 Tabel 4.3. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.doc) .................................. 37 Tabel 4.4. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.dll) ................................... 38 Tabel 4.5. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.exe) .................................. 38 Tabel 4.6. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.tif) .................................... 39 Tabel 4.7. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.bmp) ................................. 39 Tabel 4.8. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 0 – 1 MB ................................... 40 Tabel 4.9. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 1 – 3 MB ................................... 41 Tabel 4.10. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 3 – 6 MB ................................. 43 Tabel 4.11. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.txt) ......................... 46 Tabel 4.12. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.rtf) .......................... 46 Tabel 4.13. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.doc) ........................ 47 Tabel 4.14. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.dll) ......................... 47 Tabel 4.15. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.exe) ........................ 48 Tabel 4.16. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.tif) .......................... 48 Tabel 4.17. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.bmp) ....................... 49 Tabel 4.18. Rata-rata Waktu Dekompresi 0 – 1 MB .............................................. 49 Tabel 4.19. Rata-rata Waktu Dekompresi 1 – 3 MB .............................................. 50 Tabel 4.20. Rata-rata Waktu Dekompresi 3 – 6 MB .............................................. 51 Tabel 4.21. Perbandingan Rata-rata Total Rasio Kompresi ................................... 53
xiii
Tabel 4.22. Perbandingan Rata-rata Total Waktu Kompresi .................................. 55 Tabel 4.23. Perbandingan Rata-rata Total Waktu Dekompresi .............................. 57 Tabel 4.24. Similaritas File Original dan File Terdekompresi ............................... 60
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I : Dataset Hasil Pengujian .............................................................. 65 LAMPIRAN II : Tampilan Implementasi Sistem ................................................. 103
xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan data digital yang semakin merambah di berbagai aspek sering menimbulkan masalah dalam hal ruang penyimpanan dan transmisi data. Oleh karena itu, pengembangan teknik kompresi perlu dilakukan. Pengembangan algoritma kompresi seringkali didasari algoritma yang sudah ada atau berusaha mengkombinasikan dua atau lebih algoritma. Beberapa algoritma dasar yang sering dikembangkan diantaranya adalah Run-Length Encoding (RLE) dan Huffman. Huffman Coding merupakan algoritma kompresi lossless entropi yang menggunakan metode spesifik dengan memanfaatkan frekuensi kemunculan (probabilitas) simbol, yang kemudian disajikan dalam suatu prefix-tree dan kemudian dikodekan dalam kode biner (Al-laham & El Emary, 2007). Huffman Coding ini dapat digunakan dalam lingkup yang luas karena kesederhanaan, kecepatan serta fleksibel pada media kompresi apapun, juga biasa digunakan sebagai algoritma “back-end” pada beberapa metode kompresi yang lainnya (Sharma, 2010). Lain halnya dengan Run-Length Encoding (RLE), RLE merupakan algoritma kompresi data yang paling sederhana yang memanfaatkan deretan simbol berulang yang panjangnya dikodekan dalam integer. Masalah yang muncul dalam RLE terletak pada worst case yang dapat menghasilkan output data yang lebih besar dari input data. Untuk meminimalkan masalah tersebut maka dapat
dikombinasikan
dengan
algoritma
seperti
Huffman
Coding
(Shanmugasundaram & Lourdusamy, 2011). Penelitian tentang kompresi data saat ini sering mengkombinasikan algoritma satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan performansi kompresi yang lebih tinggi.
Michael Dipperstein (2010) menyatakan bahwa Burrows-
Wheeler (BWT) sebagai pendukung dalam kompresi karena BWT mengkonversi data menjadi suatu format yang umumnya lebih kompresibel dengan metode algoritma RLE. Dipperstein (2010) juga menyatakan algoritma Move-To-Front 1
2
(MTF) dapat meningkatkan kompresi dari metode statistical encoder / entropy seperti metode dasar Huffman atau Arithmetic Coding. Bahkan Burrows & Wheeler (1994) dalam penelitiannya mencoba melakukan penambahan algoritma MTF setelah algoritma BWT format data yang dihasilkan menjadi lebih kompresibel oleh metode RLE maupun statistical encoder (seperti Huffman, Arithmetic, dan Shannon-Fano) bahkan dengan ordo “0” sekalipun. Berdasarkan pemaparan masalah dan pertimbangan dari keunggulan metode-metode tersebut maka pada kesempatan ini penulis mencoba melakukan penelitian dengan mempertimbangkan pernyataan sebelumnya dari Michael Dipperstein (2010) dan penelitian dari Telaumbanua (2011) mengenai keunggulan kombinasi BWT – RLE dan MTF – Huffman kemudian menggabungkan kedua kombinasi tersebut menjadi satu kesatuan yaitu, BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman). Penulis juga mengangkat kombinasi kedua dengan mempertimbangkan pernyataan Burrows & Wheeler (1994) mengenai keunggulan menggabungkan
BWT dan MTF kemudian digabungkan dengan algoritma RLE serta memanfaatkan Huffman coding sebagai “back-end” dalam kombinasi seperti yang diungkapkan Sharma (2010) dan Shanmugasundaram & Lourdusamy (2011). Oleh karena itu penulis mengangkat kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) sebagai kombinasi kedua dalam penelitian ini.
Kombinasi algoritma BRMH dan BMRH tersebut nantinya akan dilakukan pengujian kinerja berdasarkan rasio kompresi, waktu kompresi dan dekompresi untuk mengetahui tingkat efektivitas dalam kompresi kemudian dilakukan analisis perbandingan antara BRMH dan BMRH.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, berikut ini adalah beberapa rumusan masalah yang akan dibahas lebih lanjut dalam penelitian ini : 1. Bagaimana proses encoding dan decoding yang diterapkan dalam kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) dan BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman) untuk proses kompresi dan dekompresi file ?
3
2. Pola Kombinasi algoritma manakah antara BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) dan BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman) yang lebih baik dalam
kompresi file dilihat dari segi kecepatan kompresi dan dekompresi serta rasio kompresi?
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penulisan ini adalah : 1. File uji kompresi yang akan digunakan dalam kasus ini adalah file berekstensi Text (.txt), Rich Text Format (.rtf), Document (.doc), Application (.exe), Bitmap (.bmp), Tagged Image Format (.tif) dan Application Extension / Library (.dll). 2. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya sebatas dalam cakupan Data Compression.
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam tugas akhir ini adalah : 1. Merancang dan mengimplementasikan kombinasi algoritma kompresi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) dan BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman).
2. Mengetahui hasil perbandingan pengaplikasian kedua metode kombinasi tersebut ditinjau dari rasio performansi kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi pada beberapa jenis ekstensi file.
1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemilihan pola kombinasi algoritma yang optimal antara BWT – MTF – RLE – Huffman dan BWT – RLE – MTF – Huffman berdasarkan batasan yang telah dipaparkan serta dari hasil
pengukuran rasio kompresi dan waktu kompresi.
4
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan
yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini
adalah sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan teori-teori yang menjadi landasan topik penelitian ini, yaitu meliputi definisi-definisi serta model alur kompresi yang terkait dengan masalah yang diteliti, penelitian terkait yang mendukung penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang metode atau langkah-langkah dalam penyelesaian masalah, meliputi metode dan algoritma yang digunakan dalam penelitian, serta metode pengujian. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan dan dilakukan
analisis
dan
perbandingan
hasil
pengujian
tersebut
dengan
memperhatikan variabel-variabel terkait. BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan kesimpulan dari keseluruhan tahapan sebelumnya dan saransaran sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori Bagian landasan teori ini menjelaskan konsep-konsep dasar yang diangkat
oleh penulis dan akan dijelaskan secara mendalam baik berupa lingkup kasus maupun metode-metode yang digunakan dalam penyelesaian masalah.
2.1.1 Kompresi Data Kompresi Data merupakan cabang ilmu komputer yang bersumber dari Teori Informasi. Teori Informasi mengfokuskan pada berbagai metode tentang informasi termasuk penyimpanan dan pemrosesan pesan. Teori Informasi mempelajari pula tentang redundancy (informasi tak berguna) pada pesan. Semakin banyak redundancy semakin besar pula ukuran pesan, upaya mengurangi redundancy inilah yang akhirnya melahirkan subyek ilmu tentang Kompresi Data (Widhiartha, 2008). Apabila dilihat secara perilaku dan hasil output yang dihasilkan teknik kompresi data dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu : 1. Kompresi Lossless Kompresi lossless adalah kompresi yang menjaga keakuratan data dimana perubahan atau hilangnya informasi bahkan beberapa bit saja pada data selama proses kompresi tidak bisa ditoleransi. Sehingga teknik kompresi ini bersifat reversible yaitu hasil kompresi bisa dikembalikan ke bentuk semula. Teknik ini lebih cocok diaplikasikan pada file database, teks, gambar medis, atau foto hasil satelit dimana hilangnya beberapa detail pada data dapat berakibat fatal. Contoh algoritma lossless adalah Arithmetic Coding, Huffman Coding, dan lain-lain. Gambar 2.1 berikut menunjukkann contoh perilaku dalam kompresi lossless.
5
6
Gambar 2.1. Alur Perilaku Kompresi Lossless (Pu Ida Mengyi, 2006)
2. Kompresi Lossy Kompresi lossy adalah kompresi yang menekankan pada perubahan atau hilangnya beberapa informasi atau bit pada data, sehingga hasil kompresi tidak bisa lagi dikembalikan ke bentuk semula (irreversible). Namun, hasil kompresi masih bisa mempertahankan informasi utama pada data. Kompresi ini cocok diaplikasikan pada file suara, gambar atau video. Umumnya teknik ini menghasilkan kualitas hasil kompresi yang rendah, namun rasio kompresinya cenderung tinggi. Contoh algoritma kompresi lossy adalah
Fractal Compression, Wavelet Compression, Wyner-Ziv
Coding (WZC), dan lain-lain. Gambar 2.1 berikut menunjukkan contoh perilaku dalam kompresi lossy.
Gambar 2.2. Alur Perilaku Kompresi Lossy (Pu Ida Mengyi, 2006) Secara garis besar klasifikasi metode kompresi data dapat dilihat pada Gambar 2.3.
7
Gambar 2.3. Klasifikasi Teknik Kompresi Data (Fauzi, 2003) Selain secara teknik kompresi dan output, kompresi data dapat dikategorikan Berdasarkan tipe peta kode yang digunakan untuk mengubah pesan awal (isi file input) menjadi sekumpulan codeword, metode kompresi terbagi menjadi dua kelompok (Linawati & Panggabean, 2004), yaitu : 1. Metode statik : menggunakan peta kode yang selalu sama. Metode ini membutuhkan dua fase (two-pass) : fase pertama untuk menghitung probabilitas kemunculan tiap simbol / karakter dan menentukan peta kodenya, dan fase kedua untuk mengubah pesan menjadi kumpulan kode yang akan ditransmisikan. Contoh: algoritma Huffman statik. 2. Metode dinamik (adaptif) : menggunakan peta kode yang dapat berubah dari waktu ke waktu. Metode ini disebut adaptif karena peta kode mampu beradaptasi terhadap perubahan karakteristik isi file selama proses kompresi berlangsung. Metode ini bersifat one-pass, karena hanya diperlukan satu kali pembacaan terhadap isi file. Contoh: algoritma LZW. Berdasarkan teknik pengkodean / pengubahan symbol yang digunakan, metode kompresi dapat dibagi ke dalam tiga kategori (Linawati & Panggabean, 2004), yaitu :
8
1. Metode symbolwise : menghitung peluang kemunculan dari tiap symbol dalam file input, lalu mengkodekan satu simbol dalam satu waktu, dimana simbol yang lebih sering muncul diberi kode lebih pendek dibandingkan simbol yang lebih jarang muncul, contoh: algoritma Huffman. 2. Metode dictionary : menggantikan karakter / fragmen dalam file input dengan indeks lokasi dari karakter / fragmen tersebut dalam sebuah kamus (dictionary), contoh: algoritma LZW. 3. Metode predictive : menggunakan model finite-context atau finite-state untuk memprediksi distribusi probabilitas dari simbol-simbol selanjutnya; contoh: algoritma DMC.
2.1.2 Burrows-Wheeler Transform (BWT) Algoritma BWT merupakan algoritma proses melakukan transformasi terhadap blok data teks menjadi suatu bentuk baru yang tetap mengandung karakter yang sama, hanya saja urutannya yang berbeda. Transformasi ini cenderung mengelompokan karakter secara berurut sehingga peluang untuk menemukan karakter yang sama secara berurutan akan meningkat sehingga akan lebih mudah dikompresi oleh algoritma kompresi seperti Run-Length Encoding, Move-To-Front, atau Huffman Coding. BWT mengambil sekumpulan data dan mengurutkannya dengan menggunakan algoritma sorting. Algoritma ini menghasilkan data yang sama dengan data awal, tetapi berbeda dalam letak dan urutannya. Oleh karena blok data yang dihasilkan lebih terurut maka akan memudahkan dalam proses kompresi serta dapat meningkatkan kinerja dari suatu algoritms kompresi. Menurut Burrows dan Wheeler (1994), karena algoritma BWT hanya melakuan perubahan urutan karakter dari data sebelumnya, maka algoritma ini bersifat reversible, dimana bentuk awal suatu data bisa didapatkan kembali tanpa ada kerusakan pada data tersebut. Berikut adalah alur fungsi algoritma BWT dalam suatu pseudocode (Pu Ida Mengyi, 2006) :
9
function BWT (string s) create a table, rows are all possible rotations of s sort rows alphabetically return (last column of the table) function inverseBWT (string s) create empty table repeat length(s) times insert s as a column of table before first column of the table // first insert creates first column sort rows of the table alphabetically return (row that ends with the 'EOF' character)
Sebagai contoh untuk melakukan transformasi (encoding) pada string “BANANA” dapat dilihat pada langkah-langkah berikut (Dipperstein, 2010) : 1. Melakukan rotasi (cyclic shift) pada string “BANANA” sebanyak N-1 kali, sehingga diperoleh matrik yang berordo NxN :
Gambar 2.4. Matriks String “BANANA” (Dipperstein, 2010) 2. Mengurutkan matriks hasil rotasi secara lexicographic pada baris-baris matriks. :
Gambar 2.5. Matriks String “BANANA” Diurutkan Secara lexicographic (Dipperstein, 2010)
10
3. Berdasarkan Gambar 2.6 tersebut diperoleh string L yang dibentuk dari karakter terakhir setiap baris matriks, dan index I yang menyatakan posisi string yang asli, sehingga hasil encoding adalah (L, I) yang dalam hal ini adalah (NNBAAA, 3).
Gambar 2.6. Hasil Encoding Matriks String “BANANA” (Dipperstein, 2010) Proses Decoding (pembalikkan transformasi) pada algoritma BWT sedikit berbeda dengan encoding. Jika pada encoding sebuah matriks dibuat secara utuh, akan tetapi pada decoding, matriks yang dibuat hanya terdiri dari kolom pertama F dan kolom terakhir L. Dimana F diperoleh dengan cara mengurutkan L secara lexicographic. Dalam pembalikkan diperlukan paasangan L dan I yang akan digunakan sebagai masukan untuk membentuk string asli S sepanjang N karakter dengan langkah-langkah sebagai berikut (Dipperstein, 2010) : 1. Membentuk karakter pertama dari rotasi Langkah ini akan membentuk kolom pertama F dari matriks M. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengurutkan karakter-karakter string L membentuk string F. Mengingat setiap kolom matriks M merupakan permutasi dari string asli S maka baik L maupun F juga merupakan permutasi dari string S. Oleh karena string F adalah kolom pertama dari matriks M maka setiap karakter dalam F juga terurut. Maka string F yang diperoleh yaitu F = ‘AAABNN 2. Membentuk kembali string asli S Tahap ini mengenai pembentukkan kembali string asli S berdasarkan string L, indeks dan string F yang telah diperoleh pada langkah
11
sebelumnya. Indeks I adalah merupakan kunci yang memungkinkan string asli S dibentuk kembali karena I menunjukkan karakter pertama dari string asli. Semenjak permutasi blok data teks telah diurut secara lexicograpical, sehingga karakter karakter pada kolom pertama dan kolom terakhir dari blok data tersebut memiliki urutan posisi yang sama pula. Berdasarkan sifat yang dimiliki oleh blok data teks inilah maka karakter kedua dan seterusnya dari string asli S dapat diketahui. Berikut ini merupakan gambaran dari proses pembentukkan string asli S berdasarkan string L, F, dan indeks I
Gambar 2.7. Proses Pembentukan String Asli S (Dipperstein, 2010) Tahapan proses ini akan diperoleh satu vektor tranformasi T yaitu suatu array yang setiap elemennya menunjukkan korelasi atau pemetaan dari elemen-elemen string F ke string L secara berkesinambungan. Pemetaan dari string F ke L dilakukan sampai seluruh elemen F dipetakan ke L. Langkah ini akan diulang sampai seluruh elemen F dipetakan. Berdasarkan tahapan proses tersebut maka string asli S dapat disusun kembali. Berikut pembalikkan transformasi sorting dengan diketahui L = ”NNBAAA” dan I = 3.
