Analisis Kontrastif Simbolisme Bunyi Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S2
diajukan oleh:
Ruli Hapsari 08/275454/PSA/01980
Kepada
PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010
Contrastive Analysis On Sound Symbolisme of Indonesia and English
Thesis submitted as a partial fulfillment of the requirement to obtain the degree of Master of Arts in Linguistics
by:
Ruli Hapsari 08/275454/PSA/01980
POSTGRADUATE PROGRAM FACULTY OF CULTURAL SCIENCES GADJAH MADA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2010
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Allah S.W.T, Tuhan semesta alam yang telah mengaruniai saya kemudahan jalan dalam menyelesaikan tesis ini. Gagasan tesis ini bermula dari membaca komik yang kemudian membuat saya tertarik dengan tiruan-tiruan bunyi. Mungkin komik bagi sebagian orang adalah buku cerita yang tidak mendidik. Tetapi berbeda bagi saya. Saya sering terpaku beberapa saat pada keunikan tiruan-tiruan bunyi berhuruf kapital yang terbungkus balon-balon. Tiruan-tiruan bunyi itu belakangan saya ketahui bernama onomatope. Contoh; TOPLAK TOPLAK untuk tiruan derap langkah kuda, dan TET TET TEEET untuk tiruan bunyi alat musik terompet. Sebelum mengenal sebuah entitas yang bernama komik, siapapun pun (penutur bahasa Indonesia) pasti sudah tahu apabila bunyi derap langkah kuda dalam bahasa Indonesia ditirukan dengan TOPLAK TOPLAK atau TUK TIK TAK TIK TUK seperti yang ada dalam lagu “Naik Delman” ciptaan Ibu Soed dan bunyi alat musik terompet ditirukan dengan TET TET TEEET. Akan tetapi tidak demikian dengan tiruan bunyi dalam bahasa Inggris. Sebagai pembelajar bahasa Inggris, saya memperoleh pengetahuan justru dari
komik
berbahasa
Inggris
CLIPPETYCLOP CLIPPETYCLOP
yang
memberikan
informasi
bahwa
adalah tiruan derap langkah kuda, dan
TANTATARA TARAA tiruan bunyi terompet. Mulai dari sini, saya memutuskan untuk meneliti simbolisme bunyi, dalam hal ini onomatope dan mimetik sebagai kajian bawahannya. Awal penelitian, terutama pada tahap penjaringan data, saya harus menggeledah isi komik atau mencari-cari sesuatu yang hilang di internet dengan kata kunci “onomatope” dan “mimetik”. Penjaringan data pun tidak hanya sampai di situ, tetapi harus disertai pula dengan wawancara terutama berkenaan dengan data dalam bahasa Indonesia. Pada tahap wawancara inilah, penelitian ini seringkali disudutkan dengan cibiran aneh atau tawa yang sedikit bernada mencemooh, terutama saat mewanwancarai informan dewasa. Saya kemudian dihinggapi rasa pesimis apakah mungkin tanda-tanda linguistik yang bersifat noniii
arbiter ini dapat menjadi sebuah penelitian yang bisa diperhitungkan. Tetapi kemudian saya menyiasati rasa pesimis itu dengan mengacu pada beberapa hasil penelitian terdahulu, terutama penelitian Tsoi Wan Chuen Thomas & Chung Hoi Wai Clara (2004) yang cukup mengilhami saya dan disertasi Margaret Magnus (2001). Setelah data terjaring, menulis pun dimulai. Di sinilah saya baru menyadari alangkah sulitnya meneliti tiruan-tiruan bunyi langsung (onomatope, bukan onomatopea) yang faktanya tidak pernah dijumpai dalam kamus bahasa ataupun analisis dalam buku-buku linguistik. Jarang ada dalam buku-buku teks linguistik yang membahasnya secara khusus. Sekiranya ada, topik onomatope hanya dipaparkan secara terbatas, pada hal-hal yang bersifat mendasar seperti definisi dan asal konsep onomatope. Itu saja. Akan tetapi, itu bukan kendala yang berarti. Bagi saya, onomatope seperti menawarkan sebuah jendela yang menarik kita untuk melihat kedalamnya. Akhirnya tesis ini pun selesai. Di dalamnya terdapat lima bab. Bab satu sedikit tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, beberapa teori yang menjadi pijakan penelitian, dan metode penelitian. Bab dua menguraikan bagaimana bunyi-bunyi onomatope dan mimetik antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dapat dikorespondensikan yang akhirnya berhasil ditemukan fonem khas. Bab tiga menjelaskan sebab-sebab adanya persamaan dalam onomatope dan mimetik antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Bab empat menjelaskan sebab-sebab adanya perbedaan dalam onomatope dan mimetik antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Terakhir, bab lima berisi kesimpulan dan saran. Upaya penyelesaian bab demi bab itu yang kemudian menjadi karya tulis ini, sudah pasti tidak luput dari bantuan-bantuan berharga dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih yang tulus saya haturkan terutama kepada Prof. Stephanus Djawanai, M.A, Ph.D sebagai dosen pembimbing tesis yang baik, seorang guru yang ramah dan juga sekaligus pencerita yang memikat hati, seluruh dosen pengajar di program pascasarjana linguistik yang telah membagi pengetahuannya dengan tulus: Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana, S.U.,M.A., Dr. Inyo Yos Fernandes, iv