12
Tabel 2.1. Pembalikkan Transformasi BWT Berdasarkan Pengurutan (Dipperstein, 2010)
Berdasarkan tabel pembalikan transformasi di atas maka didapat hasil string semula yaitu “BANANA” dengan melihat indeks I = “3” dari hasil sorting.
2.1.3 Run-Length Encoding (RLE) Run-Length Encoding merupakan algoritma yang memanfaatkan karakterkarakter yang berulang secara berurutan pada data yaitu dengan mengkodekannya dengan sebuah string yang terdiri dari jumlah perulangan karakter yang terjadi, diikuti dengan sebuah karakter yang berulang tersebut (Dipperstein, 2010). Sehingga jumlah karakter yang berulang pada data merupakan penentu
13
keberhasilan kompresi algoritma RLE. Secara garis besar format kode yang dihasilkan oleh algoritma RLE dituliskan sebagai berikut :
Gambar 2.8. Format Kode Algoritma RLE (Telaumbanua, 2011) Keterangan gambar di atas yaitu, dimana m adalah penanda (marker byte), n adalah jumlah deret karakter yang berulang, dan s sebuah karakter yang berulang tersebut. Sebagai dikompresi
contoh apabila
dengan
algoritma
string: RLE
“AAAABBCDEEEEEFGHHHIJ” maka
hasilnya
adalah
:
“^4A^2B^1C^1D^5E^1F^1G^3H^1I^1J”. Karena panjang kode yang dihasilkan oleh RLE untuk setiap deret karakter minimal 3 byte, maka jumlah perulangan karakter harus lebih dari 3 (tiga) kali agar pengkodean bisa dilakukan. Satu hal yang perlu diperhatikan untuk penanda m adalah, sebaiknya yang dipilih adalah karakter yang jarang digunakan pada data (seperti tanda #, ^, |, atau ~). Berikut adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam encoding RLE (Khairi, 2010) : 1. Cek apakah terdapat deretan karakter yang sama secara berurutan lebih dari tiga karakter, jika memenuhi dilakukan pemampatan. 2. Berikan bit penanda (marker Byte) pada file pemampatan, bit penanda digunakan secara konsisten pada proses kompresi. Bit penanda ini berfungsi untuk menandai bahwa karakter selanjutnya adalah karakter pemampatan sehingga tidak membingungkan pada saat mengembalikan file yang sudah dimampatkan ke file aslinya. 3. Tambahkan deretan bit untuk menyatakan jumlah karakter yang sama berurutan. 4. Tambahkan deretan bit yang menyatakan karakter yang berulang. Algoritma decoding pada RLE cukup sederhana yaitu mengembalikan karakter asli berdasarkan jumlah perulangan setiap karakter pada hasil kompresi. Proses decoding dilakukan langkah-langkah berikut ini (Khairi, 2010) :
14
1. Lihat karakter pada hasil pemampatan satu-persatu dari awal sampai akhir, jikaditemukan bit penanda, lakukan proses pengembalian. 2. Lihat karakter setelah bit penanda, konversikan ke bilangan desimal untuk menentukan jumlah karakter yang berurutan. 3. Lihat karakter berikutnya, kemudian lakukan penulisan karakter tersebut sebanyak bilangan yang telah diperoleh pada karakter sebelumnya (point 2). Misalnya,
apabila
hasil
“^4A^2B^1C^1D^5E^1F^1G^3H^1I^1J”
kompresi
maka
hasil
adalah dekompresi
“AAAABBCDEEEEEFGHHHIJ”. Pada umumnya algoritma RLE optimal digunakan pada file-file yang memiliki karakter-karakter yang cenderung homogen. Oleh karena itu, jika algoritma tersebut dipergunakan secara universal maka perlu dilakukan pengelompokan atau transformasi karakter-karakter / simbol-simbol yang sejenis.
2.1.4 Move-To-Front (MTF) Move-To-Front (MTF) coding adalah algoritma transformasi yang tidak mengkompres data, tetapi dapat membantu untuk membuat data menjadi lebih seragam (Campos, 1999). Move-To-Front (MTF) menggunakan teknik yang mengkodekan aliran simbol berdasarkan pada kode adaptasi. Simbol dikodekan oleh posisinya sendiri di daftar setiap simbol dalam alfabet. Awalnya daftar diurutkan secara lexicographic (atau cara lain yang ditentukan). Setelah simbol dalam aliran data dikodekan, simbol tersebut dipindahkan dari posisi semula ke depan daftar dan simbol terdepan dipindahkan satu posisi ke belakang (Langer, 2008). Misalnya diambil suatu input string “cbad” dengan ketentuan symbol list :
List
:0
1
2
3
a
b
c
d
Pada saat melakukan encode input, symbol list digunakan untuk menentukan output yang dihasilkan. Apabila input karakter pertama adalah “c”,
15
maka output yang dihasilkan menurut symbol list adalah angka “2” karena karakter “c” berada pada list ke-2. Kemudian karakter “c” pada list dipindahkan ke posisi terdepan (posisi ke-0) dan isi list posisi yang ke-0 (list[0]) hingga ke posisi simbol-1 (list[simbol-1]) dipindahkan ke posisi selanjutnya.
Input Character : “c” List
:0
1
2
3
c
a
b
d
Sebagai contoh detail diberikan daftar urutan alfabet sebagai acuan dalam pengkodean, yaitu (' ','.','a','e','h','i','s','t') dengan input "ssat tt hiies ." berikut proses encoding berlangsung : Tabel 2.2. Proses Encoding Algoritma Move-To-Front (Dipperstein, 2010)
Berdasarkan proses encoding input "ssat tt hiies ." di atas didapat hasil output berupa kode “603731016707647”. Berbeda dengan proses decoding BWT, Proses decoding Move-To-Front (MTF) lebih singkat dan cukup jelas. Proses ini secara teknis seperti proses encoding, tapi lebih intensif memakan waktu (Langer, 2008). Pada proses ini posisi sebuah simbol dalam daftar simbol setiap alfabet yang nantinya digunakan untuk memecahkan kode simbol. Seperti proses encode, Ketentuan daftar simbol
16
dapat secara lexicographic (atau cara lain yang telah ditentukan). Data yang telah dikodekan menunjukkan posisi simbol diterjemahkan. Setelah simbol dilakukan decoding, simbol dipindahkan ke bagian depan daftar. Berikut ini tabel decode dari ketentuan sebelumya : Tabel 2.3. Proses Decoding Algoritma Move-To-Front (Dipperstein, 2010)
2.1.5 Huffman Coding Algoritma Huffman adalah salah satu metode yang paling terkenal dalam kompresi teks, algoritma ini dibuat oleh David Huffman pada tahun 1952. Algoritma Huffman menggunakan prinsip pengkodean yang mirip dengan kode Morse, yaitu tiap karakter dikodekan hanya dengan rangkaian beberapa bit, dimana karakter yang sering muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang pendek dan karakter yang jarang muncul dikodekan dengan rangkaian bit yang lebih panjang (Septin, 2010). Kode Huffman merupakan kode prefiks yang direpresentasikan pada pohon biner yang diberi kode bit, cabang sebelah kiri diberi kode bit 0 sebagai identitas, dan cabang sebelah kanan diberi kode bit 1. Kode prefiks adalah himpunan yang berisi sekumpulan kode biner dimana tidak ada kode biner yang menjadi awalan bagi kode biner yang lain. Kode biner Huffman ini tidak mungkin terbentuk sama satu sama lainnya (Septin, 2010).
17
Algoritma kompresi Huffman menghasilkan kode bit yang lebih sedikit atau efisien untuk karakter-karakter yang sering muncul dalam data teks. Untuk membuktikan hal tersebut, maka dibuatlah pohon biner Huffman. Kode tersebut diperoleh dengan cara memyusun sebuah pohon biner Huffman untuk
masing-
masing simbul berdasarkan nilai probabilitasnya. Simpul yang memiliki probabilitas
terbesar akan dekat dengan root dan simpul yang memiliki
probabilitas terkecil akan terletak jauh dari root (Dipperstein, 2010). Langkahlangkah pembuatan pohon biner Huffman adalah (Dipperstein, 2010) : 1. Pengurutan keluaran sumber berdasarkan frekuensi kemunculan. 2. Menggabungkan dua keluaran yang memiliki frekuensi terendah. 3. Memberikan nilai kode bit 0 di sebelah kiri dan kode bit 1 di sebelah kanan. 4. Apabila sebuah keluaran merupakan hasil dari penggabungan dua keluaran, maka berikan kode bit 0 dan 1 untuk kode word-nya, lakukan proses ini hingga terbentuk akar. Berikut ini adalah contoh penerapan algoritma kompresi Huffman. Sebuah file berisi karakter “MATA-MATA” dimana jika diuraikan berdasarkan kode ASCII, maka akan terlihat sebagai berikut : Tabel 2.4. Konversi Karakter dalam Kode Biner ASCII (Septin, 2010)
Sehingga menjadi : M
A
T
A
-
M
A
T
A
01001101
01000001
01010100
01000001
00101101
01001101
01000001
01010100
01000001
= 72 bit Setelah membaca setiap karakter yang ada dalam teks, kemudian dihitung frekuensi kemunculannya.
18
Tabel 2.5. Frekuensi Kemunculan Karakter (Septin, 2010)
Penghitungan selesai, langkah berikutnya adalah membuat pohon Huffman.
Gambar 2.9. Pohon algoritma Huffman (Septin, 2010) Didapat kode baru untuk masing-masing karakter adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6. Kode Bit Hasil Kompresi (Septin, 2010)
Maka hasil kompresi yang didapat adalah : M
A
T
A
-
M
A
T
A
001
1
01
1
000
001
1
01
1
= 17 bit Rasio kompresi
(Septin, 2010)
= Bit sesudah kompresi
: Bit sebelum dikompresi
= 17 bit
: 72 bit
19
Dekompresi teks dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan menggunakan pohon biner Huffman dan yang kedua dengan menggunakan tabel kode biner Huffman. Langkah-langkah mengdekompresi suatu kode biner yang merupakan hasil dari proses kompresi dengan menggunakan pohon biner Huffman adalah sebagai berikut : 1. Baca sebuah bit dari kode biner. 2. Menelusuri pohon mulai dari atas atau akar, periksa ke kanan dan kekiri. 3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai bertemu daun. Kodekan rangkaian bit yang telah dibaca dengan karakter daun. 4. Ulangi dari langkah 1 sampai semua bit di dalam kode biner terbaca semua dan berubah menjadi karakter-karakter yang sesuai pada daun. Sebagai contoh mengkompresi string biner yang bernilai “001”
Gambar 2.10. Proses Dekompresi dengan Pohon Algoritma Huffman (Septin, 2010) Setelah menelusuri pohon dari akar, maka akan ditemukan bahwa string yang mempunyai kode bit “001” adalah karakter M. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan tabel kode biner Huffman. Dari tabel 2.6 tampak bahwa kode bit untuk sebuah karakter tidak boleh menjadi awalan dari kode bit karakter yang lain untuk menghindari keraguan (ambiguitas) dalam proses dekompresi atau
decoding. Karena tiap kode bit
Huffman yang dihasilkan unik, maka proses dekompresi dapat dilakukan dengan
20
mudah. Misal ditemukan kode biner 00110110000011011, kode tersebut di ubah ke kode ASCII menjadi karakter “MATA-MATA”.
2.2
Penelitian Terkait Penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian maupun studi sejenis
yang telah dilakukan sebelumnya mengenai kompresi data. Berikut uraian singkat dari penelitian maupun studi tersebut.
2.2.1 Analisis Perbandingan Algoritma Kompresi Lempel Ziv Welch, Arithmetic Coding, Dan Run-Length Encoding Pada File Teks, oleh Plipus Telaumbanua (Telaumbanua, 2011) Penelitian Plipus Telaumbanua ini membandingkan tiga algoritma kompresi data yaitu Lempel Ziv Welch (LZW), Arithmetic Coding, dan RunLength Encoding (RLE), dimana algoritma RLE dibantu oleh algoritma BurrowsWheeler Transform (BWT) untuk memaksimalkan kinerjanya. Algoritmaalgoritma tersebut dipilih karena semuanya dalam kategori algoritma lossless, dan mewakili masing-masing teknik pengkodean. Parameter yang digunakan untuk perbandingan adalah kompleksitas algoritma, rasio kompresi, dan waktu untuk proses kompresi dan dekompresi, sedangkan file uji yang digunakan adalah file plaintext ASCII (*.txt) dengan berbagai ukuran dan pola masukan. Penyelesaian yang disimpulkan yaitu pada keseluruhan
file uji yang
digunakan, file yang memiliki banyak deretan karakter yang sama sangat baik dikompresi algoritma BWT – RLE, namun sangat buruk untuk file yang isinya tidak beraturan (acak) serta memiliki kompleksitas yang paling besar. Sama halnya seperti BWT – RLE, algoritma LZW juga buruk untuk file yang isinya acak, namun sangat efektif untuk file yang memiliki pola karakter yang sama, seperti file source code dan file teks biasa. Sedangkan algoritma Arithmetic Coding sangat cocok untuk semua file uji, baik dalam keadaan acak maupun tidak (Telaumbanua, 2011). Gambar 2.11. menunjukkan alur pikir yang dilakukan oleh Plipus Telaumbanua :
21
Gambar 2.11. Alur Pikir Penelitian oleh Plipus Telaumbanua (Telaumbanua, 2011)
2.2.2 Implementasi Run Length Pada Kompresi File Text Dengan Menggunakan Transformasi Burrows Wheeler, oleh Muhammad Husli Khairi (Khairi, 2010) Pokok bahasan dalam penelitian Muhammad Husli Khairi ini melakukan uji kasus tentang penyempurnaan metode kompresi Run-Length Encoding dengan algoritma Transformasi Burrows-Wheeler dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas kompresi dan menutupi kekurangan algoritma RLE sendiri. Penelitian Khairi ini menitikberatkan implementasinya dalam program komputer dengan platform atau bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dengan data uji yang digunakan berupa file-file ekstensi (*.doc), (*.rft), (*.txt), dan file (*.html) yang selanjutnya dilakukan dilakukan analisis waktu baik dalam encoding dan decoding serta efektivitas kompresi dilihat dari rasio kompresi yang dihasilkan. Hasil analisis menunjukkan bahwa transformasi Burrows-Wheeler mampu memproses langsung satu blok
data teks sebagai satuan dan mampu untuk
mengelompokkan karakter secara bersama-sama sehingga peluang untuk
22
menemukan karakter yang sama secara berurutan akan meningkat. Transformasi Burrows-Wheeler ini juga memiliki sifat reversible yaitu dapat mengembalikan data teks yang telah ditransformasikan kenbetuk yang sama persis dengan data aslinya (Khairi, 2010). Gambar 2.12. menunjukkan alur pikir oleh Muhammad Husli Khairi :
Gambar 2.12. Alur Pikir Penelitian oleh Muhammad Husli Khairi (Khairi, 2010)
2.2.3 Compression Using Huffman Coding, oleh Mamta Sharma (Sharma, 2010) Jurnal internasional yang ditulis oleh Mamta Sharma ini membahas mengenai algoritma Huffman yang dianalisa dan dijelaskan secara mendalam dilihat dari berbagai aspek meliputi teknik dasar Huffman, fungsi utama yang digunakan, pengaplikasian, kelebihan dan kekurangan, serta sedikit penjelasan singkat mengenai Adaptive Huffman Coding. Pada jurnal ini juga dilakukan survey perbandingan dengan teknik kompresi lainnya yang umum seperti Aritmethic Coding, LZW dan Run-Length Encoding yang dianalisis dan dibandingkan lebih lanjut dalam hal kelebihan dan kekurangan serta pengaplikasian algoritma-algoritma tersebut dalam file image digital seperti JPEG, TIFF, GIF, BMP, dan PCX dengan menunjukkan algoritma mana yang efektif pada jenis file tertentu.
23
Setelah dilakukan pembelajaran mengenai berbagai teknik untuk kompresi dan membandingkan berdasarkan penggunaannya dalam berbagai aplikasi dan kelebihan serta kekurangan. Disimpulkan bahwa pengkodean Arithmetic Coding efisien jika lebih sering muncul urutan piksel dengan bit yang rendah dan mengurangi ukuran file secara signifikan. RLE merupakan algoritma yang mudah dalam implementasi dan cepat dalam eksekusi. Algoritma LZW lebih efektif digunakan untuk TIFF, GIF dan File Tekstual, sedangkan algoritma Huffman lebih cocok digunakan dalam kompresi JPEG. Keunggulannya Huffman menghasilkan kode yang optimal tetapi relatif lambat (Sharma, 2010).