Prof. Dr. Soepomo Poedjosoedarmo, Dr. F.X. Nadar,M.A, Drs. Tri Mastoyo, M.Hum, Prof. Dr. Edi Subroto. Saya juga hendak berterimakasih yang mendalam kepada Bapak dan Ibu saya atas segenap dukungan yang tercurah baik dukungan moral maupun materi. Tak lupa juga saya berterimakasih kepada Irwan Setyawan atas komik-komik berbahasa Inggris hasil unduhan tanpa saya harus membayar, kepada Ani Setyaningsih atas buku fonologi bahasa Inggris yang penjelasannya cukup memadai, kepada Zulkifli Tanipu yang telah meluangkan waktunya demi memberi masukan untuk tesis ini, rekan-rekan dan anak-anak yang menjadi informan, serta mereka para penolong yang penuh kasih, yang tidak cukup namanya disebutkan satu per satu di sini. Terimakasih. Mungkin saya gagal dalam beberapa bagian dalam tesis ini dan itu pasti merupakan kekurangan yang tak terhindarkan. Meski demikian, saya berharap kekurangan itu dapat mengilhami para peneliti lain setelah ini untuk meneliti simbolisme bunyi atau segala yang terkait dengannya. Akhir kata, semoga tesis ini bermanfaat.
Penulis
Yogyakarta, Maret 2010
v
Daftar Isi
Halaman Halaman Pengesahan .............................................................................................. i Halaman Pernyataan ............................................................................................... ii Kata Pengantar ....................................................................................................... iii Daftar Isi................................................................................................................. vi Daftar Tabel ......................................................................................................... viii Daftar Singkatan..................................................................................................... xi Intisari ................................................................................................................... xii Abstract ................................................................................................................ xiii
BAB I Pendahuluan .......................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .........................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................6 1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................6 1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................7 1.5 Tinjauan Pustaka.......................................................................................8 1.6 Landasan Teori .......................................................................................11 1.6.1 Analisis Kontrastif ..........................................................................11 1.6.2 Onomatope dan Mimetik ................................................................12 1.6.2.1 Definisi Onomatope dalam Penelitian Ini.............................17 1.6.2.2 Kenapa Onomatope iap Bahasa Berbeda..............................19 1.6.2.3 Fungsi Onomatope dan Mimetik ..........................................20 1.6.3 Sistem Fonologi B.Indo dan B.Ing .................................................21 1.6.3.1 Inventarisasi Fonem B.Indo ..................................................22 1.6.3.2 Inventarisasi Fonem B.Ing....................................................23 1.6.3.3 Persamaan Sistem Fonologis ................................................25 1.6.3.4 Fonotaktik B.Indo dan B.Ing ................................................27 1.7 Metode Penelitian ...................................................................................33 1.7.1 Metode Pengumpulan Data.............................................................33 1.7.2 Metode Analisis ..............................................................................35 1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis ....................................................36 1.8 Sistematika Penyajian.............................................................................36
BAB II Korespondensi Bunyi Onomatope dan Mimetik B.Indo dan B.Ing ................................................................. 38 2.1 Korespondensi Bunyi Onomatope .........................................................40 2.1.1 Korespondensi Bunyi Onomatope Hewan ...................................40 2.1.2 Korespondensi Bunyi Onomatope Aktifitas Fisik........................49 2.1.3 Korespondensi Bunyi Onomatope Suara Alam............................55 vi
2.1.4 Korespondensi Bunyi Onomatope Macam-Macam Benda ..........58 2.2 Korespondensi Mimetik ........................................................................72