2.2.4 A Comparative Study Of Text Compression Algorithm, oleh Senthil Shanmugasundaram dan Robert Lourdusamy (Shanmugasundaram & Lourdusamy, 2011) Penelitian dari Senthil Shanmugasundaram dan Robert Lourdusamy ini membahas mengenai survei terhadap algoritma dasar kompresi data lossless yang berbeda. Hasil percobaan dan perbandingan algoritma kompresi lossless menggunakan teknik Statistical Compression dan teknik Dictionary Based Compression dilakukan pada data teks. Teknik pengkodean statistik yang diperbandingkan diantaranya algoritma seperti Shannon-Fano coding, Huffman coding, Adaptive Huffman coding, Run-Length Encoding serta Arithmetic coding. Pola Lempel Ziv yang merupakan teknik Dictionary Based juga dibandingkan dan dibagi menjadi dibagi menjadi dua bagian: yang merupakan derivasi dari LZ77 (LZ77, LZSS, LZH dan LZB) dan yang merupakan derivasi dari LZ78 (LZ78, LZW dan LZFG). Penelitian dilakukan untuk mengevaluasi efisiensi dari algoritma kompresi yang diukur dengan dua parameter. Salah satunya adalah hasil file size dari kompresi dicapai dan yang lainnya adalah waktu yang digunakan oleh algoritma encoding dan decoding. Kemudian dilakukan uji kinerja praktis dari teknik yang disebutkan di atas pada beberapa ukuran file teks, setelah itu menemukan hasil berbagai teknik pengkodean statistik maupun teknik-teknik Lempel-Ziv yang dipilih dalam penelitian ini.
24
Dari hasil survei dan perbandingan yang telah dilakukan maka didapat algoritma-algoritma yang memiliki efisiensi yang cukup tinggi diantaranya Arithmetic Coding (untuk teknik Statistical Compression), LZB (untuk teknik Dictionary Based Compression derivasi LZ77), serta LZFG (untuk teknik Dictionary
Based Compression
derivasi
LZ78)
(Shanmugasundaram
&
Lourdusamy, 2011).
2.2.5 Comparative Study Between Various Algorithms of Data Compression Techniques, oleh Mohammed Al-laham dan Ibrahiem M. M. El Emary (Al-laham & El Emary, 2007) Penelitian Al-laham dan El Emary ini membahas mengenai survei terhadap algoritma-algoritma teknik kompresi data. Penelitian ini menitikberatkan pada pola data yang menonjol kompresi, diantaranya yang cukup populer yaitu .DOC, .TXT, .BMP, .TIF, .GIF, dan .JPG. Dengan menggunakan beberapa algoritma kompresi yang berbeda, didapatkan beberapa hasil dan sehubungan dengan hasil tersebut ditarik kesimpulan mengenai algoritma yang efisien untuk digunakan pada jenis file tertentu yang akan dilakukan proses kompresi dengan mempertimbangkan rasio kompresi dan ukuran file terkompresi.. Beberapa algoritma yang digunakan dalam penelitian ini adalah algoritma LZW, Huffman, LZH (LZW – Huffman) serta HLZ (Huffman – LZW). Hasil yang di dapat berdasarkan parameter ukuran output hasil kompresi dan rasio kompresi didapat bahwa algoritma Huffman dan algoritma LZH (kategori algoritma kombinasi) lebih unggul untuk kompresi file .DOC, .TXT, dan .BMP dibandingkan algoritma LZW dan HLZ. Sedangkan untuk file .TIF, .GIF, dan .JPG semua algoritma yang diujikan menampilkan performansi yang buruk (Allaham & El Emary, 2007).
2.3
Rencana Penelitian Penulis menggunakan beberapa penelitian di atas sebagai acuan. Penulis
pada kesempatan kali ini mencoba untuk melakukan perbandingan algoritma kompresi dengan cara merancang kombinasi algoritma yaitu kombinasi algoritma
25
Transformasi Burrows-Wheeler dan Run-Length Encoding yang sebelumnya dilakukan oleh Khairi (2010) dikombinasikan kembali dengan algoritma Huffman Coding dan Move-To-Front atas dasar saran penelitian Telaumbanua (2011) serta menggunakan penelitian Sharma (2010), Shanmugasundaram dan Lourdusamy (2011), serta Al-laham dan El Emary (2007) sebagai pertimbangan dalam menerapkan teknik-teknik kompresi. Penulis dalam kasus ini akan mencoba menganalisis kombinasi-kombinasi algoritma dalam kasus ini kombinasi BWT – RLE – MTF – Huffman (BRMH) serta kombinasi BWT – MTF – RLE – Huffman (BMRH) untuk dapat diimplementasikan dan dilakukan pengujian pada file. Dua kombinasi algoritma tersebut kemudian akan dibandingkan kinerjanya berdasarkan rentang waktu proses encoding dan decoding serta rasio kompresi (dengan rasio kompresi sebagai acuan utama) yang menunjukkan perbandingan ukuran file antara file asli dan file hasil kompresi untuk mengompresi file (*.txt), (*.rtf), (*.doc), (*.dll), (*.exe), (*.tif) dan (*.bmp) dalam berbagai macam ukuran.
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Studi Literatur Studi ini dilaksanakan dengan melakukan studi kepustakaan dengan cara
mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai Data Compression terutama yang berkonsentrasi pada algoritma-algoritma Burrows-Wheeler Transform (BWT), Run-Length Encoding (RLE), Move-ToFront (MTF) dan Huffman, serta data-data yang berhubungan dengan sistem yang akan dibuat. Literatur pendukung ini dapat berupa jurnal, paper, makalah, artikel, buku, atau sumber lainnya. Output yang ingin dihasilkan dari tahap ini adalah rangkuman dasar teori serta tinjauan penelitian sebelumnya.
3.2
Analisis dan Perancangan Tahap ini dilakukan analisis dan perancangan kombinasi algoritma.
Perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan diagram alir (flowchart) agar lebih memperjelas alur dan cara kerja sisitem yang akan dibangun. Pembangunan sistem menggunakan bahasa pemrograman Visual C++ dan memanfaatkan source library algoritma BWT, RLE, MTF dan Huffman dari Michael Dipperstein (Dipperstein, 2010). Analisis dan perancangan sistem tidak menjadi fokus utama dalam penelitian ini, melainkan hanya sebagai alat bantu pengujian. Perancangan sistem meliputi perancangan desain awal implementasi baik dalam hal perancangan fungsi-fungsi dan algoritma-algoritma yang nantinya akan diimplementasikan dalam suatu sistem juga dalam proses pengujian dan pengolahan data. Gambar 3.2 berikut tampilan alur pikir proses penelitian secara keseluruhan.
26
27
Gambar 3.1. Alur Pikir Proses Penelitian
3.2.1
Analisis Proses Sistem dan Kombinasi Algoritma Tahap ini merupakan tahap penentuan hal-hal
penting seperti
merumuskan cara pendeklarasian kombinasi-kombinasi algoritma yang akan diimplementasikan dan parameter-parameter yang diperlukan untuk implementasi (rasio kompresi serta waktu kompresi dan dekompresi). Pada kasus ini kombinasi yang akan diuji serta dibahas lebih lanjut adalah kombinasi BWT – RLE – MTF – Huffman serta kombinasi BWT – MTF – RLE – Huffman. Pada tahap ini juga dilakukan penentuan dan pengumpulan file uji (file (*.txt), (*.rtf), (*.doc), (*.dll), (*.exe), (*.tif) dan (*.bmp)) sebagai dasar dalam tahap pengujian dan perbandingan. Tahap ini merupakan tahap untuk mengkaji dan membatasi masalah yang akan diimplementasikan dalam sistem.
28
3.2.2
Perancangan Proses Sistem Perancangan proses dilakukan dengan
menggunakan diagram alir
(flowchart). Terdapat dua proses utama yang dijalankan, yaitu kompresi dan dekompresi. Sesuai dengan batasan masalah proses yang akan dibahas dalam kasus ini adalah proses kompresi dan dekompresi untuk kombinasi algoritma BMRH dan BRMH yang terdiri dari 2 algoritma transformasi, yaitu BWT (Burrows-Wheeler Transform) dan MTF (Move-To-Front) serta 2 algoritma Kompresi, yaitu RLE (Run-Length Encoding) dan Huffman Coding. Algoritma BWT yang digunakan pada kasus ini merupakan algoritma block-sorting dengan ukuran 128 KB. Algoritma BWT ini bersifat transformatif yang mendukung RLE dalam kompresi. Dengan kata lain algoritma ini tidak melakukan pengurangan atau penambahan informasi pada file input, hanya saja pada file input terjadi proses sorting / pengurutan karakter pada tiap ukuran blok. Oleh karena itu, ukuran yang dihasilkan masih tetap sama (bila ada perbedaan hanya terpaut beberapa byte) hanya saja letak karakter dalam suatu file yang berbeda. Selain algoritma BWT, algoritma MTF juga bersifat transformatif. MTF melakukan transformasi input file dengan memindahkan suatu stream karakter input ke depan stream. Algoritma ini bersifat mendukung Huffman yang memanfaatkan kode numerik serta frekuensi kemunculan karakter dalam kompresi. Implementasi RLE sama sederhananya dengan MTF dan merupakan algoritma kompresif. Algoritma ini memanfaatkan input file yang memiliki kesamaan karakter secara berturut-turut. Apabila berdiri sendiri algoritma ini kurang fleksibel dalam kompresi bahkan kurang menguntungkan. Oleh karena itu digunakan algoritma BWT sebelum dioperasikan dengan RLE karena BWT bersifat mengelompokkan karakter sejenis.
3.2.2.1 Tahap Kompresi Proses Kompresi merupakan proses dimana suatu file dilakukan proses encoding sehingga dihasilkan suatu output yang memiliki ukuran yang lebih rendah dari file aslinya. Proses kompresi yang dibahas dalam kasus ini
29
ditunjukkan oleh Gambar 3.2 untuk kombinasi BMRH dan Gambar 3.3 untuk kombinasi BRMH.
Gambar 3.2. Flowchart Proses
Gambar 3.3. Flowchart Proses
Kompresi Kombinasi BMRH
Kompresi Kombinasi BRMH
30
Tahap Kompresi ini, sebuah file (*.txt), (*.rtf), (*.doc), (*.dll), (*.exe), (*.tif) dan (*.bmp) akan dikompresi menggunakan kombinasi algoritma BMRH dan BRMH sehingga akan menghasilkan sebuah output file yang berekstensi (.bmrh) untuk kombinasi BMRH dan (.brmh) untuk kombinasi BRMH. Kombinasi BMRH dan BRMH diimplementasikan secara berantai dan akan menghasilkan suatu output file. Apabila file input telah dioperasikan dengan suatu algoritma selanjutnya output yang dihasilkan oleh algoritma sebelumnya kemudian dijadikan input oleh berikutnya. Operasi tersebut terus dilakukan hingga algoritma terakhir atau dengan kata lain kombinasi algoritma telah mencapai operasi terakhir sesuai dengan flowchart pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3. File output akhir tersebut akan dilakukan pengolahan data yang nantinya menjadi tolok ukur dalam pengujian suatu kombinasi algoritma. Ciri khas file yang telah melalui proses kompresi ini tentunya memiliki ukuran yang lebih kecil dari ukuran aslinya dan oleh karena algoritma yang digunakan bersifat lossless maka informasi dan data didalam file juga akan berubah dan tidak dapat dibaca / parsign program yang mendukung.
3.2.2.2 Tahap Dekompresi Proses Dekompresi merupakan proses dimana suatu file terkompresi dilakukan proses decoding sehingga dihasilkan suatu output yang memiliki ukuran yang lebih besar dari file terkompresi atau dengan kata lain memiliki ukuran dan informasi yang identik dengan file aslinya (file yang belum terkompresi). Proses dekompresi yang dibahas dalam kasus ini ditunjukkan oleh Gambar 3.4 untuk kombinasi BMRH dan Gambar 3.5 untuk kombinasi BRMH.
31
Gambar 3.4. Flowchart Proses
Gambar 3.5. Flowchart Proses
Dekompresi Kombinasi BMRH
Dekompresi Kombinasi BRMH
Tahap Kompresi ini, sebuah file terkompresi (.bmrh) dan (.brmh) akan didekompresi menggunakan kombinasi algoritma BMRH dan BRMH sehingga akan menghasilkan sebuah output file yang identik dengan file asli yang
32
berekstensi (.ubmrh) untuk kombinasi BMRH dan (.ubrmh) untuk kombinasi BRMH. Proses operasi pada tahap dekompresi secara berturut-turut sama dengan ahap kompresi hanya saja fungsi-fungsi yang dilakukan pada setiap algoritma adalah proses kebalikannya yaitu mengubah file untuk menjadi seperti semula (proses decoding) yang identik dengan file aslinya dikarenakan algoritma kompresi yang bersifat lossless. Proses dekompresi untuk tiap kombinasi baik kombinasi BMRH dan BRMH dapat dilihat pada Gambar 3.4 dan 3.5. Ciri khas file terkompresi yang telah melalui proses dekompresi ini tentunya memiliki ukuran yang lebih besar dari ukuran yang terkompresi dan informasi dan data didalam file juga akan kembali seperti file asli yang belum terkompresi juga dapat memberikan data dan informasi seperti semula.
3.3
Pengujian dan Analisis Tahap Pengujian dan Analisis ini merupakan tindak lanjut dan
pembuktian hipotesa awal, apakah hasil pengujian sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian akan dilakukan dengan skenario pengujian sebagai berikut : 1. Melakukan pengujian kinerja tiap algoritma pada file uji Setelah kombinasi algoritma selesai diimplementasikan maka pada bagian ini dilakukan perhitungan kinerja dengan beberapa ketentuan dan parameter pengujian sebagai tolok ukur efektivitas algoritma serta beberapa jenis file uji yang sudah ditentukan dan pada batasan masalah, seperti berikut ini :
Perhitungan performansi dengan rasio performansi kompresi dengan rumus sebagai berikut (Pu Ida Mengyi, 2006) :
=
−
(
(
)
)
×
%
( )
Perhitungan rentang waktu kompresi dan dekompresi per satuan byte agar dapat dibandingkan pada perhitungan waktu kompresi dan dekompresi
33
untuk tiap ukuran file dengan rumus sebagai berikut (Pu Ida Mengyi, 2006) : =
File-file
(
=
(
)
(
) (
)
)
( )
( )
yang akan diujikan untuk proses kompresi dan dekompresi
menggunakan format
Text (.txt), Rich Text Format (.rtf), Document
(.doc), Application (.exe), Bitmap (.bmp), Tagged Image Format (.tif) dan Application Extension / Library (.dll). Pengujian dilakukan sebanyak 420 kali meliputi uji kompresi maupun dekompresi pada kedua algoritma (BMRH dan BRMH), dengan menggunakan 105 file uji rincian sebagai berikut : 1. File dengan format Text (.txt) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 2. File dengan format Rich Text Format (.rtf) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 3. File dengan format Document (.doc) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 4. File dengan format Application (.exe) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB
34
Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 5. File dengan format Application Extension / Library (.dll) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 6. File dengan format Tagged Image Format (.tif) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB 7. File dengan format Bitmap (.bmp) dilakukan pengujian sebanyak 60 kali, dengan rincian : Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 0-1 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 1-3 MB Pengujian sebanyak 4 kali untuk 5 file yang berukuran 3-6 MB
2. Membandingkan kinerja algoritma yang diuji Setelah melakukan pengujian kinerja. Dilakukan perbandingan hasil berdasarkan parameter waktu dan rasio kompresi yang telah dihitung pada tahap pengujian baik dalam kombinasi algoritma yang sama maupun antar kedua kombinasi BMRH dan BRMH. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil perbandingan tersebut.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kinerja pada tiap jenis kombinasi algoritma ditinjau dari segi rasio kompresi, waktu kompresi dan waktu dekompresi dengan rasio kompresi sebagai tolok ukur utama pada beberapa jenis file uji. Setelah kinerja tiap kombinasi, selanjutnya dilakukan perbandingan kinerja kedua kombinasi yang disajikan dalam bentuk grafik. 4.1
Spesifikasi Perangkat Implementasi dan Pengujian Perangkat dan sarana yang digunakan untuk implementasi dan pengujian
rancangan yang telah dibuat meliputi perangkat lunak dan perangkat keras diantaranya, yaitu : Programming Package
Documentation Tools
:
:
Code::Blocks IDE 10.05 Compiler
= GNU (MinGW) C++
GUI C++ Library
= wxWidgets 2.8.12
Microsoft Word 2007 Microsoft Visio 2007
Operating Sistem
:
Microsoft Windows 7 Ultimate SP 1 32-bit (6.1, Build 7600)
Hardware Specification
:
Intel® CoreTM i3 CPU M 330 2.13 GHz Memory DDR3 1024 MB RAM
4.2
Hasil Pengujian Pengujian dilakukan dengan cara menghitung rasio kompresi, waktu
kompresi, dan waktu dekompresi. Pengujian dilakukan pada beberapa tipe file dan ukuran file yang bervariasi untuk tiap kombinasi sesuai dengan skenario pengujian yang telah dipaparkan pada metode penelitian dengan konsep multiple file. Beberapa tipe file yang akan diujikan untuk proses kompresi ini menggunakan format Text (.txt), Rich Text Format (.rtf), Document (.doc), 35
36
Application (.exe), Bitmap (.bmp), Tagged Image Format (.tif) dan Application Extension / Library (.dll). 4.2.1
Hasil Pengujian Rasio dan Waktu Kompresi Pengujian hasil kinerja kompresi kombinasi BMRH dan BRMH pada
beberapa file yang ditinjau dari dua variabel kinerja yaitu, Waktu Kompresi (per Byte) (Rumus 2 pada BAB III) dan Rasio Kompresi (Rumus 1 pada BAB III) yang telah dikelompokkan berdasar ukuran file. Setelah itu dilakukan perhitungan rata-rata rasio (Rumus 3) dan waktu kompresi (Rumus 4).
−
=
−
( )
=
( )
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.txt) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 1, 2, 3, 43, 44, dan 45 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.1 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran. Tabel 4.1. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.txt) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Text (.txt) 0 - 1 MB
67.73
65.43
0.0000036
0.0000040
Text (.txt) 1 - 3 MB
70.90
64.88
0.0000109
0.0000110
Text (.txt) 3 - 6 MB
56.35
47.41
0.0000050
0.0000044
Rata - Rata
64.99
59.24
0.0000065
0.0000065
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.rtf) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap
37
kelas yang terlihat pada Tabel 4, 5, 6, 46, 47, dan 48 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.2 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran. Tabel 4.2. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.rtf) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Document (.rtf) 0 - 1 MB
86.02
85.09
0.0000049
0.0000041
Document (.rtf) 1 - 3 MB
89.72
89.20
0.0000041
0.0000035
Document (.rtf) 3 - 6 MB
90.01
88.61
0.0000043
0.0000035
Rata - Rata
88.58
87.64
0.0000044
0.0000037
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.doc) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 7, 8, 9, 49, 50, dan 51 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.3 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran. Tabel 4.3. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.doc) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Document (.doc) 0 - 1 MB
66.92
64.12
0.0000068
0.0000058
Document (.doc) 1 - 3 MB
69.69
66.92
0.0000065
0.0000054
Document (.doc) 3 - 6 MB
63.35
55.60
0.0000089
0.0000076
Rata - Rata
66.65
62.21
0.0000074
0.0000063
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.dll) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 10, 11, 12, 52, 53, dan 54 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.4 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran.
38
Tabel 4.4. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.dll) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Executable (.dll) 0 - 1 MB
47.82
33.03
0.0000054
0.0000067
Executable (.dll) 1 - 3 MB
53.15
49.75
0.0000077
0.0000075
Executable (.dll) 3 - 6 MB
44.26
27.52
0.0000073
0.0000067
Rata - Rata
48.41
36.77
0.0000068
0.0000070
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.exe) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 13, 14, 15, 55, 56, dan 57 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.5 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran. Tabel 4.5. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.exe) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Executable (.exe) 0 - 1 MB
47.31
46.54
0.0000064
0.0000069
Executable (.exe) 1 - 3 MB
37.34
30.22
0.0000099
0.0000097
Executable (.exe) 3 - 6 MB
39.02
40.80
0.0000058
0.0000055
Rata – Rata
41.22
39.19
0.0000074
0.0000074
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.tif) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 16, 17, 18, 58, 59, dan 60 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.6 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran.
39
Tabel 4.6. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.tif) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Bitmap (.tif) 0 - 1 MB
92.62
92.54
0.0000046
0.0000039
Bitmap (.tif) 1 - 3 MB
95.18
94.91
0.0000066
0.0000062
Bitmap (.tif) 3 - 6 MB
93.84
92.59
0.0000437
0.0000431
Rata – Rata
93.88
93.35
0.0000183
0.0000178
Pengujian kompresi yang dilakukan pada 15 file (.bmp) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH yang dibagi ke dalam 3 kelas ukuran file dan selanjutnya dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas yang terlihat pada Tabel 19, 20, 21, 61, 62, dan 63 di halaman LAMPIRAN I. Berikut Tabel 4.7 ditampilkan hasil rata-rata tiap kelas ukuran. Tabel 4.7. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi File (.bmp) File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Bitmap (.bmp) 0 - 1 MB
84.43
79.51
0.0000056
0.0000036
Bitmap (.bmp) 1 - 3 MB
94.15
93.62
0.0000034
0.0000034
Bitmap (.bmp) 3 - 6 MB
89.42
89.73
0.0000410
0.0000408
Rata - Rata
89.34
87.62
0.0000166
0.0000159
Berdasarkan Tabel 4.1 hingga Tabel 4.7 dapat dilakukan perhitungan rata-rata rasio dan waktu kompresi tiap kelas ukuran. Perhitungan dan perbandingan rata-rata rasio dan waktu kompresi pada kelas ukuran file 0 – 1 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.8 serta Gambar 4.1 dan 4.2.
40
Tabel 4.8. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 0 – 1 MB Rasio (%)
File
Waktu Kompresi per Byte (second)
BMRH BRMH
BMRH
BRMH
Text (.txt) 0 - 1 MB
67.73
65.43
0.0000036
0.0000040
Document (.rtf) 0 - 1 MB
86.02
85.09
0.0000049
0.0000041
Document (.doc) 0 - 1 MB
66.92
64.12
0.0000068
0.0000058
Executable (.dll) 0 - 1 MB
47.82
33.03
0.0000054
0.0000067
Executable (.exe) 0 - 1 MB
47.31
46.54
0.0000064
0.0000069
Bitmap (.tif) 0 - 1 MB
92.62
92.54
0.0000046
0.0000039
Bitmap (.bmp) 0 - 1 MB
84.43
79.51
0.0000056
0.0000036
Rata - Rata
70.40
66.61
0.0000053
0.0000050
100.00 90.00 80.00
Rasio (%)
70.00 60.00
92.62 92.54
86.02 85.09 67.73 65.43
84.43 79.51 66.92 64.12
50.00
47.82 46.54 47.31
40.00
33.03
30.00 20.00
BMRH
10.00
BRMH
0.00
File
Gambar 4.1. Grafik Rasio Kompresi File 0 – 1 MB
41
0.0000080
Waktu Kompresi / Byte (s)
0.0000070 0.0000060 0.0000050 0.0000040 0.0000030
0.0000069 0.0000068 0.0000067 0.0000064 0.0000058 0.0000056 0.0000054 0.0000049 0.0000046 0.0000041 0.0000040 0.0000039 0.0000036 0.0000036
0.0000020
BMRH
0.0000010
BRMH
0.0000000
File
Gambar 4.2. Grafik Waktu Kompresi File 0 – 1 MB Perhitungan dan perbandingan rata-rata rasio dan waktu kompresi pada kelas ukuran file 1 – 3 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.9 serta Gambar 4.3 dan 4.4. Tabel 4.9. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 1 – 3 MB File
Rasio (%) BMRH BRMH
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Text (.txt) 1 - 3 MB
70.90
64.88
0.0000109
0.0000110
Document (.rtf) 1 - 3 MB
89.72
89.20
0.0000041
0.0000035
Document (.doc) 1 - 3 MB
69.69
66.92
0.0000065
0.0000054
Executable (.dll) 1 - 3 MB
53.15
49.75
0.0000077
0.0000075
Executable (.exe) 1 - 3 MB
37.34
30.22
0.0000099
0.0000097
Bitmap (.tif) 1 - 3 MB
95.18
94.91
0.0000066
0.0000062
Bitmap (.bmp) 1 - 3 MB
94.15
93.62
0.0000034
0.0000034
Rata - Rata
72.88
69.93
0.0000070
0.0000067
42
100.00 90.00
95.18 93.62 94.91 94.15
89.72 89.20
80.00 70.90 64.88
Rasio (%)
70.00 60.00
69.69 66.92 53.15 49.75
50.00 40.00
37.34 30.22
30.00 20.00
BMRH
10.00
BRMH
0.00
File
Gambar 4.3. Grafik Rasio Kompresi File 1 – 3 MB
Waktu Kompresi / Byte (s)
0.0000120 0.0000100 0.0000080 0.0000060 0.0000040
0.0000110 0.0000109 0.0000099 0.0000097 0.0000077 0.0000075 0.0000065 0.0000054 0.0000041 0.0000035
0.0000020
0.0000066 0.0000062
0.0000034 BMRH BRMH
0.0000000
File
Gambar 4.4. Grafik Waktu Kompresi File 1 – 3 MB
43
Perhitungan dan perbandingan rata-rata rasio dan waktu kompresi pada kelas ukuran file 3 – 6 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.10 serta Gambar 4.5 dan 4.6. Tabel 4.10. Rata-rata Rasio dan Waktu Kompresi 3 – 6 MB Waktu Kompresi per Byte
Rasio (%)
File
(second)
BMRH BRMH
BMRH
BRMH
Text (.txt) 3 - 6 MB
56.35
47.41
0.0000050
0.0000044
Document (.rtf) 3 - 6 MB
90.01
88.61
0.0000043
0.0000035
Document (.doc) 3 - 6 MB
63.35
55.60
0.0000089
0.0000076
Executable (.dll) 3 - 6 MB
44.26
27.52
0.0000073
0.0000067
Executable (.exe) 3 - 6 MB
39.02
40.80
0.0000058
0.0000055
Bitmap (.tif) 3 - 6 MB
93.84
92.59
0.0000437
0.0000431
Bitmap (.bmp) 3 - 6 MB
89.42
89.73
0.0000410
0.0000408
Rata - Rata
68.04
63.18
0.0000166
0.0000160
100.00 90.00
93.84 92.59 89.73 89.42
90.01 88.61
80.00
Rasio (%)
70.00 60.00 50.00 40.00
56.35 47.41
63.35 55.60 44.26
30.00
40.80 39.02
27.52
20.00 10.00
BMRH BRMH
0.00
File
Gambar 4.5. Grafik Rasio Kompresi File 3 – 6 MB
44
0.0000500
Waktu Kompresi / Byte (s)
0.0000450
0.0000437 0.0000431 0.0000410 0.0000408
0.0000400 0.0000350 0.0000300 0.0000250 0.0000200 0.0000150 0.0000100 0.0000050 0.0000000
0.0000089 0.0000076 0.0000073 0.0000067 0.0000058 0.0000055 0.0000050 0.0000044 0.0000043 0.0000035
BMRH BRMH
File
Gambar 4.6. Grafik Waktu Kompresi File 3 – 6 MB Berdasarkan Tabel 4.8 hingga 4.10 dan Gambar 4.1 hingga 4.6 dapat ditarik beberapa poin-poin yaitu. 1. Pengujian kinerja kombinasi BMRH menunjukkan besarnya rata-rata rasio kompresi dari terbesar hingga terkecil untuk kelas ukuran 0 – 1 MB berturut-turut pada file (.tif), (.rtf), (.bmp), (.txt), (.doc), (.dll), dan (.exe) sedangkan kelas ukuran 1 – 3 MB berturut-turut file (.tif), (.bmp), (.rtf), (.txt), (.doc), (.dll), dan (.exe) serta kelas ukuran 3 – 6 MB berturut-turut file (.tif), (.rtf), (.bmp), (.doc), (.txt), (.dll), dan (.exe). Sedangkan Pengujian kinerja kombinasi BRMH rasio kompresi dari terbesar hingga terkecil untuk kelas ukuran 0 – 1 MB berturut-turut pada file (.tif), (.rtf), (.bmp), (.txt), (.doc), (.exe), dan (.dll) sedangkan kelas ukuran 1 – 3 MB berturut-turut file (.tif), (.bmp), (.rtf), (.doc), (.txt), (.dll), dan (.exe) serta kelas ukuran 3 – 6 MB berturut-turut file (.tif), (.bmp), (.rtf), (.doc), (.txt), (.exe), dan (.dll).
45
2. Rata-rata rasio kompresi untuk file berukuran 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB untuk kombinasi BMRH berturut-turut adalah 70.40 %, 72.88 % dan 68.04 %, sedangkan untuk kombinasi BRMH berturut-turut adalah 66.61 %, 69.93 % dan 63.18 % serta waktu kompresi per Byte yang seluruhnya nilai rata-rata yang naik berdasar kelas ukuran untuk
4.2.2
kombinasi BMRH berturut-turut adalah 5.3 × 10
second/byte,
kombinasi BRMH berturut-turut adalah 5.0 × 10
second/byte,
7.0 × 10
second/byte, dan 16.6 × 10
second/byte, sedangkan untuk
6.7 × 10
second/byte, dan 16.0 × 10
second/byte..
Hasil Pengujian Waktu Dekompresi Pada poin ini dilakukan pengujian hasil kinerja dekompresi kombinasi
BMRH dan BRMH pada beberapa file yang ditinjau dari variabel Waktu Dekompresi (per Byte) (Rumus 3 pada BAB III) yang telah dikelompokkan berdasar ukuran file. Setelah itu dilakukan perhitungan rata-rata waktu dekompresi per kelompok (Rumus 6).
−
=
( )
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.txt) terkompresi dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH serta skenario pengujian yang sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 22, 23, 24, 64, 65, dan 66 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.11 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran.
46
Tabel 4.11. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.txt) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.txt) 0 - 1 MB
0.0000130
0.0000115
Compressed (.txt) 1 - 3 MB
0.0000126
0.0000116
Compressed (.txt) 3 - 6 MB
0.0000123
0.0000114
Rata – Rata
0.0000126
0.0000115
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.rtf) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH serta skenario pengujian yang sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 25, 26, 27, 67, 68, dan 69 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.12 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran. Tabel 4.12. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.rtf) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.rtf) 0 - 1 MB
0.0000237
0.0000170
Compressed (.rtf) 1 - 3 MB
0.0000239
0.0000182
Compressed (.rtf) 3 - 6 MB
0.0000237
0.0000185
Rata - Rata
0.0000237
0.0000179
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.doc) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH serta skenario pengujian yang sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 28, 29, 30, 70, 71, dan 72 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.13 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran.
47
Tabel 4.13. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.doc) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.doc) 0 - 1 MB
0.0000182
0.0000168
Compressed (.doc) 1 - 3 MB
0.0000186
0.0000169
Compressed (.doc) 3 - 6 MB
0.0000173
0.0000164
Rata - Rata
0.0000181
0.0000167
Pengujian dekompresi dilakukan pada 15 file (.dll) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH dengan skenario pengujian sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 31, 32, 33, 73, 74, dan 75 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.14 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran. Tabel 4.14. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.dll) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.dll) 0 - 1 MB
0.0000132
0.0000147
Compressed (.dll) 1 - 3 MB
0.0000161
0.0000150
Compressed (.dll) 3 - 6 MB
0.0000479
0.0000135
Rata – Rata
0.0000257
0.0000144
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.exe) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH dengan skenario pengujian sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 34, 35, 36, 76, 77, dan 78 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.25 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran.
48
Tabel 4.15. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.exe) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.exe) 0 - 1 MB
0.0000117
0.0000153
Compressed (.exe) 1 - 3 MB
0.0000130
0.0000122
Compressed (.exe) 3 - 6 MB
0.0000107
0.0000107
Rata - Rata
0.0000118
0.0000127
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.tif) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH dengan skenario pengujian sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 37, 38, 39, 79, 80, dan 81 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.16 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran. Tabel 4.16. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.tif) Waktu Dekompresi per Byte File
(second) BMRH
BRMH
Compressed (.tif) 0 - 1 MB
0.0000334
0.0000205
Compressed (.tif) 1 - 3 MB
0.0000477
0.0000275
Compressed (.tif) 3 - 6 MB
0.0000516
0.0000224
Rata - Rata
0.0000442
0.0000235
Pengujian dekompresi yang dilakukan pada 15 file (.bmp) dengan menggunakan kombinasi BMRH dan BRMH dengan skenario pengujian sama dengan pengujian kompresi (detail hasil pada Tabel 40, 41, 42, 82, 83, dan 84 di halaman LAMPIRAN I). Berikut Tabel 4.17 ditampilkan hasil rata-rata waktu dekompresi per Byte tiap kelas ukuran.