BAB III Konvergensi Onomatope dan Mimetik B.Indo dan B.Ing .................................................................................. 74 3.1 Persamaan Inventarisasi Fonem ............................................................74 3.2 Persamaan Kaidah Fonotaktik ...............................................................78 3.3 Fenomena Kinestesia ..............................................................................79 3.4 Persamaan Simbolisme Bunyi ................................................................80 3.4.1 Vokal Depan Vokal Belakang .............................................81 3.4.2 Konsonan Stop Tansuara Bersuara......................................87 3.4.3 Konsonan Frikatif Tansuara Bersuara .................................89 3.4.4 Lateral...........................................................................................90 3.4.5 Velar Nasal ...................................................................................90 3.4.6 Semi Vokal ...................................................................................91 3.4.7 Fonem /r/ ......................................................................................92
BAB IV Divergensi Onomatope dan Mimetik B.Indo dan B.Ing ................................................................................... 93 4.1 Perbedaan Inventarisasi Fonem .............................................................93 4.1.1 Fonem Vokal ................................................................................94 4.1.2 Fonem Konsonan..........................................................................96 4.1.3 Diftong..........................................................................................97 4.2 Perbedaan Kaidah Fonotaktik ................................................................98 4.2.1 Batasan Fonem /ŋ/ ........................................................................99 4.2.2 Gugus Konsonan ........................................................................101 4.3 Perbedaan Simbolisme Bunyi...............................................................105 4.3.1 Fonestemik /sn-/ .........................................................................106 4.3.2 Fonestemik /dr-/..........................................................................106 4.3.3 Fonestemik /sp-/ .........................................................................107 4.3.4 Fonestemik /-mp/........................................................................108 4.3.5 Fonestemik /-ash/........................................................................109
BAB V Kesimpulan dan Saran .................................................... 110 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................110 5.2 Saran ....................................................................................................114
vii
Daftar Tabel Halaman Tabel 1. Fonem vokal B.Indo ...............................................................................22 Tabel 2. Fonem konsonan B.Indo .........................................................................22 Tabel 3. Diftong B.Indo .........................................................................................23 Tabel 4. Fonem vokal B.Ing (RP) ..........................................................................24 Tabel 5. Fonem konsonan B.Ing (RP) ...................................................................24 Tabel 6. Diftong B.Ing (RP)...................................................................................25 Tabel 7. Persamaan Fonem ....................................................................................25 Tabel 8. Skala sonoritas ........................................................................................28 Tabel 9. Gugus konsonan B.Ing ...........................................................................29 Tabel 10. Gugus konsonan B.Indo ........................................................................31 Tabel 11. Fonem khas onomatope hewan .............................................................75 Tabel 12. Fonem khas onomatope aktifitas fisik ...................................................75 Tabel 13. Fonem khas onomatope suara alam .......................................................76 Tabel 14. Fonem khas onomatope macam-macam benda .....................................76 Tabel 15. Fonem khas mimetik (phenomimes) .....................................................78 Tabel 16. Konvergensi gugus konsonan ................................................................78 Tabel 17. Konvergensi bunyi berdasarkan fenomena kinestesia ...........................79 Tabel 18. Skema magnitude symbolism bunyi vokal .............................................81 Tabel 19. Evidensi vokal depan yang bermakna kecil ..........................................82 Tabel 20. Skema pergerakan diminutivisasi [cuit cuit]..........................................83 