49
Tabel 4.17. Rata-rata Waktu Dekompresi File Terkompresi (.bmp) Waktu Dekompresi per Byte (second)
File
BMRH
BRMH
Compressed (.bmp) 0 - 1 MB
0.0000183
0.0000134
Compressed (.bmp) 1 - 3 MB
0.0000218
0.0000147
Compressed (.bmp) 3 - 6 MB
0.0000225
0.0000145
Rata - Rata
0.0000208
0.0000142
Berdasarkan Tabel 4.11 hingga Tabel 4.17 dapat dilakukan perhitungan rata-rata waktu dekompresi tiap kelas ukuran. Perhitungan dan perbandingan ratarata waktu dekompresi pada kelas ukuran file 0 – 1 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.18 serta Gambar 4.7. Tabel 4.18. Rata-rata Waktu Dekompresi 0 – 1 MB Waktu Dekompresi per File
Byte (second) BMRH
BRMH
Compressed (.txt) 0 - 1 MB
0.0000130
0.0000115
Compressed (.rtf) 0 - 1 MB
0.0000237
0.0000170
Compressed (.doc) 0 - 1 MB
0.0000182
0.0000168
Compressed (.dll) 0 - 1 MB
0.0000132
0.0000147
Compressed (.exe) 0 - 1 MB
0.0000117
0.0000153
Compressed (.tif) 0 - 1 MB
0.0000334
0.0000205
Compressed (.bmp) 0 - 1 MB
0.0000183
0.0000134
Rata - Rata
0.0000188
0.0000156
50
Waktu Dekompresi / Byte (s)
0.0000400 0.0000350
0.0000334
0.0000300 0.0000250 0.0000200 0.0000150 0.0000100
0.0000237
0.0000205 0.0000183 0.0000182 0.0000170 0.0000168 0.0000153 0.0000147 0.0000134 0.0000132 0.0000130 0.0000117 0.0000115 BMRH
0.0000050
BRMH
0.0000000
File
Gambar 4.7. Grafik Waktu Dekompresi File 0 – 1 MB Perhitungan dan perbandingan rata-rata waktu dekompresi pada kelas ukuran file 1 – 3 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.19 serta Gambar 4.8. Tabel 4.19. Rata-rata Waktu Dekompresi 1 – 3 MB Waktu Dekompresi per File
Byte (second) BMRH
BRMH
Compressed (.txt) 1 - 3 MB
0.0000126
0.0000116
Compressed (.rtf) 1 - 3 MB
0.0000239
0.0000182
Compressed (.doc) 1 - 3 MB
0.0000186
0.0000169
Compressed (.dll) 1 - 3 MB
0.0000161
0.0000150
Compressed (.exe) 1 - 3 MB
0.0000130
0.0000122
Compressed (.tif) 1 - 3 MB
0.0000477
0.0000275
Compressed (.bmp) 1 - 3 MB
0.0000218
0.0000147
Rata – Rata
0.0000219
0.0000166
51
Waktu Dekompresi / Byte (s)
0.0000600 0.0000500
0.0000477
0.0000400 0.0000300 0.0000200 0.0000100
0.0000275 0.0000239 0.0000218 0.0000186 0.0000182 0.0000169 0.0000161 0.0000150 0.0000147 0.0000130 0.0000126 0.0000122 0.0000116 BMRH BRMH
0.0000000
File
Gambar 4.8. Grafik Waktu Dekompresi File 1 – 3 MB Perhitungan dan perbandingan rata-rata waktu dekompresi pada kelas ukuran file 3 – 6 MB ditunjukkan oleh Tabel 4.20 serta Gambar 4.9. Tabel 4.20. Rata-rata Waktu Dekompresi 3 – 6 MB Waktu Dekompresi per File
Byte (second) BMRH
BRMH
Compressed (.txt) 3 - 6 MB
0.0000123
0.0000114
Compressed (.rtf) 3 - 6 MB
0.0000237
0.0000185
Compressed (.doc) 3 - 6 MB
0.0000173
0.0000164
Compressed (.dll) 3 - 6 MB
0.0000479
0.0000135
Compressed (.exe) 3 - 6 MB
0.0000107
0.0000107
Compressed (.tif) 3 - 6 MB
0.0000516
0.0000224
Compressed (.bmp) 3 - 6 MB
0.0000225
0.0000145
Rata - Rata
0.0000266
0.0000154
52
Waktu Dekompresi / Byte (s)
0.0000600 0.0000500
0.0000479
0.0000516
0.0000400 0.0000300 0.0000200 0.0000100
0.0000237 0.0000225 0.0000224 0.0000185 0.0000173 0.0000164 0.0000145 0.0000135 0.0000123 0.0000114 0.0000107 BMRH BRMH
0.0000000
File
Gambar 4.9. Grafik Waktu Dekompresi File 3 – 6 MB Berdasarkan Tabel 4.18 hingga 4.20 dan Gambar 4.7 hingga 4.9 dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu, rata-rata waktu dekompresi per Byte untuk file berukuran 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB dengan nilai rata-rata naik berdasar kelas ukuran untuk kombinasi BRMH berturut-turut adalah 18.8 × 10 second/byte, 21.9 × 10
second/byte, dan 26.6 × 10
second/byte, sedangkan
untuk kombinasi BRMH berturut-turut adalah 15.6 × 10 10
4.2.3
second/byte, dan 15.4 × 10
second/byte
second/byte, 16.6 ×
Analisis Perbandingan Kinerja Pada bagian ini dilakukan perbandingan kinerja kombinasi algoritma
BMRH dan BRMH berdasarkan variabel terkait yang ditentukan seperti rasio dan waktu kompresi serta waktu dekompresi. Hasil disajikan dalam bentuk diagram kemudian dilakukan analisis perbandingan baik dalam taraf jenis file maupun ratarata total keseluruhan.
53
Pada Tabel 4.21 dan Gambar 4.10 menunjukkan perbandingan rasio kompresi antar kedua kombinasi algoritma yang ditinjau dari tiap jenis file. Tabel 4.21. Perbandingan Rata-rata Total Rasio Kompresi Rasio (%)
Jenis File
BMRH
BRMH
Text (.txt)
64.99
59.24
Document (.rtf)
88.58
87.64
Document (.doc)
66.65
62.21
Executable (.dll)
48.41
36.77
Executable (.exe)
41.22
39.19
Bitmap (.tif)
93.88
93.35
Bitmap (.bmp)
89.34
87.62
Rata - Rata
70.44
66.57
100.00 90.00
93.88 93.35
88.58 87.64
89.34 87.62
80.00
Rasio (%)
70.00 60.00
64.99 59.24
66.65 62.21
50.00
48.41
40.00
36.77
41.22 39.19
30.00
BMRH BRMH
20.00 10.00 0.00
File
Gambar 4.10. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Rasio Kompresi
54
Berdasarkan hasil perbandingan rasio kompresi yang ditampilkan lewat tabel dan grafik didapat beberapa hasil perbandingan yaitu : 1. File (.rtf), (.tif), dan (.bmp) memiliki rasio kompresi yang paling signifikan (hampir mendekati 90 %) diantara keempat jenis file lainnya yaitu, berturut-turut 88.58 %, 93.88 % dan 89.34 % untuk kominasi BMRH serta 87.64 %, 93.35 % dan 87.62 % untuk kombinasi BRMH. 2. Bila ditinjau dari rata-rata total algoritma BMRH memberikan rasio kompresi yang lebih tinggi dibanding algoritma BRMH begitu pula bila ditinjau tiap jenis file. 3. Secara keseluruhan algoritma BMRH lebih efektif dalam kompresi dibanding algoritma BRMH. Hasil pengujian rasio kompresi diatas dapat dilakukan perbandingan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Plipus Telaumbanua (2011) mengenai kombinasi BWT – RLE dan penelitian Bentley, et all (1986) mengenai kombinasi MTF – Huffman. Berikut penjelasannya: 1. Penelitian Telaumbanua (2011) menggunakan algoritma BWT – RLE dalam kompresi serta menggunakan file uji berupa file (.txt) dengan metode multiple file berjumlah 15 file. Rata-rata presentase rasio reduksi kompresi yang didapat adalah 46.47 %. Apabila dibandingkan dengan BMRH dan BRMH yang memiliki rasio kompresi untuk file (.txt) berturut-turut 64.99 % dan 59.24 % maka terlihat jelas BMRH dan BRMH lebih unggul jika dilihat dalam rasio komprei (reduksi ukuran file) dibandingkan dengan BWT – RLE oleh Telaumbanua (2011) dengan perbedaan berturut-turut 18.52 % dan 12.77 %. 2. Penelitian Bentley, et al (1986) menggunakan algoritma MTF – Huffman dengan variasi block dalam kompresi serta menggunakan file uji berupa file C-source 7 file, pascal-source 5 file, Terminal Session 1 file, dan Book Section 8 file, sehingga total file uji berjumlah 21 file. Rata-rata presentase rasio reduksi kompresi yang didapat adalah 36.71 %. Apabila dibandingkan dengan BMRH dan BRMH yang memiliki rasio kompresi
55
untuk file (.txt) berturut-turut 64.99 % dan 59.24 % maka terlihat jelas BMRH dan BRMH lebih unggul jika dilihat dalam rasio komprei (reduksi ukuran file) dibandingkan dengan MTF – Huffman oleh Bentley, et al (1986) dengan perbedaan berturut-turut 28.28 % dan 22.53 %. Pengujian berikutnya terlihat pada Tabel 4.22 dan Gambar 4.11 yang menunjukkan perbandingan waktu kompresi antar kedua kombinasi algoritma yang ditinjau dari tiap jenis file. Tabel 4.22. Perbandingan Rata-rata Total Waktu Kompresi Jenis File
Waktu Kompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Text (.txt)
0.0000065
0.0000065
Document (.rtf)
0.0000044
0.0000037
Document (.doc)
0.0000074
0.0000063
Executable (.dll)
0.0000068
0.0000070
Executable (.exe)
0.0000074
0.0000074
Bitmap (.tif)
0.0000183
0.0000178
Bitmap (.bmp)
0.0000166
0.0000159
Rata - Rata
0.0000096
0.0000092
56
0.0000200 0.0000183 0.0000178 0.0000166 0.0000159
0.0000180
Waktu Kompresi / Byte (s)
0.0000160 0.0000140 0.0000120 0.0000100 0.0000080 0.0000060
0.0000065
0.0000040
0.0000074 0.0000074 0.0000070 0.0000068 0.0000063
BMRH BRMH
0.0000044 0.0000037
0.0000020 0.0000000
File
Gambar 4.11. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Waktu Kompresi Berdasarkan hasil perbandingan waktu kompresi yang ditampilkan lewat tabel dan grafik didapat beberapa hasil perbandingan yaitu : 1. Tidak tampak perbedaan yang cukup berarti diantara kedua algoritma ditinjau dari waktu kompresi dilihat dari bentuk grafik antara BMRH dan BRMH bahkan pada file (.exe) dan (.txt) memiliki rata-rata waktu kompresi yang sama. 2. File (.rtf) pada pengujian ini memiliki rata-rata waktu kompresi yang paling rendah diantara jenis file uji lainnya. Sedangkan file (.tif) dan (.bmp) memiliki interval perbedaan waktu kompresi yang paling tinggi dengan file lainnya. 3. Pada perhitungan variabel ini terlihat jelas bahwa rata-rata total waktu kompresi baik kombinasi BMRH dan BRMH memiliki perbedaan yang tidak terlalu signifikan.
57
Pengujian berikutnya terlihat pada Tabel 4.23 dan Gambar 4.12 yang menunjukkan perbandingan waktu dekompresi antar kedua kombinasi algoritma yang ditinjau dari tiap jenis file. Tabel 4.23. Perbandingan Rata-rata Total Waktu Dekompresi Jenis File
Waktu Dekompresi per Byte (second) BMRH
BRMH
Text (.txt)
0.0000126
0.0000115
Document (.rtf)
0.0000237
0.0000179
Document (.doc)
0.0000181
0.0000167
Executable (.dll)
0.0000257
0.0000144
Executable (.exe)
0.0000118
0.0000127
Bitmap (.tif)
0.0000442
0.0000235
Bitmap (.bmp)
0.0000208
0.0000142
Rata - Rata
0.0000224
0.0000158
0.0000500
Waktu Dekompresi / Byte (s)
0.0000450
0.0000442
0.0000400 0.0000350 0.0000300 0.0000250 0.0000200 0.0000150 0.0000100
0.0000257
0.0000237
0.0000235 0.0000208
0.0000181 0.0000179 0.0000167 0.0000144 0.0000127 0.0000126 0.0000118 0.0000115
0.0000142
BMRH BRMH
0.0000050 0.0000000
File
Gambar 4.12. Grafik Perbandingan Rata-rata Total Waktu Dekompresi
58
Berdasarkan hasil perbandingan waktu dekompresi yang ditampilkan lewat tabel dan grafik didapat beberapa hasil perbandingan yaitu : 1. Bila ditinjau dari gambar grafik didapat bahwa kombinasi algoritma BRMH unggul (waktu dekompresi lebih rendah) pada pengujian file (.txt), (.rtf), (.doc), (.dll), (.tif), dan (.bmp). Sedangkan untuk file (.exe) lebih unggul kombinasi algoritma BMRH dengan interval perbedaan tidak terlalu besar dengan BRMH. 2. Jika dilihat dari rata-rata total, secara keseluruhan algoritma BRMH lebih cepat dalam dekompresi dibanding algoritma BMRH. Hasil kompresi terhadap beberapa file uji didapat bahwa rasio kompresi kombinasi algoritma BMRH lebih besar dibanding kombinasi BRMH dilihat dari presentase reduksi yang lebih besar. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa perilaku yang perlu diperhatikan dalam penggabungan algoritma Run-Length Encoding (RLE) dan Move-To-Front (MTF) dalam kompresi kombinasi BRMH. Pada kombinasi BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman), proses kombinasi tahap penggabungan metode kedua, yaitu BWT – RLE secara perilaku proses kompresi berjalan sesuai dengan pemaparan Burrows & Wheeler (1994) yang dapat meningkatkan kinerja RLE menjadi lebih kompresif karena sifat algoritma BWT pada dasarnya mengumpulkan byte / karakter sejenis dalam suatu source file yang kemudian dapat dikodekan dengan mudah oleh RLE dengan mengganti kelompok karakter sejenis tersebut menjadi 3 karakter saja (marker byte, byte indeks numerik, dan karakter itu sendiri). Akan tetapi ketika mencapai tahap penggabungan metode ketiga yaitu BWT – RLE – MTF, operasi encoding MTF akan memindahkan byte indeks numerik baru tersebut ke depan karena terdeteksi sebagai varian simbol yang baru dan akhirnya memungkinkan bertambahnya byte – byte dari simbol yang baru. Hingga akhirnya pada tahap penggabungan metode yang terakhir yaitu BWT – RLE – MTF – Huffman, metode Huffman melakukan kompresi berdasar frekuensi kemunculan karakter, dan tiap jenis karakter dilakukan bit-level encoding berdasarkan mapping pohon Huffman. Keberhasilan dari metode Huffman ini sangat bergantung pada metode
59
sebelumnya. Semakin sedikit varian byte / karakter yang dihasilkan maka output dari metode Huffman yang dihasilkan akan lebih kecil ukurannya. Sedangkan kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman), proses yang dijalankan hingga tahap penggabungan metode kedua yaitu BWT – MTF tidak bersifat kompresif tetapi hasil yang didapat berpengaruh pada proses kompresi selanjutnya. Output BWT yang dikenai MTF dikodekan menjadi karakter numerik. Sebelumnya algoritma BWT telah mengelompokkan karakter sejenis maka MTF akan melakukan encoding pada saat pergantian karakter saja, selebihnya karakter sejenis yang mengikuti akan dikodekan dengan numerik “0” hingga bertemu kembali dengan varian karakter yang berbeda. Dengan demikian varian karakter menjadi lebih sedikit dan apabila terdapat banyak karakter sejenis dalam suatu file input maka frekuensi kemunculan karakter numerik “0” juga akan lebih banyak. Proses kompresi RLE pada tahap penggabungan metode ketiga, yaitu BWT – MTF – RLE tentunya akan lebih kompresif dikarenakan hasil output MTF yang memiliki varian karakter yang lebih sedikit serta frekuensi kemunculan karakter sejenis yang bertambah. Hingga akhirnya dengan metode Huffman pada tahap penggabungan yang terakhir BWT – MTF – RLE – Huffman terjadi proses reduksi ukuran file dengan mengkodekan karakter pada tingkat bit-level seperti penjelasan kombinasi BRMH sebelumnya. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) lebih unggul dalam rasio kompresi dikarenakan penggabungan BWT – MTF mampu menekan variasi karakter yang muncul serta meningkatkan kemunculan frekuensi karakter sejenis sehingga nantinya dalam proses kompresi baik RLE dan Huffman reduksi ukuran file dapat lebih besar. Sedangkan kombinasi untuk BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman), walaupun dalam penelitian sebelumnya penggabungan BWT – RLE (Telaumbanua, 2011)
dan MTF – Huffman (Bentley, et al, 1986) mampu
mereduksi ukuran file. Akan tetapi jika keduanya digabungkan maka pada perlakuan algoritma MTF dalam encoding yang sebelumnya dikenai algoritma BWT – RLE menyebabkan kurang maksimalnya dalam kompresi file karena akan
60
cenderung memungkinkan menghasilkan bytes / karakter baru yang dapat menambah ukuran atau size objek kompresi. 4.2.4
Pengujian Kualitas Hasil Pengujian kualitas hasil dilakukan dengan cara membandingkan antara
file sebelum dilakukan proses kompresi dengan file yang telah didekompresi. Dilakukan pengujian untuk semua jenis file pada tiap kombinasi algoritma. Tabel 4.24. Similaritas File Original dan File Terdekompresi Jenis File
Kesamaan Data (%) BMRH
BRMH
Text (.txt)
100 %
100 %
Document (.rtf)
100 %
100 %
Document (.doc)
100 %
100 %
Executable (.dll)
100 %
100 %
Executable (.exe)
100 %
100 %
Bitmap (.tif)
100 %
100 %
Bitmap (.bmp)
100 %
100 %
Berdasarkan Tabel 4.24 diketahui bahwa kesamaan data (similaritas) antara file sebelum dilakukan proses kompresi dengan file yang telah didekompresi adalah sama semua untuk semua jenis file. Hal ini membuktikan baik kombinasi algoritma BRMH maupun BMRH merupakan salah satu kombinasi algoritma kompresi yang bersifat lossless.