Tabel 21. Evidensi vokal depan yang bermakna terang dan kilau .........................83 Tabel 22. Evidensi vokal depan yang bermakna tajam..........................................83 Tabel 23. Evidensi vokal belakang yang bermakna besar .....................................83 Tabel 24. Skema pergerakan ogmentivisasi [krəƱk krəƱk]..................................84 Tabel 25. Skema pergerakan ogmentivisasi [keak keak] dan [kaok kaok] ............85 Tabel 26. Skema pergerakan ogmentativisasi [meoŋ] dan [miau].........................85 Tabel 27. Evidensi vokal belakang yang berhubungan dengan suara berat gaduh, dan keras.....................................................................................86 viii
Tabel 28. Evidensi konsonan stop tansuara yang mengacu pada bunyi yang ringan, cepat, tiba-tiba ...................................................................87 Tabel 29. Evidensi konsonan stop bersuara yang membangkitkan kesan bunyi yang berat dan keras.....................................................................89 Tabel 30. Evidensi konsonan frikatif tansuara yang membangkitkan kesan bunyi yang ringan dan berangsur ...........................................................89 Tabel 31. Evidensi konsonan frikatif bersuara yang berhubungan dengan suara desir dan dari sesuatu yang berpancar seperti zat cair ..................90 Tabel 32. Evidensi konsonan lateral yang berkonotasi dengan unsur linearitas, unsur kilau dan berhubungan zat cair ....................................................90 Tabel 33. Evidensi konsonan velar nasal yang membangkitkan kesan bunyi yang bergema ..........................................................................................91 Tabel 34. Evidensi semi vokal yang berhubungan gerakan...................................91 Tabel 35. Evidensi fonem /r/ yang bermakna pengrusakan dan gesekan .............92 Tabel 36. Rekapitulasi perbendaharaan fonem vokal B.Indo dan B.Ing ...............94 Tabel 37. Evidensi fonem -/æ/ dan +/æ/ ................................................................94 Tabel 38. Evidensi fonem -// dan +// ................................................................95 Tabel 39. Evidensi fonem -/D/dan +/D/ ..................................................................95 Tabel 40. Rekapitulasi perbendaharaan fonem vokal B.Indo dan B.Ing ...............96 Tabel 41. Evidensi fonem -/v/dan +/v/...................................................................97 Tabel 42. Evidensi fonem -//dan +// ..................................................................97 Tabel 43. Evidensi fonem +/ñ/dan -/ñ/...................................................................97 Tabel 44. Rekapitulasi perbendaharaan diftong B.Indo dan B.Ing ........................97 Tabel 45. Evidensi fonem -/əƱ/dan +/əƱ/ .............................................................98 Tabel 46. Evidensi fonem -/eI/dan +/eI/ ................................................................98 Tabel 47. Rekapitulasi gugus konsonan dua segmen B.Indo dan B.Ing ..............101 Tabel 48. Evidensi gugus konsonan -/sl/dan +/sl/................................................102 Tabel 49. Evidensi gugus konsonan -/sm/dan +/sm/............................................102 Tabel 50. Evidensi gugus konsonan -/sn/dan +/sn/..............................................103 Tabel 51. Rekapitulasi gugus konsonan tiga segmen B.Indo dan B.Ing..............103 ix
Tabel 52. Evidensi gugus konsonan -/spl/dan +/spl/......................................... 103 Tabel 53. Evidensi gugus konsonan -/ŋk/dan +/ŋk/.......................................... 104 Tabel 54. Evidensi gugus konsonan -/nt∫/dan +/nt∫/ ......................................... 104 Tabel 55. Evidensi gugus konsonan -/mp/dan +/mp/........................................ 104
x
Daftar Singkatan dan Simbol
B.Indo
: bahasa Indonesia
B.Ing
: bahasa Inggris
RP
: Received Pronunciation
σ
: simbol silabe
[…]
: lambang fonetis
/…/
: lambang fonemis
+
: fonem yang ada
-
: fonem yang tidak ada
xi
Intisari Ini adalah sebuah kajian simbolisme bunyi yang berupaya mengkontraskan onomatope dan mimetik antara dua bahasa yang tidak berhubungan, yakni B.Indo dan B.Ing. Penelitian hanya beroperasi pada sistem fonologi dengan beberapa tujuan yang dicapai, memerikan korespondensi bunyi onomatope dan mimetik, menjelaskan sebab-sebab adanya persamaan onomatope dan mimetik, dan menjelaskan sebab-sebab adanya perbedaan onomatope dan mimetik antara B.Indo dan B.Ing. Data dalam penelitian ini bersumber dari komik yang berbahasa Inggris dan berbahasa Indonesia yang didukung oleh wawancara dengan dua puluh enam informan yang terdiri dari sebelas orang dewasa dan lima belas anak-anak. Wawancara ini bertujuan untuk memperkuat data yang diperoleh dan juga untuk