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian serta analisa yang telah dilakukan sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Dirancang suatu sistem kompresi file dengan menggabungkan beberapa algoritma yang penerapannya dilakukan secara berantai, pada kasus ini penulis memilih dua kombinasi, yaitu kombinasi BMRH (BWT – MTF – RLE – Huffman) dan kombinasi BRMH (BWT – RLE – MTF – Huffman). 2. Setelah dilakukan pengujian dan perbandingan antara kedua kombinasi algoritma (BMRH dan BRMH) didapat kesimpulan berdasar variabel pengujian, yaitu :
Besarnya rata-rata rasio kompresi dari terbesar hingga terkecil berturutturut untuk pengujian kombinasi BMRH adalah file (.tif), (.bmp), (.rtf), (.doc), (.txt), (.dll), dan (exe) serta untuk pengujian kombinasi BRMH adalah file (.tif), (.rtf), (.bmp), (.doc), (.txt), (.exe), dan (.dll) yang secara keseluruhan unggul pada algoritma BMRH.
Waktu yang dibutuhkan untuk proses kompresi dan dekompresi pada kedua kombinasi menunjukkan selisih perbedaan, untuk waktu kompresi BRMH lebih cepat 0.4 × 10
second/byte dibanding BMRH, sedangkan
untuk waktu dekompresi BRMH lebih cepat 6.6 × 10
second/byte
dibanding BMRH.
Berdasarkan rata-rata total dari parameter-parameter yang diujikan didapat untuk kombinasi BMRH memiliki rasio kompresi 70.44 %, waktu kompresi 9.6 × 10
second/byte, dan waktu dekompresi 22.4 × 10
second/byte, sedangkan untuk kombinasi BRMH memiliki rasio kompresi 66.57 %, waktu kompresi 9.2 × 10 15.8 × 10
second/byte, dan waktu dekompresi
second/byte. Berdasarkan hasil rata-rata total yang didapat
dapat disimpulkan BMRH lebih unggul dalam performansi kompresi data dibanding kombinasi BRMH. 61
62
5.2 Saran Adapun beberapa saran yang penulis dapat berikan untuk penelitianpenelitian selanjutnya adalah : 1. Penelitian selanjutnya mungkin kombinasi dapat dilakukan variasi dengan algoritma lain terutama algoritma Huffman dapat diganti dengan algoritma statistical encoder yang lain misal, arithmetic coding, adaptive Huffman atau Shannon-Fano Coding. 2. Oleh karena rancangan kombinasi masih terkendala dalam hal waktu kompresi dan dekompresi, maka dapat dilakukan modifikasi kombinasi penggabungan algoritma BRMH dan BMRH menjadi satu kesatuan algoritma kompresi baru supaya waktu eksekusi dapat lebih cepat dan permasalahan perilaku penggabungan satu sama lainnya dalam proses kompresi tidak terjadi.
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-laham, M & Emary, M M E. 2007. Comparative Study Between Various Algorithms of Data Compression Techniques. Proceeding of the World Congress on Engineering and Computer Science 2007. San Francisco, USA. ISBN: 978-988-98671-6-4. Bentley, J. L., Sleator, D. D., Tarjan, R. E., & Wei, V. K. 1986. A Locally Adaptive Data Compression Scheme. Communication of the ACM Volume 29, Number 4 (Apr.), 320-330. Burrows, M & Wheeler, D. 1994. A Block-sorting Lossless Data Compression Algorithm. Technical Report 124, Digital Systems Research Center, Palo Alto, California, May 1994. Campos, Arturo. 1999. Move to front, (Online), 1999-2000: Arturo Campos home page,
(http://www.arturocampos.com/ac_mtf.html,
diakses
23
Oktober 2012 pukul 20.30 WIB) Dipperstein, Michael. 2010. Burrows-Wheeler Transform Discussion and Implementation, 2000-2010: Michael Dipperstein’s Page O’Stuff, (Online), (http://michael.dipperstein.com/bwt/, diakses 06 Maret 2012 pukul 08.17 WIB). Dipperstein, Michael. 2010. Huffman Code Discussion and Implementation, 20002010:
Michael
Dipperstein’s
Page
O’Stuff,
(Online),
(http://michael.dipperstein.com/huffman/, diakses 06 Maret 2012 pukul 08.18 WIB). Dipperstein, Michael. 2010. Run-Length Encoding (RLE) Discussion and Implementation, 2000-2010: Michael Dipperstein’s Page O’Stuff, (Online), (http://michael.dipperstein.com/rle/, diakses 06 Maret 2012 pukul 08.15 WIB). Fauzi,
Rahmad.
2003.
Analisis
Beberapa
Teknik
Coding.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1415/1/elekrorahmad%20fauzi.pdf. Diakses Tanggal 23 Oktober 2012 Pukul 21.00 WIB.
64
Khairi, M Husli. 2010. Implementasi Run Length Pada Kompresi File Text Dengan Menggunakan Transformasi Burrows Wheeler. Publikasi Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Langer,
Michael.
2008.
Move-to-front
Algorithm.
http://www.cim.mcgill.ca/~langer/423/lecture8.pdf. Diakses Tanggal 06 Maret 2012 Pukul 08.09 WIB. Linawati & Panggabean H.P. 2004. Perbandingan Kinerja Algoritma Kompresi Huffman, LZW, dan DMC pada Berbagai Tipe File. Jurusan Ilmu Komputer Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Pu Ida Mengyi. 2006. Fundamental Data Compression. London: ButterworthHeinemann. Septin, Saputri. 2010. Perbandingan Rasio Kompresi dan Efisiensi Algoritma Shannon-Fano dengan Algoritma Huffman Pada Kompresi Teks. Publikasi Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Shanmugasundaram, S & Lourdusamy, R. 2011. A Comparative Study Of Text Compression Algorithms. International Journal of Wisdom Based Computing, Vol. 1 (3), Desember 2011. Sharma, Mamta. 2010. Compression Using Huffman Coding. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, Vol. 10 No.5, May 2010. Telaumbanua, Plipus. 2011. Analisis Perbandingan Algoritma Kompresi Lempel Ziv Welch, Arithmetic Coding, Dan Run-Length Encoding Pada File Teks. Publikasi Skripsi. Medan : Universitas Sumatera Utara. Widhiartha. 2008. Pengantar Kompresi Data. http://www.ilmukomputer.org/wpcontent/uploads/2008/10/widhiartha_kompresidata.pdf. Tanggal 06 Maret 2012 Pukul 21.50 WIB.
Diakses
LAMPIRAN I
Dataset Hasil Pengujian Dataset dalam pengujian ini menggunakan metode multiple files dengan tipe file Text (.txt), Rich Text Format (.rtf), Document (.doc), Application (.exe), Bitmap (.bmp), Tagged Image Format (.tif) dan Application Extension / Library (.dll). Jumlah file uji masing–masing 15 tiap tipe file yang kemudian dikategorikan ke dalam 3 kelas, yaitu 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB. Berikut ini adalah informasi detail dataset pengujian kompresi dan dekompresi yang disajikan dalam tabel baik kombinasi BMRH maupun BRMH
1.
Pengujian Kompresi Kombinasi BMRH Pengujian kompresi ini bertujuan menghitung rasio kompresi dan waktu
kompresi dalam kompresi tiap tipe file. Hasil akhir yang didapat berupa rata–rata tiap kelas ukuran. 1.1
Kompresi File (.txt) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.txt) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 1, 2, dan 3 berikut.
Tabel 1. Kompresi File (.txt) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text1.txt
185667
48686
0.610
73.78
0.0000033
Text2.txt
311838
153784
1.363
50.68
0.0000044
Text3.txt
708738
148550
2.493
79.04
0.0000035
Text4.txt
763795
210665
2.329
72.42
0.0000030
Text5.txt
938846
350095
3.659
62.71
0.0000039
67.73
0.0000036
File
Rata – Rata
65
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
66
Tabel 2. Kompresi File (.txt) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text6.txt
1270011
244435
3.530
80.75
0.0000028
Text7.txt
1465143
192294
55.866
86.88
0.0000381
Text8.txt
1810352
700578
6.974
61.30
0.0000039
Text9.txt
2473400
924745
12.051
62.61
0.0000049
Text10.txt
2988578
1106369
14.594
62.98
0.0000049
70.90
0.0000109
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 3. Kompresi File (.txt) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text11.txt
4047392
1627120
21.005
59.80
0.0000052
Text12.txt
4329108
1587703
20.519
63.32
0.0000047
Text13.txt
4858692
1815842
23.145
62.63
0.0000048
Text14.txt
5162072
2379598
25.505
53.90
0.0000049
Text15.txt
6137808
3553087
31.522
42.11
0.0000051
56.35
0.0000050
File
Rata – Rata
1.2
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.rtf) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.rtf) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 4, 5, dan 6 berikut.
67
Tabel 4. Kompresi File (.rtf) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText1.rtf
187926
33473
1.276
82.19
0.0000068
RichText2.rtf
392155
56556
1.603
85.58
0.0000041
RichText3.rtf
649144
94552
3.067
85.43
0.0000047
RichText4.rtf
787777
84023
3.080
89.33
0.0000039
RichText5.rtf
986765
122942
4.787
87.54
0.0000049
86.02
0.0000049
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 5. Kompresi File (.rtf) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText6.rtf
1294940
123744
4.874
90.44
0.0000038
RichText7.rtf
1818388
220436
8.043
87.88
0.0000044
RichText8.rtf
2241178
252787
9.769
88.72
0.0000044
RichText9.rtf
2629242
240870
10.215
90.84
0.0000039
RichText10.rtf
2910644
270429
11.533
90.71
0.0000040
89.72
0.0000041
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 6. Kompresi File (.rtf) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText11.rtf
3677982
364994
15.600
90.08
0.0000042
RichText12.rtf
4257659
412330
18.372
90.32
0.0000043
RichText13.rtf
4823051
412941
18.470
91.44
0.0000038
RichText14.rtf
5136876
562584
23.980
89.05
0.0000047
RichText15.rtf
5677353
613478
24.758
89.19
0.0000044
90.01
0.0000043
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
68
1.3
Kompresi File (.doc) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.doc) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 7, 8, dan 9 berikut.
Tabel 7. Kompresi File (.doc) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document1.doc
165888
70246
1.283
57.65
0.0000077
Document2.doc
328192
120215
2.158
63.37
0.0000066
Document3.doc
437760
93090
2.808
78.73
0.0000064
Document4.doc
576000
195691
3.555
66.03
0.0000062
Document5.doc
836608
260987
6.133
68.80
0.0000073
66.92
0.0000068
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 8. Kompresi File (.doc) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document6.doc
1129984
310677
6.667
72.51
0.0000059
Document7.doc
1513472
424483
9.863
71.95
0.0000065
Document8.doc
1729024
453087
11.551
73.80
0.0000067
Document9.doc
2547712
994414
17.541
60.97
0.0000069
Document10.doc
3023360
930458
20.178
69.22
0.0000067
69.69
0.0000065
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
69
Tabel 9. Kompresi File (.doc) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document11.doc
3739136
1225271
24.226
67.23
0.0000065
Document12.doc
4168192
1334704
53.301
67.98
0.0000128
Document13.doc
4517888
1970182
32.939
56.39
0.0000073
Document14.doc
5279232
2006780
37.486
61.99
0.0000071
Document15.doc
6066688
2235940
66.068
63.14
0.0000109
63.35
0.0000089
File
Rata – Rata
1.4
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.dll) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.dll) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 10, 11, dan 12 berikut.
Tabel 10. Kompresi File (.dll) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library1.dll
197264
99162
1.073
49.73
0.0000054
Library2.dll
390144
145682
1.178
62.66
0.0000030
Library3.dll
610304
364460
4.063
40.28
0.0000067
Library4.dll
799376
450389
4.620
43.66
0.0000058
Library5.dll
1000080
572558
5.918
42.75
0.0000059
47.82
0.0000054
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
70
Tabel 11. Kompresi File (.dll) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library6.dll
1414496
642906
7.584
54.55
0.0000054
Library7.dll
1839760
223586
4.231
87.85
0.0000023
Library8.dll
2247680
1128617
23.781
49.79
0.0000106
Library9.dll
2543944
1864938
34.748
26.69
0.0000137
Library10.dll
2887680
1534005
19.205
46.88
0.0000067
53.15
0.0000077
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 12. Kompresi File (.dll) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library11.dll
3782416
2695724
29.397
28.73
0.0000078
Library12.dll
4417024
281162
34.780
93.63
0.0000079
Library13.dll
4772352
2446460
31.300
48.74
0.0000066
Library14.dll
5522768
3718406
36.625
32.67
0.0000066
Library15.dll
6033408
4974719
46.204
17.55
0.0000077
44.26
0.0000073
File
Rata – Rata
1.5
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.exe) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.exe) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 13, 14, dan 15 berikut.
71
Tabel 4.13. Kompresi File (.exe) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App1.exe
197632
94991
0.940
51.94
0.0000048
App2.exe
397312
165301
4.115
58.40
0.0000104
App3.exe
561152
314586
3.928
43.94
0.0000070
App4.exe
807960
445761
3.352
44.83
0.0000041
App5.exe
993200
621381
5.935
37.44
0.0000060
47.31
0.0000064
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 4.14. Kompresi File (.exe) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App6.exe
1431440
804368
9.881
43.81
0.0000069
App7.exe
1835008
1088667
11.868
40.67
0.0000065
App8.exe
2242448
1327009
50.582
40.82
0.0000226
App9.exe
2635952
1770746
17.695
32.82
0.0000067
App10.exe
3057784
2183585
21.208
28.59
0.0000069
37.34
0.0000099
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 4.15. Kompresi File (.exe) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App11.exe
3614040
1993938
14.799
44.83
0.0000041
App12.exe
4243968
2807625
22.956
33.84
0.0000054
App13.exe
4964176
3119102
29.566
37.17
0.0000060
App14.exe
5210112
3442863
38.541
33.92
0.0000074
App15.exe
6095504
3330415
38.446
45.36
0.0000063
39.02
0.0000058
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
72
1.6
Kompresi File (.tif) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.tif) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 16, 17, dan 18 berikut.
Tabel 4.16. Kompresi File (.tif) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff1.tif
196800
21341
0.954
89.16
0.0000048
Tiff2.tif
380830
28088
1.635
92.62
0.0000043
Tiff3.tif
558846
36219
2.067
93.52
0.0000037
Tiff4.tif
688884
69108
2.791
89.97
0.0000041
Tiff5.tif
841142
18174
5.206
97.84
0.0000062
92.62
0.0000046
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 4.17. Kompresi File (.tif) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff6.tif
1334422
21465
14.951
98.39
0.0000112
Tiff7.tif
1895452
102729
6.119
94.58
0.0000032
Tiff8.tif
2187458
131158
9.379
94.00
0.0000043
Tiff9.tif
2663288
261633
27.271
90.18
0.0000102
Tiff10.tif
2950892
36824
11.493
98.75
0.0000039
95.18
0.0000066
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
73
Tabel 4.18. Kompresi File (.tif) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff11.tif
3976518
532663
26.851
86.60
0.0000068
Tiff12.tif
4420840
42666
87.838
99.03
0.0000199
Tiff13.tif
4780358
148868
93.700
96.89
0.0000196
Tiff14.tif
5441990
75273
251.801
98.62
0.0000463
Tiff15.tif
5760272
688744
725.440
88.04
0.0001259
93.84
0.0000437
File
Rata – Rata
1.7
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.bmp) Kombinasi BMRH Hasil pengujian kompresi BMRH file (.bmp) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 19, 20, dan 21 berikut.