menggugurkan beberapa satuan lingual yang dicurigai merupakan unsur-unsur pinjaman dari bahasa asing. Populasi data itu kemudian dikelompokkan menjadi data onomatope dan mimetik. Selanjutnya data dianalisis dengan metode analisis kontrastif untuk mencari kesamaan dan perbedaan diantara kosakata onomatope dan mimetik B.Indo dan B.Ing. Hasil analisis data kemudian disajikan dengan menggunakan lambang-lambang seperti lambang fonetik, lambang fonemik, diagram pohon segmentasi silabe, dan tabel-tabel. Selain itu, hasil analisis didukung pula dengan penjelasan-penjelasan yang memadai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa B.Indo dan B.Ing sebagai dua bahasa yang tidak memiliki hubungan historis mempunyai persamaan-persamaan dalam onomatope dan mimetik. Persamaan-persamaan ini adalah persamaan bunyi. Satu tiruan bunyi (baik onomatope atau mimetik) dari B.Indo dapat nampak berbeda dari satu tiruan bunyi yang lain dalam B.Ing, tetapi memungkinkan ditemukannya satu atau beberapa bunyi yang sama yang menempati posisi yang sama dalam tiruan bunyi itu. Penemuan ini dilakukan dengan cara korespondensi bunyi. Secara ilmiah, penelitian ini telah sampai pada pertanyaan “mengapa demikian?” Penelitian ini telah menjawab pertanyaan mengapa ada persamaan dan perbedaan antara onomatope dan mimetik dari B.Indo dan B.Ing. Persamaan atau dapat disebut dengan konvergensi yang dijumpai disebabkan oleh empat faktor. Pertama, karena persamaan inventarisasi fonem. Kedua, karena persamaan kaidah fonotaktik. Ketiga, karena fenomena kinestesia. Keempat, karena persamaan simbolisme bunyi yang berlaku baik pada B.Indo atau B.Ing. Sementara itu, perbedaan-perbedaan yang dijumpai atau dapat disebut dengan divergensi merupakan kewajaran karena B.Indo dan B.Ing adalah dua bahasa yang berbeda asal. Divergensi yang ada disebabkan oleh tiga faktor. Pertama, karena perbedaan inventarisasi fonem. Kedua, karena perbedaan kaidah fonotaktik. Ketiga, karena perbedaan konsep simbolisme bunyi yakni simbolisme bunyi hanya berlaku pada masing-masing bahasa saja (language specific). Kata kunci: onomatope, mimetik, korespondensi bunyi, persamaan simbolisme bunyi, language specific.
xii
ABSTRACT
This is a sound symbolism study which attempts to contrast onomatope (not onomatopoeia) and mimetics between two unrelated languages, Indonesian and English. The investigation operates on phonological system with some goals to achieve; to describe how sounds of onomatope and mimetics correspond, to explain why the two languages share similarities and diverge in their onomatopes and mimetics. The data in this research are from Indonesian and English comics which are backed up by interviews with twenty six informants consisting of eleven adults and fifteen children. The interviews are aimed at reinforcing the collected data and also disqualifying several lingual units which under suspicion of loan sound imitations. The data population is then grouped into onomatopes and mimetics data. The classified data are subsequently analyzed by using contrastive analysis method for discovering similarities and differences of onomatope and mimetics between Indonesian and English. Afterward, the analysis results are presented by employing such symbols as phonetic and phonemic symbols, tree diagram of syllabic segmentation and tables. In addition, they are backed up by adequate explanations. Upon the elaboration of the analysis, the research findings show that Indonesian and English as two unrelated languages share similarities in onomatope and mimetics. The similarities are of sound similarities. One sound imitation (either of onomatopes or mimetics) of Indonesian may differ from another one of English, but one or several sounds which occur on the same position in the sound imitation are plausibly discovered. Scientifically, this research has reached the question “why is it in such a way?” It has answered the question of why Indonesian and English share similarities in onomatopes and mimetics. There are four factors which evoke the similarities or that can be called convergence. First, because of similarities in phoneme inventories. Second, because of similarities in phonotactic rules. Third, because of kinesthetic phenomenon. Fourth, because of same sound symbolism which apply to both Indonesian and English. In the meantime, the differences or that can be said to be divergence are due to the fact that Indonesian and English are two languages of different origins. There are three factors which evoke the divergence. First, because of different phoneme inventories. Second, because of different phonotactic rules. Third, because of distinct concept of sound symbolism, that is language-specific. Keywords: onomatope, mimetics, sound correspondence, similarities of sound symbolism, language-specific. xiii