Tabel 19. Kompresi File (.bmp) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap1.bmp
112704
56428
1.766
49.93
0.0000157
Bitmap2.bmp
387016
34576
0.996
91.07
0.0000026
Bitmap3.bmp
559560
50339
1.271
91.00
0.0000023
Bitmap4.bmp
690118
54544
2.136
92.10
0.0000031
Bitmap5.bmp
840886
16352
3.669
98.06
0.0000044
84.43
0.0000056
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
74
Tabel 20. Kompresi File (.bmp) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap6.bmp
1334118
64290
7.810
95.18
0.0000059
Bitmap7.bmp
1897394
125514
4.069
93.38
0.0000021
Bitmap8.bmp
2191078
106260
6.191
95.15
0.0000028
Bitmap9.bmp
2663738
312898
9.293
88.25
0.0000035
Bitmap10.bmp
2951470
35618
7.503
98.79
0.0000025
94.15
0.0000034
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 21. Kompresi File (.bmp) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap11.bmp
3975678
675094
17.700
83.02
0.0000045
Bitmap12.bmp
4512064
72375
91.354
98.40
0.0000202
Bitmap13.bmp
4779478
158816
158.353
96.68
0.0000331
Bitmap14.bmp
5441078
105954
291.264
98.05
0.0000535
Bitmap15.bmp
5760054
1672255
537.977
70.97
0.0000934
89.42
0.0000410
File
Rata – Rata
2
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Pengujian Dekompresi Kombinasi BMRH Pengujian dekompresi ini bertujuan menghitung waktu dekompresi dalam
proses dekompresi tiap tipe file. Hasil akhir yang didapat berupa rata–rata tiap kelas ukuran. 2.1
Dekompresi File (.txt.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.txt.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 22, 23, dan 24 berikut.
75
Tabel 22. Dekompresi File (.txt.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text1.txt.bmrh
48686
185667
0.686
0.0000141
Text2.txt.bmrh
153784
311838
1.937
0.0000126
Text3.txt.bmrh
148550
708738
2.002
0.0000135
Text4.txt.bmrh
210665
763795
2.697
0.0000128
Text5.txt.bmrh
350095
938846
4.298
0.0000123
File
Rata – Rata
0.0000130
Tabel 23. Dekompresi File (.txt.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text6.txt.bmrh
244435
1270011
3.229
0.0000132
Text7.txt.bmrh
192294
1465143
2.701
0.0000140
Text8.txt.bmrh
700578
1810352
8.890
0.0000127
Text9.txt.bmrh
924745
2473400
11.120
0.0000120
Text10.txt.bmrh
1106369
2988578
12.018
0.0000109
File
Rata – Rata
0.0000126
Tabel 24. Dekompresi File (.txt.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text11.txt.bmrh
1627120
4047392
21.785
0.0000134
Text12.txt.bmrh
1587703
4329108
19.080
0.0000120
Text13.txt.bmrh
1815842
4858692
21.303
0.0000117
Text14.txt.bmrh
2379598
5162072
28.066
0.0000118
Text15.txt.bmrh
3553087
6137808
43.912
0.0000124
File
Rata – Rata
0.0000123
76
2.2
Dekompresi File (.rtf.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.rtf.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 25, 26, dan 27 berikut.
Tabel 25. Dekompresi File (.rtf.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText1.rtf.bmrh
33473
187926
0.973
0.0000291
RichText2.rtf.bmrh
56556
392155
1.242
0.0000220
RichText3.rtf.bmrh
94552
649144
2.082
0.0000220
RichText4.rtf.bmrh
84023
787777
1.960
0.0000233
RichText5.rtf.bmrh
122942
986765
2.716
0.0000221
File
Rata – Rata
0.0000237
Tabel 26. Dekompresi File (.rtf.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText6.rtf.bmrh
123744
1294940
2.973
0.0000240
RichText7.rtf.bmrh
220436
1818388
5.239
0.0000238
RichText8.rtf.bmrh
252787
2241178
5.737
0.0000227
RichText9.rtf.bmrh
240870
2629242
5.935
0.0000246
RichText10.rtf.bmrh
270429
2910644
6.552
0.0000242
File
Rata – Rata
0.0000239
77
Tabel 27. Dekompresi File (.rtf.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText11.rtf.bmrh
364994
3677982
8.510
0.0000233
RichText12.rtf.bmrh
412330
4257659
9.978
0.0000242
RichText13.rtf.bmrh
412941
4823051
10.213
0.0000247
RichText14.rtf.bmrh
562584
5136876
12.903
0.0000229
RichText15.rtf.bmrh
613478
5677353
14.178
0.0000231
File
Rata – Rata
2.3
0.0000237
Dekompresi File (.doc.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.doc.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 28, 29, dan 30 berikut.
Tabel 28. Dekompresi File (.doc.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document1.doc.bmrh
70246
165888
1.172
0.0000167
Document2.doc.bmrh
120215
328192
2.163
0.0000180
Document3.doc.bmrh
93090
437760
1.784
0.0000192
Document4.doc.bmrh
195691
576000
3.730
0.0000191
Document5.doc.bmrh
260987
836608
4.787
0.0000183
File
Rata – Rata
0.0000182
78
Tabel 29. Dekompresi File (.doc.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document6.doc.bmrh
310677
1129984
6.088
0.0000196
Document7.doc.bmrh
424483
1513472
7.974
0.0000188
Document8.doc.bmrh
453087
1729024
8.370
0.0000185
Document9.doc.bmrh
994414
2547712
18.138
0.0000182
Document10.doc.bmrh
930458
3023360
16.709
0.0000180
File
Rata – Rata
0.0000186
Tabel 30. Dekompresi File (.doc.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document11.doc.bmrh
1225271
3739136
23.399
0.0000191
Document12.doc.bmrh
1334704
4168192
23.194
0.0000174
Document13.doc.bmrh
1970182
4517888
31.930
0.0000162
Document14.doc.bmrh
2006780
5279232
34.134
0.0000170
Document15.doc.bmrh
2235940
6066688
37.595
0.0000168
File
Rata – Rata
2.4
0.0000173
Dekompresi File (.dll.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.dll.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 31, 32, dan 33 berikut.
79
Tabel 31. Dekompresi File (.dll.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library1.dll.bmrh
99162
197264
2.060
0.0000208
Library2.dll.bmrh
145682
390144
1.755
0.0000120
Library3.dll.bmrh
364460
610304
3.875
0.0000106
Library4.dll.bmrh
450389
799376
4.761
0.0000106
Library5.dll.bmrh
572558
1000080
6.777
0.0000118
File
Rata – Rata
0.0000132
Tabel 32. Dekompresi File (.dll.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library6.dll.bmrh
642906
1414496
7.028
0.0000109
Library7.dll.bmrh
223586
1839760
3.181
0.0000142
Library8.dll.bmrh
1128617
2247680
35.983
0.0000319
Library9.dll.bmrh
1864938
2543944
21.915
0.0000118
Library10.dll.bmrh
1534005
2887680
17.944
0.0000117
File
Rata – Rata
0.0000161
Tabel 33. Dekompresi File (.dll.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library11.dll.bmrh
2695724
3782416
29.408
0.0000109
Library12.dll.bmrh
281162
4417024
51.510
0.0001832
Library13.dll.bmrh
2446460
4772352
51.961
0.0000212
Library14.dll.bmrh
3718406
5522768
42.807
0.0000115
Library15.dll.bmrh
4974719
6033408
63.452
0.0000128
File
Rata – Rata
0.0000479
80
2.5
Dekompresi File (.exe.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.exe.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 34, 35, dan 36 berikut.
Tabel 34. Dekompresi File (.exe.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App1.exe.bmrh
94991
197632
1.112
0.0000117
App2.exe.bmrh
165301
397312
2.150
0.0000130
App3.exe.bmrh
314586
561152
3.396
0.0000108
App4.exe.bmrh
445761
807960
5.038
0.0000113
App5.exe.bmrh
621381
993200
7.250
0.0000117
File
Rata – Rata
0.0000117
Tabel 35. Dekompresi File (.exe.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App6.exe.bmrh
804368
1431440
8.729
0.0000109
App7.exe.bmrh
1088667
1835008
11.658
0.0000107
App8.exe.bmrh
1327009
2242448
21.937
0.0000165
App9.exe.bmrh
1770746
2635952
27.457
0.0000155
App10.exe.bmrh
2183585
3057784
25.099
0.0000115
File
Rata – Rata
0.0000130
81
Tabel 36. Dekompresi File (.exe.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App11.exe.bmrh
1993938
3614040
21.578
0.0000108
App12.exe.bmrh
2807625
4243968
30.732
0.0000109
App13.exe.bmrh
3119102
4964176
32.819
0.0000105
App14.exe.bmrh
3442863
5210112
36.307
0.0000105
App15.exe.bmrh
3330415
6095504
35.697
0.0000107
File
Rata – Rata
2.6
0.0000107
Dekompresi File (.tif.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.tif.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB, 1
– 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 37, 38, dan 39 berikut.
Tabel 37. Dekompresi File (.tif.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff1.tif.bmrh
21341
196800
0.582
0.0000273
Tiff2.tif.bmrh
28088
380830
0.817
0.0000291
Tiff3.tif.bmrh
36219
558846
1.105
0.0000305
Tiff4.tif.bmrh
69108
688884
1.809
0.0000262
Tiff5.tif.bmrh
18174
841142
0.977
0.0000538
File
Rata – Rata
0.0000334
82
Tabel 38. Dekompresi File (.tif.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff6.tif.bmrh
21465
1334422
1.520
0.0000708
Tiff7.tif.bmrh
102729
1895452
3.157
0.0000307
Tiff8.tif.bmrh
131158
2187458
3.925
0.0000299
Tiff9.tif.bmrh
261633
2663288
6.774
0.0000259
Tiff10.tif.bmrh
36824
2950892
2.981
0.0000810
File
Rata – Rata
0.0000477
Tabel 39. Dekompresi File (.tif.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff11.tif.bmrh
532663
3976518
11.757
0.0000221
Tiff12.tif.bmrh
42666
4420840
4.178
0.0000979
Tiff13.tif.bmrh
148868
4780358
6.172
0.0000415
Tiff14.tif.bmrh
75273
5441990
5.560
0.0000739
Tiff15.tif.bmrh
688744
5760272
15.490
0.0000225
File
Rata – Rata
2.7
0.0000516
Dekompresi File (.bmp.bmrh) Kombinasi BMRH Hasil pengujian dekompresi BMRH file (.bmp.bmrh) ukuran asli 0 – 1
MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 40, 41, dan 42 berikut.
83
Tabel 40. Dekompresi File (.bmp.bmrh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap1.bmp.bmrh
56428
112704
0.684
0.0000121
Bitmap2.bmp.bmrh
34576
387016
0.545
0.0000158
Bitmap3.bmp.bmrh
50339
559560
0.737
0.0000146
Bitmap4.bmp.bmrh
54544
690118
0.872
0.0000160
Bitmap5.bmp.bmrh
16352
840886
0.536
0.0000328
File
Rata – Rata
0.0000183
Tabel 41. Dekompresi File (.bmp.bmrh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap6.bmp.bmrh
64290
1334118
1.178
0.0000183
Bitmap7.bmp.bmrh
125514
1897394
2.070
0.0000165
Bitmap8.bmp.bmrh
106260
2191078
1.900
0.0000179
Bitmap9.bmp.bmrh
312898
2663738
4.355
0.0000139
Bitmap10.bmp.bmrh
35618
2951470
1.510
0.0000424
File
Rata – Rata
0.0000218
Tabel 42. Dekompresi File (.bmp.bmrh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BMRH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap11.bmp.bmrh
675094
3975678
9.525
0.0000141
Bitmap12.bmp.bmrh
72375
4512064
2.498
0.0000345
Bitmap13.bmp.bmrh
158816
4779478
3.576
0.0000225
Bitmap14.bmp.bmrh
105954
5441078
3.100
0.0000293
Bitmap15.bmp.bmrh
1672255
5760054
19.979
0.0000119
File
Rata – Rata
0.0000225
84
3
Pengujian Kompresi Kombinasi BRMH Pengujian kompresi ini bertujuan menghitung rasio kompresi dan waktu
kompresi dalam kompresi tiap tipe file. Hasil akhir yang didapat berupa rata–rata tiap kelas ukuran. 3.1
Kompresi File (.txt) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.txt) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 43, 44, dan 45 berikut.
Tabel 43. Kompresi File (.txt) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text1.txt
185667
64608
0.624
65.20
0.0000034
Text2.txt
311838
154165
1.623
50.56
0.0000052
Text3.txt
708738
233210
2.682
67.10
0.0000038
Text4.txt
763795
207107
2.822
72.88
0.0000037
Text5.txt
938846
268486
3.715
71.40
0.0000040
65.43
0.0000040
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 44. Kompresi File (.txt) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text6.txt
1270011
376042
4.993
70.39
0.0000039
Text7.txt
1465143
310662
55.969
78.80
0.0000382
Text8.txt
1810352
589603
6.812
67.43
0.0000038
Text9.txt
2473400
1112836
11.453
55.01
0.0000046
Text10.txt
2988578
1411746
13.794
52.76
0.0000046
64.88
0.0000110
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
85
Tabel 45. Kompresi File (.txt) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Text11.txt
4047392
2204971
20.164
45.52
0.0000050
Text12.txt
4329108
1596706
14.205
63.12
0.0000033
Text13.txt
4858692
1826688
20.959
62.40
0.0000043
Text14.txt
5162072
2697927
23.228
47.74
0.0000045
Text15.txt
6137808
5015114
29.174
18.29
0.0000048
47.41
0.0000044
File
Rata – Rata
3.2
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.rtf) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.rtf) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 46, 47, dan 48 berikut.
Tabel 46. Kompresi File (.rtf) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText1.rtf
187926
40004
0.920
78.71
0.0000049
RichText2.rtf
392155
63406
1.435
83.83
0.0000037
RichText3.rtf
649144
83325
2.703
87.16
0.0000042
RichText4.rtf
787777
95599
2.758
87.86
0.0000035
RichText5.rtf
986765
119422
4.422
87.90
0.0000045
85.09
0.0000041
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
86
Tabel 47. Kompresi File (.rtf) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText6.rtf
1294940
133015
4.485
89.73
0.0000035
RichText7.rtf
1818388
204665
6.737
88.74
0.0000037
RichText8.rtf
2241178
248733
8.193
88.90
0.0000037
RichText9.rtf
2629242
266875
8.808
89.85
0.0000034
RichText10.rtf
2910644
326258
9.587
88.79
0.0000033
89.20
0.0000035
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 48. Kompresi File (.rtf) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
RichText11.rtf
3677982
405314
12.714
88.98
0.0000035
RichText12.rtf
4257659
479728
15.251
88.73
0.0000036
RichText13.rtf
4823051
508212
15.762
89.46
0.0000033
RichText14.rtf
5136876
587903
19.439
88.56
0.0000038
RichText15.rtf
5677353
719998
19.911
87.32
0.0000035
88.61
0.0000035
File
Rata – Rata
3.3
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.doc) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.doc) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 49, 50, dan 51 berikut.
87
Tabel 49. Kompresi File (.doc) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document1.doc
165888
73309
1.240
55.81
0.0000075
Document2.doc
328192
134577
1.844
58.99
0.0000056
Document3.doc
437760
96191
2.272
78.03
0.0000052
Document4.doc
576000
236736
2.921
58.90
0.0000051
Document5.doc
836608
260534
4.85
68.86
0.0000058
64.12
0.0000058
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 50. Kompresi File (.doc) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document6.doc
1129984
427444
5.867
62.17
0.0000052
Document7.doc
1513472
359864
8.595
76.22
0.0000057
Document8.doc
1729024
424825
10.082
75.43
0.0000058
Document9.doc
2547712
907356
12.937
64.39
0.0000051
Document10.doc
3023360
1317853
16.430
56.41
0.0000054
66.92
0.0000054
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 51. Kompresi File (.doc) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Document11.doc
3739136
1375347
19.479
63.22
0.0000052
Document12.doc
4168192
1776714
49.181
57.37
0.0000118
Document13.doc
4517888
2386003
25.991
47.19
0.0000058
Document14.doc
5279232
2250513
36.216
57.37
0.0000069
Document15.doc
6066688
2861760
52.216
52.83
0.0000086
55.60
0.0000076
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
88
3.4
Kompresi File (.txt) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.dll) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 52, 53, dan 54 berikut.
Tabel 52. Kompresi File (.dll) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library1.dll
197264
113455
1.179
42.49
0.0000060
Library2.dll
390144
348664
2.951
10.63
0.0000076
Library3.dll
610304
380529
4.650
37.65
0.0000076
Library4.dll
799376
540473
5.349
32.39
0.0000067
Library5.dll
1000080
580199
5.750
41.98
0.0000057
33.03
0.0000067
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 53. Kompresi File (.dll) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library6.dll
1414496
694261
7.532
50.92
0.0000053
Library7.dll
1839760
218537
4.457
88.12
0.0000024
Library8.dll
2247680
1271975
19.997
43.41
0.0000089
Library9.dll
2543944
2084552
38.241
18.06
0.0000150
Library10.dll
2887680
1494369
17.506
48.25
0.0000061
49.75
0.0000075
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
89
Tabel 54. Kompresi File (.dll) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Library11.dll
3782416
2909550
27.265
23.08
0.0000072
Library12.dll
4417024
3129868
29.971
29.14
0.0000068
Library13.dll
4772352
2699111
25.815
43.44
0.0000054
Library14.dll
5522768
4102002
39.519
25.73
0.0000072
Library15.dll
6033408
5054464
43.275
16.23
0.0000072
27.52
0.0000067
File
Rata – Rata
3.5
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.exe) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.exe) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 55, 56, dan 57 berikut.
Tabel 55. Kompresi File (.exe) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App1.exe
197632
108827
1.149
44.93
0.0000058
App2.exe
397312
133399
3.917
66.42
0.0000099
App3.exe
561152
335757
4.174
40.17
0.0000074
App4.exe
807960
454597
3.750
43.74
0.0000046
App5.exe
993200
621381
6.527
37.44
0.0000066
46.54
0.0000069
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
90
Tabel 56. Kompresi File (.exe) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App6.exe
1431440
863363
8.987
39.69
0.0000063
App7.exe
1835008
1168039
11.496
36.35
0.0000063
App8.exe
2242448
1576519
50.540
29.70
0.0000225
App9.exe
2635952
1983486
17.576
24.75
0.0000067
App10.exe
3057784
2426855
20.529
20.63
0.0000067
30.22
0.0000097
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 57. Kompresi File (.exe) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
App11.exe
3614040
2303869
14.771
36.25
0.0000041
App12.exe
4243968
2755677
21.866
35.07
0.0000052
App13.exe
4964176
3327982
27.868
32.96
0.0000056
App14.exe
5210112
2131164
35.341
59.10
0.0000068
App15.exe
6095504
3619893
36.370
40.61
0.0000060
40.80
0.0000055
File
Rata – Rata
3.6
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Kompresi File (.tif) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.tif) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6
MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 58, 59, dan 60 berikut.
91
Tabel 58. Kompresi File (.tif) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff1.tif
196800
15777
0.777
91.98
0.0000039
Tiff2.tif
380830
19183
1.237
94.96
0.0000032
Tiff3.tif
558846
40370
1.734
92.78
0.0000031
Tiff4.tif
688884
80281
2.441
88.35
0.0000035
Tiff5.tif
841142
45043
4.862
94.65
0.0000058
92.54
0.0000039
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 59. Kompresi File (.tif) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff6.tif
1334422
32005
14.508
97.60
0.0000109
Tiff7.tif
1895452
104923
5.521
94.46
0.0000029
Tiff8.tif
2187458
97947
8.864
95.52
0.0000041
Tiff9.tif
2663288
302201
25.524
88.65
0.0000096
Tiff10.tif
2950892
49689
11.009
98.32
0.0000037
94.91
0.0000062
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 60. Kompresi File (.tif) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Tiff11.tif
3976518
680999
22.503
82.87
0.0000057
Tiff12.tif
4420840
85105
87.555
98.07
0.0000198
Tiff13.tif
4780358
191886
92.229
95.99
0.0000193
Tiff14.tif
5441990
94286
250.648
98.27
0.0000461
Tiff15.tif
5760272
705076
718.686
87.76
0.0001248
92.59
0.0000431
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
92
3.7
Kompresi File (.bmp) Kombinasi BRMH Hasil pengujian kompresi BRMH file (.bmp) 0 – 1 MB, 1 – 3 MB, dan 3 –
6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 61, 62, dan 63 berikut.
Tabel 61. Kompresi File (.bmp) ukuran 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap1.bmp
112704
79844
0.663
29.16
0.0000059
Bitmap2.bmp
387016
36584
0.877
90.55
0.0000023
Bitmap3.bmp
559560
62054
1.302
88.91
0.0000023
Bitmap4.bmp
690118
62422
2.279
90.95
0.0000033
Bitmap5.bmp
840886
17168
3.623
97.96
0.0000043
79.51
0.0000036
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Tabel 62. Kompresi File (.bmp) ukuran 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap6.bmp
1334118
27184
7.679
97.96
0.0000058
Bitmap7.bmp
1897394
165109
4.017
91.30
0.0000021
Bitmap8.bmp
2191078
157559
6.241
92.81
0.0000028
Bitmap9.bmp
2663738
343622
9.646
87.10
0.0000036
Bitmap10.bmp
2951470
31271
7.249
98.94
0.0000025
93.62
0.0000034
File
Rata – Rata
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
93
Tabel 63. Kompresi File (.bmp) ukuran 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Awal
Akhir
Kompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
Bitmap11.bmp
3975678
770659
17.876
80.62
0.0000045
Bitmap12.bmp
4512064
62527
90.990
98.61
0.0000202
Bitmap13.bmp
4779478
151389
154.971
96.83
0.0000324
Bitmap14.bmp
5441078
68603
291.966
98.74
0.0000537
Bitmap15.bmp
5760054
1506743
536.145
73.84
0.0000931
89.73
0.0000408
File
Rata – Rata
4
Rasio (%)
Waktu Kompresi per Byte
Pengujian Dekompresi Kombinasi BRMH Pengujian dekompresi ini bertujuan menghitung waktu dekompresi dalam
proses dekompresi tiap tipe file. Hasil akhir yang didapat berupa rata–rata tiap kelas ukuran. 4.1
Dekompresi File (.txt.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.txt.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 64, 65, dan 66 berikut.
Tabel 64. Dekompresi File (.txt.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text1.txt.brmh
64608
185667
0.759
0.0000117
Text2.txt.brmh
154165
311838
1.714
0.0000111
Text3.txt.brmh
233210
708738
2.699
0.0000116
Text4.txt.brmh
207107
763795
2.460
0.0000119
Text5.txt.brmh
268486
938846
2.981
0.0000111
File
Rata – Rata
0.0000115
94
Tabel 65. Dekompresi File (.txt.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text6.txt.brmh
376042
1270011
4.818
0.0000128
Text7.txt.brmh
310662
1465143
3.690
0.0000119
Text8.txt.brmh
589603
1810352
6.812
0.0000116
Text9.txt.brmh
1112836
2473400
12.610
0.0000113
Text10.txt.brmh
1411746
2988578
14.511
0.0000103
File
Rata – Rata
0.0000116
Tabel 66. Dekompresi File (.txt.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Text11.txt.brmh
2204971
4047392
27.437
0.0000124
Text12.txt.brmh
1596706
4329108
17.606
0.0000110
Text13.txt.brmh
1826688
4858692
20.824
0.0000114
Text14.txt.brmh
2697927
5162072
28.252
0.0000105
Text15.txt.brmh
5015114
6137808
58.833
0.0000117
File
Rata – Rata
4.2
0.0000114
Dekompresi File (.rtf.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.rtf.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 67, 68, dan 69 berikut.
95
Tabel 67. Dekompresi File (.rtf.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText1.rtf.brmh
40004
187926
0.670
0.0000167
RichText2.rtf.brmh
63406
392155
1.031
0.0000163
RichText3.rtf.brmh
83325
649144
1.393
0.0000167
RichText4.rtf.brmh
95599
787777
1.733
0.0000181
RichText5.rtf.brmh
119422
986765
2.055
0.0000172
File
Rata – Rata
0.0000170
Tabel 68. Dekompresi File (.rtf.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText6.rtf.brmh
133015
1294940
2.450
0.0000184
RichText7.rtf.brmh
204665
1818388
3.694
0.0000180
RichText8.rtf.brmh
248733
2241178
4.604
0.0000185
RichText9.rtf.brmh
266875
2629242
4.836
0.0000181
RichText10.rtf.brmh
326258
2910644
5.823
0.0000178
File
Rata – Rata
0.0000182
Tabel 69. Dekompresi File (.rtf.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
RichText11.rtf.brmh
405314
3677982
7.964
0.0000196
RichText12.rtf.brmh
479728
4257659
8.604
0.0000179
RichText13.rtf.brmh
508212
4823051
9.067
0.0000178
RichText14.rtf.brmh
587903
5136876
10.807
0.0000184
RichText15.rtf.brmh
719998
5677353
13.35
0.0000185
File
Rata – Rata
0.0000185
96
4.3
Dekompresi File (.doc.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.doc.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 70, 71, dan 72 berikut.
Tabel 70. Dekompresi File (.doc.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document1.doc.brmh
73309
165888
1.253
0.0000171
Document2.doc.brmh
134577
328192
2.166
0.0000161
Document3.doc.brmh
96191
437760
1.676
0.0000174
Document4.doc.brmh
236736
576000
3.846
0.0000162
Document5.doc.brmh
260534
836608
4.407
0.0000169
File
Rata – Rata
0.0000168
Tabel 71. Dekompresi File (.doc.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document6.doc.brmh
427444
1129984
7.070
0.0000165
Document7.doc.brmh
359864
1513472
6.201
0.0000172
Document8.doc.brmh
424825
1729024
7.688
0.0000181
Document9.doc.brmh
907356
2547712
14.672
0.0000162
Document10.doc.brmh
1317853
3023360
21.430
0.0000163
File
Rata – Rata
0.0000169
97
Tabel 72. Dekompresi File (.doc.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Document11.doc.brmh
1375347
3739136
23.761
0.0000173
Document12.doc.brmh
1776714
4168192
27.941
0.0000157
Document13.doc.brmh
2386003
4517888
40.327
0.0000169
Document14.doc.brmh
2250513
5279232
36.796
0.0000164
Document15.doc.brmh
2861760
6066688
45.326
0.0000158
File
Rata – Rata
4.4
0.0000164
Dekompresi File (.dll.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.dll.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB,
1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 73, 74, dan 75 berikut.
Tabel 73. Dekompresi File (.dll.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library1.dll.brmh
113455
197264
1.327
0.0000117
Library2.dll.brmh
348664
390144
3.933
0.0000113
Library3.dll.brmh
380529
610304
10.966
0.0000288
Library4.dll.brmh
540473
799376
5.656
0.0000105
Library5.dll.brmh
580199
1000080
6.465
0.0000111
File
Rata – Rata
0.0000147
98
Tabel 74. Dekompresi File (.dll.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library6.dll.brmh
694261
1414496
7.552
0.0000109
Library7.dll.brmh
218537
1839760
2.467
0.0000113
Library8.dll.brmh
1271975
2247680
14.241
0.0000112
Library9.dll.brmh
2084552
2543944
64.119
0.0000308
Library10.dll.brmh
1494369
2887680
16.018
0.0000107
File
Rata – Rata
0.0000150
Tabel 75. Dekompresi File (.dll.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Library11.dll.brmh
2909550
3782416
31.283
0.0000108
Library12.dll.brmh
3129868
4417024
35.178
0.0000112
Library13.dll.brmh
2699111
4772352
29.850
0.0000111
Library14.dll.brmh
4102002
5522768
88.957
0.0000217
Library15.dll.brmh
5054464
6033408
65.018
0.0000129
File
Rata – Rata
4.5
0.0000135
Dekompresi File (.exe.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.exe.brmh) ukuran asli 0 – 1
MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 76, 77, dan 78 berikut.
99
Tabel 76. Dekompresi File (.exe.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App1.exe.brmh
108827
197632
1.275
0.0000117
App2.exe.brmh
133399
397312
1.545
0.0000116
App3.exe.brmh
335757
561152
8.675
0.0000258
App4.exe.brmh
454597
807960
4.963
0.0000109
App5.exe.brmh
621381
993200
10.325
0.0000166
File
Rata – Rata
0.0000153
Tabel 77. Dekompresi File (.exe.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App6.exe.brmh
863363
1431440
9.229
0.0000107
App7.exe.brmh
1168039
1835008
12.807
0.0000110
App8.exe.brmh
1576519
2242448
18.158
0.0000115
App9.exe.brmh
1983486
2635952
32.835
0.0000166
App10.exe.brmh
2426855
3057784
26.941
0.0000111
File
Rata – Rata
0.0000122
Tabel 78. Dekompresi File (.exe.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
App11.exe.brmh
2303869
3614040
24.201
0.0000105
App12.exe.brmh
2755677
4243968
28.548
0.0000104
App13.exe.brmh
3327982
4964176
35.656
0.0000107
App14.exe.brmh
2131164
5210112
22.958
0.0000108
App15.exe.brmh
3619893
6095504
40.436
0.0000112
File
Rata – Rata
0.0000107
100
4.6
Dekompresi File (.tif.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.tif.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB, 1
– 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 79, 80, dan 81 berikut.
Tabel 79. Dekompresi File (.tif.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff1.tif.brmh
15777
196800
0.306
0.0000194
Tiff2.tif.brmh
19183
380830
0.394
0.0000205
Tiff3.tif.brmh
40370
558846
0.920
0.0000228
Tiff4.tif.brmh
80281
688884
1.664
0.0000207
Tiff5.tif.brmh
45043
841142
0.848
0.0000188
File
Rata – Rata
0.0000205
Tabel 80. Dekompresi File (.tif.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff6.tif.brmh
32005
1334422
1.428
0.0000446
Tiff7.tif.brmh
104923
1895452
2.054
0.0000196
Tiff8.tif.brmh
97947
2187458
2.065
0.0000211
Tiff9.tif.brmh
302201
2663288
6.374
0.0000211
Tiff10.tif.brmh
49689
2950892
1.556
0.0000313
File
Rata – Rata
0.0000275
101
Tabel 81. Dekompresi File (.tif.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Tiff11.tif.brmh
680999
3976518
13.549
0.0000199
Tiff12.tif.brmh
85105
4420840
2.274
0.0000267
Tiff13.tif.brmh
191886
4780358
3.985
0.0000208
Tiff14.tif.brmh
94286
5441990
2.744
0.0000291
Tiff15.tif.brmh
705076
5760272
11.079
0.0000157
File
Rata – Rata
4.7
0.0000224
Dekompresi File (.bmp.brmh) Kombinasi BRMH Hasil pengujian dekompresi BRMH file (.bmp.brmh) ukuran asli 0 – 1
MB, 1 – 3 MB, dan 3 – 6 MB ditunjukkan berturut–turut oleh Tabel 82, 83, dan 84 berikut.
Tabel 82. Dekompresi File (.bmp.brmh) ukuran asli 0 – 1 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap1.bmp.brmh
79844
112704
0.926
0.0000116
Bitmap2.bmp.brmh
36584
387016
0.452
0.0000124
Bitmap3.bmp.brmh
62054
559560
0.729
0.0000117
Bitmap4.bmp.brmh
62422
690118
0.768
0.0000123
Bitmap5.bmp.brmh
17168
840886
0.326
0.0000190
File
Rata – Rata
0.0000134
102
Tabel 83. Dekompresi File (.bmp.brmh) ukuran asli 1 – 3 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap6.bmp.brmh
27184
1334118
0.423
0.0000156
Bitmap7.bmp.brmh
165109
1897394
1.863
0.0000113
Bitmap8.bmp.brmh
157559
2191078
2.043
0.0000130
Bitmap9.bmp.brmh
343622
2663738
4.542
0.0000132
Bitmap10.bmp.brmh
31271
2951470
0.640
0.0000205
File
Rata – Rata
0.0000147
Tabel 84. Dekompresi File (.bmp.brmh) ukuran asli 3 – 6 MB Kombinasi BRMH Ukuran
Ukuran
Waktu
Waktu
Awal
Akhir
Dekompresi
Dekompresi
(Byte)
(Byte)
(second)
per Byte
Bitmap11.bmp.brmh
770659
3975678
9.334
0.0000121
Bitmap12.bmp.brmh
62527
4512064
1.138
0.0000182
Bitmap13.bmp.brmh
151389
4779478
2.021
0.0000133
Bitmap14.bmp.brmh
68603
5441078
1.213
0.0000177
Bitmap15.bmp.brmh
1506743
5760054
16.867
0.0000112
File
Rata – Rata
0.0000145
LAMPIRAN II
Tampilan Implementasi Sistem Sistem kompresi data yang digunakan terdiri dari 4 fungsi utama, yaitu fungsi input / output, fungsi operasi / action, fungsi informasi kompresi, serta fungsi kesamaan data / similaritas sesuai dengan Gambar 85 dan penjelasan berikut.
Gambar 85. Tampilan Graphic User Interface Sistem 103
104
a. Fungsi Input / Output (kotak warna merah) Fungsi ini digunakan dalam inisiasi proses seperti, memilih algoritma dan memilih yang akan dikompres atau didekompres. b. Fungsi Operasi / Action (kotak warna biru) Bagian ini memiliki beberapa fungsi operasi seperti Compress untuk melakukan kompresi file, Decompress untuk melakukan proses dekompresi, Analyse untuk melakukan analisa rasio kompresi file, serta Similarity untuk menguji kesamaan data file original dan file terdekompresi. c. Fungsi Informasi Kompresi (kotak warna hijau) Bagian ini berfungsi menampilkan informasi ukuran file, waktu eksekusi, dan rasio kompresi baik pada proses kompresi maupun dekompresi. d. Fungsi Kesamaan Data / Similaritas (kotak warna hitam) Bagian ini berfungsi menampilkan informasi similaritas perbandingan antara file original dan file terdekompresi dengan menampilkan, total karakter, banyaknya karakter yang sama maupun tidak dan rasio similaritas.